Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T22:24:47ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-11-20T01:51:37Z2015-11-20T01:51:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14419This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/144192015-11-20T01:51:37ZPOTENSI PANTAI SAWMILL SEBAGAI OBJEK WISATA
DI PEKON KARANG ANYAR KECAMATAN WONOSOBO
KABUPATEN TANGGAMUSABSTRAK
Tujuan Penelitian untuk mengetahui Potensi Pantai Sawmill sebagai Objek Wisata
di Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus.
Khususnya keindahan alam, sumber daya ikan, dan aksesibilitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Objek
dalam penelitian ini adalah Pantai Sawmill. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi.
Teknik analisa data menggunakan teknik scoring.
Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1)
keindahan alam Pantai Sawmill tergolong cukup indah untuk dikembangkan
sebagai obyek wisata, hal ini dikarenakan Pantai Sawmill memiliki panorama
alam yang indah dan kebersihan pantai masih terjaga. (2) tempat pelelangan ikan
cukup berpotensi dijadikan obyek wisata kuliner hasil laut, hal ini dikarenakan
harga ikan yang murah serta jumlah tangkapan yang banyak. (3) aksesibilitas
menuju Pantai Sawmill belum mendukung potensi yang ada di Pantai Sawmill,
hal ini dikarenakan kondisi jalan yang rusak serta lokasi Pantai Sawmill yang
terpencil.
Kata kunci : Obyek Wisata, Pantai Sawmill, Potensi.Nova Susianti 09130340562015-11-20T01:51:01Z2015-11-20T01:51:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14420This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/144202015-11-20T01:51:01ZTINJAUAN GEOGRAFIS OBJEK WISATA DANAU TELUK GELAM
DI DESA MULYA GUNA KECAMATAN TELUK GELAM
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2013ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tinjauan geografis objek wisata Danau Teluk
Gelam di Desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi
Sumatera Selatan, dengan kajian iklim, lokasi, aksesibilitas dan kemiringan lereng.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan teknik
observasi lapangan, wawancara berstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini: (1) Objek Wisata Danau Teluk Gelam memiliki iklim Tipe
B, dengan keadaan cuaca yang sejuk, (2) Dilihat dari keberadaannya lokasi Objek Wisata
Danau Teluk Gelam strategis, (3) Tingkat keterjangkauan adalah mudah, karena banyaknya
angkutan yang menuju objek wisata Danau Teluk Gelam yang memudahkan wisatawan
berkunjung ke Objek Wisata, (4) Objek Wisata Danau Teluk Gelam memiliki kemiringan
lereng yang datar yaitu dengan kemiringan 4%.
Kata Kunci: Objek WisataSyaiful Fitroh 09130341012015-11-20T01:49:14Z2015-11-20T01:49:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14416This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/144162015-11-20T01:49:14ZTINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG
KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2013ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang lokasi Pasar Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Titik tekan kajian
penelitian ini mengenai lokasi relatif pasar, keadaan topografi daerah, jumlah
penduduk, dan aksesibilitas lokasi Pasar Bandar Agung yang dilihat dari jarak
tempuh, waktu tempuh, dan ongkos yang harus dikeluarkan penduduk untuk
menuju ke pasar tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
teknik teknik purposive sample, data dikumpulkan dengan teknik observasi,
kuisioner, dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lokasi Pasar Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai.
Hasil penelitian membuktikan bahwa : (1) Lokasi relatif tidak mendukung
keberadaan pasar. (2) topografi mendukung keberadaan pasar. (3) Jumlah
penduduk tidak mendukung terbentuknya pasar. (4) aksesibilitas tidak mendukung
terbentuknya pasar.UMMAH NURJANNAH 07430340422015-11-20T01:49:00Z2015-11-20T01:49:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14418This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/144182015-11-20T01:49:00ZPERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
DENGAN METODE CERAMAH PADA POKOK BAHASAN KONSEP,
PRINSIP, PENDEKATAN, DAN ASPEK GEOGRAFI PADA SISWA
KELAS X MA SUBULUSSALAM SRIWANGI OKU TIMUR
SUMATERA SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN
2013-2014ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Rerata hasil belajar geografi yang
lebih tinggi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
dibandingkan dengan metode ceramah. (2) Perbedaan peningkatan (gain) hasil
belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think pair
share dan metode ceramah. (3) Peningkatan (gain) hasil belajar geografi yang
lebih tinggi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
dibandingkan dengan metode ceramah. Metode yang dipakai dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen semu (quasi eksperimental
design) dan menggunakan rancangan nonequivalent control group design.
Pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa soal pilihan jamak. Objek
penelitiannya adalah hasil belajar geografi mengunakan model pembelajaran
kooperatif tipe think pair share dan metode ceramah. Subjek penelitiannya adalah
siswa kelas X MA Subulussalam Sriwangi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan rerata hasil belajar geografi
dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif think pair share dan perlakuan
metode ceramah. Yaitu pada pembelajaran think pair share rerata hasil belajarnya
lebih tinggi dibandingkan dengan metoe ceramah. (2) Terdapat perbedaan
peningkatan (gain) hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran
kooperatif think pair share dan metode ceramah. Peningkatan hasil belajar pada
think pair share lebih tinggi dengan kategori sedang. Sementara itu, pada metode
ceramah kategori peningkatannya rendah.
Kata kunci: Ceramah, Hasil Belajar Geografi, Think Pair Share.Indrian Agustina 09130340452015-11-20T01:48:54Z2015-11-20T01:48:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14417This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/144172015-11-20T01:48:54ZNYADRAN DALAM PANDANGAN KELUARGA MUDA(20-39 TAHUN)
DI DESA MARGOREJO KECAMATAN JATI AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 2014ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tradisi nyadran dalam pandangan
keluarga muda (20-39 tahun) di Desa Margorejo Kecamatan Jati Agung, dengan
titik tekan kajian pada analisis pengertian, tujuan dan fungsi tradisi nyadran pada
masyarakat tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode mixed metodh (metode campuran). Populasi
penelitian ini sebanyak 127 KK diambil sampel 50% (63 KK). Pengumpulan
data dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis
data dengan tabel persentase, sebagai dasar interpresi dan deskripsi dalam
membuat laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Sejumlah 58,73 % atau sebanyak 37
kepala keluarga memiliki pandangan mengerti tetapi kurang memahami mengenai
pengertian tardisi nyadran. (2) Sejumlah 52,38% atau sebanyak 33 kepala
keluarga muda memiliki pemahaman kurang mengerti dan kurang memahami
terhadap tujuan tradisi nyadran.(3) Sejumlah 49,20% atau 31 kepala keluarga
memiliki pemahaman kurang mengerti dan kurang memahami terhadap fungsi
tradisi nyadran.(4) Faktor penyebab keluarga muda tidak melaksanakan tradisi
nyadran adalah tingkat pendidikan yang tinggi membuat kepala keluarga berpikir
lebih rasional dan karena tidak pendidikan yang tinggi membuat kepala keluarga
lebih banyak yang bekerja di luar desa, kurangnya pengenalan dari ahli-ahli
kebudayaan atau kurangnya peranan sesepuh desa, perangkat desa dan juga orang
tua, dan tidak adanya perangsang bagi aktivitas-aktivitas dalam pengenalan tradisi
nyadran.Eka Fajarwati 09130340342015-11-20T01:48:48Z2015-11-20T01:48:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14415This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/144152015-11-20T01:48:48ZPOTENCY OF HOT WATER BATH OF DESA MERAK BATIN
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2013ABSTRACT
The study aims to assess the potential hot water attractions Inner Peacock Village
Natar District of South Lampung. Studies point: hot springs, tourist facilities and
accessibility. Description of the methods used. Data collection by observation,
structured interviews and documentation. Data were analyzed using descriptive
analysis. The results of the study: 1 ) The potential of the hot springs have a higher
potential of being, visitors expressed warm water temperatures, and has health
benefits. 2) Facilities Sightseeing: 10 toilets, rinse 7th place, 3 canteens, 7 inn, 1
places of worship, 7 bins and 2 parking places, means of management 1 1 ticket
booth and office services. Recreation facilities in the form consists of 2 fishing
pond and 1 children's playground. 3) Accessibility sights easily accessible at a
distance of 25km-50 km, takes about 0.5-1 hours, tourist location has good road
access and transport networks smoothly, very strategic location with little cost.Eka Ruri Febriyantri 07430340142015-11-20T01:48:39Z2015-11-20T01:48:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14414This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/144142015-11-20T01:48:39ZDESKRIPSI PETANI KEBUN KARET DI DESA MENANGA JAYA
KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2014 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan petani kebun karet di Desa
Menanga Jaya Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan Tahun 2014. Kajian
penelitian ini yaitu luas lahan garapan petani, pengetahuan petani, biaya produksi
kebun karet, produksi kebun karet, pemasaran produksi kebun karet dan
pendapatan petani.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 503 orang dan sampel diambil sebesar 10% (50 orang) petani kebun
karet. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data dengan tabel persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Sebanyak 72% responden memiliki
luas lahan sedang (0,5-2ha). Luas lahan seluruh responden 64,25 hektar.
(2) Sebanyak 90% responden pengetahuan dari pendidikan informal (pengalaman
pribadi, petani lain, keluarga). (3) Sebanyak 86% responden mengeluarkan biaya
produksi <Rp3.500.000 per hektar. Biaya produksi yang dikeluarkan seluruh
responden Rp175.000.000 per tahun. (4) Sebanyak 72% responden hasil produksi
<2.300kg per hektar. Hasil produksi seluruh responden 143.920kg per tahun.
(5) Sebanyak 62% responden pemasaran produksi ke pedagang pengumpul.
(6) Sebanyak 72% responden memiliki pendapatan ≥Rp7.700.000 per hektar.
Pendapatan seluruh responden Rp494.725.000 per tahun.
Kata Kunci : Petani Kebun Karet.M.SEFTIA ROSA KENAMON 07130340312015-04-06T04:39:47Z2015-04-06T04:39:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4811This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/48112015-04-06T04:39:47ZJUDUL INDONESIA:
PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
JUDUL INGGRIS:
THE USE OF DISCUSSION METHOD FOR INCREASE INTEREST IN LEARNING AND LEARNING OUTCOMES IN GEOGRAPHY
LESSON STUDENT OF CLASS XI IPS SMA NEGERI 1
NATAR ACADEMIC YEAR 2013/2014ABSTRAK INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode diskusi dalam meningkatkan minat belajar dan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Natar. Metode yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus selama 6 kali pertemuan, satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah 34 peserta didik dari kelas XI IPS 3 yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 14 siswa laki- laki. Data yang diambil berupa hasil tes akhir siklus dan hasil observasi minat belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, persentase siswa berminat belajar tinggi pada pertemuan I sebesar 39,39% (13 orang) dan pada pertemuan II sebesar 45,46% (15 orang) sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa 48,48% (16 Orang). Pada siklus II persentase minat siswa terus mengalami peningkatan hingga mencapai 66,67% (22 orang) pada pertemuan II. Pada siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa juga meningkat menjadi 60,61% (20 Orang). Selanjutnya pada siklus III, persentase siswa berminat belajar tinggi pada pertemuan I sebesar 69,70% (23 orang) dan pada pertemuan II meningkat menjadi 78,79% (26 orang). Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus III juga ikut meningkat menjadi 75,76% (25 orang).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode pembelajaran diskusi dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2013/2014. Oleh karena itu disarankan menggunakan metode pembelajaran diskusi dalam pembelajaran geografi agar siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Minat Belajar, Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Diskusi
ABSTRAK INGGRIS:
This study aims to analyze the use of discussion method in increase learning and learning outcomes geography class XI IPS 3 SMA Negeri 1 Natar. The method used was action research conducted in 3 cycles for 6 sessions, one cycle consisting of 2 meetings. Subjects in this study were 34 students of class XI IPS 3 consisting of 20 female students and 14 male students. Data taken in the form of test results and observations from the final cycle of learning interest.
The results showed that in the first cycle, a high percentage of students interested in studying at a meeting was 39,39% (13 people) and the second meeting was 45,45% (15 people) and the percentage of student learning outcomes completeness 48,48% (16 people). In the second cycle the percentage interest of the students continued to increase up to 66,67% (22 people) at the second meeting and the percentage of mastery learning outcomes of students increased to 60,61% (20 people). Furthermore, in the third cycle, the percentage of students interested in higher learning at the first meeting at 69,70% (23 people) and the second meeting increased to 78,79% (26 people), the percentage of mastery of learning outcomes of students in the third cycle also increased to 75,76% (25 people).
Based on these results we can conclude that the discussion through the use of learning methods to improve the learning interest and learning outcomes geography class XI IPS 3 SMA Negeri 1 Natar school year 2013/2014. It is therefore recommended to use discussion methods in teaching geography so that students take an active role in the learning process.
Keywords: Interest in Learning, Learning Outcomes, Learning Method Discussion1013034074 Tia Kurniawati2015-02-24T04:09:58Z2015-02-24T04:09:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7277This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72772015-02-24T04:09:58ZPEMETAAN SEBARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang: (1) Pola sebaran SMA Negeri di Kabupaten Lampung Tengah. (2) Jarak rata-rata SMA Negeri dengan pemukiman penduduk di Kabupaten Lampung Tengah. (3) Aksesibilitas SMA Negeri di Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Subjek penelitian ini sebanyak 22 SMAN di Kabupaten Lampung Tengah. Objek Penelitian ini yaitu lokasi, sebaran, jarak dan aksesibilitas setiap SMA Negeri di Kabupaten Lampung Tengah. Pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dan observasi. Analisis dalam penelitian menggunakan: (1) Analisa tetangga terdekat. (2) Perhitungan skala peta. (3) Teknik analisa klasifikasi/skoring. Hasil penelitian ini diketahui (1) pola sebaran SMA Negeri di Kabupaten Lampung Tengah tidak merata. (2) Jarak rata-rata setiap SMA Negeri di Kabupaten Lampung Tengah dengan pemukiman penduduk diperoleh sebesar 7,27 km yang dikategorikan jauh. (3) Sebaran lokasi SMA Negeri di Kabupaten Lampung Tengah memiliki aksesibilitas yang dikategorikan sedang dengan skor total rata-rata aksesibilitas diperoleh sebesar 8,2.
Kata Kunci: Pemetaan, Sebaran, Sekolah
ABSTRACT
This research investigated about: (1) The distribution pattern of state senior high school (SMA Negeri) in Lampung Tengah District. (2) The average distance between state senior high schools and residences in Lampung Tengah District. (3) The accessibility of state senior high schools in Lampung Tengah District. This research applied survey research method. The subjects of this research were 22 state senior high schools in Lampung Tengah District. The objects of this research were location, distribution, distance, and accessibility for each state senior high school in Lampung Tengah District. Data collecting technique in this research were documentation and observation. Data analysis in this research employed: (1) The nearest neighbor analysis. (2) Map scale calculation. (3) Scoring and classification analysis technique. Based on results of this research, it was known that (1) The distribution pattern of state senior high schools in Lampung Tengah District was unequal. (2) The average distance of state senior high schools in Lampung Tengah District was 7,27 km which is categorized as far. (3) The distribution of state senior high schools’ location in Lampung Tengah District has an accessibility which is categorized as medium with total average score of accessibility 8,2.
Key Words: Mapping, Distribution, School
091303470 Syaiful Asroriarsya888@gmail.com2015-02-16T02:50:33Z2015-02-16T02:50:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7053This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70532015-02-16T02:50:33ZPEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KABUPATEN PRINGSEWU
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014This research purpose to describe the distribution and needs of high school geography teacher in District Pringsewu that presented in map form. This research used a descriptive method. Data was collected by interview and documentation. Data analysis by using a map, calculations using formulas and data description.
The results in this research are: (1) High School Geography Teacher Distribution Map Per Subdistrict in Pringsewu, in District Pringsewu distribution geography teacher is unprevalent in some subdistrict, such as Subdistrick Gadingrejo, Subdistrict Pringsewu, Subdistrict Pagelaran and Subdistrict Ambarawa. (2) Factors that affect distribution of high school geography teachers in the District Pringsewu is personnel certificate of the Government, affordability (accessibility) and travelled distance and jobs vacancy (3) Relevance of educational background of high school geography teacher in District Pringsewu, has relevant percentage is 85.18% (as appropriate) and 14.81% irrelevant (not appropriate) (4) Needs for high school geography teacher in District Pringsewu, there is a gap between number of teachers with a number of requirements that must be released, although numbers are never far different from the existing number is 27, a teacher of geography and needs that must be released 28 teachers, because maldistribution of teachers in some areas of the district in Pringsewu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebaran dan kebutuhan guru geografi SMA di Kabupaten Pringsewu yang disajikan dalam bentuk peta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Analisis data yaitu dengan menggunakan peta, perhitungan menggunakan rumus dan deskripsi data.
Hasil dalam penelitian ini yaitu: (1) Peta Sebaran guru geografi SMA per wilayah Kecamatan di Kabupaten Pringsewu, bahwa di Kabupaten Pringsewu sebaran guru geografi masih belum merata di beberapa wilayah Kecamatan, seperti Kecamatan Gadingrejo, Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Pagelaran. (2) Faktor yang memengaruhi sebaran guru geografi SMA di Kabupaten Pringsewu yaitu SK (Surat Keterangan) kepegawaian dari Pemerintah, keterjangkauan (aksesibilitas) dan jarak tempuh serta adanya lowongan pekerjaan sebagai guru geografi pada saat itu (3) Relevansi latar belakang pendidikan guru geografi SMA di Kabupaten Pringsewu memiliki presentase yaitu 85,18% relevan (sesuai) dan 14,81% tidak relevan (tidak sesuai) (4) Kebutuhan guru geografi SMA di Kabupaten Pringsewu, ada kesenjangan antara jumlah guru yang ada dengan jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi, walaupun jumlahnya tidakah jauh berbeda dari jumlah yang ada yaitu 27 orang guru geografi dan kebutuhan yang harus dipenuhi 28 orang guru, ini dikarenkan sebaran guru yang belum merata pada beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pringsewu.
Kata Kunci: peta, sebaran guru, kebutuhan guru.
1013034046 Gusti Bina Sariuty.gusti88@gmail.com2015-01-30T03:19:00Z2015-01-30T03:19:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6635This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66352015-01-30T03:19:00ZKERAJINAN KAIN TENUN SONGKET DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DAERAH PALEMBANG DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR
PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012
ABSTRAK
Kain tenun songket adalah salah satu bagian dari hasil budaya masyarakat Palembang. Berdasarkan catatan sejarah kesultanan Palembang, kepandaian bertenun songket selalu diwariskan secara turun temurun melalui pembelajaran informal. Pada tahun 1980-an sebahagian besar masyarakat Palembang memiliki keahlian bertenun. Bila diamati dari segi bentuk, kain songket membawa pengaruh akulturasi dari budaya Kong Hu Chu dan India. Karena pada masa itu Palembang adalah tempat perdagangan kerajaan Sriwijaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang persepsi kerajian tenun songket dalam upaya pelestarian budaya daerah Palembang oleh pengrajin, tokoh masyarakat, dan masyarakat. Kajian penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kebudayaan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pengrajin, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Muara Penimbung Ulu serta studi literatur dan observasi atas songket Palembang.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) keadaan iklim tergolong iklim D, (2) songket telah terdaftar ada 22 jenis motif, (3) persepsi pengrajin yaitu pembelajaran songket yang merupakan tradisi secara turun temurun, penambahan ragam fungsi dan ragam motif sangat diperlukan, (4) persepsi tokoh masyarakat yaitu songket saat ini mengalami perubahan atau perkembangan, (5) persepsi masyarakat yaitu ragam motif songket semakin bertambah.
Kata Kunci : Songket, Budaya, Palembang.
ABSTRACT
Songket woven craft is a one part of the culture results Palembang community. Based on historical records Palembang’s sultanate, skilled of songket weave always passed down from generation to generation through informal learning. In the 1980’s, majority Palembang communties have a skill weaving. When observated in terms of the form, songket an influence of acculturation of Kong Hu Chu and India culture. Because of the time is a trade Palembang Sriwijaya kingdom.
This rasearch study to assess the perception of songket weaving in the preservation of local culture Palembang by artisans, community leaders, and communities. This research study uses descriptive research method with artisans, community leaders, and communities in Muara Penimbung Ulu Village as well as titerature and the observations of Palembang songket.
This research study examines a perceptions of artisans, community leaders, and communities about songket woven craft on the preservation of the local culture of Palembang songket. Research results indicate that (1) the climate were classified as D of climate, (2) has been registered songket there are 22 types of motifs, (3) perception of craftsmen are learning songket which is a tradition for generations, adding versatility and the motif is necessary, (4) perceptions of community leaders that songket are currently experiencing changes or developments, (5) public perception that diversity is increasing songket motifs.
Key Words : Songket, Culture, Palembang.
0813034033 NOVI SRI RIZKI RUKMANAdzakiralmer@yahoo.co.id2015-01-27T07:30:31Z2015-01-27T07:30:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6530This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65302015-01-27T07:30:31ZPEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA SMA LUAR BIASA
(STUDI KASUS PADA SMA LUAR BIASA B
DHARMA BHAKTI DHARMA PERTIWI BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2013/2014)Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kurikulum, sarana, dan metode yang
digunakan dalam pembelajaran IPS terpadu di SLB B (tunarungu) Dharma Bhakti
Dharma Pertiwi Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Penelitian dengan jenis
studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan
wawancara. Analisis data yang digunakan adalah pengumpulan, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan dalam proses
pembelajaran IPS Terpadu adalah kurikulum khusus yang dirancang untuk peserta
didik yang memiliki keterbatasan fisik dalam hal ini tunarungu. Kurikulum ini
memiliki persentase 60% keterampilan dan 40% materi umum. Pendekatan yang
digunakan pada pembelajaran anak tunarungu di SMALB Dharma Bhakti Dharma
Pertiwi yaitu pendekatan klasikal dan individual. Sarana pembelajaran khusus
dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar yaitu terdiri dari ruang khusus yang
dilengkapi alat-alat khusus untuk meningkatkan potensinya yang masih dapat
diperbaiki dan dikembangkan terutama masalah komunikasi baik dengan
menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran IPS Terpadu
metode yang digunakan dikelas X B (tunarungu) adalah dua metode khusus yaitu
metode kelompok meliputi, metode demonstrasi, metode drill, dan karya wisata,
sedangkan metode individu meliputi metode tanya jawab, face to face dan oral.
Kata Kunci: IPS Terpadu, SMA Luar Biasa, Bandar Lampung
This study aims to determine the curriculum, tools, and methods used in
integrated social studies learning in SLB B (deaf) Dharma Dharma Bhakti Pertiwi
Bandar Lampung Academic year 2013/2014. The method used in this research is
the case study method. Research the type of case study aims to find out about
something in depth. The data was collected using observation and interview.
Analysis of the data used is the collection, data reduction, datapresentation and
conclusion
The results showed that the curriculum used in the learning process is the
Integrated Social Science curriculum is designed specifically for students who
have physical limitations in this case deaf. This curriculum has a percentage of
60% skill and 40% common material. The approach used in teaching deaf children
in SMALB Dharma Dharma Bhakti Pertiwi the classical approach and
individualized. Special learning tool in performing activities of teaching and
learning that is comprised of a specially equipped room specialized tools to
enhance the potential that can still be improved and developed especially good
communication problems with using spoken or written language. In the Integrated
Social learning methods used in class XB (deaf) are two special methods that
include group method, demonstration method, drill method, and study tours, while
the individual methods include a question and answer method, face to face
andoral.
Keywords: IPS Integrated, SMA Remarkable, Bandar Lampung1013034078 Anggi Tyas Prabawatiumbat_jenung@yahoo.com2015-01-26T02:52:34Z2015-01-26T02:52:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6449This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64492015-01-26T02:52:34ZKARAKTERISTIK PETANI TEBU DI DESA NEGARA TULANG BAWANG KECAMATAN BUNGA MAYANG KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani tebu di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara tahun 2014 dengan kajian luas lahan garapan, status kepemilikan lahan, modal pertanian, produksi tanaman tebu, rendemen, pendapatan petani tebu, dan kriteria petani miskin.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah 49 KK dan semua populasi tersebut dijadikan sampel. Pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner, dokumentasi, dan wawancara . Analisis data menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: sebagian besar petani tebu memiliki luas lahan garapan sedang yakni sebanyak 79,59% petani, petani tebu yang memiliki lahan garapan sendiri yakni sebanyak 59,18% petani, petani tebu yang menggunakan modal kecil yakni sebanyak 63,27% petani, produksi tanaman tebu petani masih rendah yakni sebanyak 57,14% petani, sebagian besar rendemen petani tebu rendah yakni sebanyak 95,92% petani, petani tebu yang memiliki pendapatan kecil yakni sebanyak 65,31% petani, dan petani tebu yang masuk kedalam kriteria petani miskin sebanyak 55,10% petani.
Kata Kunci: Karakteristik, Petani, Tebu
This research aims to investigate the characteristics of sugar cane farmers in Negara Tulang Bawang village Bunga Mayang subdistrict North Lampung district in 2014 with studies of land area, land tenure, agricultural capital, crop production of sugar cane, rendemen, sugar cane farmers income, and poor farmers criteria.
This research used a descriptive research method. Population of 49 families and all of the sampled population. Collecting data using questionnaire techniques, documentation, and interviews. Analysis of data using frequency distribution.
The results of this research show that: most of the sugar cane farmers have the not too wide land area as many as 79,59% of the farmers, sugar cane farmers have their land tenure as many as 59,18% of the farmers, sugar cane farmers using small capital as many as 63,27% of the farmers, farmer's crop production is still low as many as 57,14% of the farmers, most of rendemen of sugar cane farmers low as many as 95,92% of the farmers, sugarcane farmers who have little income that is as many as 65,31% of farmers, and sugar cane farmers who include to the criteria of poor farmers as many as 55,10% of farmers.
Keywords: Characteristics, Farmer, Sugar cane1013034039 Dwi Agus Saridwiagusari@yahoo.com2015-01-19T02:45:49Z2015-01-19T02:45:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6388This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63882015-01-19T02:45:49ZDESKRIPSI INDUSTRI KERAJINAN SULAM USUS DI DESA NATAR
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan industri kerajinan sulam usus di Desa
Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014. Titik tekan pada
penelitian ini pada ketersediaan modal, bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran hasil
produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif.
Populasi penelitian ini yaitu 12 pengrajin. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara terstruktur, dan teknik dokumentasi. Analisis data
dengan tabel tunggal dan persentase, sebagai dasar interpretasi dan dideskripsikan
sebagai laporan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Modal yang dibutuhkan industri kerajinan
sulam usus di Desa Natar 100% tersedia karena pengrajin menggunakan modal
sendiri. (2) Bahan baku yang digunakan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar
100% tersedia, karena para pengrajin memperolehnya dari Kecamatan Natar dan
Kota Bandar Lampung. (3) Tenaga kerja pada industri kerajinan sulam usus di Desa
Natar 100% tersedia, karena tenaga kerja ini berasal dari lingkungan sekitar. (4)
Pemasaran produk pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar 100% berjalan
lancar, karena hasil produksi dipasarkan berdasarkan permintaan pemesanan
konsumen dari dalam dan luar Provinsi Lampung.
Kata kunci: kerajinan, sulam usus dan natar1013034017 Sonya Hervina Okthiaraumbat_jenung@yahoo.com2014-12-30T01:45:53Z2015-04-16T06:15:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6235This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62352014-12-30T01:45:53ZDESKRIPSI EKOSISTEM PANTAI KECAMATAN NGAMBUR KABUPATEN PESISIR BARAT SEBAGAI HABITAT PENYU TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan ekosistem pantai sebagai habitat penyu di Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat Kajian dalam penelitian ini meliputi ekosistem pantai dari biotik serta abiotiknya, masyarakat Ngambur, dan pihak konservasi sebagai pengelola habitat asli penyu tahun 2014.
Objek dalam penelitian ini adalah sepanjang pantai Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat dengan panjang pantai 18,4 km dan penyu sebagai penghuni pantai. Dengan menggunakan observasi dan wawancara untuk pengumpulan data sebanyak-banyaknya. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa (1) keadan biota hayati yang ada cukup baik, (2) keadaan iklim merupakan iklim A, (3) intensitas curah hujan normal, (4) kelembaban udara berkisar 43%, (5) temperatur atau suhu 240 C, (6) dan keadaan biota penyu dan pelestariannya Tahun 2014 cukup memprihatinkan.
Kata kunci: ekosistem, penyu, pantai.
This research aim to know the coastal circumstance ekosistem as turtle habitat in Subdistrict of Ngambur of Regency of Coastal area West. Study in this research cover the coastal ekosistem from biotik and also abiotiknya, society Ngambur, and conservation party as original habitat organizer of year turtle 2014.
Object in this research is coast wise Subdistrict of Ngambur of Regency of Coastal area of West longly is coastal 18,4 km and turtle as coastal dweller. Using observation technique and interview for the data collecting of as much as possible. Method used in this research is descriptive research qualitative.
Pursuant to analysis obtained by result of research which menunjukan that (1) keadan biota involve exist good enough , (2) climate circumstance represent the climate A, (3) normal rainfall intensity, (4) dampness. air gyrate 43%, (5) temperature or temperature 24 C, (6) and circumstance of biota turtle and continuation of nya Year 2014 enough concern.
Keyword: ekosistem, turtle, coastal.1013034003 BAGUS VIJIARTOvijiartobagus@yahoo.co.id2014-12-29T04:02:15Z2014-12-29T04:02:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6145This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61452014-12-29T04:02:15ZPEMETAAN TEMPAT KOS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG DI KELURAHAN
KAMPUNG BARU TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sebaran tempat kos, harga sewa kos, fasilitas tempat kos serta jarak tempat kos mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Tahun 2014 di Kelurahan Kampung Baru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 66 mahasiswa. Objek penelitian ini yaitu sebaran tempat kos, harga sewa, fasilitas serta jarak tempat kos dari kampus Universitas Lampung. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara terstruktur. Analisis dalam penelitian ini menggunakan pentahapan berurutan yang terdiri dari tiga alur yaitu, pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini diketahui (1) Tempat kos mahasiswa tersebar di Lingkungan 1 dengan jumlah 95,31% mahasiswa dan Lingkungan 2 dengan jumlah 4,69%. (2) Sebaran harga sewa tempat kos mahasiswa termasuk ke dalam kriteria murah, sedang dan mahal, dengan jumlah terbanyak pada kriteria sedang (Rp. 2.700.000,- - Rp. 4.000.000,-) dengan jumlah 32 mahasiswa (50%). (3) Sebaran fasilitas yang disediakan di tempat kos mahasiswa termasuk ke dalam kriteria tidak lengkap, sedang dan lengkap dengan jumlah terbanyak pada kriteria sedang yaitu 29 mahasiswa (45,31%). (4) Sebaran jarak tempat kos mahasiswa ke kampus Universitas Lampung tergolong dalam kriteria dekat, sedang dan jauh, dengan jumlah terbanyak pada kriteria sedang yaitu 45 mahasiswa (70,31%).
Kata Kunci: Mahasiswa, Pemetaan, Tempat Kos1013034069 Rianar.dzihni@yahoo.com2014-12-24T03:19:05Z2014-12-24T03:19:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6070This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60702014-12-24T03:19:05ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BANYAKNYA JUMLAH ANAK
WANITA PUS NON AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI
KELURAHAN KOTABUMI ILIR KECAMATAN KOTABUMI
KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: penyebab banyaknya jumlah anak PUS
non akseptor KB di Kelurahan Kotabumi Ilir. Titik tekan kajiannya pada usia
kawin pertama PUS, lama status perkawinan, jumlah anak yang diinginkan, dan
pandangan PUS terhadap nilai anak dalam keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian 221 PUS,
sampel 15% (33 PUS). Pengambilan data dengan teknik observasi, wawancara
bersrtuktur dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel tunggal dan persentase,
sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian ini.
Hasil penelitian, menunjukkan bahwa (1) Sebanyak 84,85% wanita PUS menikah
pada usia dewasa (≥ 16 tahun), rata-rata 4,03 anak. lebih sedikit dari PUS yang
menikah usia muda < 16 tahun rata-rata 4,0 anak. (2) Sebanyak 39,4% wanita
PUS lama masa perkawinannya (≥ 20 tahun) rata-rata 4,6 anak. (3) Sebanyak
90,91% wanita PUS ingin memiliki anak banyak (antara 3 sampai 7). (4) Bahwa
memiliki anak sebagai jaminan hari tua, pewaris harta, ikatan dan keberhasilan
perkawinan, kepuasan batin, penerus keturunan, dan karunia tuhan yang tidak
dapat ditolak disetujui 100% PUS. Sedangkan anak akan membantu orang tua
disetujui 90,90% persen PUS, banyak anak banyak rejeki 48,48%, dan 81,81%
PUS berpandangan harus mempunyai anak laki-laki atau perempuan.
Kata Kunci: Akseptor, KB, Usia Kawin Pertama0713034033 Nanik Puspasarinani_puspus@yahoo.com2014-12-23T07:41:48Z2014-12-23T07:41:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6060This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60602014-12-23T07:41:48ZPERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN
TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN
HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan tipe Group Investigation pada post-test pertama, (2) perbedaan hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Snowball Throwing pada post-test kedua, (3) perbedaan yang signifikan rerata hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan Group Investigation.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Sekampung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar geografi pada materi lingkungan hidup. Soal yang digunakan untuk tes hasil belajar geografi berupa soal MGMP tahun pelajaran 2010/2011. Analisis data yang digunakan adalah Uji Independent Sample T-Tes dan Analisis Varians Satu Jalan dengan Uji Lanjut Tukey-HSD. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data penelitian adalah Program SPSS Versi 20.0 For Windows.
Kesimpulan dalam penelitian ini: (1) ada perbedaan hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan tipe Group Investigation pada post-test pertama, (2) ada perbedaan hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Snowball Throwing pada post-test kedua, (3) rata-rata hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Group Investigation.0913034047 Ivana Artha Nitzanitzaivanaartha@gmail.com2014-12-22T04:06:21Z2014-12-22T04:06:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5940This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59402014-12-22T04:06:21ZPERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA DENGAN GAMBAR CETAK TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan rerata hasil belajar geografi sebelum dikenai perlakuan (pretest) media realia dan dengan media gambar cetak. sesudah dikenai perlakuan (posttest) perbedaan selisih peningkatan (gain) hasil belajar geografi menggunaan media realia dan dengan media gambar cetak pada pokok bahasan lingkungan hidup Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur.
Metode adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment) pada suatu objek (kelompok eksperimen) serta melihat besar pengaruh perlakuannya. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono sebanyak 157 siswa, Jumlah sampel sebanyak 62 siswa diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tes. Analisis data yang digunakan adalah uji t independent samples test.
Hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan signifikan rata-rata nilai pretest pada kelas yang diberi perlakuan media realia dan pada kelas yang diberi media gambar cetak, dimana kelas ekperimen 1 (media realia) lebih tinggi nilai pretest nya dibandingkan dengan nilai pretest pada kelas eksperimen 2 (media cetak). Ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postes hasil belajar geografi, dimana kelas eksperimen 1 (media realia) lebih tinggi dari kelas eksperimen 2 (media cetak). Ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai gain pada kelas yang diberi perlakuan media realia dan pada kelas yang diberi media gambar cetak, dimana kelas eksperimen 1 (media realia) lebih tinggi dari kelas eksperimen 2 (media cetak). Hal tersebut dikarenakan nilai yang diperoleh pada kelas kelas eksperimen 1 (media realia) lebih banyak yang memiliki nilai yang tuntas belajarnya.
The purpose of this study was to analyze differences in mean outcomes studied geography before subjected to treatment (pretest) realia media and the print media images. subject after treatment (posttest) difference enhancement difference (gain) learning outcomes geography uses realia media and print media images on the subject of Class XI IPS environment in SMA 1 Bandar Sribhawono East Lampung.
The method used in this study is a quasi-experiment (quasi-experimental) is a method that compares the effect of a treatment (treatment) on an object (experimental group) and saw a large treatment effect. Population of 157 people, number of samples as many as 62 students. Using test data collection. Analysis of the data used is the independent samples t test test.
The results of the data analysis we concluded that: there is a significant difference on average pretest score on the class treated realia media and in fed-class print media images, where the experimental class 1 is higher than the value of its pretest value pretest the experimental class 2. there was a significant difference posttest mean value of learning outcomes geography, where the experimental class 1 higher than the experimental class 2. there is a significant difference on average gain value on the class of media treated realia and the class was given the print media images, where experimental class 1 higher than the experimental class 2.
Keywords: Media, Image print, realia, Learning Outcomes1013034053 LALA BARODATUL FAUZIAHbarodatullala@yahoo.com2014-12-22T03:54:17Z2014-12-22T03:54:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5936This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59362014-12-22T03:54:17ZPEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI
SMA NEGERI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
SUMATERA SEALATAN TAHUN 2013ABSTRAK
PEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI
SMA NEGERI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
SUMATERA SEALATAN TAHUN 2013
Oleh
Lestari Ningsih
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sebaran dan kebutuhan serta kesesuaian latar belakang pendidikan guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi. Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif per wilayah.
Berdasarkan pengolahan data, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum sebaran guru geografi di Kabupaten Ogan Komering Ilir tidak merata. Dilihat antara jumlah guru yang ada saat ini dengan jumlah kebutuhan guru, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengalami kelebihan guru geografi namun, jika dilihat dari kesesuaian latar belakang pendidikan mengalami kekurangan guru geografi. Wilayah selatan, sebaran guru geografi di wilayah ini sudah merata, jumlah kebutuhanguru geografi sudah terpenuhi, namun masih terdapat guru geografi yang memiliki latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Wilayah tengah, sebaran guru geografi di wilayah ini sudah merata, kebutuhan geografi di wilayah ini telah terpenuhi serta semua guru geografi di wilayah ini memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini. Kemudian Wilayah barat, sebaran guru geografi di wilayah barat tidak merata, wilayah ini mengalami kelebihan guru geografi, serta masih terdapat guru geografi yang memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini. Selanjutnya wilayah utara, sebaran geografi di wilayah ini tidak merata, mngalami kekurangan guru geografi, dan masih tedapat guru geografi yang memiliki latar belakang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini. Terakhir wilayah timur, sebaran guru geografi sudah merata, kebutuhan geografi sudah terpenuhi, namun masih terdapat guru geografi yang memiliki latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini.
Kata kunci : kebutuhan guru, latar belakang pendidikan, sebaran guru geografi0913034008 Lestari Ningsihlestariningsih3814@gmail.com2014-12-19T07:40:24Z2014-12-19T07:40:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5901This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59012014-12-19T07:40:24ZPENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI
SISWA KELAS X MAN 1 (MODEL) BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014ABSTRAK
PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI
SISWA KELAS X MAN 1 (MODEL) BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
Oleh
YESI ELVIYANI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca terhadap hasil belajar geografi siswa kelas X MAN 1 (Model) Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/ 2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survai. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X MAN 1 (Model) Bandar Lampung yang berjumlah 444 siswa, dengan jumlah sampel sebanyak 210 siswa yang diperoleh menggunakan teknik proportionate random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisis datanya menggunakan analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca secara bersama terhadap hasil belajar, ada pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap hasil belajar dan ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar. Pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca yang rendah, menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa pun rendah.
Kata kunci: pemanfaatan perpustakaan sekolah, minat baca, hasil belajar
ABSTRACT THE EFFECT OF THE UTILIZATION OF SCHOOL LIBRARY AND READING INTEREST TOWARD LEARNING OUTCOMES OF GEOGRAPHY SUBJECT AT THE FIRST GRADE OF MAN 1 (MODEL) BANDAR LAMPUNG ACADEMIC YEAR 2013/2014 By
YESI ELVIYANI
This research was intended to know the effect of the utilization of school library and reading interest toward learning outcomes of geography subject at the first grade of MAN 1 (Model) Bandar Lampung academic year 2013/2014.
The research used survey design. The population of this research were all first grades of MAN 1 (Model) Bandar Lampung, that was 444 students. The sample were 210 students taken by using proportionate random sampling. The data were collected through questionnaire and documentation, and analyzed through simple linear regression and multiple linear regression.
The results showed the effect of the utilization of school library and reading interest toward learning outcomes, the effect of the utilization of school library toward learning outcomes, and the effect of reading interest toward learning outcomes. The low utilization of school library and reading interest made the student learning outcomes were also low.
Keyword: the utilization of school library, reading interest, learning outcome1013034076 YESI ELVIYANIyesielviyani_patriot@yahoo.com2014-12-18T07:08:11Z2014-12-18T07:08:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5850This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58502014-12-18T07:08:11ZPEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA AL ISMAILYUN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar melalui pemanfaatan media powerpoint pada materi tata surya dan jagad raya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Al-Ismailyun Lampung Selatan tahun pelajaran 2013-2014. Subjek penelitian ini adalah kelas X dengan jumlah 40 orang siswa terdiri dari 21 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Data penelitian diperoleh dari observasi On Task dan Off Task dan tes. Analisis data menggunakan pemberian skor pada hasil belajar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat pada siklus I, jumlah siswa yang aktif 32,5% dan yang tuntas 30%, kemudian pada siklus II, jumlah siswa yang aktif 57,5% dan yang tuntas 50% dan pada siklus III jumlah siswa yang aktif 87,5% dan siswa yang tuntas 77,5%. Berdasarkan indikator keberhasilan maka proses pembelajaran siklus III dikatakan berhasil dan siklus dihentikan karena banyaknya siswa yang memperoleh nilai 70 (syarat minimal dikatakan tuntas belajar) sudah mencapai 70%. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran geografi menggunakan media powerpoint membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan tidak bosan dalam belajar. Sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah. Dengan demikian aktivitas siswa yang berkemampuan rendah pun meningkat.Dan sebaliknya untuk siswa dengan kemampuan tinggi akan semakin terpacu dalam belajar. Aktivitas belajar geografi siswa yang tinggi akan menyebabkan hasil belajar geografi siswa pun akan meningkat karena aktivitas sangat menentukan intensitas belajar siswa.
Kata kunci: media pembelajaran powerpoint, aktivitas, hasil belajar
The purpose of this study to determine the increasing of activity and learning outcomes through the use of media powerpoint of the solar system and the universe. The method used in the research was a class act. The research was conducted in the 10th Grade of SMA Al-Islamilyun, South Lampung Academic year 2013-2014. The research subjects were 10th Grade of odd Semester by the number of 40 student consisted of 21 female students and 19 male students. Data were obtained from the observation of On Task and Off Task. Data analysis used the scoring on learning outcomes.
This results showed that the used of powerpoint media can improve the activity and learning outcomes. This can be seen in the first cycle, the number of active student was 32,5%, and who completed was 30%; then in cycle II, the active student were 57,5% and who completed 50%; and cycle III, the number of avtive student was 87,5%, and who completed was 77,5%. Based on the indicators of the success, so the learning process on third cycle is successful and the sycle is stopped because of many students who earn of 70 (minimum requirement pass the study) has reached 70%. Based on the result obtained showed that the learning process by using powerpoint media can improve learning outcomes of geography for students.
This is due to the learning of geography by using powerpoint media make students become more excited and not bored in learning so that students can understand the learning material more easily, thus the activity of low-ability students was also increased, and vice versa for student with high ability will be more motivated to learn. A high student activity on learning geography will lead to the increasing of student learning outcomes because the activity really determined the intensity of student learning.
Keywords: PowerPoint learning media, activity, learning outcome.0643034017 Hendri Donahendridona@gmail.com2014-12-15T06:45:24Z2014-12-15T06:45:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5782This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57822014-12-15T06:45:24ZHUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi kelas XI IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan adalah korelasional, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung, sedangkan sampelnya berjumlah 57 siswa yang diambil secara random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik Observasi, Angket dan Studi Dokumentasi, selanjutnya untuk menguji hipotesis digunakan teknik korelasi product moment.
Hasil dari penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dalam menyusun rencana pembelajaran dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung TP 2013/2014. Semakin baik, maka akan semakin baik prestasi belajarnya.
2. Ada hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung TP 2013/2014. Semakin baik, maka akan semakin baik prestasi belajarnya.
3. Ada hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dalam dalam melaksanakan penilaian proses pembelajaran Geografi dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung TP 2013/2014. Semakin baik, maka akan semakin baik prestasi belajarnya.
Kata kunci : Kompetensi pedagogik, korelasi, prestasi belajar.1013034014 RIZKY ARMALIA DISTIYANI FARAaliyyak@yahoo.com2014-11-14T02:17:12Z2014-11-14T02:17:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5297This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52972014-11-14T02:17:12ZJUDUL INDONESIA:
TINJAUAN GEOGRAFIS OBJEK WISATA DANAU TELUK GELAM
DI DESA MULYA GUNA KECAMATAN TELUK GELAM
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2013
JUDUL INGGRIS :
A RIVIEW OF GEOGRAPHICAL SIGHTS OF LAKE TELUK GELAM
IN MULYA GUNA TO SUB REGENCY OGAN KOMERING ILIR
PROVINCE OF SOUTH SUMATERA
2013ABSTRAK INDONESIA :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tinjauan geografis objek wisata Danau Teluk Gelam di Desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, dengan kajian iklim, lokasi, aksesibilitas dan kemiringan lereng.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi lapangan, wawancara berstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini: (1) Objek Wisata Danau Teluk Gelam memiliki iklim Tipe B, dengan keadaan cuaca yang sejuk, (2) Dilihat dari keberadaannya lokasi Objek Wisata Danau Teluk Gelam strategis, (3) Tingkat keterjangkauan adalah mudah, karena banyaknya angkutan yang menuju objek wisata Danau Teluk Gelam yang memudahkan wisatawan berkunjung ke Objek Wisata, (4) Objek Wisata Danau Teluk Gelam memiliki kemiringan lereng yang datar yaitu dengan kemiringan 4%.
Kata Kunci: Objek Wisata
ABSTRACK INGGRIS :
This research aims to discribe a geographic overview of the tourist attraction of Lake Teluk Gelam at the village of Mulya Guna to sub regency Ogan Komering Ilir Province of South Sumatera, the study of climate, location, accessibility and the slope of slopes.
This research uses descriptive method. Data collection techniques with techniques of structured interviews, field observations and documentation. Data analysis techniques used for data reduction, representations of data and conclussion.
Conclusions of this study: (1) attractions of Lake Teluk Gelam has type B climate, with cool weather circumstansce, (2) As seen from existence of Lake Teluk Gelam attraction locations is strategic, (3) The level of affordability is easy, because many shuttles sights of Lake Teluk Gelam with facilitates tourists sights, (4) Lake Teluk Gelam sights have a flate slope with a slope of 4%
Key Word : Object of Tourism0913034101 Syaiful Fitrohsifarel24@gmail.com2014-11-14T02:17:00Z2014-11-14T02:17:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5302This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53022014-11-14T02:17:00ZNYADRAN DALAM PANDANGAN KELUARGA MUDA(20-39 TAHUN)
DI DESA MARGOREJO KECAMATAN JATI AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 2014ini bertujuan untuk mengkaji tradisi nyadran dalam pandangan
keluarga muda (20-39 tahun) di Desa Margorejo Kecamatan Jati Agung, dengan
titik tekan kajian pada analisis pengertian, tujuan dan fungsi tradisi nyadran pada
masyarakat tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode mixed metodh (metode campuran). Populasi
penelitian ini sebanyak 127 KK diambil sampel 50% (63 KK). Pengumpulan
data dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis
data dengan tabel persentase, sebagai dasar interpresi dan deskripsi dalam
membuat laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Sejumlah 58,73 % atau sebanyak 37
kepala keluarga memiliki pandangan mengerti tetapi kurang memahami mengenai
pengertian tardisi nyadran. (2) Sejumlah 52,38% atau sebanyak 33 kepala
keluarga muda memiliki pemahaman kurang mengerti dan kurang memahami
terhadap tujuan tradisi nyadran.(3) Sejumlah 49,20% atau 31 kepala keluarga
memiliki pemahaman kurang mengerti dan kurang memahami terhadap fungsi
tradisi nyadran.(4) Faktor penyebab keluarga muda tidak melaksanakan tradisi
nyadran adalah tingkat pendidikan yang tinggi membuat kepala keluarga berpikir
lebih rasional dan karena tidak pendidikan yang tinggi membuat kepala keluarga
lebih banyak yang bekerja di luar desa, kurangnya pengenalan dari ahli-ahli
kebudayaan atau kurangnya peranan sesepuh desa, perangkat desa dan juga orang
tua, dan tidak adanya perangsang bagi aktivitas-aktivitas dalam pengenalan tradisi
nyadran.Kata kunci : nyadran, Pandangan, Keluarga Muda, Lampung,0913034034 eka fajarwatiekafajarwati5@gmail.com2014-11-14T02:16:48Z2014-11-14T02:16:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5306This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53062014-11-14T02:16:48ZPOTENCY OF HOT WATER BATH OF DESA MERAK BATIN
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2013Penelitian bertujuan mengkaji potensi obyek wisata air panas Desa Merak Batin
Kecamatan Natar Lampung Selatan. Titik kajian: sumber air panas, fasilitas
wisata dan aksesibilitas. Metode yang digunakan deskripsi. Pengumpulan data
dengan teknik observasi, wawancara berstruktur dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian: 1) Potensi sumber air panas
mempunyai tingkat potensi sedang, pengunjung menyatakan suhu air hangat, dan
mempunyai khasiat untuk kesehatan. 2) Fasilitas Obyek Wisata: 10 toilet, 7
tempat bilas, 3 kantin, 7 penginapan, 1 sarana ibadah, 7 tempat sampah dan 2
tempat parkir, sarana pengelolaan 1 loket karcis dan 1 kantor pelayanan. Fasilitas
berupa sarana rekreasi terdiri dari 2 kolam pemancingan dan 1 tempat bermain
anak. 3) Aksesibilitas obyek wisata mudah dijangkau dengan jarak 25Km-50 Km,
waktu tempuh 0,5-1 jam, lokasi wisata memiliki akses jalan baik dan jaringan
transportasi lancar, lokasi sangat strategis dengan biaya sedikit.
Kata kunci: obyek wisata, pemandian air panas, potensi.0743034014 eka ruri febriyantrim.rido@rocketmail.com2014-11-14T02:16:08Z2014-11-14T02:16:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5311This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53112014-11-14T02:16:08ZHUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 METRO
DI KOTA METRO TAHUN AJARAN
2013/2014ABSTRAK INDONESIA :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa. (2) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa. (3) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam mengevaluasi pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa.
Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Sampel berjumlah 44 siswa dari populasi 105 siswa dan diambil menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan rumus product moment sebagai pengujian hipotesis yang telah diajukan.
Hasil penelitian ini: (1) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy=0,465> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy =0,686> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy =0,609> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%.
Kata kunci: Kinerja, Guru, Hasil Belajar Siswa
ABSTRACK INGGRIS :
This study aims to determine (1) There is a positive relationship a close and significant correlation between the performance of teachers in planning the learning with the students result learning geography. There is a positive relationship, strong and significant correlation between the performance of teachers in implementing the learning of students geography learning outcomes. (3) There is a positive relationship, strong and significant correlation between teacher performance in evaluating learning process of students learning geography.
This study use correlation. Samples numbered 44 students from the student population of 105 and were taken using a proportional random sampling technique. Data collection techniques are using the techniques of documentation, interviews and questionnaires. Analysis of the data is using the product moment formula as hypotheses testing that have been proposed.
The results of this study: (1) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.465> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%. (2) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.686> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%. (3) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.609> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%.
Keywords: Performance, Teacher, Student Results0913034015 Pradita Yulia Valentinatinayulia15@gmail.com2014-11-14T02:15:51Z2014-11-14T02:15:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5316This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53162014-11-14T02:15:51ZPERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH PADA POKOK BAHASAN KONSEP, PRINSIP, PENDEKATAN, DAN ASPEK GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X MA SUBULUSSALAM SRIWANGI OKU TIMUR
SUMATERA SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN
2013-2014Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Rerata hasil belajar geografi yang lebih tinggi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dibandingkan dengan metode ceramah. (2) Perbedaan peningkatan (gain) hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan metode ceramah. (3) Peningkatan (gain) hasil belajar geografi yang lebih tinggi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibandingkan dengan metode ceramah. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen semu (quasi eksperimental design) dan menggunakan rancangan nonequivalent control group design. Pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa soal pilihan jamak. Objek penelitiannya adalah hasil belajar geografi mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan metode ceramah. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X MA Subulussalam Sriwangi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan rerata hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif think pair share dan perlakuan metode ceramah. Yaitu pada pembelajaran think pair share rerata hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan metoe ceramah. (2) Terdapat perbedaan peningkatan (gain) hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif think pair share dan metode ceramah. Peningkatan hasil belajar pada think pair share lebih tinggi dengan kategori sedang. Sementara itu, pada metode ceramah kategori peningkatannya rendah.
Kata kunci: Ceramah, Hasil Belajar Geografi, Think Pair Share.0913034045 Indrian Agustinaindrian.agustina@yahoo.com2014-11-12T02:51:35Z2014-11-12T02:51:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5245This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52452014-11-12T02:51:35ZKONDISI FISIK DAN KIMIA AIR
DI PEMANDIAN WAY PANAS DESA MERAK BATIN
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2013
ABSTRAK
KONDISI FISIK DAN KIMIA AIR
DI PEMANDIAN WAY PANAS DESA MERAK BATIN
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2013
Oleh
MUHAMMAD RIYANTO
Mata air panas alami yang berlokasi di Desa Merak Batin dapat dimanfaatkan sebagai media dalam menjaga, meningkatkan, serta memulihkan kesehatan tubuh manusia. Oleh sebab itu, Pemandian Way Panas dapat menjadi alternatif alami yang dapat dipergunakan oleh masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kondisi fisik air, 2) kondisi kimia air, dan 2) kualitas air bersih di Pemandian Way Panas, Desa Merak Batin, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2013.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskritif dengan teknik pengumpulan data meliputi uji laboratorium, observasi, dan dokumentasi. Sementara, analisa data yang diterapkan menggunakan teknik skoring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kondisi fisik air di Pemandian Way Panas alam kondisi yang cukup baik dengan parameter air yang diukur meliputi bau, jumlah zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, rasa, suhu, dan warna air, 2) kondisi kimia air di Pemandian Way Panas memperlihatkan hasil yang kurang baik berdasarkan perhitungan parameter pH, kesadahan, dan klorida, 3) seluruh sampel penelitian menunjukkan hasil yang relatif seragam, bahwa air di pemandian memiliki kualitas air bersih yang cukup baik, sehingga layak dipergunakan sebagai air untuk keperluan mandi berendam.
Kata kunci: kondisi fisik, kondisi kimia, kualitas air, parameter.
ABSTRACT
PHSYCAL AND CHEMICAL WATER CONDITIONS
AT WAY PANAS HOT SPRING IN MERAK BATIN VILLAGE
SUBDISTRICT NATAR SOUTH LAMPUNG REGENCY
IN 2013
By
MUHAMMAD RIYANTO
Natural hot spring that is located in the Merak Batin Village can be used to maintain, improve, and recover the health of human body. Therefore, the Way Panas hot spring can be a natural alternative to be used by the people around it. This study is aimed at finding out: 1) the physical condition of the water, 2) the chemical condition of the water, 3) the quality of the water.
This study used descriptive method by using laboratory testing, observation, and documentation as data collecting technique. Meanwhile, data analysis technique uses scoring technique.
The results of the show that: 1) the physical condition of the water in the hot spring is in a relatively good condition by using the odor, the amount of dissolved substances (TDS), turbidity, taste, temperature, and color of water as parameters measured, 2) water chemical condition in Way Panas not in good enough result based on the score of the pH parameters, hardness, and chloride, 3) all samples show relatively the same result, that is water quality is clean enough, so that it is viable to be used for bathing purpose.
Keywords: physical condition, chemical condition, water quality, parameters.
0913034054 Muhammad RiyantoRiyanto_geo09@yahoo.co.id2014-10-31T09:04:18Z2014-10-31T09:04:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5117This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/51172014-10-31T09:04:18ZPEMETAAN DAN PENYAJIAN DATA INFORMASI DIGITAL
SMA NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013Melalui Sistem Informasi Geografi (SIG) diharapkan visualisasi data melalui peta sebaran SMA Negeri yang terdapat di Kota Bandar Lampung akan lebih maksimal dan informatif. Penelitian ini bertujuan menyediakan peta digital yang menyajikan data informasi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung.
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh belas SMA Negeri. Objek dalam penelitian ini yaitu data geospasial yang terbagi menjadi data Spasial dan data Attribute. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, Obesrvasi dan kuisioner. Analisis data yang yaitu dengan analisa digital, penyajian data, dan verifikasi data dan deskripsi data sebagai laporan akhir dari penelitian ini.
Hasil dalam penelitian ini adalah Peta digital mengenai SMA Negeri Kota Bandar Lampung yang dapat membantu memberikan informasi lokasi dari SMA Negeri di Kota Bandar lampung serta deskripsi mengenai masing-masing sekolah tersebut.
Kata Kunci: Pemetaan, Sistem Informasi Geografi, SMA Negeri.0913034080 Angga Magianto2014-10-23T06:23:38Z2014-10-23T06:23:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4553This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45532014-10-23T06:23:38ZKONTRIBUSI ANGGOTA TIM AHLI DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI
(Kajian Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPA2 Semester Genap
SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014abstrak indonesia
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling banyak digunakan di sekolah oleh guru, dikarenakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun faktor yang diduga menentukan keefektivan model pembelajaran ini dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah adanya kontribusi dari anggota tim ahli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontribusi anggota tim ahli dengan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan kajian deskriptif dengan desain deskriptif korelasional. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA2 yang dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretes dan postes, sedangkan data kualitatif berupa deskripsi kontribusi anggota tim ahli di tim asal. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji korelasi sederhana yang terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji linearitas melalui program SPSS 17.1013024003 CRIS AYU SETYANINGSIH2014-10-23T06:23:28Z2014-10-23T06:23:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4549This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45492014-10-23T06:23:28ZCONVERSION THE FUNCTION OF SIDEWALK TURNS INTO A PLACE
OF COMMERCE ALONG THE ROAD Z.A. PAGAR ALAM
KOTA BANDAR LAMPUNG
YEARS 2013abstact inggris
The research aims to describe conversion the function of sidewalk along the road
Z.A. Pagar Alam Kota Bandar Lampung in 2013. The focus of study is the ability
of merchants hire shop-house, the land area of sidewalk which turns into a place of
commerce functions, the type of street vendors, and the perception of traders in
using the sidewalk. The Research method is surveying. The research object is
conversion the function of sidewalk turns into a place of commerce along the road.
The research subject are 56 street vendors who use the sidewalk. The technique of
collecting data done with the observations, interview, questionnaire, and
documentation. The technique of data analysis using percentage
The results show that the ( 1 ) 87,5% street vendors who uses the sidewalk in the
category of capable of being rent shop-house, ( 2 ) an area of land sidewalk
transformed into places of commerce functions only of 251,9 m2 or 1,6% of the
land area wholly amounting to 15.840 m2, (3) Street vendors along the sidewalk
was dominated by meals traders of 83,9%, (4) 89,3% traders have the perception
that the location on the sidewalk worth strategic, (5) trade activity on the sidewalk
have changed appropriate the time that began in the morning (07.00-11.59 WIB) as
many as 42,9%, during the day (12.00-14.59 WIB) increased to 53,6%, in the
afternoon (15.00-17.59 WIB) to become 100%, and the evening (18.00-01.59 WIB)
fell to 80,4%.
Key words: conversion the function of, sidewalks, and street vendors.0913034046 ISTASLAMA BAKRI2014-10-23T06:23:18Z2014-10-23T06:23:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4544This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45442014-10-23T06:23:18ZDESKRIPSI PETANI SINGKONG DI DESA LAMBU KIBANG KECAMATAN KIBANG BUDI JAYA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2012abstrak indonesia
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tentang Deskripsi Petani Singkong di Desa Lambu Kibang Kecamatn Kibang Budi Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2012. Titik tekan penelitian ini adalah jenis singkong yang di budidayakan, luas lahan, produksi singkong, pemasaran, biaya produksi, pendapatan dan pemenuhan kebutuhan pokok minimum petani singkong.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, populasi penelitian ini sebanyak 251 KK, di ambil sampel sebanyak 20% (50 KK) petani singkong. Pengumpulan data primer dengan menggunakan teknik observasi,wawancara dan kuesioner. Analisis data dengan tabulasi dan persentase sebagai dasar deskripsi dalam mengumpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian : 1). Sebanyak 100% petani singkong menanam singkong racun. 2). Total lahan garapan 141 ha, dengan rata-rata luas lahan 2,82 ha,dengan lahan tersempit 2 ha dan terluas 4 ha. 3). Total jumlah produksi singkong 2.820.000 kg, dengan rata-rata 56.800 kg/petani. 4). Semua produksi di jual dengan harga Rp. 780 dan dipasarkan ke pabrik. 5) Total biaya produksi Rp.616.170.000 dengan rata-rata Rp. 12.323.400/petani. 6). Total pendapatan bersih dalam 1 kali tanam Rp.1.559.450.000 dengan rata-rata pendapatan bersih 26 responden Rp.490.791.600 dengan rata-rata Rp.18.876.600/petani, sedangkan pendapatan bersih 24 responden Rp.1.068.638.400 dengan rata-rata Rp 44.526.600/petani. 7). Hampir semua responden dengan persentase 302% mampu untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan pokok minimum.0743034034 RIA ANDRESTA2014-10-23T06:23:09Z2014-10-23T06:23:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4538This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45382014-10-23T06:23:09ZFUNGSI TAMAN KOTA METRO SEBAGAI
RUANG TERBUKA PUBLIK
TAHUN 2012Abstrak Inggris
This research was aimed at finding the function of Metro City park as an open public area in 2012.
The method used of descriptive The population of the research was Metro City visitor. The sample was taken based on the quota sampling consists of fifty respindets both men and women. The data collecting technique were used of observation, interview and documentation. The data analysis used of the table in the form of presentage.
The result of this research showed that (1) The most visitors Metro City Park (58%) stating that the Metro city park had socialfunction of culture, (2) The most visitors Metro City Park (58%) stating that the Metro city park had aesthetic function, (3) The most visitors Metro City Park (66%) stating that the Metro city park had ecological function and The mostvisitors (78%) agreed that Metro city park had recreation function.
Key Word: city, function, metro, park0813034037 Ova Andrahan2014-10-23T06:23:00Z2015-04-16T06:40:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4531This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45312014-10-23T06:23:00ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI
SISWA SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2013-2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan rata-rata nilai pretes geografi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (2) Perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postes geografi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (3) Perbedaan yang signifikan gain prestasi belajar geografi pada kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen, (4) Efektivitas metode pembelajaran teknik jigsaw. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang berjumlah 111 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dipilih kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol dan XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes prestasi belajar berupa pretes dan postes pada materi sumber daya alam. Analisis data yang digunakan adalah uji t independent samples test.
Hasil dalam penelitian ini: (1) Tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretes geografi antara kelas eksperimen (metode pembelajaran jigsaw) dan kelas kontrol. Hal tersebut dibuktikan dari pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan uji t, didapat thitung 1.125 dan ttabel 1.99 dengan nilai probabilitas = 0,264 > 0,05; (2) Rata-rata postes geografi pada kelas eksperimen (metode pembelajaran jigsaw) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung 3.609 > ttabel 1.99,dengan nilai probabilitas = 0.001 < 0.05; (3) Gain (peningkatan) prestasi belajar geografi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung 2.918 > ttabel 1.99 dengan nilai probabilitas 0.005 < 0.05. (4) Metode pembelajaran teknik jigsaw lebih efektif dibandingkan metode ceramah, ditunjukkan dengan hasil perhitungan ketuntasan belajar kelas eksperimen = 86% lebih besar dari ketuntasan belajar kelas kontrol = 53% (86% > 53%).
Kata kunci: efektivitas pembelajaran, metode jigsaw, prestasi belajar.0913034083 Desi Ilva Maryani2014-10-23T06:22:50Z2015-04-16T06:31:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4527This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45272014-10-23T06:22:50ZAKTIVITAS WANITA PEKERJA PEMECAH BATU DAN SUMBANGANNYA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN
RUMAH TANGGA DI DESA TAMBAHREJO BARAT
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang aktivitas wanita pekerja pemecah batu dan sumbangannya terhadap total pendapatan rumah tangga di Desa Tambahrejo Barat Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Titik tekan kajiannya pada kegiatan wanita pekerja pemecah batu, pendapatan, penggunaan pendapatan, dan sumbangan pendapatannya terhadap total pendapatan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah populasi 44 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan tabel persentase untuk interpretasi dan deskripsi dalam membuat laporan hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa (1) Aktivitas wanita pemecah batu, di antaranya: a.) Sejumlah 28 orang (63,64 persen) responden melakukan aktivitas memecah batu di halaman rumahnya. b.) Sebanyak 17 orang (38,64 persen) responden menggunakan alat kerja secara lengkap. c.) Sebanyak 26 orang (59,09 persen) responden memakai Alat Pelindung Diri (APD) ketika bekerja, meskipun tidak lengkap. d.) Rata-rata curahan jam kerja responden adalah 6,6 jam/hari. e.) Rata-rata banyaknya batu hasil pecahan responden yaitu 0,09 kubik/jam. f.) Rata-rata lama kerja responden yaitu 17,7 tahun. g.) Sejumlah 24 orang (54,55 persen) responden pernah mengalami kecelakaan kerja saat memecah batu. (2) Sebanyak 18 orang (40,91 persen) wanita pemecah batu menggunakan pendapatannya untuk kebutuhan rumah tangga, sebanyak 7 orang (15,91 persen) untuk biaya sekolah, sebanyak 12 orang (27,27 persen) untuk kebutuhan rumah tangga dan sekolah, dan sebanyak 7 orang (15,91 persen) untuk keperluan arisan dan sosial lainnya. (3)Rata-rata besarnya pendapatan responden yaitu Rp 461.593,2 per bulan. (4) Rata-rata besarnya pendapatan responden yang disumbangkan untuk rumah tangga adalah Rp 461.593,2 perbulan, atau proporsi sumbangannya sebesar 33,22 persen terhadap pendapatan total rumah tangga1013034030 ARIDA RESIANDI2014-10-23T06:22:39Z2014-10-23T06:22:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4523This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45232014-10-23T06:22:39ZDESKRIPSI INDUSTRI KOPI LUWAK DI WILAYAH KELURAHAN WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
TAHUN 2012Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang deskripsi industri kopi luwak di wilayah Kelurahan Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Titik tekan kajiannya pada bahan baku, jumlah bahan baku, modal, proses produksi, pemasaran.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 13 industri kopi luwak, sebagai responden. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel persentase sebagai dasar untuk penelitian deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan industri kopi luwak di wilayah Kelurahan Way Mengaku Kabupaten Lampung Barat: (1) bahan baku kopi luwak diperoleh perusahaan dari hasil penangkaran luwak, jumlah bahan bahan baku dari 13 pengusaha kopi luwak rata-rata 154 kg untuk setiap satukali kali produksi, (2) jumlah modal untuk satu kali produksi rata-rata Rp 3.000.000 (3) proses produksi menggunakan alat lumpang dan alu. Dari 154 Kg bahan mentah didapatkan 11,8 kg Kopi bubuk siap jual (4) pemasaran hasil produksi kopi luwak tidak mengalami hambatan dengan cara mendirikan kios sendiri untuk tempat pemasaran hasil produksi.(5) Transportasi yang digunakan dalam memperoduksi kopi luwak adalah sepeda motor (6) Tenga kerja yang dipekerjakan sebanyak 2 orang bagi seluruh pengusaha kopi luwak (7) Bahan bakar yang digunakan dalam memproduksi kopi luwak adalah menggunakan bahan bakar berupa kayu bakar
Kata kunci : Industri kopi luwak0853034038 ROSI ELVIA2014-10-23T04:31:39Z2014-10-23T04:31:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4534This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45342014-10-23T04:31:39ZDESKRIPSI KONDISI SOSIAL EKONOMI KEPALA KELUARGA YANG BEKERJA DI OBYEK WISATA PANTAI MUTUN DI DESA SUKAJAYA LEMPASING KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun 2013. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun yang berjumlah 34 kepala keluarga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel persentase yang digunakan sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pendidikan formal kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun berpendidikan rendah. (2) Besarnya pendapatan kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun berpendapatan rendah. (3) Jenis usaha yang paling banyak dilakukan kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun yaitu pedagang pakaian, penyewa ban, dan penyewa perahu. (4) Status kepemilikan rumah kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun merupakan milik sendiri. (5) Jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki oleh kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun tinggi yaitu lebih dari 5 orang. (6) Jam kerja kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun tinggi lebih dari 35 jam/minggu. (7) Lama usaha kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun rata-rata 3,8 tahun. (8) Jarak dari rumah kepala keluarga menuju ke tempat bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun <1 km. (9) Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok kepala kelurga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun tidak terpenuhi.0913034062 RIRIH PINTOKO JATI2014-10-23T02:53:25Z2014-10-23T02:53:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4519This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45192014-10-23T02:53:25ZDESKRIPSI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENJAHIT KAIN PERCA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA DI KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2013Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontribusi pendapatan ibu rumah tangga penjahit kain perca terhadap pendapatan total keluarga di Kecamatan Banyumas dengan titik tekan kajian pada pendapatan kepala keluarga, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan ibu rumah tangga penjahit kain perca, kontribusi terhadap pendapatan total keluarga, serta tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah adalah 10% dari 570 orang, yaitu sebanyak 57 ibu rumah tangga penjahit kain perca. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pendapatan rata-rata kepala keluarga yang istrinya bekerja sebagai penjahit kain perca adalah sebesar Rp 1.023.210,00 per bulan, (2) Jumlah rata-rata tanggungan kepala keluarga adalah 4 orang, dengan jumlah tanggungan terbesar adalah 6 orang, dan jumlah tanggungan terkecil adalah 2 orang, (3) Pendapatan rata-rata ibu rumah tangga penjahit kain perca sebesar Rp 711.572,00/bulan. Terdapat 36 ibu rumah tangga berpendapatan di bawah rata-rata dan 21 ibu rumah tangga berpendapatan di atas rata-rata,
(4) Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan total keluarga rata-rata sebesar 42,39%, (5) Kebutuhan pokok minimum keluarga 57 ibu rumah tangga penjahit kain perca dapat terpenuhi, karena biaya pengeluaran lebih besar dari biaya kebutuhan pokok minimum keluarga per orang per bulan.
Kata Kunci : kontribusi pendapatan ibu rumah tangga, pemenuhan kebutuhan pokok0713034098 RENI SATIVA SARI2014-10-23T02:53:04Z2014-10-23T02:53:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4515This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45152014-10-23T02:53:04ZDESKRIPSI KESULITAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS
PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2012-2013Abstrak Indonesia
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan dalam pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan SMP. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPS yang mengajar pada SMP Negeri di Kecamatan Martapura yang berjumlah 12 orang guru. Teknik pengumpulan data yaitu teknik kuesioner, teknik observasi, dan teknik dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar guru IPS di Kecamatan Martapura mengalami kesulitan dalam penguasaan materi yang tergabung dalam IPS, kesulitan dalam penguasaan konsep pembelajaran terpadu dan pengembangan pembelajaran terpadu (2) sebagian besar guru IPS kesulitan dalam menggunakan dan memilih media dan sumber belajar yang cocok, (3) sebagian besar guru IPS masih kesulitan dalam menggunakan metode pembelajaran bervariasi, serta kesulitan memilih metode yang sesuai dengan materi (4) sebagian besar guru IPS di Kecamatan Martapura tidak kesulitan dalam membuat RPP. (5) sebagian besar guru IPS di Kecamatan Martapura kesulitan dalam membuat pemetaan pembelajaran tematik.0913034018 Sri Fitriani2014-10-23T02:52:40Z2014-10-23T02:52:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4512This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45122014-10-23T02:52:40ZPERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBYEK WISATA
AIR TERJUN WAY LALAAN DI PEKON KAMPUNG BARU KECAMATAN KOTA AGUNG TIMUR
KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2013Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai Persepsi Wisatawan terhadap Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan di Pekon Kampung Baru Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus Tahun 2013, dengan titik kajian aksesibilitas, fasilitas, ketersediaan infrastruktur, keamanan serta promosi dan informasi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah quota sampling sebanyak 50 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner dan dokumentasi. Analisa datanya menggunakan teknik persentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Aksesibilitas Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan mendukung. (2) Fasilitas Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan kurang mendukung. Hal ini karena, untuk tempat ibadah/mushola yang kurang terawat. (3) Ketersediaan infrastruktur kurang mendukung, karena untuk jaringan komunikasi dan sistem pembuangan kurang baik. (4) Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan aman untuk dikunjungi. (5) Promosi dan informasi Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan kurang baik, karena wisatawan tidak pernah mendengar promosi mengenai Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan.
Kata Kunci: Persepsi, Air Terjun, Way Lalaan.0913034042 Heni Seprina2014-10-20T06:57:03Z2014-10-20T06:57:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4354This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43542014-10-20T06:57:03ZTINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013ABSTRAK
TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013
Oleh
UMMAH NURJANNAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.Titik tekan kajian penelitian ini mengenai lokasi relatif pasar, keadaan topografi daerah, jumlah penduduk, dan aksesibilitas lokasi Pasar Bandar Agung yang dilihat dari jarak tempuh, waktu tempuh, dan ongkos yang harus dikeluarkan penduduk untuk menuju ke pasar tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik teknik purposive sample, data dikumpulkan dengan teknik observasi, kuisioner, dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai.
Hasil penelitian membuktikan bahwa : (1) Lokasi relatif tidak mendukung keberadaan pasar. (2) topografi mendukung keberadaan pasar. (3) Jumlah penduduk tidak mendukung terbentuknya pasar. (4) aksesibilitas tidak mendukung terbentuknya pasar.
0743034042 ummah nurjannahume.llaz@gmail.com2014-10-20T06:51:48Z2014-10-20T06:51:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4362This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43622014-10-20T06:51:48ZHUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 METRO
DI KOTA METRO TAHUN AJARAN
2013/2014
ABSTRAK
HUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 METRO
DI KOTA METRO TAHUN AJARAN
2013/2014
Oleh
PRADITA YULIA VALENTINA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa. (2) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa. (3) Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam mengevaluasi pembelajaran dengan hasil belajar geografi siswa.
Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Sampel berjumlah 44 siswa dari populasi 105 siswa dan diambil menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan rumus product moment sebagai pengujian hipotesis yang telah diajukan.
Hasil penelitian ini: (1) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy=0,465> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy =0,686> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tingkat keeratan yang cukup dan signifikan yaitu rxy =0,609> rtabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%.
Kata kunci: Kinerja, Guru, Hasil Belajar Siswa
ABSTRACT
THE TEACHER PERFORMANCE TO THE STUDENT GEOGRAPHY LEARNING OUTCOME CLASS XI SMA IPS 4 METRO
IN THE ACADEMIC YEAR
2013/2014
By
PRADITA YULIA VALENTINA
This study aims to determine (1) There is a positive relationship a close and significant correlation between the performance of teachers in planning the learning with the students result learning geography. There is a positive relationship, strong and significant correlation between the performance of teachers in implementing the learning of students geography learning outcomes. (3) There is a positive relationship, strong and significant correlation between teacher performance in evaluating learning process of students learning geography.
This study use correlation. Samples numbered 44 students from the student population of 105 and were taken using a proportional random sampling technique. Data collection techniques are using the techniques of documentation, interviews and questionnaires. Analysis of the data is using the product moment formula as hypotheses testing that have been proposed.
The results of this study: (1) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.465> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%. (2) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.686> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%. (3) The level of closeness and significant enough that rxy = 0.609> rtabel = 0.304 with a significance level of 5%.
Keywords: Performance, Teacher, Student Results
0913034015 Pradita Yulia Valentinatinayulia15@gmail.com2014-10-17T01:51:21Z2014-10-17T01:51:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4225This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/42252014-10-17T01:51:21ZPotensi Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013The studyaims toassess the potentialhot water tourism in Merak Batin Village, Natar, SouthLampung. The studypoint: hot springs, tourist facilitiesand accessibility. Method which is used is descriptive. Data collection is observation, structured interviewsanddocumentation. Data were analyzed usingdescriptiveanalysis. The results ofthe study: 1) The potential ofthe hot springs have a medium potential, visitors expressed warm water temperatures, and has health benefits. 2) Facilities office: 10 toilets, 7 rinse place, 3 canteens, 7 ins, 1 places of worship, 7 bins and 2 parking places, 1 management, 1 ticket booth and office services. Recreationfacilities consistsof2fishing pondsand1children's playground. 3) Accessibilityof the tourism is easily accessibleat a distance of25km-50km,takes about0.5-1hours, touristlocationhasgoodroad accessandtransport networkssmoothly, verystrategiclocationwithlittlecost.
Penelitian bertujuan mengkaji potensi obyek wisata air panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan. Titik kajian: sumber air panas, fasilitas wisata dan aksesibilitas. Metode yang digunakan deskripsi. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara berstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian: 1)Potensi sumber air panas mempunyai tingkat potensi sedang, pengunjung menyatakan suhu air hangat, dan mempunyai khasiat untuk kesehatan.2)FasilitasObyek Wisata: 10 toilet, 7 tempat bilas, 3 kantin, 7 penginapan, 1 sarana ibadah, 7 tempat sampah dan 2 tempat parkir, sarana pengelolaan 1 loket karcis dan 1 kantor pelayanan. Fasilitas berupa sarana rekreasi terdiri dari 2 kolam pemancingan dan 1 tempat bermain anak. 3)Aksesibilitas obyek wisata mudah dijangkau dengan jarak 25Km-50 Km, waktu tempuh 0,5-1 jam, lokasi wisata memiliki akses jalan baik dan jaringan transportasi lancar, lokasi sangat strategis dengan biaya sedikit.
0743034014 eka ruri febriyantrim.rido@rocketmail.com2014-10-16T02:28:14Z2014-10-16T02:28:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4160This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41602014-10-16T02:28:14ZHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK
DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN
PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1
BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2013-2014Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara, 1) persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan
dengan prestasi belajar, 2) persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru
dengan prestasi belajar dan, 3) persepsi siswa terhadap kompetensi profesional
guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung
Barat tahun pelajaran 2013-2014. Metode penelitian ini adalah metode
korelasional, yaitu metode yang menghubungkan satu variabel dengan variabel
lain. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester genap yang
terdiri dari tiga kelas dan berjumlah 76 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proporsional random sampling. Sebagai sampel, penentuan
responden dilakukan secara random dari masing-masing kelas. Teknik analisis
data menggunakan uji korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh positif yang sangat
signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar geogrfi siswa. Jika
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru
secara bersama positif, maka akan meningkatkan kualitas belajar dan akan
berdampak pada prestasi belajar siswa yang cenderung meningkat. 2) Ada
pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi
pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif
akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. 3) Ada pengaruh positif yang
sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru
dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif akan
mendapatkan prestasi belajar yang tinggi.
Kata Kunci: Kompetensi guru, persepsi, prestasi belajar.1013034015 Rumiasihrumiasih16@yahoo.com2014-10-13T04:14:39Z2014-10-13T04:14:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3729This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37292014-10-13T04:14:39ZAKTIVITAS WANITA PEKERJA PEMECAH BATU DAN SUMBANGANNYA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN
RUMAH TANGGA DI DESA TAMBAHREJO BARAT
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang aktivitas wanita pekerja pemecah batu dan sumbangannya terhadap total pendapatan rumah tangga di Desa Tambahrejo Barat Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Titik tekan kajiannya pada kegiatan wanita pekerja pemecah batu, pendapatan, penggunaan pendapatan, dan sumbangan pendapatannya terhadap total pendapatan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah populasi 44 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan tabel persentase untuk interpretasi dan deskripsi dalam membuat laporan hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa (1) Aktivitas wanita pemecah batu, di antaranya: a.) Sejumlah 28 orang (63,64 persen) responden melakukan aktivitas memecah batu di halaman rumahnya. b.) Sebanyak 17 orang (38,64 persen) responden menggunakan alat kerja secara lengkap. c.) Sebanyak 26 orang (59,09 persen) responden memakai Alat Pelindung Diri (APD) ketika bekerja, meskipun tidak lengkap. d.) Rata-rata curahan jam kerja responden adalah 6,6 jam/hari. e.) Rata-rata banyaknya batu hasil pecahan responden yaitu 0,09 kubik/jam. f.) Rata-rata lama kerja responden yaitu 17,7 tahun. g.) Sejumlah 24 orang (54,55 persen) responden pernah mengalami kecelakaan kerja saat memecah batu. (2) Sebanyak 18 orang (40,91 persen) wanita pemecah batu menggunakan pendapatannya untuk kebutuhan rumah tangga, sebanyak 7 orang (15,91 persen) untuk biaya sekolah, sebanyak 12 orang (27,27 persen) untuk kebutuhan rumah tangga dan sekolah, dan sebanyak 7 orang (15,91 persen) untuk keperluan arisan dan sosial lainnya. (3)Rata-rata besarnya pendapatan responden yaitu Rp 461.593,2 per bulan. (4) Rata-rata besarnya pendapatan responden yang disumbangkan untuk rumah tangga adalah Rp 461.593,2 perbulan, atau proporsi sumbangannya sebesar 33,22 persen terhadap pendapatan total rumah tangga.1013034030 ARIDA RESIANDI2014-10-13T04:14:33Z2014-10-13T04:14:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3737This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37372014-10-13T04:14:33ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI
SISWA SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2013-2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan rata-rata nilai pretes geografi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (2) Perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postes geografi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (3) Perbedaan yang signifikan gain prestasi belajar geografi pada kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen, (4) Efektivitas metode pembelajaran teknik jigsaw. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang berjumlah 111 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dipilih kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol dan XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes prestasi belajar berupa pretes dan postes pada materi sumber daya alam. Analisis data yang digunakan adalah uji t independent samples test.
Hasil dalam penelitian ini: (1) Tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretes geografi antara kelas eksperimen (metode pembelajaran jigsaw) dan kelas kontrol. Hal tersebut dibuktikan dari pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan uji t, didapat thitung 1.125 dan ttabel 1.99 dengan nilai probabilitas = 0,264 > 0,05; (2) Rata-rata postes geografi pada kelas eksperimen (metode pembelajaran jigsaw) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung 3.609 > ttabel 1.99,dengan nilai probabilitas = 0.001 < 0.05; (3) Gain (peningkatan) prestasi belajar geografi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, ditunjukkan dari hasil perhitungan thitung 2.918 > ttabel 1.99 dengan nilai probabilitas 0.005 < 0.05. (4) Metode pembelajaran teknik jigsaw lebih efektif dibandingkan metode ceramah, ditunjukkan dengan hasil perhitungan ketuntasan belajar kelas eksperimen = 86% lebih besar dari ketuntasan belajar kelas kontrol = 53% (86% > 53%).0913034083 Desi Ilva Maryani2014-10-13T04:14:18Z2014-10-13T04:14:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3745This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37452014-10-13T04:14:18ZCONVERSION THE FUNCTION OF SIDEWALK TURNS INTO A PLACE
OF COMMERCE ALONG THE ROAD Z.A. PAGAR ALAM
KOTA BANDAR LAMPUNG
YEARS 2013
ALIH FUNGSI TROTOAR MENJADI TEMPAT PEDAGANG KAKI LIMA
DI SEPANJANG JALAN Z.A. PAGAR ALAM KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2013The research aims to describe conversion the function of sidewalk along the road
Z.A. Pagar Alam Kota Bandar Lampung in 2013. The focus of study is the ability
of merchants hire shop-house, the land area of sidewalk which turns into a place of
commerce functions, the type of street vendors, and the perception of traders in
using the sidewalk. The Research method is surveying. The research object is
conversion the function of sidewalk turns into a place of commerce along the road.
The research subject are 56 street vendors who use the sidewalk. The technique of
collecting data done with the observations, interview, questionnaire, and
documentation. The technique of data analysis using percentage
The results show that the ( 1 ) 87,5% street vendors who uses the sidewalk in the
category of capable of being rent shop-house, ( 2 ) an area of land sidewalk
transformed into places of commerce functions only of 251,9 m2 or 1,6% of the
land area wholly amounting to 15.840 m2, (3) Street vendors along the sidewalk
was dominated by meals traders of 83,9%, (4) 89,3% traders have the perception
that the location on the sidewalk worth strategic, (5) trade activity on the sidewalk
have changed appropriate the time that began in the morning (07.00-11.59 WIB) as
many as 42,9%, during the day (12.00-14.59 WIB) increased to 53,6%, in the
afternoon (15.00-17.59 WIB) to become 100%, and the evening (18.00-01.59 WIB)
fell to 80,4%.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih fungsi trotoar di sepanjang
jalan Z.A. Pagar Alam Kota Bandar Lampung pada tahun 2013. Fokus kajian
adalah kemampuan pedagang menyewa ruko, luas lahan trotoar yang berubah
fungsi menjadi tempat dagang, jenis pedagang kaki lima yang berdagang, dan
persepsi pedagang dalam menggunakan trotoar. Penelitian menggunakan metode
survei. Objek penelitian adalah alih fungsi trotoar menjadi tempat pedagang kaki
lima di sepanjang trotoar. Subjek penelitian adalah pedagang kaki lima yang
menggunakan trotoar yaitu berjumlah 56 pedagang. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan teknik persentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) 87,5% pedagang kaki lima yang
menggunakan trotoar termasuk kategori mampu menyewa ruko, (2) luas lahan
trotoar berubah fungsi menjadi tempat dagang adalah 251,9 m2 atau 1,6% dari luas
lahan total trotoar seluruhnya sebesar 15.840 m2, (3) pedagang kaki lima sepanjang
trotoar didominasi oleh pedagang panganan sebesar 83,9%, (4) 89,3% pedagang
memiliki persepsi bahwa lokasi dagang di trotoar bernilai strategis, (5) aktivitas
dagang di trotoar berubah sesuai waktu dagang yang dimulai pada pagi hari (07.00-
11.59 WIB) sebanyak 42,9%, siang hari (12.00-14.59 WIB) meningkat menjadi
53,6%, sore hari(15.00-17.59 WIB) menjadi 100%, dan malam hari (18.00-01.59
WIB) turun menjadi 80,4%.0913034046 ISTASLAMA BAKRI2014-10-13T04:14:10Z2014-10-13T04:14:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3747This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37472014-10-13T04:14:10ZAKTIVITAS WANITA PEKERJA PEMECAH BATU DAN SUMBANGANNYA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN
RUMAH TANGGA DI DESA TAMBAHREJO BARAT
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang aktivitas wanita pekerja pemecah batu dan sumbangannya terhadap total pendapatan rumah tangga di Desa Tambahrejo Barat Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Titik tekan kajiannya pada kegiatan wanita pekerja pemecah batu, pendapatan, penggunaan pendapatan, dan sumbangan pendapatannya terhadap total pendapatan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah populasi 44 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan tabel persentase untuk interpretasi dan deskripsi dalam membuat laporan hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa (1) Aktivitas wanita pemecah batu, di antaranya: a.) Sejumlah 28 orang (63,64 persen) responden melakukan aktivitas memecah batu di halaman rumahnya. b.) Sebanyak 17 orang (38,64 persen) responden menggunakan alat kerja secara lengkap. c.) Sebanyak 26 orang (59,09 persen) responden memakai Alat Pelindung Diri (APD) ketika bekerja, meskipun tidak lengkap. d.) Rata-rata curahan jam kerja responden adalah 6,6 jam/hari. e.) Rata-rata banyaknya batu hasil pecahan responden yaitu 0,09 kubik/jam. f.) Rata-rata lama kerja responden yaitu 17,7 tahun. g.) Sejumlah 24 orang (54,55 persen) responden pernah mengalami kecelakaan kerja saat memecah batu. (2) Sebanyak 18 orang (40,91 persen) wanita pemecah batu menggunakan pendapatannya untuk kebutuhan rumah tangga, sebanyak 7 orang (15,91 persen) untuk biaya sekolah, sebanyak 12 orang (27,27 persen) untuk kebutuhan rumah tangga dan sekolah, dan sebanyak 7 orang (15,91 persen) untuk keperluan arisan dan sosial lainnya. (3)Rata-rata besarnya pendapatan responden yaitu Rp 461.593,2 per bulan. (4) Rata-rata besarnya pendapatan responden yang disumbangkan untuk rumah tangga adalah Rp 461.593,2 perbulan, atau proporsi sumbangannya sebesar 33,22 persen terhadap pendapatan total rumah tangga.1013034030 ARIDA RESIANDI2014-10-13T04:14:04Z2014-10-13T04:14:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3749This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37492014-10-13T04:14:04ZFUNGSI TAMAN KOTA METRO SEBAGAI
RUANG TERBUKA PUBLIK
TAHUN 2012
FUNGSI TAMAN KOTA METRO SEBAGAI
RUANG TERBUKA PUBLIK
TAHUN 2012This research was aimed at finding the function of Metro City park as an open public area in 2012.
The method used of descriptive The population of the research was Metro City visitor. The sample was taken based on the quota sampling consists of fifty respindets both men and women. The data collecting technique were used of observation, interview and documentation. The data analysis used of the table in the form of presentage.
The result of this research showed that (1) The most visitors Metro City Park (58%) stating that the Metro city park had socialfunction of culture, (2) The most visitors Metro City Park (58%) stating that the Metro city park had aesthetic function, (3) The most visitors Metro City Park (66%) stating that the Metro city park had ecological function and The mostvisitors (78%) agreed that Metro city park had recreation function.
Key Word: city, function, metro, park
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui fungsi taman Kota Metro sebagai ruang terbuka publik tahun 2012.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung taman Kota Metro. Sampel diambil berdasarkan quota sampling sebanyak 50 orang responden laki-laki dan perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel presentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Sebanyak 58% pengunjung taman kota meyatakan bahwa taman Kota Metro memiliki fungsi sosial. Sebanyak 58% pengunjung taman kota meyatakan bahwa taman Kota Metro memiliki fungsi estetika. Sebanyak 66% pengunjung taman kota meyatakan bahwa taman Kota Metro memiliki fungsi ekologis. Sebanyak 78% pengunjung taman kota meyatakan bahwa taman Kota Metro memiliki fungsi rekreasi.
Kata Kunci: fungsi, kota, metro, taman0813034037 Ova Andrahan2014-10-13T04:13:59Z2014-10-13T04:13:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3751This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37512014-10-13T04:13:59ZDESKRIPSI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENJAHIT KAIN PERCA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA DI KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontribusi pendapatan ibu rumah tangga penjahit kain perca terhadap pendapatan total keluarga di Kecamatan Banyumas dengan titik tekan kajian pada pendapatan kepala keluarga, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan ibu rumah tangga penjahit kain perca, kontribusi terhadap pendapatan total keluarga, serta tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah adalah 10% dari 570 orang, yaitu sebanyak 57 ibu rumah tangga penjahit kain perca. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pendapatan rata-rata kepala keluarga yang istrinya bekerja sebagai penjahit kain perca adalah sebesar Rp 1.023.210,00 per bulan, (2) Jumlah rata-rata tanggungan kepala keluarga adalah 4 orang, dengan jumlah tanggungan terbesar adalah 6 orang, dan jumlah tanggungan terkecil adalah 2 orang, (3) Pendapatan rata-rata ibu rumah tangga penjahit kain perca sebesar Rp 711.572,00/bulan. Terdapat 36 ibu rumah tangga berpendapatan di bawah rata-rata dan 21 ibu rumah tangga berpendapatan di atas rata-rata,
(4) Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan total keluarga rata-rata sebesar 42,39%, (5) Kebutuhan pokok minimum keluarga 57 ibu rumah tangga penjahit kain perca dapat terpenuhi, karena biaya pengeluaran lebih besar dari biaya kebutuhan pokok minimum keluarga per orang per bulan.
Kata Kunci : kontribusi pendapatan ibu rumah tangga, pemenuhan kebutuhan pokok0713034038 RENI SATIVA SARI2014-10-13T04:13:54Z2014-10-13T04:13:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3752This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37522014-10-13T04:13:54ZDESKRIPSI PETANI SINGKONG DI DESA LAMBU KIBANG KECAMATAN KIBANG BUDI JAYA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2012Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tentang Deskripsi Petani Singkong di Desa Lambu Kibang Kecamatn Kibang Budi Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2012. Titik tekan penelitian ini adalah jenis singkong yang di budidayakan, luas lahan, produksi singkong, pemasaran, biaya produksi, pendapatan dan pemenuhan kebutuhan pokok minimum petani singkong.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, populasi penelitian ini sebanyak 251 KK, di ambil sampel sebanyak 20% (50 KK) petani singkong. Pengumpulan data primer dengan menggunakan teknik observasi,wawancara dan kuesioner. Analisis data dengan tabulasi dan persentase sebagai dasar deskripsi dalam mengumpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian : 1). Sebanyak 100% petani singkong menanam singkong racun. 2). Total lahan garapan 141 ha, dengan rata-rata luas lahan 2,82 ha,dengan lahan tersempit 2 ha dan terluas 4 ha. 3). Total jumlah produksi singkong 2.820.000 kg, dengan rata-rata 56.800 kg/petani. 4). Semua produksi di jual dengan harga Rp. 780 dan dipasarkan ke pabrik. 5) Total biaya produksi Rp.616.170.000 dengan rata-rata Rp. 12.323.400/petani. 6). Total pendapatan bersih dalam 1 kali tanam Rp.1.559.450.000 dengan rata-rata pendapatan bersih 26 responden Rp.490.791.600 dengan rata-rata Rp.18.876.600/petani, sedangkan pendapatan bersih 24 responden Rp.1.068.638.400 dengan rata-rata Rp 44.526.600/petani. 7). Hampir semua responden dengan persentase 302% mampu untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan pokok minimum0743034034 RIA ANDRESTA2014-10-13T04:13:45Z2014-10-13T04:13:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3753This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37532014-10-13T04:13:45ZDESKRIPSI KONDISI SOSIAL EKONOMI KEPALA KELUARGA YANG BEKERJA DI OBYEK WISATA PANTAI MUTUN DI DESA SUKAJAYA LEMPASING KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun 2013. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun yang berjumlah 34 kepala keluarga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel persentase yang digunakan sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pendidikan formal kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun berpendidikan rendah. (2) Besarnya pendapatan kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun berpendapatan rendah. (3) Jenis usaha yang paling banyak dilakukan kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun yaitu pedagang pakaian, penyewa ban, dan penyewa perahu. (4) Status kepemilikan rumah kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun merupakan milik sendiri. (5) Jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki oleh kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun tinggi yaitu lebih dari 5 orang. (6) Jam kerja kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun tinggi lebih dari 35 jam/minggu. (7) Lama usaha kepala keluarga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun rata-rata 3,8 tahun. (8) Jarak dari rumah kepala keluarga menuju ke tempat bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun <1 km. (9) Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok kepala kelurga yang bekerja di Objek Wisata Pantai Mutun tidak terpenuhi0913034062 RIRIH PINTOKO JATI2014-10-13T04:13:31Z2014-10-13T04:13:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3754This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37542014-10-13T04:13:31ZDESKRIPSI INDUSTRI KOPI LUWAK DI WILAYAH KELURAHAN WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
TAHUN 2012Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang deskripsi industri kopi luwak di wilayah Kelurahan Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Titik tekan kajiannya pada bahan baku, jumlah bahan baku, modal, proses produksi, pemasaran.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 13 industri kopi luwak, sebagai responden. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel persentase sebagai dasar untuk penelitian deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan industri kopi luwak di wilayah Kelurahan Way Mengaku Kabupaten Lampung Barat: (1) bahan baku kopi luwak diperoleh perusahaan dari hasil penangkaran luwak, jumlah bahan bahan baku dari 13 pengusaha kopi luwak rata-rata 154 kg untuk setiap satukali kali produksi, (2) jumlah modal untuk satu kali produksi rata-rata Rp 3.000.000 (3) proses produksi menggunakan alat lumpang dan alu. Dari 154 Kg bahan mentah didapatkan 11,8 kg Kopi bubuk siap jual (4) pemasaran hasil produksi kopi luwak tidak mengalami hambatan dengan cara mendirikan kios sendiri untuk tempat pemasaran hasil produksi.(5) Transportasi yang digunakan dalam memperoduksi kopi luwak adalah sepeda motor (6) Tenga kerja yang dipekerjakan sebanyak 2 orang bagi seluruh pengusaha kopi luwak (7) Bahan bakar yang digunakan dalam memproduksi kopi luwak adalah menggunakan bahan bakar berupa kayu bakar
Kata kunci : Industri kopi luwak0853034038 ROSI ELVIA2014-10-03T07:16:42Z2014-10-03T07:16:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3755This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37552014-10-03T07:16:42ZPERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH PADA POKOK BAHASAN KONSEP, PRINSIP, PENDEKATAN, DAN ASPEK GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X MA SUBULUSSALAM SRIWANGI OKU TIMUR
SUMATERA SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN
2013-2014Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Rerata hasil belajar geografi yang lebih tinggi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dibandingkan dengan metode ceramah. (2) Perbedaan peningkatan (gain) hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan metode ceramah. (3) Peningkatan (gain) hasil belajar geografi yang lebih tinggi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dibandingkan dengan metode ceramah. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen semu (quasi eksperimental design) dan menggunakan rancangan nonequivalent control group design. Pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa soal pilihan jamak. Objek penelitiannya adalah hasil belajar geografi mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan metode ceramah. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X MA Subulussalam Sriwangi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan rerata hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif think pair share dan perlakuan metode ceramah. Yaitu pada pembelajaran think pair share rerata hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan metoe ceramah. (2) Terdapat perbedaan peningkatan (gain) hasil belajar geografi dengan perlakuan model pembelajaran kooperatif think pair share dan metode ceramah. Peningkatan hasil belajar pada think pair share lebih tinggi dengan kategori sedang. Sementara itu, pada metode ceramah kategori peningkatannya rendah.
Kata kunci: Ceramah, Hasil Belajar Geografi, Think Pair Share.0913034045 Indrian Agustinaindrian.agustina@yahoo.com2014-09-29T06:40:56Z2014-09-29T06:40:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3556This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35562014-09-29T06:40:56ZDESKRIPSI PETANI KEBUN KARET DI DESA MENANGA JAYA KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan petani kebun karet di Desa Menanga Jaya Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan Tahun 2014. Kajian penelitian ini yaitu luas lahan garapan petani, pengetahuan petani, biaya produksi kebun karet, produksi kebun karet, pemasaran produksi kebun karet dan pendapatan petani.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 503 orang dan sampel diambil sebesar 10% (50 orang) petani kebun karet. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan tabel persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Sebanyak 72% responden memiliki luas lahan sedang (0,5-2ha). Luas lahan seluruh responden 64,25 hektar. (2) Sebanyak 90% responden pengetahuan dari pendidikan informal (pengalaman pribadi, petani lain, keluarga). (3) Sebanyak 86% responden mengeluarkan biaya produksi <Rp3.500.000 per hektar. Biaya produksi yang dikeluarkan seluruh responden Rp175.000.000 per tahun. (4) Sebanyak 72% responden hasil produksi <2.300kg per hektar. Hasil produksi seluruh responden 143.920kg per tahun. (5) Sebanyak 62% responden pemasaran produksi ke pedagang pengumpul. (6) Sebanyak 72% responden memiliki pendapatan ≥Rp7.700.000 per hektar. Pendapatan seluruh responden Rp494.725.000 per tahun.
Kata Kunci : Petani Kebun Karet.0713034031 Mutiara Seftia Rosa Kenamonlaurakenamon@yahoo.co.id2014-09-29T02:38:55Z2014-09-29T02:38:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3400This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34002014-09-29T02:38:55ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK LULUSAN SD
TIDAK MELANJUTKAN KE SLTP DI DESA MARGA BATIN
KECAMATAN WAWAY KARYA KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR TAHUN 2009-2012Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor penyebab anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP di Desa Marga Batin Kecamatan Waway Karya Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009-2012. Subjek penelitian adalah orang tua dari anak lulusan SD yang tidak melanjutkan ke SLTP, dengan populasi sebanyak 45 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dalam bentuk tabel persentase sebagai dasar interprestasi dalam mengkaji permasalahan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP di Desa Marga Batin, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009 – 2012 yaitu 1) Pendapatan orang tua rendah yaitu Rp 300.000 – 500.000,–/bulan (57,8 %) dari total responden sebanyak 45 KK, menyebabkan anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP; 2) Tingkat pendidikan orang tua rendah yaitu tamat SD (44 %) dari total responden sebanyak 45 KK, menyebabkan anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP; 3) Jumlah tanggungan anak dalam keluarga sebanyak ≥ 3 anak sebesar 64,4 % dari total responden sebanyak 45 KK, menyebabkan anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP; 4) Faktor lingkungan bermain dan faktor jarak tidak mendukung anak lulusan SD untuk tidak melanjutkan ke SLTP.0643034018 Indah Novita Dewiindah_novitadewi@yahoo.com2014-09-26T03:34:57Z2014-09-26T03:34:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3297This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32972014-09-26T03:34:57ZNYADRAN DALAM PANDANGAN KELUARGA MUDA(20-39 TAHUN)
DI DESA MARGOREJO KECAMATAN JATI AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tradisi nyadran dalam pandangan
keluarga muda (20-39 tahun) di Desa Margorejo Kecamatan Jati Agung, dengan
titik tekan kajian pada analisis pengertian, tujuan dan fungsi tradisi nyadran pada
masyarakat tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode mixed metodh (metode campuran). Populasi
penelitian ini sebanyak 127 KK diambil sampel 50% (63 KK). Pengumpulan
data dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis
data dengan tabel persentase, sebagai dasar interpresi dan deskripsi dalam
membuat laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Sejumlah 58,73 % atau sebanyak 37
kepala keluarga memiliki pandangan mengerti tetapi kurang memahami mengenai
pengertian tardisi nyadran. (2) Sejumlah 52,38% atau sebanyak 33 kepala
keluarga muda memiliki pemahaman kurang mengerti dan kurang memahami
terhadap tujuan tradisi nyadran.(3) Sejumlah 49,20% atau 31 kepala keluarga
memiliki pemahaman kurang mengerti dan kurang memahami terhadap fungsi
tradisi nyadran.(4) Faktor penyebab keluarga muda tidak melaksanakan tradisi
nyadran adalah tingkat pendidikan yang tinggi membuat kepala keluarga berpikir
lebih rasional dan karena tidak pendidikan yang tinggi membuat kepala keluarga
lebih banyak yang bekerja di luar desa, kurangnya pengenalan dari ahli-ahli
kebudayaan atau kurangnya peranan sesepuh desa, perangkat desa dan juga orang
tua, dan tidak adanya perangsang bagi aktivitas-aktivitas dalam pengenalan tradisi
nyadran.
Kata kunci : nyadran, Pandangan, Keluarga Muda, Lampung,0913034034 eka fajarwatiekafajarwati5@gmail.com2014-09-22T02:16:17Z2014-09-22T02:16:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3254This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32542014-09-22T02:16:17ZTINJAUAN GEOGRAFIS OBJEK WISATA DANAU TELUK GELAM
DI DESA MULYA GUNA KECAMATAN TELUK GELAM KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2013
TINJAUAN GEOGRAFIS OBJEK WISATA DANAU TELUK GELAM KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN 2013
Syaiful Fitroh1, I Gede Sugiyanta2, Nani Suwarni3
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tinjauan geografis objek wisata Danau Teluk Gelam di Desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, dengan kajian iklim, lokasi, aksesibilitas dan kemiringan lereng. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan datanya: teknik observasi lapangan, wawancara berstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisa datanya: reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini: 1. Objek Wisata Danau Teluk Gelam memiliki iklim Tipe B, dengan keadaan cuaca yang sejuk, 2. Dilihat dari keberadaannya lokasi Objek Wisata Danau Teluk Gelam strategis, 3. Tingkat keterjangkauan adalah mudah, karena banyaknya angkutan yang menuju objek wisata Danau Teluk Gelam yang memudahkan wisatawan berkunjung ke Objek Wisata, 4. Objek Wisata Danau Teluk Gelam memiliki kemiringan lereng yang datar yaitu dengan kemiringan 4%.
Kata kunci: danau teluk gelam, geografis, objek wisata
This research aims to describe a geographic overview of the tourist attraction of Lake Teluk Gelam at the village of Mulya Guna to sub regency Ogan Komering Ilir Province of South Sumatera, the study of climate, location, accessibility and the slope of slopes.
This research uses descriptive method. Data collection techniques use techniques of structured interviews, field observations and documentation. Data analysis techniques are used for data reduction, representations of data and conclussion. Conclusions of this study: 1. attractions of Lake Teluk Gelam has type B climate, with cool weather circumstansce, 2. As seen from existence of Lake Teluk Gelam attraction locations is strategic, 3. The level of affordability is easy, because many shuttles sights of Lake Teluk Gelam with facilitates tourists sights, 4. Teluk Gelam sights have a flate slope with a slope of 4%.
Key word: lake of teluk gelam, geographic, object of tourism
Keterangan:
1: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unila
2: Pembimbing I
3: Pembimbing II0913034101 Syaiful Fitrohsifarel24@gmail.com2014-09-01T02:03:11Z2014-09-01T02:03:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3152This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31522014-09-01T02:03:11ZPotensi Pantai Sawmill Sebagai Obyek Wisata Di Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo Kabupaten TanggamusPOTENSI PANTAI SAWMILL SEBAGAI OBJEK WISATA
DI PEKON KARANG ANYAR KECAMATAN WONOSOBO
KABUPATEN TANGGAMUS
Oleh
Nova Susianti
Tujuan Penelitian untuk mengetahui Potensi Pantai Sawmill sebagai Objek Wisata di Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Khususnya keindahan alam, sumber daya ikan, dan aksesibilitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah Pantai Sawmill. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan teknik scoring.
Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) keindahan alam Pantai Sawmill tergolong cukup indah untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, hal ini dikarenakan Pantai Sawmill memiliki panorama alam yang indah dan kebersihan pantai masih terjaga. (2) tempat pelelangan ikan cukup berpotensi dijadikan obyek wisata kuliner hasil laut, hal ini dikarenakan harga ikan yang murah serta jumlah tangkapan yang banyak. (3) aksesibilitas menuju Pantai Sawmill belum mendukung potensi yang ada di Pantai Sawmill, hal ini dikarenakan kondisi jalan yang rusak serta lokasi Pantai Sawmill yang terpencil.
Kata kunci : Obyek Wisata, Pantai Sawmill, Potensi.
0913034056 Nova Susiantiovasus@yahoo.com2014-08-21T08:40:02Z2014-08-21T08:40:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3030This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30302014-08-21T08:40:02ZPENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode diskusi dalam meningkatkan minat belajar dan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Natar. Metode yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus selama 6 kali pertemuan, satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah 34 peserta didik dari kelas XI IPS 3 yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 14 siswa laki- laki. Data yang diambil berupa hasil tes akhir siklus dan hasil observasi minat belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, persentase siswa berminat belajar tinggi pada pertemuan I sebesar 39,39% (13 orang) dan pada pertemuan II sebesar 45,46% (15 orang) sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa 48,48% (16 Orang). Pada siklus II persentase minat siswa terus mengalami peningkatan hingga mencapai 66,67% (22 orang) pada pertemuan II. Pada siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa juga meningkat menjadi 60,61% (20 Orang). Selanjutnya pada siklus III, persentase siswa berminat belajar tinggi pada pertemuan I sebesar 69,70% (23 orang) dan pada pertemuan II meningkat menjadi 78,79% (26 orang). Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus III juga ikut meningkat menjadi 75,76% (25 orang).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode pembelajaran diskusi dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2013/2014. Oleh karena itu disarankan menggunakan metode pembelajaran diskusi dalam pembelajaran geografi agar siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Minat Belajar, Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Diskusi.
This study aims to analyze the use of discussion method in increase learning and learning outcomes geography class XI IPS 3 SMA Negeri 1 Natar. The method used was action research conducted in 3cycles for 6 sessions, one cycle consisting of 2 meetings. Subjects in this study were 34 students of class XI IPS3 consisting of 20 female students and 14 male students. Data taken in the form of test results and observations from the final cycle of learning interest.
The results showed that in the first cycle, a high percentage of students interested in studying at a meeting was39,39% (13 people) and the second meeting was 45,45% (15 people) and the percentage of student learning outcomes completeness 48,48% (16 people). In the second cycle the percentage interest of the students continued to increase up to 66,67% (22 people) at the second meeting andthe percentage of mastery learning outcomes of students increased to 60,61% (20 people). Furthermore, in the third cycle, the percentage of students interested in higher learning at the first meeting at 69,70% (23 people) and the second meeting increased to 78,79% (26 people), the percentage of mastery of learning outcomes of students in the third cycle also increased to 75,76% (25 people).
Based on these results we can conclude that the discussion through the use of learning methods to improve the learning interest and learning outcomes geography class XI IPS 3 SMA Negeri 1Natar school year 2013/2014. It is therefore recommended to use discussion methods in teaching geography so that students take an active role in the learning process.
Keywords: Interest in Learning, Learning Outcomes, Learning Method Discussion1013034074 Tia Kurniawatitianew41@yahoo.com2014-08-19T07:19:26Z2014-08-19T07:19:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2819This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28192014-08-19T07:19:26ZPEMETAAN DAN PENYAJIAN DATA INFORMASI DIGITAL
SMA NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013PEMETAAN DAN PENYAJIAN DATA INFORMASI DIGITAL
SMA NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013
Angga Margianto 1), Zulkarnain2), Dedy Miswar)
This research aims to provide the digital map data that presents information in senior high school at Bandar Lampung city. This research used descriptive method. The subject in this study is as much as seventeen high school. The object of research is the geospatial data devide to spatial data and attribute data. Data collecting technique used documentation, observation and questionnaire. The data analysis used digital analysis, presentation of data, and the verification of data. Description of the data as the final report of this research. The results in this research is a digital map of Bandar Lampung city which can help in giving information of location from senior high school in Bandar Lampung and description of each of the schools.
Keywords: mapping, geographic information system, senior high school
Penelitian ini bertujuan menyediakan peta digital yang menyajikan data informasi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh belas SMA Negeri. Objek dalam penelitian ini yaitu data geospasial yang terbagi menjadi data Spasial dan data Attribute. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, Obesrvasi dan kuisioner. Analisis data yang yaitu dengan analisa digital, penyajian data, dan verifikasi data. Deskripsi data sebagai laporan akhir dari penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini adalah Peta digital mengenai SMA Negeri Kota Bandar Lampung yang dapat membantu memberikan informasi lokasi dari SMA Negeri di Kota Bandar lampung serta deskripsi mengenai masing-masing sekolah tersebut.
Kata kunci: pemetaan, sistem informasi geografi, SMA negeri
Keterangan:
1) : Penulis
2) : Pembimbing 1
3) : Pembimbing 2
0913034080 Angga Margiantoumbat_jenung@yahoo.com2014-08-18T05:50:53Z2014-08-18T05:50:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2581This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25812014-08-18T05:50:53ZDESKRIPSI USAHA PERTANIAN PADI SAWAH DI DESA NANTAL KECAMATAN LAHAT KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN
DESKRIPSI USAHA PERTANIAN PADI SAWAH DI DESA NANTAL
Fahrur Rozi Subnata1), I Gede Sugiyanta2), Irma Lusi Nugraheni3)
This study aims to examine the description of Rice Farming at Nantal Village covering acreage, rice cultivation, farmer knowledge about rice farming, production costs, production and net income. The method used is descriptive. Retrieval techniques date of observation, structured interviews, and documentation. The results showed that: 1). Average acreage is 0.76 Ha. 2). Seeds used are the type of IR64, using tractor of land preparation, irrigation use the technical irrigation, river and rain-fed, the most prolific type of fertilizer is NPK, Eradication of pests by spraying pesticides and insectisida. 3). The source of their knowledge of rice farming that is of a family, participate in training, counseling participate, and ask neighbors. 4). Average production cost is 4.115.380, -/orang. 5). Average production is 1.952 kg/ha. And 6). Average net income of 8.807.837, -/people.
Keyword: agricultural trade, nantal village, rice paddy,
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Deskripsi Usaha Pertanian Padi Sawah di Desa Nantal yang meliputi luas lahan garapan, budidaya tanaman padi, pengetahuan petani tentang pertanian padi, biaya produksi, produksi dan pendapatan bersih. Metode yang digunakan yaitu deskriptif. Teknik pengambilan data yaitu observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Rata-rata luas lahan garapan yaitu 0,76 Ha. 2). Bibit unggul yang digunakan yaitu jenis IR64, pengolahan lahan dengan menggunakan traktor, pengairan menggunkan irigasi teknis, sungai dan tadah hujan, jenis pupuk yang paling produktif yaitu NPK, pemerantasan hama dengan cara disemprot menggunakan pestisida dan insectisida. 3). Sumber pengetahuan petani tentang pertanian padi yaitu dari keluarga, ikut pelatihan, ikut penyuluhan, dan bertanya kepada tetangga. 4). Rata-rata biaya produksi adalah Rp 4.115.380,-/orang. 5). Rata-rata Produksi yaitu 1.952 kg/Ha. Dan 6) Rata-rata pendapatan bersih yaitu Rp 8.807.837,-/orang.
Kata kunci: desa nantal, padi sawah, usaha pertanian.
Keterangan:
1: mahasiswa program studi pendidikan geografi fkip unila
2: pembimbing I
3: pembimbing II
1013034043 Fahrur Rozi SubnataFahrur_rozi24@yahoo.com2014-08-15T06:39:03Z2014-08-15T06:39:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2577This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25772014-08-15T06:39:03ZPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNGTAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh
Dwita Ayu Setioningrum
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan model pembelajaran inkuiridalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar ips terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 12Bandar Lampung. Metodeyang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklusselama 6 kali pertemuan, satusiklusterdiridari 2 kali pertemuan. Subjek dalampenelitian iniadalah 27peserta didikdarikelasVIII yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 13 siswa laki- laki. Data yang diambil berupa hasil tes akhir siklusdan hasil observasiaktivitasbelajar.
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapadasiklus I, persentase aktivitas siswa rata- rata pada pertemuan I dan II sebesar45,83% dan persentaseketuntasanhasilbelajarsiswa41,66% (10 Orang), padasiklus II persentaseaktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 14,63% sehingga persentase aktivitas rata- rata siswa siklus II pada pertemuan I dan II menjadi sebesar 60,46% dan persentase ketuntasanhasilbelajarsiswa meningkat sebesar19,87%sehingga menjadi 61,53% (16Orang). Selanjutnya padasiklus III, persentase aktivitassiswa mengalamipeningkatansebesar22,65%sehingga persentase aktivitas rata- rata siswa siklus III pada pertemuan I dan II menjadi sebesar83,11% danpersentaseketuntasanhasilbelajarsiswameningkatsebesar26,93%sehingga menjadi 88,46% (23 Orang).
Berdasarkanhasilpenelitiantersebutdapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan modelpembelajaraninkuiridapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ips terpadu siswa kelas VIII SMPNegeri 12Bandar Lampungtahunajaran 2013/2014. Oleh karena itu disarankan menggunakan modelpembelajaraninkuiridalampembelajaranips terpadu agar siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Aktivitas, HasilBelajar, Model Pembelajaran Inkuiri.
0913034068 Dwita Ayu Setioningrumdwitaayusn29@gmail.com2014-06-24T07:53:55Z2014-06-24T07:53:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1751This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17512014-06-24T07:53:55ZKARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI LADA
DI DESA OGAN LIMA KECAMATAN ABUNG BARAT
KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 2012not foundZAKARIA Kabarudin2014-05-28T07:21:59Z2014-05-28T07:21:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1750This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17502014-05-28T07:21:59ZDESKRIPSI TENTANG PENDIDIKAN, PENDAPATAN, DAN
LUAS LAHAN PERTANIAN ORANG TUA PENDUDUK USIA MUDA YANG BEKERJA PADA SEKTOR NON-PERTANIAN
DESA TEGAL REJO KECAMATAN BELITANG I
KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pendidikan, pendapatan dan luas lahan pertanian orang tua penduduk usia muda yang bekerja pada sektor non pertanian di Desa Tegal Rejo Kecamatan Belitang I. Titik tekan kajiannya pada tingkat pendidikan penduduk usia muda, pendapatan, dan luas lahan pertanian orang tua penduduk usia muda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 225 orang, diambil sampel 20% (45 orang) dan penentuan sampel dilakukan dengan Proportional Random Sampling. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel persentase.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Penduduk usia muda yang bekerja pada sektor non pertanian 8 orang atau 17,78% berpendidikan dasar, 21 orang atau 46,67% berpendidikan menengah, dan 16 orang atau 35,55% berpendidikan tinggi. 2). Penduduk usia muda yang bekerja pada sektor non pertanian 17 orang atau 37,78% berpendapatan < Rp. 1.095.000 dan 28 orang atau 62,22% pendapatannya sudah di atas Rp. 1.095.000. 3). Penduduk usia muda yang bekerja pada sektor non pertanian 21 orang atau 46,67% luas lahan pertanian orang tuanya sempit, 15 orang atau 33.33% luas lahan pertanian orang tuanya sedang, dan sebanyak 9 orang 20,00% lahan pertanian orang tuanya tergolong luas.
Kata kunci: Lahan pertanian, pendidikan, pendapatan penduduk usia mudaTyas Riana Putri Mujiono2014-05-28T07:21:51Z2014-05-28T07:21:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1749This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17492014-05-28T07:21:51ZFAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI
KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013, dengan titik tekan kajian pada lokasi, bahan baku, modal, tenaga kerja, sarana transportasi dan pemasaran hasil produksi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 8 pengusaha industri kerajinan rotan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan persentase yang digunakan sebagai dasar interpretasi kemudian dideskripsikan sebagai laporan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) lokasi industri kerajinan rotan memiliki letak yang strategis yaitu terletak di pinggir jalan Lintas Sumatra, sehingga memudahkan dalam pengangkutan bahan baku ke lokasi industri maupun pemasaran. (2) 75% pengusaha industri kerajinan rotan mudah untuk mendapatkan bahan baku sebagai faktor pendukung keberadaan industri kerajinan rotan karena CV. Serikat Jaya di Desa Candimas selalu menyediakan bahan baku. (3) 50% pengusaha industri kerajinan rotan tidak mudah mendapatkan modal dalam proses produksi industri. (4) 75% pengusaha industri kerajinan rotan mudah mendapatkan tenaga kerja dari tetangga sekitar Desa Candimas, dan ada sebagian didatangkan dari Cirebon dan Pringsewu. (5) 75 % pengusaha industri mudah mendapatkan transportasi dalam pengangkutan bahan baku dan pemasaran hasil produksi sebagai faktor pendukung berdirinya industri. (6) 62,5% pengusaha mudah memasarkan hasil produksinya, tanpa harus melakukan promosi-promosi, konsumen sudah datang sendiri ke lokasi industri untuk membeli atau memesan hasil produksi.
Kata kunci: faktor-faktor pendukung, industri, kerajinan rotanRIO RISTAYUDI Asroni2014-05-28T07:19:34Z2014-05-28T07:19:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1748This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17482014-05-28T07:19:34ZDESKRIPSI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK DESA KAMPUNG JAWA
YANG BEKERJA DI OBYEK WISATA PANTAI LABUHAN JUKUNG KECAMATAN PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARATPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan sosial ekonomi penduduk yang bekerja di obyek wisata Pantai Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Titik tekan kajiannya pada jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan anak, pemenuhan kebutuhan pokok minimum dan tingkat kemiskinan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 23 orang, semuanya dijadikan responden. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel dan persentase sebagai dasar interpretasi, deskripsi pembuatan laporan penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Sebanyak 0,01% penduduk bekerja di Obyek Wisata Pantai Labuhan Jukung. (2). Pendapatan total dari pedagang sebesar Rp 26.500.000/bulan, dan rata-rata pendapatan sebesar Rp 2.944.444/pedagang, pendapatan pengusaha penginapan sebesar Rp 10.800.000/bulan, pendapatan 3 karyawan penginapan sebesar Rp 1.500.000/bulan atau rata-rata sebesar Rp 500.000/karyawan, pendapatan 10 pengelola sebesar Rp 12.651.000/bulan dan rata-ratanya sebesar Rp 1.265.100/pengelola. (3). Sebanyak: (3 anak belum sekolah, 12 SD/SMP, 7 SMA, dan 5 PT dari pedagang), pengusaha penginapan: (1 belum sekolah, 2 SD/SMP, dan 1 SMA), karyawan penginapan (sebanyak 4 SD/SMP), dan anak pengelola (9 SD/SMP, 23 SMA, dan 1 PT). (4). Sebanyak 86,96% terpenuhi pemenuhan kebutuhan pokok minimum, dan 13,04% tidak terpenuhi pemenuhan kebutuhan pokok minimum. (5). Sebanyak 86,96% berada pada kondisi hampir miskin dan tidak miskin, dari pedagang, pengusaha penginapan dan pengelola
Kata Kunci: Jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan anak, tingkat.
pemenuhan kebutuhan pokok minimum, dan tingkat kemiskinan..RICO ARIESTA PUTRA Jakfar Daury2014-05-28T07:19:23Z2014-05-28T07:19:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1746This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17462014-05-28T07:19:23ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA PELAKSANAAN BUDAYA BEGAWI CAKAK PEPADUN PADA PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU LAMPUNG ABUNG PEPADUN
DI KELURAHAN KOTABUMI ILIR KECAMATAN
KOTABUMI KABUPATEN LAMPUNG UTARATujuan dalam penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya penurunan pelaksanaan upacara Begawi Cakak Pepadun pada upacara perkawinan masyarakat suku Lampung Abung di Kelurahan Kotabumi Ilir Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 54 orang yaitu pelaku dan orang tua perkawinan biasa. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis tabel dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Mayoritas (94,44%) responden menyatakan faktor mahalnya biaya menjadi penyebab, (2) Sebagian besar (75,93%) menyatakan faktor lamanya waktu pelaksanaan menjadi penyebab, (3) sebagain besar (68,52%) menyatakan faktor pergeseran tata nilai budaya menjadi penyebab, dan (4) sebagian besar (77,78%) menyatakan faktor interaksi sosial tidak menjadi penyebab mereka tidak melaksanakan Begawi Cakak Pepadun.
Kata Kunci: Begawi, Lampung, Penurunan.Ria Septina Arifin2014-05-28T07:18:04Z2014-05-28T07:18:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1745This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17452014-05-28T07:18:04ZTINJAUAN GEOGRAFIS PERUMAHAN PRASANTI GARDEN
DI KELURAHAN METRO KECAMATAN METRO PUSAT
KOTA METRO
TAHUN 2013Kebutuhan perumahan tampaknya menjadi dambaan bagi setiap manusia, karena perumahan bukan hanya berfungsi sebagai tempat berlindung tetapi sudah merupakan tempat berlangsungnya proses kehidupan manusia secara terus menerus. Oleh sebab itu, keadaan perumahan juga dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan geografis Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Tahun 2013.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah wilayah Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro, dan dan warga yang bermukim di Perumahan Prasanti Garden sebagai pemberi informasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi lapangan, dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan kawasan pemukiman atau perumahan di Perumahan Prasanti Garden sudah sesuai dan mengacu kepada faktor-faktor geografis. Topografi wilayah dengan beda tinggi kurang dari 13 meter dan memiliki kemiringan lereng 0 – 8 % yang datar dengan kondisi baik. Kondisi kedalaman air memiliki kedalaman > 6 meter dengan karakteristik dalam. Aksesibilitas menuju dan keluar dari dan ke Perumahan Prasanti Garden sangat lancar karena didukung dengan kondisi topografi yang datar dan tidak menyulitkan untuk di akses ke dalam perumahan.
Kata Kunci: Tinjauan Geografis, Perumahan, TopografiPRISTIA KARTIKA WULANDARI Sumedi2014-05-28T07:17:51Z2014-05-28T07:17:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1744This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17442014-05-28T07:17:51ZUPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH KEPERLUAN RUMAH TANGGA DI DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR KABUPATEN
LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan penduduk dalam memenuhi kebutuhan air bersih keperluan rumah tangga di Desa Merak Batin kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013.
Penduduk di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih keperluan rumah tangga, hal ini disebabkan oleh kondisi topografi yang berawa-rawa sehingga menyulitkan penduduk dalam menggali sumur. Disisi lain, sumur bor, sumur umum, dan penampungan air hujan yang dijadikan sebagai sumber air jumlahnya terbatas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 467 kepala keluarga, sedangkan sampel yang diambil yaitu sebesar 46 kepala keluarga.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proporsional area random sampling dengan mengambil wakil dari setiap dusun. Taknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis tunggal yang dilanjutkan dengan persentase kemudian diinterpretasikan dan diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penduduk menggunakan air yang berasal dari sumur gali yaitu sebesar 23 kepala keluarga, sumur bor sebanyak 12 kepala keluarga, penampungan air hujan sebanyak 4 kepala keluarga, dan sumur umum sebanyak 7 kepala keluarga. Kebutuhan air bersih untuk keperluan rumah tangga di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan secara keseluruhan belum terpenuhi berdasarkan standar WHO yaitu sebesar 60 liter per kapita per hari. Rata-rata kebutuhan air bersih di Desa Merak Batin yang terpenuhi hanya 56 liter per kapita per hari
Upaya penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersih yaitu dengan cara membeli baik melalui perantara orang lain maupun membeli langsung kepada penjual air. Dari 46 responden dalam penelitian ini yang kesemuanya memenuhi kebutuhan air bersih dengan cara membeli, terdapat 26 kepala keluarga yang memilih untuk diantar oleh penjual air, sedangkan sisanya (memilih cara mengambil sendiri pada penjual air).Olivia Avriliani Lukman Hakim2014-05-28T07:17:43Z2014-05-28T07:17:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1743This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17432014-05-28T07:17:43ZANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PEMUKIMAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2004-2012Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas lahan yang berubah menjadi pemukiman, arah perkembangannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan untuk pemukiman di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang tahun 2004-2012.
Penelitian ini menggunakan metode eksploratif yakni mencari hubungan gejala-gejala sosial maupun fisik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis peta, unit pemetaan dan unit analisis. Objek penelitian merupakan satuan lahan Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang yang mengalami perubahan penggunaan lahan untuk pemukiman tahun 2004-2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Luas lahan pemukiman mengalami perubahan seluas 68,77 ha (4,09%). (2) Arah perubahan pemukiman Kecamatan Seberang Ulu I mengarah ke arah Tenggara, dengan pola pemukiman memanjang yakni memanjang mengikuti jalan, pinggiran sungai, dan pusat-pusat fasilitas umum dengan perubahan yang paling banyak yakni Kelurahan 15 Ulu. (3) Faktor penyebab perubahan penggunaan lahan untuk pemukiman terdiri dari faktor non fisis dan fisis.
Kata Kunci: Perubahan, Penggunaan Lahan, PemukimanNova Fitria Resiwiyasa Gino2014-05-28T07:16:52Z2014-05-28T07:16:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1741This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17412014-05-28T07:16:52ZEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS
SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN
TAHUN PELAJARAN 2013-2014Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai pretes mata pelajaran geografi pada kelas yang akan diberi perlakuan metode pembelajaran Problem Solving dan kelas yang diberi metode ceramah. Untuk mengetahui rata-rata postes hasil belajar geografi pada kelas yang akan diberi perlakuan metode pembelajaran Problem Solving lebih tinggi dibandingkan pada kelas yang diberi metode ceramah. Untuk mengetahui gain (peningkatan) hasil belajar geografi pada kelas akan yang diberi metode pembelajaran Problem Solving lebih tinggi dibandingkan pada kelas yang diberi metode ceramah. Untuk mengetahui metode pembelajaran Problem Solving lebih efektif dibandingkan metode ceramah pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMAN I Gedong Tataan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen). Jumlah sampel sebanyak 45 siswa. Analisis data yang digunakan adalah uji t independent samples test.
Hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: Terdapat perbedaan rata-rata nilai pretes mata pelajaran geografi pada kelas yang diberi perlakuan metode Problem Solving dan pada kelas yang diberi metode ceramah. Rata-rata postes hasil belajar geografi pada kelas yang diberi perlakuan metode pembelajaran Problem Solving lebih tinggi dibandingkan kelas yang diberi metode ceramah. Rata-rata gain hasil belajar geografi pada kelas yang diberi perlakuan metode Problem Solving lebih tinggi dibandingkan pada kelas yang diberi metode ceramah. Metode pembelajaran Problem Solving lebih efektif dibandingkan metode ceramah pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMAN I Gedong Tataan.
Kata Kunci: Metode, Problem Solving, Hasil Belajar GeorgrafiMide Rara Emirilda Midin2014-05-28T07:15:19Z2014-05-28T07:15:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1737This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17372014-05-28T07:15:19ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL
TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWAKELAS X
SMA NEGERI 1 SUMBERJAYA LAMPUNG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2013-2014Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar adalah media pembelajaran visual. Pemilihan media pembelajaran visual yang digunakan di kelas berpengaruh terhadap hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan rerata hasil belajar (pretest) geografi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) Perbedaan rerata hasil belajar (posttest) geografi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, (3) Perbedaan peningkatan (gain) hasil belajar geografi kelas eksperimen dan kelas kontrol, (4) Efektivitas pembelajaran menggunakan media visual.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 262 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dengan memperhatikan atas ciri-ciri relatif yang dimiliki yaitu ketuntasan hasil belajar, maka dipilih kelas X7 dan X1 sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar geografi berupa pretest dan posttest pada materi Sejarah Pembentukan Bumi. Tenik analisis data menggunakan uji T, untuk mengolah data penelitian digunakan program SPSS 20.
Hasil penelitian ini: (1) Tidak ada perbedaan signifikan rerata hasil belajar (pretest) geografi, (2) Ada perbedaan signifikan rerata hasil belajar (posttest) geografi, (3) Ada Perbedaan peningkatan hasil belajar geografi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana peningkatan (gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, (4) Pembelajaran Menggunakan Media Visual lebih efektif dibandingkan pembelajaran tanpa menggunakan media visual.
Kata Kunci: efektivitas pembelajaran geografi, media visualJESIKA ANGGRIA Alm. Ahmad Sukhairi2014-05-28T07:14:50Z2014-05-28T07:14:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1735This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17352014-05-28T07:14:50ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI(COLLABORATIVELEARNING) ANTARA TEAM GAMES
TOURNAMENT (TGT) DAN MAKE AMATCH
TERHADAPHASIL BELAJAR GEOGRAFI
SISWA KELAS XI IPS SMA AL-AZHAR 3
BANDAR LAMPUNGTAHUN
PELAJARAN 2013-2014Penelitianinibertujuanuntukmengetahui: (1) Perbedaanrata-rata pretestgeografi, (2) Perbedaan yang signifikan rata-rata postestgeografi, (3)Perbedaan peningkatan gainhasilbelajargeografi, dan (4) Keefektifan model PembelajaranKolaborasiantara TGT danMake A Match.Metode yang digunakanpadapenelitianiniadalaheksperimen semu.PengambilansampelmenggunakanteknikPurposive Random Sampling, dipilihkelas XI IPS 3 sebagaikelaseksperimendan XI IPS 2 sebagaikelaskontrol. Teknikpengumpulan data yang digunakanadalahteshasilbelajargeografi berupapretestdanposttestpadamateriPersebaran Flora dan Fauna.Untukmengolah data penelitiandigunakanprogram SPSS 20.Hasil penelitianini: (1) Tidak ada perbedaan rata-rata pretestgeografi, (2) Ada perbedaan rata-ratapostestgeografi, (3)Peningkatangain hasil belajar geografi, dan (4) Keefektifan model Pembelajaran Kolaborasiantara TGT danMake A Match.
Kata Kunci: PembelajaranKolaborasi (Collaborative Learning), Efektivitas
Pembelajaran Geografi, Team Games Tournament, Make A MatchHERMIA KURNIA PUTRI Herwan Kuring2014-05-28T07:14:31Z2014-05-28T07:14:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1733This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17332014-05-28T07:14:31ZEKSISTENSI BUDAYA SEBAMBANGAN (KAWIN LARI)
DALAM MASYARAKAT ADAT SUKU LAMPUNG PEPADUN
DI KAMPUNG CUGAH KECAMATAN BARADATU
KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2012Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai eksistensi budaya sebambangan (kawin lari) dalam masyarakat adat suku Lampung Pepadun di Kampung Cugah Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan tahun 2012. Titik tekan kajian dalam penelitian ini yaitu memperhatikan dinamika budaya sebambangan, masih bertahannya budaya sebambangan, perubahan budaya sebambangan, serta eksistensi budaya sebambangan di Kampung Cugah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Objek penelitian yaitu eksistensi budaya sebambangan (kawin lari) masyarakat Lampung Pepadun. Subjek penelitian: pelaku sebambangan, pemuka adat Lampung Pepadun, dan kepala keluarga pelaku sebambangan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, kepustakaan, dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang menjadi dasar dalam pembuatan laporan ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sebambangan yang dilaksanakan oleh masyarakat Lampung Pepadun terutama dikarenakan oleh ketidaksetujuan orang tua untuk menikahkan anak-anaknya. Kebudayaan ini telah mengalami perubahan-perubahan, diantaranya tidak dilaksanakannya lagi sebambangan dengan cara ditekop. Budaya sebambangan saat ini masih menjadi adat istiadat masyarakat Lampung Pepadun di Kampung Cugah Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan.
Kata Kunci: Eksistensi, Lampung, SebambanganHAFIDUDIN Ahmad2014-05-28T06:39:35Z2014-05-28T06:39:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1719This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17192014-05-28T06:39:35ZFAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERADAAN INDUSTRI KECAP KAWAN SETIA (KS) DI DESA NEGERI SAKTI KECAMATAN
GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN 2012Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor pendukung keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012. Dengan titik kajian kemudahan mendapatkan bahan mentah, sumber tenaga/bahan bakar, tenaga kerja, sarana transportasi, dan pemasaran hasil produksi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sebagai responden penelitian ini seorang pengusaha industri kecap (KS). Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan persentase sebagai dasar interpretasi, tabulasi dan deskripsi guna membuat laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Pengusaha mudah mendapatkan bahan mentah, karena diantar langsung oleh distributor dari Lampung Timur.
2. Pengusaha industri mudah mendapatkan bahan bakar (elpiji) karena dipasok langsung dari agen di Bandar Lampung (PT. Alpinas). 3. Pengusaha industri mudah mendapatkan tenaga kerja, yang diperlukan dalam proses produksi
4. Pengusaha industri mudah mendapatkan sarana transportasi yang diperlukan berupa pick up yang merupakan milik industri. 5. Pengusaha industri mudah dan lancar dipasarkan karena pelanggan berada di lima titik yaitu : Lampung Selatan, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, dan Tanggamus.
Kata Kunci: Bahan Mentah, Industri, PemasaranGustia Paramitha Sari Edy Lelono2014-05-28T06:39:24Z2014-05-28T06:39:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1718This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17182014-05-28T06:39:24ZHUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA UTAMA WACANA METRO
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Geografi siswa kelas X di SMA Utama Wacana Metro.
Metode yang digunakan adalah korelasional kuantitatif untuk mengetahui nilai suatu variabel atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah 95 orang siswa kelas X di SMA Utama Wacana Metro. Analisis data dengan korelasi product moment.
Hasil penelitian menemukan: ada hubungan hubungan yang signifikan antara minat belajar Geografi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Geografi siswa.
Kata Kunci: Minat Belajar dan Prestasi Belajar SiswaDini Novitasari Urip Winarto2014-05-28T06:34:58Z2014-05-28T06:34:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1716This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17162014-05-28T06:34:58ZFAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2012, dengan titik tekan kajian pada kemudahan mendapatkan modal, bahan mentah, tenaga kerja, sarana transportasi dan pemasaran hasil produksi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini yaitu 13 pengusaha. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur dan teknik dokumentasi. Analisis data dengan tabel frekuensi dan persentase, sebagai dasar interpretasi dan dideskripsikan sebagai laporan hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Semua responden (100%) mudah untuk memproleh modal. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri selalu dapat memenuhi kebutuhan modal yang diperlukan untuk kegiatan industri. (2) Semua responden (100%) mudah untuk memperoleh bahan mentah. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri selalu dapat memenuhi kebutuhan bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi. (3) Semua responden (100%) mudah untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri-industri selalu terpenuhi dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian. (4) Semua responden (100%) mudah untuk memperoleh sarana transportasi. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian, kebutuhan sarana transportasi yang diperlukan selalu tersedia dan sangat mendukung untuk seluruh kegiatan industri. (5) Semua responden (100%) mudah dan lancar dalam memasarkan hasil kerajinan. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan setiap satu kali produksi selalu habis terjual dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian.
Kata kunci: faktor-faktor pendukung, industri, kain percaBENI SAPUTRA Komari2014-05-28T06:34:51Z2014-05-28T06:34:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1715This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17152014-05-28T06:34:51ZPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X3 DI SMA NEGERI 2 LIWA
SEMESTER GANJIL TAHUN 2013-2014Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan media audio visual dan lembar kerja siswa (LKS) untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar geografi siswa kelas X3 SMA Negeri 2 Liwa. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 2 Liwa dengan subjek penelitian adalah 39 siswa yang terdiri dari 24 putra dan 15 putri, peneliti, dan seorang guru geografi (observer). Data yang diambil berupa hasil observasi guru obsever di tiap siklus dengan panduan lembar observasi yaitu melakukan pengamatan kegiatan off task dan on task serta berdasarkan perbandingan nilai fre test dan post test dan nilai LKS siswa ditiap siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, nilai rata-rata aktivitas belajar geografi siswa 62,5% dan persentase ketuntasan prestasi belajar geografi siswadari nalai post test 55%, dan Nilai LKS mencapai 24 siswa atau 61,53%. Pada siklus II, nilai rata-rata aktivitas belajar geografi siswa meningkat menjadi 70% dan persentase ketuntasan prestasi belajar geografi siswa meningkat menjadi 74%, dan Nilai LKS yang tuntas adalah 29 siswa atau 74,35% . Dan pada siklus III, nilai rata-rata aktivitas belajar geografi siswa meningkat menjadi 85,6% dan persentase ketuntasan prestasi belajar geografi siswa meningkat menjadi 85% denngan nilai LKS yang tuntas sebanyak 33 siswa atau sebanyak 84,61%.
Selanjutnya dapat disimpulan bahwa melalui penggunaan media audio visual dan lembar kerja siswa (LKS) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar geografi siswa kelas X3 SMA Negeri 2 Liwa. Oleh karena itu disarankan untuk pembelajaran selanjutnya agar menggunakan media audio visual dan LKS agar aktivitas dan prestasi belajar geografi siswa meningkat.
Kata Kunci: Media audio visual, lembar kerja siswa, aktivitas dan prestasiBambang Irawan Mansyur2014-05-28T06:34:19Z2014-05-28T06:34:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1713This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17132014-05-28T06:34:19ZHUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI
SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BELALAU
TAHUN PELAJARAN 2012-2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan lingkungan belajar dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Belalau Tahun Pelajaran 2012-2013. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 1 belalau sebanyak 77 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa, berarti semakin baik lingkungan belajar siswa maka prestasi belajar siswa akan meningkat. (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, berarti semakin tinggi minat belajar siswa maka akan tinggi prestasi belajar siswa.
Kata kunci: lingkungan belajar, minat belajar, prestasi belajarAKUIN SANDO Kasmir2014-05-28T06:33:04Z2014-05-28T06:33:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1709This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17092014-05-28T06:33:04ZDESKRIPSI TENAGA KERJA YANG BEKERJA PADA INDUSTRI KERIPIK DI KELURAHAN SEGALAMIDER
KECAMATAN TANJUNGKARANG BARAT
KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tenaga kerja pada industri keripik di Kelurahan Segalamider Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung tahun 2013. Titik tekan kajiannya pada pendidikan terakhir, pembagian kerja, curahan jam kerja, pendapatan tenaga kerja, status pekerjaan pada industri keripik, dan asal tenaga kerja. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian berjumlah 100 orang tenaga kerja. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebanyak 72% tenaga kerja berpendidikan dasar, (2) sebanyak 56% tenaga kerja bekerja pada bagian produksi, (3) sebanyak 59% tenaga kerja mempunyai jam kerja tinggi, (4) Seluruh tenaga keja berpendapatan rendah, (5) sebanyak 63% status pekerjaan merupakan pekerjaan pokok, dan (6) sebanyak 69% tenaga kerja berasal dari luar Kelurahan Segalamider.
Kata Kunci: Bandar Lampung, Keripik, Tenaga Kerja.RIZKI WAHYUNI Gunawan