Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T09:12:12ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-01-22T07:57:54Z2016-01-22T07:57:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19212This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/192122016-01-22T07:57:54ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
INTRODUCTION (PBI) DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1
BANDAR LAMPUNG T. PELAJARAN 2009 / 2010Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas
dari peran serta guru dalam menentukan suatu metode dan model yang efektif,
sebab model pembelajaran memiliki peran yang cukup besar dalam proses belajar
mengajar. Berbagai jenis penelitian menyatakan bahwa model atau pendekatan
pembelajaran konvensional atau tradisional belum mampu menjadikan semua siswa
di kelas bisa menguasai kompetensi pembelajaran terutama siswa yang kemampuan
rendah.
Aktivitas dan hasil belajar yang tinggi merupakan salah satu wujud nyata
keberhasilan dalam proses pendidikan, namun di sekolah SMP Negeri 1 Bandar
Lampung masih terdapat beberapa kelemahan dalam melaksanakan proses belajar
mengajar sehingga nilai yang diperoleh siswa tidak memenuhi sdandar (kkm). Hal
ini disebabkan kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran IPS yang di anggap
bahwa pelajaran IPS membosankan karena penyajian yang monoton. Salah satu
solusinya adalah dengan menggunakan model PBI dan Non PBI. Penelitian ini,
ingin melihat apakah ada pengaruh dari dua perlakuan yang diberikan dan berapa
besar pengaruh yang diberikan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Rumusa masalah dalam penelitian ini adalah
1 Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based
Introduction (PBI) terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010.
2 Sejauh mana pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based
Introduction (PBI) terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010.
Putry Agung
Tujuan penelitian ini adalah a) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran Problem Based Introduction terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung yang dianggap mampu dan
tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b) Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Introduction terhadap
hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2009/2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental, teknik analisis data kuantitatif dan teknik pengumpulan data melalui
tes,dokumentasi dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010 berjumlah 240
siswa.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa hasil tes sumatif yang dilakukan ternyata
metode PBI nilai secara rata-rata sebesar 85,625 sedangkan metode tanpa PBI nilai
secara rata-rata sebesar 78,375 dan hasil pengujian perbedaan dua rata-rata
memperlihatkan pengaruh yang berarti atau signifikan yakni sebesar 7,25 dan
besarnya pengaruh atau koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,842 hal tersebut
menunjukakan hubungan yang kuat dari kedua metode terhadap upaya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Begitu juga besarnya hubungan aktivitas
antara metode yang diberikan terhadap pertemuan yang dilakukan menunjukkan
adanya pengaruh.Putry Agung 0613033035 2015-04-06T04:41:52Z2015-04-06T04:41:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5974This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59742015-04-06T04:41:52ZPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SAINS DENGAN ADOBE
FLASH BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN
TERHADAP LINGKUNGANPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya nilai ketuhanan dan kecintaan
terhadap lingkungan pada siswa kelas VII SMP Negeri I Trimurjo yang diketahui
dari hasil observasi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan multimedia
berbasis TIK yang bermuatan nilai Ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan.
Kurang pekanya siswa terhadap nilai-nilai Ketuhanan saat ini menyebabkan
turunnya kualitas moral seperti banyaknya siswa yang ikut terjerumus dengan
penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas. Sehingga diperlukan media yang
dapat mengurangi dampak tersebut.
Pengembangan multimedia pembelajaran diawali dengan mencari potensi dan
masalah, selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket
dan observasi, membuat desain produk yang diinginkan, validasi desain, kemudian
merevisi desain, uji coba satu lawan satu pada produk, kemudian di revisi kembali
dengan bantuan ahli desain dan ahli materi, melakukan uji coba pemakaian, revisi akhir, dan terakhir produksi massal. Sebelum dihasilkan produk final, terlebih
dahulu produk diuji di lapangan. Uji lapangan dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar
Lampung, kelas VII 3 dengan jumlah siswa sebanyak 31. Hasil uji produk
menunjukkan bahwa multimedia yang dikembangkan memiliki nilai kemenarikan
dengan skor 3,30 (sangat menarik), kemudahan dengan skor 3,33 (sangat mudah)
dan kemanfaatan dengan skor 3,54 (sangat bermanfaat). Keefektifan multimedia
pembelajaran dalam pembelajaran dengan penilaian pengetahuan sebanyak 83,87%
siswa telah mencapai KKM, sedangkan 16,13% siswa tidak tuntas. Kemudian pada
penilaian sikap spiritual 100% siswa mencapai KKM. Akan tetapi, pada sikap sosial
terdapat 83,87% telah tuntas dan 16,13% siswa tidak mencapai KKM. Pada
penilaian keterampilan, siswa yang mencapai KKM sebanyak 80,65% dan sisanya
19,35% tidak tuntas.
Kata kunci: Multimedia, Pembelajaran Sains, Nilai Ketuhanan, dan Kecintaan
terhadap Lingkungan.Kurniawan Risky rizqi_k10@yahoo.com2015-04-06T04:41:48Z2015-04-06T04:41:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5951This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59512015-04-06T04:41:48ZPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SAINS DENGAN ADOBE
FLASH BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN
TERHADAP LINGKUNGANPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya nilai ketuhanan dan kecintaan
terhadap lingkungan pada siswa kelas VII SMP Negeri I Trimurjo yang diketahui
dari hasil observasi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan multimedia
berbasis TIK yang bermuatan nilai Ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan.
Kurang pekanya siswa terhadap nilai-nilai Ketuhanan saat ini menyebabkan
turunnya kualitas moral seperti banyaknya siswa yang ikut terjerumus dengan
penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas. Sehingga diperlukan media yang
dapat mengurangi dampak tersebut.
Pengembangan multimedia pembelajaran diawali dengan mencari potensi dan
masalah, selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket
dan observasi, membuat desain produk yang diinginkan, validasi desain, kemudian
merevisi desain, uji coba satu lawan satu pada produk, kemudian di revisi kembali
dengan bantuan ahli desain dan ahli materi, melakukan uji coba pemakaian, revisi akhir, dan terakhir produksi massal. Sebelum dihasilkan produk final, terlebih
dahulu produk diuji di lapangan. Uji lapangan dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar
Lampung, kelas VII 3 dengan jumlah siswa sebanyak 31. Hasil uji produk
menunjukkan bahwa multimedia yang dikembangkan memiliki nilai kemenarikan
dengan skor 3,30 (sangat menarik), kemudahan dengan skor 3,33 (sangat mudah)
dan kemanfaatan dengan skor 3,54 (sangat bermanfaat). Keefektifan multimedia
pembelajaran dalam pembelajaran dengan penilaian pengetahuan sebanyak 83,87%
siswa telah mencapai KKM, sedangkan 16,13% siswa tidak tuntas. Kemudian pada
penilaian sikap spiritual 100% siswa mencapai KKM. Akan tetapi, pada sikap sosial
terdapat 83,87% telah tuntas dan 16,13% siswa tidak mencapai KKM. Pada
penilaian keterampilan, siswa yang mencapai KKM sebanyak 80,65% dan sisanya
19,35% tidak tuntas.
Kata kunci: Multimedia, Pembelajaran Sains, Nilai Ketuhanan, dan Kecintaan
terhadap Lingkungan.kurniawan Riskyrizqi_k10@yahoo.com2015-02-23T03:57:02Z2015-02-23T03:57:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7255This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72552015-02-23T03:57:02ZPERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (Group Investigation)
DAN STAD (Student Teams Achievement Divisions)
DENGAN METODE EKSPERIMEN
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan rata-rata KPS siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI dan STAD dengan metode eksperimen. (2) Mengetahui rata-rata KPS siswa yang lebih baik melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI dan STAD dengan metode eksperimen. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan tipe Conterbalanced Design. Pengumpulan data KPS dilakukan menggunakan lembar observasi KPS. Aspek aspek KPS yang dinilai meliputi: Mengamati, Berhipotesis, Merencanakan Percobaan, Menginterpretasikan Data, Menerapkan Konsep, dan Berkomunikasi. Teknik analsis data KPS menggunakan data nilai hasil observasi KPS dengan pengujian hipotesis menggunakan uji Independent Sampel T-Test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan rata-rata KPS siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI dan STAD dengan metode eksperimen. (2) Rata-rata KPS siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode eksperimen. Nilai rata-rata KPS siswa pada kelas X3 menggunakan GI (74,07%) lebih tinggi dibandingkan kelas X4 yang menggunakan STAD (68,38%) dengan metode eksperimen. Sedangkan pada kelas X3 menggunakan STAD (69,57%) lebih kecil dibandingkan kelas X4 yang menggunakan GI (73,66%) dengan metode eksperimen.
0743022059 Yudi Purniawanyudi.purniawan100@yahoo.com2015-02-16T03:52:13Z2015-02-16T06:47:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7046This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70462015-02-16T03:52:13ZPENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP GERAK SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI MIPA Semester Ganjil SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)Abstrak: Penguasaan konsep fisika siswa masih sulit untuk dicapai. Sebagian siswa bahkan tidak me¬nyukai fisika karena sulit memahami konsep fisika kalau tidak mem¬perhatikan pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan keterampilan proses sains terhadap penguasaan konsep siswa dan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan penguasaan konsep pada siswa SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Data diperoleh dari hasil penelitian pada kelas sampel yang diberikan perlakuan pada proses pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keterampilan proses sains terhadap penguasaan konsep siswa pada ranah kognitif dan terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar sains ranah kognitif setelah mengalami pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains.
The students conceptual understanding of physic still difficult to reach. Most of the students didn’t like physic because too difficult to understand physic concept if the student didn’t pay their attention in science learning very good. This research aims to determine whether there was any effect of the application of science process skills to students conceptual understanding and improve of student conceptual understanding ini SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Data from the research is gotten by sample class that is given some actions in the learning process with science process skills method. Based on analysis of the data, there was a positive and significant effect between science process skills on students conceptual understanding in cognitive domain and there was a significant increase in the science learning outcome after experiencing cognitive approach to learning science process skills method .
0713022026 Erlida Amnieearly_da@yahoo.co.id2015-01-28T06:14:59Z2015-01-28T06:14:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6543This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65432015-01-28T06:14:59ZPENGEMBANGAN E-BOOK MATERI LISTRIK DINAMIS
YANG MEMUAT PENJELASAN NARATIF, VIRTUAL LABORATORIUM, DAN SOAL INTERAKTIF
Berdasarkan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dilakukan penulis di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 Bandar Lampung, diperoleh data bahwa sarana pembelajaran hasil perkembangan IPTEK yang terdapat di sekolah tersebut belum dimanfaatkan untuk pembelajaran fisika contohnya laboratorium komputer. Adanya laboratorium komputer, seharusnya guru dapat memanfaatkan sarana tersebut dengan maksimal, sehingga siswa mendapatkan pengalaman langsung. Sebagai alternatif bahan ajar dibuatlah suatu media interaktif yang dapat menyajikan pembelajaran fisika yang berbeda dan dapat digunakan secara mandiri agar siswa memahami pembelajaran fisika dengan baik.
Tujuan pertama penelitian ini adalah Membuat E-book Materi Listrik Dinamis Menggunakan Adobe Captivate 6.0 untuk siswa kelas XII SMA di Bandar Lampung. Sedangkan, tujuan kedua adalah Mendeskripsikan kemenarikan dan kemudahan memahami isi Media Interaktif Materi Listrik Dinamis Menggunakan Adobe Captivate 6.0 untuk siswa kelas XII SMA di Bandar Lampung yang dikembangkan.
Atas tujuan itu maka dilakukan penelitian pengembangan media interaktif dengan mengikuti metode (1) analisis kebutuhan, (2) membuat tujuan, (3) menentukan pokok materi, (4) penulisan treatmen (5) penulisan naskah awal, (6) produksi prototipe, (7) evaluasi, (8) revisi, (9) penulisan naskah akhir, (10) uji coba dan (11) program final. Hasil uji kemenarikan dan kemudahan memahami isi materi dari tiga SMA N di Bandar Lampung yang diambil dari skor angket yaitu 3,06 dan 3,06 menunjukkan bahwa media interaktif ini menarik dan mudah untuk dipelajari.
0713022049 Trio Yuda Septiawanrioarray30@gmail.com2015-01-23T06:41:47Z2015-01-26T03:27:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6454This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64542015-01-23T06:41:47ZPengembangan Penugasan Membuat Bank Soal Fisika SMA Menggunakan Teknik Problem PosingAbstrak : Pengembangan penugasan membuat bank soal fisika sma menggunakan teknik problem posing. Berdasarkan data hasil observasi di SMAN 1 Punduh Pedada, diketahui bahwa peserta didik kesulitan dalam memperoleh soal-soal sebagai bentuk latihan dasar. Hal ini juga dapat dilihat bahwa sekolah belum memiliki fasilitas yang memadai, sehingga dengan adanya pengembangan bank soal fisika SMA pendidik dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Kegiatan pengembangan bank soal fisika menggunakan teknik problem posing dimulai dengan mempersiapkan soal-soal sebagai master soal, kemudian master soal tersebut diberikan kepada siswa dimana siswa dituntun oleh guru untuk merumuskan ulang soal dengan cara mengubah bilangan, variabel, atau operasi hitungan sehingga terbentuk menjadi beberapa soal baru. Pengembangan bank soal ini mengadaptasi model pengembangan media instruksional dari prosedur pengembangan produk dan uji coba produk menurut Suyanto (2009) yang meliputi tujuh tahapan pengembangan.
Abstract : The development of task to make bank of physics problems for senior high school using problem posing technique. Basen on data observation in SMAN 1 Punduh Pedada, known information that the students got difficulty to get physics questions as basic exercise. In this case also can find that school has not good facility, so with this development of physics questions bank senior high school grade can solve that problem. Development of physics questions bank, using problem posing technique, is initiated by preparing questions as question master, then it will be given to the students where the students is guided by the teacher to reformulate problem by change number, variable, or arithmetic, so the questions became a new kind of question. The development of the question bank adapted on instructional media model from product development prosedure and product testing according to Suyanto (2009) which included seven stages of development.
0913022088 Eka Nurhayantinurhayanti_eka@yahoo.com2015-01-21T02:25:50Z2015-01-21T02:25:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6377This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63772015-01-21T02:25:50ZPengembangan Alat Peraga Kemagnetan Materi Elektromagnetik untuk Pembelajaran Fisika SMAAbstract: Developmant of magnetic demonstrating devices for the concept of electromagnetism on physics in senior high school. The use of learning media is an alternative strategy to make learning process more effective, to provide a real and meaningful learning experience, and to engage the students as the main subjects throughout learning. In an effort to tackle the lack of learning resources for the teachers and the students, especifically in understanding the concept of electromagnetism, a set of demonstrating devices for illustrating elegtromagnetism were created and developed to produce easier, more effective, and more stimulating learning process. This development research is adopting Sugiyono’s development model, the procedure of which consists of ten phases. Expert assessment confirms that the product is both consistent with relevant theories and reasonably feasible. Moreover, both primary and operational field analyses indicate that the demonstrating devices for elegtromagnetism, as well as the guide worksheet, function effectively as learning media.
Abstrak: Pengembangan alat peraga kemagnetan materi elektromagnetik untuk pembelajaran fisika sma. Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu alternatif strategi agar proses pembelajaran lebih efektif, memberikan pengalaman belajar secara nyata, dan melibatkan siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Sebagai upaya untuk memenuhi kekurangan sumber belajar bagi guru dan siswa, terutama kesulitan siswa dalam memahami konsep elektromagnetik, dikembangkan media pembelajaran berupa alat peraga elektromagnetik agar proses belajar siswa menjadi lebih mudah, efektif, dan menarik. Penelitian pengembangan mengadaptasi pada model pengembangan Sugiyono yang prosedurnya terdiri dari sepuluh langkah. Hasil uji ahli menunjukkan produk telah sesuai dengan teori dan layak digunakan. Hasil uji lapangan utama dan uji lapangan operasional menunjukkan bahwa alat peraga elektromagnetik beserta LKS panduan praktikum efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata kunci: alat peraga, elektromagnetik, media pembelajaran, penelitian pengembangan.
0913022042 Evi Masrurohvie.masruroh@ymail.com2015-01-07T04:49:12Z2015-01-12T04:20:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6338This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63382015-01-07T04:49:12ZPENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 1 SD N 07 METRO TIMURPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 07 Metro Timur pada pembelajaran tematik. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada tema keempat “Keluargaku” mencapai 28,57% dengan kategori “Sangat Rendah”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model PAIKEM.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi untuk data aktivitas siswa dan lembar tes untuk data hasil belajar siswa. Data aktivitas siswa dianalisis dengan teknik kualitatif, sedangkan data hasil belajar siswa dianalisis dengan teknik kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 51,16 dengan kategori “Cukup”, kemudian meningkat sebesar 11,11 pada siklus II menjadi 62,27 dengan kategori “Baik” dan meningkat kembali sebesar 9,56 pada siklus III menjadi 71,83 dengan kategori “Sangat Baik”. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 63,57 dengan kategori “Cukup”, kemudian meningkat sebesar 9,64 pada siklus II menjadi 73,21 dengan kategori “Baik”, dan selanjutnya mengalami peningkatan kembali sebesar 8,21 pada siklus III menjadi 81,42 dengan kategori “Sangat Baik”.
Kata kunci : paikem, aktivitas siswa, hasil belajar.101305360 Indah Nur Akbarindahakbar91@gmail.com2014-12-23T06:32:10Z2014-12-23T06:32:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6002This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60022014-12-23T06:32:10ZPENGEMBANGAN BUKU SISWA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH
MATERI CAHAYA DAN ALAT OPTIK
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Media pembelajaran digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif, efisien, dan menarik. Dalam Kurikulum 2013 scientific approach merupakan pendekatan yang harus digunakan oleh guru dalam penyampaian materi pada proses pembelajaran. Penggunaan scientific approach yang biasa digunakan sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran akan memudahkan siswa ketika scientific approach dituangkan dalam sebuah buku siswa. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Pringsewu. Media pembelajaran yang digunakan hanya berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan belum tersedia buku pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran. Menindaklanjuti masalah tersebut, maka dilakukan penelitian dengan tujuan yaitu menghasilkan buku siswa pembelajaran fisika dengan pendekatan saintifik pada materi pokok Cahaya dan Alat Optik untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pringsewu. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Dalam memproduksi buku siswa ini terdiri dari beberapa tahapan penting yaitu: identifikasi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, uji coba produk, revisi produk i, uji coba pemakaian, revisi produk ii dan produksi masal. validasi produk dilakukan oleh ahli desain media pembelajaran dan ahli isi/materi. Sedangkan uji satu lawan satu dilakukan terhadap 2 orang siswa dan uji lapangan dilakukan terhadap 28 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pringsewu. Hasil uji internal diperoleh beberapa saran perbaikan dari penguji dan setelah dilakukan perbaikan sesuai saran-saran dari penguji, buku siswa yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil uji eksternal menunjukkan buku siswa memiliki kualitas kemenarikan sangat baik dengan kategori skor 3,50, kualitas kemudahan baik dengan kategori skor 3,52, kualitas kebermanfaatan sangat baik dengan kategori skor 3,40, dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran yaitu mencapai 75,4 % siswa tuntas KKM. KKM di SMP Negeri 3 Pringsewu sebesar 70. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dihasilkan buku siswa pembelajaran fisika dengan scientific approach yang telah teruji dan layak digunakan dengan kualitas: menarik, mudah digunakan, bermanfaat, dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata kunci: buku siswa, pengembangan, dan scientific approach.
1013022050 MIRZA NOPRIAN UTAMAEVOLUTION.GRAVITY@GMAIL.COM2014-12-22T07:38:52Z2014-12-22T08:45:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5990This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59902014-12-22T07:38:52ZPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SAINS DENGAN ADOBE
FLASH BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN
TERHADAP LINGKUNGANPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya nilai ketuhanan dan kecintaan
terhadap lingkungan pada siswa kelas VII SMP Negeri I Trimurjo yang diketahui
dari hasil observasi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan multimedia
berbasis TIK yang bermuatan nilai Ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan.
Kurang pekanya siswa terhadap nilai-nilai Ketuhanan saat ini menyebabkan
turunnya kualitas moral seperti banyaknya siswa yang ikut terjerumus dengan
penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas. Sehingga diperlukan media yang
dapat mengurangi dampak tersebut.
Pengembangan multimedia pembelajaran diawali dengan mencari potensi dan
masalah, selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket
dan observasi, membuat desain produk yang diinginkan, validasi desain, kemudian
merevisi desain, uji coba satu lawan satu pada produk, kemudian di revisi kembali
dengan bantuan ahli desain dan ahli materi, melakukan uji coba pemakaian, revisi akhir, dan terakhir produksi massal. Sebelum dihasilkan produk final, terlebih
dahulu produk diuji di lapangan. Uji lapangan dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar
Lampung, kelas VII 3 dengan jumlah siswa sebanyak 31. Hasil uji produk
menunjukkan bahwa multimedia yang dikembangkan memiliki nilai kemenarikan
dengan skor 3,30 (sangat menarik), kemudahan dengan skor 3,33 (sangat mudah)
dan kemanfaatan dengan skor 3,54 (sangat bermanfaat). Keefektifan multimedia
pembelajaran dalam pembelajaran dengan penilaian pengetahuan sebanyak 83,87%
siswa telah mencapai KKM, sedangkan 16,13% siswa tidak tuntas. Kemudian pada
penilaian sikap spiritual 100% siswa mencapai KKM. Akan tetapi, pada sikap sosial
terdapat 83,87% telah tuntas dan 16,13% siswa tidak mencapai KKM. Pada
penilaian keterampilan, siswa yang mencapai KKM sebanyak 80,65% dan sisanya
19,35% tidak tuntas.
Kata kunci: Multimedia, Pembelajaran Sains, Nilai Ketuhanan, dan Kecintaan
terhadap Lingkungan.1013022010 Risky Kurniawanrizqi_k10@yahoo.com2014-12-22T07:33:44Z2014-12-22T07:33:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5949This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59492014-12-22T07:33:44ZPENGEMBANGAN PAKET PEMANFAATAN PROGRAM
IDEAL CIRCUIT UNTUK VIRTUAL LABORATORIUM
RANGKAIAN ARUS SEARAH
Kegiatan praktikum tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran sains, termasuk juga fisika di dalamnya. Proses melakukan percobaan tidak dapat dilakukan sembarangan, harus ada suatu media pembelajaran yang membimbing siswa melakukan praktikum. Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan paket pemanfaatan program ideal circuit untuk kegiatan praktikum virtual rangkaian arus searah. Paket pemanfaatan yang dimaksud adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menuntun siswa melakukan praktikum mengenai rangkaian arus searah yang terdiri dari hukum Ohm, rangkaian hambatan seri dan paralel. Serta, panduan penggunaan program ideal circuit interaktif yang terbuat dari macromedia flash 8 yang di dalamnya juga terdapat video tutorial penggunaannya. Pengembangan ini ditujukan untuk praktikum rangkaian arus searah bagi siswa SMA kelas XII MIA.
Tahap pengembangan ini antara lain pengumpulan data, potensi dan masalah, desain produk, uji validitas, revisi desain, uji coba produk, revisi produk I, uji coba pemakaian, revisi produk II, dan produksi masal. Adapun hasil penelitian pada masing-masing tahapan antara lain: Pertama, setelah dilakukan pengumpulan data, dapat dilihat bahwa salah satu solusi mengatasi masalah adalah dengan melakukan kegiatan praktikum virtual. Pada tahap kedua, hasil identifikasi masalah didapatkan bahwa pada kegiatan pembelajaran listrik selama ini tidak ada kegiatan praktikumnya. Tahap ketiga, melakukan pembuatan desain LKS dan panduan interaktif yang disebut dengan prototipe I. Tahap keempat, melakukan uji validasi desain yang dilakukan oleh ahli. Hasil uji kali ini diperoleh bahwa untuk LKS mendapatkan nilai 3,42 (sangat baik) untuk uji desain, dan nilai 3,50 (sangat baik) untuk uji materi. Sedangkan untuk panduan interaktif mendapatkan nilai 3,00 (baik) untuk uji desain, dan 3,42 (sangat baik) untuk uji materi. Tahap kelima, melakukan revisi desain prototipe I sesuai dengan saran ahli. Hasil revisi ini disebut prototipe II. Tahap keenam adalah melakukan uji coba produk dengan melakukan uji satu lawan satu kepada empat orang siswa dan uji kelompok kecil untuk mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk. Diperoleh hasil rata-rata bahwa LKS mendapatkan nilai 3,35 (sangat menarik), 3,57 (sangat mudah), dan 3,59 (sangat bermanfaat). Sedangkan untuk panduan mendapatkan nilai 3,18 (menarik), 3,43 (sangat mudah), dan 3,64 (sangat bermanfaat). Tahap ketujuh adalah melakukan revisi sesuai dengan saran uji coba produk oleh pengguna.Hasil revisi disebut dengan prototipe III. Tahap kedelapan adalah melakukan uji pemakaian, dan didapatkan hasil 76,67% siswa lulus dari KKM, itu menandakan bahwa produk efektif. Tahap selanjutnya adalah revisi akhir dan produksi masal dengan mencetak produk yang sudah dikembangkan.
Kata kunci: Pengembangan, Program Ideal Circuit, Virtual Laboratorium.
1013022020 Andi Fajar Samsudinaf.samsudin07@gmail.com2014-11-07T07:41:10Z2014-11-07T07:41:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5196This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/51962014-11-07T07:41:10ZMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA dengan mengunnakan model pembelajaran kooprratif tips STAD pada siswa kelas V SDN 1 Tanjung Kemala Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Subjek penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas V SDN 1 Tanjung Kemala semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 26 siswa terdiri 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Rata-rata hasil belajar IPA dari 26 siswa sebelum diadakan penelitian tuntas yang tuntas hanya 10 siswa (38,46 %) dan yang belum tuntas 16 siswa (61,54 %) masih dibawah standar KKM 70 (tujuh puluh). Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa aktivitas dan hasil belajar siswa. Data aktivitas belajar diperolkeh dengan observasi pada saat proses pembelajaran. Hasil belajar IPA siswa diperoleh berdasarkan hasil post-test diakhir siklus. Instrumen yang digunakan yaitu lembar hasil belajar.
Hasil penelitian diketahui bahwa ada peningkatan rata-rata presentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 15,85 % dan meningkat pada siklus II menjadi 84,62 %. Rata-rata ketuntasan belajar siswa siklus I sebesar 46,15 % dan siklus II sebesar 84,62 %. Hasil penelitian menunjukkan ada perubahan rata-rata ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II naik sebesar 38,47 %.
Berdasarkan hasil di atas diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis tindakan diterima artinya belajar IPA dapat ditingkatkan menggunakan teknik STAD pada siswa kelas V SDN 1 Tanjung Kemala Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun saran dari peneliti untuk guru yaitu guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran teknik STAD dalam pembelajaran IPA secara efektif sehingga diharapkan dapat memotivasi dalam belajar dan menumbuhkan keinginan siswa untuk berprestasi lebih baik
Kata Kunci: Aktivitas belajar, Hasil Belajar, IPA dan STAD 1113127009 MARYANI 2014-10-31T09:04:54Z2014-10-31T09:04:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5120This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/51202014-10-31T09:04:54ZPENERAPAN VARIASI ONGOING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI
DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning)Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan keterampilanmetakognisi dan hasil belajar fisika siswa. Sebelum penelitian, dilakukan wawancara terhadap siswa, kemudian ditinjaklanjuti dengan menggunakan instrumen yang telah valid dan reliabel untuk mengetahui keterampilan metakognisi siswa.
Penelitian telah dilakukan dalam beberapa siklus hingga diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang diharapkan. Maka, setelah penelitian diperoleh data peningkatan keterampilan metakognisi dan hasil belajar siswa setiap siklusnya, yaitu pada Siklus I, II dan III berturut-turut adalah sebesar 3.61, 3.58dan 3.81 dengan kategori “Baik”.Pada aspek kognitif terjadi peningkatan yang sangat baik setiap siklusnya, yaitu berturut-turut sebesar64.95,73.29 dan75.42 dengan kategori “tuntas”. Pada aspek psikomotor
Istika Sandra Sari
hasil belajar siswa juga menunjukkan adanya peningkatan meskipun hasilnya tidak begitu besar, yaitu 70.29,71.29 dan 72.00. Sedangkan pada hasil belajar aspek afektif juga terjadi peningkatan setiap siklusnya, yaitu pada Siklus I yang mendapat nilai A dengan kategori “Sangat Baik” sebanyak 5 siswa, pada Siklus II meningkat menjadi 8 siswa dan pada Siklus III sebanyak 10 siswa sehingga menjadi 18 siswa.
Kata kunci: keterampilan metakognisi,ongoing assessment, penelitian tindakan kelas.0743022028 Istika Sandra Sari2014-10-31T08:58:52Z2014-10-31T08:58:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5057This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50572014-10-31T08:58:52ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
METAKOGNISI PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMPBerdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa kegiatan
pembelajaran yang melibatkan penilaian siswa dalam pembelajaran terkadang
sudah diterapkan, namun penilaian siswa untuk aspek proses pembelajaran
jarang dilakukan karena guru lebih sering menilai siswa dari hasil belajar,
padahal penilaian berupa hasil kegiatan kurang mampu menunjukkan
kemampuan dari tiap individu siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen penilaian
keterampilan metakognisi yang memuat kompetensi, materi, uraian tugas,
paduan penggunaan, rubrik (panduan penskoran) dan lembar penilaian
keterampilan metakognisi.
Pengembangan instrumen penilaian keterampilan metakognisi mengadaptasi
model pengembangan instrumen penilaian keterampilan metakognisi
termodifikasi yang diadaptasi dari prosedur pengembangan produk dan uji
produk menurut Asyar. Mengacu pada model pengembangan tersebut yang
meliputi: penelitian pendahuluan, pengembangan produk, validasi ahli, uji
Nelly Mustika Ayu
coba lapangan yang terdiri dari uji satu lawan satu dan kelompok. Hasil uji
ahli menunjukkan instrumen penilaian keterampilan metakognisi yang
dikembangkan telah sesuai dengan teori dan layak digunakan sebagai
instrumen penilaian. Hasil uji lapangan menunjukkan instrumen penilaian
keterampilan metakognisi efektif dengan skor 76,7% digunakan sebagai
instrumen penilaian. Kualitas instrumen penilaian keterampilan metakognisi:
menarik, mudah digunakan, dan bermanfaat.
Kata kunci: pengembangan, instrumen penilaian keterampilan metakognisi,
pembelajaran IPA0913022102 Nelly Mustika Ayu2014-10-29T02:37:48Z2014-10-29T02:37:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4406This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/44062014-10-29T02:37:48ZPENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERYAbstrak Indonesia
Sampai saat ini mata pelajaran IPA fisika masih dianggap sulit oleh siswa. Dari anggapan tersebut akan mempengaruhi keterampilan metakognisi dan minat belajar dari dalam diri siswa dan akan berdampak pada rendahnya hasil belajar IPA fisika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh keterampilan metakognisi terhadap minat belajar fisika siswa melalui pembelajaran discovery, (2) Pengaruh keterampilan metakognisi terhadap hasil belajar fisika siswa melalui pembelajaran discovery.
Penelitian ini merupakan studi kasus eksperimen dengan menggunakan satu kelas sebagai sampel. Penelitian dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas VIIIA SMPN 5 Negeri Agung Way Kanan. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas, yaitu keterampilan metakognisi, dua variabel terikat, yaitu hasil belajar dan minat siswa dan satu variabel moderator yaitu metode discovery, dengan langkah-langkah pembelajaran discovery antara lain mengidentifikasi kebutuhan siswa, seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan; seleksi bahan, problema/ tugas-tugas; membantu
dan memperjelas tugas/problema yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa; mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan; mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan; memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan; membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa; memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah; merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa; membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Data keterampilan metakognisi, minat belajar, dan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai angket, dan hasil posttest.
Pengaruh keterampilan metakognisi terhadap minat belajar dan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode discovery dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil analisis data dalam bentuk persamaan regresi adalah (1) pengaruh keterampilan metakognisi terhadap minat belajar , Y = 41,089 + 0,128 X dengan nilai signifikansi 0,357, (2) pengaruh keterampilan metakognisi terhadap hasil beajar, Y = 49,420 + 0,610 X dengan nilai signifikansi 0,012. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) tidak terdapat pengaruh keterampilan metakognisi terhadap minat belajar fisika siswa melalui pembelajaran discovery, (2) terdapat pengaruh keterampilan metakognisi terhadap hasil belajar fisika siswa melalui pembelajaran discovery.
Kata kunci: keterampilan metakognisi, minat belajar, hasil belajar, metode pembelajaran discovery0913022107 Silvia Irmayani2014-10-29T02:37:42Z2014-10-29T02:37:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4394This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43942014-10-29T02:37:42ZPENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERBIMBINGAbstrak Indonesia
Berdasarkan hasil observasi masih banyak siswa yang kurang memiliki sikap ilmiah dalam mempelajari fisika. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang diterima siswa masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa hanya diberikan konsep tanpa ada proses ilmiah untuk menemukan konsep tersebut, sehingga siswa pasif dan kurang bisa mendorong sikap ilmiah siswa ke arah positif dalam mempelajari fisika. Siswa yang memiliki sikap ilmiah yang positif terhadap fisika, akan cenderung lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta sikap kritis. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat penguasaan konsep siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh sikap ilmiah siswa terhadap penguasaan konsep fisika siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi Suhu dan Kalor. Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung. Populasi penelitian adalah seluruh Siswa Kelas X, sedangkan sampel yang diambil yaitu Kelas X4 dengan jumlah 34 siswa. Pemilihan kelas sampel dengan menggunakan teknik
simple random sampling dan menggunakan desain one-shot case study. Sebelum dilakukan uji regresi, data sikap ilmiah dan penguasaan konsep dilakukan uji normalitas dan uji linieritas yang dianalisis dengan bantuan SPSS 17.0. Kemudian untuk menguji pengaruh dilakukan uji regresi linear sederhana antara sikap ilmiah siswa terhadap penguasaan konsep fisika siswa. Persentase rata-rata sikap ilmiah siswa adalah sebesar 66% dengan kategori tinggi, sedangkan rata-rata nilai belajar siswa adalah sebesar 70 dengan kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh linear yang positif dan signifikan antara sikap ilmiah siswa terhadap penguasaan konsep fisika siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kontribusi sebesar 31%. yang merupakan nilai koefisien determinasi (R Square). Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,560 dan persamaan regresinya adalah Y= 34,807 + 0,528 X.
Kata kunci: sikap ilmiah, penguasaan konsep, inkuiri terbimbing.1013022034 Gusriana2014-10-24T02:04:58Z2014-10-24T02:04:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4588This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45882014-10-24T02:04:58ZPENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL PEMBELAJARAN OPTIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIKPerkembangan Teknologi dan Ilmu Komputer (TIK) dalam pendidikan memberikan kemudahan dalam menyediakan media yang dapat mengatasi keterbatasan dalam proses pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang berbasis TIK adalah multimedia tutorial. Media pembelajaran berbasis multimedia tutorial digunakan dalam proses pembelajaran untuk memperkuat penguasaan konsep peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai dan kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Tahap pengembangan multimedia tutorial mengadaptasi model pengembangan Suyanto dan Sartinem sebagai acuan, yaitu dimulai dari analisis kebutuhan dilanjutkan dengan mengidentifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan kemudian mengidentifikasi spesifikasi produk yang diinginkan yang mendasari latar belakang penelitian pengembangan ini. Langkah selanjutnya adalah mengembangkan produk multimedia tutorial dengan pendekatan saintifik yang disertai panduan guru. Setelah produk dikembangkan, produk diuji kelayakannya yang meliputi uji ahli materi dan uji ahli desain. Tahapan selanjutnya adalah uji eksternal pada kelompok kecil dan diperoleh hasil bahwa produk yang dikembangkan dikategorikan menarik dengan skor 3,2 , mudah digunakan dengan skor 3,0, dan bermanfaat dengan skor 3,1, serta multimedia yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran dengan presentase hasil belajar siswa sebesar 80% tuntas KKM.1013022071 AstariAstari_tari71@yahoo.com2014-10-22T02:44:17Z2014-10-22T02:44:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4423This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/44232014-10-22T02:44:17ZPENGEMBANGAN ALAT PERAGA IPA BERBASIS TEKNOLOGI MURAH MATERI TEKANAN DI SMPAbstrak: Pengembangan alat peraga IPA berbasis teknologi murah materi tekanan di SMP. Observasi menunjukkan bahwa SMPTN 15 TKBM Bandar Lampung belum memiliki alat peraga dikarenakan keterbatasan dana. Sedangkan guru dan siswa sangat memerlukan alat peraga pada pembelajaran materi tekanan. Sehingga, tujuan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan alat peraga menggunakan alat dan bahan dari lingkungan sekitar, mengetahui bagaimana alat peraga berbasis teknologi murah untuk pembelajaran IPA materi tekanan disertai LKS, dan mengetahui efektivitas alat peraga pembelajaran yang dibuat. Pengembangan mengacu pada model pengembangan Borg dan Gall yang prosedurnya terdiri dari sepuluh langkah. Hasil uji ahli menunjukkan produk telah sesuai dengan teori dan layak digunakan. Hasil uji lapangan utama dan uji lapangan operasional menunjukkan bahwa alat peraga tekanan beserta LKS panduan praktikum efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Abstract: Development of scientific demonstrating tool based on low cost technology on pressure in a junior high school. Observation results showed that SMPTN 15 TKBM Bandar Lampung didn’t have the tool because of fund limit. On the other hand, the teacher and students really need the demonstrating tool for learning pressure lesson. Therefore, the aim of this developmental research is to produce demonstrating tool using tools and materials from surrounding environment, to know how the demonstrating tool that based on low cost technology for science learning on pressure material with student worksheet, and to know the effectiveness of demonstrating tool learning which was made. The development based on Borg's and Gall’s developmental model which procedures are consisting of ten steps. Expert tests result revealed that the product was appropriate with theory and suitable to be used. The result of main field test and operational field test indicated that demonstrating tool on pressure with guide of lab worksheet were effective to be used as learning media.0813022008 Fathin Irina Diatrifathinirinadiatri@yahoo.com2014-10-20T04:32:46Z2014-10-20T04:32:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4378This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43782014-10-20T04:32:46ZPENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN SAINS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGANHasil penelitan pendahuluan menunjukan bahwa sarana dan prasarana di sekolah sudah lengkap dengan tersedianya laboratorium komputer, proyektor, dan komputer. Selain itu, guru IPA sudah memiliki laptop dan bisa mengoperasikannya, sehingga memungkinkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Di sekolah juga belum ada media pembelajaran yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan. Mempertimbangkan masalah-masalah tersebut, maka peneliti mengembangkan video pembelajaran sains yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan bagi siswa SMP/MTs, melihat efektivitas produk dari hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta mengetahui tanggapan siswa terhadap produk yang dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan Research and Development (R & D). Langkah-langkah dalam pengembangan meliputi, potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain oleh dua orang guru, revisi desain, uji coba produk pada tiga orang siswa SMPN 2 Bandar Lampung, revisi produk I, uji coba pemakaian oleh siswa SMPN 2 Bandar Lampung, revisi produk II, dan produksi masal.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan data penilaian uji kemenarikan 3,13 yang berarti produk ini menarik, data uji kemudahan 3,22 yang berarti produk ini mudah digunakan, dan data uji kemanfaatan 3,89 yang berarti produk ini sangat bermanfaat. Produk ini sudah dinyatakan layak dan efektif berdasarkan tiga aspek hasil uji coba yaitu aspek pengetahuan 80% siswa telah mencapai KKM, aspek sikap 80% siswa telah mencapai KKM dan aspek keterampilan 83,4% mencapai KKM.
Dapat disimpulkan telah dihasilkan produk media pembelajaran sains berupa video yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan untuk siswa tingkat SMP/MTs pada materi wujud zat padat, cair, dan gas yang menarik, mudah digunakan dan sangat bermanfaat, dan dinyatakan efektif digunakan sebagai media pembelajaran.1013022028 Didi Rahmadirahmadi_abdullah@yahoo.co.id2014-10-20T01:46:27Z2014-10-20T01:46:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4335This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43352014-10-20T01:46:27ZPENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN SAINS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN
TERHADAP LINGKUNGANBerdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa sarana dan prasarana sekolah sudah lengkap dengan tersedianya buku-buku teks penunjang belajar, LKS berkarakter, media elektronik, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan 8 guru IPA. Selain itu, diketahui juga bahwa sekolah sudah memiliki fasilitas yang memadai dan memungkinkan bagi guru untuk melakukan pembelajaran IPA dengan menggunakan media berbasis ICT, walaupun belum dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu, belum adanya multimedia pembelajaran yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan yang sesuai dengan kurikulum 2013. Lebih lanjut, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru membutuhkan multimedia pembelajaran untuk membelajarkan materi perubahan fisika, perubahan kimia, dan pemanasan global. Mempertimbangkan masalah-masalah tersebut, maka peneliti bermaksud mengembangkan video pembelajaran sains yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan bagi siswa SMP/MTs, melihat efektivitas produk dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif, dan mengetahui tanggapan siswa terhadap produk yang dikembangkan.
Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur pengembangan menurut Rayanda Asyhar, yaitu analisis kebutuhan dan
Ferry Kristiawan
karakteristik siswa, merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan butir-butir materi, menyusun instrumen evaluasi, menyusun naskah media berupa spesifikasi pengembangan produk, melakukan validasi ahli yang dilakukan oleh pakar dan guru fisika, uji coba yang terdiri dari uji coba satu lawan satu dan uji lapangan yang dilakukan terhadap siswa kelas VII1 SMP Global Madani Tahun Pelajaran 2013/2014 sebagai pengguna, dan produk akhir berupa video pembelajaran bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan “Perubahan di Sekitar Kita”, yang mencakup materi perubahan fisika, perubahan kimia, pencemaran, dan pemanasan global.
Hasil uji ahli menunjukkan bahwa video yang dikembangkan telah sesuai dengan teori dan layak digunakan sebagai multimedia pembelajaran. Berdasarkan respon dan penilaian siswa terhadap penggunaan video pembelajaran, didapatkan bahwa skor dari kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan secara berturut-turut adalah 3.43, 3.60, dan 3.36 atau secara kualitatif dinyatakan bahwa video sangat menarik, sangat mudah digunakan, dan sangat bermanfaat. Video pembelajaran dinyatakan efektif digunakan sebagai media pembelajaran, hal ini berdasarkan perolehan hasil uji lapangan terhadap siswa kelas VII1 dengan Gain rata-rata sebesar 28.34, N-Gain rata-rata sebesar 0,57 (N-Gain kategori sedang) dan 80% siswa uji tuntas KKM dengan hasil belajar rata-rata 78,67.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dihasilkan video pembelajaran bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan “Perubahan di Sekitar Kita”, telah teruji sesuai teori dengan kualitas sangat menarik, sangat mudah digunakan, dan sangat bermanfaat dan dinyatakan efektif digunakan sebagai multimedia pembelajaran.
Kata kunci: nilai kecintaan terhadap lingkungan, nilai ketuhanan, pembelajaran sains, pengembangan, video.1013022031 Ferry Kristiawan2014-10-20T01:46:22Z2014-10-20T01:46:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4333This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43332014-10-20T01:46:22ZPENGARUH KEMAMPUAN REPRESENTASI VISUAL
(GAMBAR, GRAFIK, DAN MODEL) TERHADAP
HASIL BELAJAR PADA MATERI
AJAR DINAMIKA PARTIKELMateri dinamika partikel khususnya Hukum Newton menuntut kemampuan siswa dalam menganalisis dan menguraikan arah-arah gaya pada suatu sistem untuk membantu mereka dalam memahami suatu konsep. Guru perlu memilih suatu representasi visual yang ditunjang dengan representasi lain dalam menyajikan materi supaya siswa lebih mudah dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemampuan representasi visual (gambar, grafik, model) terhadap hasil belajar siswa pada materi ajar dinamika partikel. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII1 SMP Negeri 1 Gadingrejo dengan jumlah 31 siswa pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan sub materi Hukum Newton. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data kemampuan representasi visual dan hasil belajar siswa yang kemudian diuji normalitas dan linieritasnya sebagai prasyarat uji regresi dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal dan linier.
iii
Ismi Dwi Mustika Arum
Hasil uji regresi yang dilakukan menunjukkan nilai R square sebesar 0,666 yang berarti bahwa pengaruh kemampuan representasi visual terhadap hasil belajar siswa sebesar 66,6% dengan koefisien korelasi yang positif sebesar 0,816 menunjukkan kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat dengan persamaan regresi Y = 22,316 + 0,770X. Hasil analisis juga menunjukkan nilai thitung sebesar 7,603 dan signifikansi 0,000 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,045. Dengan ketentuan thitung > ttabel dan signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi visual berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci: kemampuan representasi visual dan hasil belajar.1013022074 ISMI DWI MUSTIKA ARUM2014-10-20T01:45:51Z2014-10-20T01:45:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4340This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43402014-10-20T01:45:51ZPENGARUH SKILL MULTIREPRESENTASI SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA
MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVEBanyak siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan rumit karena terlalu banyak menggunakan rumus-rumus dan pengembangan konsep sehingga siswa lebih banyak merepresentasikan fisika hanya secara matematik. Siswa cenderung kesulitan untuk mengubah makna konsep tersebut ke dalam bentuk representasi yang lain. Pada dasarnya, siswa memiliki kemampuan seluas samudera, sehingga sesungguhnya siswa memiliki skill dalam merepresentasikan sebuah konsep fisika dalam berbagai bentuk representasi, hanya tinggal bagaimana guru mampu untuk menggalinya melalui pembelajaran dikelas. Dengan mengetahui berbagai skill siswa dalam merepresentasikan sebuah konsep diharapkan mampu mempengaruhi hasil belajar fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skill multirepresentasi terhadap hasil belajar fisika pada model pembelajaran EXCLUSIVE. Penelitian dilaksanakan di kelas 2A MIA SMA Negeri 1 Pringsewu dengan jumlah 33 siswa pada Semester Genap Tahun Ajaran 2013 – 2014 dengan materi pokok Suhu dan Kalor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data skill multirepresentasi dan hasil belajar fisika yang
Nani Pahini
kemudian diuji normalitas dan linieritasnya sebagai prasyarat uji regresi linier sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal dan linier.
Hasil uji regresi linier sederhana yang dilakukan menunjukkan nilai R square sebesar 0,393 yang berarti bahwa pengaruh skill multirepresentasi terhadap hasil belajar siswa sebesar 3,93% dengan koefisien korelasi yang positif sebesar 0,627 menunjukkan kedua variabel tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat dengan persamaan regresi Y = 19,752 + 0,845X. Hasil analisis data juga menunjukkan nilai thitung sebesar 4,477 lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 2,045 dan signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa skill multirepresentasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar fisika.
Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran EXCLUSIVE,
skill multirepresentasi1013022076 NANI PAHINI2014-10-20T01:45:45Z2014-10-20T01:45:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4339This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43392014-10-20T01:45:45ZPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PEMBELAJARAN SAINS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGANSalah satu sumber belajar dan media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik maupun guru dalam proses pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) termasuk media cetak hasil pengembangan teknologi yang berupa buku dan berisi materi visual, yang membantu siswa belajar secara terarah. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung, ternyata LKS yang digunakan belum menuntut adanya nilai karakter ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan, tetapi LKS hanya berisikan uraian materi, pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi dan latihan ulangan. Sedangkan pada kurikulum 2013 LKS IPA itu harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik yang memiliki nilai karakter ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan, yang terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 1 sampai dengan (KI) 4. Oleh karena itulah diperlukan pengembangan LKS yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan.
Tiara Aprianty
Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi model pengembangan media instruksional yang diadaptasi dari Suyanto dan Sartinem (2009). Desain tersebut meliputi tujuh tahapan prosedur pengembangan produk dan uji produk, yaitu: analisis kebutuhan, identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan, identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, pengembangan produk, uji internal: uji kelayakan produk, uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna dan tahap terakhir produksi. Hasil uji internal menunjukan media telah sesuai dengan teori dan layak digunakan sebagai sumber belajar. Hasil uji eksternal menunjukkan bahwa LKS bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan memiliki kualitas menarik, mudah digunakan dan bermanfaat. Dari uji tersebut diperoleh skor 3,04 yang menandakan LKS ini memiliki kualitas baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dihasilkan LKS bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan telah teruji dan layak digunakan dengan dengan kualitas: menarik, mudah digunakan, dan bermanfaat.
Kata kunci: penelitian pengembangan, lembar kerja siswa, nilai-nilai ketuhanan, dan kecintaan terhadap lingkungan.0913022109 TIARA APRIANTY2014-10-20T01:45:38Z2014-10-20T01:45:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4337This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43372014-10-20T01:45:38ZPENGEMBANGAN LKS DALAM PEMBELAJARAN SAINS
BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN
TERHADAP LINGKUNGANMedia pembelajaran sangat penting karena merupakan salah satu komponen untuk mendukung proses pembelajaran, agar tercapainya tujuan pembelajaran. Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) SMP/MTs pada pokok bahasan kalor dan perpindahannya yang berisi materi, kegiatan praktikum, dan terdapat soal-soal evaluasi, serta dilengkapi dengan muatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan. Pengembangan LKS dengan tujuan mengembangkan maupun mengetahui kemanfaatan, kemudahan, kegunaan dan keefektifan produk yang dilihat dari hasil belajar siswa yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta menghasilkan produk berupa LKS dalam pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan bagi siswa SMP/MTs kelas VII.
Pengembangan ini diawali dengan tahap analisis kebutuhan yang menghasilkan bahwa perlunya dikembangkan LKS berkarakter, tahap kedua identifikasi sumber daya yang dimiliki sekolah masih kurang sehingga sangat dibutuhkan media pembelajaran. Identifikasi spesifikasi produk menghasilkan format LKS yang
Meitikasari
akan dikembangakan. Tahap selanjutnya pengembangan produk dengan menggunakan format LKS yang telah ditentukan sehingga menghasilkan prototipe 1. Tahap uji internal diperoleh skor 3,1 (baik) untuk uji materi, dan skor 3 (menarik) untuk uji desain sehingga dihasilkan prototipe II. Selanjutnya Uji eksternal pada uji satu lawan satu diperoleh skor kemenarikan 3,4 (sangat menarik), skor kemudahan 3,7 (sangat mudah), dan skor kemanfaatan 3,6 (sangat bermanfaat), sehingga dapat dilanjutkan dengan uji kelompok kecil atau uji lapangan, maka diperoleh skor kemenarikan 3,55 (sangat menarik), skor kemudahan 3,57 (sangat mudah), dan skor kemanfaatan 3,5 (sangat bermanfaat). Tahap produksi yang diperoleh produk berupa media pembelajaran kalor dan perpindahannya yang berbentuk media cetak. Ketuntasan belajar siswa dilihat dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan skor rata-rata 3,35 (sangat baik). Hasil belajar siswa sebesar 83,7% telah tuntas KKM dengan nilai rata-rata 81,1, ini menunjukan bahwa LKS yang dikembangan sudah efektif.
Kata kunci: LKS pembelajaran sains, nilai kecintaan terhadap lingkungan, nilai ketuhanan.1013022006 MEITIKASARI2014-10-17T08:02:07Z2014-10-17T08:02:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4229This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/42292014-10-17T08:02:07ZPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN
METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASIBerdasarkan penelitian yang dilakukan masih banyak guru yang menggunakan pembelajaran konvensional sebagai alternatif yang sering digunakan di kelas sehingga siswa sulit dalam menerima, merespon, dan mengembangkan materi yang diberikan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa tidak meningkat. Penelitian ini membandingkan hasil belajar fisika antara pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan rata-rata hasil belajar fisika antara pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi, (2) Hasil belajar fisika yang lebih tinggi antara pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X pada semester ganjil sedangkan sampel yang diambil yaitu kelas X3 sebagai kelas yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode demonstrasi dan kelas X8 sebagai kelas yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling. Desain Eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Pre-Eksperimental Design dengan tipe One-Group Pretest-Posttest Design. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah: (1) Ada perbedaan rata-rata hasil belajar fisika antara pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi, (2) Hasil belajar fisika yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan metode demonstrasi. Dimana rata-rata nilai hasil belajar fisika pada kelas eksperimen yaitu 80,13 sedangkan pada kelas demonstrasi yaitu 68,75. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen lebih efektif dibandingkan dengan metode demonstrasi. Kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Inkuiri Terbimbing, Metode Demonstrasi, Metode Eksperimen.0743022021 Endang Fitriyantiendang.fitriyanti89@gmail.com2014-10-13T08:14:23Z2014-10-13T08:15:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3985This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/39852014-10-13T08:14:23ZPENGARUH KETERAMPILAN EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWAAbstrak bahasa indonesia
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X15 di SMA Perintis Bandar Lampung. Sampel yang digunakan berjumlah 40 siswa dengan teknik cluster random sampling. Rancangan eksperimen penelitian ini menggunakan bentuk Pre-Eksperimental Design dengan tipe One-Group Pretest-Posttest Design. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data keterampilan eksperimen dan hasil belajar siswa yang kemudian dianalisis menggunakan metode korelasi dan regresi, hasil analisis menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang linear dan signifikan atas keterampilan eksperimen siswa terhadap hasil belajar siswa sebesar 18,5% yang merupakan nilai koefisien determinasi dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,430.
Kata kunci: hasil belajar, keterampilan eksperimen, pendekatan discovery
Abstrak Bahasa Ingris
The purpose of this research was to determine the influence of experimental skill with the discovery approach at student’s learning outcomes. This research had been done in the class of X15 at SMA Perintis Bandar Lampung. The sample of this research was consist of 40 students and it used cluster random sampling technique type. According to the result of this research, the data contained the experimental skill and the student’s learning outcomes. The data, which was analyzed by correlation and regression analysis showed that it had normal distribution and linear result. The result of this research indicated that there was a linier and significant effect of experimental skill at student’s learning outcomes which got percentage 18,5 % of the coefficient value of the determination and the coefficient value of the correlation was 0,430.- Catur Agus Ariyantokanayaraca@yahoo.co.id2014-10-13T04:44:58Z2014-10-13T04:44:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3937This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/39372014-10-13T04:44:58ZPENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
PADA MATERI PENGUKURAN BAGI SISWA
KELAS X SMAKarakteristik materi pembelajaran fisika yang erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari, menuntut untuk mengaitkan fenomena fisika di kehidupan sehari-hari
dengan konsep fisika yang dipelajari di bangku pendidikan formal. Berdasarkan
hasil analisis kebutuhan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, diketahui
bahwa di sekolah tersebut sudah memiliki fasilitas penunjang kegiatan
pembelajaran seperti laboratorium fisika, namun jarang digunakan. Sedangkan
kegiatan pembelajaran hanya berlangsung di dalam kelas dan siswa tidak
memiliki buku pelajaran sebagai media pembelajaran. Menindaklanjuti masalah
tersebut maka diperlukan suatu media yang dapat digunakan sesuai kondisi
sekolah tersebut. Media yang baik adalah media yang mampu mengkorelasikan
unsur karakteristik pembelajaran fisika kedalam konsep materi, adapun model
pembelajaran yang mampu mewujudkannya adalah problem based learning.
Salah satu media pembelajaran yang dapat menyampaikan materi secara problem
based learning namun dapat digunakan secara mandiri oleh siswa untuk
mendukung pembelajaran adalah LKS. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
Siti Fatimah
LKS berbasis problem based learning pada materi pengukuran bagi siswa Kelas
X SMA. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan
pengembangan (Research and Development) yang diadaptasi dari model
pengembangan media instruksional oleh Suyanto dan Sartinem (2009). Prosedur
pengembangan LKS ini meliputi: analisis kebutuhan, identifikasi sumberdaya
untuk memenuhi kebutuhan, identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan
pengguna, pengembangan produk, uji internal: uji kelayakan produk, uji eksternal:
uji kemanfaatan produk oleh pengguna dan tahap terakhir, produksi. Uji internal
dilakukan oleh ahli desain media pembelajaran dan ahli isi/materi. Sedangkan uji
satu lawan satu dilakukan terhadap 3 orang siswa dan uji lapangan dilakukan
terhadap 40 siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Hasil uji
internal diperoleh beberapa saran perbaikan dari penguji dan setelah dilakukan
perbaikan sesuai saran-saran dari penguji, LKS yang dikembangkan dinyatakan
layak digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil uji eksternal menunjukkan
bahwa LKS memiliki kualitas kemenarikan sangat baik dengan rerata skor 3,41,
kualitas kemudahan sangat baik dengan rerata skor 3,31, kualitas kebermanfaatan
sangat baik dengan rerata skor 3,48, dan LKS efektif digunakan sebagai media
pembelajaran berdasarkan perolehan hasil belajar siswa yang mencapai 77,5%
siswa tuntas KKM. KKM di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung sebesar
70. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dihasilkan LKS pembelajaran fisika berbasis
problem based learning yang telah teruji dan layak digunakan dengan kualitas:
menarik, mudah digunakan, bermanfaat, dan dinyatakan efektif digunakan sebagai
media pembelajaran.
Kata kunci: LKS, pengembangan, dan poblem based learning.1013022059 Siti Fatimahimahmourijanuari15@yahoo.co.id2014-10-06T02:25:31Z2014-10-06T02:25:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3699This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/36992014-10-06T02:25:31ZPENGARUH REMEDIASI TERHADAP MISKONSEPSI FISIKA
SISWA SMA KELAS X
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi miskonsepsi siswa sebelum dan setelah remediasi, (2) mengetahui seberapa besar penurunan persentase miskonsepsi fisika siswa setelah diremediasi dan (3) mengetahui seberapa besar pengaruh remediasi terhadap miskonsepsi fisika siswa SMA kelas X. Penelitian ini menggunakan desain kelompok One shoot case study. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X yang berjumlah 19 orang. Tes yang digunakan adalah tes diagnostik awal dan tes diagnostik akhir, dengan bentuk soal pilihan jamak sebanyak 15 soal dengan alasan terbuka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa mengalami miskonsepsi pada konsep gerak lurus, yakni pada konsep gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak jatuh bebas, dan gerak vertikal ke atas. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi rata-rata tertinggi adalah pada konsep gerak jatuh bebas yakni sebesar 94,5% (2) persentase siswa yang mengalami miskonsepsi berkurang sebesar 44,3% , yakni dari 61,8% menjadi 17,5% (3) berdasarkan hasil uji McNemar diketahui signifikansinya kurang dari 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian remediasi berpengaruh signifikan terhadap miskonsepsi fisika siswa SMA kelas X. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif guru untuk meremediasi miskonsepsi siswa.
0713022006 Made Sudartemfisika@gmail.com2014-09-23T03:52:19Z2014-09-23T03:52:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3281This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32812014-09-23T03:52:19ZPENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI
SMPN 2 BANDAR LAMPUNG
Pembelajaran fisika menggunakan bahasa pengantar Inggris mempersiapkan siswa untuk memiliki kompetensi global yang dapat bersaing secara internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan kemampuan bahasa Inggris terhadap hasil belajar fisika siswa menggunakan model Inkuiri. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Bandar Lampung semester ganjil sedangkan sampel yang diambil yaitu kelas VII6 dan VII7. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Data pada penelitian ini terdapat dua jenis, yaitu kemampuan bahasa Inggris dan hasil belajar fisika. Data kemampuan bahasa Inggris diperoleh dari tes TOEFL Junior yang diterbitkan oleh Educational Testing Service, Princeton University. Data hasil belajar fisika materi Kalor diperoleh menggunakan posttest tipe Inkuiri. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana pada penelitian ini, diperoleh nilai koefisien korelasi atau nilai R sebesar 0,747 berkategori korelasi tinggi dan diperoleh nilai koefisien determinasi atau R squared sebesar 0,558 yang menunjukkan bahwa kemampuan bahasa Inggris memiliki pengaruh kontribusi sebesar 55,8 % terhadap hasil belajar Fisika menggunakan model Inkuiri. Persamaan uji regresinya, yaitu Y= -80,046 + 0,207 X. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif, di mana semakin tinggi kemampuan bahasa Inggris, maka hasil belajar fisika siswa menggunakan model Inkuiri semakin tinggi juga. Dari uji regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kemampuan bahasa Inggris terhadap hasil belajar fisika menggunakan model Inkuiri di SMPN 2 Bandar Lampung.0913022049 Hetty Sarinah Samosirhetty_samosir@yahoo.com2014-08-26T07:29:15Z2014-08-26T07:29:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3099This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30992014-08-26T07:29:15ZPEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN
DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN
ALAT UKUR DI SMPBerdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA di SMPN 1 Pesisir Selatan mengatakan bahwa siswa pada pelajaran IPA khususnya fisika, pembelajaran dilakukan hanya dengan menggunakan metode ceramah, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan materi dan mengerjakan soal-soal fisika saja sehingga proses belajar siswa tidak maksimal. Pembelajaran fisika yang kurang efektif ini di duga dapat diatasi dengan memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang akan di gunakan sebagai suplemen demonstrasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, (1) peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajan alat ukur di SMP; (2) mendeskripsikan Keterampilan Proses Sains siswa dalam pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi; (3) mendeskripsikan karakter yang dapat ditumbuhkan pada siswa selama pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai
suplemen demonstrasi; (4) mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran alat ukur dengan pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi; (5) mendeskripsikan sikap siswa terhadap pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi dalam pembelajaran alat ukur. Penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun ajaran 2013/ 2014 di SMP Negeri 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Sampel yang diambil yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen. Pemilihan kelas sampel dengan metode Cluster Random Sampling yaitu mengambil satu kelas secara acak dari beberapa kelas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi; (2) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat memunculkan KPS;
(3) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat membentuk karakter; (4) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat meningkatkan aktivitas siswa; (5) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat menumbuhkan sikap positif bagi siswa pada saat pembelajaran.nissius siregar daviddavid.siregar396@ymail.com2014-08-23T04:31:59Z2014-08-23T04:31:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3049This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30492014-08-23T04:31:59ZABSTRAK
PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN
KETERAMPILAN PROSES SAINSRubrik penilaian keterampilan proses sains merupakan salah satu instrumen
penilaian ranah psikomotor dalam ruang lingkup evaluasi pembelajaran IPA.
Namun, dalam praktiknya masih banyak guru yang belum melaksanakan penilaian
keterampilan proses sains karena belum tersedianya instrumen tersebut di
sekolah. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan guru dalam
penilaian keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA yang relevan sesuai
dengan standar penilaian pendidikan, maka peneliti telah mengembangkan rubrik
penilaian keterampilan proses sains. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuat rubrik penilaian keterampilan proses sains. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1
Bandar Lampung. Subjek uji coba adalah siswa kelas VIII4 SMP Negeri 1 Bandar
Lampung sebanyak 25 siswa . Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan
adalah rubrik penilaian keterampilan proses sains mempunyai tingkat kepercayaan
yang baik dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,802 sehingga menunjukkan
rubrik layak digunakan, rubrik penilaian yang dikembangkan memenuhi syarat
kemanfaatan dengan skor 3,83 yang berkriteria sangat bermanfaat, rubrik
penilaian yang dikembangkan memenuhi syarat kemudahan dengan skor 3,33
yang berkriteria mudah, dan rubrik penilaian yang dikembangkan juga memenuhi
syarat kemenarikan dengan skor 3,00 yang berkriteria menarik. Pengukuran
keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan rubrik penilaian
keterampilan proses sains yang dikembangkan telah menunjukkan keterampilan
proses sains siswa yang baik dengan hasil pengukuran yang diperoleh yaitu
56,00% siswa mencapai kategori keterampilan proses sains sangat baik, 20,00%
siswa berkategori baik, dan 24,00% siswa dengan kategori cukup. Kesimpulan
yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini adalah dihasilkan rubrik
penilaian keterampilan proses sains siswa yang dapat membantu guru dalam
melakukan penilaian ranah psikomotor pada pembelajaran IPA.
Kata kunci: rubrik penilaian, keterampilan proses sains, pengembangan0913022050 Putri Mike Anitamiekeap22@gmail.com2014-08-18T05:48:04Z2014-08-18T05:48:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2713This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27132014-08-18T05:48:04ZPENERAPAN VARIASI ONGOING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA. (Penelitian Tindakan Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning)Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan keterampilan metakognisi dan hasil belajar fisika siswa. Sebelum penelitian, dilakukan wawancara terhadap siswa, kemudian ditinjaklanjuti dengan menggunakan instrumen yang telah valid dan reliabel untuk mengetahui keterampilan metakognisi siswa.
Penelitian telah dilakukan dalam beberapa siklus hingga diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang diharapkan. Maka, setelah penelitian diperoleh data peningkatan keterampilan metakognisi dan hasil belajar siswa setiap siklusnya, yaitu pada Siklus I, II dan III berturut-turut adalah sebesar 3.61, 3.58 dan 3.81 dengan kategori “Baik”. Pada aspek kognitif terjadi peningkatan yang sangat baik setiap siklusnya, yaitu berturut-turut sebesar 64.95, 73.29 dan 75.42 dengan kategori “tuntas”. Pada aspek psikomotor hasil belajar siswa juga menunjukkan adanya peningkatan meskipun hasilnya tidak begitu besar, yaitu 70.29, 71.29 dan 72.00. Sedangkan pada hasil belajar aspek afektif juga terjadi peningkatan setiap siklusnya, yaitu pada Siklus I yang mendapat nilai A dengan kategori “Sangat Baik” sebanyak 5 siswa, pada Siklus II meningkat menjadi 8 siswa dan pada Siklus III sebanyak 10 siswa sehingga menjadi 18 siswa.
Kata kunci: keterampilan metakognisi, ongoing assessment, penelitian tindakan kelas.
0743022028 Istika Sandra Sariasyifa_yess@yahoo.co.id2014-08-18T04:05:57Z2014-08-18T04:05:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2459This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24592014-08-18T04:05:57ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
METAKOGNISI PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMPBerdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa kegiatan
pembelajaran yang melibatkan penilaian siswa dalam pembelajaran terkadang
sudah diterapkan, namun penilaian siswa untuk aspek proses pembelajaran
jarang dilakukan karena guru lebih sering menilai siswa dari hasil belajar,
padahal penilaian berupa hasil kegiatan kurang mampu menunjukkan
kemampuan dari tiap individu siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen penilaian
keterampilan metakognisi yang memuat kompetensi, materi, uraian tugas,
paduan penggunaan, rubrik (panduan penskoran) dan lembar penilaian
keterampilan metakognisi.
Pengembangan instrumen penilaian keterampilan metakognisi mengadaptasi
model pengembangan instrumen penilaian keterampilan metakognisi
termodifikasi yang diadaptasi dari prosedur pengembangan produk dan uji
produk menurut Asyar. Mengacu pada model pengembangan tersebut yang
meliputi: penelitian pendahuluan, pengembangan produk, validasi ahli, uji Nelly Mustika Ayu
coba lapangan yang terdiri dari uji satu lawan satu dan kelompok. Hasil uji
ahli menunjukkan instrumen penilaian keterampilan metakognisi yang
dikembangkan telah sesuai dengan teori dan layak digunakan sebagai
instrumen penilaian. Hasil uji lapangan menunjukkan instrumen penilaian
keterampilan metakognisi efektif dengan skor 76,7% digunakan sebagai
instrumen penilaian. Kualitas instrumen penilaian keterampilan metakognisi:
menarik, mudah digunakan, dan bermanfaat.
Kata kunci: pengembangan, instrumen penilaian keterampilan metakognisi,
pembelajaran IPA0913022102 Nelly Mustika Ayu2014-08-15T06:16:33Z2014-08-15T06:16:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2556This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25562014-08-15T06:16:33ZPENGARUH KINERJA BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)TERHADAP HASIL BELAJAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK SISWA MAN 1 BANDAR LAMPUNG
abstrak Bahasa Indonesia
PENGARUH KINERJA BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)TERHADAP HASIL BELAJAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK SISWA MAN 1 BANDAR LAMPUNG
0913022082 Citra Mutiara@cimutyeppeo.gmail.com2014-08-15T06:04:10Z2014-08-15T06:04:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2549This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25492014-08-15T06:04:10ZPengaruh Kemampuan Membangun Mode Representasi terhadap Pemecahan Masalah Fisika dengan Menerapkan Inkuiri TerbimbingBerdasarkan hasil penelitian pendahuluan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung, masih banyak siswa yang menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit karena banyak menggunakan rumus matematis dan banyak pengembangan konsepnya. Diduga kesulitan siswa disebabkan kemampuan siswa untuk membangun mode representasi seperti mengoperasikan rumus fisika secara matematika, membuat grafik dan tabel masih kurang. Materi gerak memiliki beberapa format representasi seperti persamaan matematis, grafik hubungan antar variabel, tabel serta penggunaan simbol dan satuan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kemampuan membangun mode representasi terhadap pemecahan masalah fisika melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan multi representasi. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung, menggunakan satu kelas yaitu kelas VII_C dengan jumlah sampel 24 siswa. Data kemampuan membangun mode representasi diperoleh dengan 5 butir soal yang diberikan kepada siswa dan data pemecahan masalah diperoleh melalui 7 butir soal yang diberikan pada akhir pembelajaran. Sebelum dilakukan uji regresi, data kemampuan representasi dan pemecahan masalah dikenakan uji normalitas dan uji linieritas yang dianalisis dengan bantuan SPSS 21. Kemudian untuk menguji pengaruh dilakukan uji regresi linear sederhana antara data kemampuan membangun mode representasi dan data kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh linear yang positif dan signifikan antara kemampuan membangun mode representasi terhadap pemecahan masalah fisika, dengan kontribusi sebesar 85,3% yang merupakan nilai koefisien determinasi (R Square). Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,924 dan persamaan regresinya adalah
Y’ = 9,167 + 0,921 X.
Kata kunci : gerak, inkuiri terbimbing, kemampuan membangun mode representasi, pemecahan masalah.
The previous study in State Junior High School 8 in Bandar Lampung showed that many students perceived physic as a difficult subject because it employed many mathematical formulas and there were many concept developments. The student’s difficulty was suspected to be caused by student’s ability to generate representation mode such as operating physic formula mathematically and less ability in creating graphic and tables. Movement material has dome format of representations such as mathematical equation, graphic relationship between variables, tables and the use symbols and units of measurements. Therefore, the objective of this research was to find out the influence of ability to generate representation mode to physic problem solving by applying guided inquiry with multi interpretation approach. This research was conducted in State Junior High School 8 in Bandar Lampung by using classroom VIIC with 24 students as samples. Data of ability in generating representation mode were collected with 5 problems given to students and data of problem solving were collected by giving 7 problems to students in the end of lesson. Representation ability data were tested with normality and linearity tests, and finally with regression test, by using SPSS 21. Simple linier regression test was conducted to test the influence between data of ability in generating representation mode and data of problem solving ability. The results showed that there was a positive, linear and significant influence between generating representation mode ability and problem solving in physic subject, with contribution of 85.3% as the value of determination coefficient (R Square). The correlation coefficient value (R) was 0.924 and the regression equation was Y’ = 9.167 + 0.921 X.
Keywords: motion, guided inquiry, representation mode generating ability, problem solving
1013022058 Sandi Monikasandi_m08@yahoo.com2014-05-28T06:32:40Z2014-05-28T06:32:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1708This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17082014-05-28T06:32:40ZPEMANFAATAN MEDIA TIK SIMULASI UNTUK REMEDIAL
PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMPKetidaktersediaan sumber belajar dan media pembelajaran di SMP Miftahul Ulum merupakan salah satu faktor penyebab tingginya jumlah siswa yang belum tuntas khususnya pada pembelajaran fisika, sehingga mengharuskan guru untuk melaksanakan program perbaikan atau program remedial. Terdapat satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran remedial yaitu menggunakan media TIK simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar remedial siswa, mendeskripsikan Keterampilan Proses Sains (KPS), karakter, aktivitas siswa saat pembelajaran remedial berlangsung dan sikap atau respon siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial menggunakan media TIK simulasi khususnya pada materi alat-alat ukur.
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa yang belum tuntas dikelas VIIA dan VIIB SMP Miftahul Ulum Sekincau, yang terdiri dari 29 orang siswa. Media TIK simulasi yang digunakan berperan sebagai substitute (pengganti) dari alat-alat ukur yang didukung dengan metode pembelajaran demonstrasi dan LKS berbasis
Yunita Prastiwi
keterampilan proses sains. Desain penelitian yang digunakan adalah one shot case study. Alat pengumpul data berupa soal tes formatif, lembar observasi dan angket.
Data hasil penelitian berdistribusi normal dan setelah diuji menggunakan uji paired sample t-test diperoleh nilai Sig.0,00 <0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar remedial siswa menggunakan media TIK simulasi dengan rata-rata skor N-Gain yang diperoleh yakni sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Selain itu ketuntasan hasil belajar siswa meningkat walaupun tidak secara signifikan yakni sebesar 17,24%. Keterampilan proses sains siswa yang terbentuk pada pembelajaran remedial menggunakan media TIK simulasi dapat dikategorikan cukup baik yakni dengan rata-rata nilai sebesar 2,0. Sedangkan karakter siswa yang terbentuk dapat dikategorikan baik dengan rata-rata nilai 3,0. Saat pembelajaran remedial berlangsung, siswa terlihat aktif dengan nilai rata-rata aktivitas sebesar 8,3. Selain itu, siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran remedial menggunakan media TIK simulasi.
Kata kunci : Media TIK simulasi, remedial, hasil belajar, keterampilan proses sains, karakter, aktivitas, sikap siswa.YUNITA PRASTIWI 2014-05-20T04:25:10Z2014-05-20T04:25:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1670This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16702014-05-20T04:25:10ZPERBANDINGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MENGGUNAKAN MEDIA SIMULASI
KOMPUTER DAN MEDIA REALIAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan media realia dan siswa yang pembelajarannya menggunakan media simulasi komputer. Penelitian ini dilakukan di SMP Wiyata Karya Natar kelas IX tahun ajaran 2012/2013. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari penerapan penggunaan masing-masing media.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Sampel yang digunakan adalah kelas IXA dan kelas IXB. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, yaitu Pretest, Posttest dan Uji formatif. Analisis data dan uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik t pada program SPSS 16 For Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang pembelajarannya menggunakan media simulasi komputer. Dikatakan meningkat karena nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 lebih kecil dari α sebesar 0,05. Dari hasil uji gain ternormalisasi, didapat rata-rata kenaikan gain ternormalisasi sebesar 0,36 yang berkategori sedang . (2) Ada peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang pembelajarannya menggunakan media realia. Dikatakan meningkat karena nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 lebih kecil dari α sebesar 0,05. Dari hasil uji gain ternormalisasi, didapat rata-rata kenaikan gain ternormalisasi sebesar 0,31 yang berkategori sedang. (3) ada perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif fisika siswa yang menggunakan media simulasi komputer dengan media realia. Dikatakan berbeda karena thitung sebesar 3,430 lebih besar dari ttabel = 1,992. Secara nyata nampak bahwa ada perbedaan rata-rata hasil belajar kelas yang pembelajarannya dengan menggunakan media simulasi dengan kelas yang menggunakan media realia, yaitu 71,92 untuk kelas yang menggunakan media simulasi dan 67,37 untuk kelas yang menggunakan media realia.
Kata Kunci: Hasil belajar kognitif, Simulasi komputer, Media realiaSigit Triwibowo Mujiono2014-05-20T01:54:16Z2014-05-20T01:54:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1669This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16692014-05-20T01:54:16ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINS
BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN
TERHADAP LINGKUNGANPenelitian dan pengembangan dilakukan bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran khususnya Silabus dan RPP yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VII di SMPN 1 Purbolinggo. Sampel penelitian ini siswa kelas VII B dan VII C yang belum mendapat materi perubahan fisika dan kimia, pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Data penelitian diperoleh dengan wawancara, uji ahli dan kuesioner. Pengembangan dilakukan dengan mengadaptasi model pengembangan Potters yang terdiri dari analisis kebutuhan, pengembangan produk awal, validasi ahli (uji ahli), revisi produk, dan uji lapangan. Pada tahap analisis kebutuhan guru sudah mengetahui mengenai perangkat pembelajaran yang bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan, namun pada pelaksanaan pembelajaran belum memasukkan nilai ketuahanan dan kecintaan terhadap lingkungan. Pada tahap pengembangan, dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran berupa Silabus dan RPP bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan, selanjutnya dilakukan validasi ahli yang diperlukan untuk mengetahui ketidaksesuaian atau kekurangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan, kemudian dilakukan perbaikan mengenai perangkat pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan hasil uji ahli. Tahap akhir dilakukan uji lapangan ditujukan kepada 59 siswa yang dibagi dalam 2 kelas
Rizki Aditasari
tahun ajaran 2013/2014. Hasil uji lapangan menunjukkan perangkat pembelajaran bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan efektif digunakan dalam pembelajaran, 100 % siswa uji telah tuntas KKM dengan hasil belajar secara keseluruhan berkriteria baik.
Kata kunci: Nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan, penelitian pengembangan, perangkat pembelajaranRizki Aditasari Hariyadi2014-05-20T01:54:09Z2014-05-20T01:54:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1668This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16682014-05-20T01:54:09ZPRODUKSI ALAT PERAGA IPA PESAWAT SEDERHANA BERBASIS “SCIENCE IN BOX” PADA SISWA MTsN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru IPA fisika di MTsN Pringsewu, diketahui bahwa guru belum memanfaatkan secara maksimal sarana dan prasarana yang ada seperti laboratorium untuk pembelajaran. Diketahui pula bahwa pada materi Usaha dan Energi (KD 5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari). Guru merasa agak kesulitan dalam menjelaskan materi tersebut secara konkrit dan karena belum tersedianya media pembelajaran pada materi tersebut. Mempertimbangkan masalah-masalah tersebut, maka peneliti membuat alat peraga berkaitan dengan materi pesawat sederhana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Alat peraga yang dikembangkan berisi buku siswa, LKS dan latihan soal beserta kunci jawabannya. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi model pengembangan media yang diadaptasi dari Suyanto dan Sartinem (2009). Desain tersebut meliputi tujuh tahapan prosedur pengembangan produk dan uji produk, yaitu:
analisis kebutuhan, identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan, identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, pengembangan produk, uji internal: uji kelayakan produk, uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna dan tahap terakhir produksi. Hasil uji internal menujukkan alat peraga yang dikembangkan telah sesuai dengan teori dan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil uji eksternal menunjukkan bahwa kualitas alat peraga yang dikembangkan sangat menarik, sangat mudah digunakan, dan sangat bermanfaat serta efektif digunakan sebagai media pembelajaran yaitu mencapai 96,97 % siswa tuntas KKM. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dihasilkan media pembelajaran berupa alat peraga pesawat sedehana yang telah teruji dan layak digunakan dengan kualitas: sangat menarik, sangat mudah digunakan, dan sangat bermanfaat, dan dinyatakan efektif digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata kunci: Alat Peraga IPA, Media Pembelajaran.Rianto Rafiani2014-05-20T01:35:03Z2014-05-20T01:35:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1667This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16672014-05-20T01:35:03ZPEMANFAATAN MEDIA TIK SIMULASI SEBAGAI SUPLEMEN
DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN
ALAT UKUR DI SMPBerdasarkan penelitian yang dilakukan masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah sebagai metode yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan memfokuskan penilaian pada hasil belajar ranah kognitif saja. Sehingga pada penelitian ini penulis memanfaatkan media TIK simulasi sebagai suplemen dengan metode demonstrasi pada penyampaiannya dengan ranah penilaian pada hasil belajar ranah kognitif, keterampilan proses sains siswa, karakter siswa, aktivitas siswa dan sikap siswa terhadap media TIK simulasi. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah pemanfaatan media TIK simulasi sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajan alat ukur di SMP, mendeskripsikan; (2) Keterampilan Proses Sains siswa dalam pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK simulasi sebagai suplemen demonstrasi, (3) karakter yang dapat ditumbuhkan pada siswa selama pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK simulasi sebagai suplemen demonstrasi, (4) aktivitas siswa dalam pembelajaran alat ukur dengan pembelajaran alat ukur dengan
Purwanti Budi Utami
iii
memanfaatkan media TIK simulasi sebagai suplemen demonstrasi, (5) sikap siswa
terhadap pemanfaatan media TIK simulasi sebagai suplemen demonstrasi dalam
pembelajaran alat ukur. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil
tahun ajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII pada semester ganjil sedangkan
sampel yang diambil yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah
24 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan memilih 1 kelas secara random dari
6 kelas yang ada. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
One-Shot Case Study. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah
terdapat peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah pemanfaatan media
TIK simulasi sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur yang
diketahui berdasarkan nilai pretes dan postes siswa. Pemanfaatan media TIK
simulasi sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur dapat
menumbuhkan keterampilan proses sains siswa, dapat membentuk karakter siswa,
dapat mengembangkan aktivitas siswa, dan dapat menumbuhkan sikap positif
siswa.
Kata kunci: Media TIK Simulasi Sebagai Suplemen Demonstrasi, Hasil Belajar
Ranah Kognitif, Keterampilan Proses Sains, Karakter Siswa,
Aktivitas Siswa, Sikap Siswa.Purwanti Budi Utami Maskhun2014-05-20T01:34:57Z2014-05-20T01:34:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1666This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16662014-05-20T01:34:57ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT ISOMORPHIC DAN
RUBRIKNYA PADA MATERI HUKUM II NEWTON BERBASIS
MULTIREPRESENTASIBerdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa siswa menganggap fisika
merupakan pelajaran yang sangat sulit karena terlalu banyak menggunakan
rumus-rumus dan pengembangan konsep. Rendahnya kemampuan siswa dalam
memahami suatu konsep diketahui oleh guru setelah melaksanakan pembelajaran
dan penilaian. Pada materi Hukum II Newton ketika siswa diminta
menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem ternyata tidak
semua siswa mengerti apa yang mereka gambarkan, dan mereka belum mampu
menguraikan gaya-gaya apa saja yang bekerja pada sistem tersebut. Guru dalam
membelajarkan materi perlu memilih suatu representasi yang ditunjang dengan
format representasi lain. Melalui cara ini, membuat siswa lebih mudah dalam
memahami suatu konsep dan bisa menyelesaikan suatu masalah. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian yang diadaptasi dari prosedur pengembangan
menurut Borg & Gall yang dimodifikasi oleh Tim Pusat Penelitian Kebijakan dan
Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional yang disintesiskan dengan prosedur pembakuan instrumen penilaian
Novita Anggraini
sikap ilmiah. Adapun prosedur pengembangannya sebagai berikut: Analisis
kebutuhan produk yang akan dikembangkan, pengembangkan produk awal,
validasi ahli yang dilakukan oleh pakar dan guru fisika, revisi, uji coba produk
dan revisi, Produk akhir. Hasil uji ahli menunjukkan instrumen assessment
isomorphic yang dikembangkan telah sesuai dengan teori dan layak digunakan
sebagai instrumen penilaian. Tahap pengujian satu lawan satu (one on one)
dilakukan terhadap dua orang dosen dan satu guru sebagai pengguna
menunjukkan kualitas instrumen penilaian assessment isomorphic : sangat
menarik, sangat mudah digunakan, dan sangat bermanfaat. tahap pengujian
selanjutnya dilakukan terhadap 36 siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Way Tenong
pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 pada materi Hukum II Newton.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui uji ini, didapat nilai tertinggi sebesar 93,
nilai terendah 60 dan sebesar 86,11 % siswa tuntas KKM.
Kata kunci: Pengembangan, Instrumen Assessment Isomorphic,
Multirepresentasi.Novita Anggraini Mukhtar2014-05-20T01:34:50Z2014-05-20T01:34:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1664This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16642014-05-20T01:34:50ZPEMANFAATAN MEDIA TIK SIMULASI SEBAGAI KOMPLEMEN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN
ALAT UKUR DI SMPKonsep fisika akan lebih mudah dipahami jika didukung dengan menggunakan peralatan yang sesuai. Keterbatasan peralatan fisika seperti di laboratorium yang tidak memenuhi standar karena jumlahnya yang sedikit dan ukurannya yang kecil tak sebanding dengan jumlah siswa menyebabkan pembelajaran tidak optimal sehingga siswa merasa sulit belajar fisika. Keadaan seperti ini secara faktual terjadi di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT). Contohnya pada pembelajaran alat ukur, siswa belum mendapat pengalaman secara optimal dikarenakan peralatan yang tersedia belum cukup lengkap. Sebagai upaya untuk membantu siswa dalam memahami materi alat ukur telah dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan media teknologi informasi dan komunikasi (TIK) simulasi sebagai komplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif, mendeskripsikan keterampilan proses sains (KPS), karakter, aktivitas dan sikap siswa terhadap pemanfaatan media TIK simulasi sebagai komplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMPN 3 TBT. Sampel penelitian ini kelas VIIA SMPN 3
iii
TBT menggunakan teknik random. Alur pembelajaran materi alat ukur yang dilakukan dengan memperagakan fenomena fisika secara langsung dengan alat yang tersedia dan dilengkapi penjelasan yang lebih detail menggunakan media TIK simulasi. Data hasil penelitian meliputi: hasil belajar ranah kognitif siswa yang berupa pretest dan posttest, KPS, aktivitas, karakter, dan sikap siswa. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji Paired Sample T-Test. Data hasil belajar ranah kognitif dianalisis menggunakan skor N-GAIN dan uji normalitas. Data KPS, karakter, dan aktivitas siswa dideskripsikan berdasarkan prediktor yang tertera pada masing-masing keterampilan. Selanjutnya data sikap siswa dideskripsikan berdasarkan kata kunci pada masing-masing pernyataan pada lembar angket sikap. Kesimpulan penelitian setelah pemanfaatan media TIK simulasi sebagai komplemen demonstrasi terdapat peningkatan hasil belajar ranah kognitif, menumbuhkan KPS, membentuk karakter, mengembangkan aktivitas siswa serta menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pemanfaatan media TIK simulasi sebagai komplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur.
Kata kunci: aktivitas siswa, hasil belajar ranah kognitif, karakter siswa, keterampilan proses sains siswa, komplemen demonstras, media TIK simulasiMAWAR OKTIVINA Wartono2014-05-20T01:34:44Z2014-05-20T01:34:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1661This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16612014-05-20T01:34:44ZPENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP MOTIVASI DAN PENGUASAN KONSEP BELAJAR SISWA
MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Fisika di SMP N I Way Jepara, diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru terbatas pada menjelaskan materi, memberi contoh soal, dan latihan. Sehingga proses pembelajaran berjalan kurang maksimal. Guru kurang membiasakan siswanya untuk mendiskusikan berbagai fenomena dalam keseharian yang berkaitan dengan materi pelajaran. Adapun solusi yang dapat dilaksanakan untuk menyikapi permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh keterampilan metakognisi terhadap motivasi dan penguasaan konsep belajar siswa yaitu dengan menerapkan model PBL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh keterampilan metakognisi terhadap motivasi belajar siswa melalui model PBL; (2) Pengaruh keterampilan metakognisi terhadap penguasaan konsep belajar siswa melalui model PBL. Penelitian ini dilakukan di SMP N1 Way Jepara, menggunakan satu kelas yaitu kelasVIIIB dengan jumlah sampel 32 siswa dan menggunakan desain one-shot case study. Pada penelitian ini diperoleh data keterampilan metakognisi, data motivasi belajar dan penguasaan konsep belajar siswa yang berdistribusi normal. Kemudian untuk menguji pengaruh dilakukan uji
Made Topan Ari P
korelasi, dan regresi linear sederhana antara data keterampilan metakognisi,
motivasi, dan penguasaan konsep. Hasil analisis data dalam bentuk persamaan
regresinya: (1) pengaruh keterampilan metakognisi terhadap motivasi belajar Y =
43,18 + 0,48X; (2) pengaruh keterampilan metakognisi terhadap penguasaan
konsep belajar Y = 43,90+ 0,43X. Sehingga diperoleh kesimpulan: (1) terdapat
pengaruh keterampilan metakognisi terhadap motivasi belajar siswa menggunakan
model PBL sebesar 41%; (2) terdapat pengaruh keterampilan metakognisi
terhadap penguasaan konsep belajar siswa menggunakan model PBLsebesar 19%.
Kata kunci: keterampilan metakognisi, motivasi belajar, penguasaan konsep
belajar, model PBLMADE TOPAN ARI P Made Sunadi2014-05-20T01:34:07Z2014-05-20T01:34:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1658This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16582014-05-20T01:34:07ZPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS
MULTIREPRESENTASI PADA MATERI POKOK
KINEMATIKAFisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat disampaikan secara
multirepresentasi. Namun, untuk menyampaikan materi fisika secara
multirepresentasi diperlukan suatu media yang tepat yaitu harus sesuai dengan
sumberdaya yang ada. Hasil observasi sarana dan prasarana di SMA Negeri 1
Banjit, diketahui bahwa di sekolah tersebut belum memiliki fasilitas penunjang
kegiatan pembelajaran seperti laboratorium dan perpustakaan. Sedangkan hasil
wawancara dengan guru Fisika, diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran
hanya berlangsung di dalam kelas dan siswa tidak memiliki buku pelajaran
sebagai media pembelajaran. Menindaklanjuti masalah tersebut maka diperlukan
suatu media yang dapat digunakan sesuai kondisi sekolah tersebut. Salah satu
media pembelajaran yang dapat menyampaikan materi secara multirepresentasi
namun dapat digunakan secara mandiri oleh siswa dan tidak memerlukan media
penunjang lainnya adalah modul. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
modul pembelajaran fisika berbasis multirepresentasi pada materi pokok
kinematika untuk siswa kelas X SMA Negeri 1 Banjit. Metode penelitian ini
Kadek Ceria Sukma Putri
menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and
Development) yang diadaptasi dari model pengembangan media instruksional
Suyanto dan Sartinem (2009). Prosedur pengembangan modul ini meliputi:
analisis kebutuhan, identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan,
identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, pengembangan produk,
uji internal: uji kelayakan produk, uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh
pengguna dan tahap terakhir, produksi. Uji internal dilakukan oleh ahli desain
media pembelajaran dan ahli isi/materi. Sedangkan uji satu lawan satu dilakukan
terhadap 3 orang siswa dan uji lapangan dilakukan terhadap 35 siswa kelas X
SMA Negeri 1 Banjit. Hasil uji internal diperoleh beberapa saran perbaikan dari
penguji dan setelah dilakukan perbaikan sesuai saran-saran dari penguji, modul
yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran.
Hasil uji eksternal menunjukkan bahwa kualitas modul menarik, mudah
digunakan, bermanfaat dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran yaitu
mencapai 77,1% siswa tuntas KKM. KKM di SMA Negeri 1 Banjit sebesar 70.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dihasilkan modul pembelajaran fisika berbasis
multirepresentasi yang telah teruji dan layak digunakan dengan kualitas: menarik,
mudah digunakan, bermanfaat, dan dinyatakan efektif digunakan sebagai media
pembelajaran.
Kata kunci: modul, multirepresentasi dan pengembangan.Kadek Ceria Sukma Putri Nyoman Wijaya2014-05-20T01:34:00Z2014-05-20T01:34:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1657This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16572014-05-20T01:34:00ZPEMANFAATAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN
EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN
ALAT UKUR DI SMPBerdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA di SMPN 2 Way Tenong didapatkan bahwa siswa pada pelajaran IPA, khususnya fisika. Pembelajaran dilakukan hanya dengan menggunakan metode ceramah, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan materi dan pengerjaaan soal-soal fisika saja. Sehingga proses belajar siswa tidak maksimal. Pembelajaran fisika yang kurang efektif ini diduga dapat diatasi dengan memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang akan digunakan sebagai suplemen eksperimen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, (1) perbedaan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen eksperimen pada pembelajan alat ukur di SMP; (2) mendeskripsikan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa dalam pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen eksperimen; (3) mendeskripsikan karakter yang dapat ditumbuhkan pada siswa selama pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai
Junia Yurika
suplemen eksperimen; (4) mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran alat
ukur dengan pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial
sebagai suplemen eksperimen; (5) mendeskripsikan sikap siswa terhadap
pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen eksperimen dalam pembelajaran
alat ukur. Penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di
SMP Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat. Sampel yang diambil yaitu
kelas VII D sebagai kelas eksperimen. Pemilihan kelas sampel dengan metode
Random yaitu mengambil satu kelas secara acak dari beberapa kelas. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan hasil
belajar ranah kognitif siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai
suplemen eksperimen; (2) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen
eksperimen pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat memunculkan KPS;
(3) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen eksperimen pada
pembelajaran alat ukur di SMP dapat membentuk karakter; (4) pemanfaatan media
TIK tutorial sebagai suplemen eksperimen pada pembelajaran alat ukur di SMP
dapat meningkatkan aktivitas siswa; (5) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai
suplemen eksperimen pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat menumbuhkan
sikap positif bagi siswa pada saat pembelajaran.
Kata kunci: media TIK tutorial sebagai suplemen eksperimen, hasil belajar
ranah kognitif, keterampilan proses sains, karakter siswa,
aktivitas siswa, sikap siswa.Junia Yurika Mahad2014-05-20T01:33:53Z2014-05-20T01:33:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1655This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16552014-05-20T01:33:53ZPENGARUH INTERAKSI SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA KELAS XIIKreativitas (berpikir kreatif) perlu dikembangkangkan sejak dini karena diharapkan menjadi bekal dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan. Selain hasil belajar siswa yang baik, keberhasilan dalam proses belajar mengajar juga dtunjukkan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang digunakan harus tepat demi tercapainya tujuan pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membangkitkan minat, aktivitas, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa serta dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah model pembelajran problem posing.
Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu adakah pengaruh interaksi siswa pada model pembelajaran problem posing terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi siswa pada model pembelajaran problem posing terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini kemampuan berpikir kreatif siswa meliputi empat aspek yaitu : Fluency,
Ivan Hasfanudin
flexibility, Originality dan Elaboration. Sedangkan hasil belajar disini hanya mencangkup ranah kognitif saja.
Dengan menggunakan metode One Group Pretest-Posttest Design penelitian ini dilaksanakan dalam enam pertemuan (6×45 menit) pada kelas XII IPA1 SMAN 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/ 2012. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor N-gain rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa sebesar 0,62 (kategori sedang) dan N-gain rata-rata hasil belajar siswa sebesar 0,76 (kategori tinggi). Bedasarkan uji statistik non-parametrik kolmogorov smirnov dan uji analisis fungsi univariate menggunakan program aplikasi SPSS 17.0 for windows, diketahui bahwa ketiga data terdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya untuk menguji pengaruh dilakukan dengan uji regresi linier sederhana (uji regresi linier tunggal).
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ada pengaruh antara interaksi siswa pada model pembelajaran problem posing : (1) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (0,010) < α (0,05) dengan persamaan regresi Y1= -0,199 + 0,012 X, dan (2) terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif didapatkan nilai Sig. (0,024) < α (0,05) dengan persamaan regresi Y2 = 0,18 + 0,008X. Sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi siswa pada model pembelajaran problem posing dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif sebesar 24,4% dan hasil belajar siswa sebesar 19,4%.
Kata kunci: Model pembelajaran problem posing, kemampuan berpikir kreatif , hasil belajar.Ivan Hasfanudin Ahmad Syahidin Ghozali2014-05-20T01:33:45Z2014-05-20T01:33:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1654This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16542014-05-20T01:33:45ZPEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI SUBSTITUTE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMPKeterbatasan alat-alat laboratorium sebagai penunjang keefektivan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika di kelas masih sangat minim dan kalaupun ada eksplorasi terhadap alat-alat tersebut juga masih sangat terbatas serta dilaksanakan dengan metode konvensional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media TIK tutorial sebagai substitute demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP terhadap hasil belajar, keterampilan proses sains, karakter, aktivitas dan sikap siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 1 Gadingrejo pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 sedangkan sampel yang diambil adalah kelas VII1. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Penelitian ini menggunakan desain one-shot case study. Pengaruh terhadap hasil belajar dapat diukur dengan melihat nilai N-Gain dari nilai pretest dan posttest, keterampilan proses sains, karakter dan aktivitas dapat diukur dengan lembar instrumen KPS, karakter dan aktivitas yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung, sedangkan sikap siswa dapat diukur dengan menggunakan angket sikap yang diberikan kepada siswa di akhir pertemuan. Hasil belajar siswa diuji
Irfan Himawan
menggunakan uji pair sample t-test, sedangkan hasil KPS, karakter, aktivitas dan sikap siswa diuji dengan M. Excel. Hasil belajar siswa dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai substitute demonstrasi ditunjukkan dengan nilai N-Gain siswa, yaitu 70% sedang dan 30% rendah. Pada keterampilan proses sains, karakter dan aktivitas siswa dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai substitute demonstrasi terus mengalami peningkatan disetiap pertemuannya, sedangkan sikap siswa menunjukkan sikap positif dan rasa senang setelah melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai substitute demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai substitute demonstrasi dapat meningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa dan dapat menumbuhkan keterampilan proses sains, karakter, aktivitas dan sikap positif siswa terhadap pembelajaran alat ukur. Kata kunci: aktivitas, karakter, keterampilan proses sains, media tik tutorial, substitute demonstrasi.Irfan Himawan Saman2014-05-20T01:33:38Z2014-05-20T01:33:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1652This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16522014-05-20T01:33:38ZPERBANDINGAN PERILAKU BERKARAKTER SISWA ANTARA
MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE BERBASIS
INKUIRI DENGAN VERIFIKASIPembelajaran IPA di sekolahselamainimasihterfokuspadaranahkognitif,
kurangmemperhatikanranahafektifdanpsikomotor.Dalam proses pembelajaran
guru tidakmelakukanpenilaianterhadapperilakuberkarakter.
Akibatdarikurangnyaperhatianpadapendidikankarakter,
banyaksiswatidakmemilikiperilakuberkarakter.Penelitian ini bertujuan
untukmengetahuiadakahperbedaan rata-rata perilakuberkaraktersiswapada model
pembelajaranExclusive berbasisinkuiridenganverifikasidanmanakah yang
lebihtinggiperilakuberkarakternya. Penelitiandilaksanakan di SMP Negeri1
Sekampung dan sampelnyaadalahsiswa kelas kelas VII1danVII2yang berjumlah 64
siswa. Teknikpengambilansampel yang digunakanadalahdengantekhnikPurposive
Sampling. Desain penelitian ini adalah tipe One-Shot Case Study.
Berdasarkan hasilujiIndependent Sample T Test diperolehbahwanilait
hitungpadaperilakuberkarakteryaitu 5.552 lebihbesardarit tabelyaitu2.037,
Farahita Maya CantyDewi
iii
artinyaadaperbedaan rata-rata nilaiperilakuberkaraktersiswapada model
pembelajaranExclusive berbasisinkuiridenganverifikasi.Rata-rata
hasilperilakuberkaraktersiswapadakelasExclusiveberbasisinkuirisebesar67.16
danpadakelasExclusiveberbasisverifikasisebesar56.22,
sehinggadapatdisimpulkanbahwaperilakuberkaraterpadakelasExclusive
berbasisinkuirilebihtinggidaripadakelasExclusive berbasisverifikasi. NilairatarataperilakuafektifpadakelasExclusive
berbasisinkuirisebesar77.00,
nilaihasilbelajarnyasebesar76.88sedangkanpadakelasExclusiveberbasisverifikasini
lairata-rataperilakuafektifsebesar61.48, nilairata-rata hasilbelajarnyasebesar73.44.
Kata Kunci: Model PembelajaranExclusive, Metodeinkuiri, Metodeverifikasi,
Perilakuberkarakter.Farahita Maya Canty Dewi FajarSuryono2014-05-20T01:32:36Z2014-05-20T01:32:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1633This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16332014-05-20T01:32:36ZIMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN MITIGASI TSUNAMI DENGAN MODEL LEARNING CYCLE INDOOR DAN OUTDOOR
BAGI SISWA SMP NEGERI 27 BANDAR LAMPUNGBerdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran fisika kelas IX SMP Negeri 27 Bandar Lampung, diketahui bahwa materi kebumian yang menyangkut fenomena tsunami cenderung tidak diajarkan dan dianggap sebagai materi pengayaan.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E pada perlakuan cara belajar indoor, outdoor, dan kombinasi keduanya.
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran mitigasi tsunami dengan model learning cycle indoor dan outdoor. Nilai rata-rata siswa adalah 67,23 pada kelas indoor, 59,75 pada kelas outdoor dan 59,59 pada kelas kombinasi. Data ini menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif pada kelas indoor lebih baik dari kelas outdoor dan kombinasi.
Tidak ada perbedaan hasil belajar afektif siswa pada pembelajaran mitigasi tsunami dengan model learning cycle indoor dan outdoor. Nilai rata-rata siswa
Erwin Wijaya
adalah 85,64 pada kelas indoor, 83,48 pada kelas outdoor dan 81,81 pada kelas
kombinasi. Ada perbedaan hasil belajar psikomotorik siswa pada pembelajaran
mitigasi tsunami dengan model learning cycle indoor dan outdoor. Nilai rata-rata
siswa adalah 65,85 pada kelas indoor, 73,75 pada kelas outdoor dan 80,45 pada
kelas kombinasi. Data ini menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik siswa
pada kelas kombinasi lebih baik dari kelas indoor dan outdoor.
Kata kunci: Tsunami, Mitigasi, Learning cycle 5E.Erwin Wijaya Panut Ismanto2014-05-20T01:31:45Z2014-05-20T01:31:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1632This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16322014-05-20T01:31:45ZPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE ANTARA
METODE INKUIRI DENGAN VERIFIKASIBerdasarkan penelitian yang dilakukan masih banyak guru menggunakan metode ceramah sebagai alternatif yang sering digunakan di kelas, sehingga terkesan merugikan siswa terutama siswa yang berkemampuan rendah dan menambah kebosanan siswa pada pelajaran fisika. Model pembelajaran Exclusive berbasis inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar menggunakan model pembelajaran Exclusive antara metode inkuiri dengan verifikasi. Hasil belajar diukur dari skor N-gain hasil evaluasi pretest dan posttest.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/ 2014 di SMPN 3 Tegineneng. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII pada semester ganjil, sedangkan sampel yang diambil yaitu kelas VIIA dan VIIB. Pemilihan kelas sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Pre-Eksperimental Design
Beti Juwita Sari
dengan Tipe One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik analisis data hasil belajar menggunakan skor N-gain dan pengujian hipotesis menggunakan uji Independent Sample T Test.
Berdasarkan hasil uji Independent Sample T Test didapatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas Exclusive berbasis inkuiri adalah 86,5 lebih tinggi dari nilai rata- rata hasil belajar siswa di kelas Exclusive berbasis verifikasi yaitu 81,5. Nilai thitung sebesar 3,415 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,042. Nilai thitung > ttabel dan signifikasi (0,001 < 0,05) maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa menggunakan Model pembelajaran Exclusive antara metode inkuiri dengan verifikasi.
Kata kunci : Model pembelajaran Exclusive, inkuiri, verifikasi, hasil belajarBETI JUWITA SARI Sukamto2014-05-20T01:31:38Z2014-05-20T01:31:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1631This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16312014-05-20T01:31:38ZPENGARUH SCAFFOLDING DALAM PEMECAHAN MASALAH FISIKA BERBASIS MULTIREPRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMAFisika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap siswa sebagai pelajaran yang cukup sulit. Anggapan inilah yang membuat siswa kurang menyukai fisika sehingga hasil belajar siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh scaffolding dalam pemecahan masalah fisika berbasis multirepresentasi terhadap hasil belajar fisika siswa SMA. Scaffolding merupakan bantuan belajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa atau peserta didik secara berkelompok dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa dapat saling berinteraksi dengan teman sekelompok dan dapat mendorong siswa lebih aktif pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari siswa kelas X IPA1, X IPA2, dan X IPS. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA1 SMA Negeri 1 Adiluwih Kab. Pringsewu pada semester ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 24 orang. Pemilihan kelas sampel dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Peneliti melakukan penelitian di kelas X IPA1. Penelitian ini menggunakan desain one-shot case
Apriana
study. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan yaitu terdapat pengaruh scaffolding dalam pemecahan masalah fisika berbasis multrepresentasi terhadap hasil belajar fisika siswa SMA. Persentase rata-rata scaffolding siswa adalah sebesar 64,11% dengan kategori tinggi. Sedangkan rata-rata nilai belajar siswa adalah sebesar 66,56 dengan kategori tinggi. Dengan demikian,besar pengaruh scaffolding dalam pemecahan masalah fisika berbasis multirepresentasi sebesar 29,1%, scaffolding yang tinggi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang tinggi pula. Kata kunci: Hasil Belajar, Multirepresentasi, Pemecahan Masalah, ScaffoldingApriana Asiman