@article{eprints9879, month = {Juli}, title = {PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR ANTARA PEMBERIAN MADU DAN KLINDAMISIN SECARA TOPIKAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)}, author = {RONALDA BUDYANTARA 0818011094}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/9879/}, abstract = {Kulit adalah organ tunggal yang terberat ditubuh, dengan berat sekitar 16\% dari berat badan total. Kulit yang diinduksi dengan benda yang bersuhu tinggi akan membuat protein penyusun kulit terancam denaturasi menyebabkan berkurangnya pertahanan terhadap kuman. Madu cairan manis yang dihasilkan oleh lebah diduga mempunyai efek antibiotik. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat kesembuhan luka bakar dengan pemberian madu dan klindamisin. Penelitian ini menggunakan rancangan acak terkontrol. Subjek penelitian menggunakan 9 ekor tikus jantan galur Spraque dawley. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok secara random yaitu: K1 (kontrol), K2 (madu 100\%), K3 (klindamisin Gel 1\%{$\times$}10gr)setelah 14 hari perlakuan dilakukan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kesembuhan kulit secara histopatologis pada kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 adalah 2.90{$\pm$}1.21, 4.26{$\pm$}0.63, dan 3.90{$\pm$}0.92 dengan nilai P=0,000 pada uji Kruskal-Wallis. Pada analisi Mann-Whitney test nilai p pada tiap kelompok adalah: antara K1 dan K2 p=0.000 kemudian K1 dan K3 p=0.001, untuk uji kelompok K2 dan K3 p=0.222. Pada hasil uji klinis didapat rata-rata 50.70{$\pm$}15.28 pada K1, 94.48{$\pm$}6.07 pada K2 dan 92.14{$\pm$}6.85 pada K3. Pada uji ANOVA didapatkan p=0.000, dilanjutkan uji post hoc LSD dengan nilai p=0.000 pada K1 terhadap K2 dan K3, sedangkan p=0.700 pada kelompok K1 dan K2. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna pada tingkat kesembuhan luka bakar secara klinis dan histopatologis antara pemberian madu secara topikal dibandingkan dengan klindamisin pada tikus. Kata Kunci : klindamisin, luka bakar, madu.} }