Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:24:34ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-10-15T07:04:26Z2015-10-15T07:07:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13463This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/134632015-10-15T07:04:26ZPERANAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PETUGAS LAPAS DALAM
MEMBENTUK KEPERCAYAAN DIRI
NARAPIDANA ANAK
(STUDI PADA LAPAS KELAS IIA KALIANDA LAMPUNG SELATAN)Pada dasarnya pandangan hukum terhadap narapidana anak di Indonesia tidak
memiliki perbedaan yang signifikan dengan narapidana umum lainnya, yang
menjadi pembeda adalah penanganan dalam proses tindak pemidanaan terhadap
narapidana anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan
komunikasi (keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan)
antarpribadi petugas Lapas dalam membentuk kepercayaan diri narapidana anak
di Lapas kelas IIA Kalianda. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif.
Fokus penelitian ini pada peranan komunikasi antarpribadi petugas Lapas dalam
membentuk kepercayaan diri narapidana anak di Lapas kelas IIA Kalianda.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi.
Teknik anĂ¡lisis data dilakukan berdasarkan tahap reduksi data, display (penyajian
data), verifikasi (menarik kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek keterbukaan dalam kegiatan
pembinaan antara petugas Lapas dengan narapidana anak ditunjukkan oleh
petugas maupun narapidana anak saat berkomunikasi antarpribadi, petugas
maupun narapidana anak telah secara terbuka berbagi pengalamannya tentang
manfaat dan juga dampak positif dari kegiatan yang ada di dalam proses
pemasyarakatan warga binaan. Dari aspek empati petugas Lapas dan narapidana
anak mampu sama-sama mendengarkan baik, arahan, motivasi hingga
permasalahan yang terjadi di dalam Lapas. Dengan begitu proses
mengkomunikasikan rasa empati dari kedua belah pihak dapat terlihat bahwa
mereka memiliki rasa empati saat terjadinya komunikasi antarpribadi saat
pembinaan. Dari aspek sikap mendukung yang dilakukan petugas dalam kegiatan
komunikasi antarpribadi dengan cara memberikan motivasi akan pentingnya
hidup mentaati peraturan, disiplin, bekerja keras dan memotivasi akan pentingnya
hidup sehat. Dari aspek sikap positif kepercayaan diri ditunjukan oleh anak pidana
yang mana, saat anak pidana berjumpa dengan petugas Lapas, mereka menegur
hingga mengobrol bila petugas Lapas tidak sibuk. Aspek kesetaraan menunjukkan
petugas Lapas sudah berhasil memposisikan dirinya dengan menunjukan
kesetaraan dengan anak pidananya. Namun yang terlihat dari anak pidana yang
dengan harapan mampu mendapatkan rasa percaya diri masih kurang baik, karena
mereka masih minder saat berhadapan dengan petugas Lapas. Mereka merasakan
adanya perbedaan status dalam hal kesetaraan dengan lawan bicaranya.
Abstrak Bahasa Inggris1016031114 Yudhi Rhomadonirhomadoniyudhi@gmail.com