Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:39:09ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-01-26T04:56:54Z2016-01-26T04:56:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20386This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/203862016-01-26T04:56:54ZSIMULASI MODEL SISTEM DINAMIK POLUSI AIR DI SUNGAI
MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGAabstrak
Kajian model sistem dinamik polusi air di sungai sudah banyak dikaji oleh
Beltrami (1997). Dalam penelitian ini, dibahas kajian penyelesaian solusi analitik
untuk kasus syarat batas konsentrasi polutan di hulu diberikan konstan.
Selanjutnya, disimulasikan perilaku solusi model tersebut dengan menggunakan
metode beda hingga untuk beberapa nilai laju alir polutan yang berbeda.
Diperoleh hasil bahwa semakin rendah laju alir polutan mengalir maka polutan
lebih cepat habis. Sebaliknya, jika semakin tinggi laju alir polutan mengalir maka
polutan lebih lama habis.Renzika Paranesa NN2016-01-26T04:26:07Z2016-01-26T04:26:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20262This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/202622016-01-26T04:26:07ZHUBUNGAN ANTARA INTELIGENSI DENGAN KECEPATAN EFEKTIF
MEMBACA SISWA KELAS X AKSELERASI SMA NEGERI 1
TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2009/2010Abstrak
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah hubungan antara inteligensi
dengan kecepatan efektif membaca (KEM) siswa kelas X akselerasi SMA Negeri
1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2009/2010.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara
inteligensi dengan KEM pada siswa kelas X akselerasi SMA Negeri 1 Terbanggi
Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2009/2010.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berbentuk
asosiatif. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan
signifikan antara inteligensi dengan KEM. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X Akselerasi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran
2009/2010. Karena populasi jumlah siswanya hanya 20 orang, sampel yang
terdapat dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang berada dalam populasi
tersebut. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel
SM. Wardatul Fauziah
inteligensi dan variabel KEM adalah berbentuk tes. Pada uji coba instrumen,
penulis menguji validitas dengan rumus korelasi product moment dari Pearson
dan reliabilitas dengan rumus K-R 21. Untuk pengujian hipotesis, penulis
memakai rumus korelasi product moment dari Pearson yang penghitungannya
menggunakan program komputer SPSS 15.0 for Windows.
Berdasarkan hasil analisis data, teruji bahwa r hitung lebih besar (>) dari r tabel
yakni 0,741 > 0,444 pada taraf nyata α = 0,05 dengan koefisien determinasi 0,549.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara inteligensi dengan KEM terdapat
hubungan yang positif dan signifikan. KEM bagi siswa kelas X akselerasi SMA
Negeri 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2009/2010 dapat meningkat apabila
inteligensinya meningkat.SM. Wardatul Fauziah 06130410462016-01-25T08:20:38Z2016-01-25T08:20:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19839This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/198392016-01-25T08:20:38ZIMPACT OF CHANGES IN STATUS VILLAGES INTO SUB DISTRICT
ON DEVELOPMENT
(Studies in Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumber Jaya District of
West Lampung)Granting autonomy to the district allows the emergence of regional variations in
the model of government. West Lampung regency government granting autonomy
to address this by issuing a policy formation by changing the status of rural
villages into urban villages through the West Lampung District Regulation No. 17
year 2004 about the creation, deletion and / or merger and the organizational
structure and working procedures of the district. The implementation of these
local regulations, the Village Tugusari that previously existed as the village turned
into a Sub district.
The purpose of this research is to study and analyze how the impact caused by
change in the status of development activities in sub district Tugusari. The
method used in this study is a qualitative method that is as a series of activities or
processes to capture data or information to know a problem in the aspects and
dynamics of the relationship between the observed phenomena, using scientific
logic. Types of data used are secondary data from documents, as well as primary
data, including in-depth interviews to uncover the problems that occurred.
Analysis techniques are using data reduction, data presentation and data
verification.
Based on research results show that the effects and changes in the status of the
village became Sub district have a negative impact on development activities in
Sub district Tugusari, it is because after changing its status to a village
development activities has decreased due to the many development programs are
not running. To overcome such conditions, the Government is expected to be
more active in Tugusari Village again to propose and submit the programs of
development to the West Lampung District Government and to the Government of
West Lampung district can provide projects and programs for implement
development in Sub district Tugusari.Hendro Adiprayogo 05160210352016-01-25T04:24:28Z2016-01-25T04:24:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19488This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/194882016-01-25T04:24:28ZFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGGUNAAN BAHASA BATAK
TOBA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI PADA NAPOSOBULUNG DI
KAMPUNG GAYA BARU II KECAMATAN SEPUTIH SURABAYA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAHabstrak
Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beranekaragam suku,
salah satunya ialah suku Batak Toba. Suku Batak Toba memiliki unsur-unsur
kebudayaan seperti bahasa. Dengan perkembangan zaman yang mengglobal para
naposobulung (generasi muda Batak) menjadi perhatian orang tua yang perlu
dibina melalui pemahaman nilai moral kultur Batak. Salah satu pembinaan moral
itu ialah melalui pemahaman bahasa Batak Toba. Bahasa Batak akan hilang dan
lenyap ditiup arus globalisasi jika orang tua tidak proaktif mengatasinya. Apabila
naposobulung tidak bisa berbahasa Batak Toba maka naposobulung akan
menjauh dari kebiasaan atau tradisi orang Batak dalam hal adat istiadat. Hal ini
disebabkan oleh faktor intern (dalam) seperti : faktor komunikasi di dalam
keluarga, Malu sebagai suku Batak dan adanya anggapan naposobulung untuk
apa berbahasa Batak sedangkan faktor ekstern (luar) seperti banyaknya
naposobulung yang merantau, perubahan gaya masyarakat dan lain sebagainya.
Salah satu cara agar naposobulung paham akan berbahasa Batak ialah mendorong
orang tua menggunakan bahasa Batak Toba berkomunikasi dengan anak-anaknya.Eva Wita Sibarani 05430330252016-01-25T04:00:13Z2016-01-25T04:00:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19393This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/193932016-01-25T04:00:13ZHUBUNGAN ANTARA MINAT, KEBIASAAN DAN SARANA BELAJAR
DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA
EKONOMI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
ANGKATAN 2007 REGULER FKIP UNILA SEMESTER GANJIL
TAHUN 2008/2009abstrak
Universitas Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi yang dituntut untuk
dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan berkompeten menurut bidangnya
masing-masing. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung sebagai calon tenaga kependidikan juga dituntut
untuk dapat menjadi SDM yang berkualitas tinggi dan professional. Untuk itu,
mereka harus menguasai semua mata kuliah yang telah dipelajari dan mampu
menerapkannya secara baik dalam kehidupan sehari-hari serta mampu
mengajarkannya kepada anak didiknya kelak. Salah satu mata kuliah yang wajib
dipelajari oleh setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah
Matematika Ekonomi. Bagi mahasiswa Pendidikan Ekonomi Reguler Angkatan
2007, mata kuliah ini telah dipelajari di semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.BURHANUDDIN 06130310172016-01-22T07:44:19Z2016-01-22T07:44:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19118This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/191182016-01-22T07:44:19ZRUMAH BARI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
ADAT PALEMBANG SUMATERA SELATANRumah Bari sebagai suatu warisan budaya masyarakat Sumatera Selatan adalah
bangunan tempat tinggal hasil karya manusia yang mengandung unsur budaya
yang telah ada sejak lama dengan bentuk atapnya yang menyerupai piramida
terpenggal yang digunakan sebagai tempat tinggal, dipenuhi dengan ukiran-ukiran
kayu yang motif-motifnya diambil dari tumbuh-tumbuhan sebagai perlambang
dari kehidupan yang dipergunakan oleh sebuah keluarga untuk membina
kehidupan kekeluargaan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pada hari-hari
tertentu termasuk upacara-upacara adat yang ada hubungannya dengan keluarga
tersebut. Perbedaan Rumah Bari dan rumah biasa terletak pada ornament,
konsturksi, bahan bangunan, nilai budaya dan persiapan dalam pembuatan Rumah
Bari tersebut. Rumah Bari adalah sebuah bangunan dengan nilai arsitektur yang
tinggi, yang dibangun dengan tujuan sebagai identitas masyarakat Sumatera
Selatan yang mengandung keteladanan bahwa diajarkan hidup sederhana dan
tidak harus dengan melihat kemegahan dan kejayaan.
Rumah Bari sebagai sebuah hasil budaya yang berbentuk kebudayaan material,
keberadaan rumah adat ini sudah mulai tenggelam dari penglihatan kita. Sehingga
untuk untuk melihat sebuah kebudayaan material milik masyarakat Sumatera
Selatan secara nyata terasa sulit.
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah fungsi Rumah Bari
dalam kehidupan masyarakat adat Kampung Arab, Kecamatan Seberang Ulu II
Kotamadia Palembang, Sumatera Selatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Apa Sajakah fungsi rumah Bari dalam kehidupan masyarakat adat
Kampung Arab, Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Kotamadia
Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi
Rumah Bari dalam kehidupan masyarakat adat Sumatera Selatan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode fungsional, dengan teknik
pengumpulan data melalui teknik observasi, teknik wawancara, dan dokumentasi,
sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa rumah Bari memiliki fungsi
bagi kehidupan masyarakat adat Palembang. Fungsi sebagai tempat tinggal yaitu
sebagai tempat berlindung dan tempat membina hubungan rumah tangga, fungsi
sebagai tempat pelaksanaan upacara-upacara adat dan keluarga seperti upacara
kelahiran, khitanan, perkawinan dan upacara kematian. Sedangkan fungsi sebagai
simbol masyarakat adat Palembang ialah simbol Keagungan dan Kebesaran,
Rukun Damai, Adab yang Sopan Santun, Aman serta Subur Sejahtera serta
Makmur Sentosa yang menjadi gambaran kehidupan masyarakat adat Palembang
dimasa lalu.ICAN ZALIKA 05430330302016-01-22T04:36:13Z2016-01-22T04:36:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18873This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/188732016-01-22T04:36:13ZMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA
KELAS I SDS PERINTIS 2 PEMATANGSAWA MELALUI METODE SAS
(STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK)Kemampuan membaca merupakan dasar dari berbagai bidang studi. Jika anak
pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka
ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi
pada kelas-kelas berikutnya. Membaca permulaan merupakan tahapan proses
belajar membaca bagi siswa SD kelas awal. Di SDS Perintis 2 pematangsawa
kemampuan membaca siswa kelas I masih tergolong rendah. Salah satu
penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi.
Ada beberapa macam metode membaca permulaan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran membaca, salah satunya adalah metode Struktural Analitik Sintetik
(SAS). Metode SAS adalah suatu metode yang memandang satuan bahasa terkecil
yang bermakna untuk berkomunikasi adalah kalimat, bahwa pada hakikatnya
kalimat merupakan suatu struktur. Metode ini memulai pengajaran dengan
menampilkan struktur kalimat secara utuh, lalu kalimat itu dianalisis dan pada
akhirnya dikembalikan pada bentuk semula.
Penelitian ini terdiri atas II siklus, untuk setiap siklusnya terdiri atas 2 kali
pertemuan. Satu kali pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35
menit). Prosedur dalam satu siklus penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni
perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, dan refleksi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut;
pertama penggunaan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) adalah sangat
tepat apabila digunakan dalam membaca permulaan di kelas I SDS Perintis 2
Pematangsawa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan aktifitas siswa
dalam proses kegiatan membaca dan peningkatan kemampuan berbahasa anak
(kemampuan membaca). Kedua, pembelajaran membaca permulaan dengan
menggunakan metode SAS dapat meningkatkan nilai rata-rata kemampuan
membaca sebesar 6,89 dan persentase ketuntasan sebesar 44%YULIYANTI 07130562252016-01-21T03:57:07Z2016-01-21T03:57:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18610This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/186102016-01-21T03:57:07ZHUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT SISWA
DALAM BELAJAR EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR
EKONOMI SISWA DI SMA NEGERI 01 SEPUTIH RAMAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011Abstrak
Pendidikan mempunyai peranan yang besar dalam memaksimalkan keberhasilan
perkembangan anak. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia
secara manusiawi, dan suatu interaksi manusia antara pendidik dengan anak didik
yang dapat menunjang perkembangan manusia seutuhnya yang berorientasikan
pada nilai-nilai dan pelestarian serta perkembangan kebudayaan. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 01 Seputih
Raman Tahun Pelajaran 2010/2011, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
ekonomi yang dicapai siswa tersebut masih tergolong rendah. Tinggi rendahnya
prestasi belajar ekonomi yang dicapai oleh siswa berhubungan dengan beberapa
faktor. Pada penelitian ini faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan prestasi
belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 01 Seputih Raman diantaranya
lingkungan keluarga dan minat siswa dalam belajar ekonomi.
Dengan demikian penelitian ini mengkaji tentang “Hubungan antara
Lingkungan Keluarga dan Minat Siswa Dalam Belajar Ekonomi Dengan
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa di SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun
Pelajaran 2010/2011”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1)
Hubungan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar ekonomi siswa di
SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011; 2) Hubungan antara
minat siswa dalam belajar ekonomi dengan prestasi belajar ekonomi siswa di
SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011; 3) Hubungan antara
lingkungan keluarga dan minat siswa dalam belajar ekonomi dengan prestasi
belajar ekonomi siswa di SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran
2010/2011.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan
pendekatan ex post pacto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 01 Seputih Raman yang berjumlah 72 siswa. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah, observasi, dokumentasi, wawancara dan angket.
Untuk menguji hipotesis satu dan dua menggunakan korelasi product moment
sedangkan untuk uji hipotesis ketiga menggunakan korelasi ganda.Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa:
1. Ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar ekonomi di
SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011 yang dibuktikan
dari hasil perhitungan koefesien korelasi r = 0,608 dengan kadar determinasi
36,9 %.
2. Ada hubungan antara minat siswa dalam belajar ekonomi dengan prestasi
belajar ekonomi di SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran
2010/2011 yang dibuktikan dari hasil perhitungan koefesien korelasi r = 0,812
dengan kadar determinasi 65,9 %.
3. Ada hubungan antara lingkungan keluarga dan minat siswa dalam belajar
ekonomi dengan prestasi belajar ekonomi di SMA Negeri 01 Seputih Raman
Tahun Pelajaran 2010/2011 yang dibuktikan dari hasil perhitungan koefesien
korelasi multiple R = 0,816 dengan kadar determinasi 66,5 %.Tri Ariyani 06430310382016-01-21T03:45:22Z2016-01-21T03:45:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18567This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/185672016-01-21T03:45:22ZTINJAUAN HISTORIS TENTANG BENTENG MARLBOROUGH
SEBAGAI TEMPAT USAHA DAGANG INGGRIS
DI BENGKULU TAHUN 1714-1719Abstrak
Usaha perdagangan bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, Perancis, Belanda
dan Inggris ke Indonesia khususnya di daerah Bengkulu tidak lepas dari usaha
untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan
yang diperlukan oleh orang Barat dari negara-negara Timur. Bangsa Eropa dan
para pedagang dari suku lain lebih memilih Bengkulu untuk dijadikan tempat
berlabuhnya para pengusaha dagang dikarenakan letak geografis daerahnya yang
strategis dan Bengkulu sebagai daerah penghasil rempah-rempah seperti: lada,
pala, cengkeh, kopi dan tanaman lain yang cukup laku dipasaran dunia.
Kolonial Inggris masuk ke Bengkulu pada tahun 1685 dan pada tahun 1714
Inggris mendirikan benteng Marlborough dimaksudkan sebagai benteng
pertahanan untuk mempertahankan kekuasaan Inggris di kawasan pantai barat
Sumatera dari ancaman Belanda. Selain itu juga dimaksudkan untuk
mempertahankan daerah Bengkulu sebagai daerah monopoli lada dan pusat
perdagangan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah usaha dagang
Inggris di Bengkulu pada tahun 1714 – 1719? Tujuan dari penelitian yaitu untuk
mengetahui Usaha dagang Inggris (EIC) di Bengkulu, dan untuk mengetahui
sejarah keberadaan Inggris di Bengkulu tahun 1714-1719. Metode penelitian yang
di gunakan adalah metode penelitian historis dengan teknik pengumpulan data
melalui teknik kepustakaan dan teknik observasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data kualitatif.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Pemerintah Inggris datang ke Indonesia
khususnya di Bengkulu bertujuan untuk memperluas usaha dagang di Bengkulu
dari tahun 1714-1719 melalui EIC(East india company) perusahaan dagang
terbesar di nusantara pada saat itu.. Tujuan utama bangsa Inggris datang adalah
untuk memperkuat kedudukan dari ancaman kolonial Belanda, Kesultanan Banten
serta untuk mengatasi kemungkinan ancaman pemberontakan rakyat yang merasa
tertekan oleh politik penjajahan yang mereka jalankan. Dengan cara memegang
monopoli perdagangan di Bengkulu.Desmita Sabela 06430330072016-01-21T03:44:32Z2016-01-21T03:44:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18557This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/185572016-01-21T03:44:32ZPROPORSI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PEMETIK TEH
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII TERHADAP PENDAPATAN
TOTAL RUMAH TANGGA DI KELURAHAN GUNUNG
DEMPO KECAMATAN PAGAR ALAM SELATAN
PROPINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2010Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang proporsi pendapatan ibu rumah
tangga pemetik teh di PT Perkebunan Nusantara VII terhadap pendapatan total
rumah tangga di Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan
Propinsi Sumatera Selatan, dengan titik tekan kajian pada jumlah tanggungan,
pendapatan kepala keluarga, pengeluaran rumah tangga, pendapatan ibu rumah
tangga dan proporsi terhadap pendapatan total rumah tangga, serta pemenuhan
kebutuhan pokok rumah tangga.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jumlah responden dalam
penelitian ini sebanyak 35 orang. Pengumpulan data dengan teknik observasi,
wawancara, kuesioner untuk data primer dan dokumentasi untuk data
sekunder. Analisa data dengan menggunakan tabulasi frekuensi dan presentase
sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan hasil
penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa : (1) 80% kepala rumah tangga
memiliki rata-rata jumlah tanggungan banyak yaitu 5 orang. (2) Rata-rata
pendapatan kepala keluarga sebesar Rp 494.514/bln. (3) Dengan rata-rata
pengeluaran sebesar Rp 1.135.114/bln, yang berarti pengeluaran rumah tangga
lebih besar dari pendapatan kepala rumah tangga. Dari pendapatan kepala
keluarga hanya mampu memenuhi 40% terhadap pemenuhan kebutuhan pokok,
sedangkan terhadap pendapatan total kepala rumah tangga hanya menyumbang
41%. (4) Rata-rata pendapatan ibu rumah tangga sebesar Rp 716.636/bln, atau
mampu menyumbang sebesar 59% terhadap pendapatan total, sedangkan untuk
pemenuhan kebutuhan pokok ibu rumah tangga menyumbang 58%. (5) Bahwa
dengan meningkatnya pendapatan total keluarga, berarti proporsi untuk
pemenuhan kebutuhan pokok meningkat dari 40% menjadi 58% setelah ibu
ikut bekerja mencari nafkah.Purwaning Tyas 06430340272016-01-15T03:47:47Z2016-01-15T03:47:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17744This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/177442016-01-15T03:47:47ZPERANAN INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY (IAEA)
DALAM PENGAWASAN PENGEMBANGAN ENERGI NUKLIR
UNTUK TUJUAN DAMAI
Energi nuklir memiliki potensi menyediakan pasokan energi dengan biaya efektif
dan efisien secara langsung maupun tidak langsung bagi negara pengembangnya.
Namun, energi nuklir memiliki dualisme yakni, di satu sisi dapat menjadi energi
alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia, namun di sisi lain energi nuklir
dapat ditujukan untuk keperluan militer. Proliferation (pengembangan) senjata
nuklir tentu saja tidak dikehendaki oleh masyarakat internasional, IAEA
(International Atomic Energy Agency) yang dibentuk pada tahun 1957 memiliki
misi untuk mengawasi penggunaan energi nuklir dunia berdasarkan statutanya.
Tujuan utama IAEA adalah untuk membantu perlucutan dan pemusnahan senjata
nuklir dari muka bumi; serta untuk membantu negara-negara di dunia
mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai. Instrumen penting dalam
peranan IAEA untuk mengurangi proliferasi senjata nuklir di dunia adalah NPT.
NPT (Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons), dan protokol
tambahannya safeguards system, merupakan alat terpenting untuk menjaga
keamanan dan perdamaian dunia, khususnya dari ancaman perang nuklir dan
pengembangan energi nuklir bukan untuk tujun damai.
Permasalahannya, bagaimanakah peranan IAEA di dalam pengawasan
pengembangan energi nuklir di dunia berdasarkan statuta IAEA 1957?, dan
sejauhmana IAEA menerapkan safeguard system dalam peran pengawasannya
terhadap pengembangan energi nuklir di negara-negara pengembang energi
nuklir? , sedang metode yang digunakan adalah yuridis normatif dan deskriptif
analisis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan IAEA untuk mengurangi proliferasi
(pengembangan) senjata nuklir adalah dengan mempromosikan energi nuklir
untuk tujuan damai sehingga nuklir tidak digunakan sebagai senjata sehingga
mengancam perdamaian dunia, IAEA juga melakukan kerja sama dengan negaranegara anggotanya mencegah hal-hal yang dapat menciptakan proliferasi, serta
membentuk berbagai peraturan internasional berupa traktat, konvensi, protokol,
dan peraturan internasional lainnya di bidang nuklir sebagai instrumen/dasar
hukum bagi setiap kegiatan dan tindakan tenaga nuklir untuk tujuan damai. Selain
itu negara non-nuklir yang menjadi peserta pada traktat non proliferasi (NPT)
akan menerima peraturan pengamanan/pengawasan (safeguard system) dari Badan
WIM BADRI ZAKI
Tenaga Atom lnternasional (IAEA) dan untuk itu antara negara peserta dan IAEA
akan dibuat persetujuan mengenai pengamanan/pengawasan itu secara terpisah
pada setiap negara peserta, yang pada gilirannya sampai pada perjanjian tentang
perlucutan senjata secara lengkap dan menyeluruh di bawah pengawasan IAEA
yang ketat dan efektif dengan cara memberikan laporan berkala setiap tahunnya
kepada IAEA berkenaan aktivitas pengembangan energi nuklirnya. Pemberian
sanksi administratif, sampai dengan embargo dilaksanakan oleh dewan keamanan
PBB (security council of united nations) melalui resolusi kepada negara-negara
yang melanggar ketentuan perjanjian internasional terkait kenukliran yang
dilaporkan oleh IAEA.
Kata kunci : Peranan IAEA, Pengawasan, dan Pengembangan energi nuklir.WIM BADRI ZAKI 05120111522016-01-15T03:09:41Z2016-01-15T03:09:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17795This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/177952016-01-15T03:09:41ZTEKNIK DAN TAKTIK INTEROGASI DALAM PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA TERORISMEPemerintah Indonesia menyadari sedemikian besar kerugian yang ditimbulkan
oleh sesuatu tindak terorisme serta dampak yang dirasakan secara langsung oleh
Indonesia sebagai akibat dari Tragedi Bom Bali I, merupakan kewajiban
pemerintah untuk mengusut tuntas Tindak Pidana Terorisme itu dengan
memidanakan pelaku dan aktor intelektual dibalik peristiwa tersebut. Setelah
mengesahkan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Teorisme kemudian
pemerintah melalui Kepolisian Negara Indonesia sebagai salah satu instrumen
membentuk Detasemen Khusus 88 Anti Teror. Selain sebagai detasemen
penyergap para pelaku Tindak Pidana Terorisme seperti tugas kepolisian pada
umumnya Detasemen 88 juga bertugas sebagai sebagai penyidik suatu perkara.
Seperti undang-undang pidana yang lain, Undang-Undang Pemberantasan Tindak
Pidana Terorisme juga tidak mengatur cara penyidik dalam menghadapi,
mengolah dan mengembangngkan keterangan dari para tersangka tindak pidana
terorisme yang membohong, membangkang dan sebagainya, sehingga diperlukan
suatu teknik dan taktik interogasi agar seorang penyidik akan memiliki suatu
keyakinan bahwa pengakuan yang didapat akan menyingkapkan kebenaran. Pada
skripsi ini mengangkat tentang, teknik dan taktik penyidik kepolisian dalam
penyelidikan tindak pidana terorisme, teknik dan taktik interogasi dalam
penyidikan tindak pidana terorisme, dan faktor-faktor penghambat penrapan
teknik dan taktik interterogasi penyidikan tindak pidana terorisme.
Penelitian ini dilakukan di Detasemen 88 Anti Teror Kepolisian Daerah Lampung
terhadap 2 (dua) orang penyidik sebagai responden serta ditambah salah satu
dosen Fakultas Hukum Unila. Penulis menggunakan metode pendekatan secara
yuridis normatif dan yuridis empiris, dan dengan dua jenis data yaitu data primer
yang diperoleh dari wawancara serta data sekunder yang diperoleh melalui studi
kepustakaan. Pada sampel penelitiannya, diambil dari beberapa orang populasi
secara purposive sampling. Data yang diperoleh dengan cara editing, klasifikasi
data dan sistematika data.DEDDY FAISAL 0612011112