Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:26:45ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2022-04-20T02:54:02Z2022-04-20T02:54:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58667This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/586672022-04-20T02:54:02ZEFIKASI HERBISIDA METIL METSULFURON UNTUK
MENGENDALIKAN GULMA PADA AREAL
KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis
Jacq.) MENGHASILKANKelapa sawit merupakan komoditas penting dalam perekonomian Indonesia,
karena sebagai penyumbang devisa dan penyedia lapangan kerja bagi rakyat
Indonesia. Salah satu masalah dalam upaya meningkatkan produktivitas kelapa
sawit adalah keberadaan gulma. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan
berbagai macam metode salah satunya adalah pengendalian gulma secara kimiawi
dengan herbisida berbahan aktif metil metsulfuron. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui tingkat efektivitas metil metsulfuron dalam mengendalikan gulma di
areal perkebunan kelapa sawit menghasilkan, mengetahui perubahan komposisi
spesies gulma akibat aplikasi herbisida metil metsulfuron, dan apakah terjadi
keracunan tanaman kelapa sawit menghasilkan akibat aplikasi metil metsulfuron .
Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Pancasila,
Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan di Laboratorium.
3
Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Univeritas Lampung mulai Juli sampai November
2018. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6
perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan berupa metil metsulfuron dengan dosis 13,5,
18,0, 22,5, dan 27,0 g/ha, penyiangan mekanis, dan tanpa pengendalian (kontrol).
Homogenitas ragam diuji dengan Uji Barlet, additivitas data diuji dengan Uji
Tukey. Jika asumsi terpenuhi data dianalisis ragam dan perbedaan nilai tengah
diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Herbisida metil metsulfuron dengan dosis 13,5– 27,0
g/ha efektif dalam mengendalikan gulma di areal perkebunan kelapa sawit hingga
12 Minggu Setelah Aplikasi MSA; (2) Terjadi perubahan komposisi spesies
gulma pada 4 sampai 12 (MSA) akibat aplikasi herbisida metil metsulfuron dosis
13,5-27,0 g/ha; (3) Tidak terjadi gejala keracunan pada tanaman kelapa sawit
akibat aplikasi herbisida metil metsulfuron dosis 15,5-27,0 g/ha.
Kata Kunci: gulma, kelapa sawit, metil metsulfuron121412242 Rizky Kurniawan Rosyady-