Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T18:04:40ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-01-22T04:27:11Z2016-01-22T04:27:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18663This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/186632016-01-22T04:27:11ZPENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR
MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP
PENGUASAAN MATERI POKOK ORGANISASI
KEHIDUPAN OLEH SISWAPenguasaan materi pokok Organisasi Kehidupan pada siswa SMP
Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII belum tercapai secara maksimal.
Hal ini diduga karena guru belum pernah menggunakan media dan model yang
sesuai. Untuk mengatasi hal itu, telah dilakukan penelitian menggunakan
macromedia flash dan media gambar melalui model picture and picture.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui perbedaan penguasaan materi
pokok Organisasi Kehidupan pada siswa yang menggunakan macromedia flash
melalui model picture and picture dengan siswa yang menggunakan media
gambar melalui model picture and picture, (2) untuk mengetahui penggunaan
macromedia flash melalui model picture and picture dalam pembelajaran materi
pokok Organisasi Kehidupan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan
media gambar melalui model picture and picture. Desain penelitian adalah tes
awal tes akhir kelompok tak ekuivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa
kelas VII
d
dan VII
a
yang dipilih secara acak dengan teknik clusster random
sampling. Hasil penelitian berupa N- gain yang diperoleh dari nilai tes awal pada
pertemuan pertama dan nilai tes akhir pada pertemuan ketiga. Analisis data
ii
Winda Rohani
menggunakan uji t pada taraf kepercayan 5% dengan menggunakan program
SPSS 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada penggunaan macromedia flash
melalui model picture and picture dengan N-gain 63,65 lebih tinggi dibandingkan
penggunaan media gambar melalui model picture and picture 59,53. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan dari
penguasaan materi pokok Organisasi kehidupan oleh siswa yang menggunakan
macromedia flash melalui model picture and picture dengan siswa yang
menggunakan media gambar melalui model picture and picture; (2) penggunaan
macromedia flash melalui model picture and picture dalam pembelajaran materi
pokok Organisasi kehidupan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media
gambar melalui model picture and picture.WINDA ROHANI 06130240542016-01-14T02:28:50Z2016-01-14T02:28:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16993This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/169932016-01-14T02:28:50ZMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH
SISWA KELAS VIII.E DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
SMP NEGERI I SUKOHARJO
TAHUN 2012 / 2013Abstrak
Hasil observasi pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukoharjo memiliki
karakteristik aktivitas dan penguasaan konsep yang relatif rendah. Selama proses
pembelajaran, keterlibatan siswa masih kurang, siswa masih pasif serta guru
kurang variasi dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga perlu
dilakukan pembelajaran yang efektif melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Penilaianan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan
penguasaan konsep Biologi kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukoharjo.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk menyusun tindakan selanjutnya. Setiap
siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tehnik pengambilan data aktivitas dilakukan pada
saat proses belajar dan dianalisis dengan observasi penguasaan konsep dilakukan
dengan tes setiap akhir siklus menggunakan soal pilihan jamak dan dianalisis
dengan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan pada siklus I rerata aktivitas siswa sebesar 3,74,
siklus II meningkat menjadi 7,33 dan siklus III meningkat menjadi 8,00.
Sedangkan penguasaan konsep oleh siswa pada siklus I sebesar 53,33% dengan
nilai rata-rata kelas 56,33. Pada siklus II meningkat menjadi 66,67% dengan nilai
rata-rata kelas 65,00 dan pada siklus III meningkat menjadi 83,33% dengan nilai
rata-rata kelas 84,33. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan
penguasaan konsep Biologi oleh siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukoharjo.
Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, STAD, aktivitas belajar siswa, dan
penguasaan konsep BiologiSRI PIAH 10131120112016-01-14T02:28:27Z2016-01-14T02:28:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16987This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/169872016-01-14T02:28:27Z PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
AUDIOVISUAL MELALUI MODEL
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS OLEH SISWA
(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X
Semester Genap SMA Negeri 1 Rambang
Dangku Tahun Pelajaran 2012/2103 Pada Materi
Pokok Pencemaran Lingkungan dan Usaha
Pelestariannya)Abstrak
Hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Rambang Dangku, diketahui bahwa
dalam proses pembelajaran guru belum membudayakan keterampilan berpikir
kritis sehingga keterampilan ini belum berkembang. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual melalui model PBL
dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis oleh siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X2 dan X5 yang
dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa keterampilan berpikir kritis
oleh siswa, diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain yang
dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5%. Data
iii
Diyan Firmansyah
kualitatif berupa aktivitas belajar siswa (mengemukakan ide/gagasan
berdasarkan permasalahan yang ada, bertukar informasi, mempresentasikan hasil
diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan sesuai dengan permaslahan yang ada)
dan tanggapan siswa terhadap penggunaan media audiovisual melalui model
PBL yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual melalui
model PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis oleh siswa dengan
rata-rata pretes (20,45), postes (73,13), dan N-gain (0,66). Rata-rata persentase
aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada semua aspek yang diamati
dengan kriteria baik (85,04). Selain itu, sebagian besar siswa (89,68%)
memberikan taggapan positif terhadap penggunaan media audiovisual melalui
model PBL. Dengan demikian, dapat disimpulkan penggunaan media audiovisual
melalui model PBL berpengaruh signifikan dalam meningkatkan keterampilan
berpikir kritis oleh siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan dan usaha
pelestariannya.
Kata kunci : Model PBL, media audiovisual, keterampilan berpikir kritis,
pencemaran lingkungan, dan usaha pelestariannya.Diyan Firmansyah 09130240042016-01-08T09:19:59Z2016-01-08T09:19:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16812This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/168122016-01-08T09:19:59ZPENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA
(Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit
Kemuning Semester Ganjil TP 2012/2013)Abstrak
Hasil observasi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bukit Kemuning diketahui bahwa
pada kelas XI IPA semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 menunjukkan nilai
rata-rata penguasaan materi pokok pokok sistem gerak manusia masih rendah
terlihat dari rata-rata nilai siswa yakni 60,83 di bawah nilai ketuntasan belajar
65,0. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar
leaflet dengan model TPS terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi
pokok Sistem Gerak. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan desain
penelitian one group pretest posttest design. Sampel penelitian yaitu siswa kelas
XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari nilai pretes dan postes, dianalisis secara statistik menggunakan uji-t
pada taraf kepercayaan 95% melalui bantuan program SPSS 17. Data kualitatif
Padilah Fitriana Sari
iii
berupa data aktivitas dan angket tanggapan siswa terhadap kemenarikan model
pembelajaran TPS, dianalisis secara deskriptif dalam bentuk presentase.
Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan rata-rata antara nilai pretest dan
posttest, yaitu nilai rata-rata pretest sebesar 53,29 sedangkan nilai rata-rata
posttest sebesar 71,73. Aspek kognitif aplikasi (C3) memiliki nilai rata-rata lebih
tinggi dibandingkan aspek analisis (C4) yang hanya memiliki rata-rata sebesar
1,26. Selain itu juga terlihat bahwa rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan
ketiga mengalami peningkatan sebanyak 5,88% dibandingkan dengan rata-rata
aktivitas siswa pada pertemuan pertama. Selain itu berdasarkan data angket
kemenarikan bahan ajar leaflet, seluruh siswa menyatakan bahwa bahan ajar
leaflet menarik (96,32%).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
bahan ajar leaflet berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa
kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning materi pokok Sistem Gerak.
Kata kunci : Leaflet, Bahan Ajar, TPS, Aktivitas belajar, Hasil Belajar, Sistem
Gerak.PADILAH FITRIANA SARI 07430240422016-01-08T09:19:39Z2016-01-08T09:19:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16805This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/168052016-01-08T09:19:39ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT
(TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP
AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN
MATERI POKOK VIRUS
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)Abstrak
Aktivitas belajar adalah hal yang esensial dalam membentuk penguasaan materi
siswa. Namun, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi
kelas X SMA Persada Bandar Lampung, diketahui bahwa dalam proses
pembelajarannya siswa lebih banyak menerima informasi dari guru (teacher
centered), sehingga berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi
siswa yang belum optimal. Salah satu upaya untuk memaksimalkan aktivitas
belajar dan penguasaan materi siswa yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran TGT dengan media Kartu Bergambar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran TGT dengan media Kartu Bergambar terhadap aktivitas belajar
siswa dan penguasaan materi pokok Virus. Desain penelitian ini adalah pretestposttest non equivalen dengan sampel siswa kelas X3 (27 siswa) sebagai kelas
eksperimen dan X1 (30 siswa) sebagai kelas kontrol yang terpilih melalui teknik
cluster random sampling.
Enjelina
xvi
Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretest, posttest dan N-Gain,
sedangkan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar dan
angket tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran TGT dengan
media Kartu Bergambar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa
dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol (eksperimen = 77,62; kontrol = 62,78), dengan rata-rata N-Gain
penguasaan materi siswa 65,89 pada kelas eksperimen dan 38,65 pada kelas
kontrol. Selain itu, 27 siswa senang mempelajari materi pokok Virus dengan
menggunakan media Kartu Bergambar. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan model TGT dan media Kartu Bergambar berpengaruh secara
signifikan terhadap aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi pokok Virus.
Kata kunci : Model TGT, Media Kartu Bergambar, Penguasaan Materi, Aktivitas
Belajar, Virus.ENJELINA 07430240182016-01-08T09:19:32Z2016-01-08T09:19:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16810This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/168102016-01-08T09:19:32ZPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM
PEREDARAN DARAH
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester
Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung
T.P 2012/2013)Abstrak
Keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 7 Bandar
Lampung belum dikembangkan secara optimal. Hal ini dikarenakan sistem
pengajaran yang masih didimonasi oleh guru. Satu alternatif yang dapat
digunakan untuk membuat siswa aktif dalam berpikir kritis yaitu dengan model
Problem Based Learning (PBL). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh model PBL terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Desain
penelitian adalah pretest-postest non equivalen. Sampel pada penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang dipilih secara acak dengan teknik
clusster random sampling.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara
statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95% dengan menggunakan
Nurvita Sari Samwar
iii
bantuan program SPSS 17. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa
yang diambil dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa,
kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PBL meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dengan rata-rata nilai pretes (24,11), postes
(68,95), dan N-gain (59,86). Indikator kemampuan berpikir kritis dengan kriteria
tinggi sekali yang dicapai siswa melalui model PBL yakni indikator memberikan
argumen dan melakukan induksi. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan
model PBL juga mengalami peningkatan dari pertemuan I dengan rata-rata 55,09
meningkat pada pertemuan II dengan rata-rata 69,91 dan meningkat lagi pada
pertemuan III dengan rata-rata 80,32. Aspek mengemukakan ide/gagasan,
mengajukan pertanyaan, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
merupakan aktivitas dengan kriteria baik yang dicapai siswa yang menggunakan
model PBL. Dengan demikian, penerapan model PBL berpengaruh dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis oleh siswa.
Kata kunci : Model Problem Based Learning (PBL), keterampilan berpikir
kritis, aktivitas belajar, dan sistem peredaran darah.Nurvita Sari Samwar 07430240412015-09-07T04:15:59Z2015-09-07T04:15:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12603This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126032015-09-07T04:15:59ZPENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK SISTEM
PENCERNAANHasil wawancara dan observasi di SMP Negeri 5 Natar terhadap siswa kelas VIII
hasil belajar biologi pada materi pokok Sistem Pencernaan masih rendah, yaitu
57,0 di bawah standar ketuntasan belajar minimal di sekolah tersebut 68,0. Hal
tersebut dikarenakan proses pembelajaran disajikan dengan metode ceramah dan
hanya menggunakan bahan ajar LKS. Sehingga perlu variasi bahan ajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu alternatif bahan ajar yang dapat
meningkatkan hasil belajar adalah leaflet. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dengan model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok sistem pencernaan.
Desain penelitian ini adalah pre-test post-test non equivalen, dengan
menggunakan teknik sampling menggunakan cluster random sampling, terpilih
kelas VIIIa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIb sebagai kelas kontrol. Data
penelitian berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil belajar siswa dan data
iii
Achmad Fauzi
kualitatif diperoleh data aktivitas dan data kemenarikan bahan ajar leaflet.
Pengambilan data hasil belajar diperoleh dari pre-test dan post-test dengan
analisis data menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar oleh siswa
pada kelas yang menggunakan baha ajar leaflet dengan rata – rata hasil belajar
pada kegiatan pre-test adalah 53,53 meningkat menjadi rata-rata post-test adalah
75,42 denga N-gain sebesar 46,67. Peningkatan hasil belajar siswa juga
dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang mengalami peningkatan dari pertemuan I rata-rata
semua aspek sebesar 2,20 meningkat pada pertemuan II menjadi rata-rata 2,46
pada aktivitas kelas yang menggunakan bahan ajar leaflet. Dari data kemenarikan
bahan ajar leaflet 100% siswa menyatakan setuju pada pernyataan leaflet.ACHMAD FAUZI 07430240022015-09-07T04:15:56Z2015-09-07T04:15:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12604This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126042015-09-07T04:15:56ZPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN
MATERI POKOK VIRUSPenguasaan materi dan aktivitas belajar siswa SMA Negeri 14 Bandar lampung
masih rendah karena metode diskusi yang diterapkan masih belum optimal. Oleh
karena itu, diperlukan alternatif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa
sehingga berdampak pada meningkatnya penguasaan materi pokok Virus oleh
siswa. Salah satu alternatif tersebut adalah dengan mengkombinasiakan media
kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh penerapan media kartu
bergambar dengan model Jigsaw terhadap penguasaan materi pokok virus; (2)
Pengaruh penerapan media kartu bergambar dengan model Jigsaw terhadap
aktivitas belajar siswa pada materi pokok virus. Penelitian ini merupakan quasi
eksperimen desain pretes postes kelompok non equivalen. Sampel penelitian
adalah siswa kelas X 4 (36 siswa) dan X 5 (37 siswa) yang dipilih dengan teknik
cluster random sampling. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes,
postes, dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dan uji mann
ii
whitney-U pada taraf kepercayaan 95% dengan bantuan SPSS 17. Data kualitatif
yaitu data aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa terhadap
penggunaan media kartu bergambar dengan model Jigsaw, kemudian dianalisis
dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media kartu bergambar dengan
model Jigsaw memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan
penguasaan materi siswa dan aktivitas belajar. Indikator penguasaan materi yang
memiliki rata-rata tertinggi yaitu pada indikator C2, sedangkan rata-rata indikator
penguasaan materi terendah yaitu pada indikator C4. Persentase aktivitas siswa
kelas eksperimen yang mengunakan media kartu bergambar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berkategori tinggi yaitu pada aspek aktivitas
bertukar informasi sebesar 79,63 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media kartu bergambar dengan model Jigsaw berpengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi
siswa.Aditya Prayoga 07430240032015-09-07T04:15:52Z2015-09-07T04:15:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12609This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126092015-09-07T04:15:52ZPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI OLEH
SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS Hasil observasi pada siswa kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung penguasaan
materi oleh siswa masih rendah, hal ini disebabkan variasi dalam proses
pembelajaran belum terlaksana secara baik, maka aktivitas belajar siswa masih
rendah sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Untuk itu diperlukan
variasi penggunaan model dan media dalam proses pembelajaran. Sebagai salah
satu alternatif yaitu media kartu bergambar dengan model pembelajaran
kooperatife tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) . Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu bergambar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap aktivitas dan penguasaan
materi oleh siswa pada materi pokok Virus.
Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperiment dengan sampel penelitian
yaitu siswa kelas X4 dan kelas X5 SMA Negeri 15 Bandar Lampung yang dipilih
i
I Gede Suliwan
dengan teknik cluster random sampling. Desain penelitian adalah pretest-
posttest non equivalen. Data kuantitatif diperoleh dari nilai tes awal dan tes akhir
yang dinalisis secara statistik menggunakan uji–t pada taraf kepercayaan 95%.
Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa diperoleh dengan menggunakan
lembar observasi, data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas
dan data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan dari rata-rata nilai tes awal dan
tes akhir yang diukur dengan N-gain pada kelas eksperimen yaitu sebesar 55,63
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 42,83. Peningkatan
tertinggi yaitu pada indikator aspek pemahaman yang didukung oleh aktivitas
belajar yaitu pada aspek bekerjasama dengan teman (90,7) dan indikator terendah
yaitu pada aspek analisis. Selain itu peningkatan didukung oleh data angket
kemenarikan media kartu bergambar (88,29%) menyatakan bahwa siswa senang,
lebih mudah memahami, lebih aktif dan termotivasi dengan belajar menggunakan
media kartu bergambar.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu
bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki pengaruh
terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa kelas X
SMA Negeri 15 Bandar Lampung pada materi pokok Virus. I GEDE SULIWAN 07430240312015-09-07T04:15:48Z2015-09-07T04:15:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12607This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126072015-09-07T04:15:48ZPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWAPenguasaan materi pokok Virus oleh siswa kelas X SMA SWADHIPA Natar
siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan guru masih dominan menggunakan
metode ceramah dan diskusi kelas menyebabkan kurangnya aktivitas belajar dan
rendahnya pemamahaan siswa terhadap materi yang di ajarkan. Salah satu
alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan
penguasaan materi oleh siswa adalah penggunaan media kartu bergambar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu
bergambar terhadap aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi pokok Virus
oleh siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X1 dan X2 yang
dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes
dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf
iii
I Komang Sutawijaya
kepercayaan 95% melalui program SPSS 17. Data kualitatif dianalisis secara
deskriptif dalam bentuk presentase. Data penelitian ini diperoleh dari lembar
observasi aktivitas siswa, dan data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan
madia kartu bergambar dengan model NHT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penguasaan materi oleh siswa
kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (eksperimen =
79,41; kontrol = 70,20). Selain itu, rata-rata peningkatan penguasan materi
semua indikator yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol (eksperimen = 48,28; kontrol = 43,22). Rata-rata persentase
peningkatan aktivitas siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (eksperimen = 85,18; kontrol
= 76,30). Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap
penggunaan media kartu bergambar. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan media kartu bergambar dengan model pembelajaran NHT
berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi pokok
Virus oleh siswa.I KOMANG SUTAWIJAYA 07430240292015-09-07T04:15:45Z2015-09-07T04:15:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12605This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126052015-09-07T04:15:45ZPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR
DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUPPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kooperatif TPS terhadap aktivitas belajar dan penguasaan
materi biologi siswa pada materi pokok Pertumbuhan Perkembangan
Makhluk Hidup.
Penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non
ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIIa dan VIIIb yang dipilih
dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretes dan
postes. Data kualitatif berupa data aktivitas dan angket tanggapan siswa
terhadap kemenarikan model pembelajaran TPS. Data kuantitatif dianalisis
secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95% melalui
program SPSS 17. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif dalam bentuk
presentase. Rata-rata Aktivitas belajar siswa yang menggunakan model
ii
iii
ANA SEPTIANA FATMAWATI
pembelajaran TPS pada kelas eksperimen 1 lebih tinggi yaitu 71,5
dibandingkan dengan diskusi yaitu 62,2.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata antara nilai prites
dan postes yang di ukur dengan N-gain pada kelas eksperimen I yaitu sebesar
68,72 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen II sebesar 30,03.
Aspek penguasaan materi yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu pada
aspek pengetahuan (C1) yaitu sebesar 70,56 sedangkan rata-rata aspek
penguasaan materi terendah yaitu pada aspek pemahaman (C2) sebesar 35,16.ANA SEPTIANA FATMAWATI 07430240052015-09-07T04:15:20Z2015-09-07T04:15:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12613This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126132015-09-07T04:15:20ZPERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO
STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS OLEH SISWA PADA MATERI
POKOK SISTEM EKSKRESIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa
melalui model Two Stay Two Stray dan Gallery Walk pada materi pokok sistem
ekskresi dan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Desain penelitian ini adalah pretes-posttes non equivalen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh XI SMA Negeri 1 Natar . Sampel penelitian adalah
siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen I dan XI IPA 2 sebagai kelas
eksperimen II yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling.
Data keterampilan berpikir kritis diperoleh dari nilai pretes, postes dan N-gain.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran TSTS dapat lebih
meningkatkan KBK siswa dibandingkan dengan model pembelajaran GW. Pada
kelas TSTS rata-rata postesnya adalah 67,03 sedangkan kelas GW yang rata-rata
postesnya 50,78. Pada rata-rata N-gain kelas TSTS (44,03), sedangkan pada kelas
GW (32,30). Dilihat dari peningkatan pada setiap indikator KBK siswa yang
ii
iii
YENI ERIKANIA
tertinggi yaitu indikator memberikan argumen dengan persentase peningkatan
sebesar 32,74 % , sedangkan pada kelas GW peningkatan indicator KBK tertinggi
yaitu pada indicator melakukan deduksi yaitu 31,15%. Artinya kedua kelas
memiliki hasil KBK yang berbeda. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas
TSTS sebesar 84,44 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas GW sebesar 77,51.
Aspek aktivitas yang diamati tertinggi pada kelas TSTS dan GW yaitu pada saat
bertukar informasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, penggunaan model
pembelajaran TSTS dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan
aktivitas belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran GW pada kelas
XI IPA1 dan XI IPA2 SMA Negeri 1 Natar materi pokok sistem ekskresi.YENI ERIKANIA 07430240582015-09-07T04:15:13Z2015-09-07T04:15:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12611This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126112015-09-07T04:15:13ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN
MEMECAHKAN MASALAH OLEH SISWA PADA
MATERI PENCEMARAN LINGKUNGANKeterampilan memecahkan masalah perlu dikembangkan di sekolah karena
diharapkan siswa mampu menghadapi masalah kehidupan sehari-hari. Untuk itu
ii
Nesia Premurdia
diperlukan alternatif model pembelajaran yang membuat siswa aktif memecahkan
masalah yaitu model pembelajaran Group Investigation (GI). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan memecahkan masalah oleh
siswa pada materi pencemaran dan pelestarian lingkungan pada siswa kelas X
SMA N 1 Talang Padang dengan menggunakan model pembelajaran tipe Group
Investigation (GI)
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian adalah
pretes-postes tak equivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X5
sebagai kelas eksperimen dan X3 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak
dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian diperoleh dari tes (pretes
iii
Nesia Premurdia
dan postes) dan lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data menggunakan uji-t
dengan program SPSS 17.
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan keterampilan
memecahkan masalah oleh siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain
61,67. Indikator keterampilan memecahkan masalah dengan kriteria tinggi sekali
yang dicapai siswa melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) yakni
indikator identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan alternatif solusi.
Aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Group
Investigation (GI), terutama aspek kemampuan mengemukakan pendapat/ide dan
berdiskusi merupakan aktivitas dengan kriteria sangat tinggi yang dicapai siswa
pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran Group
Investigation (GI) dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa
dan meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan.NESIA PREMURDIA 07430240382015-09-07T04:15:09Z2015-09-07T04:15:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12610This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126102015-09-07T04:15:09ZPENGARUH PENGGUNAAN ANIMASI MULTIMEDIA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TEHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI
PADA MANUSIA Keterampilan berpikir kritis (KBK) seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Hasil
observasi menunjukkan bahwa KBK siswa kelas IX SMP N 8 Bandar Lampung
belum dikembangkan secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan
sebagai solusi untuk meningkatkan KBK siswa. Salah satunya dengan
menggunakan animasi multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan animasi
multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap berpikir
kritis siswa pada materi pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia.
Desain penelitian ini adalah pretes-postes tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah
siswa kelas IX A dan IX B yang dipilih dari populasi secara cluster random
sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara
satistik menggunaan uji-t untuk data yang berdistribusi normal dan uji Mann-
Withney U untuk data yang tidak berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 5%.
Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa yang diambil dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan data tanggapan siswa
terhadap pembelajaran dengan menggunakan animasi multimedia melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan animasi multimedia melalui
model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh secara signifikan terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa. Selain itu, terjadi peningkatan KBK siswa pada
kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain 63,95% yaitu dengan kriteria sedang,
rata-rata N-gain dari semua indikator KBK siswa (Mengidentifikasi/
memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin, memberi alasan, mencari
persamaan dan perbedaan, menggeneralisasi, dan memilih kriteria yang mungkin
sebagai solusi permasalahan) pada kelas eksperimen juga mengalami peningkatan
yaitu sebesar 65,88% dengan kriteria sedang. Rata-rata persentase aktivitas belajar
siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen memiliki kriteria
sedang yaitu 71,75 %. Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan
positif terhadap penggunaan animasi multimedia melalui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Dengan demikian, penggunaan animasi multimedia
melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh dalam
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. LAILA KURNIAWATI 07430240322015-09-07T04:13:57Z2015-09-07T04:13:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12642This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126422015-09-07T04:13:57ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
PENCEMARAN LINGKUNGANHasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas X
SMA Negeri 1 Ambarawa, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal
ini dikarenakan guru masih sering menggunakan metode ceramah akibatnya
kurang merangsang aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X1 dan X2 yang
dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa
yaitu rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain yang dianalisis secara statistik
menggunakan uji-t. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan tanggapan
siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non
examples yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam semua aspek yang
diamati pada kelas eksperimen mengalami peningkatan. Pada aspek bertanya
bernilai sebesar 84.48 %, aspek menjawab pertanyaan sebesar 94,83 %, dan aspek
mengemukakan ide/pendapat sebesar 90,80 %. Hasil belajar juga mengalami
peningkatan, dengan rata-rata nilai pretes sebesar 43,2, nilai postes sebesar 72,3
dan N-gain sebesar 0,50. Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan
positif terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non
examples. Data angket menunjukkan bahwa semua siswa (100%) merasa senang
dan tertarik dengan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples.
Sebanyak (93,10%) siswa berpendapat bahwa model pembelajaran tipe examples
non examples menjadikan siswa lebih aktif dalam diskusi kelas dan kelompok.
Semua siswa (100%) berpendapat bahwa model pembelajaran tipe examples non
examples membuat siswa menjadi lebih mudah untuk memahami materi tersebut
sehingga siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal setelah belajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples. Dengan demikian,
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe examples non
examples dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.YUDI TRISILA 08130240562015-09-07T04:13:38Z2015-09-07T04:13:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12636This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126362015-09-07T04:13:38ZPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA MATERI POKOK PROTISTA
Berdasarkan observasi di SMA Al-Kautsar Bandarlampung, kemampuan berpikir
kritis oleh siswa belum dikembangkan secara optimal. Alternatif yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis oleh siswa yaitu
penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media kartu
bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap
peningkatan kemampuan berpikir kritis oleh siswa.
Penelitian merupakan studi eksperimen semu dengan desain pretes postes non-
equivalen. Sampel penelitian siswa kelas X
7
dan X
6
M. Robidin Syah
yang dipilih dari populasi
secara cluster random sampling. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai
pretes dan postes dan dianalisis secara statistik melalui uji t dengan program SPSS
versi 17 taraf kepercayaan 95%. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa, dan
tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih
tinggi. Rata-rata persentase aktivitas siswa semua aspek kelas eksperimen juga
menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi. Selain itu, semua siswa memberikan
tanggapan positif terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.M. ROBIDIN SYAH 08130240362015-09-07T04:10:24Z2015-09-07T04:10:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12712This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/127122015-09-07T04:10:24ZPENGARUH POLA KAMPANYE TERHADAP SIKAP
POLITIK MASYARAKAT DESA PURWOREJO
KECAMATAN NEGERI KATON
KABUPATEN PESAWARAN Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pola kampanye terhadap
sikap politik masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten
Pesawaran. Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep
ilmu pendidikan. Khususnya Pendidikan Kewarganegaraan dengan wilayah kajian
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik dan demokrasi.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel 38
responden. Teknik pokok pengumpulan data menggunakan angket dan analisis
data menggunakan analisis deskriptif. Pengukuran variabel dalam penelitian ini
adalah dengan scoring pada alternatif jawaban dari angket yang disebarkan
kepada responden.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 38 responden diperoleh data pada variabel
pola kampanye 63,16%, variabel sikap politik masyarakat 42,10%. Serta memiliki
tinggkat keeratan sebesar 8,16. Dengan demikian diketahui bahwa: (1) adanya
pengaruh pola kampanye terhadap sikap politik masyarakat di desa Purworejo
Kabupaten Pesawaran masuk dalam kategori berpengaruh, ini menunjukkan
bahwa adanya pengaruh pola kampanye dalam meningkatkan sikap politik
masyarakat. (2) Berdasarkan hasil pengujian keeratan pengaruh yang dilakukan,
diketahui ada pengaruh yang signifikan antara pola kampanye terhadap sikap
politik masyarakat di desa Purworejo Kabupaten Pesawaran. Ayu Sepsita 08530320072015-09-07T04:10:19Z2015-09-07T04:10:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12710This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/127102015-09-07T04:10:19ZPENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA
Keterampilan berpikir kritis sangatlah penting bagi siswa untuk menghadapi
perubahan dunia. Namun, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan
guru IPA yang mengajar di kelas VIII SMP Negeri 1 Pardasuka Kabupaten
Pringsewu, diketahui bahwa keterampilan berpikir kritis siswa masih rendah,
karena itu diperlukan solusi untuk meningkatkan KBK siswa. Salah satu
alternatifnya dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh multimedia interaktif melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes kelompok
non ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII E dan VIII F yang
dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari N-gain, kemudian
Khoirunnisa
dianalisis dengan uji-t pada taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa
persentase aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa terhadap
penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing
yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan KBK siswa pada kelas
eksperimen dengan rata-rata N-gain 0,40. Selain itu, rata-rata N-gain aspek KBK
siswa kelas eksperimen juga mengalami peningkatan yaitu 47,50%. Rata-rata
persentase aktivitas siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen
memiliki kriteria tinggi (75, 29%). Sebagian besar siswa (70, 72%) memberikan
tanggapan positif terhadap penggunaan multimedia interaktif melalui model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing
berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan KBK dan aktivitas siswa pada
materi pokok Sistem Gerak Manusia.KHOIRUNNISA 08530240232015-09-07T04:10:06Z2015-09-07T04:10:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12711This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/127112015-09-07T04:10:06Z085302403108530240310853024031 08530240312015-04-16T06:08:30Z2015-04-16T06:08:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8323This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83232015-04-16T06:08:30ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
(PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil
SMP Negeri 22 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2012/2013)
Hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi kelas VIII SMP Negeri 22
Bandar Lampung, diketahui bahwa selama ini guru kurang memberdayakan
kemampuan berpikir kritis (KBK) secara optimal. Hal tersebut terlihat dalam
pembelajaran, guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dan diskusi.
Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif model pembelajaran yang tepat dalam
proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah (PBM). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
penggunaan model PBM dalam meningkatkan secara signifikan KBK siswa.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain
pretes postes kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII
A dan VIII B yang dipilih dari populasi secara random sampling. Data
kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis
secara statistik menggunakan uji Mann Whitney-U. Data kualitatif berupa
Rina Sailifa
deskripsi KBK siswa, data aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa
terhadap penggunaan model PBM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model PBM
dapat meningkatkan KBK siswa (14,96 %). Dari lima aspek KBK yang diamati
yaitu merumuskan masalah, berhipotesis, menginterpretasi pernyataan,
memberikan alasan dan memberikan solusi, terdapat dua aspek yang mengalami
peningkatan secara signifikan yaitu aspek memberikan alasan (18,34 %) dan
memberikan solusi (44,36 %). Rata-rata aktivitas siswa dalam semua aspek
yang diamati sebesar 78,49 %. Aktivitas siswa meningkat pada aspek
mengajukan pertanyaan (6,4 %) dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
(16,45 %) dengan kategori tinggi. Selanjutnya, 86,25 % siswa memberikan
tanggapan positif terhadap penggunaan model PBM. Dengan demikian,
penggunaan model PBM dapat meningkatkan KBK siswa secara signifikan pada
aspek memberikan alasan dan memberikan solusi sedangkan pada aspek
merumuskan masalah, berhipotesis dan menginterpretasi pernyataan tidak
berpengaruh secara signifikan.
Kata kunci : model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM), kemampuan
berpikir kritis, sistem pencernaan manusia. Rina Sailifa 0813024044 2015-04-16T06:08:26Z2015-04-16T06:08:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8322This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83222015-04-16T06:08:26ZENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
MATERI POKOK PROTISTA
(Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas X
Semester Ganjil SMA N 2 Gadingrejo T.P 2012/2013)
Keterampilan berpikir kritis (KBK) perlu dimiliki siswa dalam proses
pembelajaran. Namun hasil observasi di SMA N 2 Gadingrejo menunjukkan
bahwa keterampilan berpikir kritis siswa yang dikembangkan masih rendah,
karena itu diperlukan solusi untuk meningkatkan KBK siswa. Salah satunya
dengan menggunakan media kartu bergambar melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together ( NHT).
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes kelompok
non ekuivalen. Sampel penelitian adalah kelas X2 berjumlah 28 siswa dan X4
berjumlah 30 siswa yang dipilih dari populasi secara cluster random sampling.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari nilai N-gain, kemudian dianalisis dengan uji t dengan taraf
Nur Hidayah Apriyani
kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa rata-rata persentase aktivitas siswa dan
angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui
model kooperatif tipe NHT yang dianalisis secara deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media kartu bergambar
melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh secara
signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Terjadinya peningkatan
KBK siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain (70,64) yaitu dengan
kriteria tinggi. Selain itu, rata-rata N-gain indikator KBK siswa pada kelas
eksperimen juga mengalami peningkatan yaitu 53,67 dengan kriteria sedang.
Rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam semua aspek yang diamati pada
kelas eksperimen memiliki kriteria tinggi yaitu 81,69 %. Selain itu, sebagian
besar siswa (90,09%) memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media
kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu bergambar
melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh secara signifikan
dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan akivitas belajar siswa pada
materi pokok Protista.
Kata kunci : Media Kartu Bergambar, NHT, Keterampilan Berpikir Kritis,
Protista.
Nur Hidayah Apriyani 0813024040 2015-04-16T06:08:22Z2015-04-16T06:08:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8314This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83142015-04-16T06:08:22ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA (STUDI EKSPERIMEN KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG T.P 2012/2013)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi sistem peredaran darah manusia kelas XI SMA Negeri 13 Bandar Lampung.
Desain yang digunakan adalah pretest-posttest non equivalen. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas Eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data kualitatif penelitian diambil berupa data aktivitas siswa dan tanggapan terhadap pembelajaran sedangkan data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata pretest, posttest, kemudian dihitung N-gainnya. Analisis data menggunakan deskriptif dan statistik uji Mann-Withney.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata aspek aktivitas belajar siswa, kemampuan komunikasi, kemampuan berkerja sama dengan tim, kemampuan bertukar
Lamudin
informasi, kemampuan menjawab pertanyaan, mengalami peningkatan baik itu kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Semua aspek pada kelas eksperimen rata-rata peningkatannya lebih tinggi sebesar (49,96 % ) dibandingkan kelas kontrol (44,71%). Penguasaan materi juga mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai N-Gain sebesar 59%. Berdasarkan data angket yang dibagikan kepada siswa Kelas ekperimen, banyak siswa yang menyatakan setuju artinya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif dalam meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi sistem peredaran darah manusia pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 Bandar Lampung.
Kata kunci : Teams Games Tournament, aktivitas, pengusaan materi sistem peredaran darah pada manusia.Lamudin 07430240332015-04-16T06:08:18Z2015-04-16T06:08:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8313This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83132015-04-16T06:08:18ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)Aktivitas belajar adalah hal yang esensial dalam membentuk penguasaan materi siswa. Namun, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi kelas X SMA Persada Bandar Lampung, diketahui bahwa dalam proses pembelajarannya siswa lebih banyak menerima informasi dari guru (teacher centered), sehingga berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa yang belum optimal. Salah satu upaya untuk memaksimalkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan media Kartu Bergambar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran TGT dengan media Kartu Bergambar terhadap aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi pokok Virus. Desain penelitian ini adalah pretest-posttest non equivalen dengan sampel siswa kelas X3 (27 siswa) sebagai kelas eksperimen dan X1 (30 siswa) sebagai kelas kontrol yang terpilih melalui teknik cluster random sampling.Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretest, posttest dan N-Gain, sedangkan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran TGT dengan media Kartu Bergambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (eksperimen = 77,62; kontrol = 62,78), dengan rata-rata N-Gain penguasaan materi siswa 65,89 pada kelas eksperimen dan 38,65 pada kelas kontrol. Selain itu, 27 siswa senang mempelajari materi pokok Virus dengan menggunakan media Kartu Bergambar. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model TGT dan media Kartu Bergambar berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi pokok Virus. Kata kunci : Model TGT, Media Kartu Bergambar, Penguasaan Materi, Aktivitas Belajar, Virus.Enjelina 07430240182015-04-16T06:08:15Z2015-04-16T06:08:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8311This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83112015-04-16T06:08:15ZEFEKTIVITAS MEDIA REALIA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGUASAAN MATERI STRUKTUR DAN
FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP N 19 Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2012/2013)Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi di SMP N 19 Bandar Lampung diperoleh informasi bahwa hasil belajar kelas VIII masih rendah yaitu hanya 22,22% siswa yang mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini diduga karena penggunaan media yang bervariasi sebagai alat bantu dalam pembelajaran masih jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai efektivitas media realia melalui model inkuiri terbimbing terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa.
Desain penelitian ini adalah pretest post-test non-equivalen, dengan teknik pengambilan sempel menggunakan cluster random sampling, terpilih kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Data penelitian yaitu data kuantitatif berupa data penguasaan materi yang diperoleh dari nilai pretes-postes kemudian dihitung dengan rumus skor N-Gain dan analisis data menggunakan uji–t pada taraf kepercayan 95%. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa yang diambil dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa mengenai efektivitas media realia melalui model inkuiri terbimbing yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap penguasaan materi pada kelas yang menggunakan media realia melalui model inkuiri terbimbing dengan ratat-rata pretes yaitu 3,11 meningkat menjadi rata-rata postes yaitu 7,78 dengan N-gain sebesar 68,54. Begitupun dengan aktivitas belajar siswa, dari lima aspek aktivitas belajar siswa yang diamati terbukti pada pertemuan pertama dengan nilai rata-rata aktivitas belajar sebesar 60,95 % meningkat menjadi 75,05 % pada peretemuan kedua. Sedangkan untuk tanggapan siswa mengenai efektivitas penggunaan media realia melalui model inkuiri terbimbing secara umum siswa merasa senang dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian efektivitas media realia realia melalui model inkuiri terbimbing dapat peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.Antun Sutarya 07430240082015-04-16T06:08:07Z2015-04-16T06:08:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8309This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83092015-04-16T06:08:07ZPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI
POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
MAKHLUK HIDUP KELASVIIISMP NEGERI 7
BANDAR LAMPUNG
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas VIII SMP Negeri 7 Bandar Lampung, diketahui bahwa aktivitas siswa belum dikembangkan secara optimal, hal ini dikarenakan guru selama ini menggunakan metode pembelajaran yang kurang tepat untuk mengembangkan aktivitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa.
Penelitian ini merupakan kusai eksperimental dengan desain pretes postes non-equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIIa dan VIIIb yang dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa berupa hasil belajar yang diperoleh dari rata-rata yang dianalisis secara statistik menggunakan uji t melalui
Dwi Cheri Lestari
iii
bantuan program SPSS 17. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan model TGT yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penerapan model TGT dapat meningkatkan penguasaan materi dengan rata-rata nilai 20,40, nilai postes sebesar 60,39 dan N-gain sebesar 0,09. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan untuk semua aspek yang diamati tergolong tinggi, yaitu pada aspek bertanya bernilai sebesar 85,71 %, aspek menjawab pertanyaan sebesar 89,29 %, dan aspek mengemukakan ide/pendapat sebesar 86,90 %. Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal ini sesuai dengan data angket menunjukkan bahwa (100%) siswa merasa senang dan tertarik dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan menjadikan siswa lebih aktif dalam diskusi kelas dan kelompok. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model TGT dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi.
Kata kunci : Teams Games Tournament, Aktivitas dan penguasaan materi, pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.Dwi cheri lestari 07130240032015-04-16T06:07:40Z2015-04-16T06:07:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8315This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83152015-04-16T06:07:40ZPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM
PEREDARAN DARAH
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester
Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2012/2013)Keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 7 Bandar Lampung belum dikembangkan secara optimal. Hal ini dikarenakan sistem pengajaran yang masih didimonasi oleh guru. Satu alternatif yang dapat digunakan untuk membuat siswa aktif dalam berpikir kritis yaitu dengan model Problem Based Learning (PBL). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model PBL terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Desain penelitian adalah pretest-postest non equivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang dipilih secara acak dengan teknik clusster random sampling.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95% dengan menggunakan
Nurvita Sari Samwar
iii
bantuan program SPSS 17. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa yang diambil dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa, kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan rata-rata nilai pretes (24,11), postes (68,95), dan N-gain (59,86). Indikator kemampuan berpikir kritis dengan kriteria tinggi sekali yang dicapai siswa melalui model PBL yakni indikator memberikan argumen dan melakukan induksi. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan model PBL juga mengalami peningkatan dari pertemuan I dengan rata-rata 55,09 meningkat pada pertemuan II dengan rata-rata 69,91 dan meningkat lagi pada pertemuan III dengan rata-rata 80,32. Aspek mengemukakan ide/gagasan, mengajukan pertanyaan, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok merupakan aktivitas dengan kriteria baik yang dicapai siswa yang menggunakan model PBL. Dengan demikian, penerapan model PBL berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis oleh siswa.
Kata kunci : Model Problem Based Learning (PBL), keterampilan berpikir kritis, aktivitas belajar, dan sistem peredaran darah.Nurvita Sari Samwar 07430240412015-04-16T06:07:35Z2015-04-16T06:07:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8316This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83162015-04-16T06:07:35ZPENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODELPEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE ( (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)Hasil observasi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bukit Kemuning diketahui bahwa pada kelas XI IPA semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 menunjukkan nilai rata-rata penguasaan materi pokok pokok sistem gerak manusia masih rendah terlihat dari rata-rata nilai siswa yakni 60,83 di bawah nilai ketuntasan belajar 65,0. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dengan model TPS terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Gerak. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Sampel penelitian yaitu siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretes dan postes, dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95% melalui bantuan program SPSS 17. Data kualitatif
Padilah Fitriana Sari
iii
berupa data aktivitas dan angket tanggapan siswa terhadap kemenarikan model pembelajaran TPS, dianalisis secara deskriptif dalam bentuk presentase.
Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan rata-rata antara nilai pretest dan posttest, yaitu nilai rata-rata pretest sebesar 53,29 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 71,73. Aspek kognitif aplikasi (C3) memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan aspek analisis (C4) yang hanya memiliki rata-rata sebesar 1,26. Selain itu juga terlihat bahwa rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan ketiga mengalami peningkatan sebanyak 5,88% dibandingkan dengan rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan pertama. Selain itu berdasarkan data angket kemenarikan bahan ajar leaflet, seluruh siswa menyatakan bahwa bahan ajar leaflet menarik (96,32%).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning materi pokok Sistem Gerak.
Kata kunci : Leaflet, Bahan Ajar, TPS, Aktivitas belajar, Hasil Belajar, Sistem Gerak.PADILAH FITRIANA SARI 07430240422015-04-16T06:07:29Z2015-04-16T06:07:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8321This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83212015-04-16T06:07:29ZPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
(TAI) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA
(Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X
MAN 1 (Model) Bandar Lampung
SemesterGanjil Tahun
Ajaran 2012/2013)
Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses
pendidikan adalah keterampilan berpikir kritis. Namun di MAN 1 (Model) Bandar
Lampung keterampilan berpikir kritis siswa belum dikembangkan secara optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu
bergambar melalui model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu dengan desain pretes- postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X
dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes
dan postes yang dianalisis secara statistik melalui uji-t dengan program SPSS
4
dan X
5
yang
Novria Wandira
versi 17 pada taraf kepercayaan 95%. Data kualitatif berupa deskripsi
keterampilan berpikir kritis siswa, data aktivitas belajar siswa, dan tanggapan
siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran
TAI yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen
baik secara keseluruhan maupun untuk masing-masing indikator mengalami
peningkatan (pretes = 0,84; postes = 42,79; N-gain = 0,42). Rata-rata persentase
aktivitas siswa semua aspek kelas eksperimen juga menunjukkan peningkatan.
Selain itu, semua siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan
media kartu bergambar melalui model pembelajaran TAI. Dengan demikian,
pembelajaran menggunakan media kartu bergambar melalui model pembelajaran
TAI berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa.
Kata kunci: Protista, media kartu bergambar, model pembelajaran TAI,
keterampilan berpikir kritis. Novria Wandira 0813024039 2015-04-16T06:07:16Z2015-04-16T06:07:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8317This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83172015-04-16T06:07:16ZPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI
Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013)Hasil observasi proses pembelajaran biologi selama ini yang disampaikan kurang menarik siswa untuk berpikir karena hanya disuguhi materi tanpa melibatkan proses penemuan yang meraka lakukan sendiri, sehingga siswa kurang mengaitkan fakta yang terjadi dilapangan dengan konsep-konsep sains. Sehubungan dengan itu dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis (KBK) siswa.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TPS terhadap peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis (KBK) dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Sistem Peredaran Darah pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampung Selatan.
SEPTIAN NURRACHMAN
iii
Desain penelitian ini adalah pretes-postes kelompok non equivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 dan XI IPA4 yang dipilih secara acak dengan teknik purposive sampling. Data kuantitatif berupa data kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok sistem peredaran darah yang diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji u dengan bantuan program SPSS 11. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TPS dapat meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis (KBK) siswa, ini terlihat pada kelas eksperimen rata-rata nilai N-gain sebesar 47,8 dan rata-rata nilai N-gain kelas kontrol sebesar 21,5. Peningkatan tertinggi yaitu pada indikator melakukan deduksi dan indikator terendah yaitu pada aspek memberikan argumen. Selain itu, rata-rata aktivitas siswa juga menunjukkan peningkatan sebesar 71,8. Aktivitas tersebut meliputi aktivitas bekerja sama dengan teman, mengungkapkan ide atau gagasan, dan mempresentasikan hasil diskusi. Skor tertinggi terdapat pada aspek aktivitas mempresentasikan hasil diskusi dan skor terendah terdapat pada aspek mengungkapkan pendapat. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran TPS meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis (KBK) siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampung Selatan materi pokok Sistem Peredaran Darah.
Kata kunci: TPS, Kemampuan Berpikir Kritis (KBK), Sistem Peredaran DarahSeptian Nurrachman 07430240472015-04-16T06:07:06Z2015-04-16T06:07:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8319This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83192015-04-16T06:07:06ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA MANUSIA
(Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Merbau mataram
Tahun Pelajaran 2012/2013 Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas VIII
SMP Negeri 1 Merbau Mataram, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih
rendah. Hal ini dikarenakan guru masih sering menggunakan metode ceramah
akibatnya kurang merangsang aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIIa dan VIIIb
yang dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini
berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa
yaitu rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain yang dianalisis secara statistik
menggunakan uji-t. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan tanggapan
siswa terhadap penerapan model pembelajaran Picture and Picture yang dianalisis
secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam semua aspek yang
diamati pada kelas eksperimen mengalami peningkatan. Pada aspek bertanya
bernilai sebesar 84.48 %, aspek menjawab pertanyaan sebesar 94,83 %, dan aspek
mengemukakan ide/pendapat sebesar 93,10 %. Hasil belajar juga mengalami
peningkatan, dengan rata-rata nilai pretes sebesar 45,17, nilai postes sebesar 69,48
dan N-gain sebesar 0,40. Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan
positif terhadap penerapan model pembelajaran Picture and Picture. Dengan
demikian, pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Picture and Picture, aktivitas belajar, dan hasil belajar siswa,
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia.
Dedi Pendra Setiawan 08130240052015-04-16T06:07:01Z2015-04-16T06:07:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8324This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83242015-04-16T06:07:01ZEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT
DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA MANUSIA
(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil
SMP Negeri 1 Baradatu Tahun Pelajaran 2012/2013)Penguasaan materi merupakan kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia
menerima bahan pelajaran. Hasil observasi di kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu,
diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya
kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar
siswa. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model
pembelajaran tipe NHT dalam meningkatan penguasaan materi dan aktivitas belajar
siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non-
equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII
iii
D
dan VIII
E
Siska Meitasari
yang dipilih dari
populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain
yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t melalui SPSS 17. Data kualitatif
berupa aktivitas belajar siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan
model pembelajaran tipe NHT yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan model pembelajaran
tipe NHT meningkatkan penguasaan materi dengan rata-rata nilai pretes (42,62);
postes (80,21); dan N-gain (0,65). Aktivitas beajar juga mengalami peningkatan
untuk semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen, yaitu aspek bertanya
(78,49%); aspek menjawab (79,57%); aspek berdiskusi dalam kelompok (91,40%);
aspek mengemukakan ide/gagasan (76,88%), tingginya angka-angka ini didukung
oleh kualitas pertanyaan, jawaban dan pendapat siswa yang sesuai dengan materi
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Selain itu, sebagian besar siswa
memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran NHT. Data
angket menunjukkan bahwa (100%) siswa merasa senang dan tertarik dengan model
pembelajaran tipe NHT dan menjadikan siswa lebih aktif dalam diskusi kelas dan
juga kelompok. Sebanyak (90,32%) siswa memberikan tanggapan positif terhadap
penggunaan model pembelajaran tipe NHT . Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan model tipe NHT dapat meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas
belajar oleh siswa.
Kata kunci : Numbered Head Together (NHT), penguasaan materi, aktivitas belajar
siswa, dan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Siska Meitasari 0813024049 2015-04-16T06:06:35Z2015-04-16T06:06:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8329This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83292015-04-16T06:06:35ZPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL MELALUI
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP
KETERAMPILANBERPIKIR KRITIS OLEH SISWA
(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X Semester Genap SMAN 1
Rambang Dangku Tahun Pelejaran 2012/2013 Pada Materi Pokok
Pencemaran Lingkungan dan Usaha Pelestariannya)Hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Rambang Dangku, diketahui bahwa
dalam proses pembelajaran guru belum membudayakan keterampilan berpikir
kritis sehingga keterampilan ini belum berkembang. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual melalui model PBL
dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis oleh siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X
dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa
2
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa keterampilan berpikir kritis
oleh siswa, diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain yang
dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5%. Data
dan X
5
yang
Diyan Firmansyah
kualitatif berupa aktivitas belajar siswa (mengemukakan ide/gagasan
berdasarkan permasalahan yang ada, bertukar informasi, mempresentasikan hasil
diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan sesuai dengan permaslahan yang ada)
dan tanggapan siswa terhadap penggunaan media audiovisual melalui model
PBL yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual melalui
model PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis oleh siswa dengan
rata-rata pretes (20,45), postes (73,13), dan N-gain (0,66). Rata-rata persentase
aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada semua aspek yang diamati
dengan kriteria baik (85,04). Selain itu, sebagian besar siswa (89,68%)
memberikan taggapan positif terhadap penggunaan media audiovisual melalui
model PBL. Dengan demikian, dapat disimpulkan penggunaan media audiovisual
melalui model PBL berpengaruh signifikan dalam meningkatkan keterampilan
berpikir kritis oleh siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan dan usaha
pelestariannya.
Kata kunci : Model PBL, media audiovisual, keterampilan berpikir kritis,
pencemaran lingkungan, dan usaha pelestariannya. Diyan Firmansyah 0913024004 2015-04-16T06:06:16Z2015-04-16T06:06:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8333This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83332015-04-16T06:06:16ZMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH
SISWA KELAS VIII.E DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
SMP NEGERI I SUKOHARJO
TAHUN 2012 / 2013 Hasil observasi pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukoharjo memiliki
karakteristik aktivitas dan penguasaan konsep yang relatif rendah. Selama proses
pembelajaran, keterlibatan siswa masih kurang, siswa masih pasif serta guru
kurang variasi dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga perlu
dilakukan pembelajaran yang efektif melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Penilaianan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan
penguasaan konsep Biologi kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukoharjo.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk menyusun tindakan selanjutnya. Setiap
siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tehnik pengambilan data aktivitas dilakukan pada
saat proses belajar dan dianalisis dengan observasi penguasaan konsep dilakukan
dengan tes setiap akhir siklus menggunakan soal pilihan jamak dan dianalisis
dengan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan pada siklus I rerata aktivitas siswa sebesar 3,74,
siklus II meningkat menjadi 7,33 dan siklus III meningkat menjadi 8,00.
Sedangkan penguasaan konsep oleh siswa pada siklus I sebesar 53,33% dengan
nilai rata-rata kelas 56,33. Pada siklus II meningkat menjadi 66,67% dengan nilai
rata-rata kelas 65,00 dan pada siklus III meningkat menjadi 83,33% dengan nilai
rata-rata kelas 84,33. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan
penguasaan konsep Biologi oleh siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukoharjo.
Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, STAD, aktivitas belajar siswa, dan
penguasaan konsep Biologi
SRI PIAH 1013112011 2015-04-13T05:10:27Z2015-09-11T07:44:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8248This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82482015-04-13T05:10:27ZPengaruh Pembelajaran Berbasis Laboratorium Terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMP N 1 Batu Brak
Lampung Barat
(Studi Ekperimen pada siswa kelas VIII materi sistem pencernaan
makanan pada manusia semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012)Hasil observasi pada siswa kelas VIII SMP N 1 Batubrak hasil belajar siswa
masih rendah, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran belum terlaksana
secara baik, maka aktivitas belajar siswa masih rendah sehingga berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Untuk itu diperlukan penggunaan metode dalam proses
pembelajaran. Sebagai salah satu alternatif yaitu pembelajaran berbasis
laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran berbasis laboratorium terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
Desain yang digunakan adalah desain pretest-postest. Sampel pada penelitian ini
adalah siswa kelas VIII
A
dan VIII
B
. Data penelitian ini berupa data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu hasil belajar kognitif siswa yang
diperoleh dari pretes dan postes dianalisis menggunakan uji-t pada taraf
kepercayaan 5%. Data kualitatif yaitu aktivitas belajar siswa yang diperoleh ELKA AYU SETIANINGSIH 05430240122015-04-13T05:10:22Z2015-09-11T07:46:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8249This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82492015-04-13T05:10:22Z PENGARUH PENGGUNAAN TEHNIK PENCATATAN MIND MAPPING
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Metro
Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)
Penguasaan konsep yang tidak cukup optimal oleh siswa kelas IX IPA SMA N 2
Metro dipengaruhi olehstrategi yang kurang tepat dalam proses pembelajaran.
Strategi yang dapat memfasilitasi keterampilan dan pencapaian siswa salah
satunya adalahmind mapping. Penggunaan mind mapping bertujuan untuk
mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa.
Desain penelitian eksperimen ini berupa pretes-postes tak equivalen dengan
melibatkan XI IPA
1
sebagai kelas eksperimen dan XI IPA
2
sebagai kelas kontrol
yang terpilih dengan teknik purposive sampling. Data penelitian berupa data
kualitatif diperoleh dari aktivitas belajar siswa yang dianalisis menggunakan
indeks kemampuan berpikir kritis siswa dan produk mind mapping yang diperoleh
dari hasil diskusi setiap kelompok serta data kuantitatif diperoleh dari pretes-
postes yang dianalisis menggunakan uji-t.
iii
Rizki Sevtyn Pratiwi
Hasil penelitian pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan penguasaan
konsep siswa dengan rata-rata N-gain 64,73 lebih tinggi dari rata-rata N-gain pada
kelas kontrol yaitu47,52.Rata-rata peningkatan setiap indikator kognitif
penguasaan konsep oleh siswa pada kelas eksperimen juga lebih tinggi yaitu 41,27
sedangkan pada kelas kontrol yaitu 31,55. Sama halnya dengan aktivitas belajar
siswa, bahwa pada kelas eksperimen mencapai peningkatan aktivitas yang lebih
tinggi dari pada kelas kontrol. Aspek mengemukakan pendapat/ide dan berdiskusi
mengerjakan LKS merupakan aktivitas tertinggi yang diperoleh siswa.
Berdasarkan pencapaianyang telah diungkapkan, maka dapat disimpulkan bahwa
tehnik pencatatan mind mapping efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa.
Kata kunci:Mind mapping, berpikir kritis, aktivitas belajar siswa, sistem ekskresi. RIZKI SEVTYN PRATIWI 0543024039 2014-12-01T08:18:18Z2014-12-01T08:18:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5452This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54522014-12-01T08:18:18ZKAJIAN KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI
FKIP UNILA DALAM MENGEMBANGKAN PERANGKAT
PENILAIAN BIOLOGI SMAABSTRAK
Kemampuan mahasiswa dalam melakukan penilaian terhadap siswa masih kurang
objektif. Kurang objektifnya mahasiswa dalam melakukan evaluasi terhadap siswa
disebabkan mahasiswa kurang mengetahui isi dari standar penilaian yang harus
dipenuhi, selain itu juga alat evaluasi yang digunakan mahasiswa tidak sesuai
dengan karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Untuk mengatasi hal
tersebut maka diadakan penelitian tentang kemampuan mahasiswa dalam
mengembangkan perangkat penilaian biologi SMA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan mahasiswa biologi
FKIP Unila dalam mengembangkan perangkat penilaian. Sampling pada penelitian
ini menggunakan metode Sampling Jenuh, sehingga sampel yang diperoleh adalah
seluruh mahasiswa biologi FKIP Unila yang melaksanakan PPL pada jenjang SMA
tahun 2010-2011 dan 2011-2012. Data penelitian adalah data kualitatif, berupa
kemampuan mahasiswa dalam melakukan penilaian yang diperoleh dari wawancara
dan studi dokumen.
iii
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, menunjukkan bahwa kemampuan
mahasiswa biologi FKIP Unila dalam merencanakan penilaian berkategori rendah.
Rendahnya kemampuan mahasiswa di dalam merencanakan penilaian di sebabkan
beberapa faktor yaitu : mahasiswa belum dapat menyesuaikan jenis penilaian dengan
kompetensi yang diukur, mahasiswa belum dapat menyesuaikan bentuk penilaian
dengan kompetensi yang diukur, mahasiswa belum dapat menyesuaikan butir soal
yang dikembangkan dengan kaidah pengembangan butir soal, dan butir soal yang
dikembangkan belum mengukur semua kompetensi dan materi.
Kata Kunci : Kemampuan mahasiswa, Perangkat penilaian, Biologi
0613024015 ANDRIES HIDAYAD2014-10-31T07:33:57Z2014-10-31T07:33:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5094This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50942014-10-31T07:33:57ZKAJIAN KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI
FKIP UNILA DALAM MENGEMBANGKAN PERANGKAT
PENILAIAN BIOLOGI SMAKemampuan mahasiswa dalam melakukan penilaian terhadap siswa masih kurang
objektif. Kurang objektifnya mahasiswa dalam melakukan evaluasi terhadap siswa
disebabkan mahasiswa kurang mengetahui isi dari standar penilaian yang harus
dipenuhi, selain itu juga alat evaluasi yang digunakan mahasiswa tidak sesuai
dengan karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Untuk mengatasi hal
tersebut maka diadakan penelitian tentang kemampuan mahasiswa dalam
mengembangkan perangkat penilaian biologi SMA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan mahasiswa biologi
FKIP Unila dalam mengembangkan perangkat penilaian. Sampling pada penelitian
ini menggunakan metode Sampling Jenuh, sehingga sampel yang diperoleh adalah
seluruh mahasiswa biologi FKIP Unila yang melaksanakan PPL pada jenjang SMA
tahun 2010-2011 dan 2011-2012. Data penelitian adalah data kualitatif, berupa
kemampuan mahasiswa dalam melakukan penilaian yang diperoleh dari wawancara
dan studi dokumen.
0613024015 ANDRIES HIDAYADa4n21seismic@gmail.com2014-10-23T04:31:30Z2014-10-23T04:31:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4573This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45732014-10-23T04:31:30ZPERBANDINGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LERARNING CYCLE 5 FASE (LC) MODEL STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)TERHADAP
AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI
PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN
(Kuasai Eksperimental Pada Siswa Kelas VIII IPA Semester Ganjil
SMP Negeri 4 Padang Cermin
Tahun Pelajaran 2013/2014)Abstrak Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Cycle 5 Fase dengan STAD dalam meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa. Desain penelitian adalah desain pretes postes kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIC yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Cycle 5 Fase dengan STAD yang dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan -gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t atau uji U dengan program SPSS versi 17.
Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan penguasan materi siswa pada kelas STAD dengan rata-rata pretest sebesar 34,22 ± 10.56; nilai posttest sebesar 73,43 ± 5,96; dan gain yaitu 0,61 ± 0,093 dengan kriteria sedang. Peningkatan Penguasaan materi juga terjadi pada indikator aspek kognitif (C2 dan C4) dengan rata-rata gain pada indikator C2 0,52 ± 0,51 dan indikator C4 sebesar 0,55 ± 0,14. Sedangkan rata-rata aktivitas belajar siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas STAD yaitu 73,42 % yang berkriteria sedang. Selain itu, seluruh siswa (100 %) memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model STAD. Dengan demikian, bahwa penerapan Model STAD lebih berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi siswa secara signifikan dibandingkan dengan model LC 5 Fase.
Kata kunci : Penguasaan materi, Model STAD, Model LC 5 Fase, Sistem pencernaan0913024097 I Nyoman Tri Bayu T2014-02-11T07:06:01Z2014-02-11T07:06:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1039This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10392014-02-11T07:06:01ZEFEKTIVITAS LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)
Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas VII
SMP Nergeri 20 Bandar Lampung, diketahui bahwa keterampilan berpikir kritis
siswa belum dikembangkan secara optimal. Hal ini dikarenakan selama ini guru
menggunakan metode/model pembelajaran yang tidak memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan ketrampilan berpikir kritisnya. Salah satu alternatif yang dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yaitu dengan
LKS yang dipadukan dengan model pembelajaran Problem Based Learning.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari
penggunaan LKS Berbasis PBL dalam terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes
kelompok non ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII D dan VII E
yang dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai
pretes dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf
kepercayaan 5% melalui program SPSS 16. Data kualitatif berupa deskripsi
keterampilan berpikir kritis siswa, dan data aktivitas belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LKS model
PBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan rata-rata nilai pretes
(24,42), postes (71,79), dan N-gain (62,55). Indikator kemampuan berpikir kritis
dengan kriteria tinggi sekali yang dicapai siswa melalui model PBL yakni
indikator memberikan argumen dan melakukan induksi. Aktivitas belajar siswa
yang menggunakan model PBL juga mengalami peningkatan dari pertemuan I
dengan rata-rata 56,45 meningkat pada pertemuan II dengan rata-rata 80,32.
Aspek mengemukakan ide/gagasan, mengajukan pertanyaan, dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok merupakan aktivitas dengan kriteria
baik yang dicapai siswa yang menggunakan LKS Berbasis PBL. Dengan
demikian, penerapan LKS Berbasis PBL efektif dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis oleh siswa.
Kata kunci : LKS, Problem Based Learning (PBL), keterampilan berikir kritis, aktivitas belajar, dan ciri-ciri makhluk hidup. Yurnalis Sahri2014-02-11T07:05:56Z2014-02-11T07:05:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1038This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10382014-02-11T07:05:56ZPERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MODEL GALLERY WALK (GW) TERHADAP
PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI
(Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013) Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas XI
SMA Negeri 13 Bandar Lampung, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih
rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep oleh siswa
pada materi pokok sistem ekskresi yang menggunakan model pembelajaran TSTS
dengan GW.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas
eksperimen I dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen II yang dipilih secara acak
dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian berupa N- gain yang
diperoleh dari nilai pretest pada pertemuan pertama dan nilai postest pada
pertemuan ketiga. Analisis data menggunakan uji–t pada taraf kepercayan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata N-gain pemahaman konsep oleh
siswa pada kelas TSTS (44,51) lebih besar daripada kelas GW (36,51). Selain itu, rata-rata peningkatan pemahaman konsep semua indikator yang diamati pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran TSTS rata-rata postesnya adalah 72,95 (lebih
tinggi dibandingkan kelas yang menggunakan model pembelajaran GW ) dengan
rata-rata postesnya 68,50. Rata-rata persentase peningkatan aktivitas belajar siswa
pada kelas dalam semua aspek yang diamati pada kelas TSTS sebesar 84,76 %
(lebih tinggi dibandingkan dengan kelas GW) sebesar 52,92 %.
Berdasarkan uraian hal tersebut, dapat disimpulkan ada perbedaan penguasaan
konsep dengan aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem ekskresi pada
siswa yang menggunakan model pembelajaran TSTS dengan siswa yang
pembelajarannya menggunakan model dengan GW.
Kata kunci : Two Stay Two Stray, Gallery Walk, Penguasaan konsep, Aktivitas belajar, Sistem Ekskresi. WARTINI OKTARINA Adam2014-02-11T07:05:51Z2014-02-11T07:05:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1037This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10372014-02-11T07:05:51Z
PENGARUH BIOREMEDIASI TUMBUHAN SEMANGGI (Marsilea crenata Presl) PADA LIMBAH CAIR TAHU
TERHADAP KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus Burchell)
(Aplikasi Penelitian dalam Bentuk Lembar Kerja Siswa Sub Materi Limbah
dan Daur Ulang Limbah Pada Siswa Kelas X) Limbah cair tahu adalah sisa pengolahan kedelai menjadi tahu yang mengandung
bahan berbahaya. Salah satu cara yang banyak direkomendasikan para ahli dalam
mengurangi tingkat toksik dalam limbah cair adalah dengan bioremediasi, proses ini
bertjuan untuk mengurangi kadar racun didalam limbah sehingga tidak berakibat fatal
bagi organisme.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui konsentrasi limbah cair tahu yang
mempengaruhi kelulushidupan 50% (LC 50-96 jam) benih ikan lele dumbo;
(2) mengetahui pengaruh bioremediasi tumbuhan Semanggi pada limbah cair tahu
terhadap kelulushidupan benih ikan lele dumbo pada LC 50-96 jam; dan
(3) menyusun lembar kerja siswa untuk pembelajaran biologi pada sub materi
limbah dan daur ulang limbah. Parameter yang diamati adalah kelulushidupan ikan lele dan faktor fisika kimia
(BOD, COD, pH,dan Suhu) sebelum dan sesudah bioremediasi. Data dianalisis
dengan mencari nilai rata-rata kelulushidupan hewan uji menggunakan metode probit.
Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan
terdiri dari lima variasi biomassa tumbuhan semanggi, yaitu: 0 g (kontrol), 400 g, 300
g, 200 g, 100 g, dengan 3 kali pengulangan, sedangkan volume limbah adalah
masing-masing 10 liter dengan perlakuan sesungguhnya pada konsentrasi 50% untuk
tiap perlakuan. Hal ini dilakukan untuk menentukan LC 50-96 jam.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biomassa yang mendekati LC 50- 96 jam
pada biomassa 292.885 g. Hasil bioremediasi menggunakan tumbuhan Semanggi
(Marsilea crenata Presl) pada limbah cair tahu berpengaruh terhadap peningkatan
kelulushidupan benih ikan lele dumbo.
Kata Kunci: Bioremediasi, Tumbuhan Semanggi, Limbah Cair Tahu, Kelulushidupan dan Lele dumbo. Sobri Nuryadin Sugiman2014-02-11T07:05:45Z2014-02-11T07:05:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1036This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10362014-02-11T07:05:45Z
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Kotaagung Tahun Pelajaran 2012/2013) Hasil observasi di kelas X SMA Negeri 2 Kotaagung, diketahui bahwa aktivitas
dan hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satunya dengan
menggunakan model Group Investigation (GI). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran GI terhadap aktivitas dan
hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non-
equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X
1
dan X
3
yang dipilih dari
populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari rata-
rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan
uji-t dan uji U dengan bantuan program SPSS versi 17. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap penerapan model
pembelajaran GI yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif GI
berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas dan berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi dalam
semua aspek. Pada aspek bekerjasama dengan teman bernilai sebesar (78,16);
aspek mempresentasikan hasil penyelidikan/diskusi kelompok sebesar (80,46);
aspek mengajukan pertanyaan sebesar (65,52); dan aspek membuat kesimpulan
sebesar (77,01). Hasil belajar juga mengalami peningkatan, dengan rata-rata nilai
pretes sebesar (47,59); nilai postes (77,76); dan N-gain (56,91). Selain itu,
sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model
GI. Data angket menunjukkan bahwa semua (100%) merasa senang mempelajari
materi pencemaran dan pelestarian lingkungan dengan model pembelajaran GI.
Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model GI berpengaruh terhadap
peningkatan aktivitas belajar dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
hasil belajar siswa.
Kata kunci : GI, aktivitas belajar, hasil belajar, pencemaran dan pelestarian
lingkungan. SEPTA TRISMANITA Makmun 2014-02-10T08:47:25Z2014-02-10T08:47:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1034This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10342014-02-10T08:47:25ZPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punduh Pedada Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013)
Hasil observasi dan diskusi dengan guru Biologi kelas VII di SMP Negeri 1
Punduh Pedada, diketahui bahwa selama ini guru kurang memperhatikan
interaksi atau umpan balik dari siswa dalam proses pembelajaran yang berdampak
pada rendahnya aktivitas belajar siswa yang dapat berpengaruh pada penguasaan
konsep siswa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa dan penguasaan konsep oleh siswa. Salah satu alternatif yang
dilakukan yaitu penggunaan model pembelajaran examples non examples.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran examples non examplesaktivitas belajar dan penguasaan konsep
oleh siswa.
Penelitian ini menggunakan pretest-posttest group design. Sampel yang
digunakan adalah siswa kelas VIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIA sampling. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas belajar
siswa yang dianalisis dengan klasifikasi indeks aktivitas dan angket tanggapan
siswa terhadap penggunaan model pembelajaran. Data kuantitatif diperoleh dari
nilai pretes dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dan uji
U melalui program SPSS 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran examples non
examplesmeningkatkan aktivitas belajar siswadenganpersentase rata-ratasebesar
85,41%. Penguasaan konsep juga mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai
pretes (47,34±9,83); postes (53,90±11,48); dan N-gain (12,45± 20,97). Hasil
analisis rata-rata N-gain setiap indikator penguasaan konsep pada C1 rata-ratanya
sebesar 22,57± 28,37dan C2 sebesar 3,65±38,42. Selain itu, sebagian besar siswa
memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran
examples non example. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model
pembelajaran examples non examplesdapatmeningkatkan
aktivitasbelajardanpenguasaankonsepolehsiswa.
Kata kunci: Model pembelajaran examples non examples, aktivitas belajar siswa, penguasaan konsep siswa, klasifikasi makhluk hidup.
RETNA AYU UTARI Rustam Efendi (Alm) 2014-02-10T08:47:21Z2014-02-10T08:47:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1033This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10332014-02-10T08:47:21ZPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI
(Eksperimental Semu pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan keterampilan proses sains
dan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini merupakan ekperimental semu dengan
desain pretes-postes kelompok non-ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa
kelas XI IPA
2
dan XI IPA
yang dipilih dari populasi dengan teknik purposive
3
sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes yang dianalisis secara
statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa
keterampilan proses sains siswa, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan
angket tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Data tersebut dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan proses sains siswa
adalah 79,38 dengan rata-rata peningkatan 62,93%. Peningkatan indikator
keterampilan proses sains siswa yang paling tinggi adalah keterampilan proses
siswa dalam mengobservasi (observing) yang mencapai 74,13% dengan kriteria
peningkatan tinggi, sedangkan untuk indikator keterampilan proses sains siswa
dalam menginterpretasi, memprediksi, menyimpulkan, dan mengomunikasikan
memiliki peningkatan dengan kriteria sedang. Selain itu, sebagian besar siswa
(90,32%) memberikan tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan
proses sains dan aktivitas belajar siswa.
Kata kunci : inkuiri terbimbing (guided inquiry), keterampilan proses sains,
sistem reproduksi. NOPRI JUMARNI Sabiran2014-02-10T08:47:16Z2014-02-10T08:47:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1032This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10322014-02-10T08:47:16ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achievement Divisions (STAD) MELALUI
MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK
PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH SISWA
(Studi Eksperimen Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Bandar Lampung
TP 2012/2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran tipe STAD melalui media video dalam peningkatan aktivitas belajar
dan penguasaan materi oleh siswa kelas X SMAN 7 Bandar Lampung.
Desain penelitian ini adalah tes awal-tes akhir tak equivalen. Sampel penelitian
adalah siswa kelas X
8
dan X
9
yang ditetapkan secara cluster random sampling.
Data penelitian berupa data kuantitatif yang diperoleh dari rata-rata nilai pretes
dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf
kepercayaan 5% melalui bantuan program SPSS 16, dan data kualitatif yaitu
aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi dan dianalisis dengan
menggunakan indeks aktivitas belajar siswa dengan menghitung rata–rata skor aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penguasaan materi
oleh siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol (eksperimen =
80,49; kontrol = 77,93). Selain itu, rata-rata persentase peningkatan aktivitas
belajar siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol (eksperimen = 71,35; kontrol = 48,95). Dengan
demikian, pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dengan media video berpengaruh tidak secara signifikan dalam
meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi Pencemaran Lingkungan
oleh siswa.
Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif STAD, penguasaan materi, Pencemaran
Lingkungan, media video, aktivitas belajar siswa NADIA ANANDINA ARTA Erwidiansyah Tavip 2014-02-10T08:47:09Z2014-02-10T08:47:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1030This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10302014-02-10T08:47:09ZPENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Hasil observasi di SMP N 3 Metro menunjukkan bahwa keterampilan proses sains
siswa (KPS) yang dikembangkan masih rendah, karena itu diperlukan solusi
untuk meningkatkan KPS siswa. Salah satunya dengan menggunakan metode
praktikum dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode praktikum dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap aktivitas belajar dan
keterampilan proses sains siswa.
Penelitian ini merupakan eksperimental semu dengan desain pretes postes
kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII
A
dan VII
yang
G
dipilih secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-
gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji U dengan program SPSS versi 17. Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar siswa dan angket
tanggapan siswa terhadap penggunaan metode praktikum dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa mengalami
peningkatan, dengan rata-rata nilai pretes sebesar 42,19, nilai postes sebesar 78,65
dan N-gain sebesar 63,05. Hasil aktivitas belajar siswa rata-rata berkriteria sangat
baik. Pada aspek mengemukakan pendapat/ide (90,63%), bekerjasama dengan
teman (88,54%), menjawab pertanyaan (84,38%), dan melakukan kegiatan diskusi
(88,54%). Data angket menunjukkan bahwa siswa senang dan tertarik
mempelajari materi yang dipelajari dan lebih mudah memahami materi tersebut
dengan metode praktikum dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Dengan demikian, pembelajaran menggunakan metode praktikum dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas
belajar dan keterampilan proses sains siswa.
Kata kunci: aktivitas belajar, keterampilan proses sains, metode praktikum, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. KARINA PRATIWI Karim2014-02-10T08:47:04Z2014-02-10T08:47:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1029This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10292014-02-10T08:47:04ZPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN
(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2012/2013) Hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA yang mengajar di kelas VII SMP
Negeri 23 Bandar Lampung, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah karena
penggunaan metode pembelajaran tidak memfasilitasi siswa dalam melakukan
aktivitas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu dengan desain pretes-postes
kelompok non-ekuivalen. Sampel penelitian ini adalah kelas VII
C
dan VII
D
yang
dipilih dari populasi kelas VII secara cluster random sampling. Data penelitian ini
berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai
pretes, postes, dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dan uji-
U. Data kualitatif berupa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dan angket
tanggapan siswa terhadap penerapanan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari
penerapan model inkuiri terbimbing terhadap peningkatkan hasil belajar siswa dengan
rata-rata nilai N-gain pretes postes sebesar 62,97 dan berkriteria sedang. Sedangkan
rata-rata nilai N-gain indikator kognitif soal tingkat C1 (39,7) dengan kriteria sedang,
N-gain indikator kognitif soal tingkat C2 (73,8) dengan kriteria tinggi, serta N-gain
indikator kognitif soal tingkat C3 (73,0) dengan kriteria tinggi. Namun, penerapan
model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas
belajar siswa mencakup mengajukan pertanyaan (40,56%), merumuskan hipotesis
(52,22%), dan menganalisis data (45,56%) dengan rata-rata persentase sebesar
52,56% dan berkriteria cukup. Selain itu, sebagian besar siswa memberikan
tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model inkuiri terbimbing
ISTAFADA Hamami2014-02-10T08:46:56Z2014-02-10T08:46:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1026This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10262014-02-10T08:46:56ZPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA
(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar
Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)
Keterampilan berpikir kritis penting untuk dimiliki oleh setiap siswa. Namun di
SMA Negeri 12 Bandar Lampung keterampilan berpikir kritis siswa belum
dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa.
Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu dengan desain pretes postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X
4
dan X
5
yang
dipilih dari populasi dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini
berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas
dan angket tanggapan siswa. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai N-gain
yang dianalisis secara statistik melalui uji-t dan uji-U pada taraf kepercayaan 95%
dengan bantuan program SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas kedisplinan dan motivasi siswa
(88.46), interaksi siswa dengan pasangannya (79.81) dan kecakapan komunikasi
siswa (69.23) mengalami peningkatan. Sebagian besar siswa memberikan
tanggapan positif terhadap penggunaan media kartu bergambar. Keterampilan
berpikir kritis siswa juga mengalami peningkatan, dengan rata-rata nilai N-gain
sebesar 51.67. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media kartu
bergambar berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Kata kunci: aktivitas, kartu bergambar, keterampilan berpikir kritis ISKA WIDIA RENNY Djamingan2014-02-10T08:46:41Z2014-02-10T08:46:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1022This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10222014-02-10T08:46:41ZPENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA
GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI
(Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Aktivitas belajar merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Namun hasil observasi di kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung, diketahui
bahwa aktivitas belajar siswa belum dikembangkan secara secara optimal. Hal ini
dikarenakan selama ini guru menggunakan metode yang kurang tepat untuk
mengembangkan aktivitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pengunaan metode diskusi melalui media gambar terhadap aktivitas dan
penguasaan materi pokok keanekaragaman hayati
Desain penelitian ini adalah pretes postes non-equivalen. Sampel penelitian adalah
siswa kelas X
B
dan X
C
yang dipilih dari populasi secara cluster random sampling.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-Gain, yang dianalisis secara
statistik menggunakan uji-t melalui program SPSS 17. Data kualitatif diperoleh
dari lembar obsevasi aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan sebesar 16,41%. Penguasaan materi mengalami peningkatan dengan
rata-rata N-gain 46,66. Hal ini berarti, bahwa penggunaan metode diskusi melalui
media gambar berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas dan penguasaan materi
pokok keanekaragaman hayati di MA Al Hikmah.
Kata kunci : aktivitas belajar, keanekaragaman hayati, media gambar, metode
diskusi, penguasaan materi HUTRIAZKA Abuyazid2014-02-10T08:46:36Z2014-02-10T08:46:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1021This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10212014-02-10T08:46:36ZPENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA
GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI
(Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Aktivitas belajar merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Namun hasil observasi di kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung, diketahui
bahwa aktivitas belajar siswa belum dikembangkan secara secara optimal. Hal ini
dikarenakan selama ini guru menggunakan metode yang kurang tepat untuk
mengembangkan aktivitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pengunaan metode diskusi melalui media gambar terhadap aktivitas dan
penguasaan materi pokok keanekaragaman hayati
Desain penelitian ini adalah pretes postes non-equivalen. Sampel penelitian adalah
siswa kelas X
B
dan X
C
yang dipilih dari populasi secara cluster random sampling.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-Gain, yang dianalisis secara
statistik menggunakan uji-t melalui program SPSS 17. Data kualitatif diperoleh
dari lembar obsevasi aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan sebesar 16,41%. Penguasaan materi mengalami peningkatan dengan
rata-rata N-gain 46,66. Hal ini berarti, bahwa penggunaan metode diskusi melalui
media gambar berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas dan penguasaan materi
pokok keanekaragaman hayati di MA Al Hikmah.
Kata kunci : aktivitas belajar, keanekaragaman hayati, media gambar, metode
diskusi, penguasaan materi HUTRIAZKA Abuyazid2014-02-10T06:41:59Z2014-02-10T06:41:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1020This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10202014-02-10T06:41:59ZPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN
PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN KELAS VII SMPN 8
BANDAR LAMPUNG Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 8 Bandar Lampung diketahui bahwa
rata-rata penguasaan konsep siswa pada materi pokok Organisasi kehidupan masih
rendah yaitu 62. karena itu diperlukan solusi untuk meningkatkan penguasaan
konsep siswa, salah satunya penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT).
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII
VII
e
g
sebagai kelas Eksperimen dan
sebagai kelas kontrol yang diambil dengan teknik cluster random sampling.
Desain yang digunakan adalah pretest-postest group design.
Analisis data menggunakan uji-t melalui program Software SPSS versi 17 taraf
kepercayaan 95%. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa, dan tanggapan
siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament (TGT) yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas dan penguasan konsep kelas eksperimen
lebih tinggi. Rata-rata persentase aktivitas siswa semua aspek kelas eksperimenjuga menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi. Selain itu, semua siswa
memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT).
Berdasarkan hasil dari penelitian ini di peroleh bahwa: (1) Model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi
pokok organisasi kehidupan kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung; (2) Ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
penguasaan konsep siswa pada materi pokok organisasi kehidupan kelas VII
SMPN 8 Bandar Lampung.
Kata kunci : Teams Games Tournament, Aktivitas Belajar, penguasaan konsep,
Organisasi kehidupan. HADI WIJAYA Darsah2014-02-10T06:41:55Z2014-02-10T06:41:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1019This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10192014-02-10T06:41:55ZPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013) Hasil observasi di kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung, diketahui bahwa
hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satunya dengan
menggunakan model Think Pair Share (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan model pembelajaran TPS terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non-
equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X
1
dan X
2
yang dipilih secara
purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif berupa hasil belajar yang diperoleh dari rata-rata nilai pretes,
postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dan uji U.
Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa, dan tanggapan siswa terhadap
penggunaan model TPS yang dianalisis secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa rata-rata berkriteria
baik. Pada aspek interaksi siswa dengan pasangan (82%); mengerjakan tugas
secara mandiri (81,50%); dan kecakapan komunikasi siswa (74,50%). Hasil
belajar juga mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai pretes (46,38); postes
(68,7); N-gain (40,17). Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada indikator aspek
kognitif (C4) dengan rata-rata N-gain (40,19). Selain itu, semua siswa
memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model TPS. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model TPS berpengaruh terhadap peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : aktivitas belajar, hasil belajar, TPS, pencemaran lingkungan. FINA CITHA KASIH Uci Sanusi Edy2014-02-10T06:41:41Z2014-02-10T06:41:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1018This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10182014-02-10T06:41:41Z EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA MELALUI METODE DISKUSI
TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Talang Padang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2012/2013)
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia melalui
metode diskusi terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada
materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP N 1 Talang Padang dengan
menggunakan multimedia melalui metode diskusi. Penelitian ini menggunakan
penelitian studi eksperimen dengan desain penelitian adalah pretes-postes tak
equivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII.2 dan VII.3 yang
dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian ini
diperoleh dari data kualitatif dan kuantitatif, kemudian dihitung selisihnya dan
diperoleh N-gain, serta lembar observasi aktivitas belajar siswa. Analisis data
menggunakan Uji Mann- Whitney U. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa multimedia berpengaruh signifikan
terhadap aktivitas belajar siswa dengan rata-rata kelas eksperimen 86,81% lebih
tinggi daripada kelas kontrol yaitu 64,06%, aspek kemampuan bekerjasama dalam
kelompok merupakan aktivitas dengan kriteria sangat tinggi yang dicapai siswa
pada kelas yang menggunakan multimedia.penguasaan konsep pada kelas
eksperimen dengan rata-rata N-gain 33,59 lebih tinggi daripada rata-rata N-gain
pada kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi yaitu 31,97. Indikator C4
(analyze) dengan kriteria sangat tinggi yang dicapai siswa dengan menggunakan
multimedia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas multimedia berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh
siswa pada materi pokok ekosistem.
Kata kunci: multimedia melalui metode diskusi, aktivitas belajar, penguasaan
konsep, ekosistem. Erlis Miarti Sahril2014-02-10T06:41:37Z2014-02-10T06:41:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1017This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10172014-02-10T06:41:37ZPERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH
SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Natar Tahun Ajaran 2012/2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penguasaan Konsep siswa melalui
model TSTS dan GW pada materi pokok sistem pernapasan dan untuk
mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Desain penelitian ini adalah pretes-posttes non equivalen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh XI SMA Negeri 1 Natar. Sampel penelitian adalah
siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen I dan XI IPA 5 sebagai kelas
eksperimen II yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling.
Jenis data penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif, data kualitatif diperoleh
dari nilai pretes, postes dan N-gain. Analisis data menggunakan uji–t pada taraf
kepercayan 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil rata-rata nilai postes kedua kelas
menunjukkan perbedaan. Pada kelas yang menggunakan model pembelajaran GW
lebih meningkatkan penguasaan konsep siswa dibandingkan dengan model pembelajaran TSTS dengan skor N-gain pada kelas GW ( 55,56) sedangkan TSTS
(39,47). Dilihat dari peningkatan dari setiap indikator penguasaan konsep siswa
yang tertinggi yaitu pada C2 dengan persentase peningkatan sebesar 96,25%
begitupula pada kelas TSTS peningkatan indikator penguasaan konsep tertinggi
yaitu pada indikator C2 sebesar 68,52%. Artinya kedua kelas memiliki hasil
penguasaan konsep yang berbeda. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas GW
sebesar 84,44 lebih tinggi dibandingkan kelas TSTS sebesar 77,77. Aspek aktivitas
yang diamati tertinggi pada kelas TSTS dan GW yaitu pada saat bertukar
informasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, penggunaan model
pembelajaran GW dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dan aktivitas
belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran TSTS pada kelas XI IPA
dan XI IPA
5
SMA Negeri 1 Natar materi pokok sistem pernapasan.
Kata kunci : Two Stay Two Stray, Gallery Walk, Penguasaan Konsep, aktivitas
siswa, Sistem Pernapasan.
1
ELI SURYANI Zuhdi2014-02-10T06:41:33Z2014-02-10T06:41:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1014This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10142014-02-10T06:41:33ZPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR
SISWA DAN PENGUASAAN MATERI BIOLOGI PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Berdasarkan wawancara dengan guru Biologi di SMA Bina Mulya Bandar
Lampung, diketahui bahwa aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa masih
rendah. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan ceramah, tanya jawab, dan
kadang-kadang diskusi sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing terhadap aktivitas dan
penguasaan materi siswa. Desain penelitian ini adalah pretes postes kelompok tak
ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X 1 dan X 2 yang dipilih secara
cluster random sampling. Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar siswa. Data kuantitatif berupa
rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain yang dianalisis menggunakan uji-t atau
uji U pada taraf kepercayaan 5% melalui program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada kelas
eksperimen dengan rata-rata berkriteria sangat baik yaitu 86,11%. Penguasaan
materi juga mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai pretes sebesar 32,29;
postes sebesar 59,17; dan N-gain sebesar 39,35. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat
meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
Kata kunci: Snowball Throwing, aktivitas siswa, dan penguasaan materi, kingdom plantae DIAS AMBARSARI Daryanto2014-02-10T06:41:29Z2014-02-10T06:41:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1013This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10132014-02-10T06:41:29Z
PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEA F LET DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM
Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2
Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar
leaflet dengan metode diskusi terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi
oleh siswa pada materi pokok Ekosistem. Penelitian ini merupakan penelitian
kuasi eksperimental dengan desain pretes postes kelompok tak ekuivalen. Sampel
penelitian adalah siswa kelas VIIA dan VIIC yang dipilih secara cluster random
sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis
secara statistik melalui uji normalitas data dan kemudian dengan uji Mann-
Whitney U menggunakan bantuan program SPSS 17. Data kualitatif berupa data
aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar
siswa, dan data angket kemenarikan bahan ajar leaflet yang dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan penguasaan materi
oleh siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (eksperimen
= 21,61 %; kontrol = 17,50 %). Rata-rata persentase peningkatan aktivitas siswa
dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol (eksperimen = 84,52 %; kontrol = 75,62%). Sebanyak 94,75% dari
31 siswa pada kelas eksperimen memberikan ketertarikan yang tinggi terhadap
penggunaan bahan ajar leaflet. Dengan demikian, penggunaan bahan ajar leaflet
dengan metode diskusi kelompok berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas
belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
Kata kunci : Bahan Ajar Leaflet, Metode Diskusi, Aktivitas Belajar, Penguasaan Materi, dan Ekosistem. CINDE FUTRIYAH Iskandar 2014-02-10T06:41:24Z2014-02-10T06:41:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1011This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10112014-02-10T06:41:24ZPENGARUH PENGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI
POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2012/2013) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi dan observasi di kelas XI SMA
Negeri 1 Talang Padang, diketahui bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar siswa
masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
audio visual dalam meningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes kelompok
non ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas
eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik Cluster
Random Sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari nilai pretes dan postes lalu dihitung selisihnya sehingga
diperoleh N-gain, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf
signifikansi 5%. Data kualitatif berupa data akitivitas belajar dan angket tanggapan
siswa terhadap penerapan media audio visual yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan rata-rata berkriteria tinggi yaitu 76,95 %
hal ini juga terlihat dari peningkatan untuk semua aspek yang diamati yaitu
mengemukakan ide atau pendapat berkriteria tinggi (86,12%); bekerja sama dalam
tim berkriteria sedang (73,86%), bertukar informasi berkriteria sedang (71,67%), dan
mempresentasikan kegiatan kelompok berkriteria tinggi (76,11%). Hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-gain
(55,34) yaitu dengan kriteria sedang. Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada
indikator aspek kognitif (C2 dan C4) dengan rata-rata N-gain berkriteria sedang
(56,94) dan indikator kognitif C4 memiliki kriteria sedang (53,10). Selain itu, semua
siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media audio visual.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual
berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Sistem
Pernapasan Pada Manusia.
Kata kunci : Aktivitas Belajar siswa, Hasil belajar siswa, Media Audio Visual BUNGA PRATIWI Mursalin2014-02-10T06:13:31Z2014-02-10T06:13:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1009This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10092014-02-10T06:13:31Z PENGARUH STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)
TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP IT Baitul
Muslim Tahun Pelajaran 2011/2012) Penelitian ini menggunakan strategi LSQ dalam pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh penggunaan strategi LSQ terhadap
penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup, 2)
mengetahui penggunaan strategi LSQ mampu meningkatkan penguasaan materi
oleh siswa pada materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup.
Penelitian ini menggunakan desain pretes-postes tak ekuivalen. Sampel pada
penelitian ini adalah kelas VII
sebagai kelas kontrol dan siswa kelas VII
A
D
sebagai
kelas eksperimen. Pemilihan sampel secara cluster random sampling. Data
penelitian berupa nilai penguasaan materi oleh siswa yang diperoleh dari tes awal
dan tes akhir, yang kemudian dicari N-gain, dan selanjutnya dianalisis
menggunakan uji t dan uji U (Mann Whitney Test) melalui program SPSS 17.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penguasaan materi oleh siswa pada kelas
eksperimen yang menggunakan strategi LSQ sebesar 69,63 meningkat 16,30%
dari rata-rata sebelumnya yang hanya sebesar 53,33. Sedangkan rata-rata
penguasaan materi oleh siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan strategi
LSQ sebesar 62,50 hanya meningkat 9,39% dari rata-rata sebelumnya sebesar
53,21. Sementara itu pada penelitian ini juga menunjukkan terjadinya peningkatan
penguasaan materi siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain 33,53
lebih tinggi dari N-gain kelas kontrol 18,73 dengan taraf kepercayaan sebesar
95%.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
menunjukkan penerapan strategi pembelajaran LSQ dapat meningkatkan
penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup.
Kata kunci : ciri-ciri makhluk hidup, Learning Start with a Question, penguasaan
materi BINTI NURHABIBAH Kamaludin (Alm)2014-02-10T06:13:26Z2014-02-10T06:13:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1008This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10082014-02-10T06:13:26ZPENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Hasil observasi yang diperoleh di SMP Negeri 3 Metro adalah bahwa
keterampilan proses sains siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup masih
rendah, karena itu diperlukan solusi untuk meningkatkan KPS siswa. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan KPS siswa dalam pembelajaran
adalah menggunakan metode praktikum dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh metode praktikum dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) terhadap KPS dan aktivitas belajar siswa.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMP Negeri 3 Metro.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes kelompok
ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII E dan VII F yang dipilih dari
populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji t dan uji U dengan
bantuan program SPSS versi 17. Data kualitatif berupa rata-rata persentase
aktivitas siswa dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan metode
praktikum dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa KPS siswa dalam semua aspek
(mengobservasi, mengidentifikasi, mencatat data, menginterpretasi dan
menginferensi) mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai pretes (35,55);
postes (64,58); N-gain (44,07). Peningkatan juga terjadi pada aktivitas belajar
siswa dengan rata-rata berkriteria baik. Pada aspek mengemukakan pendapat
bernilai sebesar 80,21%; bekerjasama dengan teman 81,25%; melakukan kegiatan
diskusi 83,33%; dan menjawab pertanyaan 79,17%. Selain itu, semua siswa
memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan metode praktikum dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode praktikum dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
berpengaruh dalam meningkatkan KPS dan akivitas belajar siswa. ADES PANGESTU Sumarjo2014-01-08T05:24:29Z2014-01-08T05:24:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/121This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1212014-01-08T05:24:29ZPENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP
AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI
PADA MATERI POKOK FUNGI
(Kuasi Eksperimen Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran
2012/2013)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar brosur melalui model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievemen division (STAD) terhadap aktivitas dan penguasaan materi pada materi pokok fungi pada kelas X SMA N I Tulang Bawang Tengah. Desain penelitian ini adalah pretest-posttest non equivalen. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X2 yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X3 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas kontrol yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji t dan uji-u. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan ajar brosur melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD berpengaruh signifikan dalam meningkatkan penguasaan materi siswa, ini terlihat pada kelas eksperimen rata-rata nilai N-gain sebesar 58,88 dan rata-rata nilai N-gain kelas kontrol sebesar 40,94. Aspek penguasaan materi yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu pada aspek aplikasi (C3) yaitu 0,88 sedangkan rata-rata aspek penguasaan materi terendah yaitu pada aspek menganalisis (C4) sebesar 0,53. Rata-rata persentase aktivitas belajar siswa yaitu 80,77 % memiliki kriteria tinggi. Sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan bahan ajar brosur.
Kata kunci : brosur, STAD, penguasaan materi, aktivitas siswa, fungi.FERRY ARDIANTO Sugiman2014-01-08T05:24:25Z2014-01-08T05:24:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/120This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1202014-01-08T05:24:25ZPENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN PENGUASAAN KONSEP
PADA MATERI POKOK
EKOSISTEM
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap
SMP N 4 Sekampung Kabupaten Lampung Timur
Tahun Pelajaran 2012/2013)Hasil observasi pada SMP N 4 Sekampung, diketahui bahwa Keterampilan Proses Sains (KPS) dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok Ekosistem belum optimal. Hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru dan kurang mengoptimalkan fasilitas sarana dan prasarana yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut telah dilakukan penelitian menggunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar melalui model inkuiri terbimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar melalui model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep oleh siswa.
Deasy FristikaSari
iii
Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain pretes postes kelompok non-ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-U melalui program SPSS 17. Data kualitatif berupa hasil observasi keterampilan proses sains yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata keterampilan proses sains dan penguasaan konsep oleh siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan. Rata-rata peningkatan keterampilan proses sains semua indikator yang diamati pada kelas eksperimen meningkat dengan N-gain 35,81%. Sedangkan rata-rata peningkatan penguasaan konsep dengan N-gain 61,06%.
Dengan demikian, pembelajaran menggunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar melalui model inkuiri terbimbing berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep oleh siswa.
Kata kunci : Ekosistem, keterampilan proses sains, lingkungan, model inkuiri terbimbing, penguasan konsep.DEASY FRISTIKA SARI Midin2014-01-07T07:48:03Z2014-01-07T07:48:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/124This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1242014-01-07T07:48:03ZPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA
PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)Hasil observasi di SMP N 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa (KPS) yang dikembangkan masih rendah, karena itu diperlukan solusi untuk meningkatkan KPS siswa. Salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran observasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode observasi terhadap keterampilan proses sains siswa dan aktivitas belajar siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes-postes kelompok non ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII B yang dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain, kemudian dianalisis dengan uji t. Data kualitatif berupa rata-rata persentase aktivitas siswa dan angket tanggapan siswa terhadap penerapan metode observasi yang dianalisis secara deskriptif.
Hamimatussa’adah
KPS siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai N-gain (0,62). Peningkatan KPS siswa terjadi pada indikator (mengobservasi, mengklasifikasi, mengidentifikasi, merekam/mencatat data, dan menginferensi) dengan rata-rata N-gain mengobservasi berkriteria sedang (0,58), rata-rata N-gain mengklasifikasi berkriteria sedang (0,42), rata-rata N-gain mengidentifikasi berkriteria sedang (0,57), rata-rata N-gain merekam/mencatat data berkriteria rendah (0,10), rata-rata N-gain menginferensi berkriteria sedang (0,64). Hasil aktivitas belajar siswa rata-rata berkriteria tinggi. Pada aspek melakukan pengamatan (86,96); mengumpulkan data (85,51); menganalisis dan mengevaluasi data (84,06); mendiskusikan hasil pengamatan (88,41); dan menarik kesimpulan (89,86). Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penerapan metode observasi. Dengan demikian, penerapan metode observasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan KPS oleh siswa dan berpengaruh terhadap peningkatan akivitas belajar siswa.
Kata kunci : Metode Pembelajaran Observasi, KPS, Aktivitas Belajar.HAMIMATUSSA’ADAH Syamsul2014-01-07T07:47:41Z2014-01-07T07:47:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1262014-01-07T07:47:41ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think
Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM
( Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Gajah
Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas X
SMA Gajah Mada Bandar Lampung, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih
rendah. Hal ini dikarenakan guru masih sering menggunakan metode ceramah
akibatnya kurang merangsang aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes
kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X1 dan X2 yang
dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa
yaitu rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain yang dianalisis dari SPSS 17
menggunakan uji-t dan uji U. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan
iii
tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan yakni 70,63% lebih tinggi dibanding kelas kontrol yakni
59,95%. Hasil belajar juga mengalami peningkatan, pada kelas eksperimen
dengan rata-rata N-gain 0,60 lebih tinggi dari pada kelas kontrol yakni dengan
rata-rata N-gain 0,50. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Kata kunci : Pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS), aktivitas belajar,
hasil belajar siswa, dan EksosistemIHSAN HAGIANTARAGA Wahono2014-01-07T07:47:16Z2014-01-07T07:47:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/129This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1292014-01-07T07:47:16ZEFEKTIVITAS ANIMASI MULTIMEDIA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP
AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN
MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN
DARAH OLEH SISWA
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Ganjil
SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2012/2013)Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penggunaan animasi multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest non equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA-3 sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data penelitian berupa data kualitatif yang diperoleh melalui lembar observasi aktivitas siswa kemudian dianalisis secara deskriptif serta data kuantitatif yang diperoleh melalui nilai pretes dan postes kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji U pada taraf kepercayaan 95%.
Nuris Mukhton
ii
Hasil penelitian dan uji U N-gain indikator penguasaan materi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penguasaan materi oleh siswa yang pembelajarannya menggunakan animasi multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dari rata-rata pretes 23,04 menjadi 85,00 pada rata-rata postes dengan N-gain 80,30. Peningkatan penguasaan materi oleh siswa juga dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas belajar siswa dari rata-rata aktivitas belajar 57,99% pada pertemuan pertama menjadi 76,87% pada pertemuan kedua dengan persentase peningkatan 18,88%. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan animasi multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi pokok sistem peredaran darah oleh siswa.
Kata kunci: Animasi multimedia, STAD, aktivitas belajar, penguasaan materi, sistem peredaran darahNURIS MUKHTON Abdul2014-01-07T07:46:57Z2014-01-07T07:46:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/130This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1302014-01-07T07:46:57ZEFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANIMASI MULTIMEDIA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINKPAIR AND SHARE ( TPS ) TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI
POKOK SISTEM PEREDARAN
DARAH
( Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA N 14
Bandar Lampung T.P 2012/2013)Proses pembelajaran yang baik adalah melibatkan siswa untuk menyusun suatu penguasaan materi. Dalam proses pembelajaran, nampaknya belum banyak guru yang menciptakan kondisi dan situasi seperti tersebut. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang penuh variasi agar menarik dan merangsang keaktifan siswa. Untuk itu perlu media pembelajaran yang bersifat baru untuk menumbuhkan minat belajar siswa sehingga hasil belajarpun meningkat. Media pembelajaran akan lebih efektiv jika dikolaborasikan dengan model pembelajaran. Untuk itu tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahuai efektivitas animasi multimedia melalui model TPS terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa.
Desain penelitian ini adalah pretes postes kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI3 dan XI4 yang dipilih dari populasi secara
Ulpayani
iii
purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95% dan data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa.
Penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan penguasaan materi siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain 45,26 lebih tinggi dari N-gain kelas kontrol 34,18. penguasaan materi siswa dengan kriteria tinggi yakni pada indikator pemahaman . Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan. rata-rata persentase pada kelas eksperimen (79,39) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol . Aspek kemampuan bertanya 100 merupakan aktivitas dengan kriteria sangat tinggi pada kelas eksperimen. Sedangkan untuk angket tanggapan siswa mengenai efektivitas penggunaan animasi multimedia melalui model TPS yang terdiri dari 5 pertanyaan positif dengan rata-rata sebesar 80,8 yang mengatakan setuju dan untuk rata-rata pertanyaan negatif mencapai 61,5 yang mengatakan tidak setuju dengan pertanyaan negatif tersebut. Dengan demikian penggunaan animasi multimedia melalui model TPS efektif meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa pada sistem peredaran darah.
Kata kunci : animasi multimedia, model TPS, sistem peredaran darah, aktivitas belajar, dan penguasaan materi.ULPAYANI Amsyar2014-01-07T07:46:30Z2014-01-07T07:46:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/132This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1322014-01-07T07:46:30ZPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN
AKTIVITAS SISWA
(Studi Quasi Eksperimen Kelas VII SMP Negeri 2
Tegineneng Tahun Ajaran 2012/2013 )Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas siswa SMP Negeri 2 Tegineneng. Desain penelitian ini adalah pretes-postes tak ekuivalen. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VIIA dan VIIC yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian berupa data kualitatif yaitu aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi. Data kuantitatif yaitu penguasaan materi oleh siswa yang diperoleh dari pretes dan postes. Analisis data aktivitas siswa menggunakan indeks aktivitas siswa dengan menghitung rata–rata skor aktivitas siswa, sedangkan penguasaan materi menggunakan Uji Mann-Whitney U pada taraf kepercayaan 95% dengan menggunakan bantuan SPSS 17.
Hasil penelitian pada kelas eksperimen menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada saat proses
Agus Irawan
iii
pembelajaran yaitu adanya peningkatan aktivitas dari pertemuan I ke pertemuan II dengan peningkatan rata-rata sebesar (18,75%). Secara umum peningkatan terjadi pada setiap aspek aktivitas siswa yang diamati. Rata-rata aktivitas siswa tertinggi adalah aspek kemampuan melakukan kegiatan diskusi, sedangkan aktivitas siswa terendah adalah aspek kemampuan mengemukakan pendapat. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga berpengaruh terhadap penguasaan materi pada kelas eksperimen. Indikator kognitif N-Gain kategori tinggi adalah pengetahuan (C1) dan penerapan (C3), sedangkan indikator kognitif N-Gain kategori rendah adalah pemahaman (C2) dan analisis (C4)). Dengan demikian, bahwa pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup oleh siswa SMP Negeri 2 Tegineneng.
Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions, Aktivitas siswa, Penguasaan materi.AGUS IRAWAN Sunaryo2014-01-07T07:46:04Z2014-01-07T07:46:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/133This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1332014-01-07T07:46:04ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 Pada Materi
Pokok Pengelolaan Lingkungan)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TPS dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII H yang dipilih dari populasi secara random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 17. Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan pada aktivitas belajar siswa yang rata-rata berkriteria tinggi. Pada aspek bertanya bernilai sebesar 85,0 %, aspek menjawab pertanyaan sebesar 95,0 %, dan aspek mengemukakan ide/pendapat sebesar 88,3 %. Hasil belajar juga mengalami peningkatan, dengan
Fransiska Vitria Kristanti
iii
rata-rata nilai pretes sebesar 46,50, nilai postes sebesar 77,0 dan N-gain sebesar 57,27. Selain itu peningkatan hasil belajar juga terjadi pada indikator aspek kognitif yaitu C1, C2, C3 dan C4. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model TPS dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar oleh siswa.
Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pengelolaan lingkunga, TPSFRANSISKA VITRIA KRISTANTI Petrus2014-01-07T07:45:32Z2014-01-07T07:45:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/135This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1352014-01-07T07:45:32ZPENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN
(Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Way Jepara
Tahun Pelajaran 2012/2013)Ilmu pengetahuan alam merupakan pelajaran yang memerlukan pengalaman langsung. Berdasarkan observasi, pembelajaran IPA di SMP N 2 Way Jepara jarang melibatkan pengalaman secara langsung, sehingga diperlukan pembelajaran yang melibatkan pengalaman siswa secara langsung, salah satunya adalah metode praktikum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terhadap aktivitas dan keterampilan berpikir kritis serta tanggapan siswa terhadap metode praktikum.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII2 dan VII3 yang dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif (keterampilan berpikir kritis) dan kualitatif (aktivitas dan tanggapan siswa).ISTIGFAR ROMADON Wagimun2014-01-07T07:45:12Z2014-01-07T07:45:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/136This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1362014-01-07T07:45:12ZPENGARUH PENERAPAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 OKU
Semester GenapTahun Pelajaran 2012/2013)Hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 14 OKU, diketahui bahwa aktivitas belajar siswa belum optimal dan penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa, salah satunya dengan menggunakan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan media video terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI1 dan XI2 yang dipilih dari populasi secara random sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dan dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif berupa penguasaan materi yang diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t.
VIVI ALVIONITA
iii
Hasil penelitian aktivitas belajar siswa dari semua aspek rata-rata berkriteria tinggi. Pada aspek kemampuan mengemukakan ide/pendapat yaitu 77,4, pada aspek kemampuan bertanya yaitu 89,7, dan aspek kemampuan menjawab pertanyaan yaitu 85,7. Penguasaan materi juga mengalami peningkatan, dengan rata-rata nilai pretes sebesar 32,0, nilai postes 80,4 dan N-gain 0,71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media video berperangaruh terhadap aktivitas belajar dan berpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi sistem pernapasan oleh siswa.
Kata kunci : aktivitas belajar, media video, penguasaan materi, dan sistem pernapasan.VIVI ALVIONITA. N Nainggolan