Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:06:15ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2014-12-15T04:26:55Z2014-12-15T04:26:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5765This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57652014-12-15T04:26:55ZANALISIS INDIKATOR MAKRO EKONOMI TERHADAP VOLATILITAS SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2009-2013ABSTRAK
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh indikator makroekonomi
(dow jones industrial average, suku bunga BI, Kurs US Dollar, harga emas dunia,
harga minyak dunia) terhadap volatilitas saham syariah yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII) periode 2009-2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksplanotoris. Populasi yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di JII.
Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di JII selama 2009-2013
yaitu sebanyak 14 perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisisregresi
linear berganda model panel data. Hasil penelitian ini adalah indikator dow jones
industrial average, kurs US Dollar, harga emas dunia dan harga minyak dunia
berpengaruh tidak signifikan terhadap volatilitas saham syariah. Hanya suku
bunga BI yang berpengaruh signifikan terhadap volatilitas saham syariah.
Kata kunci: Makro ekonomi, Volatilitas Saham Syariah.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyzing of related macro economic indicators
(dow jones industrial average, BI rate, exchange, gold price, and oil) concerning
syariah’s stock volatility in Jakarta Islamic Index period 2009-2013. The kind of
this research is explanatory reasesrch. The method of analysis in multiple
regression analysis using panel data. All the members of Jakarta Islamix Index
are being population for this research. Only 14 companies be sample. The results
of this research are only BI Rate that have significant with syariah’s stock
volatility and another variables are not significant.
Key words : Macro Economic Indicators, Syariah’s Stock Volatility.
PENDAHULUAN
Investasi adalah suatu aktivitas
mengubah berlebihnya kekayaan
yang dimiliki seseorang dalam
bentuk objek yang memiliki nilai
lebih yang bertujuan dapat digunakan
untuk kebutuhan mereka dimasa
depan. Bentuk investasi yang
dilakukan beragam, baik secara
konvensional atau dengan investasi
modern yang sekarang dilakukan
yaitu dalam bentuk surat berharga
seperti saham atau obligasi. Jenis
investasi apapun yang dipilih
memiliki resiko yang harus diterima
oleh investor. Saham syariah menjadi
salah satu komoditi investasi yang
menarik dan mulai dilirik oleh
investor.
Tidak hanya di negara mayoritas
berpenduduk muslim, negara-negara
non-muslim pun tertarik dengan jenis
investasi ini. Selama kurun waktu 13
tahun saham syariah sudah
mengalami perubahan. Terjadi
fluktuasi jumlah saham syariah setiap
tahun. Ini menandakan bahwa
masyarakat semakin lama semakin
tertarik untuk berinvestasi pada jenis
saham ini.
Perkembangan saham syariah dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik menunjukan adanya
perkembangan saham syariah dengan
bertambahnya jumlah saham syariah
yang terdaftar. Grafik ini disusun per
Desember 2013, Desember yang
berlaku adalah Desember periode II
tahun 2013 yang berjumlah 331
Saham. Dari 331 Saham tersebut,
328 saham diperoleh dari hasil
penelaahan Desember periodik per
tanggal 19 November 2013 dan 3
saham diperoleh dari hasil
penelaahan Desember insidentil.
Perkembangan saham syariah juga
dapat dilihat dari sudut pandang
ekonomi makro. Makro ekonomi
adalah merupakan ilmu yang
memfokuskan pembahasan
permasalahannya secara keseluruhan
(agregrat), mencakup seluruh
komponen. Sehingga untuk pengaruh
suku bunga, nilai tukar US$, indeks
Dow Jones, harga minyak dunia, dan
harga emas dunia menjadi perhatian
peneliti dalam penelitian ini. Emas
adalah salah satu komiditas investasi
terpopuler. Investor dapat menjual
emas kapan saja dan mendapatkan
keuntungan yang besar. Emas
cenderung memiliki tingkat resiko
yang rendah dan lebih aman
dibandingkan jenis investasi lain.
Nilai tukar (kurs) merupakan salah
satu bagian yang terpenting dalam
perekonomian terbuka. Terlebih lagi
nilai tukar terhadap US$. Hal ini
akan sangat mempengaruhi
perekonomian Indonesia, bahkan
dunia. Kurs adalah perbandingan
seberapa besar nilai mata uang asing
terhadap mata uang negara
Indonesia. Kurs dapat memberikan
informasi seberapa besar nilai mata
uang suatu negara terhadap negara
lain. Pengetahuan terhadap nilai
tukar ini akan mempengaruhi
masyarakat untuk melakukan
investasi terutama pada investasi
pasar modal. Minyak bumi saat ini
menjadi salah sumber energi
terbanyak yang digunakan di
seluruh dunia. Kuantitas minyak
yang masih ada akan sangat
berpengaruh terhadap harga minyak
dunia.
Semakin langka minyak maka akan
berbanding terbalik dengan harga
yang dijual di pasar terbuka.
Fluktuasi harga minyak dunia sangat
berdampak bagi perekonomian baik
secara mikro atau pun makro.
Tingkat suku bunga yang ditetapkan
di Indonesia sangat berpengaruh
terhadap minat investor untuk
berinvestasi. Fluktuasi suku bunga
akan menjadi salah satu perhitumgan
investor terhadap investasi apa yang
akan di pilih. Selain itu variabel yang
digunakan adalah Dow Jones
Industrial Average. Dow Jones
Industrial Averages adalah nilai
rata-rata saham yang dijadikan
tolak ukur bagi saham-saham
perusahaan yang ada di Amerika.
Namun tidak hanya di Amerika,
nilai rata-rata ini juga menjadi
perhatian para investor di Indonesia.
Pergerakan saham selalu
diperhatikan karena dapat
mempengaruhi nilai saham-saham
yang ada di Indonesia juga. Pada
penelitian sebelumnya Kartika
(2010) tingkat volatilitas saham
IHSG tinggi dan investor harus
berhati-hati dalam membeli saham.
Menurut Fitriana (2009) inflasi,
harga minyak dunia, memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
IHSG, namun pertumbuhan ekonomi
memberikan pengaruh yang tidak
signifikan. Dari data terlihat bahwa
ekonomi makro memberikan dampak
pada pasar saham di Indonesia baik
saham konvensional maupun saham
syariah.
Penelitian terdahulu menujukan hasil
bahwa beberapa variabel ekonomi
makro berpengaruh signifikan
ataupun tidak walaupun terhadap
IHSG. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul penelitian: Analisis
Indikator Ekonomi Makro Terhadap
Volatilitas Saham Syariah yang
Terdaftar di Jakarta Islamic Index
Periode 2009-2013.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh indikator
makkro ekonomi terhadap volatilitas
saham syariah yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index periode 2009-
2013.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini volatilitas
saham syariah adalah variabel
dependen dan indikator makro
ekonomi (dow jones industrial
average, suku bunga BI, kurs US
Dollar, harga emas dunia, harga
minyak dunia) sebagai variabel
independen. Populasi penelitian ini
adalah seluruh anggota Jakarta
Islamic Index. Sampel yang
digunakan adalah perusahanperusahaan
yang menjadi anggota JII
selama periode 2009-2013 yaitu
sebanyak 14 perusahaan. Dalam
penelitian ini teknik analisis regresi
linear berganda model panel data .
model regresi linear berganda
yangdigunakan adalah sebagai
berikut:
Y = α + β1DJ + β2 SK + β3 KS + β4HED
+ β5HMD+ е
Untuk menguji lebih lanjut tentang
model data panel yang akan
digunakan maka harus dilakukan
serangkaian uji untuk menentukan
jenis uji yang akan digunkan. Berikut
adalah serangkaian uji yang
dilakukan untuk memilih model
panel data:
1. Uji Chow-test (pool vs fixed
effect)
Uji signifikansi fixed effect (uji F)
atau Chow-test adalah untuk
mengetahui apakah teknik regresi
data panel dengan fixed effect lebih
baik dari model regresi data panel
tanpa variabel dummy atau OLS.
Dasar pengambilan keputusan
menggunakan chow-test atau
likelihood ratio test, yaitu:
a) Jika H0 diterima, maka
model pool (common).
b) Jika H0 ditolak, maka
model fixed effect.
Jika hasil uji Chow menyatakan H0
diterima, maka teknik regresi data
panel menggunakan model pool
(common effect) dan pengujian
berhenti sampai di sini. Apabila hasil
uji Chow menyatakan H0 ditolak,
maka teknik regresi data panel
menggunakan model fixed effect dan
untuk selanjutnya dilakukan uji
hausman.
2. Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk
memilih antara fixed effect atau
random effect. Uji Hausman
didapatkan melalui command
eviews yang terdapat pada direktori
panel (Winarno, 2009). Statistik uji
Hausman ini mengikuti distribusi
statistik Chi Square dengan degree of
freedom sebanyak k, dimana k adalah
jumlah variabel independen. Jika
nilai statistik Hausman lebih besar
dari nilai kritisnya maka model yang
tepat adalah model fixed effect.
Sedangkan sebaliknya bila nilai
statistik Hausman lebih kecil dari
nilai kritisnya maka model yang
tepat adalah model random effect.
Dasar pengambilan keputusan
menggunakan uji Hausman (Random
Effect vs Fixed Effect), yaitu:
a) Jika H0 diterima, maka
model random effect.
b) Jika H0 ditolak, maka
model fixed effect.
PEMBAHASAN
Berikut adalah hasil regresi linear
berganda dengan model random
panel data.
Y(PV/PriceVol) 0,178508+0,002294DJ
-4,04x10 -6 SK+0,000343KS -0,000286HED
+3,94x10-5HMD
Berikut interpertrasi berdasarkan
variabel independen yang digunakan:
1. Koefisien regresi Dow Jones
Industrial Average nilai sebesar
0,002294 menunjukkan
perubahan yang searah atau
berbanding lurus antara PriceVol
dengan Dow Jones Industrial
Average. Hal ini dapat diartikan
setiap kenaikan satu rupiah pada
Dow Jones Industrial
Average/DJIA akan
menyebabkan PriceVol akan
mengalami kenaikan. variabel ini
memiliki daya tarik tersendiri.
Saham jenis ini sangat
diperhatikan banyak investor
karena merupakan produk
Amerika sebagai adidaya
perekonomian dunia.
2. Koefisien regresi suku bunga BI
sebesar -4,04x10 -6, bernilai
negatif. Sehingga berbanding
terbalik dengan PriceVol. Dapat
diartikan bahwa setiap kenaikan
suku bunga BI satu rupiah akan
menyebabkan penurunan
PriceVol volatilitas saham
syariah. Suku bunga sangat
berpengaruh terhadap
perekonomian setiap[ negara.
Karena kenaikan suku bunga
akan mempengaruhi minat
masyarakat untuk menabung atau
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.178508 0.009894 18.04176 0.0000
DJ? 0.002294 0.001697 1.351599 0.1813
SK? -4.04E-06 1.85E-06 -2.184288 0.0326
KS? 0.000343 0.000677 0.507074 0.6138
HED? -0.000286 0.000297 -0.963435 0.3390
HMD? 3.94E-05 3.72E-05 1.059075 0.2935
R-squared 0.129215
Adjusted R-squared 0.050801
F-statistic 1.652814
menarik modal yang masyarakat
miliki.
3. Pada variabel kurs US Dollar
nilai koefisien regresi sebesar
0,000343 bernilai positif, dan ini
berbanding lurus dengan nilai
PriceVol yang terdapat pada hasil
regresi. Sehingga dapat diartikan
jika nilai kurs US Dollar naik
sebesar satu rupiah maka akan
menyebabkan volatilitas saham
syariah akan naik. Volatilitas
saham syariah bias saja berubah
dengan naiknya kurs US Dollar.
Selisih haga saham yang terjadi
tidak dapat diprediksi apakah
dapat meningkatkan saham
syariah atau tidak. Namun tetap
ada perubahan harga saham
syariah walaupun tidak
signifikan.
4. Pada harga emas dunia nilai
koefisien regresi sebesar -
0,000286. Berbanding terbalik
dengan besar PriceVol yang
dihasilkan. Sehingga dapat
diartikan jika harga emas dunia
naik satu rupiah maka akan
menyebabkan menurunnya
volatilitas saham syariah.
Kenaikan harga emas pastinya
menyebabkan masyarakat tetap
membeli emas. Karena walaupun
harga emas terus meningkat,
tetap saja masyarakat
menganggap investasi ini
memiliki risiko yang kecil dan
menguntungkan.
5. Sedangkan untuk harga minyak
dunia memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 3,94x10-5. Nilai
koefisien regresi harga minyak
dunia dengan koefisien PriceVol
saling berbanding lurus.
Sehingga dapat diartikan jika
harga minyak dunia naik satu
rupiah akan menyebabkan
kenaikan juga pada volatilitas
saham syariah. Kenaikan harga
minyak dunia menyebabkan
volatilitas naik karena kenaikan
ini pasti akan mempengaruhi
seluruh sendi perekonomian
seluruh dunia. Kondisi ini dapat
menyebabkan selisih harga
saham awal dengan harga saham
selanjutnya berbeda sangat jauh.
Pada penelitian yang telah dilakukan
dan menghasilkan hasil analisis data
dan pengujian hipotesis tentang
pengaruh ekonomi makro terhadap
volatilits saham syariah yang
terdaftardi Jakarta Islamic Index
periode 2009-2013, maka dapat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial Dow Jones
Industrial Average berpengaruh
tidak signifikan terhadap
volatilitas saham syariah yang
terdaftar di Jakarta Islamic index
dan arah hubungan negatif atau
berbanding terbalik dengan
volatilitas saham syariah yang
terdaftar di Jakarta Islamic
Index.
2. Secara parsial suku bunga Bank
Indonesia berpengaruh signifikan
terhadap volatilitas saham
syariah yang terdaftar di Jakarta
Islamic index dan arah hubungan
positif atau berbanding terbalik
dengan volatilitas saham syariah
yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index.
3. Secara parsial kurs US Dollar
berpengaruh tidak signifikan
terhadap volatilitas saham
syariah yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index dan arah hubungan
yang positif atau berbanding
lurus dengan volatilitas saham
syariah yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index.
4. Secara parsial harga emas dunia
berpengaruh tidak signifikan
terhadap volatilitas saham
syariah yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index dan arah hubungan
positif atau berbanding terbalik
dengan volatilitas saham syariah
yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index.
5. Secara parsial harga minyak
dunia berpengaruh tidak
signifikan terhadap volatilitas
saham syariah yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index dan arah
hubungan positif atau berbanding
lurus dengan volatilitas saham
syariah yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index.
6. Secara simultan variabel Dow
Jones Industrial Average, suku
bunga Bank Indonesia, kurs US
Dollar, harga emas dunia, dan
harga minyak dunia berpengaruh
tidak signifikan terhadap
volatilitas saham syariah yang
terdaftar di Jakarta Islamic
Index.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, Lia. 2010. Pengaruh
Faktor-faktor Ekonomi Makro
terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2006-
2010. Skripsi Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Lampung.
Kartika, Andi. 2010. Volatilitas
Harga Saham di Indonesia dan
Malaysia. Jurnal Fakultas Ekonomi,
UniversitasSTIKUBANK Semarang.
Otoritas Jasa Keuangan. 2014.
Statistik Saham Syariah.
http://syariah.ojk.go.id/statistik/saha
m.html. Diakses pada tanggal 18
Januari 2014 pukul 22.18 WIB.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, Lia. 2010. Pengaruh
Faktor-faktor Ekonomi Makro
terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2006-
2010. Skripsi Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Lampung.
Kartika, Andi. 2010. Volatilitas
Harga Saham di Indonesia dan
Malaysia. Jurnal Fakultas Ekonomi,
UniversitasSTIKUBANK Semarang.
Otoritas Jasa Keuangan. 2014.
Statistik Saham Syariah.
http://syariah.ojk.go.id/statistik/saha
m.html. Diakses pada tanggal 18
Januari 2014 pukul 22.18 WIB.1016051001 ANNISA NOERLITA INDRA DEWIdewi.annisa54@yahoo.com