Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T09:46:42ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-12-30T03:04:10Z2015-12-30T03:04:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16357This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/163572015-12-30T03:04:10ZUJI LAPANG KETAHANAN LIMA GALUR BARU JAGUNG
(Zea mays L.) TERHADAP PENYAKIT BULAI
(Peronosclerospora maydis)Jagung adalah salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum
dan padi. Dalam usaha peningkatan produksi jagung, petani dihadapkan pada
berbagai permasalahan, salah satunya adalah permasalahan penyakit. Khusus
penyakit bulai, kehilangan hasil dapat mencapai 100% pada varietas rentan.
Penyakit bulai (java downy mildew) disebabkan oleh jamur Peronosclerospora
maydis. Penggunaan varietas unggul merupakan cara paling efektif untuk
mengendalikan serangan penyakit, karena selain mudah dan murah bagi petani,
penggunaan kultivar tahan juga tidak meninggalkan residu kimiawi yang
berbahaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketahanan beberapa galur jagung
terhadap penyakit bulai di lapang. Penelitian ini dilaksanakan di lahan
pertanaman jagung PT. Monsanto Indonesia di desa Kibang, Kecamatan Metro
Kibang, Kabupaten Lampung Timur, dari bulan Januari sampai dengan April
2009. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
sembilan perlakuan jenis varietas (jagung galur C211, D173, D175, F006, F013,
dan keempat varietas lainnya sebagai pembanding adalah DK3, P21, NK22, dan
BISI2) dan tiga ulangan, sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Data keterjadian
penyakit kemudian dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Beda
Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur-galur baru tanaman jagung yang tahan
terhadap penyakit bulai adalah galur F013, F006, dan D173 sedangkan galur baru
C211 dan D175 rentan terhadap penyakit bulai. Galur F013 merupakan galur
yang lebih tahan terhadap penyakit bulai dilihat dari keterjadian penyakit yang
paling rendah pada hari terakhir pengamatan (33 hst), yaitu sebesar 3,27%.
Varietas P21 adalah varietas jagung yang relatif rentan terserang penyakit bulai
dengan nilai keterjadian penyakit paling tinggi pada yaitu sebesar 16,73%.IKHSAN SUPOMO 0314041027