@misc{eprints9695, month = {Februari}, title = {Analisis Rantai Pasok dan Nilai Tambah Agroindustri Kopi Luwak di Provinsi Lampung}, author = {0914023011 Khairunnisa Noviantari}, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Pertanian}, year = {2015}, url = {http://digilib.unila.ac.id/9695/}, abstract = {Analisis Rantai Pasok dan Nilai Tambah Agroindustri Kopi Luwak di Provinsi Lampung Oleh Khairunnisa Noviantari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui nilai tambah, (2) mengetahui pola alir rantai pasok, dan (3) mengetahui strategi pengembangan untuk agroindustri kopi luwak di Provinsi lampung. Penelitian ini di lakukan di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus untuk mewakili Provinsi Lampung. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 35 orang yang terdiri dari dari 9 orang petani kopi, 7 orang pelaku agroindustri kopi luwak, 3 orang pedagang pengumpul buah kopi, 1 orang pedagang besar buah kopi , 5 orang pedagang kopi luwak dan 10 orang konsumen kopi luwak. Untuk menjawab tujuan pertama digunakan metode deskriptif, untuk menjawab tujuan kedua digunakan analisis nilai tambah Hayami, dan untuk menjawab pertanyaan ketiga digunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pihak-pihak yang terkait dalam rantai pasok agroindustri kopi luwak di Provinsi Lampung ini adalah terdiri dari petani kopi, pedagang pengumpul, pedagang buah kopi, agroindustri kopi luwak, pedagang besar, pedagang pengecer, eksportir, dan konsumen, (2) nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan satu kilogram buah kopi menjadi kopi luwak biji ratarata sebesar Rp 61.997,86, nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan satu kilogram kopi luwak biji menjadi kopi luwak bubuk rata-rata sebesar Rp 20.554,53, dan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan satu kilogram buah kopi menjadi kopi luwak bubuk rata-rata sebesar Rp 41.373,61, dan (3) strategi pengembangan untuk agroindustri kopi luwak di Provinsi Lampung adalah menghasilkan kopi luwak berkualitas balik untuk meningkatkan harga jual kopi luwak. Kata Kunci: Agroindustri, Kopi Luwak, Nilai Tambah, Rantai Pasok, Strategi Pengembangan The Supply Chain and Value Added Analysis of Luwak Coffee Agroindustry in Lampung Province By Khairunnisa Noviantari ABSTRACT This research aims to (1) determine the flow pattern of supply chain, (2) determine the value added, and (3) determine development strategy of luwak coffee Agroindustry in Lampung Province. This research was conducted on West Lampung and Tanggamus Region as the representative of Lampung Province. Purposive methods is done to decide the location of this research. The respondents who involved in this research were 35 people that consist of 9 coffee farmers, 7 owner of luwak coffee agroindustry, 3 merchants of coffee, 1 big seller of coffee, 5 retailers of luwak coffee and 10 consumers of luwak coffee. The first objective was analyzed by a descriptive method, the second objective by Hayami value added analysis method, and the last objective was analyzed by SWOT analysis method. The results proved that (1) the stakeholders who involved in this supply chain of luwak coffee agroindustry in Lampung Province were consist of coffee farmers, merchants, sellers of raw coffee beans, agroindustry of luwak coffee, wholesalers, retailers, exporters, and consumers; (2) value added of one kilogram raw coffee beans processing became luwak coffee gained an average 61.997,86 IDR, one kilogram raw coffee beans became a powder of luwak coffee gained an average 20.554,53 IDR, and one kilogram raw coffee beans became the powder of luwak coffee gained an average 41.373,61 IDR,(3)development strategy of luwak coffee agroindustry was produce good quality of luwak coffee to increase the selling price. Key words: luwak coffee agroindustry, strategy development, , supply chain, value added} }