Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:55:17ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2023-09-09T06:55:36Z2023-09-09T06:55:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32431This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/324312023-09-09T06:55:36ZDAMPAK PEMBANGUNAN FLYOVER TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR (STUDI DESKRIPTIF PADA
FLY OVER PAHOMAN)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara mendalam tentang dampak pembangunan fly over Pahoman terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample. Informan dalam penelitian ini yaitu masyarakat dan pedagang sekitar flyover Pahoman Bandar Lampung. Hasil dari penelitian ini adalah Dampak pembangunan fly over bagi pengusaha dan pedagang sekitar yaitu omzet penjualan mereka menurun, terdapat ruko yang akhirnya tutup seperti minimarket Gamasera dan Apotek. Namun satu informan mengakui tidak memiliki pengaruh dan dampak yang begitu besar bagi usahanya seperti usaha sate Mat Raji, pemilik sate Mat Raji mengakui bahwa dengan adanya bangunan fly over tidak memiliki dampak negatif baginya karena beliau mengakui bahwa rasa makanan yang dijualnya telah banyak diminati oleh masyarakat Bandar Lampung. Sehingga beliau tidak khawatir jika akhirnya pindah lokasi, pembeli akan tetap mendatangi warungnya tersebut.
Kegiatan sosial masyarakat sekitar fly over sebelum adanya bangunan fly over yaitu mereka rutin melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan, kegiatan siskamling, serta berkumpul dalam pesta pernikahan tetangga. Namun setelah adanya fly over dampak sosial yang terjadi yaitu interaksi warga menjadi renggang, interaksi sosial lainnya seperti arisan, perkumpulan PKK, mengahadiri pesta pernikahan maupun sunatan menjadi berkurang karena terhalang oleh bangunan fly over. Kegiatan rutin seperti gotong royong untuk membersihkan lingkungan pun sekarang sudah tidak ada lagi. Kebijakan pembangunan infrastruktur fly over diambil sebagai suatu alternatif yang paling efektif mengatasi kemacetan di sekitar pahoman karena kebijakan ini dianggap sebagai suatu pilihan terbaik dari alternatif kebijakan yang lainnya seperti pelebaran jalan, perbaikan jalan, dan pembaharuan rambu lalu lintas.
Kata kunci: Fly over, Dampak Sosial dan Ekonomi, Masyarakat
ABSTRACT
This research is to conduct to analyze and to observe deeply about impact fly over establishment at pahoman to social and economical condition around. The method used in this research are observation, interview, and documentation. This research sample are society and seller around Pahoman fly over Bandar lampung. The result of this are to seller they have decreased income, there are buldings that eventually stopped open like minimarket Gamasera and drug store. But according to one of informan, they dont get negative impact to their business like sate Mat Raji, the owner said even there is fly over it doesnt impact so much due to their food taste so he doesnt worry about it. Social activity around fly over before fly over establishment was being held by many people working together cleaning up their neighbour, security patrol. But after fly over establishment the interaction between society become rare, other society activty become seldom held on. The policy of fly over establishment taken which is the most effective way to solve traffic jam problem around pahoman becouse this policy considered as the best option among other alternatives such as widening road, fixing road and traffic sign renewal.
Key words: Fluy over, Impac in social and economical, Society.Allawy M Farid 14160110572023-09-09T06:54:38Z2023-09-09T06:54:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32435This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/324352023-09-09T06:54:38ZPERSEPSI MAHASISWA TERHADAP HUKUM KEBIRI DI INDONESIA
(STUDI EMPIRIS: MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Lampung terhadap sanski kebiri bagi pelaku tindak pidana pelaku kebiri terhadap hukum di Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Objek penelitian dan sasaran penelitian ini berfokus kepada mahasiwa Universitas Lampung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dengan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dengan informan, dokumentasi hasil penelitian dan pencarian sumber-sumber yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memberikan tanggapan positif (pro) terhadap penambahan hukuman berupa sanksi kebiri fisik untuk para pelaku kekerasan seksual terhadap anak, yaitu sebanyak 70.00%. Dan sebagian besar responden memberikan tanggapan positif (pro) terhadap penambahan hukuman berupa sanksi kebiri kimia untuk para pelaku kekerasan seksual terhadap anak, yaitu sebanyak 60.00%. Namun, jika dilihat dari responden, ternyata ada beberapa yang memberikan tanggapan negatif (kontra) terhadap penambahan hukuman berupa sanksi kebiri kimia untuk para pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Dapat disimpulkan bahwa ternyata mahasiswa Universitas Lampung lebih banyak yang memberikan tanggapan positif (pro) terhadap penambahan hukuman berupa sanksi kebiri untuk para pelaku kekerasan seksual terhadap anak dengan selisih 30% dibanding yang tidak menyetuji adanya sanksi hukuman kebiri di Indonesia.
Kata kunci: persepsi mahasiswa, sanski kebiri, pelaku tindak pidana, pelaku kebiri
THE PERCEPTION OF STUDENTS AGAINST THE LAW OF KEBIRI IN INDONESIA (Case Study in University Student Of Lampung)
This study aims to determine the perception of students of Lampung University against sanski kebiri for the perpetrators of criminal acts of the actors against law in Indonesia. The type of research used in this research is through the approach of quantitative descriptive research method. Object of research and target of this research focuses to student of Lampung University. Source of data used in this research with primary data and secondary data. Data collection techniques used in this study were conducted with interviews with informants, documentation of research results and search sources related to research. The results of this study indicate that most respondents in this study gave positive responses (pro) to the addition of punishment in the form of physical sanction for perpetrators of sexual violence against children, which is as much as 70.00%. And most respondents gave positive (pro) response to the addition of punishment in the form of chemical sanction for the perpetrators of sexual violence against children, that is as much as 60.00%. However, when viewed from the respondents, it turns out there are some who provide negative responses (cons) to the addition of punishment in the form of chemical sanction for the perpetrators of sexual violence against children. It can be concluded that University of Lampung students have more positive responses (pro) to the addition of punishment in the form of sanction for the perpetrators of sexual violence against children by a margin of 30% compared to those who do not approve of the existence of punishment in Indonesia.
Keywords: student perception, sanction of curiosity, criminal, perpetrator of kebiriPutra M Azriyanda 12160110552022-03-16T01:55:50Z2022-03-16T01:55:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29973This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/299732022-03-16T01:55:50ZMAKNA NGELAKAU PASCA PERNIKAHAN MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN ABUNG (Studi Kampung Terbanggi Subing Kabupaten Lampung Tengah)Eksistensi budaya ngelakau pada saat ini sudah mulai pudar ngelakau erat
kaitannya dengan para pemuda dalam proses pelaksanaannya sebagai langkah
mempertahankan budaya yang indah ini, pada kenyataannya di zaman modern
saat ini banyak pemuda yang tidak mengetahui akan makna budaya Ngelakau itu
sendiri dan tidak banyak pula budaya Ngelakau dilakukan dengan makna lain.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahu lebih dalam tentang makna
lakau, perkawinan adat serta tahapan-tahapan atau pelaksanaan ngelakau di masa
sekarang.
ABSTRACT
The existence of Ngelakau culture at this time has begun to fade. Ngelakau
closely related to the young people in the process of implementation as a step in
maintaining this beautiful culture, in fact in this modern era today many young
people who do not know the meaning of Ngelakau culture and it is not much that
Ngelakau culture is done with other meanings. The purpose of this study is to find
out more about the meaning of lakau, customary marriage and the stages or the
implementation of Ngelakau in the present.1416011018 BALKIS HELMATHEA ALMEGA balqisalmega2@gmail.com2022-03-15T07:32:49Z2022-03-15T07:32:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37265This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/372652022-03-15T07:32:49ZSTRATEGI MERAWAT KEBHINEKAAN DAN MODEL MASYARAKAT
MULTIKULTURALDI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN,LAMPUNG TENGAH
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) mengetahui kondisi kebhinekaan di Kecamatan Seputih Raman (2) mengetahui strategi merawat kebhinekaan dalam masyarakat multikultural di Kecamatan Seputih Raman (3) mengetahui model multikulturalisme pada masyarakat di Kecamatan Seputih Raman. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data diperoleh menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Seputih Raman memiliki keberagaman, mulai dari suku, agama dan budayanya, akan tetapi dengan keberagaman yang dimiliki mayarakat Seputih Raman tetap dalam keadaan yang kondusif dan tidak pernah terdapat suatu konflik. Strategi yang dilakukan masyarakat guna merawat kebhinekaan yaitu dengan menanamkan sikap toleransi dan persatuan yang tinggi, selain itu terdapat beberapa aktivitas yang menunjang sikap toleransi pada masyarakatdan peran aktif aparat keamanan yang menjadi bagian dari strategi merawat kebhinekaan Seputih Raman. Berdasarkan hasil penelitian, model multikultural pada masyarakat Seputih Raman yaitu model multikulturalisme otonomis yang berarti masyarakat plural yang berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom. Perhatian pokok kultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat yang semua kelompoknya bisa eksis sebagai mitra sejajar
Kata Kunci: strategi merawat kebhinekaan, model kebhinekaan, masyarakat multikultural
Strategy of Careing Diversity and Models Multicultural Society
in Seputih Raman Subdistrict, Central Lampung
This study aims to describe: (1) the condition of diversity in Seputih Raman subdistrict (2) the strategy of preserving diversity in a multicultural society in Seputih Raman subdistrict (3) the model of multiculturalism in communities in Seputih Raman subdistrict. This study applied qualitative approach with the determination of the informants was carried out using purposive sampling technique. The data collection technique was obtained through in-depth interviews, observation and documentation. The results of the research showed that the society of Seputih Raman has its own diversity, ranging from different ethnicity, religion and culture, yet such diversity remained in a conducive situation and never there a conflict. The strategy applied by the society to preserve the diversity is by instilling a high tolerance and unity, in addition, the society routinely conducted several activities which support tolerance among the member of the society; further, the active role of the security apparatus also became part of the strategy to treat diversity in Seputih Raman subdistrict. Based on the results of the study, a multicultural model in the society of Seputih Raman was called an autonomous model of multiculturalism which means a pluralistic society seeking to realize equality with a dominant culture and pursuing for autonomous life. This cultural concern is being applied to preserve their way of life, which has the same rights as the dominant group; they challenge the dominant group and try to create a society where all different groups can exist as equal partners.
Keywords: strategy to preserve diversity, diversity model, multicultural society
1416011047 GARDINA JUFI ANDINIgardinagardina50@gmail.com2018-10-23T08:12:41Z2018-10-23T08:12:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37286This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/372862018-10-23T08:12:41ZPENGELOLAAN SEKTOR INFORMAL PERKOTAAN
(Studi Kasus Di Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim,
Kota Bandar Lampung )Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui kebijakan pengelolaan sektor informal dan untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan pemerintah terhadap PKL. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Fokus penelitian ini berupa bentuk-bentuk kebijakan pengelolaan sektor informal dan upaya yang dilakukan pemerintah terhadap PKL. Teknik pengumpulan data pada penenlitian ini yaitu wawancara mendalam. Informan penelitian berjumlah 7 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam mengelola PKL adalah dengan memberikan sosialisasi mengenai rencana relokasi, pembangunan tempat usaha PKL, dan penertiban PKL. Sebelum melakukan sosialisasi mengenai rencana relokasi, pemerintah terlebih dahulu mengadakan dialog-dialog dan pertemuan dengan PKL dan dikemukakan lokasi dan tempat-tempat yang telah pemerintah tetapkan. Bila pertemuan tidak memberikan suatu kesepakatan, maka pihak Satpol-PP baru mengeluarkan surat edaran dari walikota Bandar Lampung, yang isinya meminta para PKL untuk segera pindah. Setelah sosialisasi, kemudian pemerintah melakukan pembangunan tempat usaha PKL dan kemudian penertiban PKL. Kata kunci : PKL, Sektor Informal, penertiban PKL.
URBAN INFORMAL SECTOR MANAGEMENT (Case Study in Jagabaya III Subdistrict, Way Halim District Bandar Lampung City)
This study aims to find out the informal sector management policies and to find out what efforts the government has done to street vendors. This study uses a qualitative approach. The focus of this research is in the form of informal sector management policies and efforts made by the government on street vendors. Data collection techniques in this study are in-depth interviews.There were 7 research informants. The results showed that the forms of government policies in managing PKL were by providing socialization about the relocation plan, the construction of the PKL's place of business, and controlling street vendors. Before conducting the socialization of the relocation plan, the government first held dialogues and meetings with PKL and proposed locations and places that the government had set. If the meeting does not provide an agreement, then the new Satpol-PP issues a circular letter from the mayor of Bandar Lampung, which asks the PKL to move immediately. After the socialization, the government then carried out the construction of the PKL's place of business and then controlled the street vendors. Keywords: PKL, Informal Sector, street vendor control.1316011075 Tioma Sari Sitinjaktiomasarisitinjak.2907@gmail.com2018-10-23T07:24:26Z2018-10-23T07:24:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37258This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/372582018-10-23T07:24:26ZMODAL SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR PAGI
(Studi kasus Perumahan Kopkar Dwi Karya kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah)Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan mengetahui bagaimana
pedagang kaki lima mempertahankan usahanya di pasar pagi perumahan Kopkar
Dwi Karya KecamatanWay Pengubuan Lampung Tengah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
observasi dan wawancara kepada 6 informan, yang terdiri dari pedagang yang
berjualan pada pasar pagi untuk mengetahui kondisi yang ada dan hal-hal lain dari
penelitian ini untuk mengetahui kondisi yang ada. Adanyamodal sosial dalam
membangun dan mengembangkan pedagang kaki lima di pasar pagi perumahan
Kopkar Dwi Karya. Dapat dilihat pada gambaran yang ada bahwa modal sosial
yang ada pada pedagang kaki lima di pasar pagi secara perseorangan, kelompok
dan norma kepercayaan antar pedagang sangat berhubungan dan saling
berkontribusi tidak bisa dipisahkan dan terjalin sangat baik sehingga mampu
menumbuhkan perekonomian baik masyarakat yang ada mauapun para pedagang
dari sekitar lingkungan dan bahkan banyak dari kabupaten lain yang dapat
menikmati dengan adanya pasar pagi di Perumahan Kopkar Dwi Karya
Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah dan upaya yang didapat
pedagang kaki lima pada pasar pagi Perumahan Kopkar Dwi Karya Kecamatan
Way Pengubuan untuk mempertahankan usahanya dilakukan dengan cara yang
cukup menarik dan didukung dengan kondisi lingkungan yang mendukung baik
dari jumlah pembeli, keamanan serta pengunaan informasi kebersamaan,
hubungan norma sosial, jaringan sosial serta azas saling percaya sudah terbentuk
dengan baik dan menjadikan kegiatan ini menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi
masyarakat lingkungan perumahan dan diluar lingkungan perumahan serta dapat
membangun pertumbuhan perekonomian secara mikro
Kata Kunci: Modal sosial, Pasar pagi, Pedagang.
SOCIAL CAPITAL TRADERS OF FIVE FEET IN MORNING MARKETS
(Case study of the DwiKaryaKopkar Housing in Way Pengubuan sub-district, Central Lampung Regency)
The purpose of this study was to describe and find out how street vendors
maintain their business in the morning market ofKopkarDwiKarya housing in the
Subdistrict of Way Pengubuan, Central Lampung. This study uses a qualitative
approach with observation, interviews and documentation. Data collection
techniques were carried out by observing and interviewing 6 informants,
consisting of traders selling at the morning market to find out the conditions and
other things from this study to find out the conditions. The existence of social
capital in building and developing street vendors in the morning market of
KopkarDwiKarya housing. It can be seen in the description that social capital
available to street vendors in the morning market individually, groups and norms
of trust between traders are very related and mutually contributing cannot be
separated and intertwined so well that they are able to grow the economy both the
people and traders. from around the neighborhood and even many of the other
districts that can enjoy the morning market at the KopkarDwiKarya Housing in
Way Pengubuan District, Central Lampung Regency and the efforts of street
vendors in the morning market, KopkarDwiKarya Housing, Way Pengubuan
District, to maintain their business which is quite interesting and supported by
environmental conditions that support both the number of buyers, the security and
use of information togetherness, the relationship of social norms, social networks
and the principle of mutual trust have been well established and make this activity
a useful activity i community housing and outside the housing environment and
can develop economic growth micro
Keywords: social capital, morning market, traders.1346011008 INUN VELAYATIvellagivel140809@gmail.com2018-10-23T07:00:17Z2018-10-23T07:00:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/37270This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/372702018-10-23T07:00:17ZKETIDAKADILAN GENDER DALAM KELUARGA
(STUDI KASUS PADA RUMAH TANGGA DI KAMPUNG LINGSUH RAJABASA JAYA)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku ketidakadilan gender dalam rumah tangga serta menganalisis, dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab ketidakadilan gender dalam rumah tangga di Kampung Lingsuh Rajabasa Jaya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data diperoleh menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini ialah suami istri yang sudah memiliki anak. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk ketidakadilan dan diskriminasi gender pada masyarakat Kampung Lingsuh Rajabasa Jaya yaitu: 1) Stereotip: perempuan telah dilabelkan untuk mengerjakan pekerjaan domestik, membuat perempuan enggan untuk bekerja diranah publik. 2) Subordinasi: keputusan laki-laki masih dominan dalam menentukan keputusan rumah tangga. 3) Marginalisasi: perempuan tidak bisa menentukan keputusan untuk dirinya sendiri. 4) Beban ganda: terjadi pada informan perempuan yang bekerja diranah publik menyebabkan jam kerja mereka lebih lama dari jam kerja laki-laki. 5) Kekerasan: kekerasan ekonomi terjadi dimana salah satu informan harus menafkahi suami dan anak-anaknya. Faktor-faktor terjadinya perilaku ketidakdilan gender yaitu 1) Konstruksi Biologis: kondisi fisik dan kemampuan perempuan dianggap lebih lemah dari laki-laki. 2) Konstruksi Sosial: orang tua cendrung stereotip pada pekerjaan perempuan yaitu pekerjaan domestik. Masyarakat sekitar pun cenderung menganut paham patriarki yang lebih mengutamakan anak laki-laki. 3) Konstruksi Agama: yaitu ajaran yang bersifat dogmatis dan bias gender masih membatasi hak-hak perempuan untuk berada diranah publik.
Kata kunci: Ketidakadilan, Gender, Keluarga
GENDER INJURITY IN FAMILIES
(Case Study on Households in Kampung Lingsuh Rajabasa Jaya)
This study aims to determine forms of gender injustice in the households and to analyze and describe the factors causing gender injustice in the households in Lingsuh Rajabasa Jaya village. This study applied qualitative approach with the determination of the informants was carried out using purposive sampling technique. The data collection was obtained through interviews, observation and documentation. The informants in this study are husband and wife who already have children. Based on the results of the study, there were several forms of gender injustice and discrimination in the society of Lingsuh Rajabasa Jaya village, such as: 1) stereotype: women are labeled to merely do the domestic works, this stereotype somehow makes women reluctant to work in public. 2) Subordination: male decisions are still dominant in determining household decisions. 3) Marginalization: women cannot determine a decision for themselves. 4) The double burden of some informants who decided to work in public has caused their working hours to be longer than men's working hours. 5) Violence: The domestic violence due to household financial factor still occurs which makes one of the informants work to help support her husband and children. There were several factors causing the behaviour of gender injustice, namely: 1) Biological Construction: the women's physical condition and ability are perceived to be weaker than men's. 2) Social Construction: the parents tend to stereotype the work of women as merely a domestic work. In addition, the rest of the community tends to adhere to patriarchy principle that prioritizes boys. 3) Construction of Religion: the dogmatic and gender-biased teachings that still limit women's rights to be in the public works.
Keywords: Injustice, Gender, Household
1416011055 LUSSYTA ANGGRAINIlussytaanggraini1@gmail.com2018-10-18T08:52:01Z2018-10-18T08:52:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33714This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/337142018-10-18T08:52:01ZHUBUNGAN ANTARA LUAS PENGUASAAN TANAH DAN NILAI ANAK
DENGAN ASPIRASI PENDIDIKAN ANAK
(Studi Desa Cempaka Kecamatan Batanghari Nuban
Kabupaten Lampung Timur)ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA LUAS PENGUASAAN TANAH DAN NILAI ANAK
DENGAN ASPIRASI PENDIDIKAN ANAK
(Studi Desa Cempaka Kecamatan Batanghari Nuban
Kabupaten Lampung Timur)
Oleh
Ajiba Ilmi Septriana
Artikel ini berfokus pada bagaimana hubungan antara luas penguasaan tanah
dengan aspirasi pendidikan anak dan mencari hubungan antara nilai anak dengan
aspirasi pendidikan anak. Artikel ini memberikan gambaran hubungan antara luas
penguasaan dan nilai anak dengan aspirasi pendidikan anak. Berdasarkan hasil dari
penelitian, aspirasi orangtua terhadap pendidikan anak adalah orangtua mempunyai
keinginan atau harapan yang tinggi terhadap pendidikan anak-anaknya, dengan
harapan orangtua setelah anak selesai menempuh pendidikan adalah anak dapat
melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang baik atau
layak, dan dapat membantu orangtuanya. Faktor pendukung aspirasi orangtua
terhadap pendidikan anak adalah adanya informasi tentang pendidikan di berbagai
media, motivasi atau dorongan keluarga yang tinggi untuk menyekolahkan anak,
adanya minat pribadi anak yang tinggi untuk belajar maupun sekolah, dan adanya
kedekatan yang baik antara orangtua dengan anak sehingga hubungan orangtua dan
anak baik, dan yang menjadi faktor penghambat aspirasi orangtua terhadap
pendidikan anaknya adalah kurangnya minat atau kemauan anak untuk sekolah dan
anak sering malas untuk belajar, terbatasnya ekonomi dengan penghasilan yang paspasan
sehingga orangtua tidak bisa menyekolahkan anak sampai jenjang lebih tinggi.
Kata Kunci : Aspirasi, Pendidikan, Penguasaan, Nilai
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN THE EXTENT OF LAND TENURE AND THE
VALUE OF CHILDREN WITH ASPIRATIONS OF CHILDREN’S EDUCATION
(Study on Cempaka Village, Batanghari Nuban Sub-district
Lampung Timur District)
By
Ajiba Ilmi Septriana
This article focuses on how the relationship between the vast land ownership
with the aspirations of children education and looking for the relationship between
the value of the child with the child's education aspirations. This article gives an
overview of the relationship between broad mastery and the value of the child with
the child's education aspirations. Based on the results of the research, the aspirations
of parents towards the child's education is parents have the desire or the high
expectations towards the education of his children, with the hope of the parents after
the child attended is finished the child can continue higher school and get a good job
or worthy, and can help parents. Factors supporting the aspirations of parents
towards the child's education is the existence of information about education in a
variety of media, motivation or encouragement of families to send children, presence
of high personal interest for learning or school , and the existence of good closeness
between parents with children so that both parent and child relationships, and that
became a factor restricting the aspirations of parents towards the education of his
son is the lack of interest or whims of children to schools and children often get lazy
for the study, the limited economy with mediocre income so parents couldn't send
children to a higher level.
Keywords: Education, Aspirations, Mastery, The Value1346011001 Ajiba Ilmi Septrianaajibailmi@gmail.com2018-10-11T06:40:48Z2018-10-11T06:40:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33613This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/336132018-10-11T06:40:48ZPERSPEKTIF MASYARAKAT
TERHADAP WANITA BERCADAR
(Studi pada Masyarakat di Kelurahan Segalamider
Kota BandarLampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, dan menjelaskan
perspektif masyarakat terhadap wanita bercadar di lingkungan Kelurahan Segalamider
Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan mengenai
Perspektif Masyarakat Terhadap Wanita Bercadar di Lingkungan Kelurahan
Segalamider Kota Bandar Lampung, sebagai berikut :1) Fungsi hijab adalah untuk
menutup aurat pada wanita dan sebagai bentuk untuk bisa lebih menjaga dan
melindungi diri si pemakai hijab serta kewajiban dalam agama Islam.2). Kaum
Muslimah tidak harus mengenakan Cadar karena mengenakan cadar adalah suatu
yang tidak diwajibkan dan hanya sunnah kalau ingin dipakai itu karena menambah
pahala dan dicintai oleh Allah dan rasul tetapi cadar bukan untuk mainan karena
merupakan sifat muslimah yang sudah taat agama.3) Perspektif negatif dari
masyarakat di Kelurahan Segalamider Banfdar Lampung terhadap wanita bercadar
adalah karena Wanita bercadar di lingkungan Kelurahan Segalamider tersebut tertutup
dalam komunikasi sehari- hari dikarenakan jarang bergaul dan lebih banyak dirumah
4). Perspektif positif dari masyarakat di Kelurahan Segalamider Bandar Lampung
terhadap wanita bercadar adalah wanita bercadar tersebut mampu bersosialisasi
dengan tetangga dan tidak mengalami kecanggungan dalam berkomunikasi sehingga
masyarakat menganggap keberadaan wanita bercadar akan berdampak buruk di
lingkungan wilayah segalamider selama tidak menyimpang dan menimbulkan
kecurigaan. dan masyarakat sekitar tidak merasa terganggu dengan keberadaan wanita
bercadar
Kata kunci: perspektif, masyarakat, cadar
abstract
This research intent to know, figure, and words society perspective for woman to get
veil at environmentally segalamider's sub-district Bandar Lampung City. This
research utilize kualitatif's method .Berdasarkan usufructs research and study
therefore acquired conclusion hit Society Perspective for Woman to get veil at
Environmentally segalamider's sub-district Bandar Lampung City, as follows:1 )
hijab's Functions is subject to be close genitalses on woman and as shaped as for can
more look after and protecting self the hijab's user and liabilities in islam). Clan
Muslimah shan't put on Veil because put on veil is a that unobligated and just sunnah
if wants to be used by it because add reward and loved by God and apostle but veil
are not for toy because constitute muslimah's character already obedient agama.3)
Negative perspective of society at segalamider Banfdar Lampung's sub-district for
woman to get veil is because Woman get veil at environmentally that segalamider's
sub-district is closed deep communication everyday because of commune sparse and
more a lot of at house 4). Positive perspective of society at segalamider's sub-district
Lampung's Port for woman to get veil is woman get that veil can get socialization
with neighbour and not experience gawkiness in gets communication so society look
on woman existence get veil will impacted bad at segalamider's territorial
environment up to doesn't deviate and evokes curiosity. and society vicinity not
perceives to be troubled by woman existence gets veil
Key word: perspective, society, veil1316011080 VITO SEPTIAN EKAWIYANTOguatadi25@gmail.com2018-10-04T03:15:44Z2018-10-04T03:15:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33289This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/332892018-10-04T03:15:44ZTAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN HUBUNGAN PADA PASANGAN GAY
REMAJA
(Study Pada Kelompok Gay di Kabupaten Pringsewu)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap pembentukan
hubungan pada pasangan gay remaja. Subjek penelitian ini adalah anggota
kelompok Ratu Sewu dan remaja yang memiliki orientasi seksual sebagai gay,
yaitu laki-laki yang tertarik dengan sesama jenisnya di Kabupaten Pringsewu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 7 orang
informan sebagai data primer. Uji keabsahan data dilakukan dengan metode
triangulasi data dengan cara membandingkan data hasil wawancara informan
dengan hasil wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model
interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data (display data), dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan hubungan pada pasangan
gay melalui tiga tahapan, yaitu kebingunagn, mencari teman dan komunitas,
membentuk dan membangun hubungan. Perkembangan orientasi seksual remaja
gay terbagi menjadi tiga tahapan, yitu merasa yakin, merasa bangga, dan merasa
nyaman.
Kata kunci: hubungan, pasangan, gay.
abstract
This study aims to find out how the stages of relationship formation in teen gay
couples. The subjects of this study were members of the Ratu Sewu group and
teenagers who had sexual orientation as gay, namely men who were attracted to
the same sex in Pringsewu Regency. This study uses descriptive qualitative
method by interviewing 7 informants as primary data. The validity of the data was
carried out by data triangulation method by comparing the informant interview
data with the results of the interview. Data analysis techniques used were
interactive models consisting of data reduction, data presentation (data display),
and conclusion drawing.
The results of this study indicate that the formation of relationships with gay
couples through three stages, namely kebingunagn, looking for friends and
community, forming and building relationships. The development of gay
adolescent sexual orientation is divided into three stages, namely feeling
confident, feeling proud, and feeling comfortable.
Keywords: relationship, partner, gay1416011090 RIKO ARNANDO rikoarnando1996@gmail.com2018-10-03T06:21:29Z2018-10-03T06:21:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33280This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/332802018-10-03T06:21:29ZBENTUK-BENTUK KONFLIK ADAT SETINJUK’AN (KAWIN LARI) MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN BUAI PEMUKA BANGSA RAJA KABUPATEN WAY KANAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk konflik adat Setinjuk’an (kawin lari) masyarakat Lampung Pepadun Buai Pemuka Bangsa Raja Kabupaten Way kanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Fokus penelitian ini berupa bentuk-bentuk konflik Adat Setinjuk’an (kawin lari) masyarakat Lampung Pepadun Buai Pemuka Bangsa Raja Kabuaten Way Kanan. Teknik pengumpulan data pada penenlitian ini yaitu wawancara mendalam. Informan penelitian berjumlah 3 orang yang ditentukan sesuai dengan kriteria penentuan informan. Hasil penelitian didapatkan bahwa bentuk-bentuk konflik adat Setinjuk’an (kawin lari) masyarakat Lampung Pepadun Buai Pemuka Bangsa Raja Kabupaten Way Kanan adalah konflik secara umum, pribadi dan adat. Penyelesaian konflik umum dan pribadi adalah dengan adanya pihak ketiga dimana pihak ketiga tersebut dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dan dengan cara saling berunding antara keluarga kedua belah pihak gadis dan bujang. Dan pihak ketiga tersebut nantinya membantu menemukan bagaimana jalan keluarnya. Konflik adat akan diselesaikan oleh ketua adat atau punyimbangnya jika ada yang melanggar adat akan dikenakan denda dan akan diselesaikan langsung oleh ketua adat tersebut.
Kata kunci : Konflik, Adat Setinjuk’an (kawin lari), Lampung Pepadun, Ketua Adat, Punyimbang, Buai Pemuka, Bangsa Raja, Kabupaten Way Kanan.
1516011059 Deka Rianadekariana92@gmail.com2018-10-03T02:44:44Z2018-10-03T02:44:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33271This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/332712018-10-03T02:44:44ZKINERJA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) SARI TANI SENTOSA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI (POKTAN) (Studi di Desa Taman Cari Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Gapoktan Sari dalam upaya pemberdayaan kelompok tani di Desa Taman Cari Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada 86 responden, yang terdiri dari 16 Kelompok Tani dan 3 Kelompok Wanita Tani. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode probability sampling yaitu proportionate random sampling dan hipotesis penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus skor aktual yaitu dengan persentase. Hasil dari penelitian kinerja Gapoktan dalam upaya pemberdayaan kelompok tani adalah (1) RDKK dalam kategori baik yakni dilaksanakan secara reguler, mampu mengorganisasikan kelompok tani, dan mampu membantu memenuhi kebutuhan petani setiap tahunnya. ini menunjukan bahwa RDKK dalam kategori baik, hal ini dikarenakan dengan adanya RDKK mampu mengorganisasikan kelompok, (2) Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan dalam kategori baik yakni dapat memberikan pengetahuan, menambah wawasan, menjalin kerjasama, keakraban, kekompakan dan kelompok menjadi lebih produktif, (3) Pemanfaatan dana PUAP dalam kategori baik, yakni membantu pemenuhan kelompok terutana saprotan, membantu pengembangan usaha KWT, (4) Unit penyedia informasi dalam kategori baik, yakni dapat dengan mudah mendapatkan informasi dan memudahkan petani dalam memetakan rencana kegiatan pengembangan usaha tani, (5) Menjalin kerjasama dan kemitraan dalam kategori baik, yakni memberikan kemudahan petani dalam memperoleh saprotan dan petani dapat meminimalisir biaya saprotan.
Kata Kunci: Kinerja, Gabungan Kelompok Tani, Kelompok Tani.
COMBINATION PERFORMANCE OF FARMER GROUP (GAPOKTAN) SARI TANI SENTOSA IN THE EFFORT OF EMPOWERMENT OF FARMER GROUP (POKTAN) (Study in Taman Cari Village, Purbolinggo District, East Lampung Regency)
The purpose of this study was to determine the performance of Gapoktan Sari in an effort to empower farmer groups in Taman Cari Village, Purbolinggo District, East Lampung Regency. This study uses a descriptive type of research with a quantitative approach. Data collection techniques were carried out by giving questionnaires to 86 respondents, consisting of 16 farmer groups and 3 women farmer groups. Sampling is done by using probability sampling method, that is proportionate random sampling and the hypothesis of this study is analyzed using the actual score formula, which is the percentage. The results of the Gapoktan performance research in the effort of empowering farmer groups are (1) RDKK is in a good category which is carried out regularly, is able to organize farmer groups, and is able to help meet the needs of farmers every year. this shows that RDKK is in a good category, this is because with the RDKK being able to organize groups, (2) Organizing the implementation of activities in a good category that is able to provide knowledge, add insight, establish cooperation, intimacy, cohesiveness and groups to be more productive, (3) The use of PUAP funds in a good category, which is to help fulfill the saprotan terutana group, to help develop the KWT business, (4) The information provider unit is in a good category, that is, it can easily get information and make it easier for farmers to map plans for farming development activities, (5) Establishing partnerships and partnerships in a good category, namely providing facilities for farmers to obtain saprotan and farmers can minimize saprotan costs.
Keywords: Performance, Combined Farmer Group, Farmer Group.
1416011089 RIFA’ATUL MAHMUDAHrifaatulmahmudah90@gmail.com2018-09-25T08:24:48Z2018-09-25T08:24:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33191This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/331912018-09-25T08:24:48ZPERANAN TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA)
DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Studi pada Organisasi TAGANA Kabupaten PesawaranPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi TAGANA,
kemampuan TAGANA dan integritas TAGANA terhadap peranan TAGANA
dalam penangggulangan bencana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kombinasi (Mixed Methods) model Sequential Explanatory (kombinasi berurutan
dari kuantitatif ke kualitatif) dengan jumlah populasi sebesar 65 orang anggota
TAGANA yang tersebar di Kabupaten Pesawaran dan mengambil sampel
sebanyak 40 orang anggota TAGANA sebagai responden. Pengujian penelitian ini
menggunakan prosedur statistik yaitu uji korelasi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara motivasi TAGANA,
kemampuan TAGANA dan integritas TAGANA terhadap peranan TAGANA
dalam penangggulangan bencana. Hubungan yang diberikan dikategorikan sedang
berdasarkan nilai koefisien R sebesar 0,554. Berdasarkan hasil pengujian dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi motivasi TAGANA,
kemampuan TAGANA dan integritas TAGANA maka akan meningkatkan
peranan TAGANA dalam penanggulangan bencana. Namun sebaliknya, semakin
rendah motivasi TAGANA, kemampuan TAGANA dan integritas TAGANA
maka akan menurunkan peranan TAGANA dalam penanggulangan bencana.
Maka hubungan ini disebut korelasi yang positif.
Kata Kunci : Motivasi, Kemampuan, Integritas, TAGANA
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between motivation, ability and
integrity of TAGANA to the role of TAGANA in disaster management. This
study uses the Mixed Method Model combines with the Mixed Sequential
Explanatory Model (sequential combination from quantitative to qualitative) with
total populations of 65 TAGANA’s members that spread in Pesawaran District
and take samples of 40 TAGANA’s members as respondents. The examining of
this research uses statistical procedures, namely multiple correlation test.
The result shows that there is a relationship between motivation, ability and
integrity of TAGANA to the role of TAGANA in disaster management. The
relationship is categorized as moderate,due to the R coefficient value of 0.554.
Based on the result of examination and discussion, it can be concluded that the
higher level of the motivation, ability, and integrity of TAGANA will increase the
role of TAGANA in disaster management. On the other hand, decreasing of the
level in motivation, ability and integrity of TAGANA will lower down the role of
TAGANA in disaster management. Hence, this relationship is called a positive
correlation.
Keywords: Motivation, Ability, Integrity, TAGANA1416011109 ZAHRA ZAFIRAzafirazahra150@yahoo.co.id2018-08-21T08:05:21Z2018-08-21T08:05:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32951This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/329512018-08-21T08:05:21ZBUKAN SEKEDAR PEJANTAN LAGI:
PERUBAHAN PERAN LAKI-LAKI MINANG DI PERANTAUAN
PESISIR TENGAH KRUI, LAMPUNGABSTRACT
NOT ONLY JUST A MEN ANYMORE:
THE CHANGE IN ROLE OF MINANG’S MEN IN RANTAU
PESISIR TENGAH KRUI, LAMPUNG
By
Melvita Syafira
This research aims to know the changing role of men in Minang exiles, as
mamak within the family. This study uses a qualitative approach. Data
collection techniques in this study consisted of in-depth interviews,
observation, and documentation. This study uses the theory of social change
where it is stated that changes are found in terms of social structure and social
relations while changes in culture include changes in terms of community
culture. The results showed that there was a change in the role of men being
monitored as mamak and husbands, namely the function of the role of the
mamak which has now become passive, paying attention to the nephew who
was originally a task for mamak is currently no longer functioning. The role
of a husband who initially only as a male at the wife's house who has no
rights or obligations in the family has now changed, where the nuclear family
becomes stronger.
Keywords: Role, Perception, Change, Role of Mamak, Role of husband,
Minang Man, Minangkabau.
ABSTRAK
BUKAN SEKEDAR PEJANTAN LAGI:
PERUBAHAN PERAN LAKI-LAKI MINANG DI PERANTAUAN PESISIR
TENGAH KRUI, LAMPUNG
Oleh
Melvita Syafira
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan peran laki-laki Minang
di perantauan, sebagai mamak dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri
dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan teori perubahan sosial dimana dinyatakan bahwa perubahan
terdapat dalam segi struktur sosial dan hubungan sosial sedangkan perubahan
budaya mencakup perubahan dalam segi budaya masyarakat. Hasil penelitian
didapat bahwa ada nya perubahan yang terjadi terhadap peran laki-laki
diperantauan sebagai mamak maupun suami, yakni fungsi peran mamak yang
saat ini telah menjadi pasif, memperhatikan keponakan yang awalnya menjadi
tugas bagi mamak saat ini telah tidak berfungsi lagi. Peran suami yang
awalnya hanya sebagai pejantan dirumah pihak istri yang tidak memiliki hak
ataupun kewajiban dalam keluarga kini telah berubah, dimana keluarga inti
(nuclear family) menjadi semakin kuat.
Kata kunci : Peranan, Persepsi, Perubahan, Peran Mamak, Peran suami, Lakilaki
Minang, Minangkabau.1416011066 MELVITA SYAFIRAmelvitasyafira@gmail.com2018-08-21T07:24:46Z2018-08-21T07:24:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32952This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/329522018-08-21T07:24:46ZHUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA DENGANSTATUS
GIZI BALITA DI DESA BANJAR-NEGERI KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATANABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN SOCIO-ECONOMIC AND CULTURAL FACTORS WITH NUTRITIONAL NUTRITIONAL STATUS IN BANJAR NEGERI VILLAGE, KECAMATAN NATAR, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
By
Anjani Firna Suwandi
Toddlers are a group that has the potential to be developed as human resources in the future. Where at this age, the growth rate is so rapid that many need special attention to nutritional status. Nutritional status is the main factor determining the success of achievement in preparing human resources in the future. This study aims to determine the socio-economic and cultural relationship with the nutritional status of children in the village of Banjar Negeri. The sample of this study were 73 families who had children under five, taking samples using the Simple Random Sampling technique. Data collection techniques in this study used questionnaires, interviews, observation, and secondary data collection, while data analysis was carried out by cross tabulation analysis through statistical data processing programs, namely SPSS. The results of this study indicate that there is a significant correlation between maternal working hours and family eating patterns with nutritional status of children, then there is no significant correlation between maternal education level, family income, mother's level of knowledge, and dietary restrictions with nutritional status of children.
Keywords: Toddlers, nutritional status, education level, working hours, income level, knowledge, eating pattern, dietary restrictions.
ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA BANJAR NEGERI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh
Anjani Firna Suwandi
Balita adalah kelompok yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumberdaya manusia dikemudian hari. Dimana pada usia ini, tingkat pertumbuhannya sangat pesat sehingga banyak membutuhkan perhatian khususnya pada status gizi. Status gizi merupakan faktor utama penentu keberhasilan pencapaian dalam menyiapkan sumbedaya manusia dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sosial ekonomi dan budaya dengan status gizi balita di Desa Banjar Negeri. Sampel penelitian ini berjumlah 73 keluarga yang memiliki balita, pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan pengumpulan data sekunder, sedangkan analisis data dilakukan dengan cara analisis tabulasi silang melalui program pengolahan data statistik yaitu SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada kolerasi yang signifikan antara jam kerja ibu dan pola makan keluarga dengan status gizi balita, kemudian tidak ada kolerasi yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, tingkat pengetahuan ibu, dan pantangan makanan dengan status gizi balita.
Kata kunci: Balita, status gizi, tingkat pendidikan, jam kerja, tingkat pendapatan, pengetahuan, pola makan, pantangan makanan1416011011 Anjani Firna SuwandiRhienjhani@gmail.com2018-08-09T08:32:23Z2018-08-09T08:32:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32769This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/327692018-08-09T08:32:23ZBENTUK DAN TAHAPAN REHABILITASI GELANDANGAN PSIKOTIK DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ORANG DENGAN KELAINAN (LKS ODK) EKPSIKOTIK AULIA RAHMA KOTA BANDARLAMPUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan tahapan rehabilitasi bagi gelandangan psikotik di Lembaga Kesejahteraan Sosial Orang Dengan Kelainan Ekspsikotik Aulia Rahma Kota Bandarlampung. Tipe penelitian dari penelitian ini adalah deskripstif kualitatif dengan wawancara mendalam kepada 4 informan.
Gelandangan psikotik memiliki hak sama di dalam masyarakat, dengan segala kekurangan perilakunya. Berdasarkan instruksi Kementerian Sosial Republik Indonesia, gelandangan psikotik harus mendapat rehabilitasi di lembaga kesejahteraan sosial.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, proses rehabilitasi terdiri atas betuk dan tahapan rehabilitasi. Bentuk rehabilitasi terdiri atas terapi lingkungan, keluarga, dan okupasi. Di samping itu juga diberikan rehabilitasi farmakologis oleh perawat. Lalu, tahapan rehabilitasi terdiri atas pengenalan awal, penaksiran, penerimaan, pelayanan rehabilitasi, resosialisasi, penyaluran, bimbingan lanjutan, evaluasi, dan terminasi. Proses rehabilitasi di Lembaga Kesejahteraan Sosial Orang Dengan Kelainan ekspsikotik Aulia Rahma Kota Bandarlampung masih memiliki kekurangan dari segi kualtas. Diharapkan di masa depan dapat lebih berkualitas.
Kata kunci : bentuk dan tahapan rehabilitasi, gelandangan psikotik, lembaga kesejahteraan sosial.
FORM AND PHASE OF PSYCHOTIC HOMELESS REHABILITATION IN SOCIAL WELFARE INSTITUTION PEOPLE WITH PSYCHOTIC DISORDER(LKS ODK) OF AULIA RAHMA BANDARLAMPUNG CITY
This research aimed at knowing the form and phase of rehabilitation for psychotic homeless in the social welfare institution people with expsychotic disorder (LKS ODK) of Aulia Rahma Bandarlampung City. Type of research used in this research was descriptive qualitative in-depth interviews, for 4 informants.
The psychotic homeless have same rights in the society, with all the lack of behavior. Based on instruction of The Social Ministry of Indonesian Republic, psychotic homeless should have getting rehabilitation in the social welfare institution.
The results of this research shows that, rehabilitation process consist of the form and the phase of rehabilitation. The form of therapies were environment, family, and occupation therapy. Beside that, pharmacologist rehabilitation also given by nurses. Then, the phases of rehabilitation were first approachment, assessment, acceptance, implementation rehabilitation, resocialization, distribution, advanced guidance, evaluation, and termination. The rehabilitation process in the social welfare institution people with psychotic disorder of Aulia Rahma Bandar lampung City was still have a shorhtage of quality. Hopefully in the future, can be more qualified.
Keywords: Form and phase of rehabilitation, psychotic homeless, social welfare institution.
1116011073 WIDYA NINGSIHwnwidyaningsih69@gmail.com2018-08-09T07:27:32Z2018-08-09T07:27:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32763This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/327632018-08-09T07:27:32ZHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN VASEKTOMI DENGAN KEMAMPUAN NEGOSIASI ISTRI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN VASEKTOMI DI KOTA BANDAR LAMPUNGKeikutsertaan suami dalam keluarga berencana dipengaruhi oleh peran perempuan sebagai istri. Suami yang akan mengikuti KB dari hasil penelitian menyatakan bahwa suami meminta izin terlebih dahulu kepada istri, artinya rendahnya keikutsertaan suami dalam keluarga berencana bukan hanya dikarenakan kesadaran atau keinginan suami melainkan pengaruh persetujuan istri terhadap suami. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya kesertaan KB pria adalah budaya, pengetahuan dan kesadaran pria dalam ber-KB rendah, serta persepsi dan pemikiran yang salah masih cenderung menyerahkan tanggung jawab KB sepenuhnya kepada para istri atau perempuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan terhadap kemampuan negosiasi istri dalam pengambilan keputusan penggunaan vasektomi di Kota Bandar Lampung dan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan vasektomi terhadap kemampuan negosiasi istri dalam pengambilan keputusan penggunaan vasektomi di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, populasi penelitian ini adalah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Bandar Lampung berjenis kelamin perempuan yang berusia produktif (15-49) tahun dan telah menikah. Kota Bandar Lampung memiliki Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 158.458 orang. Dengan jumlah sampel 100 orang. Analisis data yang akan digunakan adalah menggunakan uji statistik Produk Moment.
Hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan negosiasi artinya tingginya tingkat pendidikan dapat mengakibatkan kemampuan negosiasi juga tinggi. Pengetahuan vasektomi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan negosiasi artinya semakin tinggi pengetahuan vasektomi maka kemampuan negosiasi juga tinggi.
Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Vasektomi, Negosiasi Istri Pengambilan Keputusan.
RELATIONSHIP LEVEL OF EDUCATION AND VOCTOMIC KNOWLEDGE WITH THE ABILITYOF WIFE NEGOTIATION
IN DECISION MAKING OF VASECTOMY USING
IN CITYBANDAR LAMPUNG
The participation of husbands in family planning is influenced by the role of women as wives. Husband who will follow KB from the results of research stated that the husband asked permission first to the wife, meaning that the lack of participation of husband in family planning not only because of awareness or desire of the husband but the influence of the wife’s approval of the husband. Another factor that causes low male male involvement is the culture, knowledge and awareness of men in low family planning, as well as wrong perceptions and thinking still tends to surrender fully family planning responsibilities to wives or women. The purpose of this research is to know the relationship of education level to wife negotiation ability in decision making of vasectomy in Bandar Lampung city and to know the relation of vasectomy knowledge level to wife negotiation ability in decision making of vasectomy usage in Bandar Lampung city. This research uses quantitative approach, the population of this research is Elderly Age Couple (PUS) in Bandar Lampung city of female sex that productive age (15-49) years old and have married. Bandar Lampung city has a fertile couple (PUS) as many as 158,458 people. With a sample size of 100 people. Data analysis to be used is using Product Moment Statistic test.
The result of the research, it can be concluded that the level of education has significant relationship with the negotiation ability means that the high level of education can lead to negotiation ability is also high. Knowledge of vasectomy has a significant relationship with the ability of negotiation means that the higher the knowledge of vasectomy, the negotiation ability is also high.
Keywords: Level of education of relationship, knowledge of vasectomy, negotiation decision.
1116011066 SARTIKA PUSPITA ANGGRAINI sartikapupsitasari@yahoo.com2018-08-08T07:49:04Z2018-08-08T07:49:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32738This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/327382018-08-08T07:49:04ZPEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BUMDES
KARYA MANDIRI SEJATI
(Studi Kasus di Desa Sidoasri Balau Kecamatan Candipuro Kabupaten
Lampung Selatan)Pembentukan BUMDes merupakan cara untuk melakukan inovasi dalam
pembangunan desa, terutama meningkatkan perekonomian desa dan kesejahteraan
bagi masyarakat desa. Kenyataannya banyak desa yang gagal menjalankan
BUMDes dikarenakan kurang siapnya desa dan potensi yang minim dari
desa.Tujuan penelitian ini mengetahui kondisi dan tata kelola BUMDes di desa
Sidoasri yang belum lama terbentuk.Metode yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi BUMDes di Desa Sidoasri
sudah berjalan sesuai dengan tujuan pembentukan BUMDes dan mampu
membantu meningkatkan perekonomian desa.Namun masih terdapat kendala
dalam pengelolaan BUMDes di beberapa daerah seperti jenis usaha yang
dijalankan masih terbatas, keterbatasan sumber daya manusia yang mengelola
BUMDes dan partisipasi masyarakat yang rendah karena masih rendahnya
pengetahuan mereka.
Kata kunci : BUMDes, pemberdayaan masyarakat desa, ekonomi desa
abstract
The establishment of BUMDes is a way to innovate in rural development,
especially improving the village economy and the welfare of rural communities. In
fact, many village fail to run BUMDes due to lack of ready villages and minimal
potential of the villages. The purpose of this study to know the condition and
governance of BUMDes in the villages of Sidoasri recently formed. The method
used is a qualitative approach the result of study indicate the condition of the
BUMDes in Sidoasri has been running in the accordance with the purpose of
establishing BUMDes and able to help improve the village economy.But there are
still obstacle in the management of BUMDes in some areas such as the type of
business is still limited, limited human resources that manage BUMDes and low
community participation because of their low knowledge.
Keywords: BUMDes, village community empowerment, village economy1216011095 TEDI KUSUMA tedisos12@gmail.com2018-08-08T02:12:20Z2018-08-08T02:12:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32697This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/326972018-08-08T02:12:20ZKUALITAS PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP
BAGI PENGGUNA BPJS
(StudiKomparasi antara BPJS PBI dan Non PBI di RumahSakitUmum Daerah Ahmad DadiTjokrodipoTelukBetungUtara Bandar Lampung)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melihat bagaimana perbedaan (kualitas pelayanan kesehatan rawat inap bagi pengguna BPJS) baik yang PBI ataupun yang PBI penelitian ini dilaksanakan di Rumah sakit Ahmad Dadi Tjokrodipo Teluk Betung Utara Bandar Lampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif yaitu dengan rancangan komparatif (comparatif study), penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih. Teknik pengumpulan data Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu: Data primer
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis dengan menyertakan data identitas responden, pengguna BPJS PBI ataupun Non PBI. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat diketahui seberapa besar perbedaan kualitas pelayanan kesehatan rawat inap antara Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Non (Penerima Bantuan Iuran PBI diruang rawat inap di Rumah Sakit Dadi Tjokrodipo dapat kita lihat dari tabel Uji Independent smple t-test bahwa kualitas pelayanan kesehatan rawat inap yang diberikan oleh petugas rumah sakit tidak ada perbedaan diantara kedua pengguna BPJS baik dari kualitas pelayanan maupun dari segi administrasi yang di berikan oleh para pasien sama-sama diperlakukan dengan baik dan sabar dan cukup memuaskan bagi para pasien khususnya di ruang rawat inap.
Kata Kunci : Kualitas, pelayanan kesehatan, Rawat Inap, pengguna BPJS.
QUALITY OF HOSPITAL HEALTH SERVICES
FOR USER BPJS
(Study Komparasi between BPJS PBI and Non PBI at Regional General Hospital Ahmad Dadi TjokrodipoTeluk Betung Utara Bandar Lampung)
This study aims to determine and see how the difference in quality of inpatient health services for BPJS users either the PBI or the PBI This research was conducted at Ahmad Dadi Hospital Tjokrodipo Teluk Betung Utara Bandar Lampung. The type of research used in this study is a comparative descriptive method that is comparative design (comparative study), a study comparing two or more symptoms Data collection techniques The data collection techniques done in 2 ways, namely: Primary data This data collection technique is done by providing a list of questions written by including the identity data of respondents users of BPJS PBI or Non PBI The result of this research shows that the difference of the quality of inpatient health service service between PBI and Non (PBI Contribution Beneficiary) is inpatient at Dadi Hospital Tjokrodipo we can see from the Independent Test table sm t-test that the quality of inpatient health services provided by hospital staff there is no difference between both users BPJS both from service quality and in terms of administration provided by the patients equally treated well and patient and satisfying enough for patients especially in the inpatient ward.
Keywords: Quality, health services, Hospitalization, BPJS users.
1416011088 RIDHO SAPUTRAridho13011996@gmail.com2018-08-08T01:41:56Z2018-08-08T01:41:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32699This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/326992018-08-08T01:41:56ZPERAN ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA DALAM MENANGKAL IDEOLOGI ISLAM RADIKAL (Studi Organisasi di Pengurus Wilayah Nahdlatul UlamaProvinsi Lampung)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna konsep dan dalil-dalil Islam Rahmatan Lil Alamin dan untuk mengetahui peran yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama dalam menangkal ideology Islam radikal. Subjek penelitian ini adalah 3 informan yang berstatus anggota pada organsasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung yang memiliki kriteria khusus yaitu anggota yang berlatar belakang Ulama, Politisi, dan Akademisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan terdapat peran dari organisasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung dalam upaya penangkalan Ideologi Islam radikal. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan Nahdltatul Ulama Menjabarkan konsep Rahmatan lil alamin dalam 4 falsafah dasar dalam berorganisasi tawasuth/Itidal adalah Kemoderatan yang bercirikan adil, ajeg, seimbang dalam artian tidak condong kiri (liberal) dan tidak pula condong ke kanan (ekstermis agama). Tasamuh adalah adalah toleransi yang berarti saling hormat-menghormati dan menghargai budaya, adat, agama, bahasa yang berbeda-beda. Tawazun adalah kehidupan yang seimbang antara keduniawian dan keakhiratan juga dapat diartikan seimbang dalam bertatakelakuan dan dapat menempatkan sesuatu dalam posisinya. Amal maruf nahi munkar adalah social control yang berarti menjadi tugas setiap warga Negara untuk selalu mengedepankan kebaikan dan pencegahannya. Dalam menjalankan perannya, PWNU Provinsi Lampung menggunakan 4 falsafahnya dalam membuat program kerja. Bentuk program kerja tersebut adalah terbagi dua yaitu program kerja Internal dan Program kerja Eksternal.
Kata kunci: Radikal, Rahmatan lil alamin, Peran, Nahdlatul Ulama
ROLE OF THE ORGANIZATION NAHDLATUL ULAMA IN WARDING OFF RADICAL ISLAMIC IDEOLOGY
(Organizational Studies in Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Lampung Province)
This study aims to determine the meaning of the concepts and arguments of Islam Rahmatan Lil Alamin and to know the role undertaken by Nahdlatul Ulama in counteracting radical Islamic ideology. The subjects of this study are 3 informants who are members in the organization of the Nahdlatul Ulama Regional Board of Lampung Province who have special criteria that are members of the background Ulama, Politician, and Academician. This research uses descriptive qualitative method. The test results show that there is a role of the organization of Nahdlatul Ulama Regional Board of Lampung Province in an effort to deter radical Islamic Ideology. Based on the results of testing and discussion can be drawn conclusion Nahdltatul Ulama Elaborate the concept of Rahmatan lil alamin in 4 basic philosophy in the organization that is tawasuth / Itidal is moderation that is characterized by fair, steady, balanced in the sense of not leaning left (liberal) and not also leaning to the right (religious extremists). Tasamuh is a tolerance which means mutual respect-respecting and appreciating different cultures, customs, religions, languages. Tawazun is a well-balanced life between worldliness and an eternity can also be interpreted as balanced in behavior and can put something in position. Amar maruf nahi munkar is a social control which means it becomes the duty of every citizen to always promote goodness and prevention. In performing its role, PWNU Lampung Province uses 4 philosophy in making work program. The form of work program is divided into two: Internal work program and External Work Program.
Keywords: Radical, Rahmatan lil alamin, Role, Nahdlatul Ulama
1416011046 FUAD HASYIMfuad.hasyim20081996@gmail.com2018-08-08T01:36:33Z2018-08-08T01:36:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32700This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/327002018-08-08T01:36:33ZFAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK ANTARA OJEK ONLINE DAN OJEK KONVENSIONAL (Studi Kasus Ojek Online dan Konvesional di Kota Bandar Lampung)Perkembangan teknologi mampu melahirkan inovasi-inovasi teranyar khususnya pada bidang transportasi lahirnya ojek online yang kini ramai digandrungi oleh masyarakat kita ternyata menimbulkan masalah tersendiri dengan tranportasi umum lainnya seperti ojek konvensional (pangkalan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab konflik antara ojek online dan ojek konvensional di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, sampel penelitian ini sebanyak 99 sampel, dimana 91 adalah pengemudi ojek online dan 8 sampel pengemudi ojek konvensional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengambilan data nya berupa kuisoner, wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan cara analisis tabel tunggal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor penyebab konflik antara ojek online dan ojek konvensional adalah, keterbatasan sumber, perubahan dan perkembangan zaman, serta pelanggaran hukum.
Kata Kunci: Ojek Online, Ojek Konvensional, Konflik, Keterbatan sumber, Perubahan dan perkembangan zaman, Pelanggaran Hukum.
CAUSATIVE FACTORS OF CONFLICT BETWEEN ONLINE AND CONVENTIONAL TAXI
(A case study online and conventional taxi in the city of Bandar Lampung)
The development of technology capable of giving birth to the latest innovations in particular in the field of transport, the birth of the now-crowded online taxi loved by our community turned out to cause problems of its own with public transportation like other conventional taxi (base). The purpose of this research is to find out what factors being the cause of conflict between online and conventional taxi in the city of Bandar Lampung. This research uses descriptive quantitative research methods, the sample of this research as much as 99 samples, where is the taxi driver's 91 online and 8 conventional taxi driver sample. Sampling techniques using simple random sampling techniques. Data retrieval techniques in the form of questionnaires, interviews, observation, and documentation, while data analysis is performed by means of the analysis of the single table. The results of this study indicate that the cause of the conflict between the online and conventional taxi is resource limitations, changes and developments of the times, as well as violations of the law.
_____
Keywords: Taxi Online, Conventional Taxi, Conflicts, ResourceLimitations, Changes and Developments of the Age, a Violation of the Law.
1416011067 MUHAMMAD AGUNG PERDANAagungperdanaaa@gmail.com2018-08-06T07:44:29Z2018-08-06T07:44:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32468This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/324682018-08-06T07:44:29ZFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REMAJA CENDERUNG MENGIKUTI
KEGIATAN DUNIA MALAM
(Studi di Kelurahan Way Kandis Kecamatan
Tanjung Senang Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas yang ada pada saat malam tiba
yakni dunia malam, selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui
masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu remaja. Penelitian
ini dilakukan pada Remaja Kelurahan Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang
Bandar Lampung. Tipe penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Jumlah
informan dalam penelitian ini berjumlah 5 informan, Berdasarkan hasil penelitian
diketahui terdapat 2 faktor penyebab remaja cenderung mengikuti kegiatan dunia
malam, pertama dari faktor internal seperti kejenuhan, ekonomi, kedua dari faktor
eksternal, misalnya dari lingkungan bermain atau pergaulan di kehidupan seharihari
sehingga dapat terpengaruhi.
Kata Kunci : Dunia Malam, Remaja, Faktor penyebab
abstract
This research aims to know the existing activities at nightfall the night world, i.e.
in addition research is also conducted to know the transition between childhood
and adulthood that is adolescence. This research was conducted on Teenage
Village Way Kandis Tanjung Glad Bandar Lampung. This type of research using
qualitative research. The number of informants in this study amounted to 5
informant, based on the results of the research there are 2 factors known to cause
teenagers tend to follow the activities of the world of the night, the first of the
internal factors like saturation, economics, both from the factors externally, for
example from environmental play or intercourse in everyday life so that it can be
influenced.
Keywords: Night World, adolescents, cause factor1116011020 Cindy Anatikacindyanatika@gmail.com2018-08-06T04:46:55Z2018-08-06T04:46:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32603This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/326032018-08-06T04:46:55ZUPAYA PAGUYUBAN TRI TUNGGAL DALAM
MENUMBUHKEMBANGKAN SENI TARI KUDA LUMPING
(Studi Di Desa Fajar Baru Kecamatan Jati Agung,Lampung Selatan)
ABSTRACT
Kuda Lumping is one of the folk art which has characteristic of past legacy and the art show that include many of music player, dancer and a set of musical instruments. This research aims to determine the effort of paguyuban tri tunggal to develop the kuda lumping’s art of dance. This research using qualitative approach and explained by descriptive using observation method, interview, and documentation. This research using structural functional theory by Talcott Parsons. The results of this research are the begining process of the show start with preparing the completeness that used, and also doing special ritual for prevent the rain and ask a permission to “the guard” of location which the show has held, after that show begins with dance until trance happened. The effort to develop the kuda lumping’s art of dance are (1) innovation in kuda lumping’s game, (2) make a cooperation between kuda lumping’s art of dance’s group, (3) social media as one of the way to develop kuda lumping’s art od dance, (4) motivation for the next generations, (5) taking the interest of people to join.
Key Words : Kuda Lumping, Effort, Improving
ABSTRAK
Kuda Lumping merupakan kesenian rakyat yang bersifat warisan masa lalu serta suatu seni pertunjukan yang terdiri atas beberapa pemain musik, penari dan seperangkat alat musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dalam menumbuhkembangkan kesenian tradisional kuda lumping agar tetap dapat berkembang di zaman yang sudah modern ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional milik Talcott Parsons.
Hasil penelitian ini adalah proses awal pertunjukan diawali dengan mempersiapkan kelengkapan peralatan yang akan digunakan serta melakukan ritual khusus untuk menangkal hujan dan meminta izin kepada “penunggu” lokasi yang diadakannya pertunjukan, setelah itu pertunjukan dimulai dengan menampilkan tarian sampai pada tahap kesurupan. Upaya yang dilakukan dalam menumbuhkembangkan seni tari kuda lumping ini adalah (1) inovasi dalam permainan kuda lumping, (2) menjalin kerjasama antar grup kesenian kuda lumping, (3) sosial media sebagai salah satu cara dalam menumbuhkembangkan kesenian kuda lumping, (4) motivasi bagi generasi penerus, (5) menarik minat orang-orang untuk bergabung.
Kata kunci : Kuda Lumping, Upaya, Menumbuhkembangkan
1416011010 Anisa Pramadinnaanisapramadinna@gmail.com2018-08-06T04:42:35Z2018-08-06T04:42:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32617This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/326172018-08-06T04:42:35Z
ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
ATAS KEBERADAAN PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA
DI DUSUN KEMANG, DESA SUKANEGARA, KECAMATAN
TANJUNG BINTANG, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
ii
ABSTRACT
ANALYSIS OF SOCIO-ECONOMIC CONDITION THE COMMUNITY
OVER THE PRESENCE OF PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA
IN KEMANG HAMLET, SUKANEGARA VILLAGE,
TANJUNG BINTANG SUB-DISTRICT, SOUTH LAMPUNG DISTRICT.
By:
MELITA RAMADHANI
The purpose of this research is to know the changing socio-economic conditions
of Kemang Hamlet Community over the presence of PT. Indokom Samudra
Persada. The methods used in this research is qualitative. Data collection
techniques are used is in-depth interviews, observation, and documentation. The
results showed that the interaction between people in the hamlet of Kemang still
going well after the establishment of the company. The existence of industry did
not affect education in the village of Sukanegara in terms of the advancement of
education and infrastructure. There is a change in the mindset of the citizens of the
village of Kemang become more rational in terms of education from its inception
the industry until recently. Kemang Village Community education awareness is
also pretty good, current education is considered essential and preferred. The
presence of industrial waste to make the health of the local people become
distracted, but the company's attention towards the health of the local people did
not seem to exist. The existence of industry brings the effect on the livelihood of
the population changes and increased the business opportunities of local people.
People's income after the industry experienced a rise especially for employees and
traders, from the income of the majority of the community are able to meet the
needs of his life.
Keywords: change, socioeconomic condition, industry.
ABSTRAK
ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
ATAS KEBERADAAN PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA
DI DUSUN KEMANG, DESA SUKANEGARA, KECAMATAN
TANJUNG BINTANG, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh :
MELITA RAMADHANI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi sosial ekonomi
masyarakat Dusun Kemang atas keberadaan PT. Indokom Samudra Persada.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara secara mendalam, observasi,
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara
masyarakat di Dusun Kemang masih berlangsung dengan baik setelah berdirinya
perusahaan. Keberadaan industri tidak berpengaruh terhadap pendidikan di Desa
Sukanegara dalam hal kemajuan sarana dan prasarana pendidikan. Terdapat
perubahan pola pikir warga Dusun Kemang menjadi lebih rasional dalam hal
pendidikan dari awal berdirinya industri sampai saat ini. Kesadaran pendidikan
masyarakat Dusun Kemang saat ini juga cukup bagus, pendidikan saat ini
dianggap penting dan diutamakan. Adanya limbah industri membuat kesehatan
warga setempat menjadi terganggu, namun perhatian perusahaan terhadap
kesehatan warga sekitar nampaknya tidak ada. Keberadaan industri membawa
pengaruh terhadap perubahan mata pencaharian penduduk dan menambah peluang
usaha masyarakat setempat. Pendapatan masyarakat setelah adanya industri
mengalami kenaikan khususnya untuk para karyawan dan para pedagang, dari
pendapatan tersebut mayoritas masyarakat sudah mampu dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kata Kunci: perubahan, kondisi sosial ekonomi, industri.
1416011065 MELITA RAMADHANImelitaramadhani5@gmail.com2018-08-06T04:38:50Z2018-08-06T04:38:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32604This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/326042018-08-06T04:38:50ZPEMBERIAN GELAR ADAT
(Studi Tentang Prosedur, Makna, Fungsi Pemberian Gelar Adat,Pada Masyarakat Lampung Pepadun Sungkai Di Desa Gedung Ketapang, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Utara)
ABSTRACT
This research aims to know the procedure of the conferment of custom’s title, meaning the conferment of custom’s title and function the conferment of custom’s title. This research uses qualitative approach. The focus of this research research is the procedure, meaning, and function of the title of Lampung Sungkai Pepadun custom. Data collection techniques in this study consisted of in-depth interviews, documentation, and observation. The research informants were 4 persons determined according to the criteria of informant determination. The result of the research shows that the procedure of the conferment of custom’s title includes: (1) Ruyang-Ruyang Mandi Serag Sepi (2) Gawi Nguruk Di Way (3) Gawi Nyuntan Pepadun. The meaning of the conferment of custom’s title to the society of Lampung Pepadun is where a person has earned a position in a favors, obtaining a clear status in regular customs in order to arrange custom and arranged so that it can be well-organized. The function of the conferment of custom’s title, is as a status difference, whether it is the status given by the family from generation to generation or the status achieved by buying.
Keywords: Procedure, Meaning, Function, Lampung’s Custom Title, Pepadun Sungkai.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian gelar adat, makna pemberian gelar adat dan fungsi pemberian gelar adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian penelitian ini berupa prosedur, makna, dan funsi pemberian gelar adat lampung sungkai pepadun. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Informan penelitian berjumlah 4 orang yang ditentukan sesuai dengan kriteria penentuan informan. Hasil penelitian didapatkan bahwa prosedur pemberian Gelar Adat meliputi: (1) Ruyang-Ruyang Mandi Pagi Serag Sepi (2) Gawi Nguruk Di Way (3) Gawi Nyuntan Pepadun. Makna dari pemberian gelar adat pada masyarakat Lampung Pepadun adalah dimana seseorang telah mendapatkan kedudukan didalam suatu kebuaian, mendapatkan status yang jelas dalam adat supaya teratur dalam mengatur adat dan tersusun sehingga akan berlangsung secara tertib. Fungsi pemberian adat adalah sebagai suatu perbedaan status, baik itu status yang diberikan oleh keluarga secara turun temurun atau status yang diraih dengan cara membeli.
Kata kunci : Prosedur, Makna, Fungsi, Gelar Adat Lampung, Pepadun Sungkai.
1416011108 YULA FADILAHyuladilah95@gmail.com2018-08-06T02:38:08Z2018-08-06T02:38:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32595This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/325952018-08-06T02:38:08ZSTUDI KOMPARASI KETAHANAN KELUARGA ANTARA KELUARGA PENERIMA DAN BUKAN PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
ABSTRACT
COMPARATIVE STUDY OF FAMILY RESILIENCE BETWEEN RECEPIENT AND NON PKH RECIPIENT FAMILIES
By
ADE ANTIKA
This research is aimed to know the difference of family resilience between family of PKH recipients and non PKH recipient family in Ketapang Kuala, Panjang District, Bandar Lampung. This research uses quantitative research type with design comparative study. Data collection techniques were conducted by giving questionnaires to 165 families, consisting of 65 families receiving PKH and 100 families not PKH recipients. Sampling was done by using method random sampling with lottery technique and the hypothesis of this research was analyzed by using Independent Sample t-test with software SPSS 21.0. Family resilience in this study is measured on the basis of legality and family integrity, physical resilience, economic resilience, socio-psychological resilience and socio-cultural resilience. Based on the results of the Independent Sample t-test shows the value of p <0.05 so that it can be concluded that there are differences in family resilience between families receiving PKH with non PKH recipient families. The results of this study also indicate that PKH families have better family resilience compared to non-PKH families with moderate family resilience. This indicates that support or assistance in the form of cash and non-cash assistance received by PKH family is significantly related to the level of family resilience.
_____
Keywords: Poor Family, Family Hope Program (PKH), Family Resilience
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI KETAHANAN KELUARGA ANTARA KELUARGA PENERIMA DAN BUKAN PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
Oleh
ADE ANTIKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketahanan keluarga antara keluarga penerima PKH dengan keluarga bukan penerima PKH di Kelurahan Ketapang Kuala, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dengan rancangan study comparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada 165 keluarga, yang terdiri dari 65 keluarga penerima PKH dan 100 keluarga miskin bukan penerima PKH. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode acak (simple random sampling) dengan teknik undian dan hipotesis penelitian ini dianalisis menggunakan uji Independent Sample t-test dengan software SPSS 21.0. Ketahanan keluarga dalam penelitian ini diukur berdasarkan landasan legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial-psikologi serta ketahanan sosial budaya. Berdasarkan hasil uji Independent Sample t-test menunjukkan nilai p<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketahanan keluarga antara keluarga penerima PKH dengan keluarga bukan penerima PKH. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa keluarga PKH memiliki tingkat ketahanan keluarga yang lebih baik jika dibandingkan keluarga bukan penerima PKH dengan tingkat ketahanan keluarga yang sedang. Hal ini menandakan bahwa dukungan atau bantuan berupa bantuan yang diterima oleh keluarga PKH berhubungan signifikan dengan tingkat ketahanan keluarga.
_____
Kata Kunci: Keluarga Miskin, Program Keluarga Harapan (PKH), Ketahanan Keluarga
1416011002 ADE ANTIKAantikaade@yahoo.com2018-08-01T08:21:02Z2018-08-01T08:21:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32458This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/324582018-08-01T08:21:02ZPERNIKAHAN USIA DINI PADA MASYARAKAT PERKOTAAN (STUDI
KELURAHAN SEGALAMIDER KECAMATAN TANJUNGKARANG KOTA
BANDAR LAMPUNG)ABSTRACT
This is reflected from the KUA’s datas in Segalamider district, that there are 25 teenagers
who had done early marriage. This study aims to find out, examine, and analyze the
factors causing and the impact of early marriage. Informants in this study were 9 people,
the sample was taken using purposive sampling technique. Data collection techniques in
this research using integrated interview and indirect observation, as well as secondary data
collection, while data were analyzed using data reduction, data display, and data
verification. The results showed that the factors causing early marriage are education
level, culture, self desire, economy, and MBA (Married by Accident).
Keyword: Early Marriage, Urban Society, Education, Culture, Economy, Self Desire,
MBA (Married by Accident).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui, mengkaji, dan menganalisis faktor-faktor
penyebab dan dampak terjadinya pernikahan usia dini. Informan penelitian ini berjumlah 9
orang, pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian in menggunakan wawancara terpadu dan observasi
tidak langsung, serta pengumpulan data sekunder, sedangkan analisis data menggunakan
analisis data yakni, reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian
menunjukan bahwa faktor penyebab terjadinya pernikahan usia dini adalah tingkat
pendidikan, budaya, keinginan diri sendiri, ekonomi, serta MBA (merrid by accident).
Kata Kunci: Pernikahan usia dini, masyarakat perkotaan, pendidikan, budaya, ekonomi,
keinginan diri sendiri, MBA (merrid by accident).1416011086 RETNO HERIYANTI PRATIWIretno.heriyanti@gmail.com2018-08-01T02:08:28Z2018-08-01T02:08:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32457This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/324572018-08-01T02:08:28ZPERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI LAMPUNG DALAM MENGELOLA KEHARMONISAN UMAT BERAGAMAABSTRACT THE ROLE OF LAMPUNG PROVINCE FKUB IN MANAGING THE HARMONY OF RELIGIOUS PEOPLE By Evita Yuliana Restu The background of the writer’s thesis is based on the etnic, culture, tribe, language, and religion of Unitary State of the Republic of Indonesia. The pluralism will potentially cause conflict and clash, including the conflict between religious people. In order to maintain the concord between religious people, the government published the Joint Regulation of the Ministry of Religious Affairs and Ministry of Home Affairs Number 9 and Number 8 Year 2006. The regulation underlies the creation of Religious Harmony Forum in the provincial and district/city. The aim of this thesis is to determine the role of supporting and inhibiting factors of Religious Harmony Forum of Lampung Province in preventing religious conflicts. The writer used qualitative method. The goal is to potray the role of Religious Harmony Forum in managing the harmony of religious people in Lampung Province. The result shows that the role of Religious Harmony Forum in managing in managing the harmony of religious people in Lampung Province is very decisive. In performing the duty, Religious Harmony Forum has supporting and inhibiting factors. It makes the role of Religious Harmony Forum of Lampung Province very strategic in creating religious harmony even though it is not running maximal yet. Keywords: Harmony, Religous, Harmony
ABSTRAK
PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI LAMPUNG DALAM MENGELOLA KEHARMONISAN UMAT BERAGAMA
Oleh
Evita Yuliana Restu
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki beragam etnis, budaya, suku, bahasa, dan agama. Kemajemukan itu berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan, termasuk konflik antar umat beragama. Dalam memelihara kerukunan umat beragama yang harmonis pemerintah menerbitkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006. Keluarnya PBM ini mendasari lahirnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan serta faktor pendukung dan penghambat FKUB Provinsi Lampung dalam mencegah terjadiya konflik keagamaan serta menjalankan tugasnya. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan tujuan menggambarkan peranan FKUB dalam mengelola keharmonisan umat beragama di Provinsi Lampung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran FKUB dalam mengelola keharmonisan umat beragama di Provinsi Lampung sangat menentukan adanya harmoni umat beragama. Dalam melaksanakan tugasnya FKUB juga memiliki faktor pendukung dan penghambat maka itu peranan FKUB Provinsi Lampung sangat strategis dalam menciptakan kerukunan umat beragamawalaupun belum berjalan maksimal.
Kata Kunci: Kerukunan, Umat Beragama, Keharmonisan,1416011038 EVITA YULIANA RESTUevitayuliana96@gmail.com2018-07-31T07:22:42Z2018-07-31T07:22:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32403This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/324032018-07-31T07:22:42ZANALISIS PERAN KOMUNITAS JALAN INOVASI SOSIAL JANIS
DALAM PELAKSANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
BERDASARKAN POTENSI WISATA ALAM / DESA WISATA
(Studi Pada Desa Kunjir, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Komunitas JANIS dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan potensi wisata alam atau desa wisata pada Desa Wisata Kunjir, Kalianda, Lampung Selatan. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif bersifat deskriptif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah empat belas orang yang terdiri dari enam orang informan Komunitas JANIS, lima orang informan masyarakat Desa Wisata Kunjir, dan tiga orang informan wisatawan Desa Kunjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas JANIS melakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa di Desa Wisata Kunjir di lima bidang, yaitu bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang lingkungan, bidang pariwisata, dan bidang kepemudaan dan kreativitas. Keberhasilan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Desa Wisata Kunjir ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung yaitu antara lain keberadaan masyarakat Desa Wisata Kunjir yang kooperatif, keadaan wisata alam Desa Wisata Kunjir yang memiliki potensi untuk dikembangkan, dan banyaknya bantuan yang diterima yang berasal dari masyarakat luas di luar Desa Wisata Kunjir. Faktor penghambat yaitu keterbatasan dana yang dihadapi oleh Komunitas JANIS dalam mengembangkan dan memberdayakan Komunitas JANIS, jarak dan aksesibilitas menuju Desa Wisata Kunjir, serta keterbatasan sarana dan infrastruktur di Desa Wisata Kunjir. Sementara, dampak yang ditimbulkan dari pengembangan peemberdayaan yang dilakukan Komunitas JANIS di Desa Wisata Kunjir dapat dibagi menjadi dampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain semakin dikenalnya Desa Wisata Kunjir oleh khalayak umum, meningkatnya jumlah wisatawan yang datang berkunjung, meningkatnya taraf pendapatan warga desa, dan masyarakat desa semakin teredukasi baik dari sisi teknologi maupun keterampilan praktis. Sementara dampak negatifnya hingga kini belum ditemukan.
Kata kunci: Pengembangan, Pemberdayaan, JANIS, Desa Kunjir
ROLE ANALYSIS OF KOMUNITAS JALAN INOVASI SOSIAL (JANIS) IN THE IMPLEMENTATION OF VILLAGE COMMUNITY EMPOWERMENT BASED ON POTENCY TOURISM /
TOURISM VILLAGE
(Study On Kunjir Village , Kalianda District, Southern Lampung)
This study aims to determine the role of JANIS Community in the development of village community empowerment based on the potential of nature tourism or tourist village in Kunjir Tourism Village, Kalianda, South Lampung. This type of research uses descriptive qualitative research type, in-depth interview and documentation. Informants in this study amounted to fourteen people consisting of six informants JANIS Community, five informants of the village of Tourism Kunjir, and three tourist informants Kunjir Village. The result of the research shows that JANIS Community develops and empowers villagers in Kunjir Tourism Village in five areas, namely education, economy, environment, tourism and youth and creativity. The success of the development and empowerment of the people of Desa Wisata Kunjir is determined by two factors, namely the supporting factors and the inhibiting factors. Supporting factors are among others the existence of the community of Kunjir Village which is cooperative, the natural tourism village of Kunjir Tourism which has the potential to be developed, and the amount of aid received coming from the wider community outside Kunjir Tourism Village. The inhibiting factor is the limited funds faced by JANIS Community in developing and empowering JANIS Community, distance and accessibility to Kunjir Tourism Village, and limited of facilities and infrastructure in Desa Wisata Kunjir. Meanwhile, the impact of the development of community empowerment by JANIS Community in Desa Wisata Kunjir can be divided into positive and negative impacts. The positive impacts are, among others, the popularity of Kunjir Tourism Village by the general public, the increasing number of tourists coming to visit, the increasing income level of the villagers, and the villagers are increasingly educated both in technology and practical skills. While the negative impact until now has not been found
Keywords: Development, Empowerment, JANIS, Village Kunjir1216011007 AGUNG ZULYANagungdulyan@gmail.com2018-07-26T02:46:44Z2018-07-26T02:46:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32326This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/323262018-07-26T02:46:44ZANALISIS KARAKTERISTIK KRIMINALITAS
DI WILAYAH HUKUM POLRES LAMPUNG TIMURPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang (1) mengetahui karakteristik dari para pelaku kejahatan di wilayah hukum polres Lampung Timur, (2) mengetahui upaya yang dilakukan oleh polres Lampung Timur dalam menanggulangi kejahatan,(3) kejahatan yang paling banyak terjadi di wilayah hukum polres Lampung Timur,(4) mengetahui faktor penghambat dalam melakukan penegakan hukum di wilayah hukum polres Lampung Timur. karakteristik kriminalitas atau dengan kata lain adalah faktor penyebab seseorang melakukan tindak kejahatan, yang dimana kejahatan adalah segala bentuk perbuatan yang melanggar hukum.Metode penelitian ini menggunakan kualitatif. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menghasilkan penelitian secara mendalam untuk mengungkapkan suatu masalah berdasarkan fakta-fakta di dalam menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat.Hasil penelitian menunnjukan bahwa kriminalitas yang banyak terjadi di wilayah hukum polres Lampung Timur adalah sebagian dari bentuk permasalahan sosial, dengan angka kejahatan C3 (pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan dan pencurian kendaran bermotor) yang paling mendominan di Lampung Timur. dengan berbagai karakteristik atau faktor penyebab pelaku kejahatan dalam melakukan tindak kejahatannya tersebut, selain itu upaya yang sudah dilakukan oleh satuan reserse kriminal (sateskrim) polres Lampung Timur dalam upaya pencegahan terjadinya tindak kejahatan meskipun masih ada beberapa faktor penyebab dalam proses penegakan hukum.
Kata Kunci: Analisis, Karakteristik Kriminalitas, wilayah Hukum Polres Lampung Timur.
ANALYSIS OF CHARACTERISTICS OF CRIMINALITY IN THE LEGAL OF POLRES LAMPUNG TIMUR This study aims to describe (1) to know the characteristics of the perpetrators of crime in East Lampung Police Law, (2) to know the efforts made by East Lampung Police in handling crime, (3) the most frequent crime in Lampung Police Region East, (4) to know the inhibiting factor in law enforcement in Lampung Timur Police area. the characteristic of criminality or in other words is a factor causing a person to commit a crime, in which crime is any form of unlawful act. This research method using qualitative. This approach is an approach that yields in-depth research to reveal a problem based on facts in explaining a phenomenon in society. The results indicate that the prevalence of crime in East Lampung Police Law is part of the form of social problems, with the C3 crime rate (theft with the most dominant theft, theft and motor vehicle theft) in East Lampung. with various characteristics or factors causing the perpetrators of crimes in committing the crime, in addition to efforts that have been done by police criminal units (satreskrim) East Lampung in an effort to prevent the occurrence of crime although there are still some factors causing in law enforcement process. Keywords: Analysis, Characteristics of Crime, East Lampung Police Law Area.1416011103 Tri Nurhayatitrinurhayati86@gmail.com2018-07-18T07:09:54Z2018-07-18T07:09:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32179This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/321792018-07-18T07:09:54ZBUAY BENYATA LAMPUNG SAI BATIN( Kajian Sistem Perkawinan Masyarakat Adat dan Perubahannya di Buay Benyata Pekon Terbaya Tanggamus )Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem perkawinan dan perubahannya
pada masyarakat adat Lampung Marga Buay Benyata di Pekon Terbaya. Tipe
penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah
analisis kualitatif, yaitu dengan melihat dan menggambil data-data masyarakat
setempat mengenai sistem perkawinan masyarakat adat dan perubahannya.
Setelah data terkumpul kemudian dianalisis, dilanjutkan dengan menarik suatu
kesimpulan induktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan
bahwa tahap-tahap pada prosesi perkawinan masyarakat adat lampung marga buay
benyata di pekon terbaya telah mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan zaman. Perlahan sistem perkawinan tersebut mengalami perubahan
secara lambat, evolusi yang terjadi seperti bertambahnya alat musik yang dipakai
tidak hanya memakai alat musik tradisional tetapi juga sudah memakai alat-alat
musik modern, penambahan alat musik ini termasuk perubahan lambat karena
perubahan ini terjadi tanpa adanya kesepakatan adat tetapi lebih kepada
penyesuaian diri masyarakat pada kondisi saat ini, adapun perubahan secara cepat
tidak terjadi pada prosesi perkawinan masyarakat adat marga buay benyata ini,
karena perubahan yang terjadi umumnya hanyalah rentetan kecil perubahan tanpa
kesepakatan untuk merubah sesuatu. Perubahan prosesi perkawinan adat lampung
di pekon terbaya terjadi disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kondisi ekonomi
masyarakat adat lampung yang telah berubah, tidak lagi memungkin untuk
melaksanakan prosesi perkawinan secara lengkap karena akan banyak
memerlukan biaya, juga disebabkan atas pertimbangan efisiensi waktu ditambah
kemajuan teknologi yang menjadikan masyarakat terbiasa dengan sesuatu yang
simple dan praktis termasuk dalam urusan perkawinan.
Kata kunci: sistem perkawinan, adat buay benyata
THE ROLE OF BUAY BENYATA LAMPUNG SAI BATIN
(Review of the Indigenous Peoples' Marriage System and its Changes in Buay Benyata Pekon Terbaya Tanggamus).
This study aims to determine the role of Buay Benyata Lampung Sai Batin (Review of the Indigenous Peoples' Marriage System and its Changes in Buay Benyata Pekon Terbaya Tanggamus). This type of research uses qualitative research type, in-depth interview and documentation. Data analysis technique used in this research is qualitative analysis, that is by seeing and taking data of local community about indigenous marriage system and its change. After the data is collected and then analyzed, it is continued by drawing an inductive conclusion. Based on the results of research and discussion it is found that the stages in the marriage process of indigenous people of Lampung marga buay benyata in pekon terbaya has changed along with the times. Slowly the marriage system is slowly changing, evolutions such as the addition of musical instruments used not only using traditional musical instruments but also already using modern musical instruments, the addition of this instrument including slow changes because these changes occur without any customary agreement but more to the adaptation of society to the current conditions, while the rapid change does not occur in the marriage procession of indigenous people of the clan of buay benyata, because the change is generally only a small barrage of change without agreement to change something. The change of traditional adat procession in pekon terbaya occurred due to several factors such as, the changing economic condition of indigenous people of Lampung, no longer possible to carry out the process of marriage completely because it will cost much, also due to the consideration of time efficiency plus technological advances that make society is accustomed to something simple and practical including in matters of marriage.
Keywords: marriage system, adat buay benyata1116011017 Azwar Anasbunganas93@gmail.com2018-07-16T08:29:55Z2018-07-16T08:29:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32149This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/321492018-07-16T08:29:55ZDAMPAK PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR (Studi Pada Pantai Embe, Desa Merak Belatung, Kalianda
Lampung Selatan) Pariwisata adalah salah satu kegiatan pembangunan dengan prospek pertumbuhan yang tinggi.pengaruh positif dari pengembangan pariwisata terhadap perubahan ekonomi masyarakat, terutama mata pencahariannya. Pariwisata memberikan kesempatan pada perubahan mata pencaharian masyarakat yang semakin luas.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan pariwisata Pantai Merak Belantung, mendeskripsikan dan menganalisis dampak pengembangan wisata pantai Merak Belantung terhadap masyarakat sekitar. Analisis dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pantai Merak Belantung berdampak kepada kehidupan masyarakat sekitar. Banyaknya pengunjung yang datang mengakibatkan perputaran arus uang di desa Merak Belantung, sehingga pendapatan masyarakat baik yang bekerja di sektor pariwisata maupun non pariwisata meningkat. Salah satu dampak dari pengembangan pariwisata di Merak Belantung adalah dibangunnya fasilitas komersil di kawasan pariwisata, mulai dari minimarket, hotel, dan pusat oleh-oleh. Setelah itu, tingkat pendidikan masyarakat meningkat dengan semakin banyaknya masyarakat yang melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Kata Kunci : Pariwisata, Dampak, Pengembangan, Masyarakat
THE IMPACTS OF TOURISM DEVELOPMENT TO ECONOMICS CONDITION OF SURROUNDING COMMUNITIES
(Study at EmbeBeach, Merak Belantung Village Sub-district Kalianda, South Lampung)
Tourism is one of the development activities with high growth prospects There is a positive influence on the development of tourism on the economic changes of society, especially livelihood. Tourism provides an opportunity change people’s livelihood that increasingly widespread. This study aims to describe and analyze the development of tourism in Merak Belantung beach, describe and analyze the impact of Merak Belantung tourism development on surrounding communities. The analysis in this study using data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that the development of the Merak Belantung beach impact on economic impacts such as employment, encouraging entrepreneurial activity and improve the income people's lives around Merak Belantung Beach. Many visitors who come resulting flow velocity of money in the village increased. The effect from development tourism in Merak Belantung village is massive commercial facilities built in the area of tourism, ranging from minimarkets, hotels, and souvenir shops After that, the level of public education increased with the number of people to continue the study until college.
Keyword: Tourism, Impact, Development, Society
1416011082 RANI PUSPITA ANGGRAENIranipuspita000@gmail.com2018-07-16T08:20:38Z2018-07-16T08:20:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32147This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/321472018-07-16T08:20:38ZIMPLEMENTASI PERANAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) SEBAGAI WAHANA PENGASUHAN ANAK BAGI ORANGTUA BEKERJA (STUDI PADA TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) DI KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Peranan Taman Penitipan Anak (TPA) Sebagai Wahana Pengasuhan Anak Selama Orangtua Pergi Bekerja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif tipe deksriptif dengan melakukan wawancara kepada 27 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peranan sangat penting yang diberikan oleh taman penitipan anak (TPA) dalam hal mengasuh dan mendidik anak, karena selama anak dititipkan bukan hanya dipenuhi kebutuhan sehari-harinya akan tetapi diberikan juga pembelajaran yang dapat membantu perkembangan si anak. Selanjutnya, faktor pendorong orangtua menitipkan anak pada taman penitipan anak (TPA) bukan hanya dikarenakan pergi bekerja, faktor pendorong lain yakni adanya rasa takut bila menitipkan anak pada babysitter, sehingga lebih percaya pada taman penitipan anak (TPA); adanya keinginan orangtua agar anaknya tetap mendapatkan pembelajaran; lokasi taman penitipan anak (TPA) yang dekat dengan rumah atau tempat bekerja; serta biaya pelayanan yang terjangkau. Akan tetapi, selama pelaksanaan pengasuhan terkadang juga mengalami kesulitan diantaranya anak asuh yang sulit untuk diarahkan; terjadi salah paham antara tenaga pendidik dan orangtua; serta orangtua yang terlambat dalam menjemput anaknya. Namun, pada akhirnya terdapat dampak positif yang dirasakan oleh anak ataupun orangtua yakni anak menjadi lebih mengetahui pentingnya beribadah kepada Allah SWT; anak menjadi lebih mandiri dan berani; anak menjadi lebih bisa bersosialisasi dengan orang lain; serta anak dapat mengenal konsep huruf, angka, dan warna.
Kata kunci: peranan, taman penitipan anak, pengasuhan, orangtua bekerja.
IMPLEMENTATIONAL ROLE OF CHILDREN DAYCARE CENTRE IN CHILDREN PARENTING FOR WORKING PARENTS (STUDY ON CHILD DAYCARE IN KEMILING SUB-DISTRICT OF BANDAR LAMPUNG)
This research aimed to find out the implementational role of Children Daycare Centre (TPA) as an intermediary in children care during parents absence due to work using descriptive qualitative method through interview on 27 informants. The result shows that there children daycare centre has siginificant role in childern parenting and education, due to children are left at the daycare are not only children are given basic but are also given learning which helps in their development. Furthermore, motivational factor of parents to leave their children in daycare centre (TPA) are also caused by lack of trust in using babysitter service, which leads parents to have confidence in children daycare centre (TPA); there is also need of parent to have their children be given education which will help children’s development and growth; daycare location which is close to home or working place; also affordable cost of daycare centre. However, during child parenting implementation at the daycare centre, educators face few problems such as directing children in care, miss communication with parents, also the lateness of parents in picking up their children. Nevertheless, children daycare centre has positive effects to both parents and children such as children are understands the importance in worshipping Allah SWT; children are more active and self-reliance; children are more social; and lastly children are taught to know the concept of letters, numbers, and colours.
_____
Keyword: role, children daycare centre, parenting, working parents.
1416011073 NOVIA RACHMANIK PUTRInovia_rachmanik@yahoo.com2018-07-10T06:52:07Z2018-07-10T06:52:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32083This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/320832018-07-10T06:52:07ZDAMPAK PEMBANGUNAN FLYOVER TERHADAP KONDISI SOSIAL
EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR (STUDI DESKRIPTIF PADA
FLY OVER PAHOMAN)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara mendalam tentang
dampak pembangunan fly over Pahoman terhadap kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat sekitar. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan informan dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sample. Informan dalam penelitian ini
yaitu masyarakat dan pedagang sekitar flyover Pahoman Bandar Lampung. Hasil dari
penelitian ini adalah Dampak pembangunan fly over bagi pengusaha dan pedagang
sekitar yaitu omzet penjualan mereka menurun, terdapat ruko yang akhirnya tutup
seperti minimarket Gamasera dan Apotek. Namun satu informan mengakui tidak
memiliki pengaruh dan dampak yang begitu besar bagi usahanya seperti usaha sate
Mat Raji, pemilik sate Mat Raji mengakui bahwa dengan adanya bangunan fly over
tidak memiliki dampak negatif baginya karena beliau mengakui bahwa rasa makanan
yang dijualnya telah banyak diminati oleh masyarakat Bandar Lampung. Sehingga
beliau tidak khawatir jika akhirnya pindah lokasi, pembeli akan tetap mendatangi
warungnya tersebut.
Kegiatan sosial masyarakat sekitar fly over sebelum adanya bangunan fly over yaitu
mereka rutin melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan, kegiatan
siskamling, serta berkumpul dalam pesta pernikahan tetangga. Namun setelah adanya
fly over dampak sosial yang terjadi yaitu interaksi warga menjadi renggang, interaksi
sosial lainnya seperti arisan, perkumpulan PKK, mengahadiri pesta pernikahan
maupun sunatan menjadi berkurang karena terhalang oleh bangunan fly over.
Kegiatan rutin seperti gotong royong untuk membersihkan lingkungan pun sekarang
sudah tidak ada lagi. Kebijakan pembangunan infrastruktur fly over diambil sebagai
suatu alternatif yang paling efektif mengatasi kemacetan di sekitar pahoman karena
kebijakan ini dianggap sebagai suatu pilihan terbaik dari alternatif kebijakan yang
lainnya seperti pelebaran jalan, perbaikan jalan, dan pembaharuan rambu lalu lintas.
Kata kunci: Fly over, Dampak Sosial dan Ekonomi, Masyarakat
abstract
This research is to conduct to analyze and to observe deeply about impact fly over
establishment at pahoman to social and economical condition around. The method
used in this research are observation, interview, and documentation. This research
sample are society and seller around Pahoman fly over Bandar lampung. The result of
this are to seller they have decreased income, there are buldings that eventually
stopped open like minimarket Gamasera and drug store. But according to one of
informan, they dont get negative impact to their business like sate Mat Raji, the
owner said even there is fly over it doesnt impact so much due to their food taste so
he doesnt worry about it. Social activity around fly over before fly over establishment
was being held by many people working together cleaning up their neighbour,
security patrol. But after fly over establishment the interaction between society
become rare, other society activty become seldom held on. The policy of fly over
establishment taken which is the most effective way to solve traffic jam problem
around pahoman becouse this policy considered as the best option among other
alternatives such as widening road, fixing road and traffic sign renewal.
Key words: Fluy over, Impac in social and economical, Society.1416011057 M Farid Allawyallawyfarid25@gmail.com2018-07-10T02:50:52Z2018-07-10T02:50:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32067This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/320672018-07-10T02:50:52ZKUALITAS PELAYANAN BAGI PASIEN MISKIN PENGGUNA BPJS
KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTAAGUNG
(studi kasus di RSUD Kotaagung Tanggamus)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi kualitas
pelayanan kesehatan dan apa saja faktor penghambat dalam memberikan kualitas
pelayanan pada pasien miskin pengguna BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah
Kotaagung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Fokus penelitian ini yaitu kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien miskin pengguna
BPJS, meliputi tangible, reliability, responsiviness, assurance, emphaty dan faktor
penghambat dalam memberikan kualitas pelayanan BPJS meliputi faktor internal dan
faktor eksternal. pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik penelitian di
lapangan yang terdiri dari observasi dan wawancara. Narasumber ditentukan melalui
teknik purposive sampling. Narasumber terdiri dari pihak petugas kesehatan (pemberi
pelayanan) dan pihak masyarakat (pengguna BPJS). Adapun teknis analisis interaktif
yang merupakan rangkaian dari proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, menarik kesimpulan/verifikasi data.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan BPJS di
Rumah Sakit Umum Daerah Kotaagung masih ada kekurangan dan belum optimal,
diantaranya alat-alat medis, kedisiplinan pegawai, serta sarana dan prasarana yang
belum ditingkatkan secara lebih optimal. Faktor penghambatnya yaitu kurang
baiknya kondisi alat-alat medis, kurangnya kedisiplinan pegawai, perbedaan psikososial
antara tenaga medis dengan penduduk, kondisi geografis Rumah Sakit yang
sulit dijangkau.
Kata Kunci: Kualitas pelayanan, BPJS, Rumah Sakit
abstract
This research aims to describe and identify health service quality and what are the
inhibiting factors in providing the service quality to the poor BPJS-health-insurance
patients atKotaagung Regional General Hospital. The type of the research used is
qualitative descriptive research. The focus of this research is health service quality for
poor BPJS-health-insurance patients including tangible, reliability, responsiveness,
assurance, empathy and the inhibiting factors in providingthe BPJS service quality
including internal and external factors. The data collection was conducted by using
field research technique consisting ofobservation and interview. The interviewees
were determined by purposive sampling technique. The interviewees consisted of
health officers (service providers) and the society (BPJS users) as well as secondary
data obtained from books, internet, and magazinein accordance with the research title
namely Service Quality. The interactive analysis technique is a series of
datacollection process, data reduction, data presentation, conclusion drawing/data
verification.
Based on the results of the research, it can be found that the service quality of BPJS at
Kotaagung Regional General Hospitalis not yet optimal and still has shortcomings
such as medical instruments, employee’s discipline, and facilities and infrastructure
which have not been improved more optimally. The inhibiting factors are poor
medical instruments, employee who are lack of discipline, psycho-social differences
between medical personnel and the society, and the geographical condition of the
hospital which is difficult to reach.
Keywords: Service Quality, BPJS, Hospital1416011008 ANDINA PRASETYAprasetyatop15@gmail.com2018-07-09T03:47:49Z2018-07-09T03:47:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32064This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/320642018-07-09T03:47:49ZPENGARUH PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA TERHADAP PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMA NEGERI 2 PRINGSEWUPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi besaran pengaruh program sekolah adiwiyata terhadap perilaku peduli lingkungan siswa di SMA Negeri 2 Pringsewu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe eksplanatori, dimana peneliti menjelaskan pengaruh dan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Pringsewu ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik angket dan dokumentasi, dengan penyebaran kuesioner kepada responden sejumlah 255 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara program sekolah adiwiyata dengan perilaku peduli lingkungan siswa dengan persamaan regresi sebesar Y= 1,301+0,687X. Berdasarkan hasil uji F sebesar 79,278 > 3,89 dan sig 0,000 < 0,05 menandai besaran pengaruh program sekolah adiwiyata terhadap perilaku peduli lingkungan siswa di SMA Negeri 2 Pringsewu. Hasil perhitungan koefesien determinasi (R2) sebesar 0,488. Dengan nilai koefesien korelasi (r) sebesar 0,239 yang berkategori lemah. Artinya program sekolah adiwiyata bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku peduli lingkungan siswa.
Kata kunci : Program Sekolah Adiwiyata, Perilaku Peduli Lingkungan.
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of adiwiyata school program on student’s environmental care behavior in SMA Negeri 2 Pringsewu. This research using quantitative approach of explanatory type, which is explain the effect and relations between variables through hypothesis testing. Research in SMA Negeri 2 Pringsewu using data collection techniques such as questionnaire and documentation, with distribution of questionnnare to 255 respondents.The results showed that there is an effect between adiwiyata school programs with student’s environmental care behavior with regression equation of Y = 1,301 + 0.687X. according to result from F-test 79,278 > 3,89 and sig. 0,000 < 0,05 that show value of the effect of adiwiyata school program on student’s environmental care behavior in SMA Negeri 2 Pringsewu. The calculation of coefficient of determination (R2) is 0,488. With the value of correlation coefficient (r) of 0.239 are categorized as weak. This means that adiwiyata school programs are not the only factors that affect student’s environmental care behavior.
Key Words: Adiwiyata School Programs, Student’s Environmental Behavior
1416011054 Lessy Apri Kartika Putrilessyp7@gmail.com2018-07-03T04:16:35Z2018-07-03T04:16:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32013This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/320132018-07-03T04:16:35ZPERJODOHAN PADA MASYARAKAT BALI MIGRAN (Desa Trimulyo Mataran, Seputih Mataram, Lampung Tengah)
ABSTRAK
Tradisi Perjodohan pada Masyarakat Bali Migran
(Desa Trimulyo Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah)
Oleh
I GEDE RAMA V
Tradisi perjodohan pada masyarakat Bali migran merupakan suatu tradisi untuk menikahkan anak agar sistem adat istiadat tetap berlaku dan tidak ada pelanggaran karena menikah denga beda kasta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tradisi perjodohan berlaku, kendala – kendala yang terjadi dalam proses tradisi perjodohan, alasan – alasan atau faktor – faktor yang mendasari terjadinya tradisi perjodohan, pihak – pihak yang berperan dalam proses terjadinya tradisi, dan dampak atau pengaruh dari tradisi perjodohan terhadap ke dua mempelai dan keluarga besarnya pada masyarakat Bali migran di desa Trimulyo Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang lebih mengarah terhadap pemahaman situasi yang terjadi di lapangan dan sumber – sumber informasi yang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan fenomena atau suatu hal yang ditelaah atau diselidiki yang terdiri dari 6 narasumber. Analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi perjodohan pada masyarakat Bali migran di Desa Trimulyo Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah terjadi sudah dari waktu yang lama tetapi untuk zaman sekarang sudah tidak digunakan lagi. kendala – kendala yang terjadi dalam proses tradisi perjodohan yang berlaku pada masyarakat Bali migran di desa Trimulyo Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah hanya kendala dalam adaptasi dan selebihnya tidak menimbulkan masalah untuk proses perjodohan, alasan – alasan atau faktor – faktor yang mendasari terjadinya tradisi perjodohan pada masyarakat Bali migran di desa Trimulyo Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah adalah Kasta, klen, tingkat sosial dan ekonomi, sedangkan untuk segi pemilihan calon adalah yang memiliki wawasan agama yang luas serta budipekerti yang baik dan fisik serta pendidikan yang bagus, pihak – pihak yang berperan dalam proses terjadinya tradisi perjodohan pada masyarakat Bali migran di desa Trimulyo Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah adalah ke dua orang tua, keluarga besar, tokoh adat atau masyarakat, lingkungan sekitar tempat tinggal dan orang – orang terdekatserta dampak atau pengaruh dari tradisi perjodohan terhadap ke dua mempelai dan keluarga besarnya pada masyarakat Bali migran di desa Trimulyo Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah adalah kecanggungan dan perlunya adaptasi serta pengertian yang baik dari masing – masing pihak.
Kata Kunci : Bali, Masyarakat, Migran, Perjodohan, Tradisi
1116011041 I GEDE RAMA Vgederamav@gmail.com2018-07-03T01:45:27Z2018-07-03T01:45:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31980This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/319802018-07-03T01:45:27ZPERANAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI EKSPLOITASI TERHADAP ANAK PENJAJA TISSUE (Kisah Kehidupan Anak Penjaja Tissue Di Way Halim Kota Bandarlampung dan Pusat Perbelanjaan Simpur CenterPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peranan masyarakat dalam mengatasi eksploitasi terhadap anak penjaja tissue dan kisah kehidupan anak penjaja tissue di Way Halim Kota Bandarlampung dan Pusat Perbelanjaan Simpur Center. Penelitian ini menggunakkan metode kualitatif, dengan berfokus kepada masyarakat, anak penjaja tissue dan keluarga anak penjaja tissue. Teknik penentuan Informan dalam penelitian ini menggunakkan teknik purposive sampling dansnow ballsehingga Informan dalam penelitian ini berjumlah 18 orang. Sumber data dalam penelitian ini penulis dapatkan melalui wawancara mendalam dengan para Informan, serta diperkuat dengan observasi dan dokumen yang sudah ada. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, kebanyakan masyarakat enggan melaporkan kegiatan eksploitasi anak penjaja tissue ke pihak berwajib dengan alasan percuma dan terlalu banyak yang harus diurus. Anak bekerja karena kurangnya perekonomian keluarga, yang menyebabkan anak secara sukarela maupun terpaksa untuk membantu menambah perekonomian keluarga. Penulis melihat anak yang sudah bekerja diusia dini akan kehilangan hak mereka sebagai anak yaitu, hilangnya waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya. Anak penjaja tissue tidak merasa kegiatannya bekerja diusia dini sebagai penjaja tissue menghambat waktu belajar mereka.
Kata kuci: masyarakat, anak, anak penjaja tissue
THE ROLE OF COMMUNITY IN OVERCOMING THE EXPLOITATION TOWARDS THE KIDS WHO SELLTISSUE PAPERS
(The Life Story of The Kids Who SellTissue Papers in Way Halim, Bandarlampung City and at Simpur Shopping Center )
This research aims to find out and to explainthe role of community in overcoming the exploitation towards the kids who sell tissue papersandthe life story ofthe kids who sell tissue papersin Way Halim, Bandarlampung City and at Simpur Shopping Center. This research used qualitative methodwith a focus on the community, the kids who sell tissue papersand their families. The technique used to determine the informants in the research was purposive sampling and snow ball techniques so that the informants in this research were 18 people.The data resource in this research was obtained by the authorthrough in-depth interview with the informants and it was strengthened by existed observations and documents. The data analysis technique used in this research was qualitative data analysis namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. According to the results of the research, mostly, people were reluctant to report the exploitation towards the kids who sell tissue papers to the authorities with the reasons that it wasno use and many things to deal with. Children work because of their families’ economy which causes them either voluntarily or forced to help their families in increasing the family economy. The author found out that the kids who have worked at early age will lose their rights as children, namely, the loss of their time to socialize with peers.The kids who sell tissue papers do not feel that their working activities at an early age as tissue papers sellersinhibit their time to study.
Keywords: community, children, the kids who sell tissue papers
1416011017 AYU FADILLAH fadillahayu15@gmail.com2018-07-02T08:52:43Z2018-07-02T08:52:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31966This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/319662018-07-02T08:52:43ZPERUBAHAN HUBUNGAN MAMAK DAN KAMANAKAN PADA ORANG MINANGKABAU DI RANTAU(Studi pada Ikatan Keluarga Koto Gadang Maninjau Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengkajiperubahan hubungan mamak dan kamanakan yang terjadi pada orang Minangkabau di Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bertipe deskriptif kualitatif.Data diperoleh menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive dengan jumlah informan duabelas (12) orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan mamak dan kamanakan pada orang Minangkabau di Kota Bandar Lampung telah mengalami banyak perubahan. Perubahan terjadi dikarenakan sistem adat Minangkabau yang tidak lagi di terapkan ketika masyarakat Minangkabau merantau ke Kota Bandar Lampung.Mamak tidak lagi menjalankan peran nya dalam mencarikan jodoh kamanakan serta membiayai kehidupan kamanakan. Peralihan peran dan kuasa mamak telah diambil alih oleh orangtua kandung.
Kata Kunci: Perubahan, kamanakan, mamak, Minangkabau.
THE CHANGE OF RELATIONSHIP MAMAK AND KAMANAKAN
ON THE MINANGKABAU PEOPLE IN RANTAU
(Study at Ikatan Keluarga Koto Gadang Maninjau in Bandar Lampung)
This study aims to acsess the change of relationship mamak and kamanakan that occurred on Minangkabau people in Bandar Lampung. The method currently used in this research is descriptive qualitative approach. Data were obtained using in-depth interviews, observation, and documentation. Informant determining technique used in purposive and there were twelve (12) informants. The results of the research showed that relationship of mamak and kamanakan on the Minangkabau people in Bandar Lampung city have experienced a lot of changed. The change occurred because culture of Minangkabau out off appliedwhen of the Minangkabau community merantau to Bandar Lampung city. Mamak no longer running his role in finding the partner of kamanakan and took his life. The transition of roles and power of mamak has been taken over by the biological parents.
Keywords: change, mamak, kamanakan, Minangkabau
1416011021 CHINTAMANI YURMA BUNGA PUTRIchintamanibunga@ymail.com2018-07-02T08:28:47Z2018-07-02T08:28:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31964This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/319642018-07-02T08:28:47ZANALISIS HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL, TINGKAT
PENDIDIKAN IBU DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PERILAKU
MENYUSUI ANAK (BREASTFEEDING)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hubungan antara dukungan
sosial, tingkat pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan perilaku menyusui anak
(breastfeeding). Mengkaji bagaimana hubungan antara dukungan sosial dengan
perilaku menyusui anak (breastfeeding), hubungan antara tingkat pendidikan ibu
dengan perilaku menyusui anak (breastfeeding), dan hubungan antara pekerjaan ibu
dengan perilaku menyusui anak (breastfeeding). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatory (penjelasan). Lokasi
pada penelitian ini di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian data sekunder
yang diperoleh dari IFLS5 (Indonesian Family Life Survey) tahun 2014. Unit
analisis yang dijadikan sebagai kajian dalam penelitian ini yaitu rumah tangga di
Indonesia yang terdiri dari para ibu yang memiliki balita hingga tahun 2014.
Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik analisis
data menggunakan software STATA versi 13.0 dengan model probit. Berdasarkan
hasil probit diperoleh Prob > chi2 = 0.0000 menunjukkan bahwa hubungan antara
dukungan sosial, tingkat pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan perilaku
menyusui anak (breastfeeding) signifikan dan Pseudo R2 = 0.0676 artinya, tiga
variabel independen yang digunakan dalam model ini menjelaskan 6,76%
keputusan seorang ibu untuk menyusui dan 93,24% sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial,
tingkat pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan perilaku menyusui anak
(breastfeeding).
_____
Kata Kunci: Dukungan Sosial, Tingkat Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, Perilaku
Menyusui Anak (Breastfeeding)
This research aims to know the analysis of the relationship between social support, education level of the mother and the mother’s job with the behavior of lactating (breastfeeding). Examine how the relationship between social support with the behavior of lactating (breastfeeding), the relationship between education level of the mother with the behavior of lactating (breastfeeding), and the relationship between the mother’s job with the behavior of lactating (breastfeeding). This research uses a quantitative approach with this type of research eksplanatory (explanations). The location on this research in Indonesia. This research is a study of the secondary data obtained from IFLS5 (Indonesian Family Life Survey) in 2014. The unit of analysis used in this study as the study i.e. households in Indonesia consisting of the mothers who have babies until the year 2014. Research instrument in this study using questionnaire. Technique of data analysis using STATA software version 13.0 probit model. Based on the results of a probit retrieved Prob > chi2 = 0.0000 indicates that the relationship between social support, education level of the mother and the mother's job with the behavior of lactating (breastfeeding) is significant and Pseudo R2 = 0.0676 meaning, three independent variables used in this model explain 6.76% decision a mother to breastfeed and 93.24% the rest is influenced by other factors. The results of this research show that there is a relationship between social support, education level of the mother and the mother’s job with the behavior of lactating (breastfeeding).
_____
Keywords: Social Support, Education Level of The Mother, The Mother’s Job, The Behavior of Lactating (Breastfeeding)1416011031 DOMINICA CHYTA ASTHYKAchyta.astika@gmail.com2018-07-02T04:03:44Z2018-07-02T04:03:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31922This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/319222018-07-02T04:03:44ZNYORE: MODEL REFRESHING MASYARAKAT DESA DAN
KAJIAN PERUBAHAN IKATAN SOSIAL
(Studi di Desa Panaragan Jaya Indah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pemanfaatan kawasan Islamic Center sebagai tempat untuk refreshing dan untuk mengetahui perubahan ikatan sosial yang terjadi akibat perubahan model refreshing yang berkembang di masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan kawasan Islamic Center sebagai tempat untuk refreshing dengan cara menjadikannya sebagai tempat untuk berwisata rohani, tempat untuk relaksasi, duduk santai dan berfoto-foto, tempat wisata kuliner, dan tempat untuk berkumpul dengan keluarga. Diketahui bahwa masyarakat mengunjungi Islamic Center pada sore hari yaitu setelah ashar hingga menjelang maghrib, hal ini berkaitan dengan tersedianya waktu luang yang dimiliki. Perubahan model refreshing masyarakat merupakan bentuk keterbukaan masyarakat terhadap inovasi dan perubahan yang merupakan salah satu ciri manusia modern. Model refreshing yang berkembang di masyarakat ini berpengaruh pada perubahan ikatan sosial. Hal ini karena perubahan sosial selalu menjalar dan mengakibatkan perubahan pada bidang lainnya. Ikatan sosial dalam masyarakat berubah dari gemeinschaft menjadi gesellschaft dan berubah dari pola homogen menjadi heterogen.
Kata Kunci: refreshing, waktu luang, masyarakat desa, dan ikatan sosial
NYORE: MODEL OF RURAL COMMUNITY REFRESHING AND
STUDY OF SOCIAL BONDING CHANGES
(Study in Panaragan Jaya Indah Village, Sub District of Tulang Bawang Tengah, District of Tulang Bawang Barat)
This study aims to gain an understanding of the utilization of Islamic Center as a place for refreshing and to know the social bonding changes that occur due to changes in the refreshing model that develop in the community. This research method using qualitative approach with determination of informant use purposive technique. Data obtained through in-dept interviews, observation, and documentation. Based on the results of the research it is known that the community utilizes the Islamic Center as a place for refreshing by making it as a place for spiritual tourism, a place for relaxation, sitting and taking pictures, culinary spots, and a place to gather with family. It is know that the people visit the Islamic Center in the afternoon that is between before ashar until approaching maghrib, this is related to the availability of leisure time. The changes in the refreshing model of community is a form of public openness to innovation and change which is one of the characteristics of modern people. The refreshing model that develops in this community has an effect on social bond. This is because social change is always creeping and resulting in changes in other aspect. The social bond in community changes from gemeinschaft to gesellschaft and changes from homogen to heterogen.
Keywords: refreshing, leisure time, rural community, social bonding
1416011084 REJEKI DEWI MULYANIdewimulyani177@gmail.com2018-06-26T08:27:46Z2018-06-26T08:27:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31739This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/317392018-06-26T08:27:46ZKAJIAN KESEJAHTERAAN KELUARGA: HARMONISASI KELUARGA
MISKIN DENGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA RENDAH
(Studi di Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten
Lampung Tengah)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Apakah kesejahteraan
ekonomi menjadi faktor utama yang mempengaruhi harmonisasi sebuah keluarga
pada keluarga miskin. (2) mengetahui strategi keluarga miskin untuk menjaga
keharmonisan di dalam keluarganya. (3) mengetahui peran rendahnya tingkat
ekonomi keluarga pada harmonisasi dalam keluarga. Metode penelitian ini
menggunakan teknik purposive dan snow ball. Data dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan wawancara, obsevasi, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa harmonisasi keluarga dapat terpengaruh oleh
kesejahteraan ekonomi didasarkan atas penerimaan dari anggota keluarga. Adapun
strategi keluarga miskin dalam menjaga keharmonisan yaitu dengan menjaga
interaksi , penerapan nilai agama, serta memanfaatkan secara optimal bantuan dari
pemerintah, disisi lain saat kebutuhan keluarga miskin sudah sangat mendesak,
demi terjaganya kestabilan keluarga dapat mencari jalan alternatif dengan
melakukan pinjaman untuk kebutuhan rumah tangga. Kemudian relativitas
kepuasan terhadap diri dan keluarga dapat menjaga harmonisasi keluarga ketika
anggota keluarga memiliki penerimaan walaupun dengan keadaan tingkat
ekonomi keluarga rendah. Keharmonisan keluarga dalam tingkat ekonomi rendah
dapat terjaga ketika terdapat rasa penerimaan dalam diri anggota keluarga.
Dengan demikian tingkat ekonomi keluarga yang rendah belum tentu dapat
mengurangi keharmonisan keluarga, walaupun disadari tetap terdapat selisih
pendapat, namun tetap dapat diselesaikan.
Kata Kunci: Keharmonisan, Keluarga miskin, Tingkat ekonomi rendah
ABSTRACT
This study aims to describe: (1) Is economic welfare a major factor affecting the
harmonization of a family to poor families. (2) to know the strategies of poor
families to maintain harmony within their families. (3) to know the role of low
family economic level in harmonization in family. This research method uses
purposive and snow ball technique. The data in this study used interviewing,
obsevation, and documentation techniques. The results showed that family
harmonization can be affected by economic welfare based on the acceptance of
family members. The poor family strategy in maintaining harmony is by
maintaining interaction, applying religious values, and optimally utilizing
assistance from the government, on the other hand when the needs of poor
families are very urgent, in order to maintain family stability can find alternative
ways to make loans for household needs. Then the relativity of satisfaction with
self and family can keep family harmonization when family member has
acceptance even with low family economic condition. Family harmony in low
economic levels can be maintained when there is a sense of acceptance in family
members. Thus the low level of the family economy may not necessarily reduce
family harmony, although it is realized that there is a difference of opinion, but it
can still be resolved.
Keywords: Harmony, Poor Family, Low Economic Level1416011037 Evi Widyastutiwiwidya.wd@gmail.com2018-06-22T08:09:27Z2018-06-22T08:09:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31698This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/316982018-06-22T08:09:27ZSTRATEGI PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN (Studi pada Kota Bandar Lampung)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemerintah kota bandar lampung dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi. Kemudian teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan verivikasi data. Jumlah informan enam yang terdiri dari kepala dinas pariwisata kota, objek wisata, pengunjung dan masyarakat sekitar objek wisata. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Faktor pendorong terjadinya minat wisatawan yaitu faktor alam, sejarah, media sosial, wisata kuliner, kondisi keamanan dan kenyamanan yang baik, dan jarak tempuh obyek wisata dekat dengan pusat kota. Strategi yang sudah maksimal adalah (2) Strategi pemerintah yaitu strategi pemasaran, strategi pendekatan terhadap masyarakat dan menambah tempat wisata-wisata baru (3) Dampak dari keberadaan wisata cenderung positif dengan dilihat dari dampak ekonomi dan sosial karena mampu meningkatkan pendapatan dan mampu membawa ke arah yang baik.
Kata kunci: faktor pendorong, strategi pemerintah, dampak keberadaan wisata.
GOVERNMENT CITY STRATEGY OF BANDAR LAMPUNG IN IMPROVING TOURISM VISIT
(Study on Bandar Lampung City)
This study aims to determine the city government strategy of Lampung city in increasing tourist visits. This study uses qualitative methods with data collection techniques are in-depth interviews, documentation and observation. Then data analysis techniques with data reduction, data presentation and data verification. Number of informants six consisting of head of city tourism office, tourism object, visitor and society around tourist object. The result of the research shows that (1) the driving factor of tourist interest is natural, history, social media, culinary tour, good security and comfort condition, and the distance of tourism near the city center. (2) Government strategy that is marketing strategy, approach strategy to society and add new sights (3) The impact of tourism existence tend to be positive with seen from economic and social impact because able to increase income and able to bring in good direction.
Keywords: driving factor, government strategy, impact of tourism existence.
1416011083 REGA KURNIAWANregakurniawan72@yahoo.com2018-06-08T03:07:57Z2018-06-08T03:07:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31637This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/316372018-06-08T03:07:57Z
PENGETAHUAN, TANGGAPAN DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP FENOMENA LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) PASKA PENOLAKAN ISU LGBT DI RANAH PUBLIK
(Studi Pada Mahasiswa Fisip Universitas Lampung)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tentang ada hubungan atau tidak antara tingkat pengetahuan, tanggapan dan sikap mahasiswa dengan fenomena LGBT paska penolakan isu LGBT di ranah publik. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fisip Universitas Lampung yang berstatus sebagai mahasiswa Fisip Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan memberikan kuesioner kepada 95 responden atau mahasiswa aktif program S1 angkatan 2014, 2015 dan 2016 yaitu jurusan Sosiologi, Administrasi Bisnis, Administrasi Negara, Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan sebagai data primer. Pengujian dengan prosedur statistik yakni uji hipotesis korelasi pearson product moment. Hasil pengujian menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, tanggapan dan sikap mahasiswa dengan fenomena LGBT paska penolakan isu LGBT di ranah publik, hubungan yang diberikan dapat dikatakan lemah berdasarkan nilai R sebesar 0,252. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang LGBT maka akan cenderung menimbulkan tanggapan dan sikap toleransi pada paska penolakan isu LGBT di ranah publik demikian sebaliknya responden akan cenderung bertanggapan dan bersikap tidak toleransi pada paska penolakan isu LGBT di ranah publik karena tingkat pengetahuan yang rendah tentang LGBT, maka hubungan ini disebut hubungan yang positif.
Kata kunci : Pengetahuan, Tanggapan, Sikap, LGBT
ABSTRACT
This study aims to test about there relationship or not between the level of knowledge, attitudes and responses of students with LGBT phenomenon under LGBT issues denial in the public sphere. The subject of this research is a student From the University of Lampung's status as a student and political science University of Lampung, the city of Bandar Lampung. This research uses descriptive quantitative methods by giving questionnaires to 95 respondents or active students bachelor host 2014, 2015 and 2016, department of sociology, business administration, public administration, international relations, science communication and science governance as primary data. Testing procedures for statistical hypothesis testing i.e. correlation pearson product moment. The test results indicate there is a relationship between the level of knowledge, responses and attitudes of college students with the phenomenon of denial of LGBT issues under LGBT in the public domain, the relationship given the weak can be said based on the value of R of 0.252. Based on the test results and discussion conclusion can be drawn that the respondents have a high level of knowledge about LGBT It will be likely to give rise to responses and attitudes of tolerance on LGBT issues in a rejection under public domain So instead of respondents will tend to attitude and be no tolerance on LGBT issues in a rejection under public domain because of the low level of knowledge about LGBT, then the relationship is called a positive relationship.
Keywords : Knowledge, Attitude, Response, LGBT
1416011028 DIAN OKTAVIAwildanendriana123@gmail.com2018-06-05T06:42:14Z2018-06-05T06:42:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31568This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/315682018-06-05T06:42:14ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
DAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DAM MARGOTIRTO
DI DESA GISTING BAWAH KECAMATAN GISTING
KABUPATEN TANGGAMUS.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat Desa Gisting
Bawah dalam pembangunan dan pengembangan Objek Wisata Dam Margotirto.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitaif. Menggunakan teknik
pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan
Objek Wisata Dam Margotirto adalah (1) sumbangan ide/gagasan, (2) sumbangan
tenaga, serta (3) sumbangan dana dan harta benda. Tingkat partisipasi masyarakat
dalam perencanaan tinggi, dalam pelaksanaan sedang, dalam pemanfaatan hasil
rendah dan dalam evaluasi pada tingkatan yang tinggi. Kemudian terdapat hambatan
partisipasi yang berasal dari pihak internal dan juga eksternal masyarakat. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Gisting Bawah telah berpartisipasi
dengan baik dalam proses pembangunan dan pengembangan objek wisata Dam
Margotirto.
Kata kunci: partisipasi masyarakat, pembangunan, pengembangan, masyarakat
desa.
abstract
This research aims to describe the participation of the community Gisting Bawah
Villages in the establishment and development of Dam Margotirto Tourism Object.
This research method used is qualitative descriptive. Data collection techniques used
are interview, observation and documentation. The result of this research indicates the
form participation of community in the establishment and development of Dam
Margotirto Tourism Object are (1) ideas/thoughts, (2) fund and property donations,
and (3) effort. The level of participation of community in planning at high level, in
implementation stage is at medium level, then participation in the utilization of the
results is at a low level and participation in the evaluation stage is at a high level.
Then, there are obstacles faced by communities from internal and external
communities. Thus it can be said that the community of Gisting Bawah Village has
participated well in the establishment and development of Dam Margotirto Tourism
Object.
Keywords: community participation, establishment, development, village
community.1416011016 ARIZ NISRINA ariznisrina@gmail.com2018-06-05T06:30:34Z2018-06-05T06:30:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31570This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/315702018-06-05T06:30:34ZPERILAKU BUANG AIR BESAR
(KAJIAN BERSIH – KOTOR PADA MASYARAKAT DESA SIDOSARI
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN)Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah masalah
kesehatan lingkungan. metode ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan
menggunakan teori teori foster anderson Permasalahan kesehatan lingkungan
yang mendominasi adalah masalah sanitasi. Yaitu kaitannya dengan pola perilaku
bersih – kotor yang ada di Desa Sidosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan. Dari 161 KK yang ada di Desa Sidosari, 70 KK diantaranya masih buang
air besar secara sembarangan dan belum memiliki sanitasi yang layak untuk
kategori bersih dan sehat. Adapun faktor yang menyebabkan masyarakat Desa
Sidosari belum memiliki fasilitas sanitasi yang memadai diantaranya : 1) Faktor
ekonomi, 2) Faktor pengetahuan, 3) Faktor pendidikan. Dilihat dari faktor
ekonomi, masyarakat desa Sidosari yang belum memiliki jamban membuang air
besar di sungai maupun di kebun, sedangkan dilihat dari faktor pendidikan,
mayoritas masyarakat Desa Sidosari memiliki pendidikan yang rendah yaitu
tingkat SD dan SMP sehingga pengetahuannya kurang akan pentingnya kesehatan
dan lingkungan bersih.
abstract
One of the problems of health development in Indonesia is environmental health
issues. This research method is qualitative and uses Foster Anderson theories.
The environmental issues that dominates is sanitation issue. That is related to the
ppattern of clean-dirty life behavior in Sidosari Village, Natar District, South
Lampung Regency. From 161 families in Sidosari Village, 70 families still
defecate indiscriminately and they do not have proper sanitation for the clean and
healthy category. The factors that cause Sidosari Village community do not have
adequate sanitation facilities are; 1) Economic factor, 2) knowledge factor, 3)
educational factor. In terms of economic factor, the community of Sidosari Village
who do not have latrine, they do open defecation in the river or in the kaleyard,
while in terms of education factor, the majority of Sidosari Village have low
education, namely elementary and junior high school level, so that knowledge
about the importance of health and clean environment is poor.
Keyword : Sanitation, defecation, and latrine1216011100 VINDY AGESTYANI PULUNGAN vindy.agestyani@gmail.com2018-06-05T04:26:46Z2018-06-05T04:26:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31563This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/315632018-06-05T04:26:46ZPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN
OBJEK WISATA BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED TOURISM))
(Studi pada Objek Wisata Bukit Pangonan Di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu
Kabupaten Pringsewu)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan masyarakat daalam
penerapan community based tourism di Bukit Pangonan (CBT) dalam pengembangan objek
wisata Bukit Pangonan (2) mengetahui dampak dari pengembangan objek wisata Bukit
Pangonan terhadap perekonomian masyarakat (3) mengetahui hambatan dalam
pengembangan objek wisata Bukit Pangonan. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data di
peroleh menggunakan wawancara mendalam, obsservasi dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam penerapan community based tourism
sudah diterapkan diketaui dari adanya partisipasi masyarakat untuk ambil bagian dalam
pengembangan, adanya upaya keberlanjutan lingkungan, serta pengembangan sumber daya
manusia yang terlibat meskipun dalam pengembangan sumber daya manusia belum
seutuhnya diterapkan dikarenakan masih terfokus pada pembangunan objek wisata Bukit
pangonan, sehingga pengembangan sumber daya manusia yang terlibat masih bersifat
otodidak. Dampak dari pengembangan objek wisata Bukit Pangonan terhadap perekonomian
masyarakat dapat dilihat dari adanya dana untuk pengembangan kelompok Karang Taruna
sebesar 10% dari hasil Bukit Pangonan, terciptanya lapangan pekerjaan di sektor pariwisata
dimana para anggota Karang Taruna yang terlibat bekerja di Bukit Pagonan serta masyarakat
sekitar yang dapat berdagang di Bukit Pangonan. Dalam pengembangan objek Bukit
Pangonan masih terdapat bebrapa hambatan yaitu dari faktor internal yaitu minimnya
pengetahuan sumber daya manusia, sehingga tidak mudah menerima masukkan serta adanya
anggota kelompok yang kurang disiplin. Adapun faktor penghambat eksternal kondisi Bukit
Pangonan dan cuaca karena jika hujan akses menuju lokasi wisata Bukit Pangonan sulit.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan objek wisata, Community Based
Tourism, Pemberdayaan ekonomi masyarakat.
abstract
This study aims to describe: (1) community empowerment in the implementation of
community based tourism in Bukit Pangonan (CBT) in the development of Bukit Pangonan
tourism object (2) to know the impact of the development of Bukit Pangonan tourism object
to the community economy (3) to know the obstacles in the development of object Pangonan
Hill tour. This research method using qualitative approach with determination of informant
use purposive technique. Data obtained using in-depth interviews, observation and
documentation. The result of the research shows that community empowerment in applying
community based tourism has been applied based on community participation to take part in
development, environmental sustainability effort, and human resource development which is
involved although in human resource development has not been fully implemented because it
is still focused on development Bukit Pangonan attractions, so that the development of human
resources involved is still self-taught. The impact of the development of Bukit Pangonan
attractions on the economy of the community can be seen from the fund for the development
of the Karang Taruna group by 10% from Bukit Pangonan, the creation of employment in the
tourism sector where the members of Karang Taruna involved work in Bukit Pagonan and
surrounding communities that can trading at Bukit Pangonan. In the development of Bukit
Pangonan object, there are still some obstacles that are internal factors, namely the lack of
knowledge of human resources, so it is not easy to accept the insert and the existence of less
discipline group members. The external inhibiting factors Bukit Pangonan and weather
conditions because if the rain access to tourist sites Pangonan Hill difficult.
Keywords: Community Empowerment, Tourism Development, Community Based Tourism,
Community Economic Empowerment.1416011022 Denita Octavia Sidabukkedenitaoctavia6@gmail.com2018-06-05T02:58:47Z2018-06-05T02:58:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31555This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/315552018-06-05T02:58:47ZPERAN MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGRAJIN GENTENG DI DESA JATI AGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWUPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peran modal sosial dalam pengadaan modal. Selain itu, untuk mengetahui dan menjelaskan peran modal sosial dalam proses produksi genteng dan juga peran modal sosial dalam pengembangan pemasaran genteng di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sehingga informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang. Hasil penelitian diperoleh: 1) Peran modal sosial dalam pengadaan modal yaitu membangun jaringan sosial untuk memperoleh bantuan modal, menjalin kepercayaan dalam pengadaan modal dan sistem dalam memperoleh bantuan modal. 2) Peran modal sosial dalam proses produksi genteng yaitu membangun hubungan sosial dalam meningkatkan proses produksi kerajinan genteng, peran keluarga dan ikatan kerjasama dalam meningkatkan proses produksi kerajinan genteng dan norma dalam proses produksi genteng. 3) Peran modal sosial dalam pengembangan pemasaran yaitu jaringan sosial sebagai media pemasaran, membangun kepercayaan antar pelaku usaha dan konsumen dan aturan penetapan harga kerajinan genteng.
Kata kunci: modal sosial, industri kerajinan genteng, pengembangan industri
ABSTRACT
The aims of this study were to find out and to explain the role of social capital in capital procurement, the role of social capital in the process of tile production and the role of social capital in marketing development handicraft industry tile in the Jati Agung Ambarawa Pringsewu. The use of this research was qualitative research method with case study approach. Thetechnique ofInformant determination in this research was purposive technique, so this research amount to 9 people. The results obtained, were: 1) The role of social capital in the procurement of capital was to build a social network to obtain capital assistance, establish confidence in the procurement of capital and system in obtaining capital assistance. 2) The role of social capital in the process of tile production was to build social relationships to improving handicraftindustry tile, family roles and cooperation ties in improving the production process of tile and norms in tile poduction process. 3) The role of social capital inmarketing development wassocial network as a marketing medium, build credibility between businessand consumers; and the rules of pricing tile.
Keywords: social capital, handicraft industry tile,industrial developtment
1216011026 Conny Pindo Rifaldhyconnykempoter@gmail.com2018-06-05T02:29:36Z2018-06-05T02:29:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31560This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/315602018-06-05T02:29:36ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARMONISASI PERDAMAIAN ANTARETNIS
(Studi Pada Masyarakat Desa Negara Ratu, Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan, Lampung)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang metarbelakangi harmonisasi perdamaian yang terjalin di Desa Negara Ratu (2) untuk mengetahui peran aparatur desa dan tokoh-tokoh masyarakat dalam menciptakan harmonisasi perdamaian antaretnis di Desa Negara Ratu (3) Untuk mengetahui bagaimana ketiga etnis (Lampung, Bali, dan Jawa) dalam menjaga harmonisasi perdamaian antaretnis di Desa Negara Ratu. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data diperoleh menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harmonisasi perdamaian antaretnis yang terjalin di Desa Negara Ratu yaitu: dialog antaretnis, dialog antaragama dan antaraliran, serta temu antar pewarta agama. Dalam menjaga harmonisasi perdamaian antar etnis masyarakat Desa Negara Ratu selalu mengedepankan sikap toleransi, dan berupaya menghindari budaya kekerasan, serta selalu berupaya untuk keluar dari perangkap permasalahan. Untuk mengetahui bagaimana ketiga etnis (Lampung, Bali, dan Jawa) dalam menjaga harmonisasi perdamaian antaretnis di Desa Negara Ratu, masing-masing etnis berpedoman kepada kitab masing-masing yang dianut selain itu peran tokoh masyarakat sebagai orang yang dituakan selalu membimbing masyarakat agar selalu berprilaku baik.
Kata Kunci: Harmonisasi, Perdamaian Antaretnis, Toleransi.
ABSTRACT
This study aims to describe: (1) to know the factors that background harmonization of peace that exists in Village Negara Ratu (2) to know the role of village apparatus and public figures in creating harmonization of interethnic peace in Village Negara Ratu (3) to know how the three ethnic (Lampung, Bali, and Java) in maintaining harmonization of interethnic peace in Village Negara Ratu. This research method using qualitative approach with determination of informant use purposive technique. Data were obtained using in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that the factors affecting inter-ethnic peace harmonization that exists in Village Negara Ratu are: inter-ethnic dialogue, interreligious dialogue and interaliran, and inter-religious journalist meeting. In maintaining the harmonization of peace among ethnic communities Village Negara Ratu always put forward the attitude of tolerance, and trying to avoid culture of violence, and always trying to get out of the problem trap. To know how the three ethnic (Lampung, Bali, and Java) in maintaining harmonization of interethnic peace in Village Negara Ratu, each ethnic is guided by their respective book, besides the role of public figure as the elder person always guide people to always behave good.
Keywords: Harmonization, Interethnic Peace, Tolerance.
1416011053 KOMANG SWASTAkomangswasta87@gmail.com2018-05-25T07:10:07Z2018-05-26T03:35:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31487This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/314872018-05-25T07:10:07ZDAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL
BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI PENDUDUK SEKITAR GERBANG TOL
DI KELURAHAN KORPRI RAYA
KOTA BANDARLAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan dampak pembangunan
jalan tol Bakauheni-Terbanggi Basar terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat
sekitar gerbang tol di Kelurahan Korpri Raya Kota Bandarlampung. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 93 kepala keluarga.
Analisis data dilakukan melalui tahapan penyajian data dalam bentuk tabel atau
distribusi frekuensi dan tabulasi silang, penghitungan ukuran tendensi sentral dan
penghitungan ukuran penyebaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak sosial
pembangunan jalan tol adalah menurunnya pendapatan warga korpri raya dan
masyarakat cenderung memilih kendaraan roda dua dibandingkan kendaraan umum
peningkatan sebesar 9,67%. Interaksi sosial yang dilihat dari intensitas komunikasi
masyarakat mengalami perubahan yang tidak signifikan, kegiatan ronda mengalami
peningkatan sebesar 18,27%. Dampak ekonomi pembangunan jalan tol adalah warga
yang semula bekerja sebagai petani kehilangan mata pencarian akibat alih fungsi lahan
pertanian menjadi jalan tol menyebabkan mayoritas responden sebagai pekerja kasar,
banyak pekerja atau kontraktor membutuhkan bahan bangunan sehingga banyak toko
material tumbuh berkembang di Kelurahan Korpri Raya, akses tol sudah sangat baik
memberikan potensi keberhasilan semakin tinggi mayoritas responden tetarik
membuka usaha sehingga meningkatkan jumlah masyarakat yang berjualan sebesar
38,70%. Proyek pembangunan jalan tol yang membutuhkan banyak pekerja kasar pada
proses pengerjaannya menyebabkan petani mengubah profesinya sebagai pekerja
kasar, jumlah warga yang beralih profesi tahun ini mengalami peningkatan sebesar
39,78%, karena pembangunan jalan tol memberikan kemudahan akses serta
memperlancar distribusi barang dan jasa juga menciptakan peluang usaha maupun
kerja, hal ini menjadikan kehidupan ekonomi warga mengalami perubahan yang
meningkat pesat.
Kata Kunci: Dampak Pembangunan, Sosial Ekonomi, Jalan Tol, Bakauheni,
Terbangggi Besar
THE IMPACT OF TOLL ROAD DEVELOPMENT BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR ON LIFE POPULATION IS ABOUT SOCIO ECONOMIC TOLL GATE IN KELURAHAN KORPRI RAYA THE TOWN OF BANDARLMPUNG
This study aims to know and explain about the construction of Bakauheni-Terbanggi Basar toll road Social taxonomy of the community around the toll gate in Korpri Raya Kota Bandarlampung. This research uses quantitative method with total sample of 93 head of family. Data analysis is done through the data presentation stage in the form of table or frequency distribution and cross tabulation, calculation of central tendency measure and calculation of spread size. The result of research shows that the social impact of toll road development is the decreasing of income of the citizens of Korpri Raya and people tend to choose two-wheeled vehicles compared to public transportation increase of 9.67%. Social interaction seen from the intensity of community communication experienced a non-significant change, the activity of patrols increased by 18.27%. Economic impact of toll road development is the people who originally worked as farmers lost their livelihood due to the conversion of agricultural land into toll road caused the majority of respondents as rough workers, many workers or contractors need building materials so that many material shops grow in Korpri Raya, has very good to give the potential success higher the majority of respondents still open business so as to increase the number of people who sell for 38.70%. The toll road construction project which requires a lot of hired workers in the process of making the farmers change the profession as a rough worker, the number of citizens who switched professions this year has increased by 39.78%, because the construction of toll roads provides ease of access and smooth distribution of goods and services also creates business opportunities and work, this makes the economic life of citizens experiencing rapid changes.
Keywords: Development Impact, Socio Economic, Toll Road, Bakauheni, Terbanggi Besar1346011004 EGI LOVEYAN JAYAegiloveyanjaya@gmail.com2018-05-07T04:34:26Z2018-05-07T04:34:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31417This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/314172018-05-07T04:34:26ZASPEK-ASPEK PEMBENTUK KEHARMONISAN
PASANGAN SUAMI ISTRI
(Studi di Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh aspek religiusitas, komunikasi, dan kecerdasan emosi terhadap keharmonisan pasangan suami istri. Subjek penelitian ini adalah pasangan suami istri yang berada di Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatori dengan memberikan kuesioner kepada 94 responden atau 47 pasangan suami istri sebagai data primer. Pengujian dengan prosedur statistik yakni uji regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji parsial (uji t), dan uji simultan (uji F). Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh aspek religiusitas, komunikasi, dan kecerdasan emosi teradap keharmonisan pasangan suami istri, pengaruh yang diberikan dapat dikatakan kuat berdasarkan nilai R sebesar 0,658. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi religiusitas, komunikasi, dan kecerdasan emosi yang dimiliki pasangan suami istri, maka semakin tinggi pula keharmonisan yang terjadi dalam keluarga tersebut. Meskipun ketiga aspek tersebut bukanlah menjadi aspek yang pokok, karena masih terdapat aspek-aspek lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Religiusitas, Komunikasi, Kecerdasan Emosi, Keharmonisan
ABSTRACT
This research aims to examine the influence of aspects of religiosity, communication, and emotional intelligence to the harmony of married couples. The subjects of this study are married couples who are in Gotong Royong Village, Tanjung Karang Pusat Subdistricts, Bandar Lampung City. This research uses explanatory quantitative method by providing questionnaires to 94 respondents or 47 couples as the primary data. Testing with statistical procedures that is multiple linear regression test, coefficient of determination, partial test (t test), and simultaneous test (F test). The test results show that there are influence of religiosity, communication, and emotional intelligence aspects of married couples harmony, the influence given can be said strong based on R value of 0.658. Based on the results of testing and discussion can be concluded that the higher religiosity, communication, and emotional intelligence of couples, the higher the harmony that occurs in the family. Although these three aspects are not the main aspects, because there are still other aspects that are not examined in this research.
Keywords: Religiosity, Communication, Emotional Intelligence, Harmony1416011074 NUR IFANI SAPUTRInurifanisaputridinata@yahoo.com2018-05-07T03:15:08Z2018-05-07T03:15:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31418This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/314182018-05-07T03:15:08ZPENGARUH PROGRAM FULL DAY SCHOOL TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA
(Studi Pada Siswa-Siswi Kelas XI SMA Global Madani, Rajabasa,
Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program full day
school terhadap prestasi belajar siswa di SMA Global Madani, Rajabasa,
Bandar Lampung. Tipe penelitian ini menggunakan kuantitatif
eksplanatori, dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner. Responden pada penelitian ini adalah siswa-siswi
kelas XI di SMA Global Madani, Rajabasa, Bandar Lampung yang
berjumlah 73 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
program full day school dengan prestasi belajar siswa dengan persamaan
regresi sebesar Y= 14,212+0,291X. Hasil perhitungan koefesien
determinasi (R2) sebesar 0,066 menunjukkan besarnya pengaruh program
full day school terhadap prestasi belajar siswa yaitu 6,6%. Dengan nilai
koefesien korelasi (r) sebesar 0,258 yang berkategori lemah. Artinya
program full day school bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Sehingga harapan bagi peneliti selanjutnya dapat
melakukan penelitian sejenis dengan variabel berbeda, sehingga dapat
melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar.
Kata Kunci: Full Day School, Prestasi Belajar Siswa
abstract
This research aims to determine the effect of full day school program on
student learning achievement in SMA Global Madani, Rajabasa, Bandar
Lampung. This type of research uses quantitative explanatory, using data
obtained from the questionnaire distribution. Respondents in this study
are students of class XI at SMA Global Madani, Rajabasa, Bandar
Lampung, amounting to 73 respondents.
The results showed that there is a positive effect between full day school
program with student learning achievement with regression equation of Y
= 14.212 + 0.291X. The calculation of coefficient of determination (R2)
of 0.066 shows the magnitude of the effect of full day school program on
student learning achievement of 6.6%. With the value of correlation
coefficient (r) of 0.258 are categorized as weak. This means that full day
school programs are not the only factors that affect student learning
achievement. So the hope for the next researcher can do similar research
with different variables, so it can see other factors that affect learning
achievement.
Key Words: Full Day School, Student Learning Achievement1416011029 DINA MELAN SARI melansari89@gmail.com2018-05-07T02:32:38Z2018-05-07T02:32:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31419This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/314192018-05-07T02:32:38ZKESADARAN PENGUNJUNG DALAM MENJAGA KEBERSIHAN
RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI FASILITAS KOTA
(Studi di Tugu Juang Dan Tugu Pepadun Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran pengunjung dalam menjaga
kebersihan ruang terbuka publik sebagai fasilitas kota. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 6 orang
dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi di lokasi
penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan jika kesadaran pengunjung pada Tugu Juang dan
Tugu Pepadun untuk menjaga kebersihan ruang terbuka publik terbilang sangat
beragam. Hal ini ditandai dengan perbedaan pendapat dari informan akan arti
kebersihan. Beberapa pengunjung mengartikan kebersihan hanyalah sebagian dari
iman, namun ada juga yang benar-benar menjaga kebersihan dengan aksi nyata
sebagai tindak lanjut untuk tidak mengotori ruang terbuka publik. Selain
kesadaran pengunjung yang mempengaruhi kebersihan ruang terbuka publik
dalam menjaga kebersihan ternyata didukung juga dengan kurangnya tempat
sampah yang disediakan pada Tugu Juang dan Tugu Pepadun. Pengunjung sendiri
merasa jika ruang terbuka yang mereka kunjungi tidak cukup bersih dan
pengunjung juga berharap agar ruang terbuka publik yang mereka kunjungi dapat
lebih bersih lagi serta didukung dengan bertambahnya tempat sampah dan adanya
petugas yang turut membersihkan.
Kata kunci: kesadaran, kebersihan, ruang terbuka publik
abstract
This research aims to know the consciousness of visitors inmaintaining the
cleanliness of the facility as a public openspace of the city. This research used the
qualitative method with a number of informants as 6 people by doing in-depth
interviews, observation, and documentation on siteresearch. The results of these
studies show if a visitor awareness on Juang Monument and Pepadun Monument
to maintain the cleanliness of public open space is very diverse. It is characterized
by differences of opinion of informants would be the sense of cleanliness. Some
visitors mean cleanliness is just part of the faith, but some are really keep clean
with real action as a follow-up to no littering public open space. In addition to the
consciousness of visitors which affects the cleanliness of public open space in
maintaining cleanliness as it turns out is supported also by the lack of bins
provided at the Juang monument and Pepadun Monument. The visitor himself
feel if they visited open space is not clean enough and the visitors also hope in
order for public open space they can visit more clean again and supported with
increasing the trash and the presence of officers who undertook to cleanup.
Keywords: awareness, hygiene, public open space1416011025 DESTA FERLISA destaferlisa@gmail.com2018-04-28T03:55:57Z2018-04-28T03:55:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31319This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/313192018-04-28T03:55:57ZEFEKTIFITAS FUNGSI GAPOKTAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAHPeneitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas fungsi gapoktan dalam peningkatan kesejahteraan petani. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penarikan sampel Random Sampling dengan jumlah populasi 565 orang dengan mengambil sampel sebanyak 102 responden dari 18 poktan yang tergabung dalam Gapoktan Arjuna. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai uji korelasi rank spearman antara variabel efektifitas fungsi gapoktan dalam peningkatan kesejahteraan petani diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar .932. Artinya, tingkat kekuatan hubungan korelasi antara efektifitas fungsi gapoktan dalam peningkatan kesejahteraan petani sangat kuat sehingga nilai koefisien tersebut memiliki arah yang positif dan hubungannya bersifat searah. Dengan demikian dapat diartikan bahwa jika ada peningkatan dalam efektifitas fungsi gapoktan maka kesejahteraan petani semakin meningkat. Hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, karena nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < lebih kecil dari batas nilai uji yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara efektifitas fungsi gapoktan dengan peningkatan kesejahteraan petani. Sehingga harapan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis dengan menggunakan indikator dan studi kasus atau variabel yang lain sehingga hasil penelitian tersebut dapat memberikan masukan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan pada petani dan gapoktan untuk lebih meningkatkan efektifitas fungsi Gapoktan dalam peningkatan kesejahteraan petani.
Kata kunci: Gapoktan, Efektifitas, Kesejahteraan Petani, Fungsi Gapoktan,
EFFECTIVENESS OF GAPOKTAN IN IMPROVING FARMER WELFARE IN SIDOMULYO OF PUNGGUR DISTRICT OF CENTRAL LAMPUNG REGENCY
This study aims to determine the effectiveness of gapoktan function in improving the welfare of farmers. This research uses quantitative method with random sampling with population of 565 people by taking sample of 102 responden form18 Poktans joined in Gapoktan Arjuna. The results showed that the value of spearmen rank correalation test between variables effectiveness of gapoktan function in improving farmer welfare obtained correlation coefficient value of .932. that is, the level of strength correlation relationship between the effectiveness of gapoktan function in improving the welfare of farmers is very strong so that the coefficient value has a positive direction and the relationship is unidirectional. Thus it can be interpreted that if the is an increase in the effectiveness of the function gapoktan farmer welfare is increasing. The relationship between the two variables is significant or Sig. (2-tailed) 0.000, because the value of sig. (2-tailed) 0.000 <smaller than the specifieed test value limit of 0.05, meaning that the there is a significant relationship between the effectiveness of gapoktan function and the improvement of farmer’s welfare. So hope for the next researcher can do similiar research by using indicator and case study or other variable so that the result or research can give imput to goverment to make policy to farmer and gapoktan to further improve the effectivity of Gapoktan function in improving farmer’s welfare.
Keywords: Gapoktan, Effectiveness, Farmers Welfare, Gapoktan Function.
1116011070 TOMMY NUGROHOtommynugroho011@gmail.com2018-04-28T03:11:36Z2018-04-28T03:11:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31332This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/313322018-04-28T03:11:36ZANALISIS TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA POLISI DALAM PELAKSANAAN TUGAS MEMBERANTAS TINDAK KRIMINALITAS BEGAL
(Studi di Polsek Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur)Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas polisi dalam memberantas tindak kriminalitas begal pada polsek Labuhan Maringgai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penarikan sampel Proportional Stratified random samplingdari jumlah populasi 30.678 orang dengan mendapatkanl sampel sebanyak 102 responden dari 11 desa yang masuk dalam wilayah hukum polsek Labuhan Maringgai. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai uji korelasi rank spearman antara variabel tingkat kepercayaan masyarakat dengan pelaksanaan tugas polisi dalam menangani tindak kriminalitas begal diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.916. artinya tingkat kekuatan hubungan korelasi antara variabel tingkat kepercayaan masyarakat dengan pelaksanaan tugas polisi dalam menangani tindak kriminalitas begal sangat kuat sehingga nilai koefisien tersebut memiliki arah yang positif dan hubungannya bersifat searah. Dengan demikian dapat diartikan bahwa jika ada peningkatan dalam pelaksanaan tugas kepolisian maka akan semakin meningkat tingkat kepercayaan masyarakat pada polisi dalam menangani tindak kriminalitas begal. Hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, karena nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < lebih kecil dari batas nilai uji yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan masyarakat dengan pelaksanaan tugas polisi dalam menangani tindak kriminalitas begal. Sehingga harapan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis dengan menggunakan indikator atau variabel yang lain sehingga tingkat kepercayaan masyarakat dapat memberikan masukan kepada polisi untuk memberikan peningkatan pelayanan sesuai dengan harapan masyarakat.
Kata kunci: kepercayaan, pelaksanaan tugas, polisi, masyarakat, tindak kriminalitas, begal
COMMUNITY LEVEL ANALYSIS OF POLICE IN POLICE IN THE IMPLEMENTATION OF ASSIGNMENT OF BEGAL CRIMINALITY (Study in Polsek Subscription of Land Afternoon, Lampung Timur Regency)
This study aims to determine the level of public confidence in the implementation of police duties in combating criminal acts on Labuhan Maringgai polsek. This research uses quantitative method with Proportional Stratified random sampling sampling from population number 30.678 people with sample get as many as 102 respondents from 11 villages included in jurisdiction of Labuhan Maringgai Polsek. The results showed that the value of spearman rank correlation test between the variable level of public confidence with the implementation of police duties in handling criminal acts begal obtained correlation coefficient value of 0.916. means the level of correlation strength between the variables of public confidence level with the implementation of police duties in handling criminal acts so strong that the coefficient value has a positive direction and the relationship is unidirectional. Thus it can be interpreted that if there is an increase in the implementation of police tasks it will increase the level of public confidence in the police in handling criminal acts begal. The relationship between the two variables is significant or Sig. (2-tailed) by 0,000, because the value of Sig. (2-tailed) 0.000 <smaller than the specified test value limit of 0.05, meaning that there is a significant relationship between the level of public trust and the implementation of police duty in handling criminal acts. So hope for the next researcher can do similar research by using indicator or other variable so that level of trust of society can give input to police to give improvement of service according to society expectation.
Keywords: trust, task implementation, police, community, crime, begal
1116011014 ARIF SOBARUDINarifsobarudin@yahoo.co.id2018-04-25T05:18:36Z2018-04-25T05:18:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31200This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/312002018-04-25T05:18:36ZPOLA HUBUNGAN KOMUNITAS PEMAKAI GANJA
DALAM MENDAPATKAN GANJA
Studi Kasus di Kota Bandar LampungABSTRACT
PATTERNS OF CANNABIS USER COMMUNITY
RELATIONSHIPS IN GETTING MARIJUANA
A Case Study In The Bandar Lampung City
By
BOBBY ADIA D.N.
This study aims to determine the pattern of relationship between the user with
the cannabis dealer, due to law and rehabilitation process for cannabis users in
Bandar Lampung City. This study uses qualitative methods with the number of
informants as much as 6 people that includes users and dealers of marijuana. Data
collection techniques in this study was conducted by in-depth interviews to research
informants.
The results showed that the pattern of relationship formed between the user
and the cannabis dealer occurs during the transaction process is done through
communication tools and Cash On Delivery system. The legal consequences for
users and distributors of marijuana based on Law no. 35 of 2009 in the form of a
fine of 10 billion and jail for 20 years. While the process of rehabilitation conducted
by the government to drug users and dealers includes activities or stages of medical
rehabilitation (detoxification), non-medical rehabilitation stages and advanced
mentoring (aftercare). Furthermore, based on the sociological study of the
rehabilitation process for users and distributors of cannabis done by NA Meeting
is one of the forms of social interaction rehabilitation so that cannabis addicts can
understand the meaning and symbols shown from the sharing experience.
Keywords: pattern, community, marijuana
ABSTRAK
POLA HUBUNGAN KOMUNITAS PEMAKAI GANJA
DALAM MENDAPATKAN GANJA
Studi Kasus di Kota Bandar Lampung
Oleh
BOBBY ADIA D.N.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hubungan antara pemakai
dengan pengedar ganja, akibat hukum dan proses rehabilitasi bagi pemakai ganja di
Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
jumlah informan sebanyak 6 orang yang meliputi pemakai dan pengedar ganja.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara
secara mendalam kepada informan-informan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola hubungan yang terbentuk antara
pemakai dan pengedar ganja terjadi pada saat proses transaksi yang dilakukan
melalui alat komunikasi dan sistem Cash On Delivery. Adapun akibat hukum yang
ditimbulkan bagi pemakai dan pengedar ganja berdasarkan UU No. 35 tahun 2009
yaitu berupa denda sebesar 10 milyar dan penjara paling lama 20 tahun. Sedangkan
proses rehabilitasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada pemakai dan pengedar
narkoba meliputi kegiatan atau tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap
rehabilitasi non medis dan tahap bina lanjut (aftercare). Lebih lanjut, berdasarkan
kajian sosiologis proses rehabilitasi bagi pemakai dan pengedar ganja dilakukan
dengan cara NA Meeting yaitu salah satu bentuk rehabilitasi interaksi sosial agar
pecandu ganja dapat memahami makna dan simbol yang ditunjukan dari hasil
sharing pengalaman.
Kata Kunci : pola, komunitas, ganja1316011015 BOBBY ADIA D.N. bobbyadiaa@gmail.com2018-04-20T04:02:19Z2018-04-20T04:02:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31007This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/310072018-04-20T04:02:19ZPemetaan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pembangunan Permukiman
Layak Huni
(Studi pada kampung Gunung Pala, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Teluk betung
Timur, Kota Bandar Lampung)Abstrak
Penelitian ini diajukan untuk melihat gambaran pemetaan dan pemanfaatan modal
sosial dalam pembangunan permukiman layak huni pada Kampung Gunung Pala.
Pemetaan modal sosial dijelaskan dalam empat indikator, yaitu; kepercayaan (trust),
jaringan (network), norma (norm) dan nilai (value). Sedangkan pemetaan
pembangunan permukiman dijelaskan dalam empat indikator, yaitu: komponen fisik,
sanitasi lingkungan, sosial kependudukan dan ekonomi. Pada penelitian ini jumlah
responden yang digunakan sebanyak 48 orang yang diharapkan dapat mewakili
seluruh populasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan teknik analisa data menggunakan tabel tunggal frekuensi.
Adapun hasil penelitian ini, modal sosial yang paling menonjol pada Kampung
Gunung Pala diantaranya adalah kepercayaan dan jaringan terhadap aparat
pemerintah, norma kesusilaan dan nilai kebersamaan. Sementara itu pembangunan
permukiman yang telah baik antara lain, kecukupan air bersih, fasilitas MCK telah
ada setiap rumah dan kelengkapan administrasi negara sert kesehatan penduduk.
Kata kunci: Pemetaan, Modal sosial, Pembangunan.
Abstract
This research is proposed to see the picture of mapping and utilization of capital in
the construction of settlements inhabitable in Kampung Gunung Pala. Mapping of
social capital in four indicators, namely; trust, network, norm and value .While the
mapping of settlement development in four indicators, namely: physical components,
environmental sanitation, social demography and economy. In this study the number
of respondents used as many as 48 people who are expected to represent the entire
population.
This study uses descriptive quantitative approach, data data using questionnaires and
data analysis techniques using single table frequency. As the results of this study
Social capital is most prominent in Kampung Gunung Pala is the trust and network of
government officials, norms of decency and value of togetherness. Meanwhile, the
construction of settlements that have been good, among others, the adequacy of clean
water, toilet facilities already exist every home and state administrative equipment
and health of the population.
Keywords: Mapping, Social Capital, Development.
1316011044 Laila Muamannahlaila.muamannah16@gmail.com2018-04-19T06:59:30Z2018-04-19T06:59:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31056This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/310562018-04-19T06:59:30ZHUBUNGAN USIA DAN PERGAULAN TERHADAP PENGGUNAAN
BAHASA LAMPUNG
Studi pada Masyarakat Suku Lampung Pepadun di RT 008 LK.I Kelurahan Way
Halim Permai Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan antara
usia dan pergaulan terhadap penggunaan bahasa Lampung pada masyarakat suku
Lampung Pepadun di RT 008 LK.I Kelurahan Way Halim Permai Kecamatan
Way Halim Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif tipe deskriptif. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
usia dan pergaulan terhadap penggunaan bahasa Lampung dengan nilai sig (2-
tailed) sebesar 0,000 < 0,05 atau 0,780 > 0,190. Adapun besaran keeratan
hubungan berdasarkan pedoman nilai interpretasi koefisien korelasi, nilai 0,780
berada pada kategori kuat. Artinya semakin bertambah usia seseorang dan
semakin luas pergaulannya maka semakin kuat intensitas penggunaan bahasa
Lamupng. Lebih lanjut, harapan bagi peneliti selanjutnya yaitu dapat melakukan
penelitian lebih mendalam dengan menggunakan variabel atau indikator lain yang
belum diteliti, sehingga keeratan hubungan antara usia dan pergaulan terhadap
penggunaan bahasa Lampung dapat menjadi lebih baik lagi.
Kata Kunci: Usia, Pergaulan, Bahasa Lampung
abstract
The research aimed to know and explain the relationship between age and
intercourse of the use of Lampung language in the community Lampung Pepadun
tribe in RT 008 LK.I Way Halim Permai Village District Way Halim Bandar
Lampung City. This research used descriptive quantitative method. The sampling
technique using purposive sampling method with the number of samples of 74
people.
The results showed that there was a positive correlation between age and
intercourse with the use of Lampung language with sig (2-tailed) value of 0.000
0,05 or 0,780> 0,190. As for the amount of closeness relationship based on the
guideline value of correlation coefficient interpretation, the value of 0.780 is in
the strong category. This means that the more people age and the more widely the
intercourse, the stronger the intensity of the use of Lampung language.
Furthermore, the hope for the next researcher is to conduct more in-depth
research by using other variables or indicators that have not been studied, so that
the closeness of the relationship between age and intercourse to the use of
Lampung language can be even better.
Keywords: Age, Intercourse, Lampung Language. 1316011073 TESSA PARAMITA Atessaparamita315@gmail.com2018-04-19T06:56:13Z2018-04-19T06:56:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31071This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/310712018-04-19T06:56:13Z
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI DALAM MENINGKATKAN HASIL PANEN PADI MELALUI PROGRAM KELOMPOK TANI
(Studi pada Kelompok Tani Sumbersari Dusun Sumbersari Pekon Kresnomulyo Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani dalam upaya meningkatkan hasil panen padi melalui program Kelompok Tani (2) mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan program Kelompok Tani Sumbersari (3) mengetahui keberhasilan pemberdayaan masyarakat petani dalam meningkatkan hasil panen padi melalui program Kelompok Tani. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data diperoleh menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani dalam meningkatkan hasil panen padi di Kelompok Tani Sumbersari diketahui program-program yang yang dijalankan sudah sesuai dengan kebutuhan anggota Kelompok Tani Sumbersari. Kemudian anggota kelompok tani lebih berdaya karena adanya pengembangan kemampuan dan keterampilan yang dilakukan oleh petugas PPL melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan pendampingan. Meskipun dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani masih terdapat faktor penghambat internal dan eksternal, tetapi dapat di atasi dengan inovasi pengurus kelompok tani dan bantuan dari pemerintah. Dengan demikian pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani di Kelompok Tani Sumbersari dapat dikatakan berhasil, para anggota mengaku terdapat peningkatkan produktivitas padi antara sebelum mereka bergabung dan setelah bergabung yaitu dari hasil panen anggota dengan luas lahan ½ ha pendapatannya biasanya 2,7 ton padi kering sekarang menjadi 3 ton padi kering.
Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat petani, kelompok tani, dan produktivitas padi
ABSTRACT
This study aims to describe: (1) the implementation of community empowerment of farmers in an effort to increase rice yield through farmer group program (2) to know the inhibiting factor in implementation of farmer group program Sumbersari (3) know success of farmer community empowerment in increasing rice yields through program Farmers. This research method using qualitative approach with determination of informant use purposive technique. Data were obtained using in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that the implementation of farmers' community empowerment in increasing rice yield in Sumbersari Farmers Group is known that the programs that are executed are in accordance with the needs of the members of the Sumbersari Farmer Group. Farmer group members are more empowered because of the development of skills and skills undertaken by PPL officers through education, training, counseling and mentoring. Although in the implementation of community empowerment of farmers there are still internal and external inhibiting factors, but can be overcome with innovation of farmer group board and assistance from the government. Thus the implementation of farmers community empowerment in Sumbersari Farmer Group can be said to be successful, the members admitted that there is an increase of rice productivity between before they join and after joining that is from crop member with area of ½ ha of land usually 2,7 tons dry rice now become 3 tons dry rice.
Keywords: empowerment of farmer community, farmer group, and rice productivity
1416011050 IRA FERIANTIiraferianti@gmail.com2018-04-17T06:48:02Z2018-04-17T06:48:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31008This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/310082018-04-17T06:48:02ZPILIHLAH AKU MENJADI JODOHMU; Kajian Etnis dan Keyakinan
Agama Dalam Memilih Jodoh Pada Masyarakat Desa Banjar Negeri
Kecamatan Natar, Lampung SelatanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah etnisitas dan keyakinan agama
menjadi dasar penentuan individu dalam memilih pasangan hidup. Mengkaji
tentang proses, tahapan dan alasan individu dalam memilih pasangan hidup
dengan dikaitkan masalah etnisitas dan keyakinan agama masing-masing.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan
obeservasi.
Hasil penelitian ini menunjukan jika keyakinan agama menjadi dasar yang paling
utama bagi individu dalam menentukan pasangan hidupnya, hal ini berkaitan
dengan bagaimana keyakinan dan ajaran agama mereka yang sudah dianut secara
turun temurun, selain itu juga undang-undang di negara Indonesia masih belum
mengesahkan pernikahan berbeda agama. Berbanding terbalik dengan masalah
etnisitas tidak lagi menjadi dasar pemilihan pasangan hidup bagi individu, hal ini
dianggap sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan pada saat ini. Banyak keluarga
yang meninggalkan tradisi pernikahan endogamy karena perubahan jaman yang
ada saat ini.
Kata kunci: Pemilihan, Jodoh, Etnisitas, Keyakinan Agama
abstract
This research aims to find out the issue of ethnicity and religious beliefs formed
the basis of the determination of the individual for choosing a life partner.
Examine the processes, stages and individual reasons in choosing a life partner
with associated problems of ethnicity and religious beliefs of each. This research
uses the qualitative method, with in depth interview and observstion.
The results of this study showed if religious beliefs became the foremost basis for
individuals in determining the spouse. This relates to how the beliefs and
teachings of their religion alredy held hereditary, in addition, the legislation in
the country of Indonesia has still not ratifield the marriage of diierent religions.
Inversely proportional to the issue of ethnicity is no longer an electoral basis for
the individual spouse, it is considered no longer appropriate to do at this point.
Many families that leaves the wedding tradition of endogamy due to changes in
the current era.
Key words: Selection, Soul mate, Etnicity, Religious beliefs1416011027 DEWI PUSPITA SARIdews3112@gmail.com2018-04-13T02:57:23Z2018-04-13T02:57:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30941This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/309412018-04-13T02:57:23ZReuni dan Wacana Identitas (Studi pada Alumni SMAN 3 Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena reuni yang marak terbentuk, serta mengetahui apa saja yang dapat dihasilkan dari sebuah perbedaan status sosial dalam kegiatan reuni. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat aspek yang berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan reuni yaitu kelompok, media sosial, eksistensi, dan identitas. Dalam hal ini kelompok, media sosial, eksistensi, dan identitas adalah hal yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga pada akhirnya dalam kegiatan reuni kita akan banyak melihat faktor apa saja yang bisa berdampak baik maupun buruk. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan reuni bukan hanya menjadi ajang pertemuan, namun juga menjadi suatu acuan bagi seseorang untuk lebih tampil prima. Dalam hal ini reuni juga menjadi tempat bagi seseorang untuk lebih merasa bahagia ketika kegiatan yang dibangun bersifat positif, mengingat kegiatan reuni menjadi tempat dimana segala rasa rindu bisa tersampaikan.
Kata kunci: Reuni, Wacana Identitas, Kelompok, Media Sosial, Eksistensi1316011026 Dila Oktariaoktariadila@gmail.com2018-04-12T04:48:15Z2018-04-12T04:48:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30706This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/307062018-04-12T04:48:15Z
ANALISIS SOSIOLOGIS PEROKOK REMAJA
Studi pada Pelajar SMK Negeri 2 Bandar Lampung
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik, intensitas dan bentuk perilaku perokok remaja SMK Negeri 2 Bandar Lampung. Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menghasilkan penelitian secara mendalam untuk mengungkapkan suatu masalah berdasarkan fakta-fakta di dalam menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua siswa yang diwawancarai mulai merokok dibawah umur 15 tahun, dengan intensitas merokok kurang dari 10 batang per hari dalam kategori perokok tetap atau perokok reguler dan bentuk perilaku ini merupakan bentuk perililaku menyimpang. Namun, yang terkait dengan tingkah laku menyimpang merokok hanya berdasarkan pada dua pendekatan teori saja yakni teori psikologis dan sosiologis.
Kata kunci : remaja, rokok, perilaku menyimpang
ABSTRACT
This study aims to determine how the characteristics, intensity and behavior of adolescent smokers SMK Negeri 2 Bandar Lampung. This thesis research using qualitative research methods. This approach is an approach that yields in-depth research to reveal a problem based on facts in explaining a phenomenon in society.
The results showed that almost all students interviewed started smoking under the age of 15 years, with the intensity of smoking less than 10 cigarettes per day in the category of regular smokers or regular smokers and this form of behavior is a form of pervert behavior. However, related to the behavior of deviant smoking is based only on two theoretical approaches namely psychological and sociological theory.
Keywords: adolescent, cigarette, deviant behavior
1346011014 RICKY RIZKARIAN OSEALDILAS rickyrizkarianosealdilas@gmail.com2018-03-26T09:10:19Z2018-03-26T09:10:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30805This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/308052018-03-26T09:10:19ZHUBUNGAN ANTARA PENGUPAHAN DENGAN KINERJA KARYAWAN
(Studi tentang Kinerja Karyawan BUMN/PTPN VII Rejosari, Natar, Lampung Selatan)Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengupahan dengan kinerja karyawan PTPN VII Unit Rejosari, Natar, Lampung Selatan.
Dalam penelitian ini digunakan metode chi- square, dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Penelitian ini mengambil penelitian di PTPN VII unit Rejosari, Natar, Lampung Selatan, natar. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan, akurat dan reliable dengan cara (1) Menyebar Kuesioner, (2) Wawancara, (3) Studi pustaka dan (4) Pengolahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui pada bagian Chi-Square terlihat nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0,348 berada > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis “Ha diterima dan Ho ditolak” karena terdapat hubungan yang signifikan antara Pendapatan (pengupahan) terhadap Kinerja Karyawan. Artinya bahwa Pendapatan (pengupahan) seseorang mempunyai korelasi dengan kinerja karyawan yang dilakukannya. Dapat disimpulkan pula bahwa jika pendapatan pekerja meningkat maka meningkat pulalah kinerjanya. Apalagi pengupahan tersebut lebih tinggi dibandingkan umr Provinsi Lampung yang hanya Rp. 1.973.798,00 maka kinerja karyawan akan lebih meningkat.
Berdasarkan batas-batas nilai koefisien korelasi juga dapat diketahui bahwa nilai pearson chi-square hampir mendekati sempurna, tapi masih pada taraf sangat kuat sekali, yang artinya pada PTPN VII unit Rejosari hubungan antara pengupahan dan kinerja mempunyai hubungan yang sangat erat sekali. Maka jika pengupahan berkurang menyebabkan kinerja menurun. Sebaliknya jika pengupahan bertambah mengakibatkan kinerja juga meningkat.
Kata kunci : Perkebunan Kelapa Sawit, Hubungan antara Kinerja, PTPN VII
abstract
This study was intended to identify if there was any correlation between payment and employee performance in PTPN VII Rejosari, Natar.
Chi-square method was conducted in this study to analyze and explain the causal connection between variables via hypothesis testing. Causal connection is cause and effect links among some variables. The data collection was conducted in PTPN VII Rejosari, Natar; with the employees as participants, by applying following treatments: 1) asking the participants to answer a set of questionnaire; 2) conducting an interview; 3) reviewing some literatures; 4) analyzing data.
From collected data, some findings were assembled and analyzed. On Chi Square part, the value of Asymp. Sig. (2-sided) 0,348 was on > 0,05.. In other words, the null hypothesis is declined as the initial hypothesis is accepted. Thus, it was concluded that there is correlation between payment and working performance; the higher the payment of an employee in the company, the better he/she works. Moreover, if the salary or payment of employee is higher than the minimum standard of income in Lampung, which is Rp. 1.973.798,00, then the performance will be better.
Based on the limitations, it can be seen that the pearson chi-square value is almost perfect which indicate a very strong correlation between payment and performance in PTPN VII. It means, low payment will result in bad performance of the employees while higher salary may boost their performance.
Key words: Palm oil plantation, correlation between performance, PTPN VII1416011064 Mei Ranimeirani826@gmail.com2018-03-26T03:16:44Z2018-03-26T03:16:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30803This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/308032018-03-26T03:16:44ZRITUAL PANGUR (MEPANDES): KAJIAN RITUAL SIKLUS HIDUP DAN PERUBAHANNYA PADA MASYARAKAT SUKU BALI KAMPUNG RAMA MURTI, LAMPUNG TENGAHABSTRAK
RITUAL PANGUR (MEPANDES): KAJIAN RITUAL SIKLUS HIDUP DAN PERUBAHANNYA PADA MASYARAKAT SUKU BALI KAMPUNG RAMA MURTI, LAMPUNG TENGAH
Oleh
PANCA NOVA AKHIRIYANTI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna serta proses pelaksanaan ritual pangur (mepandes) dan perubahannya pada masayarakat suku Bali Kampung Rama Murti, Lampung Tengah. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, display (penyajian data), verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai 9 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual pangur (mepandes) adalah ritual keagamaan yang merupakan bagian ritual siklus hidup yang masuk pada tahap ritus peralihan yang mana manusia memasuki masa liminilality atau transisional. Konsep siklus hidup pada ritual pangur (mepandes) dikenal dengan istilah Manusa Yadnya. Ritual pangur (mepandes) disimbolkan dengan mengikir 6 gigi, yaitu 4 gigi seri dan 2 gigi taring. Ritual pangur (mepandes) memiliki makna untuk menghilangkan 6 sifat negatif yang ada dalam diri manusia, yaitu keinginan untuk mengumbar nafsu (kama), marah dan dendam (krodha), tamak atau rakus (lobha), kecongkaan (mada), kemabukan (moha), dan iri hati (matsarya). Ritual pangur (mepandes) mengalami perubahan terkait proses pelaksanaannya serta banten atau sesajen dan perlengkapan yang digunakan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih serta perkembangan jaman dan minimnya orang-orang yang mengerti dalam pembuatan banten atau sesajen.
Kata kunci : Ritual Pangur (Mepandes), Siklus Hidup, Masyarakat Suku Bali
ABSTRACT
THE RITUAL OF PANGUR (MEPANDES): STUDY OF LIFE CYCLE RITUALS AND ITS CHANGES TO SOCIETY OF BALI TRIBE OF RAMA MURTI VILLAGE, CENTRAL LAMPUNG
By
PANCA NOVA AKHIRIYANTI
The research aimed of this study is to know the meaning and process of performing ritual pangur (mepandes) and its change to society of Bali tribe of Rama Murti village, Central Lampung. The research method using qualitative. Data collected by interview, observation, and documentation, while data analysis is done with data reduction, display (presentation of data), verification, and conclusion. In this study, researchers interviewed 9 informants. The results show that, the ritual of pangur (mepandes) is a religious ritual which is a part of the life cycle ritual that enters at the stage of the transitional rite in which man enters a period of liminilality or transitional. The concept of the life cycle on the ritual of pangur (mepandes) known as Manusa Yadnya. The ritual of pangur (mepandes) symbolized by mengikir 6 teeth, namely 4 incisors and 2 canine teeth. The ritual of pangur (mepandes) has the meaning to eliminate the six negative traits that exist in man, namely the desire to indulge lust (kama), anger and revenge (krodha), greed (lobha), kecongkaan (mada), drunkenness (moha) , and jealousy (matsarya). The ritual of pangur (mepandes) undergoes changes related to the implementation process as well as the banten or offerings or offerings and equipment used due to the increasingly sophisticated technological developments and the development of the era and the lack of people who understand in making banten or offerings.
Keywords: Ritual Pangur (Mepandes), Life Cycle, Society Of Bali Tribe1316011056 PANCA NOVA AKHIRIYANTIpncanovakhirianti@gmail.com2018-03-08T07:51:10Z2018-03-08T07:51:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30733This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/307332018-03-08T07:51:10Z
PENGARUH AGAMA DALAM KEPEMILIKAN, PENGUASAAN LAHAN DAN HASIL PERTANIAN TERHADAP ETOS KERJA PETANI
(Studi Kasus : Dusun I Desa Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah)
Manusia dalam kehidupannya selalu melakukan bermacam–macam aktivitas.
Salah satu bentuk aktivitas manusia diwujudkan dalam bentuk kerja. Setiap orang
dalam melakukan kerja, dipengaruhi oleh keinginan kerasnya untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya etos kerja masyarakat
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kampung Terbanggi Besar. Penentuan
informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana
pemilihan informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
wawancara, studi pustaka, dan observasi secara langsung kelapangan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan tinggi rendahnya etos kerja masyarakat bahwa faktor
kepemilikan dan penguasaan lahan, baik buruknya sistem pemasaran, serta
pemahaman pada ajaran agama yang dianut berhubungan dengan tinggi rendahnya
etos kerja seseorang atau masyarakat. Tingkat etos kerja masyarakat petani di
Desa Terbanggi Besar rendah, hal ini diukur berdasarkan tolok ukur ada tidaknya
penentuan target penyelesaian dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan. Rata-rata
jam kerja perhari, pandagannya pada pekerjaan yang ditekuni. Namun kesimpulan
ini dapat salah jika, tolok ukur yang digunakan dalam metode pengukuran
berbeda. Sistem pemasaran, sarana dan prasarana transportasi yang ada di Desa
Terbanggi Besar tidak berfungsi dengan haik, sehingga memberikan peluang
timbulnya monopoli oleh pedagang setempat. monopoli perdagangan ini
menyebabkan harga hasil pertanian menjadi rendah serta merugikan petani.
Saran dalam penelitian ini adalah guna meningkatkan etos kerja masyarakat,
beberapa hal yang harus dilakukan adalah memperbaiki sistem pemasaran hasil,
sarana transportasi, memperbaiki sistem pasar atau mengurangi monopoli
pedagang yang merugikan petani sehingga harga menjadi stabil, yang pada
akhirnya petani tidak dirugikan.
Kata kunci : pengaruh, etos kerja, petani.
ABSTRACT
Human being always perform various activities. One of the activities is manifested in the form of work. Every worker is usually influenced by the passion to achieve the desired results. The purpose of this research is to determine any factors influence the level of work ethic among the society.
The research method used in this study was done using qualitative method. This research was conducted in Terbanggi Besar village. The selection of informants in this research was conducted through purposive sampling technique where the participants were selected intentionally based on predetermined criteria and set based on research objectives. The data collection techniques were carried out through interviews, literature study, and direct observation on the field.
Based on the result and discussion of the research regarding factors contributed to the high or low level of work ethic, there was a corr
elation between factors of ownership and tenure of the land, the bad marketing system, and the understanding of religious teachings towards the level of work ethic of an individual or society. It can be concluded that the level of work ethic of farmer communities in Terbanggi Besar village was in low level when measured based on the indicators, such as: whether the farmers had the determination of the completion targets of the work performed, the average working hours per day, and their mindset towards the work as a farmer. However, this conclusion can be wrong if the indicators used in the measurement method is different. The marketing system, transportation facilities and infrastructures in Terbanggi Besar village did not work well, thus it created opportunities for monopoly by local traders. This trade monopoly could lower the price of agricultural produce and bring more harms to farmers.
The author suggested that in order to improve the work ethic of the society, there are several ways to be done, such as: fixing the outcome marketing system, reaching out the means of transportation, fixing the market system or reducing the trade monopoly which harms farmers so that the price turned stable, in the end the farmers will not be harmed anymore.
Keywords: influence, work ethic, farmer
1216011094 SYERDIAN ARIF PRAWIRA syerdiansubing@yahoo.com2018-02-28T05:12:51Z2018-02-28T05:12:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30673This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/306732018-02-28T05:12:51ZMOTIF DAN MAKNA ANGGOTA KOMUNITAS ODOJ
BANDAR LAMPUNG DALAM TRADISI FENOMENOLOGI
ALFRED SCHUTZPenelitian ini bertujuan menguak motif dan makna dibalik fenomena
Komunitas One Day One Juz (ODOJ). Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan
purposive sampling dan didapat 12 informan. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa In Order to Motive (Motif Tujuan) ODOJer Bandar
Lampung antara lain motif teologis yang meliputi meningkatkan
keistikamahan, menggiatkan syiar Al-Qur’an, meningkatan interaksi
dengan Al-Qur’an, dan mempelajari Al-Qur’an, motif sosiologis yang
meliputi silaturahmi atau mendapatkan teman, motif materialistik meliputi
optimalisasi penggunaan android. Adapun Because of Motive (motif
Sebab) ODOJer Bandar Lampung berupa pengaruh ekstrinsik yang
meliputi lingkungan, dan instrinsik yang meliputi kesadaran diri yang
tidak sanggup istikamah tilawah Al-Qur’an, telah terbiasa mengikuti
kegiatan komunitas Islam, telah memiliki kebiasaaan tilawah Al-Qur’an,
dan telah memiliki semangat tilawah Al-Qur’an. Adapun Pemaknaan
ODOJer Bandar Lampung terhadap Tilawah Al-Qur’an berupa makna
lahiriah meliputi bacaan dan “pelajaran” dan makna batiniah meliputi
pedoman hidup, memperbaiki diri, interaksi dengan Al-Qur’an, penenang,
kebutuhan, interaksi dengan Allah SWT, dan pemenuhan kebutuhan
rohani.
Kata Kunci: Fenomenology, Motif, Makna, Alfred Schutz,
Komunitas, ODOJ
abstract
This research aims to uncover the motive and meaning behind the phenomenon of
One Day One Juz Community (ODOJ). This research uses qualitative method of
phenomenology approach Alfred Schutz. Technique of data collecting was done
by deep interview using purposive sampling and got 12 informant. The results of
this research explain that In Order to Motive (Destination Motif) ODOJer Bandar
Lampung, among others, theological motif includes improving keistikamahan,
intensify syiar Al-Qur'an, increased interaction with the Qur'an, and study the
Qur'an, sociologists include silaturahim or friendship, materialistic motives
covering optimization of android use. The Because of Motive (Cause Motif)
ODOJer Bandar Lampung in the form of extrinsic influences covering the
environment, and intrinsic which includes self-awareness that can not afford the
recitation of the Qur'an, has been accustomed to follow the activities of the
Islamic community, has had the recitation habits of Al-Qur ' and has had the spirit
of recitation of the Qur'an. The interpretation of ODOJer Bandar Lampung to
Quran recitation of the Qur'an in the form of outer meanings include reading and
"lessons" and inner meanings include life guidelines, self-improvement,
interaction with the Qur'an, tranquilizers, needs, interaction with Allah SWT, and
fulfillment spiritual needs.
.
Keyword: Phenomenology, Motive, Meaning, Alfred SchutZ,
Community, ODOJ1316011066 RIZKY FITRIA SARIrizkyfitria93@gmail.com2018-02-28T04:23:41Z2018-02-28T04:23:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30668This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/306682018-02-28T04:23:41ZKEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP TRADISI NGEJALANG MASYARAKAT LAMPUNG SAI BATIN
Di Pekon Gunung Kemala, Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepercayaan masyarakat terhadap tradisi Ngejalang masyarakat Lampung Sai Batin di Pekon Gunung Kemala Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 5 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi di lokasi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat Lampung Sai Batin terhadap tradisi Ngejalang sudah semakin berkurang. Hal ini ditandai dengan tidak semua informan tau mengenai asal usul Ngejalang, cara dan prosedur yang digunakan dalam tradisi Ngejalang masyarakat pelaku lebih paham dan diurutkan secara sistematis. Faktor penyebab perubahan Ngejalang tradisi dianggap merepotkan, kesibukan keluarga masing-masing, hilangnya kemufakatan dan berkurangnya minat dalam mengikuti tradisi tersebut. Pelestarian tradisi Ngejalang tidak dilakukan hanya keinginan saja yang diharapkan. Kearifan lokal tradisi Ngejalang yaitu silaturahmi, membawa Pahar sebagai pelengkap adat, kemudian menggelarkan kasur sebagai tempat duduk. Makna Ngejalang sebagai ajang silaturahmi. Kemudian fungsi Ngejalang adalah mengirim doa, atau berdoa bersama-sama.
Kata Kunci: kepecercayaan, ngejalang, tradisi masyarakat Lampung
ABSTRACT
The purpose of this research is to know about public’s faith to tradition of “Ngejalang” Lampung Sai Batin in Pekon Gunung Kemala, Way Krui sub-district, Pesisir Barat, The type of this research was qualitative, involve 5 people as informan. The data collection techniques in this research was applied by interview, observation, and documentation in the research sites.
The results show that People Lampung Saibatin’s Faith to “Ngejalang” tradition has decreasingly. This is indicated by not all informants know about the origin of Ngejalang, the ways and procedures used in the Ngejalang tradition of the perpetrator community is better understood and sorted systematically. Factors causing changes Ngejalang tradition is considered troublesome, busy family, respective disappearance and lack of interest in following the tradition. The preservation of Ngejalang tradition is not done only wishes that are expected. Local wisdom Ngejalang tradition is a relationship, bringing Pahar as a complementary custom, then roll the mattress as a seat. The meaning of Ngejalang as a gathering event. Then Ngejalang's function is to send a prayer, or pray together.
Keywords: change, ngejalang, Lampung’s tradition
1416011024 DESKA AMARINDAwildanendriana123@gmail.com2018-02-26T08:40:13Z2018-02-26T08:40:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30586This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/305862018-02-26T08:40:13ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM UPAYA
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
MELALUI PENDIDIKAN DAN EKONOMI
(Studi Program Pelatihan PKK di Desa Talang Mulya, Kecamatan Teluk Pandan,
Kabupaten Pesawaran)Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemberdayaan masyarakat yang tidak optimal
dalam proses pengembangannya. penelitian ini berupaya untuk mengetahui pola
pemberdayaan yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya peningkatan
kejahteraan melalui pendidikan dan ekonomi. Ada pun tujuannya adalah untuk
mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat pemberdayaan berkaitan
dengan PKK Desa Talang Mulya.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Jumlah informan sebanyak 5 informan. Teknik
pengumpulan data mengunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara
mendalam. Teknik keabsahan data dilakakukan dengan cara teknik triangulasi
data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya tahapan-tahapan pemberdayaan.
Tahap pertama yaitu penyadaran, cara pembentukan perilaku menuju perilaku
sadar dan peduli. Kedua, tahap transformasi kemampuan yaitu proses belajar
membuat suatu ketrampilan yang bernilai mutu. Ketiga, tahap peningkatan
kemampuan intelektual yaitu melatih kecakapan ketrampilan untuk mandiri.
Faktor pendorong dalam penelitian ini adalah respon positif, kerjasama dalam
pemasaran, Potensi sumber daya alam bahan baku yang melimpah dan mudah
diperoleh di sekitar wilayah Desa Talang Mulya. Sedangkan faktor penghambat
pelaksanaan PKK Desa Talang Mulya adalah rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat; Masyarakat cenderung menunggu bantuan dana dari Pemerintah;
Kurangnya dana yang diperlukan untuk proses kegiatan tersebut; serta
Kurangnya dampingan tim ahli.
Berdasarkan hasil penelitian diajukan beberapa saran, pertama, bagi PKK Desa
Talang Mulya lebih meningkatkan pemberian penyuluhan tentang program
pelatihan PKK kepada masyarakat, memperhatikan kesehatan para pekerja dan
lingkungan kerja yang kondusif. Kedua, bagi pemerintah Desa Talang Mulya agar
memberikan pengarahan dalam pemberdayaan masyarakat khususnya tentang cara
penggunaan alat produksi, melengkapi sarana prasarana penunjangan
pemberdayaan.agar pelatihan bisa berjalan lebih baik lagi dan semakin
berkembang.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat Desa, Kesejahteraan Keluarga
Pendidikan, Ekonomi
ABSTRACT
This research is motivated by community empowerment that is not optimal in its
development process. this research seeks to know the pattern of empowerment
done by the community in efforts to increase welfare through education and
economy. There is a purpose is to determine the factors that drive and inhibit the
empowerment associated with PKK Talang Mulya Village.
The method used in this research is qualitative method with descriptive approach.
Number of informants as many as 5 informants. Data collection techniques use
observation, documentation, and in-depth interviews. The technique of data
validity is done by means of data triangulation technique.
The results showed that the stages of empowerment. The first stage is awareness,
how to form behavior toward conscious and caring behavior. Second, the stage of
ability transformation is the process of learning to make a skill that is of quality
value. Third, the stage of intellectual ability improvement is to train the skills skill
to be independent. The driving factors in this research are positive response,
cooperation in marketing, natural resource potential of abundant and easy to
obtain material around Talang Mulya Village area. While the factor inhibiting the
implementation of PKK Talang Mulya Village is the low level of community
education; Communities tend to wait for funding from the Government; Lack of
funds required for the process of such activities; and Lack of expert assistance.
Based on the results of study, several suggestions were proposed, firstly, for PKK
Desa Talang Mulya further improve the provision of counseling about PKK
training programs to the community, taking into account health of workers and a
conducive working environment. Secondly, for Talang Mulya village government
to provide guidance in community empowerment, especially about how to use the
production equipment, equip the empowerment support infrastructure facilities.
Training can run better and more developed.
Keywords: Empowerment, Village Community, Family Welfare Education,
Economy1316011050 MENTARI LARASATI mentariben@gmail.com2018-02-20T06:43:56Z2018-02-20T06:43:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30437This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/304372018-02-20T06:43:56ZAjang Pencarian Bakat :
Kajian Wacana Popularitas Pada Masyarakat Dewasa iniPenelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis dan mengkaji secara mendalam
tentang wacana popularitas masyarakat dewasa dalam ajang pencarian bakat Muli
Mekhanai di Kota Bandar Lampung. Metode Penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini yaitu Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung
dengan menggunakan Teori Kuasa Wacana dari Michael Foucault. Kuasa wacana
mempengaruhi orang untuk berbuat sesuatu misalnya wacana tentang popularitas
dimana popularitas menjadi tujuan hidup. Sehingga orang berburu ingin menjadi
popular. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemuda pemudi Kota
Bandar Lampung mengikuti Ajang Pencarian Bakat yang marak saat ini seperti
Muli Mekhanai, selain ingin membangun potensi diri mereka menginginkan
kepopularitasnya dengan tujuan ingin dikenal, dikagumi, bahkann di agungi oleh
masyarakat itu sendiri. Popularitas yang ditanamkan diri pemuda pemudi
Lampung menjadi fokus mereka dalam mengikuti Ajang Pencarian Bakat Muli
Mekhanai yang akhirnya membuat mereka dikenal di masyarakat khususnya
masyarakat Kota Bandar Lampung itu sendiri. Dengan wacana popularitas
menjadi suatu yang penting karena ingin dikenal, dikagumi, dan diagungi
masyarakat itu sendiri. Seseorang menjadi popular akan memberikan status dan
peran yang lebih baik terutama diaspek materi.
Kata kunci: Pencarian Bakat, Muli Mekhanai, dan Wacana Popularitas
abstract
This research has purposes to analyze and conduct deeply about popularity in
society current in Talent Search Program Muli Mekhanai in Bandar Lampung.
This research method are observation, deep interview, and documentation.
Informants in this research are Muli Mekhanai Bandar Lampung City by using
Discourse Theory of Michael Foucault. Discourse power of influencing people to
do something, for example the discourse about the popularity of where the
popularity of life purpose. So people’s want to be popular. The results of this
study indicate that youth's people of Bandar Lampung City follow the current
Talent Search Program like Muli Mekhanai, in addition to wanting to build their
own potential wants to its popularity with the aim to be known, admired, even in
the community by the community it self. Popularity implanted Lampung youth's
themselves become their focus in following Muli Mekhanai Talent Search
Program in Bandar Lampung which ultimately makes them known in the
community, especially people of Bandar Lampung city it self. With the Discourse
Popularity become an important because you want to known, admired, and in the
great society itself. Someone becomes popular will provide the status and role
better, especially in the aspect of material.
Keyword : Talent Search Program, Muli Mekhanai, and Popularity Discourage.1316011001 A Reza Yuandayuandareza@yahoo.co.id2018-02-20T03:33:37Z2018-02-20T03:33:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30410This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/304102018-02-20T03:33:37ZRESPON MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN TEMPAT WISATA HUTAN KOTA BUKIT PANGONAN
Studi Pada Masyarakat Kelurahan Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap perkembangan tempat wisata Hutan Kota Bukit Pangonan di Kelurahan Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif tipe eksplanatori dengan jumlah populasi sebesar 1862 Kepala Keluarga (KK) dan mengambil sampel sebanyak 95 orang yang tersebar di 4 lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara respon masyarakat terhadap perkembangan tempat wisata dengan nilai persamaan regresi linear sederhana sebesar Y = 1,851 + 0,426X. Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 0,693 yang menunjukkan besarnya respon masyarakat terhadap perkembangan tempat wisata yaitu 69,3 % dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,440 yang berkategori sedang. Artinya masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan tempat wisata. Sehingga harapan bagi peneliti selanjutnya yaitu dapat melakukan penelitian sejenis dengan menggunakan variabel atau indikator yang lain sehingga perkembangan tempat wisata Hutan Kota Bukit Pangonan dapat menjadi lebih baik.
Kata kunci: respon, masyarakat, parwisata
ABSTRACT
This study aims to determine society responses to the development of Forest City Tourist Area Bukit Pangonan in Pajaresuk Village,Pringsewu District,Pringsewu Region. This research employs quantitative explanatory type method with total population of 1862 Head of Family (KK) and sampling of 95 people spread in 4 domains.
The result of the research shows that there is a positive influence between the society responses toward the development of the tourist area with simple linear regression equation Y = 1,851 + 0,426X. The calculating result of coeficient determination(R2) reaches amount of 0,693 which shows the amount of the society responses toward the development of tourist area that is 69,3% with coeficientcorelation result (r) is0,440 which is categorizedas average. It means that there are other factors that can affect the development of tourist area. Thus, the researcher hopesfor the next researchers tobe able to conduct similar research by using variables or other indicators so that the development of Forest City Tourist Area Bukit Pangonan becomes better.
Keywords: response, society, tourism
1416011091 RISTA INGGAR PANGESTUTIristainggar14@gmail.com2018-02-13T06:54:00Z2018-02-13T06:54:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30319This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/303192018-02-13T06:54:00ZHUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENDIDIKAN ANAK
(Studi di Desa Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan pengambilan keputusan pendidikan anak. Penelitian ini menggunakan Pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel pada penelitian ini yakni sebanyak 94 responden. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik rank spearmen.
Hasil dalam penelitian ini berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik rank spearmen menunjukan bahwa hasil sebesar 0.521 dengan arah positif. Hal ini berarti perubahan yang dialami pada variabel Pola Asuh Demokratis akan diikuti secara positif oleh variabel Pengambilan Keputusan Pendidikan jika Pola Asuh Demokratis tinggi maka Pengambilan Keputusan Pendidikan akan meningkat. Hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan karena nilai P atau Sig. sebesar 0.000 < 0.05 (5%) yang berarti Ha di terima.
kata kunci : Pola Asuh Demokratis, Pengambilan Keputusan
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship of democratic parenting to the decision-making of children's education. This study uses quantitative approach with the number of samples in this study that is as much as 94 respondents. Data collection tool in this research is done by distributing questionnaires and analyzed by using rank spearmen statistic test.
The results of the research is based on the calculation using rank spearmen statistical capture shows that the result for 0521 with positive direction. This means that the changes experienced in the Democratic Parenting variables will be followed positively by the Decision of Democratic Parenting Education variables if higher then the Education Decision will increase. The relationship between the two variables is significant because the value of P or Sig. 0.000> 0,05 (5%), meaning Ha accepted.
Keywords: Parenting Democratic, Decision-Makining
1316011047 Maya Sari Valentinamayasarivalentina16@gmail.com2018-02-13T06:51:21Z2018-02-13T06:51:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30316This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/303162018-02-13T06:51:21ZSTUDI KOMPARASI PERILAKU AGRESI ANAK JALANAN ANTARA
SEBELUM DAN SESUDAH PEMBINAAN
(Studi Kasus : Lembaga APIK Mandiri Lampung)Fenomena yang terjadi banyak anak jalanan yang berprilaku menyimpang
mengarah ke triad seperti seks bebas, napza, dan penularan HIV/AIDS. Fenomena
lain yang bisa dilihat, anak-anak jalanan berkeliaran dan mangkal di setiap
perempatan jalan raya. Mereka bukan hanya mengamen tapi terkadang ada yang
sambil mengisap lem atau sejenisnya yang akan merusak fisik dan kesehatannya
serta perilaku agresif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan
antara perilaku agresi anak jalanan ketika sebelum diberikan pembinaan dan
ketika sesudah diberikan pembinaan dan mengetahui efektivitas pembinaan anak
jalanan yang dilakukan oleh Lembaga Apik Mandiri Lampung.
Metode peneltian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Populasi adalah
seluruh anak jalanan yang dibina dan diberikan pendampingan oleh LKS APIK
Mandiri sebanyak 120 anak dari rentan usia 8-18 Tahun dengan jumlah sampel 92
orang. Metode analisis data yang digunakan adalah dependent sample t-test atau
paired sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku
agresi anak jalanan ketika sebelum mengikuti pembinaan dan ketika sesudah
mengikuti pembinaan di LKS APIK Mandiri, dimana sebelum diberikan
pembinaan di LKS APIK Mandiri perilaku agresi anak jalanan masih dalam
kategori tinggi, sedangkan setelah diberikan pembinaan di LKS APIK Mandiri
perilaku agresi anak jalanan menurun. LKS APIK Mandiri sudah efektif
melakukan pembinaan terhadap kasus anak jalanan, sehingga dapat memotivasi
dan mengubah sikap dan perilaku anak-anak jalanan kearah yang lebih baik.
Kata Kunci: Perilaku agresi, anak jalanan, pembinaan
abstract
The phenomenon that occurs is there are so many street children who behave
deviant leads to triads such as free sex, drugs, and the spread of HIV/AIDS.
Another phenomenon that can be seen, street children hanging around and
hanging at every intersection of the highway. Not only singing but sometime there
are some children who are sucking glue or others things like it that will damage
their phsycal, health and also aggressive behavior. The purpose of this research is
to know the difference between aggressive behavior of street children when preand
post- treatment and to know effectiveness of street children development
conducted by Lembaga Apik Mandiri Lampung.
The research method is using comparative research. The populatiulon is due to
all street children who are nurtured and given assistance by LKS APIK Mandiri
as many as 120 children from vulnerable age 8-18 years with 92 sample of
people. Data analysis method is using dependent sample t-test or paired sample ttest.
The result of the research shows that there is a significant difference between the
behavior of street children aggressive pre- and post- treatment in LKS APIK
Mandiri, where pre- treatment in LKS APIK Mandiri the behavior of street child
aggression is still in high category, whereas past- treatment in LKS APIK
Mandiri, the behavior of the street children aggressive decreased. LKS APIK
Mandiri has been effective in doing the treatment to the street children case, so
that this is able to motivate and change the children’s attitude and behavior to be
better.
Keywords: Aggressive behavior, street children, treatment.1316011077 TRI UTARI RAHMI triutarirahmi@gmail.com2018-02-05T07:59:56Z2018-02-05T07:59:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30186This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/301862018-02-05T07:59:56ZPENGARUH BANTUAN RASKIN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT KURANG MAMPU
Studi pada Status Sosial Ekonomi masyarakat Kelurahan Tanjung Agung Raya, Kecamatan Kedamian, Kota Bandar Lampung
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara bantuan raskin terhadap kelangsungan hidup masyarakat kurang mampu yang ditinjau pada status sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif tipe deskriptif dengan jumlah populasi sebesar 117 Kepala Keluarga (KK) dan mengambil sampel sebanyak 91 orang yang tersebar di 7 Dusun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara bantuan raskin terhadap kelangsungan hidup masyarakat kurang mampu dengan nilai persamaan regresi linear sederhana sebesar Y = 1,275 + 0,558X. Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 0,612 yang menunjukkan bahwa pengaruh antara bantuan raskin terhadap kelangsungan hidup masyarakat kurang mampu dapat dikategorikan kuat. Adapun persentase menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh variabel bantuan raskin (variable independent) terhadap kelangsungan hidup masyarakat kurang mampu (variable dependent) adalah sebesar 0,374 atau 37,4%. Sehingga harapan bagi peneliti selanjutnya yaitu dapat melakukan penelitian sejenis dengan menggunakan variabel atau indikator yang lain sehingga kelangsungan hidup masyarakat kurang mampu penerima bantuan raskin dapat menjadi lebih baik.
Kata kunci: bantuan, raskin, masyarakat tidak mampu, status sosial ekonomi
ABSTRACT
This study aims to determine the effect between the help of raskin on the survival of underprivileged people who reviewed the socioeconomic status of the community. This research uses descriptive quantitative method with population number of 117 Head of Family (KK) and take sample of 91 people spread in 7 Neighbourhood.
The results showed that there was a positive effect between the help of raskin on the survival of the underprivileged people with the value of simple linear regression equation of Y = 1,275 + 0,558X. The result of calculation of coefficient of determination (R2) obtained value equal to 0,612 which indicate that influence between raskin aid to survival of poor society can be categorized strong. The percentage indicates the contribution of the variable The help of Raskin (variable independent) to the survival of the underprivileged people is 0.374 or 37.4%. So hope for the next researcher that is able to conduct similar research by using other variables or indicators so that the survival of poor people recipients of Raskin help can be better.
Keywords: help, raskin, underprivileged people, socioeconomic status
1416011032 DWIYAN RAMDHANY PUTRA dwiyan.ramdhany@gmail.com2018-01-30T08:03:51Z2018-01-30T08:03:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30030This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/300302018-01-30T08:03:51ZPERUBAHAN TRADISI SAMBATAN PADA MASYARAKAT DESA TAMAN CARI KECAMATAN PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMURABSTRAK
Sambatan merupakan tradisi tolong menolong untuk menyelesaikan pekerjaan seseorang dan bersifat suka rela dalam pelaksanaannya serta tidak mempunyai sanksi yang tertera apabila tidak mengikutinya, namun jika tidak ikut dalam kegiatan sambatan dengan sengaja maka akan mendapatkan sanksi sosial yang berupa hujatan tetangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk tradisi sambatan yang ada di Desa Taman Cari serta perubahan yang terjadi pada tradisi sambatan ini dilihat dari faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan tradisi sambatan serta dampak yang ditimbulkan dari perubahan ini terhadap kehidupan sosial masyarakat.Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sambatan yang ada di Desa Taman Cari ini adalah sambatan membangun rumah, sambatan dalam pertanian, sambatan dalam acara hajatan dan sambatan dalam menggali sumur.Adapun faktor yang mempengaruhi perubahan tradisi sambatan yaitu faktor internal yang berupa motif dan sikap seseorang atau masyarakat merupakan faktor penyebab terjadinya perubahan tradisi sambatan ini.Faktor eksternal modernisasi yaitu munculnya alat-alat yang canggih serta banyaknya tenaga ahli yang dapat ditemui di pedesaan.Adapun dampak positif yang ditimbulkan dari perubahan ini adalah membuka peluang pekerjaan bagi para ahli dan hasil yang didapat lebih baik.Selain itu perubahan tradisi sambatan ini juga menimbulkan dampak negatif yaitu lunturnya rasa solidaritas antar masyarakat.
Kata kunci: Perubahan Tradisi, Sambatan
1016011031 ARDI PROTOMO Mardiprotomo031@gmail.com2018-01-26T07:27:22Z2018-01-26T07:27:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29943This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/299432018-01-26T07:27:22ZPENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN RELIGIUSITAS
TERHADAP STIGMA PEREMPUAN BERTATOPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tingkat pendidikan dan
religiusitas terhadap stigma perempuan bertato pada masyarakat di Jalan Kemang
Raya I, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan Rt 11/05, Jakarta
Selatan. Serta mengkaji perbedaan yang signifikan dari tingkat pendidikan dan
religiusitas terhadap stigma perempuan bertato. Tipe penelitan yang digunakan
adalah deskriptif kuantitatif dengan penarikan sampel menggunakan sampel acak
(random sampling). Teknik pengumpulan data dengan cara menyebar kuesioner
kepada 78 responden, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
adalah tabel silang dan Chi square. Hasil tabel silang menyatakan bahwa tingkat
pendidikan mempengaruhi stigma perempuan bertato sedangkan religiusitas tidak
mempengaruhi stigma perempuan bertato. Sedangkan dari hasil uji Chi-square
dengan nilai Chi-square tabel menggunakan df 2 yakni 5,991. Dapat diketahui
bahwa bagian uji pearson Chi-square pada tingkat pendidikan sebesar 14,701 jadi
nilai Chi-square hitung pada tingkat pendidikan yaitu 14,701 ˃ 5,991 dan
religiusitas sebesar 2,674 jadi nilai Chi-square hitung pada religiusitas 2,674 ˂
5,991. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap
stigma perempuan bertato dan religiusitas tidak berpengaruh terhadap stigma
perempuan bertato. Dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara
tingkat pendidikan dan religiusitas terhadap stigma perempuan bertato.
Kata Kunci: wanita, tato, tingkat pendidikan, religiusitas
abstract
The purpose of this research is to know the influence Education level and
religiosity to stigma of woman to be tattooed at people in Kemang Raya I street,
Bangka urban village, sub-district Mampang Prapatan, South Jakarta. And also to
know the significant different of education level and religiosity to stigma of
woman to be tattooed. The type of this research was descriptive quantitative and
to collect the sample was applied random sampling. The data collection
techniques in this research was applied by distributing quesionaires to 78
respondents, interviews, and documentation. Analysis of data used cross tables
and Chi-square. The result of the cross tables show that education level influence
stigma of woman to be tattooed,in the other side, religiosity have no influence of
woman to be tattooed. The result of Chi-square test with Chi-square value tables
used df 2 is 5.991. It show that the pearson chi-square test of education level was
14.701, so the value of Chi-square count of education level was 14.701 > 5.991
and religiosity was 2.674. So, the value of Chi-square count of religiosity 2.674 <
5.991. This result show that education level have influence to stigma of woman to
be tattooed, and religiosity have no influence tostigma of woman to be tattooed.
The result show that have significant difference between education level and
religiosity to stigma of woman to be tattooed.
Keywords: Woman, Tattoos, Education Level, Religiosity 1316011033 FITRI MIFDAH LIYANImifdahliyanifitri@gmail.com2018-01-25T08:46:37Z2018-01-25T08:46:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29934This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/299342018-01-25T08:46:37ZPENGARUH ORGANISASI KEPEMUDAAN HMI TERHADAP
PARTISIPASI POLITIK ANGGOTA HMI BANDAR LAMPUNG
(Studi pada Anggota HMI di Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara Organisasi
Kepemudaan HMI terhadap Partisipasi Politik anggota HMI diBandar Lampung.
Sampel pada penelitian ini menggunakan metode statifikasi sampling. Teknik
analisis data statistik dengan menggunakan regresi linier sederhana (SPSS). Hasil
pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdapat pengaruh antara organisasi
kepemudaan HMI terhadap partisipasi politik anggota HMI diBandar Lampung
dengan menggunakan pengujian hipotesis sebesar 0,457. Dapat dilihat dari
pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi bahwa angka sebesar 0,457
dikategorikan sedang. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa tingkat pengaruh organisasi kepemduaan HMI terhadap partisipasi politik
anggota HMI di Bandar Lampung masuk dalam kategori sedang.
Kata Kunci : Organisasi Kepemudaan , Partisipasi Politik.
abstract
The study aims to determine the influence of youth organizations HMI to politicial
participation of members of the HMI in Bandar Lampung. The sample in this
study uses the method of statifikasi sampling. The analysis of statistical data by
using regression linear simple (SPSS). The testing of hypotheses in this study
there is influence between youth organization HMI to political participation of
members of the HMI in Bandar Lampung by using the testing of hypotheses of
0,457. It can be seen from the intrepretasi cefficient of the correlation that the
numbers of 0,457 into the category. The testing of hypotheses in this study shows
that the level of the influence of youth organizations HMI to political participation
of members of the HMI in Bandar Lampung in the category.
Key words : Youth Organizations , Participation in politics. 1316011021 DANDUNG ARIFRIDHOdandungarifridho2@gmail.com2018-01-22T06:34:14Z2018-01-22T06:34:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29845This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/298452018-01-22T06:34:14ZDAMPAK KEBERADAAN PASAR MODERN
TERHADAP KONDISI PASAR TRADISIONAL BANDAR JAYA
DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH
Pesatnya pembangunan pasar modern dirasakan oleh banyak pihak berdampak terhadap keberadaan pasar tradisional. Disatu sisi, pasar modern dikelola secara profesional dengan fasilitas yang serba lengkap; disisi lain, pasar tradisional masih berkutat dengan permasalahan klasik seputar pengelolaan yang kurang profesional dan ketidaknyamanan berbelanja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai dampak keberadaan pasar modern terhadap kondisi pasar tradisional Bandar Jaya. Penelitian ini menggunakan metode penitian kuantitatif dengan tipe eksplanatif. Penelitian dilakukan di pasar tradisional Bandar Jaya di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi pada pasar tradisional Bandar Jaya berjumlah 2.159 penjual, penarikan sampel menggunakan rumus Slovin dengan Batas toleransi kesalahan 5% diperoleh sampel 338 responden. Peneliti menggunakan Rank Spearman untuk menguji hubungan antar variabel X (Keberadaan pasar moder) dan Variabel Y (Kondisi pasar tradisional). Hasil uji hubungan menunjukan bahwa dampak keberadaan pasar modern terhadap kondisi pasar tradisional sebesar 0,406 yang berkategori sedang dengan taraf sig. (2 tiled) sebesar 0,000.
Kata kunci: hubungan antar variabel, pasar modern, pasar tradisional
1416011079 Putri Windarni putriwindarni@ymail.com2018-01-18T02:53:18Z2018-01-18T02:53:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29814This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/298142018-01-18T02:53:18ZHubungan antara Etnisitas dan Religiusitas dengan
Penggunaan Neptu Dalam Terjadinya PernikahanPenelitian ini ditujukan untuk melihat hubungan antara etnisitas dan
religiusitas dengan penggunaan Neptu dalam terjadinya pernikahan,
variabel etinisitas dijelaskan dengan beberapa kelompok suku yang ada di
kelurahan tersebut, sedangkan religiusitas dijelaskan dengan kadar
keimanan dari masing–masing responden. Pada penelitian ini jumlah
responden yang digunakan sebagai sampel sebanyak 97 orang yang
diharapkan dapat mewakili dari seluruh populasi, dengan tingkat
partisipasi etnisitas terhadap penggunaan Neptu sebesar 70,4%, dan tingkat
partisipasi religiusitas terhadap penggunaan Neptu sebesar 68,3%.
Penelitian ini menggunakan metode kuisioner dan wawancara
secara mendalam dalam mengumpulkan data, setelah mendapatkan
informasi mengenai variabel yang dibutuhkan maka dilakukan pengujian.
Dari hasil pengujian ada beberapa variabel yang memiliki korelasi
yang signifikan dengan variabel penggunaan Neptu, yaitu: Variabel
Etnisitas dengan Variabel suku, yaitu terhadap Variabel Pemahaman Tradisi
Neptu dan Variabel Manfaat Tradisi Neptu, Variabel Religiusitas dengan
Variabel Agama, yaitu alasan menggunakan Tradisi Neptu.
Adapun hasil dari perhitungan hubungan antara etnisitas dengan
penggunaan Neptu dalam terjadinya pernikahan adalah sebesar 0,000, yang
berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara etnisitas dengan
penggunaan Neptu dalam terjadinya pernikahan. Sedangkan untuk uji
korelasi antara religiusitas dengan penggunaan Neptu dalam terjadinya
pernikahan diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas
dengan penggunaan Neptu dalam terjadinya pernikahan.
Kata Kunci : Etnisitas, Religiusitas, Penggunaan Neptu, Pernikahan.
abstract
The aim of this research is to look at the relationship between
ethnicity and religiosity with the use of Neptuin marriage, the variables of
ethnicity are explained by several ethnic groups in the village, while
religiosity is explained by the level of faith of each respondent. In this study
the number of respondents used as a sample of 97 people is expected to be
representative of the entire population, with the participation rate of
ethnicity about the use of Neptuof 70.4%, and the level of participation of
religiosity to the use of Neptu of 68.3%.
This study used questionnaire method and in-depth interviews in
collecting data, after getting information about the required variables then
tested. From the test results there are several variables that have a significant
correlation with variable use of Neptu, namely: Ethnicity Variables with
Tribe Variables, namely Variables of Understanding Neptu Tradition and
Variables of BenefitsNeptu Tradition, Religiusitas Variables with Variables
of Religion, namely the reason to use Neptu Tradition.
The results of the calculation of the relationship between ethnicity
and the use of Neptu in the occurrence of marriage is 0.000, which means
that there is a significant relationship between ethnicity with the use of
Neptu in the occurrence of marriage. As for the correlation test between
religiosity with the use of Neptu in the occurrence of marriage obtained
results of significance of 0.000. So it can be concluded that there is a
significant relationship between religiosity with the use of Neptu in the
occurrence of marriage.
Keywords: Ethnicity, Religiosity, Use of Neptu, Marriage. 1316011006 ANJAS DWI SETIOKOtioko100@gmail.com