Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:01:21ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2015-06-25T07:21:27Z2015-06-25T07:21:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10471This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/104712015-06-25T07:21:27ZANALISIS MANFAAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI BAGI MASYARAKAT
(Studi di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah)ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengetahuan masyarakat terhadap PNPM Mandiri, menjelaskan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, dan menganalisis manfaat dari PNPM Mandiri bagi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Informan diambil secara purposif, antara lain: perangkat desa, OMS (Organisasi Masyarakat Setempat) PNPM Mandiri, fasilitator PNPM Mandiri, tokoh masyarakat, dan masyarakat Kampung Totokaton. Penelitian ini dilakukan di Kampung Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Analisa data dilakukan dengan menggunakan model interaktif Milles dan Huberman, yaitu: melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama, masyarakat Kampung Totokaton relatif mengetahui pelaksanaan PNPM Mandiri di Kampung Totokaton mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi PNPM Mandiri. Kedua, partisipasi masyarakat Kampung Totokaton juga tinggi dilihat dari peranserta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan PNPM Mandiri ini. Ketiga, manfaat PNPM Mandiri ini telah sesuai dengan apa yang diharapakan masyarakat Kampung Totokatan. Yaitu perbaikan sarana dan prasarana kampung, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dan mewarisakan stimulant berupa modal sosial untuk pembangunan masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial, budaya dan kemandirian di Kampung Totokaton
Kata kunci: manfaat, PNPM Mandiri, masyarakat, partisipasi.
ABSTRACT
This study aims to explain the public's knowledge of the National Program for Community Empowerment (PNPM Mandiri), their participation in its implementation, and to analyze the benefits of PNPM Mandiri for the community. The method used in this study is a qualitative research method. Data collection techniques used was observation, interview, and literature study. Informants are purposively taken, such as; village officials, Local Public Organizations PNPM Mandiri, PNPM facilitators, community leaders, and people of Totokaton. This research was conducted in Totokaton village, District Punggur, Central Lampung regency. Data analysis was done by using an interactive model of Miles and Huberman through data reduction, data presentation, and conclusions drawing.
The results of the research show that; First, the people of Totokaton Village relatively know the implementation of PNPM Mandiri ranging from planning, implementation and evaluation of PNPM Mandiri. Second, public participation is also high. It can be seen from their participation in the planning, implementation, and supervision of this PNPM Mandiri. Third, the benefit of this PNPM Mandiri is in accordance of Totokaton people; improving village infrastructure, enhancing community participation in the implementation of village development, and bequeathing stimulants as a social capital for the development of the growing community in accordance with the potential of social, cultural, and independence in Totokaton village.
Keywords: benefit, PNPM Mandiri, community, participation0816011048 Yan Kurniawanyankurniavvan@gmail.com2015-04-06T04:40:55Z2015-09-09T06:51:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5038This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50382015-04-06T04:40:55ZRESPON SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
LEARNING BY DOING DI SEKOLAH ISLAM TERPADUPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan respon siswa terhadap proses
pembelajaran Learning by Doing di SMP Islam Terpadu Fitrah Insani Bandar
Lampung yang memfokuskan penelitian tentang pembelajaran yang disertai
dengan salah satu metode permainan dalam Learning by Doing yaitu bola
melingkar. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Teknik
analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memberikan respon
positif terhadap proses pembelajaran Learning by Doing bola melingkar yang
dilaksanakan di kelasnya. Learning by Doing menjadikan siswa lebih aktif dan
lebih cepat menghapal materi yang disampaikan guru mereka. Konsep
pembelajaran bola melingkar dilaksanakan di akhir jam pelajaran dan menjadi
penutup dari pelaksanaan proses pembelajaran. Alasan diterapkannya permainan
bola melingkar tersebut untuk memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan untuk
mengatasi kebosanan siswa terkait materi yang disampaikan. Hambatan dalam
pelaksanaan Learning by Doing bola melingkar yaitu kurangnya guru secara
kualitas yang mampu untuk menerapkan model pembelajaran Learning by Doing
tersebut, serta terkendalanya waktu dalam pelaksanaan Learning by Doing yang
membutuhkan waktu relatif panjang untuk menjelaskan materi dan praktik
permainan kepada siswa.
This research explains the students’ response toward Learning by Doing process
in Integrated Islamic School Fitrah Insani. This research focuses on learning
process which applies circular ball method. This method is one of game methods
of Learning by Doing. This research is a qualitative type. This type of research
utilizes observation and depth interviews as data research method. Researcher
analyzes the data by means of data reduction, data presentation, and then draws
the conclusion. This study showed that student responded positively to the circular
ball method. Learning by Doing stimulates student for being more active still they
memorize the lesson more rapidly. Circular ball is held in the final session of the
lesson. It puts an end to all sessions of the learning process. Circular ball
facilitates student become more active. Moreover this method conquers student’s
boredom related to the lesson. The obstacle of this process implementation is the
lack of teachers’ quality. Furthermore this learning model requires a relatively
long time to explain the material and practice of the game to the students.Rahayu Susmisusmiayu9@gmail.com2015-02-12T03:06:39Z2015-02-12T03:06:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7072This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70722015-02-12T03:06:39ZIMAGE DAN MOTIVASI PEREMPUAN
MENJADI SPG (Sales Promotion Girl) Di Kota Bandar LampungPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji image dan motivasi perempuan yang memilih bekerja sebagai SPG di Kota Bandar Lampung. Pekerjaan perempuan sebagai SPG (Sales Perempuan Girl) selama ini yang sering diasumsikan negatif oleh masyarakat luas. Hal ini dikarenakan sifat pekerjaan yang ingin merebut hati calon pembeli, ini juga terlihat dari cara berpakaian SPG (Sales Perempuan Girl) yang terkadang cenderung dinilai negatif oleh masarakat. Namun bekerja sebagai SPG (Sales Perempuan Girl) masih merupakan pilihan bagi para perempuan muda belia pada zaman ini. Berbagai image dan motivasi menjelaskan kenapa hal ini terjadi. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan. Informan dipilih secara sengaja (purposive). Analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data (display), dan tahap kesimpulan (verifikasi). Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandar Lampung khusunya di pusat keramaian yang umumnya terdapat SPG. Adapun hasil penelitian ini bahwa motivasi perempuan yang memilih bekerja sebagai SPG antara lain faktor uang, sebagai batu loncatan, mencari pengalaman dan hanya sebagai pekerjaan sementara, menjadi SPG bukanlah tujuan akhir dan cita-cita mereka. Image yang melekat kepada mereka cenderung negatif karena pakaiannya ketika berprofesi sebagai SPG terkadang terbawa dikehidupannya sehari-hari.
Kata kunci : motivasi, image, perempuan, SPG (Sales Perempuan Girl)0856011015 Hendi Prayogie_mail.hendi@yahoo.com2015-01-23T02:50:39Z2015-01-23T02:50:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6450This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64502015-01-23T02:50:39ZSTRATEGI DAN KENDALA WIRAUSAHA BURUNG BERKICAU
Studi Pada Komunitas Penggemar Burung Berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS)di Kota Bandar LampungABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis strategi dan kendala
burung berkicau wirausaha burung berkicau. Studi pada penggemar dan pedagang
komunitas ALS di bandar lampung. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan
informasi kepada penggemar dan pedagang komunitas ALS burung berkicau.
Penelitian ini yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode kualitatif dengan 5 orang informan. Data yang dikumpulkan dengan
menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggemar dan
pedagang komunitas Anak Lintas Sumatra (ALS) burung berkicau melakukan
stategi menjalin komunikasi dengan orang lain, berani berinvestasi, fokus dalam
usahanya, promosi, memilih tempat yang sratagei. Kendala yang dihadapi tidak
terjadinya penjualan, biaya awal yang tinggi, kurangnya ketrampilan. Wirausaha
penggemar dan pedagang dalam komunitas burung berkicau adalah kemampuan
untuk berdiri sendiri, nerdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber peningkatan
kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat
mental dan jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai
mengetahui dan berpengalaman untuk mengacu kreatifitas.
Kata Kunci : Strategi, Kendala, , Wirausaha
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine and analyze strategies and constraints
entrepreneurial birds chirping birds chirping. Studies on fans and merchants in the
city lampung ALS community. The benefits of this research are as material
information to enthusiasts and traders birds chirping ALS community. This
research was conducted is a descriptive study using qualitative methods to 5
informants. Data were collected by using in-depth interviews, observation and
documentation. The data analysis technique used is data reduction, data
presentation and conclusion. The results of this study can be concluded that the
ALS community of enthusiasts and traders songbird perform entrepreneurial
strategies and constraints.
Keywords: strategy, constraints, Community, Entrepreneurship, Birds chirp1016011021 Sakinainaajh43@yahoo.com2015-01-23T02:48:21Z2015-01-23T02:48:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6448This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64482015-01-23T02:48:21ZCARA PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN DI PANTI ASUHAN
(Studi di Panti Asuhan AL-Muttaqin Kecamatan Muaradua
Kabupaten OKU Selatan)ABSTRAK
CARA PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN DI PANTI ASUHAN
(Studi di Panti Asuhan AL-Muttaqin Kecamatan Muaradua
Kabupaten OKU Selatan)
Oleh
YESY AFRIANTI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembentukan kemandirian dan perilaku mandiri anak di Panti Asuhan Al-Muttaqin Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara pembentukan perilaku mandiri anak menurut Bimo Walgito. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pembentukan kemandirian di Panti Asuhan Al-Muttaqin memiliki tiga cara pembentukan perilaku kemandirian. Pertama, pembentukan perilaku kemandirian dengan kondisioning atau kebiasaan yaitu pengasuh membiasakan anak-anak agar dapat melakukan rutinitasnya seperti terbiasa bangun pagi, membersihkan tempat tidur, shalat, membantu menyiapkan makanan dan mematuhi tata tertib. Kedua, pembentukan perilaku kemandirian dengan cara memberi pengertian (insight) yaitu anak-anak diberikan pengertian untuk membentuk mereka menjadi mandiri. Ketiga, pembentukan perilaku kemandirian dengan menggunakan model atau contoh yaitu memberikan contoh terhadap anak-anak agar mereka dapat meniru atau mencontoh kebiasaan baik pengasuhnya. Dari cara penanaman kemandirian maka terlihat perilaku mandiri anak seperti adanya rasa tanggung jawab, mampu mengambil keputusan sendiri, mampu mengerjakan tugas rutinitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain
Kata kunci : cara, pembentukan, kemandirian
ABSTRAK
CARA PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN DI PANTI ASUHAN
(Studi di Panti Asuhan AL-Muttaqin Kecamatan Muaradua
Kabupaten OKU Selatan)
Oleh
YESY AFRIANTI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembentukan kemandirian dan perilaku mandiri anak di Panti Asuhan Al-Muttaqin Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara pembentukan perilaku mandiri anak menurut Bimo Walgito. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pembentukan kemandirian di Panti Asuhan Al-Muttaqin memiliki tiga cara pembentukan perilaku kemandirian. Pertama, pembentukan perilaku kemandirian dengan kondisioning atau kebiasaan yaitu pengasuh membiasakan anak-anak agar dapat melakukan rutinitasnya seperti terbiasa bangun pagi, membersihkan tempat tidur, shalat, membantu menyiapkan makanan dan mematuhi tata tertib. Kedua, pembentukan perilaku kemandirian dengan cara memberi pengertian (insight) yaitu anak-anak diberikan pengertian untuk membentuk mereka menjadi mandiri. Ketiga, pembentukan perilaku kemandirian dengan menggunakan model atau contoh yaitu memberikan contoh terhadap anak-anak agar mereka dapat meniru atau mencontoh kebiasaan baik pengasuhnya. Dari cara penanaman kemandirian maka terlihat perilaku mandiri anak seperti adanya rasa tanggung jawab, mampu mengambil keputusan sendiri, mampu mengerjakan tugas rutinitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain
Kata kunci : cara, pembentukan, kemandirian1016011024 Yesy Afriantiyesyafrianti@ymail.com2015-01-22T03:56:00Z2015-01-22T03:56:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6402This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64022015-01-22T03:56:00ZPERSEPSI MAHASISWA TENTANG ISU ISLAM RADIKAL
(Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung)ABSTRAK Bahasa Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, dan menjelaskan persepsi mahasiswa tentang isu Islam radikal. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa FISIP Universitas Lampung dimana mahasiswa FISIP mempelajari ilmu sosial dan politik dan juga mahasiswa FISIP yang berfikir kritis dan idealis. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 4 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan riset lapangan, observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa persepsi mahasiswa yang terkait dengan pemahaman isu Islam radikal dapat dikatakan hampir seragam, terdapat kesamaan pandangan dan sikap terkait dengan isu tersebut. Keempat informan yang mengungkapkan bahwa isu Islam radikal selalu identikkan dengan teroris atau penggunaan kekerasan (garis keras) dalam penerapan beberapa kaidah keagamaan. Dalam aspek ini, media massa turut ambil bagian dalam menciptakan isu Islam radikal terkait dengan teroris.
Kata kunci : persepsi, islam radikal
ABSTRACT Bahasa Inggris
This research’s goal is to determine, describe, and explain the studens perceptions about the issue of radical islam. This research conducted on students of FISIP University of Lampung where students of FISIP University of Lampung studies social and political science and also students of FISIP University of Lampung the critical thinking and idealis. This type of research is descriptive qualitative approach. Total of informants in this research were 4 people. Data collection techniques in this research is used field research , field observation, interview, and literature. The data analysis in this research is used data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the research results, it is known that student perceptions related to imderstanding the issue of radical islamic can be common views and attitudes related to this issue. The fourth informant who revealed that the issue of radical islam has always synonymous with terrorism or the use of violence ( hard line ) in the application of some religious rules. In this aspect, the mass media took part in creating radical Islam issue related to terrorist.
Keywords: perception, radical islam0746011025 Guntur Wira YudhaGuntur.31@gmail.com2015-01-16T03:48:21Z2015-01-16T03:48:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6364This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63642015-01-16T03:48:21ZRitual Tabuh Rah dan Judi Tajen
(Studi Pada Masyarakat Etnis Bali di Desa Restu Rahayu Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur)ABSTRAK
Tabuh rah merupakan ritual suci umat Hindu yang dilaksanakan dengan cara
perang satha, dimana dua ayam diadu sampai salah satu mengeluarkan darah dan
darahnya jatuh ke tanah (pertiwi). Tajen merupakan aktifitas sabung ayam
(mengadu ayam) namun tidak mengandung unsur keagamaan. Tujuan dari
penelitian ini adalah (1) menjelaskan makna ritual tabuh rah dan judi tajen, (2)
menganalisis proses pelaksanaan kegiatan tabuh rah dan judi tajen di Desa Restu
Rahayu, Kecamatan Raman Utara Lampung Timur.
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Metode mengumpulkan
data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Informan ditentukan secara purposive dan yang diwawancarai adalah
sebanyak delapan orang (tiga orang sebagai pemangku adat dan lima orang
sebagai pemain judi tajen) yang tinggal di Desa Restu Rahayu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun tabuh rah dan tajen memiliki
cara pelaksanaan yang sama, namun sebenarnya tabuh rah dan tajen merupakan
dua aktifitas yang berbeda. Tabuh rah bagi masyarakat Desa Restu Rahayu
dipandang sebagai ritual pemberian segehan kepada bhuta kala agar tidak
mengganggu kehidupan manusia, sedangkan tajen lebih kepada perjudian dan
merupakan perbuatan yang berdosa. Judi tajen dapat terjadi akibat dari ritual
tabuh rah yang diselewengkan. Agar tabuh rah tidak lagi diselewengkan menjadi
judi tajen, maka di Desa Restu Rahayu tabuh rah tidak lagi menggunakan ayam,
tetapi digantikan dengan telur atau kelapa.
Kata Kunci: Tabuh Rah, Tajen, Sabung Ayam, Etnis Bali, Segehan, Bhuta
Kala.
ABTRACT
Tabuh rah (set two cocks in a fight) be hindu people holy ritual the execution is
carried out by war satha, where two chickens fight until one of them take outside
blood and the blood down to the ground (bation). Tajen be cock fight activities (
chicken fight) but doesn't contain religious element. Aim from this watchfulness (1)
explains ritual meaning tabuh rah and gamble tajen, (2) analyze activity execution
process tabuh rah and gamble tajen exist in village Restu Rahayu, district Raman
Utara Lampung Timur.
This watchfulness is carried out with approach qualitative. Method gathers data is
done with interview technique, observation, and documentation. Data analysis is
done by data rediction, data presentation, and conclusion withdrawal. Informant is
determined according to purposive and interviewed as much as eight person (three
person as pemang customs and five person as gambler tajen) that village Restu
Rahayu.
This watchfulness result shows that although tabuh rah and tajen has execution
manner same, but actually tabuh rah and tajen be two activities differ. Tabuh rah for
blessing village society rahayu looked at as ritual gift segehan to bhuta kala so that
doesn't disturb human life, while tajen more to gambling and be that deed. Gamble
tajen result ritual tabuh rah that misappropriated. So that tabuh rah not again
misappropriated to be gamble tajen, so at blessing village rahayu tabuh rah not again
use chicken, but replaced with egg or coconut.
Keyword: Tabuh Rah, Tajen, Cock Fight, Balinese Ethnic, Segehan, Bhuta Kala.1016011079 Widi Emyliawidi_emy@yahoo.co.id2014-12-30T02:08:59Z2014-12-30T02:08:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6231This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62312014-12-30T02:08:59ZANALISIS TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP ALAT KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014
(Studi kasus pada alat kampanye luar ruang calon legislatif di Kota Bandar Lampung)
Abstrak Bahasa Indonesia : ANALISIS TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP ALAT KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014
(Studi kasus pada alat kampanye luar ruang caleg di Kota Bandar lampung)
Abstract Bahasa Inggris : RESPONSE ANALYSIS OF COMMUNITY CAMPAIGN TOOL CANDIDATE FOR LEGISLATIVE 2014
(Case Study on the appliance outdoor campaign in the city of Bandar Lampung candidates)
0916011032 Dirga SetiawanDirgasetiawan17@yahoo.co.id2014-12-29T03:49:30Z2014-12-29T03:49:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6163This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61632014-12-29T03:49:30Z
MODEL PENANGANAN KONFLIK AGAMA
(Studi Kasus Konflik Implementasi Penerbitan Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gereja Gerakan Pentakosta Anugrah
Kedaton Bandar Lampung)
ABSTRAK
MODEL PENANGANAN KONFLIK AGAMA
(Studi Kasus Konflik Implementasi Penerbitan Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gereja Gerakan Pentakosta Anugrah
Kedaton Bandar Lampung)
Oleh
FANNY PANGARIBUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model penanganan konflik yang dilakukan pihak Gereja Gerakan Pentakosta Anugrah dalam proses mendapatkan surat izin mendirikan Bangunan (IMB). Penelitian ini bersifat kualitatif. Data primer doperoleh melalui wawancara dan observasi dengan pihak gereja, masyarakat dan anggota FKUB. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui pihak pemerintah yang berwenang menangani proses IMB dan studi kepustakaan atau literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya berbagai macam konflik sosial yang terjadi pada proses penerbitan IMB, yaitu: (1) pihak kelurahan yang mempersulit IMB, (2) penolakan yang dilakukan tokoh masyarakat yang memiliki perbedaan keyakinan dengan pihak gereja, dan (3) kepentingan politik yang dilakukan oleh pihak pemerintah. Model penanganan konflik yang telah dilakukan sesuai dengan masalah yang terjadi adalah: (1) Akomodasi, pihak gereja berupaya meminta kewajiban untuk menyediakan tempat ibadah kepada pihak lain yang tidak menyetujui, (2) Sharing, pihak gereja melakukan beberapa pendekatan kepada masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah dengan menyampaikan segala keinginan dan harapan agar tidak terjadi konflik yang meluas dan surat IMB dapat terealisasi (3) Kompromi, hal ini dilakukan dengan semua pihak terkait konflik agar dapat menyelesaikan konflik dengan solusi yang tepat (4) Konsiliasi, pihak gereja melakukan model penanganan ini kepada pihak tokoh masyarakat dan pihak pemerintah. Melakukan usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak terkait sehingga tercapai persetujuan bersama. Dan ada juga medel penanganan konflik yang dilakukan, yaitu: (5) Mediasi, (6) Intergrasi, (7) Konsiliasi.
_______________________________
Kata Kunci: Konflik, Model Penanganan Konflik
ABSTRACT
RELIGIOUS CONFLICT MANAGEMENT MODEL
(Conflict Case Study Implementation Issuance of Building
Permit (IMB) Grace Church Pentecostal Movement
Kedaton Bandar Lampung)
by
FANNY PANGARIBUAN
This study aims to determine the model of conflict resolution that made the Pentecostal Movement Church of Grace in the process of obtaining a building permit (IMB). This research is qualitative. The primary data obtained through interviews and observations with the church, the community and members of FKUB. While secondary data obtained through government authorities handle the IMB and literature studies or literature. The results of this study show a wide range of social conflicts that occur in the process of building permit issuance, namely: (1) the villages that make IMB, (2) the refusal to public figures who have different beliefs with the church, and (3) political interests carried out by the government. Model of conflict resolution that has been done in accordance with the problems that occur are: (1) property, the church attempted to secure an obligation to provide a place of worship to others who do not agree, (2) Sharing, the church did several approaches to the public, community leaders and government to deliver all the desires and expectations in order to avoid widespread conflict and IMB can be realized (3) compromise, this is done by all parties concerned the conflict in order to resolve the conflict with the right solution (4) Conciliation, the church doing this handling model to the community leaders and the government. Make an effort to reconcile the desire of the parties in order to reach mutual agreement. And there is also medel conflict handling is done, namely: (5) Mediation, (6) Integration, (7) Conciliation.
_______________________________
Keywords: Conflict, Conflict, Conflict Management Model.
1016011007 Fanny PangaibuanFanypangaribuan@yahoo.com2014-12-23T01:51:40Z2014-12-23T03:00:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6017This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60172014-12-23T01:51:40ZKonflik Pembebasan Tanah Dalam Proyek Pembangunan Jalan Lintas Pantai Timur Sumatera (Studi kasus konflik pembebasan tanah milik warga Desa Jepara Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur)KONFLIK PEMBEBASAN TANAH DALAM PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINTAS PANTAI TIMUR SUMATERA(Studi Kasus Konflik Pembebasan Tanah Milik Warga Desa Jepara Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur)
Pembangunan infrastruktur jalan merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi pemerintah guna memacu pertumbuhan ekonomi disetiap wilayah yang ada di Indonesia. Hal tersebut karena jalur transportasi darat paling banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana melakukan perpindahan barang dan jasa. Infrastruktur jalan di Provinsi Lampung seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah karena masih banyak jalan yang berada dalam kondisi cukup memprihatinkan. Salah satunya adalah Jalan Lintas Pantai Timur Sumatera yang melewati Desa Jepara. Jalan tersebut hingga tahun 2014 masih terkendala masalah pembebasan tanah. Akibatnya proyek pembangunan sempat terhenti sejak 2005-2014. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kronologi konflik, faktor penyebab warga menolak membebaskan tanah, dampak konflik terhadap jalinan hubungan sosial warga serta mengetahui bagaimana resolusi konflik pembebasan tanah. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian yang diperoleh : 1) kronologi konflik dibagi kedalam tiga periode yaitu antara tahun 2005-2008, 2008-2013 dan 2013-2014. 2) penyebab warga menolak mem¬be¬baskan tanahnya adalah karena kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan warga. Kebijakan tersebut menyangkut tiga hal yaitu kebijakan ganti rugi tanah, ganti rugi tanam tumbuh dan bangunan serta kebijakan tentang transparansi ganti rugi. 3) Dampak dari konflik pembebasan tanah terdiri dari dampak yang bersifat positif dan negatif baik yang langsung dan tidak langsung. Antara sesama warga dan dengan warga desa tetangga terlibat konflik sosial. 4) resolusi konflik adalah melalui jalan arbitrasi dengan bantuan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).
Kata kunci : Konflik, Desa Jepara, Pembebasan Tanah, Jalan Lintas Pantai Timur
Sumatera
LAND ACQUISITION CONFLICT UPON THE PROJECT OF SUMATRA EASTCOAST ROAD CONSTRUCTION(Case Study on the Conflict of Land Acquisition of Local Residents of Way Jepara Village at Way Jepara District, East Lampung)
Road construction as part of infrastructure development is one of pre-requisite for government in stimulating economic development in every region in Indonesia. It becomes necessary since ground transportation is the most favorable way in good and service distribution. Road infrastructure in Lampung Province deserves more attention from government because many of it are still in poor condition. One of it is Sumatra Eastcoast Road that passes Way Jepara Village. Until 2014, the road construction are still constrained by land acquisition issue. This causes construc¬tion delay since 2005 to 2014. The objectives of this research are to understand the reason upon society rejection toward land acquisition, impact of the conflict toward community’s social relation, and the resolution of the conflict. The research will used quaitative research method with case study approach. The result of the research are: 1) chronology of conflict is divided into 3 periods, i.e., between 2005-2008, 2008-2013 and 2013-2014. 2) society rejects the acquisition because they believe that government policies will harm them. The policies are about land compensation, crops and building compensation, and accountability of the compensation process. 3) The impacts of the conflict are positive and negative impact that affect directly and indirectly, e.g., internal conflict between the society of the village with the society of the neighbor village. 4) the conflict resolution is through arbitration assisted by Ombudsman of Republic of Indonesia.
Keywords: Conflict, Jepara Village, Land Acquisition, Sumatra Eastcoast Road
1116011013 Anton Prastyo WijayaAntonprastyowijaya@yahoo.com2014-12-22T03:19:04Z2014-12-22T03:19:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5931This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59312014-12-22T03:19:04ZSTRATEGI BERTAHAN HIDUP RUMAHTANGGA NELAYAN MISKIN DI KELURAHAN SUKARAJA, KECAMATAN BUMI WARAS, BANDAR LAMPUNG
STRATEGI BERTAHAN HIDUP RUMAHTANGGA NELAYAN MISKIN DI KELURAHAN SUKARAJA, KECAMATAN BUMI WARAS, BANDAR LAMPUNG
Oleh
Arini Nur Hidayati
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan strategi bertahan hidup rumahtangga nelayan miskin. Penelitian ini dilakukan pada rumahtangga nelayan miskin yang bermukim di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung dimana masyarakatnya memanfaatkan sumberdaya alam yang berada di Teluk Lampung sebagai sumber utama matapencaharian mereka.Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 81 rumahtangga nelayan miskin. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan cara analisis tabel frekuensi melalui program pengolahan data statistik, yaitu SPSS. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa strategi bertahan hidup yang digunakan oleh rumahtangga nelayan di Kelurahan Sukaraja dalam menghadapi kemiskinan adalah diversifikasi pekerjaan, membangun/mengembangkan jaringan sosial, berhutang dan menekan pengeluaran.
Kata kunci: kemiskinan, nelayan, strategi bertahan hidup, Teluk Lampung
HOUSEHOLD SURVIVAL STRATEGY OF POOR FISHERMEN IN SUKARAJA VILLAGE, BUMI WARAS DISTRICT, BANDAR LAMPUNG
by
Arini Nur Hidayati
Abstrack
This research’s goal is to identify and explain the survival strategies of poor fishermen households. This research did for the households of poor fishermen who stayed in Sukaraja Village, Bumi Waras District, Bandar Lampung where the society used natural resources located in Teluk Lampung as the main source of their livelihood. This type of research is descriptive quantitative approach. The sample of research totaled 81 poor fishermen households. Data collection techniques in this research is used questionnaires, interviews, observation, and documentation, while the data analysis was done by analysis of frequency tables through processing programs of the statistical data, that called SPSS. Based on the research results, it is known that the survival strategies used by fishermen’s households in the Sukaraja village to face the poverty is employment diversification, build / develop sosial networks, debt and reduce costs.
Keywords: poverty, fishermen, survival strategies, Teluk Lampung
1016011003 Arini Nur Hidayatiarini_nurhidayati@yahoo.com2014-12-15T04:41:09Z2014-12-15T04:41:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5788This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57882014-12-15T04:41:09ZSANKSI SOSIAL TERHADAP REMAJA PELAKU TINDAK KRIMINAL PENCURIANABSTRAK BAHASA INDONESIA
Dalam kehidupan masyarakat, tindakan manusia senantiasa diatur dan dibatasi oleh berbagai norma sosial. Tujuannya adalah agar setiap tindakan manusia tidak saling bertentangan dan tidak merugikan pihak lain, sebagaimana telah digariskan dalam norma-norma sosial yang telah disepakati bersama. Norma-norma sosial berfungsi sebagai pengendali setiap kelakuan manusia dalam kehidupan masyarakat yang lazimnya disebut pengawasan sosial. Pengawasan sosial dapat berfungsi sebagai pengganti hukum pidana, seperti yang terjadi di Desa Lebuh Dalem Kecamatan Menggala Timur Tulang Bawang. Di Desa tersebut suatu tindak kriminal pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja biasanya akan diberikan suatu sanksi yaitu sanksi sosial.
Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sanksi sosial apa saja yang diberikan oleh masyarakat terhadap remaja yang melakukan tindak kriminal pencurian, untuk mengetahui bagaimana proses sanksi sosial tersebut diberikan, dan bagaimana dampak dari sanksi-sanksi sosial yang diberikan kepada remaja pelaku tindak kriminal pencurian di Desa Lebuh Dalem Kecamatan Menggala Timur Tulang Bawang. Tipe penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan teknik acak terlapis (Stratified Random Sampling). dengan jumlah responden sebanyak 70 (tujuh puluh) orang. Teknik pengumpulan data menggunakan keusioner, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada beberapa sanksi sosial yang diberikan oleh masyarakat Desa Lebuh Dalem kepada remaja pelaku tindak kriminal pencurian antara lain yaitu, teguran, cemoohan, sidang di balai Kampung (pepung), denda serta pengucilan oleh masyarakat. Proses dari pemberian sanksi-sanksi sosial tersebut biasanya ditentukan melalui sidang di balai Kampung (pepung) dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang ada di Desa Lebuh Dalem serta keluarga dari remaja pelaku pencurian tersebut. Adapun dampak dari pemberian sanksi-sanksi sosial oleh masyarakat kepada remaja pelaku pencurian dapat ditarik kesimpulan bahwa sanksi sosial memang belum sepenuhnya menghapuskan angka pencurian di kalangan remaja Desa Lebuh Dalem Kecamatan Menggala Timur namun sanksi sosial mampu menekan angka pencurian dikalangan remaja, hal ini dapat dilihat dari tidak ada remaja pelaku tindak pencurian yang kembali tertangkap setelah diberikan sanksi tersebut. Dengan demikian sanksi sosial yang yang diberikan masyarakat kepada remaja pelaku pencurian sudah mampu menekan angka pencurian dikalangan remaja itu sendiri.
Kata Kunci : Sanksi Sosial, Remaja, Tindak Kriminal Pencurian
ABSTRACT BAHASA INGGRIS
In society life, action of human being is ever arranged and limited by various social norm. Its target is to be each every action of human being do not each other interfere in and harmless of other party, as have been marked with lines in social norm which have been agreed on with. Social norm function as controller of each every deportment of human being in society life which is as a rule referred as by a social observation. Social observation can do duty off the criminal law, is such as those which happened in Lebuh Dalem Countryside of Menggala Timur Subdistrict of Tulang Bawang. In the Countryside a acting criminal theft conducted by a adolescent usually will be given by sanction that is social sanction.
Hence this research aim to to know the social sanction any kind of given by society to adolescent conducting to act the kriminal theft, to know how the social sanction process given, and how impact from social sanction which is passed to adolescent of perpetrator act the kriminal theft in Lebuh Dalem Countryside of Menggala Timur Subdistrict of Tulang Bawang. this Research type represent the descriptive research, with the quantitative approach. In this research sum up the sampel determined by using endued random technique ( Stratified Random Sampling). with the responder amount as much 70 ( seventy) people. Technique of data collecting use the keusioner, interview and documentation.
Result of this research is show that there is some social sanction given by Countryside society Lebuh Dalem to adolescent of perpetrator act the criminal theft for example that is, exhortation, gibing, conference in Kampong hall (pepung), fine and also excommunication by society. Process from the social sanction gift is usually determined by passing conference in Kampong hall (pepung) by attending figure of exist in Lebuh Dalem Countryside and also family from adolescent of the theft perpetrator. As for impact from social sanction gift by society to adolescent of theft perpetrator can be pulled by conclusion that social sanction it is true not yet full abolish the theft number of among adolescent of countryside Lebuh Dalem of Menggala Timur of Subdistrict but social sanction able to depress the theft number of among adolescent, this matter is visible from there no adolescent of perpetrator act the theft which return caught by after given by a the sanction. Thereby social sanction which given by society to adolescent of theft perpetrator have able to depress the theft number of among adolescent of itself.
Keyword : Social Sanction, Adolescent, Act the Criminal Theft.1016011042 EKA SABTILAS JUNTA LANDA SARIdesiaryani841@gmail.com2014-10-31T06:29:07Z2014-10-31T06:29:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5032This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50322014-10-31T06:29:07ZHubungan Antara Motivasi Menjadi Anggota Koperasi Dengan Keaktifan Berorganisasi Dalam Koperasi Mahasiswa”ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MAHASISWA MENJADI ANGGOTA KOPERASI DENGAN KEAKTIFAN BERORGANISASI DALAM KOPERASI MAHASISWA
(Studi Pada Anggota Organisasi Dalam Koperasi Mahasiswa
Universitas Lampung)
Oleh
Desti Wulandari
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja motivasi mahasiswa menjadi anggota Koperasi Mahasiswa dan untuk mengetahui adakah hubungan motivasi mahasiswa dengan keaktifan berorganisasi dalam Koperasi Mahasiswa.Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 61 mahasiswa sebagai anggota Koperasi Mahasiswa Unila. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi product moment dan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pengujian hipotesis secara korelasi karena nilai r hitung sebesar 0,49 dan bernilai positif. Nilai koefesien korelasi anatara hubungan motivasi anggota dengan keaktifan berorganisasi sebesar: r ≤ +1 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif anatara hubungan motivasi anggota dengan keaktifan berorganisasi. Sesuai dengan perumusan hipotesis, Karena nilai t-hitung ( 4,33 ) > t-tabel (2,39238) dengan taraf signifikan 99%, maka koefisien korelasinya signifikan yang berarti hipotesis diterima. Berarti Ho ditolak dan Hi diterima yaitu Terdapat hubungan anatara Motivasi mahasiswa menjadi anggota koperasi dengan keaktifan berorganisasi. Hasil penelitian diperoleh pada uji χ2 – Chi-squar untuk p-value (0,006) < α (0,01). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi berhubungan signifikan dengan keaktifan berorganisasi dapat diterima.
Kata kunci : Motivasi, Keaktifan, Organisasi, Koperasi
ABSTRACT
Relationship Betwen A Student’s Motivation And
Organizing Activity At Student’s Cooperation
(Research for organization’s member in Lampung University student’s cooperation)
By
Desti Wulandari
This research is purpose for explained what a motivation of student about being a member of student’s cooperation and to know about relationship betwen a student’s motivation and organizing activity at student’s cooperation. The research’s type who used in this research is quantitative. Sample of this research is amount to 61 student as a member of Unila student’s cooperation. Data collection techniques in this research is using questionnaires and interviews. Hypothesis testing using correlation test of product moment and chi square test based of the research result, known that hypothesis testing correlation because the value of rcount in the amount of 0,49 and had a positive value. The value of the correlation coefficient between relationship of the member's motivation with the organizing activity in amount to r < +1 therefore could be concluded that there is a positive correlation beetwen relationship of the member's motivation with the organizing activity. According to the formulation of hypothesis, because the value of tcount (4,33) > t-list (2,39238) with a significant level of 99%, accordingly significant correlation coefficient means hypothesis is accepted. Means Ho rejected and Hi accepted that there is a relationship between student motivation become members of the cooperation with the organizing activity. The value of the reasearch obtained at χ2 – Chi-squar test for p-value (0,006) < α (0,01). Thus the hypothesis stated that motivation related significantly to organizing activity could accepted.
Key word : Motivation, Activity, Organizations, Cooperation1016011091 Desti Wulandaridesti.wd@gmail.com2014-10-31T04:21:11Z2014-10-31T04:21:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5033This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/50332014-10-31T04:21:11ZRESPON SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
LEARNING BY DOING DI SEKOLAH ISLAM TERPADUPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan respon siswa terhadap proses
pembelajaran Learning by Doing di SMP Islam Terpadu Fitrah Insani Bandar
Lampung yang memfokuskan penelitian tentang pembelajaran yang disertai
dengan salah satu metode permainan dalam Learning by Doing yaitu bola
melingkar. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Teknik
analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memberikan respon
positif terhadap proses pembelajaran Learning by Doing bola melingkar yang
dilaksanakan di kelasnya. Learning by Doing menjadikan siswa lebih aktif dan
lebih cepat menghapal materi yang disampaikan guru mereka. Konsep
pembelajaran bola melingkar dilaksanakan di akhir jam pelajaran dan menjadi
penutup dari pelaksanaan proses pembelajaran. Alasan diterapkannya permainan
bola melingkar tersebut untuk memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan untuk
mengatasi kebosanan siswa terkait materi yang disampaikan. Hambatan dalam
pelaksanaan Learning by Doing bola melingkar yaitu kurangnya guru secara
kualitas yang mampu untuk menerapkan model pembelajaran Learning by Doing
tersebut, serta terkendalanya waktu dalam pelaksanaan Learning by Doing yang
membutuhkan waktu relatif panjang untuk menjelaskan materi dan praktik
permainan kepada siswa.1016011073 Susmi Rahayususmiayu9@gmail.com2014-10-23T04:46:18Z2014-10-23T07:44:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4583This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45832014-10-23T04:46:18ZUPAYA KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polsek Way Jepara Kabupaten Lampung Timur)
ABSTRAK
Negara Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang selalu bergelut dengan masalah keamanan dan pembangunan dalam usahanya untuk mencapai tujuan nasional yaitu kesejahteraan, keadilan serta kemakmuran yang merata, dan berkeprikemanusiaan disertai keamanan, ketertiban masyarakat (KAMTIBMAS) yang merupakan syarat mutlak bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu agar pembangunan nasional dapat berjalan aman, tertib, dan lancar maka dibutuhkan ketahanan nasional.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menekan angka kejahatan tindak pidana curanmor di wilayah hukum Polsek Way Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menggunakan metode observasi, sumber pustaka dan studi dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa semua upaya yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian mempu menekan angka kejahatan tindak pidana curanmor roda dua dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk lebih waspada akan kejahatan tindak pidana curanmor yang marak terjadi di wilayah hukum Polsek Way Jepara.
Kata kunci : Curanmor, Kejahatan, Kepolisian.
ABSTRACT
Indonesia is a developing country struggling with development and security problems in its nation objectives to realize welfare, justice, evenly distributed wealth, humanity, and social order is one of absolute requirements for the national development. In order national development to run smoothly, securely, and orderly, it needs national endurance.
The objective of this research was to find out efforts conducted by police to reduce motorbike theft crimes in legal area of Way Jepara local police. This was a qualitative research. Data were collected with observation, literary study and documentation.
The results showed that all efforts had been conducted by local police were able to reduce motor bike theft crimes and providing knowledge to public to be more watchful of motor bike theft crimes often occurred in legal area of Way Jepara local police.
Keywords : motor bike theft, crime, police
1016011009 HEPPY SURLAINIzakki.kancil@gmail.com2014-10-22T07:29:59Z2014-10-22T07:29:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4525This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45252014-10-22T07:29:59ZPotensi Tindak Pidana Penipuan Melalui Media Jejaring SosialABSTRACT
POTENTIAL FRAUD CRIME THROUGH SOCIAL MEDIA NETWORK
(Smartphone User Study On Students at the University of Lampung)
BY
BASKARA ABRIYANTO
This study aims to determine the potential for criminal fraud through social media on student views of smartphone users own a smartphone and a boost to digital divide happens. The research approach used in this study is a qualitative approach to data collection methods were performed with observation and in-depth interviews. Technical analysis is done by means of data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study show that smartphone ownership is not only based on the communication needs, but also to keep up-to-date and as a tool to raise self-esteem in the community over the ownership of a smartphone. Although the students as a part of people who are aware of the changes in technology, the digital divide persists among students. Potential or possibility of a person to be a victim of fraud through social networking media is influenced by four things: the routine accessing of social networking media, information processing, behavior using social networking media, and response. Based on the research, the overall conclusion that the possibility of fraud through social media based on the urge to have a smartphone and the digital divide is happening, and is affected by the routines to access social media, information processing, using social networking media behavior and response.
Keywords: Potential, Scams, Social Networking, Digital Divide1016011087 Baskara Abriyantobaskaraabriyanto@yahoo.com2014-10-20T03:22:02Z2014-10-20T03:22:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4375This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43752014-10-20T03:22:02ZPartisipasi dan Persepsi Politik Perempuan LampungABSTRACT
WOMEN'S POLITICAL PARTICIPATION AND PERCEPTION LAMPUNG
By
Jani Sulis Tiana
Some people mistake in interpreting or interpreting the importance of the male to
make the position more in men than in women flattered. One is the impact on politics.
The potential of women in politics is essentially a very large, but many countries in
the world of women's participation in politics is still very limited. By law there are
rules that forbid women to be involved in the events of political and social factors of
gender-based culture still tends to hamper women in politics. This study aims to
determine women's political participation and perception lampung. This study uses
quantitative methods with techniques of data collection through questionnaires, but
for some more in-depth information and can not be measured, this study used
qualitative methods with in-depth interviews.
The results of this study indicate that decision-making is still dominated by men both
within the institution and the smallest in the public domain. Division of labor are
obtained by women is greater than in men. Political freedom is still lacking for the
role of women in public spaces due to the public perception of women who work in
the field of politics poor. Women are active in the space publik considered less
responsible women in the family. Political freedom of women is also caused by self
every women who consider themselves to be engaged in domestic inappropriate.
There are still many women who do not realize that gender is not the provision of a
god that can not be changed. Women consider the division of labor in the household
and public spaces are provisions that can not be changed.
Keywords: Culture (socio-cultural), politics, women1016011012 Jani Sulis Tiani2014-10-20T01:46:54Z2014-10-20T01:46:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4326This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43262014-10-20T01:46:54ZPERSEPSI SUAMI TERHADAP ALAT KONTRASEPSI
MOP ATAU VASEKTOMI
(Studi di Desa Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah)Indonesia merupakan salah negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi oleh karena itu pemerintah membuat berbagai kebijakan salah satu kebijakan tersebut yaitu program keluarga berencana, dimana keluarga sebagai sasaran utamanya, karena keluarga merupakan akseptor utama yang menggunakan alat kontrasepsi, namun kebanyakan perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi, sedangakan partisipasi pria masih sangat sedikit, sementara terdapat berbagai macam alat kontrasepsi untuk pria salah satunya yaitu MOP atau vasektomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) persepsi suami terhadap pengetahuan alat kontrasepsi MOP atau vasektomi, (2) persepsi suami terhadap dampak alat kontrasepsi MOP atau vasektomi, (3) persepsi suami terhadap kendala alat kontrasepsi MOP atau vasektomi, dan (4) persepsi suami terhadap aksesibilitas alat kontrasepsi MOP atau vasektomi. Penelitian ini dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) pengetahuan suami terhadap alat kontrasepsi MOP atau vasektomi masih minim, karena suami belum mengetahui berbagai macam alat kontrasepsi pria yang sudah disediakan oleh pihak kesehatan, dan belum adanya sikap dari suami untuk terlibat dalam KB. (2) suami masih merasa asing dengan MOP atau vasektomi, selain itu suami juga masih menyamakan antara kebiri dengan MOP atau vasektomi yang sebenarnya sangat berbeda, dan masih adanya rasa egoisme pria untuk tidak menggunakan salah satu alat kontrasepsi. (3) keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Kalirejo masih mengalami kegagalan, karena ketua RT sendiri tidak mengetahui bahwa sudah pernah ada sosialisasi tentang MOP atau vasektomi dari pihak kesehatan, selain itu belum ada tokoh agama yang menjelaskan haram atau tidaknya MOP atau vasektomi. (4) masih adanya rumor yang beredar bahwa vasektomi bisa menyebabkan impotensi hal ini berdampak pada tidak
adanya minat pria untuk menggunakan vasektomi, (5) banyaknya kendala yang di hadapi oleh informan ketika akan melakukan operasi vasektomi salah satunya yaitu tidak ada dukungan dari istri, karena takut suami akan berselingkuh (6) jarak tempuh untuk melakukan operasi vasektomi cukup jauh, selain itu biaya yang harus di keluarkan cukup mahal jika tidak mendapatkan surat pengantar dari PLKB untuk melakukan operasi vasektomi, dan belum adanya tenaga medis yang bisa melakukan operasi MOP atau vasektomi. (7) suami tidak mengetahui bahwa sudah pernah ada penyuluhan tentang MOP atau vasektomi, sehingga suami tidak mengetahui informasi tentang MOP atau vasektomi secara jelas.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : (1) Persepsi suami terhadap pengetahuan alat kontrasepsi MOP atau vasektomi di Desa Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah masih sangat rendah, hal ini terjadi karena belum adanya kesadaran pria untuk berpartisipasi dalam keluarga berencana dan belum adanya kesetaraan gender. (2) Persepsi suami terhadap alat kontrasepsi MOP atau vasektomi di Desa Kalirejo masih rendah, karena sebagian informan hanya bisa menjelaskan tentang MOP, namun mereka hanya sekedar tahu secara sederhana tidak secara luas, sehingga mereka tidak tahu apa manfaat dan akibat yang akan terjadi jika menggunakan MOP. Kurangnya pengetahuan infroman tentang MOP menyebabkan sebagian informan masih menyamakan MOP dengan kebiri yang sebenarnya sangat berbeda antara kebiri dan MOP, selain itu masih adanya rasa egoisme pria sehingga pria tidak mau menggunakan alat kontrasepsi termasuk MOP. (3) Persepsi suami terhadap dampak MOP atau vasektomi terjadi karena adanya rumor yang beredar bahwa vasektomi bisa menyebabkan impotensi, padahal vasektomi tidak menyebabkan impotensi, hal ini sudah di buktikan oleh informan yang sudah menggunakan vasektomi, dan lebih di pertegas oleh penjelasan PLKB bahwa vasektomi tidak menyebabkan impotensi. (4) Persepsi suami terhadap kendala MOP atau vasektomi terjadi karena informan belum mendapatkan dukungan dari pasangannya (isteri), walaupun ada juga informan yang mendapatkan dukungan positif dari pasangannya (isteri). Selain itu adanya rasa takut menjalani operasi dan sebagian informan mengatakan males meggunakan karena ribet, dan adanya anggapan jika menggunakan vasektomi akan mengurangi rasa kepuasan dan kejantanan saat berhubungan. (5) Persepsi suami terhadap aksesibilitas MOP atau vasektomi terjadi karena belum adanya penyuluhan tentang MOP sehingga pengetahuan informan tentag MOP masih sangat rendah, walaupun sebenarnya sudah di lakukan penyuluhan, selain itu adanya jarak tempuh yang jauh untuk menuju rumah sakit umum, dan biaya yang sebenarnya informan sendiri tidak mengetahui apakah mengeluarkan biaya besar atau tidak mengeluarkan biaya, namun menurut PLKB akseptor yang melakukan operasi vasektomi dan mendapatkan surat pengantar dari PLKB akan gertis. Di sisi lain akseptor masih takut karena kurangnya pelayanan tenaga medis vasektomi.
Kata kunci: Persepsi, Suami, Vasektomi1016011044 Eva Nofianieva.nofiani@yahoo.co.id2014-10-20T01:46:18Z2014-10-20T01:46:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4330This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43302014-10-20T01:46:18ZMODEL E-LEADERSHIP SMK SWASTA KOTA BANDARLAMPUNG
(STUDI KOMPARATIF PADA GURU SMK SWASTA YANG SENJANG SECARA DIGITAL DI KOTA BANDARLAMPUNG)Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengungkapkan model e-leadership SMK swasta di Kota Bandarlampung, 2. Mengetahui perbedaan model e-leadership SMK swasta di Kota Bandarlampung yang senjang secara digital. Penelitian ini menggunakan teori Chin dan Chang (2008) dan mengunakan metode penelitian survey dengan tipe penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dan jumlah unit analisis sampel dengan proporsional sampel adalah 119 guru. Hasil uji-t menunjukan ada perbedaan e-leadership kepala sekolah SMK swasta yang senjang secara digital. Dimana t hitung (128,360) > t tabel (1,65) maka Ho ditolak. Penelitian ini didasari oleh persepsi guru terhadap kepala sekolah mereka. Hal yang penting agar terciptanya kepemimpinan teknologi, bahwa kepala sekolah harus memiliki komunikasi antarpribadi yang baik. Model pada penelitian ini menggunakan diagram batang untuk menunjukkan perbedaan nilainya pada setiap dimensi kepemimpinan teknologi.
Kata kunci : persepsi guru, kepala sekolah, kepemimpinan teknologi.1016031099 Jerry PratamaJerrypratama99@gmail.com2014-10-20T01:46:13Z2014-10-20T01:46:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4329This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43292014-10-20T01:46:13ZPOTRET ETIKA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
(Analisis Hermeneutika terhadap Film “I Not Stupid Too 2”)Persoalan etika yang potensial selalu melekat dalam setiap bentuk komunikasi antarpribadi sehingga komunikasi dapat dinilai dalam dimensi benar-salah, melibatkan pengaruh yang berarti terhadap manusia lain, sehingga komunikator secara sadar memilih tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan cara-cara komunikasi guna mencapai tujuan tersebut.I Not Stupid Too 2 adalah film Singapura tahun 2006 yang merupakan sekuel dari I Not Stupid. Film ini menunjukan masalah komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak.
Penelitian ini menggunakan T eori Hermeneutika melalui pemahaman secara keseluruhan dan pemahaman per bagian. Proses pemahamandengan menggunakan Teori Hermeneutika ini dilakukan dengan mengamati setiap scene berdasarkan adegan (visual) yakni dengan melihat kepada aspek proksemik (jarak/ruang), ekspresi wajah dan gestur. Sementara itu pengamatan melalui dialog, dapat diteliti dengan melihat strukturbahasa yang digunakan dalam film.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatkan dua pola dalam penelitian ini yakni: Etika Komunikasi Orang Tua terhadap Anak dan Etika Komunikasi Anak terhadap Orang Tua. Etika Komunikasi tersebut dibingkai oleh kebudayaan modern di Singapura.Sehingga Model Etika Komunikasi dalam Keluarga pada Film I Not Stupid Too 2 meliputi dua pola yang telah disebutkan di atas. Budaya modern masyarakat Singapura yang begitu individualis sehingga orang tua lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja daripada menghabiskan waktu untuk berkumpul dan menjalin komunikasi yang baik dengan anggota keluarga.
Kata kunci: Etika, Komunikasi, Keluarga.1016031092 ELSA PUJI RAHMAWATIcetha_m@yahoo.co.id2014-10-20T01:46:09Z2014-10-20T01:46:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4328This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43282014-10-20T01:46:09ZFAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KESEMPATAN KERJA BAGI PENYANDANG DISABILITAS NETRA
(Studi di PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Jl. Pancasila Sakti Gang Vanili No. 67 Rt. 17 Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung)Anggapan maupun persepsi negatif terhadap penyandang disabilitas netra masih kental menghiasi cara berfikir masyarakat indonesia. Penyandang disabilitas netra masih dianggap sebagai kelompok yang tidak memiliki kemampuan untuk menekuni suatu bidang pekerjaan. Penyandang disabilitas netra adalah mereka yang mengalami gangguan, hambatan atau kelainan pada fungsi penglihatan sedemikian rupa, sehingga untuk bisa berkembang atau menjalankan fungsi hidupnya secara optimal memerlukan layanan khusus. Meskipun kelompok ini telah diberikan berbagai macam bentuk rehabilitasi, baik rehabilitasi pendidikan maupun vokasional, tetap saja mereka tidak dapat menjadi sumber daya manusia yang mandiri dan produktif.
Diperlukan persiapan khusus untuk membantu para tunanetra agar lebih siap untuk bekerja pada nantinya. Tunanetra bekerja di perusahaan memang menjadi ikhtiar yang masih sangat menantang. Tantangan tersebut ada pada dua sisi yaitu tantangan pertama pada tunanetra itu sendiri dan yang kedua adalah meyakinkan masyarakat pemberi kerja bahwa, tunanetra juga dapat berperan dalam proses mendapatkan keuntungan diperusahaan mereka. Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat penyandang disabilitas netra untuk mendapatkan pekerjaan selayaknya orang meskipun mereka mempunyai keterbatasan tetapi mereka mempunyai kemampuan untuk memijat sehingga mereka masih bisa mendapatkan uang dengan memijat. Minimnya kesiapan kerja juga tidak menjadi penghambat dikarenakan sebagian dari mereka tidak pernah
melamar pekerjaan sebelumnya sehingga minimnya kesiapan kerja tidak mempengaruhi mereka untuk mencari pekerjaan karena mereka bisa melakukan pekerjaan yang lain yaitu sebagai tukang pijat.
Kata kunci: faktor internal dan faktor eksternal,kesempatan kerja, penyandang disabilitas netra1016011005 Dian Retno Palupidianretno49@gmail.com2014-10-20T01:46:04Z2014-10-20T01:46:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4327This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/43272014-10-20T01:46:04ZTINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG HAK-HAK DALAM
MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN
(Studi pada pasien rawat inap pengguna Jamkesmas di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan pasien rawat inap
pengguna jamkesmas tentang hak-haknya sebagai pasien dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Akses terhadap pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh
Negara melalui jamkesmas belum seutuhnya terealisasi sebagaiamana mestinya. Faktanya
masih banyak penyimpangan yang terjadi selama penyelenggaraan jamkesmas. Pasien
sebagai konsumen kesehatan memiliki hak perlindungan dari kemungkinan upaya
pelayanan kesehatan yang tidak bertanggung jawab yang diatur dalam UU No. 8 Tahun
1999. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat pemilik jamkesmas belum
memahami dengan baik hak – hak yang mereka miliki. Pasien yang mengerti akan hak dan
kewajibannya serta mengetahui dasar hukum dimana ia patut mendapatkan perlindungan,
merupakan sebuah nilai penting untuk menguatkan posisinya di hadapan semua pihak yang
terlibat di dalam pelayanan kesehatan tak terkecuali pasien di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Bandar lampung. RSUD Dr. H. Abdul Moeloek sebagai Rumah Sakit Rujukan
tertinggi di provinsi Lampung sudah seharusnya menjadi rumah sakit yang mampu
memberikan pelayanan sesuai UU dan peraturan yang berlaku.
Kata kunci : Pengetahuan, pelayanan kesehatan, pasien, jamkesmas, rumah sakit, hak.0916011037 Ferdi PratamaFerdip7@gmail.com2014-10-17T02:15:33Z2014-10-17T02:15:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4121This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41212014-10-17T02:15:33ZKEMITRAAN ANTARA BIDAN DAN DUKUN
DALAM PROSES IBU MELAHIRKAN
(Studi pada Kecamatan Banjit Kabupaten Way kanan)Keberadaan dukun bayi dan bidan memiliki cara pengobatan yang berbeda
terhadap masyarakat. Cara pengobatan tersebut dapat menimbulkan masalah
dalam persalinan (kegagalan dalam persalinan), sehingga kemitraan antara bidan
dan dukun menjadi salah satu jawaban untuk mengatasi masalah kesehatan ibu
dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan kendala
program kemitraan antara bidan dan dukun dalam proses ibu melahirkan di
Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kemitraan antara bidan dan
dukun bayi belum terlaksana sesuai dengan prosedur program kemitraan. Bidan
dan dukun telah bekerjasama sebelum adanya program kemitraan, kerjasama yang
terjadi karena insidental dan situasional. Peran antara bidan dan dukun bayi belum
disosialisasikan dengan baik sehingga masih ditemukan masalah persalinan yang
ditangani oleh dukun. Adapun kendala yang terjadi dalam kemitraan yang
dijalankan diantaranya adalah belum adanya perjajian yang jelas antara bidan dan
dukun bayi mengenai peran yang akan dijalankan. Kendala selanjutnya yaitu
melakukan sosialisasi terhadap orang yang lebih tua bukanlah hal yang mudah
karena dibutuhkan interaksi yang baik agar tidak ada kesalah pahaman. Selain itu
meski telah dilakukan sosialisasi masih ada ditemukan dukun yang tidak
menjalankan perannya sebagai mana yang telah dijelaskan oleh bidan.
Kata Kunci: Kemitraan, Penanganan, Proses ibu melahirkan anak1016011102 NELI SUSANTI2014-10-17T02:15:27Z2014-10-17T02:15:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4120This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41202014-10-17T02:15:27ZFENOMENA GERAKAN SOSIAL TWITTER
(Studi pada Komunitas Gerakan Sosial @Darah4Lampung dan
@RbanLampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab dan dampak
munculnya gerakan sosial di Twitter pada @Darah4Lampung dan
@RbanLampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam.
Teknik analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa aspek
kemudahan, popularitas, produktifitas, twitter merupakan simbol kemajuan
merupakan faktor penyebab munculnya gerakan sosial di Twitter namun peneliti
menemukan temuan baru yaitu passion (Keinginan / Hasrat). Terdapat temuan
baru pada dampak positif munculnya gerakan sosial di Twitter pada
@Darah4Lampung dan @RbanLampung yaitu efektif dan efisien selain teori
yang sudah ada sebagai media penyebaran informasi, sebagai sarana untuk
mengembangkan keterampilan dan sosial, memperluas jaringan pertemanan,
efektif dan efisien. Dampak negatif munculnya gerakan sosial di Twitter pada
@Darah4Lampung dan @RbanLampung untuk saat ini belum ditemukan,
mungkin bisa menjadi bahan acuan untuk bahan penelitian selanjutnya yang
tertarik. Terdapat dua analisis teori yang ada dalam penelitian ini yaitu teori uses
and gratification dan teori gerakan sosial baru.
Kata kunci : Twitter, Gerakan Sosial1016011082 ZAQI ILMAN JIWANDONO2014-10-17T02:15:21Z2014-10-17T02:15:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4118This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41182014-10-17T02:15:21ZPENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN REMAJA (STUDI PADA KELUARGA DI KELURAHAN GUNUNG AGUNG BANDAR LAMPUNG)Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh komunikasi antar pribadi dalam keluarga terhadap pembentukan kepribadian remaja dan serta memberikan penjelasan mengenai dampak yang ditimbulkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pada dasarnya, kepribadian seorang remeja dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan tempat tinggal. Keluarga merupakan sarana utama dan paling awal dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Dalam hal ini, keluarga memegang peranan yang amat sangat penting. Perilaku orang tua dalam kesehari-harian menjadi contoh bagi anaknya. Keberhasilan pembentukan kepribadian anak yang baik sepenuhnya tergantung pendidikan yang diajarkan oleh orang tuanya. Perilaku anak sekarang, merupakan cerminan pendidikan yang telah diberikan orang tua..
Kata Kunci : Keluarga, Remaja,Kepribadian1016011016 Mochammad Chaliq Moeslym JHS2014-10-17T02:15:07Z2014-10-17T02:15:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4117This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41172014-10-17T02:15:07ZFAKTOR-FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI
MASYARAKAT MISKIN MENGHUNI RUSUNAWA
(Studi Pada Masyarakat Miskin yang Menghuni Rusunawa di Kelurahan
Keteguhan, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung)Masalah dalam penlitian ini adalah apa saja faktor-faktor apa yang
melatar belakangi masyarakat miskin tinggal di rusunawa keteguhann serta
apa saja masalah yang di hadapi masyarakat miskin pada saat tinggal di
rusunawa Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar
Lampung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa
yang melatar belakangi masyarakat tinggal di rusunawa serta mengetahui
masalah-masalah yang di hadapi masyarakat selama tinggal di rusunawa.
Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini
merupakan proses menemukan pengetahuan yang mengungkap situasi
tertentu khususnya masyarakat miskin yang tinggal di rusunawa. Tehnik
pengumpulan data terdiri dari wawancara, studi dokumentasi, dan
observasi.
Dari hasil wawancara bersama informan didapatkan kesimpulan
bahwa faktor-faktor masyarakat miskin tinggal di rusunawa adalah sewa
rusunawa murah, pendapatan kecil yang disebabkan karena tingkat
produktivitas kerja yang rendah, tidak memiliki rumah, jarak yang dekat
dengan lokasi kerja, dan ingin mandiri tidak tergantung dengan orang lain.
Sedangkan untuk masalah yang di hadapi oleh warga yang tinggal di
rusunawa yaitu Lingkungan yang kotor yang disebabkan karena kepadatan
warga, kesehatan yang rendah yang disebabkan karena lingkungan yang
kotor, pendidikan yang rendah yaitu hanya lulusan s dhal ini terjadi karena
tidak memiliki biaya untuk sekolah, tidak mendapatkakan bantuan dari
pihak pemerintah sebab warga rusunawa bukanlah warga yang berdomisili
di keteguhan melainkan warga pendatang dan fisik bangunan yang rusak
seperti bocor, retak.
Kata kunci : Masyarakat Miskin Yang Tinggal Di Rusunawa101601015 MARCHELLY PUSPA PERTIWI2014-10-17T02:15:00Z2014-10-17T02:15:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4114This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41142014-10-17T02:15:00ZRESPON ORANG TUA TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR YANG MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTORPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Dalam penelitian ini jenis metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 orang informan. Penentuan informan dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling dan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor ini memiliki respon setuju dan tidak setuju. Respon setuju dari orang tua alasannya bahwa menurut mereka dengan memberikan fasilitas kendaraan bermotor itu menghemat waktu, biaya dan keadaan ekonomi mereka yang cukup untuk memberikan kendaraan bermotor. Sedangkan respon orang tua yang tidak setuju anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor dikarenakan sangat membahayakan diri mereka dan anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bemotor itu dalam Undang-Undang Lalu Lintas sudah melanggar dikarenakan umur mereka yang belum cukup umur untuk memenuhi persyaratan berkendara. Jadi peran orang tua dalam menjaga, mendidik dan mengawasi anak sangat diperlukan serta pengetahuan orang tua tentang Undang-Undang Lalu Lintas agar mereka bisa mengetahui bahaya apabila anak di bawah umur diberikan fasilitas kendaraan bermotor.
Kata kunci: Respon Positif dan Negatif Orang Tua1016011002 Anisia Franciska Nasution2014-10-17T02:14:34Z2014-10-17T02:14:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4103This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41032014-10-17T02:14:34ZSTUDI DESKRIPTIF TANGGUNG JAWAB SUAMI YANG DI TINGGAL
ISTRI BEKERJA MENJADI TKW
(Studi pada kepala Keluarga di Kelurahan Wan Dadi Kecamatan Sukarame)Perhatian mengenai masalah yang dihadapi dan di alami pada suami dan buah hati
yang di tinggal istri/ibu bekerja saat ini melamahnya perhatian dan kasih sayang
dalam keluarga. Permasalahan yang menyangkut seorang istri bekerja adalah
melemahnya perhatian terhadap anak dan suami. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah bagaimana tanggapan suami dan anak yang di tinggal ibunya bekerja ke luar
Negeri, apakah yang menjadi faktor penyebab terjadi nya seorang ibu bekerja ke luar
Negeri, serta bagaimana upaya mengatasi masalah masalah yang ada dalam keluarga
inti. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Fokus
utama dari penelitian ini adalah studi deskriptif tentang tanggung jawab suami yang
di tinggal istri bekerja menjadi tkw ke luar Negeri. Penentuan informan pada
penelitian ini menggunakan cara Snowball Sampling, dimana informan adalah warga
kelurahan way dadi kecamatan sukarame berjumlah 3 orang. Hasil Penelitian dan
pembahasan, studi deskriptif tanggung jawab suami yang di tinggal istri bekerja
menjadi tkw, yakni sebagian dari informan mengatakan bahwa fenomena tersebut
merupakan hal yang sudah biasa dan tidak tabu lagi, bahkan bagi mereka fenomena
tersebu tidak masalah selagi tidak merugikan orang lain, akan tetapi ada sebagian
informan mengatakan fenomena tersebut merupakan hal yang sangat buruk dan patut
untuk di tindak lanjuti, sehingga fenomena-fenomena tersebut tidak lagi dihadapi dan
dialami dalam kehidupan keluarga inti. Karna bagi mereka kasih sayang dan
perhatian itu sangat penting bagi perkembangan generasi yang lebih baik. Pada akhir
penulisan ini yang menjadi kesimpulan nya adalah bahwa tanggung jawab suami
harus ektra dalam membina rumah tangga di saat istri bekerja dan tidak menjadi
permasalahan pada buah hati, dan tidak juga menjadi permasalahan selagi tidak
merugikan orang lain.1016011108 REZKY ADITHYA2014-10-17T02:14:22Z2014-10-17T02:14:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4097This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40972014-10-17T02:14:22ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA PERJUDIAN SABUNG
AYAM DIDALAM MASYARAKAT)
(Studi di Desa Purworejo Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung
Tengah)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab seseorang bermain judi
sabung ayam, dan bagaimana kondisi realitas masyarakat Desa purworejo dengan
adanya judi sabung ayam. Judi sabung ayam yang telah merambah dikalangan
masyarakat semakin marak terjadi karena tidak hanya ada dampak negativ saja,
tetapi bagi beberapa kalangan masyarakat ada juga yang merasa diuntungkan
dengan keberadaan judi sabng ayam.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan
teknik wawancara mendalam. Penentuan informan secara snowball sampling
dengan memilih beberapa anggota masyarakat yang terlibat langsung dalam
permainan judi sabung ayam dan beberapa masyarakat desa Purworejo. Informasi
dianalisis guna menarik kesimpulan yang sesuai dengan kondisi realitas di
lapangan dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kecenderungan pelaku untuk bermain judi
sabung ayam disebabkan faktor situasional, serta diikuti oleh faktor penyebab
lainya, yaitu faktor sosial ekonomi, faktor belajar, faktor penghargaan, dan faktor
psikologi..
Kata Kunci : penyebab, judi sabung ayam.0856011033 RIO SETIAWAN2014-10-17T02:14:14Z2014-10-17T02:14:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4092This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40922014-10-17T02:14:14ZSTUDI DESKRIPTIF TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
(Studi Pada Perawat Balai Kesehatan PT. KAI Subdrive III.2 Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung)Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Sekalipun pengertian mutu yang terkait dengan keputusan ini telah diterima secara luas, namun penerapannya tidaklah semudah yang diperkirakan. Masalah pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan tersebut bersifat subjektif. Tiap orang, tergantung dari kepuasan yang dimiliki, dapat saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu pelayanan kesehatan yang sama. Kesimpulan, Jadi kualitas pelayanan kesehatan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, di mana di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata- rata penduduk, akan tetapi di pihak lain dalam tata cara penyelenggaraannya juga sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.0856011012 FEBRI LASENDO2014-10-17T02:14:03Z2014-10-17T02:14:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4083This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40832014-10-17T02:14:03ZHubungan Antara Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan Dan Tingkat
Komunikasi Dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Kegiatan PosyanduPosyandu merupakan wahana penyaluran aspirasi masyarakat di bidang kesehatan dan
Keluarga Berencana serta bidang pembangunan lainnya untuk mewujudkan suatu tujuan,
maka peranan wanita khususnya ibu rumah tangga dituntut agar dapat turut
berpartisipasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan dan tingkat komunikasi dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan
posyandu. Penelitian dilakukan di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura Bandar
Lampung, tipe penelitian ini merupakan Penelitian Kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai anak balita yang berjumlah 230 ibu
rumah tangga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota
sampling sehingga sampel yang digunakan 46 ibu-ibu rumah tangga atau 20% dari
jumlah anggota populasi.
Hasil Penelitian menujukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan responden dengan partisipasinya dalam kegiatan posyandu. Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan responden dengan partisipasinya
dalam kegiatan posyandu. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat komunikasi
responden dengan partisipasinya dalam kegiatan posyandu.
Dengan terujinya penelitian ini, sebaiknya dapat kita tanamkan bahwa keikutsertaan ibuibu
rumah tangga dalam setiap kegiatan sangat diperlukan guna menunjang berhasilnya
suatu pembangunan khususnya di bidang kesehatan.
Kata Kunci: Posyandu1016011038 DESTY MANDRIANA2014-10-17T02:13:53Z2014-10-17T02:13:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4081This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40812014-10-17T02:13:53ZLATAR BELAKANG DAN PERSEPSI
PADA MANUSIA LANJUT USIA BEKERJA
(Studi Di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung)Masalah dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang melatar belakangi manusia lanjut usia bekerja serta bagaimana persepsi keluarga terhadap manusia lanjut usia bekerja di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang Melatar Belakangi Manusia Lanjut Usia Bekerja serta untuk mengetahui Persepsi Keluarga terhadap Manusia Lanjut Usia Bekerja. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini merupakan proses menemukan pengetahuan yang mengungkap situasi tertentu khususnya pada manusia lanjut usia yang masih tetap bekerja. Tehnik pengumpulan data terdiri dari wawancara, studi dokumentasi, dan observasi.
Dari hasil wawancara terhadap informan didapatkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang melatar belakangi manusia lanjut usia bekerja adalah Faktor kebutuhan yaitu manusia lanjut usia yang merasa dirinya sudah tidak diperhatikan dan tidak diperdulikan lagi terhadap anak-anaknya yang masih mampu untuk memenuhi kebutuhan orangtuanya, sehingga manusia lanjut usia mau tidak mau harus tetap bekerja untuk terpenuhinya kebutuhan hidup. Faktor ekonomi karena lanjut usia berada pada latar belakang kondisi keluarga yang ekonominya rendah dan mengakibatkan lanjut usia harus tetap bekerja untuk membantu dan memenuhi kebutuhan hidupnya serta anaknya. Faktor kebiasaan bekerja sejak muda yang mempunyai keahlian seperti sol sepatu, sehingga manusia lanjut usia selalu ingin terus bekerja, ingin mandiri, merasa jenuh, tidak mau mengemis, tidak mau ketergantungan, tidak mau merepotkan anaknya untuk memenuhi1016011069 RARA HAYUNITYAS2014-10-17T02:10:49Z2014-10-17T02:10:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4078This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40782014-10-17T02:10:49ZPERANAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DALAM PENANGANAN LANJUT USIA TERLANTAR
(Studi Pada UPTD Pelayanan Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan)Lanjut usia terlantar merupakan masalah gejala sosial yang sudah lama hadir ditengah kita. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 19 tahun 2012 tentang pedoman pelayanan sosial lanjut usia mendefinisikan bahwa lanjut usia terlantar adalah orang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosialnya. Dengan adanya permasalahan tersebut Pemerintah Kota Bandar Lampung mendirikan Panti Sosial yang diharapkan agar mereka dapat melaksanakan peranan sosialnya secara baik sehingga dapat terciptanya kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia terlantar melalui program-program kerja yang menunjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa dalam penanganan lanjut usia terlantar tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang beralamat di Jalan Sitara No. 1490 Natar. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan dokumen yang didapat dari hasil observasi dan dari delapan informan yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti bahwa di Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan memberikan penanganannya bagi lansia terlantar yang dapat dilihat dari program-program yang dilakukan seperti memberikan pelayanan, penyantunan serta bimbingan fisik, mental dan sosial, rohani dan keterampilan.
Kata kunci: Peranan, Panti Sosial, Lanjut Usia Terlantar.1016011063 NOVIRINA SELLY2014-10-17T02:10:41Z2014-10-17T02:10:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4076This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40762014-10-17T02:10:41ZKAJIAN SOSIOLOGIS TENTANG KOMUNITAS ANAK NAKAL
(Studi Di Desa Terbanggi Besar Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah)Di zaman modernisasi dan globalisasi seperti pada saat ini dimana IPTEK berkembang dengan pesat, banyak ditemukan perubahan-perubahan yang terjadi secara radikal. Perubahan-perubahan itu sangat berpengaruh terhadap perubahan pola fikir dan pola prilaku masyarakat khususnya para anak remaja didalam kehidupan sosial, dampak dari perubahan tersebut dapat bersifat positif dan negatif tergantung masyarakat menanggapi setiap perubahan yang terjadi disekitarnya. Seperti halnya anak-anak remaja pada saat ini yang lebih terobsesi dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap perubahan yang terjadi. Bahkan tidak jarang banyak anak-anak remaja yang terjerumus dalam hal-hal yang menyimpang karena obsesi mereka tersebut.
Maraknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh anak remaja pada saat ini atau yang sering disebut dengan “kenakalan remaja” tidak hanya terjadi di kota-kota besar melainkan juga dipedesaan. Kejahatan yang dilakukan mereka ada yg bersifat personal dan kelompok/ komunitas. Namun pada saat ini banyak anak-anak remaja yang membentuk suatu komunitas dalam melakukan penyimpangan yang melanggar hukum. Pada umumnya anak-anak remaja ini sangat agresif sifatnya, suka melakukan kekerasan fisik dengan siapa pun juga tanpa suatu sebab yang jelas, dengan tujuan sekedar untuk mengukur kekuatan komunitas mereka sendiri serta membuat onar ditengah lingkungan, hal ini disebabkan salah satunya karena pengaruh dari perubahan yang terjadi disekitar mereka.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis tentang komunitas anak nakal yang ada di masyarakat. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada masyarakat mengenai kenakalan dan kejahatan yang dilakukan oleh komunitas anak nakal. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dengan 8 orang informan. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komunitas anak nakal adalah Anak-anak nakal yang melakukan tindak kriminalitas ini pada umumnya berusia 15-20 tahun. Hal ini sejalan dengan pendapat kartini & kartono, (1998 : 8). Bahwa angka tertinggi tindak kejahatan ada pada usia 15-19 tahun, tindakan kriminal, memalak, merampok, membegal membunuh, memperkosa, 70 % dilakukan anak-anak remaja berusia 13-21 tahun.
Luri Revi Fatiasani
Munculnya komunitas anak nakal dengan bentuk kejahatan yang dilakukannya didalam kehidupan sosial merupakan reaksi terhadap permasalahan suatu stratifikasi penduduk dengan status sosial rendah yang ada disuatu wilayah yang menilai secara berlebihan terhadap status sosial tinggi dan harta kekayaaan, namun dalam kenyataannya, pencapaian status sosial yang tinggi merupakan hal yang sangat sulit dilakukan dengan jalan yang wajar. Sehingga besar ambisi mereka untuk memenuhi kebutuhan materi, dan kecilnya kesempatan untuk meraih sukses, memudahkan komunitas para anak nakal tersebut melakukan penyimpangan dari norma-norma yang berlaku dan menjadikan anak-anak remaja itu berhadapan dengan hukum.
Kata Kunci : Komunitas, Anak, Kriminalitas0916011041 LURI REVI FATIASANI2014-10-13T04:08:35Z2014-10-13T04:08:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4069This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40692014-10-13T04:08:35ZKAJIAN SOSIOLOGIS BENTUK-BENTUK KRIMINALITAS DI ANGKUTAN UMUM
(Studi Pada Korban Tindak Kriminalitas di Angkutan Umum Daerah Bandar Lampung)Seiring dengan meningkatnya jumlah kepadatan penduduk di Indonesia, maka tidak heran jika tingkat kriminalitas semakin marak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.Tindakan kriminal bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termasuk di dalam ruang publik seperti angkutan umum. Menurut Habermas menjelaskan bahwa ruang publik merupakan area yang bersifat umum dan siapa saja dapat mengaksesnya, salah satu ruang publik tersebut adalah angkutan umum.Angkutan umum sangatlah berperan penting, karena banyak masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum, namun sayangnya masih banyak masalah yang terjadi.Dengan tejadinya berbagai tindak kriminal didalamnya, angkutan umum yang selayaknya dapat menjadi alat transportasi aman dan nyaman bagi penggunanya kini berubah menjadi kecemasan apabila penumpang tidak waspada ketika menggunakan jasa transportasi tersebut.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis tentang bentuk-bentuk kriminalitas di angkutan umum. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada masyarakat mengenai bentuk-bentuk kriminalitas di angkutan umum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di daerah Bandar Lampung. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara yang mendalam dari enam orang informan yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, bentuk-bentuk kriminalitas antara lain; pencopetan, penjambretan, penodongan dengan senjata tajam/api dan tindak asusila. Upaya penanggulangan yang dilakukan yaitu dengan upaya preventif dan refresif. Dampak dari kriminalitas yaitu dampak negatif dan juga dampak positif.
Kata kunci : Kriminalitas, Angkutan Umum1016011105 Nurul Nanda Pratiwi2014-10-13T04:08:29Z2014-10-13T04:08:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4068This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40682014-10-13T04:08:29ZPERSEPSI MASYARAKAT PENGGUNA SEPEDA MOTOR RODA DUA
TERHADAP KINERJA POLISI LALU LINTASPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi Lalu Lintas yang bertempat di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sederhana. Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah masyarakat pengguna sepeda motor roda dua di Desa Hajimena. Sampelnya penelitian ini adalah sebanyak 97 orang responden. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling, dengan menggunakan observasi, kuesioner, dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data.
Berasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi Lalu Lintas yang dapat diukur melalui tugas, fungsi dan wewenang Polisi Lalu Lintas adalah negatif. Masyarakat pengguna sepeda motor roda dua pada umumnya kurang bersahabat terhadap aparat penegak hukum, dimana masyarakat Desa Hajimena yang enggan berurusan dengan Polisi Lalu Lintas, karena seringkali menimbulkan banyak kasus, khususnya kasus penyuapan yang menimbulkan kesan buruk terhadap kinerja dari Polisi Lalu Lintas. Namun kondisi ini bisa di atasi, jika Polisi Lalu Lintas melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya sesuai dengan kinerja yang seharusnya dilaksanakan, sehingga para pengguna sepeda motor roda dua di Desa Hajimena dapat mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku.
Kata kunci : Persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi
Lalu Lintas yang meliputi tugas, fungsi dan wewenang.10116011039 Deviana2014-10-13T04:08:16Z2014-10-13T04:08:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4063This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40632014-10-13T04:08:16ZFENOMENA GAYA BERBUSANA DI KALANGAN REMAJA HEDONIS
(Studi Pada Mahasiswa FISIP UNILA)Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena gaya berbusana di kalangan
remaja hedonis yang bertempat di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP),
Universitas Lampung. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Adapun yang menjadi informan dari penelitian ini adalah mahasiswa/i yang
memiliki gaya berbusana dan gaya hidup hedonis di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik. Informan dari penelitian ini adalah sebanyak 5 orang informan.
Pengambilan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan
menggunakan observasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan
dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik merupakan remaja hedonis yang memiliki pandangan hidup
menganggap bahwa dengan mencari dan mengutamakan kesenangan bersifat
materiil dan hawa nafsu, untuk meningkatkan kualitas hidup dengan gaya hidup
berfoya-foya, mewah dan fasilitas modern. Remaja hedonis memiliki dua motif,
yaitu motif internal merupakan dorongan yang timbul dari dalam seperti,
mengharapkan pujian, kepuasan diri dan aktualisasi diri, membuat ia merasa
senang, percaya diri dan mengharapkan penghargaan. Motif ekternal didasari
adanya dorongan dari luar, seperti lingkungan pergaulan, eksistensi diri, gengsi,
keluarga, media massa dan media sosial. Gaya berbusana remaja hedonis selalu
up date, mengutamakan produk bermerek, konsumtif dan membeli barang hanya
karena produk bukan karena kepentingan.
Kata Kunci : Motif, Gaya Berbusana, Hedonis.1016011093 Euis Wulandari2014-10-13T04:08:09Z2014-10-13T04:08:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4066This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40662014-10-13T04:08:09ZPENGARUH KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KOREAN POP (K-POP) TERHADAP PENAMPILAN REMAJA
(Studi Pada Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan menonton tayangan Korean pop (K-pop) terhadap penampilan remaja di Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah 76 orang mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei, yaitu metode penelitian yang dalam melakukan pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul maka hasil dari penelitian ini di deskripsikan melalui pemaparan berbagai informasi dari hasil survei yang telah dilakukan. Selanjutnya data hasil dari penelitian ini akan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.00. Dari pengolahan data dengan menggunakan rumus korelasi product moment didapati hasil sebesar 0,735. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang kuat antara kebiasaan menonton tayangan K-pop di televisi terhadap penampilan remaja (mahasiswa dan mahasiswi) di Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012. Dimana dapat dikatakan bahwa kebiasaan menonton tayangan Korean pop (K-pop) tidak terlepas dari keinginan para responden untuk mencari referensi dalam berpenampilan. Semakin sering menonton tayangan Korean pop (K-pop) maka semakin kuat pengaruh yang diberikan terhadap penampilan remaja tersebut. Setelah di determinasikan didapati persentase hubungan antara kebiasaan menonton tayangan K-pop di televisi terhadap penampilan remaja (mahasiswa dan mahasiswi) di Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012 adalah sebesar 54% dan sisanya sebesar 46% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dari hasil Uji ttest di dapati hasil sebesar 9,324. Jadi thitung = 9,324 lebih besar dari ttabel = 2,000. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima. Yaitu ada pengaruh antara kebiasaan menonton tayangan Korean pop (K-pop) terhadap penampilan remaja (studi pada mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012).
Kata kunci : Kebiasaan menonton, tayangan K-pop, penampilan remaja1016011066 PUTRI DEBA DESIANI2014-10-13T04:07:58Z2014-10-13T04:07:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4058This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40582014-10-13T04:07:58ZPENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KELOMPOK TEMAN
SEBAYA PENGGUNA KARTU ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM)
TERHADAP POLA KONSUMSI MAHASISWATujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh status sosial
ekonomi dan kelompok teman sebaya pengguna kartu ATM terhadap pola
konsumsi mahasiswa. Penelitian ini mengambil lokasi di FISIP Unila Jurusan
Sosiologi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatoris, yaitu
untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan
hubungan dan menguji hubungan antar variabel yang diteliti, serta untuk menguji
hipotesis dengan statistik korelasional untuk generalisasi data sampel pada
populasi dengan menarik sampel random dari suatu populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive
sampling adalah sampel dipilih sebagai informan secara sengaja dengan
pertimbangan mampu memberikan data dan informasi yang dibutuhkan yang
menjadi target dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh antara status sosial ekonomi dan kelompok teman sebaya pengguna
kartu ATM terhadap pola konsumsi mahasiswa. semakin tinggi status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa maka pola konsumsi mahasiswapun akan
meninggkat. Semakin tinggi intensitas dan kuantitas pergaulan mahasiswa dengan
teman sebayanya, maka pola konsumsi mahasiswa berlebihan dan menjadikan
mahasiswa sebagai pengguna kartu ATM aktif.1016011100 MUTHIA OKTIFFANY KUSUMA2014-10-13T04:07:50Z2014-10-13T04:07:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4060This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40602014-10-13T04:07:50ZPENGETAHUAN DAN UPAYA IBU DALAM MENJAGA KESEHATAN
PANGAN JAJAN ANAK
(Studi Di Kampung Sukamarga Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengetahuan ibu mengenai pangan
jajan anak dan Untuk mengetahui upaya ibu menyediakan pangan jajan anak di
Kampung Suamarga. Sebagaimana kita ketahui bahwa Anak juga merupakan
cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Selain
itu anak juga adalah asset bangsa masa depan Bangsa dan Negara dimasa yang
akan datang berada ditangan anak sekarang. Maka dari itu peran dari seorang ibu
itu sangat dibutuhkan, bagaimana cara seorang ibu itu sendiri dalam menjaga
pangan jajanan anak. Pengetahuan dan upaya ibu dalam menjaga kesehatan
pangan jajan anak di Kampung Sukamarga Kecamatan Rajabasa Kelurahan
Rajabasa Kota Bandar Lampung masih sangat kurang para ibu terkesan
menyepelekan kesehatan anaknya ini terlihat dari masih sering dibiarkannya para
anak mereka membeli jajan-jajanan sembarangan, dan kurangnya atau lemahnya
keinginan para ibu untuk memberitahu akan berbahayanya mengkonsumsi dan
membeli jajan-jajanan yang mengandung bahan-bahan pengawet.
Kata Kunci : Pengetahuan, Upaya, Ibu, Anak0856011004 Arfani Wahyudi2014-10-13T04:06:50Z2014-10-13T04:06:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4057This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40572014-10-13T04:06:50ZSTRATEGI EKONOMI MASYARAKAT PASCAPERENCANAAN
PEMBANGUNAN KAMPUS INSTITUT TEKONOLOGI SUMATERA
(Studi tentang Perubahan Sosial di Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung
Bintang Kabupaten Lampung Selatan)Penelitian ini bertujuan menggali informasi mengenai strategi ekonomi masyarakat di
Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan
pascaperencanaan pembangunan kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Situasi pembangunan dimanfaatkan oleh masyarakat menengah atas pemilik modal
untuk meningkatkan perekonomian. Di sisi lain, strategi ekonomi dilakukan
masyarakat miskin dengan mengupayakan bertahan agar tidak termarjinalisasi, karena
diprediksi Desa Sabah Balau akan mengalami perubahan sosial yang signifikan. Hasil
penelitian menunjukkan respon masyarakat yang sangat terbuka dan menerima
pembangunan ITERA, karena yakin akan membawa perubahan yang berarti bagi
desa. Warga dari berbagai kalangan sudah menyiapkan strategi-strategi antara lain:
bagi warga yang mempunyai modal mereka (1) menjual tanah memanfaatkan situasi
pembangunan ITERA; (2) menjual tanah saat harga tanah naik; (3) menyimpan tanah
untuk usaha sendiri; dan (4) mulai membangun tempat usaha. Warga miskin yang
tidak mempunyai modal berupa tanah ataupun aset pribadi yang lain berupaya
(1)mencari pekerjaan lain, karena sudah tidak bekerja lagi sebagai buruh harian lepas
di PTPN VII; (2) mengajukan kesanggupan bekerja di pembangunan ITERA sebagai
buruh bangunan kepada stakeholder; (3) melibatkan anggota keluarga untuk bekerja;
dan (4) mengurangi kebutuhan dengan pengetatan pengeluaran.
Kata Kunci: Pascaperencanaan, Perubahan Sosial, Ekonomi Masyarakat1016011006 FAHRUROZI SAPUTRA2014-10-13T04:06:37Z2014-10-13T04:06:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4055This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40552014-10-13T04:06:37ZSTIGMA MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS ANAK PUNK
(Studi di Lapangan Saburai Kota Bandar Lampung)Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan atau senasib dari masing-masing individu. Salah satu kelompok yang dibahas adalah kelompok Punk terbentuknya kelompok ini tidak terlepas dari sejarah hidup sosial ekonomi Inggris, identitas rasial di Inggris, politik dan budaya di Inggris.Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif, dengan fokus penelitian yaitu, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan komunitas anak Punk, stigma yang berkembang di masyarakat terhadap komunitas anak Punk. Dalam penelitian ini, penentuan informan ditentukan melalui teknik bola salju (Snowball Sampling),Sumber data dalam penelitian ini adalah dari data primer yang meliputi wawancara secara mendalam serta terjun langsung dalam komunitas anak Punkdan data sekunder yang meliputi zine,buku, yang menjelaskan tentang kehidupan anak Punk.Informan dalam penelitian ini adalah 3 warga masyarakat yang tinggal di sekitar Saburai, dan 2 anggota komunitas anak Punkdan telah memenuhi kriteria informan yang ditentukan. Adapun kriteria dan informan yang ditunjuk atau dipilih dalam penelitian ini adalah warga masyarakat yang tinggal disekitar Saburai dan anggota komunitas anak Punk dilapangan Saburai. Hasil yang didapatkan dari penelitian yang penulis lakukan,berbagai stigma negatif yang berkembang di masyarakat terhadap komunitas anak Punk, seperti Punk sebagai sekumpulan anak berandal atau sekelompok anak pembuat onar. Dan alasan dari anggota Punk tergabung dalam komunitas ini, aliran musik, jiwa Punkers, equality dan rasa solidaritas sesama anggota Punk yang solid. Kelompok Punkmempunyai ciri khas style berbeda dengan orang kebanyakan seperti, rambut dicat dengan potongan ke atas, anting-anting dan tato yang menghiasi tubuh mereka.Tetapi sebenarnya, mereka sama dengan anak-anak lain yang ingin mencari kebebasan dan jati diri mereka sendiri. Dengan gaya busana yang khas, simbol-simbol, namun karena tampilan anak Punk yang cenderung menyeramkan seringkali dikaitkan dengan perilaku anarkis, brutal, bikin onar.
Kata kunci: Komunitas Anak Punk0856011047 Yunari Setiawan2014-10-07T06:51:44Z2014-10-07T06:51:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3823This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/38232014-10-07T06:51:44ZPROSESI PERNIKAHAN ADAT JAWA di KELURAHAN BANDAR JAYA
BARAT, KECAMATAN TERBANGGI BESAR, KABUPATEN LAMPUNG
TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui dan enjelaskan prosesi
pernikahan adat Jawa, 2) mengetahui pemahaman masyarakat suku Jawa
mengenai makna dan simbol-simbol yang terdapat dalam rangkaian prosesi
pernikahan adat Jawa, 3) mengetahui peran prosesi pernikahan adat Jawa dalam
mempertahankan identitas, 4) mengetahui peran pelestarian pernikahan adat Jawa
dengan keharmonisan hubungan antaretnik pada masyarakat. Metode dalam
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan
pada masyarakat di Kelurahan Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah yang terlibat dalam penyelenggaraan prosesi
pernikahan adat Jawa di lokasi tersebut, dengan informan sebanyak tujuh orang
yang diambil dengan teknik bola salju (Snowball Sampling). Data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan dokumentasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) prosesi pernikahan adat Jawa yang
dilaksanakan di Kelurahan Bandar Jaya Barat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya tingkat ekonomi suatu masyarakat. Perbedaan
keyakinan dari pemandu acara prosesi juga menjadi salah satu faktor
bervariasinya prosesi pernikahan adat Jawa, karena sudah terbiasa memandu
prosesi dengan rangkaian prosesi yang demikian dan diyakini benar oleh masingmasing
pihak, maka terjadilah sedikit perbedaan dalam prosesi tersebut.
Bervariasinya prosesi pernikahan adat Jawa di Kelurahan Bandar Jaya Barat tidak
terlalu mempermasalahkan oleh masyarakat suku Jawa di Kelurahan Bandar Jaya
Barat. Kedua prosesi tersebut sama-sama dianggap prosesi pernikahan Adat
Jawa. 2) Masyarakat suku Jawa di Kelurahan Bandar Jaya Barat kurang
memahami makna dan simbol-simbol dalam prosesi pernikahan adat Jawa. Hanya
masyarakat tertentu yang memahami makna dan simbol-simbol tersebut.
Terdapat perbedaan pemahaman makna dan simbol-simbol dalam rangkaian
prosesi pernikahan adat Jawa di Kelurahan Bandar Jaya Barat. Masing-masing
informan memperoleh pengetahuan dari sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan. Pemaknaan rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa
yang berbeda ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk kebaikan, sehingga
semua pemaknaan di atas tidak ada yang keliru. 3) Peran prosesi pernikahan
dalam mempertahankan identitas suku Jawa di Kelurahan Bandar Jaya Barat
sebagai sarana memperkenalkan adat pernikahan tersebut pada masyarakat suku
lain. Masyarakat suku lain akan mengetahui seperti apa prosesi pernikahan adat
Jawa, prosesi tersebut secara langsung telah dilabel dengan budaya Jawa dan tidak
akan diakui oleh negara lain sebagai budayanya. 4) Pelestarian prosesi
pernikahan adat Jawa di Kelurahan Bandar Jaya Barat memiliki peran dalam
menciptakan hubungan yang harmonis antaretnik. Peran tersebut tercermin pada
pelaksanaan prosesi pernikahan adat Jawa yang membutuhkan bantuan orang lain
dan interaksi yang terjadi antartamu undangan tanpa memandang suku yang
kemudian hal ini akan menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan,
menghilangkan prasangka-prasangka yang dapat memicu konflik dan
memperkokoh persatuan sebagai sesama bangsa Indonesia, sesuai dengan
semboyan negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Kata kunci : Prosesi pernikahan, adat Jawa, Kelurahan Bandar Jaya Barat1016011046 HANIF FADDILLAHhaniffadillah84@gmail.com2014-10-06T06:32:00Z2014-10-06T06:32:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3709This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37092014-10-06T06:32:00ZPENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BARANG DI CHANDRA DEPARTMENT STORE, TANJUNG KARANG TIMUR, BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung
Oleh
DWI ARISTIANA WIGATI
Globalisasi telah membawa dampak serius di berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah meningkatnya jumlah masyarakat konsumtif. Hal ini juga ditandai dengan munculnya banyak pusat perbelanjaan dan supermarket di kota-kota besar (Haryanto, 2011:170). Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis membuat pengusaha menciptakan strategi untuk memasarkan produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan disebut bauran pemasaran (marketing mix).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel marketing mix, yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari 335 responden melalui observasi langsung (observasi) dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi pada marketing mix sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Nilai t pada variabel promosi sebesar 6.537 dengan taraf signifikansinya sebesar 0.000. Hal ini disebabkan karena terjalin komunikasi yang baik antara konsumen dengan SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy).
Kata kunci: konsumerisme, marketing mix, keputusan konsumen
ABSTRACT
Effect of Marketing Mix Decisions Against Consumers In Purchasing Goods in Chandra Department Store, East Tanjung Karang, Bandar Lampung
By
DWI ARISTIANA WIGATI
Globalization has brought a serious impact on various aspects of life; one of them is the increasing of amount of consumptive society. It is also marked by the emergence of many shopping malls and supermarkets in cities (Haryanto, 2011: 170). Strict competition in the business world makes the entrepreneurs create a strategy to market product and service they offer to the community. Marketing strategies used by the company is called marketing mix.
This study is aimed at finding out whether the marketing mix variables; consisting of the product (product), price (price), where (place), and promotion (promotion), affect consumer decision to buy goods in Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. This study is quantitative research. The data of this study were obtained from 335 respondents through direct observation (observation) and questionnaire.
The results showed that the promotion of the marketing mix variables influence the consumer's decision to buy the goods in Chandra Department Store, East Tanjung Karang, Bandar Lampung. The value of the variable t on the promotion of 6,537 with level of significance of 0000. This is because good communication between the consumer and the SPG (Sales Promotion Girl) and SPB (Sales Promotion Boy).
Keywords: consumerism, marketing mix, consumer decisions
1016011040 Dwi Aristiana Wigatidwiaristiana@yahoo.com2014-10-06T02:52:12Z2014-10-06T02:52:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3821This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/38212014-10-06T02:52:12ZFENOMENA GAYA BERBUSANA DI KALANGAN REMAJA HEDONIS
(Studi Pada Mahasiswa FISIP UNILA)Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena gaya berbusana di kalangan
remaja hedonis yang bertempat di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP),
Universitas Lampung. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Adapun yang menjadi informan dari penelitian ini adalah mahasiswa/i yang
memiliki gaya berbusana dan gaya hidup hedonis di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik. Informan dari penelitian ini adalah sebanyak 5 orang informan.
Pengambilan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan
menggunakan observasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan
dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik merupakan remaja hedonis yang memiliki pandangan hidup
menganggap bahwa dengan mencari dan mengutamakan kesenangan bersifat
materiil dan hawa nafsu, untuk meningkatkan kualitas hidup dengan gaya hidup
berfoya-foya, mewah dan fasilitas modern. Remaja hedonis memiliki dua motif,
yaitu motif internal merupakan dorongan yang timbul dari dalam seperti,
mengharapkan pujian, kepuasan diri dan aktualisasi diri, membuat ia merasa
senang, percaya diri dan mengharapkan penghargaan. Motif ekternal didasari
adanya dorongan dari luar, seperti lingkungan pergaulan, eksistensi diri, gengsi,
keluarga, media massa dan media sosial. Gaya berbusana remaja hedonis selalu
up date, mengutamakan produk bermerek, konsumtif dan membeli barang hanya
karena produk bukan karena kepentingan.
Kata Kunci : Motif, Gaya Berbusana, Hedonis.1016011039 Euis Wulandari2014-10-06T02:48:57Z2014-10-06T02:48:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3820This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/38202014-10-06T02:48:57ZPERSEPSI MASYARAKAT PENGGUNA SEPEDA MOTOR RODA DUA
TERHADAP KINERJA POLISI LALU LINTASPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi Lalu Lintas yang bertempat di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sederhana. Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah masyarakat pengguna sepeda motor roda dua di Desa Hajimena. Sampelnya penelitian ini adalah sebanyak 97 orang responden. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling, dengan menggunakan observasi, kuesioner, dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data.
Berasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi Lalu Lintas yang dapat diukur melalui tugas, fungsi dan wewenang Polisi Lalu Lintas adalah negatif. Masyarakat pengguna sepeda motor roda dua pada umumnya kurang bersahabat terhadap aparat penegak hukum, dimana masyarakat Desa Hajimena yang enggan berurusan dengan Polisi Lalu Lintas, karena seringkali menimbulkan banyak kasus, khususnya kasus penyuapan yang menimbulkan kesan buruk terhadap kinerja dari Polisi Lalu Lintas. Namun kondisi ini bisa di atasi, jika Polisi Lalu Lintas melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya sesuai dengan kinerja yang seharusnya dilaksanakan, sehingga para pengguna sepeda motor roda dua di Desa Hajimena dapat mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku.
Kata kunci : Persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi
Lalu Lintas yang meliputi tugas, fungsi dan wewenang.1016011039 Deviana2014-10-03T02:37:47Z2014-10-03T02:37:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3788This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37882014-10-03T02:37:47ZHubungan Antara Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan Dan Tingkat
Komunikasi Dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Kegiatan Posyandu
Posyandu merupakan wahana penyaluran aspirasi masyarakat di bidang kesehatan dan
Keluarga Berencana serta bidang pembangunan lainnya untuk mewujudkan suatu tujuan,
maka peranan wanita khususnya ibu rumah tangga dituntut agar dapat turut
berpartisipasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan dan tingkat komunikasi dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan
posyandu. Penelitian dilakukan di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura Bandar
Lampung, tipe penelitian ini merupakan Penelitian Kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai anak balita yang berjumlah 230 ibu
rumah tangga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota
sampling sehingga sampel yang digunakan 46 ibu-ibu rumah tangga atau 20% dari
jumlah anggota populasi.
Hasil Penelitian menujukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan responden dengan partisipasinya dalam kegiatan posyandu. Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan responden dengan partisipasinya
dalam kegiatan posyandu. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat komunikasi
responden dengan partisipasinya dalam kegiatan posyandu.
Dengan terujinya penelitian ini, sebaiknya dapat kita tanamkan bahwa keikutsertaan ibuibu
rumah tangga dalam setiap kegiatan sangat diperlukan guna menunjang berhasilnya
suatu pembangunan khususnya di bidang kesehatan.
Kata Kunci: Posyandu
1016011038 DESTY MANDRIANA2014-09-29T01:55:27Z2014-09-29T01:55:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3548This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35482014-09-29T01:55:27ZRELIGIOUS AND AUTHORITY SYMBOL
(Study of politic executive contestation in facing of Lampung’s Government
election)
SIMBOL AGAMA DAN KEKUASAAN
(Studi Kontestasi Elit Politik dalam Menyongsong Pilgub Lampung)The aimed of this research was to know to learn and explain how the ways and
strategy of politic executive to manipulate the religious symbol in atribute,
banner, photos, and religious activity form. This research used qualitative method.
Data colecting techniq used deep interview, observation and documentation. Data
analyses techniq used reduction, presentation, and verification data.
Research result showed that politic executive used religious issue as manipulating
tools to politic impotance, and to get authority by contestation. Religious symbol
that used is religious symbol, using religious atributes and religious activity.
Manipulation form as religious symbol used to build a symbol, religious symbol
used to increase simpaty and supported from society, it was for political
communication and as to political manipulation. The power of religious symbol as
the main of culture to be able to influence the society point of view that used by
politic executive to get sympaty and support to send information about photo,
avtivity and atribute to manipulate at contestation to face government election of
Lampung.
Key words: religious symbol, authority, politic executive, and kontestation
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana cara,
dan strategi elit politik memanipulasi simbol agama dalam atribut, banner
(spanduk), foto dan dalam bentuk kegiataan agama. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi (pengamatan), dan
dokumentasi. Teknik analisis data reduksi data, display (penyajian data) dan
verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan elit politik mengunakan isu agama
sebagai alat manipulasi untuk kepentingan politik, dan untuk mendapatkan
kekuasaan lewat kontestasi. Simbol agama yang digunakan yaitu: Gelar
keagamaan, Penggunaan atribut keagamaan dan kegiatan keagamaan. Bentuk
manipulasi simbol agama diantarannya yaitu simbol agama digunakan sebagai
alat untuk membangun pencitraan, simbol agama sebagai alat menarik simpati,
dukungan massa, simbol agama sebagai alat komunikasi politik, dan simbol
agama sebagai alat manipulasi politik. Kekuataan simbol agama (the power of
religius symbol) sebagai inti dari kebudayaan dapat mempengaruhi pandangan
masyarakat yang dimanfaatkan oleh elit politik untuk mendapatkan simpati dan
dukungan (the power of banner) sebagai media penyampaian informasi yang di
dalamnya memuat foto, kegiatan, serta atribut sebagai media penyampaian
manipulasi simbol agama pada kontestasi menyongsong Pilgub Lampung.
Kata Kunci : simbol agama, kekuasaan, elit politik, kontestasi1016011070 Ria Ayuningsih2014-09-29T01:55:20Z2014-09-29T01:55:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3546This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35462014-09-29T01:55:20ZDESCRIBE THE NEED FOR RAW MATERIALS, CAPITAL REQUIREMENTS,
LABOR MARKETING SYSTEM TAHU AND TEMPE IN DISTRICT WAY
HALIM BANDAR LAMPUNG
PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE DI KECAMATAN WAY HALIM
BANDAR LAMPUNG DALAM MENGHADAPI TANTANGANOne small business is the potential developed industry of making tofu and
tempeh. If it is run serious business will definitely benefit as consumers tofu and
tempeh are very broad, covering all social strata. Tofu and tempeh are not only
consumed by the lower and middle classes, but also top class. It has seen the entry
of products and tofu in the supermarket. Additionally, tofu and tempeh including
nutritious side dishes and low cholesterol.
Formulation of the problem in this research is: "How are tofu and tempeh in
facing challenges in the form of raw materials, capital requirements, labor
requirements, and marketing systems in Sub Way Halim?"
The purpose of this study is to describe the need for raw materials, capital
requirements, labor marketing system and tahu and tempe in District Way Halim
Bandar Lampung.
This type of research is a qualitative research used to explain the data in the form
of oral and written so that researchers can understand more deeply about the
phenomena or social setting events associated with focusing problems to be
studied. Data were collected by interview. Data were then analyzed qualitatively,
with the stages of reduction, display and verification of data. Informen in this
study were craftsmen and tofu in District Way Halim riteria are entered into as
many as 5 people.
Based on the research and discussion that is tailored to the research focus of the
obtained findings showed that the raw materials used are imported soybeans to
obtain raw materials tahu and tempe no trouble Efforts made by craftsmen and
tofu when raw materials were expensive is the way reduce the size and tofu with
the same selling price. Capital employed tofu and tempeh are using their own
capital and loans. Efforts are made is by borrowing capital from people nearby.
Labor required tahu and tempe are 2-4 people, efforts made tofu and tempeh to get
labor is to employ local people, so that labor can be met to make the process of
production. Marketing systems tofu and tempeh is by opening his own stall in the
market from morning until noon. Efforts are being made to artisans who do not
have a stall is to entrust the goods craftsmen with kongsinasi systems craftsman
with the payment after the goods are sold.
Keywords: Tahu, Tempe, face the challenge
Salah satu usaha kecil yang potensial dikembangkan adalah industri pembuatan
tahu dan tempe. Kalau usaha itu dijalankan serius pasti akan menguntungkan
karena konsumen tahu dan tempe sangat luas, mencakup semua strata sosial.
Tahu dan tempe tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah dan
menengah saja, tetapi juga kelas atas. Ini terlihat telah masuknya produk tahu dan
tempe di pasar swalayan. Selain itu, tahu dan tempe termasuk lauk yang bergizi
tinggi dan rendah kolesterol.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Bagaimanakah upaya
pengrajin tahu dan tempe dalam menghadapi tantangan berupa bahan baku,
kebutuhan modal, kebutuhan tenaga kerja, dan sistem pemasaran di Kecamatan
Way Halim Bandar Lampung?”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan bahan baku,
kebutuhan modal, tenaga kerja sistem pemasaran tahu dan tempe di Kecamatan
Way Halim Bandar Lampung.
Tipe penelitian ini adalah kualitatif. Fokus penelitian ini adalah tantangan
yang dihadapi pengrajin tahu tempe berupa bahan baku yang digunakan dalam
memproduksi tahu dan tempe, besarnya modal yang digunakan dalam
memproduksi tahu dan tempe, tenaga kerja yang dibutuhkan dalam memproduksitahu dan tempe dan sistem pemasaran pengrajin tahu dan tempe di Kecamatan
Way Halim Bandar Lampung. Data dikumpulkan dengan wawancara. Data
selanjutnya dianalisis secara kualitatif, dengan tahapan reduksi, display dan
verifikasi data. Informen dalam penelitian ini adalah Pengrajin tahu dan tempe di
Kecamatan Way Halim Bandar Lampung yang masuk kedalam kriteria yaitu
sebanyak 5 orang dengan menggunakan tehnik purposive di mana pemilihan
informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan .
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disesuaikan dengan
fokus penelitian maka diperoleh temuan yang menunjukkan bahwa bahan baku
yang digunakan adalah kedelai impor. Untuk mendapatkan bahan baku pengrajin
tahu dan tempe tidak mengalami kesulitan Upaya yang dilakukan oleh pengrajin
tahu dan tempe ketika bahan baku sedang mahal adalah dengan cara memperkecil
ukuran tahu dan tempe dengan harga jual yang sama. Modal yang digunakan
pengrajin tahu dan tempe adalah menggunakan modal sendiri dan pinjaman.
Upaya yang dilakukan adalah dengan meminjam modal dari orang terdekat.
Tenaga kerja yang dibutuhkan pengrajin tahu dan tempe adalah sebanyak 2-4
orang, Upaya yang dilakukan pengrajin tahu dan tempe untuk mendapatkan
tenaga kerja adalah dengan mempekerjakan masyarakat sekitar, sehingga dapat
terpenuhi tenaga kerja untuk melakukan proses produksi. Sistem pemasaran
pengrajin tahu dan tempe adalah dengan membuka kios sendiri di pasar dari pagi
sampai dengan siang hari. Upaya yang dilakukan bagi pengrajin yang tidak
memiliki kios yaitu dengan menitipkan barangnya kesesama pengrajin dengan
sistem kongsinasi yaitu pembayaran setelah barang terjual.
Kata Kunci: Tahu, tempe, menghadapi Tantangan1016011068 Ranalia Andriana2014-09-29T01:55:15Z2014-09-29T01:55:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3544This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35442014-09-29T01:55:15ZINTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT DESA
BALINURAGA DENGAN MASYARAKAT DESA
AGOM PASCA KONFLIKnot found1016011048 HENDRAPRATAMA2014-09-29T01:55:09Z2014-09-29T01:55:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3542This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35422014-09-29T01:55:09ZThe Factors Underlying The Waning Art Lumping Horse In Rural
Districts Pajarisuk
Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Memudarnya Kesenian
Kuda Lumping Di Desa PajarisukThis study aims to determine the factors underlying the waning art lumping horse in
rural districts Pajarisuk districs district pringsewu. This study using a type of
qualitative research is a research focus of the internal factors of individual members
lumping horse art and local internal factors behind the waning art kuda lumping in
pajarisuk village tehniques used in the collection process this study is conduct in-
depth interviewer to nine informants, observation, library research and
documentation. The result of this study indicate that factors behind the waning art
Pajarisuk lumping horse in the village is the internal factors of individual mebers of
the art which include the community development in science, development of
information technology, change in society in the lack of meaning youth interest in
preservingart lumping horse. In this study was found amid the waning art lumping
horse was still there was no association lumping horse art that still survive to this day.
It is because the the artist are struggling to preserve art lumping horse.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi
memudarnya kesenian kuda lumping di Desa Pajarisuk, Kecamatan Pringsewu,
Kabupaten Pringsewu.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan fokus penelitiannya
adalah faktor internal individu anggota kesenian kuda lumping dan factor internal
masyarakat setempat yang melatarbelakangi memudarnya kesenian kuda lumping
di Desa pajarisuk. Teknik yang dipergunakan dalam proses pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam kepada 9
informan, observasi, studi pustaka dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi
memudarnya kesenian kuda lumping di Desa Pajarisuk adalah faktor internal
individu anggota kesenian kuda lumping yang meliputi faktor kebutuhan dan
faktor agama dan faktor internal masyarakat setempat yang meliputi
perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi informasi, perubahan
pemaknaan masyarakat terhadap kesenian kuda lumping dan kurangnya minat
generasi muda untuk melestarikan kesenian kuda lumping. Dalam penelitian ini
ditemukan di tengah memudarnya kesenian kuda lumping ternyata masih ada
paguyuban kesenian kuda lumping yang masih bert ahan sampai saat ini. Hal itu
dikarenakan para pekerja seni di Desa Pajarisuk yang berjuang untuk tetap
melestarikan kesenian kuda lumping ini.1016011004 Delsi alfianita2014-09-29T01:55:04Z2014-09-29T01:55:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3540This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/35402014-09-29T01:55:04ZRATIONALIZATION VOTERS IN CHOOSING THE ELECTION
CANDIDATE COUPLE OF GOVERNOR LAMPUNG 2014
(Studies in Rural Communities Beringin Raya Kingdom Kemiling District of
Bandar Lampung)
RASIONALISASI PEMILIH DALAM MEMILIH PASANGAN KANDIDAT
PADA PEMILIHAN GUBERNUR LAMPUNG TAHUN 2014
(Studi Pada Masyarakat Desa Beringin Raya Kecamatan Kemiling
Kota Bandar Lampung)Direct local elections is a response to widespread expectations of an entire nation
in order to restore the sovereignty of the people democratically. Where to give
people the opportunity to choose the candidate pairs without pressure and
interference and politicization of any party based on their conscience. This is
when viewed from the perspective of political development, the development of
local democracy, direct election is the process of succession at the local level that
the expectation is able to provide political education for the people to increase the
maturity of the people in politics. Events or sociologically interesting
phenomenon in this election that is how the electoral system change from indirect
to direct election system which will have implications for changes in voting
behavior. So appealing is necessary to lift this reality in research, with a view to
giving a major boost voter on the voting rights in direct elections, in this case the
rationality of voting behavior in choosing one pair of candidates in the election of
Governor (Governor Election) Direct Lampung ago 9 April 2014 . This study is a
descriptive study based on quantitative data collection, with the intention of doing
careful measurements to illustrate the relevance of sociological social reality that
can be achieved. Based on the results of this study that, in the act of choosing the
most people 48.5% of respondents had categorized as an act of choosing
prospective. Where they choose with consideration of the future by looking at the
candidate's vision and mission. However, if viewed from the aspect of rationality
of action, most of the respondents categorized as non-responders in determining
the rational choice. Where most of the voters are still affected 60.8% as well as
the emotional aspects of the environment in choosing a candidate.
Keywords: Communities Beringin Raya, Governor Election, Rationalitation
Pemilihan Kepala Daerah langsung merupakan respon dari meluasnya harapan
seluruh bangsa dalam rangka mengembalikan kedaulatan rakyat secara
demokratis. Dimana memberikan rakyat kesempatan untuk memilih pasangan
kandidatnya tanpa ada tekanan dan campur tangan serta politisasi dari pihak
manapun yang berdasarkan hati nurani mereka. Hal ini jika dilihat dari perspektif
pembangunan politik, sebagai pengembangan demokrasi lokal, Pilkada langsung
merupakan proses pergantian pemimpin ditingkat lokal yang ekspektasinya
mampu memberikan pendidikan politik bagi rakyat untuk meningkatkan
kedewasaan rakyat dalam berpolitik. Kejadian atau fenomena yang menarik
secara sosiologis dalam Pilkada ini yakni bagaimana perubahan sistem pemilihan
dari tidak langsung ke sistem pemilihan langsung yang nantinya akan berimplikasi
pada perubahan perilaku pemilih. Sehingga menarik kiranya untuk mengangkat
realitas ini dalam penelitian, dengan melihat dorongan utama pemilih dalam
memberikan hak pilihnya pada pada Pilkada langsung, dalam hal ini rasionalitas
perilaku pemilih dalam memilih salah satu pasangan kandidat pada Pemilihan
Gubernur (Pilgub) Langsung Provinsi Lampung 9 April 2014 yang lalu. Penelitian
ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan pada pengumpulan data
kuantitatif, dengan maksud melakukan pengukuran cermat untuk menggambarkan
realitas sosial sehingga relevansi sosiologisnya dapat tercapai. Berdasarkan hasil
penelitian ini bahwa, tindakan dalam memilih masyarakat sebagian besar yakni
48,5% responden sudah terkategorikan sebagai tindakan memilih yang prospektif.
Dimana mereka memilih dengan pertimbangan masa depan dengan melihat visi
dan misi kandidat. Namun jika dilihat dari aspek rasionalitas tindakan, sebagian
besar responden terkategorikan sebagai responden yang tidak rasional dalam
menentukan pilihan. Dimana pemilih sebagian besar yakni 60,8% masih
terpengaruh lingkungan serta aspek emosional dalam memilih kandidat.
Kata Kunci : Masyarakat Beringin Raya, Pemilihan Gubernur, Rasionalisasi1016011088 MARS BAYU DORAYIDI2014-09-29T01:45:59Z2014-09-29T01:45:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3304This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33042014-09-29T01:45:59ZA MODELING OF MANAGEMENT AND SOLVING ELECTION CONFLICT (A Descriptive Study of Reconciling Election Conflict in South Lampung District and Pringsewu District)
PEMODELAN PENGELOLAAN DAN RESOLUSI KONFLIK
( Suatu Kajian Deskripsi Penyelesaian Sengketa Pilkada Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pringsewu )This study aimed to describe in more detail depth-study about (1) the potential sources of conflict both before election term, on-going election, as well as the announcement of the election results, (2) finding several trigger-factors of electoral conflicts, especially on the local political elite and (3 ) management of election conflict to produce election dispute resolution.
The type of research used in this study is descriptive qualitative. This study is a process of analytical understanding based on methodology used to investigate a certain situation. Data collection technique primarily in this study used interviews and documentation way. Meanwhile, data processing techniques consist of three phases, as phase editing, categorization, and interpretation of data result. Data analysis techniques were more focused on the field observation along with the collecting, processing the data, and analyzing of post-field observation.
From the research, it could be concluded that all those systematically organizing elections should have enriched the stake-holder the knowledge and the experience that could lead both a systematically prevented conflict and a comprehensive management and conflict resolution. Moreover, it is to socialize to the public about that is the election conflict could not be avoided, but it was utilized to be a positive way.
Keywords: Management, Resolution, Conflict, Elections
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai (1) Sumber-sumber konflik potensial, baik menjelang, saat penyelenggaraan, maupun pengumuman hasil pilkada?; (2) faktor pemicu konflik pilkada, terutama para pada elite politik lokal?; dan (3) pengelolaan konflik pilkada hingga menghasilkan penyelesaian sengketa pilkada.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, penelitian ini merupakan suatu proses pemahaman analitis berdasarkan metodologi yang digunakan untuk menyelidiki suatu situasi.Tehnik Pengumpulan data utama dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi, dan Tehnik pengolahan data nya terdapat tiga tahap, tahap editing,kategorisasi,interpretasi. Tehnik analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan, proses data, dan setelah di lapangan.
Dari hasil penelitian dari semua pihak penyelenggaraan pilkada seharusnya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sistematis dan komprehensif tentang pengelolaan dan resolusi konflik. Serta mensosialisasikan ke masyarakat bahwa konflik tidak dapat dihindari justru didayagunakan menjadi hal yang positif.
Kata Kunci : Pengelolaan, Resolusi, Konflik, Pilkada
0746011059 NURLIS MEFITA2014-09-29T01:45:51Z2014-09-29T01:45:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3302This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33022014-09-29T01:45:51ZSCIENCE AND MEANS MOTHER IN MAINTAINING HEALTHY
SNACK FOODS KIDS
( Studies in village sukamarga, Bandar Lampung )
PENGETAHUAN DAN UPAYA IBU DALAM MENJAGA KESEHATAN
PANGAN JAJAN ANAK
(Studi Di Kampung Sukamarga Kota Bandar Lampung)This study aims to determine maternal knowledge about child snack food in
Kampung Sukamarga. As we know that the child is also the forerunner to the birth
of a new generation in the succession struggle for the nation’s ideals and human
resources for national development. Other than that, the child is also the nation’s
future assets of the nation will be the future in the hands of children today.
Therefore the role of the mother is in need, how a mother’s own in keeping the
children food snack. Knowledge and effort in maintaining maternal child health
snack food in Kampung Sukamarga Kecamatan Rajabasa Kelurahan Rajabasa
Kota Bandar Lampung is still lacking, the mothers seem to underestimate their
child’s health is still often seen from the child she let them buy snacks carelessly,
and the lack of desire or lack of tell the mother to be dangerous to consume and
buy snacks thain contain preservatives.
Key Words : Science, Means, Mothers, Kids
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengetahuan ibu mengenai pangan
jajan anak dan Untuk mengetahui upaya ibu menyediakan pangan jajan anak di
Kampung Suamarga. Sebagaimana kita ketahui bahwa Anak juga merupakan
cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Selain
itu anak juga adalah asset bangsa masa depan Bangsa dan Negara dimasa yang
akan datang berada ditangan anak sekarang. Maka dari itu peran dari seorang ibu
itu sangat dibutuhkan, bagaimana cara seorang ibu itu sendiri dalam menjaga
pangan jajanan anak. Pengetahuan dan upaya ibu dalam menjaga kesehatan
pangan jajan anak di Kampung Sukamarga Kecamatan Rajabasa Kelurahan
Rajabasa Kota Bandar Lampung masih sangat kurang para ibu terkesan
menyepelekan kesehatan anaknya ini terlihat dari masih sering dibiarkannya para
anak mereka membeli jajan-jajanan sembarangan, dan kurangnya atau lemahnya
keinginan para ibu untuk memberitahu akan berbahayanya mengkonsumsi dan
membeli jajan-jajanan yang mengandung bahan-bahan pengawet.
Kata Kunci : Pengetahuan, Upaya, Ibu, Anak
085611004 Arfani Wahyudi2014-09-23T03:09:03Z2014-09-23T03:09:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3225This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32252014-09-23T03:09:03ZPERSEMBAHYANGAN PURNAMA DAN TILEM
(Studi tentang Persembahyangan Masyarakat Bali ke Pura Puseh dan Pura Dalem di Dusun Tirtayoga Desa Trimulyo Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah)
ABSTRAK
Persembahyangan Purnama Dan Tilem (Studi tentang Persembahyangan Masyarakat Bali Ke Pura Puseh Dan Pura Dalem Di Dusun Tirtayoga Desa Trimulyo Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah)
Oleh
KOMANG ARIYANTI
Penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami makna persembahyangan di Pura pada saat Purnama dan Tilem yang ada pada masyarakat Bali, (2) mengkaji dan menganalisis keengganan masyarakat Dusun Tirtayoga dalam melaksanakan persembahyangan Purnama dan Tilem di Pura Puseh dan Pura Dalem. Pendekataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekataan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari dua pemuka agama, dua tokoh masyarakat, dan empat masyarakat setempat yang sering melaksanakan persembahyangan Purnama dan Tilem di Pura Puseh dan Pura Dalem. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, display (penyajian data), dan veryfikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Dusun Tirtayoga enggan melaksanakan persembahyangan Purnama dan Tilem di Pura Puseh dan Pura Dalem. Adapun beberapa hal yang menyebabkan masyarakat tidak melaksanakan persembahyangan Purnama dan Tilem, yaitu (1) Kurangnya pemahaman akan pentingnya makna persembahyangan Purnama dan Tilem dai Pura Puseh dan Pura Dalem, (2) Tidak adanya kegiatan penyuluhan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait makna persembahyangan Purnama dan Tilem, (3) Pekerjaan yang cukup menyita waktu, (4) jarak tempuh antara Pura Puseh dan Pura Dalem dengan tempat tinggal masyarakat yang cukup jauh, (5) kemajuan teknologi yang semakin canggih.
Kata Kunci: Persembahyangan Purnama dan Tilem, Pura Puseh, Pura Dalem.
ABSTRACT
PURNAMA AND TILEM PRAYING
(Study of Praying of Bali Society to Puseh and Dalem Tample in Tirtayoga Village on Trimulyo Mataram Village at Seputih Mataram Subdistrict in Lampung Tengah Regency)
By
Komang Ariyanti
The aims of this research were to, (1) understand meaning of praying in tample at Purnama and Tilem time of Bali society, (2) learn and analyze the Tirtayoga society’s dislike in doing Purnama and Tilem praying in Puseh and Dalem temple. Research approachment used a approachment. Research informant consisted of two religion’s leaders, two society’s leaders and four societies that often doing praying Purnama and Tilem in Puseh and Dalem temple. Data collecting technique did with style deep interview, observation, and documentation. Data analyzing technique used reduction, display and verification research.
Research result showed that Tirtayoga society partly great dislike doing Purnama and Tilem praying in Puseh and Dalem temple because they were done praying in each sanggah/merajan. some causes of that was, (1) less understanding of importing meaning of Purnama and Tilem praying in Puseh and Dalem tample, (2) there is no extention activity from public and religion’s leader about Purnama and Tilem praying, (3) anlimitted time in working, (4) the distance between Puseh and Dalem temple with society’s place that so far, (5) inclination to use technology and social media with to do their lazy.
Key word: Purnama and Tilem praying, Puseh, Dalem Temple.
1016011054 KOMANG ARIYANTIria.ayu021@gmail.com2014-09-22T04:21:01Z2014-09-22T04:21:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3300This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33002014-09-22T04:21:01ZRESPONSE OF THE PARENTS MINORS WHO USE MOTOR VEHICLES
RESPON ORANG TUA TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR YANG MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTORThis research was conducted to determine response of the parents minors who use motor vehicles in the village of Hajimena district of South Lampung Natar. In this type of research method used is qualitative research. Informants in this study were as many as 6 people informant. Determination of the informants in this study with purposive sampling technique and using in-depth interviews, observation, documentation as data collection techniques.
Based on the results of this research is that the response of parents minors who use motor vehicles have to agree and disagree responses. The response from the parents agree the reason that they think by giving the motor vehicle facility saves time, cost and economic circumstances they are sufficient to provide motor vehicle facilities. While the response of parents who do not agree minors who use motor vehicles because they are very dangerous to themselves and minors who use the Transportation equipment in the Traffic Act has been violated because of their age are not old enough to meet the requirements of driving. So the role of parents in the care, educate and monitor minors is required and knowledge of parents about Traffic Laws so that they can know the dangers when minors are given facilities for motor vehicles.
Keywords: Response Positive and Negative of The Parents
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Dalam penelitian ini jenis metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 orang informan. Penentuan informan dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling dan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor ini memiliki respon setuju dan tidak setuju. Respon setuju dari orang tua alasannya bahwa menurut mereka dengan memberikan fasilitas kendaraan bermotor itu menghemat waktu, biaya dan keadaan ekonomi mereka yang cukup untuk memberikan kendaraan bermotor. Sedangkan respon orang tua yang tidak setuju anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor dikarenakan sangat membahayakan diri mereka dan anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bemotor itu dalam Undang-Undang Lalu Lintas sudah melanggar dikarenakan umur mereka yang belum cukup umur untuk memenuhi persyaratan berkendara. Jadi peran orang tua dalam menjaga, mendidik dan mengawasi anak sangat diperlukan serta pengetahuan orang tua tentang Undang-Undang Lalu Lintas agar mereka bisa mengetahui bahaya apabila anak di bawah umur diberikan fasilitas kendaraan bermotor.
Kata kunci: Respon Positif dan Negatif Orang Tua1016011002 Anisia Franciska Nasution2014-08-25T07:08:06Z2014-08-25T07:08:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/3078This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30782014-08-25T07:08:06ZEFEKTIVITAS FUNGSI GAPOKTAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARANPenelitian dilakukan di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten
Pesawaran, Provinsi Lampung, mulai Maret 2013 sampai dengan Juni 2013
dengan tujuan untuk: (1) mengetahui dan menganalisis fungsi GapoktanSulahudin, (2) mengidentifikasi faktor penghambat program Gapoktan Sulahudinyang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program dalam rangkapengentasan kemiskinan masyarakat desa. Metode penelitian yang digunakaadalah:(1) wawancara dengan ketua dan anggota Gapoktan Sulahudin, Kepala
Desa Negeri Sakti, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian yang bertugas di
Desa Negeri Sakti, (2) observasi yaitu pengamatan pelaksanaan aktivitaGapoktan Sulahudin di lapangan, (3) dokumentasi yaitu merekam hasilwawancara dengan menggunakan perekam suara dan mengambil gambar terhadakegiatan Gapoktan Sulahudin dengan menggunakan kamera. Data yang diperolehselanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)dalam fungsinya sebagai unit usaha tani, Gapoktan Sulahudin baru efektif dalammeningkatkan usaha tani tanaman jagung unggul dengan menghasilkan komoditasjagung berkualitas baik, dalam fungsinya sebagai usaha pengelolaan, GapoktanSulahudin baru melakukan fungsinya secara efektif dalam bentuk pengelolaaproduksi tanaman jagung unggul, produksi kerupuk Putu Eyek-eyek oleh
Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Jaya, dalam fungsinya sebagai unit usahasarana dan prasarana produksi, Gapoktan Sulahudin berhasil menyediakahandtractor, mesin perontok jagung, peralatan untuk menyemprot hama tanaman,
dalam fungsinya sebagai unit usaha pemasaran Gapoktan Sulahudin berhasilmemasarkan komoditas jagung melalui distributor yang memberikan harga layadan mengatur pemasaran Putu Eyek-eyek produksi KWT Mekar Jaya padapedagang, (2) faktor penghambat adalah kurangnya pembinaan terhadap GapoktanSulahudin oleh instansi terkait. Disimpulkan bahwa Gapoktan Sulahudin belumsepenuhnya efektif dalam menjalankan fungsinya.
Kata kunci: Gapoktan Sulahudin, Fungsi, Efektivitas, Faktor penghambat.
Abstrak bahasa inggris 1016011109 Setiaji Bintang Pamungkasbintangpamungkas440@gmail.com2014-08-20T04:35:43Z2014-08-20T04:35:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2916This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29162014-08-20T04:35:43ZFaktor-Faktor Penghambat Kesempatan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas Netra
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KESEMPATAN KERJA BAGI PENYANDANG DISABILITAS NETRA
(Studidi PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Jl. Pancasila Sakti Gang Vanili No. 67 Rt. 17 Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung)
Oleh:
Dian Retno Palupi
Anggapan maupun persepsi negatif terhadap penyandang disabilitas netra masih kental menghiasi cara berfikir masyarakat indonesia. Penyandang disabilitas netra masih dianggap sebagai kelompok yang tidak memiliki kemampuan untuk menekuni suatu bidang pekerjaan. Penyandang disabilitas netra adalah mereka yang mengalami gangguan,hambatan atau kelainan pada fungsi penglihatan sedemikian rupa, sehingga untuk bisa berkembang atau menjalankan fungsi hidupnya secara optimal memerlukan layanan khusus. Meskipun kelompok ini telah diberikan berbagai macam bentuk rehabilitasi, baik rehabilitasi pendidikan maupun vokasional, tetap saja mereka tidak dapat menjadi sumber daya manusia yang mandiri dan produktif.
Diperlukan persiapan khusus untuk membantu para tunanetra agar lebih siap untuk bekerja pada nantinya. Tunanetra bekerja di perusahaan memang menjadi ikhtiar yang masih sangat menantang. Tantangan tersebut ada pada dua sisi yaitu tantangan pertama pada tunanetra itu sendiri dan yang kedua adalah meyakinkan masyarakat pemberi kerja bahwa, tunanetra juga dapat berperan dalam proses mendapatkan keuntungan diperusahaan mereka. Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat penyandang disabilitas netra untuk mendapatkan pekerjaan selayaknya orang meskipun mereka mempunyai keterbatasan tetapi mereka mempunyai kemampuan untuk memijat sehingga mereka masih bisa mendapatkan uang dengan memijat. Minimnya kesiapan kerja juga tidak menjadi penghambat dikarenakan sebagian dari mereka tidak pernah melamar pekerjaan sebelumnya sehingga minimnya kesiapan kerja tidak mempengaruhi mereka untuk mencari pekerjaan karena mereka bisa melakukan pekerjaan yang lain yaitu sebagai tukang pijat.
Kata kunci: faktor internal dan faktor eksternal,kesempatan kerja, penyandang disabilitas netra
ABSTRACT
FACTOR-FACTOR INHIBITORS OPPORTUNITIES EMPLOYMENT FORBLIND DISABLITY
(StudyinPERTUNI (The Assotiation Of Blind Indonesia) Jl. PancasilaSakti Gang Vanili No. 67 Rt. 17 KelurahanSumberrejo, Sub-districtKemiling, Bandar Lampung City)
by:
Dian Retno Palupi
A supposition and negative perception disabilitas against people with netra still viscous adorn way of thinking indonesian society.People with blind disabilitystill considered as a group that has no ability to her a line of work.People with blind disabilityis they who have been affected, hindrance or abnormality of a function of vision in such a way so as to can grow or carries on the function of his life optimally requires a special service.Although this group has been granted a great variety of the form of rehabilitating, rehabilitation vokasional, and good education they ' re still could not be a source of human resources independent and productive.It takes a special preparation to help the blind to be more ready to work on in the future.A blind person working in the company must be sought, which is still very challenging.The challenge was there upon two sides, namely the challenge first on the blind itself and the second is a better disciplinari convincing people that, employer a blind person can also play a role in the process of gaining advantage company them.The factors that block people with blind disabilityto find work befitting a person Even though they have limited but they had the capability to massaging so that they can still get money by massaging.The lack of readiness of work also not block because some of them never applied for a job beforehand so that the lack of readiness work doesn ' t affect them to seek jobs because they could do the work of another namely as a masseuse.
Keywords: the internal factor and external factors, employment, people with blind disability.
1016011005 Dian Retno Palupidianretno49@gmail.com2014-08-15T06:30:52Z2014-08-15T06:30:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2573This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25732014-08-15T06:30:52ZPERSEPSI SUAMI TERHADAP ALAT KONTRASEPSI MOP ATAU VASEKTOMIIndonesia merupakan salah negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi oleh karena itu pemerintah membuat berbagai kebijakan salah satu kebijakan tersebut yaitu program keluarga berencana, dimana keluarga sebagai sasaran utamanya, karena keluarga merupakan akseptor utama yang menggunakan alat kontrasepsi, namun kebanyakan perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi, sedangakan partisipasi pria masih sangat sedikit, sementara terdapat berbagai macam alat kontrasepsi untuk pria salah satunya yaitu MOP atau vasektomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) persepsi suami terhadap pengetahuan alat kontrasepsi MOP atau vasektomi, (2) persepsi suami terhadap dampak alat kontrasepsi MOP atau vasektomi, (3) persepsi suami terhadap kendala alat kontrasepsi MOP atau vasektomi, dan (4) persepsi suami terhadap aksesibilitas alat kontrasepsi MOP atau vasektomi. Penelitian ini dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) pengetahuan suami terhadap alat kontrasepsi MOP atau vasektomi masih minim, karena suami belum mengetahui berbagai macam alat kontrasepsi pria yang sudah disediakan oleh pihak kesehatan, dan belum adanya sikap dari suami untuk terlibat dalam KB. (2) suami masih merasa asing dengan MOP atau vasektomi, selain itu suami juga masih menyamakan antara kebiri dengan MOP atau vasektomi yang sebenarnya sangat berbeda, dan masih adanya rasa egoisme pria untuk tidak menggunakan salah satu alat kontrasepsi. (3) keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Kalirejo masih mengalami kegagalan, karena ketua RT sendiri tidak mengetahui bahwa sudah pernah ada sosialisasi tentang MOP atau vasektomi dari pihak kesehatan, selain itu belum ada tokoh agama yang menjelaskan haram atau tidaknya MOP atau vasektomi. (4) masih adanya rumor yang beredar bahwa vasektomi bisa menyebabkan impotensi hal ini berdampak pada tidak adanya minat pria untuk menggunakan vasektomi, (5) banyaknya kendala yang di hadapi oleh informan ketika akan melakukan operasi vasektomi salah satunya yaitu tidak ada dukungan dari istri, karena takut suami akan berselingkuh (6) jarak tempuh untuk melakukan operasi vasektomi cukup jauh, selain itu biaya yang harus di keluarkan cukup mahal jika tidak mendapatkan surat pengantar dari PLKB untuk melakukan operasi vasektomi, dan belum adanya tenaga medis yang bisa melakukan operasi MOP atau vasektomi. (7) suami tidak mengetahui bahwa sudah pernah ada penyuluhan tentang MOP atau vasektomi, sehingga suami tidak mengetahui informasi tentang MOP atau vasektomi secara jelas.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : (1) Persepsi suami terhadap pengetahuan alat kontrasepsi MOP atau vasektomi di Desa Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah masih sangat rendah, hal ini terjadi karena belum adanya kesadaran pria untuk berpartisipasi dalam keluarga berencana dan belum adanya kesetaraan gender. (2) Persepsi suami terhadap alat kontrasepsi MOP atau vasektomi di Desa Kalirejo masih rendah, karena sebagian informan hanya bisa menjelaskan tentang MOP, namun mereka hanya sekedar tahu secara sederhana tidak secara luas, sehingga mereka tidak tahu apa manfaat dan akibat yang akan terjadi jika menggunakan MOP. Kurangnya pengetahuan infroman tentang MOP menyebabkan sebagian informan masih menyamakan MOP dengan kebiri yang sebenarnya sangat berbeda antara kebiri dan MOP, selain itu masih adanya rasa egoisme pria sehingga pria tidak mau menggunakan alat kontrasepsi termasuk MOP. (3) Persepsi suami terhadap dampak MOP atau vasektomi terjadi karena adanya rumor yang beredar bahwa vasektomi bisa menyebabkan impotensi, padahal vasektomi tidak menyebabkan impotensi, hal ini sudah di buktikan oleh informan yang sudah menggunakan vasektomi, dan lebih di pertegas oleh penjelasan PLKB bahwa vasektomi tidak menyebabkan impotensi. (4) Persepsi suami terhadap kendala MOP atau vasektomi terjadi karena informan belum mendapatkan dukungan dari pasangannya (isteri), walaupun ada juga informan yang mendapatkan dukungan positif dari pasangannya (isteri). Selain itu adanya rasa takut menjalani operasi dan sebagian informan mengatakan males meggunakan karena ribet, dan adanya anggapan jika menggunakan vasektomi akan mengurangi rasa kepuasan dan kejantanan saat berhubungan. (5) Persepsi suami terhadap aksesibilitas MOP atau vasektomi terjadi karena belum adanya penyuluhan tentang MOP sehingga pengetahuan informan tentag MOP masih sangat rendah, walaupun sebenarnya sudah di lakukan penyuluhan, selain itu adanya jarak tempuh yang jauh untuk menuju rumah sakit umum, dan biaya yang sebenarnya informan sendiri tidak mengetahui apakah mengeluarkan biaya besar atau tidak mengeluarkan biaya, namun menurut PLKB akseptor yang melakukan operasi vasektomi dan mendapatkan surat pengantar dari PLKB akan gertis. Di sisi lain akseptor masih takut karena kurangnya pelayanan tenaga medis vasektomi.
abstract bahasa inggris
Indonesia is one of country with a high population density. Therefore government creates various policies, one of the policy is the family planning program, in which family as the main target, because family is the primary acceptor which uses contraception, but women use much more contraceptives, while male participation was still very low, while there were many kinds of contraceptives for men one of them is MOP or vasectomy. This study intended to find out: (1) the husband’s perceptions toward the knowledge of MOP or vasectomy contraceptives, (2) the husband's perception of the impact of MOP or vasectomy contraceptives, (3) the husband's perception of the constraints MOP or vasectomy contraceptives, and (4) the husband’s perception toward the accessibility of MOP or vasectomy contraceptives. This research was conducted in Kalirejo, Central Lampung. The research used qualitative research method.
The results showed that: (1) husband’s knowledge toward MOP or vasectomy contraception was still low, because the husband did not understand yet about various kinds of male contraception that was already provided by the health authorities, and the absence of the husband’s attitude to engage in family planning. (2) the husband was still strange to MOP or vasectomy, otherwise husband is still equate the gelding with MOP or vasectomy which was actually very different, and man was still has sense of selfishness not to use one of contraception itself. (3) the involvement of community leaders and religious leaders in Kalirejo was still being failed, because RT itself did not know that there had been a socialization about MOP or vasectomy from health authorities, beside that there was no religious figures who explained whether MOP or vasectomy was unlawful or not. (4) there were still rumors that vasectomy may cause impotence, this may affected men were lack of interest for using vasectomy, (5) the number of constraints faced by informants when will do a vasectomy operation that there was no support from his wife, because they were afraid of her husband would be cheating (6) the distance to perform a vasectomy was far enough, otherwise it costs to be in spend was quite expensive if not get a letter of introduction from field officers to perform a vasectomy, and the lack of medical personnel that can perform vasectomy or MOP operation. (7) the husband did not know that there have been a publication about MOP or vasectomy, so the husband did not know about the MOP or vasectomy information clearly.
The conclusions of this study were: (1) husband’s perception toward MOP or vasectomy contraception knowledge in Kalirejo, Central Lampung was still very low, this happened because of the lack of awareness of men to participate in family planning and the lack of gender equality. (2) husband’s perception toward MOP or vasectomy contraception in Kalirejo was still low, because some of the informer could only explain about MOP, but they just know it simply, not extensively, so they did not know what the benefits and consequences that would occur if using MOP. Lack of informer’s knowledge about MOP caused some informers still equate MOP with a gelding that was actually very different, besides it was still a sense of men’s selfishness so that men did not want to use contraceptives including MOP. (3) husband’s perceptions toward the impact of MOP or vasectomy occured due to rumors that vasectomy may cause impotence, whereas vasectomy did not cause impotence, it had been proved by informers who had already used vasectomy, and affirmed by the explanation of PLKB that vasectomy did not cause impotence. (4) husband’s perceptions of the constraints of MOP or vasectomy occured because the informers have not been supported by their partner (wife) yet, although there was also the informaer who received positive support from their partner (wife). Besides the fear of surgery and some informers said lazy to use it because it was complicated, and the notion that if using a vasectomy would reduce the sense of satisfaction and virility during intercourse. (5) husband’s perception toward the accessibility of MOP or vasectomy occured because of the lack of education on the knowledge about MOP so that the informer’s knowledge was still very low, although publication was already done, in addition to the existence of a far distance to go to public hospitals, and the informers did not know the actual cost whether to pay or not to pay large, but according to field officers someone who perform vasectomy acceptors and obtain a letter of introduction from the field officers will be free. On the other hand acceptors were still being afraid because of the lack of medical personnel to vasectomy services.
1016011044 Eva Nofianieva.nofiani@yahoo.co.id2014-07-14T05:05:32Z2014-07-14T05:05:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2283This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22832014-07-14T05:05:32ZFENOMENA GERAKAN SOSIAL TWITTER
(Studi pada Komunitas Gerakan Sosial @Darah4Lampung dan
@RbanLampung)munculnya gerakan sosial di Twitter pada @Darah4Lampung dan
@RbanLampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam.
Teknik analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa aspek
kemudahan, popularitas, produktifitas, twitter merupakan simbol kemajuan
merupakan faktor penyebab munculnya gerakan sosial di Twitter namun peneliti
menemukan temuan baru yaitu passion (Keinginan / Hasrat). Terdapat temuan
baru pada dampak positif munculnya gerakan sosial di Twitter pada
@Darah4Lampung dan @RbanLampung yaitu efektif dan efisien selain teori
yang sudah ada sebagai media penyebaran informasi, sebagai sarana untuk
mengembangkan keterampilan dan sosial, memperluas jaringan pertemanan,
efektif dan efisien. Dampak negatif munculnya gerakan sosial di Twitter pada
@Darah4Lampung dan @RbanLampung untuk saat ini belum ditemukan,
mungkin bisa menjadi bahan acuan untuk bahan penelitian selanjutnya yang
tertarik. Terdapat dua analisis teori yang ada dalam penelitian ini yaitu teori uses
and gratification dan teori gerakan sosial baru.
Kata kunci : Twitter, Gerakan Sosial ZAQI ILMAN JIWANDONO2014-07-14T05:05:18Z2014-07-14T05:05:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2282This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22822014-07-14T05:05:18ZSTIGMA MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS ANAK PUNK
(Studi di Lapangan Saburai Kota Bandar Lampung)Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan atau senasib dari masing-masing individu. Salah satu kelompok yang dibahas adalah kelompok Punk terbentuknya kelompok ini tidak terlepas dari sejarah hidup sosial ekonomi Inggris, identitas rasial di Inggris, politik dan budaya di Inggris.Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif, dengan fokus penelitian yaitu, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan komunitas anak Punk, stigma yang berkembang di masyarakat terhadap komunitas anak Punk. Dalam penelitian ini, penentuan informan ditentukan melalui teknik bola salju (Snowball Sampling),Sumber data dalam penelitian ini adalah dari data primer yang meliputi wawancara secara mendalam serta terjun langsung dalam komunitas anak Punkdan data sekunder yang meliputi zine,buku, yang menjelaskan tentang kehidupan anak Punk.Informan dalam penelitian ini adalah 3 warga masyarakat yang tinggal di sekitar Saburai, dan 2 anggota komunitas anak Punkdan telah memenuhi kriteria informan yang ditentukan. Adapun kriteria dan informan yang ditunjuk atau dipilih dalam penelitian ini adalah warga masyarakat yang tinggal disekitar Saburai dan anggota komunitas anak Punk dilapangan Saburai. Hasil yang didapatkan dari penelitian yang penulis lakukan,berbagai stigma negatif yang berkembang di masyarakat terhadap komunitas anak Punk, seperti Punk sebagai sekumpulan anak berandal atau sekelompok anak pembuat onar. Dan alasan dari anggota Punk tergabung dalam komunitas ini, aliran musik, jiwa Punkers, equality dan rasa solidaritas sesama anggota Punk yang solid. Kelompok Punkmempunyai ciri khas style berbeda dengan orang kebanyakan seperti, rambut dicat dengan potongan ke atas, anting-anting dan tato yang menghiasi tubuh mereka.Tetapi sebenarnya, mereka sama dengan anak-anak lain yang ingin mencari kebebasan dan jati diri mereka sendiri. Dengan gaya busana yang khas, simbol-simbol, namun karena tampilan anak Punk yang cenderung menyeramkan seringkali dikaitkan dengan perilaku anarkis, brutal, bikin onar.
Kata kunci: Komunitas Anak Punk YUNARI SETIAWAN2014-07-14T05:05:05Z2014-07-14T05:05:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2281This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22812014-07-14T05:05:05ZANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA
BAKUNG TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT
(Studi Kasus Warga Rt 01 Lk 03 TPA Bakung Kecamatan Teluk Betung
Barat Bandar Lampung)Kota Bandar Lampung yang merupakan ibu kota Provinsi Lampung, terdiri dari
20 Kecamatan dengan luas 197,22 km² dan populasi 879.651 jiwa dengan
kepadatan 4.460 jiwa/ km². Kondisi ini memicu permasalahan terhadap sampah.
Pola hidup konsumtif juga dialami oleh sebagian besar penduduk Bandar
Lampung dengan mobilitas penduduk yang tinggi serta tingkat pendapatan
beragam yang menyebabkan kota Bandar Lampung menjadi kota sedang
berkembang yang memiliki permasalahan sampah.secara umum penelitian ini
bertujuan unutuk menganlisis dampak pengelolaan sampah di TPA terhadap
kesehatan masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif
dimana tekhnik penentuan informan menggunakan tekhnk sampel yang dilakukan
dengan mengambil subyek secara sengaja, yaitu yang berkompeten dan
memahami permasalahan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan tekhnik observasi,
dokumentasi dan interview. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif
dengan cara mereduksi data, menyajikan dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi.
Hasil penelitian menyimpulkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung belum
menggunakan sanitary landfill tetapi masih menggunakan open dumping atau
pembuangan terbuka dimana sampah hanya dihamparkan pada satu lokasi
dibiarkan terbuka tanpa pengamanan dan tindakan setelah lokasi tersebut penuh.
Pembuangan sampah seperti ini sangat tidak maksimal. Pada awalnya pengelolaan
sampah di TPA Bakung menggunakan system sanitary landfill namun pada
kenyataannya tidak hal ini disebabkan karena berbagai kendala yaitu keterbatasan
lahan untuk TPA,jumlah tenaga kerja, biaya yang dibutuhkan, terkendala dengan
jumlah kendaraan serta kondisi peralatan yang telah tua,oleh karena itu system
open dumping yang digunakan.Namun pengelolaan TPA dengan cara seperti itu
belum sesuai dengan kaidah-kaidah yang ramah lingkungan. Hal ini memberikan
dampak terhadap kesehatan masyarakat. Penyakit yang diderita yaitu penyakit
kulit, infeksi saluran pernapasan, diare, demam berdarah. Mengenai masalah
tersebut pemerintah melakukan penanganan sampah dengan cara mendaur ulang
sampah namun belum terealisasi.
Kata Kunci : Sampah, Pengelolaan, Kesehatan Masyarakat Suzi Grace Hilda2014-07-14T03:22:05Z2014-07-14T03:22:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2274This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22742014-07-14T03:22:05ZPARTISIPASI BURUH TANI PEREMPUAN DALAM PROSES PRODUKSI PERTANIAN PADI SAWAH
(Studi pada Buruh Tani Perempuan Desa Batang Harjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur)Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkup partisipasi buruh tani perempuan dalam proses produksi pertanian padi sawah, menjelaskan motivasi buruh tani perempuan dalam proses produksi pertanian padi sawah, dan menjelaskan strategi partisipasi buruh tani perempuan dalam proses produksi pertanian padi sawah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi (pengamatan), wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam bekerja buruh tani perempuan memiliki kelompok dan pekerja cadangan. Sistem upah yang berlaku akan berbeda disetiap tahapannya sesuai dengan kesepakatan antara buruh tani dengan pemilik sawah. Dalam proses produksi pertanian padi sawah buruh tani perempuan berpartisipasi pada proses penanaman, penyiangan dan pemanenan. Buruh tani perempuan memiliki motivasi yang beragam dalam bekerja yakni untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, karena tingkat pendidikan yang rendah, untuk membantu perekonomian rumah tangga dan untuk mengisi waktu luang. Sedangkan strategi yang mereka gunakan dalam bekerja adalah bekerja dengan giat dan penuh tanggung jawab, disiplin dan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Dengan demikian partisipasi buruh tani perempuan masih dibutuhkan oleh pemilik sawah untuk membantu menyelesaikan proses produksi pertanian padi sawah.
Kata Kunci : Partisipasi buruh tani perempuan, proses produksi pertanian padi sawah SRI SUBEKTI2014-07-14T03:21:58Z2014-07-14T03:21:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2273This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22732014-07-14T03:21:58ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA PERJUDIAN SABUNG
AYAM DIDALAM MASYARAKAT)
(Studi di Desa Purworejo Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung
Tengah)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab seseorang bermain judi
sabung ayam, dan bagaimana kondisi realitas masyarakat Desa purworejo dengan
adanya judi sabung ayam. Judi sabung ayam yang telah merambah dikalangan
masyarakat semakin marak terjadi karena tidak hanya ada dampak negativ saja,
tetapi bagi beberapa kalangan masyarakat ada juga yang merasa diuntungkan
dengan keberadaan judi sabng ayam.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan
teknik wawancara mendalam. Penentuan informan secara snowball sampling
dengan memilih beberapa anggota masyarakat yang terlibat langsung dalam
permainan judi sabung ayam dan beberapa masyarakat desa Purworejo. Informasi
dianalisis guna menarik kesimpulan yang sesuai dengan kondisi realitas di
lapangan dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kecenderungan pelaku untuk bermain judi
sabung ayam disebabkan faktor situasional, serta diikuti oleh faktor penyebab
lainya, yaitu faktor sosial ekonomi, faktor belajar, faktor penghargaan, dan faktor
psikologi..
Kata Kunci : penyebab, judi sabung ayam. RIO SETIAWAN2014-07-14T03:21:42Z2014-07-14T03:21:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2272This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22722014-07-14T03:21:42ZSTUDI DESKRIPTIF TANGGUNG JAWAB SUAMI YANG DI TINGGAL
ISTRI BEKERJA MENJADI TKW
(Studi pada kepala Keluarga di Kelurahan Wan Dadi Kecamatan Sukarame)Perhatian mengenai masalah yang dihadapi dan di alami pada suami dan buah hati
yang di tinggal istri/ibu bekerja saat ini melamahnya perhatian dan kasih sayang
dalam keluarga. Permasalahan yang menyangkut seorang istri bekerja adalah
melemahnya perhatian terhadap anak dan suami. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah bagaimana tanggapan suami dan anak yang di tinggal ibunya bekerja ke luar
Negeri, apakah yang menjadi faktor penyebab terjadi nya seorang ibu bekerja ke luar
Negeri, serta bagaimana upaya mengatasi masalah masalah yang ada dalam keluarga
inti. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Fokus
utama dari penelitian ini adalah studi deskriptif tentang tanggung jawab suami yang
di tinggal istri bekerja menjadi tkw ke luar Negeri. Penentuan informan pada
penelitian ini menggunakan cara Snowball Sampling, dimana informan adalah warga
kelurahan way dadi kecamatan sukarame berjumlah 3 orang. Hasil Penelitian dan
pembahasan, studi deskriptif tanggung jawab suami yang di tinggal istri bekerja
menjadi tkw, yakni sebagian dari informan mengatakan bahwa fenomena tersebut
merupakan hal yang sudah biasa dan tidak tabu lagi, bahkan bagi mereka fenomena
tersebu tidak masalah selagi tidak merugikan orang lain, akan tetapi ada sebagian
informan mengatakan fenomena tersebut merupakan hal yang sangat buruk dan patut
untuk di tindak lanjuti, sehingga fenomena-fenomena tersebut tidak lagi dihadapi dan
dialami dalam kehidupan keluarga inti. Karna bagi mereka kasih sayang dan
perhatian itu sangat penting bagi perkembangan generasi yang lebih baik. Pada akhir
penulisan ini yang menjadi kesimpulan nya adalah bahwa tanggung jawab suami
harus ektra dalam membina rumah tangga di saat istri bekerja dan tidak menjadi
permasalahan pada buah hati, dan tidak juga menjadi permasalahan selagi tidak
merugikan orang lain. REZKY ADITHYA2014-07-14T03:21:20Z2014-07-14T03:21:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2269This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22692014-07-14T03:21:20ZLATAR BELAKANG DAN PERSEPSI
PADA MANUSIA LANJUT USIA BEKERJA
(Studi Di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung)Masalah dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang melatar belakangi manusia lanjut usia bekerja serta bagaimana persepsi keluarga terhadap manusia lanjut usia bekerja di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang Melatar Belakangi Manusia Lanjut Usia Bekerja serta untuk mengetahui Persepsi Keluarga terhadap Manusia Lanjut Usia Bekerja. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini merupakan proses menemukan pengetahuan yang mengungkap situasi tertentu khususnya pada manusia lanjut usia yang masih tetap bekerja. Tehnik pengumpulan data terdiri dari wawancara, studi dokumentasi, dan observasi.
Dari hasil wawancara terhadap informan didapatkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang melatar belakangi manusia lanjut usia bekerja adalah Faktor kebutuhan yaitu manusia lanjut usia yang merasa dirinya sudah tidak diperhatikan dan tidak diperdulikan lagi terhadap anak-anaknya yang masih mampu untuk memenuhi kebutuhan orangtuanya, sehingga manusia lanjut usia mau tidak mau harus tetap bekerja untuk terpenuhinya kebutuhan hidup. Faktor ekonomi karena lanjut usia berada pada latar belakang kondisi keluarga yang ekonominya rendah dan mengakibatkan lanjut usia harus tetap bekerja untuk membantu dan memenuhi kebutuhan hidupnya serta anaknya. Faktor kebiasaan bekerja sejak muda yang mempunyai keahlian seperti sol sepatu, sehingga manusia lanjut usia selalu ingin terus bekerja, ingin mandiri, merasa jenuh, tidak mau mengemis, tidak mau ketergantungan, tidak mau merepotkan anaknya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari, padahal dari latar belakangnya keluarganya mampu.
Persepsi keluarga terhadap manusia lanjut usia bekerja yaitu persepsi anak-anaknya bahwa tidak perduli pada orang tuanya bekerja, bentuk dukungan nyata dari keluarga adalah tidak bertanggung jawab keluarga/ bersikap acuh tak acuh, tidak memperdulikan lagi, tidak berusaha memberi fasilitas yang memadai untuk memudahkan manusia lanjut usia bekerja seperti tidak menyediakan tempat untuk bekerja, tidak mengantar jemput bekerja serta tidak memberi modal untuk bekerja serta persepsi keluarga terhadap lanjut usia bekerja yaitu persepsi perduli karena pada awalnya selalu melarang agar tidak lagi bekerja, tetapi melihat kemauan keras dan kemandirian yang ditunjukan manusia lanjut usia membuat keluarga memberi kesempatan untuk bekerja.
Kata kunci: Manusia lanjut usia, Bekerja, Keluarga. RARA HAYUNITYAS2014-07-14T03:20:54Z2014-07-14T03:20:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2268This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22682014-07-14T03:20:54ZPENGARUH KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KOREAN POP (K-POP) TERHADAP PENAMPILAN REMAJA
(Studi Pada Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan menonton tayangan Korean pop (K-pop) terhadap penampilan remaja di Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah 76 orang mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei, yaitu metode penelitian yang dalam melakukan pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul maka hasil dari penelitian ini di deskripsikan melalui pemaparan berbagai informasi dari hasil survei yang telah dilakukan. Selanjutnya data hasil dari penelitian ini akan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.00. Dari pengolahan data dengan menggunakan rumus korelasi product moment didapati hasil sebesar 0,735. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang kuat antara kebiasaan menonton tayangan K-pop di televisi terhadap penampilan remaja (mahasiswa dan mahasiswi) di Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012. Dimana dapat dikatakan bahwa kebiasaan menonton tayangan Korean pop (K-pop) tidak terlepas dari keinginan para responden untuk mencari referensi dalam berpenampilan. Semakin sering menonton tayangan Korean pop (K-pop) maka semakin kuat pengaruh yang diberikan terhadap penampilan remaja tersebut. Setelah di determinasikan didapati persentase hubungan antara kebiasaan menonton tayangan K-pop di televisi terhadap penampilan remaja (mahasiswa dan mahasiswi) di Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012 adalah sebesar 54% dan sisanya sebesar 46% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dari hasil Uji ttest di dapati hasil sebesar 9,324. Jadi thitung = 9,324 lebih besar dari ttabel = 2,000. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima. Yaitu ada pengaruh antara kebiasaan menonton tayangan Korean pop (K-pop) terhadap penampilan remaja (studi pada mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012).
Kata kunci : Kebiasaan menonton, tayangan K-pop, penampilan remaja PUTRI DEBA DESIANI2014-07-14T03:20:47Z2014-07-14T03:20:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2267This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22672014-07-14T03:20:47ZKAJIAN SOSIOLOGIS BENTUK-BENTUK KRIMINALITAS DI ANGKUTAN UMUM
(Studi Pada Korban Tindak Kriminalitas di Angkutan Umum Daerah Bandar Lampung)Seiring dengan meningkatnya jumlah kepadatan penduduk di Indonesia, maka tidak heran jika tingkat kriminalitas semakin marak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.Tindakan kriminal bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termasuk di dalam ruang publik seperti angkutan umum. Menurut Habermas menjelaskan bahwa ruang publik merupakan area yang bersifat umum dan siapa saja dapat mengaksesnya, salah satu ruang publik tersebut adalah angkutan umum.Angkutan umum sangatlah berperan penting, karena banyak masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum, namun sayangnya masih banyak masalah yang terjadi.Dengan tejadinya berbagai tindak kriminal didalamnya, angkutan umum yang selayaknya dapat menjadi alat transportasi aman dan nyaman bagi penggunanya kini berubah menjadi kecemasan apabila penumpang tidak waspada ketika menggunakan jasa transportasi tersebut.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis tentang bentuk-bentuk kriminalitas di angkutan umum. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada masyarakat mengenai bentuk-bentuk kriminalitas di angkutan umum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di daerah Bandar Lampung. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara yang mendalam dari enam orang informan yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, bentuk-bentuk kriminalitas antara lain; pencopetan, penjambretan, penodongan dengan senjata tajam/api dan tindak asusila. Upaya penanggulangan yang dilakukan yaitu dengan upaya preventif dan refresif. Dampak dari kriminalitas yaitu dampak negatif dan juga dampak positif.
Kata kunci : Kriminalitas, Angkutan Umum Nurul Nanda Pratiwi2014-07-14T03:19:53Z2014-07-14T03:19:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2265This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22652014-07-14T03:19:53ZPEMODELAN PENGELOLAAN DAN RESOLUSI KONFLIK
( Suatu Kajian Deskripsi Penyelesaian Sengketa Pilkada Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pringsewu )Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai (1) Sumber-sumber konflik potensial, baik menjelang, saat penyelenggaraan, maupun pengumuman hasil pilkada?; (2) faktor pemicu konflik pilkada, terutama para pada elite politik lokal?; dan (3) pengelolaan konflik pilkada hingga menghasilkan penyelesaian sengketa pilkada.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, penelitian ini merupakan suatu proses pemahaman analitis berdasarkan metodologi yang digunakan untuk menyelidiki suatu situasi.Tehnik Pengumpulan data utama dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi, dan Tehnik pengolahan data nya terdapat tiga tahap, tahap editing,kategorisasi,interpretasi. Tehnik analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan, proses data, dan setelah di lapangan.
Dari hasil penelitian dari semua pihak penyelenggaraan pilkada seharusnya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sistematis dan komprehensif tentang pengelolaan dan resolusi konflik. Serta mensosialisasikan ke masyarakat bahwa konflik tidak dapat dihindari justru didayagunakan menjadi hal yang positif.
Kata Kunci : Pengelolaan, Resolusi, Konflik, Pilkada NURLIS MEFITA2014-07-14T03:19:47Z2014-07-14T03:19:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2264This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22642014-07-14T03:19:47ZPERANAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DALAM PENANGANAN LANJUT USIA TERLANTAR
(Studi Pada UPTD Pelayanan Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan)Lanjut usia terlantar merupakan masalah gejala sosial yang sudah lama hadir ditengah kita. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 19 tahun 2012 tentang pedoman pelayanan sosial lanjut usia mendefinisikan bahwa lanjut usia terlantar adalah orang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosialnya. Dengan adanya permasalahan tersebut Pemerintah Kota Bandar Lampung mendirikan Panti Sosial yang diharapkan agar mereka dapat melaksanakan peranan sosialnya secara baik sehingga dapat terciptanya kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia terlantar melalui program-program kerja yang menunjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa dalam penanganan lanjut usia terlantar tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang beralamat di Jalan Sitara No. 1490 Natar. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan dokumen yang didapat dari hasil observasi dan dari delapan informan yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti bahwa di Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan memberikan penanganannya bagi lansia terlantar yang dapat dilihat dari program-program yang dilakukan seperti memberikan pelayanan, penyantunan serta bimbingan fisik, mental dan sosial, rohani dan keterampilan.
Kata kunci: Peranan, Panti Sosial, Lanjut Usia Terlantar. NOVIRINA SELLY2014-07-14T03:19:20Z2014-07-14T03:19:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2260This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22602014-07-14T03:19:20ZKEMITRAAN ANTARA BIDAN DAN DUKUN
DALAM PROSES IBU MELAHIRKAN
(Studi pada Kecamatan Banjit Kabupaten Way kanan)Keberadaan dukun bayi dan bidan memiliki cara pengobatan yang berbeda
terhadap masyarakat. Cara pengobatan tersebut dapat menimbulkan masalah
dalam persalinan (kegagalan dalam persalinan), sehingga kemitraan antara bidan
dan dukun menjadi salah satu jawaban untuk mengatasi masalah kesehatan ibu
dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan kendala
program kemitraan antara bidan dan dukun dalam proses ibu melahirkan di
Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kemitraan antara bidan dan
dukun bayi belum terlaksana sesuai dengan prosedur program kemitraan. Bidan
dan dukun telah bekerjasama sebelum adanya program kemitraan, kerjasama yang
terjadi karena insidental dan situasional. Peran antara bidan dan dukun bayi belum
disosialisasikan dengan baik sehingga masih ditemukan masalah persalinan yang
ditangani oleh dukun. Adapun kendala yang terjadi dalam kemitraan yang
dijalankan diantaranya adalah belum adanya perjajian yang jelas antara bidan dan
dukun bayi mengenai peran yang akan dijalankan. Kendala selanjutnya yaitu
melakukan sosialisasi terhadap orang yang lebih tua bukanlah hal yang mudah
karena dibutuhkan interaksi yang baik agar tidak ada kesalah pahaman. Selain itu
meski telah dilakukan sosialisasi masih ada ditemukan dukun yang tidak
menjalankan perannya sebagai mana yang telah dijelaskan oleh bidan.
Kata Kunci: Kemitraan, Penanganan, Proses ibu melahirkan anak NELI SUSANTI2014-07-14T03:18:51Z2014-07-14T03:18:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2254This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22542014-07-14T03:18:51ZPENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KELOMPOK TEMAN
SEBAYA PENGGUNA KARTU ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM)
TERHADAP POLA KONSUMSI MAHASISWATujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh status sosial
ekonomi dan kelompok teman sebaya pengguna kartu ATM terhadap pola
konsumsi mahasiswa. Penelitian ini mengambil lokasi di FISIP Unila Jurusan
Sosiologi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatoris, yaitu
untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan
hubungan dan menguji hubungan antar variabel yang diteliti, serta untuk menguji
hipotesis dengan statistik korelasional untuk generalisasi data sampel pada
populasi dengan menarik sampel random dari suatu populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive
sampling adalah sampel dipilih sebagai informan secara sengaja dengan
pertimbangan mampu memberikan data dan informasi yang dibutuhkan yang
menjadi target dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh antara status sosial ekonomi dan kelompok teman sebaya pengguna
kartu ATM terhadap pola konsumsi mahasiswa. semakin tinggi status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa maka pola konsumsi mahasiswapun akan
meninggkat. Semakin tinggi intensitas dan kuantitas pergaulan mahasiswa dengan
teman sebayanya, maka pola konsumsi mahasiswa berlebihan dan menjadikan
mahasiswa sebagai pengguna kartu ATM aktif. MUTHIA OKTIFFANY KUSUMA2014-07-05T05:04:12Z2014-07-05T05:04:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2238This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22382014-07-05T05:04:12ZFAKTOR-FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI
MASYARAKAT MISKIN MENGHUNI RUSUNAWA
(Studi Pada masyarakat miskin yang menghuni Rusunawa di
kelurahan Keteguhan, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung)
Masalah dalam penlitian ini adalah apa saja faktor-faktor apa yang
melatar belakangi masyarakat miskin tinggal di rusunawa keteguhann serta
apa saja masalah yang di hadapi masyarakat miskin pada saat tinggal di
rusunawa Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar
Lampung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa
yang melatar belakangi masyarakat tinggal di rusunawa serta mengetahui
masalah-masalah yang di hadapi masyarakat selama tinggal di rusunawa.
Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini
merupakan proses menemukan pengetahuan yang mengungkap situasi
tertentu khususnya masyarakat miskin yang tinggal di rusunawa. Tehnik
pengumpulan data terdiri dari wawancara, studi dokumentasi, dan
observasi.
Dari hasil wawancara bersama informan didapatkan kesimpulan
bahwa faktor-faktor masyarakat miskin tinggal di rusunawa adalah sewa
rusunawa murah, pendapatan kecil yang disebabkan karena tingkat
produktivitas kerja yang rendah, tidak memiliki rumah, jarak yang dekat
dengan lokasi kerja, dan ingin mandiri tidak tergantung dengan orang lain.
Sedangkan untuk masalah yang di hadapi oleh warga yang tinggal di
rusunawa yaitu Lingkungan yang kotor yang disebabkan karena kepadatan
warga, kesehatan yang rendah yang disebabkan karena lingkungan yang
kotor, pendidikan yang rendah yaitu hanya lulusan s dhal ini terjadi karena
tidak memiliki biaya untuk sekolah, tidak mendapatkakan bantuan dari
pihak pemerintah sebab warga rusunawa bukanlah warga yang berdomisili
di keteguhan melainkan warga pendatang dan fisik bangunan yang rusak
seperti bocor, retak.
Kata kunci : Masyarakat Miskin Yang Tinggal Di Rusunawa
MARCHELLY PUSPA PERTIWI 2014-07-05T05:04:05Z2014-07-05T05:04:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2237This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22372014-07-05T05:04:05ZPENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA
TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN REMAJA
(STUDI PADA KELUARGA DI KELURAHAN GUNUNG AGUNG BANDAR LAMPUNG) Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh
komunikasi antar pribadi dalam keluarga terhadap pembentukan kepribadian
remaja dan serta memberikan penjelasan mengenai dampak yang ditimbulkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Pada dasarnya, kepribadian seorang remeja dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor tersebut meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
lingkungan tempat tinggal. Keluarga merupakan sarana utama dan paling awal
dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Dalam hal ini, keluarga memegang
peranan yang amat sangat penting. Perilaku orang tua dalam kesehari-harian
menjadi contoh bagi anaknya. Keberhasilan pembentukan kepribadian anak yang
baik sepenuhnya tergantung pendidikan yang diajarkan oleh orang tuanya.
Perilaku anak sekarang, merupakan cerminan pendidikan yang telah diberikan
orang tua..
Kata Kunci : Keluarga, Remaja,Kepribadian
Mochammad Chaliq Moeslym JHS2014-07-05T05:02:31Z2014-07-05T05:02:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2236This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22362014-07-05T05:02:31ZKAJIAN SOSIOLOGIS TENTANG KOMUNITAS ANAK NAKAL
(Studi Di Desa Terbanggi Besar Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah)Di zaman modernisasi dan globalisasi seperti pada saat ini dimana IPTEK berkembang dengan pesat, banyak ditemukan perubahan-perubahan yang terjadi secara radikal. Perubahan-perubahan itu sangat berpengaruh terhadap perubahan pola fikir dan pola prilaku masyarakat khususnya para anak remaja didalam kehidupan sosial, dampak dari perubahan tersebut dapat bersifat positif dan negatif tergantung masyarakat menanggapi setiap perubahan yang terjadi disekitarnya. Seperti halnya anak-anak remaja pada saat ini yang lebih terobsesi dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap perubahan yang terjadi. Bahkan tidak jarang banyak anak-anak remaja yang terjerumus dalam hal-hal yang menyimpang karena obsesi mereka tersebut.
Maraknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh anak remaja pada saat ini atau yang sering disebut dengan “kenakalan remaja” tidak hanya terjadi di kota-kota besar melainkan juga dipedesaan. Kejahatan yang dilakukan mereka ada yg bersifat personal dan kelompok/ komunitas. Namun pada saat ini banyak anak-anak remaja yang membentuk suatu komunitas dalam melakukan penyimpangan yang melanggar hukum. Pada umumnya anak-anak remaja ini sangat agresif sifatnya, suka melakukan kekerasan fisik dengan siapa pun juga tanpa suatu sebab yang jelas, dengan tujuan sekedar untuk mengukur kekuatan komunitas mereka sendiri serta membuat onar ditengah lingkungan, hal ini disebabkan salah satunya karena pengaruh dari perubahan yang terjadi disekitar mereka.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis tentang komunitas anak nakal yang ada di masyarakat. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada masyarakat mengenai kenakalan dan kejahatan yang dilakukan oleh komunitas anak nakal. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dengan 8 orang informan. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komunitas anak nakal adalah Anak-anak nakal yang melakukan tindak kriminalitas ini pada umumnya berusia 15-20 tahun. Hal ini sejalan dengan pendapat kartini & kartono, (1998 : 8). Bahwa angka tertinggi tindak kejahatan ada pada usia 15-19 tahun, tindakan kriminal, memalak, merampok, membegal membunuh, memperkosa, 70 % dilakukan anak-anak remaja berusia 13-21 tahun.
Luri Revi Fatiasani
Munculnya komunitas anak nakal dengan bentuk kejahatan yang dilakukannya didalam kehidupan sosial merupakan reaksi terhadap permasalahan suatu stratifikasi penduduk dengan status sosial rendah yang ada disuatu wilayah yang menilai secara berlebihan terhadap status sosial tinggi dan harta kekayaaan, namun dalam kenyataannya, pencapaian status sosial yang tinggi merupakan hal yang sangat sulit dilakukan dengan jalan yang wajar. Sehingga besar ambisi mereka untuk memenuhi kebutuhan materi, dan kecilnya kesempatan untuk meraih sukses, memudahkan komunitas para anak nakal tersebut melakukan penyimpangan dari norma-norma yang berlaku dan menjadikan anak-anak remaja itu berhadapan dengan hukum.
Kata Kunci : Komunitas, Anak, Kriminalitas LURI REVI FATIASANI2014-07-05T05:02:25Z2014-07-05T05:02:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2235This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22352014-07-05T05:02:25ZSTUDI DESKRIPTIF TENTANG KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN
(Studi Pada Perawat Balai Kesehatan PT. KAI Subdrive III.2
Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung)Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Sekalipun pengertian mutu yang terkait dengan keputusan ini telah diterima secara luas, namun penerapannya tidaklah semudah yang diperkirakan. Masalah pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan tersebut bersifat subjektif. Tiap orang, tergantung dari kepuasan yang dimiliki, dapat saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu pelayanan kesehatan yang sama. Kesimpulan, Jadi kualitas pelayanan kesehatan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, di mana di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata- rata penduduk, akan tetapi di pihak lain dalam tata cara penyelenggaraannya juga sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. FEBRI LASENDO2014-07-05T05:02:19Z2014-07-05T05:02:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2234This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22342014-07-05T05:02:19ZSTRATEGI EKONOMI MASYARAKAT PASCAPERENCANAAN
PEMBANGUNAN KAMPUS INSTITUT TEKONOLOGI SUMATERA
(Studi tentang Perubahan Sosial di Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung
Bintang Kabupaten Lampung Selatan)Penelitian ini bertujuan menggali informasi mengenai strategi ekonomi masyarakat di
Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan
pascaperencanaan pembangunan kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Situasi pembangunan dimanfaatkan oleh masyarakat menengah atas pemilik modal
untuk meningkatkan perekonomian. Di sisi lain, strategi ekonomi dilakukan
masyarakat miskin dengan mengupayakan bertahan agar tidak termarjinalisasi, karena
diprediksi Desa Sabah Balau akan mengalami perubahan sosial yang signifikan. Hasil
penelitian menunjukkan respon masyarakat yang sangat terbuka dan menerima
pembangunan ITERA, karena yakin akan membawa perubahan yang berarti bagi
desa. Warga dari berbagai kalangan sudah menyiapkan strategi-strategi antara lain:
bagi warga yang mempunyai modal mereka (1) menjual tanah memanfaatkan situasi
pembangunan ITERA; (2) menjual tanah saat harga tanah naik; (3) menyimpan tanah
untuk usaha sendiri; dan (4) mulai membangun tempat usaha. Warga miskin yang
tidak mempunyai modal berupa tanah ataupun aset pribadi yang lain berupaya
(1)mencari pekerjaan lain, karena sudah tidak bekerja lagi sebagai buruh harian lepas
di PTPN VII; (2) mengajukan kesanggupan bekerja di pembangunan ITERA sebagai
buruh bangunan kepada stakeholder; (3) melibatkan anggota keluarga untuk bekerja;
dan (4) mengurangi kebutuhan dengan pengetatan pengeluaran.
Kata Kunci: Pascaperencanaan, Perubahan Sosial, Ekonomi Masyarakat FAHRUROZI SAPUTRA2014-07-05T05:02:12Z2014-07-05T05:02:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2233This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22332014-07-05T05:02:12ZFENOMENA GAYA BERBUSANA DI KALANGAN REMAJA HEDONIS
(Studi Pada Mahasiswa FISIP UNILA)Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena gaya berbusana di kalangan
remaja hedonis yang bertempat di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP),
Universitas Lampung. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Adapun yang menjadi informan dari penelitian ini adalah mahasiswa/i yang
memiliki gaya berbusana dan gaya hidup hedonis di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik. Informan dari penelitian ini adalah sebanyak 5 orang informan.
Pengambilan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan
menggunakan observasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan
dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik merupakan remaja hedonis yang memiliki pandangan hidup
menganggap bahwa dengan mencari dan mengutamakan kesenangan bersifat
materiil dan hawa nafsu, untuk meningkatkan kualitas hidup dengan gaya hidup
berfoya-foya, mewah dan fasilitas modern. Remaja hedonis memiliki dua motif,
yaitu motif internal merupakan dorongan yang timbul dari dalam seperti,
mengharapkan pujian, kepuasan diri dan aktualisasi diri, membuat ia merasa
senang, percaya diri dan mengharapkan penghargaan. Motif ekternal didasari
adanya dorongan dari luar, seperti lingkungan pergaulan, eksistensi diri, gengsi,
keluarga, media massa dan media sosial. Gaya berbusana remaja hedonis selalu
up date, mengutamakan produk bermerek, konsumtif dan membeli barang hanya
karena produk bukan karena kepentingan.
Kata Kunci : Motif, Gaya Berbusana, Hedonis. Euis Wulandari2014-07-05T05:02:06Z2014-07-05T05:02:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2232This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22322014-07-05T05:02:06ZPERSEPSI MASYARAKAT PENGGUNA SEPEDA MOTOR RODA DUA
TERHADAP KINERJA POLISI LALU LINTASPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi Lalu Lintas yang bertempat di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sederhana. Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah masyarakat pengguna sepeda motor roda dua di Desa Hajimena. Sampelnya penelitian ini adalah sebanyak 97 orang responden. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling, dengan menggunakan observasi, kuesioner, dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data.
Berasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi Lalu Lintas yang dapat diukur melalui tugas, fungsi dan wewenang Polisi Lalu Lintas adalah negatif. Masyarakat pengguna sepeda motor roda dua pada umumnya kurang bersahabat terhadap aparat penegak hukum, dimana masyarakat Desa Hajimena yang enggan berurusan dengan Polisi Lalu Lintas, karena seringkali menimbulkan banyak kasus, khususnya kasus penyuapan yang menimbulkan kesan buruk terhadap kinerja dari Polisi Lalu Lintas. Namun kondisi ini bisa di atasi, jika Polisi Lalu Lintas melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya sesuai dengan kinerja yang seharusnya dilaksanakan, sehingga para pengguna sepeda motor roda dua di Desa Hajimena dapat mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku.
Kata kunci : Persepsi masyarakat pengguna sepeda motor roda dua terhadap kinerja Polisi
Lalu Lintas yang meliputi tugas, fungsi dan wewenang. Deviana2014-07-05T04:58:59Z2014-07-05T04:58:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2230This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22302014-07-05T04:58:59ZHubungan Antara Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan Dan Tingkat
Komunikasi Dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Kegiatan PosyanduPosyandu merupakan wahana penyaluran aspirasi masyarakat di bidang kesehatan dan
Keluarga Berencana serta bidang pembangunan lainnya untuk mewujudkan suatu tujuan,
maka peranan wanita khususnya ibu rumah tangga dituntut agar dapat turut
berpartisipasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan dan tingkat komunikasi dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan
posyandu. Penelitian dilakukan di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura Bandar
Lampung, tipe penelitian ini merupakan Penelitian Kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai anak balita yang berjumlah 230 ibu
rumah tangga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota
sampling sehingga sampel yang digunakan 46 ibu-ibu rumah tangga atau 20% dari
jumlah anggota populasi.
Hasil Penelitian menujukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan responden dengan partisipasinya dalam kegiatan posyandu. Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan responden dengan partisipasinya
dalam kegiatan posyandu. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat komunikasi
responden dengan partisipasinya dalam kegiatan posyandu.
Dengan terujinya penelitian ini, sebaiknya dapat kita tanamkan bahwa keikutsertaan ibuibu
rumah tangga dalam setiap kegiatan sangat diperlukan guna menunjang berhasilnya
suatu pembangunan khususnya di bidang kesehatan.
Kata Kunci: Posyandu DESTY MANDRIANA2014-07-05T04:58:43Z2014-07-05T04:58:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2229This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22292014-07-05T04:58:43ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN WIRAUSAHA
DI KALANGAN MAHASISWA
( Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung )Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan mahasiswa dalam proses berwirausaha sehingga bisa membantu wirausaha muda agar terhindar dari kegagalan dan menjadi wirausaha yang sukses sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Oktober 2013 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Tipe penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif dan proses penentuan informan berdasarkan teknik purposif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kegagalan dalam berwirausaha disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dalam diri mahasiswa yang meliputi rasa cepat puas diri, menebalnya rasa bosan dan malas, hilangnya jiwa kewirausahaan, kekurangan modal dan lemahnya perencanaan maupun faktor lingkungan atau dari luar yang meliputi berubahnya nilai-nilai selera masyarakat, perubahan teknologi dan persaingan industri.
Kata kunci : Wirausaha, Mahasiswa, Kegagalan BOBBY RAHMAN2014-07-05T04:58:31Z2014-07-05T04:58:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2228This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22282014-07-05T04:58:31ZPENGETAHUAN DAN UPAYA IBU DALAM MENJAGA KESEHATAN
PANGAN JAJAN ANAK
(Studi Di Kampung Sukamarga Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengetahuan ibu mengenai pangan
jajan anak dan Untuk mengetahui upaya ibu menyediakan pangan jajan anak di
Kampung Suamarga. Sebagaimana kita ketahui bahwa Anak juga merupakan
cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Selain
itu anak juga adalah asset bangsa masa depan Bangsa dan Negara dimasa yang
akan datang berada ditangan anak sekarang. Maka dari itu peran dari seorang ibu
itu sangat dibutuhkan, bagaimana cara seorang ibu itu sendiri dalam menjaga
pangan jajanan anak. Pengetahuan dan upaya ibu dalam menjaga kesehatan
pangan jajan anak di Kampung Sukamarga Kecamatan Rajabasa Kelurahan
Rajabasa Kota Bandar Lampung masih sangat kurang para ibu terkesan
menyepelekan kesehatan anaknya ini terlihat dari masih sering dibiarkannya para
anak mereka membeli jajan-jajanan sembarangan, dan kurangnya atau lemahnya
keinginan para ibu untuk memberitahu akan berbahayanya mengkonsumsi dan
membeli jajan-jajanan yang mengandung bahan-bahan pengawet.
Kata Kunci : Pengetahuan, Upaya, Ibu, Anak Arfani Wahyudi2014-07-05T04:58:17Z2014-07-05T04:58:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2227This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22272014-07-05T04:58:17ZRESPON ORANG TUA TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR YANG MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTORPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Dalam penelitian ini jenis metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 orang informan. Penentuan informan dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling dan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor ini memiliki respon setuju dan tidak setuju. Respon setuju dari orang tua alasannya bahwa menurut mereka dengan memberikan fasilitas kendaraan bermotor itu menghemat waktu, biaya dan keadaan ekonomi mereka yang cukup untuk memberikan kendaraan bermotor. Sedangkan respon orang tua yang tidak setuju anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor dikarenakan sangat membahayakan diri mereka dan anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bemotor itu dalam Undang-Undang Lalu Lintas sudah melanggar dikarenakan umur mereka yang belum cukup umur untuk memenuhi persyaratan berkendara. Jadi peran orang tua dalam menjaga, mendidik dan mengawasi anak sangat diperlukan serta pengetahuan orang tua tentang Undang-Undang Lalu Lintas agar mereka bisa mengetahui bahaya apabila anak di bawah umur diberikan fasilitas kendaraan bermotor.
Kata kunci: Respon Positif dan Negatif Orang Tua Anisia Franciska Nasution2014-02-04T08:20:24Z2014-02-04T08:20:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/461This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4612014-02-04T08:20:24ZDAMPAK PERUBAHAN SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP POTENSI ALAM DI WILAYAH PESISIR
(Studi pada Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan)THERESIA ROSIANA TAMBUNAN R. Tambunan2014-01-15T08:06:07Z2014-01-15T08:06:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/462This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4622014-01-15T08:06:07ZANTARA MERUSAK DAN MEMANFAATKAN HUTAN MANGROVE
PADA MASYARAKAT PESISIR
(Studi Etnosains pada Hutan “Bakau” di Masyarakat Pesisir
Desa Pematang Pasir, Lampung)Indonesia is a country with rich natural resources, and of them is mangrove forest.
Pematang Pasir village people (Lampung) has long been using mangrove forest to
make their living. The mangrove uses by local people are fishing, catching crabs,
taking wood for fuel, and making fish ponds. Despite of warning from forestry
police prohibiting log mangrove trees, people are persistent to log the mangrove
forest. Ironically, people destructing mangrove forest received facilities from
village government in form of Letter of Mangrove Forest Working Permit. The
aforementioned facts confused people status between destructing and using
mangrove forest.
Mangrove is groups of plants growing along the coast and mangrove has a high
adaptation ability to salinity of brackish water where it has to live in this
environment. Mangrove forest functions to protect mainland from sea water
abrasion, to provide living for people, to be environment for sea fish breeding.
People have their reasons for inhabiting and using mangrove forest; not only for
mangrove potential, but also their social background to live there. People control
to mangrove forest is conducted by processes and from one season to another.
People are aware of what they are doing as destructing mangrove forest. However,
they do not have other options because their family members need food and their
children have to go to school.
Stopping mangrove forest destruction can be done by means of some stages. First,
people should be aware of environment potentials when it is in good and
destructed conditions, second village government should be consistent about their
job descriptions and coordinate with its people to preserve environment, and
finally, the Forestry Office should be routinely monitoring mangrove forest
register.
Keywords : Mangrove, Use, Destruction
Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumberdaya alam, salah satu kekayaan
alamnya adalah hutan mangrove. Masyarakat Desa Pematang Pasir (Lampung)
sudah lama menggunakan hutan mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bentuk penggunaan hutan mangrove oleh masyarakat setempat berupa
penangkapan ikan, kepiting, mengambil kayu, dan membuat tambak. Meski polisi
kehutanan Lampung Selatan sudah memberikan peringatan agar warga tidak lagi
menebang pohon mangrove warga tetap melakukan penggundulan hutan. Paling
ironis lagi, fenomena warga merusak hutan mangrove mendapat fasilitas dari
pemerintah desa berupa Surat Izin Garap. Beberapa hal diatas memberikan
ketidak jelasan antara merusak dan memanfaatkan hutan mangrove.
Mangrove adalah kelompok tumbuhan berkayu yang tumbuh di sekelilinh garis
pantai dan memiliki adaptasi yang tinggi terhadap salinitas payau dan harus hidup
pada kondisi lingkungan yang demikian. Hutan mangrove memiliki fungsi
diantaranya adalah fungsi melindungi darat dari abrasi laut, mangrove dapat
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, dan mangrove berfungsi sebagai tempat
berkembang biak ikan-ikan laut.
Masyarakat memiliki alasan untuk tinggal dan memanfaatkan hutan mangrove
tidak hanya potensi hutan mangrove tetapi juga latar belakang sosial msayarakat
sendiri menjadi alasan mengapa mereka ada disana. Penguasaan masyarakat
terhadap hutan mangrove dilakukan dengan proses dan musim-ke musim.
Masyarakat sadar akan apa yang mereka lakukan merupan bagian dari
pengrusakan hutan mangrove. Tetapi mereka tidak memiliki alteratif lain, karena
keluarga mereka butuh makan dan sekolah anak-anak butuh biaya.
Penghentian pengrusakan hutan mangrove oleh masyarakat bisa di hentikan
dengan beberapa tahapan. Pertama masyarakat harus sadar akan potensi
lingkungan saat baik maupun rusak, pemerintah desa harus konsisten akan tugas
dann fungsinya dan berkordinasi dengan masyarakat untuk melestarikan
lingkungan, dinas kehutanan juga harus rutin melakukan pengawasan di dalam
hutan register mangrove.
Kata kunci: Mangrove, Pemanfaatan, PengrusakanWAWANG ANDRIANTO Yul Edy Siswanto2014-01-15T08:06:01Z2014-01-15T08:06:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/460This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4602014-01-15T08:06:01ZKELUARGA BERENCANA DALAM PERSEPSI KADER
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
(Studi pada Keluarga Kader PKS di Desa Candimas Natar)This research deliberate on explaining the perception of Partai Keadilan Sejahtera cadre about Family Planning at Candimas Village Subdistrict Natar South Lampung Regency that covering understanding and involvement of cadre PKS in program of KB and activity Bidang Perempuan of PKS. This Research uses the approach qualitative, deals with four PKS cadres with children. The technique of data collecting through circumstantial interview and secondary data collecting. Data analysing technique the is done by data reduction, data presentation, and conclusion withdrawal.
Result of this research is showing that perception of cadre Partai Keadilan Sejahtera to Family Planning is a program to make length between baby birth which consider to be conginial to syariah to the reach quality of family. PKS’s Cadre involvement on Family Planning is attempting to space the birth. It is designited to mediate the fully affectionate parenting, time sharing would be stored to beyond parenting as they run many spects, for instance, social work, self involving to dakwah, social based organisation, and politic. Mean while PKS cadres considered to be active in the work of PKS’s Bidang Perempuan as a sign to mark them active cadres. PKS’s cadres accept that Bidang Perempuan’s works are inherent in to tarbiyah to reach family’s quality which impressionate to be sakinah family.
Keywords: Family Planning, Perception, PKS
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi kader Partai Keadilan Sejahtera tentang Keluarga Berencana di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang meliputi pemahaman dan keterlibatan kader PKS dalam program KB dan kegiatan Bidang Perempuan PKS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, informan terdiri dari empat orang kader PKS yang sudah memiliki anak. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kader Partai Keadilan Sejahtera tentang Keluarga Berencana sebagai program atau usaha untuk mengatur jarak kelahiran sesuai dengan syariat Islam untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Keterlibatan kader PKS dalam mengikuti Keluarga Berencana dimaksudkan untuk mengatur jarak kelahiran. Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat tumbuh besar dengan kasih sayang yang tercurah secara penuh, waktu yang tersedia tidak hanya terfokus untuk mengurus anak, akan tetapi dapat menjalankan peran-peran yang lain, seperti melayani masyarakat, ikut terlibat dalam dakwah, badan sosial, dan politik. Sedangkan keterlibatan kader PKS dalam kegiatan Bidang Perempuan PKS, termasuk kader yang aktif. Kader PKS memahami bahwa kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Bidang Perempuan PKS merupakan rangkaian agenda tarbiyah yang harus mereka jalani untuk mewujudkan keluarga berkualitas yang dalam Islam dimaknai sebagai keluarga sakinah.
Kata kunci : Keluarga Berencana, Persepsi, PKS
Rika Windy Astuti Maryanto