Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T10:43:15ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2017-03-02T04:09:15Z2017-03-02T04:09:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25921This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/259212017-03-02T04:09:15ZPENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN POLA SPASIAL GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XII IPS1
SMA YASMIDA AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2015/2016Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pola spasial Geografi
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery
Learning. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kegiatan penelitian ini
dilaksanakan sebanyak tiga siklus, tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi, yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Subjek penelitian adalah seluruh siswa di kelas XII IPS1 SMA
YASMIDA Ambarawa Tahun Pelajaran 2015-2016 sebanyak 19 siswa. Alat
pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan pemahaman pola spasial
Geografi dan tes hasil belajar yang berupa soal pilihan ganda. Data dari hasil
observasi dan tes formatif di setiap siklus menjadi dasar atau bahan perbaikan pada
siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat peningkatan
pemahaman pola spasial Geografi siswa yang terlihat dari meningkatnya hasil
belajar siswa disetiap siklus setelah penggunaan model Discovery Learning pada
pembelajaran Geografi.
Kata Kunci: Pemahaman Pola Spasial Geografi, Hasil Belajar, Discovery Learning (1423031063) YULIA PRASETIYOWATIyuliaprasetyowati@gmail.com2015-07-10T02:11:37Z2015-07-10T02:11:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10962This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/109622015-07-10T02:11:37ZPENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ISLAM YPI 2 METRO TAHUN PELAJARAN 2010/2011Pembelajaran di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang bermuara pada usaha pencapaian tujuan. Tujuan tersebut adalah mendewasakan anak didik, baik dari segi jasmani, penguasaan ilmu pengetahuan maupun kedewasaan yang bersifat rohaniah. Untuk mencapai semua itu maka suatu pembelajaran harus didasarkan standar tertentu yang merupakan standar pencapaian peserta didik. Ujian sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan.Uraian di atas menunjukkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (Depdiknas, 2006 : 4).
Tujuan peneitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa melalui peanerapan model pembelajaran STAD. (2) Untuk mengetahui model pembelajaran STAD dalam meningkatkan aktivitas belajar. (3) Untuk mengetahui model pembelajaran STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP YPI 2 Metro dengan menggunakan subjek siswa kelas VIIIA sebanyak 34 siswa.
Untuk mengumpukan data dalam penelitian ini dihgunakan metode tes, dan metode observasi obserbvasi. Berdasarkan analisis dan pebahasan dengan menggunakan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1). Penerapan model pembelajaran Cooperative tipe STAD dengan melaporkan hasil kerja kelompok secara berkeliling antar kelompok pada Standar Kompetensi (SK) Mengenal penyimpangan sosial, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kelas VIIIA SMP Islam YPI 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012.
2). Penerapan model pembelajaran Cooperative ripe STAD dengan pemberian tugas yang berbeda untuk setiap kelompok pada Standar Kompetensi (SK) Mengenal penyimpangan sosial, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kelas VIIIA SMP Islam YPI 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012.
3). Penerapan model pembelajaran Cooperative tipe STAD dengan pemberian tugas yang berbeda untuk setiap kelompok dan melaporkan hasil kerja kelompok berkeliling antar kelompok pada Standar Kompetensi (SK) Mengenal penyimpangan sosial, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Kata kunci: Motivasi, aktivitas dan hasil belajar.
Learning ini school is series of even that lead tothe achievement of goals. The goal is to students
Maturity,both in terms of physical,science and spritual maturity. To achieve all of that then a certain
Standard must be based learning that is student achievement standards. Exam school is to recogniti
On for learning achivement and it is one of the graduation requirements. The description above shows that the educational level curriculum (KTSP) elementary and secondary education organized
By the education unit based on the guidelines developed by national standars bodies (BSNP).
The purpose of this observation is : (1) Determine the level of student motivation through STAD model application. (2) find the model STAD in enhancing learning activities. (3) Determine the STAD model of the boost student learning outcomes. This study was conducted in JHS YPI 2 Metro by using the subject as many as 34 students a class VIII A.
1) To collect data in this observation, used test methods, and other observation methods.
Based on the analysis and discussion by using data reduction step, data presentation and conclusion it can be concluded that:
Application of STAD Cooperative learning model by reporting the results of the group work in the group at standards of competency (SK) Know the social deviation, and understanding the factors that influence students of class VIIIA JHS YPI 2 Metro school year 2010/2011.
2) Application of STAD Cooperative learning model by giving different tasks for each group on the standarts of competency (SK) Know the social deviation, and understanding the factors that influence students of class VIIIA JHS YPI 2 Metro school year 2010/2011.
3) Application of STAD Cooperative learning model by giving different tasks for each group and report on the work in batches around between groups of standard of competency (SK) Know the social deviation, and understanding the factors that influence students of class VIIIA JHS YPI 2 Metro school year 2010/2011.0923031033 Nurbaiti2015-04-06T04:43:20Z2015-04-06T04:43:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6647This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66472015-04-06T04:43:20ZPERILAKU KAUM MUDA DALAM KONFLIK
(STUDI KASUS DI KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN)ABSTRAK
PERILAKU KAUM MUDA DALAM KONFLIK
(STUDI KASUS DI KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN)
Oleh
DEWI SRI LENI INDAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antar kaum muda dan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pemicu konflik serta untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan kaum muda untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara mereka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian ini yaitu hubungan antar kaum muda kurang berjalan dengan baik dikarenakan perilakunya yang sering melanggar norma, baik norma kesopanan, norma agama, norma kesusilaan, norma adat dan norma hukum. Didalam pergaulannya sehari-hari sering timbul perselisihan dan kesalah pahaman yang berdampak timbulnya konflik. Minum-minuman keras, serta faktor pendidikan dan ekonomi yang lemah dianggap sebagai pemicu utama timbulnya perselisihan. Selain itu faktor etnik dan keberpihakan aparat turut memicu timbulnya perselisihan yang ada. Untuk menyelesaikan perselisihan yang berdampak terhadap timbulnya konflik diharapkan kepada kaum muda untuk mampu mengendalikan emosinya, serta mangkin mendekatkan diri kepada tuhannya dan meningkatkan potensi yang ada didalam dirinya. Kepada pemerintah dan pihak-pihak yang terkait termasuk aparat keamanan, diharapkan mampu untuk bersikap tegas, tidak berpihak serta cepat dalam menanggulangi konflik yang ada diharapkan menjadi solusi terbaik untuk menjaga kestabilan kehidupan masyarakat yang dipimpinnya. Keberadaan tokoh adat yang memiliki posisi lebih tinggi dari sebuah kepemerintahan, seharusnya bisa memberikan solusi ketika ada permasalahan yang menyangkut etnis. Orang tua diharapkan mampu untuk mengawasi, memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari serta berupaya untuk memahami bagian pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh kaum muda.
Kata kunci: perilaku, kaum muda dan konflik
ABSTRACT
BEHAVIOR OF YOUTH IN TRIGGER CONFLICT
(CASE STUDY IN THE MIRROR DISTRICTS PADANG PESAWARAN)
By
DEWI SRI LENI INDAH
Abstract. This research aims to determine how the relationship between young people and to know what are the factors that trigger conflict and to know what is being done to resolve the conflict youth that occurred between them. The method used in this study is a qualitative case study approach.
The result of this research is the relation among the youth doesn’t run well because of the attittudes that disobey the norm of culture and law. In daily interaction often leads to clashes and misunderstandings that will affect the conflict. Many of the factors that contributed to the conflict. The emotions of young people who are still unstable causing them easy to do perversity. Drinking, as well as educational and economic factors are weak regarded as a major trigger of the dispute. In addition, factors and alignments tribal officials also trigger the onset of an existing dispute. To resolve disputes that affect the conflict is expected to youth to be able to control his emotions, and to make them closer to god and increase the potential that exists within him. To the government and relevant parties, including the security forces, expected to be able to be firm, impartial and fast enough to overcome the conflict is expected to be the best solution to maintain the stability of people's lives they lead. The presence of traditional leaders who have a higher position than a government, should be able to provide a solution when there are problems related to ethnicity. Parents are expected to be able to supervise, provide a good example in everyday life and seeks to understand the part of growth and development experienced by young people. This research is hoped can improve of PKn’s materials of the character education currriculum for the 1st grade of SMA/MA, especially in Basic Competence of the similarity of citizen’s right without differenciating of religion, gender, culture and ethnic.
Keywords: behavior, youth and conflictSri Leni Indah Dewidewisrileniindah@rocketmail.com2015-04-02T02:41:40Z2015-04-02T02:41:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7761This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77612015-04-02T02:41:40ZPENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK
MENINGKATKAN NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VIII.A
SMP NEGERI 2 PUGUNG
TAHUN PELAJARAN
2012/2013ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimakankah penggunaan metode
diskusi kelompok untuk meningkatkan nilai karakter peserta didik di Kelas VIII.A
SMP Negeri 2 Pugung. Metode yang digunakan adalah Penelitian tindakan kelas.
Obyek Penelitian adalah siswa kelas VIII.ASMP Negeri 2 Pugung Tahun
Pelajaran 2012/2013 sebanyak 30 siswa. Data tentang nilai karakter peserta didik
diperoleh melalaui lembar observasi yang dilakukan oleh observer ketika guru
melakuakan pembelajaran. Sedangkan data tentang kemampuan pelaksanaan
pembelajaran guru diperoleh melalaui Lembar IPKG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok
dapat meningkatkan nilai karakter peserta didik dalam pembelajaran IPS. Hal ini
dapat dibuktikan dengan Peningkatan nilai karakter peserta didik dari siklus ke
siklus. Pada siklus 1 peserta didik yang mencapai nilai karakter hanya 10 siswa
atau 33,3%. Pada siklus ke 2 meningkat menjadi 15 siswa atau 50 %. Dan pada
sikluus ke 3 meninggkat menjadi 26 siswa atau 87%.
Kemudian mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari
siklus ke siklus juga semakin baik.hal ini dapat dilihat dari siklus I guru
memperoleh nilai 64 pada siklus II memperoleh 74, dan pada siklus III
memperoleh nilai 83. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maka semakin baik pula nilai karakter
siswa yang diperoleh.
Kata kunci: Diskusi kelompok, nilai karakter, Pembelajaran IPS.
ABSTRACT
The aim of the research was to know the use of discussion method to increase the
students’ character value at the eighth A class of junior high school No. 2 Pugung.
The method used at this research was classroom action research. The objects of
the research were 30 students of the eighth A class of Junior High School No. 2
Pugung in academic year 2012/2013. The data of the students’ character value
were taken from observation sheet that conducted by the observer when the
teacher was teaching. Whereas, the data of the the teacher’s ability in conducting
the learning process was taken from IPKG sheet.
The result of the research showed that the use of group discussion can increase the
students’ character value in social subject. The result was proven from the
increasing of the students’ character value from a cycle to another cycle. At the
first cycle the students who achieved the character value only 10 students or
33.3%. At the second cycle it increased to 15 students or 50%, and the last cycle,
it increased to 26 students or 87%.
Then, the learning and teaching process that was conducted by teacher from one
cycle to another cycle was good. It was proved from the first cycle the teacher got
64, at the second cycle got 74, and at the third cycle got 83. It shows that the
better teacher conducts the teaching and learning process the better character
value students achieve.
Key word: group discussion, character value, Social studies0923031021 Indrawantosi,ndoro@yahoo.com2015-03-30T08:33:12Z2015-03-30T08:33:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7778This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77782015-03-30T08:33:12ZPEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMPPenelitian ini bertujuan meningkatkan kreatifitas dan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dengan model Inkuiri Sosial yang diterapkan dalam proses pembelajaran IPS yang menekankan pada proses mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan sebagai upaya memahami materi pelajaran serta meningkatkan kreativitas dan berpikir kritis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif dengan teknik persentase, kemudian dilakukan pemaknaan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada : (1) kreatifitas siswa, yaitu sebesar 63% pada siklus I, 77% pada siklus II, dan 80% pada siklus III, kreatifitas belajar siswa, indikator tercapai pada siklus kedua begitupun pada siklus tiga hasilnya semakin baik. (2) berfikir kritis 65% pada siklus I, 76% pada siklus II, dan 80% pada siklus III, cara berfikir kritis peserta didik pada siklus kedua indikatornya juga sudah tercapai selanjutnya siklus tiga semakin meningkat. Implikasi, berdasarkan hasil temuan adalah penggunaan model inkuiri sosial dapat meningkatkan kreatifitas dan peningkatan berpikir kritis siswa.
Kata kunci : Berpikir Kritis, Kreativitas, Model Pembelajaran Inkuiri Sosial.
This research aims to improve creativity and students’ critical thinking in social studies learning through inquiry social learning model. Method of this research is Classroom Action Research (CAR) which is consists of three cycles, every cycle includes planning, implementation, observation and reflection. Through social inquiry model which is focused on searching and finding own answers towards problems in understanding lesson and improving creativity and critical thinking. Data collecting technique used questionnaires and observation. Data was analyzed descriptive by percentage techniques, and then was done qualitative. Result of research shown there are improvement at: 1) students’ creativity is about 63% at cycle 1, at cycle II is 77%, and 80 % at cycle III, students’ study creativity
Indicator has been achieved at second cycle at third cycle the result is better. (2) critical thinking is 65% at cycle I, 76% at cycle II, and 80% at cycle III, students critical thinking at second cycle, the indicators has been reached and at third cycle better. According to the result is using of social inquiry model can improve creativity and students’ critical thinking.
Key words : critical thinking, creativity, social inquiry learning model.1223031012 Fauziyahfauziyah_zaky@yahoo.com2015-03-12T07:40:37Z2015-03-12T07:40:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7668This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76682015-03-12T07:40:37ZSTUDI KASUS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
BAGI ANAK PENYANDANG MASALAH SOSIALAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk : untuk mengetahui bagaimana pembelajaran IPS dilaksanakan pada sekolah yang siswanya menyandang permasalahan sosial. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh : 1) Pembelajaran IPS dijalankan pada sekolah yang memiliki persoalan sosial pada siswanya seperti di Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam ini, ternyata tidak maksimal. Kendala keterbatasan sarana dan prasarana menjadi faktor utama. Pembelajaran IPS berlangsung hanya tergantung kepada LKS buatan penerbit. Akibatnya kurikulum bukan merupakan acuan utama, akan tetapi kebersediaan guru mengajar menjadi faktor kunci. 2) Kekhasan pembelajaran IPS yang dlaksanakan pada Sekolah yang siswanya memiliki permasalahan sosial, ialah pada proses pembelajaran. Dominasi guru sangat tinggi, dan siswa tidak banyak menunjukkan kreasi. Hal ini disebabkan, di samping faktor keterbatasan seperti point pertama, juga disebabkan oleh jam belajar yang tergantung dengan kesiapan murid menerima pelajaran. Pada waktu-waktu tertentu ternyata siswa justru memaksa guru untuk tidak melaksanakan pembelajaran, karena ada kegiatan lain ditempat lembaga lain. 3) Gambaran siswa dan guru dalam pembelajaran IPS yang dilaksanakan pada sekolah yang memiliki siswa menyandang masalah sosial. Ternyata materi IPS tidak menyentuh aspek pembentukan nilai-nilai kebangsaan. Instrumen pembelajaran seperti upacara bendera tidak pernah dilaksanakan. Hal ini terjadi karena lembaga pendidikan tidak menyediakan ruang dan waktu agar proses pembelajaran ini berlangsung.
Kesimpulan pada penelitian ini: 1) Pembelajaran IPS pada sekolah ini tidak maksimal. Keterbatasan sarana dan prasarana menjadi faktor utama. 2) Kekhasan pembelajaran di sekolah ini adalah guru lebih banyak menggunakan LKS karangan penerbit sebagai bahan ajar.
Kata Kunci : Pembelajaran IPS, Siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam, masalah sosial
Abstract
This study aims to: to determine how learning social studies conducted in schools whose students bear the social problems. This type of research is qualitative ethnographic approach.
Based on the results obtained: 1) Learning Social Studies run at schools with social problems in their students in Madrasyah Tsanawiyah Nurul Islam, it was not optimal. Lack of adequate facilities and infrastructure becomes a major factor. Social learning takes place only dependent on artificial student worksheet publisher. As a result, the curriculum is not a main reference, but the willingness of teachers to teach a key factor. 2) The specificity of the implemented learning social studies in schools whose students have social problems, is in the process of learning. The dominance of teachers is very high, and many students do not show creations. This is due, in addition to factors such as the limitations of the first point, also caused by hours of learning that depend on the readiness of the students receive lessons. At certain times it turns out students actually forcing teachers to not implement learning, because there are other activities in place of other institutions. 3) Description of the students and teachers in teaching social studies conducted in schools that have students bear the social problems. It turned out not to touch the Social Studies material aspects of the formation of national values. Learning instruments such as flag ceremonies, extracurricular activities, were never implemented. This happens because the institution does not provide space and time for the learning process is underway.
Conclusion on this research: 1)Social Studies Learn in this school is not maximum. Limitedness of means and infrastructure has become main factor. 2) Characteristics learning in this school is teacher used to utilize a student worksheet from publisher as material teaching.
Keywords: Learning social studies, student in Madrasyah Nurul Islam, and social problems.1223031021 Inayatullah Wijayantiinayatullah.wijayanti@yahoo.com2015-02-13T08:01:45Z2015-02-13T08:07:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7083This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70832015-02-13T08:01:45ZPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNGThis research was aimed to know that using of audio visual media could increase
motivation and learning outcome of History subject in the tenth grade’s students of
SMA Negeri 9 Bandar Lampung by using Inquiry learning model. Method which used
in this research was Penelitian Tindakan Kelas (PTK). It was consist of three cycles,
each cycles has planning, implementation, observation, and reflection. Data as
collected using observation sheet and test learning outcome’s sheet. Data was
analyzed descriptively using percentage technique, then got that meaning qualitively.
Result of this research showed that there was an increasing on: (1) student’s
motivation to learn, which 56,25% on 1st cycle, 74,19% on 2nd cycle, and 90% on 3rd
cycle, (2) student’s learning outcomes in cognitive aspect increased from average
value 69,53 on 1st,cycle,73,71 on 2nd cycle, and 80,66 on 3rd cycle, in affective aspect
was 56,25% on 1st cycle,74,19% on 2nd cycle, and 90% on 3rd cycle, in psychomotor
aspect increased from average value 70,08 on 1st cycle, 75,18 on 2nd cycle, and 80,59
on 3rd cycle. Implication, based on research result was audio visual media could
increase learninbg motivation, and the increasing motivation of learning could
increase learning outcome.
Keyword : Audio Visual Media. Learning Motivation, Learning Outcomes
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penggunaan media audio visual dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar Sejarah siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandar
Lampung dengan model pembelajaran Inquiry. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, setiap siklus
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik tes dan non tes. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar
pengamatan dan lembar tes hasil belajar. Data dianalisis secara deskriptif dengan teknik
persentase, kemudian dilakukan pemaknaan secara kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan pada : (1) motivasi belajar siswa, yaitu sebesar
56,25% pada siklus I, 74,19% pada siklus II, dan 90% pada siklus III, (2) hasil belajar
siswa ranah kognitif meningkat dari nilai rata-rata 69,53 pada siklus I, 73,71 pada siklus
II, dan 80,66 pada siklus III, ranah afektif, meningkat dari 56,25% pada siklus I, 74,19%
pada siklus II, dan 90% pada siklus III, ranah psikomotor meningkat dari nilai rata-rata
70,08 pada siklus I, 75,18 pada siklus II, dan 80,59 pada siklus III. Implikasi,
berdasarkan hasil temuan adalah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan
motivasi belajar, dan peningkatan motivasi belajar dapat meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci : Media Audio Visual, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar
ABSTRACT
USING OF AUDIO VISUAL MEDIA TO INCREASED MOTIVATION
AND STUDENT’S LEARNING OUTCOMES ON HISTORICAL SUBJECT
FOR THE TENTH GRADE IN SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
By
SUMARTI
This research was aimed to know that using of audio visual media could increase
motivation and learning outcome of History subject in the tenth grade’s students of
SMA Negeri 9 Bandar Lampung by using Inquiry learning model. Method which used
in this research was Penelitian Tindakan Kelas (PTK). It was consist of three cycles,
each cycles has planning, implementation, observation, and reflection. Data as
collected using observation sheet and test learning outcome’s sheet. Data was
analyzed descriptively using percentage technique, then got that meaning qualitively.
Result of this research showed that there was an increasing on: (1) student’s
motivation to learn, which 56,25% on 1st cycle, 74,19% on 2nd cycle, and 90% on 3rd
cycle, (2) student’s learning outcomes in cognitive aspect increased from average
value 69,53 on 1st,cycle,73,71 on 2nd cycle, and 80,66 on 3rd cycle, in affective aspect
was 56,25% on 1st cycle,74,19% on 2nd cycle, and 90% on 3rd cycle, in psychomotor
aspect increased from average value 70,08 on 1st cycle, 75,18 on 2nd cycle, and 80,59
on 3rd cycle. Implication, based on research result was audio visual media could
increase learninbg motivation, and the increasing motivation of learning could
increase learning outcome.
Keyword : Audio Visual Media. Learning Motivation, Learning Outcomes1223031036 SUMARTIsumartiimam@gmail.com2015-02-11T03:39:59Z2015-02-11T03:39:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7013This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70132015-02-11T03:39:59ZPEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN DALAM BIDANG
SOSIAL DAN PENDIDIKANPEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN DALAM BIDANG
SOSIAL DAN PENDIDIKAN
Abstrak
Oleh
Defti Arlen
Sekitar awal abad ke 19 muslim di Yogyakarta belum benar-benar memahami apa itu
Islam. Hal inilah yang mendasari KH. Ahmad Dahlan untuk melakukan pembaruan
dalam bidang sosial dan pendidikan. Penelitan ini adalah penelitan kualitatif. Tujuan
penelitan ini untuk mengetahui pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan menganalisis
sumbangan pemikiranya dalam bidang sosial dan pendidikan. Objek penelitan
adalah pemikiran KH. Ahmad Dahlan. Teknik pengumpulan data mengunakan studi
literatur dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data mengunakan triangulasi.
Teknik analisis data mengunakan Critcal Analysis Discourse (CDA). Berdasarkan
penelitan diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam
bidang sosial dipengaruhi oleh kaum intelek di wilayah Timur Tengah, yang bernama
Sayid Jamaludin Al Afghani. Gerak nyata yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan
yaitu: mendirikan organisasi sosial Muhammadiyah, senantiasa mengajak umat
muslim melakukan sholat ied di tanah lapang, mengubah arah kiblat, serta
menyayangi anak yatim. 2) Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam bidang pendidikan
tidak terlepas pula dari pengaruh luar yaitu Muhammad Abduh. KH. Ahmad Dahlan
tergerak untuk membangun sekolah Islam. Sistem pendidikan mengkolaborasikan
antara sistem pendidikan sekuler dan pendidikan yang hanya mengajarkan agama
saja. Sehinga terbentuklah sekolah agama dan pengetahuan umum pun tetap
diajarkan. Sedangkan metode pendidikan mengunakan metode murid bertanya.
Kata kunci: KH Ahmad Dahlan, pemikiran bidang sosial, pemikiran bidang
pendidikan
Around the early 19th century, Muslims in Yogyakarta have not really understood
what it was Islam. This underlying KH. Ahmad Dahlan to do updates in social and
educational fields. This research is qualitative research. The purpose of this research
is to know the thoughts of KH. Ahmad Dahlan and analyze his contributions in the
field of social and education. The research object is KH. Ahmad Dahlan’s thought.
Getting data techniques are literature study and documentation. Validation techniques
using the Triangulation. Data analysis techniques using the Critical Discourse
Analysis (CDA). Based on the research that has been carried out and obtained the
following results: 1) KH. Ahmad Dahlan’s Thought in the social field is inseparable
from one of factors that affect the intellect in the region of the Middle East, the
character plays an important role when it is Sayid Jamaluddin Al Afghani. Real
motion made Ahmad Dahlan, namely: establishing a social organization
Muhammadiyah, always invites Muslims perform prayers at the Eid musalla,
changing the direction of the Qibla, as well as care for orphans. 2) KH. Ahmad
Dahlan’s Thought in the field of education is inseparable from all outside influence,
namely Muhammad Abduh. KH. Ahmad Dahlan moved to build Islamic school.
Collaboration educational system between the secular education system and
education teach religion only. So formed religious school and common knowledge
taught. While the method using the method of education the pupils asked.
Keyword: KH Ahmad Dahlan, Social Thought, Education Thought1223031007 DEFTI ARLENarlendefti@yahoo.co.id2015-01-09T06:59:08Z2015-01-09T06:59:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6355This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63552015-01-09T06:59:08ZPENGEMBANGAN MODEL SIMULASI BREAK PICTURE BERBASIS NILAI PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 5 METROTujuan penelitian ini mengembangkan model Simulasi Break Picture Berbasis
Nilai, dimaksudkan untuk menarik minat siswa dalam peningkatan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan; dengan memadukan metode simulasi dan model
picture and picture yang dimodifikasi menjadi break picture. Media Picture
yang dipilih, berbasis Nilai; disebut model Simulasi Break Picture Berbasis
Nilai. Metode penelitian menggunakan Research and Development (R and D).
Produk penelitian pengembangan ini yaitu model desain, bahan ajar dan media.
Hasil penelitian menunjukkan Perhitungan ttes, taraf signifikansi 5%, dengan
teknik before and after; menunjukkan ttes = 20,880; jika diperbandingkan dengan
ttab setelah diinterpolasi 2,002; maka terlihat ttes > ttab. Perbandingan dengan
Kelas Kontrol, taraf signifikansi 5%, menunjukkan ttes = 5.971; jika
diperbandingkan dengan ttab setelah diinterpolasi 2,002; terlihat ttes > ttab; dengan
efektivitas model yaitu Gain 2,00; atau 1, 48 x Konvensional.
Kata kunci: model, Pendidikan Kewarganegaraan, Simulasi Break Picture.1223031042 Wardayasdayaguna@yahoo.co.id2014-11-14T02:17:19Z2014-11-14T02:17:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5292This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/52922014-11-14T02:17:19ZPOTENSI PANTAI SAWMILL SEBAGAI OBJEK WISATA
DI PEKON KARANG ANYAR KECAMATAN WONOSOBO
KABUPATEN TANGGAMUSTujuan Penelitian untuk mengetahui Potensi Pantai Sawmill sebagai Objek Wisata di Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Khususnya keindahan alam, sumber daya ikan, dan aksesibilitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah Pantai Sawmill. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan teknik scoring.
Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) keindahan alam Pantai Sawmill tergolong cukup indah untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, hal ini dikarenakan Pantai Sawmill memiliki panorama alam yang indah dan kebersihan pantai masih terjaga. (2) tempat pelelangan ikan cukup berpotensi dijadikan obyek wisata kuliner hasil laut, hal ini dikarenakan harga ikan yang murah serta jumlah tangkapan yang banyak. (3) aksesibilitas menuju Pantai Sawmill belum mendukung potensi yang ada di Pantai Sawmill, hal ini dikarenakan kondisi jalan yang rusak serta lokasi Pantai Sawmill yang terpencil.
Kata kunci : Obyek Wisata, Pantai Sawmill, Potensi.0913034056 Nova Susiantiovasus@yahoo.com2014-11-14T02:17:05Z2014-11-14T02:17:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5300This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53002014-11-14T02:17:05ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK LULUSAN SD
TIDAK MELANJUTKAN KE SLTP DI DESA MARGA BATIN
KECAMATAN WAWAY KARYA KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR TAHUN 2009-2012B.INDONESIA :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor penyebab anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP di Desa Marga Batin Kecamatan Waway Karya Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009-2012. Subjek penelitian adalah orang tua dari anak lulusan SD yang tidak melanjutkan ke SLTP, dengan populasi sebanyak 45 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dalam bentuk tabel persentase sebagai dasar interprestasi dalam mengkaji permasalahan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP di Desa Marga Batin, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009 – 2012 yaitu 1) Pendapatan orang tua rendah yaitu Rp 300.000 – 500.000,–/bulan (57,8 %) dari total responden sebanyak 45 KK, menyebabkan anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP; 2) Tingkat pendidikan orang tua rendah yaitu tamat SD (44 %) dari total responden sebanyak 45 KK, menyebabkan anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP; 3) Jumlah tanggungan anak dalam keluarga sebanyak ≥ 3 anak sebesar 64,4 % dari total responden sebanyak 45 KK, menyebabkan anak lulusan SD tidak melanjutkan ke SLTP; 4) Faktor lingkungan bermain dan faktor jarak tidak mendukung anak lulusan SD untuk tidak melanjutkan ke SLTP.
B. INGGRIS :
This research emphasizes in assessing about the causative factors of Elementary Students who do not continue to Junior High School in Marga Batin Village, Wawai Karya Region, East Lampung District in 2009/2012. Subjects of this research are the parents of graduated elementary school students who do not continue to Junior High School. The research are using descriptive methode. Despite, this research are population research with the total population are 45 families. Data collecting technique which used by the writer are interviewing, documenting and giving questionnaire. Data that have been collected are being analysed in the form of percentage table as the basis interpretation in assessing the problem of formulation.
The result shows that the causative factors of Elementary Students who do not continue to Junior High School in Marga Batin Village, Waway Karya Region, East Lampung District in 2009-2012 are: 1) The low income of parents are around Rp. 300.000,-500.000,- month or 57,8% from the total respondent (45 families). From those total, the occupation as farmer are 57,8 %, trader 31,1% causing the graduated Elementary Students could not continue to Junior High School. 2) Parents who haveLow education level, 44% of them only graduated from Elementary School, make their children as graduated Elementary School Students could not continue to Junior High School. 3) The number of dependent children in the family are ≥ 3 children, around 64,4%, causing the graduated elementary school students could not continue to junior high school. 4) Playing environment and distance factors are not supporting the graduated elementary school students who do not continue to junior high school.0643034018 Indah Novita Dewiindah_novitadewi@yahoo.com2014-11-14T02:16:55Z2014-11-14T02:16:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5304This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53042014-11-14T02:16:55ZDESKRIPSI PETANI KEBUN KARET DI DESA MENANGA JAYA KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan petani kebun karet di Desa Menanga Jaya Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan Tahun 2014. Kajian penelitian ini yaitu luas lahan garapan petani, pengetahuan petani, biaya produksi kebun karet, produksi kebun karet, pemasaran produksi kebun karet dan pendapatan petani.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 503 orang dan sampel diambil sebesar 10% (50 orang) petani kebun karet. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan tabel persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Sebanyak 72% responden memiliki luas lahan sedang (0,5-2ha). Luas lahan seluruh responden 64,25 hektar. (2) Sebanyak 90% responden pengetahuan dari pendidikan informal (pengalaman pribadi, petani lain, keluarga). (3) Sebanyak 86% responden mengeluarkan biaya produksi <Rp3.500.000 per hektar. Biaya produksi yang dikeluarkan seluruh responden Rp175.000.000 per tahun. (4) Sebanyak 72% responden hasil produksi <2.300kg per hektar. Hasil produksi seluruh responden 143.920kg per tahun. (5) Sebanyak 62% responden pemasaran produksi ke pedagang pengumpul. (6) Sebanyak 72% responden memiliki pendapatan ≥Rp7.700.000 per hektar. Pendapatan seluruh responden Rp494.725.000 per tahun.
Kata Kunci : Petani Kebun Karet.0713034031 M. Seftia Rosa Kenamon2014-11-14T02:16:29Z2014-11-14T02:16:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5309This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53092014-11-14T02:16:29ZHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK
DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN
PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1
BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2013-2014Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara, 1) persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan
dengan prestasi belajar, 2) persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru
dengan prestasi belajar dan, 3) persepsi siswa terhadap kompetensi profesional
guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung
Barat tahun pelajaran 2013-2014. Metode penelitian ini adalah metode
korelasional, yaitu metode yang menghubungkan satu variabel dengan variabel
lain. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester genap yang
terdiri dari tiga kelas dan berjumlah 76 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proporsional random sampling. Sebagai sampel, penentuan
responden dilakukan secara random dari masing-masing kelas. Teknik analisis
data menggunakan uji korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh positif yang sangat
signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar geogrfi siswa. Jika
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru
secara bersama positif, maka akan meningkatkan kualitas belajar dan akan
berdampak pada prestasi belajar siswa yang cenderung meningkat. 2) Ada
pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi
pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif
akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. 3) Ada pengaruh positif yang
sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru
dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif akan
mendapatkan prestasi belajar yang tinggi.
Kata Kunci: Kompetensi guru, persepsi, prestasi belajar.1013034015 Rumiasihrumiasih16@yahoo.com2014-11-14T02:15:57Z2014-11-14T02:15:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5315This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/53152014-11-14T02:15:57ZTINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Titik tekan kajian penelitian ini mengenai lokasi relatif pasar, keadaan topografi daerah, jumlah penduduk, dan aksesibilitas lokasi Pasar Bandar Agung yang dilihat dari jarak tempuh, waktu tempuh, dan ongkos yang harus dikeluarkan penduduk untuk menuju ke pasar tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik teknik purposive sample, data dikumpulkan dengan teknik observasi, kuisioner, dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai.
Hasil penelitian membuktikan bahwa : (1) Lokasi relatif tidak mendukung keberadaan pasar. (2) topografi mendukung keberadaan pasar. (3) Jumlah penduduk tidak mendukung terbentuknya pasar. (4) aksesibilitas tidak mendukung terbentuknya pasar.0743034042 ummah nurjannahume.llaz@gmail.com2014-10-30T02:26:36Z2014-10-30T02:26:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4946This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/49462014-10-30T02:26:36ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR KEWIRAUSAHAAN
UNTUK MENJALANKAN USAHA KECIL
KERAJINAN TANGAN
DI SMKPenelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan buku ajar kewirausahaan untuk siswa SMK kelas XII yang menarik dan layak digunakan dalam pembelajaran, dan untuk mengetahui efektifitas buku ajar dalam meningkatkan hasil belajar. Desain dan prosedur pengembangan mengikuti langkah-langkah pengembangan Dick and Carey. Untuk mengetahui efektifitas produk dilakukan dengan Uji Eksperimen Model Pretest-Postest (Control Group Design). Hasil penelitian pengembangan dapat disimpulkan: (1) desain dan sintak buku ajar kewirausahaan yaitu menggunakan 9 langkah model pengembangan Dick and Carey sebagai berikut: mengidentifikasi tujuan pembelajaran, mengidentifikasi analisis pembelajaran, mengidentifikasi karakteristik siswa, tujuan kerja, mengembangkan butir soal, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan dan memilih bahan ajar, merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, merevisi pembelajaran, (2) implementasi menjalankan usaha kecil kerajinan tangan, yaitu menggunakan penilaian portofolio dengan hasil penilaian lima kelompok: sangat baik, sangat baik, cukup, baik dan sangat baik, (3) pengujian efektifitas bahan ajar kewirausaha, yaitu hasil penilaian ahli materi, ahli desain, siswa dan guru kewirausahaan terhadap rancangan buku ajar kewirausahaan hasil pengembangan sangat sistematis, cukup konsisten, cukup menarik, sangat sesuai, dan sangat tepat, untuk meningkatkan hasil belajar, sehingga layak digunakan dalam pembelajaran. Rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen yang belajar dengan menggunakan buku ajar hasil pengembangan lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang belajar dengan tidak menggunakan produk hasil pengembangan. Ketuntasan hasil belajar klasikal kelas eksperimen > 65%, sedangkan kelas kontrol ketuntasan belajar klasikal < 65%.
Kata Kunci : buku ajar, kewirausahaan, pengembangan.1223031009 Dwi Lita AstutiDwi.litaastuti@gmail.com2014-10-29T04:50:44Z2014-10-29T04:50:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4932This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/49322014-10-29T04:50:44ZHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN NILAI ANAK DAN USIA KAWIN PERTAMA DENGAN JUMLAH ANAK LAHIR HIDUP PASANGAN PERKAWINAN USIA MUDA DI WAY KANAN
(SEBAGAI KRITIK KEHIDUPAN SOSIAL)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikandengan jumlah anak lahir hidup, hubungan nilai anak dengan jumlah anak lahir hidup, hubungan usia kawin pertama dengan jumlah anak lahir hidup dan hubungan tingkat pendidikan, nilai anak dan usia kawin pertama dengan jumlah anak lahir hidup.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita PUS pasangan perkawinan usia muda yang berjumlah 250 dengan sampel 125 wanita pasangan perkawinan usia muda yang diambil dengan teknik random sampling jenis simple random sampling dengan metode undian di DesaCampanglapan Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara terstruktur dan observasi. Analisis data menggunakan statitik versi 16 yaitu menggunakan Korelasi Ganda dengan signifikansi 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tingkat pendidikan dan usia kawin pertama dengan jumlah anak lahir hidup, terdapat hubungan negatif nilai anak dan usia kawin pertama dengan jumlah anak lahir hidup dan terdapat hubungan negatif tingkat pendidikan, nilai anak dan usia kawin pertama dengan jumlah anak lahir hidup. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif tingkat pendidikan, nilai anak dan usia kawin pertama dengan jumlah anak lahir hidup.
Kata kunci : jumlah anak lahir hidup, nilai anak, tingkat pendidikan, usia kawin pertama
The research to know the relation of education level
and first age marrige with
fertility, relation of children’s value and first age marrige with fertility and
relation of education level, children’s value and first age marrige with fertility.
The method used in the research survey method. The population i
n this research to
250 responden with a total sample size of 125 responden, taken with the sample
random sampling technique. Data collection technique used were question,
interview and observation. To the hypothesis the outher using SPSS. The
approach of t
he research is quantitative research with survey method. Data
analyzis result korelasi ganda with a signifikansi 95%.
The result of research shows that there is a relation of education level and first age
marrige with fertility, relation of children’s val
ue and first age marrige with
fertility and relation of education level, children’s value and first age marrige with
fertility.
Key words
: education level, children value, first age marriage, fertility1223031003 APRIYANTIapriyanti695@yahoo.co.id2014-10-17T02:17:37Z2014-10-17T02:17:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4213This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/42132014-10-17T02:17:37ZSTUDI PERBANDINGAN MORALITAS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPSPeneitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan moralitas antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model VCT dan STAD pada mata pelajaran IPS, (2) perbedaan moralitas siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran VCT dan STAD bagi siswa yang memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran IPS, (3) perbedaan moralitas siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran VCT dan STAD bagi siswa yang memiliki sikap negatif terhadap mata pelajaran IPS, (4) interaksi antara model pembelajaran dan sikap siswa pada mata pelajaran IPS terhadap moralitas siswa. Populasi penelitian ini siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kotabumi tahun pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif dengan desain penelitian treatment by level. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Teknik pengambilan data meliputi observasi, wawancara dan angket. Pengujian hipotesis menggunakan analisis varians dua jalan dan t-test dua sampel independen dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil analisis disimpulkan: (1) ada perbedaan moralitas antara siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran VCT dan STAD pada mata pelajaran IPS, (2) pada siswa yang memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran IPS, moralitas siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran VCT lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD, (3) pada siswa yang memiliki sikap negatif terhadap mata pelajaran IPS, moralitas siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran VCT, (4) ada interaksi antara pengguaan model pembelajaran dan sikap siswa pada mata pelajaran IPS terhadap moralitas siswa.
Kata Kunci : Model pembelajaran VCT, model pembelajaran STAD, moralitas serta sikap sterhadap mata pelajaran1223031038 SYAMSIsyamsi@gmail.com2014-10-17T02:17:32Z2014-10-17T02:17:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4215This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/42152014-10-17T02:17:32ZPENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan model pembelajaran portofolio serta pengamatan berpikir kritis siswa. Alat pengamatan yang digunakan kamera dan video. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, catatan lapangan, lembar tes, dan kamera. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian tindakan kelas, siklus I menggunakan media surat kabar menunjukkan kegiatan guru dan berpikir kritis siswa dalam kategori kurang baik. Siklus II menggunakan media surat kabar, dan internet juga menunjukkan belum mencapai indikator yang diharapkan pada berpikir kritis siswa. Siklus III terjadi peningkatan berpikir kritis siswa menggunakan media surat kabar, internet dan pejabat terkait dalam penggunaan model pembelajaran portofolio. Siswa sudah dapat menganalisis, menghubungkan dan mengevaluasi semua aspek permasalahan,melakukan pemusatan pada bagian permasalahan, mengumpulkan dan mengatur informasi, memeriksa kebenaran informasi,menentukan alasan dari jawaban, mengingat dan menghubungkan dengan pembelajaran yang terdahulu, menarik kesimpulan, serta menganalisis dan merefleksinya secara alami.
Kata kunci: berpikir kritis, model pembelajaran portofolio1123031011 DWIPA FREDY PUTRIdwipafredyputri@gmail.com2014-10-17T02:17:25Z2014-10-17T02:17:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4211This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/42112014-10-17T02:17:25ZBUDAYA DEMOKRASI PADA ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
DI SMAN 1 ABUNG SEMULIPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji budaya demokrasi yang terdapat pada organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan peran sekolah dalam pengembangan budaya demokrasi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan budaya demokrasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengembangan budaya demokrasi pada OSIS di SMAN 1 Abung Semuli berjalan baik dengan dilaksanakannya kultur atau nilai-nilai demokrasi pada OSIS yaitu toleransi, kebebasan berpendapat, keterbukaan, komunikasi, saling menghargai dan kebersamaan. Dalam mengembangkan budaya demokrasi pada OSIS sekolah memberi kebebasan berpendapat, mengajarkan kepada siswa untuk menghargai perbedaan, toleransi, dan melaksanakan pemilihan pengurus OSIS serta menjalin komunikasi dengan siswa. Pengembangan budaya demokrasi pada OSIS didukung adanya sikap saling menghargai perbedaan, guru yang mengajarkan sikap toleransi, sikap percaya diri siswa dalam berpendapat, disiplin, loyalitas pada organisasi, saling percaya dan menyadari kepentingan bersama. Hambatan dalam pengembangan budaya demokrasi adalah tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat pada diri siswa, sikap otoriter dan arogan dari pihak sekolah, sikap tidak mau menerima pendapat orang lain serta sikap merasa luar biasa dibanding teman-temannya.
Kata kunci: budaya, demokrasi, organisasi siswa intra sekolah1223031005 Budi Cahyonobudicahyono7576@yahoo.com2014-10-14T02:21:41Z2014-10-14T02:21:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4084This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40842014-10-14T02:21:41ZTHE DEVELOPMENT OF ECONOMICS SCRABBLE
AS A LEARNING MEDIA IN THE TENTH GRADE STUDENTS
OF SENIOR HIGH SCHOOL AT THE FIRST SEMESTER
ACADEMIC YEAR OF 2013/2014
PENGEMBANGAN SCRABBLE EKONOMI
SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMA KELAS X
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014The purposes of this research were (1) developing the product (of research), that was, the economics scrabble learning media, and (2) knowing the effectiveness of economics scrabble learning media. The research desain was Research and Development Design (R & D). Developing designed followed the steps of Dick and Carey. The population of this research was the tenth grade students of senior high school number four of metro. Sampling technique used in this research was purposive sampling, there were two classes used as sample of the research, they were: tenth-five class (X.5) as experiment class and tenth-one class (X.1) as control class with consideration that these two classes had the same or equal ability. In this research, researcher took two kinds of score, including pretest score - gained before doing teaching and learning process- and post test score- gained after teaching learning process. After that, these result were analyzed by t-test. The scores analyzing result showed that the experiment class that used economic scrabble learning media had better or higher score than the control class that used conventional learning media. The scores rate of experimental class was higher (14,86) than the control class (9,71). From the t-test analyzes, it was gained that the t-count was higher that the t-table, 0,000 < 2,042 and 5,390 > 2,042. So that, we can conclude that there were a effectivity students who used economic scrabble learning media more effective than the students who used conventional learning media.
Key words: Economic Scrabble, Development, Learning Media
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan produk berupa media belajar scrabble ekonomi, dan (2) mengetahui efektivitas penggunaan media belajar scrabble ekonomi. Desain penelitian menggunakan desain Research and Development (R & D). Desain pengembangan mengikuti langkah-langkah Dick and Carey. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 4 Metro. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel yang digunakan sebagai penelitian 2 kelas, yaitu kelas X.5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.1 sebagai kelas kontrol. Pertimbangan pengambilan sampel tersebut adalah kelas yang mempunyai kemampuan relatif sama. Pengambilan nilai dalam penelitian ini terdiri dari nilai pretes dan postes sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran kemudian hasil belajar dianalisis menggunakan t-test.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi (14,86) daripada rata-rata kenaikan hasil belajar kelas kontrol (9,71). Analisis menggunakan t-test diperoleh t-hitung lebih besar dari t-table, 0,000 < 2,042 dan 5,390 > 2,042. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran di kelas eksperimen (menggunakan media belajar scrabble ekonomi) lebih efektif daripada pembelajaran di kelas kontrol (menggunakan media belajar konvensional).
Kata kunci : Media Belajar, Pengembangan, Scrabble Ekonomi1223031047 CHERLEYRIAN NINGSIH2014-10-14T02:21:19Z2014-10-14T02:21:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4080This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40802014-10-14T02:21:19ZIMPROVEMENT ACTIVITIES AND RESULTS OF LEARNING THROUGH IPS PROCESS SKILLS APPROACH TO STUDENT SMP CLASS OF STATE 4 TERBANGGI ACADEMIC YEAR 2013/2014
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 4 TERBANGGI BESAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014This research aims at improving the activity and student learning outcomes in the learning of Social Sciences ( IPS ) using Process Skills Approach . The method used in this research is Classroom Action Research ( CAR), which consists of three cycles , each cycle includes planning , implementation , observation and reflection . Data collection techniques using the techniques of observation and a written test . The results of this study showed an increase in : ( 1 ) student learning activities , indicators achieved in the second cycle as did the three cycles , the better the results , ( 2 ) student learning outcomes , the second cycle indicator has also reached three further cycles of increasing and ≥ 85 % .
Keywords : process skills, learning activities, and learning outcomes
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada: (1) aktivitas belajar siswa, indikator tercapai pada siklus kedua begitupun pada siklus tiga hasilnya semakin baik, (2) hasil belajar siswa, siklus kedua indikatornya juga sudah tercapai selanjutnya siklus tiga semakin meningkat dan ≥ 85%.
Kata kunci:Keterampilan proses, aktivitas belajar, dan hasil belajar1223031060 RITA YUSNELY ARIS2014-10-14T02:19:56Z2014-10-14T02:19:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4070This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40702014-10-14T02:19:56ZUSING HAND OUT WITH AUDIO VISUAL ACCOUNTANCY TO IMPROVE STUDENTS’ MOTIVATION AND BOOKEEPING SKILLED ON ACCOUNTANCY SUBJECT AT XI IPS 1 SMA STATE 1 METRO
PEMANFAATAN HAND OUT DENGAN AUDIO VISUAL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN PEMBUKUANThis research that applied on accountancy subject was backed by the problem of students’ low motivation in learning and bookkeeping skilled. The aim of this research is to increase students motivation and bookkeeping skilled by using hand out audio visual accountancy. The method that used in this research is Class Action Research (CAR) that consist of three cycles. Every cycles covered by planning, implementation, observation and reflection. The technique of data aggregation by using test is to assess cognitive aspects and observation for affective aspects. The result of this research indicated there are increasing on (1) the students’ motivation, the indicators reached on third cycles; (2) the students’ bookkeeping skilled on second cycles, the indicators has reached, on the third cycles more increase and reached ≥ 95%.
Key words : audio visual , motivation, bookkeeping skilled
Penelitian ini pada mata pelajaran akuntansi, latar belakang masalahnya adalah rendahnya motivasi belajar dan keterampilan pembukuan. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan keterampilan pembukuan peserta didik dengan menggunakan hand out audio visual akuntansi. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk menilai aspek kognitif dan observasi untuk aspek afektif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada : (1) motivasi belajar peserta didik, indikator tercapai pada siklus ketiga; (2) keterampilan pembukuan peserta didik pada siklus kedua indikatornya sudah tercapai selanjutnya pada siklus ketiga semakin meningkat dan mencapai ≥ 95%
Kata kunci : audio visual, motivasi, keterampilan pembukuan1223031056 Hurustiati2014-10-14T02:19:09Z2014-10-14T02:19:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4065This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40652014-10-14T02:19:09ZDEVELOPMENT OF REALITY PICTURES MEDIA IN
SOCIAL STUDIES LEARNING AT ELEMENTARY SCHOOL
PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR REALITA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDThe aims of development research are to produce picture media product to learn social studies at natural, artificial feature and dividing time in Indonesia. Other aim is to find out the effectiviness of result development product usage at sosial studies learning. This appoarch is research and development they are sosial studies learning media development. The research used Brog and Gall model, by using product development procedure Dick and Carey. T test sample product is fifth grade of elementary school which is about 64 students. Before t-test testing prototype picture media by media experts and learning experts.
Test result shown that reality picture media get good scoring by learning expert, and good scoring by learning media expert. At small group test shown good response but media layout is still clear enough. At field test, media result scoring shown good response, and the effectiveness of media usage appear from correlation of between student response and media through study achievement significantly. Accordingly, result picture media development is suitable for using in social studies learning at fifth grade of elementary school.
Key word: develpment, media, relity picture, social studies learning.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa media gambar realita untuk pembelajaran IPS pada materi kenampakan alam, buatan serta pembagian waktu di Indonesia dan untuk mengetahui efektifitas penggunaan produk hasil pengembangan media tersebut.
Pendekatan yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Depelopment) dengan mengembangkan media pembelajaran IPS. Langkah yang ditempuh adalah model Borg & Gall, dengan prosedur pengembangan produk menurut Dick and Carey. Sampel uji coba produk adalah siswa kelas V SD yang berjumlah 64 orang. Sebelum uji coba terlebih dulu dilakukan pengujian prototipe media gambar oleh ahli media dan ahli pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukan respon yang baik dan efektif setelah melalui uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil serta uji coba lapangan, Kesimpulanya adalah; (1) hasil penilaian ahli materi, ahli media dan siswa dinyatakan layak digunakan, (2) hasil uji coba produk berupa media gambar realita dinyatakan efektif yang diuji dengan kolerasi kontingensi diperoleh koefisien kontingensi C hitung lebih besar dari nilai produk moment (0,649 > 0,349), Dengan demikian, media gambar hasil pengembangan layak dipergunakan dalam pembelajaran IPS untuk siswa kelas V SD.
Kata Kunci: Pengembangan, media, gambar realita, pembelajaran IPS1223031002 APRILIYANI2014-10-14T02:19:00Z2014-10-14T02:19:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4061This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40612014-10-14T02:19:00ZTHE SOCIAL INTERACTION MODELS IN THE ROLE OF PEERS
TO THE FORMATION OF STUDENTS’ PERSONALITY
IN SCHOOL ENVIRONMENT
MODEL INTERAKSI SOSIAL PERAN TEMAN SEBAYA
DALAM PEMBENTUKAN NILAI KEPRIBADIAN
SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAHThe aim of the research was to describe the social interaction models in the role of peers to the formation of the students’ personality in school environment. The method of this research was descriptive qualitative. The subjects of the research were five students of SMA Negeri 10 Bandar Lampung. The research data were collected by using observation and interviews
The result of this research was the social interaction models in peers provided interrelationship. The social interaction models were formed because of the openness, trust, a sense of comfort, the interests, needs, equality and similarity of motives. The role of peers was take and give, dependency. Friendship was one of process in interaction in which students will experience a process of interrelationship such as the interplay between peers. The roles of peers in this research were (1) friendship provided new information; (2) peers provided information to interact with other friends; (3) the intimacy of friendship relationship with peers. Friends had influence in shaping the personality of the students. Personality was the character of a person in his behavior. The value of personality formed by social interaction models in the role of peers in school environment were welcoming, social caring, tolerance.
Keywords: social interaction models, personality, the role of peers
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model interaksi sosial peran teman sebaya dalam pembentukan nilai kepribadian siswa di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 10 Bandar Lampung sebanyak 5 orang siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan obsevasi dan wawancara.
Adapun hasil penelitian ini yaitu model interaksi sosial teman sebaya memberikan hubungan timbal balik. Model interaksi sosial terbentuk karena adanya keterbukaan, kepercayaan, rasa nyaman, kepentingan, kebutuhan, kesetaraan dan kesamaan motif. Maka peran teman sebaya yang muncul adalah take and give, ketergantungan. Pertemanan sebagai salah satu proses interaksi dimana siswa akan mengalami proses timbal balik misalnya pengaruh-mempengaruhi antar teman sebaya. Peran teman sebaya dalam penelitian ini yaitu (1) pertemanan memberikan informasi-informasi baru; (2) teman sebaya memberikan informasi berinteraksi dengan teman yang lain; (3) keakraban hubungan pertemanan dengan teman sebaya. Teman mempunyai pengaruh dalam membentuk kepribadian siswa. Kepribadian merupakan watak seseorang di dalam perilakunya. Nilai kepribadian yang terbentuk dari model interaksi sosial peran teman sebaya di lingkungan sekolah yaitu bersahabat, peduli sosial, toleransi.
Kata kunci: model interaksi sosial, nilai kepribadian, peran teman sebaya.1223031032 Roseanna Febriyani2014-10-13T03:38:47Z2014-10-13T03:38:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4056This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40562014-10-13T03:38:47ZEFFECT
OF
THE USE OF
STUDENT
PERCEPTION
COOPERATIVE
LEARNING MODEL
N
UMBER HEAD
TOGETHER
LEARNING
AND
MOTIVATION
OF
CREATIVITY
IN
LEARNING
SOCIAL STUDIES
IN
SMP
NEGERI
TUMIJAJAR
TULANG BAWANG BARAT
ACADEMIC YEAR
2012/2013
P
ENGARUH
PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBER HEAD TOGETHER
DAN
MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR IPS
DI SMP NEGERI
TUMIJAJAR
KABUPATEN
TULANG BAWANG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2012/2013Mastery
and
use of
a model
of learning
in the process
teaching
social studies
(IPS)
indispensable
for the achievement of
learning objectives
.
Cooperartive
learning
models
of type
Number Head
Together
(
NHT)
is one
leraning
models
are
expected to increase
students' motivation
and
creativity of
student learning
.
Positive perception of
the
use
of learning
models
NHT
required
in order to create
a fun learning
models
in order to
improve
students' learning
motivation
and
creativity
.
The purpose
of this
study
was
to
clarify the effect
is
students
'perceptions about
the use of
cooperative
learning
models
NHT
and
students'
motivation
to
learn
IPS
student
creativity
.
This research method
is a
survey
,
and
the sample
is
students
who
were in
eighth
grade
, amounting to
67
students
,
the data
collection techniques
used
is
the
questionnaire given to
the
respondents
were
then performed
statistical
analysis of
the data processing
through
.
Based on the results of the study indicate that students 'perceptions about
cooperative learning model NHT has a positive influence
and significant impact
on the
formation of students' learning creativity that is equal to 0216
> 0.211 at
the significance level α = 0.05 level. Students' perceptions about cooperative
learning model NHT has a positive influence
and significant impact on the
formation of student motiva
tion is equal to 0.285
> 0.211 at the significance level
α = 0.05 level. Students' perceptions about cooperative learning model NHT and
student motivation has a positive influence
an
d significant impact on student
learning creativity that is equal to 0.196
> 0.115 at the significance level α = 0.05
level. It can be concluded that that the students' perceptions about cooperative
learning model NHT and student motivation affects creativity social studies
.
Penguasaan dan penggunaan suatu model pembelajaraan dalam proses
pembelajaraan IPS sangat diperlukan demi tercapainya tujuan pembelaja
raan.
Model pembelajaraan koope
r
a
tif tipe
N
umber Head
T
ogether
(NHT)
merupakan
salah satu model pembelajaraan yang diharapkan dapat meningkatkan
motivasi
belajar siswa dan kre
tivitas belajar siswa.
Persepsi positif terhadap
penggunaan
model pembelajaraan NHT diperlukan
dalam upaya menciptakan model
pembelajaraan yang meny
enangkan guna meningkatkan motivasi dan kreativitas
belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
pengaruh
persepsi siswa tentang
penggunaan
model
p
embelajaraan kooperatif tipe NHT dan motivasi belajar siswa
terhadap kreativitas belajar IPS
siswa
, dengan menggunakan m
etode penelitian
survey
,
dan
sampel penelitian ini adalah siswa
SMP Negeri Tumjijajar yang
berada di kelas VIII
yang berjumlah
6
7
siswa
.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah
dengan
kue
sioner yang diberikan kepada respond
en yang
selanjutnya
dilakukan pengolahan data melalui
analisis
statistik
dengan
menggunakan uji regresi
.
Berdasarkan hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa persepsi siswa tentang model
pembelajaran kooperatif tipe NHT mempunyai pengaruh positif, erat dan
signifikan terhadap pembentukan kreativitas belajar siswa
yaitu
sebesar
0,216 >
0,211
atau t
-
hitung lebih besar daripada
t
-
tabel
pada
taraf nyata
α = 0.05.
P
ersepsi
siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT
mempunyai pengaruh
positif, erat dan
signifikan
terhadap pembentukan
motivasi belajar siswa
yaitu
sebesar
0,285 > 0,211
atau t
-
hit
ung lebih besar daripada
t
-
tabel
pada taraf nyata
α
= 0.05.
P
ersepsi siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dan
motivasi belajar siswa
mempunyai peng
aruh positif, erat dan signifikan terhadap
kreativitas belajar siswa
yaitu
sebesar
0,196 > 0,115
atau
f
-
hit
ung lebih besar
daripada
f
-
tabel
pada taraf nyata
α = 0.05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
bahwa persepsi siswa tentang model pembelajaran
kooperatif tipe NHT
dan
motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap kreativitas belajar IPS siswa.
Kata Kunci :
Persepsi, Pembelajaraan kooperatif NHT, Motivasi, Kreativitas1023031085 WAHIDIN2014-10-02T03:36:16Z2014-10-02T03:36:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3698This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/36982014-10-02T03:36:16ZPENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pagelaran tahun ajaran 2012/2013. Metode yang digunakan adalah ex post facto. Populasi sebanyak 250 siswa. Sampel menggunakan proporsional random sampling sebanyak 154 siswa. Data tentang media pembelajaran surat kabar, motivasi dan aktivitas diperoleh melalui angket, sedangkan data prestasi belajar melalui dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan:(1) pemanfaatan media pembelajaran surat kabar terhadap motivasi; (2) pemanfaatan media pembelajaran surat kabar terhadap aktivitas; (3) motivasi terhadap prestasi belajar Ekonomi; (4) aktivitas terhadap prestasi belajar Ekonomi; (5) pemanfaatan media pembelajaran surat kabar terhadap prestasi belajar Ekonomi; (6) pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dan motivasi terhadap prestasi belajar; (7) pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dan aktivitas terhadap prestasi belajar
Kata kunci: media pembelajaran, motivasi, aktivitas, dan prestasi belajar
This research aims to determine the utilization of instructional media newspapers effect in increasing motivation and activities on learning achievement economics student class X SMA Negeri 1 Pagelaran. The method is ex post facto. The population 250 students with a sample size of 154 students, taken with the proportional random sampling. Research data related to the utilization of instructional media newspapers, motivation and activities is obtained through a questionnaire, while the learning achievement is documentation. Hypothesis was analized using path analysis.
The results showed that there was a significant effect of: (1) utilization of instructional media newspapers on motivation; (2) utilization of instructional media newspapers on activity; (3) motivation on learning achievement; (4) activities on learning achievement; (5) utilization of instructional media newspapers on learning achievement; (6) utilization of instructional media newspapers and motivation on learning achievement; (7) utilization of instructional media newspapers and activities on learning achievement.
Key word: instructional media, motivation, activities, and learning achievement
0923031011 ERLIZA SEPTIA NAGARAerlizaseptianagara.ita@gmail.com2014-09-30T07:19:45Z2014-09-30T07:19:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3463This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34632014-09-30T07:19:45ZINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
IPS UNTUK PENGAMALAN NILAI MORAL
SISWA SMP NEGERI 7 KOTABUMIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam pembentukan karakter siswa, bagaimana mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS, dan melihat faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembentukan karakter siswa .
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, deskriptif dengan berbagai macam prosedur. Tempat penelitian pada SMPN 7 Kotabumi. Waktu penelitian bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014. Subjek penelitian dalam hal ini berkaitan langsung dengan upaya guru IPS untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS. Sedangkan objek penelitiannya adalah guru pelajaran IPS, kepala sekolah, guru bimbingan konseling, dan siswa VIII. Teknik pengumpulan data yang dimanfaatkan antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Temuan penelitian ini adalah guru mengupayakan pembentukan karakter siswa, dengan melakukan berbagai macam program antara lain diadakan oleh kepala sekolah kepada guru, oleh guru kepada siswa. Program yang diadakan untuk siswa dilakukan dalam kelas dan luar kelas. Di dalam kelas dengan cara: pertama mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS, kedua mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Ketiga guru menggunakan metode-metode yang dapat memotivasi belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar guru memanfaatkan metode, adapun metode yang digunakan adalah ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, role playing, CTL dan lain sebagainya. Metode yang berpengaruh dalam pembelajaran tersebut adalah ceramah dan diskusi, karena dengan metode yang bervariasi siswa termotivasi sedangkan diluar kelas dilakukan dengan berbagai macam program antara lain kegiatan intrakurikuler dan ektrakurikuler. Program intrakulikuler seperti: upacara bendera, kegiatan iman dan taqwa, sholat berjama’ah. Kegiatan ektrakurikuler antara lain melalui organisasi siswa intra sekolah, penyaluran bakat dan hobi. Adapun faktor pendukung antara lain adalah SDM berkwalitas sarana prasarana lengkap, peran aktif kepala sekolah dan guru, sedangkan faktor penghambat adalah latar belakang siswa berasa dari lingkungan yang berbeda-beda sehingga sulit membentuk karakter siswa seperti: kurangnya pengetahuan moral siswa, penanaman moral siswa kurang optimal, kurang tauladan guru, perawatan sarana dan prasarana kurang maksimal, dan kurangnya perhatian orang tua murid.
Kata kunci: Integrasi, Karakter, Nilai Moral.
This study aims to investigate teacher’s attempts to build student’s characters, the integration of character education into social learning, and supporting and hindering factors in the process of building student’s characters.
This study employed the qualitative descriptive method involving a variety of procedures. The research setting were SMPN 7 Kotabumi. This study was conducted from January to March 2014. The research subjects were social. Science teachers, principlas, guidance and counseling teachers, and students of VIII. The research objects comprised anything related to the attempls made by social science teachers to integrate character education into social science learning. The data were analyzed using the interactive analysis consisting of three step, namely data reducation, data display, and conclusion drawing.
The research findings show that the teachers make attempts to build the student’s characters through a variety of programs, such as those initiated by the principals for the teachers and by the teachers for the students. The programs for the student are conducted inside and outside the classrooms. The programs inside the classrooms are conducted, first, by integrating character education into social science learning; second, by relating learning to daily life;and third, by applying methods that can motivate the students. In the teachingand learning processes, the teachers apply some methods, including varied lecturing, questions and answers, discussions, role playing, CTL methods, and others. The methods that have effects on learning are the lecturing and disccutions methods, because the students ore motivated by a variety of medhods. Meanwhile, the programs outside the classrooms are conducted throught a variety of activities, such as intra-curricular and extra-curricular activities, and saying prayers together. The extra-curricular activities include intra-school students organizations and hobby-and-interest related activities.The supporting factors include qualified human resources, complete infrastructure and facilities, principal’s and other teacher’s active roles in the activities, while the hindering factors include the students varied backgrounds which make it diffcult to build their characters, indicated by the lack of their moral knowledge the inculcations of the student’s moral that is not optimum, the lack of the teacher’s examples, the infrastructure and facility maintenance that is not optimum, and tahe lack of attention from the student’s parents.
Keyword: Integrated, Characters, Moral Value1223031006 Dadang Purwatmajadadangatmaja81@yahoo.com2014-09-30T07:17:06Z2014-09-30T07:17:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3462This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34622014-09-30T07:17:06ZMODEL CONNECTED DALAM PEMBELAJARAN
IPS BERKARAKTERTujuan Penelitian ini adalah (1) menghasilkan Model connected pada mata pelajaran IPS yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMP (2) menganalisis pengujian efektifitas Model Connected pada mata pelajaran IPS di kelas VII semester ganjil di SMPN 2 Bukit Kemuning tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitian ini menggunakan Research and development (R&D). Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Teknik analisis data meliputi: assesment kebutuhan, perencanaan desain produk dan validasi data.
Hasil penelitian menunjukkan (1) pengembangan produk model Connected dalam pembelajaran IPS dikembangkan menggunakan model rancangan penelitian pengembangan mengadopsi langkah-langkah Dick and Carey sebagai model desain pembelajaran, kemudian hasil pengembangan diuji cobakan dengan langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall, yang dilaksanakan melalui 6 tahap, yaitu: membuat analisis kebutuhan, perencanaan atau pengembangan produk, validasi ahli atau reviu ahli, revisi produk, uji terbatas, dan, model jadi dan pelaporan. Validasi ahli melibatkan ahli desain dan ahli materi, sedangkan dalam uji terbatas dilaksanakan uji skala kecil yang melibatkan 2 orang mewakili kelompok tinggi, 2 orang mewakili kelompok sedang, dan 2 orang mewakili kelompok rendah, sedangkan uji skala besar melibatkan 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol.
(2) model Connected dalam pembelajaran IPS efektif digunakan dalam pembelajaran IPS di SMPN 2 Bukitkemuning. Hal ini diketahui dari hasil pretest dan postest bahwa terdapat peningkatan hasil belajar atau peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM di kelas 7A (kelas eksperimen) setelah dilakukan pembelajaran dengan model connected dalam pembelajaran IPS.
Kata kunci: model pembelajaran, model pembelajaran connected, Pendidikan karakter.
The purpose of this research were: (1) produce the connected model in social studies that can be used as an alternative to improve the learning outcomes of students in junior high (2) Connected model to analyze the effectiveness of testing in social studies in grades VII semester in SMP 2 Bukit Kemuning school year 2013/2014. This research method uses Research and development (R & D). The collection of data through observation, interviews, documentation and literature. Data analysis techniques include: needs assessment, planning, product design and validation of data.
Results showed: (1) Connected product development models in social studies learning models developed using the research design development adopted measures as Dick and Carey instructional design model, and then tested with the results of the development steps Borg and Gall development research, conducted through 6 stages, namely: making needs analysis, planning or product development, or expert review of the expert validation, product revision, the test is limited, and, so models and reporting. Validation involves expert design expert and expert material, whereas in limited trials conducted small-scale trials involving 2 groups representing high, 2 representing moderate group, and 2 represent the low group, whereas large-scale test involving one experimental class and control class 1.
(2) Connected model in the IPS learning effectively used in teaching social studies at SMPN 2 Bukitkemuning. It is known from the results of the pretest and posttest that there is an increase in learning outcomes or an increased number of students who achieve KKM in class 7A (experimental class) after the model of connected learning in social studies learning.
Key word : learning model, connected learning model, character education.1223031020 Ignatius Sulistyoignatius_sulistyo@ymail.com2014-09-30T06:29:13Z2014-09-30T06:29:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3583This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35832014-09-30T06:29:13ZDIMENSI KARAKTER DALAM KEGIATAN PRAMUKA
DI SMP PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui bagaimana dimensi karakter siswa terbentuk dalam kegiatan kepramukaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode case study. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi karakter dalam kegiatan pramuka dapat membentuk sikap siswa yaitu: (1) Kegiatan pramuka membentuk ketaqwaan siswa, (2) Kegiatan pramuka membentuk kedisiplinan siswa, (3) Kegiatan pramuka membentuk kejujuran siswa, (4) Kegiatan pramuka membentuk kemandirian siswa, (5) Kegiatan pramuka membentuk tanggung jawab siswa, (6) Kegiatan pramuka membentuk sopan santun dan tata krama serta budi pekerti siswa.
Kata kunci : kualitatif, karakter, pendidikan kepramukaan
This study aims to determine how the dimensions of the students character is formed in scouting activaties. This study used a qualitative approach, the case study method. Methods data collection used in interviews, observation and documentation.
The results of this study indicate that the dimentions of character in the scout can shape the attitudes of studens, namely: (1) the scouts form end student devotion, (2) the scouts will form end student discipline, (3) the scouts form end student honesty, (4 ) the scouts will form end student independence, (5) the scouts form end students responsible, (6) the scouts form end courtesy and etiqutte and manners of students.
Keywords: qualitative, character, education scout.1223031017 Heri Usmantoheriusmanto@ymail.com2014-09-29T02:38:59Z2014-09-29T02:38:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3501This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35012014-09-29T02:38:59ZPEMBINAAN RASA NASIONALISME DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT)Penelitian ini pada mata pelajaran PKn, latar belakang masalahnya adalah rendahnya rasa nasionalisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk pembinaan rasa nasionalisme dengan menggunakan model pembelajaran VCT. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk menilai aspek kognitif dan observasi untuk aspek afektif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada : (1) hasil belajar peserta didik, indikator tercapai pada siklus ketiga; (2) pembinaan rasa nasionalisme peserta didik pada siklus kedua indikatornya sudah tercapai selanjutnya pada siklus ketiga semakin meningkat dan mencapai ≥ 92%
Kata kunci : Model pembelajaran VCT, pembinaan rasa nasionalisme, hasil belajar siswa
The background of the problem this research is lack of nationalism feeling. The goal of this
research is guiding nationalism feeling by VCT method. The method that used in this research
Classroom action research ( PTK ). There are three cycles in it. Each
cycle consist of planning,
implementing, observation, and reflection. The technique of collecting data is used by test
technique for cognitive aspect and observation for affective aspect. The result of this research is
showing that there is improving on (1
) student’s achievement reach on third cycle (2) guiding
student’s nationalism feeling reach on second cycle and get the best improvement reach
≥
92%
on the third cycle.
Key words
: VCT learning method, guiding nationalism feeling, student’s achievement1223031018 Iceu Mayasariiceumaya65@yahoo.com2014-09-29T01:56:37Z2014-09-29T01:56:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3455This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34552014-09-29T01:56:37ZTHE RELATIONSHIP OF ACHIEVEMENT MOTIVATION, ATTITUDES OF TEACHERS AND THE QUALITY OF EDUCATION WITH TEACHERS’ PERFORMANCE OF MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MODEL BANDAR LAMPUNG
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, SIKAP GURU DAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MODEL BANDAR LAMPUNGThe purpose of this research are to know and to analyze the relations between : achievement motivation with teachers’ performance, teacher’s attitude with teacher’s performance, education quality with teachers' performance, Motivation of achievement teacher’s, attitude and to quality education with teacher’s performance of Madrasah Aliyah Negeri 1 Model Bandar Lampung.
This quantitative research uses correlational approach. Data collecting techniques used in this research are questionnair and documentation. The Sample uses Slovin formula for 72 people from population 87 teacher’s. Data analysis is done by using Correlation and regression technique both traditional and double. Hypothesis testing is done with Product Moment Correlation and Double Correlation, which previously had been tested for normality and linearity.
Result shows that, 1) There is a significant positive relationship between achievement motivation and teacher’s performance, it implies tha the better the achievement motivation of a teacher the better the performance of the teacher,
2) there is a significant positive relantionship between teacher’s attitude and teacher’s performance, means that the better the attitude of a teacher the better the performance of the teacher, 3) there is significant positive relationship between the quality of education with teacher’s performance. it implies that the better the quality of education of a teacher the better the teacher’s performance, 4) there is a significant positive relationship between achievement motivation., teacher’s attitudes and the quality of education together with teacher’s performance implies that the better the achievement motivation and attitudes of teacher the better the performance of the teacher.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis hubungan antara : motivasi berprestasi dengan kinerja guru, sikap guru dengan kinerja guru, mutu pendidikan dengan kinerja guru, motivasi berprestasi, sikap guru dan mutu pendidikan dengan kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Model Bandar Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional, teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan dokumentasi. Sampel menggunakan rumus Slovin sebanyak 72 orang dari populasi 87 orang guru. Analisis data dan Pengujian hipotesis dilakukan dengan korelasi Product Moment dan korelasi ganda, yang sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan linieritas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru, mengandung arti bahwa semakin baik motivasi berprestasi maka semakin baik pula kinerja seorang guru, 2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap guru dengan kinerja guru, mengandung arti bahwa semakin baik sikap maka semakin baik pula kinerja seorang guru, 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara mutu pendidikan dengan kinerja guru, mengandung arti bahwa semakin baik mutu pendidikan, maka semakin baik pula kinerja seorang guru, 4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi, sikap guru dan mutu pendidikan secara bersama-sama dengan kinerja guru, mengandung arti bahwa semakin baik motivasi berprestasi, sikap guru dan mutu pendidikan maka semakin baik pula kinerja seorang guru.1223012019 SISTIWATI2014-09-29T01:52:32Z2014-09-29T01:52:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3417This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34172014-09-29T01:52:32ZCOMPARATIVE STUDY ON STUDENTS’ ACCOUNTING COMPETENCY THROUGH TRANSACTION PROVE PRACTICUM MEDIA AND STUDENTS’ WORK
SHEET (LKS) BY GIVING ATTENTION ON INITIAL ABILITY ON STUDENTS
CLASS XI SOCIAL SCIENCE MA MATHLA'UL ANWAR GISTING
TANGGAMUS REGENCY ACADEMIC YEAR 2012-2013
STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI AKUNTANSI SISWA MELALUI MEDIA PRAKTIK BUKTI TRANSAKSI DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA
SISWA KELAS XI IPS MA MATHLA’UL ANWAR GISTING
KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012-2013The research aimed to know the differences of students’ accounting competency result through transaction prove learning media and students’ Work Sheet (LKS). The prove transaction method was applied on experimental class and LKS was applied on control class.
The receatch population were all students of class XI social science departemen (IPS) as many as 102 studens, while the research samples were 68 students. The data collecting technique of research used test, the test was conducted twice, that are initial test to know the initial ability of each class (experimental and control classes), and final test used to know the competency achievement of studens’ after being given treatment in each class with different treatments.
The analisis indicated (1) that there was a difference on students’ accouting competency in which the learning used transaction prove media compared to that of used LKS media. (2) that there was a diference on accouting competency whit transaction prove media and LKS media. (3) that there was a diference on accouting competency whit transaction prove media and LKS media for high initial ability. (4) that there was a diference on accouting competency whit transaction prove media and LKS media for low initial ability (5) there was a difference competency on high and low initial abilities. (6) that there was an interaction on transaction prove practicum media and studens’ working sheet with the initial ability toward accouting competency (7) there was average difference (mean) of accounting competency on students who had high initial ability that the lerning used transaction prove media was higher compared with that of who used LKS. (8) that there was a difference on average ability (mean) on students’ accouting who had low initial ability in which the learning used transaction prove media was higher compared to those who used LKS media.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil kompetensi akuntansi siswa melalui media pembelajaran bukti transaksi dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Metode bukti transaksi di terapkan pada kelas eksperimen dan media LKS diterapkan pada kelas kontrol.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPS sebanyak 102 siswa, sedangkan sampel penelitiannya adalah 68 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah dengan tes, tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes kemampuan awal masing masing kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol), serta tes akhir untuk mengetahui ketercapaian kompetensi akuntansi siswa setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda.
Berdasarkan analisis diperohel hasil sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan kompetensi akuntansi siswa yang pembelajarannya menggunakan media bukti transaksi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan media LKS. (2) Terdapat perbedaan kompetensi akuntansi dengan media bukti transaksi dan media LKS. (3) Terdapat perbedaan kompetensi akuntansi dengan media praktik bukti transaksidan LKS untuk memampuan awal tinggi. (4) Terdapat perbedaan kompetensi akuntansi dengan media praktik buktitransaksi dan LKS untuk memampuan awal rendah. (5) Terdapat perbedaan kompetensi akuntansi untuk kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah. (6) Terdapat interaksi antara media praktik bukti transaksi dan lembar kerja siswa dengan kemampuan awal terhadap kompetensi akuntansi. (7) Terdapat perbedaan rerata (mean) kompetensi akuntansi pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang pembelajarannya menggunakan media praktik bukti transaksi lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan LKS. (8) Terdapat perbedaan rerata (mean) kompetensi akuntansi pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah yang pembelajarannya menggunakan media bukti transaksi lebih tinggi dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan media LKS.1023031087 Yuyun Oktafiyani2014-09-29T01:52:07Z2014-09-29T01:52:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3414This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34142014-09-29T01:52:07ZDEVELOPMENT OF INTRODUCTORY TO ECONOMIC MODULE COMPENTENCY BASED
AT TENTH GRADE OF SMK ODD SEMESTER
PENGEMBANGAN MODUL PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
BERBASIS KOMPETENSI UNTUK SISWA SMK
KELAS X SEMESTER GANJIL
The aims of research are to result introductory to economic module competency based at tenth grade of SMK interesting and feasible used in learning, and to find out the effectiveness of module in increasing student competency. Design of research used design (R & D). Design of learning development follows steps Dick and Carey. To know the effectiveness product was done by Experiment Model Test Pretest – Pos test (Control Group Design).
The result of development research can conclude: 1) the result of matter expert assessment, design expert, student and teacher product can be said to be feasible (2) according to result of product t-test can be said that module is very effective in improving student competency, the effectiveness was tested by using t-test was gotten t-test coefficient is higher than t- table coefficient (3,759> 1,997), it means introductory to economic module learning is very effective.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Modul Pengantar Ekonomi Berbasis Kompetensi Siswa SMK Kelas X yang menarik dan layak digunakan dalam pembelajaran, dan mengetahui efektifitas modul dalam meningkatkan kompetensi siswa. Desain penelitian menggunakan R&D. Desain pengembangan pembelajaran mengikuti langkah-langkah Dick and Carey. Untuk mengetahui efektifitas produk dilakukan dengan Uji Eksperimen Model Pretest-Postest (Control Group Design).
Hasil pengembangan dapat disimpulkan: (1) Hasil penilaian ahli materi, ahli desain, siswa dan guru produk dapat dikatakan layak digunakan (2) Berdasarkan hasil uji coba produk dapat dikatakan bahwa Modul efektif digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Efektifitas diuji dengan menggunakan uji-t diperoleh koefisien t hitung lebih besar dari data koefisien t table (3,759 >1,997), dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan modul pengantar ekonomi dinyatakan lebih efektif.1223031066 SRI RETNO WINARNI2014-09-29T01:52:00Z2014-09-29T01:52:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3412This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34122014-09-29T01:52:00ZTHE DEVELOPMENT OF WEBQUEST MODEL ON SOCIAL STUDIES SUBJECT IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL
PENGEMBANGAN MODEL WEBQUEST PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUANThis research aimed to create the effective learning model that is able to increase the students’ achievement seen from the attainment of KKM. The research of this learning model consisted of five stages. The first stage was the need analysis which consists of preliminary research, the collecting of information, and the planning of development. The second stage was the model development that consists of the development of blue print, flowchart, story board, lesson plan, and supporting materials. The third stage is professional experiments that consist of the expert of Social Studies materials and the specialist of learning model design. The fourth step was the product revision. The last stage was the limited test and composing the report.
The result of this present study was in the form of instructional system or learning stages applied in lesson plan and it has been evaluated by materials expert, the specialist of learning model design, and limited test with the following results; (1) the product of webquest model was successfully developed and it was able to be implemented in learning Social Studies toward students on grade X in SMK Negeri 2 Bandar Lampung, (2) the use of Webquest model the interest could increase students’ achievement or in other words could able to enhance the amount of students who passed the KKM.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran efektif yang dapat meningkatkan motivasi belajar dilihat dari hasil belajar siswa. Penelitian pengembangan ini terdiri dari lima tahap. Tahap pertama adalah analisis kebutuhan yang terdiri dari observasi awal dan analisis kurikulum. Tahap kedua pengembangan model yang terdiri dari pengembangan blue print, flowchart, story board, RPP, dan bahan ajar pendukung. Tahap ketiga uji ahli yang terdiri dari ahli materi IPS dan ahli desain model pembelajaran. Tahap keempat revisi produk. Tahap kelima uji terbatas dan penyusunan laporan.
Produk akhir penelitian ini berupa sistem instruksional atau langkah-langkah pembelajaran yang diaplikasikan dalam RPP, dan telah dievaluasi oleh ahli materi, ahli desain model pembelajaran, serta uji terbatas dengan hasil bahwa; (1) produk model Webquestyang berhasil dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran IPS siswa kelas X SMK Negeri 2 Bandar Lampung, dan (2) model Webquest efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilihat dari dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau meningkatkan jumlah siswa yang tuntas KKM1223031064 WARDANI2014-09-29T01:51:52Z2014-09-29T01:51:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3410This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/34102014-09-29T01:51:52ZMEDIA PICTURED CHART DEVELOPMENT IN SOCIAL STUDIES LEARNING FOR YUNIOR HIGHT SCHOOL NINE GRADE
PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM
PEMBELAJARAN IPS SMP KELAS IXThis research aimed to product media pictured chart of Social Studies and to know the extent of effectiveness of media pictured chart in Social Studies learning. The research method used was Research and Development (R&D). The design of media development used instructional design steps of Dick and Carey. This population of research is studens nine grade of SMPN 3 Batanghari Nuban which consists of five classes as the taking of sample by using purposive sampling. The are IX.1 as exsperiment class and class IX.3 as control class. Taking on this sample is based on consideration that both of two classes have result of studies that in normal distribution and from the homegenety population.
The result of the development research concluded that, (1) media expert, content expert, teaching-learning expert and students toward the product developed had good criteria, relevant, appropriate, attractive, clear, interesting enough and help the learning process of Social Studies and was stated fit for use; (2) the result of product trial of media pictured chart developed got the conclusion that the average of experimental class learning result used media pictured chart was higher than control class which used conventional media. The result analysis of try out got coefficient score of t count was higher than t table so that media pictured chart learning was stated effective.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa media chart bergambar IPS dan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas media chart bergambar dalam pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Desain pengembangan media menggunakan langkah-langkah desain instruksional Dick and Carey. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IX SMPN 3 Batanghari Nuban yang terdiri dari lima kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sampel yang diambil 2 kelas yaitu kelas IX.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas IX.3 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel tersebut didasari oleh pertimbangan bahwa kedua kelas tersebut memiliki hasil belajar yang berdistribusi normal dan berasal dari populasi yang homogen.
Hasil penelitian pengembangan ini menyimpukan bahwa, (1) penilaian ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran dan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan memiliki kriteria baik, relevan, sesuai, menarik, jelas, cukup menarik dan membantu proses pemebalajran IPS dan dinyatakan layak digunakan; (2) hasil uji coba produk media chart bergambar yang dikembangkan diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan media chart bergambar lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan media konvensional. Hasil analisis uji coba diperoleh nilai koefisien t hitung lebih besar dari t tabel sehingga pembelajaran dengan media chart bergambar dinyatakan efektif.1223031041 WALUYO2014-09-29T01:51:34Z2014-09-29T01:51:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3365This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33652014-09-29T01:51:34ZSTUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PROBLEM BASED INTRUCTION (PBI) DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI
(Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 2 Tumijajar Tulang Bawang Barat)Permasalahan dalam penelitian ekperimen ini adalah (1) apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan PBI (2) apakah ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada tingkat motivasi berprestasi, (3) apakah ada Interaksi antara metode pembelajaran yang digunakan dengan tingkat motivasi berprestasi, (4) Metode pembelajaran kooperatif manakah yang paling efektif anatara tipe STAD dengan tipe PBI.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah ekperimen semu dengan memberikan semua perlakuan pada dua kelas yang berbeda. Dimana satu kelas dengan menggunakan pembelajaran metode kooperatif tipe STAD sedangkan pada satu kelas yang lain menggunakan metode kooperatif dengan tipe PBI dengan memperhatikan motivasi berprestasi. Analisis data menggunakan varian dua jalur dengan desain factorial dan analisis keefektifan.
Setelah melakukan penelitian ekperimen pada dua kelas tersebut, hasil dari penelitian menunjukan (1) ada perbedaan hasil belajar IPS antara metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode kooperatif Tipe BPI, (2) terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan tingkat motivasi berprestasi, (3) tedapat interaksi antara metode pembelajaran yang digunakan dari tingkat motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar, (4) pembelajaran IPS dengan mengguanakan metode pembelajaran kooperataif tipe STAD lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe PBI.1023031083 Suyatno2014-09-29T01:51:18Z2014-09-29T01:51:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3362This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33622014-09-29T01:51:18ZTHE BASIC SKILLS ENHANCEMENT OF SOCIAL KNOWLEDGE THROUGH NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) COOPERATIVE LEARNING PROCESS OF THE CLASS IX C EVEN SEMESTER
IN SMP NEGERI 10 KOTABUMI NORTH LAMPUNG ACADEMIC YEAR 2012 - 2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR IPS MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD
TOGETHER) PADA SISWA KELAS IX C SEMESTER GENAP
SMP NEGERI 10 KOTABUMI LAMPUNG UTARA
TAHUN PELAJARAN 2012-2013The purpose of this study is to describe learning plan, to implement of learning cooperative learning NHT (Numbered Head Together) model which can improve the basic skills of social studies and the IX C class learning outcomes in SMP Negeri 10 Kotabumi, North Lampung.
The Method used in the study is Classroom Action Research. It can be done through 3 cycles, each cycles consisting of planning, action, observations and reflections. Data collections techniques used are: observations, interviews, tests, fhoto / pictures, and documentations.
The results of this study showed an increase in : a) Value learning plan for each cycle of 1 to 3 to be very good. b) Teacher performance in the learning value in cycle 1 to 3 to be very good. c) Achievement of basic skills in the social studies students at every cycles 1 to 3, ie, skilled reached 87%, which means that of the eight indicators have been achieved as a whole (read, answer questions, ask questions, solve problems, express opinions, responsibility, collaboration and discussion). d) Improving student learning outcomes, for 1 cycle students who completed at 20 of the number of students (36 people), for students who completed 2 cycles of up to 26 of the number of students and the students who completed 3 cycles reached 34 of the number of students.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) yang dapat meningkatkan keterampilan dasar IPS dan hasil belajar siswa kelas IX C SMP Negeri 10 Kotabumi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, tes, fhoto, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan yaitu; a) Nilai perencanaan pembelajaran pada setiap siklus 1 sampai 3 menjadi sangat baik. b) Nilai kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus 1 sampai 3 menjadi sangat baik. c) Ketercapaian ketrampilan dasar IPS pada siswa pada setiap siklus 1 sampai 3 yaitu, terampil mencapai 87 %, yang artinya dari 8 indikator sudah tercapai secara keseluruhan (membaca, menjawab pertanyaan, bertanya, memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, tanggungjawab, bekerjasama dan berdiskusi). d) Peningkatan hasil belajar siswa, untuk siklus 1 siswa yang tuntas mencapai 20 dari jumlah siswa (36 orang), untuk siklus 2 siswa yang tuntas mencapai 26 dari jumlah siswa dan siklus 3 siswa yang tuntas mencapai 34 dari jumlah siswa.1023031058 Susilawati2014-09-29T01:51:00Z2014-09-29T01:51:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3359This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33592014-09-29T01:51:00ZDEVELOPMENT OF SOCIAL SCIENCE STUDENT WORKSHEET THEMATIC ENVIRONMENT AT JUNIOR HIGH SCHOOL1
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA IPS
TEMATIK LINGKUNGAN HIDUP DI SMPThe aims of the research are (1) to result social science worksheet form thematic material based environment at eighth grade of junior high school; (2) to find out the differences of effectiveness social science learning . This research is development of social science worksheet thematic material. It used purposive sampling techniques. This research was done by two stages: evaluation and pre experiment stage. Result product is learning material that is thematic worksheet which was designed based on curriculum 2013. Worksheet consists of material, assignment and pictures. Results of research are: (1) learning material social science worksheet thematic based for environment material at eighth grade of junior high school is more effective than classical learning method. (2) there is differences improvement of student result study. (3) there is differences average of improvement result study between social science worksheet learning material and classical learning method.
Tujuan dari penelitian adalah (1) menghasilkan bentuk LKS IPS berbasis tematik lingkungan hidup SMP; (2) mengetahui perbedaan efektifitas pembelajaran IPS. Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan dalam 2 tahapan yaitu: (1) tahap penilaian dan (2) tahap uji coba lapangan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian adalah bahan ajar yang berbentuk LKS tematik yang didesain mengikuti kurikulum 2013. LKS ini berisi materi, latihan dan gambar. Hasil penelitian ini: (1) Penggunaan bahan ajar LKS IPS berbasis tematik untuk materi lingkungan hidup SMP lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran klasikal. (2) Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa. (3) Terdapat perbedaan rata-rata peningkatan hasil belajar antara bahan ajar LKS IPS dengan metode pembelajaran klasikal.1223031035 SOPHIA FATIMAH2014-09-29T01:50:47Z2014-09-29T01:50:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3356This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33562014-09-29T01:50:47ZTHE APPROACH OF VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE AS AN EFFORT
TO INSTILL ENTREPRENEURIAL VALUES
PENDEKATAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAANThis research aims to describe the efforts to instill the values of entrepreneurship using the approach of Value Clarification Technique and to describe increase in the entrepreneurial learning outcome using the approach Value Clarification Technique. The method used in this study is classroom action research (CAR) which consists of three cycles include planning, implementation, and reflection. Data collection techniques used tests to asses cognitive aspect and observation to aspect entrepreneurial values. The research result showed that there was an increase on : (1) students’ values of entrepreneurship , the indicator reached the third cycle ; (2) student learning result. The second cycle of the indicator has been reached and third cycles of increasing and has reached ≥75%.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya menanamkan nilai-nilai kewirausahaan dengan menggunakan pendekatan Value Clarification Technique dan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar kewirausahaan dengan menggunakan pendekatan Value Clarification Technique. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk menilai aspek kognitif dan observasi untuk aspek afektif nilai-nilai kewirausahaan.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada : (1) nilai-nilai kewirausahaan siswa, indikator tercapai pada siklus ketiga; (2) hasil belajar siswa siklus kedua indikatornya sudah tercapai selanjutnya siklus tiga semakin meningkat dan mencapai ≥75%.1223031059 RAHMI FITRINA2014-09-29T01:50:10Z2014-09-29T01:50:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3353This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33532014-09-29T01:50:10ZDEVELOPMENT OF LEARNING TUTORIALS USING COMPUTER IN ACCOUNTING LESSONS OF MA AT CLASS XII ODD SEMESTER
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TUTORIALMENGGUNAKAN KOMPUTER PELAJARAN AKUNTANSI MA KELAS XII
SEMESTER GANJILPenelitian bertujuan mengembangkan pembelajaran tutorial menggunakan computer pada mata pelajaran akuntansi dan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas produk tersebut. Desain penelitian menggunakan desain (R&D). Desain pengembangan pembelajaran pengikuti langkah-langkah Dick and Carey. Populasi penelitian siswa kelas XII MAN 2 Kota Metro. Pengujian dilakukan dengan desain eksperimen pada kelas XII IPS 3 dan kelas XII IPS 2 kelas kontrol.
Hasil penelitian Pengembangan dapat disimpulkan: (1) Hasil analis kebutuhan menggunakan angket penilaian ahli materi, desain pembelajaran dan peserta didik, dari hasil penilaian dapat dikatakan layak untuk digunakan 2) Pembelajaran akuntansi dengan menggunakan pembelajaran tutorial menggunakan computer lebih efektif dan minat belajar siswa lebih meningkat dalam melaksanakan proses pembelajaran dari pada kelas pembanding yang diberi perlakuaan tidak menggunakan pembelajaran tutorial menggunakan komputer.(3) Efektifitas penggunaan pembelajaran tutorial diuji dengan menggunakan uji- t diperoleh koefesien t hitung lebih besar dari data koefesien t table (5.058>2.00), dengan demikian pembelajaran tutorial menggunakan computer dinyatakanl ebih efektif.
Kata Kunci: Tutorial Komputer , Pembelajaran Akuntansi1223031058 MARYANI2014-09-29T01:49:44Z2014-09-29T01:49:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3351This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33512014-09-29T01:49:44ZCHARACTERED EDUCATION OPTIMALIZATION WITH
CUSTOMIZED METHOD
OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN METODE PEMBIASAANThis research aimed to: (1) describe the learning application with customized method that could increase the students’ learning result, (2) describe the learning application with customized method that could optimize characterized value education, this education was done by using Classroom Action Research Approach (PTK) which was known as classroom action research.
The research result gained (1) characterized education by using customized method could increase students’ research result. This could be seen from the average score of the class before using customized method whereas the accomplishment were only 15 of 46 students, after using customized method (cycle 1), so that the average scores of the class increased 20 students reached KKM. In cycle 3, the increase of average scores of the class arrived to the criteria expected as 80%. (2) the application of learning by using customized method could optimize students character scores, (3) students character like honest, hard work, tolerant, friendly, creative, and communicative, independent, curious and eager to read became increased.
Key word: characterized education, customized education
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembiasaan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi, dan (2) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembiasaan yang dapat mengoptimalkan pendidikan nilai karakter pada mata pelajaran geografi. Jenis penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan classrom action reserch.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh (1) pendidikan karakter dengan metode pembiasaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi, hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kelas sebelum menggunakan metode pembiasaan sebesar 67 dengan siswa yang tuntas hanya 15 siswa dari 46 orang, atau hanya 32,61%, kemudian setelah menggunakan metode pembiasaan (pada siklus 1), maka nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 74,28 dengan peserta didik yang telah memnuhi KKM meningkat menjadi 20 siswa. Pada siklus 2 didapat kemampuan nilai rata-rata kelas sebesar 79,07 dengan persentase yang tuntas sebesar 43,48% atau sebanyak 35 siswa dari 46 orang. Pada siklus 3, peningkatan nilai rata-rata kelas telah memenuhi kriteria yang diharapkan yaitu sebesar 81,89 ≥ 80%. (2) Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembiasaan yang dapat mengoptimalkan pendidikan nilai karakter pada mata pelajaran geografi, hal ini dapat dilihat dari deskripsi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran geografi dengan metode pembiasaan dari siklus 1 sampai siklus 3, karakter siswa seperti karakter kejujuran, kerja keras, toleransi, bersahabat, kreatif, toleransi dan komunikatif, mandiri, rasa ingin tahu dan gemar membaca selalu mengalami peningkatan.
Kata kunci: pendidikan karakter, metode pembiasaan1223031023 IRMA DAHLIA2014-09-29T01:49:34Z2014-09-29T01:49:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3347This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33472014-09-29T01:49:34ZTHE INFLUENCE OF LEARNING MODEL APPLICATION OF
THINK PAIR SQUARE, NUMBERED HEAD TOGETHER, AND
CONVENTIONAL TOWARD STUDENTS SOCIAL SKILLS
AT SMP NEGERI 3 KALIANDA SOUTH LAMPUNG
PENGARUH APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SQUARE, NUMBERED HEAD TOGETHER, DAN
KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL SISWA
DI SMP NEGERI 3 KALIANDA LAMPUNG SELATANThis research aimed to know: (1) the average difference of students social skills
whose learning used TPS learning model, NHT learning model, and conventional
learning model. (2) the average of students social skills whose learning
used TPS learning model were better than those who used NHT learning model,
(3) the average of students social skills whose learning used TPS learning model
were better than those who used conventional learning model. (4) the average of
students social skills whose learning used NHT learning model were better than
those who used conventional learning model.
The research method used Quasi-experimental method. The population of the
research were all students of class VIII at SMP Negeri 3 kalianda. The sampling
technique used probability sampling by using cluster random sampling technique.
The data collecting technique used observation and questioner. The analysis data
technique used the social skills sub indicator average and one way ANOVA. The
research result showed that: (1) There were differences of students social skills
average among students whose learning used TPS learning model, NHT learning
model, and conventional learning model, (2) the average of students social skills
whose learning used TPS were better than those whose learning
used NHT learning model, (3) the average of students social skills whose learning
used TPS learning model were better than those whose learning used conventional
learning model. (4) the average of students social skills whose learning used NHT
learning model were better than those whose learning model used conventional
learning model.
Key words: social skills, numbered head together, conventional learning,
think pair square
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan rata-rata keterampilan
sosial siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran TPS, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran
konvensional. (2) Rata-rata keterampilan sosial siswa antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran TPS lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran NHT. (3)
Rata-rata keterampilan sosial siswa antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran TPS lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. (4) Ratarata
keterampilan sosial siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran NHT lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.
Metode penelitian menggunakan Quasi Eksperimen. Populasi penelitan adalah
seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kalianda. Teknik pengambilan sampel
menggunakan probability sampling dengan teknik cluster random sampling.
Pengumpulan data menggunakan rubrik observasi dan kuesioner. Teknik analisis
data menggunakan rata-rata sub indikator keterampilan sosial dan One Way
ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan rata-rata
keterampilan sosial siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran TPS, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran
konvensional. (2) Rata-rata keterampilan sosial siswa antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran TPS lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran NHT.
(3) Rata-rata keterampilan sosial siswa antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran TPS lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. (4) Ratarata
keterampilan sosial siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran NHT lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.
Kata kunci: keterampilan sosial, numbered head together, pembelajaran
konvensional, think pair square1023031020 HEPY NOVADILA2014-09-29T01:49:04Z2014-09-29T01:49:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3345This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33452014-09-29T01:49:04ZINCREASING STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING OUTCOMES BY USING THE AUDIO VISUAL MEDIA ON CIVIC EDUCATION AT THE FIRST YEAR OF SECOND ACCOUNTING CLASS OF SMK N 1 METRO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2012/2013
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PADA KELAS X AKUNTANSI 2
SMK NEGERI 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013The purpose of this research is to describe the students’ interest and learning outcomes on Civic Education through audio visual learning media at the first year of second accounting class of SMK N 1 Metro. The type of the research is Action Research (PTK) done at SMK N 1 Metro by collaborative and participatory. The subject of the research is the teacher as the researcher and all the first year of second accounting class students consist of 30 students. The object of the research is all process in applying the audio visual learning media, the research is done into three cycles consist of planning, doing, observing and reflecting.
The result of the research shows that thereis an increasing of students’ interest and learning outcomes by using the audio visual media on civic education shows that after applying it, there is an increasing of students’ interest and learning outcomes shown by the average of increasing in percentage on the students’ studying interest on the first cycle through the observation data is 36,6 %, on the second cycle is 63,3 % and 100 % on the last cycle. For the increase the students’ interest and learning outcomes by written test is 56,67 % on the first cycle, 76,6 % on the second cycle and 83,3 % on the last cycle.
Key word: audio visual media, civic education, students” interest and learning outcomes
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn melalui media pembelajaran audio-visual di SMKN 1 Metro kelas x akuntansi 2. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SMKN 1 Metro secara kolaboratif dan partisipatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan seluruh siswa kelas X akuntansi 2 di SMKN 1 Metro yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses pada penerapan media pembelajaran audio visual. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat dan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan media pembelajaran audio-visual dalam mata pelajaran PKn menunjukkan bahwa setelah diterapkan pembelajaran PKn dengan memanfaatkan media pembelajaran audio-visual terjadi peningkatan minat dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata persentase pada indikator minat belajar siswa (on task) di siklus pertama melalui data observasi sebesar 36,6 %, peningkatan minat belajar di siklus kedua melalui data observasi sebesar 63,3 %, dan peningkatan minat belajar siswa di siklus ketiga melalui data observasi sebesar 100 %. Untuk peningkatan hasil belajar siswa melalui test tertulis di siklus pertama mencapai 56,67 %, peningkatan hasil belajar siswa melalui test tertulis di siklus kedua mencapai 76,6 % dan peningkatan hasil belajar siswa melaui test tertulis di siklus ketiga mencapai 83,3 %.
Kata Kunci : PKn, Media Audio Visual, Minat dan Hasil Belajar Siswa1023031017 FITRIANINGSIH2014-08-20T05:01:56Z2014-08-20T05:01:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2914This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29142014-08-20T05:01:56ZPENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAANPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan model
pembelajaran portofolio serta pengamatan berpikir kritis siswa. Alat pengamatan
yang digunakan kamera dan video. Teknik pengumpulan data diperoleh dari
observasi, catatan lapangan, lembar tes, dan kamera. Teknik pengolahan dan
analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian tindakan kelas,
siklus I menggunakan media surat kabar menunjukkan kegiatan guru dan berpikir
kritis siswa dalam kategori kurang baik. Siklus II menggunakan media surat
kabar, dan internet juga menunjukkan belum mencapai indikator yang diharapkan
pada berpikir kritis siswa. Siklus III terjadi peningkatan berpikir kritis siswa
menggunakan media surat kabar, internet dan pejabat terkait dalam penggunaan
model pembelajaran portofolio. Siswa sudah dapat menganalisis, menghubungkan
dan mengevaluasi semua aspek permasalahan, melakukan pemusatan pada bagian
permasalahan, mengumpulkan dan mengatur informasi, memeriksa kebenaran
informasi, menentukan alasan dari jawaban, mengingat dan menghubungkan
dengan pembelajaran yang terdahulu, menarik kesimpulan, serta menganalisis dan
merefleksinya secara alami.
Kata kunci: berpikir kritis, model pembelajaran portofolio
Classroom action research aims to determine the planning and implementation of civic education using portofolio learning model and observation of students' critical thinking. Observation tool used camera and video. Data collection techniques obtained from observation, field notes, test sheets, and camera. Processing techniques and data analysis using descriptive analysis. Results of classroom action research, cycle I using newspaper media showed activities of teachers and students' critical thinking in the unfavorable category. Cycle II using newspaper media, and Internet also shows yet reached the expected indicators on students' critical thinking. Cycle III there is increase students' critical thinking using newspaper media, internet and related officials in using portofolio learning model. Students are able to analyze, correlate and evaluate all problem aspects, perform centering on issues, gather and organize information, verify information, determine the reason of answer, remembering and connecting with the previous study, draw conclusions, analyze and reflect on it naturally.
Keywords: critical thinking ability, portofolio learning model1123031011 DWIPA FREDY PUTRIdwipafredyputri@gmail.com2014-08-20T04:10:33Z2014-08-20T04:10:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2925This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29252014-08-20T04:10:33ZBudaya Demokrasi Pada Organisasi Intra Sekolah di SMA Negeri 1 Abung SemuliABSTRACT
CULTURAL DEMOCRACY ON INTRA SCHOOL STUDENT ORGANIZATION AT SMAN 1 ABUNG SEMULI
By
BUDI CAHYONO
This research aims to assess the cultural democracy in the intra-school student organization (OSIS) and the school's role in the development of a democratic culture, as well as supporting and inhibiting factors in the development of a democratic culture. The method used in this research is a qualitative, by using case study approach.
The results of this research is the development of a democratic culture in the intra-school student organization (OSIS) run well by implementing of culture or democratic values of tolerance on intra-school student organization (OSIS) namely, freedom of speech, open, communication, respect each other and togetherness. In developing a democratic culture in the school council gives freedom of speech, teaching students to respect diversity, tolerance, and carry out the selection intra-school student organization (OSIS) and establish communication with students. Development of democratic culture in the council supported the existence of mutual respect differences, teachers who teach tolerance, confident attitude in the opinion of students, discipline, loyalty to the organization, mutual trust and realize common interests. Constraints in the development of a democratic culture is not confident in expressing an opinion on students, authoritarian and arrogant attitude of the school, the attitude is not willing to accept other people's opinions and attitudes of feeling amazing compared to their friends.
Keywords: culture, democracy, intra-school student organization
ABSTRAK
BUDAYA DEMOKRASI PADA ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
DI SMAN 1 ABUNG SEMULI
Oleh
BUDI CAHYONO
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji budaya demokrasi yang terdapat pada organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan peran sekolah dalam pengembangan budaya demokrasi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan budaya demokrasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengembangan budaya demokrasi pada OSIS di SMAN 1 Abung Semuli berjalan baik dengan dilaksanakannya kultur atau nilai-nilai demokrasi pada OSIS yaitu toleransi, kebebasan berpendapat, keterbukaan, komunikasi, saling menghargai dan kebersamaan. Dalam mengembangkan budaya demokrasi pada OSIS sekolah memberi kebebasan berpendapat, mengajarkan kepada siswa untuk menghargai perbedaan, toleransi, dan melaksanakan pemilihan pengurus OSIS serta menjalin komunikasi dengan siswa. Pengembangan budaya demokrasi pada OSIS didukung adanya sikap saling menghargai perbedaan, guru yang mengajarkan sikap toleransi, sikap percaya diri siswa dalam berpendapat, disiplin, loyalitas pada organisasi, saling percaya dan menyadari kepentingan bersama. Hambatan dalam pengembangan budaya demokrasi adalah tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat pada diri siswa, sikap otoriter dan arogan dari pihak sekolah, sikap tidak mau menerima pendapat orang lain serta sikap merasa luar biasa dibanding teman-temannya.
Kata kunci: budaya, demokrasi, organisasi siswa intra sekolah
1223031005 Budi Cahyonobudicahyono7576@yahoo.com2014-08-19T06:13:23Z2014-08-19T06:13:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2803This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28032014-08-19T06:13:23ZPENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan model pembelajaran portofolio serta pengamatan berpikir kritis siswa. Alat pengamatan yang digunakan kamera dan video. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, catatan lapangan, lembar tes, dan kamera. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian tindakan kelas, siklus I menggunakan media surat kabar menunjukkan kegiatan guru dan berpikir kritis siswa dalam kategori kurang baik. Siklus II menggunakan media surat kabar, dan internet juga menunjukkan belum mencapai indikator yang diharapkan pada berpikir kritis siswa. Siklus III terjadi peningkatan berpikir kritis siswa menggunakan media surat kabar, internet dan pejabat terkait dalam penggunaan model pembelajaran portofolio. Siswa sudah dapat menganalisis, menghubungkan dan mengevaluasi semua aspek permasalahan, melakukan pemusatan pada bagian permasalahan, mengumpulkan dan mengatur informasi, memeriksa kebenaran informasi, menentukan alasan dari jawaban, mengingat dan menghubungkan dengan pembelajaran yang terdahulu, menarik kesimpulan, serta menganalisis dan merefleksinya secara alami.
ABSTRACT BAHASA INGGRIS1123031011 DWIPA FREDY PUTRIdwipafredyputri@gmail.com2014-08-18T06:25:54Z2014-08-18T06:25:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2754This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27542014-08-18T06:25:54ZPENGARUH NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA TULANG BAWANG
Studi dalam penelitian ini tentang pengaruh kepercayaan diri, motivasi berprestasi, dan keberanian mengambil risiko terhadap kemampuan Prakerin di SMK Kesehatan Bakti Nusantara Tulang Bawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto dan survey dan tergolong sebagai penelitian asosiatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan angket. Pengujian hipotesis 1 , 2, dan 3 menggunakan analisis regresi linier sederhana, dan untuk menguji hipotesis 4 menggunakan analisis regresi multiple.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri berpengaruh signifikan terhadap kemampuan Prakerin siswa SMK Kesehatan Bakti Nusantara yang dibuktikan dengan hasil thitung 7,571 > ttabel 1,985 dan memiliki pengaruh sebesar 35,5% hal ini berarti hipotesis diterima. Motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kemampuan Prakerin dengan dibuktikan dengan uji thitung 3,241 > ttabel 1,985 dan memiliki pengaruh sebesar 10,2% hal ini berarti hipotesis diterima. Keberanian mengambil risiko berpengaruh signifikan terhadap kemampuan Prakerin yang dibuktikan dengan thitung 3,088 > ttabel 1,985 dan memiliki pengaruh sebesar 9,3%. Sedangkan hasil variabel kepercayaan diri, motivasi berprestasi, dan keberanian mengambil risiko berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kemampuan Prakerin yang dibuktikan dengan Fhitung 39,951 > Ftabel 2,31 dan memiliki pengaruh sebesar 56,8%. Melihat masing-masing variabel memiliki pengaruh yang signifikan maka disarankan guru-guru SMK Kesehatan Bakti Nusantara khususnya dan para guru umumnya untuk menanamkan kepercayaan diri, motivasi berprestasi, serta keberanian mengambil risiko guna meningkatkan kemampuan Prakerin siswa.
Kata Kunci: keberanian mengambil risiko, kemampuan Prakerin, kepercayaan diri, motivasi berprestasi,
Abstract Bahasa Inggris
1123031039 Anju Perdana Putrifani2014-08-16T05:41:22Z2014-08-16T05:41:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2597This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25972014-08-16T05:41:22ZSTUDI PERBANDINGAN MORALITAS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPSMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif dengan desain penelitian treatment by level. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Teknik pengambilan data meliputi observasi, wawancara dan angket. Pengujian hipotesis menggunakan analisis varians dua jalan dan t-test dua sampel independen dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil analisis disimpulkan: (1) ada perbedaan moralitas antara siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran VCT dan STAD pada mata pelajaran IPS, (2) pada siswa yang memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran IPS, moralitas siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran VCT lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD, (3) pada siswa yang memiliki sikap negatif terhadap mata pelajaran IPS, moralitas siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran VCT, (4) ada interaksi antara pengguaan model pembelajaran dan sikap siswa pada mata pelajaran IPS terhadap moralitas siswa.
The method used in the research design of treated by level. The sampling technique of the research in cluster random sampling. The technique of data collecting incledes observation, interview and questionaire. The hipothesis testing using the formula of varians analysis in two pathsand test of two independent sample in 0,05 significant rate. The result of the analysis can be concluded (1) there is morality difference between students those are treated with VCT and STAD learning model in social subject, (2) The student with positive attitude to the subject, the students morality who are treated with VCT learning model is better than those are treated with STAD learning model, (3) To the students with negative attitude to the social subject students morality who are treated with STAD learning model is better than those are treated with VCT and (4) There is an interaction between the using of learning model and students attitude in social subject to students morality.1223031038 SYAMSIsyamsi@gmail.com2014-07-05T04:59:45Z2014-07-05T04:59:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2231This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22312014-07-05T04:59:45ZPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UM METRO TAHUN AKADEMIK 2011/2012Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata kuliah akuntansi biaya pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Tahun Akademik 2011/2012
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Subjek penelitian adalah dosen dan mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Ekonomi yang berjumlah 36 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi untuk memperoleh data aktivitas belajar dan tes untuk memperoleh data hasil belajar mahasiswa. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Analisis data penelitian yang digunakan adalah tabulasi antar siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Aktivitas belajar mahasiswa dari siklus pertama ke siklus kedua mengalami peningkatan sebesar 5,65%, dari 61,02% pada siklus pertama menjadi 66,67% pada siklus kedua. Sedangkan dari siklus kedua ke siklus ketiga mengalami peningkatan sebesar 16,66%, dari 66,67% pada siklus kedua menjadi 83,33% pada siklus yang ketiga. (2) Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan antara siklus satu ke siklus dua yaitu sebesar 15,45%, dari 58,33% pada siklus yang pertama menjadi 77,78% pada siklus yang ke dua, dan dari siklus dua ke siklus tiga sebesar 16,66%, dari 77,78% pada siklus yang ke dua menjadi 94,44% pada siklus yang ke tiga.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode pembelajaran inkuiri pada Standar Kompetensi Memahami metode harga pokok proses telah diuji terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa semester VI Program studi pendidikan ekonomi Tahun Akademik 2011/2012.
Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Inkuiri
This research is the classroom action research which purposed of the through the implementation of inquiry in improving activities and their learning result based Intruction with specific topic: base price process method subject of the research is the sixth semester undergraduate students of economics major of FKIP UM Metro academic year 2011-e 012.
The method which used in this research is Classroom Action Research Model. The subject of this research is the sixth semester undergraduate students of economics major. It is 36 students. The data collection technique of this research is the observation used to get the data of activity and tse used to get the data of the result of student’s learning. The procedure of this research is planning,action, implement action, observation, and evaluation or reflection. The final of data analysis of research that used are tabulation among the cycles.
The result of this research shows that first is the students’ learning activity from the first cycle to the second cycle has the improvement up to 5,65%. It was from 61,02% in the first cycle up to 66,67% in the second cycle. Where as from the second cycle to the third cycle has improvement up to 16,66%. It was from 66,67% in the second cycle up to 83,33% in the third cycle. The second is the result of students’ learning has the improvement between the first cycle to the second cycle was 15,45%. It was from 58,33% in the first cycle up to 77,78% in the second cycle. In the second cycle to the third cycle has the improvement up to 16,66%. It was from 77,78% in the first cycle up to 94,44% in the third cycle.
Based on the research, it can be concluded that the implementation of inquiry-based topic: base price process method subject of the research is the sixth semester undergraduate students of economics major of FKIP UM Metro academic year 2011-e 012.Wakijo 2014-07-05T04:57:57Z2014-07-05T04:57:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2226This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22262014-07-05T04:57:57ZPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE LEARNING TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPS
DI SMP NEGERI 2 BUKITKEMUNING LAMPUNG UTARAFokus penelitian ini terletak pada pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Bukitkemuning Lampung Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dan menghasilkan produk pengembangan berupa perangkat pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1) analisis kebutuhan, 2) perencanaan dan pengembangan produk awal, 3) validasi ahli, 4) revisi produk, 5) uji terbatas, 6) model jadi dan pelaporan. Penelitian dikembangkan dengan cara eksperimen yakni membandingkan pembelajaran dengan model learning together dan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran learning together efektif digunakan, hal ini dilihat dari perbedaan nilai pretest dan posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari pengujian efektivitas didapatkan nilai 1,7 atau lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa model learning together lebih efektif digunakan daripada pembelajaran konvensional.
Kata kunci: Learning Together, Model Pembelajaran Kooperatif
The focus of this research lies in the development of cooperative learning model learning together in a social studies lesson at SMP Negeri 2 Bukitkemuning North Lampung. This study aims to determine the effectiveness of cooperative learning model learning together and produce a software product development social studies learning. The research was conducted through several stages: 1) analysis of requirements, 2) planning and initial product development, 3) expert validation, 4) revision of the product, 5) limited test, 6) so models and reporting. The research was developed in a way that compares the experimental model of learning with conventional learning and learning together. The results showed that learning together an effective learning model used, it is seen from the difference in value between the pretest and posttest control class and the experimental class. Effectiveness of the test score is 1.7 or greater than 1 indicates that the model of learning together more effectively used than conventional learning.
Keywords: Cooperative Learning, Learning TogetherMUJI DESY SUSANTY 2014-07-05T04:57:50Z2014-07-05T04:57:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2225This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22252014-07-05T04:57:50ZSTUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE YANG BERBEDAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), Team Games
Tournament (TGT) dan Team Pair Share (TPS) dalam mata pelajaran IPS.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan
pendekatan eksperimen semu. Populasi penelitian berjumlah 121 orang siswa
kelas VII SMP N 2 Pakuan Ratu Way Kanan pada semester genap tahun pelajaran
2012/2013, dengan jumlah sampel sebanyak 88 siswa. Teknik sampling dalam
penelitian ini adalah teknik cluster random sampling.. Pengujian hipotesis
menggunakan rumus analisis varians satu arah dan uji lanjut t-Dunnet.
Hasil penelitian menunjukkan (1) pengujian hipotesis pertama diperoleh Fhitung
18,273 dan Ftabel 3,104, maka hipotesis diterima. (2) hipotesis kedua diperoleh
hasil Thitung 3,226 > Ttabel 1,663, maka hipotesis diterima. (3) hipotesis ketiga
diperoleh Thitung 6,038 > Ttabel 1,663, maka hipotesis diterima. (4) hipotesis
keempat diperoleh hasil T hitung 2,868 > Ttabel 1,663, maka hipotesis diterima.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan (1)Ada perbedaan dalam hasil
rata-rata hasil belajar IPS siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe
NHT, TGT dan TPS. (2) Hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari pembelajaran tipe TGT.
(3) Hasil belajar IPS siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi
dari yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS. (4) Hasil belajar IPS
siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dfari pada
menggunakan pemeblajaran l kooperatif tipe TPS.
Kata Kunci: studi perbandingan, pembelajaran kooperatif, TGT, NHT, TPS
The study purpose is to find out the theeffectivity implementation of cooperative
learning models Numbered Heads Together (NHT), Team Games Tournament
(TGT), dan Think Pair Share (TPS) in Social Study Learning.
The Methods used is Comparative Study with experiment approach.
The.population is 121 student of grade 7 at SMPN 2 PakuanRatu Way Kanan,
with samples are 88 student. Data sampling is clustering random sampling.
Hypothesis uses one way variant of pattern analysis and futherDunnnet t-test.
The result show (1) the first hypothesis testing obtained F count 18,273 >
F.table 3,104, so hypothesis accepted. (2) the second hypothesis obtained
T.count3,226 > T table 1,663, so hypothesis accepted. (3) toasses the third
hypothesis obtained T count 6,038 >T table 1,663, and hypothesis accepted. (4)
The fourth hypothesis testing obtained Tcount 2,868 > T table 1,663 so
hypothesis accepted.
Based the study result can be concluded (1) There is a difference in average result
of social study the students that given cooperative learning tipe of NHT, TGT and
TPS. (2) Study result of social study the students use cooperative learning tipe
NHT is higher than those who use cooperative learning tipe TGT (3).Learning
result social study the student who use cooperative tipe NHT is higher than those
who use cooperative tipe TPS. (4) Learning result social study the student who
use cooperative tipe TGT is higher than those who use cooperative tipe TPS.
Keyword: Cooperative study, cooperative learning, NGT, TGT, TPS.Mei Jayadi Sodikin (alm)2014-07-05T04:57:11Z2014-07-05T04:57:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2224This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22242014-07-05T04:57:11ZKOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) perbedaan hasil belajar ekonomi antarmodel pembelajaran yang digunakan (kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD) dan antartingkat kemampuan awal (tinggi, sedang dan rendah); (2) perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD tanpa memperhatikan tingkat kemampuan awal; (3) perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang berkemampuan awal tinggi, sedang dan rendah tanpa mempertimbangkan model pembelajaran yang digunakan; (4) interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar; (5) efektivitas hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD untuk pembelajaran ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan desain faktorial. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) ada perbedaan hasil belajar ekonomi antar model pembelajaran yang digunakan (kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD) dan antar tingkat kemampuan awal (tinggi, sedang, rendah); (2) ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD tanpa memperhatikan tingkat kemampuan awal; (3) ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang berkemampuan awal tinggi, sedang dan rendah tanpa mempertimbangkan model pembelajaran yang digunakan; (4) tidak ada interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan tingkat kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah terhadap hasil belajar ekonomi; (5) ada perbedaan efektifitas antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD dalam pembelajaran ekonomi dimana model pembelajaran Jigsaw lebih efektif bila dibandingkan dengan model pembelajaran STAD.
Kata kunci: Hasil belajar, Jigsaw, STAD.
This research is aimed to describe: 1) the difference of economy studying result among teaching-learning model which is used (cooperative teaching-learning with Jigsaw type and STAD type) and among the beginning knowledge level (high, average, low); 2) the difference of economy studying result among student who has been given cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type without noticing the beginning knowledge level; 3) the difference of economy studying result among students who have high, average and low beginning knowledge level without considering teaching-learning model that has been used; 4) the interaction between teaching-learning model which is used with students beginning knowledge level on studying result; 5) the effectiveness of studying result between cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type for the economy teaching-learning. This research used experiment research method with factorial design approach. The findings of this research show that: 1) there is the difference of economy studying result among teaching –learning model which is used (cooperative teaching-learning with Jigsaw type and STAD type) and among the beginning knowledge level (high, average, low); 2) there is the difference of economy studying result among students who has been given cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type without noticing the beginning knowledge level; 3) there is the difference of economy studying result among students who have high, average and low beginning knowledge level without considering teaching-learning model that has been used; 4) there is no interaction between teaching-learning model which is used with students beginning knowledge level on studying result; 5) there is the difference of effectiveness between cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type for the economy teaching learning that Jigsaw teaching-learning model is more effective than STAD model.
Key word: studying result, Jigsaw, STAD.Ferdesi Hanafia 2014-07-05T04:57:04Z2014-07-05T04:57:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2223This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22232014-07-05T04:57:04ZKOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) perbedaan hasil belajar ekonomi antarmodel pembelajaran yang digunakan (kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD) dan antartingkat kemampuan awal (tinggi, sedang dan rendah); (2) perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD tanpa memperhatikan tingkat kemampuan awal; (3) perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang berkemampuan awal tinggi, sedang dan rendah tanpa mempertimbangkan model pembelajaran yang digunakan; (4) interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar; (5) efektivitas hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD untuk pembelajaran ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan desain faktorial. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) ada perbedaan hasil belajar ekonomi antar model pembelajaran yang digunakan (kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD) dan antar tingkat kemampuan awal (tinggi, sedang, rendah); (2) ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD tanpa memperhatikan tingkat kemampuan awal; (3) ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang berkemampuan awal tinggi, sedang dan rendah tanpa mempertimbangkan model pembelajaran yang digunakan; (4) tidak ada interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan tingkat kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah terhadap hasil belajar ekonomi; (5) ada perbedaan efektifitas antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD dalam pembelajaran ekonomi dimana model pembelajaran Jigsaw lebih efektif bila dibandingkan dengan model pembelajaran STAD.
Kata kunci: Hasil belajar, Jigsaw, STAD.
This research is aimed to describe: 1) the difference of economy studying result among teaching-learning model which is used (cooperative teaching-learning with Jigsaw type and STAD type) and among the beginning knowledge level (high, average, low); 2) the difference of economy studying result among student who has been given cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type without noticing the beginning knowledge level; 3) the difference of economy studying result among students who have high, average and low beginning knowledge level without considering teaching-learning model that has been used; 4) the interaction between teaching-learning model which is used with students beginning knowledge level on studying result; 5) the effectiveness of studying result between cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type for the economy teaching-learning. This research used experiment research method with factorial design approach. The findings of this research show that: 1) there is the difference of economy studying result among teaching –learning model which is used (cooperative teaching-learning with Jigsaw type and STAD type) and among the beginning knowledge level (high, average, low); 2) there is the difference of economy studying result among students who has been given cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type without noticing the beginning knowledge level; 3) there is the difference of economy studying result among students who have high, average and low beginning knowledge level without considering teaching-learning model that has been used; 4) there is no interaction between teaching-learning model which is used with students beginning knowledge level on studying result; 5) there is the difference of effectiveness between cooperative teaching-learning model with Jigsaw type and STAD type for the economy teaching learning that Jigsaw teaching-learning model is more effective than STAD model.
Key word: studying result, Jigsaw, STAD.Ferdesi Hanafia 2014-07-05T04:56:41Z2014-07-05T04:56:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2221This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22212014-07-05T04:56:41ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA
KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGAMBUR
TAHUN 2012/2013Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar bidang studi PKn khususnya materi hubungan internasional pada siswa kelas XI IPS1 semester II SMA Negeri 1 Ngambur dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 3 siklus tindakan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah berupa partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes, lembar observasi proses pembelajaran, catatan di dalam pembelajaran dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dapat meningkatkan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata persentase partisipasi dan prestasi siswa pada siklusnya. Siklus I persentase partisipasi siswa 55,18% dan persentase prestasi siswa 52,50 %. Pada siklus II persentase partisipasi siswa naik menjadi 64,51% dan persentase prestasi siswa 65,79%, dan pada siklus III terdapat partisipasi siswa sebesar 83,33% dan prestasi siswa 77,5%, dengan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 45.
Kata Kunci : model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing,
partisipasi dan prestasi
This research aims to increase the participation and civic education learning achievement of students class XI social studies SMAN 1 Ngambur at international relationship material by implementing cooperative learning kancing gemerincing type. It is a kind of class action research which is done in three cycles of action. The data obtained are in the form of student’s learning process and achievement. While the instrument used are test, learning observation sheet, field notes, and documentation. The results showed that the implementation of cooperative learning kancing gemerincing type can increase student’s learning participation and student achievement. It is proved by seeing the increasing Of those percentage in each cycles. In the first cycle the percentage of student’s participation is 55,18% and student’s achievement 52,50%. In the second cycle the percentage of student’s participation and achievement are increase. The percentage of student’s participation becomes 64,51% and the achievement 65,79%. In the third cycle the percentage of student’s activity reach 83,33% and the percentage of student’s achievement 77,5%, with the highest score 100 while the lowest 45.
Key words : the kancing gemerincing type, participation and achievementDONI ANDESKA Lekat Syahruddin2014-07-05T04:55:54Z2014-07-05T04:55:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2218This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22182014-07-05T04:55:54ZPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) YANG BERORIENTASI PADA LIFE SKILL
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWAPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) yang berorientasi pada Life Skill dalam pembelajaran Geografi kelas XI IPS2 SMA Muhammadiyah I Purbolinggo Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini pada setiap siklusnya terdiri atas perencanan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS2 yang berjumlah 37 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan motivasi dan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase motivasi dan aktivitas belajar siswa belum mencapai kriteria yang ditentukan. Pada siklus II persentase motivasi dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan siklus I tetapi belum mencapai kriteria yang ditentukan. Pada siklus III persentase motivasi dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan siklus II dan peningkatannya sudah mencapai kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) yang berorientasi pada Life Skill dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS2 semester genap di SMA muhammadiyah I Purbolinggo tahun pelajaran 2012/2013.
Kata Kunci : CTL, Motivasi Belajar, Aktivitas Belajar
The research aimed to increase students’ motivation and learning activity by using Contextual Teaching and Learning (CTL) approach that oriented to Life Skill in Geography learning of class XI IPS2 of SMA Muhammadiyah I Purbolinggo Academic Year 2012/2013. This research was Classroom Action Research. This research in each parts consisted of planning, actuating treatments, observation and reflection. The population in this research were the students of class XI2 that consisted of 37 students. The data collecting technique used were questionnaire, observation, documentation. The data analysis technique was descriptive analysis. The result showed thatthere was an increase on students’ motivation and learning activities in each cycles. In cycle I the percentage of students’ motivation and learning had not yet reached the expected criteria. In cycle II the percentage of students’ motivation and learning had increased compared to the preceding cycle but had not yet reached the expected criteria. In cycle III the percentage of students’ motivation and learning had increased compared to the preceding cycle and that increase had reached the expected criteria. Based on the research discussion, that the learning by using Contextual Teaching and Learning (CTL) approach that oriented to Life Skill could Increase Students’ Motivation and Learning Activity in Geography subject of Class XI2 Even Semester of SMA Muhammadiyah I Purbolinggo Academic Year 2012/2013.
Key words : CTL, Students’ Motivation, Learning ActivityDODI SETIAWAN 2014-07-05T04:55:48Z2014-07-05T04:55:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2217This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22172014-07-05T04:55:48ZANALISIS KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJARTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; 1. Perbedaan hasil belajar antara model probing prompting dan examples non examples; 2. Efektifitas hasil belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran model probing prompting dan model examples non examples pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi.;3. Efektifitas hasil belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran model pembelajaran probing prompting dan model examples non examples pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah; 4. interaksi antara kemampuan awal dan model pembelajaran terhadap hasil belajar SMP Negeri 1 Rawajitu Timur. Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian comparative dengan pendekatan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 67 yang terbagi dalam 2 kelas. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, kelas VIIIa akan mendapat perlakuan pembelajaran model probing prompting dan kelas VIIIb akan mendapat perlakuan pembelajaran model examples non examples. Instrumen penelitian berupa soal tes kemampuan awal dan tes hasil belajar. Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini digunakan statistik analisis varian (ANAVA) dan t-test dua sampel.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa; (1) Ada perbedaan hasil belajar antara model probing prompting dan examples non examples; (2) Efektifitas hasil belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran model probing prompting dan model examples non examples pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi; (3) Efektifitas hasil belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran model pembelajaran probing prompting dan model examples non examples pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah; (4) interaksi antara kemampuan awal dan model pembelajaran terhadap hasil belajar.
Kata Kunci: Kemampuan awal, model pembelajaran probing prompting dan examples non examples, hasil belajarDIAN ERIKA WATI Abdul Kafi2014-07-05T04:54:20Z2014-07-05T04:54:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2214This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22142014-07-05T04:54:20ZPENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBANGSAAN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA
NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan sikap Kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan( PKn) dengan menggunakan model problem based learning pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas X 8 SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012-2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan proses pembelajaran yang menerapkan langkah-langkah model pembelajaran problem based learning pada setiap siklusnya.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas, yang dilakukan untuk menumbuhkan sikap kebangsaan siswa, kekurangan dan kelebihan guru, serta siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga siklus, data hasil observasi dari setiap siklus menjadi dasar atau bahan perbaikan pada siklus berikutnya. Penelitian ini di hentikan jika indikator yang di tetapkan telah tercapai.
Hasil penelitian yang di peroleh menunjukkan bahwa (1) model problem based learning dapat menumbuhkan sikap kebangsaan siswa (2) model problem based learning dapat menumbuhkan kreativitas guru. Pada siklus I, 20 siswa memiliki sikap kebangsaan dengan rata-rata nilai 62%, siklus II menunjukan pertumbuhan yaitu 24 siswa atau rata-rata nilai 74%, dan pertumbuhan sikap kebangsaan siswa semakin meningkat pada sisklus III, yaitu 28 siswa dengan rata rata nilai 86 % dari jumlah peserta didik secara keseluruhan yaitu 32 siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model problem based learning dapat menumbuhkan sikap kebangsaan siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2012-2013
Kata kunci: Model problem based learning, pertumbuhan sikap kebangsaan .
This class action research aims to ascertain the nationality growth of the attitude in Citizenship Education by using a model of problem-based learning in civics of the class X 8 in SMAN 9 Bandar Lampung school year 2012/2013 . This study was conducted with the learning process of applying measures of problem-based learning model of learning in each cycle .
This type of research is a class action research , which is done to further the student’s nationality, the strengths and weaknesses of teachers and students in the learning process. This activity is carried out in three cycles , each observation data will be usedin fundamental or material improvement in the next cycle . The researchwas stopped if the indicator has been reached .
The results obtained show that : 1 . Problem based learning can increase student’s nationality attitudes. 2 . Problem based learning can increase the creativity of the teachers.
In the first cycle , 20 students have the nationality attitude with an average value of 62 % . The second cycle shows the enhancement of the 24 students with an average value 74 % and the nationality attitudeof the third cycle keepgrowing up, 28 students with an average value of 86 % from 32 students overall. It can be concluded that the model of problem-based learning can foster self- nationality of the first grade in SMAN 9 Bandar Lampung in the Academic Year 2012/2013
Keywords : Model of problem based learning , The growth of national attitudesABDUL GANI Muhammad Huddam Siregar