TY - JOUR ID - eprints9885 UR - http://digilib.unila.ac.id/9885/ A1 - 0918011004, GALIH WICAKSONO Y1 - 2013/01/23/ N2 - Penanganan luka bakar yang tepat memiliki peranan penting dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Penggunaan madu topikal untuk luka bakar efektif digunakan. Namun oxoferin dan oksitetrasiklin sebagai obat standar luka bakar memberikan efek penyembuhan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesembuhan luka bakar derajat II antara yang diolesi madu, oxoferin dan oksitetrasiklin pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian eksperimental ini menggunakan post test only controlled group design terhadap 6 ekor tikus putih yang diberi masing-masing 4 perlakuan selama 14 hari. Perlakuan terdiri atas kelompok kontrol, madu, oxoferin, dan oksitetrasiklin. Pada tikus putih dilakukan pengukuran gambaran klinis dan biopsi kulit diambil untuk pemeriksaan histopatologi Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji repeated ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pada uji Pairwise Comparison gambaran histopatologi didapatkan nilai p>0,005 (0,062) antara madu dengan oxoferin dan nilai p>0,005 (0,359) madu dengan oksitetrasiklin. Pada gambaran klinis didapatkan uji Pairwisse Comparison dengan nilai p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok madu dengan oxoferin dan oksitetrasiklin pada gambaran histopatologi kulit tikus (2) pada hasil gambaran klinis kelompok madu lebih baik dibandingkan kelompok oxoferin dan oksitetrasiklin. Kata kunci : luka, madu, oksitetrasiklin, oxoferin JF - Digital Library TI - PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU BUNGA AKASIA TOPIKAL, OXOFERIN, DAN OKSITETRASIKLIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA GALUR Sprague Dawley AV - restricted ER -