Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T19:49:10ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-05-18T03:02:21Z2015-05-18T03:02:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9944This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/99442015-05-18T03:02:21ZPERBANDINGAN HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS
MENSTRUASI YANG TIDAK TERATUR PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN ANGKATAN 2009 DAN ANGKATAN 2010
UNIVERSITAS LAMPUNGStres adalah sekumpulan perubahan fisiologis yang terjadi akibat tubuh terpapar
bahaya ancaman. Pada kondisi stres terjadi respon fisiologi tubuh, salah satunya
melalui HPA aksis. Tindakan ini dimulai dengan persepsi terhadap situasi yang
mengancam, aksi yang cepat pada hipotalamus sehingga dihasilkan hormon
kortisol menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormonal termasuk hormon
reproduksi dan terjadi suatu keadaan siklus menstruasi yang tidak teratur. Di masa
ini, stres sering dialami oleh setiap individu karena adanya ketidakmampuan
dalam mengantisipasi ancaman eksternal. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan stres dengan siklus menstruasi yang tidak teratur pada
mahasiswi Fakultas Kedokteran Unila Angkatan 2009 dan 2010.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analitik dengan desain cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran
Angkatan 2009 dan Angkatan 2010, total sampel yang digunakan berjumlah 149
mahasisiswi yang berpartisipasi pada penelitian ini dimana 72 orang berasal dari
angkatan 2009 dan 77 orang berasal dari angkatan 2010, dimana 23 responden
dieksklusi sehingga jumlah sampel yang diteliti 126 responden. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Oktober 2012 sampai Desember 2012. Data diperoleh dari
kuesioner yang dibagikan kepada responden. Teknik pengolahan data diolah
dengan bantuan komputer (SPSS 15.0).
Hasil penelitian yang dilakukan di angkatan 2009 menunjukkan 67,5 % responden
dengan stres didapati mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, dan pada
angkatan 2010 menunjukkan 61,8% responden yang mengalami stres juga
mengalami siklus mentruasi yang tidak teratur. Berdasarkan hasil uji chi square,
dijumpai hubungan yang signifikan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur
dimana p value 0,027 (<0,05) pada mahasiswi kedokteran unila angkatan 2009,
dan didapatkan p value 0,034 (<0,05).
Diharapkan kepada responden yang berada pada kondisi stres untuk melakukan
coping stress, mengubah gaya hidup, serta memperbaiki asupan nutrisi untuk
mengembalikan keseimbangan tubuh sehingga tidak terjadi efek yang lebih buruk.
Kata kunci: stres, siklus menstruasi yang tidak teraturR. DICKY WIRAWAN LISTIANDOKO 0918011070