Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T23:24:13ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2022-03-17T05:56:24Z2022-03-17T05:56:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13084This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/130842022-03-17T05:56:24ZANALISIS KEUNTUNGAN USAHA INDUSTRI KERIPIK PISANG DI KOTA BANDAR LAMPUNGThe purpose of this study was to determine the amount of income, whether profit has reached the maximum profit and see the effect of costs and receipts effect on profits.
The basic method used in this research is descriptive analysis method.
This research was conducted in the city of Bandar Lampung, it called banana chips center. Intake of respondents was done by using census and obtained respondents who were 30 employers. The data used are primary data and secondary data. Data collection techniques is done by observation, interviews, and recording. Data analysis includes analysis of cost, revenue, profit.
The results showed a total profit gained bulk chips reached Rp. 141 768 000 out of a total of 30 entrepreneurs and for packaging chips, profits reached
Rp. 252 142500 for 1 month. Banana chips industry entrepreneurs have not yet reached the maximum profit. Of the total revenue earned from each employer has not reached the sales target in the analysis of 2150 units and 2400 units of chips bulk packaging chips. With average sales of 188 units and 310 units of chips bulk packaging chips. Cost have positive effect on the profits at 95% confidence level, as of 0000 the probability value of <0.05 with a regression coefficient of 2.421944, this means that if there is an increase in the cost of the rate of profit will increase.
Keywords: Advantage, Banana chips, Business Analysis, Maximum Profit
1011021106 Zulmi Mahyumizulmimahyumi@gmail.com2022-03-16T01:39:59Z2022-03-16T01:39:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12005This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/120052022-03-16T01:39:59ZANALISIS GINI RATIO DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
DI KABUPATEN LAMPUNG SELATANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti pembangunan ekonomi di
Kabupaten Lampung Selatan dapat mendorong terjadinya pertumbuhan
ekonominya, untuk mengetahui bukti pembangunan ekonomi di Kabupaten
Lampung Selatan dapat mendorong terjadinya perubahan struktural, dan untuk
mengetahui arah struktural dan laju pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi
terjadinya distribusi pendapatandi Kabupaten Lampung Selatan. Data yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2009-2013
dari instansi-instansi terkait yaitu BPS Provinsi Lampung. Alat analisis yang
digunakan adalah analisis deksriptip kuantitatif dengan menggunakan indeks gini
untuk menghitung ketimpangan pendapatan dan kurva lorenz untuk melihat
pendistribusian pendapatan pada Kabupaten Lampung Selatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya
pertumbuhan ekonomi, Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya
perubahan struktural ekonomi dan Pendapatan perkapita di ukur dengan indeks
gini dan kurva lorenz. Akan tetapi Distrbusi Pendapatan belum terangkat karena
masih mengalami ketimpangan berat.
Kata kunci : Analisis Gini Ratio dan Distribusi Pendapatan, Pertumbuhan
Ekonomi
GINIRATIOANALYSISANDDISTRIBUTION OF INCOME
INSOUTHDISTRICTLAMPUNG
This study aims to find evidence of economic development in South Lampung
regency can encourage economic growth, to find evidence of economic
development in South Lampung regency can lead to structural changes, and to
determine the direction of the structural and economic growth can affect the
distribution pendapatandi South Lampung regency , The data used in this research
is secondary data from the period 2009-2013 related institutions namely BPS
Lampung Province. The analysis tool is deksriptip quantitative analysis using the
Gini index to calculate income inequality and lorenz curve to see the distribution
of income in South Lampung regency. The results showed that economic
development can foster economic growth, economic development can lead to
structural change and per capita income measured by Gini index and Lorenz
curve.
Keywords: Gini Ratio Analysis and Income Distribution, Economic1111021016 Arnest Chyntia Fitriarnestfitri@gmail.com2022-03-16T01:28:46Z2022-03-16T01:28:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11227This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/112272022-03-16T01:28:46ZANALISIS KEMANDIRIAN FISKAL DI KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010-2013Sesuai dengan Undang-Undang UU No.32 tahun 2004 dan UU No. 33 tahun 2004. Diberlakukannya undang-undang ini memberikan peluang bagi daerah untuk menggali potensi lokal dan meningkatkan kinerja keuangannya dalam rangka mewujudkan kemandirian daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Derajat Kemandirian Fiskal Kabupaten Pesawaran yang diukur dari Tingkat Kemandirian Daerah, Tingkat Ketergantungan Daerah, Tingkat Desentralisasi Fiskal, dan Tingkat Efisiensi.Data yang digunakan berbentuk penelitian laporan Statistik Keuangan Pemerintah Daerah yaitu data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah periode 2010-2013, dimana didalamnya terdapat data Pendapatan Asli Daerah (PAD), Total Belanja, Dana Perimbangan, dan Sisa Lebih Anggaran (Silpa).Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian Kinerja Keuangan Daerah menunjukkan bahwa rata-rata Rasio Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah berada pada tingkatan sangat kurang, rata-rata Rasio Tingkat Ketergantungan Keuangan Daerah berada pada tingkatan rendah, rata-rata Tingkat Rasio Desentralisasi Fiskal berada pada tingkatan sangat kurang, rata-rata Tingkatan Rasio Efisiensi berada pada tingkatan kurang efisien.Kata kunci : Otonomi, Kinerja Keuangan Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
in according to law Act No. 32 year 2004 and Act No. 33 year 2004. The passage of this legislation provides an opportunity for the region to explore the potential of local and improve its financial performance in order to realize the independence of the region. This study aims to determine the degree of independence in Pesawaran measured from Ratio of independence Levels, Ratio of Regional Dependency Level, Ratio of Fiscal Decentralization and Ratio of Efficiency Levels. The data used in the form of research reports that Local Government Financial Statistics Data, Regional Budget 2010-2013 period, in which there are no data revenue, Total Expenditure, Balance Funds and Budget Surplus. The analysis technique used to answer the first goal in this research is descriptive quantitative method. Regional Financial Performance research results show that the average ratio of Regional Financial Independence rate at the level of very low, on average, Regional Financial Dependency Ratio is at a low level, the average rate ratio at the level of Fiscal Decentralization is very low, the average Levels of Efficiency Ratio is low efficient level. Keywords: Autonomy, Regional Financial Performance, Budget.0851021027 M. WAHYUDI HARLIYANTOclaser24@gmail.com2016-07-19T07:01:59Z2016-07-19T07:01:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23007This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/230072016-07-19T07:01:59ZANALISIS PENERIMAAN SEKTOR PERHUBUNGAN TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KABUPATEN WAY KANAN 2006-2010Pembangunan ekonomi di daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang membutuhkan pembiayaan dapat dilakukan dengan menggali seluruh potensi sumber daya yang tersedia di masaing-masing daerah. Dari berbagai sumber penerimaan daerah, salah satu diantaranya diperoleh dari pendapatan asli daerah seperti pajak dan retribusi. Dalam pembiayaan pembangunan daerah, pemerintah Kabupaten Way Kanan melakukan berbagai upaya untuk menggali berbagai potensi dana yang dapat meningkatkan Pendapatan Daerah (PD) . Salah satu sumber Penerimaan Daerah Kabupaten Way Kanan dapat di peroleh dari sektor perhubungan. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah, Bagaimanakah peranan sektor perhubungan yang diukur dari, seberapa besar perkembangan sumbangan sektor perhubungan pada Pendapatan Daerah di Kabupaten Way Kanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan sektor perhubungan yang diukur dari besarnya perkembangan setiap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Perhubungan terhadap Penerimaan dari sektor perhubungan, untuk mengetahui besarnya rata-rata sumbangan sektor perhubungan pada Pendapatan Daerah di Kabupaten Way Kanan dan untuk mengetahui batas toleransi Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Way Kanan.
ACCEPTANCE OF TRANSPORTATION SECTOR ANALYSIS OF REVENUE IN THE DISTRICT WAY KANAN 2006-2010
Economic development in the Province / Regency / City that require financing can be done to explore all the potential resources available in each region. From the various sources of regional income, one of them obtained from local income such as taxes and levies. In the district of development financing, government of Way Kanan district do many efforts to explore the potential funding that could increase regional income (PD). One source of regional income of Way Kanan Regency can be obtained from the transport sector. The problem in this research is How is the role of the transport sector as measured from, how big the development of the transportation sector's contribution to the Regional Income in Way Kanan Regency. The purpose of this study was to determine the role of the transport sector as measured by the magnitude of the development of each Technical Implementation Unit (UPTD) at the Department of Transportation on the regional income of the transport sector, to know the average contribution of the transport sector on Regional Income in Way Kanan regency and to know Actual tolerance limits regional income of Way Kanan Regency.0641021073 Rully agustiantorullyagustian1508@yahoo.com2016-01-07T06:10:52Z2016-01-07T06:10:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16628This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166282016-01-07T06:10:52ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH
TABUNGAN PADA BANK UMUM DI PROVINSI LAMPUNG
(PERIODE 2006:Q1 – 2014:Q4)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
variabel pendapatan perkapita, suku bunga tabungan, inflasi, dan jumlah kantor
bank umum terhadap jumlah tabungan pada bank umum. Data yang digunakan
adalah data time-series triwulanan dengan periode penelitian 2006.I sampai
2014.IV. Analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dengan
menggunakan model variabel pendapatan perkapita, suku bunga tabungan, inflasi,
dan jumlah kantor bank umum secara bersama-sama terhadap jumlah tabungan
pada bank umum.
Untuk melihat pengaruh antara satu variabel terikat dengan variabel bebas
dilakukan dengan menggunakan metode Error Correction Model (ECM). Hasil
estimasi menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel pendapatan perkapita,
suku bunga tabungan, inflasi, dan jumlah kantor bank umum secara bersama-sama
signifikan terhadap jumlah tabungan pada bank umum. Secara parsial variabel
suku bunga tabungan, inflasi, dan jumlah kantor bank umum berpengaruh posiif
dan signifikan, sedangkan variabel Pendapatan Perkapita negatif tetapi tidak
signifikan.
Kata Kunci : jumlah tabungan pada bank umum, pendapatan perkapita, suku
bunga tabungan, inflasi, dan jumlah kantor, Error Correction
Model (ECM).
ABSTRACT
This research aims to identify and analyze the influence of variables
income per capita, saving interest rates, inflation, and the number of commercial
bank to the amount of saving in the commercial bank. The data used are timeseries
quarterly data with study period 2006.I until 2014.IV. The metode used in
this research is quantitative analysis with variables model income per capita,
saving interest rates, inflation, and the number of commercial bank all together
with the amount of saving in the commercial bank.
To show the influence among each dependent variable toward independent
variable were calculate using Error Correction Model (ECM) method. Estimation
result showed that short term variables income per capita, saving interest rates,
inflation, and the number of commercial bank all together significant with the
amount of saving in the commercial bank. Partially variable saving interest rates,
inflation, and the number of commercial bank have influenced positive and
significant , while variable income per capita was negative but not significant.
Keywords: The Amount of Saving in the Commercial Bank, Per Capita
Income, Savings Interest Rates, Inflation and a Number of Offices,
Error Correction Model (ECM).1111021120 YENI GUSMAWATI 2016-01-05T02:09:05Z2016-01-05T02:09:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16539This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/165392016-01-05T02:09:05ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2009-2013Ketimpangan ekonomi sering digunakan sebagai indikator perbedaan pendapatan per kapita rata-rata, antar kelompok tingkat pendapatan, antar kelompok lapangan kerja, dan antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengaruh tenaga kerja, pengangguran dan penduduk miskin terhadap tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi Penelitian ini menggunakan data panel yang terdiri dari 5 Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta. Data dianalisis dengan pendekatan Random Effect dan dianalisis menggunakan program eviews 6.0. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja, pengangguran, dan penduduk miskin berpengaruh terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta baik secara parsial maupun bersama-sama selama tahun penelitian 2009-2013. Tetapi secara parsial variabel tenaga kerja mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta selama tahun penelitian 2009-2013.
Kata Kunci : Ketimpangan pembangunan ekonomi, data panel, Indeks Williamson (IW), Tenaga Kerja (TK), Pengangguran (P), Penduduk miskin (PM), random effect
ABSTRACT
FACTORS THAT AFFECTING TO THE INEQUALITY OF ECONOMICS
DEVELOPMENT IN DKI JAKARTA PROVINCE PERIOD 2009-2013
Inequality of economic often used as an indicator of differences in income per capita on average, inter-group income levels, employment among groups, and between regions. This study aims to provide empirical evidence about the influence of labor, unemployment and poor people to the inequality of economic development. This study uses panel data consisting of 5 districts in the province of DKI Jakarta. Analysis with Random Effect and uses eviews 6.0 software. Calculation shows that the variable labor, unemployment and poor people affect the inequality of economic development in DKI Jakarta Province either partially or jointly. But in partial influence of labor have a negative effect on the level of inequality of economic development in DKI Jakarta province during the study year 2009-2013.
Keyword : inequality of economic development, panel data, Williamson indeks, employment, unemployment, poor people, development, random effect.1011021084 RANGGA SATRIA RAHARDIANSYAH rahadiansyah@gmail.com2015-12-31T04:29:04Z2015-12-31T04:29:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16487This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/164872015-12-31T04:29:04ZANALISIS KAUSALITAS PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB, EKSPOR,
DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DI INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas antara Produk
Domestik Bruto (PDB), Foreign Direct Invesment (FDI), dan Ekspor di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data time series yang diambil dari Bank Indonesia
(BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 2004:Q1-2014:Q4. Alat
analisis yang digunakan adalah Granger Causality dengan program E-views. Hasil
dari penelitian dapat diketahui terdapat hubungan dua arah dan satu arah.
Hubungan dua arah ditunjukan antara variabel PDB dengan ekspor dan PDB
dengan FDI. Sedangkan hubungan satu arah ditunjukan oleh variabel ekspor
dengan FDI.
Kata Kunci : PDB, FDI, Ekspor dan Kausalitas Granger
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This study aimed to analyze the causality relationship between Gross Domestic
Product ( GDP ) , export, and Foreign Direct Investment ( FDI ) in Indonesia. This
study uses time series data taken from Bank Indonesia ( BI ) and the Badan Pusat
Statistik ( BPS ) in the period 2004: Q1-2014 : Q4 . The analytical used Granger
Causality method using E-views program assistance. Results of this study indicate
there are two way relationship between GDP with export and GDP with FDI .
Meanwhile there is one way relationship between variable export with FDI.
Keywords : GDP , FDI , exports and Granger Causality(1111021092) Panji Kesuma Yudapanji.kesumayuda@yahoo.com2015-12-31T03:46:39Z2015-12-31T03:46:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16482This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/164822015-12-31T03:46:39ZANALISIS KINERJA KEBIJAKAN MONETER BANK INDONESIA
PERIODE (2005:07-2014:07)Kebijakan moneter adalah komponen kunci dari kebijakan ekonomi.
Kebijakan moneter adalah semua tindakan yang diambil oleh bank sentral untuk
mengubah kondisi moneter dalam ekonomi dan keuangan yang diperhatikan.
Sebab tujuan inflasi yang rendah yang menyertai penciptaan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan
seberapa besar kebijakan moneter Bank Indonesia yang diimplementasikan
melalui inflation targeting framework (ITF) jalur suku bunga Bank Indonesia (BI
rate) terhadap inflasi, nilai tukar, suku bunga deposito, dan Pertumbuhan
ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah VAR/VECM.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel independen secara
keseluruhan dalam penelitian ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
variabel dependen. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa masing-masing
variabel memiliki efek positif dan negatif pada pertumbuhan ekonomi, inflasi,
nilai tukar, suku bunga deposito
Kata Kunci : Kebijakan moneter, Inflation Targeting Framework, suku bunga
Bank Indonesia, Nilai tukar, Pertumbuhan Ekonomi Vector auto
regressions/ Vector error correction model (VAR/VECM).
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
Monetary policy is a key component of economic policy. Monetary policy
is all the actions taken by the central bank to change monetary conditions in the
economy and finance are concerned. It’s purpose low inflation that accompanied
the creation of sustainable economic growth.
The aim in this study was to find out how and how much monetary policy
implemented by Bank Indonesia as the start of Inflation Targeting Framework
through Bi rate inflation, interest rate of deposits, exchange rate, and economic
growth. analysis tool used is Vector auto Regressions/Vector Error Correction
Model (VAR/VECM) method.
From the research found that overall independent variables in this study
has a effect significant on the dependent variable based on the test results showed
that each variable has positive and negative effects on economic growth, inflation,
exchange rate, interest rate of deposits.
keywords : Kebijakan Moneter ,Inflation Targeting Framework (ITF),BI Rate,
Exchange rate, Inflation, Economic Growth, Vector auto Regressions /Vector
Error Correction Model (VAR/VECM).(0911021045) ELI FAJAR LAIYAalifajarlaiya@gmail.com2015-12-30T08:43:28Z2015-12-30T08:43:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16445This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/164452015-12-30T08:43:28ZANALISIS DEFISIT APBN DI INDONESIA
(1985-2014)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan transfer ke
daerah terhadap defisit APBN di Indonesia. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah defisit APBN di Indonesia dan variabel bebas yang digunakan adalah
inflasi, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan defisit APBN tahun
sebelumnya serta kebijakan transfer ke daerah sebagai focus penelitian. Penelitian
ini menggunakan data time series periode 1985-2014. Analisis yang dilakukan
adalah analisis deskripsi kuantitatif pada analisis jangka pendek dan jangka
panjang. Alat analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM)
untuk analisis jangka pendek dan regresi linier berganda dengan metode Ordinary
Least Square (OLS) untuk jangka panjang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek dan jangka
panjang variabel inflasi, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, defisit APBN
tahun sebelumnya dan kebijakan transfer ke daerah secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap defisit APBN di Indonesia. Dari hasil
penelitian ini juga kita dapat melihat pengaruh dari kebijakan yang diambil
pemerintah yaitu kebijakan transfer ke daerah terhadap Defisit APBN di
Indonesia.
Kata kunci: Defisit APBN di Indonesia, kebijakan transfer ke daerah, inflasi,
harga minyak dunia, nilai tukar rupiah defisit APBN tahun
sebelumnya, Error Correction Model (ECM), Ordinary Least
Square (OLS).
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This research aims to analyze influence judgment of transfer to region for
deficit APBN in Indonesia. Dependent variables in this research is defiscit APBN
in Indonesia and Independent variables are inflation, world oil price, exchange
rates, before years deficit APBN in Indonesia, and judgment of transfer to region
like the focus research. Data used in this research was time-series data in research
periode of 1985-2014. Analysis method used in this research was descriptive
quantitative analysis method for long term and short term. Tools analysed used in
this research was Error Correction Model (ECM) for short term analysed and
liniear regression with method Ordinary Least Square (OLS) for long term.
Result of the research shows in long term and short term, defiscit APBN in
Indonesia and Independent variables are inflation, world oil price, exchange rates,
before years deficit APBN in Indonesia, and judgment of transfer to region maner
to together is positive and significanly impact on deficit APBN in Indonesia.
From the result of the research we can see influence from judgment make of
government that is judgment of transfer to region for deficit APBN in Indonesia.
Key words: deficit APBN in Indonesia, judgment of transfer to region, inflation,
world oil price, exchange rates, before years deficit APBN in
Indonesia, Error Correction Model (ECM), Ordinary Least Square
(OLS), exchange rate and BI-Rates, Error Correction Model (ECM),
Ordinary Least Square (OLS).1111021007 AHMAD YUDIahmadyudi69@gmail.com2015-12-23T07:03:27Z2015-12-23T07:03:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16168This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161682015-12-23T07:03:27ZANALISIS TARIF RETRIBUSI TERMINAL DALAM RANGKA PENINGKATAN PAD KOTA BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah. Retribusi terminal merupakan salah satu komponen retribusi daerah terutama di Kota Bandar Lampung. Masalah yang terjadi adalah bahwa peraturan daerah yang memuat tentang retribusi terminal di Kota Bandar Lampung telah lama tidak dirasionalisasi sehingga perlu adanya perbaikan tarif dan estimasi target penerimaan retribusi terminal pada tahun – tahun mendatang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data realisasi penerimaan retribusi Kota Bandar Lampung tahun 2010 – 2013 dan data realisasi penerimaan retribusi terminal Kota Bandar Lampung tahun 2010 – 2014. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan dengan menggunakan teori – teori dan data – data yang berhubungan dengan penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tarif dari masing – masing retribusi terminal harus dirasionalisasi secara berkala dengan memperhatikan tingkat inflasi yang terjadi di Kota Bandar Lampung sehingga target penerimaan di masa depan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan realisasi penerimaan sebelum rasionalisasi tarif serta kenaikannya melampaui tingkat inflasi yang terjadi di Kota Bandar Lampung.
Kata kunci : Rasionalisasi tarif retribusi terminal, Peningkatan PAD.
ABSTRACT
The original income of region is the income of region that a source from the outcome of region tax, the income of fee to use a public facility, the income of wealth management region that is separated and the others valid PAD, that the aim to give freedom for region in digging the funding of the implementation autonomy region. The fee to use a public facility of terminal is one of the fee to use a public facility region especially in Bandar Lampung city. The problem that occurs is regulation of region that lades about the fee to use a public facility in Bandar Lampung city it has not been rationalized so that it needs the improvement of fare and approximate estimation in the acceptance of fee to use a public facility in terminal in the coming years. The data that is used in this research is the data of the realization of fee to use a public facility acceptance in Bandar Lampung in year 2010 – 2013 and the data of realization of fee to use a public facility terminal in Bandar Lampung in year 2010 – 2014. The method of analysis that is used in this research is the method of descriptive quantitative analysis, this research is processed and analyzed to get the conclusion by using the theories and the datas that be related to this research. The conculasion of this research is the fare from each of fee to use public facility in terminal must be rationalized in periodic with focus on level of the inflation that occurs in Bandar Lampung city so that the target of the acceptance in the future is higher its value that is compared with the realization of acceptance before the rationalization fare along with its ascension exceeds the level of inflation that occurs in Bandar Lampung city.
Keyword : the rationalization fare off fee to use a public facility in terminal, the increase of PAD0911021058 HARPAN SAPUTRAharpansaputra@rocket.com2015-12-23T03:04:58Z2015-12-23T03:04:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16129This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161292015-12-23T03:04:58ZANALISIS TINGKAT PERSAINGAN USAHA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA INDUSTRI GENTENG PRESS
DI KABUPATEN PRINGSEWU
ABSTRAK
Kabupaten Pringsewu yang terletak di antara Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus memiliki potensi industri salah satunya industri genteng press.Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan akan pemukiman semakin meningkat. Hal ini yang membuat permintaan akan bahan bangunan mengalami peningkatan. Genteng sebagai salah satu bahan pokok dalam pembuatan sebuah pemukiman mendapat dampak positif dari adanya peningkatan permintaan pemukiman tersebut sehingga permintaan akan genteng mengalami peningkatan dan kemajuan di beberapa daerah. Tujuan penelitian mengetahui tingkat persaingan dan kinerja serta mengetahui apakah tingkat persaingan usaha berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada industri genteng press di Kabupaten Pringsewu. Teknik pengambilan sampel penelitian ini, ditentukan dengan metode non probability sampling dan menggunakan metode purposive. dengan metode non probability sampling dan menggunakan metode purposive, besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Slovin. Alasan menggunakan rumus tersebut adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif dan lebih pasti atau mendekati populasi yang ada. Metode analisis yang digunakan yaitu perhitungan pangsa pasar, indeks herfindahl, indeks profitabilitas dan korelasi.
Berdasarkan hasil perhitungan pangsa pasar dan indeks herfindahl menunjukkan tingkat persaingan pada industri genteng press adalah persaingan monopolistik, sedangkan perhitungan indeks profitabilitas menunjukkan baik karena sebagian besar pengrajin mampu menghasilkan keuntungan dengan rata - rata indeks profitabilitas perusahaan 50 %. Hasil korelasi ( hubungan ) tingkat persaingan usaha mempunyai hubungan erat dan positif antara tingkat persaingan dengan kinerja perusahaan sebesar 0,635.
Kata Kunci : Pangsa Pasar, Indeks Herfindahl, Profitabilitas, StrukturPasar, Kinerja Perusahaan
ABSTRACT
The Pringgsewu county that lies between the Pesawaran and Tanggamus county has potential industries which one of them is press roof tile industry. The high rate of population growth makes the need for housing is increasing. This makes the demand for building materials has increased. roof Tile as one of the main material for building the settlement gets the positive impact of the increasing demand for these settlements so the demand for roof tile is increasing and it makes the development of that area is increasing also. This study is aimed to know the level of competition and performance and also to determine whether the level of competition affects the company's performance in the press roof tile industry in pringsewu county. The sampling technique of this study is determined by using non-probability sampling method and purposive method. By using non-probability sampling method and using purposive sampling method, the sample size in this study is determined by using Slovin formula. The Reason for using this formula is to obtain a representative and right sample or closer to the existing population. The analytical method used is the calculation of market share, the Herfindahl Index, the profitability and correlation index.
Based on the calculation of market share and the Herfindahl Index show the level of competition at the press roof tile industry is monopolistic competition, whereas the profitability index calculation shows good profitability because most of craftsmen are able to get the profit with the average index of profitability of the company to 50%. The Result shows that the business competition level has the close and positive correlation to the company's performance as much as 0,635
Keywords : Market Share, Index Herfindahl, Profitability, Marker Structure, Performance
1111021015 ARIEF BUERO HARIANJAariefbueroharianja@gmail.com2015-12-23T02:22:16Z2015-12-23T02:22:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16134This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161342015-12-23T02:22:16ZPRODUKTIVITAS INDIVIDUAL TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KERUPUK KEMPLANG DI SENTRA INDUSTRI DALAM WILAYAH KELURAHAN BUMI WARAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap produktivitas individual tenaga kerja industri kerupuk kemplang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah upah, kondisi kerja, motivasi kerja, insentif , dan pengalaman kerja. Data yang digunakan adalah data cross section. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap produktivitas individual tenaga kerja kerupuk kemplang. Secara parsial, variabel upah berpengaruh positif dan signifikan, kondisi kerja berpengaruh positif dan signifikan, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan, insentif berpengaruh positif dan signifikan, dan pengalaman kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas individual tenaga kerja pada industri kerupuk kemplang ini adalah sangat produktif.
Kata Kunci : Produktivitas individual tenaga kerja, upah, kondisi kerja, motivasi kerja, insentif, pengalaman kerja.
ABSTRACT
INDIVIDUAL LABOR PRODUCTIVITY OF INDUSTRY KEMPLANG AT CENTER INDUSTRY IN AREAS BUMI WARAS AND FACTORS AFFECTING
This research aims to identify and analyze the effect of independent variables on individual labor productivity industry kemplang. The independent variable in this research was the wages, the working condition, the work motivation, the incentives, and the work experience. The data used is the cross section data. The analysis used in this research use multiple linear regression analysis by using the Ordinary Least Square method (OLS).
The estimation results show that simultaneously the independent variables significant influence on individual labor productivity industry kemplang. In partial, the wages have a positive and significant effect, the working condition have a positive and significant effect, the work motivation have a positive and significant effect, the inentives have a positive and significant effect, and the work experience have a positive and not significant effect. Additionally, the results showed that indivual labor productivity industry kemplang was very productive.
Keyword : Individual labor productivity, the wages, the working condition, the work motivation, the incentives, the work experience..1111021108 SRI WIJAT NIKA2015-12-22T08:34:44Z2015-12-22T08:34:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16117This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161172015-12-22T08:34:44ZANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDUDUK RUMAH TANGGA DESA UNTUK BERPATISIPASI DI KEGIATAN EKONOMI NON PERTANIAN KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN (Studi Kasus Desa Way Harong)ABSTRAK
Teori keputusan adalah mengenai cara manusia, dalam sebuah situasi tertentu, memilih pilihan diantara pilihan yang tersedia secara acak, guna mencapai tujuan yang hendak diraih. Kegiatan ekonomi non-pertanian atau rural non-farm economy activities (RNFE) memiliki pengertian yaitu segala aktivitas yang memberikan pendapatan (termasuk pendapatan barang) yang bukan merupakan kegiatan pertanian (semua kegiatan produksi makanan primer, bunga, dan serat –meliputi proses tanam, ternak, hortikultura, kehutanan, dan perikanan yang berlokasi di wilayah pedesaan.
Penelitian ditujukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk rumah tangga desa untuk berpatisipasi di kegiatan ekonomi non-pertanian Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran (Studi kasus desa way harong ) yang dilihat dari tiga aspek yaitu dari aspek pendapatan, aspek pendidikan dan aspek usia.
Hasil analisis menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk rumah tangga desa di kegiaatan ekonomi non-pertanian Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran (studi kasus desa way harong) pada aspek pendapatan dan aspek pendidikan berpengaruh positif di kegiatan ekonomi non-pertanian, sedangkan pada aspek usia berpengaruh negatif terhadap kegiatan ekonomi non-pertanian
Kata Kunci : keputusan, penduduk rumah tangga, ekonomi non-pertanian.
ABSTRACT
Decision theory is about how human beings, in a certain situation, choose option among the available options at random, in order to achieve the objectives to be achieved. Non-agricultural economic activities or rural non-farm economy activities (RNFE) has the sense that all activities which provide revenue (including revenue items) that is not an agricultural activity (all primary food production activities, flowers, and fiber - process of planting, livestock , horticulture, forestry, and fisheries are located in rural areas.
The research aimed to identify factors that affect the residents of rural household's decision to participate in non-agricultural economic activities Sub district Way Lima Pesawaran District (Case Study village Way Harong) as seen from three aspects, namely from the aspect of income, education aspect and the aspect of age.
Results of the analysis showed that the factors that influence the decision of residents of rural household in non-economic . Way District of Lima District Pesawaran (case study of the village Way Harong ) on aspects of revenue and positive influence on the educational aspects of non-agricultural economic activities, while at the age aspect influential negative to non-agricultural economic activities
Keywords: decision, residents of households, non-agricultural economy.0851021022 Irva Hasahirva_hafsah@yahoo.com2015-12-18T06:19:55Z2015-12-18T06:19:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15874This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/158742015-12-18T06:19:55Z
HUBUNGAN ANTARA MARGIN BANK SYARIAH DENGAN BI RATE DAN SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara margin bank Syariah, BI Rate dan suku bunga kredit bank konvensional di Indonesia selama periode 2008:1 – 2014:12. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kausalitas Granger. Data yang digunakan adalah data sekunder selama periode 2008:1 – 2014:12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Margin Bank Syariah dan BI Rate tidak berhubunan signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Margin Bank Syariah dan Suku Bunga Kredit Bank Konvensional berhubunan signifikan pada tingkat keyakinan 95%. BI Rate dan Suku Bunga Kredit Bank Konvensional berhubunan signifikan pada tingkat keyakinan 95%.
Kata kunci : Margin, Bank Syariah, Bagi Hasil
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between the Margin Islamic Bank, BI Rate, Interest Rates Conventional Banks in Indonesia during the period 2008: 1-2014: 12. The method used in this study is the Granger Causality Test. The data used is secondary data during the period 2008: 1-2014: 12.
The results showed that the margin Islamic Bank and BI Rate relates not significant at 95% confidence level. Margin Islamic Banking and Conventional Bank Loan Interest significant related at 95% confidence level. BI Rate and Interest Rates Bank Conventional significant related at 95% confidence level.
Keywords : Margin, Islamic Bank, Revenue Sharing
1111021068 IZZUDDIN YAHYA ALQASSAMyahyalzzuddin@gmail.com2015-12-11T04:12:01Z2015-12-11T04:12:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15575This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/155752015-12-11T04:12:01ZANALISIS RESPON PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP
GUNCANGAN INSTRUMEN MONETER DI INDONESIA
(PERIODE 2002:Q1-2014:Q4)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pertumbuhan ekonomi yang
dipengaruhi oleh guncangan variabel bebas, yaitu : suku bunga SBI, suku bunga
deposito, suku bunga kredit modal kerja, suku bunga kredit investasi dan suku
bunga kredit konsumsi. Penelitian ini menggunakan data time series periode
2002:Q1-2014:Q4. Alat analisis yang digunakan adalah alat regresi berganda
dengan metode Vector Error Correction Model (VECM). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa suku bunga SBI berpengaruh negatif dan siginifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi, selain itu juga suku bunga kredit modal kerja
juga berpengaruh negatif dan signifikan. Sedangkan suku bunga kredit investasi
dan suku bunga kredit konsumsi tidak berpengaruh signifikan.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Suku Bunga SBI, Suku Bunga deposito,
Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Suku Bunga Kredit Investasi, Suku Bunga
Kredit Konsumsi.
ABSTARCT BAHASA INGGRIS
ANALYSIS OF ECONOMIC GROWTH RESPONSE TO SHOCKS
MONETARY INSTRUMENTS IN INDONESIA
(PERIOD 2002: Q1-2014: Q4)
ANALYSIS OF ECONOMIC GROWTH RESPONSE TO SHOCKS
MONETARY INSTRUMENTS IN INDONESIA
(PERIOD 2002: Q1-2014: Q4)1111021020 Ayuni Dina TiaraAyunidinatiara@gmail.com2015-12-11T02:56:09Z2015-12-11T02:56:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15562This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/155622015-12-11T02:56:09ZANALISIS DINAMIS PENGARUH INSTRUMEN FISKAL TERHADAP PDRB DAN INFLASI DI PROVINSI LAMPUNGABSTRAK
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah dan penerimaan pajak terhadap PRDB dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan juga untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah dan pajak terhadap inflasi dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data runtun waktu selama 30 tahun dari tahun 1984 sampai tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan dinamis Error Correction Model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen fiskal lebih mempunyai pengaruh dalam jangka panjang terhadap PDRB di Provinsi Lampung. Dalam jangka pendek pengeluaran pemerintah dan pajak memiliki pengaruh yang positif terhadap PDRB sedangkan dalam jangka panjang pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang negatif dan pajak berpengaruh positif terhadap PDRB. Hasil instrumen fiskal terhadap inflasi di Provinsi Lampung lebih mempunyai pengaruh dalam jangka pendek di bandingkan dengan jangka panjangnya. Hasil menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif terhadap inflasi dan pajak berpengaruh positif terhadap inflasi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjangnya.
Kata Kunci : pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, PDRB, inflasi, ECM.
ABSTRACT
Fiscal policy is an economic policy in order to steer the economy to be better with the change of government revenue and expenditure. The main instrument of fiscal policy is the government's revenues and expenditures are closely related to taxes.
The aim of this study was to determine the effect of government spending and tax revenue to PRDB in the short term and long term and also to determine the effect of government spending and taxes to inflation in the short term and in the long term. The data used in this study is time series data for 30 years from 1984 until 2013 using a dynamic approach Error Correction Model.
The results showed that the fiscal instrument that government spending in the short-term positive effect on GDP and in the long-term negative effect on GDP in the province of Lampung. While the tax in the short term and not long-term negative effect on GDP.
Results of fiscal instruments to inflation in Lampung Province, namely, government spending negatively affect inflation in the short term and long term. Taxes in the short term and long term positive effect on inflation in Lampung Province.
Keywords: government spending, tax revenue, GDP, inflation, ECM.
1111021025 Deftiana Zerlinda2015-12-03T07:57:22Z2015-12-03T07:57:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15130This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/151302015-12-03T07:57:22Z
ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI SEKTOR NON BASIS KOTA BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
Sebagai pusat pertumbuhan ekonomomi Provinsi Lampung, maka Kota Bandar Lampung harus mampu mencapai target pertumbuhan yang sudah dicanangkan dalam dokumen Peerencanaan Kota Bandar Lampung. Pada Rencana Pembangunan jangka Menengah Kota Bandar Lampung, telah ditetapkan target pertumbuhan Kota Bandar Lampung selama tahun 2013-2018 sebesar 6,5%. Target tersebut tentu harus didukung oleh implikasi kebijakan Pemerintah daerah Kota Bandar Lampung dalam rangka mencapai target pertumbuhan Kota bandar Lampung.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama; Sektor pertanian memiliki nilai rata-rata indeks LQ sebesar 0,1 sedangkan sektor pertambangan dan penggalian hanya memiliki nilai rata-rata indeks LQ 0,62. Sedangkan sektor lainnya merupakan sektor basis, kedua; Nilai-nilai ICOR Kota Bandar Lampung tahun 2009 sampai 2012 sebesar 9,15, ketiga; untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% maka dibutuhkan investasi sebesar 59,47% PDRB.
Kata Kunci : Struktur ekonomi, sektor basis, sektor non basis, investasi.
ABSTRACT
As a growth center ekonomomi Lampung Province , the city of Bandar Lampung should be able to achieve the growth targets that have been proposed in the document Peerencanaan Bandar Lampung. In the Medium -term Development Plan of the city of Bandar Lampung , has set the growth target of Bandar Lampung during the years 2013-2018 amounted to 6.5 % . Such targets would have to be supported by local government policy implications of Bandar Lampung in order to achieve the growth target port city of Lampung .
The results showed that, first; The agricultural sectorhasan average valueof 0.1 LQ whilemining and quarrying sectoronly hasan average value of 0.62LQ. While other sectorsis a sectorbasis, second; The value of ICOR value of Bandar Lampung in 2009 to 2012 amounted to 9.15, third; to boost economic growthby 6.5% then it takesan investment of 59.47% GDP.
Keywords : economic structure , basis sector, non- basis sector, and investation .
0911021135 Tiara Nur AndiniAndinizawawi@gmail.com2015-11-02T07:15:10Z2015-11-02T07:15:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14315This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/143152015-11-02T07:15:10ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA WARUNG MAKAN
DI JALAN Z.A. PAGAR ALAM KOTA METROPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
variabel modal usaha, jumlah jam kerja, lama usaha, dan variasi menu terhadap
pendapatan pedagang kaki lima warung makan di Jalan Z.A. Pagar Alam, Kota
Metro. Dalam penelitian ini menggunakan data primer, melalui penyebaran
kuisioner dan wawancara langsung dengan jumlah responden sebanyak 52
pedagang kaki lima. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis regresi linier berganda (OLS).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel modal usaha, lama
usaha, dan variasi menu berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
pedagang kaki lima. Sedangkan variabel jam kerja tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima warung makan di Jalan
Z.A.Pagar Alam, Kota Metro.
Kata Kunci : Pendapatan, Modal Usaha, Jumlah Jam Kerja, Lama Usaha, dan
Variasi Menu
Abstrac
This study aims to determine and analyze the influence of variables
capital, working hours, long business and variation in the menu on the income
hawker food stalls in Z.A. Pagar Alam Street, Metro City. In this study, using
primary data through questionnaires and interviews by respondents are as many as
52 hawkers. The analysis method used in this study method of linear regression
analysis (OLS).
The results of this study indicate that the variable capital, the old business,
and menu variation and significant positive effect on revenues merchant vendors.
While the variable labor hours distance between the merchant does not
significantly affect the revenue hawker food stalls in Z.A. Pagar Alam Street,
Metro City.
Keywords : Income, Venture Capital, Working Hours, Long Business and
Variation Menu1111021126 ZAHARA FITRIAzahara.fitria@gmail.com2015-10-30T07:51:40Z2015-10-30T07:51:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14261This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142612015-10-30T07:51:40ZANALISIS DETERMINAN PRODUKTIVITAS PEDAGANG SAYUR WANITA DI PASAR KOPINDO KOTA METROABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penghasilan suami, usia, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap produktivitas pedagang sayur wanita yang berada di Pasar Kopindo Kota Metro. Produktivitas dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan pendapatan pedagang dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Metro. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner dan wawancara langsung kepada 54 responden. Pengambilan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dan teknik sampel yang digunakan yaitu random sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode regresi logistik biner. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel penghasilan suami tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas, sedangkan faktor yang signifikan terhadap produktivitas yaitu usia dan jumlah tanggungan keluarga.
Kata Kunci : Produktivitas, Penghasilan Suami, Usia, dan Jumlah Tanggungan
Keluarga
ABTRAK INGGRIS
This research aimed to analyze the effect of the husband’s income, age, and the amount of family burden on productivity of female vegetable seller in the Kopindo’s market Metro city. Productivity in this research was measured by comparing the seller’s income with the local minimum wage (UMR) of Metro city.This research uses primary data obtained from questionnaires and interviews to 54 respondents. Collecting data used slovin formula and collecting technique data used random sampling.The method of analysis used binary logistic regression. The results of this research showed the variable husband’s income not significant effect for productivity, while the factors of productivity were the ages and the amount of family burden.is significant.
Keywords : Productivity, The Husband’s Income, Age and The amount of family
burden1111021116 TRIA PUTRI LESTARItriaputrii@gmail.com2015-10-30T06:28:14Z2015-10-30T06:28:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14293This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142932015-10-30T06:28:14ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN VOLUME KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA TAHUN 2009.01-2014.08Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan kredit perbankan dalam bank umum di Indonesia yang mana terdiri dari beberapa variabel yaitu Dana Pihak Ketiga, Capital Adequancy Ratio, Non Performing Loan, dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model dengan menggunakan data sekunder dalam bentuk data runtun waktu bulanan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi hubungan antara variabel dependen kredit dengan keempat variabel bebas baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, hubungan antara variable bebas DPK, NPL, dan SBI berhubungan positif dengan variabel dependen volume kredit pada bank umum di Indonesia dan variabel bebas CAR berhubungan negatif dengan variabel dependen volume kredit pada bank umum di Indonesia, ini berarti ketiga variabel bebas dalam penelitian ini sesuai dengan hipotesis awal dan satu variabel bebas lainnya berhubungan negatif, variabel DPK berpengaruh positif dan signifikan, variabel NPL berpengaruh positif dan signifikan pada jangka panjang sementara positif tetapi tidak signifikan pada jangka pendek, variabel SBI berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit bank umum di Indonesia. Sementara berpengaruh sebaliknya terhadap variabel CAR yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap volume kredit.
Kata kunci : Total Kredit, Kredit bank umum, Dana pihak Ketiga, Capital adequancy Ratio, Non Performing Loan, Suku bunga Serifikat Bank Indonesia, Error Correction Model, Bank umum.
Abstrak Bahasa Inggris
The purpose of this study was to analyze factors that influence the development of bank credit at commercial banks in Indonesia which consists of several variables: Third Fund, Capital Adequacy Ratio, Non-performing loans, and the interest rate of Bank Indonesia Certificates. The model used in this study is the Error Correction Model by using secondary data of monthly time series data.
These results indicate that there is a relationship between the dependent variable credit with four independent variables in both the short and long term, the relationship between independent variable DPK, NPL, and SBI is positively effected to dependent variable volumes of credit at commercial banks in Indonesia andthe independent variable CAR negatively related to dependent variable volumes of credit at commercial banks in Indonesia, this means that three independent variables in this study is consistent with the initial hypothesis and the other independent variables negatively related, variable DPK positive and significant impact, variable NPL positive and significant impact at long-term positive related but not significant in the short-term, variable SBI positive and significant impact on the volume of commercial bank credit in Indonesia. While the opposite effect on the variable CAR negative and not significant effect on the volume of credit.
Keywords: Total loans, commercial bank loans, third-party funds, capital adequacy ratio, non-performing loan, interest rate of Bank Indonesia Certificate, Error Correction Model, general bank.
1111021064 Indah Permatasariindahps21@gmail.com2015-10-30T03:50:31Z2015-10-30T03:50:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14265This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142652015-10-30T03:50:31ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA INDUSTRI SEDANG DAN BESAR
DI PROVINSI LAMPUNGTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel upah minimum, produk domestik regional bruto, dan Output industri sedang dan besar terhadap kesempatan kerja. Alat analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linier berganda dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Penelitian ini menggunakan data time series tahunan yang diperoleh dari BPS Lampung dan Disnakertrans Lampung. Berdasarkan hasil regresi Ordinary Least Square, dapat diketahui bahwa secara parsial variabel produk domestik regional bruto pengaruh positif yang signifikan terhadap kesempatan kerja industri sedang dan besar di Lampung.
Sedangkan variabel upah minimum dan output industri sedang dan besar memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap kesempatan kerja industri sedang dan besar di Lampung. Serta secara bersama-sama dan signifikan seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap kesempatan kerja industri sedang dan besar di Lampung.
Kata Kunci : kesempatan kerja, upah minimum, produk domestik regional bruto, output, Ordinary Least Square.
Abstrak Bahasa Inggris
The purpose of this study was to analyze the effect of variable minimum wage, gross regional domestic product and industrial output medium and large on employment. The analytical tool used is multiple linear regression analysis model by the method of least squares (Ordinary Least Square). This study uses annual time series data obtained from BPS Disnakertrans Lampung and Lampung. Based on the results of Ordinary Least Squares regression, it is known that in partial regional gross domestic product is a significant positive effect on employment of medium and large industries in Lampung.
While the minimum wage and output variables medium and large industrial and significant negative impact on employment of medium and large industries in Lampung. As well as jointly and significant all variables used in this study affect the employment opportunities of medium and large industries in Lampung.
Keywords: employment, minimum wages, gross regional domestic product, output, Ordinary Least Square.1011021087 RIDHWAN DWIMEIYANTOridhwandwimeiyanto@yahoo.co.id2015-10-30T03:39:07Z2015-10-30T03:39:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14266This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142662015-10-30T03:39:07ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KECAMATAN TANJUNG SENANG KOTA BANDAR LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kesadaran, kemampuan serta pelayanan wajib pajak PBB terhadap kepatuhan wajib pajak PBB di kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak PBB adalah kemampuan wajib pajak dan pelayanan wajib pajak. Sedangkan untuk kesadaran wajib pajak, analisis data menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak PBB di Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung.
Kata Kunci: kesadaran wajib pajak PBB, kemampuan wajib pajak PBB, pelayanan wajib pajak PBB, kepatuhan wajib pajak PBB, Regresi Logistik.
Abstrak Bahasa Inggris
This study aimed to examine the effect of consciousness, the ability, and services taxpayers on compliance of taxpayers at Tanjung Senang districts of Bandar Lampung city. Results of logistic regression analysis showed that the factors significantly influence taxpayer compliance are the ability of taxpayers and the services taxpayer. As for the taxpayer awareness, analysis of the data showed no significant effect on the compliance of taxpayers the land and building taxes (PBB) in the district at Tanjung Senang of Bandar Lampung city.
Keywords: Taxpayers awareness, taxpayers ability, taxpayers services, taxpayers
compliance, logistic regression.1111021115 TRI MULYANItrimulyani2011@gmail.com2015-10-30T03:18:57Z2015-10-30T03:18:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14269This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142692015-10-30T03:18:57ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSIKLIKALITAS SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA
(PERIODE 2009 : Q1 – 2013 : Q4)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia. Beberapa variabel bebas yang digunakan adalah Loan to Asset Ratio (LTA), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Concentration Ratio (CR4). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data panel dengan periode penelitian Maret 2009 sampai Desember 2013 dan 4 perusahaan perbankan yang tergolong memiliki aset terbesar di Indonesia sebagai cross section.
Penelitian ini menggunakan metode analisis model data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang tepat untuk menjelaskan pengaruh Loan to Asset Ratio (LTA), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Concentration Ratio (CR4) terhadap prosiklikalitas adalah Fixed Effect Model. Fixed Effect Model menjelaskan bahwa secara parsial variabel LTA, CR4, berpengaruh negatif terhadap prosiklikalitas.
Kata Kunci: Prosiklikalitas, suku bunga kredit perbankan, Loan to Asset Ratio (LTA), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Concentration Ratio (CR4), analisis regresi linier berganda model data panel, Fixed Effect Model.
Abstract
This study aims to identify and analyze the factors that affect prosiclicality of the banking sector in Indonesia. The used variables independent are Loan to Asset Ratio (LTA), Operating Expenses and Operating Income (BOPO) and the Concentration Ratio (CR4). In this study, the data used is panel data with research period March 2009 to December 2013 and 4 banking companies classified as having the largest assets in Indonesia as a cross section.
This study using the tool of analysis is the method of multiple linear regression analysis of panel data models. The results showed that the right model to explain the effect of the Loan to Asset Ratio (LTA), Operating Expenses and Operating Income (BOPO) and the Concentration Ratio (CR4) to procyclicality is Fixed Effect Model. Fixed Effect Model explains that in partial LTA and BOPO negative effect on procyclicality.
Keywords: Procyclicality, bank lending rates, the Loan to Asset Ratio (LTA), Operating Expenses and Operating Income (BOPO), Concentration Ratio (CR4), multiple linear regression analysis of panel data models, Fixed Effect Model.1111021069 KARTIKA PAKPAHANkartikapakpahan69@gmail.com2015-10-30T03:07:01Z2015-10-30T03:07:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14270This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142702015-10-30T03:07:01Z
ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO VALUTA ASING PADA
BANK UMUM SWASTA NASIONAL (BUSN) DEVISA
DI INDONESIA (PERIODE 2005:Q1 – 2014:Q2)
ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis permintaan deposito valuta asing pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa di indonesia. Variabel yang digunakan adalah suku bunga LIBOR, PDB Perkapita, nilai tukar dan suku bunga deposito rupiah. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data kuartal yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistika selama periode 2005:Q1 – 2014:Q2, dengan menggunakan metode analisis Error Correction Model (ECM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable suku bunga LIBOR, PDB perkapita, nilai tukar dan suku bunga deposito rupiah berpengaruh positif dan signifikan. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama seluruh variable bebas dalam model yang digunakan berpengaruh signifikan dalam jangka pendek terhadap variabel terikat yaitu permintaan deposito valas pada BUSN Devisa di Indonesia.
Kata kunci: Analisis permintaan deposito valuta asing. suku bunga LIBOR, PDB perkapita (PDB), nilai tukar, suku bunga deposito rupiah.metode Error Correction Model.
ABSTRAK INGGRIS
This research aims to identify and analyse the demand of foreign exchange deposits in foreign exchange in Indonesia. Variable used is the LIBOR interest rates, per capita GDP, exchange rates and interest rates on deposits in rupiah. In this study, the data used are derived from quarterly data on Bank Indonesia (BI) and the Central Bureau of statistics (BPS) over the period 2005-2014: Q1 Q2, by using methods of the analysis of the Error Correction Model (ECM).
The results showed that the variable interest rate LIBOR, the per-capita GDP, exchange rates and interest rates on deposits in rupiah a positive and significant impact. F-test statistic show that simultanesously all independent variables used in the model have a significant effect in the short term against the dependent variable is the currency demand deposits in foreign exchange in Indonesia.
Key words: Analysis of demand for foreign currency deposits. LIBOR interest rates, GDP per capita (GDP), exchange rates, interest rates on deposits in rupiah. method of Error Correction Model
1111021109 SUCI MELYANI2015-10-30T01:41:55Z2015-10-30T01:41:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14259This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142592015-10-30T01:41:55ZANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERAAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran di Sumatera Tahun 2009 – 2013. Data yang digunakan adalah data sekunder yang disusun secara panel yang tersusun atas 10 Provinsi di Sumatera dari Tahun 2009 hingga Tahun 2013. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda metode Ordinary Least Square (OLS) dengan pendekatan Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia mempunyai pengaruh negatif dan signifikan sedangkan inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera.
Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, kualitas sumber daya manusia, tingkat pengangguran, sumatera, OLS
Abstract
This study aims to obtain empirical evidence on the influence of economic growth, inflation and quality of human resources on unemployment rate in Sumatera in 2009 – 2013. The secondary data as used in the research such as panel data from 10 province of Sumatera from the periode 2009 until 2013. The analytical tool used is multiple regression method of Ordinary Least Square (OLS) approach to Fixed Effect Model. The research finding indicate that economic growth and quality of human resources have a negative and significant impact whereas inflation does not have significant impact on unemployment rate in Sumatera.
Key Words: Economic growth, inflation, quality of human resources, unemployment rate, sumatera, OLS
1011021130 INAYA INSANIA FITRIEinaya.insania.f@gmail.com2015-10-29T02:55:14Z2015-10-29T02:55:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14071This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/140712015-10-29T02:55:14ZDETERMINAN KONSENTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI
DI KOTA BANDAR LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis determinan
atau faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konsentrasi pada lembaga
pendidikan tinggi yang terjadi di Kota Bandar lampung. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah jumlah usia sekolah, angkatan kerja dan aktivitas ekonomi.
Data yang digunakan adalah data time series. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan
metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas
jumlah usia sekolah dan aktivitas ekonomi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap konsentrasi lembaga pendidikan tinggi di kota Bandar Lampung.
Sedangkan variabel bebas angkatan kerja berpengaruh negatif dan tidak
signifikan. Temuan utama penelitian ini adalah terjadi konsentrasi lembaga
pendidikan tinggi di kota Bandar Lampung sejak tahun 2000 hingga tahun 2013.
Kata Kunci : Konsentrasi Spasial, Aglomerasi
Abstrak Bahasa Inggris
This study aims to identify and analyze the determinants effect of the
concentration on higher education institution that occurred in the city of Bandar
Lampung. independent variable in this study is the number of school age,
Workforce and Economic Activity. The data used is the time series data. The
analysis used in this study using multiple linear regression analysis using
Ordinary Least Square method (OLS).
The estimation results indicate that jointly independent variable number
of school age and economic activity are positive and significant impact on the
concentration of higher education institutions in the city of Bandar Lampung .
While the independent variables of the labor force and no significant negative
effect . The main finding of this study is a concentration of higher education
institutions in the city of Bandar Lampung from 2000 to 2013.
Keywords: Spatial Concentration, Agglomeration1111021037 ELZHA MELLYANI ZAelzhamellyaniza@gmail.com2015-10-29T02:39:16Z2015-10-29T02:39:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14184This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/141842015-10-29T02:39:16ZANALISIS ORIENTASI TEORI LOKASI WEBER TERHADAP KEBERADAAN
INDUSTRI TEMPE KOTA BANDAR LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi keberadaan industri tempe di Kelurahan
Gunung Sulah, Sawah Brebes dan Kedamaian dilihat dari teori lokasi Weber dengan
mengelompokkan model industri berdasrkan bahan baku, tenaga kerjadan pemasaran serta
mengetahui perhitungan indeks material (IM). Populasi dalam penelitian ini sebesar 370 industri
dan jumlah sampel sebanyak 78 industri. Perhitungan sampel dengan menggunakan teknik
Proportionate Stratified Random Sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 model industri. Hasil IM menunjukkan IM kurang dari
1 (< 1) yang artinya dekat dengan pasar atau berorientasi pada pasar. Keuntungan tertinggi
diperoleh pada model industri 4 (bahan baku beli, tenaga kerja tetangga, pemasaran secara
langsung). Keuntungan terendah diperoleh pada model industri 2 (bahan baku beli, tenaga kerja
tetangga, pemasaran melalui tengkulak). Ke-4 model industri tersebut tidak sesuai dengan teori
lokasi Weber karena IM menunjukkan < 1 yang berarti berorientasi lebih ke pasar, namun fakta
menunjukkan lebih beorientasi ke bahan baku. Ketidaksesuaian dengan teori Lokasi Weber juga
terlihat pada perolehan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh tidak berdasarkan penjumlahan
minimum antara biaya transportasi dan tenaga kerja melainkan didapatkan melalui sistem
pemasaran dan asal tenaga kerja.
Kata kunci : Teori Lokasi Weber, Industri Tempe
Abstrak Bahasa Inggris
This research aims to understand the existence orientation of tempe industry in Kelurahan
Gunung Sulah, Sawah Brebes and Kedamaian refer to Weber location theory by grouping
industry model based on material, labor, marketing and understand the index material (IM)
calculation. The population in this research are 370 industry and sample amount are 78
industry. Sample calculation using propotionate stratified random sampling technique. The
data source which is used are primary data and secondary data. Data collection technique
trough interview and documentation. Data analysis using quantity descriptive analysis.
The result of this research shows that there are four industry model. IM result shows IM less
then 1 (1<) which is mean close to the market or market oriented. Maximum benefit obtained
on model industry four (raw material purchasing, neighbor labor and direct labor). Minimum
benefit obtained on model industry two (raw material purchasing, neighbor labor and
marketing trough broker) . This four industry model is unsuitable with Weber location theory
because IM shows <1 which is mean more oriented to the market, but fact it more oriented to
resource. Unsuitable with Weber location theory also visible on benefit acquisition. The
benefit that obtained is not based on minimum calculation between transportation costs and
labor but obtained through marketing system and origin labor.
keyword : Weber Location Theory, Tempe Industry111021087 Nila Ayu Ariestanila050493@gmail.com2015-10-29T02:31:02Z2015-10-29T02:31:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14183This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/141832015-10-29T02:31:02ZANALISIS WILLINGNESS TO PAY MASYARAKAT TERHADAP
PENGGUNAAN JASA PENGOLAHAN SAMPAH
(STUDI KASUS PADA KELURAHAN RAJABASA RAYA)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah faktor seperti jumlah
pendapatan, tingkat pendidikan, dan jumlah frekuensi pengangkutan berpengaruh
terhadap kesediaan membayar (willingness to pay/WTP) oleh responden
pengguna jasa pengolahan sampah. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat
berapa besar nilai WTP yang bersedia dibayarkan oleh responden dan berapa
besar tingkat kepatuhan responden dalam menggunakan jasa pengolahan sampah
di Kelurahan Rajabasa Raya. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari
penyebaran kuisioner. Penelitian ini menggunakan metode Regresi Binary
Logistic dengan alat analisis SPSS ver. 15.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor jumlah pendapatan dan
tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap WTP. Sedangkan
frekuensi pengangkutan memiliki hubungan positif namun tidak signifikan
terhadap WTP. Rata-rata nilai WTP yang bersedia dibayar oleh responden adalah
sebesar Rp. 18.200. Berdasarkan jumlah responden yanag bersedia membayar
dan tidak bersedia membayar, dapat dilihat tingkat kepatuhan masyarakat
terhadap penggunaan jasa pengolahan sampah. Sebesar 73 atau 77,7% responden
memiliki tingkat kepatuhan dengan bersedia membayar untuk tetap menggunakan
jasa pengolahan sampah. Sisanya yaitu 21 responden atau 22,3% dari total
responden memiliki kepatuhan yang rendah.
Kata Kunci: Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Frekuensi Pengangkutan,
Willingness to Pay (WTP), Regresi Binary Logistic, Tingkat
Kepatuhan
Abstrak Bahasa Inggris
This purposes of this study are to analysis factors such as the amount of income,
education level, and the number of frequencies transporting effect on willingness
to pay (WTP) by the respondent that using waste management services. This
study is to see how much the value of WTP who are willing to pay by the
respondents and how much the level of compliance of the respondents in using
waste management service in Kelurahan Rajabasa Raya. This study uses data
derived from questionnaires. This study uses Binary Logistic Regression with
analysis tools SPSS ver. 15.
The results from this study indicate that income and education levels factors have
positive and significant effect to WTP. While the frequency of transporting has a
positive but not significant effect to WTP. The average value of WTP that willing
to pay by respondents is Rp. 18,200. Based on the respondents who are willing to
pay and are not willing to pay, we can see the level of compliance of the public
against the use of waste management services. By 73 or 77.7% of respondents
have a level of compliance with the willing to pay to continue using the waste
management services. The remaining 21 respondents, or 22.3% of total
respondents have a low compliance.
Keywords: Income, Education Level, Frequency of Transportation, Willingness to
Pay (WTP), Binary Logistic Regression, Level Compliance111021029 Dewi Huntaridewiihuntari@gmail.com2015-10-28T07:37:15Z2015-10-28T07:37:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14079This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/140792015-10-28T07:37:15ZANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), KUPON,
INFLASI, VOLUME TRANSAKSI, DAN SUKU BUNGA DEPOSITO
TERHADAP PERMINTAAN OBLIGASI DI BANK MILIK PEMERINTAH
(PERIODE 2010:1-2014:12)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memepengaruhi
permintaan obligasi di bank milik pemerintah dengan variabel bebas produk
domestik bruto (PDB), kupon, inflasi, volume transaksi, dan suku bunga deposito.
Penelitian ini menggunakan data time series yang diambil Bank Indonesia (BI),
Badan Pusat Statistis (BPS), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
2010:1-2014:12. Alat analisis yang digunakan adalah Error Correction Model
(ECM) dan metode Newey-West. Hasil dari penelitian dapat diketahui variabel
PDB tidak signifikan, variabel kupon berpengaruh positif dan signifikan, variabel
inflasi berpengaruh negatif dan signifikan, variabel volume transaksi positif dan
signifikan dan variabel suku bunga deposito berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap permintaan obligasi di bank milik pemerintah.
Kata Kunci: PDB, kupon, inflasi, volume transaksi, dan suku bunga deposito
Abstrak Bahasa Inggris
This study aimed to analyze the factors that influence demand bond in state
owned Banks with independent variabels gross domestic product (GDP), coupons,
inflation, volume of transaction, and deposits rate. This study uses time series
data from Bank of Indonesia (BI), Statistics Indonesia(SI), and Indonesia Stock
Exchange (IDX) in the period 2010:1-2014:12. Analysis tools used are Error
Correction Model (ECM) and Newey-West Method. The results show that GDP
have not significant effect, variable coupons take a positif and significant effect,
variable inflation take a negatif and significant effect, variable volume of
transaction positive effect and significant, and variable deposits rate have negative
and significant on demand bond in state owned Banks.
Key word : Bond, PDB, coupon, inflation, volume of transactions bonds, and
interest rates deposits1111021128 Masruhan Dwi Anugrahmasruhandwi@gmail.com2015-10-27T07:14:05Z2015-10-27T07:14:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14007This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/140072015-10-27T07:14:05ZANALISIS DETERMINAN JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK
INDONESIA (PERIODE 2009:01 – 2014:09)ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia dengan
variabel bebas harga minyak dunia, FTSE Bursa Malaysia Hijrah Shariah Index
(FHSI), nilai tukar, inflasi, dan volume perdagangan. Dalam penelitian ini data
yang digunakan adalah data time-series dengan periode penelitian Januari 2009
sampai September 2014.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif kuantitatif dan menggunakan alat analisis yaitu metode Error
Correction Model (ECM). Hasil estimasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa
dalam jangka pendek variabel bebasnya secara bersama-sama signifikan terhadap
Jakarta Islamic Index. Secara parsial variabel harga minyak dunia dan volume
perdagangan berpengaruh positif dan signifikan, variabel FHSI berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Jakarta Islamic Index, sedangkan untuk variabel
nilai tukar dan inflasi memiliki pengaruh yang negatif namun tidak signifikan
terhadap Jakarta Islamic Index.
Kata Kunci : Jakarta Islamic Index, harga minyak dunia, FHSI, nilai tukar,
inflasi, volume perdagangan, Error Correction Model (ECM).
ABSTRAK INGGRIS1111021006 AHMAD AMRI AZHAR2015-10-26T04:55:26Z2015-10-26T04:55:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13941This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/139412015-10-26T04:55:26Z
ANALISIS PERMINTAAN DAN STRUKTUR PASAR INDUSTRI TAHU KEMPONG DALAM WILAYAH SENTRA PRODUKSI DI KECAMATAN WAY HALIM BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap kuantitas permintaan tahu kempong di tingkat produsen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah harga, harga barang subtitusinya(tahu putih), jenjang kelompok pendapatan konsumen, dan kualitas layanan. Data yang digunakan adalah data cross section. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap kuantitas permintaan tahu kempong. Secara parsial variabel harga berpengaruh negatif dan signifikan, harga barang subtitusinya (tahu putih) berpengaruh positif dan signifikan, jenjang kelompok pendapatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan, dan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar yang terjadi pada industri tahu kempong ini adalah pasar persaingan monopolistik.
Kata Kunci : Kuantitas permintaan, harga, harga barang subtitusinya, jenjang kelompok pendapatan konsumen, kualitas layanan.
.
ABSTRAK INGGRIS
1111021104 ROSI ANGGRAINIrosianggrainii2@gmail.com2015-10-22T03:16:58Z2015-10-22T03:16:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13533This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/135332015-10-22T03:16:58ZPENGARUH KINERJA USAHA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP JUMLAH TENAGA KERJA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DI LAMPUNG SELATANProgram Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani.Program ini bertujuan untuk membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja di perdesaan serta membantu penguatan modal dalam kegiatan usaha di bidang pertanian sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Penelitian ditunjukan untuk mengetahui pengaruh kinerja usaha PUAP terhadap peningkatan tenaga kerja gabungan kelompok tani di Lampung Selatan yang di lihat dari dua aspek yaitu pemberian bantuan modal dan program pembinaan manajemen.
Hasil regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) , menunjukan bahwa bantuan modal (BM) dan pembinaan manajemen (PM) mempengaruhi Kinerja Usaha (KU) didapat bahwa kontribusi bantuan modal (BM) terhadap kinerja usaha (KU) adalah sebesar 1.014 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% pencapaian bantuan modal akan mempengaruhi kinerja usaha sebesar 1.014%. Sedangkan kontribusi pembinaan manajemen (PM) terhadap Kinerja usaha (KU) adalah sebesar 0.306 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% pencapaian pembinaan manajemen akan mempengaruhi peningkatan Kinerja usaha sebesar 0.30%. Dan secara statistik keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan 52.7% pembentukan Kinerja usaha (KU). sedangkan peningkatan kinerja usaha terhadap penyerapan tenaga kerja diperoleh bahwa terjadi hubungan positif antara kinerja usaha sebesar 0.152 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% pada peningkatan kinerja usaha akibat bantuan akan meningkatkan tingkat tenaga kerja sebesar 0.15 orang, dan secara parsial maupun keseluruhan variabel independen didalam model hanya mampu menjelaskan 25.4% perubahan variabel dependen
Kata Kunci : PUAP, Bantuan Modal, Pembinaan Manajemen, Kinerja Usaha, Tenaga Kerja
Abstrak Bahasa Inggris0811021048 RICKY SANJAYArickysanjaya832@gmail.com2015-10-19T07:39:52Z2015-10-19T07:39:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13517This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/135172015-10-19T07:39:52ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN
DEVISA DI INDONESIA PERIODE 2000:Q1-2014:Q4Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar (KURS),
Produk Domestik Bruto (PDB), BI Rate (BIR), dan inflasi (INF) terhadap
cadangan devisa (CD) di Indonesia selama periode 2000:Q1 – 2014:Q4. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Data
yang digunakan adalah data sekunder selama periode 2000:Q1 – 2014:Q4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KURS dan PDB berpengaruh positif
signifikan terhadap CD di Indonesia dengan tingkat keyakinan 95% dan inflasi
berpengaruh negatif signifikan dengan tingkat keyakinan 90%. Sedangkan pada
variabel BI Rate berpengaruh positif namun tidak signifikan.
Kata kunci : Cadangan Devisa (CD), Nilai Tukar (KURS), Produk Domestik
Bruto (PDB), BI Rate (BIR), Inflasi (INF) dan Error Correction
Model (ECM).
Abstrak Bahasa Inggris1111021102 RISKI ANDRIUS SIANTURIandriusriskis@gmail.com2015-10-19T07:32:19Z2015-10-19T07:32:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13518This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/135182015-10-19T07:32:19ZANALISIS PENGARUH SASARAN KEBIJAKAN MONETER, PDB DAN FDI TERHADAP NILAI EKSPOR DI INDONESIA PERIODE 2000:Q1 – 2014:Q4ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sasaran kebijakan moneter yang dicerminkan sebagai nilai tukar dan inflasi, Produk Domestik Bruto, dan foreign direct investment terhadap nilai ekspor di Indonesia di Indonesia selama periode 2000:Q1 – 2014:Q4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Data yang digunakan adalah data sekunder selama periode 2000:Q1 – 2014:Q4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KURS, PDB, dan FDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap X. Sedangkan, INF tidak berpengaruh signifikan.
Kata kunci : Nilai Ekspor Indonesia, Nilai Tukar, Inflasi, Produk Domestik Bruto, Foreign Direct Investment, dan Error Correction Model (ECM).
ABSTRAK INGGRIS
1111021056 GRANDTINO ARGANATAaganatagrandtino@gmail.com2015-10-07T04:54:53Z2015-10-07T04:54:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13090This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/130902015-10-07T04:54:53ZANALISIS PERAN PERBANKAN TERHADAP
PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA PASCA KRISIS
EKONOMI TAHUN 1998Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran perbankan
berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi. Alat analisis yang digunakan
adalah analisis Error Corection Model ( ECM ) untuk mengetahui pengaruh
variable bebas terhadap varabel terikat. Berdasarkan hasil estimasi ECM, cateris
paribus, menunujukan bahwa hasil koefisien koordinasi (R2
) sebesar 0,2480 yang
menunjukan besar koefisien tersebut hanya mampu menjelaskan hasil dari
estimasi tersebut sebesar 24,8 persen dalam jangka pendek, dan sisanya dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diamati. Untuk pengaruh Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap PDB berhubungan positif yang dengan koefisien sebesar 0,0072
dengan kata lain apabila LDR meningkat sebesar 1 persen, maka perkembangan
PDB akan bertambah sebesar 0,0072 persen. Koefisien M2 sebesar -0,2938
berarti kenaikan M2 sebesar 1 persen akan mengurangi perkembangan PDB
sebesar 0,2938 persen dalam jangka pendek. Hal ini bertentangan dengan
hipotesis yang dalam jangka panjang semakin besar jumlah M2 akan mendorong
meningkatnya financial deepening. Variabel volume kredit dalam jangka pendek
menambah perkembangan PDB sebesar 0,0557 persen setiap kenaikan Volume
Kredit yang disalurkan 1 Persen. Untuk suku bunga kredit perbankan mempunyai
koefisien sebesar -0,0177 yang berarti kenaikan suku bunga kredit perbankan
sebesar 1 persen akan megurangi perkembangan PDB sebesar 0,0177 persen
dalam jangka pendek.1011021056 Dimas Pajar Kasihfluckinesia@gmail.com2015-09-23T08:17:31Z2015-09-23T08:17:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12927This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/129272015-09-23T08:17:31ZANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PENERBITAN OBLIGASI
PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI INDONESIAPerkembangan teknologi dan kemajuan budaya serta hubugan sosial
manusia merupakan merupakan faktor pendorong peningkatan kebutuhan
manusia, sehingga meningkatkan kegiatan dan peran pemerintah di masingmasing
negara untuk memfasilitasinya. Untuk membiayai semua kegiatan yang
begitu kompleks tersebut pemerintah Indonesia sering mengalami defisit dalam
hal membiayai pengeluaran negara. Masalah defisit yang dialami oleh pemerintah
Indonesia tersebut ditutupi salah satunya dengan melakukan utang dalam negeri.
Bentuk utang ini bisa berupa obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai
pembiayaan dalam menutupi defisit anggaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan penerbitan obligasi pemerintah
terhadap investasi. Model analisis yang digunakan yaitu model ECM (Jangka
Pendek) dan OLS (Jangka Panjang) serta metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian dengan menggunkan model ECM menunjukan bahwa
dalam jangka pendek obligasi pemerintah berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap investasi tetapi setelah diestimasi menggunakan OLS hasil
estimasi menunjukan dalam jangka panjang variabel obligasi pemerintah
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap investasi hal ini membuktikan bahwa
sesuai teori akan terjadi fenomena crowding out effect terhadap investasi dan
dalam jangka panjang kebijakan penerbitan obligasi pemerintah yang dilakukan
untuk menutupi defisit anggaran akan cenderung mengakibatkan investasi
mengalami penurunan.
Kata Kunci : Defisit anggaran, investasi, obligasi pemerintah, crowding out,
Error Correction Model (ECM), Ordinary Least Square (OLS).
Abstrak Bahasa Inggris1111021012 Anggi Wahyu Pratamaanggiwahyupratama@gmail.com2015-09-18T06:14:23Z2015-09-18T06:14:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12880This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/128802015-09-18T06:14:23ZPENERAPAN STRATEGI USAHA ( CONDUCT ) DAN
HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN KINERJA USAHA
DI SENTRA PRODUKSI KERUPUK LAMPUNG TENGAHIndustrialisasi yaitu salah satu jalur kegiatan dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat
ketetapan setiap strategi yang diterapkan oleh pengusaha kerupuk di Kecamatan
Trimurjo, mengetahui hubungan dari variabel strategi produk, variabel strategi
harga, variabel strategi pemasaran, variabel strategi pelayanan dan strategi
kerjasama terhadap kinerja usaha dan melihat seberapa besar pengaruh antara
variabel bebas terhadap terikat. Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas
untuk setiap pertanyaan, analisis korelasi parsial untuk mengetahui seberapa besar
tingkat hubungan dari setiap strategi yang diterapkan dalam perusahaan dengan
kinerja usaha yang akan dicapai, selanjutnya yaitu uji secara bersama-sama atau
simultan yaitu menghitung hubungan secara bersama dari keseluruhan strategi
terhadap kinerja usaha dan r square digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh serentak variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan teori SCP yaitu pendekatan Structure, Conduct, dan Performance
Markets. Bahwa dalam ilmu ekonomi industri antara struktur pasar ( market
structure ), perilaku (conduct ), dan kinerja ( performance ) memiliki hubungan
keterkaitan yang sangat erat. Pada satu sisi struktur pasar menentukan perilaku
perusahaan industri, dan perilaku perusahaan industri menentukan keadaan kinerja
pasar. Dari hasil estimasi perhitungan diperoleh hasil bahwa variabel-variabel
tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja usaha sebesar
56,80% dan sisanya sebesar 43,20% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian. Dari hasil penelitian juga diperoleh hasil bahwa variabel bebas (Xi )
mempengaruhi variabel kinerja usaha (Y) secara positif dan signifikan. Hal ini
berarti variabel perilaku/ strategi perusahaan sejalan dengan variabel kinerja
dimana bila perilaku perusahaan/strategi baik maka kinerja usaha akan baik pula.
Kata Kunci : Industri Kerupuk, Perilaku Industri, Kinerja Usaha, Struktur
Pasar, dan SCP
Abstrak Bahasa Inggris1111021125 YUNITA UTARIyunita.utari@yahoo.com2015-09-18T04:00:03Z2015-09-18T04:00:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12879This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/128792015-09-18T04:00:03ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CRUDE PALM
OIL (CPO) DI INDONESIAABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor seperti harga CPO dalam
negeri, harga CPO dunia, harga kopra dalam negeri, harga kopra dunia, PDB Indonesia, dan
PDB Importir yang mempengaruhi ekspor Crude Palm Oil di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, menggunakan metode
pengumpulan data sekunder melalui berbagai buku, jurnal, serta data yang didapat dari Badan
Pusat Statistik (BPS), Oil World Annual, Bank dunia, MPOB, Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian dan sumber-sumber lainnya. Data yang digunakan adalah data time series
berupa data tahunan pada periode 2000-2013. Analisis dilakukan dengan menggunakan
metode Ordinary Last Square (OLS).
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan OLS, dapat diketahui bahwa
ekspor CPO di Indonesia positif dipengaruhi oleh variabel harga CPO dunia, harga Kopra
dalam negeri, PDB Indonesia dan PDB India. Selain itu juga dipengaruhi negatif oleh
variable harga CPO dalam negeri dan harga Kopra dunia. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji
parsial (t-test), penentu uji koefisien. Berdasarkan uji signifikasi simultan (f-test) semua
variabel dalam model penelitian memiliki pengaruh signifikan terhadap ekspor CPO di
Indonesia.
Kata kunci : Ekspor CPO, Crude Palm Oil (CPO), Kopra, Ekspor, PDB
ABSTRAK INGGRIS1011021120 Desi Ratna Sarizizy.deize@gmail.com2015-09-15T08:53:59Z2015-09-15T08:53:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12847This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/128472015-09-15T08:53:59ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
PELAYANAN KESEHATAN
(Studi Kasus : Rumah Sakit Umum Daerah Martapura)Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan kesehatan Rumah Sakit terhadap tingkat Kualitas Pelayanan Kesehatan
Pasien Rawat Inap. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 89
responden. Adapun metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive
sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji F, koefisien
determinasi, uji t dan analisis regresi berganda.
Dengan menggunakan metode regresi berganda dapat disimpulkan bahwa
variabel prasarana / fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
pelayanan kesehatan dengan nilai signifikansi (P Value) sebesar 0,000<0,05.
Sarana (tenaga medis) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
pelayanan kesehatan dengan nilai signifikansi (P Value) sebesar 0,003>0,05. Dan
perilaku pelayanan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
pelayanan kesehatan dengan nilai signifikansi (P Value) sebesar 0,000>0,05.
Secara Simultan prasarana / fasilitas, sarana (tenaga medis) dan perilaku
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan dengan F
hitung sebesar 21,590 dengan angka signifikansi (P Value) sebesar 0,000<0,05.
Koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,803.
Pelayanan yang berkualitas merupakan tuntutan dan kebutuhan masyarakat
Kecamatan Martapura kabupaten OKU Timur, sehingga Rumah Sakit Umum
Daerah Martapura harus memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk dapat
meningkatkan kepercayaan dan memenuhi harapan masyarakat Kecamatan
Martapura Kabupaten OKU Timur. Mencapai pelayanan yang berkualitas
bukanlah hal yang mudah, tetapi RSUD Kecamatan Martapura Kabupaten OKU
Timur harus memiliki niat dan itikad yang sungguh-sungguh agar pelayanan
seperti mana yang diinginkan masyarakat akan dapat terwujud.
Kata kunci: Prasarana / Fasilitas, Sarana (Tenaga Medis), Perilaku Pelayanan.
Abstrak Bahasa Inggris1011021090 Risky Indrianiriskiindriani090@yahoo.com2015-09-15T08:39:33Z2015-09-15T08:39:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12848This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/128482015-09-15T08:39:33ZANALISIS KEPUASAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD
KAYUAGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
(StudiKasus : PasienPengguna BPJS di RSUD Kayuagung)Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa individu yang merupakan hasil evaluasi
perbandingan antara harapan dan kinerja suatu jasa pelayanan public. Ada beberapa yang
berkolerasi dengan kepuasan pelayanan pada pasien BPJS yaitu kualitas layanan dan lokasi.
Apabila kualitas layanan dan lokasi tinggi, maka kepuasaan pelayanan pada pasien BPJS di
RSUD semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas layanan dan lokasi
dengan kepuasan pelayanan pada pasien pengguna BPJS di RSUD Kayuagung. Subjek penelitian
ini adalah pasien pengguna BPJS di RSUD Kayuagung berjumlah 70 pasien. Teknik
pengambilan sampel adalah Stratified Random Sampling. Pengujian hasil penelitian ini
menggunakan program SPSS 16.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable kualitas layanan dan lokasi yang di teliti
memiliki hubungan dengan kepuasan pelayanan pada pasien pengguna BPJS, dimana variable
kualitas layanan memiliki nilai r= 0,040, dan variable lokasi memiliki nilai r=0,559 yang
menunjukan bahwa terdapat korelasi antara variable kualitas layanan dan lokasi dengan
kepuasan pelayanan dengan kekuatan korelasi yang sedang (0,40 – 0,599). Arah korelasi
menunjukkan arah yang positif yang berarti semakin baik kualitas layanan dan lokasi, semakin
tinggi pula kepuasan pelayanan yang dirasakan pasien BPJS di RSUD Kayuagung.
Di sarankan untuk meningkatkan kepuasan pelayanan hendaknya pihak RSUD
Kayuagung lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dan juga
lebih meningkatkan tanggung jawab para tenaga medis untuk selalu meningkatkan pelayanan
yang baik, keramahan, dan kesopanan petugas kesehatan saat melayani kesehatan.
Kata Kunci : Kualitas layanan, Lokasi, Kepuasan pelayanan pada pasien.
Abstrak Bahasa Inggris1011021014 Hardia Nuari Utamihardianuariutami@yahoo.com2015-08-31T07:42:58Z2015-08-31T07:42:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11957This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119572015-08-31T07:42:58ZAnalisis Pola Konsumsi Penduduk Kota Bandar Lampung
(Studi Komparatif Masyarakat Pra Sejahtera Dengan Masyarakat Sejahtera)Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pola konsumsi masyarakat pra sejahtera dengan masyarakat sejahtera di Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kelurahan Perumnas Way Kandis, dalam proses mendapatkan sampel penelitian dilakukan penyebaran kuisioner sebanyak 109 kuisioner untuk masing-masing kelurahan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan pola konsumsi masyarakat pra sejahtera dengan masyarakat sejahtera yang diukur dari konsumsi pangan dan non pangan, yaitu terdiri dari konsumsi makanan, konsumsi pakaian, keperluan rumah tangga, kesehatan, kebersihan, pendidikan, perumahan, rekreasi dan tabungan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa masyarakat pra sejahtera memiliki konsumsi yang lebih besar dari masyarakat sejahtera dalam hal konsumsi makanan dan transportasi. Sedangkan untuk konsumsi pakaian, keperluan rumah tangga, kesehatan, kebersihan, pendidikan, perumahan, rekreasi dan tabungan, masyarakat sejahtera memiliki konsumsi yang lebih tinggi di bandingkan dengan masyarakat pra sejahtera. Berdasarkan dari hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis uji beda terbukti bahwa terdapat perbedaan besarnya pengeluaran rata-rata per bulan untuk keluarga di masing-masing kelurahan meskipun mempunyai mata pencaharian yang sama.
Kata Kunci : Pola Konsumsi, Masyarakat Pra Sejahtera Dengan Masyarakat Sejahtera dan Studi Komparatif, paired sample t-test.
Analysis of Consumption Pattern residents of Bandar Lampung
(Comparative Study of prosperous Society and Welfare Society)
This study aimed to compare the consumption patterns of prosperous Society with a Welfare Society in Bandar Lampung. The population in this study was households in the Kebon Jeruk Village and Perumnas Way Kandis Village, in the process of obtaining a sample study conducted questionnaires a total of 109 questionnaires for each village. The results showed that there were differences in the consumption of Alcoholic Beverages and Tobacco for Welfare Society do not have the expenses for Alcoholic Beverages and Tobacco, whereas for the prosperous Society of 5.20% for alcoholic beverages and 12.6% for tobacco consumption.
The results showed that there were differences in the consumption of Alcoholic Beverages and Tobacco for Welfare Society do not have the expenses for Alcoholic Beverages and Tobacco, whereas for the prosperous Society of 5.20% for alcoholic beverages and 12.6% for tobacco consumption, this is different from a Welfare Society that have a portion of the savings that each have a goal to save, with the largest portion owned by Cost savings for Hajj. The result using the analysis of paired sample t-test showed that there was a significant difference from the pattern of consumption of Kebon Jeruk Village with consumption patterns Perumnas Way Kandis Village. So the hypothesis which says there are differences in consumption patterns with prosperous Society and Welfare Society in Bandar Lampung accepted.
Keywords: Consumption, People With Pre Prosperous Welfare Society and Comparative Studies.1111021051 Genio Takinandageniotakinanda@yahoo.com2015-08-25T03:18:35Z2015-08-25T03:18:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12165This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/121652015-08-25T03:18:35ZAnalisis Transformasi Sektor Ekonomi Provinsi Lampung Tahun 2000-2013
ABSTRAK
Transformasi ekonomi adalah proses perubahan struktur ekonomi, ditandai dengan pergeseran dari satu sektor ekonomi kepada sektor ekonomi lainnya yang dapat mempengaruhi perubahan Produk Domestik Regional Bruto pada suatu negara atau suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi sektor ekonomi dengan metode shift share di Provinsi Lampung dari Tahun 2000 – 2013 serta membuktikan secara empiris pengaruh komponen-komponen permintaan agregat yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dua sisi yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran. Dari sisi permintaan variabel yang digunakan adalah Konsumsi swasta, investasi (investasi dalam negeri dan investasi luar negeri), pengeluaran pemerintah, dan net ekspor. Sedangkan dari sisi penawaran variabel yang digunakan antara lain sektor pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, keuangan, listrik dan air, bangunan, transportasi, dan jasa-jasa..
Hasil perhitungan menunjukan bahwa seluruh konrtibusi sektor ekonomi di Lampung memiliki nilai positif atau mengalami kenaikan, yang menunjukan bahwa seluruh sektor perekonomian di Lampung mengalami pertumbuhan, dengan sektor yang terbesar mengalami peningkatan adalah sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil perhitungan tiga komponen shift-share diperoleh hasil jika pengaruh pertumbuhan perekonomian Nasional mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian Provinsi Lampung, Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel konsumsi, investasi, dan net ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung dari Tahun 2000 – 2013. Sedangkan variabel pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Kata Kunci : Transformasi Sektor Ekonomi, permintaan agregat, penawaran agregat, shift-share
ABSTRACT
Economic transformation is a process of structural change in the economy, marked by a shift from one economic sector to other economic sectors that may affect changes in the Gross Regional Domestic Product of a country or a region. This study aims to determine the transformation of the economic sectors with the shift share method in Lampung province of the Year 2000 - 2013 and prove empirically the effect of the components of aggregate demand: consumption, investment, government spending and net exports to economic growth. The variables used in this study is divided into two sides of the demand side and the supply side. From the demand side variable used is private consumption, investment (domestic investment and foreign investment), government spending, and net exports. While the supply side variables used include agriculture, mining, industry, commerce, finance, electricity and water, buildings, transportation, and services.
Calculation shows that the entire konrtibusi economic sectors in Lampung has a positive value or increased, which shows that all sectors of the economy in Lampung experienced growth, with the largest sectors are experiencing an increase in transport and communications sector. The calculation result of three components shift-share result if the effect of the growth of national economy is able to increase the economic growth of Lampung Province, The research proves that the variable consumption, investment, and net exports effect on economic growth in Lampung from 2000 - 2013. While the government spending variables have no effect on economic growth in the province of Lampung.
Keywords: Transformation of Economic Sectors, aggregate demand, aggregate supply, shift-share1011021119 DENI SEPTANDIdenisseptandi@yahoo.com2015-08-24T06:54:42Z2015-08-24T06:54:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11945This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119452015-08-24T06:54:42ZANALISIS HARGA SAHAM BANK BRI DENGAN PENDEKATAN
FAKTOR FUNDAMENTAL DAN TEORI PERMINTAAN ASETPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memepengaruhi harga saham bank bri dengan menggunakan pendekatan faktor
faktor fundamental dan teori permintaan aset. Alat analisis yang digunakan adalah
alat regresi berganda dengan metode Error Correction Model (ECM). Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio( CAR)
berpengaruh positif dan signifikan, variabel Earning Per Share (EPS)
berpengaruh positif dan signifikan, variabel Loan to Deposit Ratio(LDR)
berpengaruh positif dan signifikan, variabel Nilai Tukar berpengaruh negatif dan
signifikan, variabel volume perdagangan saham berpengaruh positif dan tidak
signifikan, variabel DowJones berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
harga saham Bank BRI.
Kata Kunci: Harga saham BRI, Capital Adequacy Ratio( CAR), Earning
Per Share (EPS), Loan to Deposit Ratio(LDR), Nilai Tukar, volume perdagangan
saham, DowJones.
Abstrak Bahasa Inggris1111021021 Cahya Permata Saricahayapermata_sari@ymail.com2015-08-24T04:25:01Z2015-08-24T04:25:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11965This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119652015-08-24T04:25:01ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RIGIDITAS
SUKU BUNGA KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM
(PERIODE 2007 : 01 – 2014 : 12).ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat rigiditas suku bunga
kredit investasi dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi rigiditas
suku bunga kredit investasi. Data yang digunakan adalah data time-series dengan
periode penelitian Januari 2007 sampai Desember 2014. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan dua tahap penelitian. Untuk menghitung tingkat rigiditas suku
bunga kredit investasi digunakan metode perhitungan derajat pass-through
melalui analisis impulse response function dari estimasi VAR (Variance Auto
Regresive) BI rate dengan suku bunga kredit investasi. Derajat pass-through yang
noncomplete digunakan sebagai variabel terikat tingkat rigiditas suku bunga kredit
investasi. Tingkat rigiditas suku bunga kredit investasi yang semakin menurun
menunjukkan bahwa suku bunga kredit investasi bank umum merespon semakin
kecil terhadap perubahan BI rate atau penyesuaian suku bunga kredit investasi
menjadi semakin lambat , dan berlaku sebaliknya.
Untuk melihat pengaruh antara satu variabel dependen dengan variabel
independen dilakukan dengan menggunakan metode Censored Regression karn
nili variabel depenen adalah terbatas. Variabel bebas yang digunakan adalah
inflasi, PDB riil dan Non Performing Loan (NPL). Hasil estimasi menunjukkan
bahwa variabel inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
rigiditas suku bunga kredit investasi. Variabel PDB riil berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap tingkat rigiditas suku bunga kredit investasi. Dan
variabel NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat rigiditas suku
bunga kredit investasi.
Kata Kunci : Rigiditas suku bunga kredit investasi, rigiditas suku bunga, Interest
Rate Pass-Through, impulse response function , censored
regression, BI rate, suku bunga kredit investasi, inflasi, PDB riil
dan NPL.
ABSTRAK INGGRIS
1111021118 WINDA ARISKAwindaariska538@gmail,com2015-08-24T03:11:29Z2015-08-24T03:11:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11854This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/118542015-08-24T03:11:29ZANALISIS GINI RATIO DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
DI KABUPATEN LAMPUNG SELATANAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti pembangunan ekonomi di
Kabupaten Lampung Selatan dapat mendorong terjadinya pertumbuhan
ekonominya, untuk mengetahui bukti pembangunan ekonomi di Kabupaten
Lampung Selatan dapat mendorong terjadinya perubahan struktural, dan untuk
mengetahui arah struktural dan laju pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi
terjadinya distribusi pendapatandi Kabupaten Lampung Selatan. Data yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2009-2013
dari instansi-instansi terkait yaitu BPS Provinsi Lampung. Alat analisis yang
digunakan adalah analisis deksriptip kuantitatif dengan menggunakan indeks gini
untuk menghitung ketimpangan pendapatan dan kurva lorenz untuk melihat
pendistribusian pendapatan pada Kabupaten Lampung Selatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya
pertumbuhan ekonomi, Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya
perubahan struktural ekonomi dan Pendapatan perkapita di ukur dengan indeks
gini dan kurva lorenz. Akan tetapi Distrbusi Pendapatan belum terangkat karena
masih mengalami ketimpangan berat.
Kata kunci : Analisis Gini Ratio dan Distribusi Pendapatan, Pertumbuhan
Ekonomi
Abstract
This study aims to find evidence of economic development in South Lampung
regency can encourage economic growth, to find evidence of economic
development in South Lampung regency can lead to structural changes, and to
determine the direction of the structural and economic growth can affect the
distribution pendapatandi South Lampung regency , The data used in this research
is secondary data from the period 2009-2013 related institutions namely BPS
Lampung Province. The analysis tool is deksriptip quantitative analysis using the
Gini index to calculate income inequality and lorenz curve to see the distribution
of income in South Lampung regency. The results showed that economic
development can foster economic growth, economic development can lead to
structural change and per capita income measured by Gini index and Lorenz
curve.
Keywords: Gini Ratio Analysis and Income Distribution, Economic1111021016 Arnest Chyntia Fitriarnestfitri@gmail.com2015-08-24T02:33:13Z2015-08-24T02:33:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11960This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119602015-08-24T02:33:13ZANALISIS CELAH PAJAK (TAX GAP) PAJAK PENERANGAN JALAN KOTA BANDAR LAMPUNGAbstrak
Pajak penerangan jalan merupakan salah satu dari beberapa jenis pajak yang dimiliki Kota Bandar Lampung, dimana realisasi pajak penerangan jalan sebagai sumber dari penerimaan daerah atau pendapatan asli daerah (PAD). Sehubungan dengan pajak penerangan jalan yang menjadi bahasan terdapat dua hal yakni potensi pajak penerangan jalan dan realisasi pajak penerangan jalan dimana realisasi pajak penerangan jalan diperoleh berdasarkan potensi pajak penerangan jalan. Celah pajak (tax gap) penerangan jalan merupakan selisih antara realisasi penerimaan pajak penerangan jalan dengan potensi pajak penerangan jalan yang dianggap sebagai alat pengukur kinerja perpajakan. sehingga solusi untuk celah pajak (tax gap) pajak penerangan jalan adalah dengan cara mengoptimalkan realisasi pajak penerangan jalan sesuai dengan potensi yang tersedia. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis celah pajak (tax gap) pajak penerangan jalan kota Bandar Lampung periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2014 dan mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan dari celah pajak yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama; selama periode Januari 2012 hingga Desember 2014 potensi pajak penerangan jalan hampir setiap bulannya mengalami peningkatan, kedua; selama periode Januari 2012 hingga Desember 2014 realisasi pajak penerangan jalan lebih sering kurang dari potensi pajak penerangan jalan yang tersedia, ketiga; dengan rendahnya celah pajak (tax gap) yang dimiliki Kota Bandar Lampung juga menunjukan kinerja perpajakan yang baik sehingga lebih memberikan dampak positif terhadap daerah.
Kata Kunci : Potensi pajak penerangan jalan, realisasi pajak penerangan jalan, celah pajak (tax gap) pajak penerangan jalan, dampak celah pajak.
Abstract
Street-lightning tax is one of these kinds of taxes that are owned by Bandar Lampung City, where realization of street-lightning tax as source of local income or local original income (PAD). Referring to street-lightning tax which become discussion there are two matter is potency of street-lightning tax and realization of street-lightning tax where realization of street-lightning tax provided by potency of street-lightning tax. Tax gap of street-lightning tax is gap between realization of street-lightning tax and potency of street-lightning tax which assumed as taxation performance measuring instrument. So that solution to tax gap of street-lighting tax is by the way to optimal realization of street-lightning tax as according to available potency. For that this research is aimed to analysis tax gap of street-lightning tax in Bandar Lampung City periods of January 2012 until to Desember 2014 and to know how impacts generated of tax gap happened.
The results of research shows that, first; during the period of January 2012 until to Desember 2014 potency of street-lightning tax almost every month having an increase in, second; during the period of January 2012 until to Desember 2014 realization of street-lightning tax more often less than available potency of street-lightning tax, third; with low tax gap which owned by Bandar Lampung City to shows the good taxation performance so give more positive impact for regional.
Keyword : potency of street-lightning tax, realization of street-lightning tax, Tax gap of street-lightning tax, impact of tax gap.1111021089 Nizon Akriandinizona@yahoo.com2015-08-21T06:48:20Z2015-08-21T06:48:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12012This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/120122015-08-21T06:48:20ZANALISIS KAUSALITAS GRANGER ANTARA PERTUMBUHAN
EKONOMI, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN INFLASI DI
PROVINSI LAMPUNGABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jangka panjang pada
pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah dan inflasi di Provinsi Lampung.
Data yang digunakan adalah data time-series dengan periode penelitian tahun
1984 sampai tahun 2013. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tiga model, pertama
model variabel pertumbuhan ekonomi terhadap pengeluaran pemerintah, variabel
pertumbuhan ekonomi terhadap inflasi dan variabel pengeluaran pemerintah
terhadap inflasi.
Untuk melihat hubungan jangka panjang yang terjadi di antara tiga
variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan uji kausalitas Granger dan uji
kointegrasi Johansen. Berdasarkan hasil uji kointegrasi diketahui bahwa terdapat
hubungan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dengan inflasi dan
pengeluaran pemerintah dengan inflasi, sedangkan antara pengeluaran pemerintah
dan pertumbuhan ekonomi tidak terjadi hubungan jangka panjang. Dalam uji
kausalitas Granger menunjukkan bahwa terjadi hubungan dua arah antara
pertumbuhan ekonomi dan inflasi, terjadi hubungan satu arah antara pertumbuhan
ekonomi dan pengeluaran pemerintah, sedangkan pada pengeluaran pemerintah
tidak terjadi hubungan dua arah maupun satu arah.
Kata Kunci : Pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah, inflasi, kausalitas
Granger, kointegrasi Johansen
ABSTRAK INGGRIS1111021027 DEVI EVITASARIdevievitasari@gmail.com2015-08-21T01:55:52Z2015-08-21T01:55:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11966This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119662015-08-21T01:55:52ZANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA
USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG DI DESA
HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATANPerkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sangat pesat
mengingat peranan industri menciptakan peluang usaha,. Tujuan penelitian ini di
antaranya untuk mengetahui struktur pasar dan mengetahui kinerja perusahaan
sangkar burung desa Haduyang kecamatan Natar Lampung Selatan.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan indeks herfindahl dan pangsa pasar
menghasilkan bahwa pasar yang terjadi pada 61 industri di kecamatan Natar
merupakan jenis pasar persaingan monopolistik. Kinerja industri anyaman sangkar
burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan dapat disimpulkan
telah baik berdasarkan uji signifikansi rata-rata dengan hasil indeks profitabilitas ratarata
sebesar 62,2%. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa indeks
konsentrasi memiliki korelasi Positif Kuat dengan profitabilitas perusahaan.
Kata Kunci : Pangsa Pasar, Indeks Herfindahl , Profitabilitas, Struktur Pasar, Kinerja Perusahaan.
Abstrak Bahasa Inggris1111021049 Firsty Ramadhona Amalia Lubisfirsty.amalia.lubis@gmail.com2015-08-21T01:43:12Z2015-08-21T01:43:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11948This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119482015-08-21T01:43:12ZKESEJAHTERAAN MASYARAKAT REPONG DAMAR DESA
BANDARJAYA DI KECAMATAN BENGKUNATABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan,
pendapatan dan pola konsumsi masyarakat repong damar di Desa Bandarjaya
Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat. Data penelitian diperoleh dari
data primer dan data sekunder dan kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Responden pada penelitian ini diambil secara purposive
yaitu sebanyak 109 kepala keluarga. Hasil penelitian menunjukkan ada 34,9%
keluarga pra sejahtera, 41,3% keluarga sejahtera I, 2,8% keluarga sejahtera II,
7,3% keluarga sejahtera III dan 13,8% keluarga sejahtera III Plus. Rata-rata
pendapatan masyarakat repong damar meningkat seiring peningkatan tahap
keluarga sejahtera. Pola konsumsi masyarakat repong damar masih didominasi
dengan konsumsi pangan dibandingkan non pangan.
Kata Kunci: Kesejahteraan, Pendapatan, Pola Konsumsi, Masyarakat
Repong Damar
1111021088 Nina Theresia Sitinjakninatheresia49@gmail.com2015-08-20T06:42:14Z2015-08-20T06:42:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11876This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/118762015-08-20T06:42:14ZANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA DEPOSITO, INFLASI DAN KUPON OBLIGASI PEMERINTAH TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO PADA BANK UMUM DI INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), suku bunga deposito (SBD), inflasi (INF), dan obligasi pemerintah (OP) terhadap simpanan deposito (JD) pada bank umum di Indonesia selama periode 2002:T1 – 2014:T4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Data yang digunakan adalah data sekunder selama periode 2002:T1 – 2014:T4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDB dan SBD berpengaruh positif dan signifikan terhadap JD. INF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap JD. Sedangkan OP berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap JD.
Kata kunci : Simpanan Deposito (JD), Produk Domestik Bruto (PDB), Suku Bunga Deposito (SBD), Inflasi (INF), Obligasi Pemerintah (OP), dan Error Correction Model (ECM).
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF GROSS DOMESTIC PRODUCT, INTEREST RATES ON DEPOSITS, INFLATION, AND GOVERNMENT BONDS TO SAVING DEPOSITS AT COMMERCIAL BANKS IN INDONESIA PERIOD 2002:T1-2014:T4
This study aims to determine the effect of gross domestic product(PDB), interest rates on deposits (SBD), inflation (INF), and government bonds(OP) to saving deposits (JD) at commercial banks in indonesia period 2002:T1-2014:T4.
The results showed that PDB and SBD positive and significant to the JD, INF negative effect, and significant to JD. Meanwhile,OP negative effect but not significant toJD.
Keywords: Saving Deposits (JD), Gross DomesticProduct(PDB),Interest Rates on Deposits (SBD), Inflation (INF), and Government Bonds(OP), and Error Correction Model (ECM).1111021098 Richard Hasudungan Siahaansiahaanrichard3@gmail.com2015-08-20T04:56:33Z2015-08-20T04:56:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11848This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/118482015-08-20T04:56:33ZANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DALAM NEGERI DAN
FAKTOR-FAKTOR LUAR NEGERI TERHADAP PERGERAKAN
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE 2007:01-2014:06Penelitian ini memaparkan mengenai pengaruh faktor-faktor dalam negeri
dan luar negeri terhadap pergerakan IHSG, faktor faktor dari dalam negeri yaitu
variabel tingkat inflasi, tingkat suku bunga BI Rate dan Jumlah uang beredar (M2)
sedangkan untuk faktor-faktor luar negeri yaitu Dow Jones Industrial Avarage,
minyak dunia (WTI) dan emas dunia(GOLD). Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square,
adapun metode analisis perhitungan yang digunakan untuk mengestimasi model
peneitian adalah Error correction model (ECM) dengan periode penelitian Januari
2007-Juni 2014. Berdasarkan hasil regresi Ordinary Least Square, dapat diketahui
bahwa secara parsial faktor-faktor dalam negeri yaitu dengan variabel BI rate
(RBI), inflasi (INF) dan M2 berpengaruh negatif secara statistik terhadap
pergerakan IHSG sedangkan pada faktor-faktor luar negeri yaitu variabel
DJIA,WTI dan GOLD memberikan pengaruh positif secara statistik terhadap
pergerakan IHSG.
Berdasarkan hasil estimasi pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
secara bersama-sama dan signifikan faktor-faktor dari dalam negeri yaitu pada
variabel M2 sedangkan BI rate (RBI) dan inflasi (INF) tidak signifikan
berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG. Sedangkan pada faktor dari luar negeri
yaitu pada variabel DJIA, WTI dan GOLD berpengaruh signifikan terhadap
pergerakan IHSG.
Kata Kunci : Jumlah uang beredar (M2), BI Rate, Inflasi, Dow Jones Industrial
Avarage (DJIA), Minyak Dunia (WTI),Emas Dunia (GOLD)
Ordinary Least Square(OLS), Error correction model (ECM).
Abstrak Bahasa Inggris1011021034 ABYANTO SANJAYA SALIMabyantosanjaya@gmail.com2015-08-20T03:03:12Z2015-08-20T03:03:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11896This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/118962015-08-20T03:03:12ZPENERAPAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA
SERIKAT DENGAN PENDEKATAN PURCHASING POWER PARITY
(PERIODE 2005:Q1-2014:Q4)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
nilaitukar rupiah dengan variabel bebas; cadangan devisa, tingkat harga dalam
Indonesia, tingkat harga Amerika Serikat dan jumlah uang beredar. Selain itu
penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah nilai tukar sebenarnya
mencerminkan nilai tukar menurut konsep paritas daya beli.Penelitian ini
menggunakan data time seriesperiode 2005:Q1-2014:Q4. Alat analisis yang
digunakan adalah alat regresi berganda dengan metode Error Correction Model
(ECM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tukar sebenarnya tidak
sama dengan nilai tukar paritas daya belinya, selain itu variabel harga dalam
negeri berpengaruh positif , tingkat harga Amerika Serikat berpengaruh negatif,
variabel cadangan devisa berpengaruh negatif dan variabel jumlah uang beredar
berpengaruh positif terhadap nilaitukar rupiah.
Kata Kunci: nilaitukar rupiah,purchasing power parity, apresiasi, depresiasi, uang
beredar, indeks harga konsumen.
Abstrak Bahasa Inggris1111021023 Cella Oktavianycella.oktaviany@gmail.com2015-08-20T02:25:51Z2015-08-20T02:26:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11887This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/118872015-08-20T02:25:51ZAnalisis Hubungan Neraca Perdagangan dengan Nilai Tukar Riil (Studi Komparasi antara Indonesia-Jepang dan Indonesia-China)ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara neraca
perdagangan dengan nilai tukar riil serta melihat perbandingan hubungan antara
Indonesia-Jepang dan Indonesia-China. Alat analisis yang digunakan adalah Error
Correction Model(ECM).Penelitian ini menggunakan data time series dengan
periode penelitian 2007:Q1- 2014:Q4Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel nilai tukar riil berpengaruh negatif dan signifikan pada neraca
perdagangan Indonesia-Jepang dalam jangka pendek maupun jangka panjang,
sedangkan variabel nilai tukar riil tidak signifikan terhadap neraca perdagangan
Indonesia-China dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Variabel GDP
Indonesia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap neraca perdagangan
bilateral Indonesia-Jepang dan Indonesia-China dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Variabel GDP Jepang tidak signifikan dalam jangka pendek, tetapi dalam
jangka panjang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap neraca
perdagangan Indonesia-Jepang. Variabel GDP China berpengaruh positif dan
signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap neraca
perdagangan bilateral Indonesia-China.
Kata Kunci: Neraca Perdagangan Indonesia-Jepang, Neraca Perdagangan
Indonesia-China, Nilaitukarriil, GDP Indonesia, GDP Jepang, dan GDP China
ABSTRACT
This study aimed to analyze the relationship between trade balance with the real exchange rate and comparison of the relationship between Indonesia-Japan and Indonesia-China. The analysis tool is an Error Correction Model (ECM) .This study using time series data with research period 2007: Q1- 2014: Q4. Results from this study indicate that the real exchange rate variable take a negative and significant effect on the trade balance between Indonesia and Japan in the long and short run, while to variable real exchange rate is not significant effect to Indonesia-China trade balance in the short and long run. Variable GDP of Indonesian takea negative and significant effect on bilateral trade balance between Indonesia- Japan and Indonesia-China in the short and long run. Variable GDP of Japan is not significant in the short run, but in the long run have a positive and significant impact on the trade balance between Indonesia and Japan. Variable GDP of China take a positive and significant effect in the short long run on the balance of bilateral trade between Indonesia and China.
Keywords: Indonesia-Japan Trade Balance, Indonesia-China trade balance, the realexchange rate, GDP ofIndonesian, GDP of Japan, andGDPof China
1111021093 Putri Rizki Indah Larasatiputririzkiil@gmail.com2015-08-19T08:05:19Z2015-08-19T08:05:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11838This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/118382015-08-19T08:05:19ZANALISIS KONVERGENSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
ANTAR KOTA BANDAR LAMPUNG DAN KOTA METROTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur konvergensi sigma
pendapatan dan mengukur konvergensi beta untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi konvergensi pendapatan antar Kota Bandar Lampung dan Kota
Metro yang terdiri dari konvergensi absolut dan konvergensi kondisional. Metode
penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk data panel, digunakan
alat analisis konvergensi sigma dan konvergensi beta yang terdiri dari konvergensi
absolut dan konvergensi kondisional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi konvergensi absolut, hal
ini di buktikan tingkat pendapatan kota yang berpenghasilan rendah tidak tumbuh
lebih cepat di bandingkan kota yang berpenghasilan tinggi. Hasil konvergensi
kondisional menunjukkan bahwa variabel initial income, human capital, tenaga
kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan (PDRB) yang berarti sesuai dengan
hipotesis. Sedangkan variabel populasi berpengaruh negatif terhadap pendapatan
(PDRB) dan sesuai dengan hipotesis. Variabel initial income dan populasi
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan, sedangkan variabel human capital
dan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan. Kecepatan konvergensi absolut
adalah 4,20% per tahun dan konvergensi kondisional sebesar 28,94% per tahun.
Waktu yang dibutuhkan untuk menutup setengah dari kesenjangan awal antara
Kota Metro terhadap Kota Bandar Lampung adalah 16 tahun.
Kata kunci : Analisis Konvergensi, Produk Domestik Regional Bruto
CONVERGENCE ANALYSIS OF REGIONAL GROSS DOMESTIC
PRODUCT BETWEEN BANDAR LAMPUNG AND METRO
The purpose of this study was to measure the income sigma convergence
and beta convergence measure to determine the factors that affect the convergence
of income among the city of Bandar Lampung and Metro City consisting of
absolute convergence and conditional convergence. This research method using
secondary data in the form of panel data, used analysis tools sigma convergence
and beta convergence consisting of absolute convergence and conditional
convergence.
The results showed that there was no absolute convergence, it is proved
that the level of income of low-income town does not grow faster in high-income
city compare. Conditional convergence results indicate that the initial variable
income, human capital, labor, positive effect on income (GDP), which means
consistent with the hypothesis. While the population variable negative effect on
income (GDP) and in accordance with the hypothesis. Initial income and
population variables significant effect on earnings, whereas the variable of human
capital and labor has no significant effect. Absolute convergence speed is 4.20%
per year and conditional convergence of 28.94% per year. The time required to
close half of the initial gap between the city of Bandar Lampung City Metro for
16 years.
Keywords: Convergence Analysis, Gross Domestic Product1111021032 Dian Wahyunidianacil24@gmail.com2015-08-18T04:21:04Z2015-08-18T04:21:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11777This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/117772015-08-18T04:21:04ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA MENIKAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS : PRAMUNIAGA SWALAYAN)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat upah, tingkat upah suami, jumlah tanggungan keluarga, dan umur terhadap penawaran tenaga kerja wanita menikah. Penelitian ini mengunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dari 82 responden di Kota Bandar Lampung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat upah dan tingkat upah suami berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita menikah yang bekerja sebagai pramuniaga swalayan di Kota Bandar Lampung, dan jumlah tanggungan keluarga dan umur berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita menikah yang bekerja sebagai pramuniaga swalayan di Kota Bandar Lampung.
Kata Kunci : Penawaran tenaga kerja wanita menikah, tingkat upah, tingkat upah suami, jumlah tanggungan keluarga, umur
Abstrak Bahasa Inggris1111021090 Nur Arianti Windy Septianinurariantiwindyseptiani@gmail.com2015-08-12T08:35:39Z2015-08-12T08:35:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11676This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/116762015-08-12T08:35:39ZANALISIS IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PERANANNYA
TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN
LAMPUNG BARATABSTRAK INDONESIA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sektor unggulan yang
terdapat di Kabupaten Lampung Barat dan mengidentifikasi besarnya peranan
sektor unggulan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lampung Barat.
Teknik pengambilan data menggunakan data PDRB Kabupaten Lampung Barat dan
Provinsi Lampung tahun 2008 - 2013. Teknik analisis data menggunakan analisis
Location Quotient, analisis Shift Share, analisis Tipologi Klassen, analisis Model
Rasio Pertumbuhan, dan analisis Overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
didapatkan tiga sektor unggulan di Kabupaten Lampung Barat, yaitu sektor jasa,
sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, berdasarkan analisis
overlay yang merupakan analisis yang mendeskripsikan tingkat kecendrungan dari
kesembilan sektor didapatkan bahwa sektor jasa memiliki kecendrungan tumbuh
dominan dan surplus dan berdasarkan analisis Tipologi Klassen menurut sektor,
didapatkan hasil bahwa sektor jasa merupakan sektor yang maju dan tumbuh
dengan pesat. Sektor pertambangan merupakan sektor yang maju tapi tertekan.
Sektor pertanian merupakan sektor potensial dan dapat berkembang dengan pesat.
Kata Kunci: Sektor Unggulan dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi.
ABSTRACT
IDENTIFICATION AND ANALYSIS OF SECTORS LEADING ROLE ON
THE LEVEL OF ECONOMIC GROWTH IN LAMPUNG BARAT
By
FEBY AMALIA SAPUTRI
The purpose of this study was to identify the leading sectors contained in
Lampung Barat and identify the role of the leading sectors to economic growth in
West Lampung. Data collection techniques use data GDP West Lampung and
Lampung in 2008 - 2013. The data were analyzed using Location Quotient, Shift
Share analysis, analysis Typology Klassen, analysis Growth Ratio Model, and
Overlay analysis. The results showed that obtained three leading sectors in West
Lampung, namely the service sector, agriculture and trade, hotels and
restaurants, based on overlay analysis is an analysis that describes the tendency
of the ninth sector level shows that the service sector has grown dominant and
surplus trends and based on the analysis Typology Klassen by sector, showed that
the service sector is the sector forward and grow exponentially. The mining sector
is a sector that is advanced but depressed. The agricultural sector is a potential
sector and can grow rapidly.
Keywords: Leading sectors and Economic Growth Rate.111021047 FEBY AMALIA SAPUTRIfebyamaliasaputri@gmail.com2015-08-12T03:56:17Z2015-08-12T03:56:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11617This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/116172015-08-12T03:56:17ZANALISIS PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL TERHADAP PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA
PERIODE 2009:01 – 2014:09
ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor eksternal dan faktor internal terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia. Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA), harga emas dunia, dan harga minyak mentah dunia, sedangkan faktor internal adalah Inflasi, BI Rate, Kurs dan PDB. Data yang digunakan adalah data time-series dengan periode penelitian Januari 2009 sampai September 2014. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan model faktor esternal dan faktor internal secara bersama-sama terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.
Untuk melihat pengaruh antara satu variabel dependen dengan variabel independen dilakukan dengan menggunakan metode Error Correction Model (ECM). Hasil estimasi menggunakan model penelitian dengan metode ECM menunjukkan bahwa dalam jangka pendek faktor eksternal dan faktor internal secara bersama-sama signifikan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan. Secara parsial variabel DJIA dan BI Rate berpengaruh signifikan, sedangkan harga emas dunia, harga minyak mentah dunia, inflasi, kurs dan PDB tidak signifikan.
Kata Kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), Harga Emas Dunia, Harga Minyak Mentah Dunia, Inflasi, BI Rate, Kurs, PDB, Error Correction Model (ECM).
ABSTRAK INGGRIS
ANALYSIS OF THE INFLUENCE EXTERNAL FACTORS AND INTERNAL FACTORS MOVEMENT OF COMPOSITE STOCK PRICE INDEX IN INDONESIA
PERIOD OF 2009:01- 2014:09
This research aims to know and analyze the influence of eksternal factors and internal factors movement of Composite Stock Price Index in Indonesia. Eksternal factors variables in this research are Dow Jones Industrial Average (DJIA), world gold price, and world oil price, while the internal factors is inflation, BI Rate, exchange rate, Gross Domestic Product (GDP). Data used in this research was time-series data in research periode of January 2009 until September 2014. Data analysis method used in this research was desktiptif quantitative analysis method by using eksternal factors and internal factor analyzed together against movement of composite stock price index model.
The methode used to see the influence between dependent variable and independent variables was error correction Model ( ECM). Result of the estimation by using three research models with ECM method shows that in the short-term, both eksternal factors and internal factors together significant to Movement of Composite Stock Price Index. Partialy, DJIA and BI Rate significantly affect, while world gold price, world oil price, inflation, exchange rate and Gross Domestic Product does not significantly affect.
Key words : Composite Stock Price Index (CSPI), ), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), World gold price, World oil price, inflation, BI Rate, Exchange rate, Gross Domestic Product (GDP), Error Correction Model (ECM).
1111021024 CYNTIA PUTRI AULIA RIDWANcyntia.putri.aulia@gmail.com2015-08-11T08:28:38Z2015-08-11T08:28:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11627This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/116272015-08-11T08:28:38ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR)
BANK SWASTA NASIONAL DI LAMPUNG
(PERIODE 2010 : 03 – 2014 : 06)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Beberapa variabel bebas yang digunakan adalah suku bunga kredit konsumsi, indeks harga konsumen sektor perumahan, PDRB per kapita dan nilai tukar. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data time series dengan periode penelitian Maret 2010 sampai Juni 2014.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan alat analisis yaitu metode Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel-variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Secara parsial variabel suku bunga kredit konsumsi berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Variabel PDRB per kapita berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Sedangkan indeks harga konsumen sektor perumahan dan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung.
Kata Kunci: Permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR), suku bunga kredit
Konsumsi, indeks harga konsumen sektor perumahan, PDRB perkapita, nilai tukar, Error Correction Model (ECM).
Abstrak Bahasa Inggris1111021050 Gella Nadia Dwi Putrigellanadiadwi@gmail.com2015-08-11T06:47:47Z2015-08-11T06:47:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11624This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/116242015-08-11T06:47:47ZANALISIS MULTIPLIER EFFECT EKONOMI PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT DI KABUPATEN MESUJIKelapa sawit merupakan komoditi tanaman perkebunan yang sangat potensial
karena selain mampu memberikan pendapatan yang lebih tinggi, dalam proses
produksinya mampu menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan multiplier
effect, dampak secara ekonomi dan sosial yang ditimbulkan, dan hambatan yang
dihadapi dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mesuji.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara
langsung kepada responden. Model analisis yang digunakan yaitu model
pengganda basis dengan ukuran pendapatan dan metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkaan bahwa kegiatan perkebunan kelapa sawit di
Kabupaten Mesuji menciptakan multiplier effect sebesar 2,48. Di bidang ekonomi
perkebunan kelapa sawit mampu meningkatkan pendapatan dan konsumsi
masyarakat, memberikan peluang tumbuhnya lapangan usaha baru dan mampu
menyerap tenaga kerja. Secara sosial berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam memperoleh kualitas kesehatan dan pendidikan yang lebih baik,
dan mampu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekitar. Sementara
hambatan yang dihadapi petani adalah perolehan modal untuk pengembangan,
kurangnya program penyuluhan, dan kendala pada perluasan lahan.
Kata Kunci : Multiplier Effect, pengganda basis, dampak sosial dan ekonomi,
hambatan, perkebunan kelapa sawit.
Abstrak Bahasa Inggris1111021019 Ayu Lestariayu.lestari019@gmail.com2015-08-11T06:36:08Z2015-08-11T06:36:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11622This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/116222015-08-11T06:36:08ZANALISIS PENERIMAAN CUKAI TEMBAKAU DI INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan cukai tembakau di
Indonesia. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penerimaan cukai
tembakau dan variabel bebas yang digunakan adalah PDB per kapita, nilai tukar,
dan produksi tembakau. Penelitian ini menggunakan data time series periode
1985-2014. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskripsi kuantitatif pada
analisis jangka pendek dan jangka panjang. Alat analisis yang digunakan adalah
Error Correction Model (ECM) untuk analisis jangka pendek dan regresi linier
berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk jangka panjang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, variabel PDB per
kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di
Indonesia, sedangkan variabel nilai tukar dan produksi tembakau berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia.
Dalam jangka panjang, variabel PDB per kapita dan nilai tukar berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia.
Sedangkan produksi tembakau berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
penerimaan cukai tembakau di Indonesia.
Kata kunci: Penerimaan cukai tembakau, PDB per kapita, nilai tukar, produksi
tembakau, Error Correction Model (ECM), Ordinary Least
Square (OLS).
Abstrak Bahasa Inggris1111021004 Agilta Putrianaagiltaputriana@gmail.com2015-07-31T08:03:07Z2015-07-31T08:03:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11421This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/114212015-07-31T08:03:07ZANALISIS MARKET POWER DAN PROFITABILITAS
PERBANKAN KONVENSIONAL DAN PERBANKAN
SYARIAH DI INDONESIA
ABSTRAK
Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk menganalisis market power dan
kompetisi antar perbankan konvensional
Hasil Uji PR H-Statistik
Hasil analisis profitabilitas menunjukkan market power, total aset, inflasi,dan
Produk Domestik Bruto berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset
Kata kunci : Market power, profitabilitas, perbankan konvensional dan syariah,
ekuilibrium jangka panjang
ABSTRACT
The first aim of this study is to investigate market power and competition between
conventional banks
The results of PR H-Statistics
The results of the profitability measures showed that market power, total asset,
inflaton, and Gross Domestic Product have significant effects on ROA and ROE.
But total of loan not significant effects.
Key words : Market power, profitability, conventional and islamic banks, long
run equilibrium1111021112 Sunarmosunarmo.ep@gmail.com2015-07-31T07:44:14Z2015-07-31T07:44:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11420This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/114202015-07-31T07:44:14ZAnalisis Dampak Pengembalian Modal, Utang Luar Negeri, dan Current Account terhadap Nilai Tukar Rupiah Periode Q1:2005-Q4:2014 Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memepengaruhi nilai tukar rupiah dengan variabel bebas indeks harga saham
gabungan (IHSG), BI Rate, utang luar negeri pemerintah, uatang luar negeri
swasta, dan current account. Penelitian ini menggunakan data time series periode
2005:Q1-2014:Q4. Alat analisis yang digunakan adalah alat regresi berganda
dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel indeks harga saham gabungan berpengaruh negatif
dan signifikan, variabel BI Rate berpengaruh negatif dan signifikan, variabel
utang luar negeri pemerintah berpengaruh positif dan signifikan, variabel utang
luar negeri swasta berpengaruh positif dan tidak signifikan dan variabel current
account berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah.
Kata Kunci: nilai tukar rupiah, indeks harga saham gabungan, BI Rate, utang luar
negeri pemerintah, utang luar negeri swasta, dan current account.
Abstract
This study aimed to analyze the factors that influence rupiah exchange rate with
independent variabels stock price index, BI Rate, government’s foreign debt,
private foreign debt, and current account. This study uses time series data period
2005:Q1-2014:Q4. Analysis tools used are multiple regression tool Ordinary
Least Square (OLS). The result of this study indicate that the variable returns of
capital take a negative and significant effect, variable BI Rate take a negative and
significant effect, variable government’s foreign debt take a positive and
significant effect, variable private foreign debt take positive effect but not
significant, and variable current account take negative effect but not significant on
the rupiah exchange rate.
Key words: rupiah exchange rate, stock price index, BI Rate, government’s foregn
debt, private foreign debt, and current account.1111021061 Iin Noviyantiiinnoviyanti19@gmail.com2015-07-30T08:44:28Z2015-07-30T08:52:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11405This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/114052015-07-30T08:44:28ZSTRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA STUDI PADA PULAU PASARAN
ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan pariwisata di Pulau Pasaran, serta untuk mendapatkan strategi yang tepat bagi pengembangan di wilayah Pulau Pasaran. Data yang diambil adalah data primer dan data skunder, dimana data primer diperleh dari kuesioner dan wawancara kepada narasumber yang telah ditentukan dan sata skunder yang di peroleh dari instansi dan dinas yang terkait dengan penelitian ini.
Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis SWOT, analisis matriks internal factor analysis summery (IFAS) dan analisis matriks eksternal factor analysis summery (EFAS).Hasil peneitian menunjukan bahwa Strategi pengembangan daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran terdiri atas strategi umum dan strategi khusus. Strategi umum meliputi: strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun strategi khusus meliputi: strategi pengembangan daya tarik wisata, strategi pengembangan promosi daya tarik wisata wisata, strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan, strategi pengembangan kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pariwisata.
Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Pariwisata, Pulau Pasaran.
ABSTRACT ENGLISH
This study aims to determine how the strategy of tourism development on the island of Market, as well as to get the right strategy for development in the region of Island Market.The data is taken from primary data and secondary data, where the primary data from questionnaires and interviews diperleh to the informant who has been determined and secondary sata obtained from the institutions and agencies associated with this research.
The analysis tool is by using SWOT analysis, matrix analysis of internal factor analysis summery (IFAS) and matrix analysis of external factor analysis summery (EFAS).This research results show that the strategy is the development of a tourist attraction Market Island area consists of a general strategy and specific strategies. Common strategies include: market penetration strategies and product development. As for specific strategies include: tourist attraction development strategies, promotion of the development strategy of tourist attraction travel, sustainable tourism development strategy, strategy of institutional development and human resource development (HRD) in the field of tourism. Keywords: Strategy Development, Tourism, Island Market.
1111021010 Amalia Yasmineamaliaayasmine@gmail.com2015-07-23T02:03:53Z2015-07-23T02:03:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11211This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/112112015-07-23T02:03:53ZANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PRINGSEWU (PENDEKATAN MODEL BASIS EKONOMI)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi daerah yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pringsewu selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, dan seberapa besar sumbangan sektor-sektor potensial tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Penelitian ini menggunakan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pringsewu dan Provinsi Lampung tahun 2008 hingga tahun 2013. Data tersebut diperoleh dari data sekunder, yaitu dengan memanfaatkan data yang telah tersedia pada instansi terkait. Dalam skripsi ini digunakan model basis ekonomi yang tercermin pada analisis Location Quotient (LQ) yang dilengkapi analisis Shift Share, yang berguna untuk mengetahui sektor-sektor unggulan di Kabupaten
Pringsewu.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Location Quotient, sektor yang memiliki indeks LQ lebih besar dari satu dan merupakan sektor basis ekonomi adalah sektor pertanian dengan LQ rata-rata sebesar 1.02,
kemudian sektor listrik, gas dan air bersih dengan LQ rata-rata sebesar 1.56, sektor bangunan dengan LQ rata-rata sebesar 1.71, sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan LQ rata-rata sebesar 1.42, serta sektor jasa-jasa dengan LQ ratarata sebesar 1.31.
Hasil metode analisis Shift Share menggunakan komponen pertumbuhan differential (Dj) menunjukkan terdapat dua sektor dengan rata-rata Dj positif, yaitusektor bangunan dengan nilai rata-rata Dj sebesar 8.245,10; dan sektor jasajasa dengan nilai rata-rata sebesar 42.392,83, hal tersebut mengindikasikan bahwa kedua sektor tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor ekonomi yang sama dengan Provinsi Lampung sehingga kedua sektor tersebut memiliki daya saing tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pringsewu, sedangkan
komponen pertumbuhan proportional (Pj) menunjukkan bahwa
terdapat 3 sektor yang memiliki nilai rata-rata positif yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel
dan restoran, serta sektor angkutan dan komunikasi, hal ini
berarti Kabupaten Pringsewu berspesialisasi pada sektor
yang sama dengan sektor yang tumbuh cepat di perekonomian
Provinsi Lampung.
Kata Kunci:Potensi Pertumbuhan Ekonomi, Basis Ekonomi
This study aims to determine the potential areas which have great impact on
economic growth in the District Pringsewu during 2008 to 2013, and the
contribution of the potential sectors for economic growth in the region.
This study uses data Gross Regional Domestic Product (GDP) and Lampung
Regency Pringsewu 2008 to 2013. Data were obtained from secondary data, the
use of data already available to the relevant agencies. In this thesis used a model
economic base reflected in the Location Quotient (LQ) equipped Shift Share
analysis, which is useful to know the leading sectors in the District Pringsewu.
Based on research results using Location Quotient, a sector that has LQ is
greater than one and a sector economic base is agriculture with LQ average of
1.02, then electricity, gas and water supply by LQ average of 1.56, LQ
construction sector with an average of 1.71, the trade, hotels and restaurants with
LQ average of 1.42, and the services sector with LQ average of 1.31.
Results of the analysis method using the components of growth Shift Share
differential (Dj) shows that there are two sectors with average positive Dj, ie the
building sector with an average value Dj of 8.245,10; and the services sector with
an average value of 42.392,83, it indicates that the two sectors are growing faster
than the same economic sector Lampung province so that the two sectors have
high competitiveness and potential to be developed for District Pringsewu
economic growth, while proportional growth component (Pj) shows that there are
three sectors that have an average value of positives are manufacturing, trade,
hotels and restaurants, as well as the transport and communications sector, this
means Pringsewu Regency specializes in the same sector with the fastest growing
sectors in the economy of the province of Lampung.
Keywords: Potential Economic Growth, Economic Base 0851021029 Mizan Bukhorimizanbukhori88@gmail.com2015-07-03T02:49:15Z2015-07-03T03:32:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10803This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/108032015-07-03T02:49:15ZINTENSIFIKASI PENGELOLAAN PAJAK REKLAME MELALUI
PERBAIKAN TARIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang
diperoleh dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan perundang -
undangan demi menggali potensi daerah masing-masing untuk mencapai
kemandirian daerah. Pajak reklame merupakan salah satu komponen pajak daerah
terutama di Kota Bandar Lampung. Masalah yang terjadi adalah bahwa peraturan
daerah yang memuat tentang sistematis pemungutan pajak reklame di Kota
Bandar Lampung telah lama tidak dirasionalisasi sehingga perlu adanya
rasionaliasi tarif dan estimasi target penerimaan pajak reklame pada tahun – tahun
mendatang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data realisasi
penerimaan pajak reklame Kota Bandar Lampung periode 2011 – 2014. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
kuantitatif, yaitu penelitian yang diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan
dengan menggunakan teori – teori dan data – data yang berhubungan dengan
penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tarif dari masing – masing
jenis pajak reklame harus dirasionalisasi secara berkala dengan memperhatikan
tingkat inflasi yang terjadi di Kota Bandar Lampung sehingga target penerimaan
di masa depan lebih tinggi nilai nya dibandingkan dengan realisasi penerimaan
sebelum rasionalisasi tarif serta kenaikan nya melampaui tingkat inflasi yang
terjadi di Kota Bandar Lampung.
Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Rasionalisasi Tarif Pajak
Reklame, Estimasi Target Penerimaan Pajak Reklame.
ABSTRACT
Local Revenue (PAD) is regional revenue earned and collected by local
regulations in accordance with the legislation in order to explore the potential of
each region to achieve the region's autonomy. Advertisement tax is one
component of local taxes, especially in Bandar Lampung. The major problem is
that local regulation containing systematic advertisement taxation in Bandar
Lampung has been rationalized so it needs to have rate rasionalization and target
of advertisement tax revenue estimation in the next year. The used data in this
research is data of advertising tax acceptance realization of Bandar Lampung
during period 2011 – 2014. The analysis method used in this research is
quantitative descriptive analysis method, research that is processed and analyzed
to be concluded by using the theory and data related to this study. The conclusion
of this study is that the rate of each type of advertising tax should be rationalized
periodically by observing the rate of inflation that occurred in Bandar Lampung so
revenue target in the future is higher in value than the actual revenues before the
rate rationalization also grown beyond the level of inflation that occurred in
Bandar Lampung.
Keywords: Local Revenue, Rationalization of Advertising Tax Rate,
Advertising Tax Acceptance Estimated Target.0911021067 M. IVAN AFRIHANSAmivanafrihansa@gmail.com2015-07-02T07:42:34Z2015-07-02T07:42:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10739This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107392015-07-02T07:42:34ZANALISIS DETERMINAN KESEIMBANGAN PRIMER SEBAGAI
INDIKATOR KESINAMBUNGAN FISKAL IMDONESIA
(PERIODE 1998 – 2014)
ABSTRAK
Salah satu indikator untuk menilai kesinambungan fiskal adalah dengan
melihat keadaan keseimbangan primer dalam APBN. Adanya kesenjangan yang
terjadi pada sisi penerimaan dan pengeluaran menimbulkan kondisi defisit
keseimbangan primer, hal ini beresiko mengganggu kesinambungan fiskal karena
beban bunga utang harus di tutup dengan penarikan pokok utang baru yang
mengakibatkan rasio utang terhadap produk domestik bruto meningkat. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pergerakan
fluktuasi keseimbangan primer hingga menyebabkan angka dalam APBN
mencapai kondisi defisit dengan mengetahui pengaruh variabel yang berkaitan
secara signifikan terhadap keseimbangan primer.
Secara empiris, data times series yang di gunakan berupa data tahunan
dimulai pada tahun 1998 – 2014, penelitian ini menggunakan metode analisis
kuantitatif dengan menggunakan metode analisis ECM (Error Corection Model)
untuk mengetahui pengaruh dalam jangka pendek dan analisis regresi berganda
menggunakan OLS (Ordinary Least Square) untuk mengetahui pengaruh dalam
jangka panjang. Hasil estimasi menggunakan dua model ECM dan OLS semua
variabel bebas secara bersama-sama signifikan terhadap keseimbangan primer.
Secara parsial metode ECM menunjukan bahwa dalam jangka pendek variabel
penerimaan negara,pengeluaran pemerintah dan harga minyak dunia berpengaruh
signifikan terhadap keseimbangan primer sedangkan utang pemerintah, inflasi,
dan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap keseimbangan primer.
Berdasarkan metode OLS menunjukan bahwa dalam jangka panjang penerimaan
negara,pengeluaran pemerintah, utang pemerintah, inflasi, tukar, dan harga
minyak dunia berpengaruh signifikan terhadap keseimbangan primer.
Kata Kunci : Kesinambungan Fiskal, APBN, Keseimbangan Primer, Penerimaan
Negara, Pengeluaran Pemerintah, Utang Pemerintah, Inflasi, Nilai
Tukar, Harga Minyak Dunia, ECM, OLS.
ABSTRACT
One of the indicator to measure fiscal sustainability is to see the state of primary
balance in the State Budget. Gap that oscur between income and expenditure leads
to a primary balance deficit state, this may cause an interference towards fiscal
sustainibility because debt interest burden must be covered with wirthdrawal of
new principal debt that resulting in increased of debt ratio of gross domestic
product. Thust, this research is aimed to know how the movement of primary
balance fluctuation that causing state budget reach the budget deficit by knowing
the influence of variables that significantly related to primary balance.
Empirically, times series data that is used is annual data in the years 1998– 2014.
This research using quantitative analysis methods with ECM (Error Correction
Model) to find out the influence in the short-term while using multiple regression
analysis with OLS (Ordinary Least Square) method to find out the influence in the
long term. Result of the estimation using ECM and OLS show that independent
variables are significantly affect on the primary balance. Partially ECM show that
in the short-term, variables state revenue, government expenditure, and world oil
prices significantly affect of the primary balance while government debt,
Inflation, and the rupiah exchange rate is not significantly affect of the primary
balance. Based on the OLS method, in the long-term, state revenue, government
debt, inflation, exchange rate, and world oil prices significantly affect of the
primary balance.
Key words : Fiscal Sustainability, State Budget, Primary Balance, State
Revenue, Government Spending, Govermend Debt, Inflation,
Exchange Rate,World Oil Prices, ECM, OLS.1111021067 Irma Yunitairmayunita014@yahoo.co.id2015-07-02T06:51:44Z2015-07-02T06:51:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10767This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107672015-07-02T06:51:44ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN
TENAGA KERJA PADA INDUSTRI MEBEL DI KOTA METROABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja berpengaruh
dan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri mebel
di Kota Metro. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan
pendekatan metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat variabel sebagai faktor
penyerapan tenaga kerja pada industri mebel di Kota metro yaitu upah, harga bahan
baku, harga output dan nilai investasi. Keempat variabel tersebut mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dengan R2 sebesar
97,88% dan 2,12% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan
perhitungan diperoleh koefisien dari Upah sebesar -0,13370, Harga Bahan Baku
sebesar -0,06036, Harga Output sebesar 0,00882 dan Nilai Investasi sebesar 0,41561.
Kata kunci : Penyerapan Tenaga Kerja, Upah, Harga Bahan Baku, Harga Output,
Nilai Investasi, Ordinary Least Square (OLS)
ABSTRACT
This research was conducted to determine what factors influence and contribute significantly
to employment in furniture industries in Metro City. This research uses multiple regression
approach Ordinary Least Square method (OLS).
Results of this study indicate that there are four variables as a factor labor absorption in
furniture industries in the City metro that is wages, raw material prices, the price of output
and the value of investments. Four variables has a significant influence on employment with
R2 of 97,88% and 2,12% influenced by other variables outside the research. Based on the
calculation coefficient obtained from the Wages amounted -0,13370, Raw Material Prices
amounted -0,06036, Output Price amounted to 0,00882 and 0,41561 of Investment Value.
Keywords: Absorption of Labor, Wages, Raw Material Prices, Output Prices,
Investment Value, Ordinary Least Squares (OLS)1011021045 CHAIRMAN SANIchairman.sani@gmail.com2015-07-02T05:06:35Z2015-07-02T05:06:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10725This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107252015-07-02T05:06:35ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN EKSPOR INDONESIA PERIODE 2006:01-2013:12ABSTRAK
Penelitian ini memaparkan mengenai pengaruh instrumen moneter suku
bunga kredit modal kerja dalam rangka mempengaruhi permintaan ekspor dan
juga memaparkan faktor makroekonomi yang diduga mempengaruhi laju
permintaan ekspor yaitu tingkat inflasi dan PDB Riil, serta variabel yang terkait
dengan interaksi keuangan internasional yaitu nilai tukar atau kurs. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuadrat terkecil biasa
(Ordinary Least Square) pada tingkat first-difference dengan periode penelitian
Januari 2006-Desember 2013. Berdasarkan hasil regresi Ordinary Least Square
pada tingkat first-difference, dapat diketahui bahwa secara parsial variabel Suku
Bunga Kredit Modal Kerja (SBK) dan Inflasi (IHK) memberikan pengaruh negatif
dan signifikan terhadap permintaan ekspor Indonesia. Kurs dan Pendapatan
Domestik Bruto (PDB) Riil memberikan pengaruh positif terhadap permintaan
ekspor Indonesia. Kurs berpengaruh signifikan dan PDB tidak berpengaruh
signifikan terhadap permintaan ekspor Indonesia. Berdasarkan hasil estimasi pada
penelitian ini dapat diketahui bahwa secara bersama-sama dan signifikan variabel
Suku Bunga Kredit Modal Kerja (SBK), Inflasi (IHK), Kurs dan PDB Riil
berpengaruh terhadap Permintaan Ekspor di Indonesia.
Kata Kunci : Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, nilai Kurs, PDB Riil,
Ordinary Least Square pada tingkat first-difference.
ABSTRACT
This study describes the working capital loan interest rates as a monetary
instrument in order to affect the demand for exports and also presented
macroeconomic factors suspected to affect the rate of export demand that the rate
of inflation and Real GDP, as well as the variables associated with the interaction
of international finance, namely the kurs or the exchange rate. The analysis used
in this study using ordinary least squares (Ordinary Least Square) at the level of
first-difference the study period January 2006-December 2013. Based on the
results of Ordinary Least Squares regression on the level of first-difference, it is
known that partially working capital loan interest rate (SBK) and inflation (CPI)
variables had a negative influence and significant on the demand for Indonesian
exports. The exchange rate and the Gross Domestic Product (GDP) had a positive
influence on the demand for Indonesian exports. Exchange rate and GDP have a
significant effect and no significant effect on demand for Indonesian exports.
Based on the estimation results of this study can be seen that simultaneously and
significantly variable Working Capital Interest Rate (SBK), Inflation (CPI),
exchange rate and Real GDP effect on export demand in Indonesia.
Keywords: Working Capital Interest Rate, Inflation, exchange rate, GDP,
Ordinary Least Square at first-difference level.1011021036 Andika Mahardikaandikamahardika17@yahoo.com2015-07-02T03:59:06Z2015-07-02T03:59:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10723This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107232015-07-02T03:59:06ZIdentifikasi Sektor Basis Dan Ketimpangan Pendapatan Antar Wilayah di
Provinsi Lampung Tahun 2009 - 2013ABSTRAK
Identifikasi Sektor Basis Dan Ketimpangan Pendapatan Antar Wilayah di
Provinsi Lampung Tahun 2009 - 2013
Oleh
Lina Maulina Syarifudin
Berdasarkan data statistik sumbangan sektor pertanian pada perekonomian
semakin menurun, karena keberadaannya tidak banyak memberikan nilai tambah
bagi sektor-sektor yang lain di provinsi lampung.
Adanya dominasi sektor pertanian menyebabkan adanya ketimpangan
pembangunan antar wilayah dan ketimpangan secara sektoral. Untuk mengetahui
besarnya ketimpangan wilayah ini dilakukan analisis dengan indeks
Williamson. Ketimpangan sektoral yang ada tampak sangat besar akibat
dominasi sektor pertanian pada PDRB Provinsi Lampung.
Untuk dapat mengetahui potensi sektor- sektor ekonomi maka dilakukan
analisis dengan menggunakan Location Quotient. Jadi analisis dilakukan
dengan memisahkan adanya peranan sektor pertanian dan tidak
memperhitungkan sektor pertanian sehingga akan didapatkan sektor-sektor
unggulan yang lain selain sektor pertanian.
.
Kata Kunci : Sektor Basis, Ketimpangan Pendapatan, dan Perekonomian
Daerah
ABSTRACT
Identification Sector Base And Inter-Regional Income Inequality in
Lampung province Year 2009 - 2013
By
Lina Maulina Syarifudin
Based on the statistical data on the economic contribution of the agricultural
sector has declined, as it is not much give added value to other sectors in
Lampung province.
The dominance of the agricultural sector led to the development gaps
between regions and sectoral imbalances. To know the size of the region
inequality indices analyzed by Williamson. Inequality sectoral looked very large
due to the dominance of the agricultural sector in GDP Lampung Province.
In order to determine the potential economic sectors that performed the
analysis using the Location Quotient. So the analysis is done by separating the
role of the agricultural sector and do not take into account the agricultural sector
so that would be obtained leading sectors other than agriculture.
Keywords: Base Sector, Income Inequality, and Regional Economy0911021014 Lina Maulina Syarifudinlinamsyarifudin@yahoo.com2015-06-30T07:34:58Z2015-06-30T07:34:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10622This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/106222015-06-30T07:34:58ZANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA KREDIT, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP PENYALURAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PROVINSI LAMPUNG PERIODE 2010:01-2014:09ABSTRAK
Kredit pemilikan rumah merupakan salah satu kredit portofolio bank yang mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Peningkatan terus menerus dalam penyaluran kredit pemilikan rumah dikhawatirkan akan menyebabkan berbagai masalah seperti bubble property dan non-performing loan. Oleh karena itu , Bank indonesia mengeluarkan kebijakan LTV yang memberikan batasan mengenai down payment yang harus dimiliki konsumen untuk membeli rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, suku bunga kredit, ldr, dan kebijakan LTV terhadap penyaluran KPR provinsi Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank konvensional di Lampung selama periode 57 bulan (pengamatan 2010:01 – 2014:09). Metode analisis yang digunakan adalah regresi Ordinary Least Square.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan OLS, dapat diketahui bahwa inflasi dan suku bunga berpengaruh negatif terhadap jumlah penyaluran KPR, dan LDR memiliki pengaruh positif signifikan. Sedangkan pada periode sebelum dan sesudah kebijakan LTV terdapat perbedaan yang signifikan, kebijakan LtV tidak berhasil menekan jumlah penyaluran di Provinsi Lampung. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji parsial (t-test), penentu uji koefisien. Berdasarkan uji signifikasi simultan (f-test) semua variabel dalam model penelitian memiliki pengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR Provinsi Lampung.
Kata kunci : Mortgage loan, kovensional bank, Ordinary Least, Inflasi, Suku bunga kredit, LDR, Kebijakan LTV
ABSTRACT
Mortgage loans is one of the credit portofolio of banks that are experiencing increased latelty. Improved constantly in channeling hausing loan is feared will cause a varienty of problems like the bubble property and non-performing loans. Therefore, Indonesia bank issued a policy Loan to Value which concerning giving a down payment that must be owned by the consumer to buy a house. This research purpose to examine the effect of inflation, interest rates credit, loan to deposit ratio (LDR) and policy LTV for distributing mortgage LTV Provinsi Lampung. The population that was used in this research is all the konvensional bank in Provinsi Lampung during 57 month period (year observation from 2010 to 2014). The analysisi method used Ordinarry Least Square (OLS) regression.
Based on the result of examination by using OLS, it can be known that inflation and interest rate have a negative effect to distributing of KPR, and the LDR have a significant positive effect. While at before and after period of policy LTV there are difference which is significant, policy LTV can’t be depress the amount of distributing in Lampung province. This matter can be seen from the result of parsial test (t-test), determinant test coefficient. Based on significant simultant test (t-test) all variable in this research have a significant effect to distributing KPR in Lampung Province.
Keyword : Mortgage loan, conventional banks,Inflation, Interest rates credit, Loan to Deposit Ratio, Policy Loan to Value.1011021133 Princes Dianria Marizsaprincesdianriam@gmail.com2015-06-30T06:43:01Z2015-06-30T06:43:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10630This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/106302015-06-30T06:43:01ZPENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI
SUMATERA SELATANABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini adalah apakah pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan kesehatan secara parsial dan bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Selatan?
Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan kesehatan secara parsial dan bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Selatan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan data dari variabel-variabel yang diteliti dan kemudian dihitung dengan menggunakan metode statistik yang tersedia. Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis seluruh analisis dalam penelitian ini menggunakan program Eviews 4.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,19E-12 pada 2 tahun berikutnya dengan asumsi variabel lain tetap. Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 1,66E-12 pada 2 tahun berikutnya dengan asumsi variabel lain tetap. Pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang dapat dilihat dari nilai f-Statistik sebesar 9,553785 ternyata lebih besar dibandingkan nilai f-tabel pada signifikasi 5% yaitu 3,09.
Kata Kunci : Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Indeks Pembangunan Manusia
ABSTRAC
The problems discussed in this paper is whether government spending education and health sectors partially and jointly (simultaneously) influence on the Human Development Index of South Sumatra Province?. The objective is to analyze the effect of government spending in education and health sectors partial and together (simultaneously) influence on the Human Development Index of South Sumatra Province.
The approach used in this study using a quantitative approach research approach that uses the data of the variables studied and then calculated using statistical methods available. Processing of the data used to analyze the entire analysis in this study using a program Eviews 4.Based on the results of research and discussion can be drawn the conclusion that the education sector, government spending and significant positive effect on the Human Development Index in the province of South Sumatra for 3,19E-12 in the next two years, assuming other variables remain.
Government spending health sector and not significant positive effect on the Human Development Index in the province of South Sumatra for 1,66E-12 in the next two years, assuming other variables remain. The education sector, government spending and government expenditure in the health sector together affect the variable Human Development Index (HDI), which can be seen from the value of 9.553785 f-statistics turned out to be greater than the value of the f-table at the 5% significance, namely 3, 09.
Keywords: Government Spending Education Sector, Government Sector Health Expenditure, Human Development Index1011021016 Ika Dwi Wahyuniika.dwiwahyuni@yahoo.co.id2015-06-30T03:38:57Z2015-06-30T03:38:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10587This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/105872015-06-30T03:38:57ZOPTIMASI ALOKASI FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KARET
RAKYAT
(Studi Kasus Di Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang
Barat)ABSTRAK
OPTIMASI ALOKASI FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KARET
RAKYAT
(Studi Kasus Di Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang
Barat)
Oleh
Yulian Elvia Hermy
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahahatani karet di Kecamatan Lambu Kibang. Hipotesis yang diajukan adalah diduga bahwa masing-masing faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, pupuk dan bibit berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi. Alat analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda, uji asumsi klasik, dan uji indeks efisiensi.
Sampel penelitian yaitu berjumlah 36 sampel di desa di Kecamatan Lambu Kibang. Variabel dalam penelitian ini adalah luas lahan (X1), tenaga kerja X2), pupuk (X3), bibit (X4) dan hasil produksi (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuisioner, dan wawancara. Data yang dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan faktor produksi lahan, tenaga kerja, pupuk dan bibit berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi karet.
Kata kunci : Usahatani, usahatani karet, luas lahan, tenaga kerja, pupuk, bibit, , produksi, fungsi produksi.
ABSTRAK
OPTIMIZATION ALLOCATION FACTOR OF THE RUBBER
PRODUCTION IN FARMING
(Case Study In Sub Lambu Kibang, Tulang Bawang West)
Oleh
Yulian Elvia Hermy
The purpose of this research is to know the technical efficiency in the use of production factors on rubber farmer in Kecamatan Lambu Kibang. Proposed hypothesis is alleged that each of the factors of production land, labor, fertilizer and seeds significantly affect production. Analysis tool used is multiple linear analysis, the classic assumption test, and test efficiency index.
Sample research namely totaled 36 sampel in Kecamatan Lambu Kibang. The variable in this study are land area (X1), labor (X2) fertilizer (X3), seed (X4), and output (Y). Method of data collection methods used are questionnaire, and interview. The Data were analyzed using descriptive and quantitative analysis method. The results of this study showed that overall production factors of land, labor, fertilizer and seed a significant effect on the results of rubber production.
Kata kunci :Farming, ruber farming, land, labor, fertilizer, seed, production, production function.1011021030 Yulian Elvia Hermyyulianelvia@ymail.com2015-06-30T03:05:53Z2015-06-30T03:05:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10588This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/105882015-06-30T03:05:53ZHUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU, DISIPLIN KERJA DAN
KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PADA GURU
SERTIFIKASI SMP NEGERI KECAMATAN TERBANGGI
BESAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015ABSTRAK
Peningkatan efektivitas kerja guru yang tersertifikasi belum signifikan. Sehingga
perlu dikaji faktor-faktor apa yang menyebabkan efektivitas kerja guru yang
bersertifikasi belum optimal. Efektivitas kerja merupakan sesuatu yang menunjukkan
taraf tercapainya suatu tujuan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas
kerja guru sertifikasi, tetapi penelitian ini hanya mengkaji tentang kompetensi guru,
disiplin kerja dan kompensasi. Variabel terikat pada penelitian ini adalah efektivitas
kerja. Variabel bebas pada penelitian ini adalah kompetensi guru, disiplin kerja dan
kompensasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kompetensi guru,
disiplin kerja, dan kompensasi dengan efektivitas kerja pada guru sertifikasi SMP
Negeri Kecamatan Terbanggi Besar tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode korelasional
menggunakan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 124 guru sertifikasi. Teknik sampling dengan menggunakan probability
sampling dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 101 guru sertifikasi yang dihitung dengan
menggunakan rumus Nomogram Harry King. Pegujian hipotesis pertama, kedua, dan
ketiga menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment, sedangkan untuk
menguji hipotesis keempat menggunakan rumus korelasi linier Multiple. Subjek
penelitian yaitu guru sertifikasi SMP Negeri Kecamatan Terbanggi Besar.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh sebagai berikut (1) Ada hubungan yang
positif antara kompetensi guru dengan efektivitas kerja pada guru sertifikasi SMP
Negeri Kecamatan Terbanggi Besar tahun pelajaran 2014/2015, (2) Ada hubungan
yang positif antara disiplin kerja dengan efektivitas kerja pada guru sertifikasi SMP
Negeri Kecamatan Terbanggi Besar tahun pelajaran 2014/2015, (3) Ada hubungan
yang positif antara kompensasi dengan efektivitas kerja pada guru sertifikasi SMP
Negeri Kecamatan Terbanggi Besar tahun pelajaran 2014/2015, (4) Ada hubungan
yang positif dan signifikan antara kompetensi guru, disiplin kerja, dan kompensasi
dengan efektivitas kerja pada guru sertifikasi SMP Negeri Kecamatan Terbanggi
Besar tahun pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: disiplin, efektivitas kerja, kompensasi, dan kompetensi guru1113031066 SRI WIDIAWATIsriwidiawati90@gmail.com2015-06-26T06:45:49Z2015-06-26T06:45:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10507This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/105072015-06-26T06:45:49ZANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI
PADA BANK UMUM DI PROVINSI LAMPUNG
PERIODE 2009: 01 – 2014: 09ABSTRAK
ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI
PADA BANK UMUM DI PROVINSI LAMPUNG
PERIODE 2009: 01 – 2014: 09
Oleh
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan permintaan kredit
investasi pada bank umum di Provinsi Lampung. Variabel bebas yang digunakan
adalah suku bunga kredit investasi, PDRB Provinsi Lampung, inflasi Provinsi
Lampung, nilai tukar dan Bi-Rates. Penelitian ini menggunakan data time series
periode Januari 2009 sampai September 2014. Analisis yang dilakukan adalah
analisis deskripsi kuantitatif pada analisis jangka pendek dan jangka panjang. Alat
analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM) untuk analisis
jangka pendek dan regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square
(OLS) untuk jangka panjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam
jangka pendek, suku bunga kredit investasi, inflasi Provinsi Lampung dan Bi-
Rates berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap permintaan kredit
investasi pada bank umum di Provinsi Lampung, sedangkan variabel PDRB
Provinsi Lampung dan nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap permintaan kredit investasi pada bank umum di Provinsi Lampung.
Dalam jangka panjang, suku bunga kredit investasi, inflasi Provinsi Lampung dan
Bi-Rates berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan kredit investasi
pada bank umum di Provinsi Lampung. PDRB berpengaruh positif dan signifikan
dan nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap permintaan kredit
investasi pada bank umum di Provinsi Lampung.
Kata kunci: Permintaan kredit investasi, suku bunga kredit investasi, PDRB
Provinsi Lampung, inflasi Provinsi Lampung, nilai tukar dan Bi-
Rates, Error Correction Model (ECM), Ordinary Least Square
(OLS).
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE DETERMINANT DEMAND FOR INVESTMENT
LOANS OF COMMERCIAL BANKS IN THE PROVINCE OF LAMPUNG
PERIOD OF 2009:01- 2014:09
By
Desi Wijayanti
This research aims to know and analyze the determinant demand for investment
loans of commercial banks in the Province of Lampung. Independent variables in
this research are interest rate of investment loans, Gross Domestic Regional
Product Province of Lampung, Inflation Province of Lampung, exchange rates
and BI-Rates. Data used in this research was time-series data in research periode
of January 2009 until September 2014. Data analysis method used in this research
was descriptive quantitative analysis method for short term and long term. Tools
analysed used in this research was Error Correction Model (ECM) for short term
analysed and liniear regression with method Ordinary Least Square (OLS) for
long term. Result of the research shows in short term, interest rate of investment
loans, Inflation Province of Lampung, and BI-Rates have negative and not
significanly affect toward demand for investmen loans of commercial banks in the
province of Lampung, meanwhile Gross Domestic Regional Product Province of
Lampung and exchange rate have positive and not significanly affect. In long
term, interest rate of investment loans, Inflation Province of Lampung, and BIRates
have negative and significanly affect toward demand for investmen loans
of commercial banks in the Province of Lampung. Gross Domestic Regional
Product Province of Lampung have positive and significanly affect and exchange
rate have positive and not significanly affect toward demand for investmen loans
of commercial banks in the Province of Lampung.
Key words: Demand for investmen loans, interest rate of investment loans, Gross
Domestic Regional Product Province of Lampung, Inflation
Province of Lampung, exchange rate and BI-Rates, Error Correction
Model (ECM), Ordinary Least Square (OLS).1111021026 Desi Wijayantidhesi.wijaya@gmail.com2015-06-26T06:42:02Z2015-06-26T06:42:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10508This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/105082015-06-26T06:42:02ZANALISIS DETERMINAN NERACA TRANSAKSI BERJALAN DI
INDONESIA PERIODE 2007:T1 – 2014:T4ABSTRAK
ANALISIS DETERMINAN NERACA TRANSAKSI BERJALAN DI
INDONESIA PERIODE 2007:T1 – 2014:T4
Oleh
YOHANES NOVI ARMUNANTO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar (KURS),
inflasi (INF), Produk Domestik Bruto (PDB), dan aktiva luar negeri neto (ALN)
terhadap neraca transaksi berjalan (CA) di Indonesia selama periode 2007:T1 –
2014:T4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction
Model (ECM). Data yang digunakan adalah data sekunder selama periode
2007:T1 – 2014:T4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KURS dan ALN berpengaruh positif
dan signifikan terhadap CA. Sedangkan, INF dan PDB berpengaruh negatif
namun tidak signifikan terhadap CA.
Kata kunci : Neraca Transaksi Berjalan (CA), Nilai Tukar (KURS), Inflasi (INF),
Produk Domestik Bruto (PDB), Aktiva Luar Negeri Neto(ALN), dan
Error Correction Model (ECM).
ABSTRACT
DETERMINANTS ANALYSIS OF CURRENT ACCOUNT ININDONESIA
PERIOD 2007:T1- 2014: T4
By
YOHANES NOVI ARMUNANTO
This study aims to determine the effect of exchange rate(KURS), inflation(INF),
Gross Domestic Product(PDB), and net foreign assets(ALN) to current account
(CA) in Indonesia period 2007: T1-2014: T4. The method used in this study is the
Error Correction Model(ECM). The data used is secondary data during 2007: T1-
2014: T4.
The results showed that KURS and ALN positive and significant to the CA.
Meanwhile, INF and GDP negative effect but not significant to CA.
Keywords: Current Account (CA), Exchange Rate(KURS), Inflation(INF), Gross
Domestic Product(PDB), Net Foreign Assets(ALN), and Error
Correction Model(ECM).1111021122 Yohanes Novi Armunantoyohanesnovia9@gmail.com2015-06-25T06:31:55Z2015-06-25T06:31:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10460This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/104602015-06-25T06:31:55ZANALISIS KEBIJAKAN PENGALIHAN PBB P-2
DI KOTA METROABSTRAK
Penelitian ini membahas implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 Kota Metro tentang tentang Pengalihan PBB-P2 Kota Metro. Kebijakan ini diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selain itu, penelitian ini juga membahas mengenai penerimaan PBB-P2 di Kota Metro. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn yang memerhatikan enam faktor yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana serta lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam implementasi pendaerahan PBB-P2 mengarah pada pembenahan administrasi di bawah koordinasi Dispenda. Secara keseluruhan, implementasi telah berjalan baik namun masih terdapat berbagai kendala. Kendala utamanya berasal dari penetapan tarif yang kurang tepat untuk NJOP dengan nilai diatas Rp 1 Milyar serta masih kurangnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Dispenda.
Kata kunci: Pengalihan PBB P2; Implementasi Kebijakan; Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; Pajak Daerah, Tarif PBB P2, Kota Metro
ABSTRACT
This study discusses the implementation of the Regional Regulation No. 02 of 2012 on the Transfer of Metro City on PBB-P2 Metro City. This policy is mandated in Law No. 28 Year 2009 on Regional Taxes and Levies. In addition, this study also discusses the PBB-P2 in Metro City. This research is descriptive qualitative research. Analyses were performed using the theory of policy implementation Van Meter and Van Horn was watching six factors: the size and purpose of the policy, resources, characteristics of the implementing agencies, implementers attitude, communication between organizations and implementing activities and the economic environment, social and political. Data collected by interview. The results showed that in the implementation of the transfer PBB-P2 lead to administrative reform under the coordination of Dispenda Metro. Overall, the implementation was going well but there are still many obstacles. The main constraints come from the lack of proper tariff for NJOP with a value of over Rp 1 billion and is still a lack of quality human resources (HR) owned by the Dispenda Metro..
Keywords: PBB-P2 Transfer; Policy Implementation; Tax on Land and Building Rural and Urban; Local Taxes, PBB-P2 Rates, Metro City1011021027 Via Evianaviaeviana@ymail.com2015-06-25T03:48:10Z2015-06-25T03:48:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10428This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/104282015-06-25T03:48:10ZANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN
EKONOMI MIKRO TERHADAP VOLATILITAS INDEKS SAHAM LQ45
DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2009:01 – 2014:09)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
variabel ekonomi makro dan ekonomi mikro terhadap volatilitas Indeks Saham
LQ45. Variabel ekonomi makro dalam penelitian ini adalah nilai tukar, inflasi, BI
Rate, Produk Domestik Bruto (PDB), dan volume perdagangan, sedangkan
variabel ekonomi mikro adalah Earning Per Share (EPS), Price to Book Value
(PBV), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Equity (ROE). Data yang
digunakan adalah data time-series dengan periode penelitian Januari 2009 sampai
September 2014. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tiga model, pertama model
variabel ekonomi makro dan ekonomi mikro secara bersama-sama terhadap
volatilitas Indeks Saham LQ45, model kedua yaitu variabel ekonomi makro
terhadap volatilitas Indeks Saham LQ45, dan model yang ketiga yaitu variabel
ekonomi mikro terhadap volatilitas Indeks Saham LQ45.
Untuk melihat pengaruh antara satu variabel dependen dengan variabel
independen dilakukan dengan menggunakan metode Error Correction Model
(ECM), sedangkan untuk mengukur volatilitas Indeks Saham LQ45 digunakan
analisis ARCH-GARCH. Hasil estimasi menggunakan tiga model penelitian
dengan metode ECM menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel
ekonomi makro dan ekonomi mikro secara bersama-sama signifikan terhadap
volatilitas Indeks Saham LQ45. Secara parsial variabel nilai tukar, volume
perdagangan, EPS, PBV, DER, dan ROE berpengaruh signifikan, sedangkan
inflasi, BI Rate, dan PDB tidak signifikan. Berdasarkan analisis ARCH-GARCH,
model yang pertama mengandung unsur ARCH dan GARCH, model yang kedua
hanya memiliki unsur ARCH, dan model yang ketiga tidak mengandung unsur
ARCH. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas Indeks Saham
LQ45 yang terjadi tinggi dan berlangsung terus-menerus.
Kata Kunci : Volatilitas Indeks Saham LQ45, variabel ekonomi makro (nilai
tukar, inflasi, BI Rate, PDB, volume perdagangan), variabel
ekonomi mikro (EPS, PBV, DER, ROE), Error Correction Model
(ECM), ARCH-GARCH.
ABSTRACT
This research aims to know and analyze the influence of macro-economic and
micro-economic variable toward volatility Index LQ45 shares. Macro-economic
variables in this research are the exchange rate, inflation, BI Rate, Gross Domestic
Product (GDP) and trade volume , while the micro-economic is earning Per Share
(EPS ), Price to Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio (DER), and return On
Equity (ROE ). Data used in this research was time-series data in research
periode of January 2009 until September 2014. Data analysis method used in this
research was desktiptif quantitative analysis method by using three models , the
first is macro-economic and micro-economic variable analyzed together against
volatility Index LQ45, second model is macro-economic variables to volatility
Index LQ45 shares, and the third model was micro-economic variables to
volatility Index LQ45 shares.
The methode used to see the influence between dependent variable and
independent variables was error correction Model ( ECM), while to measure
volatility of Index LQ45 used analysis of ARCH-GARCH. Result of the
estimation by using three research models with ECM method shows that in the
short-term, both macro-economic and micro-economic variable together
significant to Share Index LQ45 volatility. Partialy, exchange rate, trade volume,
EPS, PBV, DER, and ROE significantly affect, while inflation, BI Rate, and
Gross Domestic Product does not significantly affect. Based on the analysis
of ARCH-GARCH, the first model contains elements ARCH and GARCH, the
second model have only elements ARCH, and third model that does not contain
elements ARCH. In addition, results of the study showed that volatility Index
LQ45 relaticely high and keep going.
Key words : Volatility Index LQ45, macro-economic variables, ( Exchange rate,
inflation, BI Rate, Gross Domestic Product, trade volume), microeconomic
variables (EPS, PBV, DER, ROE), error correction
Model (ECM), ARCH-GARCH.1111021054 GITA NOVIANTYgitanovianty@gmail.com2015-06-25T03:46:15Z2015-06-25T03:46:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10425This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/104252015-06-25T03:46:15ZANALISIS DETERMINAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA
SAHAM DI INDONESIA (PERIODE 2005:T1 – 2014:T3)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham di Indonesia dengan
variabel bebas inflasi, nilai tukar rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),
Produk Domestik Bruto (PDB), Dow Jones Industrial Average (DJIA). Dalam
penelitian ini data yang digunakan adalah data time-series dengan periode
penelitian 2005 Triwulan I sampai 2014 Triwulan III.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif kuantitatif dan menggunakan alat analisis yaitu metode Error
Correction Model (ECM). Hasil estimasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa
dalam jangka pendek variabel bebasnya secara bersama-sama signifikan terhadap
Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Saham. Secara parsial variabel IHSG
berpengaruh positif dan signifikan terhadap NAB reksa dana saham di Indonesia.
Variabel inflasi dan DJIA berpengaruh negatif dan tidak signifikan, sedangkan
variabel nilai tukar dan PDB berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
NAB reksa dana saham di Indonesia.
Kata Kunci : NAB reksa dana saham, inflasi, nilai tukar, IHSG, PDB, DJIA,
Error Correction Model (ECM).
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze the determinant that affect Mutual Fund Net
Asset Value Shares in Indonesia with independent variable are inflation, exchange
rate, stock price index (CSPI), Gross Domestic Product (GDP), and Dow Jones
Industrial Average (DJIA). In this study, the data used are time series data with
period 2005 Quarter I until 2014 Quarter III.
The analysis used in this research is quantitative descriptive and using the tool of
analysis is the method of Error Correction Model (ECM). The estimation results in
this study show that in the short term the independent variables are together
significant to Mutual Fund Net Asset Value (NAV) Shares. Partialy, CSPI positive
affect and significant toward NAV of mutual fund shares in Indonesia. DJIA and
inflation was negative affect and does not significant, while exchange rate and GDP
positive affect and does not significant toward NAV of mutual fund shares in
Indonesia.
Key words: NAV equity funds, inflation, exchange rate, stock index, GDP, DJIA,
Error Correction Model (ECM).1111021121 Yessi Novita Putriyessinovitaputri@gmail.com2015-06-24T07:25:19Z2015-06-24T07:25:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10353This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/103532015-06-24T07:25:19ZANALISIS PENGARUH INSTRUMEN FUNDAMENTAL EKONOMI TERHADAP PINJAMAN LUAR NEGERI INDONESIA
ABSTRAK
Sejak krisis ekonomi, Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk melakukan pinjaman luar negeri dengan tujuan untuk memperbaiki perekonomian tetapi sampai saat ini pinjaman luar negeri pembiayaan yang dilakukan justru untuk menutupi pinjaman masalalu yang belum habis. Dalam jangka pendek pinjaman luar negeri dapat menutup defisit anggaran dan hal ini jauh lebih baik di bandingkan dengan mengeluarkan kebijakan pencetakan uang baru yang beredar yang akan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi sehingga pengeluaran pemerintah akan berlebih karena membutuhkan banyaknya modal tanpa di sertai dengan efek peningkatan tingkat harga umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh inflasi, PDB, keseimbangan fiscal dan neraca berjalan terhadap pinjaman luar negeri Indonesia.
Hasil regresi menggunakan Ordinary Least Squares (OLS) menunjukkan setiap kenaikan inflasi satu persen maka pinjaman luar negeri Indonesia juga mendorong
peningkatan sebesar 0.008513 persen dengan syarat variabel lain tetap. Setiap terjadi kenaikan PDB sebesar satu milyar maka pinjaman luar negeri Indonesia juga mendorong peningkatan sebesar 1.908099 persen dengan syarat variabel lain tetap. Setiap kenaikan keseimbangan fiskal sebesar satu milyar maka pinjaman luar negeri Indonesia mendorong penurunan sebesar 0.233860 milyar atau sebesar 0.233860 persen dengan syarat variabel lain tetap. Setiap kenaikan neraca berjalan sebesar satu milyar maka pinjaman luar negeri Indonesia mendorong penurunan sebesar 0.042389 milyar atau sebesar 0.042 persen dengan syarat variabel lain tetap. Keempat varibel tersebut mampu menjelaskan variable pinjaman luar negeri sebesar 86.19 persen dan sisanya 13.81 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian.
Kata Kunci : Inflasi, Produk Domestik Bruto, Keseimbangan Fiskal, Neraca
Berjalan, Pinjaman Luar Negeri, Ordinary Least Squares (OLS).
ABSTRACT
Since the economic crisis, Indonesia is one country which include foreign borrowing with the aim to improve the economy but until now foreign loan financing is done precisely to cover loans that have not been exhausted. In the short-term foreign loans to cover the budget deficit and it is much better in comparison with a policy of printing new money in circulation which will cost a pretty high that excessive government spending because it requires a number of capital without accompanied with the effect of increasing the price level general. The purpose of this study was to analyze how the effects of inflation, GDP, fiscal balance and current account balance of the foreign debt of Indonesia.
Results of regression using Ordinary Least Squares (OLS) show any increase in inflation one percent, the Indonesian foreign loans also encourage an increase of 0.008513 per cent on condition that other variables remain. Each of the increase in GDP of one billion, the Indonesian foreign loans also encourage an increase of 1.908099 per cent on condition that other variables remain. Each increase of one
billion in the fiscal balance, the foreign debt of Indonesia is encouraging a decrease of 0.233860 billion or equivalent to 0.233860 per cent on condition that other variables remain. Any increase in the current account amounted to one billion, the foreign debt of Indonesia is encouraging a decrease of 0.042389 billion or equivalent to 0.042 per cent on condition that other variables remain. The fourth variable can explain the variable of foreign loans amounted to 86.19 percent and the remaining 13.81 percent is influenced by other variables outside the research model.
Keywords: Inflation, GDP, Fiscal Balance, Current account, Foreign Loan,
Ordinary Least Squares (OLS).1111021031 Dian Ayu Fatmawatidianayuf@gmail.com2015-06-24T05:03:52Z2015-06-24T05:03:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10371This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/103712015-06-24T05:03:52ZANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN
AYAM PEDAGING DI SENTRA PRODUKSI AYAM
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
(Studi Kasus di Sentra Produksi Ayam Kecamatan Kalirejo)ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini adalah bagaimana
kelayakan finansial suatu usaha peternakan ayam pedaging di sentra produksi
ayam Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui dan
menganalisis kelayakan finansial suatu usaha peternakan ayam pedaging di sentra
produksi ayam Kabupaten Lampung Tengah. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kelayakan finansial yang terdiri dari Net Present
Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR) dan
Payback Period.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan
bahwa NPV (Net Present Value) untuk usaha ayam pedaging di Kampung Agung
Timur Kecamatan Kalirejo secara keseluruhan lebih besar dari 0, hal ini berarti
bahwa usaha ayam pedaging layak dan menguntungkan. Net B/C (Net Benefit
Cost Ratio) pada ayam pedaging di Kampung Agung Timur Kecamatan Kalirejo
secara keseluruhan lebih besar dari 1, hal ini berarti bahwa proyek tersebut layak
untuk dikembangkan. IRR (Internal Rate Of Return) pada ayam pedaging di
Kampung Agung Timur Kecamatan Kalirejo secara keseluruhan lebih besar
dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku yaitu sebesar 20 persen, maka
usaha tersebut layak untuk dikembangkan karena nilai IRR lebih besar dari tingkat
bunga bank yang berlaku. Payback periods pada ayam pedaging di Kampung
Agung Timur Kecamatan Kalirejo secara keseluruhan lebih rendah dari umur
usaha yaitu 13 kali masa panen atau 1 tahun 1 bulan maka pengembangan usaha
ini layak dijalankan.
Kata Kunci : Kelayakan Finansial, Peternakan Ayam Pedaging, Sentra Produksi
Ayam
ABSTRACT
Issues discussed in the writing of this is how financial feasibility a
livestock business in a broiler chicken production center Lampung Middle
District. This is the purpose of writing to know and to analyze the feasibility of
financially a livestock business in a broiler chicken production center Lampung
Middle District. The analysis used in this research was financially feasibility
analysis consisting of net present value (NPV), net benefit cost ratio (Net B/C),
internal rate of return (IRR) and payback period.
Based on the results of research and discussion can be drawn this
conclusion NPV (net present value) to venture broiler in their Agung Timur Sub-
District Kalirejo in a larger whole from 0, this means that broiler worthy and
profitable business. Net B/C (net benefit cost ratio) on broiler in their Agung
Timur Sub-District Kalirejo as a whole is greater than 1, this means that project
were suitable to be developed. IRR (internal rate of return) on broiler in their
Agung Timur Sub-District Kalirejo as a whole is greater than in the prevailing
interest rate is as much as 20 percent, business and were suitable to be developed
because the value of irr larger than the interest rate prevailing bank. Payback
periods in broiler in their Agung Timur Sub-District Kalirejo overall lower
business of age at 13 times the mass of harvesting or one month and 1 year
business development this is worth run.
Password: Financial Feasibility, Husbandry Broiler, Chicken Production Center1011021108 Akhmad Rifaniakhmadrifani.1011021108@gmail.com2015-06-24T03:33:09Z2015-06-24T03:33:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10321This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/103212015-06-24T03:33:09ZANALISIS PENGARUH INDEKS PENDIDIKAN, ANGKATAN KERJA DAN
PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB
DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2001-2012Abstrak Bahasa Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks pendidikan,
angkatan kerja, dan belanja pemerintah daerah terhadap PDRB Propinsi Lampung
selama kurun waktu 2001-2012. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan
bahwa PDRB Propinsi Lampung sangat fluktuatif dan nilainya jauh tertinggal
dibandingkan dengan propinsi lain di Pulau Sumatera dalam periode pengamatan
yang sama. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu tahun 2001-2012 dan
menggunakan analisa regresi “Ordinary Least Square” (OLS) dengan bantuan
perangkat lunak E-views 4.1. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa indeks
pendidikan, angkatan kerja, dan belanja pemerintah daerah memberi dampak positif
dan signifikan terhadap perkembangan PDRB Provinsi Lampung
Kata kunci : PDRB, Indeks Pendidikan, Angkatan Kerja, Belanja Pemerintah,
regresi linier berganda.
Abstract Bahasa Inggris
This research is intended to analyze the effect of education indeks, work labour, and
local goverment expenditure on the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of
Lampung Province during the period of 2001-2012. This study is motivated by the
facts that the Lampung Province Gross Regional Domestic Product has been
fluctuated and its value is far from other provinces in Sumatera during the period
study. This study makes use of time series data of 2001-2012 and its
utilizes regression analysis of “Ordinary Least Square (OLS) ” and supporting
sofware from E-views 4.1. Based on the result of the research that education indeks,
work labour, and local goverment expenditure do give a positive impact and
significant effect on the fluctuation of Lampung Province GRDP.
Keywords : GRDP, Education Indeks, work labour, local goverment expenditure,
multiple linier regression.1011021021 NURMALA PUTRINalatri_56@yahoo.com2015-06-15T08:47:08Z2015-06-15T08:47:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10271This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/102712015-06-15T08:47:08ZANALISIS PERMINTAAN BERAS DI INDONESIAABSTRAK
ANALISIS PERMINTAAN BERAS DI INDONESIA
Oleh
AHMAD BAYU KUSUMA WARDHANA
Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial
masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk
Indonesia adalah sebagai makanan pokok, karena hampir seluruh penduduk
Indonesia membutuhkan beras sebagai bahan makanan utamanya disamping
merupakan sumber nutrisi penting dalam struktur pangan, sehingga aspek
penyediaan menjadi hal yang sangat penting mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang sangat besar. Dalam hal ini, pemerintah berkewajiban untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi beras di dalam negeri demi meningkatkan
ketahanan pangan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan beras di Indonesia serta tingkat elastisitasnya dengan menggunakan
metode Ordinay Least Square. Faktor-faktor tersebut yang dinilai berpengaruh
terhadap permintaan beras ialah harga beras, pendapatan, dan jumlah penduduk di
Indonesia. Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data kurun waktu
tahun 2001-2013. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa harga berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap permintaan beras di Indonesia, serta pendapatan
perkapita maupun jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
permintaan beras di Indonesia.
Kata Kunci : permintaan beras, harga beras, pendapatan perkapita, jumlah
penduduk
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF THE DEMAND FOR RICE IN INDONESIA
By
AHMAD BAYU KUSUMA WARDHANA
Rice is one of the important commodities in Indonesian society. The
position of the rice commodity for most people in Indonesia are as a staple food,
because almost the entire population of Indonesia need rice as a main food source
besides an essential nutrient in the food structure, so that aspect of the provision
becomes very important considering the number of Indonesian population is very
large. In this case, the government is obliged to meet the needs of domestic rice
consumption in order to improve food security in Indonesia.
This study aimed to analyze the factors that influence the demand for rice
in Indonesia as well as the level of elasticity by using the Least Square method
Ordinay. These factors are assessed effect on the demand for rice is rice prices,
income, and number of people in Indonesia. The data used in this research is the
data the period of 2001-2013. Results of this study explained that the price of a
significant negative effect on demand for rice in Indonesia, as well as per capita
income and the total population and a significant positive effect on demand for
rice in Indonesia.
Keywords: demand for rice, the price of rice, per capita income, population0911021029 Ahmad Bayu Kusuma Wardhanabayu_ardhan@ymail.com2015-06-11T07:52:12Z2015-06-11T07:52:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10213This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/102132015-06-11T07:52:12ZANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP
PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
PERIODE 2007-2013ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP
PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
PERIODE 2007-2013
Oleh
Moza Daegal Orvilli Jenira
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh dana alokasi
sektor pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Lampung
periode 2007-2013, mengetahui pengaruh alokasi dana sektor kesehatan terhadap
indeks pembangunan manusia di Provinsi Lampung periode 2007-2013, dan
mengetahui pengaruh alokasi dana infrastruktur terhadap indeks pembangunan
manusia di Provinsi Lampung periode 2007-2013.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan data dari variabelvariabel
yang diteliti dan kemudian dihitung dengan menggunakan metode
statistik yang tersedia. Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis
seluruh analisis dalam penelitian ini menggunakan program Eviews 6.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan
bahwa alokasi dana sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan, hal ini
berarti setiap peningkatan 1 tingkat pada alokasi dana sektor pendidikan maka
Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat sebesar 0,026183 dengan asumsi
variabel lain tetap. Alokasi dana sektor kesehatan berpengaruh positif dan
signifikan, hal ini berarti setiap peningkatan 1 tingkat pada alokasi dana sektor
kesehatan maka Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat sebesar 0,030741
dengan asumsi variabel lain tetap. Alokasi dana infrastruktur berpengaruh positif
dan tidak signifikan, hal ini berarti setiap peningkatan 1 tingkat pada alokasi dana
sektor infrastruktur maka Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat sebesar
0,029545 dengan asumsi variabel lain tetap.
Kata Kunci : Alokasi Dana Sektor Pendidikan, Alokasi Dana Sektor Kesehatan,
Alokasi Dana Infrastruktur, Indeks Pembangunan Manusia
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF REGIONAL EXPENDITURE INFLUENCE TOWARDS
HUMAN DEVELOPMENTS IN LAMPUNG PROVINCE
PERIOD OF 2007-2013
By
Moza Daegal Orvilli Jenira
The purpose of this thesis is to know the influence of funds allocation in education
sector towards human development index of Lampung Province in 2007 – 2013
period, knows in the influence of funds allocation in health sector towards human
development index of Lampung Province in 2007 – 2013 period, and knows the
influence of funds allocation in infrastructure sector towards human development
index of Lampung Province in 2007 – 2013 period. The method used in this
research that is using the quantitative method, which is a method of research that
is using the data of observed variables, and then count by using statistic method
that available. Data processing that used for analyzing all analysis in this research
in Eviews 4 software program. Beside on the result of the research and
explanation, it can concluded that funds allocation in education sector, the human
developments index will increase 0,026183 with the assumtion that other
variables are constant. Funds allocation in health sector has positive and
significant effect, which is it mean every 1 step increasing at funds allocation in
healt sector, the human developments index will increase 0,030741 with the
assumtion that other variables are constant. Funds allocation infrastructure sector
has positive and not significant effect, which is it mean every 1 step increasing at
funds allocation in infrastructure sector, the human developments index will
increase 0,029545 with the assumtion that other variables are constant.
Keywords : Funds allocation in education sector, Funds allocation in health
sector, Funds allocation in infrastructure sector, Human
developments index.1011021132 Moza Daegal Orvilli Jeniradaegalmoza@gmail.com2015-06-10T04:30:28Z2015-06-10T04:30:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10167This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/101672015-06-10T04:30:28ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN
2003-2012ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN
2003-2012
Oleh
LEVY LEONALDI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel upah minimum
kabupaten, produk domestik regional bruto, dan ekspor terhadap kesempatan
kerja. Alat analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linier berganda
dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Penelitian ini
menggunakan data time series tahunan yang diperoleh dari BPS Lampung Selatan
dan Disnakertrans Lampung Selatan. Berdasarkan hasil regresi Ordinary Least
Square, dapat diketahui bahwa secara parsial variabel produk domestik regional
bruto dan ekspor memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap
kesempatan kerja di Lampung Selatan. Sedangkan variabel upah minimum
kabupaten memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap kesempatan
kerja di Lampung Selatan. Serta secara bersama-sama dan signifikan seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap kesempatan
kerja di Lampung Selatan.
Kata Kunci : kesempatan kerja, upah minimum kabupaten, produk domestik
regional bruto, ekspor, Ordinary Least Square.
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE EMPLOYMENT IN THE
DISTRICT OF SOUTH LAMPUNG 2003-2012
by
LEVY LEONALDI
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of the minimum wage variable
district, regional gross domestic product, and exports on employment. The
analysis tool used is multiple linear regression analysis model with the method of
least squares (Ordinary Least Square). This study uses annual time series data
obtained from Statistics South Lampung and South Lampung Manpower. Based
on the results of ordinary least square regression, it is known that in partial
regional gross domestic product and exports a significant positive impact on
employment in South Lampung.
While the minimum wage variable districts and a significant negative impact on
employment in South Lampung. And jointly and significant all variables used in
this study affect the employment opportunities in South Lampung.
Keywords: employment, minimum wage district, regional gross domestic
product, exports, Ordinary Least Square.1011021074 Levy Leonaldilevyleonaldi92@gmail.com2015-05-29T08:46:20Z2015-05-29T08:46:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10068This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/100682015-05-29T08:46:20ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN KREDIT MODAL KERJA PADA BANK BUMN DI
PROVINSI LAMPUNG
(PERIODE 2005:Q2-2014:Q4)ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN KREDIT MODAL KERJA PADA BANK BUMN DI
PROVINSI LAMPUNG
(PERIODE 2005:Q2-2014:Q4)
Oleh
Matdalena Voria Rajagukguk
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memepengaruhi pertintaan kredit modal kerja pada Bank BUMN di Provinsi
Lampung dengan variabel bebas suku bunga kredit modal kerja, inflasi Provinsi
Lampung, dan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung. Penelitian ini
menggunakan data time series periode 2005Q2-2014Q4. Alat analisis yang
digunakan adalah alat regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square
(OLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel suku bunga kredit
modal kerja berpengaruh negatif dan signifikan, variabel laju pertumbuhan
ekonomi Provinsi Lampung berpengaruh positif dan signifikan, dan variabel
inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertintaan kredit modal
kerja pada Bank BUMN di Provinsi Lampung.
Kata Kunci: permintaan kredit modal kerja, suku bunga kredit modal kerja,
inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE FACTORS THAT AFFECT DEMAND FOR
WORKING CAPITAL LOANS TO STATE-OWNED BANKS IN THE
PROVINCE OF LAMPUNG
(PERIOD 2005:Q2-2014:Q4)
By
Matdalena Voria Rajagukguk
This study aimed to analyze the factors that influence the demand for
working capital loans at state-owned banks in the province of Lampung with
independent variabels interest rates on working capital loans, inflation in
Lampung Province, and the rate of economic growth in the province of Lampung.
This study uses time series data period 2005:Q2-2014:Q4. Analysis tools used are
multiple regression tool Ordinary Least Square (OLS). The result of this study
indicate that the variable interest rates on working capital loans and a significant
negative effect, the variable rate of economic growth in the Province of Lampung
positive and significant impact, and variable inflation positive but not significant
on the demand for working capital loans at State-owned Bank in Province of
Lampung.
Key words: demand for working capital loans, interest rates on working
capital loans, inflation, and rate of economic growth.1111021076 Matdalena Voria Rajagukgukmatdalenavoria@gmail.com2015-05-07T03:27:03Z2015-05-07T03:27:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9471This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94712015-05-07T03:27:03ZANALISIS NON PERFORMING LOAN DI SEKTOR PERBANKAN BUMN
INDONESIA (2005:03 – 2014:12)ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh Inflasi,
Suku Bunga Kredit Investasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia terhadap Non
Performing Loan di Sektor Perbankan BUMN Indonesia. Data yang digunakan
adalah data hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu
keperluan tertentu, yang diperoleh dari tahun 2005:03 – 2014:12. Alat analisis
yang digunakan adalah regresi berganda metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inflasi dan Suku Bunga Kredit Investasi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Non Performing Loan (NPL)
Bank BUMN Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Non
Performing Loan (NPL) Bank BUMN Indonesia.
Kata Kunci: Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi, Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia, Non Performing Loan, OLS
ABSTRACT
This study aims to find empirical evidence about the influence of Inflation,
Interest Rate Investment Credit, and Economic Growth in Indonesia against nonperforming
loans in the banking sector BUMN Indonesia. The data used is data
from observations or measurements that have been recorded for a particular
purpose, are derived from the 2005: 03-2014: 12. The analysis tool used is
multiple regression Ordinary Least Square method (OLS). The results showed that
Inflation and Interest Rate Investment Loan has a positive and significant impact
on the Non Performing Loan (NPL) Indonesian state-owned bank. The results
showed that the Indonesian Economic Growth has a negative and significant
impact on the Non Performing Loan (NPL) Indonesian state-owned bank.
Keyword: Inflation, Interest Rates Investment, Economic Growth in Indonesia,
the Non Performing Loan, OLS1111021105 Rosya Arifiarosyaarifia@gmail.com2015-05-04T04:40:34Z2015-05-04T04:40:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9647This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/96472015-05-04T04:40:34Z
ANALISIS SALURAN SUKU BUNGA KREDIT KONSUMSI DALAM MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA PERIODE 2005:07-2014:12
ABSTRACT
ANALYSIS ON LENDING RATES CONSUMPTION CHANNEL IN
TRANSMISSION MECHANISM OF MONETARY POLICY IN
INDONESIA PERIOD 2005:07 – 2014:12
By
YULIA PUSPARINI
This study aims to determine the response of each variable consumer loan interest
rate channel in the transmission mechanism of monetary policy in Indonesia
period 2005:07-2014:12 against shock and to determine the contribution of each
variable interest rates on consumer credit channel in the monetary policy
transmission mechanism in Indonesia the period 2005:07-2014: 12. Variables
used in this analysis is the BI rate, deposit rates, lending rates of consumption,
consumer loans, GDP, and inflation. The analysis tool used is a VAR that includes
test results VAR regression, impulse response and variance decomposition. This
study uses monthly time series data obtained from Bank Indonesia and a number
of other publications.
Based on the results of impulse response, all the variables have a positive
response to the shock. Based on the results of variance decomposition, the largest
contribution in influencing the BI rate is variable itself with the average
percentage of 66.09422%. The largest contribution in influencing the interest rate
on deposits is variable BI rate of 50.39192%. The largest contribution in
influencing consumer loan interest rate is variable lending rates of consumption
itself by 48.83118%. The largest contribution in influencing consumer loans are
consumer loans variable itself of 41.91673%. The largest contribution to GDP is
variable in influencing consumer credit amounted to 58.16217%. The largest
contribution in influencing inflation is the variable BI rate of 40.90585%.
Keyword : BI rate, interest rates of deposits, lending rates consumption, credit
consumption, gdp, inflation, VAR
ABSTRAK
ANALISIS SALURAN SUKU BUNGA KREDIT KONSUMSI DALAM
MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA
PERIODE 2005:07 – 2014:12
Oleh
YULIA PUSPARINI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon masing-masing variabel
saluran suku bunga kredit konsumsi dalam mekanisme transmisi kebijakan
moneter di Indonesia periode 2005:07-2014:12 terhadap shock dan untuk
mengetahui kontribusi masing-masing variabel saluran suku bunga kredit
konsumsi dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia periode
2005:07-2014:12. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah BI rate, suku
bunga deposito, suku bunga kredit konsumsi, kredit konsumsi, GDP, dan inflasi.
Alat analisis yang digunakan adalah VAR yang mencakup uji hasil regresi VAR,
impulse response dan variance decomposition. Penelitian ini menggunakan data
time series bulanan yang diperoleh dari Bank Indonesia dan sejumlah publikasi
lainnya.
Berdasarkan hasil impulse response, semua variabel memiliki respon positif
terhadap shock. Berdasarkan hasil variance decomposition, kontribusi terbesar
dalam mempengaruhi BI rate adalah variabel BI rate itu sendiri dengan
persentase rata-rata sebesar 66,09422%. Kontribusi terbesar dalam mempengaruhi
suku bunga deposito adalah variabel BI rate sebesar 50,39192%. Kontribusi
terbesar dalam mempengaruhi suku bunga kredit konsumsi adalah variabel suku
bunga kredit konsumsi itu sendiri sebesar 48,83118%. Kontribusi terbesar dalam
mempengaruhi kredit konsumsi adalah variabel kredit konsumsi itu sendiri
sebesar 41,91673%. Kontribusi terbesar dalam mempengaruhi GDP adalah
variabel kredit konsumsi sebesar 58,16217%. Kontribusi terbesar dalam
mempengaruhi inflasi adalah variabel BI rate sebesar 40,90585%.
Kata Kunci : BI rate, suku bunga deposito, suku bunga kredit konsumsi, kredit
konsumsi, GDP, inflasi, VAR0911021091 YULIA PUSPARINIyuliapusparini12@gmail.com2015-04-30T08:32:42Z2015-04-30T08:32:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9592This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/95922015-04-30T08:32:42ZPengaruh Upah Minimum Provinsi Dan Alokasi Belanja Pemerintah Terhadap Pembangunan Manusia Provinsi LampungAbstrak Bahasa Indonesia
ABSTRAK
PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI DAN ALOKASI BELANJA PEMERINTAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
Oleh
RAHMA FEBRIA PRAMISSELLA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP), alokasi belanja barang dan jasa pemerintah, dan pengaruh keduanya secara bersama-sama terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung. Data yang digunakan adalah data sekunder yang disusun secara time series tahun 2002 hingga tahun 2014. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) dan belanja barang jasa mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung.
Kata Kunci: Upah Minimum Provinsi, alokasi belanja barang dan jasa, Indeks Pembangunan Manusia, OLS
Abstrak Bahasa Inggris
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF REGIONAL MINIMUM WAGE AND GOVERNMENT’S SPENDING ALLOCATION ON THE HUMAN DEVELOPMENT INDEX IN LAMPUNG PROVINCE
By
RAHMA FEBRIA PRAMISSELLA
This study aims to obtain empirical evidence on the influence of regional minimum wage and government’s goods and services spending allocation, and the influence of all those together on the Human Development Index in Lampung Province. The secondary data as used in the research such as time series data from the period 2006 until 2010. The analytical tool used is multiple regression method of Ordinary Least Square (OLS). The research finding indicate that regional minimum wage and government goods and servicec spending allocation have a positive and significant impact on the Human Development Index (HDI) of Lampung Province.
Key Words: regional minimum wage, government goods and servicec spending allocation, Human Development Index, OLS
1111021095 Rahma Febria Pramisellarahmapramissella@gmail.com2015-04-30T08:06:32Z2015-04-30T08:06:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9599This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/95992015-04-30T08:06:32ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
SUKU BUNGA PINJAMAN PADA BANK SWASTA NASIONAL DI
INDONESIA PERIODE 2009:01-2014:06ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
SUKU BUNGA PINJAMAN PADA BANK SWASTA NASIONAL DI
INDONESIA PERIODE 2009:01-2014:06
Oleh
ALEX ABIDIN M.Z
ABSTRAK
Penelitian ini memaparkan mengenai pengaruh instrumen moneter BI Rate
dalam rangka mempengaruhi pergerakan tingkat suku bunga pinjaman dan juga
memaparkan faktor makroekonomi yang diduga mempengaruhi pergerakan
tingkat suku bunga pinjaman yaitu variabel tingkat inflasi, tingkat suku bunga
PUAB dalam hal ini JIBOR, serta variabel yang terkait dengan interaksi keuangan
internasional yaitu nilai tukar. Analisis yang digunakan menggunakan model
koreksi kesalahan (Error Correction Model) dengan periode penelitian Januari
2009-Juni 2014. Berdasarkan hasil regresi Error Correction Model, dapat
diketahui bahwa secara parsial variabel BI rate (RBI), inflasi (INF) dan Kurs
(KURS) memberikan pengaruh positif dan signifikan, sedangkan JIBOR (JBR)
memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan secara statistik terhadap
Tingkat Suku Bunga Pinjaman Pada Bank Swasta Nasional di Indonesia.
Berdasarkan hasil estimasi pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
secara bersama-sama dan signifikan variabel BI rate (RBI), inflasi (INF), Kurs
(KURS) dan Jibor (JBR) berpengaruh terhadap Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Pada Bank Swasta Nasional di Indonesia.
Kata Kunci : Suku bunga pinjaman, BI Rate, Inflasi, nilai tukar, JIBOR, Error
Correction Model.
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING LOAN INTEREST RATE IN
PRIVATE NATIONAL BANK IN INDONESIA
PERIOD 2009:01-2014:06
By
ALEX ABIDIN M.Z
ABSTRACT
The purpose of this study was to describes the effect of the BI Rate monetary
instruments in order to affect the movement of loan interest rate and also
presented macroeconomic factors suspected to affect the movement of the loan
interest rate is variable inflation, interbank interest rate in this case JIBOR, and
exchange rate as well as variables related to the interaction international financial.
The analysis using error correction model (ECM) with the research period in
January 2009-June 2014. Based on the results of error correction model
regression, found that in partial BI rate (RBI), inflation (INF) and exchange rate
(KURS) provides a positive and significant effect, while JIBOR (JBR) provides a
positive and unsignificant effect statistically to the Loan Interest Rate At Private
National Bank in Indonesia.
Based on the results of this study can be seen that simultaneously and
significantly BI rate (RBI), inflation (INF), exchange rate (KURS) and JIBOR
(JBR) effect on the Interest Rate Loan At Private National Bank in Indonesia.
Keywords: loan interest rate, the BI rate, inflation, exchange rate, JIBOR, error
correction model.1011021002 Alex Abidin M.Zalexabidin01@yahoo.com2015-04-29T04:58:51Z2015-04-29T04:58:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9383This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93832015-04-29T04:58:51ZPENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR TERSIER DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2001-2012
(PENDEKATAN DEMOMETRIK)
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan pendekatan demometrik dengan menggunakan data time series dengan sampel 12 tahun yaitu dari tahun 2012-2012 dengan daerah penelitian adalah Bandar Lampung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rata-rata kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi penyerapan tenaga kerja sektor-sektor perekonomian di Bandar Lampung dengan menggunakan variabel independen yaitu jumlah penduduk dan PDRB sektoral masing- masing sektor perekonomian untuk menganalisis kemampuan penyerapan tenaga kerja masing-masing sektor.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa jumlah penduduk berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, lembaga keuangan dan PDRB sektoral mempengaruhi penyerapan tenaga kerja seluruh sektor perekonomian Bandar Lampung.
Kata kunci : demometrik, penyerapan tenaga kerja sektoral, jumlah penduduk, PDRB sektoral
ABSTRACT
This study uses demometrik approach using time series data with sample 12 years ie from 2012 to 2012 with the area of research is Bandar Lampung. Analyzer used in this research is the method of least squares mean or Ordinary Least Square (OLS).
The purpose of this study was to determine the conditions of employment sectors of the economy in Bandar Lampung using the independent variable is the number of population and PDRB sectoral each sector of the economy to analyze the ability of employment in each sector.
Based on the results of data processing showed that the population of the employment effect on trade, hotels and restaurants, transport and communications, financial institutions and sectoral PDRB affect employment throughout the economy Bandar Lampung.
Keyword : demometric, sectoral employment, population, PDRB sectoral1011021077 Muda Ega Ipalian Simbolonegaivalian@yahoo.com2015-04-29T04:55:47Z2015-04-29T04:55:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9369This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93692015-04-29T04:55:47ZANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN
UPAH MINIMUM PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2000-2013ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN
UPAH MINIMUM PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2000-2013
Oleh
MUHAMAD HASBY RAMDHAN
ABSTRAK
Upah minimum merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan
masyarakat yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup bagi tenaga kerja
guna meningkatkan taraf hidupnya. Kebutuhan hidup masyarakat yang selalu
meningkat setiap saat membuat pemerintah harus memperhatikan penetapan upah
minimum di setiap tahunnya, karena para pekerja sangat bergantung kepada upah
yang akan didapat mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin
meningkat. Kebutuhan hidup layak, produk domestik regional bruto dan inflasi
menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan upah minimum provinsi.
Penelitian ini fokus pada analisis explanatory, yaitu menggunakan metode
analisis regresi linier berganda dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least
Square). Penelitian ini menggunakan data time series yang diperoleh dari
Disnakertrans dan BPS Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil regresi OLS
menunjukkan bahwa variabel kebutuhan hidup layak dan produk domestik regional
bruto berpengaruh signifikan, sedangkan variabel inflasi tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap penetapan upah minimum Provinsi Lampung.
Kata Kunci: upah minimum provinsi, KHL, PDRB, inflasi, analisis regresi linier
berganda.1011021076 Muhammad Hasby Ramdhanhasbyramdhan@gmail.com2015-04-29T04:15:24Z2015-04-29T04:15:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9436This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94362015-04-29T04:15:24ZKONTRIBUSI RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENDAPATAN
ASLI DAERAH (PAD) KOTA BANDAR LAMPUNG
(2009-2013)
Keberhasilan penyelenggaraan perparkiran dalam era
0tonomi Daerah dapat
terlihat pada kemampuan daerah dan memanfaatkan kew
enangan luas, nyata, dan
bertanggung jawab secara profesional dalam menggali
sumber-sumber
Pendapatan Asli Daerah Pembangunan daerah sebagai
bagian dari pembangunan
nasional pada hakekatnya diharuskan untuk mengemban
gkan kemandirian tiap-
tiap daerah sesuai potensi sumber daya yang dimilik
inya dan bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan merata d
an terpadu Retribusi Daerah
selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi pe
merintah daerah juga
merupakan faktor yang dominan peranannya dan kontri
businya untuk menunjang
pemarintah daerah salah satunya adalah retribusi pa
rkir. Retribusi parkir sebagai
salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
bersumber dari
masyarakat, dimana pengelolaannya dahulu dilakukan
oleh dinas pendapatan
daerah yang berdasar pada peraturan daerah (Perda)
Nomor. 6 tahun 2009, dan
kini dikelolah oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi d
an Informasi yang diserah
tugaskan oleh pemerintah Kota Bandar Lampung.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis dan
tarif retribusi parkir
sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daera
h
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Dinas Pend
apatan Daerah Kota
Bandar Lampung dalam pemungutan Retribusi parkir di
Daerah Kota Bandar
Lampung dilakukan dengan berorientasi pada fungsi p
ajak dalam hal ini retribusi
parkir sebagai sumber pendapatan daerah Kota Bandar
Lampung yang disebut
dengan fungsi penerimaan
(budgetair).
Namun dalam pelaksanaannya Dinas
Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung dalam pemungu
tan Retribusi parkir di
Daerah Kota Bandar Lampung belum terlaksana dengan
baik. Hal ini dipengaruhi
oleh kurangnya SDM Dinas Pendapatan Daerah Kota Ban
dar Lampung, sarana
dan prasarana yang belum memadai serta yang terpent
ing kurangnya kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak ini dilihat masih b
anyaknya wajib pajak
potensial yang belum melaksanakan kewajibannya mend
ata, melaporkan dan
membayar pajak khususnya retribusi parker
Kata Kunci: Kontribusi, Retribusi Parkir, Pendapata
n Asli Daerah (PAD)
�
ABSTRACT
PARKING LEVY CONTRIBUTION TO LOCAL REVENUE (PAD) CI
TY
BANDAR LAMPUNG (2009-2013)
By
Ade Andrian
The success of parking in the Regional 0tonomi era
can be seen in the area
and take advantage of the ability of broad authorit
y, real, professional and
responsible manner in exploring sources of regional
revenue development area as
part of national development is essentially require
d to develop the independence
of each region according potential of its resources
and aims to improve the lives
and well-being equitable and integrated regional le
vies other than as a source of
revenue for local governments is also a dominant fa
ctor role and contribution to
support local pemarintah one of which is the parkin
g fees. Parking fees as a source
of revenue (PAD) which is sourced from the public,
which formerly carried out by
the management department of revenue based on local
regulations (Regulation)
Number. 6 in 2009, and is now managed by the Depart
ment of Transportation,
Communication and Information hereunder assigned by
the government of Bandar
Lampung.
The purpose of research is to determine the types a
nd rates of parking levy
affects the Regional Revenue.
The results showed that the efforts of the Regional
Revenue Office in
Bandar Lampung parking levy collection in Region Ba
ndar Lampung done
oriented tax function in this case parking fees as
a source of revenue in Bandar
Lampung area called the reception function (budgeta
ir). However, in practice the
Regional Revenue Office in Bandar Lampung parking l
evy collection in Region
Bandar Lampung has not done well. It is affected by
the lack of HR Department
of Revenue of Bandar Lampung, facilities and infras
tructure are inadequate and
most importantly the lack of awareness in paying ta
xes is seen still many potential
taxpayers who do not fulfill their obligation to re
cord, report and pay taxes in
particular levy parker
Keywords: Contributions, Levy parking, revenue (PAD
)
�0641021003 Ade Andrianteyex@yahoo.co.id2015-04-27T08:04:58Z2015-04-27T08:06:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9219This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92192015-04-27T08:04:58ZSTRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DI WILAYAH
PESISIR KECAMATAN PUNDUH PIDADAABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi yang tepat dalam pembangunan
daerah tertinggal di wilayah pesisir Kecamatan Punduh Pidada. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
dan matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks Strenght- Weakness-
Opportunity- Threats (SWOT), dan QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix). Hasil dari penelitian ini diperoleh lima prioritas strategi tertinggi atau
strategi utama pembangunan daerah tertinggal di wilayah pesisir Kecamatan
Punduh Pidada yakni : 1) mengembangkan forum komunikasi dan koordinasi
antar instansi terkait dalam pengelolaan wilayah pesisir; 2) mengembangkan
program penyuluhan dan pelatihan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya alam wilayah pesisir; 3) meningkatkan peran pemangku kepentingan
dalam pembangunan sarana dan prasarana dasar wilayah pesisir; 4) meningkatkan
akses masyarakat terhadap informasi, modal, pemasaran dan teknologi; 5)
mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir.
Kata Kunci : daerah tertinggal, strategi, wilayah pesisir
ABSTRACT
This study aims to to determine the strategy of outlying district development in
coastal area punduh pidada subdistrict. The analytical tool used in this study is
IFE (Internal Factor Evaluation) Matrix and EFE (External Factor Evaluation)
Matrix, Strenght- Weakness- Opportunity- Threats (SWOT) Matrix, and QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix). The result of this research was gained
five priorities the highest strategy: 1) to develop communication and coordination
between the agencies involved in the coastal area; 2) to develop a public
information and technical skill in the management of resources in the coastal area;
3) enhancing the role of stakeholders in the development of facilities and basic
infrastructures in the coastal areas; 4) to improve public access to information
capital marketing and technology; 5) develop public participation in the
management of coastal areas.
Keyword: Outlying District, Strategy, Coastal Area.1111021013 Annisa Alifa Ramadhaniannisa260294@gmail.com2015-04-23T03:23:28Z2015-04-23T03:23:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8788This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87882015-04-23T03:23:28ZANALISIS TRANSFORMASI STRUKTUR PEREKONOMIAN DI
KABUPATEN LAMPUNG UTARA PADA TAHUN 2000 – 2013ANALISIS TRANSFORMASI STRUKTUR PEREKONOMIAN DI
KABUPATEN LAMPUNG UTARA PADA TAHUN 2000 – 2013
Oleh
DEWI SARTIKA SIREGAR
ABSTRAK
Pembangunan yang berkelanjutan akan menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang pada akhirnya mengakibatkan perubahan struktur perekonomian. Transformasi
struktural merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor tradisional
menuju sektor modern, seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara.
Transformasi struktur ekonomi secara umum dapat dilihat sebagai suatu perubahan
yang berkaitan dengan komposisi pergeseran penyerapan tenaga kerja dan kontribusi
terhadap PDRB suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan
struktur ekonomi Kabupaten Lampung Utara selama tahun 2000 - 2013 dan pergeseran
peranan sektor ekonomi terutama dalam penyerapan tenaga kerjanya dan pertumbuhan
serta kontribusi outputnya terhadap penyusunan PDRB Lampung Utara. Penenlitian ini
menggunakan data sekunder dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2013. Penelitian ini
menggunakan alat analisis Shift-Share, LQ (Location Quotien), dan Tipologi Klassen
Hasil analisis shift-share PDRB dan tenaga kerja menunjukkan sektor industri
merupakan sektor yang tumbuh pesat dengan tingkat kompetitif Cij tertinggi. Hasil
analisis LQ menunjukkan bahwa sektor basis pada tahun 2000 adalah sektor pertanian
dan perdagangan, sedangkan pada tahun 2013 sektor yang menjadi basis adalah sektor
industri, sektor LGA, sektor perdagangan dan jasa. Hasil analisis tipologi klassen
menunjukkan bahwa sektor industri, sektor LGA, sektor perdagangan dan sektor jasa
merupakan sektor yang maju dan tumbuh cepat. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
telah terjadi perubahan atau transformasi struktur ekonomi di Kabupaten Lampung
Utara dari sektor primer ke sektor sekunder pada tahun 2000 - 2013.
Kata Kunci : Transformasi, Struktur Ekonomi, PDRB, Penyerapan Tenaga Kerja,
Shift Share , LQ dan Tipologi Klassen.
STRUCTURE ANALYSIS OF ECONOMIC TRANSFORMATION IN THE
DISTRICT IN NORTH LAMPUNG 2000 - 2013
By
DEWI SARTIKA SEIREGAR
ABSTRACT
Sustainable development will create economic growth, which in turn resulted in
changes in the economic structure. Structural transformation include of the change
processes structure economy from traditional sector to the modern sector, as case in
the happened of North Lampung regency. Change structure or transformation
economy can be definition the changes of labor recruitment and the contribution
regional gross domestic product (PDRB) in region. Purpose of the research to analyze
structure economic in region during the year 2000 – 2013 and shift in the economic
sector, especially in the labor absorption and the growth and contributing to the
preparation of PDRB output in North Lampung. Analyze data to use in data
secondary from 2000 to 2013. This study used shift-share analysis, LQ (Location
Quotient), and typology Klassen. The result of shift-share analysis of PDRB and
employment show the industrial sector is a rapidly growing sector Rp.2.988,66
Milyar and 200.000 employments with the highest competitive level Cij, Rp.861,16
Milyar and 190.439 employments. LQ analysis results showed that in 2000 the sector
base is agriculture (1,08) and trade (1,00), while in 2013 the sector which became the
base is industrial (1,18), LGA (1,68), trade (1,15) and services (1,17) sectors. Klassen
typology analysis results show that the industrial sector, LGA sector, trade and
services sector is a sector that is advanced and fast growing. From these results it can
be seen that there has been a change or transformation of the economic structure in
North Lampung regency of the primary sector to the secondary sector in the years
2000-2013.
Keywords : Structural Transformation of Economy, PDRB, Employment
Absorption, Shift Share, LQ and Typology Klassen1111021030 Dewi Sartika Siregardewielnath@gmail.com2015-04-22T07:17:14Z2015-04-22T07:17:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8758This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87582015-04-22T07:17:14ZANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL DI KOTA METRO
ABSTRAK
Analisis Potensi Penerimaan dan Efektivitas Pajak Hotel di Kota Metro
Oleh
Putri Ayuningtyas
Pajak Hotel dikenakan terhadap fasilitas penyedia jasa penginapan atau peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar potensi Pajak Hotel dikota Metro dan melihat Efektivitas pemungutan Pajak Hotel di Kota Metro. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh Hotel yang ada di Kota Metro untuk tahun 2008-2012. Analisis dilakukan secara deskriptif.
Data menunjukkan bahwa potensi pajak Hotel di Kota Metro tahun 2008-2012 sebesar Rp2.095.632.000,00 dengan realisasi sebesar Rp187.164.500,00. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemungutan Pajak Hotel di Kota Metro belum Efektif karena terdapat perbedaan yang signifikan antara potensi dengan realisasinya.
Kata Kunci : Pajak Hotel, Potensi Pajak Hotel, dan Efektivitas Pajak Hotel.
ABSTRACT
Analysis of Potential Revenue and The Effectiveness of Hotel Tax in Metro City
By
Putri Ayuningtyas
The hotel tax is levied on the facilities or resort lodging service providers, which include motels, inns, cabins tourism, tourism guest houst, lodging houses and the like, as well bording house with the number of room more than 10.
This research was conducted to know how potential is the hotel tax in metro city and to see its tax collection’s effectiveness. The research was conducted on all hotels in metro city for the year 2008-2012. The research was descriptive analysis.
The result indicated that the potential hotel tax in metro city in 2008-2012 amounted to Rp2.095.632.000,00 with the realization amounted to Rp187.164.500,00. The analysis showed that tax collected in metro city was not been effective because there was significant difference between the potential and the realization.
Keywords : hotel tax, potential of hotel tax, and effectivenees of hotel tax
0911021021 PUTRI AYUNINGTYASputriayuningtyasunila@yahoo.com2015-04-22T04:03:24Z2015-04-22T04:03:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8748This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87482015-04-22T04:03:24ZANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN LAMPUNG UTARAABSTRAK
Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam perekonomian yang kompleks dan multidimensional. Oleh karenanya perlu dicari solusi untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi tingkat kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan dan tingkat pengangguran dari tahun 1999 – 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square. Data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan data tahunan dari tahun 1999 hingga 2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan dan tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat kemiskinan. Oleh karenanya perkembangan pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan dan tingkat pengangguran patut menjadi pertimbangan.
Kata Kunci : Tingkat Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pendidikan, Tingkat Pengangguran, Ordinary Least Square.
ABSTRACT
Poverty is one of the problems in economic which is complex and multidimentional. Because of that, it is important in finding solution to eliminate or at least to reduce poverty. The purpose of this study was to analyze the effect of economic growth, minimum wage, education and unemployment rate from 1999 – 2013. The method is using Ordinary Least Square. The data used are secondary data are annual data from 1999 to 2013. The results showed that the variables of economic growth, minimum wage, education and unemployment rates have significant influence to poverty. Therefore, the development of economic growth, minimum wage, education and unemployment rate should be considered.
Keywords : Poverty Rates, Economic Growth, Minimum Wages, Education, Unemployment Rate, Ordinary Least Square.
1011021049 Dede Saputradsdedesaputra@gmail.com2015-04-22T03:31:30Z2015-04-22T03:33:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8733This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87332015-04-22T03:31:30ZANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, ANGKA HARAPAN
HIDUP ANGKA MELEK HURUF DAN PENGELUARAN PEMERINTAH
(SEKTOR KESEHATAN DAN PENDIDIKAN) TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI PROVINSI LAMPUNGAbstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Pertumbuhan Ekonomi,
Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf dan Pengeluaran Pemerintah di Sektor
Kesehatan dan Pendidikan mempunyai pengaruh dan kontribusi yang signifikan
terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Lampung. Data yang digunakan adalah data
runtun waktu tahun 2003-2012, dengan menggunakan regresi berganda dengan
pendekatan metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima variabel bebas diatas
mempunyai tiga variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap
tingkat kemiskinan yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Angka Melek Huruf, dan
Pengeluran Pemerintah di Sektor Pendidikan, dua variabel tidak berpengaruh
terhadap tingkat kemiskinan yaitu Angka Harapan Hidup dan Pengeluaran
Pemerintah di Sektor Kesehatan. Secara parsial variabel Pertumbuhan Ekonomi,
Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf dan Pengeluran Pemerintah di Sektor
Kesehatan dan Pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi
Lampung. Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien regresi Pertumbuhan
Ekonomi sebesar - 0,048, Angka Melek Huruf sebesar - 0,027, dan Pengeluaran
Pemerintah di Sektor Pendidikan sebesar -1,075.
Kata kunci : Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan
Ordinary Least Square (OLS)
ABSTRACT
This study was conducted to determine whether economic growth, life expectancy,
literacy rate and public spending on health and education sector has an impact and
contribute significantly to the level of poverty in the province of Lampung. The data
used is the time series data of 2003-2012, using a multiple regression approach
Ordinary Least Square (OLS).
The results of this study showed that of the five independent variables above have
three variables that have a significant negative effect on the level of poverty is
economic growth,literacy rate, and government spending on education sectors,the two
variables does not affect the level of poverty that life expectancy and government
spending on health sector. In partial economic growth, life expectancy, literacy rate
and the government expenditures on health and education sector affect the level of
poverty in the province of Lampung. Based on the calculation, the regression
coefficient for Economic Growth of - 0,048, Literacy Rate of - 0,027 and
Government Education Sector of -1,075
Keywords: Poverty, Economic Growth, Health, Education,
Ordinary Least Square (OLS)1011021037 Ardan Rifa'itamamiardan@gmail.com2015-04-20T03:27:32Z2015-04-20T03:27:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8497This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/84972015-04-20T03:27:32ZAnalisis Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah Di Provinsi Lampung
Abstrak
Adanya perbedaan dalam laju pertumbuhan antar daerah menyebabkan ketimpangan pembangunan antar daerah yang satu dan daerah yang lain. Ketimpangan ini akan terus terjadi apabila tidak adanya kebijakan dari pemerintah. Campur tangan pemerintah dalam masalah ini salah satunya dengan kebijakan otonomi daerah yang diharapkan dapat mengurangi disparitas antar daerah.Salah satu pelaksanaan otonomi daerah adalah desentralisasi fiskal, yaitu pemberian dana transfer kepada pemerintah daerah yang disebut dengan dana perimbangan yang bersumber dari APBN.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh desentralisasi fiskal terhadap ketimpangan pembangunan di Provinsi Lampung. Analisis desentralisasi fiskal difokuskan pada dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah yang berupa dana perimbangan yaitu dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana bagi hasil terhadap indeks ketimpangan pembangunan yang diukur dengan menggunakan indek sentropi theil. Data yang digunakan adalah data sekunder yang disusun secara panel yang tersusun atas 10 kabupaten/kota di Provinsi Lampung dari tahun 2003 hingga tahun 2012. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda metode OLS dengan pendekatan Fixed Effect Model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana alokasi khusus mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks ketimpangan di Provinsi Lampung, sedangkan dana alokasi umum dan dana bagi hasil mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks ketimpangan yang terjadi di provinsi Lampung.
Kata Kunci :Ketimpangan, Dana alokasi khusus, dana alokasi umum, dana bagi hasil, indeks entropi theil, fixed effect model.
ABSTRACT
The differences in growth rate in every area can leads to development of inter-regional inequality from one area to another. The government intervention in this case is make a policy of regional autonomy that is expected to reduce the disparities among the areas. One of the implementation is fiscal decentralization, that is the transfer of funds to local governments which called equalization funds and sourced from The State Budget.
This study aims to look at the effect of fiscal decentralization on the inequality of development in Lampung Province. The analysis focused on fiscal decentralization in form on balancing funds that is general allocation funds, specific allocation funds, and profit sharing funds to the inequality index measured by entropy theil index. This used secondary data which compiled by a panel composed of 10 districts/cities in Lampung Province from 2003 to 2012. This analysis used a multiple regression approached by OLS with fixed effect model.
The results showed that the specific allocation funds has a positive and significant impact on inequality index of Lampung Province, while the general allocation funds and profit sharing funds have a negative and significant impact on inequality in Lampung Province.
Key word: imbalanced, specific allocation funds, general allocation funds, profit sharing funds, entropitheil index, fixed effect model.0711021051 HalimahHalimahbalia@gmail.com2015-04-16T08:17:09Z2015-04-16T08:17:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8475This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/84752015-04-16T08:17:09ZANALISIS PENGARUH JUMLAH DANA BERGULIR PNPM MANDIRI
PERKOTAAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) DI BANDAR
LAMPUNG
Untuk mengurangi angka kemiskinan akibat krisis ekonomi, pemerintah kemudian menetapkan upaya penanggulangan kemiskinan, salah satunya dengan program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri Perkotaan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah dana bergulir PNPM-Mandiri Perkotaan terhadap tingkat pendapatan anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Bandar Lampung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dalam hal ini data berupa jawaban pada kuesioner penelitian yang diberikan kepada Anggota KSM berupa jumlah dana bergulir dan tingkat pendapatan anggota KSM. Sampel adalah seluruh anggota KSM yang ada di Bandar Lampung dengan KSM sebanyak 30 KSM sebanyak 148 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji R-square (R2), uji Parsial Uji-t. Hasil dari penelitian ini didapat ada pengaruh positif dan signifikan dana begulir (X) terhadap terhadap tingkat pendapatan anggota kelompok swadaya masyarakat (KSM). Nilai R square sebesar 0,849 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh antara dana begulir (X), terhadap tingkat pendapatan anggota kelompok swadaya masyarakat (KSM) sebesar 84,9%.
Kata Kunci : Dana bergulir, Tingkat Pendapatan anggota KSM
To reduce poverty due to the economic crisis, the government then set the alleviation of poverty, one of the programs of the National Program for Community Empowerment (PNPM Mandiri Urban). This study aims to determine the effect the amount of the revolving fund PNPM-Mandiri Urban on income members of Self-Help Groups (KSM) in Bandar Lampung. The data used in this study are primary data, in this case the data in the form of answers to the questionnaire given to study the form of the number of KSM Members revolving funds and income level KSM members. The samples were all members of KSM in Bandar Lampung with KSM KSM 30 148 people. Data analysis was performed using the R-square test (R2), Partial Test-t test. The results obtained from this study there was a positive and significant effect of revolving fund (X) to the level of income of members of self-help groups (KSM). Rated R square of 0.849 indicates that the influence of the revolving fund (X), the level of income of members of self-help groups (KSM) was 84.9%.
Key Word : Revolving fund total, income of community member self-help
Groups (KSM)1011021127 Ghama Kevin Garziaghamakevingarzia@ymail.com2015-04-16T03:57:50Z2015-04-16T03:57:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8458This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/84582015-04-16T03:57:50ZKONTRIBUSI DAN PENGARUH BI RATE TERHADAP INFLASI, KURS DAN JUMLAH UANG BEREDAR
(PERIODE 2007:01-2014:06)ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peranan dan pengaruh BI rate terhadap inflasi, kurs dan jumlah uang beredar selama periode 2007:01-2014:06. Alat analisis yang digunakan adalah Metode Vector Error Correction Model (VECM). Variabel yang digunakan meliputi BI rate, inflasi, kurs (Rp/$) dan jumlah uang beredar.
Hasil analisis menunjukan Bahwa: 1) Berdasarkan hasil analisis impulse response dapat disimpulkan bahwa inflasi, kurs (Rp/$) dan jumlah uang beredar secara cepat merespon perubahan shock BI rate pada awal periode setelah shock terjadi. Pergerakan terhadap shock BI rate, inflasi merespon negatif. Sedangkan variabel Kurs (Rp/$), pergerakan terhadap shock BI rate, kurs (Rp/$) merespon positif Dan Shock variabel BI rate direspon variabel jumlah uang beredar negatif, 2) Hasil analisis variance decomposition dari BI rate menunjukkan bahwa selain berasal dari BI rate itu sendiri, variabel lain yang juga cukup besar dalam menjelaskan dinamika BI rate yaitu Inflasi yaitu sebesar 40% pada akhir periode. Hasil analisis variance decomposition dari dinamika inflasi paling besar dijelaskan oleh variabel inflasi itu sendiri sebesar 97,3% , sedangkan variabel BI rate dalam menjelaskan dinamika inflasi memberikan kontribusi sebesar 25% hingga akhir periode. Dari hasil variance decomposition dari dinamika jumlah uang beredar pada periode pertama paling besar dijelaskan oleh variabel jumlah uang beredar itu sendiri yaitu sebesar 96,7%. Sedangkan variabel BI rate dalam menjelaskan dinamika jumlah uang beredar memberikan kontribusi sebesar 3%. Hasil variance decomposition dari dinamika kurs (Rp/$) dijelaskan oleh kurs (Rp/$) itu sendiri yaitu sebesar 96%. Sedangkan variabel BI rate dalam menjelaskan dinamika kurs (Rp/$) memberikan kontribusi sebesar 41% hingga akhir periode.
Kata Kunci : BI rate, Inflasi, Kurs, Jumlah Uang Beredar dan VECM.
ABSTRACT
The purposes of this research are to find out and to analyze the role of BI rate towards inflation, curse, and amount of money circulation within the period of 2007:01-2014:06. The data was analyzed using Vector Error Correction Model (VECM) method. The variables in this research included BI rate, inflation, exchange rate (Rp/$), and the amount of money circulation.
In accordance with the data analysis, it was revealed mat: (1) From the impulse response analysis it can be concluded that the inflation, exchange rate (Rp/$), and amount of money circulation responded quickly towards the shock rate of BI in the beginning of period after the shock occurred. The inflation response was negative on the adjustment of BI shock rate; the exchange rate (Rp/$) response was positive; and the money circulation response was negative. (2) From the variance decomposition analysis it can be concluded that there was another factor contributed to BI Rate Dynamics excluding BI rate itself, it was the inflation which was 40% at the end of period. Based on the analysis of variance decomposition, it was found that the biggest contributor of the Inflation Dynamics was the inflation itself which was 97.3% and 25% was contributed by BT rate till the end of the period. In the Dynamics of Money Circulation, the biggest contributor was the money circulation itself which was 96.7% and only 3% was contributed by BI rate. In Exchange Rate Dynamics, the biggest contributor was the exchange rate itself which was about 96% and only 4% was contributed by BI rate till the end of the period.
Keywords: BI rate, inflation, exchange rate, amount of money circulation, VECM1011021006 Denis Aris Wibowodenisaris89@gmail.com2015-04-15T08:56:46Z2015-04-15T08:56:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8399This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83992015-04-15T08:56:46ZPOLA KONSUMSI RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013
Oleh
GITA LEVIANA PUTRI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga di Kabupaten Lampung Tengah melalui pola konsumsi rumah tangga yang dihubungan dengan beberapa variabel karakteristik rumah tangga. Data yang digunakan merupakan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2013 dengan 791 sampel rumah tangga di Kabupaten Lampung Tengah. Metode analisis yang digunakan dengan analisis deskriptif, dengan alat uji tabel silang dan korelasi Kendall’s Tau. Hasil penelitian ini adalah (1) Pola konsumsi rumah tangga di Lampung Tengah lebih didominasi proporsi pengeluaran makanan dibanding bukan makanan. Persentase pengeluaran makanan sebesar 52,83 persen dan bukan makanan sebesar 47,17 persen dengan jumlah pengeluaran perkapita perbulan Rp.632.230. (2) Semakin tinggi golongan pengeluaran rumah tangga dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga semakin tinggi proporsi pengeluaran untuk bukan makanan. Sedangkan semakin tinggi jumlah anggota rumah tangga, semakin sedikit proporsi pengeluaran untuk bukan makanan. Sementara kepala rumah tangga yang bekerja di sektor bukan pertanian dan tinggal diwilayah perkotaan memiliki proporsi pengeluaran untuk bukan makan lebih besar dibandingkan kepala rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian dan tinggal di perdesaan. (3) Variabel golongan pengeluaran rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, kepala rumah tangga bekerja di sektor bukan pertanian dan rumah tangga tinggal di wilayah perkotaan memiliki hubungan positif dan siginifikan dengan proporsi pengeluaran untuk bukan makanan. Sementara, variabel jumlah anggota rumah tangga memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan proporsi pengeluaran untuk bukan makanan. Akan tetapi berdasarkan nilai koefisien korelasinya hanya golongan pengeluaran yang memiliki hubungan yang kuat dengan proporsi pengeluaran bukan makanan.
Kata Kunci : Pola Konsumsi, Pengeluaran Rumah Tangga, Kesejahteraan Rumah tangga, dan Kemiskinan.
THE CONSUMPTION PATTERNS OF HOUSEHOLD AT CENTRAL LAMPUNG REGENCY ON 2013
By
GITA LEVIANA PUTRI
ABSTRACT
This study aims to determine the level of welfare of the household in Central Lampung regency through the consumption patterns of household which connected with some household characteristics variables. The data used is data from the National Socioeconomic Survey (SUSENAS) on 2013 with a sample of 791 households in Central Lampung regency. The method of analysis used by the researcher is the descriptive analysis, by means of cross-table test and Kendall's Tau correlation. The results of this study were (1) the pattern of household in Central Lampung consumption is dominated by the proportion of food expenditure than non-food.The percentage of food expenditures amounted to 52.83 percent and non-food were 47.17 percent with monthly per capita expenditure Rp.632.230.(2) the higher the household expenditure group and education level of the household head, higher proportion of expenditure on non-food. While the higher number of household members, the less the proportion of expenditure on non-food.While heads of household who work in the non-agricultural sector and live in the region's cities have a proportion of expenditure not eats bigger than the head of household who work in agriculture and live in rural areas.(3) Variable household expenditure group, level of education of household head, household head works in the non-agricultural sector and do not stay in urban areas have a positive and significant relationship with the proportion of expenditure on non-food. Meanwhile, the variable of number of household members has a negative and significant relationship with the proportion of expenditure on non-food. However, based on the value of the correlation coefficient is only the expenditure group has a strong relationship with the proportion of non-food expenditure.
Keywords: Consumption Patterns, Household Expenditure, Household Welfare, and Poverty.1111021053 Gita Leviana Putrigitaleviana@gmail.com2015-04-13T07:53:23Z2015-04-13T07:53:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8274This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82742015-04-13T07:53:23ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI LAMPUNGABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengangguran terdidik di Provinsi Lampung dengan variabel bebas mutu sumber
daya manusia, lowongan kerja formal, dan tingkat upah. Penelitian ini
menggunakan data time seriesdaritahun 2001-2014. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalahregresi berganda dengan metode Ordinary Least
Square (OLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel mutu sumber
daya manusia dan variabel lowongan kerja sektor formal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Lampung dan variabel
tingkat upah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengangguran
terdidik di Provinsi Lampung.
Kata Kunci: Tingkat pengangguran terdidik, mutu sumber daya manusia,
lowongan kerja sektor formal, dan tingkat upah.
ABSTRACT
This studyaimed toanalyze the factorsthatinfluence
theeducatedunemployedinLampungProvincewiththe independent variablesof the
human resources, formalemployment, andwages. This studyusestime series
datafrom theyears2001-2014. The analytical toolusedin this studyis multiple
regression withOrdinary LeastSquare(OLS). The resultsofthis studyindicatethatthe
variablequality ofhuman resourcesandformalsectoremploymentvariablepositive
and significant effecton unemploymenteducatedin Lampungandvariablewage
ratespositiveandnosignificanteffecton unemploymenteducatedinLampung
Province.
Keywords: educated unemploymentrate, the quality ofhuman resources,
formalsectoremployment, andwages.1111021091 Nurul Ulfa Kurnia Annisanurul.annisa93@gmail.com2015-04-10T07:05:40Z2015-04-10T07:05:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8216This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82162015-04-10T07:05:40ZKINERJA KEUANGAN DAERAH DAN HUBUNGAN DENGAN SISA LEBIH DAN KURANG PERHITUNGAN ANGGARAN (SiLKPA) KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2008-2013ABSTRAK
KINERJA KEUANGAN DAERAH DAN HUBUNGAN DENGAN SISA LEBIH DAN KURANG PERHITUNGAN ANGGARAN (SiLKPA) KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2008-2013
Oleh
INDRI ARRAFI JULIANNISA
Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakuan untuk menilai kinerja di masa lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan yang mewakili realitas entitas dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut . Salah satu aspek penting dalam otonomi daerah adalah kemampuan daerah untuk membiayai kebutuhan keuangannya sendiri, untuk itu setiap daerah dituntut untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri yang lebih dikenal dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) .
Selain dari PAD dan transfer dari pusat untuk membiayai kegiatannya, pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya. SiLPA adalah selisih lebih realisasi pendapatan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Pada anggaran juga terdapat SiKPA , SiKPA adalah sisa kurang perhitungan anggaran , dimana terjadinya defisit dalam suatu anggaran , maka dapat disebut dengan SiKPA .Permasalahan yang diajukan pada penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terbentuknya SiLKPA setiap tahunnya , melihat bagaimana kinerja keuangan daerah kota Bandarlampung dan hubungan pendapatan daerah dan belanja daerah terhadap SiLKPA kota Bandarlampung tahun 2008-2013.
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif dan menggunakan metode korelasi Karls Pearson untuk mengetahui hubungan pendapatan dan belanja daerah terhadap SiLKPA, dengan menunjukan berkorelasi linier positif sedang untuk pendapatan dan lemah untuk belanja daerah . Pada penelitian ini memberitahukan secara keseluruhan faktor yang menjadi penyebab timbulnya SiLPA atau SiKPA .
ABSTRACT
REGIONAL FINANCIAL PERFORMANCE AND RELATIONSHIP WITH THE REST OF LESS MORE AND CALCULATION OF BUDGET (SiLKPA) BANDARLAMPUNG CITY ON 2008-2013
By
INDRI ARRAFI JULIANNISA
Analysis of financial performance basically was done to assess the performance in the past to perform various analyzes in order to obtain the financial position of an entity that represents the reality and potential performance will continue. One important aspect of local autonomy is the ability to fund its own financial needs, for it every area required to dig their own financial resources, better known by revenue (PAD).
Aside from the PAD and the transfer of the center to finance its activities, local governments can also take advantage of Financing Budget Surplus (SiLPA) the previous year. SiLPA is the excess of actual revenue and expenditure budget during the budget period. In the budget also contained SiKPA, SiKPA is less residual budget calculation, where the deficit in the budget, then it can be called with SiKPA
The problem posed in this study are the factors that can cause the formation of SiLKPA each year, to see how the financial performance Lampung city area and the relationship of income to the local shopping area and Lampung city SiLKPA 2008-2013.
This study uses quantitative and descriptive method using Pearson correlation Karls to determine the relationship of income and expenditure against SiLKPA, with a positive linear correlation showed moderate to weak revenue and shopping areas. In this research tells overall factors which cause or SiKPA SiLPA.
1111021066 Indri Arrafi Juliannisaarrafi.juliannisa@gmail.com2015-04-09T04:36:46Z2015-04-09T04:36:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8013This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/80132015-04-09T04:36:46ZKEMAMPUAN DAN STRATEGI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TANGGAMUSAbstrak Bahasa Indonesia
Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) merupakan pencerminan dari potensi ekonomi daerah, dan idealnya PAD mampu menyumbangkan bagian terbesar dari seluruh pendapatan daerah dibandingkan dengan sumber pendapatan lainya. PAD Kabupaten Tanggamus hanya memberikan kontribusi rata-rata 6,2% terhadap penerimaan Kabupaten Tanggamus pada tahun anggaran 1999-2012 , rata-rata prtumbuhan PAD Kabupaten Tanggamus adalah sebesar 26,85%, dan rata-rata capaian target PAD sebesar 115,6%
Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana kinerja PAD Kabupaten Tanggamus tahun anggaran 1999-2012 dan apa upaya pemerintah daerah dalam meningkatkannya. Tujuan dari penulisan ini adalah (1) untuk mengetahui kinerja setiap sumber PAD Kabupaten Tanggamus tahun anggaran 1999-2012 (2) untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan PAD yang dilihat berdasarkan tingkat efektifitas, kontribusi, dan pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja PAD Kabupaten Tanggamus yang diukur dengan capain target, kontribusi dan pertumbuhan menunjukkan kinerja belum optimal. Kinerja penerimaan daerah belum optimal khususnya penerimaan yang bersumber dari pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, retribusi pasar, retribusi terminal , dan retribusi parkir. Strategi yang dapat ditempuh adalah ; a) pengetatan sanksi administrasi berupa bunga dari retribusi yang terutang atau pembongkaran b) khusus pos penerimaan dari pajak adalah pengawasan dalam penarikan pajak dan pemberian fasilitas yang setimpal terhadap wajib pajak c) perbaikan administrasi perpajakan meliputi penagihan secara aktif, dan meningkatkan kualitas SDM d) menggali sumber-sumber penerimaan yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah, Efektifitas, Kontribusi, Pertumbuhan, dan Nilai Interval
Abstract
Regional Revenue is a reflection of the economic potential of the region, and ideally regional revenue able to contribute the lion's share of all income areas compared with other sources of income. Tanggamus’s regional revenue only contributed an average of 6.2% on revenues of Tanggamus in fiscal year 1999-2012, the average of growth amounted to 26.85%, and the average achievement of revenue targets by 115.6%
The problem in this research is how the performance of Tanggamus’s regional revenue on 1999-2012 fiscal year and what the government's efforts to improve the area. The purpose of this paper is (1) to determine the performance of each revenue source of Tanggamus’s regional revenue on fiscal year 1999-2012 (2) to assess the efforts made to increase revenue is seen by the level of effectiveness, share, and growth.
The results showed Tanggamus’s regional revenue performance as measured by effectiveness, share and growth shows performance is not optimal. Reception performance is not optimal, especially the reception area which is sourced from the restaurant tax, entertainment tax, advertisement tax, levy market, terminal charges and parking fees. Strategies that can be taken is; a) tightening sanctions such as interest payable from the levy or demolition b) a special post of tax revenues is an oversight in tax collection and administration facilities commensurate to the taxpayer c) improvement of tax administration include billing actively, and improve the quality of human resources d) explore revenue sources that have the potential to be developed.
Keywords: Regional Revenue, Effectiveness, Share, Growth, and Value Interval0711021060 Lutfan Kasyidilutfan_nday@yahoo.co.id2015-04-06T04:11:32Z2015-04-10T02:08:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7963This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79632015-04-06T04:11:32ZANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2006-2013ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2006-2013
Oleh
VICCA YULIAN PRATAMA
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 menyadarkan pemerintah serta masyarakat akan kebutuhan reformasi pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu pelaksanaan reformasi pemerintah adalah diberlakukannya otonomi daerah. Otonomi daerah secara umum diartikan sebagai pemberian kewenangan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan utama penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan publik serta memajukan perekonomian daerah. Peranan pemerintah daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah sangat menentukan keberhasilan pemerintah daerah dalam menciptakan kemandirian daerah. Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya tercermin dalam APBD. Oleh sebab itu diperlukan analisis terhadap hasil dari kinerja keuangan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya dengan melakukan analisis rasio keuangan terhadap APBD yang telah dianggarkan dan direalisasikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Pemerintah Kota Bandar Lampung pada tahun 2006-2013. Tehnik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu: rasio kemandirian, rasio efektifitas, rasio efisiensi dan rasio pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuangan Pemerintah Kota Bandar Lampung selama tahun 2006-2013 berdasarkan rasio kemandirian masih rendah, rata-rata 14,43%. Untuk rasio efektifitas kinerja keuangan sudah sangat efektif, rata-rata 113,57%. Untuk rasio efisiensi kinerja keuangan sudah sangat efisien, dimana rata-rata sebesar 4,27%. Dan untuk rasio pertumbuhan PAD masih belum stabil pertumbuhannya.
Kata kunci: Otonomi, Pemerintah Daerah, Kinerja Keuangan, Analisis Rasio Keuangan APBD.
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF REGIONAL FINANCIAL PERFORMANCE GOVERNMENTS CITY OF BANDAR LAMPUNG 2006-2013
By
VICCA YULIAN PRATAMA
The economic crisis that hit Indonesia in 1997, the government and the public aware of the needs of the reform on the system of government there. One of the implementation of the reform of the government was the establishment of the autonomous region. Regional autonomy is generally construed as granting authority by the central government to local governments to arrange and take care of the interests of the local community according to its own initiative based on the aspirations of the community in accordance with the applicable legislation. The main purpose of organizing regional autonomy is to improve public services and promote the economy of the region. The role of local governments in order to support the implementation of regional autonomy largely determine the success of the local authorities in creating the independence area. The ability of local governments in managing financial budgets are reflected in its territory. Therefore required an analysis of the results of the financial performance of local government in managing its finances by performing financial ratio analysis of the budgets that have been budgeted and realized.
This research aims to know the performance of the city government's financial Bandar Lampung in 2006-2013. The method of analysis used in this study are: the ratio of the independence, effectiveness, efficiency ratios ratio and the ratio of growth.
The results showed government financial performance of Bandar Lampung during the year 2006-2013 based on the ratio of self-sufficiency is still low, average 14,43. For financial performance effectiveness ratio has been very effective, the average 113,57. The efficiency ratio for the financial performance has been very efficient, where an average of 4.27. And to the ratio of the growth of the PAD is still not stable growth.
Keywords: Autonomy, Local Government, Performance Financial Budgets, Financial Ratio Analysis0641021089 Vicca Yulian Pratamaabang.vicca@ymail.com2015-03-23T06:29:31Z2015-03-23T08:40:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7717This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77172015-03-23T06:29:31ZANALISIS EKSTERNALITAS POSITIF DAN NEGATIF PERUSAHAAN BATUBARA (STUDI KASUS PT. BUKIT ASAM)ABSTRAK
Dengan diterbitkannya undang – undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup,perhatian terhadap masalah – masalah lingkungan hidup semakin meningkat.
Salah satu upaya mendukung keberhasilan dampak pembangunan suatu perusahaan terhadap
masyarakat perlu keseragaman persepsi tentang pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber
daya, yang dengan kata lain dampak lain dari suatu pembangunan disebut eksternalitas. Oleh
karena itu penulis mengambil suatu permasalahan sebagai berikut ‘apakah dengan dibangunnya
PT. Bukit Asam Persero, masyarakat merasakan eksternalitas, baik yang secara positif maupun
negatif.Alat analisis yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis kualitatif dan
kuantitatif.Dari hasil pengamatan dan survey langsung ke masyarakat dapat diketahui bahwa
masyrakat sekitar PT. Bukit Asam Persero merasakan adanya eksternalitas positif maupun
negatif.Eksternalitas positif yang terjadi antara lain perubahan harga tanah, lapangan pekerjaan
bertambah, pendapatan masyarakat mengalami peningkatan, penambahan peluang usaha. Ini
dibuktikan bahwa sebanyak 58% masyarakat menyatakan harga tanah naik, lalu masyarakat yang
bekerja di PT. Bukit Asam Persero selalu mengalami peningktan dari tahun 2010 – 2013,
pendapatan masyarakat mengalami peningkatan, hanya 9,35% berpenghasilan Rp. 700.000, lalu
sekitar 28,78% berpenghasilan Rp. 990.000,sedangakan sisanya berpenghasilan 1.000.000
bahkan lebih. Sedangkan eksternalitas negatif yang terjadi adalah pencemaran udara, terjadinya
kebisingan, timbulnya berbagai macam penyakit, serta gangguan kenyamanan dan keresahan
masyrakat.
Dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi16.0.pengujian kevalidan ini dilakukan
terhadap 139 responden pada tingkat kepercayaan 95%dimana r table 0,361. Pada pengujian
validitas disajikan empat belas pertanyaan yang valid.Pengujian variabel pertanyaaan dengan
menggunakan uji realibel diperoleh nilai r hitung sebesar 0.873 lebih besar dari r tabel (0,873 >
0,361) dan empat belas pertanyaan tersebut telah valid dan realbel dengan interpretasi
kerealibelan tinggi.
Kata kunci :Eksternalitaspositif, eksternalitasnegatif
ABSTRACT
With the publication of Laws No. 23 of 1997 on environmental management, attention to
problems - environmental problems is increasing. One effort to support the success of a
company's impact on the community development needs uniformity perceptions about the
setting, allocation and utilization of resources, which in other words, other impacts of a
development called externalities. Therefore, the authors take a problem as follows' whether the
construction of the PT. Bukit AsamPersero, community feel externalities, both positively and
negatively. Analysis tool used in this research is qualitative and quantitative analysis. From
observations and surveys directly to the public can be seen that the community around PT. Bukit
AsamPersero feel the positive and negative externalities. Positive externalities that occur among
others, changes in the price of land, employment increases, people's income has increased,
additional business opportunities. It proved that as much as 58% of people said land prices rise,
then the people who work in PT. Bukit AsamPersero always increase from the year 2010 - 2013,
public revenue increased, only 9.35% income Rp. 700,000, and approximately 28.78% earn Rp.
990,000, while the remaining 1,000,000 earn even more. While the negative externalities that
happens is the air pollution, the noise, the incidence of various diseases, as well as comfort and
anxiety disorders community.
From the analysis using SPSS version 16.0.validity testing was conducted on 139 respondents at
95% confidence level where r table 0.361. In testing the validity of the presented epat twelve
valid question. Variable testing questions for the values obtained using the test realibel r count
for 0873 is greater than r table (0.873> 0.361) and fourteen of these questions are valid and
realibel with high realibel interpretation.
Keywords: Positive externalities, negative externalities.0851021037 Rinaldi Laresta Thalibrinaldi_laresta@yahoo.com.sg2015-02-26T07:11:38Z2015-02-26T07:11:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7290This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72902015-02-26T07:11:38ZANALISIS PENGARUH DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ALOKASI BELANJA TIDAK LANGSUNG 10 KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Alokasi Belanja Tidak Langsung kabupaten/kota di Provinsi lampung tahun 2009-2013. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan dana Alokasi Khusus, serta variabel bebas lainnya berupa Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini menggunakan data panel (data time series selama 5 tahun yaitu tahun 2009-2013 dan data cross-section sebanyak 50 yaitu 10 Kabupaten/Kota Provinsi Lampung) dan metode alat analisis yang digunakan adalah analaisis regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM).
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa komponen variabel Dana Perimbangan Kabupaten/Kota tahun berjalan masing-masing memiliki koefisien sebagai berikut: Dana Bagi Hasil memiliki koefisien regresi sebesar (0.769759). Dana Alokasi Umum memiliki koefisien regresi sebesar (0.767464). Dana Alokasi Khusus memiliki koefisien regresi sebesar (0.618092). Dari ketiga komponen Dana Perimbangan tersebut, Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap Alokasi Belanja Tidak Langsung tahun berjalan. Sedangkan Dana Alokai Khusus tidak berpengaruh signifikan terhadap Alokasi Belanja Tidak Langsung. Variabel Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/kota tahun berjalan memiliki koefisien regresi sebesar (0.387330) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Alokasi Belanja Tidak Langsung tahun berjalan.
Kata kunci: Alokasi Belanja Tidak Langsung, Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah kabupaten/kota Provinsi Lampung
0911021047 ELY ULFA SARIely.ulfa@gmail.com2015-02-25T03:37:51Z2015-02-25T03:37:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7325This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73252015-02-25T03:37:51ZPENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI DI KOTA BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah (G), investasi swasta (I), dan tenaga kerja (TK) terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) di Kota Bandar Lampung. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) selama periode 2001-2012. Pengujian hipotesis digunakan dengan pendekatan uji asumsi klasik, hipotesis dan Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan Eviews 4.1
Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengeluaran pemerintah, investasi swasta dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bandar Lampung. Dari penelitian ini selain memberikan hasil estimasi juga dapat menyimpulkan beberapa langkah kongkrit yang harus dilakukan pemerintah berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi terutama dalam aspek pengeluaran pemerintah, investasi swasta, dan tenaga kerja.
Kata Kunci :Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta, dan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi.
ABSTRACT
This research aims to understand the influence of the expenses of government (G) , private investment (I) and labor (TK) on economic growth (Y) in the city of bandar lampung .The data used was secondary data runtun time ( time series ) over a period 2001-2012 .The testing of hypotheses used with the approach the classical the assumption , hypothesis and ordinary least square (OLS) by using eviews 4.1
The analysis of the study this really shows you that the variable government spending , private investment and labor influential positive and significantly to economic growth in the city of bandar lampung .From the study in addition to providing the estimation results also can conclude some concrete steps that must be conducted by government relating to improve economic growth. Especially to support economic growth in the aspect of the expenses of government, private investment, and labor .
Password: the expenses of government and private investment , and labor and economic growth.1011021124 Dinasty Hernatiaradinastytiara@gmail.com2015-02-25T02:15:47Z2015-02-25T02:15:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7318This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73182015-02-25T02:15:47ZANALISIS PENGARUH RUANG FISKAL (FISCAL SPACE) DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI DI INDONESIA
PERIODE 2001- 2013ANALISIS PENGARUH RUANG FISKAL (FISCAL SPACE) DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI DI INDONESIA
PERIODE 2001- 2013
Oleh
CAHYA ANNISA
ABSTRAK
Ruang fiskal merupakan salah satu kebijakan fiskal dimana anggarannya dapat di
alihkan untuk keperluan yang berfungsi mendukung pembangunan ekonomi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh ruang fiskal dan produktivitas
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data yang digunakan
adalah data runtun waktu selama periode 2001 – 2013.
Model diestimasi menggunakan kuadran terkecil biasa atau metode ordinary least
square (OLS), dan alat analisis yang digunakan adalah eviews 4.1. Hasil penelitian ini
adalah ruang fiskal dan produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada periode 2001-2013.
Kata kunci : ruang fiskal, produktivitas tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi
ANALYSIS OF THE EFFECT OF FISCAL SPACE AND LABOR
PRODUCTIVITY ON ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA
PERIOD 2001- 2013
by
CAHYA ANNISA
ABSTRACT
Fiscal space is one in which the budget fiscal policy that can switch the purposes to
serve and support economic development. In sollow theories development is
influenced by capital and labor. The purpose of this study to determine the influence
of fiscal space and labor productivity to economic growth in Indonesia in the period
2001-2013.
This study uses ordinary least squares (OLS), and analysis tools used are eviews 4.1.
The results of this study are the fiscal space and labor productivity has positive
influence on economic growth in Indonesia in the period 2001-2013.
Keywords: fiscal space, labor productivity, economic growthAnnisa Cahyacahya.annisa44@yahoo.com2015-02-24T07:20:27Z2015-02-24T07:20:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7294This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72942015-02-24T07:20:27ZANALISIS PENGARUH JUMLAH PENGANGGURAN DAN INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP JUMLAH
PENDUDUK MISKIN DI KOTA METRO
TAHUN 2001-2013
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel
jumlah pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap jumlah
penduduk miskin. Alat analisis yang digunakan adalah model analisis regresi
linier berganda dengan metode kuadrat terkecil sederhana (Ordinary Least
Square). Penelitian ini menggunakan data time series tahunan yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik dan Dinas Ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil regresi
Ordinary Least Square, dapat diketahui bahwa secara parsial variabel jumlah
pengangguran dan variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memberikan
dampak positif yang signifikan pada jumlah penduduk miskin di Kota Metro.
Kata Kunci: Jumlah penduduk miskin, jumlah pengangguran, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of a variable number of
unemployed and the Human Development Index (HDI) of the number of poor
people. The analysis tool used is multiple linear regression analysis model with
the method of least squares (Ordinary Least Square). This study uses annual time
series data obtained from the Central Bureau of Statistics and the Department of
Labor. Based on the results of ordinary least square regression, it is known that in
partial unemployment and a variable number of the Human Development Index
(HDI) provides a significant positive effect on the number of poor in Metro City.
Key Words:The number of poor people, the number of unemployed, The Human
Development Index (HDI).1011021078 Muhammad Irfansyah Yuzirfansyah.yuz@gmail.com2015-02-24T07:11:53Z2015-02-24T07:11:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7295This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72952015-02-24T07:11:53ZANALISIS POTENSI EKONOMI KABUPATEN PEMEKARAN
DI PROVINSI LAMPUNG
Regional autonomy has given an economic authority to local governance in exploring and exploiting the economic potency as efforts to improve the welfare of the society. Therefore, this study aims to analyze the economic potency and identify potential sector of economy in new autonomous region in the province of Lampung for considerate option in doing economic development plan. This study uses secondary data from Gross Regional Domestic Product of new autonomous regions and the province of Lampung in 2008-2013. Analyzing tools which are used in this research are LQ, Shift Share, Growth Ratio Model and Sectoral Typology. The results from those analyzing tools show that in each regency has own potential economic sector which become economic specialization in each area, it shows the different economic characteristics between the various regions.
Keywords: new autonomous regions, economic potency, social welfare
Otonomi daerah lahir memberikan ruang akan kebebasan ekonomi kepada daerah dalam menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh hal itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi dan mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi potensial di berbagai daerah otonomi baru di Provinsi Lampung sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam melakukan perencanaan pembangunan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Produk Domestik Regional Bruto berbagai Daerah Otonomi Baru dan Provinsi Lampung Tahun 2008-2013. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis LQ, Shift Share, Model Rasio Pertumbuhan (MRP) serta Tipologi Sektoral. Hasil penelitian dari alat analisis LQ, shift share, MRP, dan Tipologi Sektoral menggambarkan bahwa di setiap deerah memiliki sektor ekonomi unggulan yang menjadi kegiatan spesialisasi ekonomi di masing-masing daerah, ini menunjukan karakteristik ekonomi yang berbeda antara berbagai daerah.
Kata kunci: daerah otonomi baru, potensi ekonomi, kesejahteraan masyarakat
1011021055 Dicki Riefaldidickirivaldi@gmail.com2015-02-24T03:56:12Z2015-02-24T03:56:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7268This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72682015-02-24T03:56:12ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH
PENGANGGURAN DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2000-2013ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengangguran di Provinsi Lampung, faktor-faktor yang dianalisis adalah inflasi,
upah minimum provinsi dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan
alat analisis regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS)
dilakukan dengan menggunakan data time series periode tahun 2000-2013.Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi dengan koefisien regresi
30.70 memiliki tanda positif namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
jumlah penganagguran. Variabel upah minimum provinsi dengan koefisien regresi
0.61 memiliki tanda negatif dan signifikan terhadap jumlah pengangguran.
Variabel pertumbuhan ekonomi dengan koefisien regresi 153314.0 memiliki tanda
positif dan signifikan terhadap jumlah pengangguran.
Kata Kunci : jumlah pengangguran, inflasi, upah minimum provinsi, pertumbuhan
ekonomi.
ABSTRACT
This research aims to analyse the factors that affect unemployment in lampung province , these
factors is inflation , provincial minimum wage and economic growth .This study used a
regression analysis double with a method of ordinary least square ( ols ) conducted using data
time series 2000-2013 the period of years .The result of this research shows that the variable
inflation with the regression coefficient 30.70 having a positive sign but did not influence
significantly to the number penganagguran .Variable provincial minimum wage to the regression
coefficient 0.61 having a sign of significant negative and on the unemployment rate .Variable
economic growth with the regression coefficient 153314.0 having a positive sign and significant
to the number of unemployment
Keyword : number of unemployment, of inflation provincial minimum wage, economic growth.1011021129 Imaniar Isti Pratiwiimaniaristipratiwi1011021129@gmail.com2015-02-20T07:52:42Z2015-02-20T07:52:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7218This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72182015-02-20T07:52:42ZANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan metode
Ordinary Least Square (OLS) dilakukan dengan menggunakan rentang waktu 15
tahun yaitu tahun 1999-2013.Alat analisis menggunakan Program SAS V.8. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Indeks Pembangunan Manusia
dengan koefisien regresi sebesar 0,80192 memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya variabel.inflasi memiliki koefisien
regresi sebesar 0,36994 memiliki pengaruh pengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung. Hasil dari analisis juga
menyimpulkan bahwa variabel IPM dan Inflasi melalui pengujian hipotesis secara
keseluruhan, semua variabel secara bersama-sama memberikan pengaruh yang
nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), inflasi
This study aimed to analyze the influence of the Human Development Index
(HDI), and inflation on economic growth in the province of Lampung. This study
using multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square (OLS)
performed by using a span of 15 years ie 1999-2013 year. Analysis tools using the
SAS program V.8. The results of this study indicate that the Human Development
Index of variables with a regression coefficient of 0.80192 has a positive and
significant impact on economic growth. Furthermore inflation variable has a
regression coefficient of 0.36994 has a positive and significant impact effect on
economic growth in the Province of Lampung. The results of the analysis also
concluded that the HDI variables and inflation through hypothesis testing as a
whole, all the variables are jointly significant effect on economic growth in the
Province of Lampung.
Keywords: economic growth, Human Development Index (HDI), inflation1011021019 Muhamad Febri Utamafebriregae@gmail.com2015-02-10T08:01:46Z2015-02-10T08:01:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7022This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70222015-02-10T08:01:46ZDAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA SELAMA PERIODE 2000-2013
ABSTRAK
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara
subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain
.
Perdagangan internasional
sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu
negara, karena dalam perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar
internasional. Salah satu keuntungan perdagangan internasional adalah
memungkinkan suatu negara untuk berspesialisasi dalam menghasi
lkan barang
dan jasa secara murah, baik dari segi bahan maupun cara berproduksi.
Penelitian
ini bertujuan untuk m
engetahui perkembangan ekspor, Impor dan Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia
serta mengetahui
pengaruh ekspor
dan impor
terhadap
pertumbuhan ekonom
i Indonesia
.
P
enelitian ini menggunakan
uji Kausalitas
Granger
dan pendekatan
Vector Auto Regression
menggunakan
software
Eviews
6.0.
Hasil perhitungan
menunjukan bahwa
bahwa ekspor tidak mempunyai
pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
. Tetapi
h
asil penelitian ini juga
membuktikan bahwa
impor memiliki hubungan kausalitas dua arah terhadap PDB
dan PDB juga memiliki hubungan dengan impor. Hal tersebut berarti semakin
besar tingkat impor dapat mempengaruhi tingkat PDB di Indonesia dalam jangka
pende
k yaitu 2 tahun selama periode 2000
-
2013
.
Kata Kunci
:
Perdagangan Internasional
,
Pertumbuhan Ekonomi
,
ekspor, impor
,
Kausalitas Granger
dan
Vector Auto Regression
.
ABSTRACT
International trade can be interpreted as a commercial transaction between the subjects of the country's economy with the economies of other subjects. International trade affect a country's economic growth, as in the international trade of all countries to compete in the international market. One of the advantages of international trade is to enable a country to specialize in producing cheap goods and services, both in terms of materials and production methods. This study aims to determine the development of exports, imports and economic growth in Indonesia as well as determine the effect of exports and imports to Indonesia's economic growth. This research uses Granger causality test and Vector Auto Regression approach using Eviews 6.0 software. Calculation shows that exports do not have an influence on economic growth. But the results of this experiment indicate that the import has a two-way causal relationship to GDP and GDP also has a relationship with the import. This study also proved that the greater the level of imports may affect the level of GDP in Indonesia in the short term is 2 years during the period 2000 to 2013.
Keywords: International Trade, Economic Growth, export, import, Granger Causality and Vector Auto Regression.1011021035 Andhyka Rizki Satriajiandhykarizki@gmail.com2015-01-30T04:06:26Z2015-01-30T04:06:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6644This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66442015-01-30T04:06:26ZANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PEMBAGIAN PENDAPATAN DI KOTA METRO TAHUN 2004 - 2011ABSTRAK
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DI
KOTA METRO
TAHUN 2004 - 2011
Oleh
Muhammad Nasir
Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi diharapkan akan mampu mengurangi tingkat
ketimpangan pendapatan di Kota Metro pada tahun 2004-2011, maka atas dasar itulah, penulis
mengambil suatu permasalahan sebagai berikut: “ Apakah dengan adanya peningkatan
pertumbuhan ekonomi akan mengurangi ketimpangan pendapatan di Kota Metro tahun 2004-
2011? . Hipotesis dari penelitian ini adalah “Diduga pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan
negatif terhadap ketimpangan pendapatan di Kota Metro.” Alat analisis yang digunakan untuk
membuktikan hipotesis tersebut yaitu dengan koefisien korelasi sederhana.
Berdasarkan hasil perhitungan laju pertumbuhan ekonomi dengan model ini, dapat kita lihat
bahwa laju pertumbuhan ekonomi di Kota Metro yang tertinggi terjadi pada tahun 2005, yaitu
sebesar 8,69 persen, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Metro yang terendah terjadi
pada tahun 2004, yaitu sebesar 4,67 persen. Laju pertumbuhan ekonomi menurun pada periode
2006 sebesar 5,70 persen. disebabkan rendahnya belanja modal di Kota Metro, dan meningkat
lagi di tahun berikut nya yaitu tahun 2007 sebesar 6,24 persen. Setelah itu, mengalami penurunan
di periode 2008 sebesar 5,21 persen, dan terus mengalami peningkatan yang relatif stabil di
periode berikutnya yaitu tahun 2009 – 2011.
Dari hasil analisis dengan menggunakan software SPSS versi 17 di atas, diperoleh nilai pvalue(
sig.)=0.011 < α (0.05), maka dapat diambil kesimpulan untuk menolak H0 atau ada
hubungan linear antara ketimpangan dengan pertumbuhan ekonomi. Besarnya hubungan
(korelasi) antara ketimpangan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar -0.830. Hal ini berarti
terjadi hubungan linear yang besar antara ketimpangan dengan pertumbuhan ekonomi.
Sementara tanda negatif artinya hubungan yang terjadi bersifat negatif atau semakin besar
ketimpangan yang terjadi di masyarakat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang semakin
kecil.
Kata kunci : PDRB, Pendapatan Per kapita, Distribusi Pendapatan Kota Metro.
ABSTRACT
ANALYSIS OF ECONOMIC GROWTH AND INCOME INEQUALITY IN
METRO CITY
2004-2011
By
Muhammad Nasir
With the increasing economic growth is expected to be able to reduce the level of
income inequality in Metro City in 2006-2012, on the basis of that, the author
takes a problem as follows: "do with an increase in economic growth would
reduce income inequality in Metro City 2004-2011?. The hypothesis of this
research is "suspected of having negative economic growth of income inequality
in Metro City." Analysis tools are used to prove the hypothesis that the
correlation coefficient is simple.
Based on the calculation of economic growth with this model, we can see that the
economic growth rate highest in Metro City in 2005, amounting to 8.69 percent,
while the rate of economic growth of the lowest in Metro City in 2004, amounting
to 4.67 percent. The rate of economic growth declined in 2006 by 5.70 percent.
due to lower capital expenditures in Metro City, and increased again in the
following year it is the year 2007 amounted to 6.24 percent. After that, it
decreased in the period of 2008 amounted to 5.21 percent, and continued to
increase relatively stable in the following period the year 2009-2011.
From the analysis using SPSS software version 17 above, obtained p-value (sig.)
= 0.011 <α (0.05), it can be concluded to reject H0 or there is a linear relationship
between inequality and economic growth. The magnitude of the relationship
(correlation) between inequality and economic growth of -0830. This means there
is a linear relationship between inequality and economic growth. While the
negative sign means that the relations are negative or greater
inequality in society resulting in the smaller economic growth.
Keywords: GDP, Per capita income, income distribution Metro City.0811021039 MUHAMMAD NASIRnasirpunk@gmail.com2015-01-28T07:08:56Z2015-01-28T07:08:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6537This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65372015-01-28T07:08:56ZANALISIS PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 1995-2012BASTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan sektor kesehatan, terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung. Data yang digunakan adalah data runutan waktu tahun 1995-2012, teknik analisis yang digunakan yaitu mengunakan analisis regresi berganda dengan pendekatan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari keempat variabel bebas yaitu Pengangguran terbuka, Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Sektor Kesehatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung. Berdasarkan perhitungan analisis regresi berganda yang diambil dari hasil estimasi parameter, diperoleh koefisien variabel pengangguran terbuka sebesar –0,01496, pertumbuhan ekonomi sebesar 0,02334, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan sebesar 0,02992, dan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan sebesar 0,01871. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah diperlukan upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan alokasi pengeluaran pemerintah khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas indeks pembangunan manusia.
abstract bahasa inggris
This study aimed to determine the effect of unemployment, economic growth, government expenditure education and health sectors, to the Human Development Index in Lampung Province. The data used is the data traces year period 1995-2012, the analysis technique used is using multiple regression analysis approach Ordinary Least Square (OLS). The results of this study showed that of the four independent variables that open unemployment, economic growth, the Government Expenditures Education Sector and Health Sector has a significant influence on the Human Development Index in Lampung Province. Based on the calculation of multiple regression analysis were taken from the results of parameter estimation, variable coefficient of unemployment - 0.01496, 0.02334 for economic growth, government expenditure amounted to 0.02992 education sector, and health sector government expenditure by 0.01871. Advice can be given in this study is needed the government's efforts to reduce unemployment, increase economic growth, and improve the allocation of government expenditure especially in the education and health sectors to improve the quality of the human development index.1011021058 dwi adi putradwiadiputra09@gmail.com