Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T16:26:57ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-10-26T07:15:31Z2016-10-26T07:15:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24279This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/242792016-10-26T07:15:31ZANALISIS BIAYA TRANSPORTASI DITINJAU DARI KEBUTUHAN
BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
(Studi Kasus Pada Ruas Jalan Raden Intan, Jalan Jenderal Sudirman dan
Jalan Pangeran Diponegoro)Kota Bandar Lampung merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi
sebagai pelayanan jasa,produksi, distribusi barang serta menjadi pintu masuk atau
simpul transportasi bagi wilayah sekitarnya. Dengan adanya pergerakan tersebut,
maka diperlukan sistem transportasi yang memadai. Hal ini menyebabkan
bertambahnya moda transportasi dan memberikan efek negatif yaitu adanya
kemacetan lalu lintas. Kemacetan ini menimbulkan banyak kerugian diantaranya
dari aspek waktu, finansial serta aspek kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kerugian
yang dialami oleh masyarakat saat terjadi kemacetan di Jalan Raden Intan, Jalan
Jenderal Sudirman dan Jalan Pangeran Diponegoro dengan data yang dibutuhkan
adalah data sekunder meliputi penjualan SPBU selama 1 minggu dan data primer
meliputi waktu tempuh, waktu tundaan, kecepatan rata-rata, waktu tempuh per 1
liter bensin dan volume kendaraan dengan kendaraan yang ditinjau adalah mobil
pribadi.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa jenis
BBM yang tertinggi adalah premium dengan nilai kerugian sebesar Rp.
2.126.752.420,- untuk Jalan Raden Intan, Rp. 472.316.728,- untuk Jalan Jenderal
Sudirman arah Tanjung Karang – Pahoman dan Rp. 559.545.012,- untuk arah
Pahoman – Tanjung Karang, Rp. 536.089.736,- untuk Jalan Pangeran Diponegoro
arah Tanjung Karang – Teluk Betung dan Rp. 693.726.800,- untuk arah Teluk
Betung – Tanjung Karang selama 1 tahun.
Kata kunci : Kerugian, Tundaan, Jenis Bahan Bakar Minyak
ABSTRACT
Bandar Lampung is an activity center city that serves as services,
production, distribution of goods as well as an entrance or transport node for the
surrounding region. With the existence of such a movement, it is necessary to
adequate transportation system. This leads for increase in transport and negative
effects that their traffic jams. This congestion caused many losses among them
from the aspect of time, financial and health aspects.
The purpose of this study is to determine how large the losses suffered by
the community when there is congestion on Raden Intan street, Sudirman street
and Diponegoro street with the required file is secondary covering file the sale of
gas stations for one week and the primary file includes travel time, time delay,
average speed, travel time in each 1 liter of gasoline and volume of vehicles with
vehicles that are reviewed are private cars.
Based on the analysis conducted, showed that the type of fuel which is the
highest premium to the value losses of Rp. 2.126.752.420, - on Raden Intan street,
Rp. 472.316.728, - to Sudirman street directions Tanjung Karang - Pahoman and
Rp. 559.545.012, - for direction Pahoman - Tanjung Karang, Rp. 536.089.736, -
for Diponegoro street directions Tanjung Karang - Telok Betong and Rp.
693.726.800, - for direction Telok Betong - Tanjung Karang for 1 year.
Keywords: Losses, Delays, Type of Fuel1215011097 RIZCA SUTRA AYU rizcasutraayu@yahoo.com