Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T21:37:17ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-01-26T04:16:43Z2016-01-26T04:16:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20145This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/201452016-01-26T04:16:43ZPENGARUH PEMBERIAN NAA (Naphthalena Acetic Acid) DAN
KONSENTRASI IBA (Indole Butyric Acid) TERHADAP
KEBERHASILAN PENYETEKAN SIRIH MERAH
(Piper crocatum Ruiz and Pav.)Tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) merupakan tanaman hias
yang sekaligus berkhasiat sebagai tanaman obat. Tanaman sirih mempunyai
banyak manfaat sehingga dibutuhkan teknik perbanyakan yang tepat. Salah satu
teknik perbanyakan sirih merah adalah dengan setek batang. Indikator
keberhasilan dalam penyetekan adalah tumbuhnya akar. Salah satu tindakan yang
diperlukan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan setek sirih merah adalah
dengan penambahan zat perangsang akar dari luar (eksogen) seperti NAA
(Naphthelena acetic acid) dan IBA (Indole butyric acid)
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perbedaan pertumbuhan setek sirih
merah yang diberi NAA dan tidak diberi NAA pada media pasir malang, (2)
Mengetahui konsentrasi IBA yang menghasilkan pertumbuhan setek sirih merah
yang terbaik pada media pasir malang, (3) Mengetahui pengaruh pemberian NAA
dan konsentrasi IBA yang digunakan.
Rudianto
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Gedung Hortikultura Fakultas Pertanian
Universitas Lampung, mulai bulan November 2008 sampai Januari 2009.
Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (2 x 4), dengan faktor pertama
adalah pemberian NAA dengan konsentrasi 1000 ppm (A0) dan tanpa NAA (A1).
Faktor yang kedua adalah pemberian IBA dengan konsentrasi 0 ppm (B0), 1000
ppm (B1), 2000 ppm (B2), dan 4000 ppm (B3). Perlakuan diterapkan pada petak
percobaan dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS).
Pengelompokan dilakukan berdasarkan pada penempatan setek yang telah
ditanam yaitu kelompok I: bagian tepi sebelah Timur yang banyak mendapat sinar
matahari pagi, kelompok II: bagian Tengah yang banyak mendapat sinar matahari
siang , dan kelompok III: bagian tepi sebelah Barat yang banyak mendapat sinar
matahari sore. Total kombinasi perlakuan berjumlah 8 dan setiap kombinasi
perlakuan diulang tiga kali. Jumlah setek pada setiap perlakuan sebanyak 5 setek.
Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan uji diuji dengan
uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis ragam, kemudian
dilanjutkan pemisahan nilai tengah dengan BNT pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NAA 1000 ppm menghasilkan
pertumbuhan setek sirih merah yang lebih baik daripada tanpa NAA pada jumlah
akar pada buku, jumlah akar pada pangkal setek, dan panjang akar terpanjang
pada pangkal setek, kecuali pada variabel waktu membuka daun.
Tanpa pemberian IBA pada penyetekan tanaman sirih merah memberikan
pengaruh nyata pada variabel waktu membuka daun dan pemberian IBA 4000
ppm berpengaruh nyata pada jumlah akar pada pangkal setek. Tanpa pemberian
Rudianto
NAA dan IBA 4000 ppm, NAA 1000 ppm dan IBA 1000 atau 2000 ppm
menghasilkan pengaruh nyata pada variabel jumlah akar pada pangkal setek, pada
NAA 1000 ppm dan IBA 4000 ppm menghasilkan pengaruh nyata pada panjang
akar terpanjang pada pangkal setek, dan tanpa pemberian NAA dan IBA atau
NAA 1000 ppm dan IBA 2000 ppm menghasilkan pengaruh nyata pada jumlah
daun.Rudianto NN2016-01-22T04:24:57Z2016-01-22T04:24:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18820This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/188202016-01-22T04:24:57ZPENGARUH PEMBERIAN NAA (Naphthalena Acetic Acid) DAN
KONSENTRASI IBA (Indole Butyric Acid) TERHADAP
KEBERHASILAN PENYETEKAN SIRIH MERAH
(Piper crocatum Ruiz and Pav.)ABSTRAK.
Tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) merupakan tanaman hias
yang sekaligus berkhasiat sebagai tanaman obat. Tanaman sirih mempunyai
banyak manfaat sehingga dibutuhkan teknik perbanyakan yang tepat. Salah satu
teknik perbanyakan sirih merah adalah dengan setek batang. Indikator
keberhasilan dalam penyetekan adalah tumbuhnya akar. Salah satu tindakan yang
diperlukan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan setek sirih merah adalah
dengan penambahan zat perangsang akar dari luar (eksogen) seperti NAA
(Naphthelena acetic acid) dan IBA (Indole butyric acid)
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perbedaan pertumbuhan setek sirih
merah yang diberi NAA dan tidak diberi NAA pada media pasir malang, (2)
Mengetahui konsentrasi IBA yang menghasilkan pertumbuhan setek sirih merah
yang terbaik pada media pasir malang, (3) Mengetahui pengaruh pemberian NAA
dan konsentrasi IBA yang digunakan.
Rudianto
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Gedung Hortikultura Fakultas Pertanian
Universitas Lampung, mulai bulan November 2008 sampai Januari 2009.
Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (2 x 4), dengan faktor pertama
adalah pemberian NAA dengan konsentrasi 1000 ppm (A0) dan tanpa NAA (A1).
Faktor yang kedua adalah pemberian IBA dengan konsentrasi 0 ppm (B0), 1000
ppm (B1), 2000 ppm (B2), dan 4000 ppm (B3). Perlakuan diterapkan pada petak
percobaan dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS).
Pengelompokan dilakukan berdasarkan pada penempatan setek yang telah
ditanam yaitu kelompok I: bagian tepi sebelah Timur yang banyak mendapat sinar
matahari pagi, kelompok II: bagian Tengah yang banyak mendapat sinar matahari
siang , dan kelompok III: bagian tepi sebelah Barat yang banyak mendapat sinar
matahari sore. Total kombinasi perlakuan berjumlah 8 dan setiap kombinasi
perlakuan diulang tiga kali. Jumlah setek pada setiap perlakuan sebanyak 5 setek.
Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan uji diuji dengan
uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis ragam, kemudian
dilanjutkan pemisahan nilai tengah dengan BNT pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NAA 1000 ppm menghasilkan
pertumbuhan setek sirih merah yang lebih baik daripada tanpa NAA pada jumlah
akar pada buku, jumlah akar pada pangkal setek, dan panjang akar terpanjang
pada pangkal setek, kecuali pada variabel waktu membuka daun.
Tanpa pemberian IBA pada penyetekan tanaman sirih merah memberikan
pengaruh nyata pada variabel waktu membuka daun dan pemberian IBA 4000
ppm berpengaruh nyata pada jumlah akar pada pangkal setek. Tanpa pemberian
Rudianto
NAA dan IBA 4000 ppm, NAA 1000 ppm dan IBA 1000 atau 2000 ppm
menghasilkan pengaruh nyata pada variabel jumlah akar pada pangkal setek, pada
NAA 1000 ppm dan IBA 4000 ppm menghasilkan pengaruh nyata pada panjang
akar terpanjang pada pangkal setek, dan tanpa pemberian NAA dan IBA atau
NAA 1000 ppm dan IBA 2000 ppm menghasilkan pengaruh nyata pada jumlah
daun.Rudianto NN