Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:54:59ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-01-29T03:51:59Z2015-01-29T06:37:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6516This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65162015-01-29T03:51:59ZMANAJEMEN DIRI DALAM PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 BANDAR
MATARAM
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII
-
IX yang mengikuti
ekstrakurikuler
tari yang
berjumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data pa
da penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Instrumen penelitian yang
digunakan, yaitu tes praktik, lembar aktivitas siswa dan penilaian manajemen diri.
Hasil penelitian ini
berdasarkan p
enerapan
manajemen diri dalam pembela
jaran
tari
bedana
dapat membantu guru dan siswa dalam mengatur waktu proses belajar
siswa dalam
menentukan
tujuan
, mengevaluasi kemajuan dan
penguatan diri
,
namun penerapan manajemen diri tidak menjadi ukuran keberhasilan siswa dalam
melakukan tes praktik dalam pembelajaran tari
bedana
, rata
-
rata
memperoleh nilai
63 berada pada kriteria cukup
. B
erdasarkan hasil tes praktik dengan aspek
ketepatan gerak, ketepat
an hitungan, dan ekspre
si memperoleh nilai rata
-
rata 66
tergolong dalam kriteria cukup
.
Kata kunci:
manajemen diri
,
pembelajaran,
penilaian
,
tari
bedana
.
ABSTRACT
The problem in this research is how the implementation of self-management and student learning outcomes in learning bedana dance in extracurricular activities at SMP Negeri 1 Bandar Mataram. This study aimed to describe the application of self-management and student learning outcomes in learning bedana dance in extracurricular activities at SMP Negeri 1 Bandar Mataram.
This study used a qualitative descriptive method. Source of data in this study were students of class VII-IX which follow extracurricular dance totaling 19 students. Data collection techniques in this study is the observation, interviews, documentation and testing practices. The research instrument used, namely the practice test, student activity sheets and assessment of self-management.
The results of this study based on the application of self-management in bedana dance learning can help teachers and students in a set time in the students' learning process to set goals, evaluate progress and strengthening themselves, but the application of self-management is not a measure of student success in the practice test bedana dance lessons, the average gain in the value of 63 is sufficient criteria. Based on the test results of the practice with aspects of the motion accuracy, precision counts, and expression obtain an average value of 66 classified in sufficient criteria.1013043021 Ike Purnama Sariikepurana33@yahoo.co.id2015-01-29T03:50:32Z2015-01-29T03:50:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6520This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65202015-01-29T03:50:32ZPEMANFAATAN ALAM UNTUK KREATIVITAS GERAK TARI
PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER
DI SMA NEGERI 1 MARTAPURA
ABSTRAK
PEMANFAATAN ALAM UNTUK KREATIVITAS GERAK TARI
PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER
DI SMA NEGERI 1 MARTAPURA
Oleh
RHISMA WAHYUNI
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses dan hasil
pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan
pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Martapura. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran pemanfaatan alam untuk
kreativitas gerak tari pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMAN 1
Martapura.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah guru dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tari yang
berjumlah 12 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dokumentasi, tes praktik dan nontes. Instrumen penelitian yang
digunakan, yaitu tes praktik, lembar aktivitas siswa dan lembar proses kreativitas
siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dapat menemukan ide atau inspirasi
melalui pengamatan, imajinasi, yang didapatkan melalui kegiatan aktivitas metaforik
yang membutuhkan penghayatan. Berdasarkan penilaian proses kreativitas dengan
aspek pemahaman, eksplorasi, penyusunan memperoleh nilai rata-rata 76 tergolong
kriteria baik dan tes praktik dengan aspek pola lantai, level gerak, ekspresi wajah saat
menari, ketepatan gerak dengan musik dan ketepatan gerak saat menari memperoleh
nilai rata-rata 71 tergolong dalam kriteria cukup.
Kata kunci : kreativitas gerak tari, pemanfaatan alam, pembelajaran, penilaian.
The problem in this research is how proces and results of learning the natural use for creativity dance on the dance extracurricular learning activities in SMAN 1 Martapura. This study aims to describe the process and learning outcomes for the use of natural creativity in dance extracurricular learning activities in SMAN 1 Martapura.
This method used is descriptive qualitative. Sources of data in this study are the teachers and students who take extra dance totaling 12 students. Data collection techniques in this study is the observation, interviews, documentation, testing practices and nontes. The research instrument used, the test of practice, student activity sheets and sheets of the students' creativity.
The results of this study indicate that students are able to find an idea or inspiration through observation, imagination, obtained through metaphoric activities that require appreciation. Based on an assessment process with aspects of the understanding of creativity, exploration, preparation scored an average of 76 belonging to both criteria and test practices with aspects of floor patterns, the level of motion, facial expressions while dancing, musical accuracy and precision movement with motion while dancing obtain average value average 71 belonging to the sufficient criteria.1013043028 Rhisma Wahyunirhisma56@gmail.com2014-10-31T08:59:02Z2014-10-31T08:59:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5062This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50622014-10-31T08:59:02ZAKU-LIRIK YANG RELIGIUS PADA KUMPULAN SAJAK
AKU INI BINATANG JALANG KARYA CHAIRIL ANWAR DAN
KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA/MAMasalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah Aku-lirik pada kumpulan sajak
Aku Ini Binatang Jalang Karya Chairil Anwar dan Kelayakannya sebagai bahan
ajar sastra di SMA/MA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan Aku-lirik yang religius pada kumpulan sajak Aku Ini Binatang Jalang karya
Chairil Anwar dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA/MA.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan sajak Aku Ini
Binatang Jalang Karya Chairil Anwar yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian delapan puisi dalam kumpulan sajak Aku Ini
Binatang Jalang dapat ditemukan penggunaan akulirik dalam puisi menampilkan wajah subjek lirik yang religius dengan manifestasi yang berbeda di antaranya adalah aku-lirik yang religius menampilkan penghambaan manusia kepada
Tuhannya, aku-lirik yang siap untuk menghadapi kematian, dan aku-lirik yang
merasa berdosa karena telah berpaling dari Tuhannya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, delapan puisi yang diteliti dalam kumpulan sajak
Aku Ini Binatang Jalang karya Chairil Anwar layak diadikan sebagai bahan ajar
sastra khususnya pada keterampilan membaca dan menulis dan menunjang
pembelajaran sastra di SMA/MA.0913041014 TRI ADHITYA2014-10-30T07:40:34Z2014-10-30T07:40:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4859This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/48592014-10-30T07:40:34ZPENERAPAN EVALUASI FORMATIF PADA PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMK WIYATA KARYA NATARABSTRAK
Penerapan Evaluasi Formatif Pada Pembelajaran Tari Bedana
di SMK Wiyata Karya Natar
Oleh
Fivita Ayu
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses dan hasil penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 10 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Instrumen penelitian menggunakan panduan observasi, panduan dokumentasi, dan tes praktik yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Teori yang digunakan adalah evaluasi formatif dan pembelajaran.
Evaluasi formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik, yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksakan. Evalusi dilakukan pada setiap pertemuan, siswa yang memperoleh nilai dibawah 56 dinyatakan belum menguasai materi yang diajarkan dan harus mengulangi kembali materi yang diajarkan.
Hasil penelitian ini mendeskripsikan langkah pokok proses evaluasi dalam penelitian ini, yaitu merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran yaitu siswa dapat menghafal dan menyesuaikan urutan ragam gerak dengan musik, menetapkan “test situation” yang diperlukan yaitu tes praktik, menyusun alat evaluasi yaitu lembar penilaian praktik, menggunakan hasil evaluasi yaitu sebagai diagnosis untuk mengetahui siswa yang sudah atau belum menguasai materi. Berdasarkan hasil tes praktik, dapat diketahui kemampuan siswa dalam aspek hafalan gerak dan ketepatan gerak dengan musik memperoleh nilai rata-rata 75,5 tergolong dalam kriteria baik.
ABSTRACT
Implementation of Formative Evaluation on the Study of Bedana Dance
at SMK Wiyata Karya Natar
By
Fivita Ayu
The problems of this research is how the process and results of the implementation of formative evaluation on the study of Bedana dance at SMK Wiyata Karya Natar. This research aims to describe the process and results of the implementation of formative evaluation on the study of Bedana dance at SMK Wiyata Karya Natar.
The design used in this study is descriptive qualitative. Sources of data in this study were 10 students who take dance extracurricular activities. Data collection techniques used in this study is the method of observation, interviews, documentation and testing practices. The research instrument used manual observation, documentation, and testing practices conducted by the researchers themselves. The theory used is a formative evaluation and learning.
Formative evaluation is the assessment that aims to seek feedback, which further results of this assessment can be used to improve the teaching and learning process that is being or has been dilaksakan. Evaluation is done at each meeting, students who scored below 56 declared not mastered the material being taught and must repeat the material being taught.
The results of this study describe the main steps in the evaluation process of this study, namely to formulate or clarify the purpose of teaching the students can memorize and adjust the range of motion sequences with music, set the "test situation" that required the practice test, develop evaluation tools that practice the assessment form, using results of the evaluation as a diagnostic to determine students who have or have not mastered the material. Based on the results of the practice test, it can be seen in the students' ability rote aspects of motion and precision motion with music gained an average value of 75.5 classified in both criteria.
1013043018 FIVITA AYUFivitaa@yahoo.co.id2014-10-22T02:51:05Z2014-10-22T02:51:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4355This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43552014-10-22T02:51:05ZPEMBELAJARAN TARI BEDANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI MTsN 2 BANDAR LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tari bedana dengan menggunakan metode demonstrasi dan mendeskripsikan hasil belajar tari bedana menggunakan metode demonstrasi di MTsN 2 Bandar Lampung. Teori yang digunakan yaitu teori pembelajaran, tari bedana dan metode demonstrasi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII ekstrakurikuler tari MTsN 2 Bandar lampung yang berjumlah 10 siswa. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi berperan serta, wawancara, dokumentasi, lembar pengamatan siswa, guru dan tes praktik. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Metode demonstrasi diterapkan pada pembelajaran tari bedana dari pertemuan awal hingga pertemuan akhir. Metode Demonstrasi merupakan metode yang tepat pada pembelajaran tari bedana karena metode ini dapat mempermudah guru untuk menjelaskan dan mempraktikan suatu gerak agar dapat dimengerti oleh siswa, dan siswa dapat mengikuti apa yang dipraktikan oleh guru.
Hasil pembelajaran tari bedana dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan bahwa siswa rata – rata sudah mampu memeragakan tari bedana dengan baik, hasil pengamatan aktivitas belajar sudah menunjukan hasil yang baik sekali di setiap pertemuannya dilihat dari penilaian rata – rata siswa yang menunjukan kriteria baik sekali.
Penilaian diberikan melalui tiga aspek yaitu kemampuan gerak, ketetapan gerak dengan iringan dan eskpresi saat menari.
This study aimed to describe the learning process by using bedana dance demonstration and dance bedana describe learning outcomes using MTsN 2 demonstration in Dublin. The theory used is the theory of learning, bedana dance and demonstration methods.
This research uses descriptive qualitative method. Sources of data in this study is the teacher and eighth grade students extracurricular dance MTsN 2 Bandar Lampung totaling 10 students. The technique used to collect the data is participating observation, interviews, documentation, observation sheets of students, teachers and practice tests. Analysis of the data used is data reduction, data presentation, and verification.
The method is applied to learning dance demonstration bedana from the initial meeting to the final meeting. Demonstration method is an appropriate method to study dance bedana because this method can facilitate the teacher to explain and practice a motion that can be understood by the student and the student can directly imitate and follow that practiced by the teacher.
Bedana dance learning outcomes using the demonstration showed that the average student - has been able to demonstrate average bedana dance well, observation of learning activities has shown good results once in every meeting seen from scoring average - average students who show excellent criteria. Assessment is provided through three aspects of mobility, determination and expression of motion with accompaniment while dancing.1013043030 Rr. Tri Arum Wulandarirrtriarum@yahoo.co.id2014-10-17T04:08:21Z2014-10-17T04:08:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3642This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/36422014-10-17T04:08:21ZPembelajaran Tari Muli Siger Dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Di SMP Negeri 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2013/2014
ABSTRAK
PEMBELAJARAN TARI MULI SIGER DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA DI SMP NEGERI 1 JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
RATIH ASTARI
Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Jati Agung, di sekolah ini pembelajaran seni budaya khususnya seni tari belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Sehingga masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran tari muli siger di pada siswa SMP N 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan hasil belajar tari muli siger dengan menggunakan metode drill pada siswa di SMP Negeri 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2013/2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori pembelajaran dan metode drill. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni pengamatan, dokumentasi yang berupa foto, video serta wawancara, tes praktik dan pengamatan aktivitas peserta didik dan pengamatan aktivitas guru.
Pelaksanaan pembelajaran tari muli siger dengan menggunakan metode drill, guru dan peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru memeragakan ragam gerak tari muli siger, kemudian siswa menirukan ragam gerak yang diajarkan. Setelah diberikan beberapa ragam gerak setiap pertemuannya, siswa melakukan proses latihan untuk melihat kecakapan intelek, kecakapan motorik, serta ketepatan dan kecepatan kemampuan siswa pada materi gerak yang diajarkan.
Hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Jati Agung tergolong dalam kriteria baik dengan nilai 77. Berdasarkan kemampuan menari siswa ditinjau dari aspek wiraga mendapat nilai 80 dengan kategori baik, aspek wirama mendapat nilai 80 dengan kategori baik, dan aspek wirasa mendapat nilai 72 dengan kategori cukup. Jadi, nilai hasil belajar peserta didik dalam mempertunjukan tari muli siger di SMP Negeri 1 Jati Agung secara keseluruhan mencapai nilai rata-rata 77, tergolong dalam kategori baik.
Kata kunci : pembelajaran, penilaian, tari muli siger.
ABSTRACT
LEARNING OF MULI SIGER DANCE USING DRILL METHOD
AT SMP N 1 JATI AGUNG in ACADEMIC YEAR 2013/2014
By
RATIH ASTARI
This research was conducted in SMP N 1 Jati Agung, at this school, especially learning the art of dance culture has not been implemented before. So the problem in this research is learning how to dance in the muli siger SMPN 1 Jati Agung school students in the Academic Year 2013/2014. Based on these issues, this study aims to describe the process and outcomes of learning dance muli siger using the drill at SMP Negeri 1 Jati Agung students in the Academic Year 2013/2014.
The method used is descriptive qualitative. The theory used is the theory of learning and drill method. Sources of data in this study were teachers and learners. Data collection techniques were used namely observation, documentation in the form of photos, videos and interviews, practice tests and observation activities of learners and teacher observation activity.
Implementation of learning dance muli siger using drill, teachers and learners play an active role in the learning process. Teachers demonstrate a variety of dance movements muli siger, then students are taught mimicked the motion variety. After being given a few varieties of motion of each meeting, the students do the exercises to see intellectual skills, motor skills, as well as the accuracy and speed of motion ability students on material that taught.
Student learning outcomes in SMP Negeri 1 Jati Agung belonging to both criteria with a value of 77. Based on the ability of students to dance in terms of aspects wiraga scored 80 with both categories, scored 80 wirama aspect with either category, and aspects wirasa scored 72 with enough categories . Thus, the value of the study of students in a demonstration of dance muli siger in SMP Negeri 1 Jati Agung totaled an average value of 77, classified in either category.
Keywords: learning, evaluation, muli siger dance.1013043026 Ratih Astariastari.ratih@gmail.com2014-10-14T02:29:13Z2014-10-14T02:29:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4138This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41382014-10-14T02:29:13ZLEARNING TO DANCE BEDANA STUDENTS VIII.A JUNIOR HIGH SCHOOLS 7 BANDAR LAMPUNG WITH DEMONSTRATION USING
PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA SISWA-SISWI KELAS VIII.A SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASIThe purpose of this study is to describe the learning process and outcomes of learning using Bedana Dance as method that was conducted at VIII.A grade in junior high schools 7 Bandar Lampung that include of 27 students with 9 male and 18 female students. This research used method of descriptive qualitative research, that is to describe a learning in systematical and detailed study. This research used learning theoris and demonstraction method of data collecting techniques with observation, documentation and interview. Instrument of research using practical exam, observation of student activities and observation of teacher activity. Data analysis was performed with data reduction, data display and verification. the leasons of Bedana dance, Teacher used demontraction method to teach the student of nine motion of Bedana dance. Every meeting, teacher teach three motion of Bedana dance that are khesek gantung, khesek injing and ayun, and next meeting teacher teach ayun gantung, belitut and humbak moloh, tahtim, jimpang and gelek in last meet. Every motion of tari bedana that given by teacher with structural steps base on level of difficulty in Bedana dance motion and the range of motion given by repeatedly until all students are to demonstrate completely Bedana dance.
Lessons learned Bedana dance got an average score of 77 with a good criterion indicates that the student has been able to demonstrate any range of motion Bedana dance as taught. Judging from the results of studying the overall range of motion, assessment is done based on two aspects, namely rote range of motion and precision motion with music. In the aspect of rote range of motion gets better with the criterion score of 78. Precision motion with the aspect of the music gets good criterion with a score of 75.
Keywords: Bedana dance learning, demonstration method, evalution.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran Tari Bedana dengan menggunakan metode demonstrasi yang dilakukan pada siswa-siswi kelas VIII.A SMP Negeri 7 Bandar Lampung yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 9 siswa dan 18 siswi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu agar menggambarkan suatu pembelajaran secara sistematis dan terperinci. Penelitian ini menggunakan teori pembelajaran dan metode demonstrasi dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Instrument penelitian berupa tes praktik, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan aktivitas guru. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Pelaksanaan pembelajaran Tari Bedana, guru menggunakan metode demonstrasi untuk memeragakan sembilan ragam gerak Tari Bedana. Pada setiap pertemuan, guru memeragakan tiga ragam gerak yaitu khesek gantung, khesek injing dan ayun, ayun gantung, belitut dan humbak moloh serta tahtim, jimpang dan gelek. Pembagian ragam gerak pada setiap pertemuan diberikan berurutan berdasarkan tingkat kesulitan ragam gerak dan dilakukan secara berulang-ulang sampai seluruh siswa mampu memeragakan setiap ragam gerak yang diberikan.
Hasil pembelajaran Tari Bedana mendapat skor rata-rata 77 dengan kriteria baik yang menunjukkan bahwa siswa telah mampu memeragakan setiap ragam gerak Tari Bedana sesuai dengan yang diajarkan. Ditinjau dari hasil belajar keseluruhan ragam gerak, penilaian dilakukan berdasarkan dua aspek yaitu hafalan ragam gerak dan ketepatan gerak dengan musik. Pada aspek hafalan ragam gerak mendapat kriteria baik dengan dengan skor 78. Pada aspek ketepatan gerak dengan musik mendapat kriteria baik dengan skor 75.
Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Pembelajaran Tari Bedana, Penilaian.1013043039 Setiadi Raharjo2014-10-14T02:28:57Z2014-10-14T02:28:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4134This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41342014-10-14T02:28:57ZAPPLYING COOPERATIVE LEARNING METHOD, GROUP INVESTIGATION TYPE
IN BEDANA DANCE LEARNING OF JHS WIRATAMA
KOTAGAJAH
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGASI
DALAM PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMP WIRATAMA KOTAGAJAHThe problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of The problem in this research is the use and result of Bedana Bedana dance learning in dance learning in dance learning in dance learning in dance learning in dance learning in dance learning in dance learning in dance learning in extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at extracurricular activity at JHSJHSJHS Wiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using co Wiratama Kotagajah by using co Wiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using co Wiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using co Wiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using co Wiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using coWiratama Kotagajah by using cooperative learning perative learning perative learning perative learning perative learning perative learning perative learning perative learning perative learning method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. method, group investigation type. This research was aimed to describe the learning process by using cooperative learning method, investigation group type angroup type an group type angroup type angroup type angroup type angroup type angroup type angroup type angroup type and the d the d the students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of students’ result after the learning process of BedanaBedanaBedana Bedana dance. dance. dance.dance.
This research used descriptive qualitative method. The data were take from the dance teacher of JHS Wiratama Kotagajah and 13 female students. The techniques used to collect the data were participant observation, interview, documentation, and practical test. Cooperative learning in the type of group investigation is a method which includes the students since planning, both in determining the topic and also the way to learn through investigation in a group.
Cooperative learning ooperative learning ooperative learning ooperative learning ooperative learning ooperative learning method in the type of method in the type of method in the type of method in the type of method in the type of method in the type of method in the type of method in the type of method in the type of group investigation group investigation group investigation group investigation group investigation group investigation was applied in Bedana dance learning from the first until the last meeting. The steps of using group investigation were arranging the students into groups. From 13 students, it was formed 3 groups. Then, plan the assignment to look for the kind of movement, back sound music, and the chain movement of Bedana dance. Next in conducting the investigation, each group searched the materials that had been determined from some sources and also media in the outside of extracurricular activity. After that, prepared the final report in which the students practiced before presentation. Then, the students presented the final report in front of their friends. The last was evaluation where the other group delivered their opinion and the teacher also evaluated the students.
The evaluation was given based on four aspects such as wiraga, wirama, wirasa, and memorizing the kind of movement. Besides, the students’ learning activity in every meeting was also evaluated. The results of Bedana dance learning through cooperative learning method, investigation group type showed that some students from all evaluation aspects of Bedana dance got enough criteria with the average score was 70.77.
Keywords: Bedana dance learning, group investigation method, evaluation.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan dan hasil belajar tari Bedana pada kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wiratama Kotagajah menggunakan metode cooperative learning tipe group investigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigasi dan hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran tari Bedana.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah guru tari SMP Wiratama Kotagajah dan 13 siswi perempuan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi berperan serta (partisipasi), wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Cooperative learning tipe group investigasi adalah metode yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajari melalui investigasi secara berkelompok.
Metode cooperative learning tipe group investigasi diterapkan pada pembelajaran tari Bedana dari pertemuan awal hingga pertemuan akhir. Langkah-langkah penggunaan metode group investigasi, mengatur murid ke dalam kelompok, dari 13 siswi terbentuk 3 kelompok. Merencanakan tugas mencari nama ragam, gerakan, musik pengiring, dan urutan gerak tari Bedana. Melaksanakan investigasi, tiap kelompok mencari materi yang telah ditentukan dari berbagai sumber dan media di luar kegiatan ekstrakurikuler. Menyiapkan laporan akhir, tiap kelompok berlatih sebelum presentasi. Mempresentasikan laporan akhir, tiap kelompok presentasi di depan teman-teman yang lain. Evaluasi, kelompok lain memberikan pendapat dan guru memberikan penilaian.
Penilaian diberikan melalui empat aspek yaitu wiraga, wirama, wirasa dan hafalan ragam gerak selain itu juga diadakan penilaian tentang aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. Hasil pembelajaran tari Bedana dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigasi menunjukkan bahwa rata-rata dari seluruh aspek penilaian tari Bedana mendapat kriteria cukup dengan rata-rata skor 70,77.
Kata Kunci: Metode Group Investigasi, Pembelajaran Tari Bedana, Penilaian.1013043040 Tanjung Asmara2014-10-14T02:28:25Z2014-10-14T02:28:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4130This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41302014-10-14T02:28:25ZLEARNING THROUGH BEDANA DANCE AUDIO VISUAL MEDIA IN CLASS X1 SENIOR HIGH SCHOOL 4 METRO
PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 4 METROThis study aimed to describe the use of audio visual media and student learning outcomes on student learning in bedana dance class X.1 at high school student on 4 Metro. The metode used is descriptive qualitative study using the theory, namely instructional media, and audio visual media, source of data in this study is Culture and art teacher grade student who follow the yeaching bedana dance X.1 totaling 22 people. Data collection techniques used conducted on teacher learning culture art audio visual media is learning to use the element of sound and image elements such as video recording.
Learning bedana dance through audio visual media begins to give material about bedana dance to student so that the student know more clearly about the bedana dance, furthermore view video bedana dance is a dance presentation complete with music, cosmotology, and clothing, by explaining that there is on the video students so that they understand. And then students try to practice, the next step student practice in pairs according to the bedana dance video. Students must memorize the wholemovement on the dance bedana correctly and accordance with the musical accompainment.
Assessment is provided trough 3 (third) aspects, wirasa, memorizing the sequence of motion, and precision motion with music. It also conducted an assassment of student learning activities at each meeting. Bedana dance learning outcoms by using audio visual media show that the average assessment of all aspects of dance bedana got sufficient criteria with an average 65.
Keayword : audio visual media, bedana dance lessons, asseddment.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media audio visual
dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tari bedana pada siswa kelas X.1
SMA Negeri 4 Metro. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori yaitu pembelajaran, media pembelajaran, dan media audio
visual. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas
X.1 yang mengikuti pembelajaran tari bedana yang berjumlah 22 orang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, dokumentasi yang
berupa foto dan video, wawancara dilakukan pada guru seni budaya. pembelajaran media audio visual merupakan pembelajaran yang menggunakan unsur suara, dan unsur gambar seperti rekaman video.
Pembelajaran tari bedana melalui media audio visual dimulai dengan memberikan materi tentang tari bedana kepada siswa agar siswa mengetahui lebih jelas tentang tari bedana tersebut, selanjutnya menayangkan video tari bedana yakni video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana dengan menjelaskan yang terdapat pada video tersebut kepada siswa agar mereka memahaminya dengan jelas. Kemudian siswa mencoba mempraktikannya. Langkah selanjutnya siswa memperaktikan dengan berpasangan sesuai dengan video tari bedana tersebut. Siswa pun harus menghafalkan seluruh ragam gerak yang ada pada tari bedana dengan benar dan dengan sesuai dengan iringan musik.
Penilaian diberikan melalui 3 aspek yaitu wirasa, hafalan urutan gerak, dan ketepatan gerak dengan musik selain itu juga diadakan penilaian tentang aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. hasil pembelajaran tari bedana dengan menggunakan media audio visual menunjukan bahwa rata-rata dari seluruh aspek penilaian tari bedana mendapat kriteria cukup dengan rata-rata skor 65.
Kata Kunci : Media audio visual, pembelajaran tari bedana, penilaian.1013043037 MARLINA ZULKARNAIN2014-10-14T02:27:50Z2014-10-14T02:27:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4125This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41252014-10-14T02:27:50ZAPPLICATION OF VISUAL AUDIO MEDIA ON LEARNING
SIGEH PENGUTEN DANCE IN SMP NEGERI 1 BATANGHARI
CLASS VIII EAST LAMPUNG
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN
TARI SIGEH PENGUTEN SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 BATANGHARI
LAMPUNG TIMURThe purpose of this study was to describe the application of visual audio media on learning sigeh penguten dance in SMP Negeri 1 Batanghari East Lampung. This research method uses a descriptive qualitative. Data collection techniques used in this study is the method of observation, interview and documentation. Sources of data used in this study were eighth grade students participated in extracurricular dance SMP Negeri 1 Batanghari in East Lampung totaling 15 students. The instrument in this study using the observation guide, interview guides, documentation guide, guide student activity assessment, and assessment guides practice test. Data analysis techniques used in this study is data reduction, data display, and verification. The theory used learning and visual audio media theory. Visual audio media as defined in this study is sound and image equipment which is used as the interaction and delivery of information about sigeh penguten dance.
Application of visual audio media on learning sigeh penguten dance learning several stages beginning with the provision of material sigeh penguten dance using visual audio media, then practice range of motion, and evaluate it. Learning outcomes using visual audio media in sigeh penguten dance have either category. The results of the study in terms of the value of mobility of 76.7 (good), the precision of motion with the musical accompaniment of 86.5 (excellent) and expressions while dancing at 77.7 (good). Overall results of this study have a value of 81.7 is categorized well.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan media audio visual dalam pembelajaran tari sigeh penguten di kelas VIII SMP Negeri 1 Batanghari Lampung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seni tari di SMP Negeri 1 Batanghari Lampung Timur berjumlah 15 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan panduan observasi, panduan wawancara, panduan dokumentasi, panduan penilaian aktivitas siswa, dan panduan penilaian tes praktik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Teori yang digunakan adalah teori pembelajaran dan media audio visual. Media audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peralatan suara dan gambar yang digunakan sebagai interaksi dan penyampaian informasi tentang tari sigeh penguten.
Penerapan pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan media audio visual melalui beberapa tahapan yaitu diawali dengan pemberian materi tari sigeh penguten menggunakan media audio visual, kemudian mempraktikan ragam gerak, dan mengevaluasinya. Hasil pembelajaran menggunakan media audio visual pada tari sigeh penguten memiliki kategori baik. Hasil penelitian ditinjau dari nilai kemampuan gerak sebesar 76,7 (baik), ketepatan gerak dengan musik iringan sebesar 86,5 (baik sekali) dan ekspresi saat menari sebesar 77,7 (baik). Hasil secara keseluruhan dari penelitian ini memiliki nilai 81,7 yang berkategori baik.
0913043002 GRACIA GESTA NAWANGSASI2014-09-22T04:04:30Z2014-09-22T04:04:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3258This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32582014-09-22T04:04:30ZPEMBELAJARAN GERAK TARI DAN LAGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI TK KARTIKA II-31 BANDAR LAMPUNGABSTRAK
PEMBELAJARAN GERAK TARI DAN LAGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI TK KARTIKA II-31 BANDAR LAMPUNG
OLEH:
SENDY ANISA
Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran gerak tari dan lagu dengan menggunakan metode demonstrasi di TK Kartika II-31 Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran gerak tari dan lagu di TK Kartika II-31 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dan metode demonstrasi.Sumber data pada penelitian ini adalah guru dan 16 siswa perempuan di kelas B3 TK Kartika II-31 Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik.
Pembelajaran gerak tari dan lagu di TK Kartika II-31 Bandar Lampung dengan menggunakan tiga tahap yaitu menjelaskan materi, guru mendemonstrasikan dan siswa mempraktikan gerak yang telah didemonstrasikan.
Hasil penelitian yang dilaksanakan di TK Kartika II-31 Bandar Lampung menunjukan siswa lebih bersemangat menari menggunakan lagu. Pembelajaran gerak tari dan lagu dengan menggunakan metode demonstrasi mendapat rata-rata nilai 68 sehingga dikategorikan baik. Penilaian diberikan melalui tiga aspek yaitu wiraga, wirasa, dan wirama selain itu juga diadakan penilaian tentang aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan.
Kata kunci : Pembelajaran, gerak tari dan lagu, demonstrasi
ABSTRACT
LEARNING DANCE MOVEMENT AND SONG ON GRADE B3 AT KARTIKA II-31 KINDERGARDEN BANDAR LAMPUNG USE DEMONSTRATION METHODE
By
SENDY ANISA
It is revealed in this study is learning dance movement dance and song by using demonstration at Kartika II-31 kindergarden Bandar Lampung. This research describe a learning of dance movement and song using demonstration at kindergarden Kartika II-31 Bandar Lampung year 2013/2014.
The desaign of this research is qualitative descriptive. The research uses theories learning and demonstration methode.The sources of data in this research are teachers and students amounting to 16. The reseacher uses several techniques to collect the data by observation, interview, documentation, and pratice test.
Learning dance movement and song at kindergarden Kartika II-31 in Bandar Lampung using demonstration method through three steps are explaning the subject, teacher demonstration and students pratice the movement that have been demonstrated. According to the research it is difficult for students on third step, learning dance movement dan song wit average score 68 is categorized as good. The assessment is given through three ascpects wiraga, wirasa dan wirama. Besides, there is an assessmet about the learning activity in every meeting
Keyword : Learning, dance mo1013043031 Sendy Anisa sendyanisa@rocketmail.com2014-09-08T03:52:55Z2014-09-08T03:52:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3178This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31782014-09-08T03:52:55ZPEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNGABSTRAK
PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG
Oleh
ARUM PUSPITA PUTRI
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Teori yang digunakan adalah teori pembelajaran dan metode latihan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswi kelas VIII A yang berjumlah 14 siswi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni pengamatan, dokumentasi, wawancara, dan tes praktik dan juga dilakukan proses analisis data yaitu mengamati aktivitas siswi dan guru, menganalisis hasil tes tari halibambang, memberi nilai hasil tes praktik siswi, menentukan hasil tes praktik yang dialkumulasikan, mereduksi data dan membuat kesimpulan.
Metode latihan diterapkan pada pembelajaran tari halibambang dari pertemuan kedua hingga pertemuan ketujuh. Langkah-langkah penggunaan metode latihan ada dua yaitu motorik dan kecakapan intelek. Motorik yaitu siswa mampu bergerak sesuai dengan yang dipelajari dan kecakapan intelek yaitu siswa mampu menghafal gerak tari yang telah dipelajari.
Penilaian diberikan melalui tes praktik, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan penggunaan metode latihan. Hasil pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan menunjukkan bahwa rata-rata dari seluruh aspek penilaian mendapat kriteria cukup dengan rata-rata skor 75.
Kata kunci : latihan, pembelajaran, tari halibambang
ABSTRACT
STUDY OF HALIBAMBANG DANCE USING DRILL METHOD IN
SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG
By
ARUM PUSPITA PUTRI
This study aims to identify and describe the process and the result of halibambang dance learning at SMPN 13 Bandar Lampung by using drill method. Theories used were the theory of learning and drill method. Research method used quantitative descriptive. The sources of data in this study is 14 students of class VIII A. Collecting data technique used were observation, documentation, interviews, and practical test and also performed the data analysis, observing the activities of students and teacher, analyzing the result of the halibambang’s dance test, giving students practice test scores, determining the value of a practice test accumulated, data deduction, and make conclution.
This training method applied from the second meeting until seventh meeting. There is two steps of drill method, motor and intellectual skills. The motor is able to move in accordance with the students learned and intellectual skills that students are able to memorize the halibambang dance moves that have been learned.
The evaluation given by practice test, observation of student activity and observation of drill method. The results of halibambang dance learning through drill method, showed that some students from all evaluation aspects of halibambang dance got enough criteria with the average score was 75.
Keywords : drill, halibambang dance, learning.1013043013 ARUM PUSPITA PUTRIarumpuspita.putri@gmail.com2014-09-08T03:48:36Z2014-09-08T03:48:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3176This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31762014-09-08T03:48:36ZPEMBELAJARAN TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE PEMODELAN PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 SUMBERJAYA LAMPUNG BARATABSTRAK
Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Metode Pemodelan
Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Sumberjaya
Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh
Ardelia Vasthi
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana langkah-langkah dan hasil
pembelajaran tari bedana menggunakan metode pemodelan pada kegiatan
ekstrakurikuler di SMP N 1 Sumberjaya Lampung Barat tahun pelajaran
2013/2014.
Teori yang di gunakan yaitu metode pembelajaran, metode pemodelan, tari
bedana, dan ekstrakurikuler. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan 12 siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler tari. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan non tes
yaitu pengamatan penerapan metode pemodelan, pengamatan proses belajar
siswa, pengamatan aktivitas siswa dan tes praktik untuk melihat hasil belajar
siswa.
Prosedur pelaksanaan metode pemodelan dilaksanakan dalam 3 tahap yang
diawali dengan siswa memerhatikan, kemudian siswa memeragakan ragam gerak
bersama dengan guru, dan tahap terakhir siswa menganalisis mencari kelemahan
yang dialami dan mencari penyelesaiannya.
Penilaian diberikan melalui tiga aspek yaitu: bentuk gerak, hafalan urutan gerak,
dan ketepatan gerak dengan musik selain itu juga diadakan penilaian tentang
aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan hasil pembelajaran tari bedana
dengan menggunakan metode pemodelan menunjukan bahwa rata-rata dari
seluruh aspek penilaian tari bedana mendapat kriteria baik dengan rata-rata skor
80.
Kata kunci : metode pemodelan, tari bedana, dan penilaian
ABSTRACT
Bedana Dance’s Learning using Modeling Methods in Extracurricular
Activity in Junior High School Number 1 Sumberjaya, Lampung Barat
2013/2014 of Academic Year
Oleh
Ardelia Vasthi
The problem in this study is how the steps and bedana dance learning outcomes
using modeling methods in extracurricular activities in SMP N 1 Sumberjaya
West Lampung academic year 2013/2014.
The theory used is the method of learning, methods of modeling, dance bedana,
and extracurricular. This type of research is descriptive qualitative. Sources of
data in this study were teachers and 12 students who take extracurricular dance.
Data collection techniques used in this study is observation, interviews,
documentation, practice tests and non-test the application of the modeling method
of observation, observation of student learning, observation of student activities
and practice tests to see the results of student learning.
Procedures for implementing the modeling method implemented in 3 phases that
begins with students watching, then students demonstrate a variety of motion
along with the teachers, and students analyze the last stage look for weaknesses
experienced and seek completion.
Assessment is provided through three aspects: the shape of motion, memorizing
the sequence of motion, and precision motion with the music but it also held
assessment of student learning activities at every meeting learning outcomes
dance bedana using modeling methods showed that the average assessment of all
aspects of dance bedana got a good criterion with an average score of 80.
Key words: methods of modeling, bedana dance, and assessment1013043012 ARDELIA VASTHIardeliavasthi@gmail.com2014-08-15T05:36:29Z2014-08-15T05:36:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2538This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25382014-08-15T05:36:29ZPembelajaran Tari Sigeh Penguten Melalui Metode Demonstrasi pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Bandar LampungABSTRAK
PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
Oleh
RAHMAWATI
Permasalahan dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran tari sigeh penguten melalui metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari sigeh penguten melalui metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas X yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 9 Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Tahap analisis data didahului dengan mereduksi data, penyajian data, dan verivikasi atau penarikan kesimpulan.
Dalam proses pembelajaran tari dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa tidak hanya dapat melihat tetapi dapat mengamati, mendengarkan, dan merasakan proses pembelajaran tari secara langsung. Guru memperagakan ragam gerak tari sigeh penguten kemudian siswa menirukan, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran tari sigeh penguten, siswa dan guru berperan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tari sigeh penguten melalui metode demonstrasi di sekolah ini terbilang cukup dengan nilai rata-rata 72,6. Penilaian diberikan melalui empat aspek, yaitu hafalan gerak, teknik gerak, ketepatan gerak dengan iringan, dan penghayatan atau ekspresi saat menari. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat dikatakan baik melihat antusias dan kemauan siswa untuk belajar, serta penilaian pada aspek visual activities yaitu cukup, listening aktivities yaitu cukup dan aspek motor activities baik sekali.
ABSTRACT
LEARNING OF SIGEH PENGUTEN DANCE USING DEMONSTRATIONS METHOD IN THE EXTRACURRICULAR ACTIVITY AT SENIOR HIGH SCHOOL 9 BANDAR LAMPUNG
By
RAHMAWATI
The problem in this research is learning process of sigeh penguten dance using demonstrations method in the extracurricular activity at senior high school 9 Bandar Lampung. This research aimed to describe the learning of sigeh penguten dance using demonstrations method in the extra-curricular activity at senior high school 9 bandar lampung. This research is a qualitative descriptive research. The source of data in this research is an art teacher and students grade ten in the extracurricular activity. The data collecting techniques which is used are observation, interview, documentary, and testing practices. The steps by steps to data analys is the data reduction, data arrangement, and verivication.
The process of learning dance using demonstrations method, students not only to see but also can supervice, listen, and feel the process of learning directly. Teacher show the movement sigeh penguten dancing, and then the students applied what we do, so that in process learning of sigeh penguten dancing, students and teacher active in realization of learning. The result of this research is learning of sigeh penguten dancing use demonstrations method in this school is enough with the average value 72,6. Assessment is given through four aspects of movement recitation, movement technic, accuracy and expression motion with accompaniment while dancing. Student activities in learning looking good if we see the antusiasm and responding of the students to learn and then grade in visual activities is enough, listening activities is enough, and motor activities is very good.
1013043005 Rahmawatirahmawati2010@yahoo.com2014-06-06T04:02:53Z2014-06-06T04:02:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1906This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19062014-06-06T04:02:53ZPENERAPAN METODE DRILL
DALAM PEMBELAJARAN TARI MELINTING PADA KELAS VII.1
DI MTS MA’ARIF NU 08 MATARAM BARU
LAMPUNG TIMURPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana penerapan metode drill dalam pembelajaran tari melinting serta hasil belajar siswa pada kelas VII.1 di MTs Ma’arif NU 08 Mataram Baru, Lampung Timur.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu tentang pembelajaran, metode drill, seni tari dan tari melinting. Sumber data dalam penelitian ini adalah 28 siswa kelas VII.1 pada mata pelajaran seni budaya di MTs Ma’arif NU 08 Mataram Baru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi tes praktik dan nontes, sebagai instrumen panduan yaitu pengamatan penerapan metode drill, pengamatan proses belajar siswa, pengamatan aktivitas siswa dan tes praktik untuk melihat hasil belajar siswa.
Pelaksanaan pembelajaran tari melinting menggunakan metode drill diawali dengan guru menjelaskan dan memeragakan ragam gerak tari melinting, lalu siswa diminta untuk menirukan ragam gerak yang diperagakan oleh guru, selanjutnya siswa diberikan waktu untuk berlatih sendiri dan kemudian siswa diminta untuk memeragakan materi yang telah diberikan.
Hasil pembelajaran tari melinting menggunakan metode drill pada kelas VII.1 di MTs Ma’arif NU 08 Mataram Baru menunjukkan bahwa siswa mampu untuk memeragakan ragam gerak tari melinting dengan baik dengan nilai 75. Kriteria baik didapat siswa berdasarkan aspek wiraga, wirasa dan wirama. Berdasarkan ketiga aspek tersebut aspek wiraga mendapat kriteria baik sekali dengan nilai 85, untuk aspek wirasa mendapat kriteria cukup dengan nilai 61, dan apek wirama mendapat kriteria baik dengan nilai 79.WINDA PRASTIKA NINGRUM Sumijo2014-06-06T04:01:53Z2014-06-06T04:01:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1905This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19052014-06-06T04:01:53ZPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM
PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN PADA KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER DI
SD AL-AZHAR 1 WAY HALIM BANDAR LAMPUNGPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan model kooperatif tipe STAD
dan hasil belajar siswi dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten pada kegiatan
ekstrakurikuler di SD Al-Azhar 1 Way Halim Bandar Lampung.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori yang
digunakan yaitu pembelajaran dan model kooperatif tipe STAD. Sumber data
dalam penelitian ini adalah 25 siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni pengamatan, dokumentasi,
wawancara, tes praktik, pengamatan aktivitas siswi dan pengamatan aktivitas
guru. Instrumen penelitian menggunakan panduan observasi, panduan
dokumentasi, panduan pencatatan lapangan, lembar pengamatan tes praktik dan
nontes.
Pelaksanaan penerapan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran tari
Sigeh Penguten yaitu guru membagi siswi ke dalam beberapa kelompok, dengan
cara pretest 2 ragam gerak tari Sigeh Penguten guna mengetahui tingkat
kemampuan gerak masing-masing siswi dan ditentukan ketua dari masing-masing
kelompoknya. Selama proses pembelajaran, setiap kelompok terlihat antusias
dalam mendemonstrasikan tari Sigeh Penguten .
Hasil belajar siswi dalam mendemonstrasikan tari Sigeh Penguten di SD Al-
Azhar 1 Way Halim tergolong dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 78.
Ditinjau dari kemampuan menari siswi per aspek hafalan urutan gerak mendapat
kriteria baik dengan rata-rata nilai siswi 76 yaitu siswi memeragakan urutan gerak
tari Sigeh Penguten akan tetapi masih mengalami kesalahan 1-3 kali pada delapan
belas ragam gerak. Pada aspek ketepatan gerak dengan hitungan/musik mendapat
kriteria baik dengan rata-rata nilai siswi 77 yaitu siswi memeragakan gerak tari
Sigeh Penguten 1-2 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai
dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak. Pada aspek kekompakan
dalam kelompok mendapat kriteria baik sekali dengan rata-rata nilai kelompok 81
yaitu semua siswi dalam kelompok menguasai materi tari Sigeh Penguten mulai
dari hafalan urutan gerak maupun ketepatan gerak dengan musik sesuai dengan
apa yang telah dipelajari.ROSITA WATI Wirmansyah2014-06-06T04:01:46Z2014-06-06T04:01:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1903This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19032014-06-06T04:01:46ZPEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT
PADA SISWA KELAS X SMA N 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014Masalah penelitian ini adalah pembelajaran menulis teks anekdot pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013/2014 yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Adapun tujuannya adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis teks anekdot pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013/2014.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran menulis teks anekdot di kelas X IPA 6 SMA Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara (1) wawancara, untuk mengetahui rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan hasil penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru, (2) observasi, yakni mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, (3) dokumentasi, yakni RPP, video dan poto pembelajaran, serta hasil penilaian pembelajaran menulis teks anekdot yang dilakukan oleh guru. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data model alir yang mencakup tiga kegiatan, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan guru melakukan tiga tahap kegiatan dalam pembelajaran. Ketiga kegiatan dimaksud mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran guru telah menyusun RPP yang lengkap berdasarkan komponen-komponen RPP. Pada pelaksanaan pembelajaran terjadi dua aktivitas, yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. Ketika pelaksanaan pembelajaran guru melakukan tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada penilaian pembelajaran menulis teks anekdot, guru menggunakan teknik tes tertulis dan tes praktik/unjuk kerja.
Berikut perincian secara khusus mengenai pelaksanaan pembelajaran menulis teks anekdot yang dilakukan oleh guru.
1. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan guru mengucapkan salam, mempersilahkan siswa untuk berdoa, menanyakan siswa yang tidak hadir, melakukan apersepsi dan motivasi, juga menyampaikan kompetensi dan rencana kegiatan.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, pelaksanaan yang dilakukan oleh guru meliputi penyampaian materi pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan pendekatan scientific, pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran, pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran. Terdapat ketidaksesuaian alokasi waktu yang direncanakan pada RPP dengan pelaksanaannya di kelas. Namun, semua kegiatan yang direncanakan pada RPP telah terlaksana.
3. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru melaksanakan kegiatan antara lain melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik, mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaanNesiana Imania Iman Setiadi2014-06-06T04:01:39Z2014-06-06T04:01:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1901This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19012014-06-06T04:01:39ZPENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan model SAVI dalam pembelajaran tari Bedana pada kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model SAVI dalam pembelajaran tari Bedana pada kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek dalam penelitian ini adalah siswi yang mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler seni tari berjumlah 12 orang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket dengan menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan 3 instrumen penilaian. Instrumen penilaian tentang penerapan model SAVI, aktivitas guru dan aktivitas siswa. Pada penelitian ini data dianalisis dengan cara reduksi, penyajian data, dan data kesimpulan. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa penerapan model SAVI yaitu tentang aspek somatis dapat dilihat ketika siswa menggerakkan kembali contoh gerakan yang diberikan oleh guru, maupun hasil pengamatan dari kelompok lain. Aspek auditori merupakan penerapan aspek berbicara dan mendengar, yaitu penerapan aspek ketika siswa dapat mendengar contoh musik sederhana maupun musik pengiring tari dengan baik dipadukan dengan gerakan. Aspek visual merupakan penerapan aspek mengamati materi yang dipelajari, sedangkan aspek intelektual dapat dilihat dari cara siswa berdiskusi maupun bertanya dan memecahkan masalah ketika proses belajar memeroleh kriteria baik dengan nilai 72.
Pada penelitian ini penerapan model SAVI juga melibatkan aktivitas guru dan siswa, aktivitas guru mengajarkan pembelajaran tari Bedana pada kegiatan Ekstrakurikuler dan siswa menerima pembelajaran tari yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pengamatan dan analisis data pada instrumen penilaian aktivitas guru memeroleh kriteria baik sekali dengan nilai 94 yang diperoleh dari penggabungan penilaian dari guru seni budaya dan hasil angket yang diberikan kepada siswa, sedangkan aktivitas siswa memeroleh kriteria baik sekali dengan nilai 84MIFTHA ILHAMSYAH PUTRA Aceng Syarief (Alm)2014-06-06T04:01:31Z2014-06-06T04:01:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1900This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19002014-06-06T04:01:31ZPERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peranan guru dalam pembelajaran tari Bedana pada siswa kelas VIII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peranan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari Bedana pada siswa kelas VIII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa perempuan kelas VIII. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori tentang pembelajaran, peranan guru, seni budaya, seni tari Bedana, aktivitas siswa dan evaluasi hasil belajar.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan 3 instrumen penilaian. Instrumen penilaian peranan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan cara reduksi, penyajian data, dan data kesimpulan.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa dari instrumen penilaian tentang aspek penilaian peranan guru, guru memeroleh kriteria rata-rata cukup (60), dari 13 aspek peranan guru, 3 aspek memeroleh kriteria nilai baik sekali yaitu aspek korektor, organisator dan evaluator. Kriteria nilai cukup untuk lima aspek yaitu inspirator, informator, motivator, fasilitator, dan pengelola kelas. Kriteria kurang untuk lima aspek yaitu inisiator, pembimbing, demonstrator, mediator, dan supervisor. Penilaian 13 aspek peranan guru diberikan pada setiap pertemuan, memeroleh skor 5 apabila dilakukan dengan baik sekali, skor 4 dengan kriteria baik, skor 3 dengan kriteria cukup, skor 2 dengan kriteria kurang, dan skor 1 dengan kriteria gagal. Selain peranan guru, aktivitas siswa memeroleh kriteria baik dengan nilai (71) dan hasil belajar siswa juga dinilai pada penelitian ini dengan memeroleh kriteria cukup dengan nilai (63)HANNA DIFETRA ALFATH M.Munawar MK2014-06-06T04:01:16Z2014-06-06T04:01:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1885This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18852014-06-06T04:01:16ZPERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI
DI SMA NEGERI I WAY TENONG KELAS X
TAHUN PELAJARAN 2011/2012Penelitian ini membahas persoalan persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran seni tari kelas X SMA Negeri 1 Way tenong, Lampung Barat, tahun pelajaran 2012. Namun, penelitian inipun berupaya mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dimaksud.
Penelitian ini mengunakan penelitian deskriptif kualitatif. Data persepsi didapat melalui “wawancara kepada tujuh orang siswa”; sedangkan data proses pembelajaran diperoleh melalui proses pembelajaran oleh guru dan aktivitas belajar siswa.
Hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Guru seni tari di SMA N 1 Way tenong telah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat sudah memenuhi komponen yang seharusnya ada, namun, pada saat pembelajaran di kelas terkadang guru melupakan aspek motifasi dan pengaitan tujuan dengan pengetahuan yang relevan. Demikian juga dengan aspek evaluasi yang tidak dilakukan secara formal maupun nonformal, khusuanya pada aspek pemantauan.
Menurut siswa yang menjadi narasumber penelitian ini, guru seni tari dimaksud memiliki kompetensi tari diajarkan, prosedur pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan guru di dalam kelas dianggap kurang menarik. Guru juga dianggap tidak atau kurang memantau kemajuan belajar siswa, penugasan dan evaluasi hasil belajar juga tidak dilaksanakan oleh guru. Guru hanya mengarahkan kepada siswa untuk berlatih dirumah. Tetapi, hasil-hasil latihan tersebut tidak pernah ditagih atau ditanyakan oleh guru.
Kata Kunci: Persepsi, Pembelajaran Seni TariFITRI SAWALENA Alex Shander2014-06-02T03:52:37Z2014-06-02T03:52:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1883This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18832014-06-02T03:52:37ZPEMBELAJARAN TARI MELINTING
MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNGRumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran tari Melinting menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan esktrakurikuler di SMA Negeri 10 BandarLampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari Melinting menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 10 Bandar Lampung.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pembelajaran dan teori seni tari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII dan VIII yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 10 Bandar Lampung yang berjumlah 10 siswi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berperan serta (partisipasi), wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Instrumen penelitian menggunakan panduan observasi, panduan wawancara, panduan dokumentasi dan penilaian tes serta non tes.
Penggunaan metode demonstrasi dinilai berdasarkan dengan empat aspek yaitu aspek persiapan guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswi setiap pertemuan dengan melakukan uji coba demonstrasi terhadap diri sendiri dengan ragam gerak tari Melinting yang akan dipelajari sebelum proses pembelajaran berlangsung. Aspek pembukaan mengatur posisi siswi di dalam kelas sehingga semua siswi dapat melihat guru yang sedang memberikan materi urutan ragam gerak tari Melinting. Aspek Pelaksanaan guru mulai mendemonstrasikan 4 ragam gerak tari Melinting setiap pertemuan kemudian siswi diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan dan ketidak pahaman siswi dalam ragam gerak tari Melinting. Aspek mengakhiri guru memberikan tugas menghafal setiap ragam gerak tari Melinting yang telah dipelajari agar pada pertemuan berikutnya siswi sudah paham kemudian mengevaluasi pembelajaran.
Hasil pembelajaran tari Melinting menunjukan bahwa rata rata siswi mampu memeragakan tari Melinting dengan baik sesuai dengan penilaian tes praktik yaitu aspek Wiraga, Wirasa dan Wirama yang diakumulasikan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Hasil keseluruhan pada ketiga aspek tersebut adalah skor 4 dengan persentase nilai 83% termasuk dalam kriteria baikFATIMAH AZZAHRAH Nurmansyah,2014-06-02T03:51:57Z2014-06-02T03:51:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1882This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18822014-06-02T03:51:57ZPERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA
SISWA KELAS VIIA DI SMP XAVERIUS METROPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru dalam pembelajaran
gerak tari bedana siswa kelas VIIA di SMP Xaverius Metro. Hal yang
diungkapkan dalam penelitian ini adalah peranan guru serta hasil belajar siswa
dalam pembelajaran tari bedana siswa kelas VIIA SMP Xaverius Metro.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran seni tari dan siswa
kelas VIIA yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 18
siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Instrumen penelitian menggunakan
panduan observasi, panduan wawancara, dan panduan penilaian tes praktik.
Hasil penelitian dari peranan guru dalam pembelajaran tari bedana siswa kelas
VIIA SMP Xaverius Metro menunjukkan bahwa guru mendapat nilai 72 yang
tergolong dalam kriteria cukup, di mana guru dapat menjalankan 12 dari 13
peranan guru yang harus dijalankan dalam pembelajaran gerak tari bedana, yaitu
sebagai korektor, informator, organisator, motivator, demonstrator, pengelola
kelas, inisiator, fasilitator, pembimbing, mediator, supervisor, evaluator, dan
peranan yang belum dijalankannya yaitu sebagai inspirator. Hasil penilaian tes
pratik siswa mendapat nilai rata-rata 68 untuk teknik gerak dan tergolong dalam
kriteria cukup, 71,1 untuk hafalan gerak dan tergolong dalam kriteria cukup, 66
untuk iringan musik dan tergolong dalam kriteria cukup, 53,3 untuk ekspresi
wajah dan tergolong dalam kriteria kurang.
This research aimed to describe the role of the teacher in teaching bedana dance at
VIIA grade of SMP Xaverius Metro. In this research the researcher explain about
the role of teacher and students learning outcomes in learning bedana dance at
VIIA grade of SMP Xaverius Metro.
This research used descriptive qualitative method approach. The subject of this
research is the teacher dance class and 36 students at VIIA grade of SMP
Xaverius Metro consisting of 18 female students and 18 male students. In order to
get data, the researcher used observation, interviews, documentation, and practice
test. The research instrument of the research used manual observation, interview
guides practice test guides.
From the result of research, the role of the teacher in teaching bedana dance at
VIIA grade of SMP Xaverius Metro show that the teacher got 72 score in the
criteria considered sufficient, in wich teachers can implement 12 of the 13 roles
that teacher should be learning in bedana dance, that are corectory, informatory,
organizer, motivatory, demonstratory, manager of the class, inisiatory,
fasilitatory, leader, mediator, surpervisor, evaluator, and the teacher can not
implement one role that is inspiratory. The result of students assessment practice
test scored on average of 68 for motion technique in sufficient criteria, 71,1 scored
for rote motion and classified in sufficient criteria, 66 score for music instrument
is sufficient criteria calssified, 53,3 score for facial exspressions is less criteria
calssified.Elisabeth Hesti Ariyanti Simon Danu Kisworo