Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:42:34ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2014-05-09T04:00:19Z2014-05-09T04:00:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1556This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15562014-05-09T04:00:19ZEVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDARLAMPUNGPenelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluasi yang bertujuan: 1) mendeskripsikan context
evaluasi program pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Bandarlampung
dalam pembelajaran yang berkaitan dengan kondisi lingkungan pembelajaran; 2) mendeskripsikan
input evaluasi program pembelajaran yang berkaitan dengan ketersediaan sarana dan
prasarana pembelajaran, motivasi kerja guru, dan sumber daya; 3) mendeskripsikan tentang
process evaluasi program pembelajaran di Bandarlampung yang berkaitan dengan
keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan evaluasi pembelajaran; 4)
mendeskripsikan product evaluasi program pembelajaran.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah evaluasi dengan pendekatan CIPP. Unit analisis
dalam penelitian ini adalah guru SMA N 10 Bandarlampung yang berjumlah 18 orang terdiri
dari 17 guru mata pelajaran ditambah 1 orang guru Bimbingan dan Konseling dari 58 orang
total jumlah guru.
Hasil penelitian adalah 1) komponen context: (a) visi dari SMA N 10 Bandarlampung telah
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan institusi itu sendiri serta telah melibatkan para
pemangku kebijakan dalam penyusunannya sehingga sesuai Permendiknas no. 19 tahun 2007
tentang standar pengelolaan, bagian A, subbagian 1dan 2 tentang visi dan misi; (b) terdapat
keragaman budaya, namun tidak semua tuntutan Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang
standar pengelolaan, bagian B, subbagian 9 mengenai budaya dan lingkungan sekolah telah
tercapai, tetapi upaya pembudayaan berjalan secara optimal untuk mencapai kondisi budaya
ideal yang diharapkan; (c) terdapat dukungan pimpinan kepada para guru dalam melaksanakan
pembelajaran; 2) komponen input: (a) kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum SMA N 10
Bandarlampung yang disusun berdasarkan pedoman penyusunan KTSP dari BSNP dan
mengacu pada Permendiknas no. 22, 23 dan 24 tahun 2006 serta Permendiknas no. 6 tahun
2007 tentang perubahan permen no 24 tahun 2006 dan sesuai dengan PP no 19 tahun 2005
pasal 52 ayat 1 poin a, seluruh dokumen kurikulum yang diperlukan telah tersedia (b)
ketersediaan ruang belajar cukup, (c) Ketersediaan alat pembelajaran sudah baik, sedikitnya
dua macam alat alat pembelajaran seperti LCD dan OHP, meskipun rasionya belum memadai,
buku perpustakaan sudah cukup baik sesuai Permendiknas 24 tahun 2007, bagian D tentang
kelengkapan sarana dan prasarana poin 2, 3, 4, 5, 6, 7; dan motivasi guru sesuai dengan PP 74
th 2008. Bab II Pasal 3 tentang kompetensi kepribadian guru 3) komponen process: (a)
perencanaan pembelajaran menurut PP no 19 tahun 2005 pasal 20, 21, 22, 23, dan 24 dan
Permendiknas no. 41 tahun 2007 tentang standar Process bagian II subbagian B dan C terdapat
dua orang guru dengan perangkat pembelajaran yang baik, 14 orang guru dengan perangkat
pembelajaran yang cukup, dan dua orang guru dengan perangkat pembelajaran yang kurang
baik, (b) pelaksanaan Process pembelajaran, menunjukan terdapat 2 orang guru dengan
kategori baik, 11 orang guru dengan kategori cukup dan 5 orang guru dengan kategori kurang;
4) komponen product: Sebagian besar unsur yang membentuk kinerja telah dilakukan oleh
guru SMA N 10 Bandarlampung, mekipun tidak secara keseluruhan dilaksanakan dengan baik
tetapi sebagian besar unsur tersebut telah dilaksanakan.Fatma Asri