Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:11:51ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-04-06T04:18:54Z2015-04-06T04:18:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4792This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/47922015-04-06T04:18:54ZBias Gender pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta
di Kota Bandarlampung(Studi pada Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung)
Kemampuan menguasai teknologi khususnya internet sering diyakini lebih dekat dengan identitas laki-laki, sehingga pengadopsian internet oleh perempuan sering lebih rendah. Sebagai tenaga pendidik, guru laki-laki maupun guru perempuan dituntut untuk sama dalam mengadopsi internet dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini: 1. Mengungkapkan adopsi internet oleh guru SMK Swasta di Bandarlampung yang senjang secara digital. 2. Mengetahui bias gender pada adopsi internet oleh guru SMK Swasta di kota Bandarlampung yang senjang secara digital. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 119 guru di tiga SMK yaitu SMK 2 Mei, SMK Arjuna, dan SMK Dharmapala. Tipe penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan konstruk Technological Acceptance Model (TAM) yaitu persepsi kebermanfaatan internet (Perceived Usefulness/PU), persepsi kemudahan internet (Perceived Ease Of Use/PEOU), dan penggunaan internet sesungguhnya (Actual Usage).
Hasil penelitian pada adopsi internet antar SMK Swasta yang senjang secara digital menunjukan perceived usefulness internet guru yang tinggi (chi hitung 1,873 < chi tabel 18,31) dan perceived ease of use internet guru yang sedang (chi hitung 14,184 < chi tabel 18,31) tidak mengakibatkan tingginya actual usage internet guru (chi hitung 60,929 > chi tabel 43,77). Penelitian pada gender guru SMK Swasta di Bandarlampung yang senjang secara digital menunjukan perceived usefulness internet terhadap gender guru yang tinggi (chi hitung 0,156 < chi tabel 11,07) dan perceived ease of use internet terhadap gender guru yang tinggi (chi hitung 1,842 < chi tabel 11,07) mengakibatkan tingginya actual usage internet terhadap gender guru (chi hitung 18,606 < chi tabel 25,00). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada bias gender pada adopsi internet oleh guru SMK Swasta di kota Bandarlampung.
Kata kunci: Kesenjangan Digital, Adopsi Internet, Bias Gender
The skills related on technology especially internet often believed to be closer to men, remains internet adoption by women more likely to be lower. Empowering education, male or female teachers are expected to be equal in adopting internet in teaching and learning activity. The aims of this research are to understand: 1.Internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide. 2.Gender differences on internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide. Technique sampling uses slovin sets up 119 teachers in three SMK, SMK 2 Mei, SMK Arjuna and SMK Dharmapala, with descriptive method and quantitative approach. This research uses Technological Acceptance Model (TAM) constructs which are perceived usefulness, perceived ease of use and actual usage of internet.
The results show that internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide reveals that high perceived usefulness internet of teachers (chi count 1,873 < chi table 18,31) and medium perceived ease of use internet of teachers (chi count 14,184 < chi table 18,31) does not seem affecting actual usage internet of teachers (chi count 60,929 > chi table 43,77). This also reveals that high perceived usefulness internet of gender teachers (chi count 0,156 < chi table 11,07) and medium perceived ease of use internet of gender teachers (chi count 1,842 < chi table 11,07) does seem affecting the high actual usage internet of gender teacher (chi count 18,606 > chi table 25,00). It can be concluded that there is no gender differences on internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide.
Key word: Digital divide, internet adoption, gender differences
Rosela Deka Vividekavivi10@gmail.com2015-02-28T04:07:06Z2015-02-28T04:07:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7481This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74812015-02-28T04:07:06ZPentingnya Kualitas Hubungan Antara Fotografer Dan Model Dalam Membangung Komunikasi Efektif Pada Proses Pemotretan (Studi Pada Komunitas Indonesia Photography Courses (IPC))ABSTRAK
Proses pemotretan dilihat sebagai proses komunikasi yang terjalin antara fotografer dan model. Keberhasilan pemotretan tergantung pada bagaimana fotografer dan model dapat memahami simbol-simbol verbal dan juga simbol non verbal dalam proses pemotretan, adanya kedekatan hubungan antarpribadi yang baik dapat berkontribusi pada proses komunikasi yang terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pentingnya kualitas hubungan antara fotografer dan model pada efektifitas komunikasi antar pribadi dengan menggunakan bahasa verbal dan bahasa non verbal pada proses pemotretan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive, adapun 7 orang informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang photografer dan tiga orang model dari Indonesia Photography Courses (IPC), sebuah komunitas fotografi di Lampung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas hubungan sangat berperan dalam komunikasi antar pribadi antara fotografer dan model. Dari lima aspek paradigma pragmatis, seluruh aspek sudah berjalan dengan baik yaitu aspek kepercayaan diri, kebersatuan, manajemen interaksi, daya ekspresi dan orientasi kepada orang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas hubungan antara fotografer dan model yang akrab akan menghasilkan komunikasi antar pribadi yang baik sehingga proses pemotretan berjalan efektif.
Komunikasi efektif dalam proses pemotretan ditunjukan dengan jumlah foto, kualitas foto, moment yang tepat yang telah tercapai pada proses pemotretan. Penggunaan bahasa verbal pada proses pemotretan antara fotografer dan model berjalan efektif. Penggunaan bahasa non verbal lebih efektif pada fotografer dan model yang kualitas hubungannya sangat akrab. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kualitas hubungan menjadi sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif dalam proses pemotretan.
Kata Kunci : Kualitas Hubungan, Komunikasi Efektif, Komunikasi Antarpribadi, Fotografi.
ABSTRACT
Shooting process is seen as the process of communication between photographer and model. Shooting success depends on how photographer and model understand verbal and non-verbal symbols in the shooting process, the closeness of good interpersonal relationships can contribute to the communication process that occurs.
This study aims to determine how important the quality of the relationship between photographer and model on the effectiveness of interpersonal communication by using verbal language and non-verbal language in the shooting process. The method that used is descriptive qualitative data collection using techniques such as interviews, observation, documentation and literature. Informants in this study were taken by purposive, while seven informants in this study consisted of four photographers and three models from Indonesia Photography Courses (IPC), a photography community in Lampung.
The results of this study showed that the quality of the relationship is important in interpersonal communication between photographer and model. From the five aspects of pragmatic paradigm, all of the aspect have been done well under the aspect of confidence, unity, interaction management, power of expression and orientation to others. It shows that the quality of the relationship between photographer and model will produce good interpersonal communication so that the process of shooting is effective.
Effective communication in the process of shooting is shown by the number of photos, photo quality, the exact moment that has been reached in the shooting process. The use of verbal language is effective in the process of shooting between photographer and model. The use of non-verbal language is more effective between photographer and model which have very intimate quality of relationship. Based on these results it can be concluded that the quality of the relationship is very important to create effective communication in the process of shooting.
Keywords: Quality of Relationships, Effective Communication, Interpersonal Communication, Photography.
0916031085 Ahmad Iqbaliqbalahmad91@yahoo.com2015-01-26T04:39:56Z2015-01-26T04:39:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6447This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64472015-01-26T04:39:56ZTINGKAT KEPUASAN PENG
GUNA
BLACKBERRY MESSENGER
(BBM)
PADA
IOS DAN ANDROID
DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model penerimaan teknologi aplikasi
Blackberry messenger (BBM)
dengan menguji teori
Uses And Gratifications
,
.
komunikasi
dikatakan
efektif bila orang berhasil men
yampaikan in
formasi yang
ingin di sampaikan
,
berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan
dipahami oleh
penerima
.
Dari hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat kepuasan penggunaan fasilitas
gadget
sebagai media komunikasi
dilingkungan mahasiswa
FISIP komunikasi unila,
terdapat
tingkat kepuasan yang
cukup tinggi terhadap kepuasan pen
ggunaan BBM di I
os dan Android,
tingkat
kepuasan di karakteristik jenis kelamin wanita
dengan jumlah skor 79,561
maka
dapat disimpulkan dari penggunaan
Blackberry messenger
di Ios dan Android
yang me
njadi pengguna merasa paling puas dalam pemakaiannnya adalah Wanita
di kalangan mahasiswa 2011 dan 2012 FISIP jurusan Ilmu Komunikasi UNILA.
Kata kunci : Aplikasi Blackberry messenger (BBM), tingkat kepuasan dan Media
Massa
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the acceptance model of
Blackberry
messenger (BBM) technology by testing the theory of Uses and Gratification.
Communication is effective when people managed to convey the information that
want to convey, is closely related stimuli captured and understood by the recipient.
The re
sult of study that aimed to found out the rate of satisfaction for using gadget as
communication media in Faculty of Social Science Communications UNILA, there is
a fairly high level of satisfaction for using Blackberry Messenger in Ios and Android
devices
, the level of satisfaction in female characteristic is 79,561. It can be
concluded that the most satisfied users among students in Faculty of Social Science
Communications UNILA 2011 and 2012 is female.
Keywords
: Blackberry messenger (BBM) application
, statisfaction level and
mass media
1016031068 Sinta Agustinashintaagustina480@gmail.com2014-12-30T06:43:24Z2014-12-30T06:43:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6256This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62562014-12-30T06:43:24ZMINAT MENONTON FILM-FILM INDONESIA DI BIOSKOP
(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung Angkatan 2006-2012)
Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya ( satisfiers). Menonton film merupakan salah satu bentuk media hiburan yang bagi sebagian penikmatnya merupakan suatu hal yang wajib. Film tidak hanya memberikan suguhan tontonan para aktor atau aktris kondang baik itu dari dalam negeri atau mancanegara yang saling beradu akting, film juga memberikan suatu pengetahuan dan alur cerita yang menarik sekaligus menghibur.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana minat menonton pada mahasiswa terhadap film-film Indonesia di bioskop?”, tujuan penelitian ini adalah “mengetahui dan menggambarkan minat menonton pada mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung angkatan 2006-2012 terhadap film-film Indonesia di bioskop”. Penelitian ini berdasarkan teori minat. Tipe penelitian dengan cara kualitatif deskriptif digunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara dengan tujuh orang informan yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung angkatan 2006-2012, ketujuh informan tersebut didapat berdasarkan teknik sampel purposif yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Hasil penelitian tentang minat menonton menunjukkan bahwa dari tujuh orang informan yang telah diwawancarai, enam orang informan menyatakan sangat berminat menonton film-film Indonesia di bioskop. Pada segi media bioskop, para informan berminat menonton film-film Indonesia di bioskop karena ruang bioskop memiliki tempat yang nyaman dan layar yang lebar sehingga memberikan kepuasan dalam menonton film-film Indonesia di media bioskop. Untuk segi kepuasan, beberapa informan merasa cukup puas karena kualitas film-film Indonesia di bioskop sudah mengalami peningkatan. Salah satu hal yang menjadi perhatian para informan, dalam film perlu ada nya pesan moral yang mendidik penonton terutama untuk generasi muda penerus bangsa.
Kata kunci: komunikasi massa, minat menonton, kategori sosial
abstract bahasa inggris
Interest is a mental state that produces a response directed to a particular situation or object that is fun and gives satisfaction to him (satisfiers). Watching movies is one form of media entertainment for most of the audience is a mandatory thing. The film not only give treats spectacle famous actors or actresses either domestic or foreign clashing acting, the film also provides a knowledge, the storyline is interesting and entertaining.
Formulation of the problem in this research is "How the interest of students to watch the Indonesian films in the cinema?", The purpose of this study is "to know and describe how student interest in watching the Department of Social Communication University Lampung 2006-2012 force against Indonesian films in cinema ". This study is based on the theory of interest. Type a descriptive qualitative research by used as a method in this study. Primary data from this study is the result of interviews with seven informants who are students of the Department of Social Communication, University of Lampung force 2006-2012, seven informants obtained by purposive sampling technique appropriate to the needs of the research.
Results of research on interest watching shows that of the seven people who have interviewed informants, six informants expressed very interested in watching Indonesian films in theaters. In terms of cinema media, the informants interested in watching Indonesian films in the cinema because cinema halls have a comfortable and wide screen so as to provide satisfaction in watching Indonesian films in cinema media. For terms of satisfaction, some informants felt quite satisfied that the quality of Indonesian films in cinema has increased. One of the things that concern the informants, in his films there should be a moral message that educates the audience, especially for the younger generation successor to the nation.
Keywords: mass communication, interest in watching, social chategory
0716031062 Rudi Alfiantoalfian_blueholic@yahoo.co.id2014-12-30T04:49:21Z2014-12-30T04:49:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6234This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62342014-12-30T04:49:21ZPengidolaan Klub Sepakbola Oleh Komunitas Inter Club Indonesia Moratti Lampung
(Studi Pada Komunitas Fans Klub Sepakbola ICIM Lampung)
Penelitian ini membahas bentuk pengidolaan fans klub sepak bola Inter Milan. Inter Milan merupakan klub papan atas Eropa yang memiliki banyak fans di Indonesia. Penelitian ini melihat proses integrasi anggota dalam komunitas yang kemudian mendapat peneguhan lewat interaksi simbolik di komunitas Inter Club Indonesia Moratti Lampung (ICIM Lampung) Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik untuk mengetahui bentuk serta makna identitas fans Inter Milan. Penelitian ini bersifat deskriptif mengingat data yang dikumpulkan berupa penjelasan dari narasumber yang dijadikan informan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini melihat bagaimana identitas yang terbentuk melalui proses eksplorasi seperti keluarga, teman, dan media massa. Serta level komitmen dengan memiliki atribut, setia mendukung Inter Milan meski sedang terpuruk, hingga menjadikan Inter Milan sebagai prioritas utama mendahulukan bekerja atau kuliah. Kemudian bentuk pengidolaan mereka terbentuk melalui proses kategorisasi yakni memahami dan mengidentifikasi komunitas. Lalu dilanjutkan dengan kemunculan identitas social dengan menjalankan misi komunitas, memakai atribut komunitas, menyanyikan yel-yel, hingga memakai istilah yang digunakan komunitas.
Terakhir adalah perbandingan sosial yakni membandingkan kelompoknya dengan kelompok lain. Konsep interaksionis simbolik mengenai komunitas (society), anggota (self), dan pikiran (mind) menghasilkan makna bahwa fans Inter Milan adalah kelompok fans yang loyal, memiliki rasa cinta yang tinggi, serta mempunyai rasa kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan sebagai sebuah komunitas.
Abstract Bahasa Inggris
This study discusses the form of idolizes Inter Milan football fans club. Inter Milan is a top European clubs that have a lot of fans in Indonesia. The research looked at the process of integration of members of the community who then received confirmation through symbolic interaction in community Moratti Inter Club Indonesia Lampung (ICIM Lampung). This study uses the theory of symbolic interaction to determine the identity of the form and meaning of Inter Milan fans. This is a descriptive study considering the data collected in the form of an explanation of the sources are used as informants. The technique of collecting data using interviews and observation. The results of this study to see how identities are formed through a process of exploration such as family, friends, and mass media. And the level of commitment to have attributes, loyal support despite Inter Milan being dropped, to make Inter Milan as the top priority to prioritize work or college. Then they idolizes shape formed through the categorization process to understand and identify the community. Then proceed with the emergence of social identity with a community mission, wearing a community attributes, sang chants, to use a term that is used community.
The latter is a social comparison that compares the group to another group. Symbolic interactionist concept of community (society), member (self), and mind (mind) produce meaning that fans of Inter Milan is a group of loyal fans, have a high sense of love, and have a sense of togetherness, solidarity, and brotherhood as a community.
0716031039 Gintara Riyandi Yusufaghiibho@gmail.com2014-12-29T02:13:16Z2014-12-29T02:13:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6173This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61732014-12-29T02:13:16ZMODEL ADOPSI INTERNET GURU SMA NEGERI
(Studi Pada SMA Negeri yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung)Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menggambarkan adopsi internet oleh guru SMA Negeri di Kota Bandarlampung. (2) Mengungkapkan perbedaan model adopsi internet oleh guru SMA Negeri yang senjang secara digital di Kota Bandarlampung. Penelitian ini menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan menggunakan metode penelitian survey dengan tipe penelitian deskriptif kuantitatif Teknik pengambilan sampel ditetapkan berdasarkan rumus Cochran dengan teknik probability sampling jenis proportionate random sampling sebesar 122 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis data menggunakan analisis varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan model adopsi oleh guru SMA Negeri yang senjang secara digital antara SMA Negeri 1, SMA Negeri 13 dan SMA Negeri 8. (2) SMA Negeri 8 yang masuk dalam kategori tiga dan memiliki fasilitas yang rendah memiliki tingkat adopsi lebih tinggi dibandingkan dengan SMA Negeri 1 yang masuk dalam kategori satu dan memiliki fasilitas yang tinggi/memadai. (3) Dari segi gender di tiga SMA Negeri tersebut terlihat bahwa guru laki-laki memiliki tingkat adopsi lebih tinggi dibandingkan dengan guru perempuan.
Kata Kunci: model adopsi, internet, guru
ABSTRACT BAHASA INGGRIS
The purposes of this research are: (1) To describe the adoption of the Internet by public senior high school teachers in Bandar Lampung. (2) To reveal Internet adoption model differences by public senior high school teachers that gap digitally in Bandar Lampung. This research uses the theory of Technology Acceptance Model (TAM) and survey research methods with quantitative descriptive type sampling technique defined by the formula Cochran with the type of probability sampling technique proportionate random sampling of 122 teachers. Data collection techniques using a questionnaire with data analysis using analysis of variance. The results showed that (1) There are differences in the model adopted by the public senior high school teacher digitally gap between SMAN 1, SMAN 13 and SMAN 8. (2) SMAN 8 which fall into three categories and has facilities for low-level adoption is higher than the SMAN 1 are included in the category of the facility and has a high/adequate. (3) In terms of gender in three public senior high school is shown that male teachers have higher adoption rate than female teachers.
Keywords: adoption model, internet, teachers0916031113 Susanti Sulistyorinieverlastingfriendsusan@gmail.com2014-12-24T07:58:21Z2014-12-24T07:58:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6141This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61412014-12-24T07:58:21ZSTRATEGI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI IBU YANG BEKERJA DI KANTOR DALAM MEMBAGI WAKTU DENGAN ANAK (Studi Pada Ibu Bekerja Kecamatan Teluk Betung Selatan)Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi yang dimiliki ibu yang bekerja dalam membagi waktu untuk anaknya. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini fokus pada kegiatan komunikasi antarpribadi ibu dengan anak untuk menerapkan strategi yang akan ibu lakukan. Dilihat dari dua aspek yang diambil dari teori penyusunan tindakan yaitu aspek kandungan pengetahuan yang artinya adalah aspek yang melihat bahwa ibu memiliki pengetahuan tentang komunikasi antarpibadi dan pengetahuan prosedural yang mempunyai arti bahwa ibu tahu cara menerapkan pengetahuan yang sudah ibu miliki kepada anak tentang komunikasi antarpribadi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 2 aspek tersebut. Ibu memiliki pengetahuan tentang komunikasi antarpribadi dan ibu tahu cara menerapkannya kepada anak. Sehingga ketika ibu sibuk dan jarang memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, namun ibu tidak khawatir dikarenakan ibu sudah memiliki strategi untuk tetap mempunyai waktu dengan anaknya.
The purpose of this research is to know what kind of strategies do the working mom have in case to share their time not only to their job in office, but also to their children. This research is using qualitative desription documentation-based kind of type, also focusing in an interpersonal communication activities between working moms and their kids to apply some kind of strategies that moms have observed from 2 kind of aspects of action arrangement theory, first is knowledge contentaspect which is an aspect that showed if moms indeed have knowledge about interpersonal communication towards their kids the second is procedural knowledge, which means that mom knew and understood about how to apply their interpersonal communication knowledge to their relationship with their children. Based on results that showed on this research, indicates that from 2 aspects above, moms do have knowledge ability about interpersonal communication and moms also do understand about how to apply thar interpersonal comm to their children, so that if the moms are busy and barely have time to spend with their children, the moms aren't worried, because they already have strategies about how to spend time with their kids in case to maintain their relationship with their children.1016031022 Siti Fatimahsifarubai@gmail.com2014-12-24T07:26:05Z2014-12-24T07:26:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6146This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61462014-12-24T07:26:05ZPENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH DAN TOM ROSENSTIEL PADA BERITA CITIZEN JOURNALISM ONLINE (Analisis Isi Kuantitatif Pada Berita di situs Citizen Journalism Kompasiana Periode 1 – 30 Juni 2014)ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan komunikasi menyebabkan kebutuhan masyarakat akan informasi meningkat. Berdasarkan statistik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia dan We Are Social saat ini terdapat 107 juta pengguna internet di Indonesia dengan alokasi waktu rata-rata 5 jam 27 menit di depan komputer untuk mengakses informasi. Dengan permintaan informasi yang sangat tinggi, banyak informasi yang luput dari media mainstream sehingga membuat masyarakat kini mulai kegiatan jurnalistik mereka sendiri yang disebut dengan citizen journalism. Salah satu media citizen journalism adalah Kompasiana. Kompasiana adalah media warga yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia dengan anggota mencapai 127.068. Namun seiring dengan perkembangannya Kompasiana pernah tersandung kasus karena meloloskan berita yang merugikan Bank Mandiri dan kerap meloloskan konten yang memojokkan pihak tertentu. Dengan latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui bagaimana penerapan sembilan elemen jurnalisme Kovach dan Rosentsiel pada berita di situs Kompasiana. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Populasi adalah berita pada periode 1 Juni – 30 Juni 2014 yang berjumlah 360 berita dan dengan menggunakan rumus Slovin maka sampel yang ditetapkan adalah 100 berita. Hasil uji validitas yang dilakukan oleh expert menunjukkan bahwa unit analisis telah teruji validitasnya dan hasil uji reliabilitas menunjukkan peneliti dan intercoder memiliki koefisien reliabilitas di atas 80% yang artinya peneliti dan intercoder memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi. Hasil penelitian ini adalah berita dalam Kompasiana telah menerapkan enam dari Sembilan Elemen Jurnalisme yang pertama adalah kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran, dilihat dari kelengkapan unsur what (100% berita), when (88% berita), where (95% berita), why (91% berita), who (100% berita), how (93% berita). Kedua adalah disiplin verifikasi, dilihat dari kelengkapan unsur saksi (68% berita) dan narasumber lain (55% berita). Ketiga adalah loyalitas pertama jurnalisme adalah warga (92% berita). Keempat adalah jurnalis adalah pemantau kekuasaan (72% berita). Kelima adalah jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik maupun komentar (100% berita) dan keenam adalah jurnalisme harus mengikuti hati nurani (88% berita). Berita di Kompasiana belum menerapkan dengan baik tiga elemen dari sembilan elemen jurnalisme yang pertama adalah jurnalisme harus independen dari pihak yang mereka liput, dilihat dari objektifitas (55% berita) dan keberimbangan (44% berita). Yang kedua adalah jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting menjadi menarik dan relevan (berita penting (54%), berita menarik (55%) dan berita relevan (62%). Ketiga jurnalisme harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional (berita yang tidak mengandalkan satu fakta (48%) dan berita yang sensasional (28%)). Berdasarkan hasil temuan tersebut maka berita-berita yang ditulis oleh jurnalis warga dapat mengisi berita-berita yang luput dari media mainstream namun belum dapat dijadikan sumber acuan utama bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan informasi mereka. Hal yang harus ditingkatkan adalah kompetensi gate keeper sehingga proses seleksi berita dapat lebih baik lagi.
ABSTRACT
The development of communication and technology caused a rise of information needed in community. Based on Association of Indonesian Internet Service Provider and We Are Social there are currently 107 million internet users in Indonesia with time-average 5 hours 27 minutes. With a very high demand of information, there were a lot of missed informations from mainstream media which makes begin to conduct their own journalistic activities called Citizen Journalism.
One of the citizen journalism media is Kompasiana. Kompasiana had rapid development in Indonesia with 127.068 members, but along with its development Kompasiana had credibility case when their published a fake news involves Bank Mandiri and often published a content which cornered some parties. With that background, the researchers want to do research which the objective was to knowing how the application of nine elements of journalism of Kovach and Rosentsiel in citizen journalism online news site Kompasiana. The method of this study is quantitative content analysis. The population was news in the period 1 June to 30 June 2014 amounted to 360 news and using the formula Slovin to set 100 news as the sample. The validity of test results conducted by expert shows that the unit of analysis has proven its validity and reliability test results show researchers and intercoder reliability coefficient above 80% which means that researchers and intercoder has a high reliability coefficient. The results of this study showed news Kompasiana has implemented six from nine elements of journalism which the first element is first obligation is to the truth, seen from the completeness of 5W+1H, what (100% news), when (88% news), where (95% news), why (91 % news), WHO (100% news), how (93% news). Second is the discipline of verification, seen from the completeness of witnesses (68% news) and other sources (55% news). Third elements is the first loyalty is citizen journalism (92% news). The fourth is journalists are monitoring power (72% news). The fifth is journalism should provide a forum for criticism and comments (100% news) and sixth is journalism should follow their personal conscience (88% news). And news in Kompasiana not yet implement three from nine elements of journalism, which the first element is journalism should be independent of the parties that they cover, seen from objectivity (55% news) and the balance (44% news). Second is journalism should strive to make things that are important to be interesting and relevant (important news (54 %), interesting news (55%) and relevant news (62%) and the third elements is journalism must keep the news comprehensive and proportional (news that does not rely on one fact (48%) and the sensational news (72%)). Based on these findings, the news in Kompasiana can fill the news that missed from the mainstream media but can not be used as the main reference communities to fulfil their information needs. The gate keeper competence must be improved so in the selection process the gate keeper can published a better news.1016031060 Oemar Madri Bafadhalmadribafadhal@gmail.com2014-12-24T02:35:52Z2014-12-24T02:35:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6044This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60442014-12-24T02:35:52ZPeranan Komunikasi Antarpribadi Volunteer Rumah Baca Asma Nadia Dalam Mengingkatkan Minat Baca Anak Didik(Studi Pada Rumah Baca Asma Nadia Lampung)ABSTRAK
Peranan Komunikasi Antarpribadi Volunteer Rumah Baca Asma Nadia Dalam Mengingkatkan Minat Baca Anak Didik
(Studi Pada Rumah Baca Asma Nadia Lampung)
Oleh
Pratama Dio Ananto
Program Rumah Baca Asma Nadia Lampung memiliki tujuan untuk meningkatkan minat baca. Dalam usahanya setiap volunteer harus mampu berkomunikasi antarpribadi kepada anak didik dengan baik untuk mencapai suatu kesepahaman agar tercapainya suatu tujuan yaitu meningkatkan minat baca. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peranan komunikasi antarpribadi volunteer Rumah Baca Asma Nadia Lampung dalam meningkatkan minat membaca anak didik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive (disengaja) yaitu jumlah informan 6 orang. Teori komunikasi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sudut pandang humanistik yakni keterbukaan, empati, sikap mendukungan, sikap positif dan kesetaraan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa adanya peningkatan intensitas kehadiran yang berguna meningkatkan minat baca anak didik yang sebelumnya pada bulan november rata-rata yang hadir sebanyak 16 orang dan jumlah buku yang dipinjam 10 dan pada bulan januari meningkat rata-rata yang hadir 25 orang dan jumlah buku yang dipinjam rata-rata sebanyak 15. Peningkatan minat baca anak didik dilihat dari 5 aspek humanistik yaitu pada komunikasi antarpribadi terjadi adanya keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukungan (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality) dapat diterima, dimengerti dan dipahami secara baik oleh komunikan.
Kata kunci: Volunteer, Komunikasi Antarpribadi, Minat Baca
ABSTRACT
Role of Interpersonal Communication from Rumah Baca Asma Nadia’s Volunteer In Increasing Interest in Reading from Child Learners
(Study At Rumah Baca Asma Nadia Lampung)
by
Pratama Dio Ananto
Rumah Baca Asma Nadia Lampung has a program to increase student's interest in reading. In its efforts, each volunteer must be able to interpersonally communicate to their students to reach an agreement in order to achieve the goal, which is to increases interest in reading. The purpose of this study is to describe the role of interpersonal communication of volunteers Rumah Baca Asma Nadia Lampung in improving student's interest in reading. This study used a qualitative descriptive method. Informants in this study were taken by using purposive technique (intentional), the number of informants was 6 people. Communication theory used in this study is viewpoint of humanistic which are opennes, empathy, supportiveness, positiveness and equality. The results of the study explained that there is an increase in intensity of the presence of the students, previously in november average attendance of students were 16 people and the number of books borrowed were 10 and in January increased by an average attendance of 25 people and the number of books borrowed were 15 books. The student's interest in reading is increasing as seen from 5 humanistic aspects in interpersonal communication openness, empathy, supportiveness, positiveness and equality occurs and acceptable, understandable and understood by the communicant.
Kata kunci: volunteer, interpersonal communication, reading’s interest1016031016 Pratama Dio Anantopratamadioa@yahoo.com2014-12-23T04:15:58Z2014-12-23T04:15:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6021This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60212014-12-23T04:15:58ZAnalisis Sikap Pemilih Pemula Dalam Menanggapi Terpaan
Informasi Pada Pemilu Legislatif DPRD Kota Dapil Sukarame
2014
(Studi Pada Pemilih Pemula Kecamatan Sukarame Bandarlampung)ABSTRAK
Pemilih pemula yang setiap harinya diterpa informasi menjelang pemilu tentunya akan
mendapatkan pengetahuan politik terutama pemilu dari berbagai sumber informasi di media.
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sikap pemilih pemula dalam menanggapi
terpaan informasi untuk menentukan pilihan politiknya pada pemilu legislatif 2014. 2. Untuk
mengetahui cara pemilih pemula menyaring informasi dalam menanggapi terpaan informasi pada
pemilu legislatif 2014
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan Teori
Partisipasi Politik dan Teori Pemrosesan Informasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap
pemilih pemula dalam komponen kognitif memiliki pengetahuan yang cukup, dalam komponen
afektif pemilih pemula merasa bingung karena adanya kendala banyaknya daftar calon dan
dalam komponen konatif para pemilih pemula tidak terlalu peduli terhadap politik dan terkesan
acuh. Pada analisis hasil penelitian dijelaskan bahwa secara kognitif pemilih pemula memiliki
pengetahuan yang cukup dan partisipasi yang baik mengikuti pemilu, dalam komponen afektif
kurangnya pengalaman dan pengetahuan politik yang kurang memadai membuat pemilih pemula
merasa bingung dan dalam komponen konatif pemilih pemula yang memiliki kognisi yang baik
akan mempertimbangkan kebenaran atas informasi yang didapat.
Kata Kunci : Sikap, Pemilih Pemula, Terpaan Informasi, Pemilu
ABSTRACT
First-time voters got information exposure in every day before election course their got
knowledge about political especially election from any kind of information from media. The
purpose of this study is 1. To determine attitude first-time voters in response to exposure
information to determine political choice in legislative elections 2014. 2. To determine the way
first-time voters filters information in response information exposure on legislative election
2014.
This research uses descriptive qualitative method. This study also uses Politic Participant
Theory and Information Processing Theory. Results showed that attitude first-time voters in
cognitive component have sufficient knowledge. In affective component first-time voters are
confused because of the many obstacles the list of candidates on the ballot and in conative
component first-time voters do not really care about politics and seem indifferent. On the
analysis of the results of the research has been explained that cognitively first-time voters have
sufficient knowledge and a good participant in the election. In affective component, inexperience
and insufficient knowledge of politic makes first-time voters feel confused and In conative
component first-time voters who have good cognition will consider the truth of the information
obtained.
Keyword: Attitude, First-Time Voters, Information Exposure, Election1016031044 Fina Yulandafina_yulanda@hotmail.com2014-12-22T04:29:53Z2014-12-22T04:29:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5967This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59672014-12-22T04:29:53ZPENGARUH TAYANGAN KOMEDI PESBUKERS TERHADAP
PERILAKU KEKERASAN VERBAL ANAK (Studi Pada Anak di SD Negeri 1 Kalibalau Kencana Bandarlampung Kelas 3
sampai dengan kelas 5)ABSTRAK
PENGARUH TAYANGAN KOMEDI PESBUKERS TERHADAP
PERILAKU KEKERASAN VERBAL ANAK
(Studi Pada Anak di SD Negeri 1 Kalibalau Kencana
Bandarlampung Kelas 3 s.d. kelas 5)
Oleh
Dina Ulia
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh tayangan Komedi
Pesbukers terhadap perilaku kekerasan verbal anak di SD Negeri 1 Kalibalau
Kencana kelas tiga sampai dengan kelas lima. Penelitian menggunakan teori SOR
(Stimulus Organism Respon) dalam membentuk kerangka pikir dan Social
Learning Theory dengan pendekatan modelling untuk meneliti proses perubahan
perilaku anak. Ada empat proses yang terlibat dalam pendekatan modelling, yaitu
perhatian, mengingat, reproduksi motorik dan motivasional. Kesimpulan
penelitian ini adalah: (1) Tayangan komedi Pesbukers berpengaruh langsung
terhadap proses perhatian dan mengingat anak akan adegan-adegan kekerasan
verbal dengan kontribusi sebesar 49,8%, sedangkan sisanya sebesar 50,2%
dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian. Nilai koefisien jalur sebesar 0,706,
signifikan dengan nilai Sig. sebesar 0,000 lebih kecil dibanding alfa 5%. Pengaruh
langsung ini memiliki tingkat korelasi yang kuat. (2) Proses perhatian dan
mengingat anak memiliki kontribusi sebesar 36,7% dalam menjelaskan perubahan
yang terjadi pada perilaku kekerasan verbal anak, sisanya sebesar 63,7%
dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian. Nilai koefisien jalur sebesar 0,606,
signifikan dengan nilai Sig. sebesar 0,000 lebih kecil dibanding alfa 5%. Pengaruh
langsung ini memiliki tingkat korelasi yang kuat. (3) Tayangan komedi Pesbukers
berpengaruh tidak langsung terhadap perilaku kekerasan verbal anak melalui
proses perhatian dan mengingat anak dengan koefisien jalur sebesar 0,428. Besar
pengaruh tersebut adalah sebesar 18,3% masuk dalam kategori sedang, sedangkan
sisanya sebesar 81,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
Kata kunci: Pengaruh tayangan, kekerasan, perilaku anak
�
ABSTRACT
The Effect of Comedy Shows Pesbukers Towards Against Verbal
Behavior of Children
( Case Study in SD Negeri 1 Kalibalau Kencana Bandarlampung
3rd-5th grade)
By
Dina Ulia
The purpose of this study was to determine the influence of Comedy Show
Pesbukers verbal violence against the child's behavior in SD Negeri 1 Kalibalau
Kencana third grade to fifth grade.�This study uses the theory of SOR (Stimulus
Organism Response) in shaping mindsets and Social Learning Theory with
modeling approaches to examine the process of change in children's behavior.
There are four processes in modeling approaches, they are attention, retention,
motor reproduction and motivation.�The conclusion of this study were: (1) comedy
shows Pesbukers directly influence the process of considering the child's attention
and will be verbally violent scenes with a contribution of 49.8%, while the
remaining 50.2% is explained by other faktors which exclude from this study.�
Value of the path coefficient of 0.706, significant with the Sig. 0,000 less than 5%
alpha. The direct effect of this has a strong degree of correlation. (2) The process
of considering the child's attention and have a contribution of 36.7% in explaining
the changes in the child's verbal behavior, while the remaining 63.7% is
explained by other faktors beyond research.�Value of the path coefficient of 0.606,
significant with the Sig. 0,000 less than 5% alpha. The direct effect of this has a
strong degree of correlation.(3) comedy shows Pesbukers indirect effect on the
behavior of verbal abuse and children through the process of considering the
child's attention with a path coefficient of 0.428. Great influence amounted to
18.3% in the category of being, while the remaining 81.7% is explained by other
variables outside of research.
Key words: shows effects, violence, children behavior
�1016031038 Dina Uliadinaulia11@yahoo.com2014-12-19T07:12:36Z2014-12-19T07:12:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5878This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58782014-12-19T07:12:36ZPENGARUH BRAND IMAGE MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAP MOTIVASI PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA PENERBANGAN
(Studi Komparatif pada Pelanggan PT. GARUDA INDONESIA AIRLINES dan PT.SRIWIJAYA AIR di Kota Bandar Lampung)
Transportasi merupakan sarana penghubung antara tempat satu dengan tempat lainnya dengan cepat dan efisien. Meningkatnya jumlah pengguna jasa penerbangan setiap tahunnya menunjukkan bahwa masyarakat menjadikan moda transportasi jasa penerbangan menjadi alternatif utama untuk berpergian keluar daerah atau pulau. Salah satu strategi yang tepat untuk bertahan dari pesaing adalah dengan mempertahankan citra yang baik dan terus meningkatkan motivasi pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap motivasi pelanggan dalam menggunakan jasa maskapai penerbangan yang ada di Bandarlampung dan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kedua maskapai penerbangan. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian kuantitatif dengan studi komparatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori ERG.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand image berpengaruh signifikan atau kuat dalam memotivasi pelanggan untuk tetap menggunakan maskapai penerbangan yang memiliki image baik. Dilihat dari hasil analisis penyebaran koesioner responden lebih mempertimbangkan faktor ekonomis dan juga sangat memperhatikan fasilitas dan pelayanan yang diterima. PT. Sriwijaya Air yang lemah pada pelayanan hadir memberikan solusi yang baik untuk masyarakat dengan memberikan harga ekonomis dan PT. Garuda Indonesia Airlines dengan kesempurnaannya ingin terus mempertahankan pelayanan yang baik untuk pelanggannya dengan tidak memberikan harga murah.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi pustaka. Jumlah sampel sebanyak 80 responden. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini melalui tahap editing, coding, dan tabulating. Kemudian teknik analisa data menggunakan rumus regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 17.0. Berdasarkan dari hasil analisis di atas, diperoleh kesimpulan bahwa kedua variabel berpengaruh secara nyata pada motivasi pelanggan untuk memilih maskapai penerbangan. Hasil koefisien variabel pada persamaan regresi menunjukkan 6.19. Untuk Brand Image GA memiliki koefisien sebesar 0.701 dan Brand Image SJ memiliki koefisien sebesar 0.473. Hal ini menunjukan pengaruh Brand Image GA > Brand Image SJ (0.701 > 0.473).
0916031128 Mairinda NoviarthamairindaN@yahoo.com2014-12-19T06:46:57Z2014-12-19T06:46:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5913This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59132014-12-19T06:46:57ZIDENTIFIKASI NILAI RELIGI DAN BUDAYA DALAM FILM SOEGIJA
Religious And Cultural Identification In Soegija Film
ABSTRAK
Film merupakan sebuah hasil kreasi dari sebuah adat kebudayaan dan agama, yang banyak memberikan pesan moral serta pelajaran bagi penontonnya. Film berperan penting dalam penyampaian pesan secara luas dalam hubungan komunikasi, maka film dianggap efektif dalam menyampaikan nilai-nilai budaya dan agama yang harus dilestarikan. Salah satu film yang mampu memaparkan nilai-nilai dalam unsur agama dan budaya secara baik adalah film Soegija yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Penelitian pada film Soegija ini dilakukan untuk melihat bentuk representasi nilai-religi religi dan budaya yang berfokus pada cuplikan gambar, adegan dan dialog dengan menggunakan analisis hermeneutika untuk menemukan makna-makna yang tersirat dalam film ini. Kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu unsur agama dalam film Soegija terlihat melalui tata cara beribadah, berpenampilan dan ketaatan umat Katolik dalam hukum sosial agama, serta pesan-pesan moral yang disampaikan Romo Soegija. Unsur budaya dalam film ini, dapat dilihat melalui latar belakang tokoh, bahasa dalam berdialog, kesenian dan simbol kebudayaan.
Kata Kunci : nilai religi, nilai budaya, film, hermeneutika, Soegija
ABSTRACT
Film is a result of the creation of an indigenous culture and religion, which has provided a moral as well as a lesson for the audience. The film plays an important role in the delivery of the message widely in communication links, then the film is considered effective in conveying the values of culture and religion that must be preserved. One film that is able to explain the values of the elements of religionand culture in good way was Soegija movie directed by Garin Nugroho.
Research on Soegija movie is already finished to look at the representation of value-religious forms of religion and culture which focuses on the footage, scenes and dialogue by using hermeneutic analysis to find the meanings implicit in this movie. The conclusion of this study, that religious elements in the film Soegija visible through the ordinances of worship, and observance of Catholics dressed in religious social laws, and moral messages are delivered by Romo Soegija. Cultural elements in this film, it can be seen through the background of the characters, the language in the dialogue, the arts and cultural symbols.
Keywords: religious values, cultural values, movies, hermeneutics, Soegija
1016031082 Agatha Dwi Putri PurnamasariPutri.agatha@ymail.com2014-12-19T04:36:08Z2014-12-19T07:22:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5863This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58632014-12-19T04:36:08ZHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU DAN LITERASI INTERNET
(Studi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model) Bandarlampung dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungkarang)Bandarlampung Dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungkarang)
Abstrak
Persepsi guru pada internet menjadi sangat penting dalam menentukan gaya implementasi TIK di sekolah. Tujuan penelitian ini: 1. Mengungkapkan persepsi guru pada internet dan literasi-internet di Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model) Bandarlampung dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungkarang. 2. Mengetahui hubungan antara persepsi guru pada internet dengan literasi internet guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model) Bandarlampung dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungkarang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) di 2 MAN di Kota Bandar Lampung yang ditentukan sebagai populasi sampel. Penelitian ini menggunakan teori Technological Acceptance Model (TAM) Davis (1989) dan metode penelitian kuantitatif dengan mengaplikasikan mode survey.
Penelitian menyatakan hubungan yang kuat antara persepsi dan literasi internet. Persepsi guru mengenai kemanfaatan atau Perceived Usefulness (PU) dan Persepsi Kemudahan Penggunaan atau Perceived Ease of Use (PEOU) secara positif berinterelasi dengan tingginya Literasi Internet guru. Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 dengan angka korelasi Spearman 0.658 dan MAN 2 Tanjungkarang dengan 0.534. Namun demikian, faktor mental dan kultural seperti gender order, dan latar belakang linguistik menentukan dinamika tertentu mengenai kesenjangan digital.
Kata kunci : persepsi guru, literasi internet, Madrasah Aliyah.
Abstract
Teacher’s prerception towards internet contribute to school’s ICT implementation. The purposes of this research are: 1. to reveal teacher’s perception and internet-literacy of Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model) Bandarlampung and Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungkarang, 2. to know the releationship between teacher’s perception and internet-literacy of Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model) Bandarlampung and Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungkarang. The research obtains sampling through random sampling technique and sets 11 MA (Islamic Hischool) in Bandarlampung as the sample population. Meanwhile, 2 of the national MA adjusted to be the sample and the teacher as the analysed unit. This research employs the theory of Technological Acceptance Model (TAM) Davis (1989) and quantitative method which makes it attributable to survey mode.
The research states a strong relationship between perception and internet literacy. Teacher’s perception about Perceived Usefulness (PU) and Perceived Ease of Use (PEOU) positively interrelated to the hight of teacher’s internet literacy (remains R=0.658 on MAN 1 (Model) Bandarlampung and 0.534 MAN 2 Tanjungkarang. Never the less, mental and cultural factors such as gender order and linguistic banckground adjust a particular dinamic of digital devide. The research reveals a fact that high rate of teacher’s skill access fails to make high rate of internet usage.
Keywords : teacher’s perception, internet literacy, islamic high school
0616031019 Balqis Nur Kemalasari balqisNK@gmail.com2014-12-11T06:47:24Z2014-12-11T06:47:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5577This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55772014-12-11T06:47:24ZPERSEPSI PEMUDA TERHADAP PERGESERAN MUSIK PENGIRING
KESENIAN LEMPAR SELENDANG
(Studi Pada Sanggar Seni Way Tippon Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja
Basa Bandar Lampung)Abstrak
Musik pengiring lempar selendang merupakan alat atau instrumen untuk mendukung acara
lempar selendang yang dikenal oleh warga masyarakat Lampung dan Sumatera bagian
selatan. Alat musik pengiring kesenian lempar selendang yang telah mengalami perubahan
dari suatu alat yang identik dengan alat musik tradisional kini telah berubah dengan
menggunakan alat musik yang lebih modern.
Persepsi setiap orang terhadap pergeseran musik pengiring kesenian lempar selendang
tentunya berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh perbedaan berbagai faktor fungsional dan
faktor struktural yang membangun perseepsi. Beberapa faktor fungsional di antaranya adalah
kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosi dan latar belakang seseorang. Sementara itu
faktor struktural dari sifat stimuli fisik dan efek-efek syaraf yang ditimbulkan pada sistem
syaraf individu setiap orang.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah Persepsi Pemuda/ pemudi
Sanggar Seni Way Tippon di Raja Basa Kelurahan Gedung Meneng Terhadap Pergeseran
Musik Pengiring Kesenian Lempar Selendang?” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui persepsi pemuda terhadap pergeseran musik pengiring kesenian lempar
selendang.
Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan mengambil informan yang
terdiri dari informan primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara dan dokumenntasi. Analisa data dilakukan secara kualitatif, dengan tahapan
reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi pemuda sanggar seni way tippon terhadap
pergeseram musik pengiring kesenian lempar selendang yang meliputi persepsi terhadap
makna lempar selendang, persepsi terhadap tahapan lempar selendang dulu dan kini, persepsi
terhadap pergeseran musik yang digunakann saat dulu dan kini, persepsi yang menyebabkan
pergeseran musik kesenian lempar selendang, kesan yang melekat pada musik pengiring dan
penyajian musik pengiring kesenian lempar selendang berbeda-beda antara satu informan dan
informan lainnya. perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan latar belakang status
informan.
Faktor struktural yang membentuk persepsi pemuda sanggar way tippon terhadap pergeseran
musik pengiring kesenian lempar selendang meliputi perbedaan kebutuhan terhadap jenis
musik pengiring lempar selendang sebagai hiburan, kesiapan mental untuk mendengar musik
pengiring kesenian lempar selendang, suasana emosional pasa saat mendengar dan melihat
musik pengiring kesenian lempar selendang dan latar belakang informan. Sementara itu
faktor fungsional yang membentuk persepsi pemuda terhadap musik pengiring kesenian
lempar selendang adalah perbedaan pengetahuan terhadap musik pengiring lempar selendang
dan persepsi pemuda pada musik pengiring lempar selendang didasarakan pada situasi dan
kondisi yang tidak sama antara informan satu dengan lainnya.
Saran dalam penelitian ini adalah pemuda dan pemudi sanggar Way Tippon disarankan untuk
lebih selektif dalam memilih genre musik lempar selendang sebagai alunan musik pengiring
kesenian lempar selendang, kepada pembina sanggar diharapkan dapat memberikan wawasan
mengenai musik pengiring kesenian lempar selendang, bagi pemuda/ pemudi agar tetap dapat
megikuti acara lempar selendang. Selain itu pemerintah hendaknya semakin aktif dalam
mengawasi tayangan media massa khususnya televisi dalam menayangkan acara musik
modern demi popularitas dan bisnis industri musik tanpa mempertimbangkan dampak
tayangan tersebut terhadap eksistensi musik dan alat musik asli/ tradisional indonesia.
Kata kunci: Persepsi pergeseran musik lempar selendang
ABSTRACT
Music to accompany art of throwing shawl contents of music instruments
supporting throwing shawl traditional ceremony which is recognized by Lampung
people and people in North Sumatera. This kind of music in throwing shawl art
has changed from a music which is identical to traditional music instruments to a
modern music by using more modern music instruments. Perception of people
about this shift of music accompanying throwing shawl ceremony would be
different. These are caused by some functional and structural factors that
constitute the perceptions. Some of them area necessity, mental preparedness,
emotional situation, and background of people. Structural stimuli comes from
physical stimuli and nervous effect caused by each of individual nervous system.
The problem statement in this research is “how does the youth perception of Way
Tippon art workshop in Gedung Meneng village of Raja Basa sub district to the
shift of throwing shawl traditional art music?” The objective of this research was
to find out youth perception about the shift of throwing shawl traditional music.
This was a qualitative research by taking primary and secondary informants. Data
were collected with interviews and documentations. Data were analyzed
qualitatively with stages of data reduction, data presentation, data verification and
conclusion drawing.
The results showed that the youth perception in Way Tippon art workshop to the
shift of throwing shawl traditional music included perception on the shawl
throwing meaning, perception of stages of throwing shawl from past and present,
perception to music shift used in this throwing shawl art in past and present, and
different impression of this music and the way it is presented to accompany
throwing shawl art from one informant to another. These differences were caused
by informant’s background status.
Structural factors constituted youth perceptions in Way Tippon art workshop to
the shift of throwing shawl art music included the differences in necessity of this
throwing shawl art music as an entertainment, mental preparedness to listen this
music, emotional situation when listening and watching throwing shawl art music
performance, and background of informants. The functional factors constituting
youth perceptions to throwing shawl art music were differences in knowledge
about this music, situation, and condition between one informant to another.
The researcher recommends that youths in Way Tippon art workshop should be
more selective in selecting music genre to accompany the throwing shawl art
performance. Educator of this art workshop should provide insights about music
that accompany throwing shawl art for the youth. Government should monitor
mass media broadcasting actively especially television that broadcast modern
music for the sake of music popularity and business without considering effects of
that broadcast programs to traditional and original music and music instruments of
Indonesia.
Keywords : perceptions to the shift of throwing shawl art music0646031024 PERSEPSI PEMUDA TERHADAP PERGESERAN MUSIK PENGIRING KESENIAN LEMherwin.reza@roketmail.com2014-12-01T08:19:46Z2014-12-01T08:19:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5511This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55112014-12-01T08:19:46ZPENINGKATAN STABILITAS ENZIM SELULASE DARI Bacillus subtilis ITBCCB148 DENGAN MODIFIKASI KIMIA MENGGUNAKAN
ASAM GLIOKSILATABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas enzim selulase dari isolat bakteri lokal Bacillus subtilis ITBCCB148 dengan modifikasi menggunakan asam glioksilat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan produksi, isolasi, pemurnian, modifikasi glioksilat dan karakterisasi enzim selulase hasil pemurnian sebelum dan sesudah modifikasi. Hasil penelitian menunjukan enzim hasil pemurnian memiliki aktivitas unit 6,9753 U/mL, lebih murni dibandingkan dengan ekstrak kasar enzim yang mempunyai aktivitas unit 0,5963 U/mL. Enzim hasil pemurnian dan hasil modifikasi mempunyai pH optimum yang sama yaitu 6,0 dan suhu optimum yang sama yaitu 60oC. Enzim hasil modifikasi asam glioksilat memiliki derajat modifikasi 70,54; 78,68; 68,43%. Stabilias termal enzim hasil modifikasi dengan derajat modifikasi 70,54; 78,68; 68,43% berturut-turut: t1/2 = 22,35 menit, ki = 0,031 menit-1, ΔGi = 102,8253 kJ mol-1; t1/2 = 21,00 menit, ki = 0,033 menit-1, ΔGi = 102,6522 kJ mol-1; : t1/2 = 18,72 menit, ki = 0,037 menit-1, ΔGi = 102,3354 kJ mol-1, dan data stabilitas termal enzim hasil pemurnian: t1/2 = 10,50 menit, ki = 0,066 menit-1, ΔGi = 100,7330 kJ mol-1. Modifikasi kimia terhadap enzim selulase dapat meningkatkan kestabilan enzim terhadap pH dan suhu serta meningkatkan stabilitas termal enzim.
Kata kunci : Bacillus subtilis ITBCCB148, selulase, modifikasi kimia, asam glioksilat
ABSTRACT
The research aims to increase the thermal stability of enzyme cellulase obtained from locale bacteria isolate Bacillus subtilis ITBCCB148 using modification process with glyoxylic acid. To approach this aims, the production, isolation, purification, modificatin and characterization purified cellulase enzyme were done. The results showed that the native enzyme has a unit activity 6,9753 U/mL, purer than crude extract enzyme which has unit activity 0,5963 U/mL. The native and the modified enzyme have similar pH of 6,0 and optimum temperature of 60oC. The modified enzymes with glyoxylic acid produced modified enzyme with modification degree of 70,54; 78,68; 68,43%. The enzyme thermal stability of the modified enzyme with modification degree of 70,54; 78,68; 68,43% at 60oC were shown with the following data : t1/2 = 22,35 min, ki = 0,031 min-1, ΔGi = 102,8253 kJ mole-1; t1/2 = 21,00 min, ki = 0,033 min-1, ΔGi = 102,6522 kJ mole-1; : t1/2 = 18,72 min, ki = 0,037 min-1, ΔGi = 102,3354 kJ mole-1; respectively, whereas the thermal stability of the purified enzyme has data: t1/2 = 10,50 min, ki = 0,066 min-1, ΔGi = 100,7330 kJ mole-1. The chemical modification on the purified cellulase enzyme has been able to increase the stability to optimum pH and optimum temperature and the thermal stability.
Keywords : Bacillus subtilis ITBCCB148, cellulase, chemical modification, glyoxylic acid1017011069 Rina Rachmawati Sutisna2014-11-27T03:09:29Z2014-11-27T03:09:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5480This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54802014-11-27T03:09:29ZPENGARUH KESENJANGAN DIGITAL (DIGITAL DIVIDE) TERHADAP INTERNET LITERACY GURU SMA NEGERI DI KOTA BANDARLAMPUNGTujuan penelitian ini adalah: 1. Menggambarkan kesenjangan digital (digital divide) pada SMA Negeri di Kota Bandarlampung, 2. Mengungkapkan perbedaan literasi internet (internet literacy) guru berdasarkan kesenjangan digital sekolah, aspek demografik dan bidang studi. Literasi internet menggunakan teori uses and gratification dengan dua indikator yaitu: keterampilan dan sikap. Hasil uji beda terhadap sampel di tiga SMA Negeri yang senjang secara digital menunjukan adanya perbedaan literasi internet guru di SMA Negeri yang senjang secara digital. Hasil uji beda tersebut menunjukan nilai T hitung > T tabel (66.946 > 1,97) maka Ho ditolak. Hasil uji independent sample t test menunjukan adanya perbedaan literasi internet antara guru laki-laki dan guru perempuan di SMA Negeri yang senjang secara digital. Hasil uji independent sample t test tersebut menunjukan T hitung < T tabel (59.977< 1,65) maka Ho diterima.Dendi Dendidendiprayoga26@gmail.com2014-11-26T07:25:59Z2014-11-26T07:25:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5486This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54862014-11-26T07:25:59ZPOLA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA ANTARA
ORANGTUA DAN ANAK DELINKUEN.
(Studi khusus pada keluarga siswa yang melakukan pelanggaran di SMP Negeri 13 Bandar Lampung)ABSTRAK
Proses tumbuh kembang anak akan terganggu dikarenakan faktor komunikasi dalam keluarga yang tidak baik maka anak mempunyai resiko lebih besar untuk tumbuh kembang menjadi anak dengan kepribadian antisosial, yang ditandai dengan: Sering membolos, terlibat kenakalan anak remaja (ditangkap atau diadili pengadilan anak karena tingkah lakunya), dikeluarkan dari sekolah atau diskors karena berkelakuan tidak baik. Sering lari dari rumah (minggat), bisa berbohong. Prestasi disekolah merosot bahkan bisa tidak naik kelas. Seringkali melawan otoritas yang lebih tinggi seperti melawan orang tua, melawan aturan-aturan dirumah, disekolah, serta dipergaulan sosial. Hubungan antara orangtua dan anak adalah objek dari sebuah sistem, interaksinya merupakan wujud nyata dari kerja sistem itu sendiri yang menghasilkan pola-pola, sedangkan proses adalah bentuk komunikasinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah ” untuk mengetahui penerapan pola komunikasi antara orangtua dan anak, khususnya anak yang melakukan pelanggaran di SMP Negeri 13 Bandar Lampung”. Kemudian ”untuk mengetahui bentuk pola komunikasi dalam keluarga antara orangtua dan anak”. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriftif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Pada penelitian ini, penulis menggunakan prosedur kualitatif deskriptif.
Data yang digunakan data primer dan sekunder. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian adalah pendekatan secara institusional dan pendekatan secara individual. Sampel penelitian ini adalah Siswa SMP 13 Bandar Lampung dan orang tua dari siswa/i yang bermasalah. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Orangtua tidak mengadakan komunikasi timbal balik , Orangtua tidak bersedia mendengarkan keinginan anak, Orangtua mendominasi anak dan menganggap keputusan orangtua yang paling benar, Orangtua bersifat autokratif, Orangtua bersifat instruktif.
ABSTRACT
Children’s development process will be disrupted due to factors within poor family’s communication, children have a greater risk to grow up into antisocial personality, which is characterized by: Frequent truancy, juvenile delinquency involved (arrested or prosecuted to juvenile court because of his behavior), expelled or suspended from school due to misbehave. Often ran away from home (run away), or lying. School achievement can be slump or even go up a class. Often against a higher authority such as parents fight, against rules at home, school, and social interaction. Relationship between parents and children is the object of a system, interaction is the realization of the work system itself which generates patterns, while the process is a form of communication.
The purpose of this study was "to determine application of communication patterns between parents and children, especially children who commit violations in SMP Negeri 13 Bandar Lampung". In addition to determine form of family communication patterns between parents and children". Method used descriptive qualitative analysis. Qualitative research is research that aims to understand the phenomenon of what is experienced by subject of study such behavior, perception, motivation, and other actions. In this study, writer uses descriptive qualitative procedures.
Data used primary and secondary data. Approaches taken in study are institutional and individual approach. The sample ware 13 junior high school students with problems and their parents. Research concluded that parents did not hold mutual communication, parents were not willing to listen to children’s wishes, parents and children dominated that parents considered most correct decision, Autocratic Parents’, instructive’s Parents.0446031014 DESNATALIANSYAH2014-11-17T06:06:01Z2014-11-17T06:06:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5313This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53132014-11-17T06:06:01ZANALISIS POLA KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK GERAK TARI TRADISIONAL PADA ANAK (Studi Pada Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung) Latar belakang penelitian ini adalah dalam seni tari, setiap penari harus mampu berkomunikasi
secara kelompok dengan baik dan mencapai suatu kesepahaman dan penguasaan teknik yang sama
agar tercapainya suatu tujuan. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peran komunikasi
kelompok dalam membentuk penguasaan anak terhadap teknik gerakan tari, kemudian untuk
mengetahui, menggambarkan dan menjelaskan pola komunikasi yang terjadi antara tim pengajar
dan anak dalam kelompok sanggar tari Sasana Budaya Bandar Lampung, dan yang terakhir untuk
menganalisa tingkat efektifitas pola komunikasi kelompok sanggar Sasana Budaya terhadap
penguasaan anak dalam memaknai gerak tari.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik purposive (disengaja). Penelitian ini juga menggunakan Teori
Pencapaian Kelompok. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi kelompok berperan untuk
menunjang pemahaman anak dalam menguasai gerak tari. Pada analisis hasil penelitian telah
dijelaskan bahwa pola komunikasi kelompok dalam sanggar ada dua, yaitu : pola roda dan pola
bintang. Kedua pola tersebut terbukti efektif dalam membantu anak-anak saling bertukar informasi
dengan pengajar atau penari anak lainnya sehingga tercapailah kesepahaman dan penguasaan
terhadap teknik gerak tari.
Kata kunci: Pola Komunikasi Kelompok, Penguasaan Teknik Gerak Tari Tradisional Anak. 1016031096 Fitria Hani Aprinafitriahaniaprina@yahoo.co.id2014-11-17T06:05:42Z2014-11-17T06:05:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5310This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53102014-11-17T06:05:42ZB.inggris :
FACEBOOK ROLE IN THE FORMATION DEINDIVIDUASI AMONG SANTRI (CASE STUDY ON THE USE FACEBOOK AMONG BOARDING SCHOOL SANTRIS NURUL ISLAM BANDAR LAMPUNG)
B.indonesia:
PERANAN FACEBOOK DALAM PEMBENTUKAN DEINDIVIDUASI DIKALANGAN PARA SANTRI (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN FACEBOOK DIKALANGAN PARA SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM BANDAR LAMPUNG) B.inggris :
The development of social networking has influenced us to communicate and interact online, especially since the advent of Facebook that gives us a new experience in communicating with others in the virtual world, it has become a trend in almost all of our society, not least the students who are in boarding school environment that begins with curiosity and social influences surrounding community has encouraged them to try and learn the use of Facebook. The students with the mindset of society towards their identity would be aware that they have a role in society that is regarded as a role model for the community so that the students who use Facebook will have to maintain awareness of her role in society, but for the students who lost their Facebook users awareness of the role will certainly have a negative impact for themselves and transform society to their frames. Loss of awareness of the role of individuals is called the deindividuasi so that in this study there are two formulation of the problem, namely, first, how the role of Facebook in the formation of the deindividuasi among boarding school students Nurul Islam?, Second, how the interaction linkages are made by the students among the students in the virtual world with the real world?. This study aims to determine the use of Facebook in the formation of linkages among the deindividuasi boarding school students Nurul Islam and know the effects of the use of social networking (Facebook) on interpersonal communication among the boarding school students Nurul Islam. This research is a descriptive qualitative study with the method of collecting data through observation pasrtisipan, in-depth interviews (depth interviews) and documentary study. Sources of research data derived from primary and secondary data. Research for approximately three months resulted that the use of Facebook amongst the students is a form of activity that can go on deindividuasi, in other words the use of Facebook amongst the Nurul Islam boarding school students can be towards deindividuasi process.
Keywords : internet, facebook, santri, deindividuation, role
B.indonesia :
Perkembangan jejaring sosial telah mempengaruhi kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara online, terutama sejak munculnya facebook yang memberikan kita pengalaman baru dalam berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya, hal ini telah menjadi tren hampir di seluruh kalangan masyarakat kita, tak terkecuali para santri yang berada dalam lingkungan pondok yang diawali dengan rasa ingin tahu dan pengaruh pergaulan masyarakat sekitar telah mendorong mereka untuk mencoba dan mempelajari penggunaan facebook. Para santri dengan mindset mayarakat terhadap identitas mereka tentu akan sadar bahwa mereka memiliki peranan di dalam masyarakat yang dianggap sebagai suri teladan bagi masyarakat sehingga para santri yang menggunakan facebook akan memiliki kesadaran untuk menjaga peranan dirinya di tengah masyarakat, namun bagi para santri pengguna facebook yang kehilangan kesadaran akan peranan tentunya akan berdampak negatif bagi dirinya dan mengubah frame masyarakat terhadap mereka. Hilangnya kesadaran akan peran individu inilah yang disebut dengan deindividuasi sehingga dalam studi ini terdapat dua rumusan masalah yaitu, pertama, bagaimana peranan facebook dalam pembentukan deindividuasi dikalangan para santri pondok pesantren nurul islam ?, kedua, bagaimana keterkaitan interakasi yang dilakukan oleh para santri dikalangan para santri di dalam dunia maya dengan dunia nyata ?. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan penggunaan facebook dalam pembentukan deindividuasi dikalangan para santri pondok pesantren nurul islam dan mengetahui efek yang ditimbulkan dari penggunaan jejaring sosial (facebook) terhadap komunikasi antar pribadi dikalangan para santri Pondok Pesantren Nurul Islam. Penelitian ini merupakan studi kualitatif-deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi pasrtisipan, wawancara mendalam (depth interview) dan studi dokumentasi. Sumber data penelitian ini berasal dari data primer dan skunder. Penelitian selama kurang lebih tiga bula ini menghasilkan bahwa penggunaan facebook dikalangan para santri merupakan sebuah bentuk aktifitas yang dapat menuju pada deindividuasi, dengan kata lain penggunaan facebook di kalangan para santri Pondok Pesantren Nurul Islam dapat menjadi proses menuju deindividuasi.
Kata kunci : internet, facebook, santri, deindividuasi, peranan 1016031014 MOHAMADF MU'JIJAT 2014-11-11T02:55:42Z2014-11-11T02:55:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5261This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52612014-11-11T02:55:42ZPENGARUH KESENJANGAN DIGITAL AKSES INTERNET TERHADAP PERSEPSI GURU MADRASAH ALIYAH SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital Di Kota Bandarlampung) B.INGGRIS
The purposes of this study are: 1. Revealing teachers’s perception towards internet on Private Madrasah Aliyah in Bandarlampung, 2. Knowing the influence of digital divide towards teachers’s perception on Private Madrasah Aliyah in Bandarlampung. Discussing teachers’s Perception using Technology Acceptance Model’s Theory (TAM) with 2 constructs, Perceived Ease of Use (PEOU), and Perceived Usefulness (PU). Research population is consist of 8 Privates Madrasah Aliyah in Bandarlampung, and the samples are 3 Privates Madrasah Aliyah in Bandarlampung which digitally divide. Those schools are MAS Al- Hikmah, as 1st category school which has computer laboratory and also the internet connection, next is MAS Muhammadiyah as 2nd category school which has the computer laboratory and zero internet connection, last is MAS Al- Asy’Ariyyah as 3rd category school which is neither has computer laboratory, nor internet connection. Analysis unit of this research is teachers of those 3 digitally divide schools. Result of different test sample on 3 Private Madrasah Aliyah which is digitally divided showed differences on teachers’s perception about internet. The statistic test result showed that Toutput (64.809) > Ttable (1,996), therefore H0 is rejected. Those dissimilarity perceptions can be seen through school number one’s result of PEOU, which shows that teachers’s perceived ease of use towards internet on that school has reached 75,6%, surpassing the teachers’s perceived ease of use towards internet on school number 2 that reached 59%, and school number 3 which reached 56,8% teachers on that school who thinks that internet is easy to learn and use. For the perceived of usefulness’s result shows that 91,2% teachers in 1st category schoo admitted that they can take many advantages by using internet. Meanwhile for the 2nd category school is 84,2%, and for the 3rd category school is 76% teachers who think the same. Whereas, the one sample t test results shows that digital divide is indeed influencing teachers’s perception towards internet in Private Madrasah Aliyah with digital divide. That test’s result shows that Toutput in each schools > Ttable, therefore H1 is accepted. Those kinds of influence also can be seen in school number one, which already has a good facilities and infrastructures towards ICT. In the 1st school, teachers’s PEOU and PU have reached good numbers of positive responds. It means that teachers in 1st category school which is has been succeed on implementing ICT in their school, already has good understanding
and positive perception towards the ease of use and also the usefulness of using internet, because they’re familiar with that kind of technology compared with teachers from school number 2 and 3 which has less school’s ICT facilities and infrastructure, in the end, it made them unfamiliar and feel so weird with the idea of using internet on teaching activity. Therefore, the understanding and comprehension’s of teachers towards internet from each school is different up to their school’s ability to support. Teachers from school number 2 and 3’s perception toward internet aren’t as good as teachers from school number 1 which has good support of facilities and infrastructure towards internet/ICT.
Keywords:Digital divide, Informations and Communications Technology (ICT), Teachers, Perception
B.INDONESIA
Tujuan penelitian: 1.Mengungkapkan persepsi guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung terhadap internet, 2.Mengetahui pengaruh kesenjangan digital terhadap persepsi guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung. Menelaaah persepsi guru mengenai internet menggunakan Teori Technology acceptance Model (TAM) dengan dua konstruk yaitu: Kemudahan (Perceived Ease of Use/PEOU), dan Kebermanfaatan (Perceived Usefulness/PU). Populasi penelitian terdiri atas 8 MAS di Kota Bandarlampung, sedangkan sampelnya adalah 3 MAS yang senjang secara digital, yakni MAS Al-Hikmah sebagai sekolah kategori I, yaitu sekolah yang telah dilengkapi sarana lab komputer dan terkoneksi internet, MAS Muhammadiyah sebagai sekolah kategori II, yaitu sekolah yang telah dilengkapi sarana lab komputer namun tidak terkoneksi internet, dan MAS Al-Asy’Ariyyah sebagai sekolah kategori III, yaitu sekolah yang tidak memiliki lab komputer dan tidak terkoneksi internet. Unit analisis penelitian adalah guru di 3 sekolah yang senjang secara digital tersebut. Adapun dari hasil uji beda menunjukan adanya perbedaan persepsi pada guru mengenai internet di 3 MAS. Hasil uji beda statistik yang telah dilakukan menunjukan bahwa nilai Thitung (64.809) > Ttabel (1,996) sehingga Ho ditolak. Perbedaan tersebut terlihat di mana pada sekolah kategori I persepsi kemudahan gurunya dalam mengakses internet mencapai 75,6%, mengungguli sekolah kategori II dengan 59%, dan sekolah kategori III berjumlah 56,8%. Adapun untuk persepsi kebermanfaatan, sebanyak 91,2% guru di sekolah kategori I telah mengakui kebermanfaatan dalam menggunakan internet, sekolah kategori II sebanyak 84,2%, sementara untuk sekolah kategori III sebesar 76%. Sedangkan hasil uji pengaruh yang telah dilakukan menunjukan bahwa kesenjangan digital mempengaruhi persepsi guru mengenai internet di 3 MAS yang senjang secara digital. Hasil uji one sample t test menunjukan Thitung di tiap sekolah > Ttabel, sehingga H1 diterima. Pengaruh tersebut juga terlihat di mana pada sekolah kategori I yang sarana dan prasarana TIKnya cukup memadai, persepsi kemudahan dan kebermanfaatannya cukup tinggi dan mengungguli sekolah kategori II dan III. Artinya guru di sekolah kategori I yang telah berhasil mengimplementasikan TIK,memiliki pemahaman yang baik mengenai kemudahan dan juga kebermanfaatan penggunaan teknologi dibandingkan dengan guru di sekolah kategori II dan III yang sarana dan prasarana TIK-nya kurang memadai sehingga pemahaman guru mengenai kemudahan dan kebermanfaatan TIK lebih rendah. Kata kunci: Digital divide, TIK, Guru, Persepsi 1016031048 Hesty Prihastuti 2014-11-11T02:55:06Z2014-11-11T02:55:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5260This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52602014-11-11T02:55:06ZSTUDI KOMPARATIF TINGKAT KEPUASAN PEMBACA RADAR LAMPUNG DAN TRIBUN LAMPUNG B.INGGRIS
Competition between newspapers in Bandar Lampung is increasingly strict. This comes along with public need of fast and accurate information. This competition occurs between Radar Lampung and Tribun Lampung newspaper. Both of them have almost similar segments; the low and middle class levels.
This was a survey explanation research. The objective of this research was to find out the readers’ satisfaction levels between Radar Lampung and Tribun Lampung newspapers. Data were collected with questionnaires and documentations. Samples were 100 respondents.
The results showed that: 1. Radar Lampung newspaper readers were more satisfied compared with Tribun Lampung readers viewed from information satisfaction aspect; 2. Radar Lampung newspaper readers were more satisfied compared with Tribun Lampung readers viewed from personal identity satisfaction aspect; 3. Tribun Lampung readers were more satisfied compared with Radar Lampung readers viewed from integration satisfaction aspect; 4. Radar Lampung newspaper readers were more satisfied compared with Tribun Lampung readers viewed from social interaction satisfaction aspect; and 5. Tribun Lampung readers were more satisfied compared with Radar Lampung readers viewed from entertainment satisfaction aspect. Overall, readers suggested more satisfaction at reading Radar Lampung newspaper than Tribun Lampung newspaper.
Keywords : satisfaction, reader, and newspaper.
B.INDONESIA
Persaingan antara suarat kabar yang terbit di Kota Bandarlampung saat ini semakin ketat. Hal ini seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang cepat dan akurat. Persaingan tersebut salah satunya antara surat kabar Radar Lampung dengan surat kabar Tribun Lampung. Surat kabar Radar Lampung dan surat kabar Tribun lampung memiliki segmentasi yang hampir sama yaitu kalangan menengah dan menengah ke bawah.
Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatif. Peneliti dalam hal ini berusaha untuk mengetahui tingkat kepuasan pembaca surat kabar Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung. Metode pengumpulan data digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pembaca surat kabar Radar Lampung lebih puas dibandingkan surat kabar Tribun Lampung ditinjau dari aspek kepuasan informasi; 2. Pembaca surat kabar Radar Lampung lebih puas dibandingkan dengan surat kabar Tribun Lampung ditinjau dari aspek kepuasan identitas personal; 3. Pembaca surat kabar Tribun Lampung lebih puas dibandingkan dengan surat kabar Radar Lampung ditinjau dari aspek kepuasan integrasi; 4. Pembaca surat kabar Radar Lampung lebih puas dibandingkan dengan surat kabar Tribun Lampung ditinjau dari aspek kepuasan interaksi sosial; dan 5. Pembaca surat kabar Tribun Lampung lebih puas dibandingkan surat kabar Radar Lampung ditinjau dari aspek kepuasan hiburan. Secara keseluruhan pembaca menyatakan lebih puas membaca surat kabar Radar Lampung dibandingkan dengan membaca surat kabar Tribun Lampung.
Kata kunci: kepuasan, pembaca, dan surat kabar. 1016031049 I GEDE DHARMA YUDHA 2014-11-11T02:54:36Z2014-11-11T02:54:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5259This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52592014-11-11T02:54:36ZANALISIS PERGESERAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN PENGAJARAN DALAM MENONTON PROGRAM ACARA MISTIK PADA HAL-HAL MISTIK (STUDI PROGRAM ACARA TELEVISI DUA DUNIA DI TRANS7) B.INGGRIS
Mystical phenomenon more evident with the increasing proliferation of television programs with mystical themes lately appeared like mushrooms in the rainy season. Noted there are at least three (3) categories of television programs with Mystical theme that gives color to the overall private television program. The first category included in the group show soap opera with a mystical theme, both fall into the category of mystical infotainment group, and the third category is a group of local or foreign films either glow or off.
The purpose of the study is to examine and analyze the shift of public confidence in the teaching village watched program on things mystical mystique (study television program Two Worlds Trans7).
This type of research is descriptive research. The study focused on the analysis of the shift of public confidence in the Teaching Village mystical things (Studies Programs Other World Television Trans7). Data analysis was performed using descriptive qualitative analysis. Qualitative descriptive analysis is analysis that describes in detail, by interpretation of the data obtained through a theoretical approach.
Based on the results of research and discussion, it can be some conclusions as follows kepercayaaan shift that occurred in the informant where the informant is becoming increasingly afraid to watch the show, resulting in a change in the attitude of the informants, with the fear of informants on the show resulted in a shift in belief change. This shift can be increased, or the brave informant or informants so-called declining feel mediocre so-called neutral. Therefore this shift depends on the self confidence of each community in response to matters relating to the mystique. The impact of television programs mystique to shift public confidence in the Teaching Village mysticism is the cognitive impact of a person's or community's ability to absorb and understand the televised events that gave birth to the knowledge society, the society faced impersonation impact on the actual trendy televised and the impact of the behavior of the embedded socio-cultural values that have aired television show that is applied in everyday life.
Based on the above conclusion, it can be given some suggestions, among others, people are expected to remain on good faith and rational to the mystical things are aired by television, so that the negative impact of these impressions in a minimized by society. It is expected that the management of the television broadcasting more wise in giving impressions that educates primarily an important event to be presented to the community, not necessarily important and interesting for the community itself. Basically television broadcast an event is required by the community in order to provide value to the community's satisfaction.
B.INDONESIA
Fenomena mistik semakin nyata dengan bertambah maraknya program tayangan televisi dengan tema-tema mistik akhir-akhir ini muncul bagaikan jamur di musim hujan. Tercatat paling tidak ada 3 (tiga) kategori program tayangan televisi dengan tema Mistik yang memberikan warna pada keseluruhan program televisi swasta. Kategori pertama masuk dalam kelompok tayangan sinetron dengan tema mistik, kategori kedua masuk dalam kelompok infotainment mistik, dan kategori ketiga adalah kelompok film lokal atau manca negara baik yang berseri atau lepas.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pergeseran kepercayaan masyarakat kelurahan Pengajaran dalam menonton program acara mistik pada hal-hal mistik (studi program acara televisi Dua Dunia di Trans7).
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian difokuskan pada analisis pergeseran kepercayaan masyarakat Kelurahan Pengajaran dalam menonton program acara mistik pada hal-hal mistik (Studi Program Acara Televisi Dua Dunia di Trans7). Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis yang menggambarkan secara rinci, dengan melakukan interpretasi terhadap data yang diperoleh melalui pendekatan teoritis.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut pergeseran kepercayaaan yang terjadi pada informan adalah dimana informan menjadi semakin takut dengan menonton tayangan tersebut, sehingga terjadi perubahan sikap informan, dengan semakin takutnya informan pada tayangan tersebut menghasilkan suatu perubahan pergeseran kepercayaan. Pergeseran tersebut dapat meningkat, atau informan semakin berani sehingga disebut menurun atau informan merasa biasa-biasa saja sehingga disebut netral. Oleh karena itu pergeseran kepercayaan ini tergantung dari diri masing-masing masyarakat dalam menganggapi hal-hal yang berhubungan dengan mistik. analisis pergeseran kepercayaan masyarakat Kelurahan Pengajaran dalam menonton program acara mistik pada hal-hal mistik adalah dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau masyarakat untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi masyarakat, dampak peniruan yaitu masyarakat dihadapkan pada trendi aktual yang ditayangkan televisi serta Dampak perilaku yaitu
proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehar-hari.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran antara lain masyarakat diharapkan tetap pada kepercayaan yang baik dan rasional terhadap hal- hal mistik yang ditayangkan oleh televisi, sehingga dampak negatif dari tayangan tersebut dalam diminimalisir oleh masyarakat. Diharapkan pada manajemen penyiaran televisi lebih arif dalam memberikan tayangan yang mendidik terutama suatu acara yang penting untuk disajikan bagi masyarakat, belum tentu penting dan menarik bagi masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya televisi menayangkan suatu acara yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka memberikan nilai kepuasan bagi masyarakat. 0916031131 RIAN DEART PURBA 2014-11-11T02:54:24Z2014-11-11T02:54:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5258This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52582014-11-11T02:54:24ZPengaruh Rubrik “Menuju Pemilu 2014” Di SKHU Tribun Lampung Terhadap Minat Pemilih Pemula Untuk Berpartisipasi Dalam Pemilihan Umum 2014 (Studi Korelasi Pada Pemilih Pemula Di Lingkungan FISIP Universitas Lampung Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2011-2013) B.INGGRIS
First voters are an important asset for participating in the election because a huge number of voters overall. However, voters are required to be active in seeking information about the elections so that they get more information confirming their intention to exercise their voting right. And one of the local newspapers in the Bandarlampung contains a rubric that contains news about the election rubric entitled "Menuju Pemilu 2014" in which this could be one source of information for voters who read it so that they are more confident to participate in elections.The purpose of this research is knowing the influence of elections information either legislative elections or governor of Lampung Province elections in rubric “Menuju Pemilu 2014” in Tribun Lampung Newspaper towards first voters interest to participate in Elections 2014. This research use S-O-R Theory as a priority theory and using Information Processing Theory for supporting this research. This research use total sampling technique and sample for this research is done by pre- survey in communication studies students from 2011-2013 years with 314 person and after pre-survey there are 48 persons which qualified to be a respondent because they are read and follow up the news from rubric “Menuju Pemilu 2014” in Tribun Lampung newspaper. To test the influence of both variable, this research use Simple Regression Linier to test if there are influence of those variable with low scale. The result of hipothesis test showed that Toutput (3.763) > Ttable (1.679) therefore Ho is rejected and that means the news of elections either legislative or governor of Lampung Province has influence towards first voters interest who reads that rubric, therefore Ho is rejected and Hi is accepted.
Keywords : newspaper, rubric, influence, first voters
B.INDONESIA
Pemilih pemula merupakan aset penting bagi peserta pemilu karena jumlahnya yang cukup besar dari jumlah pemilih keseluruhan. Namun pemilih pemula dituntut untuk aktif dalam mencari informasi seputar pemilihan umum agar mereka mendapatkan informasi yang lebih sehingga menguatkan niat mereka untuk menggunakan hak pilih. Dan salah satu surat kabar lokal di Bandarlampung memuat sebuah rubrik yang berisi tentang berita seputar pemilu dengan judul rubrik “Menuju Pemilu 2014” dimana hal ini bisa menjadi salah satu sumber informasi bagi pemilih pemula yang membacanya sehingga mereka lebih yakin untuk emnggunakan hak pilihnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan informasi pemilu baik pileg maupun pilkada Provinsi Lampung yang ada pada rubrik “Menuju Pemilu 2014” di SKHU Tribun Lampung terhadap minat calon pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Penelitian ini dilandasi oleh teori S-O-R dan juga menggunakan teori pendukung yakni Teori Pemrosesan Informasi. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang dimana sampel penelitian berasal dari hasil prasurvey yang dilakukan pada mahasiwa ilmu komunikasi angkatan 2011-2013 dengan jumlah 314 orang yang kemudian setelah diadakan survey dengan kriteria bahwa responden pemilih pemula tersebut membaca dan mengikuti berita yang ada pada rubrik “Menuju Pemilu 2014” di SKHU Tribun Lampung maka sampel penelitian ini adalah sejumlah 48 orang. Untuk menguji pengaruh antara kedua variabel digunakan uji Regresi Linier Sederhana yang dimana hasil uji tersebut menunjukkan terdapat hubungan antar variabel dengan skala rendah. Hasil uji hipotesis atau uji t menunjukkan bahwa Thitung (3.763) > Ttabel (1.679) maka Ho ditolak dan artinya pemberitaan seputar pemilihan umum baik legislative maupun gubernur untuk Provinsi Lampung memiliki pengaruh terhadap minat pemilih pemula yang membaca rubrik tersebut oleh karena itu Ho ditolak dan Hi diterima.
Kata Kunci : Surat Kabar, Rubrik, Pengaruh, Pemilih Pemula1016031002 Ani Annisa Lasmah 2014-11-11T02:54:06Z2014-11-11T02:54:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5257This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52572014-11-11T02:54:06ZPengaruh Digital Divide Terhadap Literasi Internet Guru Madrasah Aliyah Swasta (Studi Pada Madrasah Aliyah Swasta Di Kota Bandar Lampung) B.INGGRIS
The purpose of this study is: 1. Reveals teachers internet literacy in Private Madrasah Aliyah in Bandar Lampung, 2. Knowing the teachers internet literacy difference in three Private Madrasah Aliyah with digital divide. 3. Knowing the difference between male teachers and female teachers internet literacy in three Private Madrasah Aliyah with digital divide. Internet Literacy uses Elena P. Pernia (2008) assessment model with three indicators, knowledge, skills and attitude. The results of the different test on three sample of Private Madrasah Aliyah showed a difference in internet literacy of teachers at Private Madrasah Aliyah with digital divide. Where thitung > ttabel, therefore Ho is rejected. Independent sample t test results showed there is no internet literacy difference between male teachers and female teachers. Where thitung < ttabel (1,060 < 1,996), therefore Ho is accepted.
Keyword: Digital divide, Informations and Communications Technology (ICT), Internet literacy
B.INDONESIA
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengungkapkan literasi internet guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandar Lampung, 2. Mengetahui perbedaan literasi internet guru di tiga Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital, 3. Mengetahui perbedaan literasi internet antara guru laki-laki dan guru perempuan di tiga Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital. Literasi internet menggunakan model assesmen Elena E. Pernia (2008) dengan tiga indikator yaitu: pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil uji beda di tiga sampel Madrasah Aliyah Swasta menunjukan adanya perbedaan literasi internet guru di Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital. Hasil uji beda tersebut menunjukan nilai Thitung > Ttabel maka Ho ditolak. Hasil uji independent sample t test menunjukan tidak adanya perbedaan literasi internet antara guru laki-laki dan guru perempuan di Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital. Hasil uji independent sample t test tersebut menunjukan Thitung < Ttabel (1,060 < 1,996) maka Ho diterima.
Kata kunci: Digital divide, TIK, Literasi Internet 1016031066 Rina Puteri Octarina 2014-11-11T02:53:49Z2014-11-11T02:53:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5256This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52562014-11-11T02:53:49ZPENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP LITERASI INTERNET GURU SMK SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung) B.INGGRIS
The purpose of this study are: 1. To reveals the effect of digital gap toward internet literacy of vocational teacher in Bandar Lampung, 2. To reveals the internet literacy difference of vocational teachers in schools which still have digital gap. This study uses Elena E. Pernia Assessment models, whose main factors in measuring Internet literacy are Knowledge, Skills and Attitude. The population in this research are vocational teachers in 31 schools in Bandar Lampung. The sampels which taken are from 3 senior high schools in Bandar Lampung that fit with the criteria digital divide, and they are SMK 2 Mei, SMK Arjuna and SMK Dharmapala. Research method employs survey with questionair as the mean to collect data.
The research reveals that digital divide seems affecting teachers internet literacy. Assert by one-way Anova (contrast measure) on the three internet literacy variables: Knowledge, Skills relates to internet, and attitude. On knowledge variable: t-count (59,646) > t-tabel (1,983); on skill variable: t-count (54,466) > t-tabel (1,983); dan on attitude variable: t-count (67,178) > t-tabel (1,983).
Keywords: Digital Divide, Internet Literacy.
B.INDONESIA
Dunia internet sangatlah luas, banyak informasi yang terdapat di dalamnya, mulai dari hal yang positif sampai dengan negatif. Untuk itu di perlukan adanya literasi dalam proses pengaksesan internet. Tujuan dari penelitian ini: 1) Mengetahui pengaruh kesenjangan digital terhadap literasi internet guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung, 2) Mengetahui perbedaan literasi internet guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung pada sekolah yang senjang secara digital. Penelitian ini menggunakan model Assesment Elena E Pernia dengan 3 variabel pengamatan yaitu Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap. Populasi penelitian ini adalah guru di 31 SMK Swasta di kota Bandarlampung. Sampel penelitian ini adalah 3 SMK Swata di kota Bandarlampung yang sudah di kategorikan sesuai kriteria kesenjangan digital, dan sekolah tersebut: SMK 2 Mei, SMK Arjuna dan SMK Dharmapala. Metode Penelitian menggunakan survei dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh kesenjangan digital terhadap literasi internet guru. Terbukti terdapat uji beda pada 3 variabel literasi internet yaitu Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap. Pada Variabel Pengetahuan: t-hitung (59,646) > t-tabel (1,983), di Variabel Keterampilan: t-hitung (54,466) > t-tabel (1,983), dan Variabel Sikap: t-hitung (67,178) > t-tabel (1,983)
Kata kunci: Kesenjangan Digital, Literasi Internet. 1016031090 Dewi Alifia Febrianti 2014-11-11T02:53:20Z2014-11-11T02:53:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5255This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52552014-11-11T02:53:20ZBias Gender Pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung (Studi pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandar Lampung) B.INGGRIS
The skills related on technology especially internet often believed to be closer to men, remains internet adoption by women more likely to be lower. Empowering education, male or female teachers are expected to be equal in adopting internet in teaching and learning activity. The aims of this research are to understand: 1.Internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide. 2.Gender differences on internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide. Technique sampling uses slovin sets up 119 teachers in three SMK, SMK 2 Mei, SMK Arjuna and SMK Dharmapala, with descriptive method and quantitative approach. This research uses Technological Acceptance Model (TAM) constructs which are perceived usefulness, perceived ease of use and actual usage of internet.
The results show that internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide reveals that high perceived usefulness internet of teachers (chi count 1,873 < chi table 18,31) and medium perceived ease of use internet of teachers (chi count 14,184 < chi table 18,31) does not seem affecting actual usage internet of teachers (chi count 60,929 > chi table 43,77). This also reveals that high perceived usefulness internet of gender teachers (chi count 0,156 < chi table 11,07) and medium perceived ease of use internet of gender teachers (chi count 1,842 < chi table 11,07) does seem affecting the high actual usage internet of gender teacher (chi count 18,606 > chi table 25,00). It can be concluded that there is no gender differences on internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide.
Key word: Digital divide, internet adoption, gender differences
B.INDONESIA
Kemampuan menguasai teknologi khususnya internet sering diyakini lebih dekat dengan identitas laki-laki, sehingga pengadopsian internet oleh perempuan sering lebih rendah. Sebagai tenaga pendidik, guru laki-laki maupun guru perempuan dituntut untuk sama dalam mengadopsi internet dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini: 1. Mengungkapkan adopsi internet oleh guru SMK Swasta di Bandarlampung yang senjang secara digital. 2. Mengetahui bias gender pada adopsi internet oleh guru SMK Swasta di kota Bandarlampung yang senjang secara digital. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 119 guru di tiga SMK yaitu SMK 2 Mei, SMK Arjuna, dan SMK Dharmapala. Tipe penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan konstruk Technological Acceptance Model (TAM) yaitu persepsi kebermanfaatan internet (Perceived Usefulness/PU), persepsi kemudahan internet (Perceived Ease Of Use/PEOU), dan penggunaan internet sesungguhnya (Actual Usage).
Hasil penelitian pada adopsi internet antar SMK Swasta yang senjang secara digital menunjukan perceived usefulness internet guru yang tinggi (chi hitung 1,873 < chi tabel 18,31) dan perceived ease of use internet guru yang sedang (chi hitung 14,184 < chi tabel 18,31) tidak mengakibatkan tingginya actual usage internet guru (chi hitung 60,929 > chi tabel 43,77). Penelitian pada gender guru SMK Swasta di Bandarlampung yang senjang secara digital menunjukan perceived usefulness internet terhadap gender guru yang tinggi (chi hitung 0,156 < chi tabel 11,07) dan perceived ease of use internet terhadap gender guru yang tinggi (chi hitung 1,842 < chi tabel 11,07) mengakibatkan tingginya actual usage internet terhadap gender guru (chi hitung 18,606 < chi tabel 25,00). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada bias gender pada adopsi internet oleh guru SMK Swasta di kota Bandarlampung. Kata kunci: Kesenjangan Digital, Adopsi Internet, Bias Gender 1016031037 Deka Vivi Rosela 2014-11-11T02:53:12Z2014-11-11T02:53:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5254This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52542014-11-11T02:53:12ZADOPSI INTERNET DI KALANGAN GURU SMK SWASTA YANG SENJANG SECARA DIGITAL DI KOTA BANDAR LAMPUNG B.INGGRIS
The purposes of this research are: 1. To Describe internet adoption among
private vocational school teachers with digital divide in Bandar Lampung. 2. To
reveal the influence of the digital divide to differences in internet adoption of
private vocational school teachers with digital divide in Bandar Lampung. 3. To
reveal the influence of demographic factors and different field of study on internet
adoption by private vocational school teachers with digital divide in Bandar
Lampung. This research uses the theory of Technology Acceptance Model (TAM)
and survey research method with quantitative descriptive research type and
proportional sampling with the number of analysis units are 119 teachers. T-test
results showed no differences in internet adoption among private vocational
school teachers with digital divide. T value (65.862)> t table (1.65), t value is
bigger than t table, means Ho is rejected. While the results of the analysis of
variance showed no differences in Internet adoption among private vocational
teachers with digital divide based on demographic factors and subjects.
Keywords: Internet adoption, the teachers, the digital divide.
B.INDONESIA
Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Menggambarkan adopsi internet guru SMK swasta
yang senjang secara digital di Kota Bandar Lampung. 2. Mengungkapkan
pengaruh kesenjangan digital terhadap perbedaan adopsi internet guru SMK
swasta yang senjang secara digital di Kota Bandar Lampung. 3. Mengungkapkan
pengaruh faktor demografik dan bidang studi terhadap perbedaan adopsi internet
oleh guru SMK swasta yang senjang secara digital di Kota Bandar Lampung.
Penelitian ini menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan
menggunakan metode penelitian survey dengan tipe penelitian deskriptif
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional sampel
dengan unit analisis 119 guru. Hasil uji t menunjukkan ada perbedaan adopsi
internet di kalangan guru SMK swasta yang senjang secara digital. Nilai t hitung
(65,862) > t tabel (1,65) maka Ho ditolak. Sedangkan hasil analisis varian
menunjukkan tidak ada perbedaan adopsi internet di kalangan guru SMK swasta
yang senjang secara digital berdasarkan faktor demografik dan bidang studi.
Kata kunci: adopsi internet, guru, kesenjangan digital. 1016031039 DWI HARDOYO 2014-11-11T02:53:05Z2014-11-11T02:53:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5253This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52532014-11-11T02:53:05ZANALISIS PENDEKATAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI GUBERNUR D.K.I JAKARTA B.INGGRIS
Jokowi known as a leader pro the people, more loved by the people of Indonesia, specially Jakarta, because of its a firm with a relaxed self carriage. If we look back many people who do not know who the figure of Jokowi, but so many report, that there will be local officials Solo which ran as Governor of Jakarta. In the context of communicating Jokowi figure in the book Jokowi leadership soulless people rocker, portrayed as a democratic and addored many people. Indonesian pro longed for a leader to the people and always worked for the people. The purpose of this research is to investigate Jokowi leadership communication used in the approach to the community and to determine what style leadership of Jokowi is used for approaching the community, especially in Jakarta.
This study uses qualitative research methods to the type of descriptive research. Source of data used in this study is that the data obtained from the study of literature by studying and analyzing the books, articles, magazines etc.
The results were obtained Blusukan into leadership communication styles used Jokowi in the approach to the public. Blusukan is a simple way Jokowi in managing capital and Blusukan help Jokowi to define reality. Blusukan make the eyes see, the ears hear, and hearts open. Blusukan also avoid any provincial or mistakenly recognize the problem. Jokowi leadership style used in approaching people in Jakarta as Primal Leadership democratic while providing little more affiliative style to create a sense of togetherness among the team members. In his leadership, Jokowi prove that serving has advantages because of the relationship between the leader to the people, oriented to serve with nature as much as possible. Servant leaders have a responsibility to serve the interest of the people so they are more prosperous. Several facts are evident from Jokowi is not like wearing Voorojider, Jokowi down immediately to make unannounced visits to the village offices, and touring the country side to see the situation of the city, an extremely rare thing done by the previous governor.
B.INDONESIA
Jokowi yang dikenal sebagai seorang pemimpin yang pro pada rakyat ini, semakin digandrungi oleh masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya dikarenakan sifatnya yang tegas dengan pembawaan diri yang santai. Pada konteks berkomunikasi sosok Jokowi dalam buku Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker, digambarkan sebagai sosok yang demokratis dan dipuja banyak rakyatnya. Indonesia merindukan sosok pemimpin yang pro kepada rakyat dan selalu berkerja untuk rakyat. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui komunikasi kepemimpinan yang digunakan Jokowi dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat dan untuk mengetahui gaya kepeminpinan apa yang digunakan Jokowi dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat khususnya di Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriftif. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari dan menganalisa buku-buku, artikel- artikel, majalah-majalah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian diperoleh Blusukan menjadi gaya komunikasi kepemimpinan yang digunakan Jokowi dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Blusukan adalah jalan sederhana Jokowi dalam menata ibukota dan Blusukan membantu jokowi untuk mendefinisikan realitas. Blusukan membuat mata melihat, telinga mendengar, dan hati terbuka. Blusukan juga menghindarkan pemprov salah atau keliru mengenali masalah. Gaya kepemimpinan yang digunakan Jokowi dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat Jakarta adalah Primal Leadership, Demokrtis sambil memberikan sedikit gaya afiliatif untuk lebih menimbulkan rasa kebersamaan di antara anggota tim. Pemimpin–pelayan mempunyai tanggung jawab untuk melayani kepentingan rakyat agar mereka lebih sejahtera. Beberapa fakta yang terlihat dari Jokowi adalah tidak suka memakai Voorijder, Jokowi turun langsung untuk melakukan inspeksi mendadak ke kantor-kantor kelurahan, serta berkeliling di kampung-kampung untuk melihat situasi kota, suatu hal yang amat sangat jarang dilakukan oleh gubernur sebelumnya.0856031013 ANITA OKTAVIA 2014-11-11T02:52:56Z2014-11-11T02:52:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5252This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52522014-11-11T02:52:56ZEFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI ANTARA KEPALA SEKOLAH DAN GURU TERHADAP KINERJA GURU (Studi Pada Guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung) B.INGGRIS
The inportance of communication for human can not be denied as well as for an organization. The School is a formal organization composed of subsystem is one them prinsipals and teachers are interconnected to achieve educational goals. Therefore, with the effectiviness of organizational communication between prinsipal and teachers are expected to affect the performance.
The formulation of the problem in this research is “how the effectiviness organizational communication between prinsipal and teachers toward teachers performance?” The purpose of this research is to know how the effectiveness organizational communication between prinsipal and teachers toward teachers performance at SMK Negeri 2 Bandar Lampung. This research used Human Relations as the main theory. This theory explains a process of communication that recognizes the importance of the individual in organization and social relationships in organizational life by using quantitative method, this research have 55 samples which were taken from teachers in SMK Negeri 2 Bandar Lampung. The sample were chosen by simple random sampling method.
Result of research indicates that effectiveness organizational communication between prinsipal and teachers has a significant effect to teacher performance variabel equal to 0,721 or 72,1%, including strong catagory. Communication in organizations which referred to in this is the communication proces that communication vertical upward, downward vertical communication and horizontal communication. The hypothesis of this research is received, with a comparetion Tvalue > Ttable that 14,557 > 1,673. Which means that the effectiveness organizational communication between prinsipal and teachers has a significant effect to teacher performance.
Keywords : Organization Communication, Theachers Performance
B.INDONESIA
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri begitu juga bagi suatu organisasi. Sekolah adalah bentuk organisasi formal yang salah satunya terdiri dari kepala sekolah dan guru yang saling berhubungan dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, dengan adanya efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru di sekolah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru terhadap kinerja guru?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 2 Bandar Lampung”. Penelitian ini berdasarkan teori Hubungan Manusia. Teori ini menjelaskan pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel 55 guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung. Responden penelitian diambil dengan menggunakan metode simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru menunjukkan signifikan terhadap variabel kinerja guru sebesar 0,721 atau 72,1% termasuk katagori tinggi. Komunikasi organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu proses komunikasi vertikal ke bawah, vertikal ke atas dan komunikasi horisontal. Hipotesis diterima karena pengujian hipotesis menunjukkan nilai Thitung lebih besar dari nilai Ttabel pada taraf signifikan 5% dengan perbandingan 14,557>1,673. Artinya, terdapat efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung.
Kata kunci : komunikasi organisasi, kinerja guru0746031062 SETIANI SURYANINGRUM 2014-11-11T02:52:40Z2014-11-11T02:52:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5250This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52502014-11-11T02:52:40ZPRINCIPALS E -LEADERSHIP IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH THAT DIGITALLY DIVIDE (CASE STUDY IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH TEACHERS IN BANDAR LAMPUNG) B.INGGRIS
Since 1994 ICT becomes a compulsory subject in the school curriculum from Elementary School through High School or Private Madrasah Aliyah. The facts is in its implementation from 1994 till present there's a divide between each school, it constraints that the school do not have a computer laboratory, internet and lack of technology leadership (e-Leadership). Tan (2010) specifically examined there's 12 empirical evidence to find the role of Principal's in technology leadership and concluded that e-leadership was a strong predictor in determining the rate of technology used in school. The formulation of this problem are: 1) Is there a difference in technology leadership (e-Leadereship) at PMA Al-Hikmah, Al- Muhammadiyah and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung, 2) Are digital divide influenced technology leadership in Private Madrasah Aliyah Al-Hikmah, Al-Muhammadiyah and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung.
The purpose of this study is: 1) Knowing the difference of e-Leadership in Private Madrasah Aliyah that digitally divide in Bandar Lampung, 2) Knowing the influence of e-Leadership on the digital divide in Private Madrasah Aliyah. This study used Chin & Chang's Theory (2008). Population of this study is 8 Private Madrasah Aliyah in Bandar Lampung and 3 of digitally divide Private Madrasah Aliyah selected as sample, Al-Hikmah as Category No. 1, (has a computer lab and internet), Al-Muhammadiyah as Category No. 2 (has a computer lab and do not have internet) and Al-Asy'ariyah as Category No. 3 (do not have computer lab and internet), the unit of analysis is teacher in 3 Private Madrasah Aliyah. The number of teachers that selected as a sample is 68 teachers.
Oneway Anova test results showed a difference of principal e-Leadership in Private Madrasah Aliyah that digitally divide in Bandarlampung where F hitung (23.873) > F tabel (2,35), therefore H1 is accepted. The result of One Sample Test showed that there is an influence of the technological leadership with digital divide in Private Madrasah Aliyah Al- Hikmah in Bandar where T hitung (47.887) > T tabel (2.074), Al-Muhammadiyah where T hitung (31.697) > T tabel (2.093) and Al-Asy'ariyah Panjang where T hitung (45.449) > T Tabel (2.064), therefore H1 is accepted.
Key words: e-Leadership, digital divide, ICT1016031100 MUHAMMAD HAFIZ WIRATAMA 2014-11-11T02:52:32Z2014-11-11T02:52:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5249This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52492014-11-11T02:52:32ZIMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYDALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF PERUSAHAAN (Studi Pada Program Kambing Bergulir PT GunungMadu Plantations Bagi Warga Kampung Gunung Batin Baru, Bandar Sakti DanLempuyang Bandar, Lampung Tengah) B.INGGRIS
CSR (Corporate Social Responsibility) is about how a company manages production process and pays attention to arround in order to make positive impression from citizen. CSR is a concept that held by a corporation as responsibility to its arround where that corporation is established based on its ability.CSR in Indonesia has been arranged in some regulations and ministerial decrees that gives order to every company to give positive contribution for citizen. So,beacuse of CSR in a company, it can equalize growth and distribution of economy. PT Gunung Madu Plantations is one of limited company that applies CSR concept. By CSR program, company tries to help citizen in social, economy, religion, health, and others sector. One of CSR activity is Program Kambing Bergulir, through Program Kambing Bergulir, company increases prosperous for citizen, and can give positive impact for citizen, so it influences to image of PT GMP. Based on that reason, the problem statement of this research is,“How is implimentation of PT Gunung Madu Plantations CSR program, Program Kambing Bergulir, in citizen positive impression building for company?”. The aim of this research is knowing and description CSR implementation program that held by PT GMP through Program Kambing Bergulir as one of effort to company positive impression building. The method that used is descriptive qualitative with collecting data method such as interview, observation, documentation, and literature study. The informans in this research are choosen by purposive. There are 7 informants in this research such as one of officer staff in company and six villagers in Gunung BatinBaru, Bandar Sakti dan Lempuyang Bandar as Program Kambing Bergulir consignee category. The result of this research shows that Program Kambing Bergulir gets positive feedback from citizen. Citizen assumes company pays attention and important between life of citizen. Citizen gets advantage in social and economy. The good relationship between company and citizen is connected kindly through Program Kambing Bergulir. Based on that result, so the conclusion is Program Kambing Berguliras one of CSR program that held by PT GMP have built positive impression for PT GMP.
Keyword : CSR, PT Gunung Madu Plantations, Program Kambing Bergulir, Company Positive Impression
B.INDONESIA
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah tentang bagaimana perusahaan mengelola proses produksi serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar supaya menghasilkan kesan positif dari masyarakat. CSR merupakan konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada sesuai dengan kemampuan perusahaan. Mengenai penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan dan keputusan menteri yang mewajibkan setiap perusahaan untuk memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat. Sehingga dengan adanya CSR dari perusahaan mampu membantu menyeimbangkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. PT Gunung Madu Plantations merupakan salah satu perusahaan perseroan yang menerapkan konsep CSR. Melalu program CSR, perusahaan berupaya untuk dapat membantu masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi, keagamaan, kesehatan dan lain sebagainya. Salah satu kegiatan CSR dari PT GMP adalah program kambing bergulir, melalui program kambing bergulir perusahaan berupaya membantu menambah kesejahteraan masyarakat, dan dalam pelaksanaannya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sehingga berpengaruh terhadap citra PT GMP. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Bagaimanakah Implementasi program CSR PT Gunung Madu Plantations yaitu program kambing bergulir dalam membangun citra positif masyarakat terhadap perusahaan?” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi program CSR yang dilaksanakan PT GMP melalui program kambing bergulir sebagai salah satu upaya untuk membangun citra positif perusahaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive, adapun 7 orang informan dalam penelitian ini terdiri dari satu orang staf dari perusahaan dan enam orang warga masyarakat kampong Gunung Batin Baru, Bandar Sakti dan Lempuyang Bandar penerima program kambing bergulir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kambing bergulir mendapat respon positif dari masyarakat, masyarakat menganggap perusahaan peduli dan keberadaannya penting bagi lingkungan perusahaan. Masyaraka tmemperoleh manfaat pada bidang sosial dan ekonomi. Hubungan harmonis perusahaan dengan masyarakat juga terjalin dengan baik melalui program kambing bergulir. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa program kambing bergulir sebagai salah satu bentuk program CSR yang dilaksanakan oleh PT GMP telah dapat membangun citra positif terhadap perusahaan PT GMP.
Kata Kunci : CSR, PT Gunung Madu Plantations, Program Kambing Bergulir, Citra Positif Perusahaan0916031052 Ismia Dwi Anggraini 2014-11-11T02:52:24Z2014-11-11T02:52:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5248This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52482014-11-11T02:52:24ZSTRATEGI HUMAS PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA PELANGGAN (STUDI KASUS PADA PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DI BANDARLAMPUNG) B.INGGRIS
Objective: To determine the public relations strategy of PT. Indogrow International Services in promoting a positive image to the customer. This study uses a model Kotler as the theoretical foundation and the type of research in this study is descriptive qualitative. The results of this study indicate that the public relations strategy of PT. International Indogrow Services as executive director to implement a policy of what is commanded and control policy director. The company also has a positive image in the consumer, as is evident from the recognition of two consumers who say satisfied with the service companies and the increasing number of users of consumer services companies. PR as executive director commands a very important position in building the image of the company and serve the consumer so that the consumer feels satisfied with the service of the company.
Keywords: positive image, public relations, public relations strategy
B.INDONESIA
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui strategi humas PT. Indogrow International Services dalam meningkatkan citra positif pada pelanggan. Penelitian ini menggunakan model Kotler sebagai landasan teoretis dan tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi humas PT. Indogrow Internasional Services sebagai pelaksana kebijakan dari direktur untuk melaksanakan apa yang diperintahkan direktur dan pengontrol kebijakan. Perusahaan juga telah memiliki citra yang positif di konsumen, ini terbukti dari pengakuan dua konsumen yang mengatakan puas akan pelayanan perusahaan dan semakin meningkatnya jumlah konsumen pengguna jasa perusahaan. Humas sebagai pelaksana perintah direktur sangat penting posisinya dalam membangun citra perusahaan dan melayani konsumen sehingga konsumen merasa terpuaskan dengan pelayanan perusahaan.
Kata kunci : citra positif, humas, strategi humas.0916031132 Dwistya Jayanti 2014-11-11T02:52:10Z2014-11-11T02:52:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5262This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52622014-11-11T02:52:10ZANALISIS KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN PT.PLN (PERSERO) RAYON WAY HALIM BANDAR LAMPUNG B.INGGRIS
This study discusses customer service in the electricity sector given by PT. PLN (Persero) Rayon Way Halim Bandar Lampung. The purpose of this study was to determine the level of service quality using Quality of Service indicators (TMP) according to the Minister of Energy and Mineral Resources No. 9, 2011. This type of research used in this study is the type of survey with quantitative research approaches. Collecting data technique through questionnaire, interview, observation, and documentation. Data analysis techniques in this study is the questionnaire data using descriptive statistics processed by SPSS 17 whereas the interview data, observation, and documentation is processed using data reduction, data presentation, and conclusion.
Variable condition of 7 indicators Quality of Service indicators (TMP) based on the acquisition value of the mean (average) of 3.2785 indicates fairly good condition. For costumers received power associated with high voltage, medium voltage, low voltage and frequency are in accordance with the set value, but if an interruption the plant will cause outages to customers. Efforts have been made in order to improve the quality of service in terms of technical and non-technical, but in practice is not maximized. Therefore, PT. PLN (Persero) Rayon Way Halim Bandar Lampung should conduct periodic evaluations of employee performance, announced TMP not only on the bulletin board PLN but also in print and electronic media that is easily accessible to the public, perform supervision by forming a special task force on the implementation of meter reading, and improve the quality of products in the form of reliability of power supply, voltage and electrical frequency in accordance with established standards.
Keywords : Service Quality, Customer, Electricity.
B.INDONESIA
Penelitian ini membahas tentang pelayanan pelanggan pada sektor kelistrikan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Way Halim Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan menggunakan indikator Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) menurut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 9 Tahun 2011. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe survey dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, observasi, serta dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data kuesioner menggunakan statistik deskriptif diolah secara SPSS 17 sedangkan data wawancara, observasi, dan dokumentasi diolah menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan kondisi variabel 7 indikator Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) berdasarkan perolehan nilai mean (rata-rata) sebesar 3,2785 menunjukkan kondisi cukup baik. Untuk daya listrik yang diterima pelanggan terkait dengan tegangan tinggi, tegangan menengah,tegangan rendah dan frekuensi sudah sesuai dengan nilai yang ditetapkan, namun apabila terjadi gangguan pada sisi pembangkit akan menyebabkan pemadaman pada pelanggan. Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yakni dari sisi teknis maupun non teknis namun dalam pelaksanaanya masih belum maksimal. Oleh karena itu, PT. PLN (Persero) Rayon Way Halim Bandar Lampung sebaiknya melakukan evaluasi kinerja pegawai secara berkala, mengumumkan TMP tidak hanya dipapan pengumuman PLN tetapi juga dimedia cetak maupun elektronik yang mudah diakses oleh masyarakat, melakukan pengawasan dengan membentuk satuan tugas khusus terhadap pelaksanaan pencatatan meter,serta meningkatkan mutu produk berupa keandalan pasokan listrik, tegangan dan frekuensi listrik sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Pelanggan, Listrik. 1016011007 BUNGA MAYANG SARI 2014-11-04T06:20:26Z2014-11-04T06:20:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5147This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/51472014-11-04T06:20:26ZPotret Perilaku Korupsi Dalam Film
Kita Versus Korupsi (KvsK)
Sebagai Media Kampanye Anti KorupsiTujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dan menjelaskan mengenai unsur-unsur korupsi dalam Film Kita versus Korupsi, 2. Mengetahui dan menjelaskan Jenis Kampanye, Karakteristik Kampanye, dan Tujuan Kampanye yang terdapat dalam film Kita versus Korupsi. Penelitian ini menggunakan Teori Hermeneutika. Film Kita versus Korupsi diproduksi dengan konsep omnibus. Empat film di dalamnya adalah antologi dari cerita-cerita terbaik sayembara yang diselenggarakan KPK sebelumnya. empat film pendek dari empat sutradara dengan empat cerita yang berbeda. Namun, semuanya berada dalam satu jalinan benang merah yang sama: kita melawan korupsi. Tujuan utama dari pembuatan film ini yaitu sebagai media kampanye anti korupsi yang digagas salah satunya oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). 4 (empat) judul film didalamnya adalah: film pendek berjudul Rumah Perkara (sutradara Emil Heradi), Aku Padamu (sutradara Lasja F. Susatyo), Selamat Siang, Risa! (sutradara Ine Febriyanti) dan Psstt... Jangan Bilang Siapa-Siapa (sutradara Chairun Nissa) yang masing-masing bercerita mengenai 'korupsi kecil' di masyarakat.
Kata kunci: Perilaku Korupsi dan Kampanye Anti Korupsi
The purpose of this research is: 1 Knowing and explaining the elements of corruption in the movie We versus Corruption (Kita versus Korupsi KvsK),2. Knowing and explaining Type Campaign, Campaign Characteristics and Campaign Goal contained in the film We versus Corruption (Kita versus Korupsi KvsK). This study uses the theory of hermeneutics. Films (Kita versus Korupsi KvsK) manufactured with omnibus concept, the concept of the development is currently writhing in Indonesian film world. four movies in it is an anthology of the best stories contest held before the Commission. four of four short films directed by four different stories. However, all are in the same tangle of red thread: we fight corruption. The main purpose of making this film as a medium that is an anti-corruption campaign was initiated in part by the KPK (Corruption Eradication Commission). 4 (four) inside the movie title is: Films First Home Case (Ruman Perkara), was produced by Emil Heradi. The second film I am into you (Aku Padamu), was produced by Lasya F Susatyo. Third movie good afternoon Risa (Selamat Siang, Risa), directed by Ine Febriyanti. Fourth Film Psst .. Do not Tell anyone (Psst.. Jangan Bilang Siapa-siapa) directed by Chairunnisa every single movies telling us about little corrupton in society.
Keywords: Behavior Corruption and Anti-Corruption Campaign
1016031108 Sigit Pamungkassigit21rain@gmail.com2014-11-03T04:07:31Z2014-11-03T04:07:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5137This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/51372014-11-03T04:07:31ZMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA KIT MATEMATIKA PADA SISWA
KELAS V SDN 3 NEGARA RATU KECAMATAN NATAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014Proses belajar mengajar di SDN 3 Negara Ratu masih didominasi metode
ceramah. Akibatnya pembelajaran matematika menggunakan metode ceramah
selalu didomisili oleh guru, siswa masih kurang diberikan waktu untuk aktif di
dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah
adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan Media
KIT matematika pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus.
Tiap siklus dibagi menjadi 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan pertama diberi
materi menggunakan KIT matematika. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media KIT matematika dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat rata-rata aktivitas siswa dari
siklus I, siklus II, dan siklus III yang mengalami peningkatan. Pada siklus I
sebesar 48.2 dengan kategori “kurang baik”. Pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 63.28 dengan kategori “cukup baik”, dan siklus III sebesar
72 dengan kategori baik. Berdasarkan data tersebut aktivitas pembelajaran
matematika menggunakan media KIT matematika mengalami peningkatan yang
berarti.
Kata kunci : media, KIT matematika, hasil belajar1013079271 Rosniati2014-10-31T09:02:23Z2014-10-31T09:02:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5080This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50802014-10-31T09:02:23ZJUDUL INDONESIA : ANALISIS KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF (Studi Pada BTN Kantor Cabang Bandar Lampung )
JUDUL INGGRIS : ANALYZING THE QUALITY SERVICE of CUSTOMER SERVICE
IN IMPROVING POSITIVE IMAGE
(Study of BTN Office Bandar Lampung Branch )ABSTRAK INDONESIA
Perbankan adalalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa dimana setiap perusahaan jasa harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabahnya, sebab persaingan antar bank untuk menghimpun dana masyarakat berkaitan erat dengan peranan petugas customer service. Customer service menjadi jembatan untuk mempererat hubungan dengan pihak luar perusahaan. Kualitas pelayanan yang disertai dengan hubungan baik yang terjalin oleh seorang customer service akan turut menciptakan citra positif. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kualitas pelayanan customer service dalam meningkatkan citra positif BTN. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan customer service dalam meningkatkan citra positif. Lokasi penelitian di BTN Kantor Cabang Bandar Lampung yang berlokasi di Jalan Wolter Mongonsidi No. 80 – 88 Bandar Lampung. Perusahaan tersebut menangani kemudahan untuk mendapatkan rumah melalui kredit perumahan KPR – BTN. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi antar pribadi (antar personal) dari Joseph A.Devito serta ukuran kualitas pelayanan menurut Supranto berdasarkan teori Valarie A Zeithaml. Metode dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka, sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi, penyajian dan verifikasi. Informan yang diteliti adalah petugas customer service BTN. Kemudian hasil wawancara dan observasi digunakan untuk memperkuat hasil penelitian yang kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian dengan customer service BTN mengenai lima ukuran kualitas pelayanan disimpulkan bahwa empat dari lima ukuran kualitas pelayanan sudah berlangsung sesuai dengan teori dan SOP seperti yang telah diuraikan pada bagian pembahasan. Terdapat lima wujud real sebuah citra positif yang telah dilakukan oleh BTN yang dapat di lihat dan dirasakan oleh pihak luar.
ABSTRAK INGGRIS
Banking is a company which moving in service area where each of every service firm has to give maximal service to customers, because the emulation of usher bank in mustering fund from the society is interconnected with the role of customer service worker. Customer service becomes a bridge to tighten the link with outside party company. Quality of service which joined with a good relation that intertwined by a customer service will create positive image. Research Problem at this research is how does quality service of customer service in improving BTN image? Then, the goal of this research is to know how does quality service of customer service in improving positive image. Location of this research was at BTN office of Bandar Lampung branch which have location in Wolter Mongonsidi No. 80 – 88 street, Bandar Lampung. This company handle the amenity to get house through housing credit KPR - BTN. The theory which used in this research is usher person communication theory (personal usher) from Joseph A.Devito and also size of quality service according to Supranto based on Valarie A Zeithaml theory. The Method in this research used qualitative research. The data collecting technique in this research used interview technique, book study and observation, while data analyze technique used reduction, verification and presentation. The Informant was BTN customer service worker. Then, observation and interview result was used to strength the research result, and then it was analyzed.
Based on the research result by BTN customer service about five size of quality service concluded that four from five size of quality service have appropriate to the theory and SOP such have been elaborated in solution shares. There are five existing real of a positive image which have been done by BTN which can be seen and felt by outside party.0916031130 DEBORA MARGARETA CORTADINOVA TOBING2014-10-31T08:59:10Z2014-10-31T08:59:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5063This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50632014-10-31T08:59:10ZJUDUL INDONESIA : EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MAHASISWA
DAN DOSEN PEMBIMBING DALAM PROSES PENYUSUNAN SKRIPSI
Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan 2007-2009 Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila
JUDUL INGGRIS : EFFECTIVENESS OF INTERPERSONAL COMMUNICATION BETWEEN COLLEGE STUDENTS AND LECTURER IN THE PROCESS OF ARRANGEMENT THESIS (Study Case On College Stusents In 2007-2009 Department of Communication Faculty Of Social ScienceAnd Political Science Of Unila)ABSTRAK INDONESIA
Salah satu masalah penyesuaian diri yang sering dihadapi mahasiswa adalah
penyesuaian diri vokasional, yaitu penyesuaian diri dalam bidang pendidikan,
yang salah satunya adalah penyesuaian diri pada tugas skripsi. Keharusan tersebut
dimaksudkan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan kemampuan sesuai
disiplin ilmu yang dimiliki ke dalam kenyataan yang dihadapi. Sehingga
menimbulkan pertanyaan bagaimanakah efektivitas komunikasi antar pribadi
mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi? Yang mana
peneliti bermaksud untuk mengetahui efektivitas komunikasi antar pribadi
mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Peneliti juga menambahkan
pertanyaan tambahan untuk mendukung dengan interpretasi terhadap data yang
diperoleh melalui pendekatan teoritis dengan menyederhanakan data jawaban
responden melalui kuesioner beserta alasan terhadap jawaban yang diberikan yang
kemudian dideskripsikan atau dijelaskan melalui pendekatan teoritis.
Hasil dari penelitian ini yakni: 1) aspek keterbukaan adalah aspek yang paling
efektif untuk menjalin interaksi antara 22 (48,9%) mahasiswa dan dosen
pemimbing. Penjelasan yang memuaskan, kebebasan mengungkapkan perasaan
dan pikiran, membuat mahasiswa merasa nyaman dan termotivasi untuk
berkonsultasi. 2) Aspek ekspresif merupakan aspek yang kurang efektif ini
tercermin dari dosen yang kurang antusias untuk meluangkan waktunya
membimbing 7 (15,6%) mahasiswa. 3) Efektivitas komunikasi antar pribadi
mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi belum
terjalin dengan baik. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa pada saat proses
penyusunan skripsi dapat menyebabkan mahasiswa menjadi stres dan merasa
rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan
bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Kondisi ini
dapat diatasi apabila dosen dapat memberikan saling menghargai dengan
membangun kerja sama dengan mahasiswa yang menghasilkan sinergi dalam
meningkatkan efektifitas kinerja dosen baik secara individu atau secara
keseluruhan.
Kata kunci: efektivitas, komunikasi antarpribadi, mahasiswa, dosen, skripsi
ABSTRAK INGGRIS
One of the problems of adjustment that is often faced by students of vocational adjustment, the adjustment in the field of education , one of which is adjusting itself to the task of thesis. The requirement is intended that the college student is able to apply the knowledge and ability of the discipline appropriate to the realities facing. So that raises the question of how effective interpersonal communication college students and lecturers in the preparation of the thesis? Which the researcher intends to examine the effectiveness of interpersonal communication college students and lecturers in the preparation of the thesis. This study used a descriptive quantitative method. Researchers also add additional questions to support the interpretation of the data obtained through a theoretical approach to simplify the data through a questionnaire respondents and the reasons for the answer given is then described or explained by a theoretical approach. The results of this study are: 1 ) aspect of openness is the most effective aspect to establish interaction between college 22 (48,9%) students and lecturers. Satisfactory explanation, the freedom to express feelings and thought, making students feel comfortable and motivated to consult. 2 ) expressive aspect is an aspect that is reflected less effective than a less enthusiastic lecturers for taking the time to guide the 7 (15,6%) students. 3 ) The effectiveness of interpersonal communication college students and lecturers in the preparation of the thesis has not been well established. The difficulties faced by students during the process of preparation of the thesis can be stressful and cause students to feel low self-esteem, frustration, loss of motivation, delaying preparation of the thesis and some have decided not to complete the thesis. This condition can be overcome if the lecturer can give mutual respect to build cooperation with students who generate synergies in improving the effectiveness of faculty performance either individually or as a whole.
Keywords : effectiveness, interpersonal communication, students, faculty,0716031026 ASTRI NOER INDAH DEVIYANTI2014-10-31T06:14:38Z2014-10-31T06:14:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5028This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50282014-10-31T06:14:38ZSTRATEGI HUMAS PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA PELANGGAN
(STUDI KASUS PADA PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DI BANDARLAMPUNG)
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui strategi humas PT. Indogrow International Services dalam meningkatkan citra positif pada pelanggan. Penelitian ini menggunakan model Kotler sebagai landasan teoretis dan tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi humas PT. Indogrow Internasional Services sebagai pelaksana kebijakan dari direktur untuk melaksanakan apa yang diperintahkan direktur dan pengontrol kebijakan. Perusahaan juga telah memiliki citra yang positif di konsumen, ini terbukti dari pengakuan dua konsumen yang mengatakan puas akan pelayanan perusahaan dan semakin meningkatnya jumlah konsumen pengguna jasa perusahaan. Humas sebagai pelaksana perintah direktur sangat penting posisinya dalam membangun citra perusahaan dan melayani konsumen sehingga konsumen merasa terpuaskan dengan pelayanan perusahaan.
Kata kunci : citra positif, humas, strategi humas.
Objective: To determine the public relations strategy of PT. Indogrow International Services in promoting a positive image to the customer. This study uses a model Kotler as the theoretical foundation and the type of research in this study is descriptive qualitative. The results of this study indicate that the public relations strategy of PT. International Indogrow Services as executive director to implement a policy of what is commanded and control policy director. The company also has a positive image in the consumer, as is evident from the recognition of two consumers who say satisfied with the service companies and the increasing number of users of consumer services companies. PR as executive director commands a very important position in building the image of the company and serve the consumer so that the consumer feels satisfied with the service of the company.
Keywords: positive image, public relations, public relations strategy
09160231132 Dwistya JayantiDwistya_Jayanti@yahoo,com2014-10-30T06:36:24Z2014-10-30T06:36:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5010This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50102014-10-30T06:36:24ZImplementasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Membangun Citra Positif Perusahaan (Studi Pada Program Kambing Bergulir PT Gunung Madu Plantations Bagi Warga Kampung Gunung Batin Baru, Bandar Sakti Dan Lempuyang Bandar, Lampung Tengah)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi program CSR yang dilaksanakan PT GMP melalui program kambing bergulir sebagai salah satu upaya untuk membangun citra positif perusahaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive, adapun 7 orang informan dalam penelitian ini terdiri dari satu orang staf dari perusahaan dan enam orang warga masyarakat kampong Gunung Batin Baru, Bandar Sakti dan Lempuyang Bandar penerima program kambing bergulir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kambing bergulir mendapat respon positif dari masyarakat, masyarakat menganggap perusahaan peduli dan keberadaannya penting bagi lingkungan perusahaan. Masyaraka tmemperoleh manfaat pada bidang sosial dan ekonomi. Hubungan harmonis perusahaan dengan masyarakat juga terjalin dengan baik melalui program kambing bergulir. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa program kambing bergulir sebagai salah satu bentuk program CSR yang dilaksanakan oleh PT GMP telah dapat membangun citra positif terhadap perusahaan PT GMP.
Kata Kunci : CSR, PT Gunung Madu Plantations, Program Kambing Bergulir, Citra Positif Perusahaan
ABSTRACT
The aim of this research is knowing and description CSR implementation program that held by PT GMP through Program Kambing Bergulir as one of effort to company positive impression building. The method that used is descriptive qualitative with collecting data method such as interview, observation, documentation, and literature study. The informans in this research are choosen by purposive. There are 7 informants in this research such as one of officer staff in company and six villagers in Gunung BatinBaru, Bandar Sakti dan Lempuyang Bandar as Program Kambing Bergulir consignee category.
The result of this research shows that Program Kambing Bergulir gets positive feedback from citizen. Citizen assumes company pays attention and important between life of citizen. Citizen gets advantage in social and economy. The good relationship between company and citizen is connected kindly through Program Kambing Bergulir. Based on that result, so the conclusion is Program Kambing Berguliras one of CSR program that held by PT GMP have built positive impression for PT GMP.
Keyword : CSR, PT Gunung Madu Plantations, Kambing Bergulir program, Company Positive Impression
0916031052 Ismia Dwi Anggrainiismiada@gmail.com2014-10-28T04:09:19Z2014-10-28T04:09:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4856This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/48562014-10-28T04:09:19ZBias Gender pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta
di Kota Bandarlampung(Studi pada Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung)
Kemampuan menguasai teknologi khususnya internet sering diyakini lebih dekat dengan identitas laki-laki, sehingga pengadopsian internet oleh perempuan sering lebih rendah. Sebagai tenaga pendidik, guru laki-laki maupun guru perempuan dituntut untuk sama dalam mengadopsi internet dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini: 1. Mengungkapkan adopsi internet oleh guru SMK Swasta di Bandarlampung yang senjang secara digital. 2. Mengetahui bias gender pada adopsi internet oleh guru SMK Swasta di kota Bandarlampung yang senjang secara digital. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 119 guru di tiga SMK yaitu SMK 2 Mei, SMK Arjuna, dan SMK Dharmapala. Tipe penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan konstruk Technological Acceptance Model (TAM) yaitu persepsi kebermanfaatan internet (Perceived Usefulness/PU), persepsi kemudahan internet (Perceived Ease Of Use/PEOU), dan penggunaan internet sesungguhnya (Actual Usage).
Hasil penelitian pada adopsi internet antar SMK Swasta yang senjang secara digital menunjukan perceived usefulness internet guru yang tinggi (chi hitung 1,873 < chi tabel 18,31) dan perceived ease of use internet guru yang sedang (chi hitung 14,184 < chi tabel 18,31) tidak mengakibatkan tingginya actual usage internet guru (chi hitung 60,929 > chi tabel 43,77). Penelitian pada gender guru SMK Swasta di Bandarlampung yang senjang secara digital menunjukan perceived usefulness internet terhadap gender guru yang tinggi (chi hitung 0,156 < chi tabel 11,07) dan perceived ease of use internet terhadap gender guru yang tinggi (chi hitung 1,842 < chi tabel 11,07) mengakibatkan tingginya actual usage internet terhadap gender guru (chi hitung 18,606 < chi tabel 25,00). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada bias gender pada adopsi internet oleh guru SMK Swasta di kota Bandarlampung.
Kata kunci: Kesenjangan Digital, Adopsi Internet, Bias Gender
The skills related on technology especially internet often believed to be closer to men, remains internet adoption by women more likely to be lower. Empowering education, male or female teachers are expected to be equal in adopting internet in teaching and learning activity. The aims of this research are to understand: 1.Internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide. 2.Gender differences on internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide. Technique sampling uses slovin sets up 119 teachers in three SMK, SMK 2 Mei, SMK Arjuna and SMK Dharmapala, with descriptive method and quantitative approach. This research uses Technological Acceptance Model (TAM) constructs which are perceived usefulness, perceived ease of use and actual usage of internet.
The results show that internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide reveals that high perceived usefulness internet of teachers (chi count 1,873 < chi table 18,31) and medium perceived ease of use internet of teachers (chi count 14,184 < chi table 18,31) does not seem affecting actual usage internet of teachers (chi count 60,929 > chi table 43,77). This also reveals that high perceived usefulness internet of gender teachers (chi count 0,156 < chi table 11,07) and medium perceived ease of use internet of gender teachers (chi count 1,842 < chi table 11,07) does seem affecting the high actual usage internet of gender teacher (chi count 18,606 > chi table 25,00). It can be concluded that there is no gender differences on internet adoption by private SMK teachers in Bandarlampung with digital divide.
Key word: Digital divide, internet adoption, gender differences
1016031037 Deka Vivi Roseladekavivi10@gmail.com2014-10-28T04:02:41Z2014-10-28T04:02:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4855This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/48552014-10-28T04:02:41ZPENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP LITERASI INTERNET GURU SMK SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung)
Dunia internet sangatlah luas, banyak informasi yang terdapat di dalamnya, mulai dari hal yang positif sampai dengan negatif. Untuk itu di perlukan adanya literasi dalam proses pengaksesan internet. Tujuan dari penelitian ini: 1) Mengetahui pengaruh kesenjangan digital terhadap literasi internet guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung, 2) Mengetahui perbedaan literasi internet guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung pada sekolah yang senjang secara digital. Penelitian ini menggunakan model Assesment Elena E Pernia dengan 3 variabel pengamatan yaitu Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap. Populasi penelitian ini adalah guru di 31 SMK Swasta di kota Bandarlampung. Sampel penelitian ini adalah 3 SMK Swata di kota Bandarlampung yang sudah di kategorikan sesuai kriteria kesenjangan digital, dan sekolah tersebut: SMK 2 Mei, SMK Arjuna dan SMK Dharmapala. Metode Penelitian menggunakan survei dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh kesenjangan digital terhadap literasi internet guru. Terbukti terdapat uji beda pada 3 variabel literasi internet yaitu Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap. Pada Variabel Pengetahuan: t-hitung (59,646) > t-tabel (1,983), di Variabel Keterampilan: t-hitung (54,466) > t-tabel (1,983), dan Variabel Sikap: t-hitung (67,178) > t-tabel (1,983)
Kata kunci: Kesenjangan Digital, Literasi Internet.
The purpose of this study are: 1. To reveals the effect of digital gap toward internet literacy of vocational teacher in Bandar Lampung, 2. To reveals the internet literacy difference of vocational teachers in schools which still have digital gap. This study uses Elena E. Pernia Assessment models, whose main factors in measuring Internet literacy are Knowledge, Skills and Attitude. The population in this research are vocational teachers in 31 schools in Bandar Lampung. The sampels which taken are from 3 senior high schools in Bandar Lampung that fit with the criteria digital divide, and they are SMK 2 Mei, SMK Arjuna and SMK Dharmapala. Research method employs survey with questionair as the mean to collect data.
The research reveals that digital divide seems affecting teachers internet literacy. Assert by one-way Anova (contrast measure) on the three internet literacy variables: Knowledge, Skills relates to internet, and attitude. On knowledge variable: t-count (59,646) > t-tabel (1,983); on skill variable: t-count (54,466) > t-tabel (1,983); dan on attitude variable: t-count (67,178) > t-tabel (1,983).
Keywords: Digital Divide, Internet Literacy.
1016031090 Dewi Alifia Febriantidewialifia13@gmail.com2014-10-28T03:28:54Z2014-10-28T03:28:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4815This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/48152014-10-28T03:28:54ZPERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS
(Studi Pada Manajer Band Brother Oi di Bandar Lampung)
PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS
(Studi Pada Manajer Band Brother Oi di Bandar Lampung)
Band adalah sekelompok perkumpulan orang-orang yang memiliki satu aliran musik dan mempunyai satu cita-cita untuk berkarya dengan membentuk kelompok musik. Band terdiri dari dua jenis yaitu major label dan indie.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis pada manajer band terhadap personil Brother Oi! di Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Sumber informasi diambil secara purposive sampling, dimana Informan dipilih berdasarkan pada pemahaman dan pengetahuan mengenai gambaran dan keterangan-keterangan secara jelas dan faktual tentang peranan komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang harmonis manajer band terhadap personil. Dalam penelitian ini teknik pengolahan data yang digunakan adalah, wawancara, kepustakaan, observasi dan dokumentasi.
Peranan komunikasi antarpribadi seorang manager menerapkan sistem kekeluargaan untuk menciptakan keharmonisan antar masing-masing personil dengan keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif dan kesamaan komunikasi yang terjalin dari manager dan anggota personil diharapkan dapat membentuk pengungkapan diri anak yang baik dilihat dari sudut konsep diri anak yang meliputi preventif (permulaan) dan korektif (pembetulan) individualitas dan Konsisten (tetap) anak remaja.
Berdasarkan pada tujuan penelitian maka penulis mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang lakukan menunjukkan terdapat aspek hubungan yang harmonis dalam Band Brother Oi! hal ini dibuktikan dengan komunikasi antarpribadi yang terjalin berpengaruh terhadap teamwork sehingga terdapat unsur keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesetaraan dalam band Brother Oi!.
Kata Kunci: Komunikasi Antarpribadi, Band, Harmonis
THE ROLE OF INTERPERSONAL COMMUNICATION IN CREATING HARMONIOUS RELATIONSHIPS
(A Study on the band manager of Brother Oi in bandar Lampung)
A band is a group of people with a certain music style and a dream to produce works by establishing a music group. Music band can be categorized into two types; the major and indie labels.
The objective of this research was to find out the role of interpersonal communication in creating harmonious relationships by a band manager to personnel of Brother Oi ! music band in Bandar Lampung. This was a qualitative research. Information source was collected from purposive sampling technique where informants were selected based on understanding and knowledge on clear and factual descriptions and explanations about roles of interpersonal communication in creating harmonious relationships of the band manager to the band personnel. In this research researcher uses interview, literature review and documentation in collecting the data.
The role of interpersonal communication manager implements a system of family to creating harmonious among the respective personnel with openness, empathy, support, positive and common sense communication is established from the personnel manager and members are expected to establish a good child self-disclosure from the perspective of the child's self concept include preventive (beginning) and corrective (rectification) individuality and Consistent (fixed) teenagers.
The results showed that there was an aspect of harmonious relationships in the Brother Oi! Band. This could be proven by interpersonal communication that influenced the teamwork and there were elements of openness, empathy, support, positive attitude, and equality in the interpersonal communication in the Brother Oi! Band.
Keywords: Interpersonal Communication, Band, Harmonious
0746031050 Nanda Pramana PutraNandapramana24@gmail.com2014-10-27T07:47:20Z2014-10-27T07:47:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4786This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/47862014-10-27T07:47:20Ze-Leadership Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital
(Studi Pada Guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung)
ABSTRAK
Sejak tahun 1994 TIK menjadi mata pelajaran wajib di kurikulum sekolah mulai dari SD sampai SMA atau MAS. Faktanya dalam implementasinya dari tahun 1994 sampai sekarang terjadi kesenjangan di tiap-tiap sekolah yaitu kendala yang terjadi sekolah tidak memiliki laboratorium komputer dan internet, dan ketiadaan kepemimpinan teknologi (e-Leadership). Menurut Tan (2010) secara khusus meneliti 12 bukti empiris untuk menemukan peran kepemimpinan teknologi kepala sekolah (e-Leadership) dan menyimpulkan bahwa e-Leadership merupakan prediktor yang kuat dalam menentukan tingkat penggunaan teknologi di sekolahnya. Rumusan masalah ini adalah: 1) Apakah ada perbedaan Kepemimpinan Teknologi (e-Leadership) pada MAS Al-Hikmah, Muhammadiyah dan Al-Asy’ariyah Panjang di Kota Bandarlampung yang Senjang secara digital, 2) Apakah ada pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan Teknologi MAS Al-Hikmah, Muhammadiyah dan Al-Asy’ariyah Panjang di Kota Bandarlampung.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui perbedaan Kepemimpinan Teknologi di MAS di Kota Bandarlampung yang Senjang secara digital, 2) Mengetahui pengaruh Kepemimpinan Teknologi terhadap kesenjangan digital di MAS di Kota Bandarlampung. Penelitian ini menggunakan Teori Chin dan Chang (2008). Populasi penelitian adalah 8 Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung dan sampel penelitian yang terpilih 3 Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital yaitu MAS Al-Hikmah sebagai kategori 1 (memiliki laboratorium komputer dan internet), MAS Muhammadiyah sebagai kategori 2 (memiliki laboratorium komputer dan tidak memiliki internet) dan MAS Al-Asy’ariyah Panjang sebagai kategori 3 (tidak memiliki laboratorium komputer dan internet), dengan unit analisisnya adalah guru di 3 MAS. Jumlah guru yang menjadi sampel adalah 68 guru.
Hasil uji oneway anova menunjukan adanya perbedaan e-Leadership Kepala Sekolah Madrasah Aliya Swasta yang senjang secara digital di Kota Bandarlampung dimana nilai F hitung (23,873) > F tabel (2,35) maka H1 diterima. Hasil uji one sample test menunjukan adanya pengaruh kepemimpinan teknologi terhadap kesenjangan digital di Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah dimana nilai T hitung (47,887) > T tabel (2,074), MAS Muhammadiyah dimana nilai T hitung (31,697) > T tabel (2,093) dan MAS Al-Asy’ariyah Panjang dimana nilai T hitung (45,449) > T tabel (2,064) maka H1 diterima.
Kata kunci: Kepemimpinan Teknologi, Digital divide, TIK
ABSTRACT
Since 1994 ICT becomes a compulsory subject in the school curriculum from Elementary School through High School or Private Madrasah Aliyah. The facts is in its implementation from 1994 till present there's a divide between each school, it constraints that the school do not have a computer laboratory, internet and lack of technology leadership (e-leadership). Tan (2010) specifically examined there's 12 empirical evidence to find the role of Principal's in technology leadership and concluded that e-leadership was a strong predictor in determining the rate of technology used in school. The formulation of this problem are: 1) Is there a difference in technology leadership (e-leadereship) at PMA Al-Hikmah, Al-Muhammadiyah and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung, 2) Are digital divide influenced technology leadership in Private Madrasah Aliyah Al-Hikmah, Al-Muhammadiyah and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung.
The purpose of this study is: 1) Knowing the difference of e-leadership in Private Madrasah Aliyah that digitally divide in Bandar Lampung, 2) Knowing the influence of e-leadership on the digital divide in Private Madrasah Aliyah. This study used Chin & Chang's Theory (2008). Population of this study is 8 Private Madrasah Aliyah in Bandar Lampung and 3 of digitally divide Private Madrasah Aliyah selected as sample, Al-Hikmah as Category No. 1, (has a computer lab and internet), Al-Muhammadiyah as Category No. 2 (has a computer lab and do not have internet) and Al-Asy'ariyah as Category No. 3 (do not have computer lab and internet), the unit of analysis is teacher in 3 Private Madrasah Aliyah. The number of teachers that selected as a sample is 68 teachers.
Oneway Anova test results showed a difference of principal e-leadership in Private Madrasah Aliyah that digitally divide in Bandarlampung where F hitung (23.873) > F tabel (2,35), therefore H1 is accepted. The result of One Sample Test showed that there is an influence of the technological leadership with digital divide in Private Madrasah Aliyah Al-Hikmah in Bandar where T hitung (47.887) > T tabel (2.074), Al-Muhammadiyah where T hitung (31.697) > T tabel (2.093) and Al-Asy'ariyah Panjang where T hitung (45.449) > T Tabel (2.064), therefore H1 is accepted.
Key words: e-leadership, digital divide, ICT
1016031100 Muhammad Hafiz Wiratamamuhammadwira19@gmail.com2014-10-24T03:16:19Z2014-10-24T03:16:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4639This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/46392014-10-24T03:16:19ZStudi Komparatif Tingkat Kepuasan Pembaca Radar Lampung Dan Tribun Lampung ABSTRAK
STUDI KOMPARATIF TINGKAT KEPUASAN PEMBACA RADAR LAMPUNG DAN TRIBUN LAMPUNG
Oleh:
I GEDE DHARMA YUDHA
Persaingan antara suarat kabar yang terbit di Kota Bandarlampung saat ini semakin ketat. Hal ini seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang cepat dan akurat. Persaingan tersebut salah satunya antara surat kabar Radar Lampung dengan surat kabar Tribun Lampung. Surat kabar Radar Lampung dan surat kabar Tribun lampung memiliki segmentasi yang hampir sama yaitu kalangan menengah dan menengah ke bawah.
Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatif. Peneliti dalam hal ini berusaha untuk mengetahui tingkat kepuasan pembaca surat kabar Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung. Metode pengumpulan data digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pembaca surat kabar Radar Lampung lebih puas dibandingkan surat kabar Tribun Lampung ditinjau dari aspek kepuasan informasi; 2. Pembaca surat kabar Radar Lampung lebih puas dibandingkan dengan surat kabar Tribun Lampung ditinjau dari aspek kepuasan identitas personal; 3. Pembaca surat kabar Tribun Lampung lebih puas dibandingkan dengan surat kabar Radar Lampung ditinjau dari aspek kepuasan integrasi; 4. Pembaca surat kabar Radar Lampung lebih puas dibandingkan dengan surat kabar Tribun Lampung ditinjau dari aspek kepuasan interaksi sosial; dan 5. Pembaca surat kabar Tribun Lampung lebih puas dibandingkan surat kabar Radar Lampung ditinjau dari aspek kepuasan hiburan. Secara keseluruhan pembaca menyatakan lebih puas membaca surat kabar Radar Lampung dibandingkan dengan membaca surat kabar Tribun Lampung.
Kata kunci: kepuasan, pembaca, dan surat kabar.
ABSTRACT
A COMPARISON STUDY BETWEEN RADAR LAMPUNG AND
TRIBUN LAMPUNG READERS’ SATISFACTION LEVELS
By:
I GEDE DHARMA YUDHA
Competition between newspapers in Bandar Lampung is increasingly strict. This comes along with public need of fast and accurate information. This competition occurs between Radar Lampung and Tribun Lampung newspaper. Both of them have almost similar segments; the low and middle class levels.
This was a survey explanation research. The objective of this research was to find out the readers’ satisfaction levels between Radar Lampung and Tribun Lampung newspapers. Data were collected with questionnaires and documentations. Samples were 100 respondents.
The results showed that: 1. Radar Lampung newspaper readers were more satisfied compared with Tribun Lampung readers viewed from information satisfaction aspect; 2. Radar Lampung newspaper readers were more satisfied compared with Tribun Lampung readers viewed from personal identity satisfaction aspect; 3. Tribun Lampung readers were more satisfied compared with Radar Lampung readers viewed from integration satisfaction aspect; 4. Radar Lampung newspaper readers were more satisfied compared with Tribun Lampung readers viewed from social interaction satisfaction aspect; and 5. Tribun Lampung readers were more satisfied compared with Radar Lampung readers viewed from entertainment satisfaction aspect. Overall, readers suggested more satisfaction at reading Radar Lampung newspaper than Tribun Lampung newspaper.
Keywords : satisfaction, reader, and newspaper.
1016031049 I Gede Dharma Yudhaigededharma_yudha@yahoo.co.id2014-10-24T03:12:56Z2014-10-24T03:12:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4640This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/46402014-10-24T03:12:56ZPengaruh Kesenjangan Digital Akses Internet Terhadap Persepsi Guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung
(Studi pada Guru Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung).
ABSTRAK
Tujuan penelitian: 1.Mengungkapkan persepsi guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung terhadap internet, 2.Mengetahui pengaruh kesenjangan digital terhadap persepsi guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung. Menelaaah persepsi guru mengenai internet menggunakan Teori Technology acceptance Model (TAM) dengan dua konstruk yaitu: Kemudahan (Perceived Ease of Use/PEOU), dan Kebermanfaatan (Perceived Usefulness/PU). Populasi penelitian terdiri atas 8 MAS di Kota Bandarlampung, sedangkan sampelnya adalah 3 MAS yang senjang secara digital, yakni MAS Al-Hikmah sebagai sekolah kategori I, yaitu sekolah yang telah dilengkapi sarana lab komputer dan terkoneksi internet, MAS Muhammadiyah sebagai sekolah kategori II, yaitu sekolah yang telah dilengkapi sarana lab komputer namun tidak terkoneksi internet, dan MAS Al-Asy’Ariyyah sebagai sekolah kategori III, yaitu sekolah yang tidak memiliki lab komputer dan tidak terkoneksi internet. Unit analisis penelitian adalah guru di 3 sekolah yang senjang secara digital tersebut. Adapun dari hasil uji beda menunjukan adanya perbedaan persepsi pada guru mengenai internet di 3 MAS. Hasil uji beda statistik yang telah dilakukan menunjukan bahwa nilai Thitung (64.809) > Ttabel (1,996) sehingga Ho ditolak. Perbedaan tersebut terlihat di mana pada sekolah kategori I persepsi kemudahan gurunya dalam mengakses internet mencapai 75,6%, mengungguli sekolah kategori II dengan 59%, dan sekolah kategori III berjumlah 56,8%. Adapun untuk persepsi kebermanfaatan, sebanyak 91,2% guru di sekolah kategori I telah mengakui kebermanfaatan dalam menggunakan internet, sekolah kategori II sebanyak 84,2%, sementara untuk sekolah kategori III sebesar 76%. Sedangkan hasil uji pengaruh yang telah dilakukan menunjukan bahwa kesenjangan digital mempengaruhi persepsi guru mengenai internet di 3 MAS yang senjang secara digital. Hasil uji one sample t test menunjukan Thitung di tiap sekolah > Ttabel, sehingga H1 diterima. Pengaruh tersebut juga terlihat di mana pada sekolah kategori I yang sarana dan prasarana TIKnya cukup memadai, persepsi kemudahan dan kebermanfaatannya cukup tinggi dan mengungguli sekolah kategori II dan III. Artinya guru di sekolah kategori I yang telah berhasil mengimplementasikan TIK, sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai kemudahan dan juga kebermanfaatan penggunaan teknologi dibandingkan dengan guru di sekolah kategori II dan III yang sarana dan prasarana TIK-nya kurang begitu memadai sehingga pemahaman guru mengenai kemudahan dan kebermanfaatan TIK-nya pun lebih rendah.
Kata kunci: Digital divide, TIK, Guru, Persepsi
ABSTRACT
The purposes of this study are: 1. Revealing teachers’s perception towards internet on Private Madrasah Aliyah in Bandarlampung, 2. Knowing the influence of digital divide towards teachers’s perception on Private Madrasah Aliyah in Bandarlampung. Discussing teachers’s Perception using Technology Acceptance Model’s Theory (TAM) with 2 constructs, Perceived Ease of Use (PEOU), and Perceived Usefulness (PU). Research population is consist of 8 Privates Madrasah Aliyah in Bandarlampung, and the samples are 3 Privates Madrasah Aliyah in Bandarlampung which digitally divide. Those schools are MAS Al-Hikmah, as 1st category school which has computer laboratory and also the internet connection, next is MAS Muhammadiyah as 2nd category school which has the computer laboratory and zero internet connection, last is MAS Al-Asy’Ariyyah as 3rd category school which is neither has computer laboratory, nor internet connection. Analysis unit of this research is teachers of those 3 digitally divide schools. Result of different test sample on 3 Private Madrasah Aliyah which is digitally divided showed differences on teachers’s perception about internet. The statistic test result showed that Toutput (64.809) > Ttable (1,996), therefore H0 is rejected. Those dissimilarity perceptions can be seen through school number one’s result of PEOU, which shows that teachers’s perceived ease of use towards internet on that school has reached 75,6%, surpassing the teachers’s perceived ease of use towards internet on school number 2 that reached 59%, and school number 3 which reached 56,8% teachers on that school who thinks that internet is easy to learn and use. For the perceived of usefulness’s result shows that 91,2% teachers in 1st category schoo admitted that they can take many advantages by using internet. Meanwhile for the 2nd category school is 84,2%, and for the 3rd category school is 76% teachers who think the same. Whereas, the one sample t test results shows that digital divide is indeed influencing teachers’s perception towards internet in Private Madrasah Aliyah with digital divide. That test’s result shows that Toutput in each schools > Ttable, therefore H1 is accepted. Those kinds of influence also can be seen in school number one, which already has a good facilities and infrastructures towards ICT. In the 1st school, teachers’s PEOU and PU have reached good numbers of positive responds. It means that teachers in 1st category school which is has been succeed on implementing ICT in their school, already has good understanding and positive perception towards the ease of use and also the usefulness of using internet, because they’re familiar with that kind of technology compared with teachers from school number 2 and 3 which has less school’s ICT facilities and infrastructure, in the end, it made them unfamiliar and feel so weird with the idea of using internet on teaching activity. Therefore, the understanding and comprehension’s of teachers towards internet from each school is different up to their school’s ability to support. Teachers from school number 2 and 3’s perception toward internet aren’t as good as teachers from school number 1 which has good support of facilities and infrastructure towards internet/ICT.
Keywords:Digital divide, Informations and Communications Technology (ICT), Teachers, Perception
1016031048 Hesty Prihastuti hestyprihastuti@gmail.com2014-10-24T03:10:17Z2014-10-24T03:10:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4586This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45862014-10-24T03:10:17ZPengaruh Rubrik “Menuju Pemilu 2014” Di SKHU Tribun Lampung Terhadap Minat Pemilih Pemula Untuk Berpartisipasi Dalam Pemilihan Umum 2014 (Studi Korelasi Pada Pemilih Pemula Di Lingkungan FISIP Universitas Lampung Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2011-2013)
ABSTRAK
Pemilih pemula merupakan asset penting bagi peserta pemilu karena jumlahnya yang cukup besar dari jumlah pemilih keseluruhan. Namun pemilih pemula dituntut untuk aktif dalam mencari informasi seputar pemilihan umum agar mereka mendapatkan informasi yang lebih sehingga menguatkan niat mereka untuk menggunakan hak pilih. Dan salah satu surat kabar lokal di Bandarlampung memuat sebuah rubrik yang berisi tentang berita seputar pemilu dengan judul rubrik “Menuju Pemilu 2014” dimana hal ini bisa menjadi salah satu sumber informasi bagi pemilih pemula yang membacanya sehingga mereka lebih yakin untuk emnggunakan hak pilihnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan informasi pemilu baik pileg maupun pilkada Provinsi Lampung yang ada pada rubrik “Menuju Pemilu 2014” di SKHU Tribun Lampung terhadap minat calon pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Penelitian ini dilandasi oleh teori S-O-R dan juga menggunakan teori pendukung yakni Teori Pemrosesan Informasi. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang dimana sampel penelitian berasal dari hasil prasurvey yang dilakukan pada mahasiwa ilmu komunikasi angkatan 2011-2013 dengan jumlah 314 orang yang kemudian setelah diadakan survey dengan kriteria bahwa responden pemilih pemula tersebut membaca dan mengikuti berita yang ada pada rubrik “Menuju Pemilu 2014” di SKHU Tribun Lampung maka sampel penelitian ini adalah sejumlah 48 orang. Untuk menguji pengaruh antara kedua variabel digunakan uji Regresi Linier Sederhana yang dimana hasil uji tersebut menunjukkan terdapat hubungan antar variabel dengan skala rendah. Hasil uji hipotesis atau uji t menunjukkan bahwa Thitung (3.763) > Ttabel (1.679) maka Ho ditolak dan artinya pemberitaan seputar pemilihan umum baik legislative maupun gubernur untuk Provinsi Lampung memiliki pengaruh terhadap minat pemilih pemula yang membaca rubrik tersebut oleh karena itu Ho ditolak dan Hi diterima.
Kata Kunci : Surat Kabar, Rubrik, Pengaruh, Pemilih Pemula
ABSTRACT
First voters are an important asset for participating in the election because a huge number of voters overall. However, voters are required to be active in seeking information about the elections so that they get more information confirming their intention to exercise their voting right. And one of the local newspapers in the Bandarlampung contains a rubric that contains news about the election rubric entitled "Menuju Pemilu 2014" in which this could be one source of information for voters who read it so that they are more confident to participate in elections.The purpose of this research is knowing the influence of elections information either legislative elections or governor of Lampung Province elections in rubric “Menuju Pemilu 2014” in Tribun Lampung Newspaper towards first voters interest to participate in Elections 2014. This research use S-O-R Theory as a priority theory and using Information Processing Theory for supporting this research. This research use total sampling technique and sample for this research is done by pre-survey in communication studies students from 2011-2013 years with 314 person and after pre-survey there are 48 persons which qualified to be a respondent because they are read and follow up the news from rubric “Menuju Pemilu 2014” in Tribun Lampung newspaper. To test the influence of both variable, this research use Simple Regression Linier to test if there are influence of those variable with low scale. The result of hipothesis test showed that Toutput (3.763) > Ttable (1.679) therefore Ho is rejected and that means the news of elections either legislative or governor of Lampung Province has influence towards first voters interest who reads that rubric, therefore Ho is rejected and Hi is accepted.
Keywords : newspaper, rubric, influence, first voters
1016031002 Ani Annisa Lasmahaniannisalsmh@gmail.com2014-10-23T07:31:49Z2014-10-23T07:31:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4585This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45852014-10-23T07:31:49Z
PERANAN FACEBOOK DALAM PEMBENTUKAN DEINDIVIDUASI PADA PARA SANTRI (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN FACEBOOK DIKALANGAN PARA SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM BANDAR LAMPUNG)
Abstrak
Penelitian ini berkaitan dengan peranan facebook dalam pembentukan deindividuasi dikalangan para santri pondok pesantren nurul islam yang telah mempengaruhi dan mengubah mereka baik secara sikap, pengetahuan dan emosional sehingga muncul sebuah perubahan pada mereka yang mengarah atau menjadi gejala deindividuasi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan penggunaan facebook dalam pembentukan deindividuasi dikalangan para santri pondok pesantren nurul islam dan mengetahui efek yang ditimbulkan dari penggunaan jejaring sosial (facebook) terhadap komunikasi antar pribadi dikalangan para santri pondok pesantren nurul islam. Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan facebook dikalangan para santri merupakan sebuah bentuk aktifitas yang dapat menuju pada deindividuasi, dengan kata lain penggunaan facebook di kalangan para santri pondok pesantren nurul islam dapat menjadi proses menuju deindividuasi
Kata kunci : facebook, santri, deindividuasi, peranan
Abstract
This study related to the role of facebook in the formation of the deindividuasi among boarding school students Nurul Islam that has influenced and changed them both attitudes, knowledge and emotional so it appears a change in those who lead or be a symptom deindividuasi. This study aims to determine the use of facebook in the formation of linkages among the deindividuasi boarding school students Nurul Islam and know the effects of the use of social networking (facebook) on interpersonal communication among the boarding school students Nurul Islam. This study has also found that the use of facebook amongst the students is a form of activity that can go on deindividuasi, in other words the use of facebook among boarding school students Nurul Islam can be a process towards deindividuasi
Keywords: facebook, students, deindividuasi, role
1016031014 Mohamadf Mu'jijatreaperskull8@gmail.com2014-10-22T06:45:16Z2014-10-22T06:45:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4453This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/44532014-10-22T06:45:16ZAnalisis Pola Komunikasi Kelompok Dalam Penguasaan Teknik Gerak Tari Tradisional Pada Anak
(Studi Pada Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung)
ABSTRAK
ANALISIS POLA KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK GERAK TARI TRADISIONAL PADA ANAK
(Studi Pada Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung)
Oleh
FITRIA HANI APRINA
Latar belakang penelitian ini adalah dalam seni tari, setiap penari harus mampu berkomunikasi secara kelompok dengan baik dan mencapai suatu kesepahaman dan penguasaan teknik yang sama agar tercapainya suatu tujuan. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peran komunikasi kelompok dalam membentuk penguasaan anak terhadap teknik gerakan tari, kemudian untuk mengetahui, menggambarkan dan menjelaskan pola komunikasi yang terjadi antara tim pengajar dan anak dalam kelompok sanggar tari Sasana Budaya Bandar Lampung, dan yang terakhir untuk menganalisa tingkat efektifitas pola komunikasi kelompok sanggar Sasana Budaya terhadap penguasaan anak dalam memaknai gerak tari.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive (disengaja). Penelitian ini juga menggunakan Teori Pencapaian Kelompok. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi kelompok berperan untuk menunjang pemahaman anak dalam menguasai gerak tari. Pada analisis hasil penelitian telah dijelaskan bahwa pola komunikasi kelompok dalam sanggar ada dua, yaitu : pola roda dan pola bintang. Kedua pola tersebut terbukti efektif dalam membantu anak-anak saling bertukar informasi dengan pengajar atau penari anak lainnya sehingga tercapailah kesepahaman dan penguasaan terhadap teknik gerak tari.
Kata kunci: Pola Komunikasi Kelompok, Penguasaan Teknik Gerak Tari Tradisional Anak.
ABSTRACT
Analysis of Group Communication Model in Mastery the Technical Traditional Dance to Children
(A Case Study at Dance Studio Sasana Budaya Bandar Lampung)
By
FITRIA HANI APRINA
This research background is in dance, each dancer must be able to communicate with her group and reachs an understanding and masters the same techniques to achieve a goal. The purpose of this study is: To determine the group communication model in shaping the child’s mastery of the technique of dance movement, then to determine, describe, and explain model communication that occurs between teaching team and children in the group dance studio Sasana Budaya Bandar Lampung, and the last to analyze the effectiveness of group communication model towards mastery of children to understanding dance.
This research uses descriptive qualitative method. Informants in this study were taken by using purposive (intentional). This study also uses group achievement theory. Results showed that the group communication is role to support the understanding of the child in mastering dance. On the analysis of the results of the research has been explained that communication model in the study are : wheel pattern and star pattern. Both patterns are shown to be effective in helping children to exchange information with teachers or other children dancers and resulting understanding and mastery of dance technique.
Keyword: Group Communication Model, Mastery The Technical Traditional Dance to Children.
1016031096 Fitria Hani Aprinafitriahaniaprina@yahoo.co.id2014-10-14T08:02:35Z2014-10-14T08:02:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3999This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/39992014-10-14T08:02:35ZANALISIS PERGESERAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN PENGAJARAN DALAM MENONTON PROGRAM ACARA MISTIK PADA HAL-HAL MISTIK (STUDI PROGRAM ACARA TELEVISI DUA DUNIA DI TRANS7)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.menganalisis pergeseran kepercayaan masyarakat kelurahan pengajaran dalam menonton program acara mistik pada hal-hal mistik., 2.untuk mengetahui pergeseran kepercayaan masyarakat kelurahan pengajaran dalam menonton program acara mistik pada hal-hal mistik.Penelitian ini menggunakan teori E.B. Taylor (2005:79) dan mengunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengambilan datapada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam (Indeepth Interview) yaitu mengungkap keterangan dari responden dengan menggunakan wawancara mendalam, dengan peneliti menceritakan terlebih dahulu pokok-pokok penelitian, kemudian subyek penelitian dibiarkan bercerita tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian dan setelah itu peneliti memberikan beberapa pertanyaan mendalam mengenai permasalahan penelitian. selain itu peneliti ada melakukan dengan cara dokumentasi dan observasi berupa foto-foto selama penelitian.
Kata Kunci : pergeseran kepercayaan, mistik, pengaruh media televisi
Abstract
The purpose of this study is: 1 to analyze the shift of public confidence in the teaching village watched program on things mystical mystique., 2 to determine the shift in public confidence in the teaching village watched program on things mystical mystique. This study uses the theory E.B. Taylor (2005: 79) and the use of qualitative research methods with descriptive type. Techniques of data collection in this study was done by in-depth interviews (Interview Indeepth) that reveal information of respondents using in-depth interviews with researchers told subjects prior research, the study subjects then left tells about everything related to the study and after the researcher give some in-depth questions about the research problem. other than that there are researchers doing by way of documentation and observation in the form of photographsduring the study.
Keywords: shifting trust, mystique, the influence of television media
0916031131 Rian Deart Purba rian_franscesco20@yahoo.co.id2014-09-29T01:56:20Z2014-09-29T01:56:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3582This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35822014-09-29T01:56:20Zanalisis semiotik erotika pada poster film pacar hantu perawan (2011)not found 1016031074 WAHDYA NURUL QOLBY2014-09-29T01:56:11Z2014-09-29T01:56:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3577This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35772014-09-29T01:56:11Zkontruksi sosial perempuan penggemar sepak bola ( studi pada anggota perempuan dalam komunitas united indonesia chapter lampung / UICL )not found1016031109 TIA LIDARNI2014-09-29T01:56:06Z2014-09-29T01:56:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3573This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35732014-09-29T01:56:06ZAnalisis makna kinestik pesulap dalam pertunjukan sulap klasik (study komunikasi non verbal pada ray antylogic dari 3 logic)Not Found1016031009 Intan Putri2014-09-29T01:56:00Z2014-09-29T01:56:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3569This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35692014-09-29T01:56:00Zpengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap tingkatnadopsi E-book sebagai sumber informasi (study pada mahasiswa S1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2010-2011)Not Found1016031050 IIN DEVIYANTI2014-09-29T01:55:51Z2014-09-29T01:55:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3560This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35602014-09-29T01:55:51ZTEACHERS’ UNDERSTANDING ABOUT THE LAW OF CHILD
PROTECTION TO STUDENT
(Studies to The Teachers’ at SD Negeri 2 Waringinsari Timur, Kecamatan
Adiluwih, Kabupaten Pringsewu)
PEMAHAMAN GURU TENTANG UU PERLINDUNGAN ANAK PADA
SISWA
(Studi pada Guru SD Negeri 2 Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluwih,
Kabupaten Pringsewu)School as an institution designed to teach the students/pupils who are under the
supervision of a teacher, a place for children to study, to educate the younger
generation as one of the human resources and a potential successor to the ideals of
the nation struggles. In the process of teaching and learning, relationship between
teachers and students are susceptible appear conflict or violent between teachers
and students. Beatings, humiliation and harassment against children can be
interpreted as an act of violence/abuse whether physical, emotional, sexual and
neglect of children. In recent years many cases of violence in the school
environment, especially that done by individual teachers on students.
Currently has issued Law Number 23 Year 2002 about Child Protection in an
effort to protect Indonesian children from abusive treatment. According to the
Law Number 23 Year 2002 about Child Protection legally prohibit violence
against learners. The Law about Child Protection is really necessary to protect
children from the adverse effects of violence, whether committed for reasons of
"goodness" or violence committed by other reasons. Although the Law about
Child Protection is useful to protect students from abuse by teachers at the school,
but not all teachers understand the Law about Child Protection. Many teachers are
familiar about the law yet the rest of them do not understand it. Therefore, this
study was conducted to determine teachers' understanding about the Law Number
23 Paragraph 2 of Child Protection to the student at SD Negeri 2 Waringinsari
Timur, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu.The purpose of this research is to describe the teachers’ comprehension about
The Law Number 23 Paragraph 2 of Child Protection to the students at SD Negeri
2 Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu. The type of
this research is qualitative descriptive and the method used qualitative method by
taking seven informant, there are six teachers and The Headmaster. The data was
collect by using observation, interview and documentation technique. The data
analysis technique by using the data reduction, data presentation and conclude all
the data.
This research deliver that all the teachers in this school know and understand
about the Law number 23 paragraph 2 on Protection of the child, that are non
discrimination (do not discriminate), the best interest of the child (providing
motivation and academic and non academic services), the right to life, survival,
and development (affection, giving skills, as well as physical and psychological
monitoring), and give awards to child’s arguments (gift giving and praise). So that
according to the Implicit Personality Theory because all the teachers are able to
explain the intent of every point that is in the Law Number 23 Year 2002 about
Child Protection Paragraph 2 very well. The results showed that the teachers able
to get closer to their students to understand about their personalities and
characters, so they can easily communicate each others. The process of good
communication with the student in the learning process in order to complete the
needs of their students, so that according to the Social Penetration Theory.
Keywords : Comprehension, Teacher, Non Discrimination, Child Violence.
Sekolah sebagai lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa/murid yang
berada di bawah pengawasan guru, tempat bagi anak untuk menuntut ilmu, guna
mencerdaskan generasi muda sebagai salah satu sumberdaya manusia yang
merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa. Dalam proses belajar
mengajar hubungan antara guru dengan siswa sangat mungkin timbul konflik atau
kekerasan antara pendidik dan anak didik. Pemukulan, penghinaan, dan pelecehan
terhadap anak dapat diartikan sebagai tindakan kekerasan/penganiayaan baik
secara fisik, emosional, seksual serta pengabaian terhadap anak. Belakangan ini
banyak kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah khususnya yang
dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa.
Saat ini telah dikeluarkan UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagai upaya melindungi anak Indonesia dari perlakuan yang sewenang-wenang.
Dengan adanya UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak secara yuridis
melarang adanya tindakan kekerasan terhadap peserta didik. Undang-Undang
Perlindungan Anak itu benar-benar diperlukan untuk melindungi anak dari
dampak buruk kekerasan, baik yang dilakukan demi alasan “kebaikan” maupun
kekerasan yang dilakukan dengan alasan lainnya. Walaupun UU tentang
perlindungan anak ini berguna untuk melindungi siswa dari kekerasan yang
dilakukan oleh guru di sekolah, tetapi tidak semua guru paham dengan UU
tentang perlindungan anak tersebut. Ada guru yang paham dengan UU tentang
perlindungan anak dan ada juga guru yang tidak paham dengan UU tentang
perlindungan anak tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan guna
mengetahui pemahaman guru mengenai UU No.23 Tahun 2002 tentangperlindungan anak pasal 2 pada siswa di SD Negeri 2 Waringinsari Timur,
Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman guru
mengenai UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pada siswa pasal 2
di SD Negeri 2 Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu.
Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe penelitian
deskriptif kualitatif dan metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode kualitatif, dengan mengambil tujuh informan yaitu, seorang kepala
sekolah dan enam guru. pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua guru dalam penelitian ini
memahami mengenai UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak pasal 2,
yaitu non diskriminasi (tidak membeda-bedakan), kepentingan yang terbaik bagi
anak (pemberian motivasi serta pelayanan akademik maupun non akademik), hak
untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan (kasih sayang, pemberian
keterampilan, serta pemantauan fisik dan fsikis), dan penghargaan terhadap
pendapat anak (pemberian hadiah dan pujian), sehingga sesuai dengan Teori
Kepribadian Implisit karena semua guru mampu menguraikan dengan baik
maksud dari setiap poin yang ada di dalam UU No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak pasal 2. Hasil penelitian juga menunjukkan semua guru
mampu mendekatkan diri dengan anak didiknya untuk memahami sifat dan
karakter siswa guna untuk mempermudah dan memperlancar komunikasi dengan
mereka, melakukan proses komunikasi yang baik dengan siswa dalam proses
belajar mengajar guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak didiknya, sehingga
sesuai dengan Teori Penetrasi Sosial.
Kata Kunci : Pemahaman, Guru, Non Diskriminasi, Kekerasan Anak.1016031006 EPENDI ARIANTO2014-09-29T01:55:46Z2014-09-29T01:55:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3563This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35632014-09-29T01:55:46Zanalisis isi feature pada rubrik ulasan majalah intisari (kajian penerapan kaidah jurnalistik penulisan feature) not found 0916031045 FEBRIA NURUL HIKMAH 2014-09-29T01:55:40Z2014-09-29T01:55:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3559This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35592014-09-29T01:55:40ZA Qualitative Study on Handy Talky Use as the Assistant Device in a
Government Institution
(A Study in Public Relation and Protocol Office in Tanggamus District)
Studi Kualitatif Penggunaan Handy Talky ( HT ) Sebagai Media Bantu Pada
Sebuah Instansi Pemerintahan
( Studi Pada Dinas Humas dan Protokol Kabupaten Tanggamus )Communication technology, which was motivated by human dependencies on
communication devices, information, knowledge, and varying understanding, has
advanced rapidly. There are wide options of devices to meet human’s
communication need. Members of protocol in Tanggamus district are demanded
for speed and coordination in their daily tasks. Handy Talky is an old
communication device, but its role is needed until today. Handy Talky is able to
be main device used by members of protocol in conducting their tasks. The
primary need on communication, knowledge, and understanding became their
considerations of members of protocol to actively seek for and choose the right
communication media in order to answer all their need. Communicating using
Handy Talky is included into group communication where every member has the
same way of interaction to reach the same purpose. Handy Talky becomes the
main choice because its faster ability to transfer and its reliability to process the
message than other devices. To keep the secret message, the member use some
codes using Handy Talky. Moreover every member may use Handy Talky without
any charge.
This was a qualitative research by conducting passively participant observation
where researcher followed five activities of members of protocol on duties
without involving in the activities. Observation was conducted within three
months. interviews with informants whom were obtained with snow ball
sampling, and documentation for collecting data. Data were analyzed with data
reduction to draw conclusion.
Keywords
: Government Institution, Protocol, Media, Handy Talky.
Dalam perkembangannya teknologi komunikasi jaman sekarang banyak sekali
mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini didasari oleh kebutuhan manusia
akan sarana komunikasi, informasi, pengetahuan, serta pemahaman yang
beragam. Berbagai pilihan sarana teknologi komunikasi pun menjadi sebuah
pilihan yang harus dipilih penggunanya dalam menjawab semua kebutuhan
mereka. Dalam menjalankan tugas sebagai anggota Protokol di Kabupaten
Tanggamus mereka dituntut serba cepat dan tepat dalam berkoordinasi saat
menjalankan tugas. Handy Talky yang pada dasarnya merupakan suatu alat
komunikasi kuno, namun perannya masih sangat dibutuhkan sampai saat ini.
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya di jaman modern seperti ini, Handy
Talky mampu menjadi alat utama yang selalu digunakan para anggota Protokol
dalam menjalankan tugasnya. Kebutuhan dasar akan informasi, pengetahuan, dan
pemahaman menjadi dasar anggota protokol berperan aktif mencari dan memilih
media komunikasi yang tepat untuk menjawab semua kebutuhan anggota
protokol. Dengan demikian Handy Talky dapat dikatakan sebagai perpanjangan
dari anggota tubuh manusia sebagai media bantu untuk komunikasi sesama
makhluk sosial. Berkomunikasi dengan menggunakan Handy Talky termasuk
dengan komunikasi kelompok, dimana anggota protkol mempunyai tujuan yang
sama dalam berinteraksi menggunakan Handy Talky untuk mencapai tujuan
bersama. Handy Talky menjadi sebuah pilihan utama dikarenakan kemampuan
dalam menyampaikan pesan sangat cepat dan jarang sekali mengalami gangguan
dalam proses mentransfer pesan jika dibandingkan dengan alat komunikasi
lainnya. Selain itu anggota protokol pun tidak dikenakan biaya dalam
pemakaiannya, dapat dikatakan gratis untuk pengoprasionalannya. Tak jarang
dalam berkomunikasi menggunakan Handy Talky juga para anggota protokol
memakai kode atau sandi-sandi sesama anggota protokol untuk menjaga
kerahasian sebuah pesan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi secara
partisipan pasif, dimana peneliti mengamati tetapi tidak terlibat dalam kegiatan
tersebut. Observasi dilakukan selam tiga bulan dengan cara mengikuti lima
kegiatan anggota protokol dalam bertugas. Wawancara dengan para informanyang didapat dengan teknik snowball sampling dan dengan dokumentasi untuk
pengumpulan data. Pada teknik analisis, hasil penelitian yang didapat dilapangan
direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk data untuk kemudian di tarik
kesimpulan.
Kata Kunci : Instansi Pemerintah, Protokol, Media, Handy Talky.1016031027 Adhitya Aji Pangestu2014-09-24T07:05:44Z2014-09-24T07:05:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3367This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33672014-09-24T07:05:44ZPengaruh Digital Divide Terhadap Literasi Internet Guru Madrasah Aliyah Swasta (Studi pada Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandar Lampung)Abstrak bahasa indonesia
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengungkapkan literasi internet guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandar Lampung, 2. Mengetahui perbedaan literasi internet guru di tiga Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital, 3. Mengetahui perbedaan literasi internet antara guru laki-laki dan guru perempuan di tiga Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital. Literasi internet menggunakan model assesmen Elena E. Pernia (2008) dengan tiga indikator yaitu: pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil uji beda di tiga sampel Madrasah Aliyah Swasta menunjukan adanya perbedaan literasi internet guru di Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital. Hasil uji beda tersebut menunjukan nilai Thitung > Ttabel maka Ho ditolak. Hasil uji independent sample t test menunjukan tidak adanya perbedaan literasi internet antara guru laki-laki dan guru perempuan di Madrasah Aliyah Swasta yang senjang secara digital. Hasil uji independent sample t test tersebut menunjukan Thitung < Ttabel (1,060 < 1,996) maka Ho diterima.
Kata kunci: Digital divide, TIK, Literasi Internet
Abstrak bahasa inggris
The purpose of this study is: 1. Reveals teachers internet literacy in Private Madrasah Aliyah in Bandar Lampung, 2. Knowing the teachers internet literacy difference in three Private Madrasah Aliyah with digital divide. 3. Knowing the difference between male teachers and female teachers internet literacy in three Private Madrasah Aliyah with digital divide. Internet Literacy uses Elena P. Pernia (2008) assessment model with three indicators, knowledge, skills and attitude. The results of the different test on three sample of Private Madrasah Aliyah showed a difference in internet literacy of teachers at Private Madrasah Aliyah with digital divide. Where thitung > ttabel, therefore Ho is rejected. Independent sample t test results showed there is no internet literacy difference between male teachers and female teachers. Where thitung < ttabel (1,060 < 1,996), therefore Ho is accepted.
Keyword: digital divide, Informations and Communications Technology (ICT), internet literacy
1016031066 Rina Puteri Octarinarinaputerimaulana@gmail.com2014-09-22T03:50:40Z2014-09-22T03:50:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3245This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32452014-09-22T03:50:40ZAdopsi Internet di Kalangan Guru SMK Swasta yang Senjang Secara Digital di Kota Bandar LampungAbstrak
Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Menggambarkan adopsi internet guru SMK swasta yang senjang secara digital di Kota Bandar Lampung. 2. Mengungkapkan pengaruh kesenjangan digital terhadap perbedaan adopsi internet guru SMK swasta yang senjang secara digital di Kota Bandar Lampung. 3. Mengungkapkan pengaruh faktor demografik dan bidang studi terhadap perbedaan adopsi internet oleh guru SMK swasta yang senjang secara digital di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan menggunakan metode penelitian survey dengan tipe penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional sampel dengan unit analisis 119 guru. Hasil uji t menunjukkan ada perbedaan adopsi internet di kalangan guru SMK swasta yang senjang secara digital. Nilai t hitung (65,862) > t tabel (1,65) maka Ho ditolak. Sedangkan hasil analisis varian menunjukkan tidak ada perbedaan adopsi internet di kalangan guru SMK swasta yang senjang secara digital berdasarkan faktor demografik dan bidang studi.
Kata kunci: adopsi internet, guru, kesenjangan digital.
Abstract
The purposes of this research are: 1. To Describe internet adoption among private vocational school teachers with digital divide in Bandar Lampung. 2. To reveal the influence of the digital divide to differences in internet adoption of private vocational school teachers with digital divide in Bandar Lampung. 3. To reveal the influence of demographic factors and different field of study on internet adoption by private vocational school teachers with digital divide in Bandar Lampung. This research uses the theory of Technology Acceptance Model (TAM) and survey research method with quantitative descriptive research type and proportional sampling with the number of analysis units are 119 teachers. T-test results showed no differences in internet adoption among private vocational school teachers with digital divide. T value (65.862)> t table (1.65), t value is bigger than t table, means Ho is rejected. While the results of the analysis of variance showed no differences in Internet adoption among private vocational teachers with digital divide based on demographic factors and subjects.
Keywords: Internet adoption, the teachers, the digital divide.
1016031039 Dwi Hardoyodwihardoyo@gmail.com2014-09-19T01:59:19Z2014-09-19T01:59:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3246This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32462014-09-19T01:59:19ZANALISIS PENDEKATAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN JOKOWI
SEBAGAI GUBERNUR D.K.I JAKARTA Abstrak Bahasa Indonesia
Jokowi yang dikenal sebagai seorang pemimpin yang pro pada rakyat ini, semakin
digandrungi oleh masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya dikarenakan sifatnya yang
tegas dengan pembawaan diri yang santai. Pada konteks berkomunikasi sosok Jokowi
dalam buku Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker, digambarkan sebagai sosok
yang demokratis dan dipuja banyak rakyatnya. Indonesia merindukan sosok
pemimpin yang pro kepada rakyat dan selalu berkerja untuk rakyat. Tujuan peneltian
ini adalah untuk mengetahui komunikasi kepemimpinan yang digunakan Jokowi
dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat dan untuk mengetahui gaya
kepeminpinan apa yang digunakan Jokowi dalam melakukan pendekatan terhadap
masyarakat khususnya di Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian
deskriftif. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
dari studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari dan menganalisa buku-buku, artikelartikel,
majalah-majalah
dan
lain
sebagainya
yang
berhubungan
dengan
penelitian
ini.
Hasil penelitian diperoleh Blusukan menjadi gaya komunikasi kepemimpinan yang
digunakan Jokowi dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Blusukan
adalah jalan sederhana Jokowi dalam menata ibukota dan Blusukan membantu
jokowi untuk mendefinisikan realitas. Blusukan membuat mata melihat, telinga
mendengar, dan hati terbuka. Blusukan juga menghindarkan pemprov salah atau
keliru mengenali masalah. Gaya kepemimpinan yang digunakan Jokowi dalam
melakukan pendekatan terhadap masyarakat Jakarta adalah Primal Leadership,
Demokrtis sambil memberikan sedikit gaya afiliatif untuk lebih menimbulkan rasa
kebersamaan di antara anggota tim. Pemimpin–pelayan mempunyai tanggung
jawab untuk melayani kepentingan rakyat agar mereka lebih sejahtera. Beberapa
fakta yang terlihat dari Jokowi adalah tidak suka memakai Voorijder, Jokowi turun
langsung untuk melakukan inspeksi mendadak ke kantor-kantor kelurahan, serta
berkeliling di kampung-kampung untuk melihat situasi kota, suatu hal yang amat
sangat jarang dilakukan oleh gubernur sebelumnya.
Abstract bahasa inggris
Jokowi known as a leader pro the people, more loved by the people of Indonesia,
specially Jakarta, because of its a firm with a relaxed self carriage. If we look back
many people who do not know who the figure of Jokowi, but so many report, that
there will be local officials Solo which ran as Governor of Jakarta. In the context
of communicating Jokowi figure in the book Jokowi leadership soulless people
rocker, portrayed as a democratic and addored many people. Indonesian pro
longed for a leader to the people and always worked for the people. The purpose
of this research is to investigate Jokowi leadership communication used in the
approach to the community and to determine what style leadership of Jokowi is
used for approaching the community, especially in Jakarta.
This study uses qualitative research methods to the type of descriptive research.
Source of data used in this study is that the data obtained from the study of
literature by studying and analyzing the books, articles, magazines etc.
The results were obtained Blusukan into leadership communication styles used
Jokowi in the approach to the public. Blusukan is a simple way Jokowi in
managing capital and Blusukan help Jokowi to define reality. Blusukan make the
eyes see, the ears hear, and hearts open. Blusukan also avoid any provincial or
mistakenly recognize the problem. Jokowi leadership style used in approaching
people in Jakarta as Primal Leadership democratic while providing little more
affiliative style to create a sense of togetherness among the team members.
In his leadership, Jokowi prove that serving has advantages because of the
relationship between the leader to the people, oriented to serve with nature as
much as possible.
Servant leaders have a responsibility to serve the interest of the people so they are
more prosperous. Several facts are evident from Jokowi is not like wearing
Voorojider, Jokowi down immediately to make unannounced visits to the village
offices, and touring the country side to see the situation of the city, an extremely
rare thing done by the previous governor. 0856031013 Anita Oktaviaanitamartino348@yahoo.com2014-08-29T03:52:25Z2014-08-29T04:08:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3134This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31342014-08-29T03:52:25ZEFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI ANTARA KEPALA
SEKOLAH DAN GURU TERHADAP KINERJA GURU
(Studi Pada Guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung)Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri begitu juga bagi suatu organisasi. Sekolah adalah bentuk organisasi formal yang salah satunya terdiri dari kepala sekolah dan guru yang saling berhubungan dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, dengan adanya efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru di sekolah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru terhadap kinerja guru?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 2 Bandar Lampung”. Penelitian ini berdasarkan teori Hubungan Manusia. Teori ini menjelaskan pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel 55 guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung. Responden penelitian diambil dengan menggunakan metode simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru menunjukkan signifikan terhadap variabel kinerja guru sebesar 0,721 atau 72,1% termasuk katagori tinggi. Komunikasi organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu proses komunikasi vertikal ke bawah, vertikal ke atas dan komunikasi horisontal. Hipotesis diterima karena pengujian hipotesis menunjukkan nilai Thitung lebih besar dari nilai Ttabel pada taraf signifikan 5% dengan perbandingan 14,557>1,673. Artinya, terdapat efektivitas komunikasi organisasi antara kepala sekolah dan guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung.
Kata kunci
The inportance of communication for human can not be denied as well as for an organization. The School is a formal organization composed of subsystem is one them prinsipals and teachers are interconnected to achieve educational goals. Therefore, with the effectiviness of organizational communication between prinsipal and teachers are expected to affect the performance.
The formulation of the problem in this research is “how the effectiviness organizational communication between prinsipal and teachers toward teachers performance?” The purpose of this research is to know how the effectiveness organizational communication between prinsipal and teachers toward teachers performance at SMK Negeri 2 Bandar Lampung. This research used Human Relations as the main theory. This theory explains a process of communication that recognizes the importance of the individual in organization and social relationships in organizational life by using quantitative method, this research have 55 samples which were taken from teachers in SMK Negeri 2 Bandar Lampung. The sample were chosen by simple random sampling method.
Result of research indicates that effectiveness organizational communication between prinsipal and teachers has a significant effect to teacher performance variabel equal to 0,721 or 72,1%, including strong catagory. Communication in organizations which referred to in this is the communication proces that communication vertical upward, downward vertical communication and horizontal communication. The hypothesis of this research is received, with a comparetion Tvalue > Ttable that 14,557 > 1,673. Which means that the effectiveness organizational communication between prinsipal and teachers has a significant effect to teacher performance.
Keywords : Organization Communication, Theachers Performance0746031062 Setiani SuryaningrumFisip_Setiani02@yahoo.com2014-08-21T04:31:05Z2014-08-21T04:31:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2856This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28562014-08-21T04:31:05ZEfektivitas Komunikasi Antar Pribadi Mahasiswa dan Dosen Pembimbing dalam Proses Penyusunan Skripsi (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2007-2009 FISIP UNILAABSTRAK
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MAHASISWA DAN DOSEN PEMBIMBING DALAM PROSES PENYUSUNAN SKRIPSI Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan 2007-2009 Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila
Oleh ASTRI NOER INDAH DEVIYANTI
Salah satu masalah penyesuaian diri yang sering dihadapi mahasiswa adalah penyesuaian diri vokasional, yaitu penyesuaian diri dalam bidang pendidikan, yang salah satunya adalah penyesuaian diri pada tugas skripsi. Keharusan tersebut dimaksudkan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan kemampuan sesuai disiplin ilmu yang dimiliki ke dalam kenyataan yang dihadapi. Sehingga menimbulkan pertanyaan bagaimanakah efektivitas komunikasi antar pribadi mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi? Yang mana peneliti bermaksud untuk mengetahui efektivitas komunikasi antar pribadi mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Peneliti juga menambahkan pertanyaan tambahan untuk mendukung dengan interpretasi terhadap data yang diperoleh melalui pendekatan teoritis dengan menyederhanakan data jawaban responden melalui kuesioner beserta alasan terhadap jawaban yang diberikan yang kemudian dideskripsikan atau dijelaskan melalui pendekatan teoritis.
Hasil dari penelitian ini yakni: 1) aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif untuk menjalin interaksi antara 22 (48,9%) mahasiswa dan dosen pemimbing. Penjelasan yang memuaskan, kebebasan mengungkapkan perasaan dan pikiran, membuat mahasiswa merasa nyaman dan termotivasi untuk berkonsultasi. 2) Aspek ekspresif merupakan aspek yang kurang efektif ini tercermin dari dosen yang kurang antusias untuk meluangkan waktunya membimbing 7 (15,6%) mahasiswa. 3) Efektivitas komunikasi antar pribadi mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi belum terjalin dengan baik. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa pada saat proses penyusunan skripsi dapat menyebabkan mahasiswa menjadi stres dan merasa rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Kondisi ini dapat diatasi apabila dosen dapat memberikan saling menghargai dengan membangun kerja sama dengan mahasiswa yang menghasilkan sinergi dalam meningkatkan efektifitas kinerja dosen baik secara individu atau secara keseluruhan.
Kata kunci: efektivitas, komunikasi antarpribadi, mahasiswa, dosen, skripsi
ABSTRACK
EFFECTIVENESS OF INTERPERSONAL COMMUNICATION BETWEEN COLLEGE STUDENTS AND LECTURER IN THE PROCESS OF ARRANGEMENT THESIS (Study Case On College Stusents In 2007-2009 Department of Communication Faculty Of Social ScienceAnd Political Science Of Unila)
By ASTRI NOER INDAH DEVIYANTI
One of the problems of adjustment that is often faced by students of vocational adjustment, the adjustment in the field of education , one of which is adjusting itself to the task of thesis. The requirement is intended that the college student is able to apply the knowledge and ability of the discipline appropriate to the realities facing. So that raises the question of how effective interpersonal communication college students and lecturers in the preparation of the thesis? Which the researcher intends to examine the effectiveness of interpersonal communication college students and lecturers in the preparation of the thesis. This study used a descriptive quantitative method. Researchers also add additional questions to support the interpretation of the data obtained through a theoretical approach to simplify the data through a questionnaire respondents and the reasons for the answer given is then described or explained by a theoretical approach.
The results of this study are: 1 ) aspect of openness is the most effective aspect to establish interaction between college 22 (48,9%) students and lecturers. Satisfactory explanation, the freedom to express feelings and thought, making students feel comfortable and motivated to consult. 2 ) expressive aspect is an aspect that is reflected less effective than a less enthusiastic lecturers for taking the time to guide the 7 (15,6%) students. 3 ) The effectiveness of interpersonal communication college students and lecturers in the preparation of the thesis has not been well established. The difficulties faced by students during the process of preparation of the thesis can be stressful and cause students to feel low self- esteem, frustration, loss of motivation, delaying preparation of the thesis and some have decided not to complete the thesis. This condition can be overcome if the lecturer can give mutual respect to build cooperation with students who generate synergies in improving the effectiveness of faculty performance either individually or as a whole.
Keywords : effectiveness, interpersonal communication, students, faculty, thesis 0716031026 Astri Noer Indah Deviyantiastri.noer.indah@!gmail.com2014-08-19T04:51:36Z2014-08-19T04:51:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2782This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27822014-08-19T04:51:36ZANALISIS KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF (Studi Pada BTN Kantor Cabang Bandar Lampung)Perbankan adalalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa dimana setiap perusahaan jasa harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabahnya, sebab persaingan antar bank untuk menghimpun dana masyarakat berkaitan erat dengan peranan petugas customer service. Customer service menjadi jembatan untuk mempererat hubungan dengan pihak luar perusahaan. Kualitas pelayanan yang disertai dengan hubungan baik yang terjalin oleh seorang customer service akan turut menciptakan citra positif.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kualitas pelayanan customer service dalam meningkatkan citra positif BTN. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan customer service dalam meningkatkan citra positif. Lokasi penelitian di BTN Kantor Cabang Bandar Lampung yang berlokasi di Jalan Wolter Mongonsidi No. 80 – 88 Bandar Lampung. Perusahaan tersebut menangani kemudahan untuk mendapatkan rumah melalui kredit perumahan KPR – BTN.
Teori yang digunakan adalah teori komunikasi antar pribadi (antar personal) dari Joseph A.Devito serta ukuran kualitas pelayanan menurut Supranto berdasarkan teori Valarie A Zeithaml. Metode dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka, sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi, penyajian dan verifikasi. Informan yang diteliti adalah petugas customer service BTN. Kemudian hasil wawancara dan observasi digunakan untuk memperkuat hasil penelitian yang kemudian dianalisis.
Berdasarkan hasil penelitian dengan customer service BTN mengenai lima ukuran kualitas pelayanan disimpulkan bahwa empat dari lima ukuran kualitas pelayanan sudah berlangsung sesuai dengan teori dan SOP seperti yang telah diuraikan pada bagian pembahasan. Terdapat lima wujud real sebuah citra positif yang telah dilakukan oleh BTN yang dapat di lihat dan dirasakan oleh pihak luar.
Banking is a company which moving in service area where each of every service firm has to give maximal service to customers, because the emulation of usher bank in mustering fund from the society is interconnected with the role of customer service worker. Customer service becomes a bridge to tighten the link with outside party company. Quality of service which joined with a good relation that intertwined by a customer service will create positive image.
Research problem at this research is how does quality service of customer service in improving BTN image? Then, the goal of this research is to know how does quality service of customer service in improving positive image. Location of this research was at BTN office of Bandar Lampung branch which have location in Wolter Mongonsidi No. 80 – 88 street, Bandar Lampung. This company handle the amenity to get house through housing credit KPR - BTN.
The theory which used in this research is usher person communication theory (personal usher) from Joseph A.Devito and also size of quality service according to Supranto based on Valarie A Zeithaml theory. The Method in this research used qualitative research. The data collecting technique in this research used interview technique, book study and observation, while data analyze technique used reduction, verification and presentation. The Informant was BTN customer service worker. Then, observation and interview result was used to strength the research result, and then it was analyzed.
Based on the research result by BTN customer service about five size of quality service concluded that four from five size of quality service have appropriate to the theory and SOP such have been elaborated in solution shares. There are five existing real of a positive image which have been done by BTN which can be seen and felt by outside party.
0916031130 DEBORA MARGARETA CORTADINOVA TOBINGdeibhtobing@yahoo.com2014-08-16T05:58:03Z2014-08-16T05:58:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2605This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26052014-08-16T05:58:03ZPotret Etika Komunikasi dalam Keluarga (Analisis Hermeneutika terhadap Film "I Not Stupid Too 2")
ABSTRAK
POTRET ETIKA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
(Analisis Hermeneutika terhadap Film “I Not Stupid Too 2”)
Oleh
ELSA PUJI RAHMAWATI
Persoalan etika yang potensial selalu melekat dalam setiap bentuk komunikasi antarpribadi sehingga komunikasi dapat dinilai dalam dimensi benar-salah, melibatkan pengaruh yang berarti terhadap manusia lain, sehingga komunikator secara sadar memilih tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan cara-cara komunikasi guna mencapai tujuan tersebut.I Not Stupid Too 2 adalah film Singapura tahun 2006 yang merupakan sekuel dari I Not Stupid. Film ini menunjukan masalah komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak.
Penelitian ini menggunakan T eori Hermeneutika melalui pemahaman secara keseluruhan dan pemahaman per bagian. Proses pemahamandengan menggunakan Teori Hermeneutika ini dilakukan dengan mengamati setiap scene berdasarkan adegan (visual) yakni dengan melihat kepada aspek proksemik (jarak/ruang), ekspresi wajah dan gestur. Sementara itu pengamatan melalui dialog, dapat diteliti dengan melihat strukturbahasa yang digunakan dalam film.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatkan dua pola dalam penelitian ini yakni: Etika Komunikasi Orang Tua terhadap Anak dan Etika Komunikasi Anak terhadap Orang Tua. Etika Komunikasi tersebut dibingkai oleh kebudayaan modern di Singapura.Sehingga Model Etika Komunikasi dalam Keluarga pada Film I Not Stupid Too 2 meliputi dua pola yang telah disebutkan di atas. Budaya modern masyarakat Singapura yang begitu individualis sehingga orang tua lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja daripada menghabiskan waktu untuk berkumpul dan menjalin komunikasi yang baik dengan anggota keluarga.
Kata kunci: Etika, Komunikasi, Keluarga.
ABSTRACT
POTRAIT OF COMMUNICATION ETHICS IN FAMILY
(Hermeneutics Analysis to Film “I Not Stupid Too 2”)
By
ELSA PUJI RAHMAWATI
A potential ethical issues always inherent in any form of interpersonal communication so that communication can be assessed in a right-wrong dimension, involving significant impact on another human being, so communicators consciously choose certain goals to be achieved and the means of communication in order to achieve the goal. I Not Stupid Too 2 is one of the Singapore film in 2006 which is a sequel I Not Stupid. This film shows the problems of poor communication between parents and children.
This study uses The Hermeneutics Theory through the over all understanding and comprehension persection. Understanding of the process by using The Hermeneutics Theory is done by observing each scene by scene (visual) by looking at the proksemics aspect (distance/space), facial expressions and gestures. While the observations through dialogue, can be examined by looking at the structure of the language used in the film.
Based on the observations that have been made, then the two patterns obtained in this study are: Communication Ethics Parents to Children an Communication Ethics Children to Parents. The Communication Ethics framed by modern culture in Singapore. So the Model Ethics in Family Communication on film I Not Stupid Too 2 includes two patterns mentioned above. Singapore's modern culture was so individualistic society that parents spend more time outside the home to work rather than spend the time together and establish good communication with family members.
Keywords:Ethics, Communication, Family.
1016031090 ELSA PUJI RAHMAWATIcetha_m@yahoo.co.id2014-08-14T06:11:52Z2014-08-14T06:18:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2460This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24602014-08-14T06:11:52ZModel e-Leadership SMK Swasta Kota Bandarlampung (Studi Komparatif pada Guru SMK Swasta yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung)
Abstrak
MODEL E-LEADERSHIP SMK SWASTA KOTA BANDARLAMPUNG
(STUDI KOMPARATIF PADA GURU SMK SWASTA YANG SENJANG SECARA DIGITAL DI KOTA BANDARLAMPUNG)
Oleh
Jerry Pratama
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengungkapkan model e-leadership SMK swasta di Kota Bandarlampung, 2. Mengetahui perbedaan model e-leadership SMK swasta di Kota Bandarlampung yang senjang secara digital. Penelitian ini menggunakan teori Chin dan Chang (2008) dan mengunakan metode penelitian survey dengan tipe penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dan jumlah unit analisis sampel dengan proporsional sampel adalah 119 guru. Hasil uji-t menunjukan ada perbedaan e-leadership kepala sekolah SMK swasta yang senjang secara digital. Dimana t hitung (128,360) > t tabel (1,65) maka Ho ditolak. Penelitian ini didasari oleh persepsi guru terhadap kepala sekolah mereka. Hal yang penting agar terciptanya kepemimpinan teknologi, bahwa kepala sekolah harus memiliki komunikasi antarpribadi yang baik. Model pada penelitian ini menggunakan diagram batang untuk menunjukkan perbedaan nilainya pada setiap dimensi kepemimpinan teknologi.
Kata kunci : persepsi guru, kepala sekolah, kepemimpinan teknologi.
Abstract
E-LEADERSHIP MODEL OF SMK SWASTA IN BANDARLAMPUNG
(COMPARATIVE STUDY AT SMK SWASTA WHO ARE DIGITAL DIVIDE IN BANDARLAMPUNG)
By
Jerry Pratama
The purpose of this research are: 1. To reveal e-leadership model of SMK swasta in Bandarlampung, 2. To know the difference e-leadership model of SMK swasta who are digital divide in Bandarlampung. This research uses the theory of Chin and Chang (2008) and survey research method with quantitative research type. The sampling technique was done randomly and the number of unit of analysys with a proportional sample was 119 teachers. The results of t-test showed the difference e-leadership of principal SMK swasta who are digital divide. When t-value is bigger than t-table (128,360>1,65), therefore Ho is rejected. This research is based on teachers perceptions of their principal. The most important thing for creation of e-leadership, the principal must have good communication interpersonal. Model in this research using a bar chart to show the difference in scores on each dimension of e-leadership.
Keywords : teacher perception, principal, e-leadership.
1016031099 Jerry PratamaJerrypratama99@gmail.com2014-06-24T07:53:42Z2014-06-24T07:53:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1917This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19172014-06-24T07:53:42ZKampanye Pemilu Dialogis untuk pemilu 2009Andy Corry W 2014-06-16T06:36:17Z2014-06-16T06:36:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1992This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19922014-06-16T06:36:17ZSTRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAERAHAndy Corry Wardhani andyc_wd@yahoo.com2014-06-16T06:33:56Z2014-06-16T06:33:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1993This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19932014-06-16T06:33:56ZURGENSI KOMUNIKASI BENCANA DALAM MEMPERSIAPKAN WARGA
DI DAERAH RAWAN BENCANARentetan bencana melanda berbagai wilayah di Indonesia yang menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda yang tidak sedikit. Pengalaman bencana yang dialami selama ini, tidak memberikan pelajaran bagi kita untuk bertindak lebih baik sehingga dapat mengurangi kerugian korban jiwa dan harta benda. Salah satu yang belum banyak dikaji adalah bagaimana mempersiapkan masyarakat di daerah bencana agar mereka terhindar atau paling tidak dapat mengurangi kerugian yang dialami. Dalam hal ini, peran komunikasi bencana memegang peran yang urgen.
Kata Kunci: Komunikasi Bencana, Mempersiapkan warga.Andy Corry Wardhani andyc_wd@yahoo.com2014-06-16T06:33:44Z2014-06-16T06:33:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1990This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19902014-06-16T06:33:44ZMEMBANGUN BUDAYA PERUSAHAAN YANG KUAT DENGAN BASIS KEARIFAN LOKALBudaya mempunyai kaitan dan peran terhadap berbagai aspek kehidupan perusahaan. Tidak salah berbagai studi tentang keberhasilan perusahaan, diantaranya ditentukan oleh budaya perusahaan, bahkan studi Kotter dan Heskett, menempatkan budaya perusahaan sebagai faktor utama yang menentukan perilaku manajemen dalam perusahaan. Budaya perusahaan yang kuat dengan landasan kearifan lokal telah berhasil menjadikan beberapa perusahaan di Jepang, Korea dan Cina menjadi perusahaan yang unggul di dunia. Dalam masyarakat Indonesia yang multikultural tidaklah sulit menemukan berbagai kearifan lokal. Tantangannya adalah kita perlu menggali dan menerapkannya dalam perusahaan. Budaya perusahaan tidak hanya baik tetapi juga harus kuat sehinga perusahaan mampu memenangkan berbagai persaingan.
Kata Kunci: Budaya perusahaan, budaya kuat, kearifan lokal.Andy Corry Wardhani andyc_wd@yahoo.com2014-06-16T06:30:48Z2014-06-16T06:30:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1988This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19882014-06-16T06:30:48ZKOMUNIKASI PEMIMPIN DAERAHDalam bidang kepemimpinan, pemimpin daerah memiliki political leadership yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam suatu wilayah. Pemimpin daerah yang dikenal dengan Kepala Daerah merupakan pemimpin bagi masyarakat di daerahnya. Dia dipilih langsung oleh rakyat di daerah tersebut, oleh karena itu, hal penting yang perlu dilakukannya adalah peduli terhadap persoalan-persoalan yang menyentuh mayoritas masyarakat. Banyaknya persoalan yang berujung pada konflik dan kerusuhan di daerah menandakan belum efektifnya komunikasi yang dilakukan kepala daerah dengan rakyat dan bawahannya. Komunikasi yang efektif, ditandai dengan keterbukaan, empati, perilaku suportif, perilaku positif, dan kesamaan.
Kata Kunci: Komunikasi, Pemimpin Daerah.Andy Corry Wardhani andyc_wd@yahoo.com2014-06-06T04:05:35Z2014-06-06T04:05:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1928This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19282014-06-06T04:05:35ZKOMUNIKASI PEMERINTAHAN DAERAH BERBASIS KEARIFAN LOKALKemajuan di bidang ekonomi dan politik ternyata tidak membuat Indonesia bebas dari ancaman sebagai negara gagal. Hal ini disebabkan pemerintah lebih memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan politik serta mengabaikan kearifan lokal sebagai bagian dari karakter bangsa. Bahaya ini bertambah besar karena sikap dan mental para pemimpin di setiap instansi pemerintah yang tidak mempedulikan warna merah sebagai isyarat alam tentang datangnya bahaya menuju kondisi kritis merah padam sebagai negara gagal. Negara gagal dicerminkan oleh ketidakmampuan mengorganisasi aparatur secara efektif yang mengarah kekacaubalauan. Hal yang urgen disini adalah bidang kepemimpinan. Menurut Bappenas enam puluh persen keberhasilan pembangunan ditentukan daerah karena otonomi daerah. Dalam bidang kepemimpinan di daerah, pemimpin daerah memiliki political leadership yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam suatu wilayah. Pemimpin daerah yang dikenal dengan Kepala Daerah merupakan pemimpin bagi masyarakat di daerahnya. Dia dipilih langsung oleh rakyat di daerah tersebut, oleh karena itu, hal penting yang perlu dilakukannya adalah peduli terhadap persoalan-persoalan yang menyentuh mayoritas masyarakat. Banyaknya persoalan yang berujung pada konflik dan kerusuhan di daerah menandakan belum efektifnya komunikasi pemerintahan daerah yang dilakukan kepala daerah dengan rakyat dan bawahannya. Dalam hal ini komunikasi yang berbasis kearifan lokal dapat menjadi solusi.
Kata Kunci: Komunikasi, pemerintahan, kearifan lokal.Andy Corry Wardhani andyc_wd@yahoo.com2014-06-06T04:04:20Z2014-06-06T04:04:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1918This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19182014-06-06T04:04:20ZKOMUNIKASI POLITIK KEPALA DAERAHHead of region is a leader for the people in the region. He was elected directly by the people in the area. Therefore, the important thing to do is to care about the issues that touch the majority of the public. Some of the problems that led to conflict and unrest in the region indicate that political communication is not effectively carried out by regional heads toward the people and their subordinates. Effective communication is marked by openness, empathy, supportive behavior, positive behavior and equality.Andy Corry Wardhani 2014-06-06T04:04:14Z2014-06-06T04:04:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1916This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19162014-06-06T04:04:14ZJURNALISME PERANG DAN KONTRIBUSI JURNALISME ALTERNATIF UNTUK PERDAMAIANJurnalisme perang cenderung fokus pada peristiwa kekerasan sebagai penyebab konflik, tidak berupaya menyelami struktur asal muasal konflik, cenderung memusatkan pada akibat langsung yang bisa dilihat-terbunuh, terluka dan kerugian material, bukannya kerugian psikologis, struktur dan kultur masyarakat. Ia juga cenderung mereduksi kompleksitas persoalan menjadi siapa kawan, lawan, pemenang dan pecundang. Jurnalisme perang memainkan peran meningkatkan konflik karena itu, perlu perubahan dalam menangani peristiwa konflik dengan melaksanakan jurnalisme alternatif yang berorientasi kepada perdamaian, lebih menonjolkan aspek-aspek apa yang mendorong bagi penyelesaian konflik, yang diangkat adalah hal-hal yang sifatnya mendorong kearah perdamaian. Jurnalis perlu mempedomani suatu standar ideal dalam meliput konflik, yang merupakan pedoman ideal bagi praktek jurnalisme yang bertanggung jawab.
Kata Kunci: Jurnalisme Perang, Jurnalisme Alternatif, Perdamaian.Andy Corry W 2014-06-06T04:02:59Z2014-06-06T04:02:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1907This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19072014-06-06T04:02:59ZKONTRIBUSI JURNALISME MULTIKULTURAL DALAM KONFLIK DAN UNTUK PERDAMAIANBerita-berita di media, selalu diwarnai dengan berita konflik ataupun pertentangan. Berita yang banyak mewarnai media kita akhir-akhir ini adalah konflik di berbagai daerah di Indonesia. Konflik-konflik kedaerahan yang sering terjadi, seiring dengan ketiadaan pemahaman akan keberagaman atau multikultur. Dalam masyarakat multikultural, media massa memegang peranan penting dalam mengelola konflik dan menciptakan kondisi damai. Kegiatan-kegiatan jurnalisme memberikan pengaruh besar terhadap pemberitaan yang berkaitan dengan isu-isu multikultural. Kontribusi jurnalisme multikultural diarahkan kepada mempertimbangkan kepentingan masyarakat multikultural dalam menciptakan kondisi damai. Jurnalisme multikultural memiliki peran strategis dalam situasi konflik, ia bisa menurunkan eskalasi konflik dan mendorong perdamaian.
Kata kunci: Jurnalisme kultural, konflik, perdamaian.Andy Corry W 2014-06-06T04:02:07Z2014-06-06T04:02:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1904This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19042014-06-06T04:02:07ZETIKA BERKOMUNIKASI DALAM PENYAMPAIAN ASPIRASIAbstract: communication is very fundamental in our daily activities for conveying aspiration. Many observe that the practices of such communication tend to be unethical; meanwhile there have been certain legal protections and guarantee on the freedom of expression in our country. This article discusses the importance of the ethics of communication in order to support the establishment of peaceful and harmonious interactions among community members in Indonesia.
Keywords: ethical communication, aspiration, information.Andy Corry W andyc_wd@yahoo.com2014-05-31T05:52:17Z2014-05-31T05:52:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1856This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18562014-05-31T05:52:17ZSTUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN INTERNET DAN BUKU TEKS SEBAGAI REFERENSI PENGERJAAN TUGASDewasa ini seringkali dijumpai bahwa sebagian besar orang cenderung memilih menggunakan bantuan teknologi digital atau lebih tepatnya menggunakan internet daripada menggunakan buku teks dalam upaya membantu mencari jawaban atas pertanyaan yang ingin diketahui. Selain hal ini dilakukan secara umum oleh khalayak luas, mahasiswa yang mengenyam pendidikan di sebuah universitas juga melakukan hal serupa. Kebanyakan mahasiswa menyukai dan menggunakan sumber referensi internet selain menggunakan sumber referensi buku teks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan penggunaan sumber referensi internet dan buku teks yang digunakan mahasiswa dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 dari Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Sampel disini menggunakan rumus slovin sehingga didapatkan 134 sampel dan atas kebijakan peneliti kemudian dibulatkan menjadi 140 sampel. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications dan menggunajan metode penelitian kuantitatif. Berdasarkan hasil uji T hitung maka didapatkan nilai Thitung lebih besar daripada nilai Ttabel (98,607 > 1,645 dan 81,794 > 1,645), sehingga menerima Ha. Artinya memang penggunaan internet lebih tinggi dibandingkan penggunaan buku teks dalam menyelesaikan tugas perkuliahan mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Penggunaan internet dan buku teks memberikan pengaruh 37,8% dalam penyelesaian tugas perkuliahan mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung.Vobysca Melada Siregar A2014-05-31T05:42:45Z2014-05-31T05:42:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1845This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18452014-05-31T05:42:45ZThe Role of Intrapersonal Communication Between Associate with Client in Handling Domestic Violence’s Case
(A Study in DAMAR – The Women’s Advocacy Institution
in Lampung Province)The intrapersonal communication may be occurred in everyplace and towards everyone, including in the process of legal assistance as Damar’s associate did towards her client who became the victim of domestic violence. The reality that many women had become the domestic violence’s victims had formed Damar, the Women’s Advocacy Institution, which has specific purpose to stand up for the women’s rights. The associate who has role as the communicator will undertake as much as possible to carry out her role to provide service towards her client by giving mentoring, defense, and protection. In those processes, the researcher had measured 5 humanistic definitions of intrapersonal communication quality, namely openness, empathy, supportive attitude, positive attitude, and equality.
As for the formulation of the problem of this research is how does the role of the associate’s intrapersonal communication which conducted towards the client in handling the domestic violence’s case? Based on this problem, the researcher intended to conduct a research which purpose is to find out the role of the associate’s intrapersonal communication in handling the domestic violence’s case which the client experienced in Damar - The Women’s Advocacy Institution.
This research used qualitative research method by means of interview as the data collection technique and purposive technique as the informant selection technique. Based on the result of the research obtained underwent interviewing 4 informants, among the 5 humanistic definitions of intrapersonal communication from DeVito, there are only two intrapersonal communication qualities that have functioned well in mentoring clients in Damar, specifically empathy and equality. Whereas the other three qualities, openness, supportive attitude, and positive attitude needs to be improved by the associate towards the client.Anju Frans Laurent Simanjuntak A2014-01-15T08:02:02Z2014-01-15T08:02:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/428This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4282014-01-15T08:02:02ZPENGARUH FILM 5CM TERHADAP MINAT REMAJA WISATA KE TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
(Studi Pada Siswa/siswi SMA Negeri 9 Bandar Lampung)Movie is one of the necessary parts of the human being development journey. Moreover movie becomes a representation on how the culture and society lives because it contains language, tradition, unique local attraction, charming location and yet the culture itself. The setting location in the film certainly give positive impacts, foremost a knowledge of the audience. Further more, the setting location in the film describe a real panorama on that place. The beautiful panorama will attract anthusiasm of the audience to visit. 5 Cm movie is one of the movies who show the real natural panorama of Bromo Tengger Semeru National Park, East Java, Indonesia.
Based on the background above, the formulation of the problem is “How is the influence of 5cm movie toward youth’s interest to visits Bromo Tengger Semeru National Park?” This research was conducted to know how is the influence of 5cm movie toward youth’s interest to visits Bromo Tengger Semeru National Park. The research is based on “the uses and effect” theory. Explanatory research was used in conducting the research. This research was quantitative research used survey method deals with 75 respondents determined with using Taro Yamane’s calculation formula. The technique of collecting the data was administered by questionnaire and literature study.
Data processing technique on this research are through editing, coding, and tabulating phase. The data analyzed by using regression linear through SPSS 19.0 for Windows. The result show that there are any influences between 5cm movie toward youth’s interest to visit Bromo Tengger Semeru National Park up to 67.7% while the 32,3% rest are effected by the other factors or outside the intensity of watching 5 cm movie. The hypotesist that being propose are proved by Tvalue 12,365>Ttable 1,671.
Keywords: influence, 5cm movie, visit, Bromo Tengger National Park.
Film adalah salah satu bagian penting dari perkembangan kehidupan manusia. Film bahkan menjadi gambaran bagaimana kehidupan suatu bangsa dan masyarakat karena dalam sebuah film terdapat bahasa, kebiasaan, cerita khas, lokasi menarik dan sebuah kebudayaan. Latar tempat yang dipakai dalam suatu film tentu saja dapat memberikan dampak positif bagi pengetahuan para penikmat film. Terlebih lagi, latar tempat yang menyajikan keindahan alam dari segi pariwisata tentu akan menarik minat para penonton untuk berkunjung dan melihat langsung tempat-tempat yang pernah dijadikan lokasi syuting. Salah satunya adalah film 5 Cm yang mengambil latar tempat keindahan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka diperoleh rumusan masalah penelitian yaitu “Seberapa besar pengaruh film 5 Cm terhadap minat remaja wisata ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru?” Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut, yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh film 5 Cm terhadap minat remaja wisata ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori uses and effect. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey, jumlah sampel penelitian sebanyak 75 responden ditentukan dengan menggunakan rumus perhitungan Taro Yamane. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi literatur.
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini melalui tahap editing, coding, dan tabulating. Kemudian teknik analisa data menggunakan rumus regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS 19.0. Berdasarkan perhitungan dengan rumus regresi linear sederhana dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara film 5cm terhadap minat wisata remaja ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebesar 67,7%, sedangkan sisanya sebanyak 32,3% di pengaruhi oleh factor atau ha lain diluar intensitas menonton fim 5 Cm. Hipetosis yang di ajukan diterima dibuktikan dengan Thitung 12,365 > Ttabel 1,671.
Kata kunci : pengaruh, film 5cm, wisata, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Meilina Rahmadiani Elman Yaham2014-01-15T08:01:49Z2014-01-15T08:01:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/426This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4262014-01-15T08:01:49ZSIMBOL-SIMBOL ALIRAN MUSIK METALCOREAt the present time musics not only serves to amuse but to be a communication media. Music has evolved into many genre of one of them is metalcore. metalcore became popular in underground bandar lampung lately. Metalcore have a symbols as a research there is lyric, music and stage act, so the formulation of problems in this research is what the meaning of music metalcore genre symbol? research is aimed to know the music metalcore genre symbols and meanings especially in Bandar Lampung. Type of research used in this research is qualitative descriptive. While the collecting technique data on this research using interview techniques to figure out the symbols on kill the genius band in Bandar lampung as a metalcore band.
Based on research and discussion obtained conclusion that metalcore of Kill The Genius symbols obtained from vocal: 1) clean 2) scream 3) growl, guitar: 1) deep 2) up down 3) breakdown and drum: 1) blast 2) punk 3) double pedal 4) breakdown and had impression on each techniques. Stage act of Kill The Genius are 1) headbang 2) crab 3) step to 4) mic grabbing 5) moshing 6) apearance transition had symbols and impressions on each stage act.
Key words: Music, Metal, Metalcore, Symbol, Kill The Genius, Simbolic Interactionism, Dramaturgi
Pada masa ini musik tak lagi hanya sebagai hiburan namun telah menjadi media komunikasi. Musik telah berkembang menjadi banyak genre salah satunya adalah metalcore. Metalcore menjadi populer belakangan ini di underground Bandar Lampung. Metalcore memiliki simbol sebagai penelitiannya yaitu lirik, musik dan aksi panggung, jadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa makna simbol yang ada di dalam aliran musik metalcore? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol dan makna yang ada di aliran musik metalcore terutama di Bandar Lampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara untuk mengetahui simbol-simbol pada band Kill The Genius Bandar Lampung sebagai band metalcore.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan maka diperoleh simpulan bahwa simbol metalcore pada Kill The Genius diperoleh dari teknik vokal yaitu: 1) clean 2) scream 3) growl, gitar yaitu: 1) deep 2) up down 3) breakdown dan drum yaitu: 1) blast 2) punk 3) double pedal 4) breakdown serta memiliki kesan masing-masing pada tiap tekniknya. Aksi panggung Kill The Genius yaitu 1) headbang 2) crab 3) pijakan 4) genggaman mic 5) moshing 6) transisi penampilan memiliki simbol-simbol dan kesan pada masing-masing aksi panggungnya.
Kata Kunci : Musik, Metal, Metalcore, Simbol, Kill The Genius, Interaksi Simbol, Dramaturgi.Dimas Adi Jayasakti Rudi Sugeng Haryadi2014-01-15T08:01:31Z2014-01-15T08:01:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/424This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4242014-01-15T08:01:31ZPOLA KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM TRADISI MASU BABUY
(Studi pada Kelompok Pemasu Pekon Lombok Kecamatan Lumbok Seminung
Kabupaten Lampung BaratFor the Lombok people, wild boar is pest that extremely disruptive for an plantation. It have been a long time for West Lampung people especially Lombok found a way to overcome the pest with hunting it by group. As time goes by, hunting wild boar it has become hereditary activity by local people.
Masu Babuy is a hunting tradition that carried out in a group with the help of dogs trained to find traces of the boar. The tradition of Masu Babuy, the hunter also called “pemasu”. In the tradition of Masu Babuy there is a system of hunting where every hunter divided into specified groups. These groups are side by side in the hunt with a very unique way of communicating that is using the communication symbols are only understood by those.
Research use qualitative approach. Data about a pattern of communication, the symbols of communication hunter and the interpretation of it is collected through a deep interview, observation, and the literature study. And then the data are mixed with the process of editing and intepretation techniques which are then analyzed by the reduction of data.
Based on the results of research, there are a few conclusions that formed a sociometry that form the two models of sociogram, namely sociogram models before the hunt that resembles a propeller and when hunting sociogram models that resemble flower petals. Of both models sociogram are formed 3 click. First click from procces of big group communication. Second click, communication between a little group and the last click is between boar hunter groups.
In addition, a pattern of communication that formed was new and very unique. The finding of a new communications pattern forming square system is when the leaders of a large group interacting in the process of hunting and zoning patterns of balance communication that formed when occurring interaction in the small group hunter.
Keyword : Masu Babuy tradition, Pattern of Communication, Sociogram models
Propeller, Sociogram models Flower Petals
Bagi masyarakat Pekon Lumbok, babi hutan merupakan hama yang sangat mengganggu bagi perkebunan. Sejak dahulu masyarakat Lampung Barat khususnya Pekon Lombok telah menemukan cara untuk mengatasi hama tersebut yaitu dengan memburunya secara berkelompok. Seiring berjalannya waktu, berburu hama babi hutan ini menjadi kegiatan yang dilakukan turun menurun oleh masyarakat setempat.
Tradisi Masu Babuy merupakan tradisi berburu yang dilakukan secara berkelompok dengan bantuan anjing terlatih untuk menemukan jejak babi hutan. Dalam tradisi Masu babuy pemburu disebut dengan pemasu. Dalam tradisi Masu Babuy terdapat sistem berburu dimana tiap pemasu dibagi dalam kelompok-kelompok tertentu. Kelompok-kelompok tersebut saling bahu-membahu dalam proses perburuan dengan cara berkomunikasi yang sangat unik yaitu menggunakan simbol-simbol komunikasi yang hanya dimengerti oleh mereka.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Data-data mengenai pola komunikasi, simbol-simbol komunikasi pemasu beserta maknanya dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi pustaka. Kemudian data tersebut diolah dengan proses pengeditan dan intepretasi untuk kemudian dianalisis dengan teknik-teknik reduksi data.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat beberapa kesimpulan yaitu terbentuk suatu sosiometri yang membentuk dua model sosiogram yang terbagi dalam model sosiogram sebelum berburu yang menyerupai baling-baling dan model sosiogram pada saat berburu yang membentuk kelopak bunga. Dari kedua model sosiogram tersebut terbentuk 3 klik. Klik pertama berasal dari proses komunikasi kelompok besar, klik kedua terjadi pada kelompok kecil, dan klik yang terakhir terjadi antar kelompok pemasu.
Selain itu, pola komunikasi yang terbentuk pun tergolong baru dan sangat unik. Temuan
pola komunikasi baru ini membentuk pola komunikasi kotak, yaitu terjadi ketika para
pemimpin kelompok besar berinteraksi dalam proses pembagian wilayah berburu dan
pola komunikasi neraca keseimbangan yang terbentuk ketika terjadi interaksi dalam
kelompok kecil pemasu.
Kata Kunci : Tradisi Masu Babuy, Pola Komunikasi, Sosiogram Model Baling-Baling,
Sosiogram Model Kelopak BungaRadhit Gugi Nugroho Bambang Supeno Dewanto Aji2014-01-15T08:01:25Z2014-01-15T08:01:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/423This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4232014-01-15T08:01:25ZANALISIS KOMUNIKASI PENGGUNA OLI PELUMAS
DALAM MENGHADAPI TERPAAN IKLAN OLI PELUMAS RACING
PADA MEDIA TELEVISI
(Studi pada Anggota Yamaha V-Ixion Club Lampung)Mass communication especially television is effective to change audience behavior in commercial advertising. Commercial advertising of a product enables audience to recognize the product being advertised. The advertising repetitions enable the advertising information to remember by audience and to enhance audience with knowledge about the product to advertise. Subsequently, audience will possess a particular attitude toward the advertised product. Enduro 4T Racing and Yamalube 4T Sport are popular racing lubricant oil products and favored by many lubricant oil users, especially motorcycle users. These racing lubricant products are frequently in the television media.
The problem statement in this research was ”How communication users lubricating oil on Yamaha V-Ixion members Club Lampung in the face of advertising exposure lubricating oil racing on television?” The objectives of this research were to analyze the communication of lubricant oil users in facing racing lubricant oil advertising exposure in television media and to find out attentions, interests, desires, decisions, and actions of lubricant oil users after being exposed to racing lubricant oil advertising exposure in television media. This was a qualitative and descriptive research. Primary data were obtained from interviews to 11 informants.
Based on the results of the research analyzed the user communications in the face of lubricating oil lubricating oil racing advertising exposure on television by using the theory to prove that exposure to advertising AIDDA lubricating oil 4T Enduro Racing version Doni Tata and the 4T Yamalube Valentino Rossi Sport versions of the audience on stage only affect attention, interest , and desire. So, which greatly affect the public in making decisions (decision) and (action) action to use lubricating oil or Yamalube Racing 4T Enduro 4T Sport is the influence of friends in the motorcycle club YVCL have first and many use Enduro 4T Racing oil and lubricants Yamalube 4T Sport.
Keywords: communication analysis, lubricant oil users, racing lubricant oil
advertising exposure
Komunikasi massa utamanya televisi, efektif dalam mengubah sikap, misalnya pada iklan komersial. Iklan komersial suatu produk dapat membuat khalayak yang tadinya tidak mengenal iklan produk yang diiklankan menjadi mengenal iklan tersebut. Apabila penayangannya berulang maka informasi-informasi yang ada dalam iklan tersebut akan diingat oleh khalayak dan menambah pengetahuan khalayak terhadap produk yang diiklankan. Selanjutnya khalayak dapat memiliki sikap tertentu terhadap produk tersebut. Enduro 4T Racing dan Yamalube 4T Sport merupakan produk oli pelumas racing yang cukup populer dan banyak diminati oleh para pengguna oli pelumas, khususnya pengguna kendaraan roda dua. Produk-produk oli pelumas racing tersebut, termasuk produk-produk yang cukup gencar beriklan di media televisi.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana komunikasi pengguna oli pelumas pada anggota Yamaha V-Ixion Club Lampung dalam menghadapi terpaan iklan oli pelumas racing pada media televisi?.” Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi pengguna oli pelumas dalam menghadapi terpaan iklan oli pelumas racing pada media televisi dan untuk mengetahui perhatian, minat, hasrat, keputusan, dan tindakan pengguna oli pelumas setelah mendapat terpaan tayangan iklan oli pelumas racing pada media televisi. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif, data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan 11 informan.
Berdasarkan hasil penelitian menganalisis komunikasi pengguna oli pelumas dalam menghadapi terpaan iklan oli pelumas racing pada media televisi dengan menggunakan teori AIDDA membuktikan bahwa terpaan iklan oli pelumas Enduro 4T Racing versi Doni Tata dan Yamalube 4T Sport versi Valentino Rossi terhadap khalayak hanya berpengaruh pada tahap attention, interest, dan desire. Jadi, yang sangat mempengaruhi khalayak dalam mengambil keputusan (decision)
dan (action) tindakan untuk menggunakan oli pelumas Enduro 4T Racing atau Yamalube 4T Sport adalah pengaruh teman-teman di klub motor YVCL sudah lebih dahulu dan banyak yang menggunakan oli pelumas Enduro 4T Racing dan Yamalube 4T Sport.
Kata kunci: analisis komunikasi, pengguna oli pelumas, terpaan iklan oli
pelumas racing
ADITHYA AGUS SAPUTRA Jasman