Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T08:37:41ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-01-21T03:19:28Z2016-01-21T03:19:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18383This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/183832016-01-21T03:19:28ZPENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN ALAMI
YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN COBIA (Rachycentron canadum) DI
BALAI BESAR PENGEMBANGAN
BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNGAbstrak
Ikan Cobia (Rachycentron canadum) merupakan jenis ikan karnivora yang
dibudidayakan. Untuk mencapai pertumbuhan secara optimal dalam keadaan hipertonik pada
proses osmoregulasi dibutuhkan energi yang besar. Pakan merupakan input energi utama
dalam menentukan pertumbuhan, pakan berkualitas memiliki kandungan nutrisi yang baik
sehingga mampu menunjang kebutuhan metabolisme, osmoregulasi dan pertumbuhan ikan.
Pakan yang baik harus mengandung unsur nutrisi berupa lemak, protein, karbohidrat,
vitamin, dan mineral. Pakan cumi-cumi dan rucah merupakan pakan alami yang memiliki
kualitas kandungan nutrisi berbeda. Taurin merupakan senyawa osmolit organik turunan
asam amino yang berperan sebagai osmoprotektif dan neurotransmitter dalam osmoregulasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taurin yang ditambahkan pada pakan
alami yang berbeda terhadap pertumbuhan dalam hubungan panjang tubuh, berat tubuh, dan
lingkar perut Ikan Cobia (R. canadum).
Perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kali ulangan.
Penelitian ini terdiri atas 2 perlakuan yaitu (A) penambahan taurin (0,06 mg) pada pakan
cumi-cumi (30%), dan ikan rucah (70%), dan (B) penambahan taurin (0,06 mg) pada pakan
ikan rucah (100%). Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji T student (T test) pada taraf
nyata 5%. Parameter yang diamati (1) berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar perut, (2)
Tingkat Kelulushidupan, (3) Ratio konversi pakan, (4) Laju pertumbuhan harian, dan
Parameter kualitas fisika-kimia air laut.
Perolehan data dan analisis statistik yang didapatkan dari masing-masing parameter
yaitu rerata berat tubuh pada (A) lebih baik ((A) = 2600 gram dan (B) = 2200 gram, P =
50%), rerata panjang tubuh pada (B) lebih baik ((A) = 3 cm dan (B) = 3,4 cm, P = 60%),
rerata lingkar perut pada (B) lebih baik ((A) = 0,8 cm dan (B) = 1,4 cm, P = 40%) dengan
tingkat kelulushidupan mencapai 100%, dimana ratio konversi pakan pada (A) 7,8 gram lebih
tinggi dibandingkan perlakuan (B) yaitu 7 gram. Rerata laju pertumbuhan harian (SGR) pada
perlakuan (A) 0,8% per hari dan perlakuan (B) sebesar 0,6% per hari, keduanya tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Parameter kualitas air laut di KJA (Keramba
Jaring Apung) sesuai dengan standart baku mutu kualitas air laut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan taurin (0, 06 mg) pada pakan ikan
rucah 100% mampu meningkatkan laju pertumbuhan terhadap Cobia dibanding perlakuan
penambahan taurin (0, 06 mg) pada pakan cumi-cumi 30% dan ikan rucah 70%.
Key words : Cobia, Taurin, hipertonik, Osmoregulasi, Osmoprotektif, NeurotransmitterMELI ANGGRAINI NN