Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:05:40ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-07-30T08:36:20Z2015-07-30T08:36:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11314This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/113142015-07-30T08:36:20ZPengaruh Larutan Klorida dalam Temperatur 145
o
C terhadap Korosi Retak
Tegang (SCC) Baja AISI 1045Pengujian korisi retak tegang baja AISI 1045 dilakukan dalam lingkungan yang
mengandung klorida pada temperatur 145 °C selama periode 10 hari. Pengujian
tarik dan kekerasan (micro-Vickers) dilakukan pada spesimen sebelum uji korosi. Selain
itu, analisis struktur mikro, fraktografi dan komposisi dilakukan pada spesimen setelah
diuji korosi menggunakan mikroskop optik dan SEM/EDS.
Kekuatan tarik baja AISI 1045 sekitar σ
u
= 461.5 ± 10,03 MPa, σ
= 320,00
± 5,99 MPa dan mempunyai sifat liat cukup besar (e = 33.95 ± 2,31 %). Nilai kekerasan
y
bahan sebelum ditekuk (U-bend) = 165,34 ± 2,73 HVN, namun setelah proses
penekukan nilai kekerasan meningkat menjadi 175,92 ± 1,67 VHN (daerah tarik) dan
176,35 ± 1,83 VHN (daerah tekan). Retak merambat lebih cepat (0,0173 mm/jam) dalam
arah longitudinal (L) dibanding retak yang merambat (0,00917 mm/jam ) dalam arah
transversal (T). Retak transgranular bercabang dominan ditemukan pada daerah yang
mengalami tegangan sisa tarik, sedangkan retak intergranular ditemukan pada daerah
menembus ketebalan spesimen dengan morfologi bentuk patahan dimple. Hasil analisi
EDS menunjukan bahwa oksigen dan klorida terdeteksi pada permukaan daerah
patahan sebagai produk korosi. Namun korosi retak tegang dihasilkan lebih
didominasi oleh difusi ion-ion klorida ke dalam struktur butir yang menyebakan atomatom
besi mengalami segregasi.Asep Rulloh Hendra Prasetyo 0715021026