%0 Generic %A 0713034039, RESTIA NILANDARI %D 2011 %F eprints:9820 %T KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH PADA PENGUSAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA TANJUNG KESUMA KECAMATAN PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2011 %U http://digilib.unila.ac.id/9820/ %X Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi buruh pada pengusaha ternak ayam petelur di Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2010. Titik tekan kajian penelitian ini adalah: tingkat pendidikan buruh, jumlah tanggungan keluarga buruh, tingkat pendapatan buruh, pemenuhan kebutuhan pokok keluarga buruh dan strategi untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga buruh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data observasi, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah tabulasi dan persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi data dalam pembuatan laporan penelitian ini. Populasi dalam peneltian ini sebanyak 121 buruh yang sudah berkeluarga dan diambil sampel sebanyak 36 buruh dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tingkat pendidikan responden sebanyak 77,8% pendidikan dasar dan 22,2% pendidikan menengah, (2) jumlah tanggungan keluarga responden sebanyak 66,7% memiliki jumlah tanggungan yang banyak dan 33,3% memiliki jumlah tanggungan keluarga sedikit, (3) tingkat pendapatan responden seluruhnya (100%) memiliki pendapatan yang rendah yaitu kurang dari atau sama dengan Rp 767.500, (4) Pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga responden menunjukkan sebanyak 5,6% responden dapat memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga yaitu sebesar Rp 206.208 per kapita per bulan dan 94,4% responden kebutuhan pokok minimum keluarganya tidak terpenuhi, (5) strategi untuk memenuhi kebutuhan pokok responden sebanyak 33,3% memilih strategi berhemat dalam mengatur pola makan, 30,6% memilih menghutang ke teman/tetangga, 16,7% memilih menghutang ke warung, 11,1% memilih menghutang ke rentenir, 5,5% memanfaatkan pinjaman pemberi kredit dan 2,8% memanfaatkan pinjaman koperasi.