Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:17:55ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-02-16T03:27:00Z2015-02-16T03:27:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6972This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69722015-02-16T03:27:00ZPENANDA KOHESI SUBSTITUSI DALAM NOVEL
RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah penggunaan penanda kohesi
substitusi yang terdapat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas
(SMA). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan penanda kohesi
substitusi yang terdapat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas
(SMA).
Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena menggambarkan data yang
dianalisis berupa satuan lingual yang mengandung substitusi pada novel Ronggeng
Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari dalam bentuk kata-kata. Sesuai dengan desain
penelitian yang dipakai, teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data.
Dengan teknik ini, data yang berkaitan dengan penelitian dikumpulkan dari novel
yang dianalisis. Selanjutnya, data ini dianalisis dengan menggunakan metode agih,
yaitu metode yang alat penentunya berupa bagian dari bahasa objek yang menjadi
sasaran penelitian. Dalam pelaksanaannya, metode tersebut dibantu dengan teknik
dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar berupa teknik bagi unsur langsung (BUL),
sedangkan teknik lanjutan berupa teknik substitusi.
Berdasarkan hasil analisis, pada penelitian ini ditemukan penanda kohesi substitusi
yang meliputi substitusi nominal, substitusi verbal, substitusi frasal, dan substitusi
klausal. Substitusi nominal direalisasikan melalui penggantian antara satuan lingual
berkategori nomina dengan satuan lingual yang berkategori sama. Subsitusi verbal
direalisasikan melalui penggantian antara satuan lingual berkategori verba dengan
satuan lingual berkategori verba, sedangkan substitusi frasal direalisasikan melalui
penggantian antara satuan lingual berupa kata dengan frasa, frasa dengan kata, dan
frasa dengan frasa. Kemudian, substitusi klausal direalisasikan melalui penggantian
antara satuan lingual berupa klausa dengan kata, klausa dengan frasa, kata dengan
kalimat, kalimat dengan kata, dan kalimat dengan frasa.
Selain itu, substitusi yang terdapat dalam novel yang dianalisis kebanyakan bersifat
anaforis karena unsur tergantinya telah disebutkan sebelumnya, meskipun ada yang
bersifat kataforis. Adapun, substitusi ini digunakan pada novel karena selain dapat
menciptakan hubungan kohesif yang mendukung terjadinya kepaduan paragraf juga
menyebabkan novel lebih komunikatif karena dapat memvariasikan bentuk bahasa,
memperoleh unsur pembeda, menekankan unsur tertentu yang menjadi topik utama,
dan menghilangkan kemonotonan.
Berkaitan dengan itu, penelitian ini memiliki implikasi pada pembelajaran bahasa
Indonesia di SMA, khususnya kelas XI. Hal ini terjadi karena di dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat pembelajaran mengenai kemampuan
siswa untuk mengidentifikasi dan membuat paragraf efektif yang disebarkan dalam
berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kemampuan ini direalisasikan
melalui aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.0613041026 EVAN APRIALDI