Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T08:38:21ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-02-04T06:35:32Z2015-02-04T06:35:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6780This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67802015-02-04T06:35:32ZPENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN MULSA BAGAS TERHADAP KANDUNGAN BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME TANAH (C-MIK) PADA LAHAN
PERTANAMAN TEBU TAHUN KEDUAPT Gunung Madu Plantations (PT GMP) merupakan salah satu perkebunan dan pabrik gula terbesar di Lampung. PT GMP telah lama menerapkan sistem olah tanah intensif yang menyebabkan penurunan kualitas tanah. Oleh karena itu, usaha untuk memperbaiki kualitas tanah perkebunan gula PT GMP perlu diusahakan antara lain dengan memanfaatkan mulsa berbasis limbah tebu (bagas) dan sistem olah tanah konservasi dalam bentuk tanpa olah tanah (TOT). Dengan adanya pengelolaan lahan dengan cara pengolahan tanpa olah tanah serta pemberian mulsa bagas diharapkan mampu meningkatkan aktivitas serta populasi mikroorganisme di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menduga pengaruh olah tanah dan pemberian mulsa bagas terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik).
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi dan disusun secara split plot dengan 5 ulangan. Sebagai petak utama adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu: T0 = tanpa olah tanah; T1 = olah tanah intensif dan anak petak dalam penelitian ini adalah penggunaan limbah pabrik gula (M) yaitu: M0= tanpa mulsa ; M1= mulsa bagas 80 ton ha-1. Adapun kombinasi perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut: t0m0 = tanpa olah tanah + tanpa mulsa bagas, t0m1 = tanpa olah tanah + mulsa bagas 80 t ha-1, t1m0 = olah tanah intensif + tanpa mulsa bagas, dan t1m1 = olah tanah intensif + mulsa bagas 80 t ha-1. Semua petak perlakuan diaplikasikan pupuk Urea dengan dosis 300 kg ha-1, pupuk TSP 200 kg ha-1, pupuk Muriat of Potash (MOP) 300 kg ha-1, dan aplikasi bagas, blotong, dan abu (BBA) segar (5:3:1) 80 t ha-1. Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan Uji Bartlet dan aditivitasnya dengan Uji Tukey, serta uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
Trisina Dwi Pratiwi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem olah tanah dan pemberian mulsa bagas tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan C-mik dan beberapa sifat kimia tanah seperti kelembaban dan pH tanah dan juga tidak terdapatnya korelasi antara C-mik dengan C-organik tanah, N-total tanah, reaksi tanah, kelembaban tanah, serta suhu tanah. Hal ini diduga bahwa mulsa bagas dengan nisbah C/N yang sangat tinggi (>86) sangat lambat dirombak oleh mikroorganisme. Lambatnya perombakan bahan organik dengan nisbah C/N yang sangat tinggi itu berkaitan dengan terbatasnya pasokan karbon dan/ atau energi untuk pembentukan dan perkembangan biomassa mikroba tanah. Waktu penelitian selama dua tahun masih belum cukup untuk melihat dampak aplikasi bagas pada tanah perkebunan tebu.- TRISINA DWI PRATIWI