%0 Journal Article %A 0918011031, ARIF YUDHO PRABOWO %D 2013 %F eprints:9933 %J Digital Library %T PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) DENGAN EKSTRAK DAUN CEPLUKAN (Physalis angulata L) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN %U http://digilib.unila.ac.id/9933/ %X Tuberkulosis (TB) merupakan masalah penting bagi kesehatan dan Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia. Menurut WHO dalam Global TB Report 2012, prevalensi TB di Indonesia tahun 2011 adalah 318.949 kasus. Rifampisin adalah salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan tuberkulosis. Namun, efek samping yang ditimbulkan cukup banyak, diantaranya hepatotoksisitas. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan ceplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman obat yang memiliki kandungan flavonoid dimana zat ini dipercaya sebagai antioksidan. Untuk membuktikan hal ini, maka akan dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak buah mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukan terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus putih yang diinduksi rifampisin. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan post only control group design dengan sampel 50 tikus. Hasil penelitian diperoleh pada ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan hasil perbedaan bermakna (p<0,05) pada kelompok KI-KII, KI-KIII, KI-KIV, KI-KV, KII-KIV, KIII-KIV, KIV-KV sedangkan pada ekstrak daun ceplukan menunjukkan hasil perbedaan bermakna pada kelompok KI-KII, KI-KIII, KI-KIV, KI-KV, KII-KIII, KIII-KIV, KIII-KV. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak buah mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukan terhadap gambaran histopatologi hepar tikus. Peningkatan dosis pada kelompok ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan adanya pengaruh terhadap histopatologi hepar sedangkan peningkatan dosis pada kelompok daun ceplukan tidak ada pengaruhnya. Kata kunci : ceplukan, hepar tikus, mahkota dewa, rifampisin.