Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T23:16:33ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2016-03-21T03:36:46Z2016-03-21T03:36:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21460This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/214602016-03-21T03:36:46ZVARIASI JUMLAH TUMBUKAN TERHADAP UJI KARAKTERISTIK
MARSAHALL UNTUK CAMPURAN LASTON (AC-BC)
ABSTRAK
Dalam pencampuran, jumlah tumbukan dalam pemadatan aspal sangat
berpengaruh terhadap karakteristik lapisan aspal. Campuran beraspal panas untuk
perkerasan lentur dirancang menggunakan metode Marshall. Pada perencanaan
Marshall tersebut menetapkan parameter jumlah tumbukan untuk kondisi lalu
lintas berat pemadatan benda uji sebanyak 2x75 tumbukan dengan batas rongga
campuran antara 3,5-5,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
yang diberikan variasi jumlah tumbukan terhadap karakteristik campuran laston
(AC-BC) dengan mengacu pada Spesifikasi Bina Marga 2010.
Penelitian ini menggunakan gradasi pada spesifikasi umum 2010 untuk
campuran Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) gradasi halus untuk batas
tengah dan batas bawah, kemudian data hasil pengujian dianalisis dengan
persamaan yang mencakup parameter MarshallI maka diperoleh kadar aspal
optimum yang dipergunakan sebagai kadar aspal dalam pencampuran yang
dilakukan dengan variasi jumlah tumbukan yaitu 2x55, 2x65, 2x75, 2x85, dan
2x95, Kemudian dilakukan uji Marshall untuk mengetahui pengaruh yang terjadi
dari variasi jumlah tumbukan terhadap karakteristik campuran beraspal.
Berdasarkan analisa pada pengolahan data diperoleh bahwa nilai kadar aspal
yang digunakan untuk batas tengah yaitu 6,75% dan batas bawah 7.1%. Dari hasil
pengujian Marshall pada tumbukan 2x55, 2x65, 2x75, 2x85, 2x95 pada batas
tengah tidak memenuhi semua parameter Marshall dikarenakan nilai Marshall
Quotient (MQ) dan nilai Voids Filled With Asphalt (VFA) tidak masuk Spesifikasi
Bina Marga 2010. Sedangkan pengujian Marshall batas bawah pada tumbukan
2x55, 2x65, 2x75, 2x85 telah memenuhi semua parameter Marshall. Hanya pada
tumbukan 2x95 yang tidak memenuhi parameter Marshall dikarenakan nilai
Marshall Quotient (MQ) tidak masuk Spesifikasi Bina Marga 2010.
Kata Kunci : Jumlah tumbukan, Spesifikasi Bina Marga 2010, Marshall, Asphalt
Concrete Course (AC-BC)
ABSTRACT
In mixing, the number of collisions in the asphalt compaction affects the
characteristics of the asphalt layer. Hot asphalt mix for flexible pavements
designed using Marshall method. At the Marshall plan establishes parameters for
the number of collisions of heavy traffic conditions compaction of the specimen
as much as 2x75 collision with a mixture cavity boundary between 3.5 to 5.5%.
This study aims to determine the impact that variations in the number of collisions
on the characteristics of the mixture laston (AC-BC) with reference to the
Specifications Bina Marga, 2010.
This study uses a gradation on common specifications, 2010 for a mixture of
Asphalt Concrete - Binder Course (AC-BC) fine gradations for middle limit and
lower limit, then the test data were analyzed with the equation that includes the
parameters MarshallI then obtained the optimum bitumen content that is used as a
binder content the mixing is done by varying the number of collisions is 2x55,
2x65, 2x75, 2x85, and 2x95, then Marshall test was done to determine the effect
of variations in the number of collisions occur on the characteristics of asphalt
mixture.
Based on the analysis of data processing obtained that the bitumen content is used
for middle limit is 6.75% and the lower limit of 7.1%. From the test results on a
collision Marshall 2x55, 2x65, 2x75, 2x85, 2x95 in the middle of the boundary
does not meet all the parameters because the value of Marshall Marshall Quotient
(MQ) and value of voids Filled With Asphalt (VFA) did not enter the
specifications Bina Marga, 2010. While testing the limits Marshall Under the
collision 2x55, 2x65, 2x75, 2x85 Marshall has met all parameters. Only on
collision that does not meet the parameters 2x95 Marshall because the value of
Marshall Quotient (MQ) does not make any Specification Bina Marga, 2010.
Keywords: Number of Collisions, Specifications Bina Marga 2010, Marshall, Asphalt
Concrete – Binder course (AC-BC).
(0815011040) ANTONIUS SITUMORANGantonius.nius25@gmail.com2016-01-09T03:48:59Z2016-01-09T03:48:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16661This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166612016-01-09T03:48:59ZSTUDI EVALUASI PERPARKIRAN DI DERMAGA I SAMPAI V AKIBAT PENAMBAHAN DERMAGA VI DI PELABUHAN BAKAUHENI LAMPUNG SELATANPelabuhan Bakauheni Lampung Selatan adalah pelabuhan yang berkembang di bawah naungan PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT. ASDP) Cabang Utama Bakauheni merupakan pelabuhan penyeberangan di Propinsi Lampung. Pada saat ini Pelabuhan Bakauheni memiliki 6 dermaga. Berdasarkan penambahan dermaga menjadi 6 dermaga maka area parkir di pelabuhan tersebut harus ditinjau kembali. Peninjauan area parkir harus dilakukan untuk mendapatkan keadaan yang sesuai dengan kebutuhan kapasitas kendaraan bermotor yang akan menaiki kapal yang bersandar, sehingga tidak terjadi kemacetan yang terlalu panjang pada saat mengantri.
Dari perhitungan didapat data sebagai berikut durasi parkir pada tanggal 22 Juli 2015 sebesar 300 menit. Hal ini mempengaruhi kapasitas kendaraan yang dapat di tampung. Kapasitas truk sebanyak 1450 kendaraan/hari, Indeks parkir yang didapat sebesar 42 %. Nilai indeks parkir yang masih di bawah 100 % menandakan bahwa jumlah petak parkir yang tersedia masih mampu menampung kendaraan yang akan parkir di Pelabuhan Bakauheni. Peramalan jumlah truk dari tahun 2018 adalah sebanyak 1.504 truk, pada tahun 2019 sebanyak 1.577 truk dan tahun 2020 sebanyak 1.651. jumlah tersebut semakin naik dari tahun 2015. Hal ini terjadi karena peramalan dilakukan karena adanya pengoperasian jalan tol Sumatera pada tahun 2018 sedangkan pada tahun 2016 dan 2017 tidak adanya pengembangan sarana transportasi di Pelabuhan Bakauheni sehingga jumlah truk dianggap stabil dengan tahun 2015.
Kata kunci : Parkir, Kapasitas Kendaraan, Truk, Pelabuhan Bakauheni
abstract
EVALUATION OF PARKING IN THE DOCK I TO V RESULT IN ADDITION DOCK VI BAKAUHENI PORT LAMPUNG SOUTH
South Lampung Bakauheni port is the port that developed under the auspices of PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT. ASDP) Cabang Utama Bakauheni in Lampung province. At this time Bakauheni Port has six dock. Based on the addition of 6 dock then dock into the parking area of the port should be revisited. A review of the parking area must be done to get the state in accordance with the needs of the motor vehicle capacity will climb aboard the lean, so there is no traffic jam when the queue is too long.
Data obtained from the following calculation parking duration on July 22, 2015 amounted to 240 minutes. This affects the capacity of the vehicle can be at capacity. The capacity of the truck as many as 1450 vehicles / day, parking index gained by 42%. Parking index value is still below 100% indicates that the number of available parking plots are still able to accommodate vehicles to be parked in the port of Bakauheni. Forecasting the number of trucks of 2018 was as much as 1,504 trucks, by 2019 as many as 1,577 trucks and by 2020 as many as 1,651. The number of growing up from 2015. Forecasting is done because of the toll road operation Sumatera in 2018 whereas in 2016 and 2017 is not the development of transportation facilities in the port of Bakauheni so that the number of the truck is considered stable by 2015.
Key words: parking, vehicle capacity, Truck, Bakauheni Port1115011073 Ni Nyoman Yuliyanti Wijaya2016-01-08T02:52:41Z2016-01-08T02:52:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16659This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166592016-01-08T02:52:41ZANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN
DILOKASI PUSAT PERBELANJAAN GIANT ANTASARIDari tahun ke tahun pertumbuhan pengguna kendaraan mobil dan sepeda motor di berbagai tempat sangat tinggi, hal tersebut seiring dengan keinginan manusia akan sesuatu hal yang berhubungan dengan kebutuhan. Hal yang serupa juga terjadi di pusat perbelanjaan GIANT Antasari untuk beberapa tahun belakangan ini. Bertambahnya jumlah pengunjung disaat Hari libur menyebabkan naiknya kapasitas kendaraan yang parkir di pusat perbelanjaan GIANT Antasari. Hal inilah yang menjadi dasar permasalahan dalam skripsi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas parkir mobil dan sepeda motor yang berada di pusat perbelanjaan GIANT Antasari dalam memenuhi tingkat permintaan parkir yang ada dan memberikan rekomendasi mengenai karakteristik parkir mobil dan sepeda motor di pusat perbelanjaan GIANT Antasari.
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk menghitung kapasitas dan karakteristik parkir dilokasi pusat perbelanjaan GIANT Antasari. Proses pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan di lapangan, mencatat waktu tiap kendaraan masuk dan keluar area parkir GIANT Antasari. Untuk kemudian dilakukan perhitungan kapasitas dan karakteristik parkir. Dari hasil penelitian pada pusat perbelanjaan GIANT Antasari untuk saat ini kapasitas parkir di Pusat Perbelanjaan GIANT Antasari masih mencukupi jumlah kendaraan parkir pengunjung. Hal tersebut di tunjukkan dengan melihat indeks parkir yang tidak melebihi angka 100 %.
Kata kunci: Kapasitas parkir, karakteristik parkir, indeks parkir.
abstract
From year to year the growth of automobiles and motorcycles in various places are very high, it is in line with the human desire to something that related for human needs. It was similar happened at Giant Antasari Mall for the past few years. The number of visitors at holidays were increased, that caused the capacity of a vehicles parked at Giant Antasari Mall were increased. This is what this study talk about. The purpose of this study was to determine the capacity of the parking cars and motorcycles at Giant Antasari Mall to meets the level of demand for existing parking and provide recommendations on the characteristics of the parking cars and motorcycles at Giant Antasari Mall. This study begins with the collection of data needed to calculate the capacity and characteristics of parking cars and motorcycles at Giant Antasari Mall.
The process of data collection is done through field observations, records the time each vehicle enter and exit in the parking area of Giant Antasari Mall. Then calculate the park capacity and characteristics. From the research at Giant Antasari Mall, the current existing parking capacity at Giant Antasari Mall are still sufficient with the number of parking vehicles. It is shows with parking index that not exceed 100%.
Keywords: Parking capacity, parking characteristics, parking index.0745011018 CHAIROL AJI PAMUNGKASchairolaji@ymail.com2016-01-07T07:30:28Z2016-01-07T07:30:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16607This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166072016-01-07T07:30:28ZPENGARUH SEMEN OPC DAN PCC TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA BETON MUTU TINGGI
FAKTOR AIR SEMEN 0,30 DAN 0,33Semen yang biasa digunakan dalam pembuatan beton adalah semen portland type I OPC (Ordinary Portland Cement). Akan tetapi, semen tipe I OPC (Ordinary Portland Cement) tersebut sudah mulai digantikan dengan semen jenis PCC oleh para industri semen di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semen OPC dan PCC terhadap kuat tekan dan kuat lentur pada beton mutu tinggi faktor air semen 0,30 dan 0,33.
Benda uji dalam penelitian ini adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Dan benda uji balok beton dengan panjang 60 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15 cm. Pengujian yang dilakukan yaitu, kuat tekan dan kuat lentur beton mutu tinggi setelah benda uji berumur 14 hari, 28 hari dan 56 hari. Faktor air semen rencana adalah 0,30 dan 0,33. Bahan tambahan yang digunakan yaitu Superplasticizer dan Silica fume.
Berdasarkan hasil pengujian kuat ketan beton, kuat tekan rata-rata beton yang dihasilkan tidak mencapai target kuat tekan rencana beton mutu tinggi. Namun pada pengujian kuat lentur beton, kuat lentur beton rata-rata yang dihasilkan memenuhi beton mutu tinggi bila dibandingkan dengan kuat lentur teori. Pada semen PCC nilai kuat tekan rata-rata tertinggi terdapat pada benda uji fas 0,30 degan penambahan 10% Silica fume yaitu berturut-turut sebesar 29,8184 MPa; 30,2902 MPa dan 36,2350 MPa, sedangkan untuk semen OPC didapat pada benda uji fas 0,33 tanpa penambahan Silica fume yaitu berturut-turut sebesar 30,1014 MPa; 34,0646 MPa dan 47,8415 MPa. Nilai kuat lentur rata-rata tertinggi untuk semen PCC terdapat pada benda uji fas 0,30 degan penambahan 10% Silica fume yaitu berturut-turut sebesar 6,7556 MPa; 7,0667 MPa dan 7,4444 MPa, sedangkan untuk semen OPC didapat pada benda uji fas 0,30 tanpa penambahan Silica fume yaitu berturut-turut sebesar 9,0000 MPa; 6,6667 MPa dan 8,3556 MPa.
Kata kunci: Semen OPC, Semen PCC, kuat tekan, kuat lentur
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
The cement used in the manufacture of portland cement concrete is a type I OPC (Ordinary Portland Cement). However, cement type I OPC (Ordinary Portland Cement) is already being replaced by cement type of PCC by the cement industry in Indonesia. This study was conducted to determine the effect of OPC cement and PCC of compressive strength and flexural strength at high strength concrete cement water factor of 0,30 and 0,33.
The object of this research is a concrete cylinder with a diameter of 15 cm and height 30 cm . And the concrete beam with a length of 60 cm, width 15 cm and height 15 cm. Tests were carried out, namely, compressive strength and flexural strength of high strength concrete after the test specimen was 14 days, 28 days and 56 days. Plant cement factor was 0,30 and 0,33. Additional materials used are superplasticizer and silica fume.
Based on test results compressive strength concrete, the average compressive strength of concrete produced does not reach the target compressive strength of high strength concrete plan. However the flexural strength testing of concrete, concrete flexural strength averages produced meet high strenght concrete flexural strength when compared with the theory. At PCC cement compressive strength value of the highest average found in the test object fas 0,30 with addition of 10% Silica fume is of 29,8184 MPa; 30,2902 MPa and 36,2350 MPa, whereas for OPC cement obtained in the test object without adding Silica fume with cement water factor 0,33, the results are 30,1014 MPa; 34,0646 Mpa and 47,8415 MPa. Flexural strength value of the highest average for PCC cement specimen contained in Cement water factor 0,30 with addition of 10% Silica fume, the result are 6,7556 MPa; 7,0667 MPa and 7,4444 MPa, whereas for OPC cement obtain without adding cement water factor 0,30 with Silica fume gets of 9,0000 MPa; 6,6667 MPa and 8,3556 MPa.
Keywords: OPC cement, PCC cement, compressive strength, flexural strength(1115011104) TRINOVITA SARItrinovita_2980@yahoo.co.id2016-01-07T03:49:05Z2016-01-07T03:49:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16611This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166112016-01-07T03:49:05ZKAJIAN TERHADAP REVIEW DESAIN JEMBATAN WAY PANAS, DESA MARGO MULYO – LEMATANG, KECAMATAN JATI AGUNG, LAMPUNG SELATANKajian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi paling ekonomis terhadap trase jalan dan geometri jembatan yang telah dibangun, serta mendapatkan alternatif tipe struktur atas jembatan yang digunakan di Way Panas. Analisis menggunakan kenyamanan geometri jalan memasuki jembatan, analisis struktur menggunakan metode kekuatan batas dan perbandingan biaya pelaksanaan (RAB) dengan perencanaan terdahulu.
Perhitungan dalam perencanaan ini meliputi perhitungan geometric dan trase jembatan, Perhitungan Bangunan Atas, dan Bangunan bawah jembatan. Dengan menghitung akibat beban mati dan beban hidup, dilanjutkan dengan mencari Gaya Momen dan Gaya Normal. Dan hingga di temukan dimensi dan tulangan yang di butuhkan untuk setiap bangunan. Dan dilanjutkan dengan menghitung biaya estimasi dengan menggunakan RAB.
Berdasarkan hasil perencanaan maka disimpulkan Perubahan geometric jembatan dari bentang 12 meter menjadi 16 meter memberikan geometri tikungan yang lebih baik dibandingkan posisi exsisting. Analisis tulangan jembatan dengan analisis ultimate memberikan efisiensi tulangan sebesar 17,21% di bandingkan dengan standard BM 100 dengan analisis lentur. Pada pelaksanaan dengan BM-100 menghasilkan berat tulangan sebesar 4685,99 Kg dan menggunakan analisis lentur di dapat tulangan seberat 3876,3 kg tulangan. Biaya pelaksanaan dengan memakai harga satuan bahan/ upah (RAB),senilai Rp.975.000.000,- untuk bentang 12 m dan untuk bentang 16 m dengan biaya Rp.983.000.000,- berdasarkan biaya perhitungan sendiri.
Kata Kunci: RAB, Geometri, BM-100, existing, ultimate
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This design is done to determine the level of efficiency the most economical to alignment and geometry of bridge have been built. As long as gain alternative type of structure on bridge which should used in Way Panas.
Calculations in this design cover the building upon and under construction the bridge. With calculations result of dead load and live load, followed bye look for to moment force and normal force. Until found of dimension and reinforcement needed for each building. And the next calculations of estimated engineering use RAB.
Based on the result of design it is concluded geometry changes of bridge from the span 12 to 16 meter provide curve geometry is better then position the existing. Bridge feinforcement analysis with ultimate analysis give efficiency reinforcement to 806,69 kg be compared with standard BM-100 with flexible analysis. On implementation with BM-100 result the reinforcement of 3876,3 kg. the cost of implementation with unit price of materials (RAB) is Rp.975.000.000,- under own estimate.
Key word: RAB, Geometry, BM-100, Ultimate, existing(0915011063) Ketut Swandanak327swandana@gmail.com2016-01-07T02:29:17Z2016-01-07T02:29:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16608This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166082016-01-07T02:29:17ZPENGARUH SEMEN OPC DA PCC TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA BETON MUTU TINGGI FAKTOR AIR SEMEN 0,36 DAN 0,39Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh semen OPC dan PCC terhadap kuat tekan dan kuat lentur pada beton mutu tinggi factor air semen 0,36 dan 0,39. Studi ini menggunakan metode eksperimen di Laboratorium Struktur dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji pada penelitian ini berupa silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Dan benda uji balok beton dengan panjang 60 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 15 cm. Sedangkan pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton mutu tinggi fas 0,36 dan 0,39 dilakukan setelah benda uji berumur 14, 28 dan 56 hari. Pada pengujian kuat tekan beton fas 0,36 dan 0,39, beton dari semen OPC tanpa penggantian silica fume kuat tekannya lebih tinggi dari semen PCC.Nilai kuat tekan semen OPC dengan fas 0,36 dan 0,39 pada umur beton 56 hari masing-masing sebesar 39,7264 MPa dan 34,9139 Mpa. Beton dari semen OPC dengan penggantian silica fume 10% pada pengujian kuat tekan beton fas 0,36 dan 0,39, kuat tekannya lebih tinggi dari semen PCC. Nilai kuat tekan semen OPC dengan penggantian silica fume 10% dengan fas 0,36 dan 0,39 pada umur beton 56 hari masing-masing sebesar 33,7816MPa dan 30,9507MPa. Pada pengujian kuat lentur beton fas 0,36 dan 0,39, beton dari semen OPC tanpa penggntian silica fume kuat lenturnya lebih tinggi dari semen PCC. Nilai kuat lentur semen OPC dengan fas 0,36 dan 0,39 pada umur beton 56 hari masing-masing sebesar 7,3778MPa dan 7,6MPa. Beton dari semen OPC dengan penggantian silica fume 10% pada pengujian kuat lentur beton fas 0,36 dan 0,39, kuat lenturnya lebih tinggi dari semen PCC. Nilai kuat lentur semen OPC dengan penggantian silica fume 10% dengan fas 0,36 dan 0,39 pada umur beton 56 hari masing-masing sebesar 7,8889MPa dan 8,3333MPa.
Kata kunci : kuat tekan,kuat lentur, semen OPC, semen PCC
ABSTRACT
This research was conducted to study and determine the influence of OPC cement and PCC of compressive strength and flexural strength at high quality concrete cement water factor of 0.36 and 0.39. This study used an experimental method in the Laboratory of Structural and Construction Engineering Faculty, University of Lampung. The test object in this research is a concrete cylinder with a diameter of 15 cm and 30 cm high. And the concrete beam specimen with a length of 60 cm, width 15 cm, height 15 cm. While testing the compressive strength and flexural strength of high strength concrete made fas 0.36 and 0.39 after the test specimen was 14, 28 and 56 days. In testing the compressive strength of concrete fas 0.36 and 0.39, OPC cement concrete without silica fume replacement compressive strength higher than the compressive strength of cement PCC. Value OPC cement with fas 0.36 and 0.39 in the concrete life of 56 days each -masing amounted to 39.7264 and 34.9139 MPa. OPC concrete of cement with silica fume replacement of 10% in testing concrete compressive strength fas 0.36 and 0.39, higher compressive strength of cement PCC. The compressive strength of OPC cement with silica fume replacement fas 10% with 0.36 and 0.39 in the concrete life of 56 days each for 33,7816MPa and 30,9507MPa. In the flexural strength testing of concrete fas 0.36 and 0.39, OPC cement concrete without silica fume penggntian strong bending higher than cement PCC. OPC cement flexural strength values with fas 0.36 and 0.39 in the concrete life of 56 days each for 7,3778MPa and 7,6MPa. OPC cement concrete with the replacement of silica fume 10% in flexural strength testing of concrete fas 0.36 and 0.39, a strong bending higher than cement PCC. Flexural strength value of OPC cement with silica fume replacement fas 10% with 0.36 and 0.39 in the concrete life of 56 days each for 7,8889MPa and 8,3333MPa.
Keywords: compressive strength, flexural strength, OPC cement, cement PCC1115011010 ANGGARANI BUDI RIBOWO 2016-01-06T09:06:18Z2016-01-06T09:06:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16609This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166092016-01-06T09:06:18ZSTUDI OPTIMALISASI PERPARKIRAN DI FAKULTAS PERTANIAN (FP) DAN GEDUNG SERBA GUNA (GSG)UNIVERSITAS LAMPUNGUniversitas Lampung (Unila) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung dengan delapan Fakultas dan masing- masing fakultas memiliki area parkir untuk menunjang segala aktifitas. Tujuannya adalah mengetahui apakah kapasitas parkir existing di FP dan GSG dapat menampung kendaraan yang parkir, serta menemukan solusi penanganannya. Dua tahapan pada penelitian ini, yaitu mencatat nomor plat kendaraan dan waktu masuk/keluarnya, kemudian menganalisis dengan beberapa rumus sebagai parameter menarik kesimpulan yaitu akumulasi kendaraan parkir, indeks parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, serta tingkat pergantian parkir.
Pada perhitungan di FP didapatkan kapasitas sebanyak 345 mobil, sedangkan sepeda motor 2540 kendaraan, dengan indeks parkir 183,91% untuk mobil dan 99,34% untuk motor, serta tingkat pergantian parkir didapat nilai 4,8 untuk mobil dan 2,95 untuk motor. Pada perhitungan di GSG indeks parkir untuk sepeda motor 22,36% dan mobil 105,83%. Pada perhitungan tingkat pergantian parkir, didapat nilai 1,06 untuk mobil dan 0,23 untuk sepeda motor.
Kata kunci :FP, GSG, indeks parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, tingkat pergantian parkir
ABSTRACT
University of Lampung (Unila) is one of the universities in Lampung with eight faculties and each faculty has a parking area to support all the activities. This study aims to determine whether the existing parking capacity at the Faculty of Agriculture (FP) and the Multipurpose Building (GSG) can accommodate the parking of vehicles, as well as trying to find a solution to the parking problems. Two stages of this research, which collects the license plate number and the vehicle entrance and exit time, then analyze with some formulas as a parameter to draw conclusions, the accumulation of vehicle parking, parking index, duration of parking, parking capacity, as well as parking turnover rate.
In the calculation from FP available capacity of 345 cars and 2540 motorcycles, with the parking index 183.91% for cars and 99.34% for the motorcycles and the parking turn over rate is 4,8 for cars, 2,95 for motorcycles. In the calculation from GSG index calculation, obtained the value of 22,36% for motorcycles and 105,83% for cars. At the parking turnover rate calculation, obtained values of 1.06 for cars and 0,23 for motorcycles.
Keywords : FP, GSG, parking index, parking duration, parking capacity, parking turn over.1115011046 IRA KUSUMAWATI 2016-01-06T09:05:41Z2016-01-06T09:05:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16610This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166102016-01-06T09:05:41ZANALISIS PENYEBAB KEMACETAN LALU LINTAS
PADA RUAS JALAN R. A KARTINI DAN SOLUSI PENANGANANNYAPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kemacetan lalu lintas pada ruas jalan R. A Kartini dan solusi penangannya. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan cara manual kapasitas jalan indonesia (MKJI 1997) untuk jalan perkotaan. Data yang diperoleh dibuat grafik arus lalu lintas per 10 menit.
Dari hasil penelitian, volume lalu lintas tertinggi dalam 1 minggu terjadi pada hari Rabu, 16 September 2015 terjadi pada pukul 16.00-17.00 yaitu sebesar 3993 smp/jam arah menuju persimpangan Jl. Imam Bonjol. Pada periode waktu tersebut aktivitas wilayah pertokoan sedang ramai serta waktu bertepatan dengan waktu pulang kantor sehingga jumlah kendaraan bertambah banyak dan termasuk kedalam tingkat pelayanan E. Hal ini menunjukkan bahwa arus kendaraan tidak stabil. Volume lalu lintas terendah dalam 1 minggu terjadi pada hari Rabu, 16 September 2015 terjadi pada Senen, 14 September pukul 11.30-12.30 WIB yaitu sebesar 2327 smp/jam, hal ini disebabkan pada periode waktu tersebut volume kendaraan cenderung berkurang dikarenakan sedikitnya aktivitas yang terjadi di arah menuju persimpangan Jl. Imam Bonjol dan termasuk dalam tingkat pelayanan C. Hal ini menunjukkan bahwa arus kendaraan stabil. Untuk kelas hambatan samping per 100 meter sepanjang ruas jalan R.A Kartini didapat total bobot 932-2025 maka kelas hambatan samping dikatagorikan sangat tinggi (VH).
Kata kunci : Kemacetan, Volume Lalu Lintas, Hambatan Samping.
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This research was conducted to study and know the analysis of the causes of traffic congestion on the road R. A Kartini and handling solutions. This study uses two kinds of data, primary data and secondary data. The primary data required in this study is the traffic volume, vehicle speed, and the side barriers.
In this study, the data obtained is calculated by using the manual method the capacity of Indonesia (MKJI 1997) for urban roads. The data obtained were graphedtraffic flow per 10 minutes.
From the research, the highest traffic volume in one week occurred on Wednesday, September 16, 2015 occurred at 16:00 to 17:00 in the amount of 3993 smp/ hour direction toward the intersection of Jl. Imam Bonjol. At this time period the bustling shopping area of activity as well as a home office so that the number of vehicles increased a lot, and service level E. It indicates that the current unstable vehicle. Lowest traffic volume in one week occurred on Wednesday, September 16, 2015 occurred on Monday, September 14 at 11:30 to 12:30 pm in the amount of 2327 smp / hour, this is due to the time period the volume of vehicles tend to be reduced due to at least activity occurring in direction toward the intersection of Jl. Imam Bonjol and service level C. This indicates that the current stable of vehicles. For the class of 100 meters per side barriers along the roads of RA Kartini obtained total weight of the class barriers 932-2025 categorized alongside very high (VH).
Key words : Traffic Jam, Traffic Volume, side fraction(1115011043) Indah Athiyahindahpindah@gmail.com2016-01-05T07:08:46Z2016-01-05T07:08:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16585This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/165852016-01-05T07:08:46ZMODEL PERIODIK DATA CURAH HUJAN STASIUN
NEGARA RATU, KANDIS KARANG ANYAR DAN WAY GALIH (LAMPUNG SELATAN)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mempelajari kedalaman curah hujan harian dan membuat model sintetik curah hujan harian. Data yang digunakan adalah data curah hujan harian dengan panjang data 12 tahun yaitu dari tahun1994 sampai tahun 2005 di 3 stasiun yaitu Stasiun Negara Ratu, Stasiun Kandis Karang Anyar dan Stasiun Way Galih (Lampung Selatan).
Penelitian ini menggunakan data sekunder curah hujan harian di Wilayah Lampung Selatan, Penelitian ini menggubah data hujan seri waktu menjadi spektrum curah hujan menggunakan program FFT (Fast Fourier Transfrom), Kuadrat terkecil dan Fourier. Keperiodikan dari data curah hujan harian dipersentasikan dengan menggunakan 512 hari data curah hujan yang bersifat periodik.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan curah hujan harian sintetik seri waktu dapat diperoleh cukup signifikan mendekati curah hujan terukur. Dengan nilai koefisien korelasi rata-rata (R) model periodik dari 3 stasiun adalah 0,9762 stasiun Negara Ratu, 0,9752 stasiun Kandis Karang Anyar dan 0,9664 stasiun Way Galih.
Kata kunci: curah hujan harian, autoregresif model, komponen periodik
ABSTRACT
The purpose of this research was conducted to understand the depth of daily rainfall and create a synthetic model of daily rainfall. The data used daily rainfall data with data length in the 12 year of 1994 year to 2005 year in 3 station which is Negara Ratu stations, Kandis Karang Anyar stasions and Way Galih stations (South Lampung).
This study uses secondary daily rainfall data in the region of south Lampung ,this study was composed rainfall data into a spectrum of time series of rainfall using the program FFT (Fast Fourier Transform), Least squares and Fourier. Periodicity of daily rainfall data were presented by using 512 rainfall data that is periodic.
Based on these results we can conclude that synthetic daily rainfall time series can be obtained exactly significant approach measurable rainfall. With the value of the average correlation coefficient (R) periodic models of three stations are 0.9762 Negara Ratu stations, 0,9752 Kandis Karang Anyar stasions and 0.9664 Way Galih station.
Keyword: daily rainfall, autoregresif model, periodic component
(0745011048) LENON PALANTINOlenonpalantino46@yahoo.com2015-12-29T02:56:31Z2015-12-29T02:56:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16279This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/162792015-12-29T02:56:31ZSTUDI KARAKTERISTIK PERILAKU PERJALANAN SISWA SMA
NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNGSaat ini di Kota Bandar Lampung banyak pelajar yang menggunakan sepeda motor maupun
mobil pribadi untuk pergi ke sekolah. Pergerakan ke sekolah merupakan pergerakan utama,
adanya kegiatan belajar mengajar di sekolah menyebabkan terjadinya interaksi antara pelajar
dan sekolah, yang mengharuskan pelajar menentukan bagaimana interaksi tersebut dapat
dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik perilaku perjalanan siswa
SMA Negeri di Kota Bandar Lampung dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan moda transportasi pada siswa SMA di Kota Bandar Lampung
dalam melakukan perjalanan ke sekolah dengan menggunakan analisis tabulasi silang
(crosstab), analisis ini digunakan untuk menampilkan keterkaitan antara dua atau lebih
variabel.
Hasil studi menunjukkan dalam memilih moda perjalanan pribadi, pelajar laki-laki lebih
dominan sebagai pengendara dibanding dengan pelajar perempuan dan faktor yang
signifikan berpengaruh dalam pemilihan moda adalah waktu, biaya, jarak, keamanan, izin
orang tua, diantar orang tua, tidak ada SIM dan lain-lain. Potensi pergerakan yang
ditimbulkan oleh aktivitas siswa per sekolah adalah sebesar 10% yaitu 302 pergerakan
sehingga potensi pergerakan yang terjadi sebesar 30200 pergerakan per hari per sekolah.
Zona yang berpotensi sebagai bangkitan pergerakan terbesar adalah dari kecamatan
enggal yaitu sebesar 19,43% dan zona yang berpotensi sebagai tarikan pergerakan
terbesar adalah menuju ke kecamatan enggal yaitu sebesar 21,33%.
Kata Kunci: Karakteristik Perilaku Perjalanan, Siswa SMA Negeri, Pemilihan Moda,
Tabulasi Silang
STUDY OF TRAVEL BEHAVIOR CHARACTERISTICS ON STATE HIGH
SCHOOL STUDENTS IN THE CITY OF BANDAR LAMPUNG
Nowadays in Bandar Lampung there are many students using motorcycle and private
car to going to school. Go to school is one of the main movement, interaction
between school and student require student to choose what kind of vehicle that they
use to go to school. The aim of this research is to determine the characteristics of
student travel behavior in state senior high school and to identify factor that
influence modal choice using crosstab analysis. This analysis is use to determine
relationship between two variables.
Analysis results showed that in choosing private modal, male student is dominant
using motorcycle as rider than a female student and factor which affect in modal
choice are time, cost, distance, parent’s permission, ushered by parents, haven’t got
driving licence yet and others. Potential of the movement caused by students activity per
school is in the amount 10% that is 302 movement so that the potential of the movement that
occurs is 30200 movement per days per school. Zone where the biggest potential of trip
generation occurs is sub-districts Enggal in the amount of 19.43% and a zone where
the greatest potential as the attraction of the movement is headed to the sub-district
Enggal that is equal to 21.33%.
Key words: Travel Behavior Characteristics, State Senior High School Student,
Modal Choice, Crosstab1115011028 FERA LESTARIferles16@yahoo.com2015-12-23T07:30:42Z2015-12-23T07:39:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16164This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161642015-12-23T07:30:42ZPENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI (Tectona grandis L.f) TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK, DAN DAYA SERAP AIR PADA MORTAR SEMENPemakaian kayu sebagai bahan bangunan pada konstruksi ataupun elemen bangunan lainnya mengakibatkan timbulnya limbah kayu yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, yaitu berupa serbuk gergaji. Salah satu cara pemanfaatan limbah industri kayu adalah dengan memanfaatkannya sebagai bahan bangunan. Pada penelitian ini, limbah industri kayu (serbuk gergaji) dimanfaatkan sebagai bahan pengganti sebagian semen dan pasir pada bahan bangunan berupa mortar semen.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh dari penambahan serbuk gergaji kayu jati pada mortar semen terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, dan daya serap air. Perbandingan komposisi campuran antara semen dan pasir yang digunakan adalah 1 : 5, dengan faktor air semen (FAS) adalah 0,5. Sedangkan variasi penggunaan serbuk gergaji yang digunakan dalam campuran sebesar 0%, 10%, 15%, dan 20% dari berat semen dan berat pasir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah mortar semen dengan komposisi serbuk gergaji dalam subtitusi semen dan
subtitusi pasir hasilnya menurun. Untuk hasil uji daya serap air, menunjukkan bahwa nilai daya serap air memiliki nilai meningkat. Pemakaian serbuk gergaji sebagai bahan isian pada mortar semen, akan sangat mempengaruhi terhadap penurunan kuat tekan, kuat tarik belah dan meningkatkan daya serap air yang dihasilkan.
Kata kunci : serbuk gergaji, kuat tekan, kuat tarik belah, daya serap air.
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
Using of wood as the building material in construction or other building elements produced the waste wood that has not been fully exploited, in the form of sawdust. One way of utilization of industrial waste is by using wood as a building material. In this research, industrial waste wood (wood powder) will be used as a partial replacement of cement and sand on building materials such as cement mortar.
This research aimed to study and determine the effect of the addition of teak wood sawdust in cement mortar for compressive strength, split tensile strength, and water absorption. The comparison of the mixture composition of cement and sand used is 1: 5, with cement water factor (FAS) is 0.5. Whereas variations in the usage of sawdust is used in the mixture is at 0%, 10%, 15%, and
20% of the weight of the weight of cement and sand.
The results showed that the testing of compressive strength and tensile strength sides with cement mortar composition of sawdust in substitution of cement and sand substitution results are decreases. For the test results of water absorption, showed that the water absorption value increases. The use of sawdust
as stuffing material in cement mortar, will greatly influence the reduction in compressive strength, tensile strength sides and increase the absorption of water produced.
Key words : sawdust, compressive strength, tensile strength, water absortion1115011034 Hari Barkah2015-12-22T08:12:21Z2015-12-22T08:19:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16116This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161162015-12-22T08:12:21ZPENGARUH CAMPURAN LIMBAH PLASTIK TERHADAP TANAH LANAU DITINJAU TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAHSampah adalah limbah yang jumlahnya terakumulasi tahun demi tahun yang akan menjadi masalah yang sangat pelik di Indonesia terutama di kota besar seperti Bandar Lampung. Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah sampah perharinya. Terdapat sampah yang mudah terurai dan yang sulit terurai. Salah satu jenis sampah yang sangat sulit terurai bahkan memerlukan waktu ratusan tahun adalah plastik. Salah satu usulan pemecahan sampah plastik ialah pemanfaatan sampah plastik yang dicampur pada timbunan tanah dimana sistem perkuatan yang menggunakan plastik dianggap sebagai perkuatan tanah fleksibel.
Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lanau yang berasal dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung. Limbah plastik yang digunakan adalah limbah plastik yang telah dihancurkan yang diambil dari salah satu pabrik yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Bandar Lampung. Untuk mengetahui peningkatan daya dukung tanah dilakukan percobaan laboratorium berupa pengujian sifat-sifat fisik dan mekanis tanah asli dan tanah dengan campuran limbah plastik.
Dalam analisis yang dilakukan, diperoleh nilai KAO dari uji pemadatan untuk tanah asli 25,5411%, untik campuran plastik 0,25; 0,5; 0,75; 0,1 % berturut turut tidak ada kenaikan nilai KAO yang signifikan. Nilai CBR untuk tanah asli 6,1, untuk campuran plastik 0,25%; 0,5%; 0,75%; 0,1%; berturut turut tidak ada kenaiakan yang signifikan. Nilai sudut geser pada tanah asli 27,5208o, untuk campuran plastik 0,25; 0,5; 0,75; 0,1 % berturut turut ada kenaikan yang terjadi dan optimum pada campuran limbah plastik 0,75%
Kata kunci : pemadatan, CBR, sudut geser, tanah lanau, limbah plastik
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
Garbage is the waste accumulated in number year after year which will be a very complicated problem in Indonesia , especially in big cities such as Bandar Lampung . Population growth led to the increasing amount of garbage per day . There is garbage readily biodegradable and are difficult to decompose . One type of waste that is very difficult to unravel even take hundreds of years is plastic . One proposed solution is the use of plastic waste mixed plastic waste in the pile of soil where retrofitting systems that use plastic flexible regarded as soil reinforcement .
Soil samples used is derived from the silt soil Yoso Mulyo Village , District Metro East , City Metro , Lampung . Waste plastics used is plastic waste that had been destroyed were taken from one of the factories located in Jalan Soekarno Hatta , Bandar Lampung . To determine the increase in the carrying capacity of the soil conducted laboratory experiments of testing the physical properties and mechanical native soil and soil with a mixture of plastic waste .
In the analysis, KAO values obtained from native soil compaction test for 25.5411 % , 0.25 Untik plastic mixture ; 0.5 ; 0.75 ; 0.1 % respectively no significant increase in the value of KAO . CBR value for the native land of 6.1 , 0.25 % for mixed plastics ; 0.5 % ; 0.75 % ; 0.1 % ; consecutive no significant kenaiakan . Sliding angle values on native soil 27,5208o , 0.25 for mixed plastics ; 0.5 ; 0.75 ; 0.1 % respectively there is the rise and optimum mix of plastic waste 0.75%
Keywords : compaction , CBR , friction angle , soil silt , waste plastics1015011106 MUHAMMAD IQBAL WILDINATAIqbal_Wildinata_106@yahoo.co.id2015-12-22T07:46:09Z2015-12-22T07:46:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16118This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161182015-12-22T07:46:09ZPENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KOEFISIEN NILAI PERMEABILITAS TANAH BERDASARKAN PEMODELAN TANGGUL DI LABORATORIUMDalam dunia teknik sipil tanah berperan sebagai pondasi dasar sebuah bangunan dan ketahananan suatu konstruksi khususnya bangunan air seperti saluran pengairan, bendungan ataupun tanggul ditentukan oleh sifat kepadatan dan kekuatan tanah. Oleh karen itu perlu adanya penambahan zat additive agar dapat menambah sifat kepadatan pada struktur tanah. Beberapa penelitian terakhir dalam bidang teknik sipil abu sekam padi berdayaguna sebagai stabilisasi tanah dan khususnya tanah lempung. Karena pada abu sekam padi dapat mengisi rongga – rongga kosong pada butiran tanah. Maka dalam penelitian ini pengujian pemodelan tanggul bertujuan untuk melihat pengaruh abu sekam padi terhadap nilai permeabilitas yang terjadi pada sampel tanah model tanggul. Dimana dalam pengujian pemodelan tanggul sampel tanah dibagi 2 yaitu sampel tanah asli dan sampel tanah campuran abu sekam padi dengan persentase yang dipakai yaitu 5 %.
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah lempung yang berasal dari Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Abu sekam padi yang digunakan diperoleh dari Dusun Dantar Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.
Hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan di laboratorium antara tanah asli dan tanah campuran abu sekam padi diperoleh niai permeabilitas (k) rata-rata dan debit rembesan, untuk tanah asli diperoleh sebesar 1,4920 x 10-4, untuk campuran abu sekam padi 5% sebesar 5,4291 x 10-4, untuk debit rembesan sampel tanah asli didapat nilai rata - rata sebesar 0,1353, dan pada debit rembesan sampel tanah campuran abu sekam padi 5 % diperoleh nilai rata – rata 0.2223.
Kata kunci: Permeabilitas, Model tanggul, Abu sekam padi, Tanah lempung,
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
In the world of civil engineering soil serves as the basic foundation of a building and the persistence of a particular construction of waterworks such as irrigation canals, dams or levees are determined by the nature of the soil density and strength. Hence the need for the addition of other additives in order to increase the density of the nature of the soil structure. Some recent research in the field of civil engineering paddy husk ash efficient as soil stabilization and especially clay. Because the paddy husk ash can fill voids - empty cavities in the soil grains. So in this study testing the levee modeling aims to see the effect of paddy husk ash to the value of permeability that occurs in a soil sample model of the dike. Where in the levee modeling testing soil samples divided by 2 is the original soil samples and soil samples with a mixture of rice husk ash percentage used is 5%.
Soil samples tested in this study, namely clay comes from the Bhayangkara Housing, Beringin Jaya Village, District Kemiling, Bandar Lampung. Paddy husk ash used were obtained from the Dantar village Padang Cermin District Pesawaran Regency.
Results of analysis and calculations performed in the laboratory between native soil and ground paddy husk ash mixture obtained values of permeability (k) average and seepage debit , for native soil acquired for 1.4920 x 10-4,for mixture of paddy husk ash 5% of 5.4291 x 10-4, for seepage original soil debit samples obtained value - average at 0.1353, and the seepage samples debit of soil mix 5% paddy husk ash obtained value - average 0.2223.
Keywords: Permeability, Levee Model, Paddy Husk Ash, Clay Soil,0855011003 ANDRIAN NICO HASANrian08.st@gmail.com2015-12-22T07:26:52Z2015-12-22T07:26:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16106This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161062015-12-22T07:26:52ZANALISIS KAPASITAS PELABUHAN BAKAUHENI SETELAH
PEMBANGUNAN DERMAGA VIPelabuhan Bakauheni yang terletak di Provinsi Lampung memiliki peranan yang
sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Provinsi Lampung.
Pelabuhan penyeberangan Bakauheni – Merak merupakan salah satu pelabuhan
penyeberangan yang sangat padat. Pelabuhan Bakauheni – Merak dipisahkan
oleh Selat Sunda yang mempunyai jarak 16 mil (25.75 km) dapat ditempuh
dengan 120 menit namun jika sedang terjadi peningkatan arus penumpang waktu
tempuh bisa bertambah hingga 3 jam karena dermaga yang tersedia belum
optimal berjalan.
Jumlah dermaga yang tidak mencukupi di Pelabuhan Bakauheni untuk memenuhi
kebutuhan penyeberangan sehingga menyebabkan terjadi antrian kendaraan
terutama jika sedang terjadi arus puncak. Oleh karena itu perlu dilakukan
penambahan dermaga di Pelabuhan Bakauheni agar dapat mengurangi antrian
kendaraan yang ingin menyeberang ke Pulau Jawa.
Perhitungan yang dilakukan dengan menganalisis kapasitas Pelabuhan
Bakauheni kondisi sekarang, menganisis kapasitas Pelabuhan Bakauheni setelah
pembangunan dermaga VI dan menganalisis kapasitas Pelabuhan bakauheni
pada tahun 2020 . Hasil yang didapat Pelabuhan Bakauheni pada saat ini dapat
menyeberangkan 11.891 kendaraan campuran pada waktu arus puncak ,kapasitas
pelabuhan setelah Dermaga VI adalah sebanyak 13,066 kendaraan campuran
dalam satu harinya dan jumlah arus kendaraan di Pelabuhan Bakauheni adalah
15.144 kendaraan canpuran pada arus puncak di tahun 2020.
Kata kunci : Kapasita Pelabuhan, Penyeberangan
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
Bakauheni port located in Lampung Province has a very important role for the
growth and development of Lampung Province. Bakauheni port - Merak is one of
busy ferry ports. Bakauheni port - Merak separated by the Sunda Straits which
has a distance of 16 miles (25.75 km) can be reached with 120 minutes, but if it
was an increase in passenger flow travel time can be increased to 3 hours for
dock not available well.
Amount of pier in the port of Bakauheni to meet the needs of the crossing, causing
a queue of vehicles, especially if it's going peak. Therefore, it is necessary to
increase the dock in the port of Bakauheni in order to reduce queues of vehicles
wanting to cross over to the island of Java.
The calculations were performed by analyzing the capacity of the Port Bakauheni
existing conditions, analyzing Bakauheni Port capacity after construction of piers
VI and analyze the capacity of the Port of Bakauheni in 2020. The results
obtained Bakauheni Port at this point the mixture can take across 11 891 vehicles
during peak, port capacity after Pier VI is as much a mixture of 13.066 vehicles in
one day and amount of vehicles in the Port Bakauheni are blends of 15 144
vehicles at peak flow in 2020.
Key words : Port Capacity, crossing1115011033 Galuh pramitagaluhpramita30@gmail.com2015-12-22T06:36:53Z2015-12-22T06:36:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16105This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/161052015-12-22T06:36:53ZSTUDI PERPINDAHAN (DISPLACEMENT) PONDASI TIANG PADA
GEDUNG BERTINGKATPenelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan mengetahui perpindahan
(displacement) yang terjadi pada pondasi tiang. Studi ini menggunakan data
sekunder, yakni data tanah, data struktur dan data pondasi dari bangunan hotel
yang terletak di Jalan Rasuna Said no. 18 Teluk Betung, Bandar Lampung.
Dalam penelitian ini, data struktur diolah menggunakan program
SAP2000. Berdasarkan nilai perhitungan dari pengolahan data struktur pada
program tersebut maka dilanjutkan dengan melakukan perhitungan terhadap
daya dukung serta perpindahan (displacement) pondasi tiang. Diameter pondasi
yang digunakan yaitu 1 m dan 2 m dengan kedalaman kurang dari 8 m.
Perhitungan perpindahan pondasi dilakukan dengan menggunakan metode
konvensional dan metode Broms.
Dari hasil penelitian, didapat nilai perpindahan dengan dua metode
tersebut. Masing masing nilai perpindahan adalah sebagai berikut. Perhitungan
metode konvensional pada tiang dengan diameter 1 m didapat nilai perpindahan
sebesar 0,5 mm pada diameter 2 m didapat nilai perpindahan sebesar 0,03 mm
sedangkan dengan metode Broms pada diameter 1 m didapat nilai perpindahan
sebesar 5,7 mm dan pada diameter 2 m didapat nilai perpindahan sebesar 1,7
mm. Dari hasil yang ada, dapat disimpulkan bahwa pada perhitungan
perpindahan tiang dengan metode konvensional dan metode Broms didapat hasil
yang aman dimana menurut Mc Nulty nilai perpindahan yang aman adalah
kurang dari 6 mm.
Kata kunci : perpindahan (displacement) pondasi, konvensional, Broms.
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This research was conducted to study and determine the displacement
occurring on pile foundation. This study uses secondary data, its soil data, the
structure and foundations of the hotel building located at Jalan Rasuna Said no.
18 Teluk Betung, Bandar Lampung.
In this study, the data structure is processed using SAP2000 program.
Based on the calculation of the value of the data processing structure in the
program then continued with calculation of carrying capacity as well as the
displacement pile. Diameter of foundation used is 1 m and 2 m with a depth of
less than 8 m. Foundation displacement calculation is done using the
conventional method and the method Broms.
From the research, the displacement values obtained with the two
methods. Each value of displacement is as follows. Conventional methods of
calculation on a pole with a diameter of 1 m obtained displacement value of 0.5
mm in diameter 2 m obtained displacement value of 0.03 mm, while the method
Broms in diameter 1 m obtained displacement value of 5.7 mm and the diameter
of 2 m obtained value of the displacement of 1.7 mm. From the results, it can be
concluded that the calculation of the pole shift with the conventional method and
the method of safe Broms obtained results where, according to Mc Nulty safe
transfer value is less than 6 mm.
Keywords: displacement foundation, conventional, Broms.1115011111 YOHANA NONIyohananoni99@gmail.com2015-12-22T06:23:11Z2015-12-22T06:23:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16088This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/160882015-12-22T06:23:11ZPENGARUH CAMPURAN LIMBAH PLASTIK DENGAN TANAH LEMPUNG DITINJAU TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAHTanah merupakan komponen dasar yang mempunyai peranan penting dalam pekerjaan-pekerjaan sipil. Tanah yang baik adalah tanah yang memiliki kuat dukung tanah yang tinggi dan sifat tanah yang baik, akan tetapi tidak semua tanah memiliki kondisi yang ideal. Tanah lempung adalah salah satu tanah yang memiliki kuat dukung dan sifat tanah yang buruk. Salah satu perkuatan tanah yang dilakukan adalah dengan menggunakan sampah plastik, selain tidak mudah membusuk juga untuk mengurangi bertambahnya volume sampah plastik.
Sampel tanah yang diuji adalah jenis tanah lempung berplastisitas tinggi yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tanah yang digunakan termasuk dalam kategori tanah lempung lunak plastisitas tinggi dengan nilai PI yang tinggi > 11%. Berdasarkan klasifikasi tanah menurut AASHTO tanah tersebut termasuk dalam kelompok A-7 sub kelompok A-7-5. Pada hasil pengujian pemadatan standart proctor dan modified proctor, penambahan limbah plastik terbukti meningkatkan nilai berat volume maksimum (γd), tetapi nilai kadar air optimum (ωopt) tidak mengalami peningkatan maupun penurunan yang signifikan. Pada pengujian CBR tanpa rendaman tanah campuran limbah plastik dengan pemadatan standart proctor maupun modified proctor didapatkan peningkatan nilai CBR optimum pada kadar plastik 0,75% atau mengalami peningkatan sebesar 10,7143% dari CBR tanah asli untuk pemadatan standart proctor dan 7,6923% dari CBR tanah asli untuk pemadatan modified proctor. Penambahan limbah plastik terbukti mampu meningkatkan daya dukung tanah karena semakin besar nilai CBR tanah, semakin besar pula nilai daya dukung tanah tersebut.
Kata kunci : Plastik, Tanah Lempung, CBR, Daya Dukung Tanah
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
Soil is a basic component of which has an important role in civil works. Good soil is soil that has strong support high soil and soil properties were good, but not all soil has ideal conditions. Clay is one that has a poor bearing capacity and soil properties. One of soil reinforcement is done by using plastic waste, besides not easily rot also to reduce the increasing volume of plastic waste.
Soil samples tested were high plasticity types of clay taken from the village of Rawa Sragi, District Jabung, East Lampung Regency. Based on experiments that have been done shows that soil use are included in the category of soft clay of high plasticity with high PI values >11%. Based on and according to the AASHTO soil classification the soil is included in the group A-7 sub-group of A-7-5. In the standard proctor compaction test results and modified proctor, the addition of plastic waste is proven to increase the value of the maximum volume weight (γd), but the value of the optimum water content (ωopt) does not increase or decrease significantly. In testing of CBR without soaking the soil with a mixture of plastic waste and compaction standard proctor and modified proctor obtained optimum CBR value increase on the plastic content of 0.75% or an increase of 10.7143% of the original soil CBR for standard proctor compaction and 7.6923% of the CBR native soil for compaction modified proctor. The addition of waste plastics proved to increase the bearing capacity of the soil because of the greater value of CBR soil, the greater the value of the bearing capacity of the soil.
Keywords: Plastic, Clay, CBR, Soil Bearing Capacity1015011086 A. SOFUAN DWI SAPUTRAahmadsofuan1993@gmail.com2015-12-22T04:22:57Z2015-12-22T04:22:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16091This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/160912015-12-22T04:22:57ZPENGARUH PENGGUNAAN DRY PORT TERHADAP BIAYA ANGKUT BATUBARA DI KAB. WAY KANANProvinsi Lampung sebagai gerbang pulau Sumatra memiliki pelabuhan yang bernama Pelabuhan Panjang yang dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Saat ini pelabuhan panjang mempunyai rencana mengembangkan terminal petikemas yang dapat berlokasi dipedalaman yaitu Dry Port. Dalam hal ini, Kabupaten Waykanan dinilai sebagai daerah yang ideal untuk membangun Dry Port dari segi geografis karena merupakan batas wilayah antara Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatra Selatan.
Dari hasil analisis perhitungan pengangkutan batubara menggunakan moda angkutan truk dan moda angkutan kereta api, maka didapat hasil sebagai berikut: Pertama Pemilihan moda angkutan batubara pada setiap perusahaan dipengaruhi oleh letak tambang dan stockpile masing-masing perusahaan, sehingga dipilih moda yang paling efisien dan ekonomis dan dapat mengurangi kerusakan infrastruktur jalan raya hasil perbandingan biaya angkut bahwa biaya angkut moda angkutan kereta api lebih ekonomis dibandingkan moda angkutan truk dengan biaya angkut Rp.428,- per ton/km dan kereta api Rp. 608,- per ton/km untuk truk. Kedua, Hasil dari penelitian menunjukan bahwa mengkombinasi moda angkutan antara truk dan kereta api lebih ekonomis dibandingkan hanya menggunakan salah satu moda transportasi. Ketiga Untuk perusahaan swasta yang terkendala moda angkutan untuk peningkatan produksi. Perusahaan mendukung program PT. KAI untuk membuat jalur baru dan membuat jalur ganda, karena apabila jalur baru tersebut memiliki akses ke tambang dan stockpile perusahaan akan meningkatnya kapasitas lintas yang ada. Terakhir Dengan dibangunnya Dryport sebagai pelabuhan darat dapat mempermudah pengangkutan batubara melalui moda angkutan kereta api yang lebih ekonomis dan efisien.
Kata kunci : Dry Port, Biaya Angkut, Batu Bara, Kabupaten Way Kanan
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
Lampung province of Sumatra island as the gate has a port called Port of Long managed by PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Currently the length of the port has plans to develop container terminal which can be located inland namely the Dry Port. In this case, the District Waykanan considered as an ideal area to build the Dry Port in terms of geography as a boundary between the provinces of Lampung and South Sumatra.
From the analysis of the calculation of the transport of coal used modes of transport trucks and transport modes rail, then showed the following results: First Selection of the mode of transport of coal on each company affected by the location of the mine and stockpile of each company, so that the chosen mode of the most efficient and economical and can reduce damage to the road infrastructure of transport cost comparison result that the cost of rail freight transport modes is more economical than the mode of transport trucks with freight costs Rp.428, - per ton / km and the train Rp. 608, - per ton / km for trucks. Second, the results of the research showed that combining transport modes between trucks and trains more economical than using only one mode of transportation. For the third private company constrained mode of transport for the increased production. The company supports the program PT. KAI to create new paths and create double track, because if the new path that has access to the mine and stockpile the company will increase the capacity of existing traffic. Lastly With the construction Dryport as land ports to facilitate the transport of coal via rail transport modes that are more economical and efficient.
Keywords: Dry Port, Transport Costs, Coal Way Kanan District1015011050 Hadyan Arifin Bustam2015-12-22T03:28:12Z2015-12-22T03:28:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16052This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/160522015-12-22T03:28:12ZDAMPAK PENAMBAHAN POLYETHYLENE TEREPTHALATE DALAM CAMPURAN LAPISAN AC-BC DITINJAU DARI BATAS ATAS DAN TENGAH GRADASI AGREGAT GUNA PENINGKATAN NILAI STABILITASSeiring meningkatnya mobilitas menutut penyedian infrastruktur yang aman, nyaman, dan efesien. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan jumlah aspal yang sulit dipenuhi oleh pihak pertamina menuntut akan penekanan pemakaian aspal dengan cara memperbaiki mutu aspal. Perbaikan mutu aspal dilakukan dengan cara memberikana bahan tambahan seperti bahan polimer jenis polyethylene terepthalate yang merupakan jenis limbah anorganik yang biasa kita hasilkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini dilakukan dengan meninjau dampak penambahan polyethylene terepthalate dalam campuran lapisan AC-BC pada gradasi agregat batas atas untuk kelompok benda uji I dan batas tengah untuk kelompok benda uji II. Selanjutnya, menghitung nilai kadar aspal optimum dan dilanjutkan dengan pembuatan benda uji untuk menentukan nilai kadar aspal optimum setelah proses analisis dengan melakukakn proses pengukuran, penimbangan, dan pengujian dengan alat Marshall.
Dari hasil analisa didapatkan nilai kadar aspal optimum yang memenuhi keenam syarat kriteria untuk kedua kelompok benda uji campuran aspal sesuai spesifikasi Bina Marga 2010 yaitu 6,44 %. Setelah itu dilanjutkan proses variasi dengan penambahan polyethylene terepthalate dengan kadar persen 1 %, 3 %, 5 %, 7 %, 9% dihitung dari berat aspal. Dari proses analisa hasil pengujian, pengukuran dan perhitungan didapatkan penambahan 3 % yang merupakan nilai paling optimum ditinjau dari nilai stabilitas paling tinggi, dan memenuhi 6 syarat spesifikasi yang ada.
Kata kunci: Polyethylene Terepthalate, Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC), Peningkatan Stabilitas, Spesifikasi 2010.
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
With increasing mobility requires the provision of infrastructure that is safe, convinient, and effecient. However, with the increasing need for the amount of asphalt is difficult to be met by Pertamina emphasis will demand the use of bitumen by improving the quality of asphalt. Improving the quality of asphalt is done by providing additional material such as polyethylene terepthalate type of polymer material which is kind of usual inorganik waste we produce in our daily life.
This study was conducted by reviewing the impact of addition a layer of polyethylene terepthalate in a mixture of AC-BC on aggregate gradation uppear limit for the test object group 1 and the central limit for the test object group 2. Next, calculate the optimum bitumen content and continued with the manufacture of test specimens to determine the optimum bitumen content after analysis process by perfoming the measurement process, weighing process, and testing with a marshall test.
From the analysis results obtained value of the optimum bitumen content that meets the requirement sixth criteria for both groups of test specimens of asphalt mixture according to specifications clan Bina Marga 2010 are 6,44%. After that, followed the variation with the addition of polyethylene terepthalate grading percent 1 %, 3 %, 5 %, 7 %, 9 %, calculated on the weight of the asphalt. From process of analyzing the result of the test, measurement, and the calculation, the addition of 3 % which is the most optimum value in terms of the stability of the highest, and meets the specification requirements of existing 6.
Keywords: Polyethylene Terepthalate, Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC), Increase value of stability, Specifications 2010.1115011054 KIKI LOLITA SARIkiki.lolita5@gmail.com2015-12-14T07:21:45Z2015-12-14T07:21:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15706This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/157062015-12-14T07:21:45ZPENGARUH TANAH LEMPUNG BERPLASTISITAS TINGGI DENGAN BAHAN ADDITIVE ZEOLIT PADA UJI CBR DAN UJI GESER LANGSUNGPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencampuran antara zeolit dan tanah lempung terhadap nilai cbr dan kuat geser tanah. Hal ini dilakukan karena jika mendirikan struktur di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain kecilnya nilai CBR dan nilai kuat geser pada tanah tersebut. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pembangunan struktur diatas tanah tersebut, perlu dilakukan stabilisasi tanah. Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi tanah dengan menggunakan campuran antara zeolit dan tanah lempung.
Untuk mengetahui pengaruh pencampuran antara zeolit dan tanah lempung terhadap nilai CBR dan kuat geser pada tanah lempung dilakukan dengan cara membuat variasi campuran zeolit sebesar 6%, 8% dan 10%. Pencampuran antara zeolit dan tanah lempung ini dilakukan dengan lama pemeraman 14 hari dan pemeraman selama 4 hari. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifat fisik tanah lempung baik tanah asli maupun tanah yang telah dicampur dengan zeolit, dan pengujian mekanik yang meliputi pengujian pemadatan standar, pengujian CBR dan pengujian kuat geser langsung.
Berdasarkan hasil penelitian, penambahan zeolit dengan masa pemeraman dan perendaman dapat meningkatkan nilai CBR. Nilai CBR tertinggi didapat pada sampel tanah lempung dengan campuran zeolit 10 % dan peningkatan nilai kuat geser maksimum setelah tanah dicampurkan dengan zeolit pada penambahan maksimal 10%. Nilai CBR dan kuat geser tanah semakin meningkat seiring ditambahkannya persentase pada campuran.
Kata kunci :Tanah Lempung, Zeolit, CBR, Kuat Geser Tanah
ABSTRACT
THE EFFECT OF HIGH PLASTICITY CLAY WITH ZEOLITE ADDITIVE ON CBR TEST AND DIRECT SHEAR TEST
This study was conducted to determine the effect of mixing between the zeolite and the clay against the cbr value and soil shear strength. This is done because if the structures build over the clay will cause some problems, among others, the small value of CBR and shear strength value on the soil. Therefore, prior to the construction of structures on the land, soil stabilization needs to be done. On this research, soil stabilization using a mixture of zeolite and clay.
To determine the effect of mixing between the zeolite and the clay against the value of CBR and shear strength on clay is done by varying the zeolite mixture of 6%, 8%, 10%. Mixing between the zeolite and the clay is done with a long ripening 14 days and ripening for 4 days. Testing was conducted on the physical properties of clay soil testing both native soil and soil that has been mixed with zeolite, and mechanical testing that includes standard compaction test, CBR test and direct shear strength test.
Based on the research results, the addition of zeolites with curing and immersion time can increase the value of CBR. The highest value obtained on the sample CBR clay with a mixture of 10% and increasing the maximum shear strength value after the soil is mixed with zeolite in the addition of a maximum of 10%. The value of CBR and shear strength increases with the addition of a percentage in the mixture.
Key words: Clay Soil, Zeolite, CBR, Soil Shear Strength0915011007 DEDI SUSANTO2015-10-29T03:01:12Z2015-10-29T03:02:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14179This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/141792015-10-29T03:01:12ZStudi Kuat Tekan Batu Bata Menggunakan Bahan Additive (Abu Sekam Padi, Abu Ampas Tebu Dan Fly Ash) Berdasarkan Spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) Abstrak
Batu bata merupakan salah satu bahan material konstruksi yang sering dipakai untuk membangun sebuah konstruksi, seperti gedung, pertokoan, maupun perumahan dan lain – lain. Batu bata terbuat dari campuran tanah dan air. Pada penelitian ini proses pembuatan batu bata akan dicoba mencampurkan tanah dengan bahan tambahan (additive) batu bata yaitu abu sekam padi, abu ampas tebu dan fly ash (abu batu bara) untuk mengetahui seberapa besar manfaat limbah dari bahan additive.
Sampel tanah yang digunakan merupakan jenis tanah lempung yang berasal dari Desa Yoso Mulyo, Metro . Bahan additive yang digunakan adalah abu sekam padi yang berasal dari Desa Yoso Mulya, Metro , abu ampas tebu (bagasse ash) yang berasal dari PT. Indo Lampung Perkasa dan fly ash yang berasal dari PLTU Tarahan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa pembuatan batu bata pasca bakar dengan menggunakan penambahan abu sekam padi, abu ampas tebu dan fly ash sebagai bahan additive pada campuran material pembuatan batu bata berpengaruh pada penambahan nilai kuat tekan, sehingga kekuatan batu bata yang didapat pada penelitian ini cukup baik serta memenuhi standar yang ditetapkan Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSNI).
Abstract
Brick is one of construction materials of building, shopping complex, real estate etc. Brick is made from the mixing of soil and water. In this study, the process of brick production will be tired by mix the soil with additive materials such as rice husk ash, baggase ash and fly ash. It’s to know how big the advantage of those additive materials and to compare the compressive strength between conventional brick and the brick that have mixed with rice husk ash, baggase ash and fly ash to get Indonesian National Standard for the strong and durable brick.
Clay was used as the soil sample in this study. The clay is from Yoso Mulyo Village, Metro. The additive materials such as, rice husk ash is from Yoso Mulyo Village Metro, baggase ash is from PT Indo Lampung Perkasa and the fly ash is from PLTU Tarahan.
The result of this study show that the production of brick after burned using additive materials such as rice husk ash, baggase ash and fly ash, increase the compressive strength value. So, the strength of the brick is good enough fulfilled the standard of Indonesian National Standard Institution.
Keywords0855011001 AbdurrohmansyahAbdurrohman183@yahoo.co.id2015-10-15T03:06:02Z2015-10-15T03:06:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13434This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/134342015-10-15T03:06:02ZMODIFIKASI ALAT UJI PERMEABILITAS LAPANGAN UNTUK MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH CAMPURAN ABU SEKAM PADI Nilai permeabilitas tanah berbeda-beda tergantung dari jenis tanah. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian dalam menentukan nilai permeabilitas tanah. Nilai permeabilitas tanah dapat berbeda dari tanah aslinya tergantung dari bahan campuran yang digunakan. Bahan campuran yang dipakai memiliki nilai perekat tanah yang kuat, sehingga nilai permeabilitas yang didapat menjadi semakin kecil. Bahan campuran tersebut memiliki nilai ekonomis, sehingga murah dan mudah didapat, seperti abu sekam padi.
Ketersedian alat yang terbatas atau jauhnya jarak yang tidak memungkinkan dalam menguji nilai permeabilitas di laboratorium, menjadi faktor sulitnya dalam menguji nilai permeabilitas tanah. Oleh karena itu, perlu adanya modifikasi dari alat permeabilitas yang dapat digunakan secara praktis.
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah lempung yang berasal dari Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Abu sekam padi yang digunakan diperoleh dari Kelurahan Tanjung Seneng Kecamatan Way Kandis Kota Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai koefisien permeabilitas tanah campuran abu sekam padi menggunakan modifikasi alat uji permeabilitas lapangan.
Hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan di laboratorium antara tanah asli dan tanah campuran abu sekam padi diperoleh nilai permeabilitas (k) rata-rata untuk tanah asli sebesar 3,46 x 10-6 cm/dtk, untuk campuran abu sekam padi 5% sebesar 6,38 x 10-6 cm/dtk, untuk campuran abu sekam padi 10% sebesar 1,16 x 10-5 cm/dtk, untuk campuran abu sekam padi 15% sebesar 3,71 x 10-5 cm/dtk.
0815011033 Abdul Aziz Al Hakimabdulazizalhakim08@gmail.com2015-09-23T02:53:10Z2015-09-23T02:53:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12915This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/129152015-09-23T02:53:10ZANALISIS JOINT BALOK KOLOM DENGAN METODE SNI 2847-2013 DAN ACI 352R-2002 PADA HOTEL SERELA LAMPUNGDalam perencanaan struktur bangunan gedung beton bertulang yang tahan gempa,daerah hubungan balok-kolom merupakan daerah kritis yang perlu didesain benar benar
akurat sehingga mampu mendisipasi energi dengan baik pada saat terjadi gempa. Kemampuan hubungan balok-kolom untuk berdeformasi pada daerah inelastik memberikan struktur dengan daktilitas baik, sehingga mampu meminimalisasi kerusakan yang terjadi akibat goyangan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain hubungan balok-kolom pada Gedung Hotel Serela Lampung, yang mengacu pada SNI 2847-2013 dan Metode ACI 352R-2002
Dalam analisis yang dilakukan, gaya geser yang ada pada joint hubungan balok kolom lebih besar dari pada gaya geser yang terdapat pada balok dan kolom. Oleh sebab itu diperlukan tulangan geser diantara hubungan tersebut. Dari tinjauan yang ada ukuran kolom dan balok sudah mencukupi untuk memikul gaya geser yang terjadi. Terdapat perbedaan hasil tinjauan antara metode perencanaan SNI 2847-2013 dan metode ACI 352R-2002. Dari hasil didapat gaya geser dengan SNI 2847-2013 untuk tinjauan interior, roof interior, eksterior, roof eksterior, corner, dan roof corner secara berurutan sebagai berikut: 1682,544 KN; 1380,365 KN; 607,759 KN; 364,932 KN; 607,759 KN; 364,932 KN. Sedangkan metode ACI 352R-2002 sebagai berikut:1712,750 KN; 1440,799 KN; 632,642 KN; 413,498 KN; 632,642 KN; 413,498 KN. Jadi dapat disimpulkan kedua metode perencanaan tersebut aman namun metode
perencanaan ACI 352R-2002 lebih tinggi tingkat keamanannya dan dari segi efisiensi metode perencanaan SNI 2847-2013 lebih besar tingkat efisiensinya.
Kata kunci : SNI 2847-2013, ACI 352R-2002, joint, balok, kolom, beban gempa, gaya geser, inelastik.1215011030 Eddy Ristantoristanto123@yahoo.co.id2015-09-21T08:06:05Z2015-09-21T08:06:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12891This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/128912015-09-21T08:06:05ZSTUDI DAN ANALISA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP NILAI PERMEABILITAS DENGAN ALAT FALLING HEADSTUDI DAN ANALISA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP NILAI PERMEABILITAS DENGAN ALAT FAALING HEAD
Kebutuhan nilai permeabilitas tanah untuk suatu kontruksi berbeda-beda. Perbedaan tersebut mempengaruhi kekuatan dari suatu konstruksi sipil yang akan dibangun. Oleh karena itu, perlu adanya usaha dalam merekayasa nilai permeabilitas tanah dengan menambahkan zat additive pada suatu tanah agar nilai permeabilitas yang didapat memenuhi standar konstruksi sipil yang akan dibangun. Bahan additive yang dipakai sebaiknya memiliki nilai perekat tanah yang kuat sehingga nilai permeabilitas yang didapat menjadi semakin kecil (rapat). Diantara sekian banyak zat additive yang dipakai sebagai bahan stabilisasi tanah, salah satunya adalah abu sekam padi. Beberapa penelitian terakhir dalam bidang teknik sipil menunjukkan bahwa abu sekam padi berdayaguna sebagai campuran stabilisasi tanah khususnya tanah lempung. Sebab abu sekam padi dapat mengisi rongga-rongga yang ada di antara butiran-butiran tanah.
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah lempung yang berasal dari Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Abu sekam padi yang digunakan diperoleh dari Dusun Dantar Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawran.. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh abu sekam padi terhadap nilai permeabilitas tanah.
Hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan di laboratorium antara tanah asli dan tanah campuran abu sekam padi diperoleh niai permeabilitas (k) rata-rata untuk tanah asli sebesar 1,2187 x 10-7, untuk campuran abu sekam padi 5% sebesar 1,6812 x 10-7, untuk campuran abu sekam padi 10% sebesar 5,4621 x 10-6, untuk campuran abu sekam padi 15% sebesar 1,6151 x 10-5.
Kata kunci: tanah lempung, abu sekam padi, permeabilitas,
STUDY AND ANALYSIS OF A MIXTURE OF CLAY AND RICE HUSK ASH TO THE PERMEABILITY VALUE WITH FALLING HEAD TEST
Soil permeability value for every construction is different. Such differences affect the strength of a civil construction to be built. Therefore it is necessary to attempt to manipulate the soil permeability value by adding the additive to a soil permeability values obtained in order to meet the standard of civil construction to be built. Additive materials used should have a strong soil adhesive so that the permeability values obtained become smaller (closer). Among the many additives are used as soil stabilization materials, one of them is rice husk ash. Some recent researches in the field of Civil Engineering showed that rice husk ash mixture useful as a particularly clay soil stabilization. Because rice husk ash can fill the cavities that exist between the grains of ground.
Soil samples tested in this study is clay derived from Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Rice husk ash used were obtained from Dusun Dantar, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. This study was conducted to determine the effect of rice husk ash to the soil permeability values.
The results of analysis and calculations performed in the laboratory between native soil and soil with rice husk ash mixture obtained average permeability value (k) for the native soil is 1.2187 x 10-7, 5% rice husk ash added is 1.6812 x 10-7, 10% rice husk ash added is 5.4621 x 10-6, and 15% rice husk ash added is 1,6151 x 10-5.
Key words: clay, rice husk ash, permeability0815011007 Dedi Setiawandedisetiawan616@gmail.com2015-08-25T06:43:47Z2015-08-25T06:43:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12017This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/120172015-08-25T06:43:47ZAnalisis Daya dukung Pondasi telapak dengan menggunakan php skripabstract
Foundation as we know is part of construction. A purpose of this construction is to continue a structure load to the ground which can endure the load without settlement effect. In order to guarantee the building is on stable condition concerning from structure load or outer force like a wind pressure, earthquake, etc and settlement which is more than permission limit unallowed. To avoid unfunctional foundation structure, foundation must placed on the solid ground which can endure sttructure load without causing excessive settlement. In this era computer technology develop quickly. Part of that is programming using PHP script. Programming using script can make some application to help us in our analyzing dan calculating proccess with interesting design , so we can operate it easily. And this program is using PHP script method . Basically analyzing and calculating footplate manually can used up our time. Because on calculating this we use a complex method, we need program to analyze and calculate footplate foundation. To make a calculation simpler and quicker. Some of manual test result which are found by us is having 1% difference with the program. So we consider this program is able to calculate the footplate foundation
Keywords : foundation, footplate, PHP
Abstrak
Pondasi seperti yang dikenal adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahan tanpa terjadi differential settlement pada sistem strukturnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin Kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-Gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan Fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan Pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban Bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan. Dunia komputer berkembang dengan pesatnya. Salah satu perkembangan dunia komputer adalah bahasa pemograman komputer. Dimana dengan menggunakan bahasa pemograman dapat dibuat program-program komputer untuk mempermudah berbagai analisis dan perhitungan dengan tampilan tatap muka yang menarik dan praktis serta mudah dioperasikan. Dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Profesional Home Page Hypertext Preprocessor) program ini dibuat berdasarkan bahwa Perencanaan pondasi footplate apabila dilakukan manual membutuhkan waktu yang relatif lama karena banyak menggunakan perhitungan yang rumit. Jadi diperlukan suatu program perencanaan pondasi footplate untuk dapat menyederhanakan proses perhitungan sehingga diperoleh perencanaan pondasi foot plate yang baik dengan cepat dan tingkat ketelitian yang akurat.. Berdasarkan beberapa hasil uji perhitungan manual terdapat hasil perbedaan dibawah 1% dengan demikian program ini dapat digunakan untuk analisis pondasi telapak/footplate
Kata Kunci : Pondasi, footplate, PHP0915011068 Muhammad Rizky IsmailSmile_rizky@yahoo.com2015-08-24T01:42:34Z2015-08-24T01:42:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12021This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/120212015-08-24T01:42:34ZSTABILITAS MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL PANAS AC-BC GRADASI KASARDengan adanya perubahan terhadap Spesifikasi Umum pada gradasi agregat campuran Laston (AC) yang dibagi menjadi dua gradasi, oleh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga pada tahun 2010. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parameter Marshall akibat perubahan variasi gradasi agregat pada campuran Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) bergradasi kasar dengan mengacu kepada Spesifikasi Bina Marga 2010. Penelitian ini dilakukan dengan membedakan gradasi benda uji, diantaranya pada kelompok benda uji I diwakili oleh gradasi batas atas, kelompok benda uji II diwakili oleh gradasi batas tengah, sedangkan Kelompok benda uji III diwakili oleh gradasi batas bawah. Setelah diperoleh nilai-nilai parameter Marshall dari analisis pada kelompok benda uji I, II dan III, dimana hasil uji Marshall pada ketiga kelompok benda uji tersebut tidak memenuhi seluruh persyaratan karena diluar spesifikasi. Dan dapat disimpulkan dengan hasil tersebut, dipastikan tidak didapatkannya nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) dari ketiga kelompok benda uji tersebut. Ini membuktikan bahwa nilai stabilitas yang telah memenuhi syarat tidak menjamin diperolehnya KAO, dikarenakan nilai MQ dan VFA yang tidak memenuhi spesifikasi. Serta dengan adanya perubahan variasi gradasi agregat kasar pada campuran AC-BC akan berpengaruh terhadap karakteristik campuran itu sendiri.
Kata kunci: Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC), Gradasi Kasar, Parameter Marshall, Spesifikasi Bina Marga 2010.0745011050 M. Hafizhz.muhammadhafiz@gmail.com2015-08-19T06:44:13Z2015-08-19T06:44:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11809This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/118092015-08-19T06:44:13ZStudi Kolam Retensi sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Way Simpur Kelurahan Palapa Kecamatan Tanjung Karang Pusat
ABSTRAK
Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan kerugian besar. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan pemukiman bertambah dan perubahan tata guna lahan. Resapan air hujan yang berkurang bukan hanya menyebabkan banjir melainkan juga kekeringan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengendalian banjir yang berwawasan lingkungan seperti kolam retensi. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan menganalisis pengaruh pembuatan kolam retensi untuk mengendalikan banjir.
Penelitian ini dilakukan di Jalan Duana, Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjung Karang Pusat yang dialiri Sungai Way Simpur. Dalam penelitian ini dilakukan analisis hidrologi dengan data curah hujan Stasiun PH 001 Pahoman dari tahun 1995 sampai 2009. Setelah diperoleh debit hujan rencana, dilakukan analisis hidrolika untuk menganalisis kapasitas debit eksisting dan merencanakan volume kolam tampungan. Perhitungan laju infiltrasi dilakukan untuk menghitung debit yang teresap. Selanjutnya dilakukan perencanaan desain kolam tampung dan rencana anggaran biaya.
Dalam analisis yang dilakukan, diperoleh nilai debit hujan rencana untuk kala ulang 5 tahun yaitu 5,0617 m3/detik. Kapasitas total kolam tampungan sebesar 12.074,1058 m3. Waktu yang dibutuhkan kolam dari kosong hingga terisi penuh sebesar 29,0202 menit. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan kolam retensi ini sebesar Rp 1.838.436.742,69. Berdasarkan analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa pembuatan kolam retensi cukup efektif untuk dijadikan salah satu alternatif upaya pengendalian banjir di kawasan perkotaan.
Kata kunci : banjir, kolam retensi, pengendalian banjir
ABSTRACT
Flood is one of the natural phenomena that cause huge losses. Population growth led to the need or increased settlements and land use changes. Rain water infiltration is reduced not only causing floods but also droughts. Therefore, it is necessary to do environmental insightful flood control, such as retention pond. This research aims to plan and analyze the effect of making retention pond for flood control.
This research was conducted in Duana Street, Palapa Urban Village, Tanjung Karang Pusat District which is flowed by Way Simpur River. In this research, the hydrological analysis made of rainfall data PH 001 Pahoman Station from 1995 to 2009. After having planned rain discharge, hydraulics analysis was executed to analyze the discharge capacity of the existing and plan volume of the storage pond. Calculations of infiltration rate were performed to calculate the absorbed discharge. Furthermore, storage pond design plan and budget plan were made.
In the analysis made, the value of planned rain discharge for 5 years return period is 5.0617 m3/sec. Total capacity of the storage pond is 12,074.1058 m3. The time needed by pool from vacant until full is 29.0202 minutes. Budget plan required in making this retention pond is Rp 1,838,436,742.69. Based on the analysis performed, it was concluded that the retention pond is effective enough to be used as one of the alternative flood control measures in urban areas.
Keywords : flood, retention pond, flood control.
1215011046 Florinceflorince.xs@gmail.com2015-07-13T01:53:14Z2015-07-13T01:53:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11096This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/110962015-07-13T01:53:14ZSTUDI OPTIMALISASI FASILITAS PARKIR DI FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN(FKIP) UNIVERSITAS LAMPUNGAbstrak Bahasa Indonesia
Universitas Lampung (Unila) merupakan satu - satunya perguruan tinggi negeri di Lampung. Unila memiliki delapan Fakultas yang terdapat didalamnya. Tiap Fakultas memiliki area parkirnya tersendiri yang berfungsi sebagai salah satu fasilitas penunjang segala aktifitas mahasiswa di kampus Unila. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kapasitas parkir existing sudah memenuhi kebutuhan pengguna parkir di Unila, khususnya di FKIP, serta mencoba menemukan solusi penanganan terhadap masalah perparkiran di Fakultas tersebut.
Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu mengumpulkan data parkir yang diperlukan, seperti nomor plat kendaraan, waktu masuk dan keluar kendaraan, kemudian menganalisisnya dengan beberapa rumus yang digunakan sebagai parameter penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter yang digunakan sebagai acuan penarikan kesimpulan dan penyelesaian masalah, yaitu akumulasi kendaraan parkir, indeks parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, serta tingkat pergantian parkir (PTO). Dari hasil perhitungan akan ditarik kesimpulan dan solusi terkait di Fakultas tersebut.
Dari hasil analisis, didapatkan nilai akumulasi parkir mobil di FKIP terbesar yaitu sebanyak 54 kendaraan, sedangkan akumulasi kendaraan motor terbanyak sebesar 869. Pada perhitungan kapasitas parkir mobil di FKIP didapat kapasitas parkir terbesar yaitu sebanyak 557 kendaraan, sedangkan untuk kendaraan motor kapasitas parkir terbanyak yaitu sebesar 6361 kendaraan. Pada perhitungan indeks parkir didapat nilai indeks parkir untuk kendaraan mobil terbesar yaitu sebanyak 125,81%, sedangkan pada kendaraan motor terbesar sebanyak 114,49%. Pada perhitungan pergantian tingkat parkir di FKIP untuk kendaraan mobil didapat nilai maksimal sebesar 3,79, sedangkan pada kendaraan motor didapat tingkat pergantian parkir maksimal sebesar 3,64. Dari perhitungan ditarik kesimpulan bahwa area parkir kendaraan motor dan mobil di FKIP tidak dapat menampung kendaraan parkir. Sebagai solusi dari permasalahan parkir tersebut, maka dibuatlah area parkir motor dan mobil rencana di FKIP yang dapat menampung kendaraan mobil parkir di fakultas tersebut.
Kata kunci: FKIP, indeks parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, PTO.
Abstract Bahasa Inggir
sUniversity of Lampung (Unila) is the only one public university in Lampung. Unila contained of eight faculties. Each faculty has its own parking area that serves as one of the supporting facilities all student activities on campus Unila. The purpose of this study is to determine whether the already existing parking capacity has met users need in Unila parking, especially in FKIP, as well as trying to find a solution to the handling of parking problems in that Faculty.
This study consisted of two phases, which collects data required parking, such as license plate numbers of vehicles, to enter and exit the vehicle, and then analyze it with some formula that is used as a parameter conclusion. This study uses several parameters that are used as a reference conclusion and settlement of the problem, namely the accumulation of vehicle parking, parking index, duration of parking, parking capacity, as well as parking turnover rate (PTO). From the calculation results will be concluded and related solutions in that Faculty.
From the analysis, the accumulated value obtained in FKIP largest car park as many as 54 vehicles, while the majority of motor vehicle accumulation of 869. In calculating the capacity of the car park at FKIP obtained the largest parking capacity as many as 557 vehicles, while for most motor vehicle parking capacity that is equal to 6361 vehicles. In parking index calculation index values obtained for the vehicle's biggest car park as many as 125,81%, while the largest motor vehicle as much as 114,49%. At the turn of the calculation in the FKIP-level parking for automobiles obtained maximum value of 3,79, while in a motor vehicle obtained maximum parking turnover rate of 3,64. From calculations conclude that the motor vehicle parking area at FKIP could not accommodate vehicle parking. As a solution to the problem of the parking lot, then made plans car and motor vehicle parking area at the FKIP plan that can accommodate vehicles parked cars on the faculties.
Keywords : FKIP, parking index, parking duration , parking capacity, PTO.
1015011058 Maulana Rendri YudaMaulanarendri@gmail.com2015-07-10T07:14:19Z2015-07-13T04:29:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11085This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/110852015-07-10T07:14:19ZVARIASI TEMPERATUR PENCAMPURAN TERHADAP PARAMETER MARSHALL PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETONPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pada proses pencampuran terhadap lapis aspal beton AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) gradasi halus pada batas tengah dan batas bawah terhadap parameter Marshall dengan acuan Spesifikasi Bina Marga 2010.
Dari hasil percobaan yang dilakukan bahwa nilai kadar aspal optimum (KAO) yang digunakan adalah untuk batas tengah menggunakan kadar aspal 5,7% dan untuk batas bawah 6,8%, setelah itu dilakukan pencampuran variasi suhu pencampuran dari 120°C, 130°C, 140°C, 150°C, dan 160°C.
Untuk campuran Laston AC-WC gradasi halus batas tengah dengan kadar aspal 5,7% suhu pencampuran dengan menggunakan suhu 120°C, 130°C, 140°C, 150°C dan 160°C masih memenuhi semua standar parameter marshall. Variasi suhu pencampuran yang ideal pada batas tengah berada pada suhu pencampuran 150°C-160°C. Sedangkan pada batas bawah dengan kadar aspal 6,8% suhu pencampuran antara 120°C-160°C tidak ada yang memenuhi syarat, dikarenakan nilai MQ di bawah nilai minimum yaitu 250 kg/mm.
Kata kunci : Suhu pencampuran, Spesifikasi 2010, Marshall,
Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Gradasi Halus
TEMPERATURE MIXING VARIATION ON MARSHALL PARAMETERS IN MIXED LAYER ASPHALT CONCRETE
This study was conducted to determine the effect of temperature variations on the mixing process of the asphalt concrete AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) subtle gradations in the middle limit and lower limit of the Marshall parameters with reference to specifications of Bina Marga, 2010.
From the results of experiments conducted that the optimum asphalt content is used to middle limit using a asphalt content of 5,7% and 6,8% for the lower limit after that mixing was done using temperature variation of 120oC, 130oC, 140oC, 150oC, and 160oC.
To a mixture of Laston AC-WC subtle gradations middle limit grading 5,7% asphalt content mixing temperature using a temperature of 120oC, 130oC, 140oC, 150oC, 160oC and still meet all standards of marshall parameters. Ideal mixing temperature variations in the middle limit of mixing temperature 150oC-160oC. While the lower limit to the level of 6,8% asphalt content mixing temperatures between 120oC-160oC did not meet the specifications, because the MQ value below the minimum value of 250 kg / mm.
Keywords: Mixing Temperature, 2010 Specification, Marshall,
Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Subtle Gradation.ENDA RAYA SIMANJUNTAK SARKIS 2015-07-10T07:04:20Z2015-07-10T07:04:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11088This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/110882015-07-10T07:04:20ZPENGARUH SUHU TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPAL BETON DENGAN JENIS LAPIS AC-WC GRADASI HALUSPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu pemadatan terhadap parameter Marshall untuk campuran AC – WC gradasi halus batas tengah. Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) dalam penelitian dicari dengan menggunakan sampel sebanyak 15 buah dan di lakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Lampung. Dari hasil analisa parameter Marshall diperoleh KAO campuran adalah 5,7%. Pengambilan data parameter Marshall dilakukan sebanyak dua kali percobaan, masing – masing percobaan menggunakan 2x24 buah sampel dengan perlakuan yang sama untuk masing - masing percobaan. Suhu pemadatan yang ditinjau yaitu 1200C-1550C dengan varasi 50C.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapat nilai parameter Marshall pada percobaan 1 dan percobaan 2 tidak terlalu jauh berbeda. Secara umum nilai Stabilitas, Flow, VMA dan VFA memenuhi syarat spesifikasi bina marga 2010, nilai MQ tidak memenuhi spesifiki pada suhu 1350C atau lebih rendah dan nilai VIM tidak memenuhi spesifiki pada suhu 1300C atau lebih rendah.
Berdasarkan kecenderungan nilai parameter marshall yang didapat dari percobaan 1 dan percobaan 2 menunjukkan bahwa data-data yang diperoleh dari percobaan tersebut meiliki kemungkinan salah yang kecil.
Kata kunci : AC-WC, KAO, parameter Marshall, Suhu Pemadatan,0915011138 Wahyudiwahyudi0915011138@yahoo.com2015-07-09T02:47:39Z2015-07-09T02:47:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10992This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/109922015-07-09T02:47:39ZAnalisis Struktur Gedung POP Hotel Terhadap Beban Gempa
Dengan Metode Pushover AnalysisFaktanya, peraturan kegempaan Indonesia menunjukkan peningkatan beban
gempa rencana. Kondisi ini menyebabkan bangunan bangunan eksisting yang
direncanakan dengan peraturan lama membutuhkan usaha perkuatan untuk
memastikan kinerjanya berada pada tingkat yang aman. Adanya peningkatan
beban gempa yang cukup signifikan dari peraturan gempa terbaru (SNI 1726-
2012) memberikan alasan yang kuat untuk melakukan evaluasi kerawanan dan
perencanaan untuk gedung ini.
Dalam analisis yang dilakukan, kerawanan bangunan dinilai dari kinerja yang
ditunjukkan model bangunan pada analisis non-liniear statik (pushover)
berdasarkan beban gempa (SNI 2012). Hasil analisis pushover yang telah
menunjukkan bahwa gedung POP Hotel memberikan kinerja damage control,
namun dengan sejumlah kecil elemen struktur defisien.
Kata kunci : SNI 03-1726-2012, pushover, damage control, beban gempa.
In a fact, the development of Indonesian building codes demand higher design
earthquake load. This condition generates the need for retrofitting in existing
building that was design with older building codes, in purpose to acquire the safe
building performance. The significant load increase shown in the latest building
code (SNI 03-1726-2012) gives the urgency to perform seismic risk asessment and
retrofit design for this building.
Seismic risk of the building is determined from the performance level through
static non-linear analysis (pushover) based on the design earthquake of the new
code (SNI 03-1726-2012). This result means that the damage control performance
shown is not valid, unless retrofitting is performed on each of the deficient
element.
Keywords : SNI 03-1726-2012, pushover, damage control, load of earthquake.1015011085 Zainal Arifinzainalarifin_2010@yahoo.com2015-07-03T01:42:00Z2015-07-03T01:42:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10809This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/108092015-07-03T01:42:00ZPERENCANAAN MODA TRANSPORTASI UMUM
RUTE STASIUN TANJUNG KARANG – BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATANABSTRAK
PERENCANAAN MODA TRANSPORTASI UMUM
RUTE STASIUN TANJUNG KARANG – BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATAN
Oleh
AZIZI NAZORI
Bandara Radin Inten II Lampung Selatan merupakan satu - satunya bandar udara domestik di Lampung. Bandara ini memiliki area parkir yang kurang memadai, hal ini diakibatkan karna banyak penumpang pesawat yang menggunakan kendaraan pribadi dalam perjalanan menuju maupun meninggalkan bandara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan moda transportasi umum massal berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan agar dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi.
Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu mengumpulkan data primer yang diperlukan, seperti karakterisitik penumpang, pilihan moda transportasi, data penerbangan, jumlah penumpang dalam kurun waktu tertentu, jarak dan waktu perjalanan dari Stasiun Tanjung Karang menuju Bandara Radin Inten II Lampung Selatan. Kemudian menganalisisnya dengan beberapa metode yang digunakan sebagai parameter penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter yang digunakan sebagai acuan perencanaan moda transportasi yang direncanakan, yaitu persentase karakteristik dan pemilihan moda hasil kuisioner, multinomial logistik, regresi linier sederhana, dan perencanaan kinerja moda transportasi rencana tersebut. Dari hasil analisis data, didapatkan ersentase jumlah penumpang dengan asal perjalanan dari Bandar Lampung yang memiliki kemauan untuk beralih ke moda transportasi rencana adalah sebesar 96,67% atau sebesar 72,75% dari keseluruhan penumpang pesawat terbang. Jumlah perkiraan penumpang yang akan menggunakan transportasi umum rencana berdasarkan perkembangan jumlah penumpang 5 tahun yaitu tahun 2019 berjumlah 3.057 orang per hari. Moda transportasi rencana direncanankan memulai pergerakan dari jam 05.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB dengan waktu rentan keberangkatan antar bus selama 15 menit. Sedangkan untuk trip Bandara Radin Inten II Lampung Selatan – Stasiun Tanjung Karang direncanakan memulai
pergerakan dari jam 07.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB dengan waktu rentan keberangkatan 15 menit. Berdasarkan hasil pengolahan data survei didapatkan perkiraan jumlah penumpang pada tahun 2019 sebanyak 27 penumpang per trip. Oleh sebab itu dibutuhkan jenis transportasi yang memenuhi kriteria tersebut yaitu bus dengan kapasitas 35 penumpang atau biasa disebut bus sedang. Perencanaan kinerja moda transportasi umum berdasarkan hasil pengolahan data survei kuisioner dan beberapa saran dari penumpang pesawat terbang dengan hasil frekuensi layanan sebesar 4 kend/jam, time headway 15 menit, load factor 77,14%, cycle time sebesar 102 menit, kebutuhan kendaraan sejumlah 12 kendaraan, jarak tempuh kendaraan per hari sebesar 282 km, kecepatan perjalanan tidak lebih dari 100 km/jam, jarak tempuh per trip sebesar 23,5 km.
Kata kunci: Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Stasiun Tanjung Karang, Perencanaan Transportasi, Transportasi Umum, Kinerja Transportasi
ABSTRACT
PUBLIC TRANSPORTATION PLANNING
SERVICE TANJUNG KARANG STATION – RADIN INTEN II AIRPORT LAMPUNG SELATAN
by
AZIZI NAZORI
Radin Inten II Airport South Lampung is the only domestic airport in Lampung. The airport has an inadequate parking area, this is caused because a lot of passengers who use private vehicles on the way to or leaving the airport. The purpose of this study was to plan a mass public transportation modes based on the results of a survey conducted in Radin Inten II Airport South Lampung in order to reduce the number of private vehicle use.
This study consisted of two phases, namely collecting primary datas required, such as passenger characteristics, choice of transport modes, flight datas, the number of passengers on certain period of time, distance and travel time from the Tanjung Karang Station to Radin Inten II South Lampung Airport. Then analyze it with some methods that are used as conclusion parameters. This study uses several parameters used as reference for the planned mode of transportation planning, i.e. the percentage of the characteristics and mode choice questionnaire results, multinomial logistic, simple linear regression, and performance planning mode of transportation of the plan.
From the analysis of the datas percentage of the number of passengers with journey from Bandar Lampung origin who have the willingness to switch to the planned mode of transportation amounted to 96.67% or 72.75% of total passenger aircraft. The approximate number of passengers who will use public transport development plan based on the number of passengers 5 years ie in 2019 amounted to 3,057 people per day. Planned modes of transportation were planned start the movement from 05.00 am to 07.00 pm with a departure time between bus vulnerable for 15 minutes. As for the trip Radin Inten II South Lampung - Tanjung Karang Station planned start movement from 07.00 am to 09.00 pm with a departure time of 15 minutes vulnerable. Based on the results of the processing of survey data obtained estimates of the number of passengers in 2019 as many as 27 passengers per trip. Therefore it is required the type of transport that meet these criteria are buses with
a capacity of 35 passengers or so-called medium bus. Performance planning public transportation based on the results of the questionnaire survey data processing and some suggestions of passenger aircraft with the results of the service frequency of 4 veh / hour, 15-minute headway time, load factor of 77.14%, cycle time of 102 minutes, the vehicle needs a number 12 vehicles, vehicle mileage per day amounted to 282 km, traveling speed of not more than 100 km / hour, mileage per trip of 23.5 km.
Keywords : Radin Inten II Airport Lampung Selatan, Tanjung Karang Station, transportation planning, public transportation, Performance Planning Public Transportation1015011038 Azizi Nazoriazizinazori@gmail.com2015-07-02T07:37:08Z2015-07-02T07:37:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10791This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107912015-07-02T07:37:08ZSTUDI PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ADDITIVE ZEOLIT TERHADAP KUAT TEKAN BATU BATA PASCA PEMBAKARANABSTRAK
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ADDITIVE ZEOLIT TERHADAP KUAT TEKAN BATU BATA PASCA PEMBAKARAN
Batu bata adalah batuan buatan yang terbuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran tambahan yang melalui beberapa proses. Proses tersebut meliputi pengeringan dengan cara dijemur dan kemudian dibakar dengan temperatur tinggi dengan tujuan agar batu bata mengeras dan tidak hancur jika direndam dalam air. Kebutuhan akan batu bata semakin meningkat, sehingga banyak masyarakat mendirikan industri rumahan untuk memproduksi batu bata. Demi menjaga kualitas, pembuatan batu bata hanya menggunakan jenis tanah tertentu. Akan tetapi,dalam penelitian ini peneliti menggunakan bahan tanah yang dianggap buruk dengan bahan tambahan zeolit dengan tujuan memanfaatkan limbah sekaligus diharapkan dapat meningkatkan kekuatan batu bata sehingga dapat menghasilkan batu bata yang relatif murah namun memiliki kualitas yang baik yang dapat menjadi alternatif pilihan industri batu bata.
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah lempung yang berasal dari daerah jalan Nyunyai, Kec.Rajabasa. Variasi kadar campuran yang digunakan adalah 6%, 8%, 10%, dan 12% dan dilakukan pengeringan selama 7 hari,serta dengan perlakuan pembakaran dan tanpa pembakaran batu bata. Berdasarkan hasil pengujian fisik tanah asli, USCS mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah berbutir halus dan termasuk ke dalam kelompok CL.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan batu bata pasca pembakaran dengan menggunakan campuran zeolit memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) batu bata untuk material bangunan. Secara umum penambahan bahan zeolit pada tanah mengurangi nilai berat jenis tanah campuran. Untuk nilai kuat tekan batu bata tanpa pembakaran dan dengan proses pembakaran paling baik ditunjukkan pada penambahan kadar campuran 10% - 12%.
Kata Kunci : Batu bata, tanah lempung, zeolit, kuat tekan.
ABSTRACT
THE STUDY EFFECT OF ADDING ZEOLITE ADDITIVE MATERIAlS OF COMPRESSIVE STRENGTH OF BRICK POST COMBUSTION
A brick is a synthetic stone made of clay with or without additive materials which through some processes. The process includes drained in the sun and then burned at high temperatures in order to make the brick hardened and not destroyed when immersed in water. The needs of bricks will increase, so that many people build home industries to produce bricks. To keep the quality, the made of bricks only use a specific soil. However, in this research the reseacher used the worst material of soil with additive materials named the ash of bagasse in purpose to utilize the waste and to increase the strength of the bricks so that it can produce cheap bricks with good quality that can be an alternative for bricks industries.
Soil samples were tested in this study is derived from the silt soil region Nyunyai road, Kec.Rajabasa. Variations in the levels of the mixture used is 6%, 8%, 10%, and 12% and drying for 7 days, with burning treatment and without burning treatment. Based on the results of physical examination native land, USCS classify soil samples as fine-grained soil and belong to the CL group.
The results showed that the brick-making post-combustion using zeolite mixture meets the Indonesian National Standard (SNI) bricks for building materials. In general, the addition of zeolite material in the soil reduces the value of the density of the soil mixture. For the compressive strength of bricks without combustion and combustion processes are best shown in the addition of a mixture of 10%-12%.
Keywords: Bricks, silt soil, zeolite, compressive strength
1015011089 Aldy Fernandaaldyf@yahoo.com2015-07-02T04:57:37Z2015-07-02T04:57:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10727This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107272015-07-02T04:57:37ZPENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU LINTAS JALAN NASIONAL(Studi Kasus Jalan Proklamator Raya – Pasar Bandarjaya Plaza)ABSTRAK
PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU LINTAS JALAN NASIONAL
(Studi Kasus Jalan Proklamator Raya – Pasar Bandarjaya Plaza)
Oleh
RANDY SYAPUTRA
Tingginya nilai hambatan samping pada suatu ruas jalan akan menyebabkan penurunan pada kinerja jalan. Besarnya hambatan samping sangat berpengaruh terhadap kapasitas ruas jalan dan kecepatan kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja lalu lintas pada beberapa kondisi hambatan samping dan menentukan solusi perencanaan untuk memperbaiki kinerja lalu lintas.
Penelitian yang dilakukan yaitu berupa survei volume lalu lintas (LHR) untuk melihat tingkat kepadatan kendaraan, kemudian survei hambatan samping untuk melihat besarnya pengaruh gangguan dan survei kecepatan sesaat baik terganggu dan tak terganggu hambatan samping. Penelitian dilakukan pada 500 meter di ruas jalan pasar Bandarjaya Plaza. Perhitungan selanjutnya digunakan dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 untuk Jalan Luar Kota.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapatkan nilai derajat kejenuhan tertinggi yaitu 1,01 untuk arah Bandarjaya dengan jumlah volume kendaraan sebesar 1395 smp/jam sementara kapasitas ruas jalan 1384 smp/jam. hal ini menunjukkkan keadaan ruas jalan sudah sangat jenuh sehingga diperlukan perbaikan kinerja jalan. Tingkat hambatan samping sangat mempengaruhi penurunan kinerja jalan untuk itu diperlukan solusi penanganan seperti pengadaan lahan parkir, pengadaan trotoar, peninjauan kembali letak pintu masuk keluar pasar serta kesadaran bersama pengguna jalan untuk tertib dan taat saat berkendaraan.
Kata kunci : hambatan samping, volume lalu lintas, jalan nasional
ABSTRACT
SIDE EFFECT OF FRICTION ON THE TRAFFIC PERFORMANCE
OF NATIONAL ROAD
(Case study of road Proklamator Raya – Plaza Bandarjaya)
by
RANDY SYAPUTRA
The high value of side friction on the road cause a decrease in performance of the road. The amount of side friction affects the capasity and speed of ride vehicles. The aim of this research was to analize the factors that affect the performance degredation of traffic condition on some side friction and determine planning solutions to improve the traffic performance.
This research are obtained by doing survey of traffic volume (LHR) to see the density of vehicles, then surveys the side friction to see the influence of interference and spot speed surveys both distrubed and undistrubed side friction. This research doing in 500 meters in a market segment of Bandarjaya Plaza. Next calculation use the Manual Capasity of Indonesian Road in 1997 for the Outside Urban Road.
Based on calculation, then obtained the highest value of the degree of saturation of 1,01 to line Bandarjaya with a volume of vehicles by 1395 pcu/hours, while the capacity of road only 1384 pcu/hours. It is indicate the state of the roads is very saturated, so that the necessary repairs the road performance. The highest level of side friction affecting road performance degredation in the form of vehicles in and out the side road area, so it made procurement solutions median crossing the road in an attempt to eliminate the vehicle.
Keywords : side friction, traffic volume, national road1015011071 Randy Saputrarandyfunny17@gmail.com2015-07-02T03:14:58Z2015-07-02T03:14:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10724This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107242015-07-02T03:14:58ZSTUDI OPTIMALISASI FASILITAS PARKIR DI FAKULTAS
KEDOKTERAN(FK) SERTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM(FMIPA) UNIVERSITAS LAMPUNGABSTRAK
STUDI OPTIMALISASI FASILITAS PARKIR DI FAKULTAS
KEDOKTERAN(FK) SERTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM(FMIPA) UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh
ROLAN ARDEKA PUTRA
Universitas Lampung (Unila) merupakan satu - satunya perguruan tinggi negeri di
Lampung. Unila memiliki delapan Fakultas yang terdapat didalamnya. Tiap
Fakultas memiliki area parkirnya tersendiri yang berfungsi sebagai salah satu
fasilitas penunjang segala aktifitas mahasiswa di kampus Unila. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kapasitas parkir existing sudah
memenuhi kebutuhan pengguna parkir di Unila, khususnya di FK dan FMIPA,
serta mencoba menemukan solusi penanganan terhadap masalah perparkiran
dikedua Fakultas tersebut.
Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu mengumpulkan data parkir yang
diperlukan, seperti nomor plat kendaraan, waktu masuk dan keluar kendaraan,
kemudian menganalisisnya dengan beberapa rumus yang digunakan sebagai
parameter penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter
yang digunakan sebagai acuan penarikan kesimpulan dan penyelesaian masalah,
yaitu akumulasi kendaraan parkir, indeks parkir, durasi parkir, kapasitas parkir,
serta tingkat pergantian parkir (PTO). Dari hasil perhitungan akan ditarik
kesimpulan dan solusi terkait dikedua Fakultas tersebut.
Dari hasil analisis, didapatkan nilai akumulasi parkir mobil di FK terbesar yaitu
sebanyak 125 kendaraan, sedangkan akumulasi kendaraan motor terbanyak
sebesar 190. Pada perhitungan kapasitas parkir mobil di FK didapat kapasitas
parkir terbesar yaitu sebanyak 414 kendaraan, sedangkan untuk kendaraan motor
kapasitas parkir terbanyak yaitu sebesar 1552 kendaraan.Pada perhitungan indeks
parkir didapat nilai indeks parkir untuk kendaraan mobil terbesar yaitu sebanyak
137%, sedangkan pada kendaraan motor terbesar sebanyak 48,96%. Pada
perhitungan pergantian tingkat parkir di FK untuk kendaraan mobil didapat nilai
maksimal sebesar 3,15, sedangkan pada kendaraan motor didapat tingkat
pergantian parkir maksimal sebesar 1,2. Kemudian untuk FMIPA didapatkan
nilai akumulasi parkir mobil di FK terbesar yaitu sebanyak 60 kendaraan,
sedangkan akumulasi kendaraan motor terbanyak sebesar 457. Dari perhitungan
ditarik kesimpulan bahwa area parkir kendaraan motor di FK masih dapat
menampung kendaraan parkir. Sedangkan pada kendaraan mobil di FK area
parkir existing tak dapat menampung kendaraan parkir. Kemudian di FMIPA
area parkir motor juga masih dapat menampung kendaraan parkir, sedangkan pada
area parkir mobil existing tak dapat lagi menampung kendaraan parkir dengan
rapih. Sebagai solusi dari permasalahan parkir tersebut, maka dibuatlah area
parkir mobil rencana di FMIPA serta area parkir mobil rencana FK yang dapat
menampung kendaraan mobil parkir dikedua fakultas tersebut.
Kata kunci: FK, FMIPA, indeks parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, PTO
ABSTRACT
STUDY OF OPTIMIZATION PARKING FACILITY IN FACULTY OF MEDICAL ( FK) AND FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL
SCIENCES (FMIPA) IN UNIVERSITY OF LAMPUNG
by
ROLAN ARDEKA PUTRA
University of Lampung (Unila) is the only one public university in Lampung. Unila contained of eight faculties. Each faculty has its own parking area that serves as one of the supporting facilities all student activities on campus Unila. The purpose of this study is to determine whether the already existing parking capacity has met users need in Unila parking, especially in FK and FMIPA, as well as trying to find a solution to the handling of parking problems in both the Faculty.
This study consisted of two phases, which collects data required parking, such as license plate numbers of vehicles, to enter and exit the vehicle, and then analyze it with some formula that is used as a parameter conclusion. This study uses several parameters that are used as a reference conclusion and settlement of the problem, namely the accumulation of vehicle parking, parking index, duration of parking, parking capacity, as well as parking turnover rate (PTO). From the calculation results will be concluded and related solutions in both the Faculty.
From the analysis, the accumulated value obtained in FK largest car park as many as 125 vehicles, while the majority of motor vehicle accumulation of 190. In calculating the capacity of the car park at FK obtained the largest parking capacity as many as 414 vehicles, while for most motor vehicle parking capacity that is equal to 1552 kendaraan.In parking index calculation index values obtained for the vehicle's biggest car park as many as 137%, while the largest motor vehicle as much as 48.96%. At the turn of the calculation in the FK-level parking for automobiles obtained maximum value of 3.15, while in a motor vehicle obtained maximum parking turnover rate of 1.2. Then for Faculty accumulation values obtained in FK largest car park as many as 60 vehicles, while the majority of motor vehicle accumulation of 457. From calculations conclude that the motor vehicle parking area at FK still can accommodate vehicle parking. While in the car vehicles in the parking area of the existing CF can not accommodate parking of vehicles. Later in the Science Faculty motorcycle parking area also still be able to accommodate the parking of vehicles, whereas the existing car parking area can no longer accommodate neatly parked vehicles. As a solution to the problem of the parking lot, then made plans car parking area
at the Science Faculty and car parking area FK plan that can accommodate vehicles parked cars on both the faculties.
Keywords : FK, FMIPA, parking index, parking duration , parking capacity, PTO
1015011081 Rolan Ardeka Putradeka_rolan@yahoo.com2015-07-02T01:52:56Z2015-07-02T01:52:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10722This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/107222015-07-02T01:52:56ZSTUDI PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ADDITIVE TX-300 TERHADAP KUAT TEKAN BATU BATA PASCA PEMBAKARANAbstrak
Seiring dengan maraknya pembangunan konstruksi sipil seperti perumahan atau pemukiman, semakin meningkat pula permintaan batu bata. Untuk dapat memenuhi kebutuhan batu bata tersebut, produksi batu bata pun harus ditingkatkan. Tidak hanya peningkatan produksi saja yang harus dilakukan, melainkan peningkatan dalam hal kuantitas serta dari segi kualitas juga perlu dilakukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan campuran tambahan ke dalam komposisi pembuatan batu bata
Pada penelitian ini digunakan bahan baku berupa tanah liat dan campuran bahan tambahan TX-300 yang memiliki variasi kadar sebesar 0,6 ml, 0,9 ml, 1,2 ml dan 1,5 ml dengan tujuan meningkatkan kualitas batu bata, serta membandingkan kuat tekan batu bata dengan memodifikasi waktu pembakaran. Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini merupakan tanah lempung yang berasal dari Jalan Nyunyai, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. Variasi waktu pembakaran yang digunakan adalah selama satu hari, dua hari dan tiga hari.
Setelah dilakukan penelitian, dari keempat kadar tersebut, nilai kuat tekan ratarata maksimum batu bata pasca pembakaran terdapat pada kadar 1,5 ml dengan waktu pembakaran selama dua hari. Nilai kuat tekan tersebut sebesar 46,01 kg/cm2. Hal ini disebabkan semakin besar kadar TX-300 semakin besar pula nilai kuat tekannya, selain itu waktu pembakaran yang paling optimum adalah selama 2 hari, hal ini disebabkan karena proses penguapan air yang terdapat pada batu bata yang paling optimum adalah selama dua hari pembakaran.
Abstract
Along with the rise of civil construction such as housing or settlements, also increase the demand for bricks. To be able to meet the needs of these bricks, brick production must be increased. Not only an increase in production should be done, but the increase in terms of quantity and in terms of quality also needs to be done. One way to do is to add an additional mixture to the composition of the brickyard
In this study used clay and additional materials TX-300 which has a variety of levels of 0.6 ml, 0.9 ml, 1.2 ml and 1.5 ml with the purpose to improving the quality of the bricks, as well as comparing strong press bricks by modifying the combustion time. Soil samples tested in this study is clay which derived from Nyunyai street, Rajabasa, Bandar Lampung. Variations of burning time is used for one day, two days and three days.
After doing research, from the fourth level, the compressive strength maximum average post-combustion bricks are at a level of 1.5 ml with a burning for two days. The compressive strength value of 46.01 kg / cm2. This is due to the greater levels of TX-300, the greater the compressive strength value, besides the most optimum burning time is for 2 days, this was due to the evaporation of water contained in the most optimum bricks are burning for two days.1015011090 Alhadi Pratama Bintangalhadi_p@yahoo.com2015-07-01T08:11:05Z2015-07-01T08:11:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10664This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/106642015-07-01T08:11:05ZANALISA DAYA DUKUNG PONDASI SUMURAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH BERSAMA FMIPA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHAP IISuatu struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas meliputi balok, plat, kolom, serta atap dan struktur bawah adalah pondasi. Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama-tama dilaksanakan dan dikerjakan di lapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah)Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Daya dukung pondasi sumuran diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara pondasi sumuran dan tanah disekelilingnya.
Analisis ini diawali dengan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi Analisa Daya Dukung Pondasi Sumuran dan proses pengumpulan data diperoleh dari lokasi pembangunan Gedung Kuliah Bersama FMIPA Universitas Lampung Bandar Lampung dan melakukan studi perpustakaan. Dalam analisa perencanaan pondasi sumuran perlu di cek kontrol terhadap daya dukung tanah dasar dan daya dukung horizontal, yaitu membandingkan antara beban vertical dan beban horizontal yang terjadi terhadap pondasi sumuran. Perhitungan cincin sumuran dihitung dengan mencari tegangan yang bekerja pada cincin sumuran akibat dari beban terpusat dan momen. Cincin sumuran dianggap konstruksi pelengkung dengan perletakan sendi-sendi dengan beban merata sebesar (q) dengan momen maksimum terletak pada tengah bentang.
Dari hasil perhitungan penulis mendapatkan hasil kapasitas daya dukung pondasi yang berbeda disetiap kolomnya. Hasil yang di dapat dari hasil perhitungan ini, bahwa kapasitas daya dukung pondasi sumuran yang terbesar ada pada kolom E3 yaitu 89,108 t/m2. Jadi dapat di ambil kesimpulan yang brarti bahwa semakin besar luas penampang atau diameter pondasi sumuran ini maka semakin besar pula daya dukung yang dapat di tahan oleh pondasi sumuran tersebut dan semakin panjang atau semakin dalam pondasi sumuran tersebut maka semakin besar pula daya dukung yang dapat di tahan dari pondasi sumuran tersebut. Dari perhitungan diatas berdasarkan desain pondasi sumuran dari berbagai ukuran diameter dan kedalaman atau panjang pondasi sumuran dapat di ambil kesimpulan untuk pondasi sumuran yang efektif adalah cukup dengan kedalaman 5 meter.
Kata kunci : Pondasi Sumuran, daya dukung pondasi0745011015 Bayu Hendri Juniargiune.artabayu@gmail.com2015-07-01T02:40:40Z2015-07-01T02:40:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10662This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/106622015-07-01T02:40:40ZANALISIS STABILITAS LERENG PEMBANGUNAN EMBUNG DESA BUMI AYU KECAMATAN PRINGSEWUAir merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai kebutuhan dasar semua mahluk hidup. Sumber air di alam ini adalah air hujan yang tersedia melalui siklus hidrologi. Karakteristik hujan di Indonesia yang cukup melimpah perlu disiasati agar dapat dimanfaatkan saat musim kering dan disimpan saat musim hujan. Banyak teknologi dikembangkan untuk menyimpan air sebagai salah satu alternatif penyimpanan air contohnya embung. Konstruksi embung yang banyak menggunakan tanah menyebabkan peranan tanah sangat penting.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis stabilitas lereng tubuh embung dengan menggunakan Metode Fellenius, Bishop dan Kurva Stabilitas Morganstern pada Embung Desa Bumi Ayu Kecamatan Pringsewu. Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi dini terkait bencana akibat kegagalan konstruksi. Analisis stabilitas lereng dilakukan berdasarkan data uji laboratorium tanah yang diambil dari lokasi dengan uji Analisa Saringan, Kadar Air, Berat Jenis, Berat Volume, Geser Langsung dan Batas Atterberg. Hasil analisisa untuk kondisi air normal diperoleh angka keamanan berdasarkan Metode Fellenius berkisar antara 2,409 – 2,457 dan Metode Bishop diperoleh hasil berkisar 2,744 – 2,810. Pada kondisi air turun tiba-tiba diperoleh angka keamanan berdasarkan Metode Fellenius berkisar antara 0,786 – 0,821, Metode Bishop diperoleh hasil berkisar 0,901 – 0,941 dan Metode Kurva Stabilitas Morganstern diperoleh 1,1. Berdasarkan hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa Embung Desa Bumi Ayu Kabupaten Pringsewu relatif aman terhadap kondisi air normal tetapi harus waspada pada saat kondisi penurunan air secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan longsor. Informasi ini berguna bagi pemerintah sebagai pertimbangan kegiatan mitigasi bencana.
Kata kunci : Tanah, Metode Fellenius, Metode Bishop, Kurva Stabilitas Morganstern.0845011017 I Putu Sastrawijayasastrawijaya.putu8@gmail.com2015-06-30T08:13:13Z2015-06-30T08:13:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10616This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/106162015-06-30T08:13:13ZEVALUASI PERENCANAAN SECANT PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH PADA BASEMENT GEDUNG HOTEL MERCURE LAMPUNG JL.RADEN INTAN, BANDAR LAMPUNGEvaluasi perencanaan dinding penahan tanah sangatlah penting untuk mendapatkan hasil akhir yang kuat aman dan ekonomis. Dalam hal ini evaluasi perencanaan dinding penahan tanah berjenis secant pile pada pembangunan basement gedung Hotel Mercure Lampung. Evaluasi ini bertujuan untuk menghitung daya dukung secant pile dari hasi Standar Penetrasi Tes (SPT) memeriksa keamanan terhadap kemungkinan terjadi geser.
Evaluasi perencanaan ini dimulai dengan melakukan survey mencari data-data dengan metode observasi yang didapat dari melakukan survey langsung pada lokasi proyek dan melakukan studi perpustakaan dengan mencari buku-buku literatur untuk dijadikan refrensi. Dari data didapat secant pile berdiameter 880 mm dan untuk tulangan utama D 25 mm serta tulangan geser D 13 mm. Tujuan dari studi ini untuk mengevaluasi dan menghitung kontrol gaya-gaya dan volume tulangan pada dinding penahan tanah yang berjenis secant pile dari data SPT memakai metode Mayerhoff. Menghitung analisa dinding penahan tanah dan menghitung kapasitas dukung ultimit untuk pondasi lingkaran serta terhadap geser.
Hasil yang didapat berdasarkan perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut, kapasitas daya dukung secant pile diameter 880 mm sebesar 20,0693 ton dan untuk tulangan utama D 25 mm sebesar 0,581 ton, tulangan geser D 13 mm sebesar 0,0154 ton. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung dinding penahan tanah gaya-gaya yang bekerja didapat P1=0,8552kN, P2=4,7769kN, P3=4,4846kN, P4=6,2718kN. Dari ΣMo ( titik pada gaya lintang V = 0) didapat Mmaks=138,1917kN/m. qu=4235,2950 kN/m2. Menghitung stabilitas terhadap geser didapat Fgs=4,9682>1,5aman. Dari hasil diatas disimpulkan bahwa daya dukung secant pile sangat kuat dan aman terhadap geser sehingga dapat digunakan untuk konstruksi gedung bertingkat.
Kata Kunci : Dinding Penahan tanah, daya dukung secant pile0745011051 Madian Syahmadian_syah279@yahoo.co.id2015-06-30T07:50:11Z2015-06-30T07:50:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10594This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/105942015-06-30T07:50:11ZSTUDI PENGARUH LAMA WAKTU PROSES PEMBAKARAN TERHADAP KUAT TEKAN BATU BATA SETELAH PENAMBAHAN BAHAN ADDITIVE ISS 2500 (IONIC SOIL STABILIZER)ABSTRAK
Batu bata adalah salah satu material bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan. Batu bata terbuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran tambahan yang melalui beberapa proses. Proses tersebut meliputi pengeringan dengan cara dijemur dan kemudian dibakar dengan temperature tinggi dengan tujuan agar batu bata mengeras dan tidak hancur jika direndam dalam air. Dalam prosesnya pada penelitian ini digunakan bahan baku berupa tanah liat dan campuran bahan tambahan ISS 2500 yang memiliki variasi kadar sebesar 0,9 ml, 1,2 ml, 1,5 ml dan 1,8 ml dengan tujuan meningkatkan kualitas batu bata, serta membandingkan kuat tekan batu bata dengan memodifikasi lama waktu pembakaran, sehingga dapat diketahui lama waktu pembakaran paling optimal.
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah lempung yang berasal dari Jalan Nyunyai, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. Variasi waktu pembakaran yang digunakan adalah selama satu hari, dua hari dan tiga hari. Sebelum batu bata dicetak, dilakukan pemeraman pada adonan tanah yang telah dicampur dengan ISS 2500 selama 7 hari, setelah dilakukan pemeraman, tanah tersebut kemudian dicetak, lalu dilakukan pengeringan selama 2 minggu, serta dengan perlakuan pembakaran dan tanpa pembakaran batu bata. Berdasarkan hasil pengujian fisik tanah asli, USCS mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah lempung dengan plastisitas rendah.
Hasil pengujian kuat tekan pasca pembakaran dari keempat kadar, nilai kuat tekan rata-rata maksimum batu bata pasca pembakaran terdapat pada kadar 1,8 ml dengan waktu pembakaran selama dua hari. Nilai kuat tekan tersebut sebesar 31,86 kg/cm2. Nilai kuat tekan rata-rata maksimum batu bata sebelum pembakaran dihasilkan oleh kadar 1,8 ml yaitu sebesar 7,79 kg/cm2.
ABSTRACT
Brick is one of the materials of building which have been long known and used by the people both in rural area as well as urban area. Brick is a material made of clay with or without additional mixture through several processes. The process includes of draining in the sun and then burning in high temperature in order to make the brick harden and not broken if it is soaked into the water. In this study used clay and additional materials ISS 2500 which has a variety of levels of 0.9 ml, 1.2 ml, 1.5 ml and 1.8 ml with the purpose to improving the quality of the bricks, as well as to compare compressive strength of bricks by modifying the length of the time combustion. So that can be known a long time the most optimal combustion.
Soil samples were tested in this study are derived from clay Nyunyai Street, District Rajabasa, Bandar Lampung. Variations of burning time is used for one day, two days and three days. Before brick printed, the soil sample that has been mixed with the ISS 2500 and cured for 7 days, after that, the soil sample is printed, then drying for 2 weeks, along with treatment without burning and burning bricks. Based on the results of physical test of originil solid, USCS classified the sample of solid as the clay with low plasticity.
Based on the results of sample’s physical, USCS classify soil sample as clay with low plasticity. Compressive strength test results of the four levels of post combustion, the compressive strength maximum average post-combustion bricks are at a level of 1.8 ml with a burning for two days. The compressive strength value of 31.86 kg/cm2. The compressive strength maximum average brick before combustion generated by the level of 1.8 ml in the amount of 7.79 kg/cm2.1015011055 M. Tahta Dinatatahtadinata16@gmail.com2015-06-30T04:01:15Z2015-06-30T04:01:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10613This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/106132015-06-30T04:01:15ZPENGARUH RESIN EPOKSI TERHADAP MORTAR POLIMER DITINJAU DARI KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAYA SERAP AIR DAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPEMortar Polimer adalah material bangunan yang dibentuk melalui proses rekayasa komposit beton klasik dan polimer. Usaha pengembangan mortar polimer telah dilakukan di negara maju. Sampai sekarang pengembangan mortar polimer masih berlangsung untuk mengurangi penggunaan semen, dalam rangka mengantisipasi pemanasan global. Salah satu diantaranya adalah dengan memanfaatkan polimer sebagai bahan perekat pengganti semen sehingga dihasilkan mortal yang kuat dalam waktu yang lebih singkat.
Pada penelitian ini dibuat mortal polimer tanpa semen, agregat halus dan resin epoksi sebagai bahan perekat beton. Komposisi bahan baku mortar polimer dibuat dengan perbandingan antara agregat halus dan resin epoksi, dengan kompisisi campuran sebesar 20%, 25% ,30%, 35%, 40% (% berat dari total agregat). Mortar yang sudah dicetak kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 600 C selama 24 jam. Parameter yang diukur antara lain: penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah, dan analisa mikro struktur dengan menggunakan Scanning Elektron Microscope (SEM). Hasil pengamatan menunjukan bahwa kondisi optimum mortar polimer diperoleh pada komposisi: 65% agregat (agregat halus) dan 35% resin epoksi (% berat dari agregat halus). Pada kondisi ini diperoleh karakteristik mortar polimer sebagai berikut: penyerapan air = 3,57%, kuat tekan = 6,80 MPa, dan kuat tarik belah = 1.75 Mpa. Mikro struktur beton polimer dianalisa menggunakan SEM. Hasilnya menunjukan bahwa distribusi ukuran pori merata, dan gumpalan resin epoksi ≤ 30 μm.
Kata kunci: kuat tekan, kuat tarik belah, daya serap air, Scanning Elektron Microscope (SEM), mortal polimer0745011043 Joksan Arifjosanarif@gmail.com2015-06-24T07:02:26Z2015-06-24T07:02:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10380This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/103802015-06-24T07:02:26ZAPLIKASI NILAI KOEFISIEN PERMEABILITAS TERHADAP DESAIN SUMUR RESAPANABSTRAK
APLIKASI NILAI KOEFISIEN PERMEABILITAS TERHADAP DESAIN SUMUR RESAPAN
Oleh
PRATAMA JAGAR PANGAPUL HUTABARAT
Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel menuju rongga dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah. Dikarenakan pengembangan perumahan di Bandar Lampung, khusus nya di Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling yang sangat cepat. Mengakibatkan proses penyerapan air ke dalam tanah tidak berlangsung dengan baik. Kurangnya daerah tangkapan dan limpasan air hujan yang tidak jatuh langsung mengalir ke saluran drainase. Sumur resapan berfungsi sebagai tempat menampung air hujan sementara yang jatuh di atas atap rumah, kemudian air hujan tersebut akan diserap oleh tanah. Pada penelitian ini menentukan nilai koefisien permeabilitas yang didapat dengan sumur uji dengan diameter berbeda, yang selanjutnya akan dibandingkan dengan alat modifikasi permeabilitas dan dilakukan penentuan pembuatan sumur resapan.
Berdasarkan pemeriksaan sifat fisik tanah asli, dengan menggunakan sampel yang telah diuji pada penelitian ini, dapat diklasifikasikan sampel tanah pada kelompok tanah berlempung, sedangkan USCS mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah lempung dan termasuk ke dalam kelompok CL
Hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan, diperoleh koefesien permeabilitas lapangan untuk sumur uji berdiameter 4inci dan 5inci perbandingan dengan alat uji permebilitas dengan diameter yang sama serta koefisien permeabilitas pada penelitian di laboratorium. Nilai koefisien permeabilitas tersebut yang digunakan untuk menghitung jumlah sumur resapan dan lubang resapan biopori yang efsien.
Kata kunci: lempung, permeabilitas, sumur resapan
abstrak b. inggris
ABSTRACT
APPLICATION TO DESIGN VALUE PERMEABILITY COEFFICIENT OF ABSORPTION WELLS
By
PRATAMA JAGAR PANGAPUL HUTABARAT
Soil is a part of solid particles with cavities that are interconnected. This cavity allows the water to flow in the cavity of the particles toward a higher point to a lower point. Due to the development of Settlement in Bandar Lampung, for specialty in Settlement Bhayangkara, Village Beringin Jaya, District Kemiling is going fast. This resulted in the absorption of water into the ground is not going well. Lack of catchment and rainwater runoff that does not fall directly flow into the drainage channel. Infiltration wells serves as a temporary rainwater that falls on the roof of the house, then the rain water will be absorbed by the soil. In this study determines the permeability coefficient values obtained with test wells with different diameters, which would then be compared with the means of modification is the determination of permeability and absorption wells.
Based on the examination of the physical properties of the original soil, using samples that have been tested in this study, soil samples can be classified in the group of argillaceous soil, while USCS soil samples classified as clay and included in the CL group
The results of the analysis and calculations performed, field permeability coefficient for test wells diameter of 4 inch and 5 inch and the permeability coefficient in laboratory research. The permeability coefficient values were used to calculate the amount of infiltration wells and holes that efsien biopore infiltration.
Keywords: clay, permeability, infiltration well0855011035 Pratama Jagar Hutabaratagapratama035@gmail.com2015-05-11T03:43:04Z2015-05-11T03:46:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9899This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/98992015-05-11T03:43:04ZPERANCANGAN STRUKTUR APARTMENT 20 LANTAI
BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
PERANCANGAN STRUKTUR APARTMENT 20 LANTAI
BANDAR LAMPUNG
By
FAUZIL ALIM
Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota di Indonesia yang sedang berkembang saat ini. Perkembangan tersebut akan mempengaruhi bidang kependudukan dan dunia kerja. Kesibukan pekerjaan membuat masyarakat tidak memiliki banyak waktu luang untuk mempersiapkan kebutuhan sehari-hari. Kondisi, situasi, dan keadaan masyarakat yang seperti ini menyebabkan mereka lebih memilih suatu tempat yang menyediakan berbagai jenis kebutuhan hidup (one stop service). Oleh karena itu diperlukan bangunan yang dapat memfasilitasi masyarakat di lahan yang terbatas yaitu sebuah apartement. Dengan berdirinya apartment ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengusaha, pekerja atau masyarakat baik sebagai tempat tinggal atau investasi jangka panjang dimasa yang akan datang.
Proyek perancangan struktur apartment ini berada di Teluk Betung yang terdiri dari 20 lantai memiliki 620 kamar dengan berbagai macam tipe yaitu terdiri dari Tipe A (230 m2), Tipe B (152 m2), Tipe C (135 m2), Tipe D (120 m2), Tipe E (98 m2), Tipe F (73 m2) dan Tipe G (54 m2). Apartement ini juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti cafetaria, mini market, restoran, ruang fitness, masjid dan gedung serbaguna.
Dalam menganalis strukur digunakan bantuan software ETABS Non Linear Version 9.7.4 untuk mendapatkan gaya-gaya dalam yang bekerja yang selanjutnya akan dilakukan perhitungan secara manual berdasarkan SNI 03-2847-2002 BETON dan SNI-03-1726-2002 GEMPA. Untuk membandingkan hasil perhitungan yang didapat maka digunakan bantuan Software Spcolumn v4.81 dan RC Beam design v.1.0. Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan kolom dengan ukuran dimensi 80 cm x 80 cm dengan tulangan 24 D 25, Balok Induk dengan ukuran 30 cm x 60 cm dan balok anak dengan ukuran 15 cm x 30 cm. Sedangkan untuk pondasi digunakan pile pondation dengan 9 pile pondation untuk masing- masing kolom dengan dimensi 60 cm dan kedalaman 18 meter.
Key words: Structure, ETABS, Pile Pondation
ABSTRACT
STRUCTURAL DESIGN OF APARTMENT 20 FLOOR
BANDAR LAMPUNG
By
FAUZIL ALIM
Bandar Lampung is one of the cities in Indonesia, which is being developed at this time. These developments will affect population and workforce. The flurry will make the work of the public do not have much free time to prepare for daily needs. Condition, situation, and the state of society as this causes them to prefer a place that provides various kinds of necessities of life (one stop service). Therefore, it is necessary to facilitate community building in the limited land that is an apartment. With the establishment of this apartment is expected to meet the needs of employers, workers or the public either as a residence or long-term investment in the future.
This apartment structure design project at the Teluk Betung which consists of 20 floors has 620 rooms with various types and consists of Type A (230 m2), Type B (152 m2), Type C (135 m2), Type D (120 m2), Type E (98 m2), Type F (73 m2) and Type G (54 m2). The apartment is also equipped with various facilities such as a cafeteria, mini market, restaurant, fitness room, a mosque and a multipurpose hall.
To analyze the structure, ETABS Non Linear version 9.7.4 software are used to get internal forces and will be used in manually design of reinforce concrete refer to Concrete SNI code 03-2847-2002 and Earthquake code SNI 03-1726-2002. To compare the result Sp Coloum v. 4.81. and RC. Beam Design V.1.0. are used. The calculation obtained 80 x 80 cm coloum with 24 D 25 reinforcement, 35 x 60 cm primary beam and 15 x 30 cm secondary beam. The pile pondation are used for pondation with 9 pile pondation, 60 cm diameter and 18 m depth.
Key words: Structure, ETABS, Pile Pondation
0815011011 Fauzil Alimfauzilalim@gmail.com2015-04-30T04:42:57Z2015-04-30T04:42:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9502This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/95022015-04-30T04:42:57ZPerancangan Gelagar I Beton Prategang
Dan Pilar Ganda Jembatan Flyover Bentang 40 M
Dengan LHR 8000 SMP Sampai 20000 SMP
Pada tugas akhir ini dirancang sebuah model fly over yang menggunakan gelagar I beton prategang bentang 40 m dan pilar ganda dengan LHR 8000smp – 20000smp. Sistem struktur bawah pada flyover ini adalah portal sederhana. Balok girder yang direncanakan adalah beton I prategang penuh (full prestress), balok pilar direncanakan sebagai beton prategang sebagian (partial prestress), dan pilar (pier) direncanakan menggunakan beton bertulang biasa. Analisis beban dilakukan dengan menggunakan program analisis struktur SAP 2000 V 14. Flyover ini dirancang untuk dapat menahan beban gempa sesuai Pd T-04-2004-B, dan beban jembatan sesuai RSNI T-02-2005.
Dari hasil perancangan diperoleh jarak antar I girder 2,1 m, dimensi I girder dengan tinggi 2,1 m dan lebar 0,8m dan 5 buah tendon pada balok girder I prategang dengan jumlah strand sebanyak 95 buah. Untuk tulangan geser diperoleh 4D13-75, 3D13-100 dan D13-200 dan D13-250. Pada balok pilar (pier head) yang direncanakan diperoleh dimensi balok pilar 1,5 m x 2,5 m. Tulangan utama balok pilar pada daerah tumpuan dan lapangan adalah 17D36 dan 30D36. Digunakan pula tendon prategang sebanyak 5 buah dengan jumlah strand sebanyak 95 buah. Tulangan geser secara berturut-turut adalah 8D16-100, 3D13-, 2D16 -400. Dimensi pilar yang dibutuhkan adalah 1,5 m x 1,5 m dengan tulangan geser pada daerah sendi plastis 12D16-90 mm, diluar sendi plastis 4D16-200 dan tulangan lentur diperoleh 44 D36.
Kata Kunci : analisis gempa ,balok pilar, flyover, full prestress, I girder, partial prestress, pembebanan, pilar, SAP 2000 V 14, Pd T-04-2004-B, RSNI T-02-2005
This final project was designed a model of a flyover that uses prestressed concrete I girder with 40 m of spans and a double pillars with 8000smp LHR - 20000smp. The lower structure of flyover is a simple portal. The designed girder beam is fully prestressed concrete I, beam’s pillar is designed as a partial prestress concrete, and pillar is designed using reinforced concrete. Load analysis performed by using structural analysis program SAP 2000 V 14. The flyover is designed to withstand the earthquake loads according to Pd T-04-2004-B and the bridge load in accordance with RSNI T-02-2005.
From the results of the design gained the distance between I girder 2.1 m, the dimensions of the I girder with 2.1 m high and 0.8 m wide and 5 pieces of tendon on prestressed girder beam with a strand number as many as 95 pieces. For shear reinforcement gained 4D13-75, 3D13-100 and D13-200 and D13-250. On the beam pillar planned gained beam pillar dimensions of 1.5 mx 2.5 m. The main reinforcement beams and pillars at the ground staging area are 17D36 and 30D36. Also used prestressing tendons of 5 pieces with the number strand as many as 95 pieces. Shear reinforcement are 8D16-100, 3D13-, 2D16 -400 respectively. Pillar dimension required is 1.5 mx 1.5 m with shear reinforcement in plastic hinge region 12D16-90 mm, and outside the plastic hinge 4D16-200 otherwise flexural reinforcement gained 44 D36.
Keywords: seismic analysis, beam pillar, flyover, full prestress, I girder, partial prestress, the loading, pillar, SAP 2000 V 14, Pd T-04-2004-B, RSNI T-02-2005
0715011073 JOSUA SITUMORANGyos.situmorang@yahoo.com2015-04-30T03:23:13Z2015-04-30T03:23:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9524This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/95242015-04-30T03:23:13ZSTUDI KEKUATAN MODIFIKASI STANDARD BATU BATA MENGGUNAKAN BAHAN ADDITIVE ABU TERBANG BERDASARKAN SNIABSTRAK
Batu bata merupakan salah satu bahan material konstruksi yang sering dipakai untuk
membangun sebuah konstruksi, seperti gedung, pertokoan, maupun perumahan dan lain –
lain. Batu bata terbuat dari campuran tanah dan air. Pada penelitian ini proses pembuatan batu
bata akan dicoba mencampurkan tanah dengan bahan tambahan (additive) batu bata adalah fly
ash (abu terbang) untuk mengetahui seberapa besar manfaat limbah dari bahan additive
tersebut serta membandingkan kuat tekan batu bata biasa dengan batu bata yang telah
dicampur dengan bahan additive berupa fly ash untuk mencapai spesifikasi SNI batu bata
yang kuat dan tahan lama.
Sampel tanah yang digunakan merupakan jenis tanah lempung yang berasal dari Desa Yoso
Mulyo, Metro. Bahan additive yang digunakan adalah fly ash yang berasal dari PLTU
Tarahan.Variasi dimensi yang digunakan adalah 4cm x 4cm x 4cm, 5cm x 5cm x 5cm, 6cm x
6cm x 6cm, 7cm x 7cm x 7cm.Pada dimensi 7cm x 7cm x 7cm nilai kuat tekan rata-rata
maksimum sebesar 58,46 cm2 hal ini merupakan nilai kuat tekan yang paling baik. Dengan
demikian pengujian batu bata yang telah dilakukan melalui proses pencampuran, pemeraman
dan pembakaran, dilakukan meliputi uji berat jenis kuat tekan, dan uji daya serap air.
Berdasarkan hasil pengujian fisik tanah asli, Unified system mengklasifikasikan sampel tanah
sebagai tanah berbutir halus dan termasuk ke dalam kelompok ML.
Hasil penelitian menujukkan bahwa pembuatan batu bata pasca bakar dengan menggunakan
penambahan fly ash sebagai bahan additive pada campuran material pembuatan batu bata
berpengaruh pada penambahan nilai kuat tekan, sehingga kekuatan batu bata yang didapat
pada penelitian ini cukup baik serta memenuhi standar yang ditetapkan Badan Standardisasi
Nasional Indonesia (BSNI). Tingginya nilai kuat tekan batu bata menggunakan bahan
additive fly ash disebabkan karena berkurangnya volume udara dan rongga-ronnga pori pada
partikel tanah yang terisi.
Kata kunci : batu bata, additive fly ash, kuat tekan0915011090 wenny dwi tiara Ayu Syaputriwenny.dwitiara@yahoo.com2015-04-30T02:51:13Z2015-04-30T02:51:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9338This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93382015-04-30T02:51:13ZHubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan ISS 2500 Terhadap Nilai Kohesi pada Uji Geser Langsung dan Uji Tekan BebasABstrak
Seiring perkembangan zaman, manusia membutuhkan sarana dan prasarana yang lebih memadai. Hal ini mengakibatkan manusia tidak mempunyai banyak pilihan untuk membangun suatu gedung ataupun bangunan sipil didaerah yang tidak tepat. Seperti membangun diatas tanah lempung. Tanah lempung adalah tanah kohesif yang sering mengalami peristiwa swelling-shrinking pada tanah dasar. Maka perlu dilakukan stabilisasi, salah satunya menggunakan ISS 2500, dan penyelidikan pada batas cair dan plastisitas indeks tanah lempung untuk mengetahui hubungan dengan kohesinya secara mendalam.
Sampel tanah adalah tanah lempung yang berasal dari Desa Margakaya Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, Desa Palputih Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan dan Desa Blimbingan Sari Kecamatan Jabung Lampung Timur. Pengujian tanah yang dilakukan adalah pada kondisi asli dan campuran ISS 2500 dengan 3 variasi pencampuran yaitu 0,6 ml, 0,9 ml dan 1,2 ml. Pencampuran dilakukan berdasarkan nilai kadar air optimum masing masing tanah. Pengujian mekanis yaitu uji tekan bebas dan uji geser langsung menggunakan 3 sampel untuk masing masing tanah dan masing masing variasi campuran.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Semakin banyak volume larutan yang dicampurkan pada tanah I, tanah 2 dan tanah 3 maka akan meningkatkan nilai kohesi tanah (c), tegangan maksimum (Qu), Pencampuran ISS 2500 dengan lempung mengakibatkan nilai batas cair (LL) berada pada 42% - 47%.
Kata kunci : batas cair, plastisitas indeks, kohesi, uji geser langsung, uji tekan bebas
Abstract
Along with the times, human need a better means and facilities.This make human have no choice but to build a building or civil structure upon improper area, for example, build it on clay area. The clay is a cohesive soil which often undergoing a swelling-shrinking event in its subgrade. So, it needed to to carried out the stabilization, one of which is using ISS 2500, and research of liquid limit and plasticity index to know about their relationship with its cohesion in-depth study.
The sample wastaken from Margakaya village and Palputih village, District of Jati Agung, South Lampung and Blimbing Sari village, District of Jabung, East Lampung.The soil tested at original condition and mixed by ISS2500 with three variation of mixture, that is at 0,6 ml, 0,9 ml, and 1,2 ml. Mixing is conducted based on optimum moisture content of each kind of soil. Mechanical testing which is unconfined compressive test and direct shear test, using three sample for every soil and every mixture variation.
Test result show that the more volume of solution added into soil 1, soil 2 and soil 3, then it will increase value of soil cohesion (c), maximum stress (qu), the ISS 2500 making clay has liquid limit (LL) between 42% - 47% .
Keyword : liquid limit, plasticity index, cohesion, direct shear test, unconfined compressive test
0715011086 Markus Manikmanikmarkus@yahoo.com2015-04-30T01:50:55Z2015-04-30T01:50:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9514This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/95142015-04-30T01:50:55ZSISTEM PEMANENAN AIR HUJAN PADA RUMAH MODERN YANG BERDASAR FILOSOFI KEARIFAN LOKAL RUMAH ADAT LAMPUNGABSTRAK BAHASA INDONESIA
ABSTRAK
SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN PADA DESAIN RUMAH
YANG BERDASARKAN FILOSOFI KEARIFAN LOKAL
RUMAH ADAT LAMPUNG
Oleh
Ankavisi Nalaralagi
Pemanenan air hujan belum banyak dilakukan di Indonesia. Pelaku pemanenan air hujan di Indonesia masih berkisar 2,3% saja dari seluruh rakyat Indonesia. Padahal Indonesia mempunyai potensi curah hujan yang cukup banyak untuk dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasikan suatu desain rumah modern yang berdasarfilosofirumah adat Lampung. Dalam desain rumah modern ini, bagian rumah di bawah panggung rumah dipakai sebagai tampungan air hujan (rainwater harvesting) untuk menjamin ketersediaan air di rumah yang bersangkutan dan mengurangi resiko banjir secara regional serta mengurangi resiko rumah terhadap tinggi muka air banjir.
Desain rumah pada penelitian ini adalah desain hasil penggabungan dari rumah modern atau minimalis yang biasa terdapat di perumahan-perumahan dengan memakai filosofi kearifan lokal rumah adat Lampung. Desain rumah ini memiliki konsep rumah hunian yang berpanggung seperti rumah adat Lampung. Dalam hal ini diambil contoh rumah dengan luas 54m2 yang dapat dihuni 4-5 orang. Sistem pemanenan air hujan pada rumah yang didesain secara signifikan mampu menjadi alternatif sumber air domestik pada rumah yang bersangkutan. Untuk tahun-tahun basah, sistem pemanenan air hujan tersebut mampu mensuplai sekitar 80% sampai 90% dari kebutuhan air domestik tahunan. Sebaliknya, untuk tahun-tahun kering, sistem pemanenan air hujan tersebut mampu mensuplai sekitar 60% dari kebutuhan air domestik tahunan. Keuntungan yang didapat dari desain rumah hasil penelitian ini antara lain dapat mengurangi eksploitasi air tanah, dapat mengurangi resiko banjir regional, dapat mengurangi resiko banjir pada rumah tinggal, dapat menambah luas bangunan rumah tinggal, dan dapat mempromosikan kearifan lokal masyarakat Lampung.
Pada akhirnya konsep rumah ini direkomendasikan untuk memberikan warna baru dalam desain-desain rumah modern yang ada pada saat ini, dengan menyelaraskan dengan filosofi rumah adat Lampung. Desain rumah ini dapat memberikan opsi lain kepada para pengembang (developer) perumahan untuk menerapkan konsep bangunan pada perumahan yang akan dibuat.
Kata Kunci: Rainwater Harvesting, Kearifan Lokal, Rumah Adat Lampung
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
ABSTRACT
RAINWATER HARVESTING SYSTEM IN DESIGNING THE HOUSE BASED ON PHILOSOPHY LOCAL WISDOM TRADITIONAL HOUSE LAMPUNG
By
Ankavisi Nalaralagi
Rainwater harvesting rarely do in indonesia. Perpetrators of rainwater harvesting in Indonesia is still around 2.3 % of all the people of Indonesia . Though Indonesia has the potential rainfall enough to be used . This study aims to recommend design the house based on philosophy of traditional houses Lampung . In this modern home design , part of the house at the bottom of the stage house is used as rainwater (rainwater harvesting) to ensure the availability of water in the house in question and reduce the risk of flooding in the region and reduce the risk of home against flood water level .
Design houses in this study is result of the combination between the home design modern or minimalist commonly found in residential housing using local wisdom philosophy custom home Lampung. This home has a concept design of residential such as custom home Lampung. In this case take a sample home with spacious 54m2 habitable 4-5. Rainwater harvesting system at home that is designed significantly to be an alternative source of domestic water in the house in question.For the wet years, the rain water harvesting system capable of supplying about 80% to 90% of annual domestic water needs. In contrast, for the dry years, the rain water harvesting system capable of supplying about 60% of annual domestic water needs. The benefits of home design, among others, the results of this study can reduce the exploitation of ground water, can reduce the risk of regional flooding, can reduce the risk of flooding in residences, can increase the area of residential buildings, and can promote local wisdom Lampung.
In the end, the concept of this house is recommended to give a new color in the designs of modern houses that exist at this time , by aligning with the philosophy of traditional house Lampung . This home design can provide another option to the developers to apply the concept of housing in residential buildings will be made .
Keywords : Rainwater Harvesting , Local Wisdom , Traditional House Lampung
1015011034 Ankavisi Nalaralagiankavisinalaralagi@gmail.com2015-04-29T03:07:07Z2015-04-29T03:07:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9400This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94002015-04-29T03:07:07ZDESAIN DAN EKSPERIMENTASI PERANCANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN BERDASARKAN HASIL UJI PERMEABILITAS LAPANGAN
ABSTRAK
DESAIN DAN EKSPERIMENTASI PERANCANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN BERDASARKAN HASIL UJI PERMEABILITAS LAPANGAN
Oleh
AKBAR PRIMA RIFAI
Akibat adanya pengembangan perumahan di Bandar Lampung yang demikian pesatnya, khusus nya di Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling. Proses penyerapan air ke dalam tanah tidak berlangsung dengan baik. Limpasan air hujan yang jatuh langsung mengalir ke saluran drainase. Sumur resapan berfungsi sebagai tempat menampung air hujan sementara yang jatuh di atas atap rumah, kemudian air hujan tersebut akan diserap oleh tanah. Pada penelitian ini menentukan nilai koefisien permeabilitas yang didapat dengan alat yang dimodifikasi dengan diameter berbeda, yang selanjutnya akan dibandingkan dan dilakukan penentuan pembuatan sumur resapan.
Berdasarkan pemeriksaan sifat fisik tanah asli, dengan menggunakan sampel yang telah diuji pada penelitian ini, dapat diklasifikasikan sampel tanah pada kelompok tanah berlempung, sedangkan USCS mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah lempung dan termasuk ke dalam kelompok CL
Hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan, diperoleh koefesien permeabilitas lapangan untuk alat uji berdiameter 2", 3" dan 4" serta koefisien permeabilitas pada penelitian di laboratorium. Nilai koefisien permeabilitas tersebut yang digunakan untuk menghitung jumlah sumur resapan yang efsien.
Kata kunci: lempung, permeabilitas, sumur resapan
ABSTRACT
DESIGN AND EXPERIMENTATION RAINFALL INFILTRATION WELLS BASED ON FIELD TEST RESULTS PERMEABILITY
By
AKBAR PRIMA RIFAI
Due to the development of housing in Bandar Lampung so rapidly, its specialty in Housing Bhayangkara, Village Beringin Jaya, District Kemiling. The process of absorption of water into the ground is not going well. Runoff rainwater that falls directly flowing into the drainage channel. Infiltration wells serves as a temporary rainwater that falls on the roof of the house, then the rain water will be absorbed by the soil. In this study determines the permeability coefficient values obtained by means of modified with different diameters, which will then be compared and a determination made as catchment wells.
Based on the examination of the physical properties of the original soil, using samples that have been tested in this study, soil samples can be classified in the group of argillaceous soil, while USCS soil samples classified as clay and included in the CL group
The results of the analysis and calculations performed, the permeability coefficient obtained for the field test tool diameter 2 ", 3" and 4 "as well as the permeability coefficient in laboratory research. The permeability coefficient used to calculate the amount of recharge wells that efsien.
Keywords: clay, permeability, infiltration well
0815011037 AKBAR PRIMA RIFAIakbarprimarifai@gmail.com2015-04-29T03:00:39Z2015-04-29T03:00:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9329This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93292015-04-29T03:00:39ZPENGARUH PINTU KELUAR MALL BUMI KEDATON DAN U TURN SEBELUM LINTAS JALAN REL DI JALAN SULTAN AGUNG
(Studi Kasus Simpang Jl. Teuku Umar – Jl. ZA. Pagar Alam – Jl. Sultan Agung)
ABSTRAK
Kondisi simpang Jl. Teuku Umar – Jl. ZA. Pagar Alam – Jl. Sultan Agung yang cukup padat menyebabkan simpang tersebut sering terjadi kemacetan.Tidak jauh berbeda dengan U Turn yang berada di Jl. Sultan Agung yang menyebabkan panjang antrian kendaraan. Hal ini dikarenakan adanya kendaraan yang ingin melakukan putar balik / U Turn yang hendak pergi ke Mall Bumi Kedaton, dan letak bukaan U Turn berada pada posisi sebelum lintas rel kereta api.Kondisi seperti ini khususnya terjadi pada jam puncak siang, sore, dan malam.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survey langsung yang berupa data geometri, data kondisi lingkungan, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan panjang antrian. Data sekunder berupa data jumlah penduduk kota Bandar Lampung tahun 2012 yang diperoleh dari BPS Provinsi Lampung. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 untuk Simpang Bersinyal.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapatkan tingkat pelayanan simpang jam puncak siang adalah F dengan tundaan sebesar 61,50 det/smp, jam puncak sore tingkat pelayanannya F dengan tundaan sebesar 88,20 det/smp, dan tingkat pelayanan jam puncak malam F dengan tundaan sebesar 60,29 det/smp.
Begitu pula dengan hasil U Turn didapatkan tingkat pelayanan jam puncak siang adalah B, jam puncak sore tingkat pelayanan adalah B, dan tingkat pelayanan jam puncak malam adalah A. Hal ini menunjukan bahwa kinerja simpang tersebut tidak optimal. Untuk meningkatkan kinerja simpang tersebut, dilakukan perubahan pola pengaturan sinyal tetap menjadi pengaturan sinyal berubah berdasarkan kondisi puncak dengan mengubah waktu siklus, waktu hijau, dan waktu antar hijau. Dan perlu adanya rekomendasi upaya penanganan bukaan U Turn pada Jl. Sultan Agung.
Kata kunci : simpang bersinyal, tundaan, kinerja, U Turn
ABSTRACT
The condition of intersectionon on Jl. Teuku Umar - Jl. ZA. Pagar Alam - Jl. Sultan Agung are crowded enough which can impact the traffic jam on the intersection. There is no different from the U-Turn on Jl. Sultan Agung which can impact long queues of vehicle. This is because the vehicle wants to do a U-turn / U-Turn wants go to the Mall Bumi Kedaton, And the location of openings U Turn is positioned before the cross railroad tracks. This condition especially happens at peak hour’s noon, afternoon, and evening.
This research used primary data and secondary data. The primary data is obtained from the direct survey result in the form of geometry data, environmental condition data, traffic flow, signal timing, and long queues. Secondary data consists of the population in Bandar Lampungat 2012 that is get from BPS Lampung Province. Data analysis is used the Indonesian Manual Highway Capacity in 1997 for Signalized Intersections.
Based on calculations, it can found that the intersection level of service at aftrenoon peak hour was F with a delay amount 61,50sec/pcu, level of service at evening peak hour was F with a delay amount 88, 20sec/pcu, and level of service at night peak hour was F with a delay amount 60, 29sec/pcu.
Similarly, with the U Turn result can obtained the intersection level of service at afternoon peak hour was B, level of service at evening peak hour was B, and level of service at night peak hour was A.It indicates that the performance of intersectionis not optimal. To increase the performance of the intersection, need make a changes in the pattern of setting time control become the pattern of not setting time control based on the peak condition by changing the cycle time, green time, and inter green time. And the recommendation needed for the handling of openings U Turn on Jl. Sultan Agung.
Keywords : signalized intersection, delay, performance, U Turn1015011100 M Abi Berkah Nadiabbi_berkah@yahoo.com2015-04-28T08:54:33Z2015-04-28T08:54:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9332This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93322015-04-28T08:54:33ZPerubahan Parameter Marshall Akibat Perbedaan Jumlah Tumbukan pada Asphalt Concrete - Wearing Coarse (AC-WC) Gradasi Halus
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan nilai nilai parameter marshal setelah jumlah tumbukan standar di variasikan jumlah tumbukannya kemudian dianalisa jumlah tumbukan yang paling efektif dinilai dari nilai karakteristik marshall. Pada perencanaan Marshall tersebut jumlah tumbukan standar untuk kondisi lalu lintas berat pemadatan benda uji sebanyak 2x75 tumbukan dengan batas rongga campuran antara 3,5-5%.
Penelitian ini menggunakan gradasi Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) gradasi halus untuk batas tengah dan batas atas. Dari data gradasi agregat didapat kebutuhan aspal dan kebutuhan agregat yang digunakan untuk mencari kadar aspal optimum yang dipergunakan pada pembuatan benda uji untuk variasi jumlah tumbukan yaitu 2x55, 2x65, 2x75, 2x85, dan 2x95. Kemudian dilakukan uji Marshall untuk melihat jumlah tumbukan yang paling efektif terhadap karakteristik campuran beraspal.
Berdasarkan analisa pada pengolahan data diperoleh bahwa nilai kadar aspal yang digunakan untuk batas tengah yaitu 5,7% dan batas atas 6,5%. Jumlah Tumbukan 2x75 dan 2x85 yang memenuhi semua parameter marshall. Untuk jumlah tumbukan 2x55 dan 2x65 diperoleh stabilitas kecil, Voids In The Mix (VIM) besar dan tidak masuk spesifikasi, untuk jumlah tumbukan 2x95, diperoleh stabilitas besar dan Voids In The Mix (VIM) kecil dan tidak masuk spesifikasi
Kata kunci: Tumbukan, Marshall, Asphalt Concrete – Wearing Course (AC- WC) Gradasi Halus
Abstract
This study was conducted to see the changes in the value of the parameter values marshall after the number of collisions in the standards vary the amount of the collision then analyzed the number of collision and then analyzed the number of collisions are most effective assessed on the value of the characteristic marshall. In the Marshall planning standard for the number of collisions of heavy traffic conditions compaction test specimen as 2x75 collision with a mixture cavity boundary between 3.5-5%.
This study uses gradation Asphalt Concrete - Wearing Course (AC-WC) smooth gradations for middle and upper limits. From the data obtained aggregate gradation and asphalt aggregate demand needs are used to find the optimum bitumen content that is used in the manufacture of test specimens for variations in the number of collisions is 2x55, 2x65, 2x75, 2x85, and 2x95. Marshall then test to see the number of collisions are most effective against the characteristics of asphalt mixture.
Based on the analysis of the data processing is obtained that the value content of asphalt is used to limit the middle that is 5.7% and the upper limit of 6.5%. Total Collision 2x75 and 2x85 that meets all the parameters marshall. For the number of collisions 2x55 and 2x65 obtained small stability, voids In The Mix (VIM) is great and does not make the specification, to the number of collisions 2x95, obtained great stability and voids In The Mix (VIM) is small and does not get in the specification.
Keywords: Collision, Marshall, Asphalt Concrete - Wearing Course (AC-WC), Smooth Gradation
0915011134 Teguh Dwi Istantocumateguhadja@gmail.com2015-04-24T08:15:27Z2015-04-24T08:15:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8966This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/89662015-04-24T08:15:27ZSTUDI ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG BERPLASTISITAS TINGGI YANG DICAMPUR ZEOLITAbstract
Clay has properties that are not profitable for construction. This is because the bearing capacity of the soil or low CBR value. Therefore we need a stabilizing agent that can reduce soil properties which are not profitable, usually accompanied by binding to each soil grain with the other .
The research was done by testing on clay samples without a mixture and the clay that is mixed with zeolite with a variation of 6 %, 8 %, 10 %, 12 % and 14 %. Tests were performed using standard and modified compaction which previously done curing for 14 days. After compaction test, the samples were soaked for 4 days and then followed by mechanical testing which is CBR test that aimed to determine the bearing capacity value of the soil after the sample was mixed by zeolites.
Based on the results of laboratory research, the addition of zeolite to the period of curing and soaking can increase the value of CBR. The highest value obtained on the sample CBR clay with a mixture of 14 % zeolite with the use of modified compaction with 14 days of curing and 4 days of soaking in the amount of 2.78 %. This is because the effect of zeolite which can bind clay particles. So, the more a mixture of zeolite then bearing capacity of the soil also increasing. However, the value of CBR in this research can not be used as subgrade in road construction because of its CBR value ≤ 6%.
Key words: CBR, Clay, Zeolite
Abstrak
Tanah lempung mempunyai sifat yang tidak menguntungkan bagi konstruksi. Hal ini karena daya dukung tanah atau nilai CBR yang rendah. Oleh karena itu diperlukan bahan stabilisasi yang dapat mengurangi sifat-sifat tanah yang kurang baik, biasanya disertai dengan pengikatan terhadap masing-masing butir tanah dengan yang lainnya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengujian pada sampel tanah lempung tanpa campuran dan pada tanah lempung yang dicampur zeolit dengan variasi 6 %, 8 %, 10 %, 12 % dan 14 %. Pengujian yang dilakukan menggunakan pemadatan standard an modified yang sebelumnya dilakukan pemeraman selama 14 hari. Setelah pengujian pemadatan, sampel direndam selama 4 hari kemudian dilakukan pengujian mekanis yaitu pengujian CBR yang bertujuan untuk mengetahui nilai daya dukung tanah setelah sampel dicampur zeolit.
Berdasarkan hasil penelitan laboratorium, penambahan zeolit dengan masa pemeraman dan perendaman tersebut dapat meningkatkan nilai CBR. Nilai CBR tertinggi didapat pada sampel tanah lempung dengan campuran zeolit 14 % yang menggunakan pemadatan modified dengan pemeraman 14 hari dan perendaman 4 hari yaitu sebesar 2,78 %. Hal ini dikarenakan pengaruh zeolit yang dapat mengikat partikel tanah lempung. Jadi, semakin banyak campuran zeolit maka semakin naik pula daya dukung tanahnya. Akan tetapi, nilai CBR pada penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai subgrade pada kontruksi jalan karena nilai CBRnya ≤ 6%.
Kata kunci : CBR, Tanah Lempung, Zeolit0915011080 RIAN ALFIANalfian_rian@yahoo.com2015-04-24T08:13:50Z2015-04-24T08:13:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8971This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/89712015-04-24T08:13:50ZANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA PADA SALURAN DRAINASE RAMANUJU HILIR KOTABUMI (MENGGUNAKAN PROGRAM HEC-RAS)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Intensitas hujan yang terjadi di daerah Kotabumi dengan menggunakan kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF), mengetahui pada kala ulang berapa tahun debit maksimum saluran akan terlampaui dan untuk mengetahui kapasitas saluran drainase Ramanuju Hilir Kotabumi berdasarkan analisis hidrologi dan hidrolika menggunakan program HEC-RAS.
Perhitungan dilakukan menggunakan data hujan menitan yang diperoleh dari BMKG Kotabumi, Lampung Utara dari tahun 1998 sampai 2011. Metode Log Pearson III dipakai untuk mencari hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Kemudian hasilnya dibuat dalam kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF). Waktu konsentrasi dihubungkan ke dalam kurva diperoleh intensitas hujannya. Berdasarkan nilai intensitas, dihitung menggunakan rumus Rasional sehingga diperoleh nilai debit rencana pada setiap kala ulangnya. Debit akan diinputkan kedalam model saluran pada program HEC-RAS yang kemudian diamati sehingga pada output model diperoleh gambaran penampang melintag dan penampang memanjang aliran dalam model saluran serta diketahui pada kala ulang berapakah debit saluran tersebut menyebabkan banjir. Analisis hidrologi dan hidrolika dilakukan kembali melalui metode trial and error dengan memasukkan debit coba pada model sehinggga dapat diperoleh kapasitas salurannya.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan intensitas hujan sebesar 52,6918 mm/jam untuk kala ulang 2 tahun, 65,7820 mm/jam untuk kala ulang 5 tahun dan 75,9032 mm/jam untuk kala ulang 10 tahun. Kapasitas saluran sebesar 2,02 m3/jam diperkirakan akan terlampaui pada kala ulang 10 tahun.
Kata kunci: Intensitas, metode rasioanl, HEC-RAS, kapasitas
This research was conducted to determine the rainfall intensity that occurs in the area of Kotabumi using intensity-duration-frequency (IDF) curves, to determine how many years the return period during maximum discharge channels will be exceeded and to determine the capacity of Ramanuju Hilir drainage channels Kotabumi based on analysis of the hydrology and hydraulics using HEC-RAS program.
The calculation is done using the rainfall data obtained from BMKG Kotabumi North Lampung, from 1998 until 2011 with time increment in minutes. The Log Pearson III method is used to find the design rainfall with return period 2 years, 5 years and 10 years. Then the result is implemented in the Intensity-duration-frequency (IDF) curves. Time of concentration is linked into the IDF curves to determine rainfall intensity. Based on the calculated rainfall intensity, the design discharge for each return period can be calculated using the rational method.
The values of design discharge are then inputted as upsteram boundary condition in HEC-RAS. Model output are presented in cross and long section to determine at which return period the drainage capacity is overflowed. Simulation using HEC-RAS were also done to determine the channel capacity.
Based on the results of this research, it can be concluded that rainfall intensities are 52,6918 mm/hour, 65,7820 mm/hour and 75,9032 mm/hour, for 2, 5, an 10 year return period respectively. The capacity of the drainage channel is 2.02 m3/hour and is expected to be exceeded on 5 years return period.
Keywords: Intensity, method rasioanal, HEC-RAS, capacity
0915011018 Muhammad Jazuli Mustofamjazulimustofa@gmail.com2015-04-24T01:42:52Z2015-04-24T01:42:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8520This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85202015-04-24T01:42:52ZHubungan Batas Cair Dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung Yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah Pada Uji Direct ShearTanah lempung memiliki sifat gaya geser yang kecil, kemampatan yang besar, koefisien permeabilitas yang kecil dan mempunyai daya dukung yang rendah. Untuk mengetahui perilaku dan sifat-sifat tanah lempung tersebut digunakan pasir sebagai bahan campuran. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Direct Shear, yang akan menjadi acuan dalam hubungan batas cair dan plastisitas indeks terhadap nilai kohesi (c) dari masing-masing sampel tanah yang telah disubstitusi dengan pasir.
Sampel tanah yang digunakan merupakan sampel tanah asli dan tanah terganggu pada jenis tanah lempung yang berasal dari 3 lokasi yaitu daerah Margakaya Jati Agung Lampung Selatan, Palputih Karang Anyar Lampung Selatan, dan Belimbing Sari Jabung Lampung Timur. Tanah lempung akan dicampur dengan pasir yang lolos saringan no.40 (0,43 mm) sesuai dengan presentase yang di butuhkan dengan variasi kadar pasir 0%, 5%, 10%, dan 15%.
Berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO, ketiga tanah ini termasuk kedalam golongan tanah berlempung yang biasa sampai dengan jelek sebagai bahan tanah dasar. Penambahan campuran pasir kedalam tiga jenis tanah lempung mengakibatkan kuat geser tanah menurun. Semakin besar penambahan kadar pasir maka niilai kohesi (c) tanah , batas cair dan plastisitas indeks tanah tersebut akan semakin menurun dan sudut geser dalam ( akan mengalami kenaikan.
Kata kunci : kuat geser, batas atterberg, tanah lempung, pasir.
The clay has a low shear force properties, large density, small permeability coefficient and has a low bearing capacity. To increase the bearing capacity of the clay can be used a mixture of sand. In this study, the test is done by using the Direct Shear test, which will be a reference in relation of liquid limit and plasticity index to the value of cohesion (c) of each soil sample that has been substituted with sand.
Soil samples used an original soil samples and disturbed soil of clay that comes from three locations: the area Margakaya Jati Agung South Lampung, Palputih Karang Anyar South Lampung , and Belimbing Sari Jabung East Lampung. Clay will be mixed with sand No.40 sieve (0.43 mm) in accordance with the required percentage of the variation in sand content of 0%, 5%, 10%, and 15%.
Based on AASHTO classification system, the three of soil include to the class of ordinary clay soil up to bad as subgrade material. The addition of sand mixture into three types of clay causing decreased shear strength. The greater the addition of sand content, then the value of cohesion (c), liquid limit and plasticity index of the soil will decrease and shear angle will increase.
Keywords: shear force, Atterberg limits, Clay, Sand.
0715011118 Taufik RamadhaniTaufikramadhani2606@gmail.com2015-04-23T08:19:04Z2015-04-23T08:19:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8808This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/88082015-04-23T08:19:04ZSTUDI POTENSI SUMBER DAYA AIR
UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
DI PEKON SUMBER AGUNG KECAMATAN SUOH
KABUPATEN LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG
Untuk memenuhi kebutuhan listrik didaerah perdesaan yang jauh dari jaringan listrik, dapat dimanfaatkan potensi energi setempat untuk membangkitkan listrik. Sumber energi setempat yang sangat potensial diantaranya adalah tenaga air yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Teknologi pembangkit listrik tenaga mikro hidro merupakan teknologi yang paling bagus untuk dikembangkan di daerah perdesaan yang jauh dari jaringan listrik. Sumber energi listrik dengan mikro hidro tergolong bersih dan ramah lingkungan karena berasal dari air sungai yang berada di hulu. Keanaekaragaman teknologi pembangkit listrik tenaga mikro hidro dapat diintegrasikan dengan jaringan yang ada, sehingga dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat dengan cara meningkatkan hasil produksi dari perdesaan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah perdesaan.
Lokasi penelitian ini berada pada Sungai Gunung Lanang anak Sungai Way Semaka, Desa Sumber Agung Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data debit jam-jaman pada outlet Bendungan Way Besai selama 11 (sebelas) tahun, data hujan selama 2 (dua) tahun, data luas penampang sungai dan tinggi muka air, serta data luasan DAS. Dikarenakan keterbatasan data pada lokasi penelitian, maka dipakai data DAS yang terdekat yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan DAS Way Semaka dengan menggunakan metode regionalisasi. Metode yang digunakan dalam menghitung debit rancangan adalah metode (Flow Duration Curve) FDC. Debit rancangan yang diperoleh digunakan untuk menentukan desain pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Dari hasil analisis, metode regionalisasi dapat dipakai untuk memperkirakan debit Way Semaka dan Gunung Lanang, karena keterbatasan data hidrologi dan hidrolika pada kedua DAS tersebut. Hal ini dibuktikan dengan besarnya debit yang dihitung tidak jauh berbeda dengan besarnya debit terukur di lapangan. Hasil perhitungan debit dengan menggunakan metode FDC ini, nilainya mendekati debit terukur di lapangan. Q93% untuk Sungai Gunung Lanang sebesar 0,0135 (m3/detik), sedangkan debit terukur sebesar 0,0137 (m3/detik). Dari hasil perhitungan daya listrik pada Sungai Gunung Lanang didapatkan daya listrik dengan efisiensi 60% - 90% dengan Q rancangan adalah Q50% sebesar 0,0384 (m3/detik), menghasilkan daya listrik sebesar 1,81 – 2,71 kW. Oleh karena itu Sungai Gunung Lanang cukup berpotensi untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Kata kunci: DAS, regionalisai, FDC, PLTMH
To meet the electricity needs of rural areas far from the power grid, the local energy potential can be utilized to generate electricity. Local energy sources including the potential of hydropower that can be used for micro-hydro power plants (PLMTH). Technology of micro hydro power plant is the most mature technology to be developed in rural areas far from the power grid. Source of electrical energy with micro hydro relatively clean and environmentally friendly because it comes from the water that is in the upper river. Many of variety technology of micro hydro power plants can be integrated circuitry there, so it can be used optimally by the community with increase production of village so that can improve people's lives in rural areas.
The location of this research is on a tributary of the River GunungLanangSemaka Way, Village of Great Suoh District of West Lampung. The data used in this study is the hourly flow data at the outlet dam Way Besai for 11 (eleven) years, rainfall data for 2 (two) years, cross-sectional area of data streams and watersheds, as well as the data area of the watershed. Due to the limitations of the data in the study site, then used the data nearby watershed that has characteristics similar to the DAS Way Semaka using regionalization. The method used in calculating the design discharge is a method (Flow Duration Curve) FDC. Debit design was used to determine the design of micro hydro power plant (PLTMH).
From the analysis of regionalization method can be used to estimate discharge Semaka Way and GunungLanang, due to limited data on the hydrology and hydraulics of the basin. This is evidenced by the magnitude of the calculated discharge is not much different from the magnitude of the discharge measured in the field. Discharge calculation results using this FDC, its value approaching discharge Q93% measured in the field with the FDC method for River GunungLanang at 0.0135 (m3 / sec), while the discharge measured at 0.0137 (m3 / sec). From the calculation of the electric power in the River GunungLanang obtained electric power with an efficiency of 60% - 90% with Q for the draft is Q50% at 0.0384 (m3 / sec), generates electric power of 1.81 to 2.71 kW. Therefore River GunungLanang enough potential to be a micro hydro power plant (PLTMH).
Keywords : Watershed, regionalization , FDC , MHP
1015011056 M.Najmul Falah N.ryanfalah@yahoo.co.id2015-04-23T07:34:23Z2015-04-23T07:34:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8784This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87842015-04-23T07:34:23ZKomparasi Nilai Daya Dukung Tanah Lempung Ditinjau Dari Hasil Uji Skala Penetrasi Konus Dinamis, Uji Cbr Laboratorium Dan Uji Kuat Tekan BebasABSTRAK
Daya dukung tanah dapat ditentukan dengan beberapa macam uji, yang dapat menghasilkan hasil uji yang berbeda untuk benda uji yang sama sesuai dengan karakteristik peralatan uji tersebut dan target utama hasil uji dari masing-masing peralatan dalam penentuan parameter tanah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik daya dukung tanah yang diperoleh dari pengujian DCP (Skala Penetrasi Konus Dinamis), pengujian CBR Laboratorium dan pengujian UCS (Kuat Tekan Bebas).
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini berasal dari Desa Margakaya dan Desa Palputih, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan serta Desa Blimbing Sari, Kecamatan Jabung, Lampung Timur. Sampel tanah untuk pengujian CBR Laboratorium dibuat dengan pemadatan. Sedangkan sampel tanah untuk pengujian UCS adalah tanah tak terganggu dan sampel remoulded.
Hasil penelitian menunjukkan nilai CBR hasil uji DCP lebih besar dari hasil uji CBR Laboratorium dengan selisih kurang dari 1%. Nilai CBR berbanding lurus dengan kuat tekan tanahnya. Sedangkan nilai DCPI hasil uji DCP berbanding terbalik dengan nilai CBR design dan kuat tekan tanahnya.
Kata kunci : California Bearing Ratio, DCPI, kuat tekan, tanah lempung
ABASTRACT
Soil bearing capacity could be determined with several kind of test, that could produce different test result for same sample in accordance to characteristics of test equipment and main objectives of each test equipment in determining soil parameters. This research aimed to compare characteristics of soil bearing capacity that obtained from between DCP (Dynamic Cone Penetrometer) test, Laboratory CBR test, and UCS (Unconfined Compressive Strength) test.
The soil sample which tested on this research was from Margakaya village and Palputih village, District of Jati Agung, South Lampung and Blimbing Sari village, District of Jabung, East Lampung. Soil sample for Laboratory CBR test was made by compaction. Meanwhile, soil samples for UCS test was undisturbed soil and remoulded sample.
The result of research showed that the CBR value of DCP test result was greater than the Laboratory CBR test result by margin less than 1%. The CBR value was directly proportional to the compressive strength of its soil. Meanwhile, the DCPI value of DCP test result was inversely proportional to the design CBR value and the compressive strength of its soil.
Kata kunci : California Bearing Ratio, clay, compressive strength, DCPI
0715011027 Achmad Satria NursarSatriayuusha@gmail.com2015-04-23T07:21:19Z2015-04-23T07:21:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8780This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87802015-04-23T07:21:19ZKEPADATAN CAMPURAN DENGAN VARIASI TUMBUKAN TERHADAP AC-WC GRADASI HALUSABSTRACT
This study was conducted to determine the effect of variations in the compaction of the characteristics of the asphalt layer using the Marshall method which refers to the building specifications of bina marga 2010. In the Marshall plan establishes parameters for the number of compaction of heavy traffic conditions compaction test specimen as 2x75 compaction with the cavity boundary mixture of 3,5- 5.5%. While on the asphalt concrete layer is studied Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC-WC) subtle gradations lower limit.
After the results of the testing materials testing both asphalt and aggregate meets the standards and then do the manufacture asphalt mixture specimen. From the analysis of the value obtained after calculating the optimum asphalt content lower limit of 6,8%. Then used in mixing asphalt content for the variation of the collision is 2x50, 2x55, 2x60, 2x65, 2x70, 2x75, 2x80, and 2x85. After it was examined Marshall.
From the test results on compaction Marshall 2x50, 2x55, 2x60, 2x65, and 2x70. Does not meet the Marshall parameter value because Marshall Quotient (MQ) does not enter the specifications. While the value of voids In The Mix (VIM) in the collision 2x50, 2x55, 2x60, 2x65, and 2x70 are also not included in the specification. Only on compaction of 2x75, 2x80 and 2x85 that meet the parameters of Marshall.
ABSRTAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi tumbukan terhadap karakteristik lapisan aspal menggunakan metode Marshall yang mengacu pada spesifikasi bina maraga 2010. Pada perencanaan Marshall menetapkan parameter jumlah tumbukan untuk kondisi lalu lintas berat pemadatan benda uji sebanyak 2x75 tumbukan dengan batas rongga campuran antara 3,5-5,5 %. Sedangkan terhadap lapisan aspal beton yang diteliti adalah Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC-WC) gradasi halus batas bawah.
Setelah hasil pengujian bahan baik pengujian aspal dan agregat telah memenuhi standar maka dilakukan pembuatan benda uji campuran beraspal . Dari hasil analisis setelah dilakukan perhitungan didapat nilai kadar aspal optimum batas bawah 6,8%. Kemudian kadar aspal digunakan dalam pencampuran untuk variasi tumbukan yaitu 2x50, 2x55, 2x60, 2x65, 2x70, 2x75, 2x80, dan 2x85. Setelah itu dilakukan pengujian Marshall.
Dari hasil pengujian Marshall pada tumbukan 2x50, 2x55, 2x60, 2x65, dan 2x70. Tidak memenuhi parameter Marshall dikarnakan nilai Marshall Quotient (MQ) tidak masuk spesifikasi. Sedangkan nilai Voids In The Mix (VIM) pada tumbukan 2x50, 2x55, 2x60, 2x65, dan 2x70 juga tidak masuk dalam spesifikasi. Hanya pada tumbukan 2x75, 2x80 dan 2x85 yang memenuhi parameter Marshall.0915011029 YULIANSYAHYULIANSYAH.ROY@GMAIL.COM2015-04-23T04:48:09Z2015-04-23T04:48:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8804This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/88042015-04-23T04:48:09ZPengaruh Penambahan Pasir Terhadap Tingkat Kepadatan dan Daya Dukung Tanah Lempung OrganikABSTRAK
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN
DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG ORGANIK
Oleh
FERDI FERDIAN
Permasalahan akan tingkat kepadatan dan daya dukung tanah merupakan salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil. Hal ini dikarenakan tanah berfungsi sebagai media yang menahan beban atau aksi dari konstruksi yang dibangun di atasnya. Stabilisasi menggunakan bahan pasir merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan kekuatan yang diperlukan. Perubahan cuaca dan suhu di lapangan merupakan faktor yang menjadikan tanah tidak stabil.
Jenis tanah yang distabilisasi adalah lempung organik yang berasal dari desa Gedong Pasir, Kelurahan Benteng Sari, Kecamatan Jabung , Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan campuran pasir dengan variasi campuran sebanyak 5%,10% dan 15%. Setelah itu dilakukan pengujian CBR, Berat Jenis, Batas-batas Atterberg dan Berat Volume untuk setiap sampel.
Semakin banyak variasi campuran pasir yang ditambahkan mengakibatkan kadar air semakin menurun yang akan membuat nilai daya dukung tanah meningkat, nilai berat jenis dan batas plastis meningkat, sedangkan nilai batas cair dan indeks plastisitasnya menurun.
Kata kunci : Pasir, tanah lempung organik, daya dukung.
ABSTRACT
THE EFFECT OF SAND ADDITION ON DENSITY LEVEL AND BEARING OF ORGANIC CLAY
By
FERDI FERDIAN
The problem of density level and bearing capacity of soil is one of things that really need to considered in the planning and construction work of a civilian building . This is because the land in question serves as a medium that holds the load or the action of a construction that is built on it . Stabilization using sand material is one way to meet the needs of the required strength . Changes in weather and temperature in the field are factors that makes the soil unstable .
The type of soil is organic clay stabilized from the Gedong Pasir village, Jabung District, East Lampung District. This research was conducted by using a mixture of sand with variations mixture of 5%, 10% and 15%. After the CBR testing, Density, Atterberg Limits and Specific Gravity for each sample.
The more variations of a mixture of sand were added resulting in declining water levels that would make the value of the soil carrying capacity increases, the value of density and plastic limit increased, while the value of the liquid limit and plasticity index decrease.
Keywords: sand, organic clay, bearing capacity0715011057 Ferdi FerdianFerdiferdian50@gmail.com2015-04-23T04:38:38Z2015-04-23T04:38:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8776This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87762015-04-23T04:38:38ZPENGARUH KUAT TEKAN DAN KUAT GESER PADA SAMPEL DRY SIDE OF OPTIMUM (KERING OPTIMUM) DAN WET SIDE OF OPTIMUM (BASAH OPTIMUM) TANAH ORGANIKAbstrak Bahasa Indonesia
Tanah organik menimbulkan banyak kendala bagi konstruksi yang akan dibangun di atasnya, pada umumnya diakibatkan oleh sifat-sifat fisik tanah organik yang mempunyai kandungan air yang sangat tinggi dan daya dukung rendah, sehingga tanah organik mempunyai sifat kurang menguntungkan bagi konstruksi bangunan sipil. Hal ini, perlu diadakan penelitian terhadap kuat tekan dan kuat geser.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan cara membuat sampel dari hasil pemadatan standar, kemudian sampel dilakukan dalam keadaan kondisi Optimum, Dry Side Of Optimum dan Wet Side Of Optimum. Pada proses Dry Side Of Optimum sampel diberi pengurangan 10% dari kadar air optimum, sedangkan pada Wet Side Of Optimum diberi penambahan 10% dari kadar air optimum, kemudian sampel dilakukan perendaman selama 4 hari setelah pengujian pemadatan standar.
Hasil pengujian kuat tekan dan kuat geser menunjukkan perilaku tanah dalam keadaan sampel kondisi Optimum lebih baik dari sampel kondisi Dry Side Of Optimum dan Wet Side Of Optimum. Hal ini disebabkan pada pori-pori tanah kondisi Optimum mengalami kestabilan dan pengembangan tanah pun sangat minimum terjadi. Uji kuat tekan dan kuat geser ini mengukur seberapa kuat tanah menerima kuat tekan dan kuat geser yang diberikan sampai tanah tersebut terpisah dari butiran-butirannya.
Abstract Inggris
Organic soils causing many problems for the construction to be built on it, is generally caused by the physical properties of organic soils that have a very high water content and low carrying capacity, so that organic soils have less favorable properties for the construction of civil buildings. In this case, there should be a study of compressive strength and shear strength.
This research was conducted in the laboratory by making a sample of the results of a standard compaction, then the sample is done in Optimum condition Dry side of optimum and Wet side of optimum. On the Dry Side Of Optimum process, sample was given a reduction of 10% of the optimum water content, while the Wet Side Of Optimum given the addition of 10% of the optimum water content, then the sample is done soaking for 4 days after compaction testing standards.
The test results of compressive strength and shear strength shows a sample of soil behavior in an Optimum conditions better than the sample in Dry Side Of Optimum conditions and Wet Side Of Optimum. This is due to the pores of the soil Optimum conditions experienced stability and development of the soil is very minimum to occurs. Compressive strength and shear strength test is to measure how strong soil receiving compressive strength and shear strength given to the soil separated from the grains.0915011097 Ade Setiawanadesetiawan16071990@yahoo.com2015-04-22T07:39:14Z2015-04-22T07:39:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8771This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87712015-04-22T07:39:14ZEvaluasi Kinerja Angkutan Massal “Bus Rapid Transit” Pada Koridor Rajabasa-SukarajaEVALUASI KINERJA ANGKUTAN MASSAL “BUS RAPID TRANSIT” PADA KORIDOR RAJABASA - SUKARAJA
OLEH
MUHAMMAD NURFADLI
ABSTRAK
Berkembangnya penduduk dan tingkat ekonomi Kota Bandar Lampung membuat pergerakan masyarakat di dalamnya meningkat. Penyediaan angkutan massal atau BRT sangatlah diperlukan guna mengantisipasi kemacetan yang akan terjadi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja operasional Bus Trans Bandar Lampung atau BRT sudah sesuai dengan standar yang ada. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi atau bahan pertimbangan Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mengambil sebuah kebijakan agar kinerja BRT semakin meningkat dalam mengurangi kemacetan di Kota Bandar Lampung.
Penelitian ini dilakukan pada koridor Rajabasa–Sukaraja. Penelitian ini selama tiga hari yakni pada hari senin dan kamis untuk mewakili hari kerja dan hari minggu untuk mewakili hari libur, dimulai dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Stardar yang digunakan dalam studi ini berupa standar yang dikeluarkan oleh World Bank pada tahun 1986.
Dari hasil penelitian didapatkan time headway(Rajabasa –Sukaraja) sebesar 6,29 menit, dan kecepatan perjalanan : 25,45 km/jam telah memenuhi standar World Bank. Sedangkan jarak tempuh : 112,36 km per bus dan load factor : 20,53 % tidak memenuhi standar World Bank. Rendahnya nilai load factor menyebabkan pendapatan perkendaraan kecil, yakni sebesar Rp 346.503,56. Nilai pendapatan bus dibagi dengan nilai biaya operasional bus (operating ratio) sebesar 0,7 (kurang dari 1) maka BRT mengalami kerugian.
Dengan hasil analisis yang tidak memenuhi standar maka dapat dilakukan perbaikan dengan membuat kebijakan strategis yakni mengurangi angkot pada jalur BRT, sehingga dapat menarik penumpang beralih ke BRT. Selain itu, pemeritah harus menyediakan subsidi agar dapat menutupi kerugian BRT.
Kata kunci : BRT, bus trans bandar lampung, rajabasa, sukaraja, time headway, load factor.
EVALUATION ON THE OPERATIONAL PERFORMANCE OF THE MASS TRANSIT SYSTEM “BUS RAPID TRANSIT” (BRT) ON RAJABASA-SUKARAJA CORRIDOR
BY
MUHAMMAD NURFADLI
ABSTRACT
The growing population and the increasing economic growth in the city of Bandar Lampung have led to expanding geographic mobility within the city. The provision of a mass transit system, therefore, is vastly indispensable for anticipating high traffic densities. This study was trying to examine whether the operational performance of trans-Bandar Lampung buses, or called “Bus Rapid Transit” (BRT), has conformed to the existing standards. The results are expected to be taken for consideration by the municipal government when adopting policies to improve BRT’s operational performance and to scale back traffic jams.
The study focused only on one corridor, the Rajabasa-Sukaraja corridor, and used the World Bank’s 1986 standards as the reference. Observations were then made in three days: Monday and Thursday to represent workdays, and Sunday to represent days off, with each observation day spanning from 6.00 a.m. to 6.00 p.m.
The results reveal that time headway, 6.29 minutes (on the Rajabasa-Sukaraja corridor), and trip speed, 25.45 km/h, have met the World Bank’s standards. However, traveled distance, 112.36 km per vehicle, and load factor, 20.53%, are below the given standards. This low load factor has led to small revenue per vehicle, i.e. only Rp346,503.56. Dividing the amount by the operating cost (operating ratio) per vehicle gives us a value of 0.7 (less than 1). In other words, the BRT system has been operating at a loss.
In the final analysis, it is vital that the municipal government take strategic policies to reduce the number of minibuses, or angkot, that operates on the same corridor as the BRT buses’, so that more passengers will shift to these BRT buses. The government should also grant subsidies immediately to make up for the loss currently being suffered by this BRT.
Keyword : BRT, trans-Bandar Lampung bus, Rajabasa, Sukaraja, time headway, load factor.
0715011093 Muhammad Nurfadlimuha.mc@gmail.com2015-04-21T03:21:39Z2015-04-21T03:21:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8533This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85332015-04-21T03:21:39ZKARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC DENGAN VARIASI SUHU PENCAMPURAN
ABSTRAK
KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC DENGAN VARIASI SUHU PENCAMPURAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur pada proses pencampuran terhadap campuran aspal panas (asphalt hotmix) terhadap parameter Marshall dengan acuan kepada Spesifikasi Bina Marga, 2010.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai kadar aspal yang digunakan untuk batas tengah menggunakan kadar aspal 5,7% dan batas atas 6,8%, setelah itu dilakukan pencampuran variasi suhu dari 125oC - 160oC.
Variasi suhu pencampuran 125oC, 135oC, 145oC, 155oC, 160oC lapisan AC-WC gradasi halus batas tengah dengan kadar aspal 5,7%, pada temperatur pencampuran 125 oC tidak memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga, dikarenakan nilairongga udara di dalam campuran(VIM) disuhu 125oC sebesar 5,611%yang melebihi nilai standar minimum yaitu 3,5% samapai 5%. Sedangkan untuk variasi suhu pencampuran 135oC sampai 160oC telah memenuhi nilai minimum parameter Marshall. Selanjutnya untuk variasi suhu pencampuran batas atas kadar aspal 6.8% temperaturyang tidakmemenuhi syarat berada di suhu 125 oC. Dikarenakan disuhu 125oC nilai rongga terisi aspal (VFA) sebsar 62,718% dibawah nilai standar minimum yaitu sebesar 65%. Sedangkan untuk nilairongga udara di dalam campuran(VIM) yangmelebihi nilai minimum 5% berada di temperatur 125oC, 135oC, 145oC yaitu masing-masing nilainya sebesar 7,778%, 6,8919%, 6,2490%, selanjutnya di suhu 160oC sebesar 3,1429% nilai tersebut dibawah nilai minimum sebesar 3,5%. Hanya disuhu 155oC yang memenuhi nilai parameter marshall.
Kata kunci: Temperatur/suhu, Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC), Parameter Marshall,Spesifikasi BinaMarga2010.
ABSTRACT
AC-WC MIXED CHARACTERISTICS WITH TERMPERATURE VERSION OF MIXING
This study was conducted to determine the effect of temperature variations on the mixing process of the hot mix asphalt (hot mix asphalt) to Marshall parameters with reference to the specification of Bina Marga, 2010.
From the research that has been done, the value of which is used for asphalt content using the central limit asphalt content of 5.7% and the upper limit of 6.8%, after that, do the mixing temperature variation of 125oC - 160oC.
Variations in mixing temperature 125oC, 135oC, 145oC, 155oC, 160oC AC-WC layer smooth gradations center limit with asphalt content of 5.7%, at a mixing temperature of 125 oC does not meet the Bina Marga specifications, because the value of the air voids in the mix (VIM) at a temperature of 125oC at 5.611%, which exceeds the minimum standards at 3.5% to 5%. As for the temperature variation of 135oC to 160oC mixing has met the minimum value of the Marshall parameter. Next to the mixing temperature variations upper limit 6.8% asphalt content temperatures are not eligible to be in a temperature of 125oC. Due to a temperature of 125oC value of the cavity filled with asphalt (VFA) of 62.718% below the minimum standard value that is equal to 65%. As for the value of air voids in the mix (VIM) which exceeds the minimum value of 5% is in the temperature 125oC, 135oC, 145oC which each value by 7.778%, 6.8919%, 6.2490%, and then at a temperature of 160oC for 3 , 1429% of the value below the minimum value of 3.5%. Only at a temperature of 155oC which meet Marshall parameter values.
Keywords : Temperature, Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC), Marshall Parameter ,Bina Marga Specification 2010.
0915011128 RAINALrainal_renal@yahoo.co.id2015-04-13T07:01:54Z2015-04-13T07:01:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8224This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82242015-04-13T07:01:54ZMODEL PERIODIK DATA CURAH HUJAN HARIAN DARI STASIUN METRO DAN STASIUN DAMRAMAN (LAMPUNG TIMUR) ABSTRAK
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mempelajari karakteristik curah hujan harian dan membuat model sintetik curah hujan harian. Data yang digunakan data curah hujan harian dengan panjang data tahun 1974-2005 di 2 stasiun yaitu stasiun Metro dan stasiun Damraman (Lampung Timur).
Penelitian ini menggunakan data curah hujan harian sekunder diwilayah Metro dan Lampung Timur, Penelitian ini menggubah data hujan seri waktu menjadi spektrum curah hujan menggunakan program FFT (Fast Fourier Transfrom) dan kuadrat terkecil. Kepriodikan dari data curah hujan harian dipersentasikan dengan menggunakan 512 dan 256 data curah hujan yang bersifat periodik.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan curah hujan harian sintetik seri waktu dapat diperoleh sangat signifikan mendekati curah hujan terukur. Dengan nilai koefisien korelasi rata-rata (R) model periodik dari 2 stasiun adalah 0,9740 stasiun Metro dan 0,9746 stasiun Damraman, dengan panjang data 512 hari. Sedangkan panjang data 256 hari adalah 0,9662 stasiun Metro dan 0,9599 stasiun Damraman.
Kata kunci: curah hujan harian, autoregresif model, komponen periodik.
ABSTRACT
The purpose of this research was conducted to understand the characteristics of daily rainfall and create a synthetic model of daily rainfall . The data used daily rainfall data with data length in the year of 1974-2005 in 2 station which is Metro stations and Damraman station ( East Lampung ) .
This study uses secondary daily rainfall data in the region of Metro and East Lampung , this study was composed rainfall data into a spectrum of time series of rainfall using the program FFT ( Fast Fourier Transform ) and least squares . Periodicity of daily rainfall data were presented by using 512 and 256 rainfall data that is periodic .
Based on these results we can conclude synthetic daily rainfall time series can be obtained very significant approach measurable rainfall . With the value of the average correlation coefficient ( R ) periodic models of two stations are 0.9740 Metro station and 0.9746 Damraman station , with a data length of 512 days . While the data length is 256 days are 0.9662 Metro station and 0.9599 Damraman station .
Keyword: daily rainfall, autoregresif model, periodic component
0745011032 FAUZAN NOERfnoer888@gmail.com2015-04-06T04:44:32Z2015-04-06T04:44:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7419This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74192015-04-06T04:44:32ZSTUDI KAPASITAS DAYA DUKUNG HORIZONTAL PONDASI TIANG PANCANG PADA PEMBANGUNAN JETTY PLTU TARAHAN PROVINSI LAMPUNGABSTRAK
STUDI KAPASITAS DAYA DUKUNG HORIZONTAL PONDASI TIANG PANCANG PADA PEMBANGUNAN JETTY PLTU TARAHAN PROVINSI LAMPUNG
Oleh
HADI
Pondasi tiang termasuk dalam salah satu kategori dari pondasi dalam. Pondasi tiang, digunakan untuk tanah pondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam. Kapasitas daya dukung pondasi tiang didapatkan dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara pondasi tiang dan tanah sekelilingnya.
Metodologi yang dipakai untuk menghitung gaya leteral pada pondasi tiang menggunakan metode Broms, sedangkan untuk menghitung defleksi yang terjadi akibat horizontal menggunakan metode konvensional dan metode Broms.
Sebelum menghitung beban leteral dan defleksi hitung terlebih dahulu tiang pancang tersebut masuk dalam katagori tiang panjang atau tiang pendek dan tiang ujung jepit atau tiang ujung bebas.
“Hasil perencanaan didapat besar gaya horizontal pada metode Broms didapatkan Hu sebesar 91,204 ton dan Mmax sebesar 2409,56 tm. Defleksi yang terjadi pada metode Konvensional didapat defleksi tiang sebesar 0,2112 m, pada metode Broms untuk tanah berbutir kasar sebesar 0,347 m.
Kata kunci : Gaya Horizontal, daya dukung pondasi
ABSTRAK
THE EFFECT OF HORIZONTAL FORCE TOWARD
HARBOUR STABILITY
By
HADI
In the construction of the power plant takes a jetty (pier) to facilitate distribution of coal as the primary fuel a steam power plant . Era of human development requires good and adequate infrastructure. Electricity is the most basic of human needs at this time, therefore, the construction of the power plant is needed to support the human need for social activities.
The methodology that we used to calculate the lateral force on pile foundations where Broms method, whereas to calculate the deflection that occurs due to horizontal forces we used the conventional method, Broms method. Before calculating the lateral loads and deflection, firstly should calculate whereas the pile category included in long pile or short pile and fix headed pile or free headed pile.
From the result of the plan we got horizontal force on Bromsmethod Hu was 91,204 ton and 2409,56 tm for Mmax. Deflection that occurs on conventional method, the pile deflection was 0,2112 m. The Broms method for fine-grained soil, the pile deflection was 0,086 m and for coarse-grained soil was 0,347m.
Keywords : Pile Fondation, load bearing capacity of foundation
HADI HADIhadibakpaoooo@yahoo.co.id2015-03-27T04:37:14Z2015-03-27T04:37:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7765This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77652015-03-27T04:37:14ZANALISIS PEMBENTUKAN MAT PADA JARINGAN SEDERHANA
MENGGUNAKAN PROGRAM LAZARUSMatriks Asal Tujuan (MAT) adalah matriks berdimensi dua yang paling sering dipergunakan untuk menggambarkan pola pergerakan yang memuat informasi jumlah pergerakan antarzona. Pembentukan MAT dalam penelitian ini hanya pada jaringan sederhana dengan 5 zona asal-tujuan (O-D) menggunakan metode Gravity dengan dua-batasan. Dalam penelitian ini, pembentukan MAT pada jaringan sederhana menggunakan program Lazarus. Lazarus merupakan salah satu Integrated Development Environment (IDE) dari Free Pascal Compailer (FPC). FPC dapat digunakan untuk Windows, Linux dan Mac. Jika sebelumnya perhitungan masih membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan program tersebut pembentukan MAT akan lebih cepat dan efisien. Untuk menghitung MAT secara manual menghabiskan waktu 3 jam dan kemungkinan kesalahan dalam menuliskan rumus semakin besar. Dengan menggunakan program ini, perhitungan MAT dapat diselesaikan dalam waktu 5 menit.
Kata kunci : Lazarus, Matriks Asal Tujuan, Zona
Origin Destination Matrix (O-D MATRIX) is two- dimensional matrix are often to described the patterns of movement that contains information the amount of intrazone movement. O-D MATRIX formation in this research on simple network with 5 origin-destination zone (O-D) used Gravity method with two-limitation . In this research, O-D MATRIX formation on a simple network using Lazarus program. Lazarus is the one of Integrated Development Environment (IDE) from Free Pascal Compailer (FPC). FPC that can be used for Window, Linux, and MAC. If the previous calculations requier a longer time, this program will be quickly and efficiently of O-D Matrix. It takes 3 hours to calculate O-D Matrix manualy and input the formula will enhance error possibility. This program spents 5 minutes to calculate O-D Matrix .
Keywords: Lazarus, Origin Destination Matrix, Zone1115011025 Esty Handayaniestyhndyni@gmail.com2015-03-26T08:55:15Z2015-03-26T08:55:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7737This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77372015-03-26T08:55:15ZAnalisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile Pada Perencanaan Pembangunan Hotel Di Jalan Morotai Bandar LampungABSTRAK
Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam pekerjaan teknik sipil, Karena pondasi inilah yang menahan suatu beban yang bekerja diatas nya yaitu konstruksi atas(upper structure). Pada pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Dijalan Morotai Bandar Lampung ini pondasi yang digunakan adalah pondasi Bored Pile.
Perhitungan pembebanan pada pembangunan Hotel dilakukan dengan menggunakan SAP 2000. Perhitungan kapasitas daya dukung bored pile dengan menggunakanhasilpenelitian
sekunder yang berupa gambar struktur proyek, penyelidikan tanah yaitu Standar Penetration Test (SPT) dan hasil laboratorium lainnya.
Pada perhitungan pembebananpembangunan Hotel didapat hasil beban vertikal maksimum (P) untuk setiap titiknya. Perhitungan analisis kapasitas daya dukung ultimit tiang sebesar 2202,1867 KN. Berdasarkan pembebanan pada kelompok pondasi tiang, hasil yang diperoleh tidak melebihi daya dukung ultimit sehingga aman untuk digunakan. Nilai kapasitas daya dukung ultimit untuk kelompok 2 tiang 4404,3734 kN dan untuk nilai kapasitas daya dukung
ultimit 3 tiang 6606,5601kN, sedangkan untuk nilai daya dukung rencana didapat nilai 3871,0038 kN untuk kelompok 2 tiang dan 5914,8533 kN untuk kelompok 3 tiang, Ini menunjukkan daya dukung maksimum izin lebih besar dari daya dukung rencana, sehingga memenuhi syarat batas aman dan dapat digunakan. Pondasi tiang bored pile tidak mengalami
penurunan dan pergeseran yang besar sehingga aman untuk stabilitas bored pile.
ABSTRACT
The foundation is a very important in the civil engineering work, because this is the foundation that holds a load acting on it is the construction above (upper structure). On the implementation of development projects Bandar Lampung Hotel street Morotai used this foundation is Bored Pile foundation.
Calculation of loading on hotel development by using SAP 2000. The calculation of bearing capacity of bored pile by using secondary research project an imagesstructure, soil
investigation is Standard Penetration Test (SPT) and other lab results.
In the calculation of the construction loading can result in vertical load maximum (P) for every point. Calculation analysis of ultimate bearing capacity of the pile is 2202.1867 KN. Based on the loadinggroup pile foundation, the results obtained do not exceed the ultimate
bearing capacity so it is safe to use. Ultimate bearing capacity for group 2 pole 4404.3734 kN and for theultimate bearing capacity 3 6606,5601kN pole, while the carrying result of the plan to get the value for group 2 kN 3871.0038 and 5914.8533 pole kN for group 3 pole, It
shows the maximum carrying capacity permits greater than the carrying capacity of the plan, so that it meets the boundary condition and can be used safely. Pile bored pile is not decreased and the large shifts that are safe for the stability of bored pile.0855011031 Masayu Mulya Utamymasayu_mulyautamy@yahoo.com2015-03-04T03:16:09Z2015-03-04T03:16:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7615This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76152015-03-04T03:16:09ZSTUDI POTENSI SUMBER DAYA AIR UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
DI PEKON GUNUNG RATU KECAMATAN SUOH
KABUPATEN LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK
Kecamatan Suoh yang berada di Kabupaten Lampung Barat, memiliki sungai
yang banyak dan sangat berpotensi untuk menjadi energi terbarukan apabila
dimanfaatkan dengan baik. Masyrakat Suoh yang khususnya berada di Pekon
Gunung Ratu, selama ini hidup dengan tidak adanya listrik dari PLN karena untuk
mencapai daerah tersebut sangat jauh. Tetapi daerah ini memiliki sungai yang
bernama Sungai Way Hantatai sub DAS Sungai Way Semaka yang aliran airnya
selalu ada sepanjang tahun dan dapat dimanfaatkan menjadi energi terbarukan
melalui pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi krisis listrik yang ada dikehidupan
masyrakat Suoh khususnya Pekon Gunung Ratu. Dengan cara menyelidiki
keakuratan metode regionalisasi dalam perhitungan debit sungai Way Hantatai,
menghitung debit andalan dengan menggunakan FDC (Flow Duration Curve),
mengkalibrasi hasil perhitungan debit andalan dengan hasil pengukuran di
lapangan,dan menghitung daya listrik yang dapat dibangkitkan dari aliran Sungai
Way Hantatai yang ada di Pekon Gunung Ratu.
Dengan data FDC Way Besai yang ada, dapat dibuat FDC untuk DAS Way
Semaka dan DAS Way Hantatai dengan perbandingan luas DAS. Sehingga
didapatkan debit andalan 80 % sebesar 0,1301 m3/s dari hasil perhitungan, di DAS
Sungai Way Hantatai. Sedangkan debit andalan 86% sebesar 0,1253 m3/s yang
didapatkan dari hasil pengukuran di lapangan. Untuk mengetahui apakah debit air
berpotensi untuk dijadikan PLMTH, maka dilakukan perhitungan dengan standar
perencanaan Q50% untuk daya listriknya, dengan rumus: P = � 9,8 . Q50% .h .�
total. Diketahui � = 1, Q50% = 0,2471 m3/s, h = 7m, � total = 80%. Didapat P =
13,5608 KW < 100 KW yang artinya sungai Way Hantatai berpotensi untuk
dibangun PLTMH.
Kata kunci : DAS, regionalisasi, FDC, PLTMH, debit, sungai, daya listrik
ABSTRACT
Suoh subdistrict which is located in West Lampung regency, have many rivers
that have the potential to used as renewable energy. Suoh residents especially
who live in Pekon Gunung Ratu, have no electricity power network distributed by
PLN because to reach that place is so far. But this place has a river called Way
Hantatai, which is sub watershed of Way Semaka river and the water flows
throughout the year and can be used as renewable energy with construction micro
hydro electric power.
This research aims to overcome the electricity crisis for Suoh residents especially
in Pekon Gunung Ratu. By way of investigating the accuracy of regionalisation
method for discharge calculation of Way Hantatai river, for calculate the
dependable discharge of water by using FDC ( Flow duration curve), than
calibrated the result discharge of water calculation with the calculation result in
the field, and calculate the electric power that can be raised from the river flow of
Way Hantatai Pekon Gunung Ratu.
Using FDC analysis of Way Besai, FDC for Semaka watershed and Way Hantatai
watershed can be calculated using rasio of watershed areas. It is obtained that
dependable discharge (Q80%) for Way Hantatai is 0,1301 m3/s. Meanwhile,
obtined dependable discharge (Q86%) is 0,1253 m3/s from the calculate result in
the field. To know that discharge of water have potential to used as micro hydro
electric power, Then using the formula calculate with standard method planning
Q50% for electricity : P = � 9,8 . Q50% .h .� totally. Be knowed: � = 1, Q50% =
0,2471 m3/s, h = 7m, � totally = 80%. It is obtained P = 13,5608 KW < 100 KW
that means Way Hantatai river have potential for micro hydro electric power.
Keyword: the watershed, regionalisasi method, FDC, generator electrical power
hydrous micro, discharge of water, the river, electrical power1015011079 Robi Yantorobipapupi3128@yahoo.com2015-03-03T08:06:13Z2015-03-03T08:06:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7591This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75912015-03-03T08:06:13ZPENGARUH PENAMBAHAN PASIR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK
Abstrak Bahasa Indonesia
Permasalahan akan kekuatan dan ketahanan tanah merupakan salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil. Hal ini dikarenakan tanah yang dimaksud berfungsi sebagai media yang menahan beban atau aksi dari konstruksi yang dibangun di atasnya. Stabilisasi menggunakan bahan pasir merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan kekuatan yang diperlukan. Perubahan cuaca dan suhu di lapangan
merupakan faktor yang menjadikan tanah tidak stabil.
Jenis tanah yang distabilisasi adalah lempung lunak yang berasal dari desa Rawa Sragi, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan campuran pasir dengan variasi campuran sebanyak 5%,10% dan 15%. Setelah itu dilakukan pengujian CBR, Berat Jenis, Batas-batas Atterberg untuk setiap sampel.
Semakin banyak variasi campuran pasir yang ditambahkan mengakibatkan kadar air semakin menurun yang akan membuat nilai daya dukung tanah meningkat, nilai berat jenis dan batas plastis meningkat, sedangkan nilai batas cair dan indeks plastisitasnya menurun.
Abstract Bahasa Inggris
The problem of strength and bearing capacity of soil is one of things that really need to considered in the planning and construction work of a civilian building . This is because the land in question serves as a medium that holds the load or the action of a construction that is built on it . Stabilization using sand material is one way to meet the needs of the required strength . Changes in weather and
temperature in the field are factors that makes the ground unstable .
The type of soil is soft clay stabilized from the Rawa Sragi village, Jabung District, East Lampung District. This research was conducted by using a mixture of soil with variations mixture of 5%, 10% and 15%. After CBR testing, Atterberg Limits and Specific Gravity for each sample.
The more variations of a mixture of sand were added resulting in declining water levels that would make the value of the soil carrying capacity increases, the value of density and plastic limit increased, while the value of the liquid limit and plasticity index decrease.0715011045 Christian Prasendacbaldhun@gmail.com2015-03-03T08:00:58Z2015-03-03T08:00:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7598This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75982015-03-03T08:00:58ZKORELASI KUAT TEKAN DAN KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG YANG DISUBTITUSI DENGAN VARIASI CAMPURAN PASIR bstak Bahasa Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kuat tekan dan kuat geser pada tanah
lempung yang disubtitusi dengan variasi campuran pasir. Tanah yang diuji pada
penelitian ini berasal dari tanah lempung Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung,
Lampung Timur. Hal ini dilakukan karena jika mendirikan struktur di atas tanah
lempung akan menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain kecilnya nilai kuat
tekan dan nilai kuat geser pada tanah tersebut. Untuk melihat perilaku struktur tanah
ini maka dilakukan pencampuran pasir dengan variasi campuran pasir.
Untuk mengetahui pengaruh pencampuran tanah lempung dengan pasir terhadap nilai
kuat tekan dan nilai kuat geser, maka dilakukan dengan cara membuat variasi
pencampuran pasir sebesar 10%, 20%, 30% dan 40%. Pengujian yang dilakukan
meliputi pengujian sifat fisik tanah lempung asli dan tanah lempung yang sudah
dicampur pasir serta melakukan pengujian mekanik yaitu pengujian geser langsung dan
pengujian kuat tekan dengan pemadatan menggunakan proktor standar.
Dari hasil pengujian didapatkan peningkatan nilai kuat geser maksimum sebesar
0,7534 kg/cm
2
dan penurunan nilai kohesi sebesar 0,10 kg/cm
2
pada pencampuran pasir
sebanyak 40%. Pada nilai kuat tekan mencapai nilai maksimum pada pencampuran
30% dari 4 variasi yang dilakukan yaitu sebesar 0,4996 kg/cm
3
. Semakin besar kadar
pasir yang ditambahkan maka semakin menurun nilai kohesi tanah tersebut, sudut geser
dan nilai kuat tekan akan menjadi semakin meningkat walaupun nilai kuat tekan
maksimum di pencampuran 30% pasir.
Abstrak Bahasa Inggris
This research aims to determine the compressive strength and shear strength on clay
which is substituted with a mixture of sand variations. Soil tested in this study is derived
from clay Belimbing Sari Village, Jabung District, East Lampung. This is done because
if you set up a structure on top of the clay will cause some problems, among others, the
small value of compressive strength and shear strength of the soil. To see the behavior
of soil structure is then done mixing sand with varying levels of mixing sand.
To determine the effect of mixing clay with sand on the compressive strength and shear
strength, it is done by varying the mixing of sand by 10%, 20%, 30%, 40%. Testing
was conducted on the physical properties testing undisturbed clays and clay that is
mixed with sand and doing mechanical testing which is test of direct shear and
compressive strength testing by compaction using standard proctor.
From the test results it is obtained that the increase in the value of maximum shear
strength of 0.7534 kg / cm2 and a decrease in cohesion value of 0.10 kg / cm2 at mixing
the sand as much as 40%. In the compressive strength reaches a maximum value at
30% of the mixing done 4 variation is equal to 0.4996 kg / cm3. The greater the level
of sand were added then the lesser the value of the soil cohesion, shear angle and the
compressive strength will increase although the maximum compressive strength value
in mixing 30% sand.
0915011036 Albertus Willy Pratamaalbertus_willypratama@yhoo.com2015-03-03T07:56:46Z2015-03-03T07:56:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7596This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75962015-03-03T07:56:46ZPENGARUH KUAT TEKAN DAN KUAT GESER SAMPEL DRYSIDE OF OPTIMUM (KERING OPTIMUM) DAN WETSIDE OF OPTIMUM (BASAH OPTIMUM) PADA TANAH LEMPUNG Abstrak
Tanah lempung memiliki daya dukung yang rendah. Pegaruh air sangat besar terhadap perilaku fisis dan mekanisnya. Tanah lempung dalam keadaan kering relatif kekurangan air, sehingga tanah lempung memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menyerap air. Percobaan tanah lempung dalam kondisi kering optimum dan basah optimum berguna untuk mengetahui daya dukung tanah dalam kondisi kering dan basah.
Dilakukan pengujian sifat fisik sampel tanah berupa uji kadar air, berat jenis, berat volume, batas-batas Atterberg, dan analisa saringan, setelah melakukan pengujian sifat fisik tanah dilanjutkan dengan pengujian pemadatan tanah untuk mendapatkan nilai kadar air optimum dan berat volume kering tanah. Dari kadar air optimum dapat mengetahui persentase kadar air basah optimum dan kering optimum, setelah mendapatkan hasil kadar air optimum, basah optimum dan kering optimum dilanjutkan dengan pengujian inti dari penelitian ini yaitu pengujian kuat tekan bebas dan pengujian kuat geser langsung.
Dari hasil penelitian yang dilakukan menghasil nilai kuat tekan bebas (qu) serta nilai kohesi (c) dan kuat geser maksimum tanah dalam kondisi kadar air basah optimum, kering optimum dan optimum. Pada kondisi optimum menghasilkan nilai yang paling tinggi untuk nilai kuat tekan bebas, kuat geser langsung dan nilai kohesi. Hal ini dikarenakan pada kondisi optimum kepadatan tanah maksimal, sehingga tanah dalam keadaan stabil. Pada kondisi kering optimum tanah lempung memiliki kepadatan tanah yang tidak stabil, sehingga butiran – butiran tanah tidak saling mengikat, sebaliknya dalam kondisi basah optimum tekanan pada butiran tanah sangat tinggi, sehingga tanah memiliki plastisitas yang tinggi.
Kata kunci: Tanah Lempung, Kadar Air Optimum, Kering Optimum, Basah Optimum, Kuat Tekan Bebas, Kuat Geser Langsung.
Abstract
Clay is a type of soil with low bearing capacity, water has very large influence on its physicaland mechanical behavior. Clay in dry state relatively lack of water so that clay has a greater ability to absorb water compared to its wet state. Clay experiments in dry optimum state and wet optimum state is useful to know the soil bearing capacity in dry state and wet state.
Physical properties testing is done by giving water content, specific gravity, volume weight, atterberg limits, and sieve analyze tests. After testing soil physical properties, followed by soil compaction testing to obtain the optimum water content and dry weight of soil voume. From the optimum water content, can be determined the percentage of optimum wet and dry water content, after optimum water content, wet optimum, dry optimum are obtained the test followed by the core of this research unconfined compressive strength and direct shear tests.
From theresults of research conducted that produces thevalue of unconfined compressive strength(qu) and the value ofcohesion(c) andthe maximum shear strength soil in the wet optimum water content, dry optimum and optimum. Inoptimum conditions producethe highest value for the unconfined compressive strength, directshear strength and cohesionvalues. This is becausetheoptimum conditionsthe maximums oil density, so that the soilin a stable state. Indry optimum conditionclay hasunstable density, so the soil grainnotbind to each other, whereas in optimum wet conditions,pressure on thegrains ofsoilis veryhigh, so thatthe soilhas ahighplasticity.
Keywords: Clay, Optimum water content, Dry Optimum, Wet optimum, Unconfined compression, Direct shear.
0915011041 ARMEN FEBRIarmenfebri@yahoo.co.id2015-03-03T03:42:56Z2015-03-03T03:42:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7541This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75412015-03-03T03:42:56ZStudi Potensi Sumber Daya Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Pekon Tugu Ratu Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat Propinsi Lampung
ABSTRAK
Sumber daya air di Kabupaten Lampung Barat khususnya di Kecamatan Suoh yang melimpah mempunyai banyak potensi tenaga air, yang belum mampu dimanfaatkan secara optimal sebagai energi listrik. Sehingga salah satu usaha optimal yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan energi listrik mikrohidro.
Lokasi penelitian dilakukan di sungai Way Sekanda anak sungai Way Semaka. Proses analisis menggunakan data primer berupa data penampang potongan melintang sungai dan kecepatan aliran sungai way sekanda serta data sekunder yang terdiri dari data debit jam-jam dari outlet DAS sungai Way Besai selama 11 tahun, curah hujan real time di Pekon Tugu Ratu dari september 2012 sampao september 2014 dan data luasan DAS berasal dari Sistem Informasi Geografis. Analisis dimulai dari pembentukan data spasial peta DAS Way Semaka, Way Besai, Way Sekanda dengan menggunakan program ArcGIS. Melakukan regionalisasi DAS Way Semaka dan Way Besai, memperkirakan debit andalan (Q80%) dengan menggunakan metode FDC ( Flow Duration Curve), menghitung debit terukur sungai Way Sekanda, melihat hubungan antara debit metode FDC dan Debit terukur dan menghitung daya listrik yang dapat tebangkitkan.
Analisis data spasial pembentukan luas DAS Way Semaka sebesar 731,0783 km2, luas DAS Way Besai 415,0393 km2, luas DAS Way Sekanda 1,48 km2. Dari hasil analisis metode regionalisasi dapat dipakai untuk memperkirakan debit Way Semaka dan Way Sekanda, karena keterbatasan data hidrologi dan hidrolika pada kedua DAS tersebut. Hal ini dibuktikan dengan besarnya debit yang dihitung dengan metode FDC tidak jauh berbeda dengan besarnya debit terukur di lapangan. Metode perhitungan debit yang dapat dipakai adalah Metode FDC (Flow Duration Curve), karena hasil perhitungan debit dengan menggunakan metode ini nilainya mendekati debit terukur di lapangan. Q80% dengan Metode FDC (Flow Duration Curve) untuk Sungai Way Sekanda sebesar 0,0312 m3/s, sedangkan debit terukur di lokasi PLTMH Way Sekanda sebesar 0,0314 m3/s. Dari hasil perhitungan daya listrik pada Sungai Way Sekanda dengan menggunakan debit rencana 50% (Q50%) sebesar 0,0592 m3/s, didapatkan daya listrik dengan efisiensi 60% sebesar 2,7479 kW, sedangkan daya listrik dengan efisiensi 90% sebesar 4,1219 kW. Oleh karena itu Sungai Way Sekanda berpotensi untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Kata kunci : DAS, regionalisasi, FDC, PLTMH
ABSTRACT
Water resources in Western Lampung Regency particularly the sub-District Suoh has a lot of potential hydropower, which have not been able to optimally utilized as electrical energy. So that one of the optimal effort that can be done is by using microhydro energy.
Location of the research is in the Way Sekanda river tributary of the Way Semaka river. Process analysis using primary data in the form of a cross section of the river cross-section of data and flow velocity of Way Sekanda, than secondary data from hourly discharge data from the watershed outlet Way Besai for 11 (eleven) years, the real-time of rainfall in Tugu Ratu village from September 2012 to September 2014 and watershed area derived from Geographic Information System. Analysis starts from the formation of spatial data maps of Way Semaka watershed, Way Besai watershed and Way Sekanda watershed using ArcGIS program. Research method includes regionalization Way Semaka watershed and Way Besai watershed, estimation the dependable discharge (Q80%) using FDC method, measured discharge calculation of Way Sekanda river, correlation between discharge FDC method and measured discharge and calculate the electric power which can be generated.
The formation of the watersheds were done using spatial data analysis and were found that the area of Way Semaka watershed is 731,0783 km2, Way Besai watershed is 415,0393 km2, Way Sekanda watershed is 1,48 km2. Using measured discharge recorded in Way Besai watershed and the application of regionalization method, the discharge at Way Semaka and Way Sekanda can be estimated.This is evidenced by the amount of discharge calculated by the method of Flow Durration Curve is not much different from the magnitude of the discharge measured in the field. Q80 % with FDC method (Flow Duration Curve) to Way Sekanda River is 0,0312 (m3/sec), while the measured discharge in location of Way Sekanda micro hydro power plants (MHP) 0,0314 (m3/sec). From the calculation of the electric power in Way Sekanda by using dependable of discharge 50% (Q50%) of 0,0592 m3/s it is obtained the electricity power with an efficiency of 60 % is 2,7479 kW, while the electric power with an efficiency of 90 % is 4,1219 kW. Therefore Way Sekanda River is potential for micro hydro power plants (MHP).
Keywords : Watershed, regionalization , FDC , MHP
1015011053 Humaidihumaidi18@ymail.com2015-03-02T08:04:01Z2015-03-02T08:04:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7537This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75372015-03-02T08:04:01ZPERILAKU PENURUNAN TANAH TERHADAP DRY SIDE OF OPTIMUM DAN WET SIDE OF OPTIMUM PADA KEPADATAN TANAH ORGANIKabstrak bahasa Indonesia
Penurunan yang terjadi pada tanah organik diakibatkan beban tanah sendiri maupun pembangunan kontruksi diatasnya tidak mampu menahan beban yang berlangsung. Dari kondisi tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang berpengaruh pada ketidakstabilan tanah, melalui perilaku tanah yang terjadi dapat dilihat dengan kandungan kadar air tanah organik. Adapun Pemadatan merupakan proses awal pembentukan kekuatan tanah untuk pengujian, sehingga pola perilaku dapat diketahui dengan kondisi tanah Dry Side of Optimum dan Wet Side of Optimum.
Untuk mengetahui seberapa besar perilaku penurunan tanah pada kepadatan tanah organik, penelitian yang dilakukan dengan pola pembentukan sampel tanah dengan Pemadatan Standar dengan variasi 3 sampel dengan komposisi kadar air yang direncanakan, yaitu sampel dengan Kadar air Optimum, Dry Side of Optimum dan Wet Side of Optimum yaitu dengan cara pemadatan lebih kering 5% dari kondisi Kadar air Optimum dan lebih basah 5% dari Kadar Air Optimum tanah organik tersebut. Setelah sampel dibentuk, selanjutnya Penelitian Konsolidasi dilakukan dengan tahapan pembebanan 500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 gr dengan waktu pembacaan dari setiap pembebanan yaitu 0”, 9,6”, 38”, 1”, 2”, 25”, 4’, 9’, 16’, 25’, 36’, 49’, 64’, dan 24 jam. Pemberian beban diatas permukaan sampel tanah bertujuan untuk melihat Koefisien Konsolidasi (Cv) yang terjadi, Indeks Pemampatan (Cc) dan Koefisien Pemampatan (Av) pada setiap sampel.
Hasil pengujian Perilaku Penurunan Tanah Terhadap Dry Side of Optimum dan Wet Side of Optimum Pada Kepadatan Tanah Organik, sampel Dry Side of Optimum / sampel dengan pemadatan lebih kering 5% merupakan sampel terbaik karena kecepatan proses penurunan tanah tercepat dan besaran penurunan terkecil serta proses penurunan yang cepat dikatakan baik karena tanah lebih cepat mencapai lapisan tanah dalam kondisi stabil dan besaran penurunan terkecil dikatakan baik karena terjadinya proses pemampatan suatu jenis tanah lebih kecil, sehingga mengurangi resiko kerusakan pada konstruksi diatasnya yaitu dengan nilai yang didapat Cv sebesar 0,168cm2/detik, Cc sebesar 2,33, dan aV sebesar 0,28 cm2/detik.
Abstract Bahasa Inggris
The decline in soil organic matter due to the burden of its own soil and building construction there on are not able to with stand the load that lasts. Of these conditions need to know the factors that affect soil instability, through soil behavior can be observed with the organic content of the soil water content. The compaction is the beginning of the formation process for testing the strength of the soil, so that the pattern of behavior can be identified by soil Dry and Wet Side of Optimum Side of Optimum.
To find out how much the behavior of soil degradation in organic soil density, research conducted by the pattern formation by compaction of soil samples with a standard 3-sample variation in the composition of the planned water content, ie samples with Optimum moisture content, Dry and Wet Side of Optimum Side of Optimum ie by compaction drier 5% of water content Optimum conditions and more wet 5% of Optimum Moisture Content of the organic soil. After the sample is formed, further research is conducted in stages loading Consolidation 500, 1000, 2000, 4000 and 8000 g with a readability of each load is 0 ", 9.6", 38 ", 1", 2 ", 25", 4 ' , 9 ', 16', 25 ', 36', 49 ', 64', and 24 hours. Giving the load on the surface of the soil samples aims to see Consolidation coefficient (Cv) is happening, compression index (Cc) and coefficient of compression (Av) in each sample.
Soil test results Decrease Behavior Against Dry and Wet Side of Optimum Optimum At the Side of Organic Soil density, Dry Side of Optimum sample / sample with 5% dry compaction over the best sample for the fastest processing speed and magnitude of soil degradation as well as the smallest decrease in the reduction process quickly said to be good for the soil more quickly reach the soil layer in a stable condition and the magnitude of the smallest drop is quite good because the compression process a smaller type of soil, thereby reducing the risk of damage to the construction thereon that the Cv value obtained by 0,168cm2 / sec, Cc for 2.33, and AV 0.28 cm2 / sec.
0915011049 Dony Rizky Pratamadonyrizky2014@gmail.com2015-03-02T08:01:46Z2015-03-02T08:01:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7538This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75382015-03-02T08:01:46ZHUBUNGAN NILAI KONSOLIDASI DAN NILAI KUAT TEKAN BEBAS PADA TANAH LEMPUNG YANG DISUBTITUSI MATERIAL PASIRAbstrak Bahasa Indonesia
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku penurunan dan kuat tekan pada tanah lempung yang disubtitusi dengan material pasir serta untuk melihat hubungan antara nilai konsolidasi dan nilai kuat tekan pada tanah tersebut. Karena pada tanah lempung apabila mendapat pembebanan maka akan terjadi penurunan yang signifikan pada tanah yang mempengaruhi berkurangnya daya dukung atau kuat tekan tanah tersebut. Pada penelitian ini tanah lempung yang digunakan berasal dari desa Belimbing Sari Kec. Jabung, Lampung Timur dengan titik koordinat 105o 39’ 10.74”T dan 5o 31’ 44.26”S.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengujian pada sampel tanah lempung tanpa campuran dan pada tanah lempung yang dicampur pasir dengan variasi jumlah campuran pasir sebesar 10%, 20% dan 30%. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian pemadatan standar untuk mencari nilai kadar air optimumnya, pengujian konsolidasi untuk mencari nilai koefisien konsolidasi (Cv), indeks pemampatan (Cc) dan koefisien pemampatan (Av) serta pengujian kuat tekan bebas untuk mencari nilai kuat tekan pada tanah tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat perilaku tanah lempung tanpa campuran pasir dan setelah dicampur dengan material pasir yaitu terjadi peningkatan pada nilai koefisien konsolidasi (Cv), penurunan pada nilai indeks pemampatan (Cc) dan koefiensien pemampatan (Av) serta peningkatan pada nilai kuat tekan (qu) pada tanah lempung tersebut. Nilai peningkatan dan penurunan yang terjadi dari tanah lempung tanpa campuran dan setelah dicampur variasi campuran 10%, 20%, 30% cenderung stabil. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan nilai konsolidasi dan kuat tekan tanah lempung yang disubtitusi dengan material pasir yaitu semakin kecil penurunan yang terjadi maka kuat tekan tanahnya akan semakin besar juga.
Abstract Bahasa Inggris
This study was conducted to determine the behavior of reduction and compressive strength in clay which is substituted with sand material and to see the correlation between the value of consolidation and the compressive strength on the soil. Because the clay when getting loading there will be a significant reduction in soil that affects the reduction in carrying capacity or compressive strength of the soil. In this study used clay from the village of Belimbing Sari, Jabung district, East Lampung with the coordinates of 105° 39 '10.74 "T and 5 ° 31' 44.26" S.
The research was done by testing on samples without a mixture of clay and the clay soil mixed with sand with varying amounts of sand mixture of 10%, 20%, and 30%. Testing was conducted on a standard compaction test to find the optimum water content, consolidation testing to find the value of the coefficient of consolidation (Cv), compression index (Cc) and coefficient of compression (Av) and compressive strength testing are free to seek the compressive strength on the soil.
Based on the results of this study can be seen in the behavior of a mixture of clay and sand without once mixed with sand material that is an increase in the value of the coefficient of consolidation (Cv), a decrease in the value of compression index (Cc) and coefficient of compression (Av) and an increase in the compressive strength (qu) in the clay soil. Value increases and decreases that occur without a mixture of clay and after mixed variations mixture of 10%, 20%, and 30% tend to be stable. From this study it can be concluded that the value of consolidation and strong correlation press substituted clay with sand material that is smaller then the consolidation of soil compressive strength will be greater as well.
0915011045 Dedy Kurniawandedykurniawan059@gmail.com2015-03-02T02:59:33Z2015-03-02T02:59:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7479This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74792015-03-02T02:59:33ZPENGARUH AGREGAT KASAR BERGRADASI CELAH TERHADAP KUAT TEKAN BETONPerkembangan industri konstruksi dan transportasi terus menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring dengan peningkatan jumlah manusia beserta kebutuhan manusia itu sendiri. Bagian konstruksi yang mengalami peningkatan signifikan adalah beton. Dalam pembuatan beton, gradasi agregat sangat mempengaruhi kekuatan beton. Gradasi agregat dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu gradasi kontinu (standar), gradasi seragam dan gradasi celah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kuat tekan beton bergradasi celah dengan beton bergradasi standar.
Penelitian dilakukan dengan pembuatan benda uji beton silinder (d=150mm, t=300mm) dengan kuat tekan beton 17,5 MPa, 27,5 MPa dan 37,5 MPa. Variasi gradasi agregat kasar yang digunakan adalah 2 – 3,75 cm, 1 – 2 cm dan 0,5 – 1 cm ; 2 – 3,75 cm. Perawatan benda uji dilakukan dengan cara perendaman dan diangin-anginkan selama 7 hari. Pengujian dilakukan pada benda uji umur 28 hari.
Dari hasil pengujian diperoleh: (1) nilai kuat tekan rata-rata beton yang menggunakan agregat kasar bergradasi celah lebih kecil dari beton yang menggunakan agregat kasar bergradasi standar, (2) Pada campuran beton dengan nilai kuat tekan 17,5 MPa, nilai pembebanan maksimum yang mampu ditopang oleh beton bergradasi celah tidak terlalu berbeda dengan beton bergadasi setandar, (3) Semakin tinggi kuat tekan yang direncanakan maka nilai pembebanan maksimum yang mampu ditopang oleh beton bergradasi celah semakin rendah dari kuat tekan rencana, (4) Terdapat perbedaan nilai-nilai modulus elastisitas hasil penelitian terhadap modulus elastisitas yang diperoleh dari prediksi rumus-rumus empiris ACI 318-83M dan Hognestad
The development of construction and transportation industrial shows significant increase together with the increases of people and the needs. Part of construction which increases significantly is concrete. In concrete making, aggregate gradation affects concrete strength a lot. Aggregate gradation can be categorized in 3 kinds that is continuous graded, uniform graded, and gap graded. The purpose of this research is to compare concrete pressure strength of gap graded aggregate and continuous graded aggregate.
The research was done by making cylinder samples (d=150 mm, t=300 mm) with concrete pressure strength 17,5 MPa, 27,5 MPa and 37,5 MPa. Course aggregate variations which was used were 2 – 3,75 cm, 1 – 2 cm and 0,5 – 1 cm , 2 – 3,75 cm. The treatment of samples was done by drowning it into water and blowing it for 7 days. The samples were tested in 28 days.
The result of the test was: (1) average concrete pressure strength with gap graded course aggregate was lower than concrete which used continuous graded course aggregate, (2) In concrete mixture with pressure strength 17,5 MPa, maximum load which can be hold by concrete with gap graded course aggregate was not so different from concrete with continuous graded course aggregate, (3) The higher pressure strength which was planned, the lower maximum load which can be hold by concrete with gap graded course aggregate, (4) There are differences between elasticity modulus values from this research and elasticity modulus from empirical formulas prediction in ACI 318-83M and Hognestad.0715011109 RIVAN ADILA WIBOWOrivanadila@gmail.com2015-03-02T01:44:58Z2015-03-02T01:58:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7478This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74782015-03-02T01:44:58ZStudi Pemodelan Stokastik Curah Hujan Harian Stasiun di Kota Metro
Abstrak bahasa Indonesia
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari dari data seri curah hujan
harian. Data yang digunakan data curah hujan harian dengan panjang data tahun
1986-2013 di 3 stasiun yaitu stasiun Kota Metro R-206 , Dam Raman R-107 , dan
Argoguruh R-106 yang berada di Kota Metro dan sekitarnya.
Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan panjang data 512 hari. Dengan
menggunakan frekuensi data curah hujan yang didapat kemudian mengaplikasikan
persamaan Fourier dan metode kuadrat terkecil kemudian dihasilkan model
periodik curah hujan harian. Model stokastik curah hujan dari data curah hujan ini
diasumsikan sebagai selisih antara data curah hujan dengan model periodik curah
hujan dengan menggunakan 253 komponen. Berdasarkan data seri stokastik,
komponen stokastik dihitung dengan menggunakan pendekatan autoregresif
model. Model stokastik dipresentasikan dengan menggunakan autoregresif model
orde tiga. Validasi seri stokastik, antara data dan model dilakukan dengan
menghitung koefisien korelasinya.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan data curah hujan harian
sintetik seri waktu yang diperoleh sangat signifikan mendekati curah hujan
terukur. Dengan nilai koefisien korelasi rata-rata model stokastik adalah 0,9981.
Abstract Bahasa Inggris
The purpose of this research is to study the data daily rainfall data series.
The data used daily rainfall data with data length in 1986-2013 at 3 stations
namely Metro station R-206, R-107 Raman Dam, and Argoguruh R-106 are
located in Metro City and the surrounding areas.
The modeling is done using the data length of 512 days. By using the
frequency of rainfall data obtained then apply the Fourier equation and the method
of least squares is then generated model of periodic daily rainfall. Rainfall
stochastic model of rainfall data is assumed as the difference between
precipitation data with periodic rainfall models using the 253 components. Based
on data from a series of stochastic, stochastic component is computed using
autoregressive models approach. Stochastic model presented by using the
autoregressive model of order three. Validation stochastic series, between the data
and the model is done by calculating the correlation coefficient.
Based on these results we can conclude synthetic daily rainfall data time
series obtained very significant approach measurable rainfall. With the value of
the average correlation coefficient stochastic model is 0.9981.
0915011106 Bramesvara Arizonabramesvara@gmail.com2015-02-27T08:40:14Z2015-02-27T08:40:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7454This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74542015-02-27T08:40:14ZSTUDI OPTIMALISASI PERPARKIRAN DAN PEDESTRIAN DI JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNGABSTRAK
Fakultas Teknik Jurusan Sipil sebagai salah satu jurusan di Universitas Lampung
yang memiliki jumlah mahasiswa, dosen dan lain-lain yang cukup besar, keadaan ini
menyebabkan permintaan parkir di Fakultas Teknik Jurusan Sipil merupakan
permasalahan yang tidak dapat diabaikan karena Fakultas Teknik Jurusan Sipil sebagai
pusat kegiatan civitas akademika membutuhkan penataan kampus yang baik serta
populasi masyarakat kampus terus meningkat setiap tahun akademik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna kendaraan
bermotor baik sepeda motor dan mobil di Fakutas Teknik Jurusan Sipil, mengetahui
kebutuhan parkir di Fakultas Teknik Jurusan Sipil, mengetahui apakah fasilitas parkir dan
pedestrian yang ada di Fakultas Teknik Jurusan Sipil telah mencukupi, , menganalisa
solusi penanganan parkir dan pedestrian di Fakultas Teknik Jurusan Sipil.
Karakteristik pengguna kendaraan bermotor baik sepeda motor dan mobil
didapat dari membuat perbandingan antara akumulasi kendaraan parkir tertinggi dengan
jumlah ruang parkir yang tersedia, kendaraan mobil lahan I yaitu 14 buah, mobil lahan II
yaitu 20 buah, sepeda motor lahan I yaitu 20 buah, sepeda motor lahan II yaitu 27 buah,
sepeda motor lahan III yaitu 11 buah dan sepeda motor lahan IV yaitu 4 buah.
Berdasarkan survei dan analisis kebutuhan parkir untuk Fakultas Teknik Jurusan Sipil
untuk mobil lahan I dan II sebesar 192%/hari, untuk sepeda motor lahan I sebesar
11,2%/hari, untuk sepeda motor lahan II, III dan IV sebesar 126%/hari.
Kata kunci : Transportasi, parkir, pedestrian
ABSTRACT
Faculty of Civil Engineering Department as one of the majors at the University of
Lampung which has the number of students, faculty and others are quite large, this has
resulted in demand for parking at the Faculty of Engineering Department of Civil is a
problem that can not be ignored because of the Faculty of Civil Engineering Department
as a center of community activity academic need a good arrangement and the campus
community college population continues to increase each academic year.
This study aims to investigate the characteristics of the motor vehicle users both
motorcycles and cars in the Faculty of Engineering Department of Civil, knowing parking
needs in the Faculty of Engineering Department of Civil, find out if parking and
pedestrian facilities in the Faculty of Engineering Department of Civil been sufficient,,
analyze parking management solution and pedestrian in the Faculty of Civil Engineering
Department.
Characteristics of motor vehicle users both motorcycles and cars derived from a
comparison between the accumulation of the highest parking vehicles with the number of
parking spaces available, vehicle car I is 14 pieces of land, land second car that is 20
pieces, motorcycle land I is 20 pieces, motorcycles land II is 27 pieces, motorcycles III,
11 pieces of land and land motorcycle IV is 4 pieces. Based on a survey and analysis
parking requirements for the Faculty of Engineering Department of Civil to cars I and II
land at 192% / day, for the motorcycle land I of 11.2% / day, for the motorcycle land II,
III and IV of 126% / day .
Keywords : Transportation, Parking, Pedestrian0915011025 SHERLY NOVITA SARI NAWAWISHERLYNAWAWI261191@GMAIL.COM2015-02-27T04:19:42Z2015-02-27T04:19:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7453This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74532015-02-27T04:19:42ZKORELASI KUAT TEKAN BEBAS DENGAN KUAT GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR DENGAN ZEOLITPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencampuran antara zeolit dan tanah lempung terhadap kuat tekan dan kuat geser tanah. Hal ini dilakukan karena jika mendirikan struktur di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain kecilnya nilai kuat tekan dan nilai kuat geser pada tanah tersebut. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pembangunan struktur diatas tanah tersebut, perlu dilakukan stabilisasi tanah. Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi tanah dengan menggunakan campuran antara zeolit dan tanah lempung.
Untuk mengetahui pengaruh pencampuran antara zeolit dan tanah lempung terhadap nilai kuat tekan dan kuat geser pada tanah lempung dilakukan dengan cara membuat variasi campuran zeolit sebesar 6%, 8% dan 10%. Pencampuran antara zeolit dan tanah lempung ini dilakukan dengan lama pemeraman 14 hari. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifat fisik tanah lempung baik tanah asli maupun tanah yang telah dicampur dengan zeolit, dan pengujian mekanik yang meliputi pengujian pemadatan standar, pengujian kuat tekan bebas dan pengujian kuat geser langsung.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat peningkatan nilai kuat tekan tanah lempung sebesar 94,5% yaitu dari 0,2975kg/cm2 menjadi 0,5787kg/cm2, dan penigkatan nilai kohesi tanah sebesar 54,17% dari 0,24kg/cm2 menjadi 0,36 kg/cm2, serta peningkatan nilai kuat geser maksimum sebesar 43,89% dari 0,4754kg/cm2 menjadi 0,6841kg/cm2, Setelah tanah dicampurkan dengan zeolit pada penambahan maksimal 10%. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan, kuat tekan serta kuat geser tanah semakin meningkat seiring ditambahkannya persentase campuran zeolit, meskipun peningkatan yang terjadi pada nilai kuat tekan bebas dan kuat geser langsungnya tidak sama besar.
This research was conducted to determine the effect between zeolite and clay of compressive strength and shear strength. Construction founded on clay will cause some impact, such as lack of compressive strength and shear strength. Therefore, before the construction of structures on the clay, the clay must be stabilized first. In this research, soil stabilization using zeolite.
To determine how much increase the compressive strength and shear strength of the clay stabilization with zeolite, research using variations the zeolite of 6% , 8% and 10%, with ripening period until 14 days. This research was conducted of standard compaction test, unconfined compressive test and direct shear test.
Based on the results of this research there was an increase in the compressive strength of clay by 94,5% from 0,2975kg/cm2 be 0,5787kg/cm2, and improving the clay cohesion of 54,17% from 0.24kg/cm2 be 0,36kg/cm2, and the increase in the maximum shear strength of 43,89% of 0.4754kg/cm2 be 0,6841kg/cm2, the additon of zeolite until 10%. From these values it can be concluded, compressive strength and shear strength increases as a percentage addition of zeolite, although the increase that occurred in the unconfined compressive strength and direct shear strength is not as great.
0915011066 M. Iqbal Hermawanm.iqbalhermawan@yahoo.co.id2015-02-27T04:08:38Z2015-02-27T04:08:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7455This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74552015-02-27T04:08:38ZANALISIS STRUKTUR DERMAGA TERHADAP GAYA HORIZONTALPeningkatan kapasitas pelayanan menjadi alasan dilakukannya perbaikan berat Dermaga D3 Pelabuhan Panjang. Berdasarkan hal tersebut dan mengingat pentingnya fungsi dermaga, maka perlu dilakukan analisis sebagai bentuk evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kapasitas struktur dermaga terhadap pengaruh gaya horizontal yang bekerja dan untuk mendapatkan nilai faktor keamanannya. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan perbandingan antara analisis penampang dan analisis struktur. Analisis penampang dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang sebenarnya dari struktur dermaga yang telah dibangun, sedangkan analisis struktur bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban-beban yang bekerja terhadap dermaga menggunakan Software SAP 2000. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur dermaga mampu menahan gaya-gaya yang bekerja akibat terjadinya peningkatan kapasitas pelayanan, hal tersebut dapat dilihat dari nilai faktor keamanan yang diperoleh.
Kata kunci : Analisis, Struktur Dermaga,Gaya Horizontal.
Increased service capacity becomes reason for heavy repairs D3 Wharf of Port of Panjang. Based on this and given the importance of the function of the wharf, it is necessary to analysis as a form of evaluation which aims to determine the capacity of the wharf structure on the effect of the horizontal forces that work and to get the value of the safety factor. The method used is to perform a comparison between the sectional analysis and structural analysis. Sectional analysis was conducted to determine the actual capabilities of the wharf structure has been built, while the structural analysis aims to determine the effect of the loads that work against the wharf using the software of SAP 2000. The result of analysis showed that the wharf structure able to withstand the forces that work due to an increase service capacity, it can be seen from the value of the safety factor is obtained.
Keywords: Analysis, Wharf Structure, Horizontal Forces.1015011052 HERMAN SAHDIherman.sahdi@gmail.com2015-02-27T03:17:01Z2015-02-27T03:17:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7411This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74112015-02-27T03:17:01ZMODEL EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI (STUDI KASUS: TERMINAL PASAR BAWAH RAMAYANA KOTA BANDAR LAMPUNG)ABSTRAK
Terminal Pasar Bawah Ramayana yang berada di pusat Kota Bandar Lampung merupakan salah satu tempat penyumbang terbesar kadar emisi gas buang, dimana aktivitas transportasi mobil angkutan yang sangat tinggi. Transportasi merupakan salah satu kegiatan yang berkontribusi sebagai penghasil emisi gas buang kendaraan bermotor baik yang berbahan bakar bensin maupun solar.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model hubungan antara emisi gas buang kendaraan dengan aktivitas transportasi, menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi emisi, menghitung besar emisi, dan menghitung kerugian emisi dalam rupiah per tahun di Terminal Pasar Bawah Ramayana Kota Bandar Lampung.
Model hubungan didapat dari persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16 untuk mobil penumpang solar adalah Y = -19,401 + 0,684 X1 + 11,497 X2 + 0,031 X3 dan untuk mobil penumpang bensin adalah Y = 20,060 + 0,143 X1 + 0,421 X2 + 0,028 X3 sedangkan untuk sepeda motor adalah Y = 9,049 + 0,082 X1 + 0,921 X2 + 0,051 X3. Dimana nilai emisi gas buang (Y), umur kendaraan (X1), perawatan kendaraan (X2) dan kapasitas mesin (X3). Berdasarkan survei dan analisis perhitungan beban emisi serta biaya kerugian untuk Terminal Pasar Bawah Ramayana sebesar Rp 63.492.632/tahun.
Kata kunci : Transportasi, bensin, solar, emisi gas buang, SPSS 16
ABSTRACT
Ramayana Underground Terminal of Bandar Lampung City is one of the largest contributors exhaust emission levels, where the freight car transport activity is very high. Transportation is one of the activities that contribute as a producer of motor vehicle exhaust emissions both gasoline and diesel.
The aim of this study is to make model the relationship between vehicle exhaust emissions with transport activity, to determine the factors that affect emissions, calculate emissions, and calculate the emission losses in rupiah per year in Ramayana Underground Terminal of Bandar Lampung City.
Relationship models obtained from the linear regression equation using SPSS 16 for diesel passenger cars is Y = -19,401 + 0,684 X1 + 11,497 X2 +0,031 X3 and for gasoline passenger cars is Y = 20,060 + 0,143 X1 + 0,421 X2 + 0,028 X3 and for motorcycles is Y = 9,049 + 0,082 X1 + 0,921 X2 + 0,051 X3. Where the exhaust emissions value (Y), the age of the vehicle (X1), vehicle maintenance (X2) and the capacity of the machine (X3). Based on a survey and analysis of the emission load calculations and the cost of damages for Ramayana Underground Terminal worth Rp 63.492.632 / year.
Keywords : Transportation, Gasoline, Diesel, Exhaust Emissions, SPSS 16
1015011092 Devianti Muziansyahdevianti.depoidepoi@gmail.com2015-02-27T01:56:37Z2015-02-27T01:56:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7408This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74082015-02-27T01:56:37ZStudi Pemodelan Sintetik Curah Hujan Harian Pada Beberapa Stasiun Hujan Di Kabupaten PringsewuAbstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pola karakteristik curah hujan harian dan membuat model sintetik curah hujan harian di Kabupaten Pringsewu
dengan menggunakan model periodik, stokastik dan periodik stokastik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data curah hujan harian dengan panjang data dari tahun 1984-2013 di tiga stasiun yaitu stasiun Pringsewu, Wonokriyo, dan Banyuwangi.
Pemodelan ini menggunakan panjang data tahunan 512 hari. Dengan menggunakan frekuensi curah hujan yang didapat dan mengaplikasikan metode spektral dan metode kuadrat terkecil dapat dihasilkan model periodik curah hujan
harian. Model stokastik curah hujan dari data curah hujan ini diasumsikan sebagai selisih antara data curah hujan dengan model periodik. Berdasarkan data seri stokastik, komponen stokastik dihitung dengan menggunakan pendekatan autoregresif model. Model stokastik dipresentasikan dengan menggunakan autoregresif model orde tiga. Model periodik stokastik diperoleh dengan menggabungkan model periodik dan stokastik. Validasi pemodelan dengan data dilakukan dengan menghitung koefisien korelasinya.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan curah hujan harian sintetik seri waktu dapat diperoleh sangat signifikan mendekati curah hujan terukur. Dengan nilai koefisien korelasi rata-rata model periodik adalah 0.98019, koefisien korelasi model stokastik adalah 0.99808, dan koefisien korelasi model periodik stokastik adalah 0.99993.
Abstract
This research conducted to study the characteristics of daily rainfall and model making of synthetic daily rainfall in Pringsewu regency using periodic model, stochastic model and periodic stochastic models. This research conducted using daily rainfall data with length of 1984-2013 from three rainfall stations, Pringsewu, Wonokriyo and Banyuwangi rainfall stations.
These models performed by using 512 days annual data. Using rainfall frequency obtained and applying the spectral method and the least squares method, it can be generated the daily rainfall periodic models. Rainfall stochastic model assumed as the difference between rainfall data with periodic rainfall models. Based on data from the series of stochastic, the component was calculated using the approach of autoregressive models. Stochastic model was presented by using the autoregressive model of order three. Periodic stochastic model obtained by merging periodic model and stochastic model. Model validation and data obtained by calculating the correlation coefficient.
Based on the results of this research, it can be concluded that daily rainfall time series can be very significantly approximately recorded rainfall data. With
the the average value of coefficient correlation of periodic model is 0.98019, coefficient correlation of stochastic model is 0.99808, and coefficient correlation
stochastic of periodic model is 0.99993.0915011108 Damar Adi Perdanadamarsipil09@yahoo.com2015-02-26T07:54:38Z2015-02-26T07:54:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7382This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73822015-02-26T07:54:38ZSTUDI KAPASITAS DAYA DUKUNG HORIZONTAL PONDASI TIANG PANCANG PADA PEMBANGUNAN JETTY PLTU TARAHAN PROVINSI LAMPUNGABSTRAK
Pondasi tiang termasuk dalam salah satu kategori dari pondasi dalam. Pondasi tiang, digunakan untuk tanah pondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam. Kapasitas daya dukung pondasi tiang didapatkan dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara pondasi tiang dan tanah sekelilingnya.
Metodologi yang dipakai untuk menghitung gaya leteral pada pondasi tiang menggunakan metode Broms, sedangkan untuk menghitung defleksi yang terjadi akibat horizontal menggunakan metode konvensional dan metode Broms.
Sebelum menghitung beban leteral dan defleksi hitung terlebih dahulu tiang pancang tersebut masuk dalam katagori tiang panjang atau tiang pendek dan tiang ujung jepit atau tiang ujung bebas.
“Hasil perencanaan didapat besar gaya horizontal pada metode Broms didapatkan Hu sebesar 91,204 ton dan Mmax sebesar 2409,56 tm. Defleksi yang terjadi pada metode Konvensional didapat defleksi tiang sebesar 0,2112 m, pada metode Broms untuk tanah berbutir kasar sebesar 0,347 m.
Kata kunci : Gaya Horizontal, daya dukung pondasi
ABSTRAK
In the construction of the power plant takes a jetty (pier) to facilitate distribution of coal as the primary fuel a steam power plant . Era of human development requires good and adequate infrastructure. Electricity is the most basic of human needs at this time, therefore, the construction of the power plant is needed to support the human need for social activities.
The methodology that we used to calculate the lateral force on pile foundations where Broms method, whereas to calculate the deflection that occurs due to horizontal forces we used the conventional method, Broms method. Before calculating the lateral loads and deflection, firstly should calculate whereas the pile category included in long pile or short pile and fix headed pile or free headed pile.
From the result of the plan we got horizontal force on Bromsmethod Hu was 91,204 ton and 2409,56 tm for Mmax. Deflection that occurs on conventional method, the pile deflection was 0,2112 m. The Broms method for fine-grained soil, the pile deflection was 0,086 m and for coarse-grained soil was 0,347m.
Keywords : Pile Fondation, load bearing capacity of foundation
0645011035 HADIhadibakpaoooo@yahoo.co.id2015-02-26T06:36:59Z2015-02-26T06:36:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7384This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73842015-02-26T06:36:59ZANALISIS KONSTRUKSI JEMBATAN BUSUR RANGKA BAJA TIPE
A-HALF THROUGH ARCH
ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah kepulauan dan jembatan memiliki peran penting penghubung antar pulau. Kebutuhan akan jembatan dengan bentang panjang dan bahan ringan serta mengandung nilai seni, maka jembatan busur rangka baja merupakan alternatif dari penyelesaian masalah tersebut. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada jembatan pelengkung dengan tipe a half through arc.
Jembatan direncanakan dengan bentang 120 m dan tinggi total 12 m, dengan dimensi melintang lantai kendaraan lengkap dengan trotoar adalah 11 m untuk 2 jalur 2 arah dengan lebar trotoar 1 m. Perhitungan pembebanan yang digunakan pada perencanaan jembatan ini mengacu pada peraturan BMS 1992 dan RSNI T-02-2005 dan perhitungan kekuatan strukturnya mengacu pada RSNI T-03-2005 dan SNI 03-1729-2002.
Hasil penelitian yaitu didapat Pelat lantai kendaraan komposit, dengan tebal pelat beton bertulang 250 mm. Gelagar melintang menggunakan iwf.900.300.16.28 dan gelagar memanjang iwf.400.200.8.13 dengan BJ 55. Sambungan antara gelagar memanjang dan melintang menggunakan baut dengan mutu A325 dengan diameter 25 mm dengan tebal pelat 10 mm BJ 34. Struktur utama busur berupa iwf.400.400.21.13. Sambungan strukturutama menggunakan baut dengan mutu A325 dengan diameter 30 mm dengan tebal pelat 25 mm BJ 50.
Kata kunci : jembatan, A-Half Through Arch, baja
ABSTRACT
Indonesia is an archipelago country, thus bridge has an important role to bridge islands. It needs artistic long-extending with light materials bridges; therefore the arc steel truss bridge can be an alternative to solve the problem. This research, the writer focused on arch bridge type a half through arc.
The bridge is design 120 m,span and 12 m,height with a transverse dimension of the vehicle floor complete with sidewalk is 11 m to 2 lanes 2 -way with pavement width of 1 m . Loading calculations used in the planning of the bridge is based on the regulation BMS 1992 and RSNI T - 02-2005 and calculation of the power structure refers to RSNI T - 03-2005 and SNI 03-1729-2002.
The results of the study are obtained composite vehicle floor plates , with a reinforced concrete slab thickness of 250 mm . Transverse girder and longitudinal girder using iwf.900.300.28.16 iwf.400.200.8.13 with BJ 55. The connection between the ransverse girder and longitudinal girder using bolts with A325 quality with a diameter of 25 mm with 10 mm thick plate BJ 34. The main structure of the arc in the form iwf.400.400.13.21 . The main structure connection using bolts with A325 quality with a diameter of 30 mm with 25 mm thick plate BJ 50 .
Keywords : bridge , A - Half Through Arch , steel
1115011113 Yumna Cici Olyviayumna.cicio1453@gmail.com2015-02-26T05:05:58Z2015-02-26T05:05:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7379This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73792015-02-26T05:05:58ZANALISIS PENGARUH JARAK ANTAR U-TURN TERHADAP
KINERJA JALAN
(Studi Kasus Jalan Zainal Abidin Pagar Alam
Bandar Lampung)ABSTRAK
Pergerakan U-Turn, pada bukaan median di Ruas Jalan Zainal Abidin Pagar
Alam, yang kerap menyebabkan kemacetan. Penelitian ini dilakukan bertujuan
untuk mengetahui apakah jarak antar U-Turn yang ada saat ini sudah sesuai
dengan aturan yang ada, serta pengaruh yang ditimbulkan terhadap kinerja pada
ruas jalan tersebut. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi atau bahan
pertimbangan Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mengambil sebuah
kebijakan pada ruas jalan tersebut, agar tidak terjadi kemacetan yang kian hari
bertambah parah dan merugikan pengguna jalan tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada bukaan median/U-Turn di depan Museum Lampung
sampai depan KFC,pemilihan lokasi ini didasarkan atas jalan yang kerap
mengalami kemacetan, akibat dari pengaruh U-Turn (putar balik). Penelitian ini
dilakukan pada jam-jam puncak yaitu pagi (07.00-08.00), siang (12.00-13.00),
dan sore hari (17.00-18.00) selama tiga hari yakni pada hari selasa dan kamis
untuk mewakili hari kerja dan hari sabtu untuk mewakili hari libur. Metode yang
digunakan dalam studi ini berupa perhitungan lalu lintas dari data dilapangan
menggunakan MKJI 1997.
Dari hasil penelitian dilokasi survey diperoleh nilai DS(R.basa –T.karang) : 0,72
smp/jam dan DS(T. Karang- R. Basa) : 0,76 smp/jam dengan tingkat pelayanan jalan
(level of service) LoS D. Dari seluruh Jarak antar U-Turn yang ditinjau terdapat
beberapa yang tidak sesuai dengan Pedoman Konstruksi dan Bangunan,
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah yaitu kurang dari 500 m dan
disarankan untuk ditutup. Jarak antar bukaan median/ U-Turn yang dimaksud
yakni : Museum Lampung - Kawasaki : 250 m, Kawasaki - LB. LIA : 150 m,
Tridharma - Sekolah Dharma Bangsa : 250 m, Sekolah Dharma Bangsa – KFC :
450 m. Pada saat jam-jam puncak panjang kendaraan yang mengantri saat
manuver putar balik/ U-Turn pada lokasi survey mencapai 5 kendaraan dengan
panjang 25 m.
Kata kunci : U-Turn, volume, derajat kejenuhan, kecepatan, Tingkat pelayanan
jalan.
ABSTRACT
The movement of u-turns , on the openings of the median on roads Zainal Abidin
natural fence , which often causes congestion. This research carried out aimed at
ascertaining whether the distance between u-turns there is currently in accordance
with the existing rules, and the influence of inflicted on the performance on the
road . Research is expected to be a reference or consideration the government of
the city of Bandar Lampung to take a policy on the road, to avoid traffic
congestion that became worse and injurious to the road users.
The study is done at median openings / u-turns in front of Museum Lampung until
front of kfc, choice of location for the is based on road which is often deadlocked,
a result of the influence of u-turns ( turn turning ). The study is done at pick up
time the top namely morning ( 07.00-08.00 Am), lunch ( 12.00-13.00 Pm), and
the early afternoon ( 17.00-18.00 Pm ) during three days from on tuesday and
thursday to represent working days and saturday to represent a holiday. Methods
used in this study in the form of calculation traffic from the data on the ground
using MKJI 1997.
From the results of the survey obtained the DS ( R.basa- T.karang: 0,72 smp /
hour and the DS ( T.karang- R.basa): 0.76 smp / hour in the street ( the level of
service).The gap between the openings median / u-turns review some of which are
not in accordance with the guidelines for construction and building, the settlement
and infrastructure in the region are less than 500 meter and advise closed. The
distance between the openings median / u-turns question: Museums Lampung -
Kawasaki: 250 m, Kawasaki - Lb.Lia: 150 m, Tri Dharma-Dharma Bangsa
School: 250 m, Dharma Bangsa school - KFC : 450 m. At the time of the summits
of long hours standing in line when vehicles turn turning / u-turns survey on the
site of up to 5 a vehicle with long 25 m.
Keywords : U-Turn, Volume, The degree of saturation, speed, Level of service.0745011001 Abdul Mukahfiabdulkahfi39@gmail.com2015-02-26T04:56:04Z2015-02-26T04:56:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7378This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73782015-02-26T04:56:04ZTINJAUAN PONDASI TELAPAK KOMBINASI TIANG PADA BANGUNAN PENGUAPAN KARET PTP VII BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Pondasi Telapak adalah suatu pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi, bilamana terdapat lapisan tanah yang cukup tebal dengan kualitas yang baik yang mampu mendukung bangunan itu pada permukaan tanah atau sedikit di bawah permukaan tanah. Tinjauan skripsi ini bertujuan untuk menganalisa perhitungan kapasitas daya dukung pondasi telapak kombinasi tiang yang aman dan kuat dengan memperhatikan hasil penelitian tanah dan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi dalam menentukkan jenis pondasi yang akan digunakan dalam sebuah bangunan konstruksi dan pengenalan tentang pemakaian pondasi kepada masyarakat.
Analisis ini diawali dengan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi Analisa Daya Dukung Pondasi Telapak dan Pondasi Tiang serta proses pengumpulan data diperoleh dari lokasi proyek Pembangunan Pabrik Penguapan Karet PTPN VII Bandar Lampung.
Dari hasil perhitungan penulis mendapatkan hasil kapasitas daya dukung pondasi yang berbeda disetiap kolomnya. Hasil yang di dapat dari hasil perhitungan ini, bahwa kapasitas daya dukung pondasi telapak yang terbesar ada pada kolom Tipe 1 yaitu 69,346 t/m2 dan yang terkecil ada pada kolom Tipe 2 yaitu 46,078 t/m2. Jadi dapat di ambil kesimpulan yang berarti bahwa semakin besar luas penampang atau diameter pondasi telapak ini maka semakin besar pula daya dukung yang dapat di tahan oleh pondasi tiang tersebut dan semakin panjang atau semakin dalam pondasi telapak tersebut maka semakin besar pula daya dukung yang dapat di tahan dari pondasi tiang tersebut.
Kata kunci : Pondasi Telapak, daya dukung pondasi.
ABSTRACT
Foot Plate Foundation is a foundation which supports a structure directly on a foundation soil when the soil layer is thick enough and has good quality to support any structure in the soil surface or a little below the soil surface. The objective of this research was to analyze capacity estimation of load bearing of a strong and safe foot plate foundation with column combination by considering results of soil analysis and this research result was expected to benefit as a reference for determining types of foundations to use for a construction and introduction to foundation use for public.
This analysis was started with collecting required data to evaluate analysis of load bearing of pad foundation and column foundation. Data were collected from project location of rubber boiling facility building construction in PTPN VII in Bandar Lampung.
The estimations results showed different foundation load bearing for each column. The biggest load bearing capacity of pad foundation was in column type 1 69.346 t/m2 and the smallest load bearing capacity was in column type 2 46.078 t/m2. The conclusion was that the wider the diameter of foot plate foundation, then the bigger the load bearing capacity that could be supported by column foundation. The longer or deeper the foot plate foundation, then the bigger the load bearer capacity that could be supported by the column foundation.
Keywords : Foot Plate Foundation, load bearing capacity of foundation.
0645011007 ANDRE PRATAMAndevalino@gmail.com2015-02-26T04:49:11Z2015-02-26T04:49:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7370This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73702015-02-26T04:49:11ZTINJAUAN DAYA DUKUNG TANAH PADA PONDASI TIANG PANCANG PEMBANGUNAN PLTU LAMPUNG 2x100 MW DESA TARAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATANABSTRAK
Pondasi tiang termasuk dalam salah satu kategori dari pondasi dalam. Pondasi tiang, digunakan untuk tanah pondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam. Kapasitas daya dukung pondasi tiang didapatkan dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara pondasi tiang dan tanah sekelilingnya.
Untuk mendapatkan nilai daya dukung, dilakukan pengumpulan data tanah dan data struktur terlebih dahulu. Dari data yang terkumpul akan mendapatkan perhitungan daya dukung tanah dengan menggunakan perhitungan beberapa metode.
Pada perhitungan daya dukung ujung tiang dapat menggunakan metode Mayerhof dimana didapat nilai sebesar 348,5085 ton, metode Terzaghi didapat nilai sebesar 306,4934 ton, dan metode Vesic sebesar 356,6522 ton. Sedangkan pada perhitungan daya dukung friksi penulis menggunakan metode α-Tomlinson didapat nilai sebesar 1264,4897 ton, metode λ-Vijayvergiya & Foch sebesar 1098,5920 ton, dan metode β-Burland sebesar 1123,2058. Perbedaan masing - masing perhitungan disebabkan oleh perbedaan nilai koefisien yang berbeda – beda dalam tiap metode.
Kata kunci : Daya Dukung, Pondasi Tiang
ABSTRACT
Pile included in one of the categories of deep foundations. Piles, used for the soil foundation at a depth that is normally not capable of supporting its load and hard ground lies at a depth. Bearing capacity of pile derived from the tip (end bearing capacity) and bearing capacity is obtained from pressure bearing capacity of the pile and sliding or blanket (frictionbearing capacity) from the carrying capacity of the friction or adhesion force between the pile and the surrounding soil.
To get the value of carrying capacity, ground data collection and data structure must be obtained first. From the data collected will get the soil bearing capacity calculations using several methods of calculation.
In the calculation of bearing capacity of the pile can be obtained using methods Mayerhof where 348.5085 tons, Terzaghi method obtained a value of 306.4934 tons, and Vesic method of 356.6522 tons. While the authors friction bearing capacity calculations using α- Tomlinson obtained a value of 1264.4897 tons, the method λ-Vijayvergiya & Foch of 1098.5920 tons, and β-Burland method of 1123.2058. Differences each caused by different calculation coefficient wheter values are different in each method.
Keywords: Bearing Capacity, Pile Foundations
0645011044 IRENE ANNE ELFIANI AGUNGireneanneea@gmail.com2015-02-23T02:31:13Z2015-02-23T02:31:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7133This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71332015-02-23T02:31:13ZSTUDI KEKUATAN PASANGAN BATU BATA PASCA PEMBAKARAN MENGGUNAKAN BAHAN ADDITIVE SERBUK GERGAJI KAYUABSTRAK
Semakin meningkatnya pembangunan konstruksi yang ada di Indonesia dan pertambahan penduduk yang selalu menunjukan angka peningkatan setiap tahunnya harus didukung dengan pertumbuhan perekonomian yang semakin baik, maka material konstruksi akan terus meningkat untuk mendukung kebutuhan sarana dan prasarana pembangunan konstruksi. Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan tersebut, maka batu bata sebagai salah satu material konstruksi akan semakin dibutuhkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas material tanah adalah menggunakan bahan pencampur (additive) seperti serbuk gergaji untuk mempermudah proses pembakaran dan sebagai pembentuk pori-pori batu bata. Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu dilakukan penelitian yang objektif terhadap pembuatan batu bata, sehingga serbuk gergaji dapat digunakan menjadi alternatif campuran yang tepat pada pembuatan batu bata, dengan harapan limbah serbuk gergaji tersebut tidak terbuang sia-sia, tetapi dapat menambah kekuatan batu bata dan dapat menghasilkan batu bata dengan kualitas yang baik.
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini berupa tanah berbutir halus yang berasal dari desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Variasi kadar campuran yang digunakan adalah 5%, 10%, 15% dan 20%, dengan waktu pemeraman selama 14 hari serta dengan perlakuan batu bata adalah pasca pembakaran. Berdasarkan hasil pengujian fisik tanah asli, USCS mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah berbutir halus dan termasuk ke dalam kelompok ML.
Dalam penelitian ini digunakan bahan additive, berupa campuran serbuk gergaji kayu, pada kadar campuran 5% batu bata merah mengalami peningkatan dibandingkan dengan batu bata yang tidak dicampur dengan bahan additive. Pada kadar campuran 10%, 15% dan 20% batu bata mengalami penurunan baik dari segi kuat tekan maupun kualitas batu bata sehingga pada campuran 10%, 15% dan 20% batu bata tidak dianjurkan untuk dipakai sebagai bahan bangunan karena tidak sesuai persyaratan SNI 15-2094-2000 dan untuk nilai daya serap air hanya kadar 15% yang sesuai dengan standar diantara 14% sampai dengan 18%.
Kata Kunci : batu bata, tanah berbutir halus, kuat tekan, daya serap air.
ABSTRACT
The Increasing construction in Indonesia and the number of population which is increasing every year must be supported by better economy growth. Thus, the construction materials will continue to increase to support the needs of infrastructure construction. To support the development and growth, then brick as a construction material will be needed. One of the method that can be used to improve the quality of the soil material is to use mixing ingredients (additives) such as sawdust to facilitate the combustion process and as a pore-forming on bricks. Based on the explanation above , it is necessary to do an objective study of making bricks, so that sawdust can be used as an right mix alternative in the manufacture of bricks, in the hope of sawdust waste is not wasted, but it can add power to brick and can produce bricks with good quality.
Soil samples were tested in this study is a fine-grained soil from the Yosomulyo village, East Metro District, Metro City. Variations in the levels of the mixture used is 5%, 10%, 15% and 20%, with a curing time of 14 days as well with post-combustion treatment on the brick. Based on the results of physical testing of the original soil, USCS classified the soil samples as fine-grained soil and included in the ML group.
This study used additive materials, such as wood sawdust mixture, on the mixture of 5% level, red brick experienced an escalation compared to bricks that are not mixed with additive materials. At the levels of a mixture of 10%, 15% and 20%, bricks decreased, both in terms of compressive strength and quality of bricks. So, in a mixture of 10%, 15% and 20%, the brick is not recommended for use as a building material because it does not fit to the requirements of SNI 15-2094-2000 and water absorption rate is only 15% the level of compliance with the standards between 14% to with 18%.
Keywords: bricks, fine-grained soil, compressive strength, water absorption.1015011051 HARI DIANTORO RAHMADharidiantoro_r@yahoo.co.id2015-02-11T03:33:52Z2015-02-11T03:33:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7014This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70142015-02-11T03:33:52ZModel Stokastik Curah Hujan Harian dari beberapa Stasiun Curah Hujan di Way JeparaABSTRAK
MODEL STOKASTIK CURAH HUJAN HARIAN
DARI BEBERAPA STASIUN CURAH HUJAN
DI WAY JEPARA
Oleh
MIRNANDA CAMBODIA
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan mengetahui karakteristik model periodic dan stokastik curah hujan harian di wilayah Way Jepara. Studi ini menggunakan data sekunder, yakni data curah hujan harian dengan panjang data 13 tahun (1997-2013) dari stasiun Braja Arjosari, Braja Indah, dan Jepara Lama.
Dalam penelitian ini, data curah hujan harian diolah kedalam bentuk time series sebelum kemudian diubah menjadi spectrum curah hujan menggunakan program FFT (Fast Fourier Transform). Satu tahun dari keperiodikan data curah hujan harian, hanya digunakan 512 data curah hujan yang bersifat periodik. Spektrum curah hujan menghasilkan data seri stokastik curah hujan yang diasumsikan sebagai selisih (kesalahan) antara data curah hujan sebenarnya dengan model periodik curah hujan. Berdasarkan data seri stokastik, komponen stokastik dihitung menggunakan pendekatan autoregresif model. Model stokastik dihasilkan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square methode) atau autoregresif model orde tiga. Validasi seri stokastik antara data terukur dan model dilakukan dengan menghitung koefisien korelasinya.
Dari hasil penelitian, didapat nilai koefisien korelasi rata-rata tiga stasiun curah hujan harian tersebut. Nilai koefisien korelasi rata-rata (R) antara data dengan model periodik curah hujan adalah sebesar 0,97305, antara seri data stokastik dan model stokastik adalah sebesar 0,99150, dan antara data dan model periodik stokastik adalah sebesar 0,99963. Dari hasil yang ada, dapat disimpulkan bahwa model periodik stokastik dari curah hujan wilayah Way Jepara memberikan hasil pendekatan yang sangat akurat dan signifikan.
Kata kunci : curah hujan harian, autoregresif model, stokastik
ABSTRAC
STOCHASTIC MODEL OF DAILY RAINFALL
SOME OF THE RAINFALL STATION
THE WAY JEPARA
By
MIRNANDA CAMBODIA
This research was conducted to study and know the characteristics of periodic and stochastic models of daily rainfall in the Way Jepara. This study used secondary data, namely daily rainfall data with a data length of 13 years (1997-2013) from the station Braja Arjosari, Braja Indah, and Jepara Lama.
In this study , daily rainfall data is processed into the form of time series before it was transformed into the spectrum of rainfall using the program FFT (Fast Fourier Transform). One year of daily rainfall data periodicity, only used 512 rainfall data are periodic. Spectrum rainfall produce data series stochastic rainfall is assumed as the difference (error) between the actual rainfall data with periodic rainfall models. Based on data from the series of stochastic, the stochastic component is calculated using the approach of autoregressive models. Stochastic model generated using the least squares method (least square method) or autoregressive model of order three. Validation of stochastic series between the measured data and the model is done by calculating the correlation coefficient.
From the research, the correlation coefficient obtained an average of three stations of the daily rainfall. Value of the average correlation coefficient ( R ) between the data with a model periodic rainfall amounted to 0.97305, the data series is stochastic and stochastic models of 0.99150, and between data and periodic stochastic models are at 0.99963. From the results, it can be concluded that the periodic stochastic models of rainfall Way Jepara region gives very accurate results and the approach significantly.
Keywords : daily rainfall, autoregressive models, stochastic
1115011065 Mirnanda Cambodiamirnanda.cambodia.mc@gmail.com2015-01-19T03:07:47Z2015-01-19T03:52:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6384This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63842015-01-19T03:07:47ZINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA LAYANAN JASA RAWAT INAP JAMKESMAS
(Studi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Indeks Kepuasan Masyarakat pada layanan jasa administrasi rawat inap Jaminan kesehatan masyarakat Pada rumah sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Data dari hasil penelitian Indeks Kepuasan Masyarakat ini dapat digunakan untuk menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu diperbaiki dan menjadi motivasi setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayananya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan populasi yaitu pasien rawat inap jamkesmas rumah sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang telah berobat lebih dari dua kali. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif , datanya dilakukan dengan menggunakan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang setiap unsur pelayanan dan kemudian dimasukkan kedalam grafik diagram kartesius.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat pada layanan jasa jaminan kesehatan masyarakat rawat inap pada Rumah sakit umum daerah Abdul Moeloek Provisi Lampung diperoleh nilai sebesar 55,97 masuk dalam kategori “Kurang baik”. Dalam diagram kartesius terdapat Unsur-unsur yang harus diperhatikan dan menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan pada rumah sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah prosedur dalam pengurusan pelayanan dan kemanan tempat pelayanan. Sedangkan unsur-unsur yang lainya perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar kualitas pelayanan dapat sesuai dengan keinginan masyarakat.
Kata Kunci : Kepuasan Masyarakat, Jasa Administrasi JAMKESMAS, Kualitas Pelayanan.
ABSTRACT
This study aims to identify and describe the Public Satisfaction Index on administrative services guarantee public health inpatient hospital Abdul Moeloek in Lampung Province. Data from the research community satisfaction index can be used to be a material assessment of the service elements that still need to be improved and the motivation of each unit of service providers to improve the quality of his ministry.
The method used in this study is a quantitative method, with a population that is a health inpatient hospital Abdul Moeloek Lampung Province who has treated more than twice. The sampling technique in this study using simple random sampling technique with a total sample of 96 respondents. Data analysis techniques in this study using descriptive statistical analysis, the data were performed using the Public Satisfaction Index value is calculated using the weighted average value of each element of the service, and then inserted into a Cartesian diagram chart.
Based on the results of this study concluded that the value of Community Satisfaction Index on public health insurance services in the hospital inpatient general Abdul Moeloek Lampung Province region obtained a value of 55.97 in the category of "less good". In a Cartesian diagram there are elements that must be considered and be the top priority for repairs performed at the hospital Abdul Moeloek Lampung Province is the procedure in the management of security services and service locations. While other elements that need to be maintained and enhanced in order to be able to service quality in accordance with the wishes of the people.
Keywords: Community Satisfaction, A Health Administrative Services JAMKESMAS, Quality Of Service
1016041084 ARIS STYADIheriprihartono@gmail.com