Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T02:34:56ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-05-11T05:42:26Z2015-05-11T05:42:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9878This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/98782015-05-11T05:42:26ZPENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP BERAT TESTIS,
JUMLAH SEL LEYDIG, DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS
MENCIT (Mus musculus L)JANTAN DEWASA YANG DIINDUKSI
MONOSODIUM GLUTAMATMonosodium glutamat merupakan bumbu penyedap makanan yang banyak
digunakan serta memiliki efek radikal bebas didalam tubuh bila penggunaannya
melebihi batas normal. Stres oksidatif yang ditimbulkan dapat mempengaruhi
kesuburan pada pria dengan mempengaruhi proses spermatogenesis. Vitamin C
merupakan salah satu jenis antioksidan yang efektif dalam menangkal efek dari
radikal bebas di dalam tubuh.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian vitamin C
tehadap berat testis, jumlah sel Leydig, dan diameter tubulus seminiferus mencit
(Mus musculus L) jantan dewasa yang diinduksi monosodium glutamat. Penelitian
ini menggunakan rancangan acak terkontrol.
Subjek penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan dewasa strain DD
Webster yang dibagi secara acak dalam 5 kelompok yaitu K(-) ( diberi MSG
4mg/grBB), K(+) (diberi vitamin C 0,2 mg/grBB), P1 (diberi MSG 4 mg/grBBdan
vitamin C 0,07 mg/grBB), P2 (diberi MSG 4 mg/grBBdan vitamin C 0,2
mg/grBB), P3 (diberi MSG 4 mg/grBBdan vitamin C 0,6)mg/grBB) setelah 15
hari perlakuan dilakukan pengamatan terhadap berat testis, jumlah sel Leydig, dan
diameter tubulus seminiferus mencit. Analisis data yang digunakan uji one way
Anova yang dilanjutkan dengan uji analisis post hoc dengan metode LSD dan uji
Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji analisis post hoc dengan metode
Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata berat testis pada kelompok K(+),
K(-), P1, P2, dan P3 secara berturut-turut adalah 0.123±0.008; 0.092±0.008;
0.098±0.007; 0.110±0.007; 0.118±0.008 dengan nilai p=0.000 pada uji one way
Anova. Pada analisis post hoc LSD diperoleh nilai bermakna pada kelompok K(+)dengan kelompok K(-), P1,dan P2; kelompok K(-) dengan P2, P3, K(+); kelompok
P1 dengan P2, P3, K(+); kelompok P2 dengan K(+), K(-), dan P1; kelompok P3
dengan K(-) dan P1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah sel Leydig pada kelompok
K(+), K(-), P1, P2, dan P3 secara berturut-turut adalah 434±54.92; 248±81.42;
251±90.27; 299±47.70; 469±79.01 dengan nilai p=0.000 pada uji one way Anova.
Pada analisis post hoc LSD diperoleh nilai bermakna pada kelompok K(+) dengan
kelompok K(-), P1,dan P2; kelompok K(-) dengan K(+) dan P3; kelompok P1
dengan P3 dan K(+); kelompok P2 dengan K(+), P3; kelompok P3 dengan K(-),
P1, dan P3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata diameter tubulus seminiferus pada
kelompok K(+), K(-), P1, P2, dan P3 secara berturut-turut adalah 64.06±0.66;
55.54±0.44; 59.33±6.93; 66.61±4.60; 64.80±3.87 dengan nilai p=0.037 pada uji
Kruskal-Wallis. Pada analisis post hoc Mann-Whitney diperoleh nilai bermakna
pada kelompok K(-) dengan kelompok P2, P3, dan K(+).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa vitamin C memiliki pengaruh
terhadap berat testis, jumlah sel Leydig, dan diameter tubulus seminiferus mencit
(Mus musculus L.) jantan dewasa yang diinduksi monosodium glutamat.
Kata kunci: monosodium glutamat, vitamin C, testis, berat testis, sel Leydig,
diameter tubulus seminiferus, mencit.Kania Anindita Bustam 0818011071