Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T00:18:36ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2022-06-06T03:41:07Z2022-06-06T03:41:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62591This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/625912022-06-06T03:41:07ZEKSISTENSI DAN ANALISIS SIMBOLIS ALAT MUSIK TRADISIONAL
LAMPUNG GAMOLAN PEKHING (CETIK)
(Studi Kasus Kelompok Pelestari Sanggar Bunga Mayang)Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana eksistensi alat musik
tradisional lampung gamolan pekhing (cetik)? dan bagaimana analisis simbolis
alat musik tradisional lampung gamolan pekhing (cetik)?. Kesenian Gamolan
dalam perkembangannya untuk saat ini mulai terkikis dengan adanya pengaruh
hetegrogenitas budaya dan teknologi. Pada dasarnya gamolan memiliki
keunikan dilihat dari alat musik bambu yang menghasilkan suara yang mirip
dengan gambang jawa. Menjadi sebuah ketertarikan peneliti dalam meneliti terkait
dengan ekistensi dan simbol yang terkandung dalam alat musik gamolan pekhing
cetik. Menggunakan teori Struktural Fungsional dan Teori Simbol, dengan
pendekatan kualitatif, tipe analisis deskriptif metode penelitian studi kasus (case
study), Hasil penelitian yaitu eksistensi alat musik tradisional gamolan pekhing
“cetik” saat ini telah berkembang dan memiliki nilai besar dimasyarakat, hal ini
dapat dibuktikan dengan ekstranya dorongan pemerintah dalam memasukan seni
dan budaya asli Lampung dalam muatan lokal kesenian bagi generasi muda dan
pelajaran sekolah. Analisis simbolis yang terdapat pada alat musik gamolan
pekhing cetik dapat terbagi menjadi dua bagian simbol tabuhan. Dalam
klasifikasinya tabuhan tersebut ialah tabuhan adat dan tabuhan rakyat. Tabuhan
adat merupakan tabuhan yang diperuntukan bagi kerjaan untuk mengiring bentuk
upacara adat di kerjaan paksi sekala brak lampung barat.
Kata Kunci : Eksistensi, Analisis Simbol, Alat Musik Tradisional, Gamolan
Pekhing “Cetik”.
The purpose of this study is to find out how the existence of traditional Lampung
musical instruments, gamolan pekhing (cetik) exists? and how is the symbolic
analysis of the traditional Lampung musical instrument gamolan pekhing (cetik)?.
Gamolan art in its development for now is starting to erode with the influence of
cultural and technological heterogeneity. Basically, the gamolan is unique, seen
from the bamboo musical instrument that produces a sound similar to the
Javanese xylophone. It has become a researcher's interest in researching related
to the existence and symbols contained in the gamolan pekhing cetik musical
instrument. Using Structural Functional theory and Symbol Theory, with a
qualitative approach, descriptive analysis type case study research method (case
study), The results of the study are the existence of the traditional musical
instrument gamolan pekhing "cetik" has now developed and has great value in
society, this can be proven with the government's extra encouragement to include
Lampung's original arts and culture in local content, arts for the younger
generation and school lessons. The symbolic analysis contained in the gamolan
pekhing cetik musical instrument can be divided into two parts of the wasp
symbol. In its classification, the wasps are traditional wasps and folk wasps. The
traditional wasp is a wasp that is intended for work to accompany the form of
traditional ceremonies in the work of Paksi Sekala, West Lampung.
Keywords: Existence, Symbol Analysis, Traditional Musical Instruments,
Gamolan Pekhing "Cetik".1516031071 Reyhan Nurfazri Bangsawanbangsawanpersit@yahoo.com