Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:30:10ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-10-28T08:23:22Z2015-10-28T08:23:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14146This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/141462015-10-28T08:23:22ZFUNGSI VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM
MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN
(Studi di Polresta Bandar Lampung)ABSTRAK
Pemeriksaan suatu perkara pidana dalam suatu proses peradilan pada hakikatnya
adalah bertujuan untuk mencari kebenaran materi terhadap perkara tersebut.hal ini
dapat dilihat dengan adanya berbagai usaha yang dilakukan aparat penegak
hukum dalam memperoleh bukti-bukti yang sah. Pada tahap penyidikan
khususnya penyidik dalam melakukan tugasnya harus meminta bantuan kepada
ahlinya dalam bidang yang tidak dikuasai. Salah satu bantuan itu dapat diperoleh
dari keterangan saksi dan keterangan ahli yaitu visum et repertum.permasalahan
pada penelitian ini adalaha bagaimana fungsi visum et repertum pada tahap
penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana pemerkosaan dan untuk
mengetahui upaya yang ditempuh penyidik apabila hasil visum et repertum tidak
memuat keterangan tentang tanda kekerasan pada korban pemerkosaan, dalam
tujuannya untuk mendapatkan kebenaran materiil suatu kasus pemerkosaan.
Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris,
pendekatan yuridis normatif ini dilaksanakan dengan mempelajari norma atau
kaidah hukum dan azas-azas hukum tentang fungsi visum et repertum pada tahap
penyidikan. Selanjutnya pendekatan empiris dilakukan melalui wawancara dengan
informan penelitian. pendekatan ini bertujuan memperoleh data konkret mengenai
masalah yang akan diteliti. Data yang diperoleh kemudian akan diseleksi,
diklarifikasikan dan disistematiskan yang kemudian akan dianalisi dengan metode
induktif.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa keberadaan visum et
repertum selalu dibutuhkan dalam setiap penyidikan tindak pidana pemerkosaan.
dan juga pada visum et repertum tidak sepenuhnya mencantumkan keterangan
mengenai tanda kekerasan pada diri korban, maka akan dilakukan upaya atau
tindakan oleh penyidik untuk menemukan dan membuktikan bahwa adanya
unsur tersebut atau unsur ancaman kekerasan. Tindakan yang dimaksud ini seperti
Muhammad Akbar
pemeriksaan terhadap pelaku, saksi-saksi, dan korban untuk mendapatkan
keterangan selengkap mungkin, pemeriksaan dan juga penyitaan benda-benda
yang dapat menjadi barang bukti terjadinya tindak pidana pemerkosaan.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah , mengingat belum adanya
pengaturan yang secara jelas dan rinci mengenai tata cara penggunaan visum et
repertum oleh aparat penegak hukum khususnya dalam hal ini bagi penyidik,
seharusnya dibuat ketentuan atau pedoman mengenai hal tersebut. diperlukan
tambahan pengetahuan bagi penyidik mengenai hal-hal yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil visum et repertum. Pengetahuan ini penting agar penyidik
tidak menafsirkan secara apa adanya hasil visum et repertum yang diperoleh yang
selanjutnya dapat mempengaruhi dan menentukan tindak lanjut penyidik dalam
memeriksa perkara tersebut.
Kata Kunci: Visum Et repertum, Penyidik, Tindak Pidana perkosaan,1112011250 MUHAMMAD AKBARakbar_libra21@yahoo.com