Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T20:29:04ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-01-25T13:04:02Z2016-01-25T13:04:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20033This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/200332016-01-25T13:04:02ZPENDUGAAN RAGAM GENETIK DAN HERITABILITAS BEBERAPA
KARAKTER VEGETATIF DAN HASIL EMPAT LINI TETUA
JAGUNG MANISAbstrak
Pemuliaan tanaman melalui seleksi pada suatu populasi akan berhasil bila
keragaman genetik dan heritabilitas tinggi. Ragam genetik diperlukan untuk
menjamin keberhasilan seleksi sedangkan heritabilitas mengukur kemajuan
pewarisan sifat karakter unggul dari tetua ke zuriatnya. Pada jagung manis tipe
segregasi biji bulat, karakter vegetatif dan hasil diharapkan sebaik jagung tetua
nirmanis dengan tetap mengekspresikan rasa manis pada karakter hasil.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan karakter-karakter vegetatif
dan hasil di antara keempat lini tetua jagung manis dan disesuaikan dengan
standar komersial; (2) mengetahui besar ragam genetik dan heritabilitas broad
sense empat lini tetua jagung manis; (3) mendapatkan epistasis alel manis dalam
bentuk biji bulat yang bersegregasi pada sebaran 12 bulat : 4 kisut dan 9 bulat : 7
kisut; dan (4) mendapatkan sebaran segregasi genetik 9 kuning bulat : 3 kuning
kisut : 3 putih bulat : 1 putih kisut untuk kultivar Dwiwarna.
Reisha Ayu Puspita
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung pada
bulan September 2009 sampai Januari 2010. Penelitian menggunakan Rancangan
Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) non faktorial dengan tiga ulangan. lini tetua
sebagai perlakuan terdiri atas (1) LASS KuBu; (2) LASS Kuki; (3) LAW puBu;
dan (4) LASS Dwiwarna. Data diambil dari karakter vegetatif: tinggi tanaman,
tinggi tongkol relatif, dan jumlah daun. Data karakter hasil: jumlah malai, jumlah
bunga betina, jumlah tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol, dan kadar
sukrosa. Data dianalisis ragam, dan pemeringkatan lini tetua berdasarkan uji BNJ
5 %. Ragam genetik (σ2g), heritabilitas broad sense (h2BS), dan koefisien
keragaman genetik (KKg) dianalisis menggunakan model matematika Hallauer
dan Miranda. Segregasi bentuk biji diuji dengan uji goodness of fit chi-squared
(χ2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keempat lini tetua jagung manis berbeda
karakter vegetatif: tinggi tanaman dan jumlah daun, serta karakter hasil: diameter
tongkol dan panjang tongkol. Tinggi tanaman dan tinggi tongkol relatif belum
mampu memenuhi standar komersial; (2) ragam genetik dan heritabilitas broad
sense berbeda dari nol untuk tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tongkol, dan
panjang tongkol; (3) penyerbukan self-1 pada LASS KuBu mengalami epistasis
pada sebaran 12 bulat : 4 kisut; lini LASS KuBu, LASS Kuki, dan LASS
Dwiwarna berperan sebagai penghasil biji kisut (jagung manis true type);
(4) penyerbukan self-1 pada LAW puBu (tercampur dengan LASS Dwiwarnasegregan kuning muda bulat) tidak mampu memenuhi nisbah sebaran biji 9:3:3:1
dan penyerbukan self-1 pada LASS Dwiwarna menghasilkan sebaran biji dengan
nisbah 9:3:3:1.
Abstract
A plant breeding through selection on a population will be successful when the
genetic variability is high. Genetic variability is needed to ensure a success
while heritability measures the ability of the parents to pass superior characters
onto progeny. In sweet maize, round seed (segregation) type will segregate for
vegetative and yield characters like non-sweet parents while expressing a sweet
taste as the character of the yield.
The aim of this research were to (1 ) identify the difference of the vegetative
and yield characters among the four parental lines of sweet maize as compared to
a commercial standard; (2) identify the magnitude of genetic variability and
broad-sense heritability indicated in the four parental lines of sweet maize; (3)
acquire epistasis on alleles controlling the sweetness in the form of round seeds
segregate ratio of 12 round: 4 wrinkle and 9 round: 7 wrinkle; and (4) acquire a
segregation ratio of 9 Yellow-Round: 3 Yellow-wrinkle: 3 white-Round: 1 whitewrinkle for a Two-color cultivar.
Reisha Ayu Puspita
The research was accomplished at the Politeknik Negeri Lampung Research
Station in September 2009 to January 2010. The research used Randomized
Complete-Block Design (RCBD) non factorial with three replications. Parental
lines as treatment were consisting of (1) LASS Yellow-Round; (2) LASS Yellowwrinkle; (3) LASS white-Round; and (4) LASS Two-Color. Data taken for the
vegetative characters were plant height, ear height, and leaf number. Data for
yield characters were panicle number, female flower number, ear number, ear
diameter, ear length, seed row number, and sucrose content. Data were analyzed
for variances, and parental lines were ranked using Tukey's HSD 5 %. Genetic
variability (σ2g), broad-sense heritability (h2BS), and genetic coefficient of
variance (CVg) were analyzed by using a mathematical model of Hallauer and
Miranda. The segregate on of seed shapes was analyzed with a goodness of fit χ2
test.
The research results showed that (1) the four parental lines differed in
vegetative characters: plant height and leaves number; and the yield characters:
ear diameter and ear length; (2) the genetic variability and broad sense
heritability were different from zero for: plant height, leaf number, ear diameter,
and ear length; (3) the ears segregated in their seeds following epistasis in the
ratio of 12:4 were obtained in the LASS Yellow-Round self-1. Lines of LASS
Yellow-Round, LASS Yellow-wrinkle, and LASS Two-color were important as
wrinkle-seed producer (true type sweet maize); and (4) the ear segregated in their
seeds following epistasis in the ratio of 9:3:3:1 were obtained in the LASS TwoColor self-1.Reisha Ayu Puspita NN2016-01-25T12:57:25Z2016-01-25T12:57:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20023This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/200232016-01-25T12:57:25ZPENDUGAAN RAGAM GENETIK DAN HERITABILITAS BEBERAPA
KARAKTER VEGETATIF DAN HASIL EMPAT LINI TETUA
JAGUNG MANISAbstrak
Pemuliaan tanaman melalui seleksi pada suatu populasi akan berhasil bila
keragaman genetik dan heritabilitas tinggi. Ragam genetik diperlukan untuk
menjamin keberhasilan seleksi sedangkan heritabilitas mengukur kemajuan
pewarisan sifat karakter unggul dari tetua ke zuriatnya. Pada jagung manis tipe
segregasi biji bulat, karakter vegetatif dan hasil diharapkan sebaik jagung tetua
nirmanis dengan tetap mengekspresikan rasa manis pada karakter hasil.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan karakter-karakter vegetatif
dan hasil di antara keempat lini tetua jagung manis dan disesuaikan dengan
standar komersial; (2) mengetahui besar ragam genetik dan heritabilitas broad
sense empat lini tetua jagung manis; (3) mendapatkan epistasis alel manis dalam
bentuk biji bulat yang bersegregasi pada sebaran 12 bulat : 4 kisut dan 9 bulat : 7
kisut; dan (4) mendapatkan sebaran segregasi genetik 9 kuning bulat : 3 kuning
kisut : 3 putih bulat : 1 putih kisut untuk kultivar Dwiwarna.
Reisha Ayu Puspita
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung pada
bulan September 2009 sampai Januari 2010. Penelitian menggunakan Rancangan
Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) non faktorial dengan tiga ulangan. lini tetua
sebagai perlakuan terdiri atas (1) LASS KuBu; (2) LASS Kuki; (3) LAW puBu;
dan (4) LASS Dwiwarna. Data diambil dari karakter vegetatif: tinggi tanaman,
tinggi tongkol relatif, dan jumlah daun. Data karakter hasil: jumlah malai, jumlah
bunga betina, jumlah tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol, dan kadar
sukrosa. Data dianalisis ragam, dan pemeringkatan lini tetua berdasarkan uji BNJ
5 %. Ragam genetik (σ2g), heritabilitas broad sense (h2BS), dan koefisien
keragaman genetik (KKg) dianalisis menggunakan model matematika Hallauer
dan Miranda. Segregasi bentuk biji diuji dengan uji goodness of fit chi-squared
(χ2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keempat lini tetua jagung manis berbeda
karakter vegetatif: tinggi tanaman dan jumlah daun, serta karakter hasil: diameter
tongkol dan panjang tongkol. Tinggi tanaman dan tinggi tongkol relatif belum
mampu memenuhi standar komersial; (2) ragam genetik dan heritabilitas broad
sense berbeda dari nol untuk tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tongkol, dan
panjang tongkol; (3) penyerbukan self-1 pada LASS KuBu mengalami epistasis
pada sebaran 12 bulat : 4 kisut; lini LASS KuBu, LASS Kuki, dan LASS
Dwiwarna berperan sebagai penghasil biji kisut (jagung manis true type);
(4) penyerbukan self-1 pada LAW puBu (tercampur dengan LASS Dwiwarnasegregan kuning muda bulat) tidak mampu memenuhi nisbah sebaran biji 9:3:3:1
dan penyerbukan self-1 pada LASS Dwiwarna menghasilkan sebaran biji dengan
nisbah 9:3:3:1.
Abstract
A plant breeding through selection on a population will be successful when the
genetic variability is high. Genetic variability is needed to ensure a success
while heritability measures the ability of the parents to pass superior characters
onto progeny. In sweet maize, round seed (segregation) type will segregate for
vegetative and yield characters like non-sweet parents while expressing a sweet
taste as the character of the yield.
The aim of this research were to (1 ) identify the difference of the vegetative
and yield characters among the four parental lines of sweet maize as compared to
a commercial standard; (2) identify the magnitude of genetic variability and
broad-sense heritability indicated in the four parental lines of sweet maize; (3)
acquire epistasis on alleles controlling the sweetness in the form of round seeds
segregate ratio of 12 round: 4 wrinkle and 9 round: 7 wrinkle; and (4) acquire a
segregation ratio of 9 Yellow-Round: 3 Yellow-wrinkle: 3 white-Round: 1 whitewrinkle for a Two-color cultivar.
Reisha Ayu Puspita
The research was accomplished at the Politeknik Negeri Lampung Research
Station in September 2009 to January 2010. The research used Randomized
Complete-Block Design (RCBD) non factorial with three replications. Parental
lines as treatment were consisting of (1) LASS Yellow-Round; (2) LASS Yellowwrinkle; (3) LASS white-Round; and (4) LASS Two-Color. Data taken for the
vegetative characters were plant height, ear height, and leaf number. Data for
yield characters were panicle number, female flower number, ear number, ear
diameter, ear length, seed row number, and sucrose content. Data were analyzed
for variances, and parental lines were ranked using Tukey's HSD 5 %. Genetic
variability (σ2g), broad-sense heritability (h2BS), and genetic coefficient of
variance (CVg) were analyzed by using a mathematical model of Hallauer and
Miranda. The segregate on of seed shapes was analyzed with a goodness of fit χ2
test.
The research results showed that (1) the four parental lines differed in
vegetative characters: plant height and leaves number; and the yield characters:
ear diameter and ear length; (2) the genetic variability and broad sense
heritability were different from zero for: plant height, leaf number, ear diameter,
and ear length; (3) the ears segregated in their seeds following epistasis in the
ratio of 12:4 were obtained in the LASS Yellow-Round self-1. Lines of LASS
Yellow-Round, LASS Yellow-wrinkle, and LASS Two-color were important as
wrinkle-seed producer (true type sweet maize); and (4) the ear segregated in their
seeds following epistasis in the ratio of 9:3:3:1 were obtained in the LASS TwoColor self-1.Reisha Ayu Puspita NN2016-01-22T04:26:24Z2016-01-22T04:26:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18842This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/188422016-01-22T04:26:24ZPENDUGAAN RAGAM GENETIK DAN HERITABILITAS BEBERAPA
KARAKTER VEGETATIF DAN HASIL EMPAT LINI TETUA
JAGUNG MANISABSTRAK.
Pemuliaan tanaman melalui seleksi pada suatu populasi akan berhasil bila
keragaman genetik dan heritabilitas tinggi. Ragam genetik diperlukan untuk
menjamin keberhasilan seleksi sedangkan heritabilitas mengukur kemajuan
pewarisan sifat karakter unggul dari tetua ke zuriatnya. Pada jagung manis tipe
segregasi biji bulat, karakter vegetatif dan hasil diharapkan sebaik jagung tetua
nirmanis dengan tetap mengekspresikan rasa manis pada karakter hasil.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan karakter-karakter vegetatif
dan hasil di antara keempat lini tetua jagung manis dan disesuaikan dengan
standar komersial; (2) mengetahui besar ragam genetik dan heritabilitas broad
sense empat lini tetua jagung manis; (3) mendapatkan epistasis alel manis dalam
bentuk biji bulat yang bersegregasi pada sebaran 12 bulat : 4 kisut dan 9 bulat : 7
kisut; dan (4) mendapatkan sebaran segregasi genetik 9 kuning bulat : 3 kuning
kisut : 3 putih bulat : 1 putih kisut untuk kultivar Dwiwarna.
Reisha Ayu Puspita
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung pada
bulan September 2009 sampai Januari 2010. Penelitian menggunakan Rancangan
Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) non faktorial dengan tiga ulangan. lini tetua
sebagai perlakuan terdiri atas (1) LASS KuBu; (2) LASS Kuki; (3) LAW puBu;
dan (4) LASS Dwiwarna. Data diambil dari karakter vegetatif: tinggi tanaman,
tinggi tongkol relatif, dan jumlah daun. Data karakter hasil: jumlah malai, jumlah
bunga betina, jumlah tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol, dan kadar
sukrosa. Data dianalisis ragam, dan pemeringkatan lini tetua berdasarkan uji BNJ
5 %. Ragam genetik (σ2g), heritabilitas broad sense (h2BS), dan koefisien
keragaman genetik (KKg) dianalisis menggunakan model matematika Hallauer
dan Miranda. Segregasi bentuk biji diuji dengan uji goodness of fit chi-squared
(χ2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keempat lini tetua jagung manis berbeda
karakter vegetatif: tinggi tanaman dan jumlah daun, serta karakter hasil: diameter
tongkol dan panjang tongkol. Tinggi tanaman dan tinggi tongkol relatif belum
mampu memenuhi standar komersial; (2) ragam genetik dan heritabilitas broad
sense berbeda dari nol untuk tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tongkol, dan
panjang tongkol; (3) penyerbukan self-1 pada LASS KuBu mengalami epistasis
pada sebaran 12 bulat : 4 kisut; lini LASS KuBu, LASS Kuki, dan LASS
Dwiwarna berperan sebagai penghasil biji kisut (jagung manis true type);
(4) penyerbukan self-1 pada LAW puBu (tercampur dengan LASS Dwiwarnasegregan kuning muda bulat) tidak mampu memenuhi nisbah sebaran biji 9:3:3:1
dan penyerbukan self-1 pada LASS Dwiwarna menghasilkan sebaran biji dengan
nisbah 9:3:3:1.Reisha Ayu Puspita NN