Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:49:10ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2023-12-29T03:18:48Z2023-12-29T03:18:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77979This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/779792023-12-29T03:18:48ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BETON READY MIX Batching Plant merupakan tempat pengolahan beton ready mix. Beton yang dihasilkan digunakan dalam pembangunan jalan. Melihat dahulu sering terjadi penurunan mutu rencana dan perbedaan mutu antara laboratorium dan lapangan akhirnya melatarbelakangi penelitian. Sehingga tujuan penelitian ialah menganalisis faktor penyebab penurunan mutu. Tujuannya menganalisis terpenuhinya standarisasi SNI material pencampur beton, pengaruh waktu tempuh beton hingga penuangan di lapangan, pengaruh perlakuan sampel laboratorium dan lapangan, pengaruh komposisi beton. Langkah yang digunakan ialah melakukan pengujian material, mengawasi hasil pengolahan Batching Plant berupa uji slump dan suhu campuran di laboratorium hingga waktu tuang, mencatat waktu perjalanan dan tuang Truck Mixer di lapangan, pembuatan sampel lapangan dan laboratorium setiap produksi, pembuatan sampel khusus dengan komposisi berbeda. Pengujian kuat tekan beton mutu fc’ 10 MPa dan kuat tarik lentur beton mutu Fs’ 4,5 MPa usia 7 dan 28 hari. Kemudian analisis menggunakan Statistical Quality Control (SQC). Hasil yang didapat kuat tekan dan kuat tarik lentur beton baik sampel laboratorium dan lapangan cenderung tidak konstan bahkan berada dibawah nilai batas kendali bawah (LCL). Berdasar hasil uji penyebab penurunan mutu ialah material pencampur pasir dengan kadar lumpur lebih dari 5 %. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan dosis Admixture , dimana sampel produksi menggunakan admixture Naptha E-121 0,9 %dan Naptha RD-31 0,2 % untuk sampel balok dan Naptha E-121 0,3 % serta Naptha RD-31 0,2% untuk silnder. Sedangkan penggunaan pada sampel khusus Naptha E-121 1,2 % dan Naptha RD31 0,2 %untuk sampel balok, Naptha E-121 0,6 % dan Naptha RD-31 0,2 %untuk sampel silinder .
Kata Kunci :Beton, Batching Plant, Statistical Quality Control (SQC),Admixture ANDARA PRATAMI SURI YOLA20250110072023-12-27T01:33:43Z2023-12-27T01:33:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77917This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/779172023-12-27T01:33:43ZPENGARUH AIR LAUT TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON DAN
SIFAT FISIK BETONABSTRACT
Concrete is one of the most commonly used building materials in infrastructure,
including buildings in marine environments. This research aims to provide an
overview of the influence of sea water on the mechanical properties of concrete and
the physical properties of concrete. The research was carried out experimentally
using the mix design method SNI 03 – 2834 – 2000. The mechanical properties
tested were compressive strength, split tensile strength and the physical properties
tested were concrete permeability. Three methods are used to determine the
permeability of concrete, namely the DIN EN12390-8:2009-07 standard method,
the natural method and the Gound Penetrating Radar (GPR). The total number of
test objects was 42 samples, each test used 3 samples. The concrete is given a
protected treatment and submerged in sea water. The results of research on the
compressive strength of protected concrete aged 28, 56 and 90 days were
respectively 22, 56 MPa, 24.35 MPa and 25.84 MPa, while submerged in sea water
were respectively 22.27 MPa, 17.67 MPa and 16.10 MPa. Tests for split tensile
strength of protected concrete at 28, 56 and 90 days were respectively 6.80 MPa,
7.22 MPa and 8.05 MPa, for concrete submerged in sea water respectively 8.89
MPa, 7.65 MPa and 7.23 MPa. The results of concrete permeability testing using
the DIN EN12390-8:2009-07 standard method showed a permeability of 26.57 mm.
This shows the concrete is watertight for strong aggressive environments. The
permeability of concrete using the natural method at 28, 56 and 90 days was 27.7
mm, 35.0 mm and 40.7 mm, respectively. GPR results show that concrete submerged
in sea water produces increasingly weakened amplitude values. This indicates that
sea water penetration is increasing and the concrete is experiencing strength
degradation. Sea water can reduce the compressive strength of concrete based on
the soaking time.
Keywords: compressive strength, concrete, permeability, seawater, tensile strength,
,
ABSTRAK
Beton adalah salah satu bahan bangunan yang paling umum digunakan dalam
infrastruktur termasuk bangunan yang ada dalam lingkungan laut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh air laut terhadap sifat
mekanik beton dan sifat fisik beton. Penelitian dilakukan secara eksperimental
dengan metode mix design SNI 03 – 2834 – 2000. Sifat mekanik yang diuji adalah
kuat tekan, kuat tarik belah dan sifat fisik yang diuji adalah permeabilitas beton.
Digunakan 3 metode untuk mengetahui permeabilitas beton yaitu metode standar
DIN EN12390-8:2009-07, metode alami dan metode Gound Penetrating Radar
(GPR). Jumlah semua benda uji sebanyak 42 sampel, setiap pengujian
menggunakan 3 sampel. Beton diberikan perlakuan terlindung dan terendam air
laut. Hasil penelitian kuat tekan beton terlindung umur 28, 56 dan 90 hari berturut
– turut sebesar 22, 56 MPa, 24,35 MPa dan 25,84 MPa, sedangkan terendam air
laut berturut -turut sebesar 22,27 MPa, 17,67 MPa dan 16,10 MPa. Pengujian kuat
tarik belah beton terlindung pada umur 28, 56 dan 90 hari berturut – turut sebesar
6,80 MPa, 7,22 MPa dan 8,05 MPa, untuk beton terendam air laut berturut – turut
sebesar 8,89 MPa, 7,65 MPa dan 7,23 MPa. Hasil pengujian permeabilitas beton
metode standar DIN EN12390-8:2009-07 diperoleh permeabilitas sebesar 26,57
mm. Hal ini menunjukkan beton kedap air untuk lingkungan agresif kuat.
Permeabilitas beton menggunakan metode alami pada umur 28, 56 dan 90 hari
berturut – turut sebesar 27,7 mm, 35,0 mm dan 40,7 mm. Hasil GPR menunjukkan
beton terendam air laut menghasilkan nilai amplitudo yang semakin melemah. Hal
ini mengindikasikan penetrasi air laut yang semakin besar dan beton mengalami
degedrasi kekuatan. Air laut dapat menurunkan kuat tekan beton berdasarkan lama
perendaman.
Kata kunci : air laut, beton, kuat tarik belah, kuat tekan, permeabilitas
IRAWAN DONI19150110102023-12-22T01:18:20Z2023-12-22T01:18:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77851This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/778512023-12-22T01:18:20ZKAJIAN PENERAPAN KERJA SAMA PEMANFAATAN (KSP) INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI UDARA PADA BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN ASETDalam optimalisasi pengelolaan infrastruktur transportasi udara di Indonesia, Pemerintah melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) berupa Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) pada UPBU Bandara Radin Inten II Lampung. Kerjasama ini bertujuan meningkatkan pelayanan Bandara Radin Inten II dalam mendukung tumbuhnya sektor perekonomian, industri, dan pariwisata di Lampung, serta menghemat APBN.
Penelitian ini bertujuan mengetahui mekanisme penerapan kebijakan Pemerintah atas KSP pengelolaan Bandara Radin Inten II dan manajemen pengelolaan aset atas KSP ditinjau dari aspek manajemen investasi aset. Desain pada penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif berupa kajian literatur atas administrasi dan mekanisme penerapan kebijakan Pemerintah atas KSP, dan kuantitatif berupa kajian manajemen investasi aset/tekno ekonomi dilihat dari indikator kelayakan yaitu NPV, BCR, IRR, dan PP.
Dari hasil penelitian diketahui bentuk kerjasama pengelolaan Bandara Radin Inten II berupa Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) selama 30 tahun. Dari KSP ini Pemerintah mendapatkan penerimaan negara berupa kontribusi tetap per tahun selama masa KSP dan pembagian keuntungan dari hasil pendapatan. Hasil analisis kelayakan indikator keuangan atas kerjasama menghasilkan NPV positif sebesar 177,8 miliar rupiah, BCR sebesar 1,284 (≥1), dan IRR sebesar 14,97% (di atas discount rate 10,97%), serta PP selama 15 tahun.
Kata kunci : Bandara Radin Inten II, kerja sama pemanfaatan (KSP), pengelolaan aset.
abstract
In optimizing the management of air transportation infrastructure in Indonesia, Indonesian Government entered into a partnership agreement with PT Angkasa Pura II (Persero) in the form of utilization partnership of state-owned assets at UPBU Radin Inten II Airport in Lampung. This partnership aims to improve Radin Inten II Airport services in supporting the growth of the economic, industrial and tourism sectors in Lampung, and also provident the State Budget.
This research aims to determine the mechanism for implementing government policy on utilization partnership management of Radin Inten II Airport and asset management on utilization partnership which reviewed from the aspect of asset investment management. The design of this research is descriptive research using qualitative and quantitative techniques. Qualitative in the form of a literature review of administration and mechanisms for implementing Government policy on utilization partnership, and quantitative in the form of a study of asset/techno-economic investment management observe from feasibility indicators, that is NPV, BCR, IRR and PP.
From the research results, it is known that the form of partnership in managing Radin Inten II Airport is in the form of utilization partnership for 30 years. From this utilization partnership, government receives state revenue in the form of a fixed contribution and profit sharing from the income annually during the utilization partnership period. The results of the feasibility analysis of financial indicators for the partnership generate a positive NPV of 177.8 billion rupiah, BCR of 1.284 (≥1), and IRR of 14.97% (above the discount rate of 10.97%), as well as PP for 15 years.
Keywords : Radin Inten II Airport, utilization partnership, asset management.Fithri Dadang Noor 21250110152023-12-21T06:42:46Z2023-12-21T06:42:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77827This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/778272023-12-21T06:42:46ZPELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UMUM (GKU) 2 ITERASecara garis besar pekerjaan proyek konstruksi terbagi atas empat kelompok
besar, yaitu: pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur,
danpekerjaan MEP (Mechanical, Electrical dan Plumbing). Masing-masing
pekerjaan tersebut masih terbagi lagi atas sub-sub pekerjaan yang lebih rinci lagi.
Pekerjaan arsitektur (finishing), terbagi atas: pekerjaan dinding, pekerjaan kusen
pintu dan jendela, pekerjaan lantai, pekerjaan plafon, dan pekerjaan fasad bangunan.
Penulis mengikuti kerja praktik di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
konstruksi yaitu KSO ADHI-ABIPRAYA dalam Proyek Pembangunan Gedung
Kuliah Umum (2) INSTITUT TEKNOLOGI SUMATRA (ITERA). Tujuan dari kerja
praktik ini adalah untuk memenuhi syarat akademik, menambah ilmu pekerjaan
arsitektur (finishing), dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan.
Selain itu juga melatih diri untuk lebih disiplin, memperoleh pengalaman, dan
keterampilan teknis dalam operasional kerja.
Pembangunan Gedung Kuliah Umum (2) INSTITUT TEKNOLOGI SUMATRA
(ITERA) ini merupakan bangunan bertingkat dan sedang melaksanakan proyek
konstruksi pekerjaan arsitektur (finishing). Sementara penulis mengambil
konsentrasi pekerjaan arsitektur (finishing) yaitu pekerjaan dinding, pekerjaan kusen
pintu dan jendela, pekerjaan plafon, pekerjaan lantai, dan pekerjaan fasad bangunan,
sehingga proses pengamatan saat Kerja Praktik (KP) ini telah berjalan sesuai dengan
pembangunan tersebut. Untuk hasil pengamatan pekerjaan arsitektur (finishing)
terhadap bangunan ini cukup baik, sebagian besar berjalan sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Kata kunci: Pekerjaan arsitektur (finishing), Proyek konstruksi, bangunan bertingkat.Prasojo Mohammad Tegar20050810592023-12-21T06:16:51Z2023-12-21T06:16:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77809This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/778092023-12-21T06:16:51Z
PERANCANGAN WELLNESS CENTER DENGAN PENDEKATAN
SALUTOGENIC ARCHITECTURE DI KABUPATEN BOGORIbu kota Indonesia yaitu Jakarta memiliki tingkat stress yang tinggi dengan berada di urutan kesembilan sebagai kota dengan tingkat stress tertinggi di dunia. Permasalahan tersebut memicu banyak permasalahan urban yang baru seperti masalah kesehatan psikologis masyarakat perkotaan yaitu depresi atau stress. Berdasarkan hasil tersebut salah satu penerapan yang dapat mengurangi bahkan megontrol stress yaitu dengan mewujudkan bangunan Wellness Center yang merupakan pusat penyembuhan atau pemulihan gejala stress dan gangguan kecemasan yang dapat digunakan sebagai tempat pelarian dari berbagai masalah di perkotaan dengan pendekatan Salutogenic Architecture yang berfokus pada bagaimana desain ruang dapat mendorong kesehatan mental dan kesejahteraan orang di dalamnya. Metode pada penelitian ini menggunakan metode analisis. Metode analisis dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya terkait perancangan Wellness Center. Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan Wellness Center dengan pendekatan Salutogenic Architecture dapat disimpulkan bahwa perancangan yang berlokasi di Kabupaten Bogor ini bertujuan untuk menciptakan pusat kesehatan yang berfokus ke jiwa, raga, dan pikiran, agar dapat terhindar dari stress, sehingga dapat mencegah gangguan jiwa dan mental, mengurangi efek negatif dari stressnya perkotaaan, meningkatkan produktivitas dan menjaga kesehatan.
Fitriyah Sarah19550120042023-12-21T04:57:33Z2023-12-21T04:57:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77787This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777872023-12-21T04:57:33ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS BASAH PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BEDAH TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOLOEK.Kegiatan kerja praktek merupakan kebutuhan bagi mahasiswa untuk menggali lebih banyak informasi. Kerja praktek pada Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Bedah Terpadu RSUD Abdul Moeloek ini dapat membantu mahasiswa membekali diri dengan pengetahuan yang bersifat praktek. Dan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang pekerjaan pada bangunan rumah sakit. Pekerjaan utilitas basah menjadi salah satu tahap pada proses pembangunan Gedung Bedah Terpadu untuk meningkatkan fungsi dari bangunan tersebut. Pengamatan pekerjaan utilitas basah ini meliputi pekerjaan air bersih , air bekas, air kotor , pembuangan air hujan ,dan system penanggulangan kebakaran. Pengamatan inibertujuan untuk memenuhi syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmu pada pekerjaan utilitas basah pada bangunan rumah sakit, dan menujukkan perbedaan tentang teori dengan kondisi pekerjaan dilapangan. Juga memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis pada pelaksanaan pekerjaan lapangan, melatih kedisiplinan, professional, dan dapat memaharni tentang cara mengelola pelaksanaan proyek pembangunan dilapangan. Pekerjaan utilitas basah pada pada Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Bedah Terpadu RSUD Abdul Moeloek ini sudah cukup baik dan sudah mengikuti standar dan syarat- syarat teknis dan peraturan yang berlaku.
Kata kunci : Utilitas basah (Instalasi air bersih, instalasi air bekas dan kotor, instalasi air hujan, Dan system penanggulanagn kebakaran).
CHANA FEDRO20050810472023-12-21T04:25:15Z2023-12-21T04:25:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77791This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777912023-12-21T04:25:15ZKONSEP NATURAL ENVIRONMENT SETTINGS PADA SPORT AND RECREATION CENTRE DI BANDARLAMPUNGPeningkatan teknologi guna membantu manusia mampu meminimalisir aktivitas sehari-harinya. Hal tersebut memicu munculnya beragam penyakit yang menimpa manusia. Data penelitian WHO (2019) juga menunjukkan bahwa gaya hidup tersebut mengakibatkan berbagai penyakit sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan tertinggi keempat secara global sebanyak 6%. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam beraktivitas fisik dengan olahraga rekreasi guna meminimalisir angka kematian. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif yang memaparkan atau menggambarkan fenomena terkait objek berupa fakta berdasarkan referensi dan studi preseden terkait. Penelitian ini diterapkan di Tanjung Karang Barat, Bandarlampung dengan menerapkan bangunan sport and recreation centre yang dapat mengurangi tingkat kematian. Sport and recreation centre merupakan pusat beraktivitas fisik dan rekreasi yang mampu memberikan daya tarik baru bagi masyarakat untuk berolahraga dan mengurangi kejenuhan dalam intensitas kegiatan yang padat. Selain itu, untuk mendukung tujuan tersebut diperlukannya penerapan dengan tujuan yang sama. Natural environment memiliki tujuan yang sama seperti berolahraga, yaitu meningkatkan kesehatan manusia. Oleh karena itu, natural environment settings menjadi solusi yang dapat diterapkan pada sport and recreation centre.MARISA AFLAHA19150120092023-12-21T02:19:18Z2023-12-21T02:19:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77778This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777782023-12-21T02:19:18ZKERJA PRAKTIK PADA STRUKTUR BAWAH PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATARIUM TEKNIK 4 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATRAStuktur bawah bangunan sangat berguna pada suatu bangunan agar bangunan dapat berfungsi secara optimal. Pekerjaan Struktur Bawah menjadi salah satu tahap pada proses pembangunan untuk meningkatkan fungsi dari bangunan tersebut. pengamatan pekerjaan Struktur Bawah, Bored Pile, Pile Cap dan Tie Beam pada pelaksanaan kerja praktik di proyek pembangunan Gedung Laboratorium Teknik (GLT) 4 Institut Teknologi Sumatera telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk memenuhi syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmu khususnya pada pelaksanaan instalasi listrik arus kuat, instalasi listrik arus lemah, dan instalasi pekerjaan penangkal petir, dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama diperkuliahan dengan kondisi sebenarnya di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam oprasional kerja yang melatih professional dan disiplin diri, dan dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan. Struktur Bawah merupakan rangkuman dari berbagai aspek yang terkait dengan elemen-elemen dasar dan fondasi suatu bangunan. Struktur bawah merupakan bagian integral dari desain konstruksi yang bertanggung jawab untuk mendukung dan mendistribusikan beban bangunan secara efektif ke tanah. Abstrak ini menyajikan gambaran umum tentang berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan struktur bawah bangunan.
Kata kunci : Struktur Bawah (Bored pile, Pile Cap, dan Tie Beam)IKHSAN MUHAMMAD RAVIANSAH 20050810562023-12-21T01:15:18Z2023-12-21T01:15:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77760This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777602023-12-21T01:15:18ZPEKERJAAN SISTEM UTILITAS KERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN
APARTEMENT THE PARC SOUTH CITYBangunan khususnya jenis bangunan gedung bertingkat seperti apartement diperlukan tahap perencanaan dan perancangan. Sistem utilitas suatu bangunan merupakan rangkaian item pelengkap yang harus direncanakan sejak awal sebelum apartement beroperasi. Keberhasilan sebuah bangunan dalam memenuhi atau mengakomodasi kebutuhan pemakainya. Komoditas atau utilitas berhubungan dengan kenyamanan yang diberikan oleh sebuah bangunan terhadap pemakainya. Utilitas banyak mempelajari efektivitas pembagian ruang, akses, detail properti dan hal lainnya yang menunjang fungsi sebuah bangunan. Pada penelitian ini difokuskan pada beberapa jenis utilitas, yaitu instalasi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja bangunan pada bangunan umum gedung bertingkat (apartement). System utilitas yang terdapat di bangunan Apartement The Parc South City ini sudah sesuai standar yang ditentukan oleh SNI. System jaringan listrik yang di gunakan sudah sangat lengkap dengan system pembagian daya pada area-area dan alat-alat yang terdapat pada bangunan dengan alat-alat yang canggih dan modern. PRAYOGA RAHUL ANJAS19050810022023-12-21T01:07:37Z2023-12-21T01:07:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77756This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777562023-12-21T01:07:37ZPERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI TIPE A DI LAMPUNGRumah Sakit Khusus Ortopedi dan Traumatologi rumah sakit khusus yang
menangangi masalah atau penyakit yang berhubungan dengan tulang, otot dan
sendi. Banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui ataupun abai akan kesehatan
tulang, otot, dan sendi. Aktivitas yang tidak proposional, cidera saat berolahraga,
gaya hidup yang tidak sehat dan luka ringan ataupun berat akibat kecelakaan juga
dapat mengalami gangguan fungsi tulang, otot, dan sendi yang dapat menanggu
aktivitas sehari-hari bahkan mengancam nyawa penderitanya. Penanganan khusus
yang diberikan pada pasien ortopedi dan traumatologi membutuhkan fasilitas yang
mumpuni dan mendukung berjalannya proses pengobatan. Hingga saat ini di
Provinsi Lampung belum mempunyai rumah sakit dengan fasilitas dan perlatan
yang memadai untuk menangani seluruh proses pengobatan medis dan non medis
pasien ortopedi dan traumtaologi. Sebagian pasien harus menunggu untuk
mendapatkan tindakan pengobatan karna terbatasnya fasilitas dan jumlah dokter
yang menangani, sehingga banyak pasien dengan keadaan buruk harus dirujuk dan
menjalani pengobatan ke rumah sakit khusus ortopedi dan traumatologi yang ada
di pulau jawa yang lebih memadai. Hal ini disebabkan oleh terbatasanya fasilitas,
peralatan untuk pengobatan dan juga tenaga medis. Maka sangat diperlukannya
Rumah sakit Khusus Ortopedi dan Traumatologi Tipe A di provinsi lampung
dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang mumpuni sehingga pasien dari lampung
ataupun pulau sumatera tidak perlu berobat ke pulau jawa. FAUZI DWI18150120312023-12-20T06:47:46Z2023-12-20T06:47:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77737This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777372023-12-20T06:47:46ZPUSAT KESEHATAN MENTAL DENGAN HEALING ENVIRONMENT DI BANDAR LAMPUNGIsu mengenai masalah kesehatan mental semakin meningkat setiap harinya
terlebih sejak terjadinya pandemic COVID-19, selain itu penyebab tingginya
masalah kesehatan mental juga dipicu dari kurang adanya keterbukaan masyarakat
mengenai hal itu, serta minimnya edukasi dan pengetahuan yang dimiliki
masyarakat akan hal tersebut. Ini menjadikan Pusat Kesehatan Mental sebagai
sarana pelayanan pemulihan dan peningkatan kesehatan mental pasien agar kualitas
hidupnya dan kemandirian pasien dapat meningkat. Healing Environment
mambantu mencapai tujuan Pusat Kesehatan Mental, karena dikutip dari jurnal
senTHong (2019) menurut Nugroho (2019) terdapat beberapa karakteristik prinsip
Healing Environment yang harus dipenuhi agar menghasilkan rancangan desain
yang nyaman, serta memperhatikan kebutuhan ruang pasien.
Metode penelitian yang digunakan adalah skoring objek penelitian dalam
bentuk studi preseden berdasarkan variable karakteritik prinsip Healing
Environment yang ada. Hasil penelitian ini mendapatkan penerapan skala prioritas
karakteristik prinsip Healing Environment pada bangunan Pusat Kesehatan Mental,
pertama, meciptakan kondisi udara yang baik dengan bukaan dan vegetasi. Kedua,
menggnakan material kaca dan terdapat skylight untuk ases masuk pencahayaan
alami. Ketiga, menggunakan warna yang sesuai kebutuhan dan fungsi ruang.
Keempat, menciptakan view yang baik untuk positive distraction. Kelima,
menciptakan Noise Control dengan mengadakan program-program tertentu. Dan
rekomendasi penelitian ini adalah memperbanyak studi preseden serta melakukan
observasi langsung ke bangunan terkait sehingga dapat mengetahui secara langsung
bagaimana desain ruang yang baik pada bangunan Pusat Kesehatan Mental.Wasi Nur Syafira18150120222023-12-20T03:42:33Z2023-12-20T03:42:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77716This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777162023-12-20T03:42:33ZPELAKSANAAN PENGERJAAN STRUKTUR ATAP PADA GEDUNG KULIAH BERSAMA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG Pengamatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahunan yang sudah didapat di bangku perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang akan dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa serta memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang ada di lapangan melalui pendekatan teoritis, dapat menambah relasi serta wawasan yang ada di lapangan baik secara personal maupun kelompok. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan struktur atas. Secara garis besar pekerjaan struktur atas pada proyek pembangunan Gedung Kuliah Bersama Politeknik Negeri Lampung sudah cukup baik. Kata kunci: struktur atas (baja IWF, baja Honey Comb) PRATIWI H INDRI 2005081061 2023-12-20T03:14:44Z2023-12-20T03:14:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77710This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/777102023-12-20T03:14:44ZPELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PADA PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK 5.3 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERAPengamatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahunan yang sudah didapat di bangku perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang akan dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa serta memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang ada di lapangan melalui pendekatan teoritis, dapat menambah relasi serta wawasan yang ada di lapangan baik secara personal maupun kelompok. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan Finishing. Secara garis besar pekerjaan finishing pada proyek pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 5.3 Institut Teknologi Sumatera sudah cukup baik.
Kata kunci: finishing (Dinding, Plafond, Lantai, Kusen,Facade )
ARISANDI ANNISA INDRI 20050810182023-12-19T07:57:01Z2023-12-19T07:57:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77677This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776772023-12-19T07:57:01ZPELAKSANAAN UTILITAS BASAH PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT LATIHAN TAHAP II
PASCASARJANA UIN RADEN INTAN BANDAR
LAMPUNGPengamatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahunan yang sudah didapat
di bangku perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang akan dihadapi di lapangan,
memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan
membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang
sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat
mengetahuibagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan
mampu menganalisa serta memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang
ada di lapanganmelalui pendekatan teoritis, dapat menambah relasi serta wawasan yang
ada di lapangan baik secara personal maupun kelompok. Pekerjaan yang diamati
mencakup pekerjaan utilisat basah Secara garis besar pekerjaan utilitas basah ini
mencakup pekerjaan plambing pada proyek pembangunan Gedung Pusat
Latihaan Tahap II Pascasarjana UINRaden Intan Bandar LampungARRAUDHOOH MADINA TIANS MULYATI 20050810542023-12-19T07:40:51Z2023-12-19T07:40:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77675This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776752023-12-19T07:40:51ZPERANCANGAN STASIUN KERETA API PELABUHAN BAKAUHENI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULARTransportasi merupakan komponen penting dalam kehidupan sehari-hari, memfasilitasi pergerakan manusia dan barang antar lokasi. Transportasi massal, sebagai bagian dari sistem transportasi, menawarkan layanan angkutan penumpang yang berdampak pada efisiensi dan lingkungan. Rencana pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera di Indonesia, termasuk jalur Bandar Lampung-Pelabuhan Bakauheni, memiliki dampak signifikan pada konektivitas nasional. Dalam konteks ini, pembangunan Stasiun Kereta Api Pelabuhan Bakauheni menjadi penting. Desain stasiun harus mencerminkan identitas wilayah Lampung dan mematuhi regulasi yang mengharuskan penggunaan ornamen khas Lampung. Oleh karena itu, pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular digunakan dalam perancangan stasiun ini. Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data mencakup observasi, dokumentasi, studi literatur, dan studi banding untuk menggali karakteristik neo-vernakular yang mendukung desain stasiun. Pendekatan ini memadukan elemen tradisional dan modern, memungkinkan integrasi antara budaya lokal dan kebutuhan transportasi modern. Perancangan Stasiun Kereta Api Pelabuhan Bakauheni adalah bagian dari upaya jangka panjang dalam pengembangan jalur kereta api Trans Sumatera, dengan tujuan memfasilitasi mobilitas masyarakat dan menciptakan identitas regional yang kuat.Hidayat Fajar18150120322023-12-19T07:38:03Z2023-12-19T07:38:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77680This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776802023-12-19T07:38:03ZPEKERJAAN STRUKTUR BAWAH BORE PILE, PILE CAP DAN SLOOF PADA PEMBANGUNAN GEDUNG NICU DAN GEDUNG PICU RSUD DEMANG SEPULAU RAYAStruktur Bawah dari suatu bangunan lazim di sebut pondasi, yang bertugas untuk memikul bangunan di atasnya. Seluruh muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada bangunan dan berat pondasi sendiri, harus di pindahkan atau di teruskan oleh pondasi ke tanah dasar dengan sebaik-baiknya.Penulis mengikuti kerja praktik pada salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi yaitu Batin Alam dalam proyek Pembangunan Gedung NICU dan Gedung PICU RSUD Demang Sepulau Raya. Banyak tujuan dari kerja praktik ini, yaitu salah satu syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmustruktur khususnya penerapan di lapangan melatih profesionalitas dan disiplin diri, dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan Pembangunan Gedung NICU dan Gedung PICU RSUD Demang Sepulau Raya ini merupakan bangunan bertingkat rendah dengan beton bertulang sebagai strukturnya. Sementara penulis mengambil konsentrasi sistem struktur bawah yaitu bore pile, pile cap, sloof sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan struktur tersebut. hasil pengamatan sistem struktur tengah terhadap Pembangunan Gedung NICU dan Gedung PICU RSUD Demang Sepulau Raya ini menurut penulis cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai
dengan syarat-syarat teknis, standar , dan peraturan yang berlaku.
Kata Kunci: Struktur Bawah (Bore pile, pile cap, sloof)Mariam Siti 20050810412023-12-19T03:21:08Z2023-12-19T03:21:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77623This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776232023-12-19T03:21:08ZREDESAIN PASAR BAMBU KUNING DI BANDAR LAMPUNG DENGAN
PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN Penurunan jumlah pasar tradisional akibat kehadiran pasar modern yang terus meningkat.
Peningkatan jumlah pasar modern disebabkan adanya fasilitas yang lengkap serta kesan
yang nyaman bagi pengguna, sedangkan fasilitas pada pasar tradisional tidak terawat dan
menimbulkan kesan yang bau, tidak tertata, dan kotor. Penerapan desain alam dalam ruang
pada pendekatan biophilic design bertujuan untuk menghasilkan suatu ruang yang dapat
berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan pengguna. Tulisan ini mendeskripsikan
perencanaan perancangan redesain pasar Bambu Kuning dengan menerapkan biophilic
design dengan 14 variabel visual connection with nature, non- visual connection with
nature, non-rhytmic sensory stimuli, thermal & airflow variability, presence of water,
dynamic & diffuse light, connection with natural systems, biomorphic forms & pattern,
material connection with nature, complexity & order, prospect, refuge, mystery, risk/ peril.
Melalui pendeskripsian, dapat diketahui nagaimana implementasi dari variabel tersebut
kedalam bentuk perancangan desain bangunan. Penerapan nature in the space in biophilic
design bertujuan menghubungkan alam dengan ruang untuk kenyamanan fasilitas
pengguna.
Kata Kunci: Redesain Pasar, biophilic design, kota Bandar Lampung Pratiwi Aditya 19550120012023-12-19T02:49:44Z2023-12-19T02:49:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77614This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776142023-12-19T02:49:44ZPELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR TENGAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK (GLT) 4 ITERAPengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahunan yang didapat selama di perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan struktur tengah yaitu struktur kolom, balok, plat. Secara garis besar pekerjaan struktur tengah pada proyek pembangunan gedung laboratorium teknik 4 Itera sudah cukup baik.
Kata kunci: struktur tengah (kolom, balok, plat lantai, pit lift)CAHYANI FADILLA ZAHRA 20050810102023-12-19T02:13:07Z2023-12-19T02:13:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77604This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776042023-12-19T02:13:07ZPERBANDINGAN KARAKTERISTIK CAMPURAN ASHPALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT TANJUNGAN DAN AGREGAT WAY KANANPada konstruksi jalan saat ini sudah banyak menggunakan campuran aspal beton yang akan menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air dan tahan lama. Ketersediaan bahan atau material di lokasi penelitian sangat berpengaruh dalam efektivitas pembuatan campuran aspal beton dan cenderung lebih murah dalam mobilisasinya. Oleh karena itu untuk mendapatkan mutu aspal beton yang sesuai untuk lapisan AC - BC dilakukan perbandingan penilitian antara agregat batu pecah.
Pada penelitian ini sendiri menggunakan agregat yang berasal dari kecamatan Tanjungan, Kabupaten Lampung Selatan dan agregat dari Way Kanan. Penelitian ini dilakukan untuk menganilisis perbandingan karakteristik campuran aspal beton pada lapisan Binder Course berdasarkan metode pengujian marshall. Analisis dilakukan dengan menambahkan agregat kasar dan agregat halus yang berasal dari Kecamatan Tanjungan dan Way kanan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa agregat Tanjungan memiliki ketahanan yang lebih baik dan rongga yang lebih sedikit dari agregat Way Kanan. Sedangkan pada hasil pengujian Marshall didapatkan hasil pada nilai stabilitas, Marshall Quontient, VMA,VFA campuran yang menggunakan agregat Tanjungan memiliki nilai yang lebih tinggi dari campuran yang menggunakan agregat Way Kanan. Sehingga agregat Tanjungan lebih baik dari agregat Way Kanan, namun keduanya sudah memenuhi spesifikasi Bina Marga sehingga tetap layak digunakan dalam campuran aspal beton.
Kata kunci: aspal beton,agregat, marshall, campuran.Riani Nurul Okta18150110882023-12-19T02:05:13Z2023-12-19T02:05:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77602This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776022023-12-19T02:05:13ZDURABILITAS CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC)
DENGAN LIMBAH PLASTIK POLIETILENA TEREFTALAT (PET) SEBAGAI
PENAMBAH BAHAN PENGIKAT ASPALKerusakan jalan sering terjadi karena berlebihnya volume kendaraan berat sehingga beban kendaraan mengakibatkan regangan dan tegangan lapisan perkerasan. Salah satu cara untuk menaikkan mutu campuran beraspal dengan menambahkan plastik PET. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh durabilitas ketahanan dan kekuatan dari campuran AC-BC dengan penambahan limbah plastik PET sebagai additive pengikat pada aspal terhadap parameter Marshall. Berdasarkan hasil penelitian, berat jenis aspal mengalami kenaikan dan nilai penetrasi semakin menurun seiring bertambahnya kadar PET karena aspal menjadi lebih keras. Daktilitas menurun karena semakin banyak kadar PET membuat aspal semakin
getas. Nilai titik lembek meningkat seiring bertambahnya kadar PET karena penambahan PET meningkatkan kandungan lilin pada aspal. Nilai IKS pada campuran PET memenuhi standar Bina Marga minimal sebesar 90%. Hal tersebut menunjukan semakin besar persentase campuran PET maka semakin besar nilai IKS. Semakin besar persentase campuran PET maka semakin besar penurunan Nilai IDP. Semakin tinggi persentase campuran PET maka kehilangan kekuatan pada Nilai IDK semakin kecil. Semakin lama waktu perendaman dan semakin banyak
campuran PET dalam campuran, maka campuran beraspal mengalami kenaikan stabilitas dan kinerja yang semakin kecil. Durabilitas terbaik ditinjau dari nilai IKS,
IDP dan IDK terjadi pada campuran aspal penetrasi 60/70 AC-BC dengan campuran PET 4%.
Kata kunci : aspal, polyethylene terephthalate, durabilitas, parameter Marshall, indeks kekuatan sisa, indeks durabilitas pertama, indeks durabilitas keduaWibisono Andryan18150110912023-12-19T01:59:57Z2023-12-19T01:59:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77601This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/776012023-12-19T01:59:57ZPELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH BORE PILE, PILE CAP DAN TIE BEAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PENGADILAN AGAMA TAIS Pondasi sebagai Struktur Bawah secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilingan jenis pondasi tergantung kepada jenis struktur atas apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat dan juga tergantung pada jenis tanahnya. Pada struktur bangunan Gedung bertingkat kita bertemu dengan Pile Cap dan Tie Beam yang merupakan bagian dari Bore Pile. Struktur ini terbuat dari beton bertulang dengan ukuran dan jumlah besi tulangan menyesuaikan hasil perhitungan. Pile Cap digunakan sebagai pondasi untuk mengikat Bore Pile yang sudah terpasang dengan struktur di atasnya yaitu Tie Beam. Penulis mengikuti kerja praktil di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi yaitu PT RAM JEJAMOU SAI dalam Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Tais. Banyak dari tujuan kerja praktik ini, seperti untuk memenuhi syarat akademik, menambah ilmu struktur, dan dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan. Selain itu, juga melatih diri untuk lebih disiplin, memperoleh pengalaman, dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap professional. Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Tais ini merupakan banguanan bertingkat dengan kondisi tanah yang relatif baik sehingga menggunakan Bore Pile sebagai pondasi nya. Sementara penulis mengambil konsentrasi sistem struktur bawah yaitu Bore Pile, Pile Cap, dan Tie Beam sehingga proses pengamatan saat Kerja Praktik (KP) ini telah berjalan sesuai dengan pembangunan tersebut.
Kata Kunci : Struktur Bawah Bore Pile, Pile Cap, dan Tie Beam AMANDA TANIA 20050810292023-12-19T01:57:38Z2023-12-19T01:57:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77597This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/775972023-12-19T01:57:38ZPENGARUH LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH
PENGIKAT ASPAL TERHADAP KEKUATAN CAMPURAN ASPHALT
CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC)Dalam penggunaannya perkerasan jalan banyak mengalami gangguan atau kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti mutu atau kualitas jalan sehingga menyebabkan umur jalan menjadi lebih singkat. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan dapat ditambahkan bahan pengikat yang berupa campuran agregat atau bahan tambah lainnya. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan modifikasi aspal dengan limbah plastik sebagai bahan tambah pengikat untuk mengetahui kekuatan pada campuran AC-BC.
Pada penelitian ini digunakan plastik jenis PET Polyethylene Terepthalate) dengan kadar 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% sebagai bahan campuran aspal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah plastik terhadap kekuatan campuran Ashpalt Concrete Binder-Course (AC-BC) dengan menggunakan metode marshall. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Universitas Lampung.
Hasil dari penelitian ini menunjukan dengan menambahkan plastik PET padacampuran AC-BC, campuran mengalami beberapa perubahan karakteristik padasetiap kadar plastik yang ditambahkan. Antara lain yaitu seiring bertambahnyakadar PET nilai stabilitas, rongga dalam campuran (VIM), rongga dalam agregat(VMA), dan marshall quontient (MQ) mengalami peningkatan sedangkan nilairongga terisi aspal (VFA) dan Kelelehan (flow) mengalami penurunan.
Kata kunci: perkerasan jalan, PET, marshall, AC-BCNovendra Muhammad Rafly18150110762023-12-19T01:47:42Z2023-12-19T01:47:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77591This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/775912023-12-19T01:47:42Z
PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI, KUSEN, PLAFOND, DAN FASAD PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG NICU & PICU RSUD DEMANG SEPULAU RAYA Pengamatan pekerjaan finishing yaitu dinding, lantai, kusen, plafond, dan
fasad pada pelaksanaan Kerja Praktik di proyek pembangunan Gedung NICU &
PICU RSUD Demang Sepulau Raya telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan
untuk (1) mengetahui secara langsung pengaplikasian teori yang telah dipelajari
selama perkuliahan sesuai dengan kondisi di lapangan; (2) mengenal secara
langsung perusahaan terkait proyek pembangunan; (3) mengetahui sistem
pengelolaan dan tata cara pelaksanaan proyek pembangunan gedung bertingkat;
(4) memahami konsep-konsep dalam pelaksanaan proyek pembangunan yang
bersifat non-akademis; dan (5) memperoleh wawasan tentang dunia kerja.
Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan finishing dinding (pemasangan
batu-bata, plesteran, dan acian), finishing lantai (pemasangan keramik), finishing
kusen (pemasangan kusen pintu dan jendela), finishing plafond, dan finishing
fasad (pemasangan ACP dan keramik).
Kata kunci: Pekerjaan Finishing Dinding, Finishing Lantai, Finishing Kusen,
Finishing Plafond, Finishing Fasad.
FIKRI FIRA KAMILAH2005081053 2023-12-19T01:19:34Z2023-12-19T01:19:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77582This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/775822023-12-19T01:19:34ZPENGERJAAN STRUKTUR TENGAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM HPT UNIVERSITAS LAMPUNG Struktur Tengah (Sub Structur) adalah struktur yang berbeda di atas permukaan tanah, seperti kolom, shear wall balok, plat lantai dan tangga yang setiap komponen memiliki fungsi berbeda – beda dalam sebuah struktur. Suatu bangunan gedung yang berlantai banyak sangat rawan terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat dan baik, struktur juga harus mengacu pada peraturan dan setandar berlaku. Penulis mengikuti kerja praktik pada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi yaitu CV. ABDI PRIMA JAYA dalam proyek pembangunan Revitalisasi Gedung HPT Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Banyak tujuan dan kerja praktik ini, yaitu salah satu syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmu Struktur khususnya penerapan di lapangan melatih dan disiplin diri, dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan. Pembangunan Gedung Laboratorium HPT Universitas Lampung ini merupakan bangunan - bangunan bertingkat rendah dengan beton bertulang sebagai strukturnya. Sementra penulis berkonsentrasi sistem struktur tengah yaitu kolom , balok, dan plat, sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan struktur tersebut. Hasil pengamatan sistem struktur tengah terhadap pembangunan Revitalisasi Gedung Laboratorium HPT Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini menurut penulis sangat baik, dan sebagian besar berjalan sesuai dengan syarat – syarat teknis, setandar, dan peraturan yang berlaku. Kata Kunci : Struktur Tengah (Kolom, Balok, Dan Plat Lantai) SAPUTRA RIKI 2005081002 2023-12-18T07:24:57Z2023-12-18T07:24:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77537This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/775372023-12-18T07:24:57ZREDESAIN ISLAMIC CENTER LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN EXTENDING TRADITIONPentingnya kebutuhan ilmu agama dan budaya harus ditanamkan kedalam jiwa setiap insan sejak dini khususnya masyarakat Kota Bandar Lampung agar di masa yang akan datang akan terwujud generasi generasi penerus bangsa yang memiliki kedalam ilmu terutama ilmu agama. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sebuah wadah/tempat yang dapat mewadahi kegiatan tersebut. Islamic Center Bandar Lampung adalah suatu konsep perancangan yang bertujuan untuk memberikan wadah fisik bagi masyarakat Kota Bandar Lampung dalam rangka meningkatkan kegiatan ke Islaman dengan pembinaan dan pengembangan manusia atas dasar ajaran agama Islam yang meliputi; ibadah, muamalah, taqwa dan dakwa.
Islamic Center dengan pendekatan Extending Tradition adalah pendekatan yang menitik beratkan pada keberlanjutan tradisi lokal yang ditimbulkan dengan mengutip secara langsung dari bentuk dan fitur masa lalu. Pendekatan ini lebih menerapkan pada lagam bentuk dan nilai bangunan terhadap arsitektur tradisionalnya, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan bentukkan bangunan yang modern. Pendekatan ini bertujuan agar masyarakat Kota Bandar Lampung selain mempelajari ilmu agama juga dapat mempelajari ilmu budaya yang ada sehingga tertanamlah pada setiap insannya rasa bangga akan budaya yang ada di daerahnya. Budaya yang di maksud adalah arsitektur hingga budaya beradab yang baik di kalangan masyarakat Bandar Lampung.
NEGARA MUHAMMAD AKBAR AJI17150120152023-12-18T01:31:06Z2023-12-18T01:31:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77491This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/774912023-12-18T01:31:06ZPERANCANGAN RUMAH SAKIT KANKER KELAS B DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI PROVINSI LAMPUNGKanker merupakan penyakit mematikan dan menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia,adapun jumlah penderita kanker di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya. Kanker sering menyebabkan kematian, karena penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya. Akibatnya, kondisi ini baru terdeteksi dan ditangani setelah mencapai stadium lanjut.Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Kanker merupakan penyakit yang tidak hanya berdampak kondisi fisik penderitanya namun juga berdampak bagi psikologis penderita kanker. Rumah sakit kanker merupakan fasilitas perawatan, rehabilitasi, serta pengobatan khusus pasien penderita kanker untuk memaksimalkan proses pengobatan dan penyembuhan penyakit kanker. Kesembuhan pasien penderita kanker tidak hanya melalui perawatan berupa Tindakan medis saja, tetapi mencakup faktor lainynya yang berperan cukup besar terhadap kondisi fisik, mental,dan psikologis penderita kanker. Adapun faktor tersebut adalah faktor lingkungan, tujuan penulis adalah mengkaji dan mempelajari masalah pada rumah sakit kanker dengan penerapan konsep Healing Environment dengan 3 aspek meliputi aspek Alam, aspek Indra, dan aspek Psikologi. Ketiga nya mempunyai hubungan yang saling berpengaruh satu sama lain dan memuat aspek-aspek penting mengenai lingkungan dan psikologis manusia terhadap proses kesembuhan.
Prasetyo Wahyu19150120342023-12-15T07:38:46Z2023-12-15T07:38:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77441This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/774412023-12-15T07:38:46ZKONSEP PERANCANGAN SMALL OFFICE/HOME OFFICE (SOHO) DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI BSD TANGERANGKebutuhan akan hunian yang layak, berkelanjutan, sehat, serta mampu mengakomodasi teknologi dan informasi saat ini menjadi salah satu tujuan dari pembangunan global yang tertulis dan disepakati secara luas dalam presidensi Indonesia dalam G20 pada tahun 2022. Ada tiga sektor prioritas yang menjadi bahasan utama dalam event tersebut yaitu : penguatan arsitektur Kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi terbarukan. Ketiga sektor tersebut akan menjadi isu utama dalam penelitian ini dan menjadi landasan dalam perancangan produk tugas akhir dari penulis, yang dapat memenuhi kriteria dari target pembangunan global.
Objek yang akan dibahas adalah bangunan perkantoran yang terintegrasi dengan hunian atau bisasa disebut sebagai small office/home office (SOHO). Dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan metode analytical. Penelitian ini juga mengkaji dan melakukan studi preseden mengenai bangunan dengan konsep yang sama dan dengan pendekatan arsitektur bioklimatik, kemudian dijadikan sebagai studi banding guna menyempurnakan data pada perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan tempat bisnis berupa kantor yang affordable, efisien, dan menghemat waktu karena kantor tempat bekerja akan langsung berada di dalam hunian. Konsep arsitektur bioklimatik mengharuskan sebuah bangunan memiliki kemampuan adaptasi responsif terhadap iklim dan karakteristiknya. Hasil yang didapatkan adalah produk perancangan small office/home office yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan visi dari G20, dan mampu menyesuaikan dengan iklim yang ada agar meminimalisir penggunaan energi yang berlebih.
Caesar Al-Havis Gerry 19150120192023-12-15T06:52:12Z2023-12-15T06:52:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77428This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/774282023-12-15T06:52:12ZPERANCANGAN SENTRA UMKM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI BANDAR LAMPUNGJumlah UMKM di Lampung pada pengunjung 2022 mencapai 285.909 badan usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Lampung. Dengan jumlah ini, para pelaku UMKM membutuhkan fasilitas untuk menunjang pelaku UMKM. Sentra UMKM ini bertujuan untuk memusatkan pelaku UMKM Bandar Lampung dan meningkatkan perekonomian serta potensi pelaku UMKM, dengan pendekatan arsitektur regionalisme yang bertujuan untuk menghadirkan kembali bentuk arsitektur yang memiliki identitas daerah. Perancangan bangunan Sentra UMKM di Bandar Lampung ini memiliki tahap – tahap pengumpulan data seperti data primer, dan sekunder. Data primer berupa observasi, wawancara, dan foto lapangan, sedangkan data sekunder berupa studi literatur terkait teori arsitektur regionalisme, studi preseden, dan dokumentasi di lapangan. Analisis terkait data dilakukan sebagai pertimbangan dan keputusan dalam merancang Sentra UMKM di Bandar Lampung. Dominasi pada bangunan Sentra UMKM menghadirkan kembali filosofi rumah tradisional yang terdiri dari kepala, badan, dan kaki. Pengulangan arsitektur regionalisme pada bangunan Sentra UMKM terletak pada penggunaan dinding transparan yang sama dan berulang pada masing – masing bangunan. Kesinambungan di dalam komposisi bangunan Sentra UMKM dengan rumah tradisional Lampung terlihat pada pola penyusunan bangunan dan ruang komunal pada tapak. Sentra UMKM ini dirancang menggunakan pendekatan arsitektur regionalisme yang menghadirkan ciri khas arsitektur tradisional Lampung, agar arsitektur tradisional Lampung tidak hilang seiring dengan berkembangnya zaman. Pendekatan ini juga bertujuan untuk menghadirkan bangunan yang memiliki identitas daerah.RESPATI NUGRAHA DIMAS19150120362023-12-15T03:30:29Z2023-12-15T03:30:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77388This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/773882023-12-15T03:30:29ZPELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR TENGAH PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT LATIHAN TAHAP II PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNGPengamatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahunan yang sudah didapat di bangku perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang akan dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa serta memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang ada di lapangan melalui pendekatan teoritis, dapat menambah relasi serta wawasan yang ada di lapangan baik secara personal maupun kelompok. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan struktur tengah yaitu struktur kolom, balok, plat, dan tangga. Secara garis besar pekerjaan struktur tengah pada proyek pembangunan Gedung Pusat Latihan Tahap-II Pascasarjana UIN-RIL sudah cukup baik.Raharjo Akhmad Teguh20050810602023-12-15T03:20:42Z2023-12-15T03:20:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77383This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/773832023-12-15T03:20:42ZPERANCANGAN VILLA RESORT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA KAWASAN PESISIR PANTAI KABUPATEN LAMPUNG SELATANIndustri Pariwisata menjadi aspek penting di bidang ekonomi karena merupakan sektor unggulan bagi Negara yang didasarkan pada keberagaman sumber daya alam karena potensi yang dimilikinya dan dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata. Provinsi Lampung merpakan salah satu provinsi di Indonesia yang menyimpan kekayaan alam dengan potensi geowisata, dapat dilihat dari kunjungan wisatawan di Kabupaten Lampung Selatan yang dinilai cukup memberikan atensi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dengan demikian diperlukannya fasilitas pariwisata yang dapat menampung setiap kebutuhan wisatawan yaitu dengan memanfaatkan potensi alam berupa pesisir pantai di Kabupaten Lampung Selatan sebagai Villa Resort. Villa Resortsendiri memiliki kaitan erat dengan alam dan bagaimana alam dapat dinikmati oleh setiap pengguna pada Villa Resort.
Untuk mencapai karakteristik tersebut, Arsitektur Organik dianggap sebagai pendekatan desain yang tepat. Prinsip-prinsip Arsitektur Organik digunakann dalam strategi perancangan mulai dari analisis tapak, analisis spasial, organisasi massa, transformasi massa serta pemrograman fasad. Proses analisis dengan menerapkan prinsip-prinsip Arsitektur Organik menghasilkan desain bangunan Villa Resort mengoptimalkan fungsi bangunan Villa Resort dengan alam sebagai fokusnya.MAHANDIKA IPANK19150120392023-12-12T07:53:32Z2023-12-12T07:53:32Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77285This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/772852023-12-12T07:53:32ZPerancangan Pembangunan Kompleks Gereja HKBP Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku Di BandarlampungIndonesia memiliki beragam agama didalamnya. Agama Kristen Protestan, yang terpecah lagi ke dalam denominasi gereja dan salah satunya adalah HKBP yang berasal dari Tanah Batak. Bandarlampung adalah pusat kota dari provinsi Lampung yang memiliki banyak kampus yang tersebar di dalam kotanya. Gereja HKBP Kedaton adalah gereja yang terletak di Bandarlampung, Lampung. Berdasarkan data dari Daftar Nama Mahasiswa/ Pekerja Asal Luar Kota Bandarlampung Mengikuti Kebaktian Minggu Di HKBP Kedaton Ressort Kedaton saat masa COVID-19 tahun 2022 menunjukkan terdapat 1117 Jemaat yang umumnya berasal dari Mahasiswa Universitas Lampung, dan Institut Teknologi Sumatera. Sebagai gereja yang berada di lokasi strategis, membuat gereja HKBP Kedaton memerlukan sebuah pemekaran sektor dalam pembangunannya untuk mengatasi kepadatan jemaat yang beribadah serta meningkatkan taraf beribadah yang baik, nyaman, serta beridentitas dan berperilaku layaknya seorang Batak dalam sebuah wadah yang disebut dengan gereja. Aspek arsitektur perilaku yang merupakan pendekatan dalam desain sistem yang fokus pada perilaku dari komponen sistem, dan bagaimana komponen tersebut saling berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem secara keseluruhan. Hal ini melibatkan pemodelan perilaku, pengaturan aturan dan mekanisme kontrol, serta analisis sistem dalam berbagai skenario. untuk meningkatkan keimanan jemaat yang beribadah dalam bangunan gereja.Alexander Frans19150120132023-12-12T03:26:59Z2023-12-12T03:26:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77259This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/772592023-12-12T03:26:59ZANALISIS RELIABILITAS WAKTU TEMPUH PADA RUAS JALAN PRAMUKA DAN JALAN RYACUDU DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL RANGEReliabilitas waktu perjalanan adalah adalah tingkat konsistensi waktu perjalanan dan banyaknya variasi waktu perjalanan dari beberapa kali pengukuran. Semakin
kecil variasi yang ada, maka konsistensi reliabilitas waktu perjalanannya semakin baik. Sedangkan semakin besar variasi waktu perjalanan maka konsistensi waktu perjalanan semakin sulit diprediksi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pola fluktuasi waktu tempuh, fluktuasi kecepatan yang terjadi dan menganalisis perhitungan reliabilitas waktu tempuh terhadap jalan Pramuka dan
Ryacudu. Reliabilitas waktu tempuh yang dibahas dimulai pukul 06.00-18.00 WIB. Metode pengumpulan data menggunakan floating car dengan cara mengikuti kendaraan yang diteliti. Untuk jalan Pramuka, hasil penelitian menunjukan pola
waktu tempuh mengalami peningkatan pada pagi dan siang hari. Hal tersebut disebabkan karena pada jalan tersebut terdapat aktivitas anak-anak berangkat ataupun pulang sekolah, bertambahnya volume kendaraan yang datang dari arah Jln. Kepayang menuju Jln.Pramuka, kendaraan yang berhenti di sisi badan jalan dan kemacetan di beberapa U-turn. Sedangkan untuk jalan Ryacudu, hasil penelitian menunjukan pola waktu tempuh mengalami peningkatan pada pagi dan sore hari.
Namun, waktu perjalanan terlama terjadi pada waktu sore hari untuk kedua arah. Hal tersebut disebabkan karena pada jalan tersebut merupakan jalan terusan dari Jln. Sultan Agung, bertambahnya volume kendaraan yang datang dari arah Jln. Pulau Damar menuju Jln. Ryacudu, adanya proyek pembangunan Drainase dan Trotoar yang dikerjaan oleh Pemprov Lampung dan kemacetan di beberapa U-turn. Hasil analisis reliabilitas waktu tempuh dengan menggunakan metode Statistical Range didapatkan nilai Travel Time Window, Percent Variation, Travel Rate, Variability Index, Travel Time Index dan Planning Time Index
Fambudi Ajib Dimas 18150110812023-12-12T03:15:48Z2023-12-12T03:15:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77248This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/772482023-12-12T03:15:48ZSTUDI PERBAIKAN TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN PASIR GRADASI
BAIK TERHADAP PARAMETER KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG LUNAK
ABSTRAK
Tanah lempung memiliki partikel kecil yang mampu menyerap air dan memiliki
sifat pengembangan yang signifikan. Dalam infrastruktur, tanah lempung rentan
mengalami penurunan saat diberi beban karena sifat plastisitas tingginya. Oleh
karena itu, tanah lempung memerlukan waktu lama untuk mengalami konsolidasi
karena permeabilitasnya yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengevaluasi peningkatan gradasi tanah lempung melalui penambahan pasir, untuk
memeroleh daya dukung tanah yang sesuai sebagai subgrade dalam proyek
konstruksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel tanah lempung
yang diperoleh dari wilayah Umbul Lioh, Palembapang, Kalianda, Lampung
Selatan. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian sifat fisik dan mekanis. Hasil
pengujian dari tanah lempung diklasifikasikan sebagai jenis lempung A-7-5
(AASHTO) dan OH/MH (USCS). Selanjutnya, dilakukan campuran antara tanah
lempung dan pasir dengan variasi 4%, 8%, 10%, 12%, dan 16%. Seiring dengan
penambahan pasir, terjadi penurunan nilai kadar air optimum (KAO) dan
peningkatan berat volume kering maksimum. Hasil uji konsolidasi menunjukkan
bahwa penambahan pasir mengakibatkan penurunan nilai indeks pemampatan (Cc),
koefisien pemampatan (av), koefisien perubahan volume (mv), dan penurunan
konsolidasi (Sc), sementara nilai koefisien konsolidasi (cv) meningkat. Selain itu,
uji nilai CBR (California Bearing Ratio) setelah empat hari perendaman
menunjukkan peningkatan seiring dengan penambahan pasir, sementara nilai
pengembangan tanah mengalami penurunan.
Kata kunci: tanah lempung, pasir, konsolidasi, CBR, swelling.
ABSTRACT
Clay soils contain small particles capable of absorbing water and having
significant developing properties. The high plasticity of clay soils makes them
susceptible to settlement under load in an infrastructure context. Their low
permeability also results in a protracted consolidation process. The purpose of this
study is to evaluate the improvement of clay gradation by the addition of sand to
achieve a favorable soil bearing capacity, suitable for subgrade in construction
projects. This study was conducted using clay soil samples from Umbul Lioh area,
Palembapang, Kalianda, South Lampung. The sampled clayey soil was tested to
determine physical and mechanical properties. The test results classified the clay
soil as belonging to A-7-5 (AASHTO) and OH/MH (USCS) clay types. In addition,
a mixture of sand and clay was prepared with varying percentages of 4%, 8%, 10%,
12%, and 16%. With the addition of sand, the optimal moisture content (OMC)
value decreased and the maximum dry volume weight increased. The consolidation
test results showed that the values of compression index (Cc), compression
coefficient (av), coefficient of volume change (mv), and consolidation settlement (Sc)
decreased with the addition of sand, while the value of consolidation coefficient (cv)
increased. Sand addition also increased CBR after 4 days of immersion, while
decreasing soil development.
Keywords: clay, sand, consolidation, CBR, swelling.
CLARA CARISSA CAROLINE19150110132023-12-11T08:20:09Z2023-12-11T08:20:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77232This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/772322023-12-11T08:20:09ZPENGARUH JALINAN LALU LINTAS TERHADAP TUNDAAN DI JALAN IMAM BONJOL DENGAN METODE GAP ACCEPTANCEPada Jalan Imam Bonjol, Bandar Lampung terdapat jalinan simpang dari jalan Mangkubumi ke jalan Sultan Badarudin yang pada saat jam sibuk menyebabkan kemacetan dengan antrian yang panjang akibat volume lalu lintas dan lamanya waktu tundaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tundaan pada Jalan Imam Bonjol menggunakan metode gap acceptance dan mengetahui tingkat pelayanan persimpangan jalan pada Jalan Imam Bonjol lalu mensimulasikan solusi untuk mengatasi masalah menggunakan software vissim. Hasil penelitian ini mendapatkan besarnya rata-rata tundaan di pagi hari sebesar 42,3 detik dan di sore hari sebesar 52,8 detik pada interval waktu tiap 5 menit. Sehingga berdasarkan PM No.96 tahun 2015 tingkat pelayanan simpang pada Jalan Imam Bonjol adalah E. Setelah solusi pelebaran jalan 0,5 m per lajur disimulasikan menggunakan software vissim didapatkan tingkat pelayanan simpang menjadi B.
Kata kunci: gap acceptance, tundaan dan simpang.
Syaditya Rama Muhammad Ichsan18550110152023-12-11T07:50:54Z2023-12-11T07:50:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77229This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/772292023-12-11T07:50:54ZKERJA PRAKTIK PADA PELAKSANAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG PERAWATAN BEDAH TERPADU
DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNGDidalam penyusunan Rencana Pembangunan gedung di Kota Bandar Lampung yang bertujuan mengaplikasikan pengetahuan yang di dapat selama perkuliahan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya yang di hadapi di lapangan serta sangat memberikan penggalaman baru,membentuk karakter dan keterampilan teknis dalam oprasional kerja .
Pekerjaan yang di amati selama di lapangan adalah finishing mencakup dinding, plafond,lantai,kusen.secara garis besar pekerjaan finishing pada proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit sudah cukup baik
Kata Kunci : Finishing, Dinding, Plafond, Lantai, KusenZULKARNAIN AHMAD 20050810242023-12-08T06:53:16Z2023-12-08T06:53:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77196This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/771962023-12-08T06:53:16ZPELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PADA PEMBANGUNAN REVITALITAS GEDUNG LABORATORIUM HPT
UNIVERSITAS LAMPUNGSecara garis besar pekerjaan proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan yaitu mencakup: pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing. Masing-masing pekerjaan tersebut terbagi lagi atas sub-sub pekerjaan yang lebih merinci lagi. Pekerjaan arsitektur (finishing), terbagi atas: pekerjaan dinding, pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan lantai, pekerjaan plafond, pekerjaan fasad bangunan.
Penulis mengikuti kerja praktek (KP) di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Construction and Property Developor yaitu CV. ABDI PRIMA JAYA dalam Proyek Pembangunan Revitalitas Gedung Laboratorium HPT Universitas lampung. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk memenuhi syarat akademik, menambah prngrtahuan tentang arsitektur (finishing), dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan langsung. Selain itu juga dapat melatih kedisiplinan, memperoleh wawasan dan pengalaman, serta keterampilan teknis dalam operasional kerja lapangan.
Pembangunan Revitalitas Gedung Laboratorium HPT Universitas Lampung ini merupakan bangunan lanjutan bertingkat serta sedang melaksanakan proyek konstruksi pekerjaan arsitektur (finishing). Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan arsitektur (finishing) yaitu pekerjaan dinding, pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, sehingga proses pengamatan saat Kerja Praktek (KP) ini telah berjalan sesuai dengan pembangunan tersebut. Untuk hasil pengamatan pekerjaan arsitektur (finishing) terhadap bangunan ini cukup baik, sebagian besar berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Kata kunci: Pekerjaan arsitektur (finishing), Proyek konstruksiREYNALDO ALVIN 20050810312023-12-08T03:39:14Z2023-12-08T03:39:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77186This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/771862023-12-08T03:39:14ZANALISIS KEGIATAN TRANSPORTASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMPUNG TERHADAP EMISI POLUTAN KENDARAANNilai besaran emisi bergantung pada volume kendaraan dari tiap-tiap jenis kendaraan bermotor, karena jumlah kendaraan dari tiap jenis kendaraan bermotor itu mempengaruhi nilai besaran emisi berdasarkan nilai faktor emisi dari tiap-tiap jenis kendaraan bermotor, jumlah rata-rata volume kendaraan yang telah di kalikan dengan faktor emisi berdasarkan tipe jenis kendaraan maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai faktor emisi hari Sabtu atau pada saat libur jam kerja dan jam kuliah adalah sebesar 112,9092 ton/jam. Berdasarkan hasil perhitungan besaran emisi dapat diketahui bahwa nilai besaran emisi bergantung pada volume kendaraan dari tiap-tiap jenis kendaraan bermotor, karena jumlah kendaraan dari tiap jenis kendaraan bermotor itu mempengaruhi besaran emisi berdasarkan nilai faktor emisi dari tiap-tiap jenis kendaraan bermotor. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan maka hasil konsentrasi Karbon Dioksida (CO₂) masih dibatas aman atau dibatas normal. Zat pencemar ini merupakan zat yang banyak dihasilkan oleh kendaraan dari hasil pembakaran tidak sempurna dan sempurna. Karbon Dioksida (CO₂) berpengaruh terhadap kenaikan suhu panas di atmosfer dan juga berpengaruh pada keadaan liongkungan yang kurang memadai untuk melakukan aktivitas.
Kata kunci: Emisi, Kendaraan, Universitas Lampung, Transportasi, Analisis Beban Emisi
Muhammad Cintoro Bhismaprabhawa18150110302023-12-08T01:40:55Z2023-12-08T01:40:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77180This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/771802023-12-08T01:40:55ZPEKERJAAN STRUKTUR TENGAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATURIUM TEKNIK 5.3 ITERAStruktur bangunan adalah bagian-bagian dari sebuah bangunan yang membentuk bangunan tersebut. Bagian struktur bangunan tersebut mulai dari pondasi, balok, kerangka, dan lainnya. Bagian struktur ini berfungsi untuk mendukung elemen konstruksi dan elemen struktur rangka bangunan memang memiliki fungsi berbeda, tetapi tujuannya tetap sama.
Tujuan kerja praktik ini adalah melakukan pengamatan terkait ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di perguruan tinggi dengan kondisi yang terjadi dilapangan, mendapatkan pengalaman dan keterampulan teknis, tata cara pelaksanaan dan cara memecahkan suatu masalah dalam pekerjaan suatu bangunan. Pekerjaan yangdiamati selama kerja praktik merupakan pekerjaan struktur tengah yang meiliputi kolom, balok, dan plat lantai pada Gedung Laboraturium Teknik 5.3 ITERA.
Kata kunci: struktur tengah (kolom, balok, dan plat lantai).
Liana Rr. Frida Seprince 20050810482023-12-08T01:21:58Z2023-12-08T01:21:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77178This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/771782023-12-08T01:21:58ZTUNDAAN LALU LINTAS AKIBAT U-TURN MALL BOEMI KEDATONU-Turn merupakan salah satu contoh fasilitas pergerakan lalu lintas yang harus
mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Meningkatnya
pergerakan lalu lintas menyebabkan terjadinya tundaan yang menyebabkan
kemacetan. Hal tersebut terjadi pada U-Turn di depan Mall Boemi Kedaton. Salah
satu pengaruh dari U-Turn tersebut adalah melambatnya kendaraan saat melakukan
manuver dan berhentinya kendaraan saat menunggu giliran untuk melakukan
manuver sehingga menyebabkan tundaan yang cukup lama yang berakibat
terjadinya kemacetan yang cukup tinggi pada jam sibuk.
Pada penelitian ini diambil data dengan survei lalu lintas secara langsung selama 1
(satu) hari kerja ketika jam sibuk pagi dan sore hari. Data yang dianalisis pada
penelitian ini adalah volume lalu lintas, waktu tempuh, waktu gap, dan tundaan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecepatan kendaraan, mengetahui
nilai gap kritis dengan menggunakan Metode Gap Acceptance untuk mengetahui
tundaan yang terjadi, dan mengetahui solusi yang tepat untuk masalah lalu lintas
yang terjadi akibat U-Turn Mall Boemi Kedaton.
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa kecepatan kendaraan terlambat terjadi pada sore hari
yaitu kendaraan ringan (KR) 4,48 km/jam dan sepeda motor (SM) 5,12 km/jam.
Nilai gap kritis pagi hari 6 detik dan sore hari 12 detik. Tundaan terbesar yang
terjadi pagi hari 2,55 menit dan sore hari 15,1 menit selama 30 menit.
Kata kunci: U-Turn, kecepatan, Gap Acceptance, tundaan.
JOHANI MITA ANTIKA19150110242023-11-30T06:45:28Z2023-11-30T06:45:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77026This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/770262023-11-30T06:45:28ZREDESAIN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
DENGAN PENDEKATAN THERAPEUTIC ARCHITECTURE Permasalahan kesehatan jiwa di era globalisasi ini telah menjadi suatu masalah kesehatan yang cukup menjadi perhatian baik pada tingkat global maupun nasional, hal ini disebabkan karena permasalahan kejiwaan seperti stress, depresi, maupun tekanan kejiwaan lain menimbulkan penderitaan tidak hanya bagi individu penderitanya saja namun juga dapat menghambat kehidupan bersosial suatu individu. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2018, tingkat kasus gangguan mental di Provinsi Lampung pada tahun
2013 hanya sebesar 0,8%, namun pada tahun 2018 meningkat secara signifikan menjadi sebesar 3,22%.
Daerah Provinsi Lampung membutuhkan rumah sakit jiwa yang layak yang mampu menampung pasien dengan gangguan kejiwaan yang dapat mewadahi seluruh kegiatan serta terapi rehabilitasi bagi penderita gangguan kejiwaan sehingga dapat meningkatkan persentase kesembuhan bagi para penderita gangguan kejiwaan. Permasalahan gangguan kejiwaan perlu ditanggapi secara serius, dalam hal ini desain arsitektur dapat menunjang proses penyembuhan melalui terapi yang dapat didukung melalui kekuatan ruang dengan cara memaksimalkan elemen-elemen lingkungan. Penerapan Arsitektur Terapeutik dapat menjadi landasan redesain Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung melalui penerapan aspek desain diantaranya penerapan warna, view, bentuk dan fasad bangunan, texture, pencahayaan dan penghawaan, aroma, serta taman terapeutik yang diharapkan mampu mewujudkan Rumah Sakit Jiwa yang mampu menjalankan fungsi sarana pelayanan dan juga pelayanan kesehatan kejiwaan masyarakat dengan layak, dengan menekankan konsentrasi kepada penyembuhan pasien gangguan jiwa serta turut memenuhi tuntutan fungsi, kenyamanan, serta
efektifitas di dalam bangunan dengan memanfaatkan lingkungan yang ada disekitar tapak serta dapat membantu memberikan perasaan nyaman selama mendapatkan perawatan.SALSABILLA ATHAYA ATHA18150120022023-11-28T01:13:53Z2023-11-28T01:13:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76988This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/769882023-11-28T01:13:53ZKONSEP PERANCANGAN BEAUTY AND WELLNESS CENTER DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI KOTA BANDARLAMPUNGMeningkatnya minat terhadap kecantikan dan gaya hidup sehat seolah menjelma menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Sehingga tidak hanya kaum wanita yang merawat diri, namun saat ini kaum pria juga melakukan hal yang serupa. Hal ini tentunya perlu diimbangi dengan menyediakan fasilitas penunjang kecantikan dan kesehatan. Beauty and wellness center adalah pusat perawatan kecantikan dan kesehatan terpadu yang terdiri dari beberapa fasilitas seperti klinik kecantikan, salon, pusat kebugaran dan kesehatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode kualitatif deskriptif, yaitu penelitian terhadap suatu objek dalam kondisi riil dengan metode yang bersifat deskriptif. Pengolahan data dilakukan dengan cara
analisis guna menghasilkan konsep perancangan. Berdasarkan analisis dan konsep perancangan pada beauty and wellness center di Kota Bandarlampung dapat disimpulkan bahwa bangunan ini dapat memfasilitasi perawatan kecantikan dan
kesehatan dalam satu bangunan terpadu. Penerapan konsep healing environment bertujuan untuk memberikan keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan juga alam didalam bangunan sehingga menciptakan suasana yang tenang dan dapat mambantu
memulihkan fisik serta mental pengguna bangunan.Kamila Nabila Aqil19150120222023-11-23T05:58:47Z2023-11-23T05:58:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76961This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/769612023-11-23T05:58:47ZKONSEP PERANCANGAN CO-WORKING SPACE DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN DI BANDAR LAMPUNGRevolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini berdampak besar bagi perekonomian Indonesia, salah satunya yaitu munculnya bisnis startup. Generasi milenial dituntut untuk berinovasi dan menciptakan penemuan baru. Kebutuhan co-working space menjadi penting karena mewadahi kegiatan untuk berkolaborasi dengan sifatnya yang fleksibel. Bekerja dalam ruangan dengan jangka waktu lama dapat menyebabkan stres dan penurunan kesejahteraan manusia (natural deficit disorder) akibat kurangnya interaksi manusia dengan alam. Desain biofilik menjadi solusi untuk mengurangi stres pada pekerja dan berdampak positif bagi kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data dan analisis yaitu dengan observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan melalui referensi ilmiah. Pengolahan data dan analisis terdiri dari analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial kemudian dilakukan sintesa untuk menghasilkan konsep perancangan. Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan pada co-working space dengan pendekatan biophilic design di Bandar Lampung, dapat disimpulkan bahwa konsep dasar pada bangunan yaitu menghubung antara manusia dengan lingkungan dalam sebuah arsitektur. Biofilik sebagai solusi untuk mengurangi tingkat stres dan mendukung proses kreatif dalam menciptakan penemuan baru. Pendekatan biofilik pada co-working space dapat diterapkan melalui 14 pola desain melalui konsep perancangan tapak, gubahan massa, tata ruang dalam, tata ruang luar, skin facade, dan sistem utilitas pada bangunan. YONA LESTARY APRILLIA 19150120122023-11-09T01:38:15Z2023-11-09T01:38:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76850This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/768502023-11-09T01:38:15ZKonsep Perancangan Rental Office dengan Pendekatan Passive Design di Kota Bandar LampungPenurunan kasus covid-19 yang terjadi menjadikan dunia memasuki masa transisi (pasca pandemi) dengan pertumbuhan dan pemulihan dalam berbagai sektor kehidupan, salah satunya pada bidang ekonomi. Bandar Lampung merupakan kota besar di Indonesia yang juga mengalami pertumbuhan dalam bidang ekonomi tersebut namun tidak memiliki fasilitas yang menunjang seperti fasilitas kantor sewa yang tidak memadai. Passive design merupakan suatu pendekatan dalam arsitektur yang tidak hanya memberikan manfaat dalam hal penghematan energi, namun juga memberikan kontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan pengguna bangunan yaitu dengan meningkatkan kualitas udara dan kesehatan yang sesuai diterapkan pada masa pasca pandemi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan deskripsi mengenai konsep perancangan rental office dengan pendekatan passive design. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang akan mengumpulkan serta mengolah data dalam bentuk analisis deskriptif, baik dari studi literatur maupun studi preseden. Melalui deskripsi tersebut, dapat diketahui bagaimana implementasi dari kriteria perancangan desain bangunan, yaitu thermal comfort, optimum airflow, visual comfort, acoustic comfort and biophilic aspects: view, access to nature ke dalam bentuk perancangan desain bangunan.ANA CRISTI19150120012023-11-07T07:50:30Z2023-11-07T07:50:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76838This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/768382023-11-07T07:50:30ZKONSEP PERANCANGAN VERTICAL HOUSING DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE DI KOTA PALEMBANGMeningkatnya jumlah penduduk di Indonesia didominasi oleh generasi muda yaitu generasi milenial, yang mulai membutuhkan hunian untuk tempat tinggal namun menurut data yang ada sebanyak 81% milenial masih belum mampu untuk membeli hunian. Hal ini menjadi permasalahan di Indonesia, termasuk salah satu kota metropolitan yaitu Kota Palembang. Vertical housing yang seharusnya dapat menjadi solusi namun keadaan vertical housing di Kota Palembang masih belum ada yang layak. Oleh karena itu dibutuhkan wadah hunian vertikal yang dapat menaungi generasi milenial yang layak dan sesuai di Kota Palembang.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu jenis metode yang bersifat deskriptif untuk meneliti suatu objek yang alamiah atau dalam kondisi riil. Untuk metode pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, studi preseden, dan survey lapangan. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis menghasilkan konsep perancangan.
Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan pada bangunan Vertical Housing di Kota Palembang dapat disimpulkan bahwa konsep dasar pada bangunan ini membantu dalam mencapai tujuan keberlanjutan hunian sebagai solusi dari permasalahan generasi milenial yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan, dan kemampuan mereka. Perancangan bangunan vertical housing menggunakan konsep sustainable architecture yang secara garis besar bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keseimbangan antara aspek lingkungan, ekonomi, serta sosial.IRZANTI NABILA19150120102023-10-20T03:40:03Z2023-10-20T03:40:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76689This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/766892023-10-20T03:40:03ZANALISIS PENGARUH VARIASI PANJANG KAWAT
BENDRAT PADA SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)ABSTRAK
Beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi namun memiliki kelemahan dalam
ketahanan tarik. Hal ini membuat beton rentan terhadap retak jika terkena beban tarik
yang signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, beton sering diperkuat dengan
penambahan serat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi
panjang serat kawat bendrat pada self compacting concrete (SCC). SCC adalah jenis
beton yang dirancang untuk mengalir secara otomatis tanpa perlu getaran dan serat
kawat bendrat digunakan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan kekuatan dan
ketahanan retak beton. Dalam penelitian ini, menggunakan kawat bendrat berbentuk
lurus dengan variasi panjang 50 mm, 60 mm, dan 70 mm dengan volume fraksi 0,75%.
Benda uji kuat tekan dan kuat tarik belah berupa silinder dengan diameter 150 mm dan
tinggi 300 mm berjumlah 24 buah dan uji kuat tarik lentur berupa balok dengan panjang
400 mm, lebar 100 mm, dan tinggi 100 mm berjumlah 12 buah. Pengujian dilakukan
pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian yang dilakukan, kuat tekan tertinggi terjadi
pada serat dengan panjang 50 mm dengan peningkatan sebesar 7,55% dari beton
normal. Pada uji kuat tarik belah mengalami peningkatan tertinggi pada variasi panjang
70 mm dengan kenaikan sebesar 5,27% dibandingkan beton normal. Begitu pula pada
pengujian kuat tarik lentur, peningkatan kekuatan tertinggi terjadi pada variasi panjang
serat 70 mm dengan peningkatan sebesar 171,91% dibandingkan dari beton normal.
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan panjang serat kawat bendrat pada SCC dapat
meningkatan kekuatan tarik pada beton. Namun, semakin panjang serat akan
menyebabkan sulitnya pergerakan agregat sehingga menurunkan workability pada saat
pengerjaan beton.
Kata kunci: kawat bendrat, kuat tekan, kuat tarik belah, kuat tarik lentur
ABSTRACT
Concrete has high compressive strength but has weaknesses in tensile resistance.
This makes concrete susceptible to cracking if exposed to significant tensile loads. To
solve this problem, concrete is often reinforced with the addition of fibers. This study
aims to analyze the effect of bendrat wire fiber length variations on self compacting
concrete (SCC). SCC is a type of concrete designed to flow automatically without the
need for vibration and bendrat wire fibers are used as additional materials to increase
the strength and cracking resistance of concrete. In this study, using straight-shaped
bendrat wire with length variations of 50 mm, 60 mm, and 70 mm with a fraction
volume of 0.75%. The compressive strength and tensile strength test specimens in the
form of cylinders with a diameter of 150 mm and a height of 300 mm totaled 24 pieces
and flexural tensile strength tests in the form of blocks with a length of 400 mm, a
width of 100 mm, and a height of 100 mm totaled 12. Testing was conducted at the age
of 28 days. From the test results conducted, the highest compressive strength occurred
in fibers with a length of 50 mm with an increase of 7.55% from normal concrete. In
the tensile strength test, there was the highest increase in length variations of 70 mm
with an increase of 5.27% compared to normal concrete. Similarly, in the flexural
tensile strength test, the highest increase in strength occurred in the variation in fiber
length of 70 mm with an increase of 171.91% compared to normal concrete. This
shows that the addition of bendrat wire fiber length in SCC can increase the tensile
strength of concrete. However, the longer the fiber will cause difficulty in the
movement of aggregates, thus reducing workability during concrete work.
Keywords: bendrat wire, compressive strength, split tensile strength, flexural tensile
strength
DAMAYANTI ELFA19150110042023-10-20T03:06:59Z2023-10-20T03:06:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76677This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/766772023-10-20T03:06:59ZANALISIS KOMBINASI CAMPURAN 3D DRAMIX DAN KAWAT BENDRAT
PADA SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)ABSTRAK
Beton merupakan material struktur yang paling sering digunakan pada
konstruksi. Penggunaan beton yang luas menciptakan banyak inovasi terhadap
komposisi beton agar mendapatkan beton yang lebih baik. Self Compacting Concrete
(SCC) adalah salah satu inovasi dalam pembuatan beton. SCC adalah beton segar
yang mampu mengalir melalui tulangan dan mengisi seluruh ruang dalam cetakan
tanpa memerlukan pemadatan manual atau getaran mekanik. SCC memiliki
kekurangan nilai kuat tarik yang lemah seperti pada beton lainnya. Maka dilakukan
sebuah inovasi yaitu penambahan serat pada beton. Dalam penelitian ini,
menggunakan kombinasi kawat bendrat dan 3D Dramix dengan panjang 6 cm dan
diameter 0,8 mm, volume fraksi campuran berjumlah 1% dan 1,5% dengan jumlah 8
kombinasi. Benda uji kuat tekan berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi
300 mm berjumlah 24 buah dan uji kuat tarik lentur berupa balok dengan panjang 400
mm, lebar 100 mm, dan tinggi 100 mm berjumlah 24 buah. Pengujian dilakukan pada
umur 28 hari. Dari hasil pengujian yang dilakukan, kuat tekan tertinggi terjadi pada
BSV yaitu kombinasi 1,25% kawat bendrat dan 0,25% 3D Dramix dengan kenaikan
kuat tekan sebesar 15,04% dari beton normal. Pada uji kuat tarik lentur didapatkan
kenaikan maksimum pada BSV yaitu kombinasi 1,25% kawat bendrat dan 0,25% 3D
Dramix dengan persentase kenaikan sebesar 1206,5% dari beton normal. Hal ini
menunjukkan bahwa penambahan 3D Dramix dan kawat bendrat menambah kekuatan
tekan dan kuat lentur pada SCC. Namun, semakin banyak serat pada SCC
menyebabkan workability pada beton menurun dan pori pada beton semakin banyak.
Kata kunci: kawat bendrat, 3D Dramix, kuat tekan, kuat tarik lentur
ABSTRACT
Concrete is the most commonly used structural material in construction. The
wide use of concrete creates many innovations to the composition of concrete in order
to get better concrete. Self Compacting Concrete (SCC) is one of the innovations in
concrete manufacturing. SCC is fresh concrete that is able to flow through the
reinforcement and fill the entire space in the mold without requiring manual
compaction or mechanical vibration. SCC has a shortage of weak tensile strength
values as in other concrete. So an innovation was made, namely the addition of fiber
to the concrete. In this study, using a combination of bendrat wire and 3D Dramix
with a length of 6 cm and a diameter of 0.8 mm, the volume fraction of the mixture
amounted to 1% and 1.5% with a total of 8 combinations. The compressive strength
test object was a cylinder with a diameter of 150 mm and a height of 300 mm totaling
24 pieces and the flexural tensile strength test was a beam with a length of 400 mm, a
width of 100 mm, and a height of 100 mm totaling 24 pieces. Tests were conducted at
the age of 28 days. From the test results, the highest compressive strength occurred in
BSV, namely a combination of 1.25% bendrat wire and 0.25% 3D Dramix with an
increase in compressive strength of 15.04% of normal concrete. In the flexural tensile
strength test, the maximum increase was obtained in BSV, namely the combination of
1.25% bendrat wire and 0.25% 3D Dramix with a percentage increase of 1206.5%
from normal concrete. This shows that the addition of 3D Dramix and bendrat wire
increases the compressive strength and flexural strength of SCC. However, the more
fiber in SCC causes the workability of the concrete to decrease and the pores in the
concrete to increase.
Keywords: bendrat wire, 3D Dramix, compressive strength, flexural tensile strength
MAUDIA ZAHRA AINAYA19150110452023-08-16T06:46:20Z2023-08-16T06:46:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74846This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/748462023-08-16T06:46:20ZANALISIS SALURAN DRAINASE DI PENGAMAN PANTAI KALIANDA
(PANTAI MULI) LAMPUNG SELATAN MENGGUNAKAN PROGRAM
HEC-RASPenelitian ini menganalisis saluran drainase pengaman pantai di Waymuli,
Lampung Selatan melalui analisis hidrologi dan hidrolika. Akibat perubahan tata
guna lahan yang tidak terencana dan berkelanjutan dapat meningkatkan risiko
terjadinya banjir. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis besar debit banjir
yang terjadi, kapasitas saluran eksisting dan memberikan beberapa alternatif solusi
yang dapat yang dapat diterapkan. Analisis hidrologi menggunakan metode rasional
untuk debit rancangan dan analisis hidrolika dengan HEC-RAS. Hasil penelitian
menunjukkan adanya kekurangan kapasitas saluran ketika terjadi debit banjir
puncak. Salah satu faktor penyebab terjadinya banjir pada tanggal 7 September
2022 adalah curah hujan yang tinggi. Pada kala ulang 2 tahun, curah hujan
mencapai 54,0340 mm, pada kala ulang 5 tahun mencapai 81,8905 mm, dan pada
kala ulang 10 tahun mencapai 104,0784 mm. Selain itu, hasil data presipitasi GEE
menunjukkan bahwa curah hujan maksimum bulan September 2022 mencapai
46,857 mm. Drainase yang ada di daerah tersebut ternyata tidak mampu
menampung curah hujan dalam interval ulang 2 tahun. Kesimpulannya adalah
ketika terjadinya debit puncak kapasitas saluran drainase eksisting tidak dapat
memenuhi mengakibatkan terjadinya banjir, untuk itu dibutuhkan berbagai
pertimbangan seperti pembuatan kolam retensi untuk mengatasi masalah banjir
yang terjadi.
Kata kunci: hidrologi, hidrolika, drainase, banjir, HEC-RASNur Fauzi Rosyid19150110432023-08-16T02:34:58Z2023-08-16T02:34:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74781This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/747812023-08-16T02:34:58ZPELAKSANAAN SISTEM UTILITAS BASAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH BERSAMA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG Pengamatan pada pekerjaan Utilitas Basah pada pelaksanaan Kerja Praktik di proyek pembangunan Gedung Kuliah Bersama Politeknik Negeri Lampung telah berhasil diselesaikan Pengamatan ini bertujuan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama berada diperkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap proffesional, serta dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan gedung bertingkat juga mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul dilapangan melalui pendekatan teoritis. Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan Instalasi Air Bersih, Instalasi Air Kotor, Instalasi Air Hujan, sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan pekerjaan Utilitas Basah. Untuk hasil pengamatan terhadap pekerjaan Utilitas Basah proyek pembangunan Gedung Kuliah Bersama Politeknik Negeri Lampung ini menurut penulis cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai dengan syarat-syarat teknis, standar, dan peraturan yang berlaku dalam proyek Pembangunan yang ada.
Kata Kunci: Instalasi Air Bersih, Instalasi Air Kotor,Instalasi Air Hujan SALSABILA HAFIZA 2005081039 2023-08-15T02:00:50Z2023-08-15T02:00:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74665This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/746652023-08-15T02:00:50ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS BASAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK 5.3 ITERAPengamatan pada pekerjaan Utilitas Basah pada pelaksanaan Kerja Praktik di proyek pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 5.3 Institut Teknologi Sumatera (ITERA) telah berhasil diselesaikan Pengamatan ini bertujuan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama berada diperkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap proffesional, serta dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan gedung bertingkat juga mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul dilapangan melalui pendekatan teoritis.
Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan Utilitas Air Kotor, Utilitas Air Bersih, Utilitas Air Bersih, serta Instalasi Pemadam Kebakaran, sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan pekerjaan Utilitas Basah. Untuk hasil pengamatan terhadap pekerjaan Utilitas Basah proyek pembangunan Gedung Teknik 5.3 Institut Teknologi Sumatera ini menurut penulis cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai dengan syarat-syarat teknis, standar, dan peraturan yang berlaku dalam proyek Pembangunan yang ada.
Kata Kunci: Utilitas Air Kotor, Utilitas Air Bersih, Utilitas Air Bersih, serta Instalasi Pemadam
Kebakaran
Agustina Hasibuan Anastasia Yohana20050810122023-08-14T08:16:51Z2023-08-14T08:16:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74650This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/746502023-08-14T08:16:51ZANALISIS FAKTOR FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PADA MAHASISWA MENUJU KAMPUS DI JALAN ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAMPemilihan moda merupakan salah satu model yang digunakan dalam perencanaan transportasi, hal ini dikarenakan peran kunci dari angkutan umum dalam upaya meningkatkan perbaikan dan peningkatan pelayanan dari moda transportasi. Studi preferensi terhadap responden dilakukan melalui survey primer (kuisioner survey dan interview) pada mahasiswa Universitas Bandar Lampung dan Universitas Teknokrat Indonesia dengan sampel minimal sebanyak 150 responden. Analisa model pemilihan moda menggunakan analisis regresi logistik dengan bantuan program SPSS 25. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda pada mahasiswa adalah Variabel Jenis Kelamin (X1), Variabel Kepemilikan SIM (X5) dan Variabel Kepemilikan Kendaraan (X6). Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan persamaan regresi logistik adalah sebagai berikut: Y= -0,3+1,106X1+1,393X5+2,686X6. Dengan probabilitas pemilihan angkutan pribadi tertinggi ada pada skenario 2 dengan variabel X1 dengan kode 1, variabel X5 dengan kode 1, dan variabel X6 dengan kode 1 menghasilkan probabilitas sebesar 99,25% dan probabilitas pemilihan angkutan lainnya tertingi berada pada skenario 1 dengan variabel X1 dengan kode 0, variabel X5 dengan kode 0 dan variabel X6 dengan kode 0 menghasilkan probabilitas sebesar 57,44%.
Modal Split is one of the models used in transportation planning, this is due to the key role of public transport in an effort to increase the improvement and service improvement of transportation modes. The preference study of respondents was carried out through a primary survey (questionnaire survey and interview) of students at the University of Bandar Lampung University and Teknokrat Indonesia University with a minimum sample of 150 respondents. The mode selection model analysis uses logistic regression analysis with the help of the SPSS 25 program. The results show that the factors that influence the mode choice of students are the Gender Variable (X1), SIM Ownership Variable (X5) and Vehicle Ownership Variable (X6). From the results of statistical tests that have been carried out, the logistic regression equation is as follows: Y = -0.3+1.106X1+1.393X5+2.686X6. With the highest probability of selecting private transport in scenario 2 with variable X1 with code 1, variable X5 with code 1, and variable X6 with code 1 producing a probability of 99.25% and the highest probability of selecting other transport is in scenario 1 with variable X1 with code 0, variable X5 with code 0 and variable X6 with code 0 produces a probability of 57.44%.SILMI SAFINAH18550110142023-08-11T01:26:23Z2023-08-11T01:27:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74457This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/744572023-08-11T01:26:23ZANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FASILITAS JEMBATAN
PENYEBERANGAN ORANG (JPO) MENGGUNAKAN METODE
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)Pemerintah kota Bandar Lampung telah menyediakan fasilitas jembatan
penyeberangan orang di beberapa titik. Salah satunya yaitu di Jalan Zainal Abidin
Pagar Alam, Labuhan Ratu, Bandar Lampung dan di Jalan Kartini, Tanjung
Karang Pusat, Bandar Lampung. Fasilitas penyeberangan haruslah
memperhatikan lima sasaran utama yaitu: keselamatan, keamanan, kemudahan,
keterpaduan sistem, dan daya tarik. Analisis efektivitas penggunaan fasilitas
Jembatan sangat diperlukan agar lebih diminati dan difungsikan. Penelitian ini
menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui
bobot atau nilai optimalnya dari lima aspek tersebut. Hasil analisis dan
perhitungan yang telah dilakukan nilai persentase efektivitas pada jembatan
penyeberangan di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam sebesar 40%, dinyatakan tidak
efektif. Sedangkan, nilai persentase efektivitas pada Jembatan di Jalan Kartini
sebesar 69%, dinyatakan efektif. Faktor prioritas paling dominan pada jembatan di
Jalan Zainal Abidin Pagar Alam yaitu keselamatan dengan persentase 37,91%
sedangkan pada jembatan di Jalan Kartini faktor prioritas dominan adalah
keselamatan dengan persentase sebesar 41,58%.
Kata Kunci : Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) , Analitycal
Hierarchy Process (AHP)Ningtyas Adrianto Aisyah Fitri 18150110022023-08-04T09:15:04Z2023-08-04T09:15:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74117This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/741172023-08-04T09:15:04ZPERANCANGAN CULTURAL CENTER DENGAN PENDEKATAN RUANG HETEROTOPIA DI KRUI, PESISIR BARATBerangkat dari amanat undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan budaya, terdapat beberapa langkah penting yang canangkan, mengngingat kota Krui, Kabupaten Pesisir Barat sendiri merupakan sebuah kota yang potensial dibidang wisata, akan menjadikan sebuah lokus yang bakal sering dikunjungi oleh masyarakat luar daerah, yang semakin hari tidak hanya sebatas menikmati objek wisatanya saja melainkan akan berkembang untuk mencari tahu produk kebudayaan masyarakatnya. Baik itu sebuah nilai, adat istiadat, kesenian, hingga keberadaan hutan produktif yang cukup penting perannya. Guna untuk memfasilitasi berbabagai macam kegiatan kebudayaan tersebut, maka direncanakan sebuah bangunan Cultural Center. Adapun metodologi penelitian yang dijalani bersifat kualitatif yang berangkat dari pencarian data berupa sudut pandang responden atau informan secara naratif, kemudian bersama peneliti, mereka memberikan penafsiran atau interpretasi baru yang konstruktif sehingga menciptakan pengembangan konsep pada pengaplikasian desain arsitektural sebagai temuan. Sedangkan bangunan Cultural Center sendiri didesain dengan pendekatan ruang heterotopia yang pada prinsipnya merupakan sebuah pengaplikasian ruang imajiner yang beragam pada satu ruang fisik (nyata) yang tetap, sehingga mampu memaksimalkan persepsi pengguna secara maksimal, mendukung interaksi pengunjung yang memiliki latar belakang berbeda, mewadahi beragam kegiatan seni dan budaya, serta kembali mengingat pentingnya eksistensi hutan damar pada keberlangsungan ekosistem lingkungan fisik dan sosial.
Kata kunci: Budaya, imajiner, seni, cultural, heterotopia
MASDA MIFTAH FARIDL18150120332023-07-26T02:14:10Z2023-07-26T02:14:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73680This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/736802023-07-26T02:14:10ZPERANCANGAN MUSEUM ARKEOLOGI PUGUNG RAHARJO LAMPUNG TIMUR DENGAN PENDEKATAN PRINSIP DESAIN GEOMETRI TADAO ANDOSaat ini pendidikan sejarah sangat penting untuk diperkenalkan kepada pelajar untuk lebih mengenal bangsanya sendiri dimasa lampau. Melalui benda bersejarah pelajar bisa mengkaji mengenai sejarah itu sendiri, serta dampak yang ditimbulkan dari jawaban masyarakat dimasa lampau terhadap tantangan yang mereka alami yang berpengaruh di kehidupan dimasa sekarang.
Museum Arkeologi Pugung Raharjo harus bisa menjadi bagian dari wisata edukasi, rekreasi, dan konservasi yang memiliki kemampuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan dengan baik. Perencanaan bangunan dengan konsep prinsip desain Tadao Ando bertujuan untuk menciptakan arsitektur yang tidak hanya berdiri sendiri, namun mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk material bangunan tadao ando konsisten menggunakan material unfinish seperti beton expose dan menggunakan warna-warna netral seperti putih maupun abu-abu.
Konsep Geometri Tadao Ando dipakai guna memecahkan masalah antara histori, alam, dan juga pengguna. Bagaimana merancang konsep massa dan lansekap yang dapat menyelaraskan kepentingan lingkungan dan kepentingan manusia melalui pendekatan prinsip desain Tadao Ando.
Safitri Syamnur17150120062023-07-06T07:18:00Z2023-07-06T07:18:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72771This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/727712023-07-06T07:18:00ZPERANCANGAN RUANG KOMUNAL INTERAKTIF PADA PUSAT KEGIATAN MAHASISWALetak Provinsi Lampung yang strategis menjadikan Universitas
Lampung menjadi perguruan tinggi yang banyak diminati oleh pelajar dari dalam dan luar provinsi. Visi dari Universitas Lampung yaitu menjadikan Unila sebagai perguruan tinggi negeri terbaik sepuluh di Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu menyediakan sarana Pusat Kegiatan Mahasiswa. Pusat Kegiatan Mahasiswa merupakan pokok pangkal yang menjadi pumpunan berbagai hal, urusan dan sebagainya bagi mahasiswa untuk
melakukan kegiatan dimana terjadi aktivitas fisik dan non-fisik.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan mendeskripsikan hasil analisis dari studi literatur dan studi preseden. Metode pengumpulan data yang terdiri dari; studi literatur, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil rancangan bangunan ruang komunal interaktif pada pusat kegiatan mahasiswa yang dapat mewadahi aktivitas mahasiswa serta dapat mendorong interaksi antar mahasiswa melalui penyediaan fasilitas yang interaktif dan beragam.
Kata kunci: ruang komunal, interaktif, mahasiswa, pusat kegiatan, universitas lampung.Sumbai Getar18150120262023-06-26T03:14:38Z2023-06-26T03:14:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73144This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/731442023-06-26T03:14:38ZANALISIS PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN PROVINSI BERDASARKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN (MDP) 2017
(Studi Kasus : Jalan Airan Raya, Way Hui, Lampung)
Jalan Airan Raya menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder yang berfungsi untuk mendukung berbagai aktivitas dan kebutuhan masyarakat kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal perkerasan jalan yang terdapat di jalan Airan Raya guna menunjang aktivitas masyarakat untuk masa yang akan datang. Data yang digunakan pada analisis berasal dari data volume lalu lintas kendaraan berat yang melintasi jalan yang ditinjau. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu Berdasarkan Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017 umur rencana yang direncanakan adalah selama 20 tahun dengan faktor laju perumbuhan lalu lintas diambil nilai sebesar 3,5 % dan diperoleh nilai Cumulative Equivalent Single Axle (CESA) sebesar 6.124.608.46. maka ditemukan tebal AC-WC sebesar 4 cm, tebal AC-BC sebesar 6 cm, tebal AC Base sebesar 8 cm, dan tebal lapisan pondasi A sebesar 30 cm.
Kata kunci : jalan Airan Raya, Manual Desain Perkerasan 2017, volume lalu lintas, tebal perkerasan
Airan Raya street connects the primary area with the secondary area which functions to support various activities and needs of the people of Bandar Lampung city. This study aims to analyze the thickness of the pavement on Airan Raya street to support community activities in the future. The data used in the analysis comes from data on the volume of heavy vehicle traffic that crosses the road under review. The results obtained from this study are based on the 2017 Pavement Design Manual (MDP) the planned life span is 20 years with the traffic growth rate factor taken as a value of 3.5% and a Cumulative Equivalent Single Axle (CESA) value of 6,124,608.46 . then it is found that the thickness of AC-WC is 4 cm, the thickness of AC-BC is 6 cm, the thickness of AC Base is 8 cm, and the thickness of foundation layer A is 30 cm.
Keywords: Airan Raya Street, Manual Desain Perkerasan 2017, traffic volume, pavement thicknessMUZAQI MUHAMMAD ARIEF16550110152023-06-26T02:56:13Z2023-06-26T02:56:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73149This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/731492023-06-26T02:56:13ZSTUDI ANALISIS EL NINO DAN LA NINA TERHADAP CURAH HUJAN
MENGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) DAN LOMB
PERIODOGRAM
(STUDI KASUS : PROVINSI JAWA TENGAH)
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah potensial yang memiliki peran
penting dalam produksi pangan nasional. Kejadian El Nino dan La Nina sangat
besar dampaknya apabila terjadi di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari kejadian El Nino dan La
Nina secara spesifik di Provinsi Jawa Tengah manakah daerah yang lebih dominan
terkena dampak El Nino dan La Nina. Lokasi penelitian ini menggunakan 3 stasiun
curah hujan yaitu Stasiun Meteorologi Tunggal Wulung, Stasiun Meteorologi
Maritim Tegal dan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas. Metode yang
digunakan adalah metode Fast Fourier Transform (FFT) dan lomb periodogram.
Hasil penelitian menunjukkan periode perulangan fenomena El Nino dan La Nina
dengan menggunakan metode FFT yaitu prakiraan pada periode 2.2428, 2.8036 dan
3.7381 tahun. Sedangkan menggunakan metode lomb periodogram yaitu pada
periode 2.480, 2.621, dan 3.16 tahun. Hasil analisis metode FFT didapatkan hasil
yang variasi pada tingginya curah hujan di 3 stasiun, sedangkan hasil analisis
menggunakan lomb periodogram menunjukkan stasiun hujan Tunggal Wulung
karena memiliki puncak curah hujan paling tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah terdapat variasi terhadap puncak kejadian baik dengan metode lomb
periodogram maupun FFT. Namun kedua metode tersebut dan berdasarkan BMKG
dan TRMM Stasiun Meteorologi Tunggal Wulung memiliki puncak tertinggi
diantara Stasiun Tegal dan Stasiun Tanjung Emas.
Kata Kunci: El Nino, La Nina, Curah Hujan
Central Java Province is a potential area that has an important role in national food
production. El Nino and La Nina events have a very large impact if they occur in
Indonesia, especially in Central Java Province. This study aims to analyze the
impact of El Nino and La Nina events specifically in Central Java Province where
the areas more dominantly affected by El Nino and La Nina. The research location
uses 3 rainfall stations, namely the Tunggal Wulung Meteorological Station, Tegal
Maritime Meteorological Station, and Tanjung Emas Maritime Meteorological
Station. The method used is the Fast Fourier Transform (FFT) method and the long
periodogram. The results showed that the periods of El Nino and La Nina
phenomena recurring using the FFT method are forecasts for the periods 2.2428,
2.8036, and 3.7381 years. While using the lom periodogram method, namely in the
periods of 2,480, 2,621, and 3:16 years. The results of the analysis of the FFT
method obtained results that varied in the height of rainfall at the 3 stations, while
the results of the analysis using the periodogram log showed that the Tunggal
Wulung rain station had the highest peak rainfall. This study concludes that there
are variations in the peak incidence using either the slow periodogram or the FFT
method. However, both of these methods and based on the BMKG and TRMM, the
Tunggal Wulung Meteorological Station has the highest peak between Tegal
Station and Tanjung Emas Station.
Keyword: El Nino, La Nina, Curah Hujan
RIFAN FATHONY AWAL1615011009 2023-06-26T02:54:16Z2023-06-26T02:54:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73151This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/731512023-06-26T02:54:16ZPEMODELAN DAN PERHITUNGAN KEMBALI RENCANA
ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG UKM FISIP TAHAP 2
UNIVERSITAS LAMPUNG BERBASIS TEKNOLOGI BUILDING
INFORMATION MODELLING (BIM)
Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam sektor konstruksi dikarenakan sektor
konstruksi merupakan bagian yang penting dalam pembangunan suatu negara.
Perkembangan yang pesat dan tingkat kompleksitas proyek yang tinggi, menuntut
pihak penyedia jasa konstruksi harus bekerja lebih efektif dan efisien. Saat ini
perkembangan teknologi dan ilmu komunikasi mampu menjawab permasalahan
tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan Building Information
Modelling (BIM) yang memfasilitasi proses desain dan konstruksi yang lebih
terintegrasi agar didapatkan hasil yang efisien. Tahapan metodologi penelitian: 1)
Tahap Persiapan; 2) Tahap Pengumpulan Data; 3) Tahap Pemodelan 3D Dengan
Autodesk Revit; 4) Tahap Pemeriksaan Clash Check; 5) Tahap Mengeluarkan
Volume Pekerjaan; 6) Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB); 7)
Tahap Penarikan Kesimpulan Dan Penyajian Hasil. Secara keseluruhan total selisih
harga antara total harga menggunakan volume total pekerjaan yang terdapat pada
Bill of Quantity (BoQ) menghasilkan total harga lebih besar dibandingkan dengan
menggunakan volume total pekerjaan yang dihasilkan Autodesk Revit, dengan
indikator sebagai berikut: Adanya kesalahan perhitungan berupa human error
dalam proses penyusunan RAB menggunakan volume total pekerjaan yang terdapat
pada BoQ oleh konsultan perencana seperti kesalahan double count material. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan: 1) Pemodelan dengan Autodesk Revit sangatlah
mempercepat pekerjaan perencanaan, dikarenakan sangat kompleks untuk
diterapkan dalam berbagai macam proyek konstruksi; 2) Penggunaan BIM
sangatlah efisien, dikarenakan adanya fasilitas integritas secara penuh; 3) Output
Volume yang dikeluarkan bisa memperkecil human error dalam perhitungan
Volume Pekerjaan secara manual. Dengan memperkecil human error sangat
berpengaruh pada profit kontraktor.
Kata kunci: Building Information Modelling (BIM), Autodesk Revit, Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
The rapid development that occurs in the construction sector is important because
the construction sector is an important part of the development of a country. The
rapid development and high level of project complexity require construction service
providers to work more effectively and efficiently. Currently, the development of
technology and communication science is able to answer these problems, one of
which is by using Building Information Modeling (BIM), which facilitates a more
integrated design and construction process in order to obtain efficient results.
Stages of research methodology: 1) Preparatory stage; 2) Data collection stage; 3)
3D modelling stage with Autodesk Revit; 4) Clash Check examination stage; 5)
Stage of releasing work volume; 6) Stage of preparing The Cost Budget Plan
(RAB); 7) Stage of drawing conclusions and presenting results. Overall, the total
price difference between the total price using the total volume of work contained in
the Bill of Quantity (BoQ) results in a greater total price than using the total volume
of work produced by Autodesk Revit, with the following indicators: There is a
calculation error in the form of human error in the process of preparing the RAB
using the total volume of work contained in the BoQ by planning consultants, such
as material double-count errors. From this research, it can be concluded: 1)
Modeling with Autodesk Revit greatly speeds up planning work because it is very
complex to be applied to various construction projects; 2) The use of BIM is very
efficient due to the full-integrity facility; and 3) Output volume issued can minimize
human error in calculating work volume manually. Minimizing human error greatly
affects the contractor's profit.
Keywords: Building Information Modelling (BIM), Autodesk Revit, The Cost
Budget Plan (RAB).
AL FARABI MUHAMMAD 16150110882023-06-26T02:45:07Z2023-06-26T02:45:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73135This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/731352023-06-26T02:45:07ZPenerapan Building Information Modelling (BIM) menggunakan Autodesk Revit 2019 pada Pekerjaan Non Struktur (Studi Kasus: Gedung B Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung)Perkembangan Indonesia pada sektor konstruksi berjalan dengan sangat pesat. Dengan semakin banyaknya pembangunan di Indonesia maka semakin bervariatif pula skala dan jenis dari proyek pekerjaan di bidang teknik sipil. Dalam pembangunan infrastruktur perlu adanya sistem dan manajemen yang baik. Sistem dan manajemen yang baik tersebut dapat ditemukan pada implementasi Building Information Modelling (BIM) pada pelaksanaan proyek. BIM adalah salah satu proses menghasilkan dan mengelola data bangunan secara 3D dalam siklus proyeknya dimana hal ini dapat membantu keterbatasan manusia dalam megelola data dan mengatur sumber daya yang banyak dan sistem kerja yang rumit sehingga kesalahan dapat di minimalisir dan proyek dapat dianalisis secara lebih mendalam (Succar, 2008).
Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan studi tentang penggunaan Building Information Modeling (BIM) pada pemodelan non struktur Gedung B Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dengan menggunakan software Autodesk Revit 2019. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pemodelan non struktur berupa pemodelan jendela, dinding, keramik, pintu dan plafon dapat dilakukan dengan cepat dan baik. Kemudian hasil perbandingan BoQ antara metode konvensional dan Revit terdapat perbedaan yang signifikan, hal ini ditunjukkan pada perbedaan pekerjaan dinding bata sebesar -3,91%, perbandingan pekerjaan plesteran dan acian sebesar 6,61%, perbedaan pada perhitungan keramik dan plafon kamar mandi masing-masing sebesar 3,29% dan 4,69% hal ini disebabkan karena adanya perbedaan perhitungan luas dinding bata menggunakan metode konvensional dengan menggunakan Revit 2019.
Indonesia's development in the construction sector is progressing very rapidly. With the increasing number of developments in Indonesia, the scale and types of work projects in the field of civil engineering are also increasingly varied. In infrastructure development there needs to be a good system and management. This good system and management can be found in the implementation of Building Information Modeling (BIM) in project implementation. BIM is a process of generating and managing building data in 3D in its project cycle where it can help human limitations in managing data and managing large resources and complex work systems so that errors can be minimized and projects can be analyzed in more depth (Succar , 2008).
The purpose of this study was to conduct a study on the use of Building Information Modeling (BIM) in non-structural modeling of Building B, Faculty of Economics and Business, University of Lampung using the Autodesk Revit 2019 software. From the results of the research conducted, non-structural modeling in the form of modeling windows, walls, ceramics , doors and ceilings can be done quickly and well. Then the results of the BoQ comparison between the conventional and Revit methods show a significant difference, this is shown in the difference in brick wall work of -3.91%, the comparison of plastering and plastering work of 6.61%, the difference in the calculation of tiles and bathroom ceilings respectively respectively 3.29% and 4.69%, this is due to differences in calculating the area of brick walls using the conventional method using Revit 2019.
Reviana Reviana16150110072023-06-23T07:39:05Z2023-06-23T07:39:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73132This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/731322023-06-23T07:39:05ZPERANCANGAN MUSEUM SEJARAH KOTA BANDAR LAMPUNG
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ATRAKTIFArsitektur terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu seperti halnya
Kota Bandar Lampung yang terus bertumbuh melewati berbagai era dari masa ke
masa. Berbagai peristiwa sejarah telah dilalui kota ini terbuktikan dari benda-benda
bersejarah yang masih dapat kita temui sampai saat ini. Namun kebanyakan benda
bersejarah tersebut masih dikelola oleh perseorangan dimana hal ini tidak terlepas
dari keterbatasan Kota Bandar Lampung yang belum memiliki museum sejarah
kotanya sendiri. Hal ini menggambarkan salah satu faktor yang secara tidak
langsung menunjukkan masih rendahnya minat masyarakat terhadap sejarah.
Metode penilitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang
memaparkan deskripsi atas fenomena dan fakta yang terjadi. Kemudian pola
pengembangannya dilakukan dengan beberapa analisis yang disertai dengan studi
literatur guna mendukung teori. Berdasarkan tahapan yang telah dilakukan maka
lahirlah gagasan untuk membuat Museum Sejarah Kota Bandar Lampung dengan
pendekatan arsitektur atraktif. Pendekatan ini dirasa mampu untuk mengatasi minat
sejarah yang masih rendah pada masyarakat Kota Bandar Lampung agar lebih
tertarik dalam hal sejarah. Hal lain yang diharapkan adalah mampu mengahadirkan
Museum Sejarah Kota yang belum pernah ada sebelumnya serta dapat menghimpun
benda-benda bersejarah agar dapat dikelola oleh lembaga resmi.
Kata Kunci: Benda Bersejarah, Minat Sejarah, Museum Sejarah Kota, Arsitektur,
AtraktifBUDI SETIAWAN HANSEL 18150120052023-06-23T07:04:54Z2023-06-23T07:04:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73110This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/731102023-06-23T07:04:54ZRedesign Stadion Pahoman, Bandar Lampung dengan Pendekatan Placemakinguang terbuka Publik sebagai penunjang kota merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan keberadaannya. Menurut Dokumen Evaluasi RTRW Kota Bandar Lampung, dibutuhkan sekitar 2.049 hektar lahan untuk memaksimalkan pemanfaatan Ruang Terbuka Publik (RTP) di Bandar Lampung. Stadion Pahoman sebagai salah satu RTP dengan angka pengguna yang cukup tinggi menjadikan area stadion sebagai salah satu poros ekonomi dan sosial yang cukup kuat di Kawasan tersebut. Derngan adanya beberapa isu permasalahan yang terdapat di Stadion Pahoman dibutuhkan penataan ruang Kembali untuk menjadikan Stadion Pahoman menjadi RTP yang sesuai dengan standar yang ada.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mendeskripsikan hasil analisis dari studi literatur dan studi preseden. Metode pengumpulan data terdiri dari studi literatur, studi preseden, survei, dan dokumentasi. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis yang terdiri dari analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial yang kemudian dilakukan sintesis sehingga menghasilkan konsep perancangan.
Berdasarkan hasil analisis dan konsep redesign pada Stadion Pahoman di Bandar Lampung, dapat diperoleh bahwa penataan pada Ruang Terbuka Publik didasarkan pada hubungan antara manusia dan bangunan yang harus saling berirama. Hal-hal tersebut dapat ditunjang dengan menerapkan pendekatan placemaking seperti menyediakan akses dan sirkulasi yang baik, kenyamanan dengan menciptakan sebuah image yang dapat menarik masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif, dan juga mewadahi berbagai aktivitas sebagai penunjang sarana bermasyarakat. Dengan meningkatkan fasilitas ruang publik sebagai sarana sosial maka diharapkan pula adanya peningkatan fungsi sosial dan ekonomi di Kawasan tersebut.
Kata Kunci : Redesign, Ruang Terbuka Publik, Stadion, Placemaking, sosial1815012023 Lila Laura Yovithalaura.yovitha@gmail.com2023-06-22T07:36:26Z2023-06-22T07:36:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72988This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/729882023-06-22T07:36:26ZKONSEP ARSITEKTUR HIGH TECH PADA REDESIGN
GEDUNG OLAHRAGA SUMPAH PEMUDA KOTA BANDAR LAMPUNGGedung Olahraga sebagai fasilitas yang mewadahi kegiatan berolahraga
baik itu latihan ataupun pertandingan serta menyediakan fasilitas penunjang bagi
penggunanya. Kurangnya fasilitas Gedung Olahraga di Kota Bandar Lampung yang
mampu menampung berbagai aktifitas kegiatan olahraga didalamnya membuat
Gedung Sumpah Pemuda PKOR Way Halim harus ditingkatkan kualitas dan
kuantitasnya, agar Gedung Sumpah Pemuda mampu menampung berbagai macam
kegiatan olahraga. Gedung Olahraga juga harus memperhatikan faktor
kenyamanan, keamanan, yang sesuai dengan standar federasi baik nasional
(PSSI/PBSI) bahkan internasional (FIFA/FIBA), serta menyediakan fasilitas
pendukung lainnya.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
mendeskripsikan hasil analisis dari studi literatur dan studi preseden. Metode
pengumpulan data terdiri dari studi literatur, studi preseden, survei, dan
dokumentasi. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis yang terdiri dari
analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial yang kemudian dilakukan
sintesis sehingga menghasilkan konsep perancangan.
Berdasarkan hasil dari analisis dan konsep redesign Gedung Olahraga Sumpah
Pemuda Kota Bandar Lampung dapat diperoleh bahwa perancangan kembali
bangunan ini harus memberi solusi pada kondisi eksisting bangunan yang
kurangnya penerangan dan sirkulasi udara yang maksimal sehingga hal tersebut
dapat ditunjang melalui penerapan konsep high tech. Pendekatan high tech
dibutuhkan sebagai solusi untuk merancang bangunan yang memiliki fleksibilitas
ruang, fasad yang menarik, pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami serta
menjadikan bangunan yang mengikuti perkembangan teknologi.
Kata Kunci : Redesign, Arsitektur High Tech, Gedung OlahragaAL AFFIF MUHAMMAD RIZIEQ18550120042023-06-22T07:10:54Z2023-06-22T07:10:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72994This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/729942023-06-22T07:10:54ZPERANCANGAN PUSAT REHABILITASI MENTAL SKIZOFRENIA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DI BANDAR LAMPUNGIndonesia memiliki masalah kesehatan jiwa masih kurang diperhatikan, masih banyaknya stigma negatif akan orang yang mengidap gangguan jiwa masih menjadi penghalang. Hal ini disebabkan karena kurangnya edukasi masyarakat akan kesehatan jiwa. Indonesia memiliki angka tertinggi skizofrenia di dunia, menurut WHO (World Health Organization, 2019). Skizofrenia merupakan penyakit yang mengganggu pikiran penderita yang ditandai dengan halusi, delusi, perilaku tidak normal dan teratur, sehingga sulit untuk bersosialisasi di lingkungan bermasyarakat. Rehabilitasi berguna untuk membantu pasien memberikan pelatihan-pelatihan khusus agar pasien dapat kembali ke kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia sendiri fasilitas pelayanan jiwa dan tenaga jiwa sangatlah kurang tidak merata di seluruh Indonesia, sehingga diperlukan perhatian khusus di bidang ini. Kenyamanan maupun keamanan dari fasilitas yang telah tersedia pun juga masih kurang memadai. Desain Biofilik memasukan unsur alam pada bangunan, dapat menciptakan kenyamanan, kebahagiaan, ketenangan, dan aura yang positif. Pembangunan Pusat Rehabilitasi Skizofrenia ini merupakan jawaban dari kurangnya fasilitas kesehatan mental yang kurang layak dan memadai. Adanya Pusat Rehabilitasi Mental Skizofrenia diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan mental di Indonesia.FITRIANI FEBBY18150120102023-06-22T06:23:38Z2023-06-22T06:23:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72951This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/729512023-06-22T06:23:38ZPERANCANGAN SEKOLAH ISLAM ASRAMA PUTRI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FEMINISME DI BANDAR LAMPUNGSekolah Islam asrama putri merupakan lembaga pendidikan Islam yang pengguna utamanya adalah remaja putri dengan menyediakan fasilitas tempat tinggal, sehingga para siswa dapat berkegiatan full di lingkungan sekolah dan asrama. Isu mengenai pentingnya pendidikan bagi perempuan menjadikan sekolah Islam asrama putri sebagai sarana pendidikan yang tepat dan nyaman untuk perempuan. Pendekatan Arsitektur Feminisme membantu dalam mencapai tujuan sekolah Islam asrama putri, karena penerapan desain arsitektur feminisme bertujuan menghasilkan rancangan desain yang lembut dan elegan, dengan sangat memperhatikan kebutuhan ruang perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mendeskripsikan hasil analisis dari studi literatur dan studi preseden. Metode pengumpulan data yang terdiri dari; studi literatur, studi preseden, survei, dan dokumentasi. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis yang terdiri dari analisis site, analisis fungsional, dan analisis spasial yang kemudian dilakukan sintesis sehingga menghasilkan konsep perancangan. Hasil yang diperoleh yaitu mewujudkan perancangan bangunan sekolah Islam asrama putri dengan karakteristik arsitektur feminisme yaitu mengadakan pembatasan ruang yang jelas antara zona privat dan publik, menggunakan bidang lengkung pada bentukan fasadnya, melibatkan suatu sifat wanita pada ornamen bangunan, menggunakan warna dengan tone muda, memiliki elemen point of interest serta penataan ruang luar yang hijau dan pengaplikasian material alami, sehingga terwujudnya sarana pendidikan yang berkualitas dan memberikan kenyamanan untuk remaja putri.
Kata Kunci : Pendidikan, Sekolah Islam asrama putri, Arsitektur Feminisme
NINGRUM ALYA ANNISA18150120092023-06-22T06:13:44Z2023-06-22T06:13:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72937This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/729372023-06-22T06:13:44ZREDESAIN STASIUN TANJUNG KARANG DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR SETTINGData Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengguna jasa layanan kereta api di Indonesia pada Juli 2022 mencapai 25,7 juta orang penumpang. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menggunakan jasa transportasi kereta api. Stasiun Tanjung Karang merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kota Bandar Lampung. Stasiun ini difungsikan sebagai tempat pemberangkatan kereta api jarak jauh yang melayani perjalanan hingga Stasiun Kertapati, Palembang. Pada Stasiun Tanjung Karang, terdapat beberapa ruang publik yang mempunyai akses terbatas. Minimnya ketersediaan fasilitas penunjang pada stasiun yang menjadikan kebutuhan pengunjung kurang dapat terpenuhi. Sebagai dasar upaya pengembangan Stasiun Tanjung Karang, penulis melakukan penelitian terkait perilaku pengunjung melalui pendekatan behavior setting. Melalui pendekatan Behavior Setting, dapat dipahami bagaimana sebuah ruangan terbentuk berdasarkan pola aktivitas manusia sehingga menciptakan ruang yang dapat mewadahi aktivitas didalamnya. Membantu memahami pola aktivitas manusia dalam membentuk sebuah ruang yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Kata Kunci : Stasiun, Pengguna, Perilaku, Behavior Setting. YENDRA CINDITHIA18150120242023-06-22T04:19:47Z2023-06-22T04:19:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72936This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/729362023-06-22T04:19:47ZPERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG 2 BANDARA INTERNASIONAL RADIN INTEN II LAMPUNG DENGAN TERAPAN PASCA-PANDEMI Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat yang di dalam bandara terdapat beberapa fasilitas yaitu pada sisi darat dan sisi udara. Salah satu fasilitas utama pada sisi darat suatu bandara adalah bangunan terminal. Bandara dituntut untuk bertransformasi menjadi fasilitas pelayanan public yang bisa beradaptasi dengan kondisi dunia saat ini. Pandemi Covid-19 melanda dunia dan Indonesia termasuk di dalamnya. Indonesia berjuang melawan Covid-19 dengan memodifikasi kebijakan karantina wilayah (lockdown) menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bersifat lokal sesuai tingkat keparahan di wilayah provinsi, kabupaten, atau kota. Sebagai fasilitas umum pintu utama keluar masuknya manusia, barang dan hewan dari berbagai tempat alangkah baiknya jika bandar udara bisa menjadi system pengecekan utama pencegahan virus menyebar dengan cara pendeteksi dini kemungkinan terjangkitnya manusia maupun makhluk hidup yang melewati bandara setidaknya diharapkan bisa menjadi area meminimalisir penyebaran virus di lapisan masyarakat selagi bisa dideteksi sejak dini. Tidak menutup kemungkinan pandemi seperti yang lalu di masa depan akan terjadi problematika yang serupa. Maka dari itu harus ada kesiapan dari segala sektor keilmuan khususnya bidang arsitektur yang memungkinkan adanya peningkatan efektivitas dalam menghadapi masalah seperti ini kembali. Perancangan dengan tema pasca-pandemi ini berfokus bagaimana penerapan konsep penghawaan, pencahayaan, Sirkulasi dan fasilitas-fasilitas kesehatan yang baik dimana virus akan susah bertahan didalam bangunan ini. Kelembaban ruangan dalam, Suhu ruangan dan pencahayaan ruangan diusahakan cahaya matahari yang dihasilkan harus bisa masuk kedalam bangunan, menghindari tumpang tindih sirkulasi kegiatan yang mengakibatkan penyebaran virus lebih tak terkendali.Jarak antar manusia minimal 1.5m dengan lebar sirkulasi ruang 50% lebih besar dari daya tampungnya dan juga fasilitas-fasilitas yang wajib ada di dalam bandara pasca pandemi menurut PT Angkasa pura sehingga diharapkan penyebaran virus bias diminimalisir. Sampai dengan pemerhatian pemilihan jenis tanaman juga mendukung terapan pasca pandemi terlebih pada bagian indoor bangunan.
Kata Kunci : Bandara Radin Inten II Provinsi Lampung, Pasca-Pandemi, Pandemi, Teminal 2Sari Sinta18150120192023-06-13T03:09:47Z2023-06-13T03:09:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71998This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/719982023-06-13T03:09:47ZTINJAUAN AKSESIBILITAS JARINGAN JALAN UNTUK MENENTUKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN PESAWARANKabupaten Pesawaran adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung yang memiliki nilai strategis dalam meningkatkan pengembangan wilayah. Pengembangan wilayah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan wilayah dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang dimiliki agar seluruh masyarakat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Terdapat indikator yang dapat membantu pengembangan wilayah suatu kabupaten yaitu ketersediaannya Infrastruktur dan sistem jaringan jalan di wilayah tersebut. Dalam rangka meningkatkan infrastruktur jaringan jalan diperlukan suatu cara yaitu dengan menetapkan prioritas karena banyaknya ruas jalan Kabupaten Pesawaran dapat mengakibatkan adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan sumber daya dalam meningkatkan kualitas seluruh jaringan jalan yang ada. Oleh karena itu prioritas menjadi pemecah masalah dan Pengambil keputusan terbaik. Pada penelitian ini digunakan metode Proses Hierarki Analitik sebagai penentu urutan prioritas dengan kriteria yang digunakan yaitu kriteria kondisi jalan, Aksesibilitas, mobilitas, prasarana layanan publik, dan pengembangan wilayah. Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilaksanakan Dapatkan kriteria utama yang menjadi penentu dalam menetapkan prioritas yaitu kriteria kondisi jalan (45,52%), selain itu kriteria Aksesibilitas (22,06%), kriteria mobilitas (13,64%), kriteria prasarana layanan publik (10,32%), dan kriteria pengembangan wilayah (8,46%). Adapun urutan prioritas peningkatan ruas jalan Kabupaten Pesawaran diantaranya ruas Kubu Batu - Kota Jawa, Pasar Baru - Gunung Sari, Penengahan - Gunung Sari, Kubu Batu - Lubuk Tanah, Tegineneng - Tri Rahayu, Sidodadi - Batas Pringsewu, Way Harong - Sukamandi, Wiyono - Way Brulu, Wates - Sumber Jaya, Guyuban - Batas Pringsewu.
Pesawaran Regency is one of the regencies in Lampung Province which has strategic value in increasing regional development. Regional development aims to improve regional welfare by utilizing all available resources so that whole community gets the maximum benefit. There are indicators that can help develop the territory of a district, namely the availability of infrastructure and road network systems in the region. In order to improve road network infrastructure, a method is needed, namely by setting priorities because the large number of road sections in Pesawaran Regency can result in limited time, costs, manpower, and resources in improving the quality of road network infrastructure. Therefore the priority is to be the best problem solver and decision maker. In this study, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method was used as a determinant of priority order with the criteria used, namely road conditions, accessibility, mobility, public service infrastructure, and regional development. From the results of the calculations and analysis that has been carried out, it is found that the main criteria that determine priorities are road condition criteria (45,52%), in addition there are accessibility criteria (22,06%), mobility criteria (13,64%), public service infrastructure criteria (10,32%), and regional development criteria (8,46%). The order of priority for the improvement of the Pesawaran Regency road sections includes Kubu Batu - Kota Jawa, Pasar Baru - Gunung Sari, Penengahan - Gunung Sari, Kubu Batu - Lubuk Tanah, Tegineneng - Tri Rahayu, Sidodadi – Pringsewu Boundary, Way Harong – Sukamandi, Wiyono - Way Brulu, Wates – Sumber Jaya, Guyuban - Pringsewu Boundary. Regina Prangesty Agnes 18150111052023-06-09T03:02:18Z2023-06-09T03:02:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71814This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/718142023-06-09T03:02:18ZKAJIAN TEKNO EKONOMI PEMBANGUNAN JALUR GANDA REL KERETA API TANJUNG KARANG – KOTABUMI PROVINSI LAMPUNG
Berdasarkan data BPS menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kemajuan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, oleh karena itu dibutuhkan juga peningkatan dalam hal transportasi seperti moda kereta api (KA). Untuk meningkatkan pelayanan KA, pemerintah merencanakan pembangunan jalur ganda rel KA Tanjungkarang – Kotabumi. Sebelum masuk ke tahap DED, dilakukan analisis kelayakan terlebih dahulu termasuk kelayakan ekonomi dan finansial dengan tujuan mengetahui apakah jalur ganda ini layak atau tidak dari segi ekonomi dan finansial menggunakan parameter NPV, IRR dan BCR dan dan mengetahui manfaat finansial dari jalur ganda ini. Kajian ini dimulai dari mengumpulkan data, kemudian menghitung estimasi biaya proyek, lalu analisis data dan dilanjutkan pada analisis kelayakan ekonomi dan finansial sehingga menghasilkan 12 skanario dengan berbagai asumsi. Dari 12 skenario didapatkan hasil terbaik pada skenario optimis 4 dengan asumsi nilai tingkat inflasi sebesar 3%, dan TAC 40% menunjukkan nilai NPV, IRR, dan BCR sebesar Rp23.572.331.832.990,00., 26,03%, dan 4,40. 12 skenario telah menunjukkan bahwa semuanya telah mencapai syarat layak ekonomi dan finansial yaitu NPV>0, IRR>Rate of Return, dan BCR>1 dan dinyatakan bahwa proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api Tanjungkarang – Kotabumi ini layak dilanjutkan ke tahan DED karena memberikan kontribusi besar untuk Negara dan pengembalian modal kurang dari umur ekonomis.
Based on BPS data, it shows that Indonesia has progressed in population growth from year to year, therefore it is also necessary to increase transportation, such as the mode of train (KA). To improve rail services, the government plans to build a double track rail for the Tanjungkarang – Kotabumi railway. Before entering the DED stage, a feasibility analysis is carried out first including economic and financial feasibility with the aim of knowing whether this dual track is feasible or not from an economic and financial perspective using the parameters NPV, IRR and BCR and knowing the financial benefits of this dual track. This study starts from collecting data, then calculating project cost estimates, then analyzing data and continuing with economic and financial feasibility analysis to produce 12 scenarios with various assumptions. Of the 12 scenarios, the best results are obtained in optimistic scenario 4 assuming an inflation rate of 3%, and a TAC of 40% indicating an NPV, IRR and BCR value of Rp23.572.331.832.990,00., 26,03%, and 4.40. The 12 scenarios have shown that all of them have met the economic and financial feasibility requirements, namely NPV>0, IRR>Rate of Return, and BCR>1 and it is stated that the Tanjungkarang – Kotabumi double track railway construction project is feasible to continue to withstand DED because it contributes large for the State and the return on capital is less than the economic life.Mayola Reta 18150110332023-06-06T09:13:55Z2023-06-06T09:13:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71716This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/717162023-06-06T09:13:55ZANALISIS FAKTOR MUAT (LOAD FACTOR) KAPAL
PENYEBERANGAN BAKAUHENI - MERAK PADA KONDISI
ARUS PUNCAK DAN KONDISI NORMALTransportasi merupakan sarana untuk memperlancar roda perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Salah satu jenis transportasi yaitu transportasi laut yang berfungsi menghubungkan penduduk antara satu pulau dengan pulau yang lain dengan menggunakan angkutan air seperti kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisisa nilai faktor muat kapal pada arus puncak dan normal serta mengestimasi jumlah kendaraan pada pelabuhan penyeberangan Bakauheni-Merak untuk waktu tiga tahun mendatang. Metode penelitian pengumpulan data sekunder dengan mendatangi instansi-instansi terkait, serta menghitung faktor muat kapal dan peramalan produktivitas kendaraan menggunakan metode analisis regresi linier. Dari hasil perhitungan load factor pada arus normal menghasilkan nilai load factor yang tidak melebihi 100 % sedangkan pada arus puncak terdapat nilai yang melebihi 100 %, sehingga perlu adanya penambahan jumlah trip pada dermaga pelabuhan Bakauheni-Merak.
Kata kunci : Faktor Muat, Kapal, Pelabuhan, Regresi Linier ,Transportasi
PRIANGGA MUSABIQ AHKMADI18150110602023-05-31T06:21:49Z2023-05-31T06:21:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71590This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/715902023-05-31T06:21:49ZANALISIS KERUGIAN EKONOMI AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS PADA JALAN TEUKU UMAR DAN JALAN ZA PAGAR ALAM DI KOTA BANDAR LAMPUNGKemacetan merupakan salah satu permasalahan di Kota Bandar Lampung. Berdasarkan data survei VC Ratio tahun 2017 Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Lampung, kemacetan di Kota Bandar Lampung masuk dalam katagori tinggi khususnya pada Jalan Teuku Umar dengan nilai VC ratio 0,78 dan Jalan ZA. Pagar Alam 0,74. Kemacetan lalu lintas mempunyai dampak yang besar dalam kerugian ekonomi yang berasal dari pemborosan bahan bakar minyak dan menurunnya produktivitas karena hilangnya waktu dan polusi yang ditimbulkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh adanya kemacetan lalu lintas dan polusi udara pada jalan wilayah studi.
Metode analisis kerugian ekonomi dihitung menggunakan pemodelan yang sudah ada, yaitu metode Tamin, 2000 untuk analisis biaya kemacetan dengan komponen perhitungan volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, biaya operasional kendaraan dan waktu antrian kendaraan, selain itu metode Peraturan Menteri Lingkungan Hidup, 2010 dan riset VTPI, 2005 untuk analisis polusi udara dengan komponen volume lalu lintas dan faktor emisi kendaraan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hubungan antara volume lalu lintas (kendaraan/jam) dengan kecepatan yang terjadi (km/jam) adalah faktor utama besarnya biaya kemacetan dan polusi udara. Biaya kerugian tertinggi terjadi pada saat hari kerja dari senin sampai dengan jumat pada waktu sore (15.00 s/d 18.00). Kerugian rata-rata akibat kelambatan arus lalu lintas dan polusi udara yang terjadi di Jalan Teuku Umar dan ZA. Pagar Alam adalah Rp.47.857.705,- per jam. Kerugian ini semestinya tidak perlu dikeluarkan apabila volume lalau lintas dan kecepatan kendaraan bisa mencapai desain perencanaan.
Kata kunci: kemacetan lalu lintas, biaya kemacetan, biaya polusi udara
abstract
Congestion is one of the problems in the city of Bandar Lampung. Based on the 2017 VC Ratio survey data of the Indonesian Transportation Society (MTI) for the Lampung Region, traffic jams in Bandar Lampung City are in the high category, especially on Jalan Teuku Umar with a VC ratio of 0.78 and Jalan ZA. Pagar Alam with a VC ratio of 0.74. Traffic congestion has a major impact in terms of economic losses resulting from the wastage of fuel oil and reduced productivity due to lost time and resulting pollution. The aim of the research is to identify the economic losses caused by traffic jams and air pollution on the roads in the study area.
The economic loss analysis method is calculated using existing modeling, namely the Tamin method from 2000 for the analysis of congestion costs with components for calculating traffic volume, vehicle speed, vehicle operating costs, and vehicle queuing time, in addition to the Minister of Environment Regulations method from 2010 and VTPI research from 2005 for the analysis of air pollution with traffic volume components and vehicle emission factors.
The results of the study show that the relationship between traffic volume (vehicles/hour) and actual speed (km/hour) is the main factor in the cost of congestion and air pollution. The highest loss costs occur during the weekdays, from Monday to Friday, in the afternoon (15.00 to 18.00). The average loss is due to traffic delays and air pollution that occur on Jalan Teuku Umar and ZA. Pagar Alam is IDR 47,857,705 per hour. This loss should not have been incurred if the traffic volume and vehicle speed could reach the planned design.
Keywords: traffic congestion, congestion costs, air pollution costsEKA PRAMANA WIDIANTO 20250110082023-05-30T03:52:54Z2023-05-30T03:52:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71539This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/715392023-05-30T03:52:54ZSISTEM INFORMASI PERSEBARAN ASET DAN FASILITAS UMUM
BERBASIS WEBGIS MENGGUNAKAN ARGIS ONLINE
(STUDI KASUS: DESA BANGUN REJO CIMARIAS
KEC. BANGUN REJO,LAMPUNG TENGAH)
Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasi atau dimiliki oleh
pemerintah. Pengolahan aset bukan merupakan suatau pekerjaan yang tidak mudah
untuk dilakukan, permasalahan terkait dengan pengolahan aset pemerintah daerah
masih banyak dijumpai. Salah satu nya yaitu kurang optimal dalam pemanfaatan aset
oleh pemerintah desa. Maka dari itu diperlukan managemen data aset dalam bentuk
sistem informasi agar masyarakat dapat memonitoring pemanfaatan aset.
Dalam proses pemilahan data aset dan fasilitas umum desa Bangunrejo dan Cimarias
yang terbagi menjadi beberapa detail guna yang kemudian digabungkan bersama
dokumentasi berserta database yang sebelumnya telah dibuat kedalam ArcGIS online.
Data aset dan fasilitas umum desa Bangunrejo dan Cimarias disajikan dalam bentuk
dashboard ArcGIS online yang terbagi menjadi beberapa detail guna yaitu aset
desa,sarana peribadahan,sarana pendidikan,sarana kesehatan, dan perkantoran. Dalam
persebaran aset dan fasilitas umum kedua desa tersebut berjumlah 105 yang
didominasi kebaradaan aset dan fasilitas umum berada pada desa Bangunrejo.AMALIA AFTATUR RYENO 18050610272023-05-25T01:55:19Z2023-05-25T01:55:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71432This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/714322023-05-25T01:55:19ZKAJIAN DAERAH ZONA RAWAN LONGSOR DI WILAYAH KABUPATEN TANGGAMUSDaerah Kabupaten Tanggamus merupakan daerah yang sering terjadi longsor. hal ini dipengaruhi oleh kondisi topografi wilayah kabupaten Tanggamus yang memiliki tingkat kemiringan lereng sangat curam dan salah satu faktor terbesar yang membuat daerah ini rawan longsor karena tingkat curah hujan yang cukup tinggi, akibat dari curah hujan dengan intensitas yang tinggi menyebabkan rongga tanah menjadi penuh dan tidak dapat menyerap air dengan baik sehingga terjadinya longsor, oleh sebab itu perlu dilakukan pemetaan daerah rawan longsor sebagai bentuk upaya mitigasi bencana.
Dalam kegiatan Tugas Akhir ini penulis bermaksud melakukan kajian daerah zona rawan longsor pada Kabupaten Tanggamus menggunakan bantuan teknologi
Geographic Information System (GIS) metode yang digunakan adalah metode pembototan dan skoring serta analisis overlay parameter longsor. Adapun parameter
longsor tersebut adalah kemiringan lereng, curah hujan, tutupan lahan, jenis batuan dan jenis tanah.
Hasil dari kajian Daerah kerawanan longsor pada Kabupaten Tanggamus 48,3% Daerah Tanggamus merupakan daerah yang rawan longsor terdapat 11 kecamatan yang
mendominasi zona kerawanan longsor yaitu Kecamatan Bandar Negri Semuong, Kecamatan Pugung, Kecamatan Pematang Sawa, Kecamatan Semaka, Kecamatan
Wonosobo, Kecamatan Limau, Kecamatan Kota Agung Timur, Kecamatan Kota Agung
Barat, Kecamatan Kelumbayan, Kecamatan Cukuh Balak, Kecamatan Air Naningan.
Kata kunci : Longsor, SIG/GIS, Parameter Longsor,Tanggamus.
Tanggamus Regency is an area where landslides often occur. this is influenced by the topographical conditions of the Tanggamus regency area which has a very steep slope and one of the biggest factors that make this area prone to landslides due to the fairly high level of rainfall, as a result of high intensity rainfall causing the soil cavity to be full and unable to absorb water properly so that landslides occur, Therefore, it is necessary to map landslide-prone areas as a form of disaster mitigation efforts. In this Final Project activity, the author intends to conduct a study of landslide-prone zone areas in Tanggamus Regency using the help of Geographic Information System (GIS) technology, the methods used are the method of bending and scoring as well as overlay analysis of landslide parameters. The parameters of the landslide are slope, rainfall, land cover, rock type and soil type. The results of the study of landslide vulnerability areas in Tanggamus Regency 48.3% Tanggamus area is a landslide-prone area, there are 11 districts that dominate the landslide vulnerability zone, namely Bandar Negri Semuong District, Pugung District, Pematang Sawa District, Semaka District, Wonosobo District, Limau District, East Kota Agung District, West Kota Agung District, Kelumbayan District, Cukuh Balak District, Air Naningan District.
Keywords : Landslide, GIS/GIS, Avalanche Parameters. Tanggamus.
SETIANZA HANIFA 18050610052023-05-24T01:43:08Z2023-05-24T01:43:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71382This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/713822023-05-24T01:43:08ZPENERAPAN PROGRAM PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR) UNTUK PERSEBARAN KEPEMILIKAN LAHAN (STUDI KASUS : PEKON GISTING BAWAH KABUPATEN TANGGAMUS)
Program Program Peta Tematik Pertanahan Dan Ruang (PTPR) merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) IV 2020-2024. Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) adalah peta yang memuat batas fisik bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan tanah dan informasi tematik lainnya, yang dilengkapi dengan unsur-unsur geografis (seperti sungai, jalan, dan batas administrasi). Dalam rangka mendukung Program Strategis Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional diperlukan peta tematik yang informatif dan akurat. Kantor Pertanahan Kabupaten Tanggamus mendapat target pemetaan sebanyak 2000 bidang tanah yang berlokasi di Pekon Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.
Dalam pelaksanaan program PTPR di Pekon Gisting Bawah dimulai dari Perencanaan dan Persiapan, Sosialisai, Bimbingan Teknis, Survei Lapangan, sampai Pengolahan Data. Adapun pada setiap tahapan tersebut telah mengacu pada petunjuk teknis tahun 2020.
Pemetaan Program Peta Tematik Pertanahan Dan Ruang terpetakan sejumlah 2.072 bidang tanah yang terlaksana di Pekon Gisting Bawah Kab.Tanggamus melalui kementrian ATR/BPN Kab.Tanggamus. Setelah dilakukan pengolahan data PTPR diperoleh hasil yaitu peta persebaran penggunaan tanah secara umum yang terklasifikasi menjadi 3 kelas (yaitu kepemilikanlahan oleh bukan pemilik, kepemilikan lahan oleh pemilik, tidak ada penguasaan lahan. Berikut jumlah persebaran kepemilikan)
Kata kunci: Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR), Persebaran Penggunaan Lahan
The Land and Spatial Thematic Map Program (PTPR) is the National Medium Term Development Plan (RPJMN) IV 2020-2024. Land and Spatial Thematic Map (PTPR) is a map that contains the physical boundaries of land parcels and contains information on tenure, ownership, use, utilization of land and other thematic information, supplemented by geographical elements (such as rivers, roads and administrative boundaries). ). In order to support the National Strategic Program of the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency, informative and accurate thematic maps are needed. The Land Office of the
Tanggamus Regency received a mapping target of 2,000 plots of land located in Pekon Gisting Bawah, Gisting District, Tanggamus Regency.The implementation of the PTPR program in Gisting Bawah Village starts from planning and preparation, outreach, technical assistance, field surveys, to data processing. As for each of these stages, it has referred to the 2020 technical guidelines.
Mapping of the Land and Spatial Thematic Map Program has mapped a total of 2,072 land parcels carried out in Pekon Gisting Bawah, District of Tanggamus through the ministry of ATR/BPN, District of Tanggamus. After processing the PTPR data, the result is a map of the distribution of land use in general which is classified into 3 classes (namely land ownership by non-owners, land ownership by owners, no land tenure. Following is the total distribution of ownership).
Keywords : Land and Spatial Thematic Map (PTPR), Distribution of Land
DWI SAPUTRA ANDIKA 18050610182023-04-28T01:28:53Z2023-04-28T01:28:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71163This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/711632023-04-28T01:28:53ZPEMANFAATAN MATERIAL PASIR SEBAGAI BAHAN PENGGANTI FRAKSI AGREGAT HALUS UNTUK LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS ABahan lapis pondasi atas agregat kelas A menggunakan batu gunung yang dipecah dengan alat pemecah batu (stone crusher) sehingga memiliki mutu yang tinggi yang membuat harganya mahal. Dalam penelitian ini diperlukan suatu material alternatif pengganti agregat halus yang memenuhi persyaratan spesifikasi. Salah satu sumber daya yang lebih terjangkau harganya yaitu agregat pasir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan dan perbandingan nilai California Bearing Ratio (CBR) lapis pondasi agregat kelas A dengan menggunakan pasir sebagai material pengganti agregat halus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian skala laboratorium untuk mendapatkan data karakteristik agregat, kadar air optimum, dan nilai CBR. Campuran agregat kelas A yang digunakan adalah 55% agregat kasar dan 45% agregat halus yang terdiri dari campuran batu pecah halus dan substitusi pasir 0%, 10%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan, nilai KAO semakin menurun seiring dengan penambahan agregat pasir. Nilai CBR laboratorium meningkat dengan sustitusi pasir 0% memiliki nilai CBR 99,2%, substitusi pasir 10% memiliki nilai CBR 90,6%, dan substitusi pasir 20% memiliki nilai CBR 84,1%. Hanya nilai CBR laboratorium dengan subtitusi pasir sebesar 20% yang belum memenuhi spesifikasi untuk agregat kelas A yaitu nilai minimal 90%.SANTOSO MUHAMMAD BAGUS17550110142023-04-28T01:26:47Z2023-04-28T01:26:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71161This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/711612023-04-28T01:26:47ZKARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN LIMBAH PLASTIK POLIETILENA TEREFTALAT (PET) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA ASPALLimbah plastik yang merupakan salah satu pencemaran lingkungan terbesar dapat membuka peluang untuk dimanfaatkan di bidang konstruksi jalan raya karena mudah didapat dan harganya yang lebih ekonomis sebagai bahan campuran aspal porus. Mengacu pada hal tersebut, maka dilakukan penelitian terhadap karakteristik campuran aspal porus dengan limbah plastik Polietilena Tereftalat (PET) sebagai bahan tambah pada aspal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan limbah plastik PET terhadap karakteristik pada campuran aspal porus. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen skala laboratorium berdasarkan 3 jenis pengujian yaitu Marshall, Cantabro Loss dan Asphalt Flow Down. Gradasi pada penelitian ini menggunakan gradasi terbuka (open graded) Australian Asphalt Pavement Association (AAPA) 2004. Hasil Pengujian menunjukkan penambahan PET dapat meningkatkan kinerja campuran aspal porus. Nilai stabilitas dan marshall quotient meningkat seiring penambahan kadar PET sehingga dapat mencegah patah akibat beban lalu lintas. Nilai VIM menurun karena aspal semakin lengket akibat penambahan PET dan membuat agregat kurang mampu menyerap aspal sehingga tercipta selimut aspal yang lebih tebal yang mengakibatkan rongga udara semakin mengecil. Nilai cantabro loss menurun membuat ketahanan campuran terhadap disintegrasi menjadi semakin baik. penambahan kadar PET sampai dengan 7,5% dapat menurunkan nilai flow sehingga campuran memiliki kelenturan yang optimal. Tetapi kadar PET yang disarankan sebaiknya dibawah 5% karena pada penelitian ini nilai penetrasi dan daktilitas tidak memenuhi spesifikasi umum bina marga tahun 2018.ARIF MUHAMMAD ISFAN17150110412023-04-27T07:11:04Z2023-04-27T07:11:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71147This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/711472023-04-27T07:11:04ZPERANCANGAN PUSAT PENGOLAHAN, INFORMASI, DAN EDUKASI KAKAO DI KABUPATEN PESAWARANLampung ialah sebuah Provinsi yang kaya akan hasil alamnya, dimulai dari hasil laut, hutan, pertanian, hingga perkebunannya. Khsusnya pada sektor perkebunan Lampung dikenal akan produktivitasnya terhadap kopi dan lada, akan tetapi Lampung juga memiliki hasil perkebunan lain yang tidak kalah produktif, yaitu kakao. Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2016-2020 Lampung bahwa produksi kakao di Provinsi Lampung pada tahun 2020 merupakan tertinggi kelima di Indonesia, bahkan terbesar di pulau Sumatera. Terutama di Kabupaten Pesawaran, yang merupakan Kabupaten penghasil kakao tertinggi di Provinsi Lampung. Akan tetapi, produktivitas akan hasil kakao di Lampung tidak berbanding lurus dengan sistem pengolahan yang baik.
Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kakao di Kabupaten Pesawaran, diperlukan sebuah wadah yang dapat menampung seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kakao, dimulai dari proses pengolahan hingga segala jenis informasi yang ada kaitannya dengan kakao. Maka dari itu diperlukan sebuah Pusat Pengolahan Informasi, dan Edukasi mengenai kakao untuk dapat memecahkan masalah dan mengoptimalkan potensi kakao di Kabupaten Pesawaran.
Kata Kunci : pusat, pengolahan, kakao, pesawaran Dwi Wicaksono Wahyu16150120272023-04-17T03:57:03Z2023-04-17T03:57:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70935This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/709352023-04-17T03:57:03ZPENGARUH IRINGAN KENDARAAN DI DAERAH TANJAKAN
TERHADAP TUNDAAN PERJALANAN KENDARAAN RINGAN
(Studi Kasus Tanjakan Tarahan, Jalan Lintas Sumatera, Lampung Selatan)
Iringan kendaraan berat menyebabkan tundaan kecepatan kendaraan di belakang.
Panjang iringan ini sangat dipengaruhi oleh keberanian pengemudi di belakang
mendahului kendaraan berat. Dampaknya akan terjadi tundaan, kondisi ini
diperparah pada daerah tanjakan, dimana pada arah tanjakan kendaraan
mengalami perlambatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya
tundaan perjalanan akibat iringan kendaraan berat, metode yang digunakan adalah
metode gelombang kejut. Hasil yang didapatkan pada kemiringan 1 dengan
elevasi tanjakan 5,9 % terdapat panjang iringan rata-rata sepanjang 61,60 m,
dengan tundaan sebesar 7,45 detik. Sedangkan pada kemiringan 2 dengan elevasi
tanjakan 8,5 % terdapat panjang iringan rata-rata sepanjang 59,25 m, dengan
tundaan sebesar 8,25 detik.
Kata kunci : Gelombang Kejut, Iringan Kendaraan, Iringan peleton,
Tundaan.
The accompaniment of heavy vehicles causes a delay in the speed of the vehicles
behind. The length of the accompaniment is greatly influenced by the courage of
the driver behind the heavy vehicle. The impact will be a delay, this condition is
exacerbated in incline areas, where in the incline the vehicle slows down. The
purpose of this study is to determine the amount of travel delays due to heavy
vehicle accompaniment, the method used is the shock wave method. The results
obtained on slope 1 with an elevation of 5.9% have an average accompaniment
length of 61.60 m, with a delay of 7.45 seconds. Whereas on slope 2 with an
elevation of 8.5% there is an average accompaniment length of 59.25 m, with a
delay of 8.25 seconds.
Keywords: Shock Wave, Vehicle Accompaniment, Platoon Accompaniment,
Delay.TIOPAN ALEKSANDRO DOLOKSARIBU FELIX 17150110652023-04-17T03:40:00Z2023-04-17T03:40:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70927This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/709272023-04-17T03:40:00ZPENGARUH KOMPOSISI PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE TERHADAP KUAT LENTUR PELAT FEROSEMEN DENGAN
SELF COMPACTING MORTAR (SCM)
Ferosemen adalah beton tipis yang diperkuat dengan lapisan lapisan wiremesh yang tersusun saling berdekatan. Sebagai struktur beton tipis, retakan kecil pada pelat ferosemen dapat menjadi bahaya karena dapat meluas ke seluruh ketebalannya dan menyebabkan patah. Penambahan serat polypropylene (PPF) dalam penelitian ini bertujuan untuk memperkuat pelat ferosemen.
Penelitian ini menyajikan pengaruh serat polypropylene dan superlasticizer pada flow mortar segar, kuat tekan, kuat lentur dan beban maksimum pelat ferosemen dengan jumlah lapisan wiremesh sebanyak 2 lapis dan 4 lapis. Variasi serat polypropylene yang digunakan adalah 0%, 0,04%, 0,06%, 0,08%, dan 0,1% dari volume benda uji. Variasi superplasticizer yang digunakan adalah 1,8% dan 2% dari berat semen. Pengujian dilakukan pada benda uji berumur 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan superplasticizer sebanyak 2% memiliki nilai flow mortar yang lebih baik akan tetapi serat polypropylene yang digunakan dapat menurunkan nilai flow mortar. Pada kuat tekan, penggunaan serat polypropylene yang optimal adalah 0,04% karena dapat meningkatkan kuat tekan sebesar 14%, selain itu pengunaan serat polypropylene dapat meningkatkan kuat lentur mortar dan beban maksimum ferosemen seiring dengan bertambahnya variasi PPF yang digunakan, hingga peningkatan maksimum terdapat pada pengunaan serat polypropylene sebanyak 0,1% dari volume benda uji, dengan peningkatan kuat lentur mortar sebesar 26% dan peningkatan beban maksimum sebesar 23% pada 2 lapisan wiremesh dan 32% pada 4 lapisan wiremesh. Sehingga penggunaan serat polypropylene dapat memperkuat pelat ferosemen.
Kata kunci: serat polypropylene, kuat tekan, kuat lentur, beban maksimum.
Ferrocement is thin concrete reinforced with layers of wire mesh arranged close together. As a thin concrete structure, small cracks in the ferrocement plate can be dangerous because they can extend throughout their thickness and cause fracture. The addition of polypropylene fiber (PPF) in this study aims to strengthen the ferrocement plate.
This research presents the effect of polypropylene fiber and superplasticizer on fresh mortar flow, compressive strength, strong bending and maximum load of ferrocement plates with 2 layers and 4 layers of wire mesh. Variations of polypropylene fibers used were 0%, 0.04%, 0.06%, 0.08% and 0.1% of the volume of the object tested. The variation of superplasticizer used is 1.8% and 2% by weight of cement. Tests were carried out on specimens aged 28 days. The test results show that the use of 2% superplasticizer has a better flow mortar value but the polypropylene fibers used can reduce the mortar flow value. In compressive strength, the optimal use of polypropylene fiber is 0.04% because it can increase the compressive strength by 14%, besides that the use of polypropylene fiber can increase the flexural strength of the mortar and the maximum load of ferrocement along with the increasing variation of PPF used, so that the maximum increase is in the use of polypropylene fiber as much as 0.1% of the volume of the test object, with an increase in the flexural strength of the mortar by 26% and an increase in the maximum load of 23% for 2 layers of wiremesh and 32% for 4 layers of wiremesh. So the use of polypropylene fiber can strengthen the ferrocement plate.
Keywords: polypropylene fiber, compressive strength, flexural strength, maximum load.NOVALDA SUMA DAMAS 17150110132023-04-14T06:27:16Z2023-04-14T06:27:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70855This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/708552023-04-14T06:27:16ZPERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN WAY MAGNAY DI RUAS JALAN KRUI-BIHA KABUPATEN PESISIR BARATJembatan Way Magnay merupakan jembatan beton bertulang bentang 2 x 25 m sebagai penghubung antara Krui–Biha Kabupaten Pesisir Barat. Jembatan way magnay memiliki lebar 6,42 m dengan lebar jalur lalu lintas 4,5 m. Dasar pembebanan yang digunakan dalam perencanaan ulang jembatan ini adalah SNI 1725-2016 dan beban gempa menggunakan peraturan SNI 2833-2016. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh penulangan pelat lantai kendaran menggunakan tulangan lentur D16 – 75 mm sedangkan tulangan bagi dipakai D10 – 295 mm. Gelagar melintang diperoleh tulangan pokok 4D25 dan tulangan geser Ø10 -350 mm. Gelagar memanjang diperoleh tulangan lentur 20D34, tulangan tekan 8D32, tulangan geser Ø22 – 150 mm dan tulang susut 4D29. untuk pile cap abutmen diperoleh tulangan lentur arah x D25 – 130 mm, tulangan lentur arah y D25 – 150 mm, tulangan geser arah x Ø19 – 130 mm dan tulangan susut D22 – 150 mm, Rim diperoleh tulangan lentur D32 – 80 mm dan tulangan susut D25 – 90 mm, Back wall diperoleh tulangan lentur D22 – 200 mm dan tulangan susut D22 – 85 mm, sedangkan untuk pondasi tiang pancang diperoleh tulangan pokok 4D13 dan tulangan geser spiral Ø12 – 50 mm dengan jumlah 10 tiang.
Kata kunci : Perencanaan ulang jembatan, jembatan beton bertulang, Way Magnay
Way Magnay Bridge is a reinforced concrete bridge span 2 x 25 m as liaison between Krui – Biha Regency West Coast . Way magnay bridge have width 6.42 m with traffic lane width 4.5 m. Base the load used in redesign of this bridge is SNI 1725-2016 and load earthquake use SNI regulations 2833-2016. Based on calculations that have been done , obtained reinforcement plate floor vehicle use flexural reinforcement D16 – 75 mm whereas reinforcement for used D10 – 295 mm. Girder transverse obtained main reinforcement 4D25 and reinforcement shear Ø10 -350 mm. Girder elongated obtained flexural reinforcement 20D34, reinforcement press 8D32, shear reinforcement Ø22 – 150 mm and shrink reinforcement 4D29. for pile cap abutments obtained flexural reinforcement direction x D25 – 130 mm, flexural reinforcement y direction D25 – 150 mm, shear reinforcement direction x Ø19 – 130 mm and shrink reinforcement D22 – 150 mm, Rim obtained flexural reinforcement D32 – 80 mm and shrink reinforcement D25 – 90 mm, Back wall obtained flexural reinforcement D22 – 200 mm and shrink reinforcement D22 – 85 mm, meanwhile for Foundation pole stake obtained main reinforcement 4D13 and shear spiral reinforcement Ø12 – 50 mm with total 10 piles
Keywords : Redesign bridge , Reinforced concrete bridge , Way Magnay
. SUSANTO18150110622023-04-13T04:44:06Z2023-04-13T04:44:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70710This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/707102023-04-13T04:44:06ZPENGARUH PENAMBAHAN ADMIXTURE NAPTHA E121 TERHADAP PERKEMBANGAN KEKUATAN BETON
RIGID PAVEMENT
Beton adalah campuran antara semen portland, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture). Pada beberapa kondisi pekerjaan konstruksi jalan dengan perkerasan kaku atau rigid pavement diinginkan agar beton yang dihasilkan memiliki kekuatan awal tinggi sehingga waktu pengerjaan konstruksi dapat dipersingkat. Kekuatan beton pada umur awal dapat ditingkatkan dengan bahan tambah (admixture). Admixture yang digunakan dalam penelitian ini adalah Naptha E121 yang tergolong dalam admixture tipe E.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi campuran beton dengan admixture Naptha E121 terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton, serta mengetahui variasi/kadar optimum untuk kuat tekan dan kuat lentur beton rigid pavement. Penelitian ini membuat campuran beton dengan 3 variasi persentase campuran yaitu 0%, 1% dan 1,25% dengan total benda uji 36 sampel silinder dan 36 sampel balok. Dimensi benda uji sampel silinder adalah diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sedangkan dimensi benda uji balok yang digunakan adalah 15x15x60 cm.
Pengujian yang dilakukan berupa pengujian workability, kuat tekan dan kuat lentur dari beton pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukan penambahan admixture Naptha E121 mempengaruhi workability. Hal ini ditunjukan yaitu dengan semakin besar persentase admixture yang digunakan maka akan semakin besar juga penurunan nilai slump. Penambahan admixture Naptha E121 menunjukkan beton menghasilkan kuat tekan dan kuat lentur yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal. Pada beton dengan umur 28 hari didapatkan hasil kuat tekan terbesar sebesar 36,746 MPa pada persentase 1,25% dan lebih besar 6,884 MPa dibanding beton normal, sedangkan untuk kuat lentur tertinggi diperoleh pada persentase 1% sebesar 5,141 MPa dan lebih tinggi 0,495 MPa dibandingkan dengan beton normal. Kadar optimum yang diperoleh untuk kuat tekan dan lentur didapatkan pada persentase 1%.
Kata kunci : Naptha E121, Awal Tinggi, Admixture, Kuat Tekan, Kuat Lentur
Gistyantoro Sinung18150110112023-03-31T06:34:06Z2023-03-31T06:34:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70309This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/703092023-03-31T06:34:06ZPERBANDINGAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) DAN SOIL ADJUSTED VEGETATION INDEX (SAVI) UNTUK PEMETAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN LAWANG KIDUL KABUPATEN MUARA ENIM
Normalize Difference Vegetation Index (NDVI) adalah indikator kehijauan tanaman atau aktivitas fotosintesis, Indeks vegetasi ini merupakan indeks vegetasi yang paling umum digunakan untuk pemantauan vegetasi, Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) ini mirip dengan indeks vegetasi NDVI,.dari persamaan dan perbedaan kedua metode tersebut maka penulis ingin melakukan perbandingan dari kedua metode tersebut untuk mendapatkan metode yang terbaik untuk pemanfaatan ruang terbuka hijau.
Metode NDVI dan SAVI dibandingkan ketelitiannya menggunakan uji akurasi matrik konfusi dengan perhitungan overall accuracy dengan cara menghitung nilai keakuratan antara hasil interpretasi citra dengan keadaan yang ada di lapangan. Nilai dari uji akurasi akan digunakan sebagai nilai pembanding antara dua metode NDVI dan SAVI.
Metode NDVI menghasilkan tingkat ketelitian 82%, sedangkan metode SAVI mencapai 84%. Hasil dari penelitian dengan citra Sentinel 2-A menunjukkan bahwa metode SAVI memiliki tingkat persentase lebih tinggi dibandingkan metode NDVI, Kedua metode tersebut baik dan ketelitian tinggi jika diaplikasikan untuk pemetaan ruang terbuka hijau.
Kata kunci: Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Soil Adjusted
Vegetatio Index (SAVI).
The Normalize Difference Vegetation Index (NDVI) is an indicator of plant greenness or photosynthetic activity. This vegetation index is the most commonly used vegetation index for monitoring vegetation. The Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) is similar to the NDVI vegetation index. The use of this method is because in general NDVI has been widely used as an indicator of greenness and SAVI was developed to emphasize the soil factor in the study area which is a mining area.The results of the NDVI and SAVI methods are compared for their accuracy using the confusion matrix accuracy test with the calculation of overall accuracy by calculating the accuracy value between the results of image interpretation and the conditions in the field. The value of the accuracy test will be used as a comparison value between the two NDVI and SAVI methods.The NDVI method produces an accuracy rate of 82%, while the SAVI method achieves 84%. The results from research with Sentinel 2-A imagery show that the SAVI method has a better accuracy value than the NDVI method when applied to green open space mapping.
Keywords: Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Soil Adjusted
Vegetatio Index (SAVI).
Annafi M. Aziz18050610192023-03-30T06:33:06Z2023-03-30T06:33:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70277This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/702772023-03-30T06:33:06ZPENGARUH PENGGUNAAN RECYCLED CONCRETE AGGREGATES
(RCA) TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN AC-WC
Kinerja durabilitas perkerasan aspal dapat dipengaruhi oleh kondisi jalan yang
terendam oleh air. Selain itu, banyaknya Construction and Demolition Waste
(CDW) atau limbah konstruksi dan pembongkaran, salah satunya adalah limbah
beton dapat menimbulkan timbunan limbah. Hal ini berbanding terbalik dengan
penggunaan salah satu material utama dalam konstruksi sipil yaitu agregat dari alam
secara terus-menerus seiring pembangunan yang berkelanjutan dapat menyebabkan
turunnya jumlah sumber daya alam yang tersedia.
Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan limbah beton menjadi Recycled
Concrete Aggregates (RCA) dengan variasi persentase 0%, 25% dan 50% dengan
kadar aspal 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% untuk campuran AC-WC pada aspal penetrasi
60/70. Penelitian ini menggunakan pengujian Marshall untuk menentukan Kadar
Aspal Optimum (KAO) dan uji durabilitas dengan lama rendaman 0, 1, 3, 7, dan 14
hari melalui analisis Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Indeks Durabilitas Pertama (IDP),
dan Indeks Durabilitas Kedua (IDK).
Hasil pengujian yang didapatkan antara lain KAO 6% untuk RCA 0%, KAO 6,4%
untuk RCA 25%, dan KAO 6,5% untuk RCA 50%. Nilai IKS pada RCA 0%, 25%,
dan 50% telah memenuhi spesifikasi yaitu diatas 90%. Nilai IDP dan IDK dengan
setiap lama perendaman bernilai positif menandakan adanya kehilangan kekuatan
pada campuran beraspal. Berdasarkan nilai IKS, IDP, IDK, durabilitas cenderung
lebih baik pada penggunaan RCA 0% dan 25%, dibandingkan RCA 50% yang
kurang baik dalam menahan pengaruh rendaman air.
Kata kunci: Recycled Concrete Aggregates, AC-WC, Durabilitas, Durabilitas
Rendaman.
The durability performance of asphalt pavement can be affected by road condition
that is submerged in water. In addition, the large amount of Construction and
Demolition Waste (CDW), one of which is concrete waste can cause landfills. This
is inversely proportional to the use of one of the main materials in civil
construction, namely aggregates from nature continuously as sustainable
development can cause a decrease in the amount of available natural resources.
This research was conducted by utilizing concrete waste into Recycled Concrete
Aggregates (RCA) with varying percentages of 0%, 25%, and 50% of the total
aggregates with asphalt content of 5.5%, 6%, 6.5%, and 7% for the AC-WC mixture
in 60/70 asphalt penetration. This study used the Marshall test to determine
Optimum Asphalt Content (OAC) and durability test with immersion times of 0, 1,
3, 7, and 14 days through analysis of Remaining Strength Index, First Durability
Index, and Second Durability Index.
The test results obtained included 6% OAC for 0% RCA, 6.4% OAC for 25% RCA,
and 6.5% OAC for 50% RCA. Remaining Strength Index values at RCA 0%, 25%,
and 50% have met the specification which is above 90%. First Durability Index and
Second Durability Index values with each immersion time are positive indicating a
loss of strength in the asphalt mixture. Based on the Remaining Strength Index,
First Durability Index, and Second Durability Index values, durability tends to be
better when using 0% and 25% RCA, compared to 50% RCA which is not good at
resisting the effect of water immersion.
Keywords: Recycled Concrete Aggegates, AC-WC, Durability, Immersion
DurabilitySANTI ADIESTIA NINA 17150110552023-03-30T06:03:02Z2023-03-30T06:03:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70267This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/702672023-03-30T06:03:02ZKALIBRASI ALAT UKUR SEDIMEN TERSUSPENSI BERBASIS TURBIDITY SENSORTurbidimeter adalah alat yang digunakan sebagai alat uji standar untuk menentukan tingkat kekeruhan air. Namun penggunaannya dirasa kurang efektif dan efisien karena tidak dilakukan pada air mengalir. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dibutuhkan instrumen ukur sedimen tersuspensi yang praktis berbasis turbidity sensor.
Selanjutnya untuk memastikan kemampuan suatu alat ukur, maka diperlukanlah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai pembacaan dari alat ukur. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan untuk mengalibrasi alat ukur sedimen tersuspensi berbasis turbidity sensor. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan cara membandingkan hasil pengukuran alat rancangan terhadap standar ukur yang mampu telusur ke standar internasional. Pengkuran turbiditas dilakukan menggunakan dua alat yang dibandingkan pada waktu yang bersamaan.
Hasil kalibrasi alat menujukkan pola output dengan tingkat linieritas yang sesuai. Nilai R-kuadrat yang merupakan koefisien korelasi, dengan R2=0,9667 menunjukkan kecocokan yang baik antara kedua instrumen. Gradien kemiringan garis kurva bernilai 1,1083 memiliki arti bahwa turbiditimeter NTU-18 sudah terkalibrasi dengan baik. Hasil perhitungan konversi satuan NTU dan mg/L memiliki kuadrat kesalahan rata-rata atau koefisien korelasi sebesar R2=0,8984, artinya keduanya memiliki korelasi yang baik. Kesimpulannya alat ukur mampu beroperasi dengan baik dan tanpa masalah. Alat berhasil memberikan presisi relatif dan waktu respons yang praktis, sehingga efisiensi pekerjaan dapat ditingkatkan.
Fakhrizal Achmad Bagus18150110982023-02-20T07:29:49Z2023-02-20T07:29:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69653This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/696532023-02-20T07:29:49ZPEKERJAAN UTILITAS BASAH (SISTEM PLUMBING) DAN UTILITAS KERING (MEKANIKAL ELEKTRIKAL) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI DAN SKPD KABUPATEN PESISIR BARATABSTRAK
PEKERJAAN UTILITAS BASAH (SISTEM PLUMBING) DAN UTILITAS KERING (MEKANIKAL ELEKTRIKAL) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI DAN SKPD KABUPATEN PESISIR BARAT
Oleh :
PANJI ANGGI PRABOWO
Pengamatan pekerjaan utilitas system Mekanikal Elektrikal dan Sistem Plumbing pada pelaksanaan kerja praktik di proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama diperkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi dilapangan, memperoleh pengalaman dan ketrampilan teknis dalam oprasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan Mekanikal Elektrikal yang meliputi pekerjaan instalasi listrik dan pekerjaan Sistem Plumbing yang meliputi pekerjaan instalasi air bersih, instalasi air kotor dan bekas, instalasi air hujan. Secara garis besar pekerjaan cukup baik namun pada beberapa pekerjaan yang belum terlaksana karena masih adanya revisi dari pihak owner dan konsultan perencana.Anggi Prabowo PANJI 18050810192023-02-17T01:28:15Z2023-02-17T01:28:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69445This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/694452023-02-17T01:28:15ZPEKERJAAN STRUKTUR TENGAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SISTEM UJIAN ONLINE DAN ARSIP UPBJJ-UTABSTRAK
PEKERJAAN STRUKTUR TENGAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SISTEM UJIAN ONLINE DAN ARSIP UPBJJ-UT
Oleh
M. Khoirul Misbakhul Akbar
Struktur Tengah (Sub Structur) adalah struktur yang berada diatas permukaan tanah, seperti kolom, shear wall, balok, plat lantai dan tangga yang setiap komponen memiliki fungsi berbeda-beda dalam sebuah struktur. Suatu bangunan gedung yang berlantai banyak sangat rawan terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat dan baik, , struktur yang juga harus mengacu pada peraturan dan standar yang berlaku.
Penulis mengikuti kerja praktik pada salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi yaitu PT. Satriamas Karyatama dalam proyek Pembangunan Gedung Sistem Ujian Online dan Arsip UPBJJ-UT Lampung. Banyak tujuan dari kerja praktik ini, yaitu salah satu syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmustruktur khususnya penerapan di lapangan melatih profesionalitas dan disiplin diri, dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan.Pembangunan Gedung Sistem Ujian Online dan Arsip UPBJJ-UT Lampung ini merupakan bangunan bertingkat rendah dengan beton bertulang sebagai strukturnya. Sementara penulis mengambil konsentrasi sistem struktur tengah yaitu kolom, balok, dan plat, sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan struktur tersebut.1805081021 M. khoirul Misbakhul Akbar2023-02-16T02:44:54Z2023-02-16T02:44:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69361This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/693612023-02-16T02:44:54ZPEKERJAAN UTILITAS BASAH (SISTEM PLUMBING) DAN UTILITAS KERING (MEKANIKAL ELEKTRIKAL) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI DAN SKPD KABUPATEN PESISIR BARAT
Pengamatan pekerjaan utilitas system Mekanikal Elektrikal dan Sistem Plumbing pada pelaksanaan kerja praktik di proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama diperkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi dilapangan, memperoleh pengalaman dan ketrampilan teknis dalam oprasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan Mekanikal Elektrikal yang meliputi pekerjaan instalasi listrik dan pekerjaan Sistem Plumbing yang meliputi pekerjaan instalasi air bersih, instalasi air kotor dan bekas, instalasi air hujan. Secara garis besar pekerjaan cukup baik namun pada beberapa pekerjaan yang belum terlaksana karena masih adanya revisi dari pihak owner dan konsultan perencana.Anggi Prabowo Panji 18050810192023-02-16T01:09:28Z2023-02-16T01:09:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69150This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/691502023-02-16T01:09:28ZPELAKSANAAN SISTEM UTILITAS BASAH
PADA PROYEK PEMBANGUNAN
APARTEMEN THE PARC SOUTH CITY, TANGERANG SELATANUtilitas pada bangunan merupakan bangian terpenting dan hal yang wajib diperhatikan pada suatu bangunan agar bangunan gedung dapat berfungsi secara optimal.
Utilitas bangunan adalah fasilitas kelengkapan penunjang pada sebuah bangunan agar tercapainya keselematan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Utilitas bangunan meliputi kelistrikan, pencahyaan, penghawaan, pencegah kebakaran, transportasi gedung, keamanan, dll. Namun pada kenyataanya masih banyak bangunan bertingkat di indonesia yang utilitasnya tidak efektif dan tidak memenuhi kriteria tersebut, sehingga belum atau tidak memenuhi empat aspek tersebut.
Penulis melaksanakan kerja praktik pada proyek pembangunan gedung apartemen The Parc South City Tangerang Selatan. Fokus pada pengamatan yang di lakukan penulis adalah pada Utilitas basah yang meliputi, Instalasi air bersih, Instalasi air kotor, Instalasi air bekas, Instalasi vent, dan alat pemadam kebakaran.
Kata kunci : Utilitas basah yang meliputi, Instalasi air bersih, air kotor, air bekas, vent, dan alat pemadam kebakaran.
1905081020 NUR ADI2023-02-15T08:24:28Z2023-02-15T08:24:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69344This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/693442023-02-15T08:24:28ZANALISIS INDEKS EROSIVITAS HUJAN
MENGGUNAKAN METODE BOLS DAN LENVAIN (Studi Kasus: Sub-Sub DAS Khilau, Sub DAS Way Bulok, DAS Way Sekampung, Provinsi Lampung)
Iklim di Indonesia merupakan iklim tropis yang menyebabkan bervariasinya intensitas curah hujan di wilayah Indonesia. Dengan curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan Indonesia rentan terhadap erosi. Kemampuan dari curah
hujan yang dapat menimbulkan erosi disebut erosivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung indeks erosivitas curah hujan pada wilayah Sub-sub DAS Khilau dalam kurun waktu 10 tahun dengan menggunakan metode Bols dan metode Lenvain serta membandingkan hasil kedua metode tersebut. Tahapan penelitian yaitu meliputi uji konsistensi data, analisis curah hujan rata-rata, dan perhitungan indeks erosivitas hujan. Hasil perhitungan indeks erosivitas hujan
menghasilkan nilai rata-rata indeks erosivitas hujan menggunakan metode Bols sebesar 1762,23 sedangkan nilai rata-rata indeks erosvitas hujan menggunakan metode Lenvain sebesar 1280,19. Dengan nilai koefisien determinasi R2
pada metode Bols didapat 0,9904 dan nilai R2
pada metode Lenvain didapat 0,9889. Hal tersebut menunjukan nilai rata-rata indeks erosivitas hujan dan nilai koefisien determinasi (R2) pada metode Bols menghasilkan nilai yang lebih besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemakaian persamaan Bols dipandang lebih aman digunakan untuk perencanaan penanggulangan potensi erosi yang diakibatkan
oleh curah hujan pada wilayah sub-sub DAS Khilau.
Kata kunci: Bols, Curah Hujan Erosivitas, Lenvain, Sub-sub DAS KhilauDINDA SHAFA NABILA ALKA18150110292023-02-15T07:06:33Z2023-02-15T07:06:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69331This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/693312023-02-15T07:06:33ZANALISIS PETA TATA GUNA LAHAN MENGGUNAKAN SOFTWARE GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMPADA SUB-SUB DAS KHILAU, SUB DAS WAY BULOK, DAS WAY SEKAMPUNG, LAMPUNGAktifitas yang dilakukan manusia di atas permukaan bumi antara lain seperti
pertanian, pemukiman, perkebunan, perternakan dan lain sebagainya, salah satu
komponen hidrologi yang terkena dampak perubahan penggunaan lahan pada DAS
adalah koefisien aliran permukaan (C), penerapan Sistem Informasi Geografi di
wilayah Sub-Sub DAS Khilau perlu dibuatkan basis data untuk peta tata guna lahan
yaitu sebuah peta yang berisi tentang hasil dari penilaian terhadap sebuah lahan
dengan melihat potensinya dimana faktor faktor seperti kondisi biofisik, ekonomi
dan sosial menjadi dasar untuk perencanaan lahan dalam rangka untuk mencapai
kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktifitas. Penelitian ini bertujuan
untuk membuat peta tata guna lahan Sub-Sub DAS Khilau dan menganalisis
menggunakan sistem informasi geografik (SIG) untuk mendapatkan jenis
penggunaan lahan utama dan luasan setiap penggunaan lahannya serta
mendapatkan nilai koefisien total pada wilayah ini. Metodelogi yang digunakan
pada penelitian ini adalah membuat peta tata guna lahan dengan menggunakan
software ArchGIS dan menentukan penggunaan lahan, mencari luasan daerah dari
setiap penggunaan lahan, menentukan nilai koefisien limpasan total dengan
berdasar pada tabel nilai koefisien limpasan standar. Berdasarkan hasil perhitungan,
bahwa didapatkan 6 jenis penggunaan lahan utama dengan luasan masing masing
yaitu hutan 80,5327 Ha, luas kebun campuran 447,4284 Ha, luas pemukiman
15,3667 Ha, luas sawah 10,6307 Ha, semak belukar 48,4785 Ha, tanaman semusim
69,2405 Ha dan didapatkan hasil perhitungan koefisien aliran permukaan total
untuk sub sub DAS Khilau yaitu 0,1412.
Kata kunci : Tata Guna Lahan, GIS, Koefisien Limpasan, Sub-Sub DAS Khilau.
Activities carried out by humans on the earth's surface include agriculture,
settlements, plantations, livestock and so on, one of the hydrological components
that are affected by land use changes in the watershed is the surface flow coefficient
(C), the application of Geographic Information Systems in the sub-watershed area.
Khilau needs to make a database for land use maps, namely a map containing the
results of an assessment of a land by looking at its potential where factors such as
biophysical, economic and social conditions become the basis for land planning in
order to achieve environmental sustainability and increase productivity. This study
aims to create a land use map for the Khilau sub-watershed and analyze it using a
geographic information system (GIS) to obtain the main land use types and the
extent of each land use and to obtain the total coefficient value in this area. The
methodology used in this study is to create a land use map using ArchGIS software
and determine land use, find the area of each land use, determine the total runoff
coefficient value based on the standard runoff coefficient value table. Based on the
results of the calculation, that there are 6 main types of land use with an area of
80.5327 Ha, mixed garden area 447.4284 Ha, residential area 15.3667 Ha, rice
field area 10.6307 Ha, shrubs 48.4785 Ha. , seasonal crops 69.2405 Ha and the
results of the calculation of the total surface runoff coefficient for the Khilau sub�watershed are 0.1412.
Keywords : Land Use, GIS, Runoff Coefficient, Khilau Sub-watershedShinta Nabilla Bunga18150110192023-02-15T06:46:27Z2023-02-15T06:46:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69323This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/693232023-02-15T06:46:27ZZAKIA BUNGA HAKIKI (2022) PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG,BANDAR LAMPUNGFinishing adalah proses akhir dari penyelesaian suatu material yang berasal dari kata finish yang bila diterjemahkan memiliki arti akhir. Biasa dipakai dalam istilah bangunan, finishing menjadi proses penyelesaian akhir dari suatau bangunan dengan cara melapisi material. Suatu bangunan gedung pasti akan memasuki proses finishing ini, material yang dipakai pun juga harus mengacu pada peraturan dan standar yang berlaku.
Penulis mengikuti kerja praktik pada salah satu perusahaanyang bergerak dibidang kontruksi yaitu PT.Zsa-Zsa Abadi Mandiri dalam proyek Pembangunan Gedung Parkir Kejaksaan Tinggi Lampung,Bandar Lampung . Banyak tujuan dari kerja praktik ini, yaitu salah satu syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmu struktur khususnya penerapan di lapangan melatih profesionalitas dan disiplin diri, dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan. Pembangunan Gedung Parkir Kejaksaan Tinggi Lampung ini merupakan bangunan bertingkat. Sementara penulis mengambil konsentrasi sistem finishing yaitu fasad, dinding, lantai, kusen, dan plafond, sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan finishing tersebut. hasil pengamatan sistem finishing terhadap Pembangunan Gedung Parkir Kejaksaan Tinggi Lampung , Bandar Lampung ini menurut penulis cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai dengan syarat-syarat teknis, standar, dan peraturan yang berlaku.HAKIKI ZAKIA BUNGA18050810422023-02-10T03:47:27Z2023-02-10T03:47:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68979This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/689792023-02-10T03:47:27ZPENGERJAAN FINISHING (Dinding, Lantai, Plafond, Kusen) PDA PROYEK PEMBBANGUNAN GEDUNG F PABRIK GANDUM MAS KENCANA TANGERANGABSTRAK
Kerja praktek adalah suatu kegiatan selama perkuliahan yang menunjang
mahasiswa dalam pembelajaran untuk terjun ke dalam dunia kerja yang sebenarnya.
Dengan mengikuti kerja praktek ini, mahasiswa mendapat pengetahuan
mengenai apa saja yang terjadi dalam dunia kerja. Sebelum era globalisasi, kerja
praktek ini dilakukan dengan manual, namun seiring dengan perkembangan zaman
yang semakin canggih dan modern, maka kerja prektek tersebut sudah
menggunakan teknologi sepeti komputer.
Dalam kerja praktek ini, mahasiswa diantaranya dapat mempelajari cara�cara pemasangan konstruksi pada bangunan, pembuatan furniture, dan proses
pemilihan bahan dan material. Dalam laporan kerja praktek ini, penulis ingin
membagi pengalaman selama mengikuti kerja praktek. Apa saja yang didapat dan
ditemukan dalam kerja praktek ini.
Dari hasil pengalaman ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa kerja
praktek ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa,terutama mahasiswa yang telah siap
untuk memasuki dunia kerja. Berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
menarik di dapat dari kerja praktek ini.FEBIYANI ANISA 19050810192023-02-09T07:36:06Z2023-02-09T07:36:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69014This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/690142023-02-09T07:36:06ZPROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG F PABRIK GANDUM MAS KENCANA TANGERANG (PELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS)ABSTRAK
PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG F PABRIK GANDUM MAS KENCANA TANGERANG
(PELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS)
Oleh:
SANDY FADLIKA
Sistem utilitas pada sebuah Gedung adalah suatu sistem yang menghidupkan sebuah gedung, tanpa utilitas semua fasilitas yang terdapat dalam sebuah gedung tidak bisa beroprasi. Sistem utilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu utilitas basah dan utilitas kering.
Tujuan dilaksanakannya kerja praktik ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya Teknik Arsitektur di Universitas Lampung. Memperoleh ilmu dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh, serta mengetahui dan mempelajari struktur tengah pada Proyek Pembangunan Gedung F Pabrik Gandum Mas Kencana Tangerang.
Proyek Pembangunan Gedung F Pabrik Gandum Mas Kencana Tangerang ini di desain dan dikerjakan langsung oleh PT. CIPTA DIMENSI BAJA NUSANTARA. Pekerjaan yang diamati selama kerja praktik berlangsung mencakup pekerjaan utilitas basah (sistem instalasi air bersih, air kotor, air bekas, dan air hujan) pekerjaan utilitas kering (sistem instalasi penerangan, saklar dan stop kontak)
Kata Kunci: Instalasi Air Bersih, Instalasi Air Kotor, Instalasi Air Bekas, Instalasi Air Hujan, Instalasi Penerangan, Instalasi Saklar Dan Stop Kontak
FADLIKA SANDY19050810072023-02-08T02:13:20Z2023-02-08T02:13:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68847This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/688472023-02-08T02:13:20ZPEKERJAAN STRUKTUR TENGAH LANTAI 16-20
PADA PEMBANGUNAN TOWER 3 AKASA APARTMENT BSD
TANGERANG SELATAN
Struktur bangunan adalah bagian-bagian dari sebuah bangunan yang membentuk bangunan tersebut. Bagian struktur bangunan tersebut mulai dari pondasi, balok, kerangka, dan lainnya. Struktur-struktur ini berfungsi untuk mendukung elemen-elemen konstruksi lain seperti interior dan arsitektur bangunan. Elemen-elemen struktur rangka bangunan memang memiliki fungsi berbeda, tetapi tujuannya tetap sama.
Tujuan dilaksanakannya kerja praktik ini antara lain adalah untuk memenuhi syarat kurikulum untuk menyelesaikan pendidikan diploma 3 (D111), memperoleh ilmu dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh, serta mengetahui dan mempelajari struktur tengah khususnya pada pembangunan Tower 3 Akasa Apartment BSD.
Akasa Pure Living adalah apartmen yang terletak di kawasan BSD City, dengan mengusung konsep pure living, proyek ini didesain secara eksklusif untuk menyeimbangkan konsep hunian dan alam terbuka hijau dalam satu apartmen yang modern. Setelah sukses dengan penjualan & pengembangan Tower Kalyana dan Tower Kirana yang sudah siap huni, kini Akasa Pure Living Kembali meluncurkan tower ke tiganya, Tower Kamaya.
Kata Kunci : Kolom, Balok, Plat Lantai, dan Shear Wall.
LARASATI CITA ANGGUN 19050810262023-02-07T08:53:47Z2023-02-07T08:53:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68853This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/688532023-02-07T08:53:47ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS KERING
(INSTALASI ARUS KUAT,INSTALASI ARUS LEMAH, INSTALASI AIR CONDITIONING (AC)
GEDUNG A MARKAS POLISI DAERAH LAMPUNGUtilitas bangunan merupakan hal yang harus diperhatikan sejak awal tahap perencanaan dan perancangan bangunan, khususnya bangunan bertingkat. Hal ini dikarenakan apabila utilitas bangunan dalam suatu gedung tidak lengkap maka gedung tersebut tidak akan berfungsi dengan baik. Selain itu, utilitas bangunan yang tidak memadai juga dapat membahayakan keselamatan penghuni bangunan. Tujuan utilitas bangunan adalah untuk memperlengkap suasana suatu bangunan supaya penghuni bisa nyaman dan aman dalam suatu bangunan dan menjadikannya hal yang memiliki nilai kegunaan dan manfaat. Pada dasarnya utilitas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu utilitas kering dan utilitas basah. Penulis melaksanakan kerja praktik pada salah satu perusahaan kontruksi yaitu PT. Ratu Citra Bahari dalam Proyek Pembangunan Gedung Markas Polisi Daerah Lampung
Tujuan dari kerja praktik antara lain untuk memenuhi salah satu syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmu khususnya pada pelaksanaan instalasi elektrikal yang meliputi instalasi arus kuat, dan arus lemah,. Berdasarkan hasil pengamatan penulis pekerjaan utilitas pada proyek pembangunan ini berjalan cukup baik dan sudah memenuhi syarat-syarat teknis, standar, dan peraturan yang berlaku.
Kata kunci : Utilitas, Elektrikal, Air Conditioning.
sahdam syah muhammad NPM18050810202023-02-02T06:59:06Z2023-02-02T06:59:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68660This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/686602023-02-02T06:59:06ZPEKERJAAN SISTEM UTILITAS KERING PADA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN / WISMA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATRA (ITERA)
Pengamatan pekerjaan instalasi listrik arus kuat dan arus lemah pada pelaksanaan kerja praktik di proyek pembangunan Rumah susun / wisma institut teknologi sumatra (ITERA) telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama di perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi di lapangan,memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis.
Laporan Praktik Kerja ini menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penyusunannya. Adapun metode-metode yang digunakan untuk memperoleh data antara lain adalah: Interview ,Observasi, Dokumentasi dan literatur.
Hasil yang diperoleh dari kerja praktik ini Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan konstruksi serta berbagai aspek lainnya melalui pengamatan secara langsung di lapangan, tersusunnya laporan kerja praktik.
ANUGRAH PRATAMA BIMA ANHAS 19050810172023-02-01T05:54:54Z2023-02-01T05:54:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68574This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/685742023-02-01T05:54:54ZPEKERJAAN UTILITAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG, BANDAR LAMPUNGPengamatan pekerjaan utilitas system Mekanikal Elektrikal dan Sistem Plumbing pada pelaksanaan kerja praktik di proyek pembangunan Gedung Parkir Kejaksaan Tinggi Lampung telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama diperkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi dilapangan,memperoleh pengalaman dan ketrampilan teknis dalam oprasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan Mekanikal Elektrikal yang meliputi pekerjaan instalasi listrik dan pekerjaan Sistem Plumbing yang meliputi pekerjaan instalasi air bersih, instalasi air kotor dan bekas, instalasi air hujan. Secara garis besar pekerjaan cukup baik namun pada beberapa pekerjaan yang belum terlaksana karena masih adanya revisi dari pihak owner dan konsultan perencana.
Kata Kunci : instalasi listrik, instalasi air bersih, instalasi air kotor dan bekas, instalasi air hujan.Gustian Putri Inge18050810152023-01-24T07:49:51Z2023-01-24T07:49:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68447This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/684472023-01-24T07:49:51ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS BASAH
(INSTALASI AIR BERSIH, INSTALASI AIR KOTOR, INSTALASI AIR BEKAS, INSTALASI AIR HUJAN, DAN INSTALASI SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN) PADA PROYEK PEMBANGUNAN TOWER U APARTEMEN MAHATA TANJUNG BARAT
Utilitas bangunan ialah suatu kelengkapan dari suatu bangunan yang menjadi penunjang segala aktivitas di dalam dan luar bangunan agar bangunan tersebut dapat berfungsi secara optimal.
Adapun tujuan dari kerja praktik ini, salah satunya yaitu memenuhi syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmu khususnya pada pelaksanaan Utilitas Basah, melatih profesionalitas, disiplin diri, dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan.
Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan Instalasi Air Bersih, Instalasi Air Kotor, Instalasi Air Bekas, Instalasi Air Hujan, dan Sistem Penanggulangan Kebakaran. Hasil pengamatan terhadap Pekerjaan Utilitas Basah Pada Proyek Pembangunan Tower U Apartemen Mahata Tanjung Barat ini menurut penulis cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai dengan syarat – syarat teknis, standar, dan peraturan yang berlaku.
Kata Kunci : Instalasi Air Bersih, Instalasi Air Kotor, Instalasi Air Bekas, Instalasi Air Hujan, dan Sistem Penanggulangan Kebakaran.
PRAMANA DWIKI YUDHA19050810142023-01-17T08:27:23Z2023-01-17T08:27:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68351This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/683512023-01-17T08:27:23ZPEKERJAAN UTILITAS BASAH (AIR BERSIH, AIR KOTOR dan KOTORAN, AIR HUJAN, HIDRANT dan SPRINKLER)
PADA PROYEK PEMBANGUNAN TOWER VENETIAN GEDUNG APARTEMEN KINGLAND AVENUE
KOTA TANGERANG SELATAN, BANTENTujuan pengamatan ini untuk mengetahui dan memahami tentang tata cara pelaksanaan serta cara penggunaan alat-alat yang digunakan di lapangan. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan sistem Plumbing (instalasi air bersih, instalasi air bekas, instalasi air bekas kitchen, instalasi air kotor dan instalasi air hujan) dan sistem pecegahan kebakaran (instalasi hydrant dan instalasi sprinkler).
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan sistem plumbing dan system pencegahan kebakaran tersebut sudah cukup baik, namun tidak sedikit juga masalah yang ada dilapangan, seperti kurangnya kemiringan pipa sehingga menyebabkan air yang mengalir tidak lancar, pengurangan material, dan kecerobohan para pekerja.
Kata Kunci : sistem plumbing (air bersih, air bekas, air bekas kitchen, air kotor) dan sistem pemadam kebakaran (isntalasi hydrant dan instalasi sprinkler).Pramudya Pamungkas Davit19050810162023-01-13T06:33:49Z2023-01-13T06:33:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68294This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/682942023-01-13T06:33:49ZPROYEK PEMBANGUNAN TOWER VENETIAN GEDUNG APARTEMEN KINGLAND AVENUE SERPONG UTARA KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN (PEKERJAAN UTILITAS KERING)Tujuan pengamatan ini untuk mengetahui dan memahami tentang tata cara pelaksanaan serta cara penggunaan alat-alat yang digunakan di lapangan. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan sistem listrik (stop kontak, saklar dan instalasi penerangan), instalasi fire alarm, instalasi tata suara (sound system), instalasi Audio Phone, instalasi Access Control, instalasi CCTV, instalasi tata udara, pekerjaan sistem elektrikal ruang lift.
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan sistem elektrikal tersebut sudah cukup baik, namun pemasangan instalasi stop kontak dan saklar masih banyak yang salah penempatannya dan harus dibongkar dan dipindah ke titik yang telah ditentukan dan masih banyak pembobokan pada dinding yang tidak tepat pada titik yang telah ditentukan.
Kata Kunci : Sistem instalasi listrik (stop kontak, saklar dan instalasi penerangan), instalasi fire alarm, instalasi tata suara (sound system), instalasi Audio Phone, instalasi Access Control, instalasi CCTV, instalasi tata udara, pekerjaan sistem elektrikal ruang lift.
ARSYAD MUZAKKI19050810062023-01-12T06:48:12Z2023-01-12T06:48:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68276This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/682762023-01-12T06:48:12ZPERANCANGAN CO-WORKING SPACE DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR HYBRIDPerkembangan teknologi pada era ini mempengaruhi dinamika perubahan sosial
pada masyarakat, di era ini aktivitas semakin fleksibel yang hanya mengandalkan
internet dan tempat yang nyaman, masyarakat mampu berdiri sendiri dengan
kemampuannya atas nama pribadi untuk membangun bisnis dan usaha nya. Dalam
hal Pendidikan mahasiswa dan dosen harus terus ditumbuhkan dalam hal berinovasi
untuk menciptakan kreasi-kreasi. Perubahan sosial tersebut berdampak pada
perubahan aktivitas kerja. Co-Working Space dinilai mampu memenuhi kebutuhan
industri digital sekarang, Co-Working Space memiliki sifat ruang yang fleksible
memungkinkan adaptasi ruang pada kemungkinan terciptanya ruang baru. Dengan
teknologi yang semakin berkembang, setiap individu dapat berdiri sendiri dengan
melakukan aktivitas pembelajarannya atau hanya sekedar kumpul komunitas,
maupun untuk membangun bisnisnya. Pada Co-Working Space yang ada di Bandar
Lampung didapat kan aktivitas dan civitas yang di lakukan pada Co-Working
Space. Aktivitas yang dilakukan di Co-Working Space kurang lebih sama dengan
kegiatan perkantoran namun dengan perbedaan pola kerja yang lebih fleksibel dan
dinamis, seperti menulis, menggambar, melakukan kerja tim, bertukar pendapat,
dan saling berinteraksi antar pengguna. adanya Co-Working Space ini dapat
mewadahi kegiatan bersama antar mahasiswa maupun pekerja dengan pendekatan
Hybrid Architecture sebagai wadah interaksi antar mahasiswa/pelajar dan akivitas
lainnya. Dikarenakan Bandar Lampung sendiri belum tersedianya fasilitas yang
memadai sehingga dapat diwujudkan dengan penyediaan Co-Working Space di
Bandar Lampung dengan pendekatan Arsitektur Hybrid, Co-Working Space ini
diharapkan dapat menerapkan metode-metode perancangan Hybrid sehingga
bangunan ini dapat sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
Kata Kunci: Interaksi Sosial, Mahasiswa/i, Co-Working Space.
Technological developments in this era affect the dynamics of social change in
society, in this era activities are more flexible that only rely on the internet and a
comfortable place, people are able to stand alone with their abilities on behalf of
themselves to build their businesses and businesses. In terms of education, students
and lecturers must continue to grow in terms of innovation to create creations. These
social changes have an impact on changes in work activities. Co-Working Space is
considered capable of meeting the needs of today's digital industry, Co-Working
Space has a flexible nature that allows space adaptation to the possibility of creating
new spaces. With technology that is increasingly developing, each individual can
stand alone by carrying out learning activities or just community gatherings, or to
build their business. In the Co-Working Space in Bandar Lampung, there are
activities and civitas that are carried out in the Co-Working Space. The activities
carried out in the Co-Working Space are more or less the same as office activities,
but with differences in work patterns that are more flexible and dynamic, such as
writing, drawing, doing team work, exchanging opinions, and interacting between
users. the existence of this Co-Working Space can accommodate joint activities
between students and workers with the Hybrid Architecture approach as a forum
for interaction between students/students and other activities.
Due to the unavailability of adequate facilities in Bandar Lampung so that it can be
realized by providing Co-Working Space in Bandar Lampung with a Hybrid
Architecture approach, this Co-Working Space is expected to be able to apply
Hybrid design methods so that this building can be in accordance with its functions
and objectives.
Keywords: Social Interaction, Students, Co-Working Space.1515012013 Anneta Tafriziya Fanharfanharanneta@gmail.com2023-01-12T06:48:06Z2023-01-12T06:48:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68275This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/682752023-01-12T06:48:06ZPUSAT REHABILITASI TRAUMA PASCA TINDAKAN KEKERASAN
DENGAN PENDEKATAN PSIKODIAGNOSTIKKekerasan yang terjadi pada anak dan perempuan semakin banyak pemberitaannya
di media massa terutama di Provinsi Bengukulu. Salah satu penyebabnya
dikarenakan korban enggan melapor mengenai kekerasan yang menimpanya.
Perempuan dan anak yang mengalami kekerasan bisa menimbulkan dampak yang
serius. Selain mengakibatkan masalah kesehatan, kekerasan juga bisa menimbulkan
trauma yang sangat berat untuk korban. Trauma yang dialami dikarenakan
kekerasan bisa mengganggu kesehatan jiwa dan menyebabkan perubahan tingkah
laku. Bila tidak ditanganin dengan serius dan cepat, kasus kekerasan ini bisa
menimbulkan dampak sosial yang luas pada masyarakat. Sesuai dengan anjuran
dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, disetiap daerah didorong
untuk memiliki tempat pelayanan atau rehabilitasi. Tidak hanya sebagai
penyembuhan, tempat ini juga bertujuan sebagai pengaduan masyarakat,
penjangkauan korban, pengelolaan kasus, penampungan sementara, mediasi dan
pendampingan korban. Tempat rehabilitasi yang tersedia di Indonesia saat ini
hanya memenuhi aspek fungsional. Namun dari segi psikolosgis banyak
faktor lain seperti faktor lingkungan yang berperan penting dalam penyembuhan
atau mediasi korban. Oleh karena itu Pusat Rehabilitasi Trauma Dengan
Pendekatan Psikodiagnostik sebagai wadah untuk penanganan dan penyembuhan
trauma pasca tindakan kekerasan haruslah mendapat dukungan penuh.
Kata kunci : Pusat Rehabilitasi, Trauma, Tindakan Kekerasan.
Violence against children and women is increasingly being reported in the mass
media, especially in Bengukulu Province. One of the reasons is because the victim
is reluctant to report about the violence that happened to him. Women and children
who experience violence can have serious consequences. In addition to causing
health problems, violence can also cause very severe trauma for the victim. Trauma
experienced due to violence can interfere with mental health and cause behavioral
changes. If not handled seriously and quickly, this case of violence can have a wide
social impact on society. In accordance with the recommendation from the Ministry
of Women's and Children's Empowerment, each region is encouraged to have a
place of service or rehabilitation. Not only as a healing, this place also aims as a
public complaint, victim outreach, case management, temporary shelter, mediation
and victim assistance. Currently available rehabilitation facilities in Indonesia only
fulfill the functional aspect. However, from a psychological perspective, there are
many other factors such as environmental factors that play an important role in
healing or mediating victims. Therefore, the Trauma Rehabilitation Center with a
Psychodiagnostic Approach as a forum for handling and healing post-violent
trauma must receive full support.
Key words: Rehabilitation Center, Trauma, Violence.1515012012 Cut Karencutkarenkeke@gmail.com2023-01-12T04:45:41Z2023-01-12T04:45:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68268This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/682682023-01-12T04:45:41ZPERANCANGAN COMMUNITY CENTER DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR BIOFILIK DI BANDAR LAMPUNGPendekatan desain biofilik merupakan konsep desain yang memperhatikan
hubungan antara alam sekitar dengan psikologis pengguna. Penerapan desain
biofilik memiliki keuntungan dalam menciptakan kondisi masyarakat yang lebih
sejahtera baik secara fisik maupun mental melalui elemen-elemen biofiliknya.
Oleh karena itu, penulis mengangkat penelitian yang berjudul “Perancangan
Community Center dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik di Bandar Lampung”.
Metode pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif
yaitu mengungkapkan keadaan atau situasi yang terjadi saat penelitian sedang
berlangsung. Metode pengumpulan data yang terdiri dari; observasi, wawancara,
survei dan studi kasus. Adapun pengolahan data dilakukan dengan cara bertahap
yang pertama dengan analisis dan sintesis yang terdiri dari analisis tapak, analisis
fungsional, dan analisis spasial, hal tersebut disintesis sehingga menghasilkan opsi
konsep yang dapat digunakan sebagai konsep perancangan.
Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan pada bangunan
Community Center dengan Pendekatan Biofilik di Bandar Lampung dapat ditarik
kesimpulan bahwa konsep dasar pada bangunan adalah mendekatkan manusia
dengan alam melalui pendekatan desain biofilik. Bangunan community center
dirancang bermasa elips sehingga cukup dinamis dengan area komersil yang
ditempatkan pada bagian pusatnya sesuai dengan fungsi penunjangnya agar lebih
mudah dijangkau dari fungsi primer maupun sekundernya. Konsep biofilik pada
community center membantu untuk lebih meningkatkan konsentrasi maupun
produktivitas penggunanya dan di satu sisi juga sebagai fungsi relaksasi melalui
kehadiran elemennya yang memiliki manfaat baik secara fisik atau mental
sehingga diharapkan dapat mendorong manusia untuk lebih peduli terhadap
ekosistem alam yang ada.
Kata kunci: arsitektur biofilik, community center, stres.
1715012020 Farah Indreswarifarahindreswari@gmail.com2023-01-12T04:45:37Z2023-01-12T04:45:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68267This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/682672023-01-12T04:45:37ZPERANCANGAN PUSAT KEBUGARAN DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIKAktivitas padat di kehidupan perkotaan yang semakin modern membentuk pola hidup
masyarakat untuk lebih menyukai segala sesuatu yang bersifat praktis, termasuk konsumsi
makanan. Makanan instan yang seringkali berupa junk food ditambah dengan kurangnya
aktivitas fisik memiliki dampak buruk bagi kesehatan fisik dan psikis. Kelompok masyarakat
yang modern faktanya cenderung menyukai fasilitas olahraga yang menunjang banyak
kegiatan dalam berbagai kondisi hingga berakibat pada menjamurnya pusat kebugaran sebagai
fasilitas olahraga yang praktis dan kekinian. Di tengah perkotaan dengan intensitas polusi yang
cukup tinggi, penggunaan pencahayaan serta penghawaan buatan pada pusat kebugaran
menjadi jalan pintas untuk mencapai kenyamanan. Pada kenyataannya, kedua kondisi ini
merupakan penyumbang pemakaian listrik terbesar yang juga berdampak pada pemanasan
global. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), manusia lebih
banyak terpapar polutan di dalam ruangan ketimbang di luar ruangan akibat pendingin ruangan
yang tidak mengeluarkan udara segar.
Metode penelitian yakni metode deskriptif analisis, yakni suatu metode yang merupakan
paparan atau deskripsi atas fenomena yang terjadi di alam. Pola pengembangannya yaitu
dengan melakukan beberapa tahapan analisis yang disertai dengan studi literatur yang
mendukung teori.
Berdasarkan tahapan yang dilakukan, lahirlah gagasan membentuk pusat kebugaran yang
menghubungkan kembali manusia dan alam dengan pendekatan biophilic architecture.
Pendekatan ini dirasa mampu mengatasi permasalahan dan kebutuhan pengguna pada pusat
kebugaran. Komponen-komponen biophilic architecture seperti matahari, tumbuhan, air,
udara, serta elemen alamiah lain diharapkan mampu meminimalisir ketergantungan masyarakat
terhadap penggunaan listrik pada pusat kebugaran dan menjawab kebutuhan psikis masyarakat
kota, sehingga mampu menjawab pula kebutuhan lingkungan hidup yang sehat tanpa terpapar
polutan dengan suasana yang sehat.
Kata kunci : Pusat Kebugaran, Biophilic Architecture, Elemen Alamiah
1715012007 Opsyah Mifta Huljanahopsyumum@gmail.com2022-12-23T07:58:55Z2022-12-23T07:58:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68048This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/680482022-12-23T07:58:55ZPERANCANGAN FASILITAS PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR DAUR ULANG DI KOTA BANDAR LAMPUNGSampah merupakan suatu masalah lingkungan yang sering terjadi di setiap daerah. Bahkan
sampai mengalami penumpukan sehingga memberikan dampak yang besar bagi
lingkungan maupun masyarakat seperti di Kota Bandar Lampung. Namun, seiringnya
kemajuan kota yang semakin pesat membuat masyarakat kurang menyadari akan
pentingnya kebersihan lingkungan. Hal tersebut dapat kita lihat di beberapa daerah dalam
perkotaan bahkan di pesisir kota Bandar Lampung, yang sering terjadi penumpukan
sampah, sehingga menyebabkan banjir di beberapa titik Kota Bandar Lampung. Oleh sebab
itu, pentingnya sebuah fasilitas pengelolaan sampah terpadu untuk menangani masalah
lingkungan yang terjadi di Kota Bandar Lampung. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi
sebagai tempat pengelolaan sampah, namun juga berfungsi sebagai wadah edukasi dan
konsultasi mengenai masalah lingkungan yang sering menjadi sorotan, supaya masyarakat
juga sadar dan memahami pentingnya menjaga suatu lingkungan yang ada di sekitar kita.
Tema yang digunakan dalam perancangan fasilitas pengelolaan sampah terpadu adalah
arsitektur daur ulang. Arsitektur Daur Ulang merupakan salah satu bentuk konsep desain
arsitektur yang memperhatikan masalah sampah dan berwawasan lingkungan. Arsitektur
Daur Ulang memiliki orientasi utama pada model pembangunan yang memperhatikan
keseimbangan lingkungan alam dan lingkungan buatan yang harmonis antara lingkungan,
manusia, dan bangunan.
Kata Kunci : Fasilitas, Pengelolaan, Sampah, Arsitektur Daur Ulang, Lingkungan, Bandar Lampung1655012007 Rosalita debora immanauli2022-12-23T07:44:58Z2022-12-23T07:44:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68046This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/680462022-12-23T07:44:58ZPenerapan Arsitektur Tropis pada Perancangan Rumah Susun di Pesisir Kota Bandar LampungKebutuhan bermukim kota-kota besar di Indonesia semakin mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. Pertambahan jumlah penduduk, menjadi penyebab berkembangnya permukiman masyarakat dengan kondisi padat dan tidak layak huni. Di kota Bandar Lampung keberadaaan permukiman ini banyak terkonsentrasi di wilayah pesisir. Ketersediaan Rumah Susun yang dianggap bisa menjadi salah satu solusi di kawasan pesisir ini masih sangat minim dari segi penyediaan fasilitas dan kondisi bangunan. Keadaan bangunan yang lembab dan berjamur, serta latar belakang kawasan pesisir yang memiliki temperatur udara yang lebih tinggi, tidak menurunkan minat masyarakat untuk memiliki hunian dengan harga terjangkau. Alangkah lebih baik lagi jika harga yang terjangkau juga dapat diiringi dengan bangunan yang nyaman untuk ditinggali di daerah dengan iklim tropis lembab seperti di kota Bandar Lampung. Bangunan hunian di daerah beriklim tropis lembab harus mampu dalam mengkondisikan iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim dalam yang nyaman bagi penggunanya. Maka dari itu, rumah susun diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang selaras dengan memerhatikan prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. Selain itu juga, hunian masyarakat dapat lebih terintegrasi dengan fasilitas lingkungan yang dibutuhkan seperti taman bermain, lapangan olahraga, retail dsb.1615012010 Imranah Sidikah Ahmad2022-12-21T06:48:50Z2022-12-21T06:48:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67952This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/679522022-12-21T06:48:50ZPERANCANGAN RENTAL OFFICE BERBASIS TEKNOLOGI SMART BUILDING DI KOTA BANDAR LAMPUNGPerkembangan pembangunan di bidang teknologi menuntut pada perkembangan yang lebih modern dengan efesiensi energi pada bangunan. Sistem bangunan pintar merupakan suatu pendekatan desain dengan pemikiran yang sustainable dengan menerapkan perpaduan yang harmonis antara otomatisasi, komunikasi, dan perencanaan lingkungan agar tercipta bangunan yang dapat menggunakan energi lebih sedikit jika di bandingkan dengan bangunan yang tidak memakai sistem tersebut. Tulisan ini mendeskripsikan perencanaan perancangan bangunan kantor sewa dengan menerapkan sistem bangunan pintar dengan variabel yang diterapkan adalah aspek energi, pencahayaan, monitoring, penggunaan air, dan pengaturan udara. Melalui pendeskripsian, dapat diketahui bagaimana implementasi dari variabel tersebut kedalam bentuk perancangan desain bangunan. Penerapan solusi desain dengan sistem smart building bertujuan untuk efesiensi energi pada bangunan.
The development of development in the field of technology demands more modern developments with energy efficiency in buildings. The smart building system is a design approach with sustainable thinking by applying a harmonious blend of automation, communication, and environmental planning to create buildings that use less energy when compared to buildings that do not use the system. This paper describes the planning of rental office building design by implementing a smart building system with the variables applied are aspects of energy, lighting, monitoring, water use, and air regulation. Through the description, it can be seen how the implementation of these variables into the form of building design. The application of design solutions with smart building systems aims to increase energy efficiency in buildings.1855012002 Ayu Zahara Maharani2022-12-21T04:54:30Z2022-12-21T04:54:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67951This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/679512022-12-21T04:54:30ZPerancangan Pusat Seni Budaya Adat Sai Batin di Kawasan PesisirIndonesia sebagai bangsa yang besar dengan kemajemukan sukunya memiliki latar belakang kebudayaan yang sangat beragam. Setiap daerah memiliki kekhasan budayanya yang biasanya menarik perhatian dan menjadi motor penggerak dunia pariwisata, salah satunya daerah Lampung. Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di ujung pulau Sumatera, yang juga memiliki kebudayaan yang sangat kaya dan beragam. Lampung sendiri memiliki semboyan yang berbunyi “Sang Bumi Ruwa Jurai”. Maknanya ialah bahwa Lampung sebagai satu daerah yang dihuni oleh dua suku, asli dan pendatang. Namun, terdapat makna lain yang terkandung dalam semboyan tadi. “Sang Bumi Ruwa Jurai” juga dapat dimaknai bahwa di bumi Lampung ini terdapat dua masyarakat adat, yaitu adat pepadun dan adat saibatin. Masyarakat kelompok adat Sai Batin kental dengan nilai aristokrasinya yang masih dipegang teguh oleh masyarakat adat sai batin. Proses sejarah yang cukup panjang pun berlangsung, hingga akhirnya terbentuk kulturisasi serta akulturasi. Namun, dengan adanya perpaduan budaya yang terjadi, eksistensi adat sai batin mulai menurun dan terancam hilang. Maka berdasarkan hal yang ada, dibutuhkan sebuah cara yang efisien untuk menjaga keberlangsung kebudayaan adat sai batin. Salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan budaya adalah dengan menyediakan sarana kebudayaan seperti Pusat Seni Budaya Adat Sai Batin. Pusat Seni Budaya Adat Sai Batin sebagai sebuah wadah untuk melakukan berbagai kegiatan meliputi usaha mengoleksi, mengonservasi, menginterpresentasikan, hingga mempublikasikan artefak budaya kepada masyarakat.
____
Kata Kunci: Indonesia, Keberagaman Budaya, Lampung Sang Bumi Ruwa Jurai, Pusat Seni Budaya, Sai Batin
1615012017 Grace Novi Triana2022-12-21T04:51:21Z2022-12-21T04:51:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67949This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/679492022-12-21T04:51:21ZREDESAIN PUSAT OLAHRAGA BERKUDA KUBU GADANG PAYAKUMBUH
DENGAN PRINSIP POLA ALAM DALAM RUANG ANALOGI BIOFILIK
Perancangan pusat olahraga kuda memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas atlet olahraga berkuda. Pusat olahraga kuda merupakan sarana tempat digelarnya pertandingan olahraga berkuda juga dapat digunakan sebagai sarana pelatihan berkuda. Pusat olahraga kuda memiliki bentuk menyerupai GOR.
Penulisan skripsi ini didasari dengan studi literasi berupa jurnal dan kutipan lainnya yang melalui tahap analisis oleh penulis. Penulisan skripsi ini salah satunya sebagai syarat akademik, memperdalam, serta menambah wawasan, khususnya dalam lingkup olahraga berkuda dan gelanggang pacuan kuda, melatih analisis dalam perencanaan.
Kata Kunci : redesain,pusat, olahraga, kuda
1615012021 M. Ali Yasirni2022-12-20T06:59:18Z2022-12-20T06:59:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67867This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/678672022-12-20T06:59:18ZPERANCANGAN WAHANA WISATA SAINS DENGAN PENDEKATAN KONSEP RAMAH ANAK DI BANDAR LAMPUNGABSTRAK PERANCANGAN WAHANA WISATA SAINS DENGAN PENDEKATAM KONSEP RAMAH ANAK DI BANDAR LAMPUNG
Oleh VIKRAMA PUTRA
Jenuh, Letih dan pelik merupakan beberapa alasan sehingga siswa memerlukan waktu untuk istirahat dan peluang untuk bermain. Bermain pada hari libur merupakan suatu hal yang diperlukan anak untuk menyegarkan pikiran dan mengembalikan energi yang terkuras digunakan untuk kegiatan belajar mereka yang padat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat telah membawa banyak perubahan dalam segala bidang pada kehidupan manusia. Sehingga, keahlian dalam hal IPTEK merupakan suatu keharusan bagi rakyat Indonesia demi mewujudkan manusia yang berkualitas.
Seperti yang disebut dalam peraturan menteri Negara riset dan teknologi No. 193/M/Kp/IV/2010 bagian 2 yang menekankan tentang pengembangan sarana dan prasarana pusat IPTEK daerah, yaitu penyiapan sarana dan prasarana gedung dan alat peraga. Dengan adanya wahana wisata sains anak diharapkan mampu meningkatkan minat anak baik balita hingga pelajar untuk belajar sains. Tujuan wahana wisata edukasi sains anak tidak hanya mengenai ilmu sains tetapi juga diharapkan mampu memotifasi masyarakat, khususnya generasi muda untuk mencintai sains. Untuk menciptakan wahana wisata sains yang baik dan nyaman untuk anak, konsep ramah anak digunakan sebagai pendekatannya. Konsep ramah anak merupakan pendekatan untuk mendapatkan penyelesaiandesain dengan mempertimbangkan Keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan aksesibilitas, keamanan, dan keindahan terhadap anak. Sehingga pengguna khususnya anak-anak dapat merasa nyaman dalam beraktivitas didalamnya.
Kata Kunci : Peraturan Menteri, IPTEK, Wahana Sains, Konsep Ramah Anak.1715012011 Vikrama Putra2022-12-19T08:41:22Z2022-12-19T08:41:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67827This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/678272022-12-19T08:41:22ZPERANCANGAN KAMPUNG VERTIKAL NELAYAN DENGAN KONSEP PENDEKATAN ECO-SETTLEMENT DI BANDAR LAMPUNGWilayah pesisir pantai Kota Bandar Lampung merupakan wilayah strategis
industri perikanan dengan sumber daya laut yang melimpah. Didukung oleh Keputusan
Menteri No. 32 Tahun 2010, kawasan Teluk Lampung telah ditetapkan sebagai kawasan
minapolitan atau wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari
sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan. Namun, yang terjadi saat
ini adalah kondisi yang sebaliknya, lingkungan pemukiman nelayan yang tidak tertata
dengan sarana dan prasarana yang tidak memadai menjadi citra yang melekat pada
kawasan pesisir pantai Kota Bandar Lampung. Menurut Peraturan Kementrian PUPR
Nomor 14 tahun 2018 pemukiman yang berada pada kawasan yang tidak sah atau ilegal,
rawan bencana dan tidak diperuntukan untuk bermukim maka bentuk kegiatan yang
harus dilakukan adalah dengan relokasi atau pemukiman kembali. Untuk mewujudkan
kota dan permukiman yang berkelanjutkan, penyediaan permukiman diperkotaan sudah
tidak selayaknya dengan membangun permukiman tapak (landed house). Konsep
pengembangan kampung vertikal nelayan merupakan ide paling rasional untuk
mengatasi masalah permukiman kumuh nelayan ditepi pantai Kota Bandar Lampung
sebagai konsep penyediaan fasilitas tempat tinggal yang layak bagi nelayan. Untuk tetap
mempertahankan karakteristik, budaya dan aktivitas sosial nelayan, konsep pendekatan
eco-settlement pada kampung nelayan adalah konsep pendekatan yang relevan karna
sesuai dengan tujuan dibangunnya kampung vertikal nelayan yaitu penyediaan fasilitas
tempat tinggal yang layak bagi nelayan dengan tetap mempertahankan karakteristik
sosial dan ekonomi nelayan. Eco-settlements adalah konsep tempat bermukim yang
dalam penerapannya, mengharmonisasikan tiga pilar berkelanjutan yaitu aspek sosial,
aspek ekonomi, dan aspek ekologi yang didukung oleh kelembagaan yang kapabel.
Untuk mengetahui secara keseluruhan pola perilaku yang dimiliki oleh seorang nelayan,
dilakukan analisis pola perilaku pada nelayan yang berada pada kawasan Pesisir Pantai
Kota Bandar Lampung. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa
kriteria ruang khusus yang dibutuhkan pada tempat tinggal nelayan terutama yang
berkaitan dengan profesi nelayan untuk mendukung aktivitas ekonomi. Konsep eco�settlement diimplementasikan pada pembagian zonasi tapak yang terbagi menjadi tiga,
yaitu zona hunian, zona ekonomi dan zona sosial. Pada setiap zona dilengkapi dengan
berbagai fasilitas yang bertujuan untuk mendukung berjalannya aktivitas berhuni,
aktivitas sosial dan aktivitas ekonomi nelayan.INAYAH RAHMATIKA GUNADI18150120372022-12-19T08:22:16Z2022-12-19T08:22:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67820This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/678202022-12-19T08:22:16ZPERANCANGAN RUANG PUBLIK PUSAT KREATIVITAS ANAK
DENGAN PENDEKATAN RAMAH ANAK
DI KOTA BANDAR LAMPUNGDi Indonesia terdapat undang-undang yang mengatur tentang Hak Anak, dan juga
terdapat Peraturan Menteri yang mengatur tentang Kota Layak Anak (KLA).
Pemerintah Provinsi Lampung termasuk salah satu provinsi yang sudah mulai
menerapkan konsep Kota Layak Anak. Aturan ini tertuang dalam Peraturan
Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 tahun 2008 tentang Pelayanan Terhadap Hak
Hak Anak. Oleh karena itu, dibutuhkannya ruang public pusat kreativitas anak
yang memiliki fasilitas yang lengkap dan lingkungan baik yang ramah anak.
Dengan penerapan pendekatan ramah anak pada pusat kreativitas anak ini
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam perancangan ini,
metode yang digunakan yaitu Metode Deskriptif Kualitatif. Menurut Etna
Widodo Muchtar (2000), metode deskriptif adalah metode riset yang digunakan
untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variable penelitian yang saling
berkaitan satu dengan lainnya. Sedangkan, Menurut Hamidi (2005), analisis
kualitatif adalah analisis dengan cara mengumpulkan data berupa cerita rinci atau
keadaan sebenarnya. Kemudian didapatlah hasil perancangan Ruang Public Pusat
Kreativitas Anak Dengan Pendekatan Ramah Anak di Kota Bandar Lampung
dengan baik dan sesuai dengan prinsip- prinsip yang terdapat pada Child Friendly
Space yang ramah dengan pengguna utama yaitu Anak-Anak.
Kata Kunci : Ruang Publik, Pusat Kreativitas Anak, Child Friendly Space.Safira Adzhani18150120142022-12-16T07:26:00Z2022-12-16T07:26:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67755This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/677552022-12-16T07:26:00ZGEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULARSebagai salah satu bagian dari kebudayaan, seni pertunjukan menjadi bagian penting yang terus berkembang dari masa ke masa. Perkembangan seni juga tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan para seniman yang aktif berperan di dalamnya. Provinsi Lampung memiliki penggiat seni yang cukup banyak yang terhimpun di dalam beberapa sanggar maupun komunitas, di Provinsi Lampung komunitas/sanggar dikenal menjadi tiga kelompok besar (Seniman Kampus, Seniman Sekolah, Seniman Independen).
Untuk menjaga dan melestarikan perkembangan seni di suatu daerah dibutuhkan juga fasilitas penunjang yang baik, terutama fasilitas untuk melakukan suatu pertunjukan maupun pameran yang dapat memiliki kesan yang baik bagi penikmat seni. Sehingga seni itu dapat dikenal dan diingat sebagai seni asli maupun modifikasi dari daerah itu sendiri. Pembangunan gedung pertunjukkan yang representatif diperlukan guna mendukung wujud kota Bandar Lampung menjadi kota seni dan budaya.
Gedung Pertunjukan Seni yang akan dirancang ini menggunakan tema post-modern Neo-Vernacular. Dimana Gedung Pertunjukan ini akan dirancang dengan perpaduan arsitektur vernakular dan modern. Neo-Vernakular adalah aliran arsitektur yang mengangkat kembali nilai-nilai kearifan lokal dan dipadukan dengan sentuhan arsitektur modern. Dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular yang terintergrasi dengan prinsip budaya dan arsitektur lokal, desain gedung pertunjukan seni juga turut mendukung kelestarian budaya dan dapat mengembalikan kenangan dimasa lampau.
Gede Dian Adi Pratama17150120302022-12-16T07:17:59Z2022-12-16T07:17:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67751This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/677512022-12-16T07:17:59ZSTABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SEMEN DAN DIFA SOIL STABILIZER UNTUK PENGAPLIKASIAN PERKERASAN JALAN
Tanah memiliki komposisi yang terdiri dari suatu komponen bahan organik, daya dukung tanah lempung akan berkurang dengan adanya bahan organik di dalam tanah lempung tersebut. Oleh karena itu, penggunaan bahan aditif seperti semen dan DIFA Soil Stabilizer dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan kekuatan tanah pada jenis tanah lempung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa variasi pada campuran tanah asli, semen dan DIFA Soil Stabilizer. Setelah di stabilisasi menggunakan campuran semen dan Difa SS dilakukan pengujian CBR (California Bearing Ratio). Pengujian CBR dilakukan setelah sampel berumur 4, 7, dan 14 hari masa pemeraman, dan 4 hari masa perendaman. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai CBR tanah asli + semen + DIFA Soil Stabilizer mengalami peningkatan, Kenaikan nilai CBR terhadap variasi campuran dan lama pemeraman dan rendaman cenderung mengalami peningkatan yang konstan, yaitu dengan meningkatnya variasi campuran dan semakin lama waktu pemeraman maka nilai CBR nya akan semakin meningkat. Kemudian setelah mendapatkan nilai CBR pada beberapa sampel benda uji dilakukan perhitungan tebal lapis perkerasan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2017, dengan hasil meningkatnya nilai CBR tanah asli dikarenakan stabilisasi yang telah dilakukan maka dapat meminimalisir tebal lapis perkerasan jalan.
Kata kunci : Stabilisasi, Tanah Lempung, Semen, DIFA SS, CBR
The soil has a composition consisting of a component of organic matter, the carrying capacity of clay soil will decrease with the presence of organic matter in the clay soil. Therefore, the use of additives such as cement and DIFA Soil Stabilizer can be an option to increase soil strength in clay soil types. This study aims to analyze several variations in the mixture of native soil, cement and DIFA Soil Stabilizer. After stabilization using a mixture of cement and Difa SS, CBR (California Bearing Ratio) testing was carried out. CBR testing is performed after the samples are 4, 7, and 14 days old in the souring period, and 4 days of soaking period. The results show that the CBR value of the original soil + cement + DIFA Soil Stabilizer has increased, the increase in the CBR value of the mixture variation and the length of souring and soaking tends to experience a constant increase, that is, with the increase in mixture variation and the longer the souring time, the CBR value will increase. Then after obtaining the CBR value on several test object samples, a calculation of the thickness of the pavement layer was carried out using the 2017 Road Pavement Design Manual (MDPJ) method, with the results of increasing the original soil CBR value due to the stabilization that has been carried out, it can minimize the thickness of the road pavement layer.
Keywords : Stabilization, Clay Soil, Cement, DIFA SS, CBR
1715011009 Ranta Kurniawan Putrarantakurniawan@gmail.com2022-12-16T07:01:11Z2022-12-16T07:01:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67746This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/677462022-12-16T07:01:11Z
PERANCANGAN LEARNING RESOURCE CENTER DI BANDAR LAMPUNG
Menurut World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 menyebutkan bahwa Negara Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah (ke-60 dari 61 Negara) soal literasi dunia. Untuk membudayakan minat baca, masyarakat perlu mendapatkan perhatian yang intensif dari berbagai pihak antara lain dari para orang tua, sekolah, pemerintah, masyarakat dan tak ketinggalan perpustakaan. Namun interpretasi perpustakaan dapat dikatakan tidak sesuai UU No. 43 Tahun 2007 pasal 3 yang menyatakan, bahwa sudah seharusnya sebuah perpustakaan memiliki fungsi rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Oleh karena itu, berdasarkan data yang ada, dibutuhkan sebuah wadah yang dapat mendukung keberlangsungan program meningkatkan minat baca dengan merancangan kembali wajah baru perpustakaan sebagai bentuk reimpretasi perpustakaan menjadi bangunan Learning Rsource Center.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mendeskripsikan hasil analisis dari studi literatur dan studi preseden. Metode pengumpulan data yang terdiri dari; studi literatur, studi preseden, survei, dan dokumentasi. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis yang terdiri dari analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial yang kemudian dilakukan sintesis sehingga menghasilkan konsep perancangan.
Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan pada bangunan Learning Resource Center di Bandar Lampung, dapat disimpulkan bahwa konsep dasar pada bangunan adalah membantu mencapai kualitas rancangan sebagai alat berpikir potensial dalam membentuk tempat yang menarik, menyenakan, dan sesuai kebutuhan. Learning Resource Center merupakan bentuk penerapan placemaking dari perpustakaan yang bertujuan untuk menciptakan sebuah tempat belajar yang dapat menigkatkan minat baca bagi masyarakat kota bandar lampung terutama pelajar tingkat perguruan tinggi.
Fathiyah Ramadhani18150120292022-12-16T04:24:35Z2022-12-16T04:24:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67725This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/677252022-12-16T04:24:35ZPERANCANGAN HOTEL RESORT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DI LAMPUNG SELATANPariwisata di setiap daerah memiliki keanekaragamannya tersendiri yang dapat menjadi daya tarik. Salah satu wilayah di Indonesia dengan pontensi pariwisata alam berupa pantai adalah Kabupaten Lampung Selatan. Potensi pariwisata tersebut menarik minat wisatawan untuk berkunjung, yang ditandai dengan mulai meningkatnya jumlah wisatawan. Seiring dengan bertambahnya jumlah wisatawan, perlunya meningkatkan akomodasi penginapan guna menunjang dan memudahkan aktivitas wisatawan saat berwisata. Hotel Resort merupakan salah satu akomodasi penginapan yang menunjang kegiatan rekreasi wisatawan. Pendekatan desain biofilik berperan dalam mengintegrasikan hunian dengan alam melalui elemen-elemen biofilik.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari; survei, observasi, studi literatur, dan studi kasus. Pengolahan data dilakukan dengan dimulai dari analisis yang berupa analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial, yang kemudian menghasilkan sintesis dan konsep perancangan.
Konsep dasar yang didapatkan berdasarkan hasil dari analisis dan konsep perancangan pada bangunan Hotel Resort dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik di Lampung Selatan ini yaitu menciptakan sebuah fasilitas penginapan yang menunjang rekreasi dan rileksasi dengan mengintegrasikan alam ke dalam bangunan yang dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan fisik maupun mental dan membantu dalam mengurangi tingkat stress.
ADITYA VIRDA PRADNYA PERTIWI17150120012022-12-16T04:18:45Z2022-12-16T04:18:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67710This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/677102022-12-16T04:18:45ZPERANCANGAN ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN PENERAPAN KONSEP SEKOLAH RAMAH ANAKPendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan budi pekerti sehingga dapat menghantarkan kecita-cita paling tinggi. Kualitas pendidikan Indonesia saat ini sangat rendah, hal ini berdasarkan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 Indonesia menempati peringkat ke 74 dari 79 negara dunia dan peringkat ke 5 dari 9 negara di ASEAN menurut Global Talent Competitiveness Index (GTCI). Pendidikan dinilai bermutu apabila diukur dari perannya dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan berhasil membentuk generasi muda yang berkarakter. Menurut Kemendikbud untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkarakter sesuai amanah UUD, yaitu dengan mengembangkan Boarding School. Pengembangan boarding school berbasis islam berbanding lurus dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap sekolah islam. Berdasarkan survei yang dilakukan penulis, sekolah ramah anak yang ada di Lampung terlebih di Bandar Lampung saat ini belum seutuhnya menerapkan desain sekolah ramah anak pada bangunannya sehingga konsep yang diterapkan pada bangunan Islamic Boarding School adalah sekolah ramah anak. Penelitian yang dilakukakan penulis menggunakan metode pendekatan data kualitatif dari hasil studi literatur, studi kasus, dokumentasi, dan observasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hasil yang diperoleh yaitu mewujudkan perancangan bangunan Islamic Boarding School yang ramah anak dengan melalui prinsip nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak; hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan; penghormatan terhadap pandangan anak; dan pengelolaan yang baik, sehingga akan terwujudnya sekolah yang mengedepankan hak-hak anak pada desain sekolahnya.DIAN FITRIANA17150120122022-12-15T07:12:15Z2022-12-15T07:12:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67680This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/676802022-12-15T07:12:15ZPerancangan Sekolah Khusus Autisme untuk Golden AgePerkembangan suatu negara sangat bergantung pada generasi muda agar pembangunan nasional dapat berjalan lancar. Tetapi tidak semua generasi muda dapat bersekolah di sekolah umum. Salah satunya yaitu anak penyandang autisme. Autisme merupakan anak berkebutuhan khusus dengan gangguan perkembangan yang membuat seseorang sulit berinteraksi, berkomunikasi, dan berperilaku seperti umumnya. Autisme dapat terlihat pada sejak golden age. Golden age adalah masa ketika anak usia 0-6 tahun dan otak anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga pendidikan yang diberikan pada masa ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya sampai dewasa. Anak autis memerlukan sekolah khusus yang berfungsi sebagai wadah dan fasilitas pendidikan yang bertujuan agar mereka dapat berbaur dengan lingkungan, dapat berinteraksi dengan baik, serta dapat menerima maupun diterima oleh masyarakat. Anak autis terkadang berada di kondisi ketidak teraturan pada perkembangan otak atau sistem saraf motorik, menjadikan mereka mudah tantrum dan membutuhkan ruang-ruang yang dapat membuat mereka nyaman. Sekolah khusus autisme membutuhkan ruang-ruang dengan kriteria desain yang dapat mempercepat proses tumbuh dan berkembang anak. Sehingga dibutuhkan perancangan sekolah khusus autisme untuk golden age, dimana arsitektur dapat berperan dalam proses tumbuh kembang anak
autisme. Namun, setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik, gejala, jenis, klasifikasi, dan penanganan masing-masing anak. Penerapan yang dapat dilakukan pada sekolah khusus bagi anak autisme yaitu dengan memperhatikan 10 kriteria desain, yaitu desain tata letak, akustik, pencahayaan, zonasi sensorik, material, warna, keamanan, elemen pembentuk ruang, penghawaan, dan konfigurasi spasial. Kriteria desain tersebut dapat mempengaruhi perilaku, psikologis, dan perkembangan tumbuh kembang penggunanya. Terdapat 2 sekolah khusus autisme di Kota Bandar Lampung, namun keduanya belum menerapkan 10 variabel desain sekolah khusus autisme secara maksimal, sehingga dibutuhkan perancangan sekolah khusus autisme untuk golden age di Kota Bandar Lampung yang mengimplementasikan 10 variabel desain sekolah khusus autisme.
Kata Kunci: autisme, sekolah khusus, golden age, variabel desain.1815012017 Nada Safitri2022-12-15T03:28:49Z2022-12-15T03:28:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67675This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/676752022-12-15T03:28:49ZPerancangan Pusat Wisata Kuliner dan Souvenir di Pesisir Barat dengan Pendekatan Arsitektur LampungSebagai penunjang pelestarian agar tetap terjaganya keelokan budaya menjadi salah satu pertimbangan pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasaran yang dapat memadai untuk memberikan pelayanan dan kemudahan kepada masyarakat, dalam hal ini pesisir barat sendiri memiliki potensi budaya yang amat sangat besar terkhusus dibidang Pusat Wisata kuliner dan Souvenir. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, kekhususan penelitian ini untuk memecahkan masalah-masalah actual yang dihadapi sekarang dan mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis. Kemudian didapatlah hasil perancangan Pusat Wisata Kuliner dan Souvenir dengan pendekatan Arsitektur
Lampung yang mampu memberikan sarana dan prasarana yang mudah dijangkau oleh para wisatawan.
Kata Kunci: Budaya, Wisata,Arsitektur Lampung
1615012002 MIA YURTA DEWImiayurta@gmail.com2022-12-15T02:59:39Z2022-12-15T02:59:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67667This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/676672022-12-15T02:59:39ZPERANCANGAN YOUTH CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIKGenerasi muda sangat berperan penting sebagai generasi penerus bangsa.
Setiap generasi muda akan mengalami fase remaja. Jumlah remaja terbanyak
di Kabupaten Bekasi berada di Kota Cikarang. Pada fase remaja terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga menyebabkan remaja
rentan melakukan penyimpangan perilaku atau kenakalan remaja. Upaya
untuk dapat menekan angka kenakalan remaja yaitu dengan mengembangkan
potensi yang mereka miliki sehingga dibutuhkan ruang/wadah yang dapat
memfasilitasi remaja untuk melakukan berbagai kegiatan dapat berupa Youth
Center/Gelanggang Remaja. Untuk mewujudkan Youth Center yang dapat
meningkatkan produktivitas remaja dan memberikan kenyamanan terhadap
remaja dibutuhkan penerapan arsitektur biofilik pada Youth Center.
Metode pada penelitian ini menggunakan metode analisis. Metode analisis
dilakukan guna mengetahui keadaan sebenarnya terkait perancangan Youth
Center. Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan Youth Center
dengan arsitektur biofilik dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan Youth
Center di Kota Cikarang bertujuan untuk menciptakan sebuah pusat kegiatan
sosial dan rekreasi bagi remaja agar dapat meningkatkan kesegaran fisik,
mental, pikiran dan daya kreasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas
remaja guna mencegah remaja dari penyimpangan perilaku (kenakalan
remaja).
Kata kunci: remaja, youth center, arsitektur biofilik, kenakalan remaja1815012007 Andi Ferika Tasya Syawal2022-12-14T08:13:15Z2022-12-14T08:13:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67648This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/676482022-12-14T08:13:15ZPERANCANGAN CREATIVE HUB DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DI BANDAR LAMPUNGDalam mendukung tercapainya sasaran strategis Badan Ekonomi Kreatif, maka setiap daerah diharuskan mengembangkan ekonomi kreatif sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika dan Badan Ekonomi Kreatif, terdapat 178.511 usaha ekonomi kreatif di Lampung, dimana jumlah unit usaha terbesar yaitu berada di Bandar Lampung sebesar 36.113 unit usaha. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, Bandar Lampung memiliki potensi besar untuk pengembangan industri kreatif. Untuk itu, dibutuhkan sebuah wadah yang dapat menampung kegiatan pengembangan ekonomi kreatif. Hal itu dapat diwujudkan dengan menyediakan sebuah creative hub di Kota Bandar Lampung. Dalam mendukung kegiatan kreatif, arsitektur biofilik berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam bertindak, berperilaku, dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kreativitas. Desain biofilik menciptakan solusi yang berpusat pada manusia saat pengaplikasian elemen dan proses alami ke dalam bangunan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mendeskripsikan hasil analisis dari studi literatur dan studi preseden. Metode pengumpulan data yang terdiri dari; studi literatur, studi preseden, survei, dan dokumentasi. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis yang terdiri dari analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial yang kemudian dilakukan sintesis sehingga menghasilkan konsep perancangan.
Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan pada bangunan creative hub dengan pendekatan arsitektur biofilik di Bandar Lampung, dapat disimpulkan bahwa konsep dasar pada bangunan adalah menghubungkan manusia dengan alam dengan mengintegrasikan alam pada desain bangunan. Arsitektur biofilik sebagai solusi akan ruang kegiatan ekonomi kreatif yang dapat mendukung proses kreatif dan meningkatkan kreativitas pelaku ekonomi kreatif. Pendekatan arsitektur biofilik diterapkan pada bangunan creative hub melalui 14 pola desain biofilik melalui konsep perancangan pada gubahan massa bangunan, tata ruang dalam bangunan, tata ruang luar bangunan (lansekap), selubung bangunan, dan sistem utilitas pada bangunan.1855012006 Anggun Annisa Fathina2022-12-13T07:07:31Z2022-12-13T07:07:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67580This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/675802022-12-13T07:07:31ZPERANCANGAN FASILITAS WISATA KULINER DENGAN PENDEKATAN
TOWNSCAPE DI KAWASAN LUNGSIR BANDAR LAMPUNGDengan bertambahnya penduduk membuat ruang terbuka publik memerlukan
perhatian yang tinggi. Keadaan psikis penduduk yang terus ditekan oleh ekonomi dan
faktor lainnya, membuat penduduk memerlukan wadah serta fasilitas yang dapat
membantu memulihkan psikisnya. Dengan adanya tekanan tersebut menjadikan penduduk
mencari kenyamanan di kawasan tertentu. Hal ini dapat kita lihat pada kawasan Lungsir
Bandar Lampung. Pada kawasan ini bukan merupakan ruang terbuka publik,
banyaknya masyarakat yang nyaman di area ini terbentuklah ruang publik yang belum
terakomodir dengan baik dan juga keamanan dan fasilitas belum tersedia dengan
sempurna. Ruang terbuka publik yang sudah terkonsep diharapkan dapat membawa
dampak positif bagi penduduk, Pemerintah maupun pengendara. Oleh karena itu,
dibutuhkannya ruang terbuka publik dengan lingkungan yang baik, aman, dan fasilitas
yang lengkap.
Dengan penerapan Teori Townscape pada kawasan diharapkan dapat
menyelesaikan permasalahan yang sering muncul dikawasan tersebut. Dalam
perancangan ini, metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dan juga Serial Vision.
Menurut Etna Widodo Muchtar (2000) metode deskriptif adalah metode riset yang
digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel yang saling
berkaitan. Sedangkan Serial Vision adalah gambaran visual yang ditangkap oleh pengamat
yang terjadi saat berjalan dari satu tempat ketempat lain.
Kemudian didapatlah hasil perancangan wisata kuliner dengan ruang terbuka publik
yang mampu mewadahi kawasan Lungsir dengan baik tanpa mengganggu pengendara atau
pun pejalan kaki seperti permasalahan yang muncul di kawasan tersebut. Hal ini di dukung
oleh point – point yang terdapat pada teori Townscape tersebut.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Publik, Teori Townscape, Place
With the increase in population, public open spaces require high attention. The
psychological condition of the population which continues to be pressured by the economy
and other factors, makes the population need a place and facility that can help restore
their psychology. With this pressure, residents seek comfort in certain areas. We can see
this in the Lungsir area of Bandar Lampung. This area is not a public open space, the
large number of people who are comfortable in this area has formed a public space that
has not been accommodated properly and security and facilities have not been provided
perfectly. Public open spaces that have been conceptualized are expected to have a
positive impact on residents, government and motorists. Therefore, a public open space is
needed with a good, safe environment and complete facilities.
With the application of the Townscape Theory to the area, it is expected to be able
to solve problems that often arise in the area. In this design, the method used is descriptive
method and Serial Vision. According to Etna Widodo Muchtar (2000) descriptive method
is a research method used to clarify social phenomena through various interrelated
variables. Meanwhile Serial Vision is a visual image captured by an observer that occurs
while walking from one place to another.
Then the results of designing culinary tours with public open spaces are obtained
that are able to properly accommodate the Lungsir area without disturbing motorists or
pedestrians, such as the problems that arise in the area. This is supported by the points
contained in the Townscape theory.
Keywords: Public Open Space, Townscape Theory, PlaceNosa Gita Sentana18150120152022-12-12T07:57:00Z2022-12-12T07:57:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67531This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/675312022-12-12T07:57:00ZBANGUNAN CO-WORKING SPACE DAN EATERY DENGAN
KONSEP LANDSCRAPERKebutuhan manusia yang semakin meningkat dari waktu ke waktu memiliki
dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah kerusakan
lingkungan terus bertambah di sisi lain kebutuhan akan bangunan terus meningkat.
Hal yang mungkin dilakukan adalah menjaga keberlangsungan lingkungan
(sustainability). Landscraper dapat menjadi sebuah alternatif desain bangunan yang
memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan manusia yang semakin advance dari waktu ke
waktu dengan tetap memperhatikan keberlangsungan alam serta meminimalisir
intervensi terhadap bentuk bentang alam dan lingkungan. Berdasarkan hasil jawab
responden dari survei penulis (2022) Kota Bandar Lampung membutuhkan ruang
publik atau ruang komunal yang optimal secara fungsi, kenyamanan dan ketergunaan
sehingga ruang ini dapat mengakomodir kebutuhan publik secara baik yang dalam
hal ini adalah fungsi bangunan co-working space dan eatery. Dalam perancangan
Bangunan Co-Working Space dan Eatery dengan Konsep Landscraper, metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang
digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel penelitian yang
saling berkaitan (Etna Widodo Muchtar, 2000) dengan sumber data sekunder berupa
literatur (jurnal, artikel, dan laman lainnya). Perancangan Co-Working Space dan
Eatery di Kota Bandar Lampung bertujuan menyediakan ruang untuk pekerja
mendapatkan suasana baru yang lebih menyenangkan, santai dan interaktif.
Perancangan Bangunan Co-Working Space dan Eatery menggunakan konsep
pendekatan landscraper yang secara garis besar diartikan bangunan terintegrasi
dengan lanskap, dengan upaya meminimalisir intervensi terhadap lanskap,
penggunaan material ramah lingkungan dan memberikan hubungan visual yang lebih
erat antara manusia dengan alam.
Kata Kunci : Landscraper, Co-Working Space. Eatery.
The increasing human needs from time to time has caused positive and
negative effects. One of the negative effect is building development that will keep
increasing while the natural damage become severe. The possible thing to do is
keeping the sustainability between the building and the environment. Landscraper
offers an alternative design that accommodates the advanced needs of building from
time to time but still put attention to the sustainability of the environment by
minimizing the intervention towards the landscape’s natural condition. According to
the writer’s survey (2022), from the respondents’ answers, it’s concluded that Bandar
Lampung needs public or communal space that can function optimally and also
provides comfort. So, it could accommodates public needs exceptionally, which in
this case is as a co-working space and eatery. The designing process of Co-Working
Space and Eatery in The Concept of Landscraper uses the descriptive method as a
data collective method. The descriptive method is a method that used to emphasize
the social patterns through many connected research variables (Etna Widodo
Muchtar, 2000) with secondary source of data in literature (journal, article, and
another source). This building has a main purpose to provides new cozy, relax and
interactive working space. The design of Co-Working Space and Eatery uses
landscraper as a concept, which generally means a building that integrated with
landscape, minimize intervention to the landscape, eco-friendly material usage and
offering better visual connection between human and nature.
Keywords : Landscraper, Co-Working Space, EateryPuti Ainayya Riyadini18150120252022-12-12T06:49:20Z2022-12-12T06:49:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67520This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/675202022-12-12T06:49:20ZPERENCANAAN DESAIN PADA REST AREA KM 116 A TOL BAKAUHENI –
TERBANGGI BESAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIABSTRAK
PERENCANAAN DESAIN PADA REST AREA KM 116 A (BAKAUHENI –
TERBANGGI BESAR) DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI
Disusun oleh:
Alvira Yuniar
Kenaikan laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang signifikan dari suatu daerah tidak
menutup kemungkinan juga menuntut kenaikan akan kendaraan transportasi untuk
mendukung kegiatan tersebut. Sumatera menempati posisi kedua sebagai populasi
kendaraan terbanyak dalam skala nasional. Berdasarkan hal tersebut kebutuhan terhadap
prasarana terutama dalam pengadaan jalan Tol lintas Sumatera semakin meningkat agar
pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan baik. Untuk mendukung kinerja prasarana
jalan tol dan menekan angka kecelakaan yang terjadi. Maka diperlukan adanya suatu
fasilitas umum di jalan raya berupa rest area atau lebih dikenal dengan tempat istirahat
pelayanan yang sesuai dengan standarisasi kebijakan yang ada dan dilengkapi fasilitas�fasilitas untuk mempermudah serta memberi kenyamanan pada para pengendara dan
penumpang kendaraan yang sedang melakukan perjalanan untuk beristirahat sejenak. Titik
rencana rest area di wilayah Lampung Tengah menjadi pilihan lokasi perancangan, hal ini
terkait salah satu titik rest area yang masih bersifat sementara. Sehingga, sangat diperlukan
adanya suatu pengembangan desain pada rest area tersebut. Perancangan ini sendiri
diharapkan mampu mengimbangi kinerja jalan Tol dan pertumbuhan ekonomi Sumatera
khususnya Provinsi Lampung menjadi rest area yang nyaman dan rekreatif sesuai dengan
prinsip pendekatan Aritektur Ekologi sehingga mendapat respon yang positif dari para
pengunjung rest area tersebut.
Kata kunci : Rest Area, Arsitektur Ekologi, Lampun1815012004 Alvira Yuniar2022-08-26T07:46:21Z2022-08-26T07:46:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65739This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/657392022-08-26T07:46:21ZPERBANDINGAN PENGUKURAN BATAS BIDANG TANAH
MENGGUNAKAN GNSS RTK-NTRIP (BASE CORS ULPC)
DAN RTK-RADIO (BASE LOKAL)Penggunaan teknologi GNSS berkembang sangat cepat. Saaat ini Badan
Informasi Geospasial (BIG) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah
memiliki stasiun GNSS CORS (Continuously Operating Reference Station), yaitu
seperangkat peralatan GNSS yang beroperasi secara continu yang dapat
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk penentuan posisi secara real-
time maupun post prosesing. Pengukuran batas bidang tanah yang di lakukan BPN
sering menggunakan metode RTK-Radio dengan base lokal. Peta bidang tanah
hasil pengukuran menggunakan RTK-Radio base lokal, nantinya akan digeser
secara grafis. Perlu dikaji apakah nilai pergeseran dan perbedaan luasnya masuk
batas toleransi yang di izinkan (berdasarkan juknis PTSL 01/juknis-300/2016).
Pengukuran batas bidang tanah dilakukan menggunakan dua metode
pengukuran RTK-NTRIP base CORS dan RTK_Radio base lokal. selanjutnya
hasil pengukuran batas bidang tanah metode RTK-Radio base lokal digeser
secara grafis ke satu titik batas bidang tanah hasil pengukuran RTK-NTRIP base
CORS. Kemudian dihitung nilai pergeseran jarak dan arah, dan perbedaan
luasnya. Kajian dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan nilai
pergeseran jarak dan perbedaan luasnya terhadap toleransi yang di izinkan
(berdasarkan juknis PTSL 01/Juknis-300/2016).
Nilai pergeseran jarak setelah di lakukan pergeseran secara grafis rata-
ratanya sebesar, lokasi 1 = 0.030m, lokasi 2 = 0.025m, lokasi 3 = 0.034m dan
lokasi 4 = 0.019m. Besar arah Pergesran rata-rata sebesar, lokasi 1 =
172.8131398, lokasi 2 =174.4111732, lokasi 3 = 34.84369979, lokasi 4 =
319.33044482. Besar nilai Perbedaan luasnya rata-ratanya sebesar, lokasi 1 =
0.52m2, lokasi 2 = 0.039 m2, lokasi 3 = 0.069m2 lokasi 4 = 0.113 m2. Secara
keseluruhan lokasi 1,2,3 dan 4, untuk pergeseran jarak dan perbedaan luasnya
masuk batas toleransi yang di izinkan (berdasarkan juknis PTSL 01/Juknis-
300/2016).
Kata Kunci : GNSS, RTK-NTRIP, RTK-Radio, RMSE
The use of GNSS technology is growing very fast. Currently, the Geospatial
Information Agency (BIG) and the National Land Agency (BPN) already have a
CORS (Continuously Operating Reference Station) GNSS station, which is a set
of GNSS equipment that operates on an ongoing basis that can provide
information that can be used to be placed in real-time or in real-time. direct. post
processing. Land parcel boundary measurements conducted by BPN often use the
RTK-Radio method on a local basis. The map of the area measured using the local
RTK-Radio base will be shifted graphically. It is necessary to study whether the
value of the shift and the difference in area are within the allowed tolerance limits
(based on the technical guidelines for PTSL 01/juknis-300/2016). Land parcel
boundary measurements were carried out using two measurement methods RTK-
NTRIP base CORS and local base RTK_Radio. then the results of the
measurement of the soil boundary using the RTK-Radio base local digester
method graphically to one point of the soil boundary as the result of the RTK-
NTRIP base CORS measurement. Then calculated the shift in the value of
distance and direction, and the difference in area. The study was carried out by
comparing the results of the calculation of the value of the distance shift and the
difference in its area to the allowed tolerance (based on the PTSL technical
guidelines 01/Juknis-300/2016). The average shift value after the shift is done
graphically is, location 1 = 0.030m, location 2 = 0.025m, location 3 = 0.034m and
location 4 = 0.019m. The magnitude of the average shift direction is, location 1 =
172.8131398, location 2 = 174.4111732, location 3 = 34.84369979, location 4 =
319.33044482. The value of the difference in the average area is equal to, location
1 = 0.52m2, location 2 = 0.039 m2, location 3 = 0.069m2, location 4 = 0.113 m2.
Overall locations 1,2,3 and 4, for shifting distances and differences in area are
within the permissible tolerance limits (based on the PTSL technical guidelines
01/Juknis-300/2016).
Keywords: GNSS, RTK-NTRIP, RTK-Radio, RMSEMUHAMAD INDRA SUNANDAR18050610042022-08-26T03:39:38Z2022-08-26T03:39:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65753This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/657532022-08-26T03:39:38ZKONSEP PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI BANDAR
LAMPUNG ABSTRAK
Perancangan Rumah Susun Dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik Di Bandar
Lampung
Oleh
HERVIAN RAHMAD SUSENO
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari kriteria-kriteria bioklimatik yang tepat
dan diterpakan pada bangunan rumah susun agar mampu menanggapi kondisi
iklim setempat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif, yang berupa penelitian dengan pendekat studi kasus. Hasil yang dicapai
adalah bangunan mampu mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami
secara merata melalui bentukan massa bangunan, orientasi matahari, karakteristik
bukaan, penangkal radiasi matahari, hubungan terhadap lanskap serta karakteristik
atap. Diharapkan rusun dengan pendekatan Bioklimatik mampu merespon
terhadap iklim dengan perancangan secara pasif.
Kata kunci; Rumah Susun, Tanggap Iklim, Bioklimatik, Indonesia. 1615012015 Hervian Rahmad Suseno 2022-08-26T03:14:53Z2022-08-26T03:14:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65726This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/657262022-08-26T03:14:53ZPERANCANGAN SEKOLAH ALAM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERMAKULTURABSTRAK
PERANCANGAN SEKOLAH ALAM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERMAKULTUR
Oleh
Maura Bintang Lestari
Pendidikan merupakan aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bangsa. Saat ini, sistem pendidikan yang ada masih didominasi oleh sistem pendidikan konvensional yang mengharuskan siswa berada dalam ruang tertutup. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi siswa dengan lingkungan sekitarnya, padahal lingkungan juga merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan siswa, untuk itu diperlukan suatu sistem pendidikan non-konvensional yang dapat mengakomodasi kegiatan belajar siswa dengan melibatkan lingkungan di dalamnya.
Sekolah alam dianggap cocok untuk mewujudkan sistem ini karena sekolah alam merupakan suatu lembaga pendidikan yang menjadikan alam sebagai sumber, sarana dan prasarana dalam menjalankan fungsinya. Sekolah alam diharapkan dapat menjadi sebuah konsep pendidikan yang meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mengajarkan peran penting lingkungan sehingga meciptakan generasi penerus yang mengedepankan sustainability dan keberlangsungan lingkangan yang baik. Tema yang digunaka dalam perancangan Sekolah Alam ini adalah Arsitektur Permakultur. Arsitektur Permakultur merupakan cabang ilmu ekologi yang menciptakan integrasi anatara bangunan, lingkungan dan manusia sehingga membentuk suatu ekosistem yang mandiri dan menguntungkan. Arsitektur Permakultur memanfaatkan potensi lingkungan dan mengutamakan penggunaan sumber daya lokal.
Kata Kunci : Sekolah Alam, Permakultur, lingkungan. sustainability, bambu
ABSTRACT
PERANCANGAN SEKOLAH ALAM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERMAKULTUR
By
Maura Bintang Lestari
Education is an important aspect un the growth and development of the nation. Currently, the existing education system is still dominated by the conventional education system which requires students to in a closed room. This cause lack of students interaction with the surrounding environment even though the environment is also an important aspect in student development, for that we need a non-conventional education system that can accommodate student learning activities by involving the environment in it.
Natural school is considered suitable for realizing this system because nature schools are educational institutions that use nature as a source, facilities and infrastructure in carrying out their functions. The nature school is expected to become an educational concept that improves the quality of education in Indonesia and teaches the important role of environment. The theme used in the design of this natural school is Permaculture Architecture. Permaculture architecture is a branch of ecology that creates integration between buildings, environment and humans to form an independent and profitable ecosystem. Permaculture architecture exploits the potential of environment and prioritizes the use of local resources.
Keywords: Nature School, Permaculture, environment, sustainability, bamboo
1615012011 Maura Bintang Lestari2022-08-25T03:15:15Z2022-08-25T03:15:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65599This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/655992022-08-25T03:15:15ZPERANCANGAN PADEPOKAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DENGAN PENDEKATAN HISTORIOGRAFI
( KURUN WAKTU TAHUN 1922 – TAHUN 2022)
DI BANDAR LAMPUNG
Pencak Silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019. Tradisi Pencak Silat mengandung nilai-nilai persahabatan, sikap saling menghormati dan mempromosikan kohesi sosial. Oleh karena itu, UNESCO menilai tradisi Pencak Silat dapat diadopsi dan berkembang dengan baik diberbagai wilayah di Indonesia. Pencak silat merupakan seni bela diri yang mengandung empat aspek, yaitu olahraga, bela diri, seni dan mental spiritual. Keempat aspek tersebut selalu ada pada setiap ajaran pencak silat yang ada di berbagai perguruan atau padepokan, salah satu ajaran Pencak Silat yang cukup berkembang di Indonesia adalah ajaran Setia Hati. Lampung merupakan Provinsi yang menjadi salah satu wilayah perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate. Perguruan Setia Hati Terate dikenal di Indonesia sebagai Perguruan Filosofis yang dinobatkan oleh IPSI, tercermin dari suatu Logo Perguruan, Logo Perguruan memiliki makna simbolis yang mengandung nilai – nilai luhur didalamnya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam perancangan ini adalah analisis naratif struktural (structural analisis of narrative). Tahap pertama tahap signifikasi denotasi, dalam tahapan ini hubungan antara signifier dan signified dalam makna logo dengan menggunakan pendekatan Historiografi.
Hasil perancangan Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah, keluaran desain yang menjadi wadah bagi warga Persaudaraan Setia Hati Terate untuk mengasah, mengembangkan bakat dan meningkatkan ikatan persaudaraan dengan pendekatan konsep Historiografi agar makna Filosofis Perguruannya tersampaikan dan dirasakan melalui panca indera dan didukung dengan konsep keberlanjutan yang mengadopsi arsitektur tradisional Lampung merupakan wujud kepedulian terdap lingkungan dan pelestarian aset budaya Lampung.
Kata Kunci : Pencak Silat, UNESCO, PSHT, Historiografi, Arsitektur tradisional Lampung.
Pencak Silat was designated by UNESCO as an Intangible Cultural Heritage at the 14th Session of the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, which took place in Bogota, Colombia, 9-14 December 2019. The Pencak Silat tradition contains the values of friendship, mutual attitude respect and promote social cohesion. Therefore, UNESCO assesses that the Pencak Silat tradition can be adopted and developed well in various regions in Indonesia. Pencak silat is a martial art that contains four aspects, namely sports, self-defense, art and mental spirituality. These four aspects are always present in every pencak silat teaching in various colleges or hermitages, one of the Pencak Silat teachings that is quite developed in Indonesia is the Setia Hati teaching. Lampung is a province that is one of the areas for the development of the Setia Hati Terate Brotherhood. Setia Hati Terate College is known in Indonesia as a Philosophical College that was crowned by IPSI, reflected in a College Logo, the College Logo has a symbolic meaning that contains noble values in it. The data analysis technique used in this design is structural analysis of narrative. The first stage is the denotation signification stage, in this stage the relationship between the signifier and the signified in the meaning of the logo by using the Historiography approach. The results of the design of the Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) are the design outputs that become a forum for the members of the Setia Hati Terate Brotherhood to hone, develop talents and increase brotherhood ties with the Historiography concept approach so that the philosophical meaning of the College is conveyed and felt through the five senses and is supported by the concept of Sustainability that adopts traditional Lampung architecture is a form of concern for the environment and the preservation of Lampung's cultural assets.
Keywords: pencak silat, UNESCO, PSHT, historiography, Lampung traditional architecture.
1515012001 AGUNG SATRIA PERMANA2022-08-25T02:34:23Z2022-08-25T02:34:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65581This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/655812022-08-25T02:34:23ZPERANCANGAN GALERI SENI RUPA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR LAMPUNGLampung merupakan Provinsi dengan berbagai macam kesenian, mulai dari seni rupa, tari-tarian, hingga musik tradisional yang beragam. Seni rupa di Kota Bandar Lampung perlahan mulai mengalami perkembangan, ditandai dengan munculnya banyak seniman baru dari yang tua hingga yang muda. Perkembangan seni rupa di Kota Bandar Lampung tidak diimbangi oleh penyediaan fasilitas untuk para perupa dalam menggelar pameran kesenian. Untuk itu diperlukan bangunan untuk mewadahi kegiatan- kegiatan kesenian. Bangunan publik di Kota Bandar Lampung saat ini mulai menuju kearah konsep modern. Dapat dilihat dari banyaknya bangunan baru yang mulai meninggalkan karakteristik lokalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perancangan galeri seni rupa dengan pendekatan Arsitektur Neo-vernacular Lampung. Galeri seni dengan pendekatan arsitektur Neo- vernacular di Kota Bandar Lampung dibuat agar dapat menaungi para seniman dan penikmat seni serta masyarakat yang ingin membuat, memamerkan, ataupun menikmati karya-karya yang dibuat sebagai upaya dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya di Daerah Lampung dan juga sebagai cara untuk memperkokoh jati diri masyarakat Lampung melalui pendekatan Neo-vernacular Lampung. Metode yang digunakan yaitu melakukan Observasi, Dokumentasi dan Studi literatur mengenai galeri seni dan juga pendekatan Neo vernacular sehingga didapatkan Konsep perancangan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perancangan galeri seni rupa dengan pendekatan Neo-Vernacular Lampung yang dapat diimplementasikan yaitu konsep zonasi, konsep site, gubahan massa, dan penerapan ornamentasi pada bangunan galeri seni.
Kata kunci : Seni rupa, Galeri, Seni, Neo Vernacular, Lampung
Lampung is a province with various kinds of arts, ranging from visual arts, dances, to various traditional music. Fine arts in Bandar Lampung City are slowly starting to develop, marked by the emergence of many new artists from the old to the young. The development of fine arts in Bandar Lampung City is not matched by the provision of facilities for artists to hold art exhibitions. For this reason, a building is needed to accommodate artistic activities. Public buildings in Bandar Lampung City are currently starting to move towards a modern concept. It can be seen from the number of new buildings that are starting to leave their local characteristics. The purpose of this study was to produce a design of an art gallery with the Neo-vernacular Architecture approach of Lampung. An art gallery with a Neo-vernacular architectural approach in Bandar Lampung City was created to be able to shelter artists and art connoisseurs as well as people who want to create, exhibit, or enjoy the works created as an effort to preserve and develop art and culture in the Lampung Region and also as a way to strengthen the identity of the Lampung people through the Neo-vernacular Lampung approach. The method used is observing, documenting and studying literature on art galleries and also the Neo vernacular approach so that the design concept is obtained. The results of the study can be concluded that the design of an art gallery with the Neo- Vernacular Lampung approach that can be implemented is the zoning concept, the site concept, mass composition, and the application of ornamentation to the art gallery building.
Keywords : Fine arts, Gallery, Art, Neo Vernacular, Lampung
1515012010 Adithiya Darma Dzakwan2022-08-24T08:25:37Z2022-08-24T08:25:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65572This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/655722022-08-24T08:25:37ZPERANCANGAN BOTANICAL GARDEN CENTER DENGAN
PENDEKATAN ECO-ARCHITECTURE DI LAMPUNG Kenaikan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup yang
segar dapat mempengaruhi meningkatnya permintaan tanaman hias sehingga dapat
meningkatkan nilai-nilai ekonomi dan peluang perdagangan tanaman meningkat
sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi warga dan pendapatan ekonomi
pemeritah setempat guna pembangunan kota. Provinsi Lampung mempunyai
kekayaan alam khususnya di bidang flora yang keberadaannya perlu dijaga dan
dilestarikan. Dalam rangka menjaga keberadaan flora diperlukan kesadaran
masyarakat serta menumbuhkan rasa memiliki dan berperan secara aktif dalam
upaya pelestarian flora. Untuk mendukung kinerja sarana tersebut maka diperlukan
adanya fasilitas berupa bangunan Botanical Garden Center yang sesuai dengan
standarisasi kebijakan yang ada dan dilengkapi fasilitas-fasilitas untuk
mempermudah serta memberi kenyamanan pada para pengunjung. Titik rencana
Botanical Garden Center di Kota Bandarlampung menjadi pilihan lokasi
perancangan, hal ini terkait belum adanya fasilitas seperti ini di pusat kota.
Perancangan ini sendiri diharapkan mampu mengimbangi kegiatan edukatif,
rekreatif serta pertumbuhan ekonomi sehingga bangunan ini mendapat respon
positif dari berbagai sudut pandang dan menghasilkan bangunan yang nyaman dan
rekreatif sesuai dengan prinsip pendekatan Aritektur Ekologi.
Kata kunci : Botanical Garden Center, Arsitektur Ekologi, Bandarlampung
The increase in the level of public awareness of the importance of a fresh living
environment can affect the increasing demand for ornamental plants so that it can
increase economic values and increase crop trade opportunities so that it can
increase the economic income of residents and the local government's economic
income for urban development. Lampung Province has natural resources, especially
in the field of flora, whose existence needs to be maintained and preserved. In order
to maintain the existence of flora, public awareness is needed and fosters a sense of
belonging and plays an active role in flora conservation efforts. To support the
performance of these facilities, it is necessary to have facilities in the form of a
Botanical Garden Center building that is in accordance with the standardization of
existing policies and is equipped with facilities to facilitate and provide comfort to
visitors. The plan point for the Botanical Garden Center in Bandarlampung City is
the choice of the design location, this is related to the absence of facilities like this
in the city center. This design itself is expected to be able to balance educational,
recreational and economic growth activities so that this building gets a positive
response from various perspectives and produces a comfortable and recreational
building in accordance with the principles of the Ecological Architecture approach.
Keywords : Botanical Garden Center, Ecology Architecture, Bandarlampung 1515012021 Aji Yudha Pangestu2022-08-24T04:05:10Z2022-08-24T04:05:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65528This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/655282022-08-24T04:05:10ZPerancangan Pusat Musik Modern (Modern Music Center) dengan Pendekatan Analogi Musik di Lampung
Musik merupakan salah satu cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola tertentu yang mengandung irama, lagu dan keharmonisan. Musik memiliki banyak sekali jenis, salah satunya adalah musik modern. Pusat Musik Modern ialah wadah yang dapat mengakomodasi semua kegiatan yang berkaitan dengan musik. Lampung merupakan kota yang strategis karena merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antar pulau Sumatera dan pulau Jawa, sehingga menguntungkan bagi perkembangan dan pertumbuhan kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata. Dalam hal ini, untuk mewujudkan bangunan pusat musik modern di Lampung yang merepresentasikan musik didalamnya diperlukan sebuah pendekatan analogi musik. Pendekatan Analogi Musik merupakan suatu konsep perancangan yang menerjemahkan pola dan elemen-elemen musik, seperti intonasi, ritme/irama, melodi, tempo dan harmoni yang terdapat di dalam musik modern yang diinterpretasikan ke dalam bentuk arsitektural seperti tampilan, geometri bangunan, pembagian ruang, sirkulasi, dan lain-lain. Penggunaan konsep ini
didasarkan karena Pusat Musik Modern (Modern Musik Center) difungsikan sebagai wadah kegiatan bermusik secara terpusat yang mempunyai fasilitas seperti: ruang pertunjukan, studio musik (pelatihan,rekaman/latihan) serta pendukung lain yang diharapkan lebih dari sekedar tempat pertunjukan dan wadah bagi musisi dan masyarakat, tapi juga memiliki jiwa dari seni musik modern itu sendiri.
1615012029 Devi Ayu Lestari2022-08-24T03:05:31Z2022-08-24T03:05:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65487This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/654872022-08-24T03:05:31ZPERANCANGAN POTTERY AND ART GALLERY DI BANDAR LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN ARCHITECTURE MOVEMENT.Tembikar atau gerabah merupakan karya atau barang-barang umum yang sering dijumpai di Indonesia maupun di bagian negara manapun. Dimana tembikar merupakan alat-alat dapur dan alat hiasan fungsional lainnya yang dibuat dari material tanah liat yang kemudian di bakar. Asal-muasalnya munculnya karya gerabah berawal dan diperkirakan ada pada masa pra-sejarah dimana manusia hidup menetap dan bercocok tanam sehingga dibutuhkannya alat-alat bantu untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Seiring berjalannya waktu, pengrajin mulai mengembangkan ide dan desain yang berbeda. Tanah liat tersebut tidak hanya diolah untuk keperluan dapur melainkan ke produk lain seperti pot tanaman, asbak, perhiasakn, wadah-wadah, dan berbagai macam fungsional lainnya. Meskipun gerabah merupakan karya seni dari zaman dahulu, tetapi peminatknya masih sangat banyak dan terus berkembang. Dimana sekarang pemberdayaan dan pengembangan masyarakat merupakan bagian dari strategi dan program kesejahteraan sosial sehingga perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Menurut beberapa data, industri kreatif mampu menyumbangi 7,38% dari total pertumbuhan nasional dan dibidang ekspor, industri kreatif menyumbang sebesar 15% dari total yang dihasilkan dari ekspor nasional. Dimana angka ini juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya.
Perkembangan industri gerabah di Provinsi Lampung itu tersendiri juga mengalami kenaikan terutama pada tahun 2020 dan 2021, dimana permintaan pasar untuk produksi ini mengalami kenaikan. Adapun contoh dari kawasan industri gerabah di beberapa tempat salah satunya adalah kawasan industri gerabah di Desa Negara Ratu, Natar Lampung Selatan yaang sudah berdiri sejak tahun 1990-an dengan potensi desa yang memiliki tanah lokal yang dapat digunakan sebagai material produksi. Dimana disini terdapat kumpulan-kumpulan rumah industri yang memproduksi berbagai macam produk gerabah dan mendistribusikannya ke berbagai macam wilayah di Sumatera contohnya adalah penjual-penjual produk gerabah di Palembang. Dengan adanya permintaan pasar serta peminat kerajinan gerabah dari masyarakat terutama masyarakat di Lampung itu tersendiri, maka dibutuhkannya wadah yang dapat memfasilitasi industri tersebut. Perancangan juga mempertimbangkan beberapa aspek dengan menerapkan pendeketan Architecture Movement. Dimana untuk sebuah sentra kerajinan diperlukannya fasilitas—fasilitas khusus untuk memenuhi kebutuhan aktivitas dengan sirkulasi dan pergerakan pengamat yang diatur dan ditata pada perancangan. Dengan teori movement, maka di gambarkan bahwa pergerakan diatur atau dikendalikan di dalam bangunan, dengan upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari fungsi bangunan maupun bangunannya itu tersendiri, dimana poin ini merupakan poin yang penting dalam sebuah gallery yang menyajikan bangunan yang berfungsi sebagai wadah apresiasi yang menampung karya-karya untuk dinikmati pengunjung.
VANNIA SALMA SALSABILA17550120062022-08-24T02:21:51Z2022-08-24T02:21:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65477This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/654772022-08-24T02:21:51ZKONSEP PERANCANGAN GALERI KAIN TENUN INUH LAMPUNG PESISIR (SAI BATIN) DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR IKONIKTenun Inuh merupakan hasil karya masyarakat Lampung Pesisir (Sai Batin). Nama Inuh berasal dari kata Induh yang berasal dari Bahasa Lampung, berarti tidak tahu. Pergeseran pelafalan nama Inuh menjadi Induh terkait dengan beberapa peneliti dan peminat dari luar negeri yang kesulitan melafalkan kata Induh sehingga terdengar menjadi Inuh (Zulkifli Yuzbir). Inuh yang dibuat dalam bentuk aslinya yaitu benang sutra yang sudah nyaris punah. Dewasa ini Tenun Inuh dibuat dengan kualitas menengah menggunakan bahan katun trinis tetapi dengan jumlah yang sedikit dikarenakan masyarakat yang kurang mengenal tenun inuh, jumlah pengrajin yang terbatas serta tidak ada fasilitas yang dapat menaunginya. Arsitektur Ikonik mengutamakan konsep yang menunjukkan ekspresi visual mengagumkan sehingga adanya bangunan ikonik memberikan tanda pengenal dari setiap tempat yang mudah diingat oleh masyarakat. Galeri kain berkonsep arsitektur ikonik dapat mewadahi produksi dan pengembangan tenun inuh yang mampu menarik perhatian masyarakat luas dan wisatawan untuk datang berkunjung karena bentuknya yang unik sebagai media untuk memperkenalkan tenun inuh serta menjadi penanda atau landmark budaya Lampung Pesisir.
Kata Kunci : Galeri, Tenun Inuh, Lampung, Pesisir, Arsitektur Ikonik
1615012006 ADELIYA SAFITRI2022-08-23T08:23:54Z2022-08-23T08:23:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65465This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/654652022-08-23T08:23:54ZPERANCANGAN PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN PENATAAN FASILITAS WISATA DI PUSAT LATIHAN GAJAH (PLG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKUABSTRAK
Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat wisata dengan keaslian ekosistem alam yang sangat terjaga. Penerapan Pendekatan Arsitektur Perilaku merupakan konsep desain yang memperhatikan hubungan antara perilaku alam sekitar dengan pola perilaku pengguna. Oleh karena itu, penulis mengangkat penelitian yang berjudul "Perancangan Pusat Informasi Pariwisata dan Penataan Fasilitas Wisata di Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku".
Metode pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif yaitu mengungkapkan keadaan atau situasi yang terjadi saat penelitian sedang berlangsung. Metode pengumpulan data terdiri dari observasi, survei, dan studi kasus dengan terdiri dari analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial, lalu menghasilkan opsi konsep yang dapat digunakan sebagai konsep perancangan.
Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep dasar pada bangunan adalah menyelaraskan perilau manusia dengan perilaku ekosistem sekitar melalui Pendekatan Arsitektur Perilaku. Bangunan Pusat Informasi Pariwisata serta penataan area fasilitas dirancang dalam beberapa massa bangunan yang tersebar dengan bentuk lingkaran serta penurunannya sehingga cukup dinamis dengan sirkulasi yang luas dan terarah.
Konsep Pendekatan Arsitektur Perilaku pada area membantu untuk lebih mengarahkan zonasi dan sirkulasi antara pengunjung maupun hewan yang ada disana sehingga lebih terorganisasi dan selaras tanpa saling mengganggu satu sama lain.
Kata kunci : arsitektur perilaku, penataan fasilitas, pusat informasi pariwisata, sirkulasi, ekosistem.
ABSTRACT
Way Kambas National Park is a tourist spot with the authenticity of the natural ecosystem that is very well preserved. The applivcation of the Behavioral Architecture Approach is a design concept that pays attention to the relationship between the behavior of the natural environment and the pattern of user behavior. Therefore, the author raised the research entitled "Design of a Tourism Information Center and Arrangement of Tourist Facilities at the Elephant Training Center (PLG) Way Kambas National Park with an Architectural Behavioral Approach".
The method in this study uses a descriptive approach, which is to reveal the circumstances or situations that occur when the research is in progress. Data collection methods consist of observation, survey, and case studiesth data processing carried out in stages, namely, analysis and sythesis consisting of site analysis, functional analysis, and spatial analysis, then generate concept options that can be used as design concepts.
Based on the results of the analysisi and design concepts, it can be concluded that the basic concept of the building is to harmonize human behavior Architecture Approach. The Tourism Information Center building as well as the arrangement of the facility area are designed in several building masses that are spread out in a circular shape and their descent so that it is quite dynamic with a broad and directed circulation.
The concept of the Behavioral Architecture Approach in the area helps to better direct the zoning and circulation between visitors and animals that are these so that they are more organized and aligned without disturbing each other.
Keywords : behavioral architecture, facility arrangement, tourism information center, circulation, ecosystem.
1715012003 Ni Putu Millenia Nantini2022-08-23T01:43:59Z2022-08-23T01:43:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65324This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/653242022-08-23T01:43:59ZPEKERJAAN INSTALASI LISTRIK ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG D (PSYCHOLOGY) PROYEK (6-IN-1 SBSN) KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG D (PSYCHOLOGY) PROYEK (6-IN-1 SBSN) KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG Pengamatan pekerjaan instalasi listrik arus kuat dan arus lemah pada pelaksanaan kerja praktik di proyek pembangunan Gedung D Fakultas Psikologi Proyek (6-IN-1 SBSN) UIN Raden Intan Lampung telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama di perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi di lapangan,memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan sistem listrik arus kuat yang meliputi instalasi listrik, instalasi penerangan dan sistem listrik arus lemah yang meliputi instalasi fire alarm, cctv, sound sistem. Secara garis besar pekerjaan cukup baik namun pada beberapa pekerjaan yang belum terlaksana karena masih adanya revisi dari pihak owner dan konsultan perencana.PDominicus Andito W18050810242022-08-18T08:06:36Z2022-08-18T08:06:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65125This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/651252022-08-18T08:06:36ZPERANCANGAN TAMAN EDUTAINMENT DENGAN METODE ROLE PLAYINGSebagai generasi penerus bangsa, anak dibekali pendidikan yang baik untuk membentuk perilaku, pola pikir, dan wawasan anak. Kecenderungan anak yang senang bermain dapat dimanfaatkan untuk mendidik anak melalui media permainan. Pendidikan untuk anak tidak hanya didapat dari pendidikan formal saja, namun anak juga membutuhkan fasilitas pendukung untuk melengkapi proses belajarnya. Bermain bagi anak menjadi sebuah kebutuhan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Hak anak atas ruang bermain menuntut ketersedian akan fasilitas ruang bermain yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan serta standar anak. Taman edutainment merupakan taman bermain yang edukatif dan rekreatif (edutainment) untuk meningkatkan kemampuan dasar pada anak melalui keberagaman jenis permainan di dalammya. Anak dalam proses belajar tak jauh dari proses meniru apa yang terjadi di sekitarnya, baik itu anak sebagai peran pasif (memperhatikan, mendengarkan, atau menyaksikan) maupun peran aktif (mendapatkan perlakukan atau perintah langsung) dari perilaku orang, objek, dan lingkungan sekitarnya. Tulisan ini menguraikan kebutuhan bermain anak melalui metode bermain peran (role playing) dalam menyediakan fasilitas bermain sambil belajar anak. Adapun output dari penulisan laporan perancangan ini yaitu desain Taman Edutainment untuk Anak di Bandar Lampung dengan menerapkan metode bermain peran (role playing) yang sesuai dengan standar anak, kebutuhan anak, dan menerapkan desain ramah anak.
Kata Kunci: Anak, Taman Edutainment, Metode Role Playing
As the nation's next generation, children are provided with a good education to shape their behavior, mindset, and insight. The tendency of children who like to play can be used to educate children through the media game. Education for children is not only obtained from formal education, but children also need supporting facilities to complete the learning process. Playing for children becomes a necessity to support the growth and development of children. The right of children to play space demands the availability of adequate playroom facilities and in accordance with the needs and standards of children. The edutainment park is an educational and recreational playground (edutainment) to improve the basic abilities of children through the diversity of types of games in it. Children in the learning process are not far from the process of imitating what is happening around them, whether children are in a passive role (paying attention, listening, or witnessing) or active roles (getting direct treatment or orders) from the behavior of people, objects, and the surrounding environment. This paper describes the need for children's play through the role playing method in providing play facilities while learning for children. The output of writing this design report is the design of an Edutainment Park for Children in Bandar Lampung by applying a role playing method that is in accordance with children's standards, children's needs, and applying a child-friendly design.
Keywords: Children, Edutainment Park, Role Playing Method
1515012029 ISHMAH AL AZIZAH2022-08-18T06:50:19Z2022-08-18T06:50:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65103This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/651032022-08-18T06:50:19ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS KERING
(INSTALASI ARUS KUAT DAN INSTALASI ARUS LEMAH )
PEMBANGUNAN GEDUNG B. RSU.MUHAMMADIYAH METROPengamatan pekerjaan utilitas yang meliputi instalasi arus kuat dan instalasi aarus lemah pada proyek pembangunan gedung B. RSU MUHAMMADIYAH METRO telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahunan yang didapat selama di perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan utilitas kering (elektrikal) yaitu instalasi arus kuat (instalasi panel, penerangan dan stop kontak), dan instalasi arus lemah meliputi instalasi fire alarm, dan instalasi smoke detector. Secara garis besar pekerjaan utilitas pada proyek pembangunan gedung B. RSU MUHAMMADIYAH METRO sudah cukup baik.
______
Kata Kunci: Utilitas Kering (Instalasi Arus Kuat dan Instalasi Arus Lemah)1805081005 Ahmad Luthfian Sander2022-08-12T04:24:37Z2022-08-12T04:24:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64880This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/648802022-08-12T04:24:37ZPEKERJAAN UTILITAS BASAH PADA PROYEK LANJUTAN
PEMBANGUNAN GEDUNG A MARKAS POLISI DAERAH
PROVINSI LAMPUNGPengamatan pekerjaan utilitas basah pada pelaksanaan Kerja Praktik di
proyek lanjutan pembangunan Gedung A Markas Polisi Daerah (Mapolda)
Provinsi Lampung telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk (1)
mengetahui secara langsung pengaplikasian teori yang telah dipelajari selama
perkuliahan sesuai dengan kondisi di lapangan; (2) mengenal secara langsung
perusahaan terkait proyek pembangunan; (3) mengetahui sistem pengelolaan dan
tata cara pelaksanaan proyek pembangunan gedung bertingkat; (4) memahami
konsep-konsep dalam pelaksanaan proyek pembangunan yang bersifat non�akademis; dan (5) memperoleh wawasan tentang dunia kerja.
Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan instalasi air bersih, instalasi air
kotor dan air bekas, instalasi air hujan, dan pekerjaan sistem penanggulangan
bahaya kebakaran. Secara garis besar pekerjaan cukup baik namun pada beberapa
pekerjaan belum sesuai dengan apa yang tertulis di Rencana Kerja dan Syarat�syarat.
Kata kunci: Pekerjaan Sistem Plumbing dan Pekerjaan Sistem Penanggulangan
Kebakaran1805081040 Nadia Kartika Zulkarnain 2022-08-12T02:18:47Z2022-08-12T02:18:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64889This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/648892022-08-12T02:18:47ZPELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH BORE PILE,
PILE CAP, DAN TIE BEAM, PADA PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG OMBUDSMAN LAMPUNGPondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah, yang Berfungsi Untuk menahan beban bagian bangunan lain diatasnya
dan meneruskan beban bangunan ke tanah. Ada dua jenis pondasi, yaitu pondasi
dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam terbagi menjadi dua macam, yaitu
pondasi bor dan pondasi tiang.
Penulis mengikuti kerja praktik pada perusahaan yang bergerak dibidang
kontruksi yaitu PT. Karya Kamefada Wijaya Indonesia dalam proyek Pembangunan
Gedung Ombudsman Lampung. Adapun tujuan dari kerja praktik ini, adalah syarat
akademik, menambah dan memperdalam wawasan ilmustruktur khususnya
penerapan di lapangan, melatih profesionalitas dan disiplin diri, dan juga dapat
membandingkan teori dan praktik di lapangan.Pembangunan gedung Ombudsman
Lampung, ini merupakan bangunan bertingkat rendah dengan beton bertulang
sebagai strukturnya. Sementara penulis mengambil Fokus sistem struktur bawah
yaitu Pondasi Bore pile, Pile Cap, dan Tie Beam sehingga proses pengamatan saat
kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan struktur tersebut. hasil pengamatan
sistem struktur Bawah pada Pembangunan gedung Ombudsman Lampung ini
menurut penulis cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai dengan syarat-syarat
teknis, standar , dan peraturan yang berlaku.
Kata Kunci: Struktur Bawah (Bore Pile, Pile Cap, dan Tie Beam)1805081003 Admitan Nurfajri 2022-08-12T01:25:06Z2022-08-12T01:25:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64856This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/648562022-08-12T01:25:06ZPEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI, KUSEN, DAN PLAFOND
PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG B. RSU MUHAMMADIYAH
METRO Pengamatan pekerjaan finishing yaitu dinding, lantai, kusen, dan plafond pada
pelaksanaan Kerja Praktik di proyek lanjutan pembangunan Gedung B. RSU
Muhammadiyah Metro telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk (1)
mengetahui secara langsung pengaplikasian teori yang telah dipelajari selama
perkuliahan sesuai dengan kondisi di lapangan; (2) mengenal secara langsung
perusahaan terkait proyek pembangunan; (3) mengetahui sistem pengelolaan dan
tata cara pelaksanaan proyek pembangunan gedung bertingkat; (4) memahami
konsep-konsep dalam pelaksanaan proyek pembangunan yang bersifat non�akademis; dan (5) memperoleh wawasan tentang dunia kerja.
Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan finishing dinding (pemasangan
batu-bata, plesteran, dan acian), finishing lantai (pemasangan keramik), finishing
kusen (pemasangan kusen pintu dan jendela), dan finishing plafond. Secara garis
besar pekerjaan cukup baik namun pada beberapa pekerjaan belum sesuai dengan
apa yang tertulis di Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
Kata kunci: Pekerjaan Finishing Dinding, Finishing Lantai, Finishing Kusen,
Finishing Plafond.1805081033 M Deni Febriyansah Rifa I 2022-08-05T08:51:19Z2022-08-05T08:51:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64517This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/645172022-08-05T08:51:19ZPerancangan Sekolah Alam dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik di Kota Bandar LampungDewasa ini, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian alam mulai memudar. Hal ini terjadi karena sebagian besar individu yang membentuk keadaan sekarang berasal dari pendidikan yang kurang mengutamakan hubungan manusia dengan alam, sehingga tingkat kepedulian masyarakat akan pentingnya keberlangsungan alam saat ini ada di tingkat rendah. Agar tidak terjadi regresi, dibutuhkan pendidikan yang mampu mendekatkan manusia dengan alam sejak dini, dikenal oleh masyarakat luas, dan didukung oleh lingkungan belajar yang tepat untuk mencetak generasi muda peduli lingkungan. Terdapat konsep pendidikan di Indonesia yang mampu mendekatkan hubungan manusia dengan alam, yang dikenal dengan Sekolah Alam. Konsep ini dirintis oleh seseorang bernama Lendo Novo, yang didasarkan atas keprihatinannya akan biaya sekolah yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat. Berdasarkan keprihatinan tersebut, Lendo Novo memulai perwujudan konsep ini dengan mendirikan sekolah yang memanfaatkan alam sebagai ruang belajar, alam sebagai media dan bahan ajar, alam sebagai objek pembelajaran di daerah dengan tingkat ekonomi rendah yang ternilai jauh dari area dalam kota, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Jauhnya letak Sekolah Alam dengan area dalam kota dapat dinilai sebagai salah satu kelemahan. Namun, kelemahan tersebut dapat memunculkan kelemahan yang lebih besar, yaitu sulit dikenalnya konsep Sekolah Alam oleh masyarakat luas. Dengan demikian, dibutuhkan lokasi di area dalam kota yang didukung dengan pendekatan arsitektur yang tepat agar Sekolah Alam mampu mencapai potensi terbaiknya. Terdapat konsep perancangan yang memanfaatkan segala hal yang mampu membawa manusia untuk dapat memiliki koneksi yang erat dengan alam yang ditempatinya, yaitu Arsitektur Biofilik. Dengan pendekatan yang tepat serta lokasi yang strategis, potensi terbaik dari perancangan Sekolah Alam mampu diwujudkan. Berdasarkan hal tersebut, lingkungan belajar yang tepat untuk mencetak generasi muda peduli lingkungan dan dikenal oleh masyarakat luas akan terwujudkan.
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk menghasilkan suatu panduan untuk merancang Sekolah Alam yang berlokasikan di area dalam kota, yang mampu dikenal banyak orang dan dapat memaksimalkan tujuan Sekolah Alam yaitu mencetak generasi pemimpin yang memiliki peduli lingkungan dan komunitas yang tinggi.
Dengan metode perancangan yang didasarkan oleh ide dengan garis besar keterjangkauan Sekolah Alam saat ini yang ternilai sulit, lalu implementasi unsur dan pola desain biofilik, perancangan Sekolah Alam ini akan memanfaatkan segala aspek yang mampu menciptakan ikatan erat pada manusia terhadap alam meskipun secara konteks lokasi lingkungan ini berdiri pada area perkotaan yang terbangun.
Setelah menerapkan proses-proses desain yang mendalam, Sekolah Alam dengan pendekatan Arsitektur Biofilik dapat memaksimalkan potensi tercapainya tujuan Sekolah Alam secara general, dan juga bisa menjadi dampak baik yang berkelanjutan untuk keberlangsungan alam, khususnya di Indonesia ini.
Kata kunci: Ikatan, Alam, Sekolah Alam, Arsitektur Biofilik
Nowadays, the level of consciousness in society on the importance of natural sustainability is fading. This happens because most individuals that shaped the current condition come from education that does not prioritize human connections with nature, so the level of public awareness on the importance of nature’s sustainability is currently at a low level. In order to avoid regression, there’s a need of education that able to bring humans closer to nature from an early age, acknowledged by wide community, and is supported by the right learning environment to create young generations who care about the environment. There is an educational concept in Indonesia that is able to bring humans closer to nature, that is known as Sekolah Alam, in english is Natural School. This concept was pioneered by someone named Lendo Novo, based on his concern about school fees that were increasingly out of reach by the community. Based on that concern, Lendo Novo started the realization of this concept by establishing a school that utilizes nature as a learning space, nature as a medium and teaching materials, nature as an object of learning in areas with low economic levels that are located far from the inner city, to improve the quality of education in the area. The distance between the location of Natural School from the inner city can be considered as one of the weaknesses. However, this weakness can lead to a bigger weakness which is the difficulty of recognizing the concept of the Natural School by wider community. Therefore, there is a need of a location in the inner-city area that is supported by an architectural approach so Natural School can reach its best potential. There is a design concept that utilizes everything that can bring humans to have a close connection with the nature they inhabit, namely Biophilic Architecture. With the right approach and strategic location, the best potential of the Natural School design can be realized. Based on this, the right learning environment to create a young generation who cares about the environment and is known by the wider community will be realized.
The research in this thesis aims to deliver a guide to design Natural School that is located in the inner city, acknowledged by wide community and can maximize the goal of Natural School which is to produce a generation of leaders who have high environmental and community care.
With a design method based on ideas with the outline of the affordability of the current Natural School which is considered difficult, the implementation of biophilic design elements and patterns, the design of this Natural School will utilize all aspects that are able to create a strong connection between humans and nature even though in the context of environment this desing will be developed in the built urban area.
After implementing in-depth design processes, Natural School with Biophilic Architecture approach can maximize the potential for achieving the goals of the Natural School in general, and can also be a sustainable good impact for the sustainability of nature, especially in Indonesia.
Keywords: Connection, Nature, Natural School, Biophilic Architecture
NPM1715012013 Hafidz Muhamad Azhar2022-08-05T08:18:06Z2022-08-05T08:18:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64488This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/644882022-08-05T08:18:06ZSTUDI KERUSAKAN DAN PENDEKATAN PERBAIKAN
PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) JALAN TOL
BAKAUHENI TERBANGGI BESAR PADA RUAS
SIDOMULYO STA 39+400 – KOTABARU STA 80+000)Di Provinsi Lampung sekarang sudah dioperasikan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas
Bakauheni – Terbanggi Besar sebagai sebuah solusi dari masalah kemacetan yang
ada di Provinsi Lampung sebagai gerbang Sumatera. Namun demikian Jalan Tol
Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar juga masih mempunyai
kekurangan dan keterbatasan tersendiri yang perlu diteliti dan diperbaiki secara
terus menerus. Evaluasi kerusakan jalan pada perkerasan kaku didapatkan data
bahwa jenis kerusakan jalan didominasi oleh kerusakan retak, diikuti punch out dan
kerusakan jalan berlubang. Kerusakan yang terjadi akan mempengaruhi kualitas
layanan struktur jalan, serta mengganggu kenyamanan dan keamanan para
pengguna jalan, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya penanganan yang tepat untuk
mengembalikan fungsi jalan tersebut melalui perbaikan-perbaikan sesuai dengan
petunjuk teknis yang berlaku .
Persentase kerusakan pada Jalan Tol Trans Sumatera Paket 2 Sidomulyo – Kota
Baru STA. 39+400 s/d STA. 80+000 sepanjang 40,6 km sesuai dengan peraturan
Bina Marga 1992 pada Pra FHO1 yaitu sebesar 2,36%; Pra FHO2 sebesar 2,64%
dan FHO3 sebesar 0,97%. Persetanse nilai tersebut termasuk kedalam kategori
sedikit sekali. Kerusakan yang ditemukan kembali sebagai temuan kerusakan baru
setelah dilakukannya perbaikan baik di Pra FHO1 dan Pra FHO2 mengindentifikasi
bahwa analisis jenis perbaikan yang dipilih menjadi kurang tepat, sehingga
perbaikan kerusakan yang terjadi dilakukan sampai tahap FHO3. Dan menunjukkan
bahwa perbaikan Partial Depth Repair menjadi perbaikan yang paling banyak
dilakukan pada setiap tahapan FHO. Sehingga keadaan tersebut bisa digunakan
sebagai sebuah rekomendasi perbaikan yang langsung dilakukan sejak awal tahapan
Pra FHO1, sehingga meminimalisir terjadinya kerusakan kembali pada tahapan
FHO selanjutnya.
Kata kunci : Persentase Kerusakan
In Lampung Province, the Bakauheni – Terbanggi Besar Toll Road has now been
operated as a solution to the congestion problem in Lampung Province as the
gateway to Sumatra. However, the Bakauheni – Terbanggi Besar Toll Road still
has its own shortcomings and limitations that need to be researched and improved
continuously. Evaluation of road damage on rigid pavement data shows that the
type of road damage is dominated by crack damage, followed by punch outs and
pothole damage. The damage that occurs will affect the service quality of the road
structure, as well as interfere with the comfort and safety of road users, therefore
it is necessary to make appropriate handling efforts to restore the function of the
road through repairs in accordance with applicable technical instructions.
Percentage of damage to the Trans Sumatra Toll Road Package 2 Sidomulyo – Kota
Baru STA. 39+400 to STA. 80+000 along 40.6 km in accordance with the 1992
Bina Marga regulations on Pre FHO1 which is 2.36%; Pre FHO2 is 2.64% and
FHO3 is 0.97%. The percentage of these values is included in the category of very
few. Damages that were rediscovered as new damage findings after repairs were
carried out in both Pre FHO1 and Pre FHO2 identified that the analysis of the type
of repair chosen was inaccurate, so that the repair of the damage that occurred was
carried out until the FHO3 stage. And shows that the Partial Depth Repair repair
is the most common repair at each stage of the FHO. So that this situation can be
used as a recommendation for repairs that are immediately carried out from the
beginning of the Pre FHO1 stage, so as to minimize the occurrence of damage
again at the next FHO stage.
Keywords: Damage Percentage1925011021 Ridwan M Abduhridwan@gmail.com2022-07-22T01:50:47Z2022-07-22T01:50:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64185This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/641852022-07-22T01:50:47ZEVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SIMPANGAN DENGAN ANALISIS RESPON SPEKTRUM (STUDI KASUS APARTEMEN KINGLAND AVENUE SERPONG)Apartemen Kingland Avenue Serpong adalah gedung bertingkat tinggi yang berada di Jalan Raya Serpong KM. 08 Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Gedung ini terdiri dari 2 Basement, 24 lantai, dan atap dengan elevasi ±116,70 m, memiliki kategori resiko II. Sebuah gedung harus memiliki kinerja yang optimal termasuk dalam menahan beban gempa sehingga keselamatan penghuni di dalamnya lebih terjamin. Analisis respon spektrum adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam menganalisis beban gempa untuk mengetahui kinerja bangunan berdasarkan nilai simpangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level kinerja struktur dan simpangan antar tingkat. Berdasarkan hasil analisis respon spektrum secara keseluruhan nilai simpangan antar tingkat berada di bawah simpangan antar tingkat izin, dengan nilai simpangan atap arah x sebesar 0,2034 m dan 0,2467 m pada arah y serta nilai rasio simpangan total maksimum arah x sebesar 0,0016 dan 0,0020 pada arah y. Berdasarkan ATC-40, Level kinerja struktur Apartemen Kingland Avenue Serpong berada pada level kinerja Immediate Occupancy, dengan dampak sedikit kerusakan struktural yang terjadi. Karakteristik dan kapasitas sistem penahan gaya vertikal dan lateral pada struktur masih sama dengan kondisi dimana gempa belum terjadi, sehingga bangunan aman dan dapat langsung dipakai. Perbandingan volume tulangan terpasang dengan desain penulangan baru pada balok B9 dan kolom K5 secara keseluruhan terjadi penurununan jumlah tulangan pokok dan jumlah sengkang dengan besar diameter tulangan masih sama. Pada balok B9 selisih berat tulangan pokok terpasang dengan desain penulangan baru adalah sebesar 18% dan tulangan sengkang 6%. Sedangkan pada kolom K5 selisih berat tulangan pokok terpasang dengan desain penulangan baru adalah sebesar 9% dan tulangan sengkang 32%.
Kata Kunci: Respon spektrum, ATC-40, Immediate Occupancy, gempa, simpangan.FUNGKY ANDI SATRIANPM16150110572022-06-27T08:30:03Z2022-06-27T08:30:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63913This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/639132022-06-27T08:30:03ZPELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PADA PEMBANGUNAN GEDUNG C FAKULTAS LETTER AND HUMANITIES KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG (PROYEK 6 IN 1 SBSN)Secara garis besar pekerjaan proyek konstruksi terbagi atas empat kelompok besar, yaitu: pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan MEP(Mechanical, Electrical dan Plumbing). Masing-masing pekerjaan tersebut masih terbagi lagi atas sub-sub pekerjaan yang lebih rinci lagi. Pekerjaan arsitektur (finishing), terbagi atas: pekerjaan dinding, pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan lantai, pekerjaan plafon, dan pekerjaan fasad bangunan. Penulis mengikuti kerja praktik di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi yaitu KSO ADHI-ABIPRAYA dalam Proyek Pembangunan Gedung C Fakultas Letter and Humanities Kampus UIN Raden Intan Lampung (Proyek 6 In 1 SBSN). Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memenuhi syarat akademik, menambah ilmu pekerjaan arsitektur (finishing), dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan. Selain itu juga melatih diri untuk lebih disiplin, memperoleh pengalaman, dan keterampilan teknis dalam operasional kerja. Pembangunan Gedung C Fakultas Letter and Humanities Kampus UIN Raden Intan Lampung ini merupakan bangunan bertingkat dan sedang melaksanakan proyek konstruksi pekerjaan arsitektur (finishing). Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan arsitektur (finishing) yaitu pekerjaan dinding, pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan plafon, pekerjaan lantai, dan pekerjaan fasad bangunan, sehingga proses pengamatan saat Kerja Praktik (KP) ini telah berjalan sesuai dengan pembangunan tersebut. Untuk hasil pengamatan pekerjaan arsitektur (finishing) terhadap bangunan ini cukup baik, sebagian besar berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Kata kunci: Pekerjaan arsitektur (finishing), Proyek konstruksi, bangunan bertingkat.1705081016 Edo Dwi Cahyo2022-06-27T07:41:39Z2022-06-27T07:41:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63959This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/639592022-06-27T07:41:39ZANALISIS KARAKTERISTIK PENUMPANG PADA PEMILIHAN MODA
TRANSPORTASI KAPAL EKSEKUTIF
(Studi Kasus: Pelabuhan Bakauheni – Merak)
Pertumbuhan jumlah penumpang kapal ferry di Pelabuhan Bakaueni – Merak
membawa dampak tidak hanya terhadap penambahan jumlah armada dan rute
penyeberangan, tetapi juga mengenai penyediaan dermaga dan fasilitas
kelengkapannya. Untuk meningkatkan fasilitas penyeberangan, penyedia jasa PT.
ASDP Indonesia Ferry (persero) membuat dermaga baru yaitu Dermaga
Eksekutif. Pembangunan Dermaga Eksekutif merupakan upaya untuk
meningkatkan efisiensi mobilitas nasional untuk barang dan manusia. Faktor
aktivitas masyarakat dalam mobilitas mendorong masyarakat dalam memilih
moda transportasi. Pemilihan moda merupakan salah satu model yang digunakan
dalam perencanaan transportasi, hal ini dikarenakan peran kunci dari angkutan
umum dalam upaya meningkatkan peningkatan pelayanan dari moda transportasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan faktor apa saja yang
memempengaruhi penumpng dalam memilih moda. Analisa model pemilihan
moda dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dengan bantuan
program SPSS. Penelitian ini melalui survey primer pada penumpang kapal ferry
eksekutif sebanyak 125 responden. Hasil dalam penelitian memperlihatkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda pada penumpang kapal ferry
eksekutif adalah Variabel Tingkat Pendapatan (X5), Variabel Transportasi Menuju
Pelabuhan (X7) dan Variabel Pertimbangan Jadwal Kapal (X10). Berdasarkan
hasil uji statistik, didapatkan persamaan regresi logistik sebagai berikut: Y = 0,049
+ 1,593 X5 + 1,017 X7 + 0,0834 X10.
Kata kunci: Pemilihan Moda, Regresi Logistik, Dermaga Eksekutif.
The growth in the number of ferry passengers at Bakaueni – Merak Port not only
has an impact on increasing the number of fleets and crossing routes, but also
regarding the provision of docks and complete facilities. To improve the crossing
facilities, the service provider PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) has built a new
jetty, namely the Executive Pier. The construction of the Executive Pier is an
effort to improve the efficiency of national mobility for goods and people. Factors
of community activity in encouraging people to choose the mode of transportation.
Mode selection is one of the models used in transportation planning, this is due to
the key role of public transportation in an effort to improve services from
transportation modes. This study was conducted to determine the characteristics
and factors that influence passengers in choosing modes. The analysis of the mode
selection model in this study uses logistic regression analysis with the help of the
SPSS program. This research uses a primary survey on the executive ship ferry as
many as 125 respondents. The results in the study explain that the factors that
influence the choice of mode for executive ferry passengers are Income Level
Variables (X5), Transportation to Port Variables (X7) and Ship Schedule
Considerations Variables (X10). Results Based on statistical tests, the following
logistic regression was obtained: Y = 0.049 + 1.593 X5 + 1.017 X7 + 0.0834 X10.
Keywords : Mode Selection, Logistics Regression, Executive Pier1825011013 ATIKA ULIMA ZHAFIRA2022-06-21T07:13:13Z2022-06-21T07:13:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63376This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/633762022-06-21T07:13:13ZPEKERJAAN STRUKTUR BAWAH DAN STRUKTUR TENGAH PADA PEMBANGUNAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH SABILL MUTAQIEEN BANJARMANISPengamatan pekerjaan struktur bawah dan struktur tengah Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabill Mutaqieen Banjarmanis telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang di dapat selama diperkuliahan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya yang dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dan operasional kerja yang akan membentuk karakterdan sikap profesional, dapat mengetahui dan mengetahui tentang sistem pengelolaan dan sistem pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan Struktur bawah yaitu cakar ayam (foot plat), sloof dan pekerjaan Struktur tengah meliputi struktur kolom,balok, dan plat lantai.Secara garis besar pekerjaan cukup baik namun pada beberapa pekerjaan yang belum terlaksana karena masih revisi dari pihak owner dan konsultan perencana.
Kata kunci : Struktur Bawah, Struktur TengahLenndy Sagita Prastiyani18050810162022-06-20T04:41:20Z2022-06-20T04:41:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63268This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/632682022-06-20T04:41:20ZPELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR STRUKTUR TENGAH GEDUNG PARKIR KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG
ABSTRAK
PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR TENGAH GEDUNG
PARKIR KEJAKSAN TINGGI LAMPUNG
Oleh :
MUHAMAD YOGI PRAYOGA
Pengamatan pekerjaan struktur tengah gedung Parkir Kejaksaan Tingi Lampung
telah diselesaikan. Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang didapat selama diperkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya
yang dihadapi dilapangan, memperoleh pengalaman dan ketrampilan teknis dalam
oprasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat
mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek
pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan
pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan
permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui
pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan Struktur tengah
meliputi struktur kolom, balok, dan plat lantai. Secara garis besar pekerjaan cukup
baik namun pada beberapa pekerjaan yang belum terlaksana karena masih adanya
revisi dari pihak owner dan konsultan perencana.
Kata Kunci: struktur tengah. 1705081026 MUHAMAD YOGI PRAYOGA2022-06-16T03:56:03Z2022-06-16T03:56:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63065This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/630652022-06-16T03:56:03ZPEKERJAAN STRUKTUR BAWAH PONDASI TIANG PANCAN, PILE CAP DAN TIE BEAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN MASJID AGUNG DAN OBJEK WISATA RELIGI KABUPATEN MESUJI Masjid adalah simbol keislaman yang merupakan rumah tempat beribadah umat islam. Wujud Pembangunan Masjid Agung dan Objek Wisata Religi diharapkan dapat menjadi icon dan Landmark Kabupaten Mesuji. Bentuk Arsitektur lokal mengangkat khazanah kearifan lokal dalam bentuk ornamen Ikan Tangkalasa dan Burung Daendang Air yang dikombinasikan dengan simbol-simbol religi dan konsep pembangunan modern saat ini serta penggunaan material spesifik berupa material kayu dengan metode Laminated CLT (Cross Laminated Timbedr) dan Glue Laminated Timber) Sesuai SNI ditambah dengan Penataan lanfscape dan sitework melalui pemanfaatan sumberdaya air berupa embung dan waterpond yang harmonis dan dapat mewujudkan bentuk arsitektur Bangunan Masjid Agung yang menjadi Icon dan Landmark serta menjadi daya tarik destinasi objek wisata religi bagi kabupaten mesuji.
Penulis mengikuti kerja praktik pada salah satu perusahaan yaitu PT. SURYA CIPTA ENGINEERING dalam pelaksanaan pekerjaan stuktur bawah pada proyek Pembangunan Masjid Agung dan Objek Wisata Religi kabupaten Mesuji (Proyek Multiyears).
Tujuan Kerja Praktik Pekerjaan Struktur Bawah di Pembangunan Masjid Agung dan Objek Wisata Religi Kabupaten Mesuji:
1. Mengetahui dan memahami tentang metode pelaksanaan pekerjaan struktur bawah (pondasi tiang pancang, pile cap, dan tie beam) sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada.
2. Mengenal dan memahami metode/ teknis penggunaan alat-alat dan material yang digunakan dalam di proyek pembangunan pekerjaan struktur bawah (pondasi tiang pancang, pile cap, dan tie beam) sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Secara garis besar pekerjaan proyek kontruktsi terbagi atas empat kelompok besar, yaitu: pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing). Masing-masing pekerjaan tersebut masih terbagi lagi atas sub-sub pekerjaan yang lebih rinci lagi. Pekerjaan Struktur Bawah terbagi atas: Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang, Pile Cap dan Tie Beam.
Pembangunan Masjid Agung dan Objek Wisata Religi Kabupaten Mesuji ini merupakan bangunan bertingkat dan sedang melaksanakan proyek kontruksi pekerjaan Struktur Bawah. Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan Stuktur Bawah sehingga proses pengamatan saat kerja prkatik hanya terbatas pada pengamatan Pondasi Tiang Pancang, Pile Cap dan Tie Beam saja. Metode pengamatan yang digunakan penulis adalah metode observasi dan interview langsung dilapangan.
Dari hasil pengamatan selama 3 bulan melaksanakan Kerja Praktik di proyek Pembagunan Masjid Agung dan Objek Wisata Religi Kabupaten Mesuji (Proyek Multiyears) serta deskripsi teknis pelaksanaan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terjadi keterlambatan pekerjaan akibat akses kendaraan menuju Masjid yang belum siap.
2. Proses persiapan material harus diperhatikan karna terjadi kasus terhambatnya project dikarenakan material belum datang di masa pandemi (COVID-19).
3. Penulangan tulangan kolom dilakukan bersama saat pemasangan tulangan Pile Cap.
4. Pada proyek Pembangunan Masjid Agung dan Objek Wisata Religi Kabupaten Mesuji menggunakan Beton dengan Mutu K-400 yang sudah sesuai pada ketentuan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
5. Hasil pengecoran Pile Cap seluruhnya cukup baik dan tidak ada beton yang cacat.
6. Pada perakitan tulangan Tie Beam tidak mengalami masalah, sudah sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
7. Hasil pengecoran Tie Beam sudah sesau dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Kata Kunci: Pekerjaan Struktur Bawah, Proyek kontruksi, Bangunan bertingkat.
1705081014 DINO ARDIANSYAH2022-06-09T06:42:16Z2022-06-09T06:42:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62827This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/628272022-06-09T06:42:16ZPELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PADA PEMBANGUNAN GEDUNG A KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG (PROYEK 6 IN 1 SBSN)
Secara garis besar pekerjaan proyek konstruksi terbagi atas empat kelompok besar, yaitu: pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan MEP(Mechanical, Electrical dan Plumbing). Masing-masing pekerjaan tersebut masih terbagi lagi atas sub-sub pekerjaan yang lebih rinci lagi. Pekerjaan arsitektur (finishing), terbagi atas: pekerjaan dinding, pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan lantai, pekerjaan plafon, dan pekerjaan fasad bangunan.
Penulis mengikuti kerja praktik di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi yaitu KSO ADHI-ABIPRAYA dalam Proyek Pembangunan Gedung A Fakultas Sains dan Teknologi Kampus UIN Raden Intan Lampung (Proyek 6 In 1 SBSN). Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memenuhi syarat akademik, menambah ilmu pekerjaan arsitektur (finishing), dan juga dapat membandingkan teori dan praktik di lapangan. Selain itu juga melatih diri untuk lebih disiplin, memperoleh pengalaman, dan keterampilan teknis dalam operasional kerja.
Pembangunan Gedung A Fakultas Sains dan Teknologi Kampus UIN Raden Intan Lampung ini merupakan bangunan bertingkat dan sedang melaksanakan proyek konstruksi pekerjaan arsitektur (finishing). Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan arsitektur (finishing) yaitu pekerjaan dinding, pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan plafon, pekerjaan lantai, dan pekerjaan fasad bangunan, sehingga proses pengamatan saat Kerja Praktik (KP) ini telah berjalan sesuai dengan pembangunan tersebut. Untuk hasil pengamatan pekerjaan arsitektur (finishing) terhadap bangunan ini cukup baik, sebagian besar berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Kata kunci: Pekerjaan arsitektur (finishing), Proyek konstruksi, bangunan bertingkat.
1705081006 BAGOES TJIPTA NOEGRAHAbagoesciptanugraha@gmail.com2022-06-09T02:14:01Z2022-06-09T02:14:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62796This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/627962022-06-09T02:14:01ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS BASAH PADA PEMBANGUNAN GEDUNG A FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG (PROYEK 6 IN 1 SBSN)Sistem Utilitas pada bangunan merupakan kelengkapan dari suatu gedung agar bangunan gedung dapat berfungsi secara optimal. Kelengkapan tersebut digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas pada bangunan. Pekerjaan Utilitas Basah merupakan suatu tahap pada proses pembangunan untuk meningkatkan fungsi dari bangunan tersebut dalam hal pemipaan.
Penulis mengikuti kerja praktik pada salah satu perusahaan yaitu KSO ADHI-ABIPRAYA dalam pelaksanaan pekerjaan Utilitas Basah pada Proyek Pembangunan Gedung A Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Intan Lampung (Proyek 6 In 1 SBSN). Banyak tujuan dari kerja praktik ini, salah satunya yaitu
untuk memenuhi syarat akademik, menambah dan memperdalam ilmu khususnya pada pelaksanaan Utilitas Basah, melatih profesionalitas dan disiplin diri, juga dapat membandingkan teori dengan praktik di lapangan.
Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan Sistem Plumbing sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas pada pengamatan Utilitas Basah saja. Metode pengamatan yang digunakan penulis adalah metode
observasi dan interview langsung di lapangan. Untuk hasil pengamatan terhadap pekerjaan Utilitas Basah Proyek Pembangunan Gedung A Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Intan Lampung (Proyek 6 In 1 SBSN) ini menurut penulis
cukup baik, dan sebagian besar sesuai dengan syarat-syarat teknis, standar, dan peraturan yang berlaku.
Kata Kunci : Pekerjaan Sistem Plumbing, Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Bekas, serta Pekerjaan Instalasi Air Buangan Hujan. 1705081011 FADILLAH RIZKI IMANfadillah.rizki.iman10@gmail.com2022-06-07T08:44:19Z2022-06-07T08:44:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62689This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/626892022-06-07T08:44:19ZPENGARUH PENGGUNAAN RECYCLED CONCRETE AGGREGATES (RCA) TERHADAP STABILITAS MARSHALL PADA CAMPURAN AC-WCMobilitas suatu wilayah yang semakin tinggi menyebabkan peningkatan volume lalu lintas, sehingga struktur perkerasan jalan sering kali mengalami kerusakan akibat beban kendaraan. Maka diperlukan perkerasan yang memiliki daya tahan baik terhadap deformasi yang terjadi. Penggunaan agregat alam yang terus-menerus akan menimbulkan masalah bagi lingkungan dan tidak dapat diperbaharui. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan agregat alam dengan memanfaatkan limbah beton sebagai bahan pengganti sebagian agregat pada campuran AC-WC yang ditinjau dari sisi stabilitas.
Pada penelitian ini menggunakan metode marshall yang dilakukan di laboratorium Universitas Lampung, dengan menggunakan variasi kadar aspal 5,5%, 6%, 6,5%,7% dan variasi limbah beton daur ulang (RCA) sebesar 0%, 25%, 50%. Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian stabilitas yaitu cenderung mengalami peningkatan seiring penambahan kadar persentase RCA, yaitu pada RCA 0% sebesar 1815,6 Kg, RCA 25% sebesar 1923,2 Kg dan RCA 50% sebesar 2224,8 Kg. Hal tersebut terjadi karena besarnya nilai penyerapan oleh RCA sehingga aspal yang mengikat agregat lebih sedikit dan campuran aspal menjadi kaku. Nilai stabilitas diatas telah memenuhi spesifikasi minimum yang disyaratkan untuk campuran AC-WC yaitu 800 Kg.
Kata kunci : AC-WC, Stabilitas, Limbah Beton
The mobility of an increasingly high region leads to an increase in volume traffic,
so that the pavement structure is often damaged due to vehicle loads. Then, required
pavement that has durability good against deformation that occurs.. The continuous
use of natural aggregates will cause problems for the environment and can not be
renewed. This study aims to reduce the use of natural aggregates with utilizing
concrete waste as a substitute material for most aggregates on AC-WC mixture in
terms of stability.
This study uses experimental research marshall methods in the laboratory of
Lampung University, using variations of asphalt content of 5.5%, 6%, 6.5%, 7%
and variations of recycled concrete waste (RCA) of 0%, 25%, 50%. Based on the
results of the research on stability testing is likely increased along with the addition
of percentage levels of RCA, namely in RCA 0% of 1815.6 Kg, RCA 25% of 1923.2
Kg and RCA 50% of 2224.8 Kg. This happens because the value absorption by
RCA, so the asphalt binding aggregate less and the asphalt mixture becomes stiff.
The above stability value above has met the minimum specifications required for
AC-WC mixture is 800 Kg.
Keywords : AC-WC, Stability, Waste Concrete1755011002 Nurvita Indrianinurvitaidr27@gmail.com2022-06-07T06:20:12Z2022-06-07T06:20:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62685This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/626852022-06-07T06:20:12ZPENGARUH PENGGUNAAN RCA (RECYCLED CONCRETE AGGREGATES) TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN AC-WC AKIBAT CUACAPemanfaatan Recycled Concrete Aggregates (RCA) dibutuhkan untuk mengurangi limbah beton akibat sisa pengujian sampel di laboratorium dan pembongkaran bangunan yang dapat menghemat biaya dan sumber daya alam. Perubahan cuaca tidak menentu terutama saat hujan menyebabkan daya rekat aspal menjadi berkurang dan menurunkan keawetannya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan RCA terhadap durabilitas campuran AC-WC akibat cuaca.
Penelitian ini menggunakan RCA 0%, 25%, 50% dengan kadar aspal 5,5%, 6%, 6,5% untuk AC-WC, pengujian Marshall untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO) dan uji durabilitas dengan lama ekspos 0, 1, 3, 7, dan 14 hari menggunakan analisis Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Indeks Durabilitas Pertama (IDP) dan Indeks Durabilitas Kedua (IDK) untuk menentukan keawetan campuran beraspal.
Dari hasil pengujian didapatkan KAO untuk setiap kadar RCA didapatkan, KAO 6% untuk RCA 0%, KAO 6,4% untuk RCA 25%, dan KAO 6,5% untuk RCA 50%. Nilai IKS pada RCA 0%, 25%, dan 50% memenuhi spesifikasi diatas 90%. Nilai IDP dan IDK dengan setiap lama ekspos bernilai positif maka, menandakan adanya kehilangan kekuatan pada campuran beraspal. Berdasarkan IKS, IDP, IDK, tingkat keawetan lebih baik pada penggunaan RCA 0% dan 25%, sedangkan pada RCA 50% kurang baik dalam menahan pengaruh akibat cuaca berupa air dan sinar matahari.
Kata kunci: Recycled Concrete Aggregates, Ekspos, Durabilitas Akibat Cuaca
The utilization of Recycled Concrete Aggregates (RCA) is required to reduce concrete waste due to residual sample testing in the laboratory and building demolition that can save costs and natural resources. Unpredictable weather changes, especially when it rains, causing the asphalt's adhesion degradation and reduce its durability. Therefore, this study aims to determine the effect of using RCA on the durability of the AC-WC mixture due to weather.
This research contains 0%, 25%, 50% of RCA with 5.5%, 6%, 6.5% of asphalt content for AC-WC, Marshall test to determine optimum asphalt content (OAC) and durability test with exposure range 0, 1, 3, 7, and 14 days with Residual Strength Index (RSI), First Durability Index (FDI) and Second Durability Index (SDI) analysis to determine the durability of the asphalt mixture.
From test results the value of OAC for each RCA showed, 6% OAC for 0% RCA, 6.4% OAC for 25% RCA, and 6,5% OAC for 50% RCA. RSI values at RCA 0%, 25%, and 50% have met specifications above 90%. The positive values of FDI and SDI with exposure indicates a loss of strength in the asphalt mixture. Based on RSI, FDI, SDI, durability is better with 0% and 25% RCA. 50% RCA is less effective in resisting the effects of weather such as water and sunlight.
Keywords: Recycled Concrete Aggregates, Exposure, Durability Due to Weather1715011029 IKA MUSTIKA CAHYA ASRIikamca9@gmail.com2022-06-07T03:48:05Z2022-06-07T03:48:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62672This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/626722022-06-07T03:48:05ZPELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING GEDUNG POLIKLINIK RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA BANDAR LAMPUNG
Pekerjaan finishing merupakan pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan gedung, jalan, jembatan, maupun kegiatan yang lainnya. Pekerjaan finishing adalah pekerjaan yang berkaitan dengan penutupan dan pelapisan sehingga upaya untuk menghaluskan dan merapikan sebuah bangunan menjadi
lebih indah. Penulis mengikuti kerja praktik pada salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi yaitu PT. Medisain Dadi Sempurna dalam pelaksanaan pekerjaan finishing pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung. Banyak tujuan dari kerja praktik ini, menambah dan memperdalam ilmu khususnya pada pelaksanaan pekerjaan finishing, melatih profesionalitas dan disiplin diri, juga dapat membandingkan teori dengan praktik dilapangan. Untuk hasil pengamatan terhadap pekerjaan finishing pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung ini, menurut penulis sudah cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai demgan syarat-syarat teknis, standar, dan peraturan yang berlaku.
Kata kunci : Pekerjaan finishing.
1805081004 Rofi Ikhsan Da'irofiikhsandai@gmail.com2022-06-07T01:32:11Z2022-06-07T01:32:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62663This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/626632022-06-07T01:32:11ZPEKERJAAN FINISHING (FASAD, DINDING, LANTAI, KUSEN, PLAFOND) TOWER 3 PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KINGLAND AVENUE APPARTEMENT SERPONG UTARA, TANGERANGFinishing adalah proses akhir dari penyelesaian suatu material yang berasal dari kata finish yang bila diterjemahkan memiliki arti akhir. Biasa dipakai dalam istilah bangunan, finishing menjadi proses penyelesaian akhir dari suatau bangunan dengan cara melapisi material. Suatu bangunan gedung pasti akan memasuki proses finishing ini, material yang dipakai pun juga harus mengacu pada peraturan dan standar yang berlaku.1805081006 EVA FEBRIANIevafebrianiii@gmail.com2022-06-06T08:34:56Z2022-06-06T08:34:56Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62632This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/626322022-06-06T08:34:56ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS DINIYYAH LAMPUNGABSTRAK
PELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS DINIYYAH LAMPUNG
Oleh
JUDHEA SARAGIH
Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahunan yang didapat selama di perkuliahan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi di lapangan, memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan utilitas kering (elektrikal) yaitu instalasi listrik (penerangan dan stop kontak), pekerjaan utilitas basah meliputi instalasi distribusi air bersih, instalasi pembuangan air kotor dan air bekas, instalasi pembuangan air hujan. Secara garis besar pekerjaan utilitas pada proyek pembangunan gedung kuliah Institut Teknologi dan Bisnis Diniyyah Lampung sudah cukup baik.
Kata kunci: utilitas kering (elektrikal), utilitas basah (plumbing)
1705081040 Judhea Saragihjudheasaragih1212@gmail.com2022-06-03T01:55:37Z2022-06-03T01:55:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62411This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/624112022-06-03T01:55:37ZPELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN DI BANDAR LAMPUNG ABSTRAK
PELAKSANAAN PEKERJAAN UTILITAS PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR KECAMATAN TELUK BETUNG
SELATAN DI BANDAR LAMPUNG
Oleh
ANTONI NUGROHO
Pengamatan pekerjaan utilitas yang meliputi elektrikal dan plumbing pada
pelaksanaan kerja praktik di proyek pembangunan gedung kantor kecamatan Teluk
Betung Selatan Bandar Lampung telah selesai. Pengamatan ini bertujuan untuk
dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama diperkuliahan sesuai
dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi dilapangan, memperoleh pengalaman
dan kerrampilan teknis dalam oprasional kerja yang akan membentuk karakter dan
sikap professional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan
dan pelaksanaan proyek pembangunan gedung di lapangan, dapat mengetahui
bagaimana tata cara pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat dan mampu
menganalisa dan memecahkan permasalahan teknis maupun nonteknis yang timbul
di lapangan melalui pendekatan teoritis. Pekerjaan yang diamati pekerjaan elektikal
dan plumbing yang meliputi pekerjaan elektrikal ( pekerjaan instalasi listril,
instalasi penangkal petir ) pekerjaan plumbing meliputi ( pekerjaan air bersih,
pekerjaan air kotor, pekerjaan air hujan, pekerjaan pengelola limbah ) pekerjaan
cukup baik.1705081037 Antoni Nugrohonugrohot53@gmail.com2022-06-02T08:45:24Z2022-06-02T08:45:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62335This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/623352022-06-02T08:45:24ZANALISIS KELAYAKAN STRUKTUR GEDUNG E FT UNILA TERHADAP PENAMBAHAN BEBAN DUA LANTAI DAN BEBAN GEMPAABSTRAK
Gedung E Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung merupakan gedung perkuliahan yang telah dibangun tahun 1995. Gedung E terdiri dari 2 lantai tidak simetris dengan menggunakan sistem rangka beton bertulang dan struktur bawah menggunakan fondasi sumuran. Selanjutnya gedung ini akan direncanakan penambahan dua lantai untuk kebutuhan ruang kelas serta daya dukung fondasi diharapkan mampu menahan beban tambahan. Disisi lain, penambahan lantai pada struktur eksisting dapat mencegah penggunaan ruang terbuka hijau dan efisiensi biaya konstruksi.
Dalam penelitian ini, gedung E Teknik Sipil akan dianalisis terhadap penambahan beban dua lantai dan beban gempa. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan struktur kolom dan fondasi eksisting terhadap beban yang bekerja. Serta memperkirakan kebutuhan perkuatan struktur eksisting yang sesuai dengan kendala. Evaluasi struktur dilakukan dengan metode respon spektrum menggunakan bantuan structure analysis program.
Hasil analisis struktur menunjukkan bahwa daya dukung fondasi eksisting aman terhadap penambahan beban dua lantai, sehingga struktur dapat ditingkatkan menjadi empat lantai. Nilai simpangan antar tingkat yang terjadi di lantai 1 sampai dengan lantai 3 pada arah X dan arah Y telah melampaui simpangan batas izin. Ditinjau dari kekuatan struktur kolom eksisting pada lantai 1 dan lantai 2 sudah tidak kuat terhadap lentur dan geser, sehingga diusulkan perkuatan struktur pada kolom eksisting. Hasil penelitian kolom setelah diperkuat, kolom K2 mengalami peningkatan kapasitas lentur sebesar 102,83% terhadap pemasangan FRP dan 133,78% terhadap concrete jacketing.
_____
Kata kunci: evaluasi, struktur kolom, perubahan beban
ABSTRACT
Building E of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung is a lecture building which built in 1995. Building E consists of 2 asymmetrical storie with reinforced concrete as the frame system and cyclops as the structure bottom. Furthermore, this building will be planned to added two more stories to meet the need of more classrooms and the need of the bearing capacity of the foundation to be able to bear the addition loads. On the other hand, adding more stories to the existing structure can prevent the use of green open spaces and reduce construction cost.
In this study, the building of E Civil Engineering will be analyzed with addition of two more stories load and seismic load. The study aims to evaluate the strength of the existing column structure and foundation against the working load and also to estimate the need of required existing reinforcement that suit to bear the constraints. The evaluation of the structure is carried out using the response spectrum method with a structure analysis program.
The results of the structural analysis show that the bearing capacity of the existing foundation is safe against the additional load of two stories, so that the structure can be increased to four-story building. The deviation between levels that occurred on the 1st floor to the 3rd floor in the X direction and Y direction has exceeded the allowable limit deviation. Viewed from structural strength of the existing column on the 1st and 2nd story, it is not enough in bending moment, so it is recommended that the existing column had to strengthened immediately. Based on the result from strengthened column, K2 experienced an increase in flexural capacity of 102.83% for FRP installation and 133.78% for concrete jacketing.
_____
Key words: evaluation, column structure, load change
1615011036 KIKI HASANAH FITRAH SARIkiki10sari@gmail.com2022-06-02T08:34:52Z2022-06-02T08:34:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62331This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/623312022-06-02T08:34:52ZPENGARUH PENAMBAHAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) Seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan di Indonesia maka repetisi beban yang terjadi pada perkerasan jalan meningkat serta perubahan cuaca yang ekstrim dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan perkerasan jalan khususnya pada tingkat keawetannya (durabilitas) terutama pada lapisan paling atas yaitu lapisan AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course). Maka dari itu perlunya meningkatkan kualitas dari perkerasan jalan, salah satunya menginovasikan campuran beraspal dengan menambahkan bahan aditif. Bahan aditif yang ditambahkan dalam penelitian ini yaitu limbah tempurung kelapa yang diolah menjadi arang. Limbah tempurung kelapa di Indonesia sangat mudah ditemukan tetapi pemanfaatannya belum optimal, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk arang tempurung kelapa dengan kadar 0%, 3%, 6% dan 9% terhadap durabilitas campuran beraspal. Selanjutnya benda uji pada setiap kadar serbuk arang tempurung kelapa direndam dengan variasi lama perendaman 30 menit, 1 hari, 7 hari dan 14 hari dengan suhu 60˚C. Pengaruh penambahan arang tempurung kelapa pada campuran AC-WC ditinjau dari nilai Indeks Durabilitas Pertama (IDP) dan nilai Indeks Durabilitas Kedua (IDK) menunjukkan kehilangan kekuatan yang semakin besar seiring dengan bertambahnya kadar serbuk arang tempurung kelapa, hal ini dikarenakan serbuk arang tempurung kelapa adalah bahan organik yang rentan terhadap pengaruh air.
Kata kunci : Serbuk Arang Tempurung Kelapa , AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course), Durabilitas
With the rise in the number of vehicles on Indonesian roads, the frequency of loads that occur on road pavements rises, and extreme weather changes can damage the pavement layer, particularly at the level of durability (durability), particularly at the top layer, namely the AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course). As a result, it is required to improve the quality of road surface, one of which is to add additives to asphalt mixtures. Coconut shell waste, which is converted into charcoal, was used as an additive in this study. Because coconut shell waste is readily available in Indonesia, but its utilization is inefficient, this study intends to assess the effect of adding coconut shell charcoal powder at levels of 0%, 3%, 6%, and 9% on the durability of asphalt mixtures. Furthermore, the test objects at each level of coconut shell charcoal powder were submerged for 30 minutes, 1 day, 7 days, and 14 days at a temperature of 60˚C. Because coconut shell charcoal powder is an organic material, it is susceptible to the influence of water, the effect of adding coconut shell charcoal powder to the AC-WC mixture in terms of the First Durability Index (IDP) and Second Durability Index (IDK) values show a greater loss of strength as the coconut shell charcoal powder content increases.
Keyword : Coconut shell charcoal powder, AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course), Durability
1715011010 ALFINA DWI PUTRIalfinadwiputri27@gmail.com2022-05-25T09:06:40Z2022-05-25T09:06:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/61802This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/618022022-05-25T09:06:40ZPELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR TENGAH BALOK, KOLOM, DAN PLAT LANTAI PEMBANGUNAN GEDUNG DATA CENTER INDONESIA
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membahas mengenai pekerjaan Struktur Balok, Kolom, dan Plat Lantai pada Pembangunan Gedung Data Center Indonesia. Dimana pada proyek ini gedung terdiri dari 9 lantai yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data-data. Tujuan dari kerja praktik ini adalah penulis dapat mengaplikasikan materi atau pengetahuan yang di dapat di bangku perkuliahan, penulis dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dan solusi dari masalah tersebut selama kerja praktik pekerjaan yang penulis amati adalah pekerjaan struktur tengah yang meliputi kolom, balok, dan plat lantai. Selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktik, secara umum proses pembangunan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kerja yang sudah disepakati
1705081017 PINGKAN ANJANI PUTRIpingkanapg@gmail.com2022-05-19T07:27:16Z2022-05-19T07:27:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23271This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/232712022-05-19T07:27:16ZPENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP UJI KUAT TEKAN
PAVING BLOCK MENGGUNAKAN CAMPURAN TANAH, SEMEN DAN
ABU SEKAM PADI DENGAN ALAT PEMADAT MODIFIKASIPaving block terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis
sejenisnya, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya. Pada penelitian ini
paving block akan dibuat menggunakan campuran tanah, semen dan abu sekam
padi. Selain itu, dilakukan pemeraman terhadap paving block dengan tujuan
untuk meningkatkan kuat tekan paving block sesuai SNI 03-0691-1996.
Sampel tanah yang diuji berasal dari daerah Kota Baru, Lampung Selatan. Kadar
campuran paving block dalam penelitian ini yaitu 80% tanah+15% semen+5% abu
sekam padi dengan variasi waktu pemeraman 0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan
28 hari serta dengan perlakuan pra pembakaran dan pasca pembakaran.
Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik tanah asli, USCS mengklasifikasikan
sampel tanah sebagai tanah berbutir halus dan termasuk ke dalam kelompok ML.
Hasil pengujian kuat tekan dan daya serap air terhadap paving block yang dibuat
dengan campuran tanah, semen dan abu sekam padi tidak memenuhi SNI 03-
0691-1996. Penambahan abu sekam padi tidak berpengaruh dalam meningkatkan
kuat tekan paving block. Begitu juga proses pemeraman, semakin lama paving
block diperam maka kuat tekan paving block tersebut akan semakin menurun.
Nilai kuat tekan tertinggi dihasilkan oleh paving block pasca pembakaran
campuran tanah, semen dan abu sekam padi pada masa pemeraman 0 hari yaitu
11,70 Mpa.
Kata kunci : Paving block, tanah lanau, abu sekam padi, kuat tekan, pemeraman.
ABSTRACT
Paving blocks made from a mixture of portland cement or a kind of adhesive
hydrolysis, water, and aggregates with or without other ingredients. In this study
the process of manufacture of paving blocks will use a mix of soil, portland
cement and ashes a rice husk. Moreover, curing of the paving blocks that are
expected to increase the strength of paving blocks is according to SNI 03-0691-
1996.
Soil samples tested were from Kota Baru, South Lampung. The composition of
the paving block in this study is 80% soil+15% portland cement+5% ashes a rice
husk with a variety of curing time 0 day, 7 days, 14 days, 21 days and 28 days as
well as to the treatment of pre-combustion and post-combustion of the sample of
paving blocks. Based on the results of physical testing the original soil, USCS
classify soil samples as fine-grained soil and belong to the group ML.
Results from this study is the manufacture of paving blocks using silt soil,
portland cement and ashes a rice husk soil material that does not meet the
specifications of SNI 03-0691-1996. Ashes a rice husk does not give effect for the
compressive strength of paving block and the curing time too. The longer of
curing time, the compressive strength will decrease too. The highest result for the
compressive strength of paving blocks post-combustion are best shown in curing
time of 0 day 11,70 Mpa.
Keywords: Paving blocks, silt soil, ashes a rice husk, compressive strength, curing
time1215011054 IKKO RASITA SARI ikkorasitasari@gmail.com2022-05-19T07:20:23Z2022-05-19T07:20:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23454This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/234542022-05-19T07:20:23ZSTUDI PENGUATAN PRESSURE LIMIT PIPA PVC
DENGAN SERAT IJUKPipa merupakan komponen kontruksi yang banyak dipakai industri untuk
penyaluran fluida. Jenis pipa yang banyak dipakai adalah pipa baja. Salah satu
persoalan utama pada pipa adalah korosi. Pada penelitian ini, dikembangakan pipa
PVC berpenguat serat ijuk, sebagai jawaban atas pesoalan tersebut. Pipa PVC
diberi penguat serat ijuk dengan matriks paduan aspal semen dan matriks epoxy.
Untuk matriks paduan aspal semen sudut pelilitan yang digunakan sebesar 550 dan
untuk matriks epoxy sudut pelilitan sebesar 900. Teknik pelilitan menggunakan
Filament Winding Technique (Teknik Pelilitan Serat). Pengujian yang dilakukan
menggunakan Split-Disk Technique (ASTM D2290). Hasil pengujian
menunjukkan pada spesimen pipa berpenguat serat ijuk matriks paduan aspal
semen mengalami penurunan pressure limit (tekanan batas) dan kekuatan tarik
hoop. Pada spesimen pipa berpenguat serat ijuk matriks epoxy, nilai pressure limit
mengalami peningkatan tetapi kekuatan tarik hoop mengalami penurunan.
Penurunan kekuatan tarik hoop ini disebabkan antara lain karena terjadinya
degradasi PVC. Pada spesimen bermatriks paduan aspal semen kekuatan tarik ijuk
tidak teraplikasi karena pemilihan pengujian yang tidak tepat, tidak adanya
perlakuan ijuk sebelum dililitkan, dan proses pelilitan yang kurang tepat.
Kata Kunci : Filament Winding Technique, Split-Disk Technique, limit pressure
(tekanan batas), kekuatan tarik hoop.
ABSTRACT
Pipe is a contruction component that commonly use in industry for fluid
distribution. Steel pipe is the kind of pipe that commonly used in indusrty.
Corrosion is one of the many main pipe problem. In this research, developed PVC
pipe reinforced arenga pinnata merr fiber as an answer for this problem. PVC pipe
was gived reinforced arenga pinnata merr fiber with 2 matrix is combine of
asphalt – cement and epoxy resin. The winding angle of this research that is used
for combine asphalt-cement matrix is 550 and for epoxy resin as matrix used 900.
In this research uses ‘‘filament winding technique’’. The experimental has been
done with split-disk technique (ASTM D2290). The results of experimental shows
decreasing pressure limit and hoop tensile strength of the specimen reinforced
arenga pinnata merr fiber with combine asphalt-cement as matrix. The value of
pressure limit for specimen reinforced arenga pinnata merr fiber with epoxy resin
as matrix increases but the hoop tensille strength decreases. This decreasing of
tensile strength hoop is caused by degradation PVC. This matrix specimen
combined apshalt-cement has tensile strength can’t be applicated because selected
experimental isn’t appropriate, cause there is no behave to arenga pinnata merr
fiber before filament wound, and the process filament wound isn’t appropriate.
Key Word : Filament winding technique, Split-disk technique, pressure limit,
hoop tensile strength. 1115021013 BENNY SILALAHIbangbennymedan@yahoo.com2022-04-28T07:37:19Z2022-04-28T07:37:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60660This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/606602022-04-28T07:37:19ZRE-DESAIN KAWASAN TPA BAKUNG DENGAN
PENDEKATAN ANALOGI ARSITEKTUR MEKANIK
Kawasan TPA Bakung merupakan kawasan pemrosesan sampah akhir skala
besar yang berada di kota Bandar Lampung. Di lain dari sistem pemrosesan
sampah pada TPA Bakung belum lah baik, yang mana sistem pemrosesan yang
baik sangatlah relevan dengan konsep dari TPA itu sendiri agar TPA dapat
melakukan pengolahan sampah dengan baik dan menghilangkan kesan kumuh
terhadap kawasan TPA. Hal itu melatar belakangi Re-desain Kawasan TPA
Bakung dengan menerapkan Analogi Mekanik. Dalam mere-desain metode
yang digunakan adalah Execute Image Present Test Cycle, metode ini memiliki
artian menampilkan bentuk desain awal kawasan TPA Bakung dalam bentuk
analisa, lalu dilakukan evaluasi untuk memberikan informasi dan argumen
berupa tanggapan dan analisa. Setelah proses itu maka akan menghasilkan
desain baru dari Kawasan TPA Bakung sesuai dengan Analogi Mekanik, untuk
mendukung analogi mekanik sendiri akan diterapkan prinsip aritektur antara
lain, Respect for Site, Respect for User, Working with Climate, Conserving
Energy and High Performance Building. Redesain Kawasan TPA Bakung
pendekatan arsitektur mekanik merupakan perancangan yang bertujuan untuk
menghadirkan fasilitas pemrosesan akhir sampah dengan fasilitas pengolahan
pembakaran, daur ulang, dan komposting yang memiliki tujuan untuk
menyelesaikan masalah penumpukan sampah di kota Bandar Lampung, selain
itu re-desain juga dilengkapi dengan fasilitas edukasi-rekreasi yang bertujuan
untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pengolahan sampah.
Kata kunci : Redesain, TPA Bakung Bandar Lampung, Kawasan TPA,
Analogi Mekanik, Green Accesible RoofTop
“Kawasan TPA Bakung” is a large waste processin area wich is in the city of
Bandar Lampung. In the others news, the waste disposal system at Bakung
landfill is not good enough, which is the applicattion of good system of waste
disposal is very relevant with the “Kawasan TPA Bakung’s” concept it’s self
so the waste disposal can do waste processing properly and also get rid of slum
impresion in landfill area. That thing is the background of the “ Kawasan TPA
Bakung’s redesign with mevhanical architectural analogy approach. In
redesigning the method that the writter used is Execute Image Present Test
Cycle, this method has a meaning to showing the initial design ofBakung’s
landfill area in the form of analysis, then evaluate to provide information and
arguments in form of responses and analysis. After that process it will produce
a new design of Bakung’s landfill area according to mechanical analogy, to
support the mechanical analogy itself, architectural prinsiples will be applied,
including, Respect for Site, Respect for User, Working with Climate,
Conserving Energy and High Performance Bulidning. The redesign of the
“Kawasan TPA Bakung” with mechanical architectural approach is a design
that aims to present a final waste processing facility with processing facilities
for incineration, recycling, and composting which has the aim of solving the
problem of waste accumulation in the city of bandar lampung, besides the
redesign is also equipped with educational-recreational facilities which aims to
provide an understanding to the public about waste management
Keywords : Redesign, Bandar Lampung Bakung’s landfill area,
Landfill Area, Mechanical Analogy, Green Accesible RoofTop:1615012019 ADYTIA YUDI PRATAMAanjengwk@gmail.com2022-04-28T07:32:34Z2022-04-28T07:32:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60666This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/606662022-04-28T07:32:34ZANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN BERASPAL TERHADAP
NILAI STABILITAS PADA PERKERASAN LENTUR DI PROVINSI
LAMPUNGKerusakan (Deformasi) pada lapis perkerasan jalan merupakan perubahan bentuk
yang membuat lapis perkerasan tidak dapat kembali pada bentuk semula sehingga
menurunkan kualitas dan daya dukung lapis perkerasan. Kerusakan lapis
perkerasan menjadi salah satu faktor terbesar dalam ketidak nyamanan berlalu
lintas sehingga dapat mempengaruhi keselamatan dan menimbulkan kerugian bagi
pengguna jalan. Penelitian mengenai ketahanan campuran beraspal terhadap
deformasi menjadi penting dengan melakukan kontrol terhadap variabel yang
memberikan pengaruh pada nilai stabilitas pada campuaran beraspal. Pada
penelitian ini analisis ancova digunakan untuk melakukan pengujian pada data
sekunder yang didapatkan dari hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan
oleh peneliti di Provinsi Lampung dengan jumlah sampel sebanyak 393 sampel uji
data marshall.
Berdasarkan analisis pada jenis campuran AC-WC Unmodified, AC-WC Modified
dan AC-WC Unmodified dan AC-WC Modified menunjukkan variabel yang
mempengaruhi terhadap nilai stabilitas campuran berasapal adalah nilai Flow dan
nilai MQ dengan nilai signifikasi sebesar 0,000<0,05. Untuk campuran beraspal
AC-BC Unmodified variabel yang mempengaruhi adalah Flow, VIM, VFA, dan
MQ dengan nilai siginifikasi sebesar 0,000; 0,036; 0,006 dan 0,0000 <0,05. Pada
jenis campuran AC-BC Modified variabel yang mampengaruhi nilai stabilitas
adalah Flow, VMA, dan MQ dengan nilai signifiasi sebesar 0,026; 0,043; 0,0000
< 0,05 dan pada campuran AC-BC Unmodified dan AC-BC Modified bahwa
variabel Aspal, Flow, VIM, VFA, dan MQ dengan nilai signifikasi sebesar 0,001;
0,000; 0,049; 0,000; 0,000 <0,05 sehingga memberikan pengaruh pada nilai
stabilitas campuran beraspal di Provinsi Lampung.
Kata kunci : Stabilitas, Deformasi, AC-WC, AC-BC
ABSTRACT
ASPHALT MIXTURE CHARACTERISTICS ANALYSIS
ON THE STABILITY VALUE OF FLEXIBLE PAVEMENT
IN LAMPUNG PROVINCE
By:
INDAH MARLINA ARDIANTI
Road pavement layer damage (deformation) which can reduce the quality and
bearing capacity of pavement layer is a change in shape that makes pavement
layer unable to return to its original shape. Pavement layer damage is one of the
biggest factors in driving inconvenience so that it can affect safety and a dd losses
for road users. Research on the resistance of asphalt mixtures to deformation
becomes important by controlling the variables that affect the stability value of
asphalt mixtures. In this study, Ancova analysis was used to analyses the
secondary data obtained from the results of previous research that has been
conducted by researchers in Lampung Province with a total sample of 393
marshall data test samples.
Analysis on the type of Unmodified AC-WC, Modified AC-WC and Unmodified
AC-WC, and also Modified AC-WC, shows that flow value and MQ value are the
variables with a significance value of 0,000<0,05 that affect the stability value of
asphalt mixture. On the type of unmodified AC-BC asphalt mixtures, the
influencing variables are flow, VIM, VFA, and MQ with a significance value of
0,000; 0,036; 0,006 and 0,000<0,05. On the type of modified AC-BC mixtures, the
variables that affect the stability value are flow, VMA, and MQ with a
significance value of 0,026; 0,043; 0,000<0,05. On the type of unmodified AC-BC
and modified AC-BC mixtures, the variables that affect the stability value are
flow, VIM, VFA, and MQ with a significance value of 0,001; 0,000; 0,049; 0,000;
0,000<0,05 in lampung province.
__________
Keywords: stability, deformation, AC-WC, AC-BC 1925011004 INDAH MARLINA ARDIANTIindahmarlinaa@gmail.com2022-04-28T06:10:58Z2022-04-28T06:10:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60628This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/606282022-04-28T06:10:58ZSTUDENT CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG DENGAN
PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN
Universitas Lampung sebagai universitas negri terbesar di Lampung dengang
jumlah mahasiswa aktif yang cukup banyak sudah sewajarnya memiliki fasilitas –
fasilitas yang dapat mendukung kegiatan mahasiswa di luar kegiatan perkuliahan
seperti misalnya UKM serta organisasi mahasiswa tingkat universitas lainnya.
Salah satu fasilitas yang dapat mendukung kegiatan mahasiswa di luar kegiatan
perkuliahan adlah Student Center atau biasa lebih dikenal dengan Pusat Kegiatan
Mahasiswa. Hanya saja pada kenyataannya saat ini Universitas Lampung belum
secara maksimal dalam menyediakan fasilitas yang berfungsi sebagai wadah
kegiatan organisasi mahasiswa tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan
untuk memperluas wawasan mengenai student center seperti apa yang dapat
mendukung kegiatan mahasiswa serta meningkatkan prouktivitas mahasiswa. Pada
perancangan student center Universitas Lampung menggunakan bangunan student
center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung serta gedung Graha
Mahasiswa Universitas Lampung sebagai preseden. Sedangkan pendekatan
biophilic design akan digunakan sebagai pendukung dalam menciptakan bangunan
student center yang berpengaruh positif bagi pengguna bangunan student center ini.
Kata kunci : Student Center, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Biophilic Design
University of Lampung as the largest public university in Lampung with a large
number of active students, naturally has facilities that can support student activities
outside of lectures, such as student activities and student organizations. One of the
facilities that can support student activities outside of lectures is the Student Center.
It's just that in reality at this time the University of Lampung has not maximally
provided facilities that function as a forum for the student organization's activities.
Therefore, this study aims to broaden the insight into what kind of student center
can support student activities and increase student productivity. In designing the
student center university of Lampung, the student center building of the Faculty of
Economics and Business University of Lampung and the Graha Mahasiswa
University of Lampung building is used as a precedent. While the biophilic
approach will be used as a support in creating a student center building that has a
positive effect on users of this student center building.
Keyword: Student Center, Student Activity Center, Biophilic Design1515012022 SERAFINA TESA LONIKAserafinatesalonika@gmail.com2022-03-30T02:18:47Z2022-03-30T02:18:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56525This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/565252022-03-30T02:18:47ZEFEK SWELLING YANG DITAMBAH DENGAN BAHAN ADITIF
LIMBAH BETON TERHADAP TEBAL PERKERASANDalam perencanaan jalan raya, subgrade dengan syarat minimal CBR 6% tidak
cukup menjadi indikator untuk dapat memastikan bahwa jalan yang akan kita
rencanakan akan berhasil. Karena kita hanya melihat dari sisi perkuatannya tanpa
mempertimbangkan dari sisi pengembangan tanahnya (Swelling).
Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan berasal dari Ruas Jalan
R.A.Basyid, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan pada STA 2+100 dan
variasi limbah beton yang digunakan yaitu 0, 4, 8 dan 12% dari berat tanah. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian CBR dari efek pegembangan tanah,
lalu berdasarkan hasil pengujian tersebut, dilakukan perhitungan tebal perkerasan
dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26.1987. Tanah pada penelitian ini termasuk kelompok A-6 atau jenis tanah yang buruk.
Namun setelah penambahan variasi limbah beton, batas plastis, batas cair dan
indeks plastisitas menurun, hal ini mengakibatkan pengembangan tanah terjadi
penurunan pada 12% limbah beton yaitu dari 0,67% menjadi 0,15%, sedangkan
nilai CBR mengalami peningkatan yang signifikan pada limbah beton 12% yaitu
dari 1,3% menjadi 29,7%. Dengan hal ini tebal lapis menjadi lebih tipis, pada 0%
limbah beton yaitu tebal D1=7,5 cm, D2=20 cm dan D3=33 cm, sedangkan pada
12% limbah beton tebal D1=5 cm, D2=20 cm dan D3 tidak digunakan.
Kata kunci : CBR, Pengembangan Tanah, Tebal Perkerasan, Stabilisasi, Limbah
Beton
In highway planning, subgrade with a minimum CBR 6% requirement is not
enough to be an indicator to be able to ensure that the road we are planning will
succeed. Because we only see from the strength side without considering the
development of the soil (Swelling).
In this study the soil samples used came from the Jalan R.A.Basyid Section, Jati
Agung Subdistrict, South Lampung at STA 2 + 100 and variations in the waste
concrete used were 0, 4, 8 and 12% of the weight of the soil. The test carried out
was CBR testing of the effects of soil development, then based on the results of
the test, calculation of pavement thickness was carried out by the method of
analysis of components of SKBI 2.3.26.1987.
The soil in this study included the A-6 group or poor soil type. However, after
adding variations in concrete waste, plastic limits, liquid limits and a decrease in
plasticity index, this resulted in a decrease in soil development in 12% of concrete
waste, from 0.67% to 0.15%, while CBR values experienced a significant increase
in waste 12% concrete, from 1.3% to 29.7%. With this, the thickness of the layer
becomes thinner, at 0% concrete waste, namely D1 = 7.5 cm thick, D2 = 20 cm
and D3 = 33 cm, while in 12% D1 = 5 cm thick concrete waste, D2 = 20 cm and
D3 are not used.
Keywords: CBR, Soil Swelling, Pavement Thickness, Stabilization, Concrete
Waste1345011018 KURNIA TAMMELD FAHMI-2022-03-30T02:17:06Z2022-03-30T02:17:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56529This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/565292022-03-30T02:17:06ZANALISIS TARIF TOL TERBANGGI BESAR - PEMATANG
PANGGANG BERDASARKAN KEMAUAN MEMBAYAR DAN
KEMAMPUAN MEMBAYAR MASYARAKATTransportasi merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam membantu
roda perekonomian, suatu daerah tidak dapat berdiri sendiri secara total dalam
memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri, sehingga daerah tersebut
membutuhkan daerah lain sebagai pendukung dimana salah satu prasarana
penghubungnya berupa jalan tol. Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang
Panggang merupakan salah satu dari 8 ruas proyek Jalan Tol Trans Sumatera
yang sudah mulai memasuki tahap konstruksi pada tahun 2017 yang
rencananya akan dioperasikan pada tahun 2021. Penelitian ini dilakukan
dikarenakan jalan tol tersebut belum beroperasi dan belum memiliki tarif tol,
maka penelitian ini ditujukan sebagai rujukan penentuan tarif tol tersebut saat
akan dioperasikan. Objek yang diteliti sebanyak 82 responden dari syarat
minimum 70 responden calon pengguna Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang
Panggang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan
wawancara langsung yang meliputi karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan
responden. Analisis tarif yang dilakukan adalah berdasarkan pendekatan Ability
to Pay (ATP) dan Willigness to Pay (WTP) . Hasil studi dapat diketahui dari
survei karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan dari calon pengguna Jalan
Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang yang dilakukan dengan penyebaran
kuesioner terkait karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan calon pengguna
jalan tol. Nilai ATP rata-rata yang didapatkan sebesar Rp 131.638,00/ 100 km
dan nilai WTP rata-rata yang didapatkan sebesar Rp 40.989,00/100 km. Nilai
ATP responden > nilai WTP yang menunjukkan bahwa kemampuan membayar
responden lebih besar dari kemauan membayar karena pengguna mempunyai
penghasilan yang relatif tinggi tetapi utilitas terhadap jasa tersebut relatif
rendah. Sedangkan penentuan tarif ideal didasarkan pada rata-rata nilai ATP
dan WTP. Berdasarkan perhitungan, maka didapatkan harga tarif Tol Terbanggi
Besar – Pematang Panggang sebesar Rp 86.314,00/100 km atau Rp 863/km
untuk kendaraan golongan 1.
Kata Kunci : Jalan Tol, ATP, WTP, tarif, Terbanggi Besar – Pematang
Panggang.
Transportation is a very important aspect to stimulate the economy, a region cannot
be totally independent in meeting its own regional needs, so that the area needs other
regions as a support where one of the connecting infrastructure is a toll road. The
Terbanggi Besar - Pematang Panggang Toll Road is one of the 8 Trans Sumatra toll
road projects that have entered the construction phase in 2017 which are planned to
be operated in 2021. This research is conducted because the toll road is not operating
yet and does not have toll tariffs, hence this research is intended as a reference for
determining the toll tariff when it will be operated. The object studied was 82
respondents from the minimum requirement of 70 respondents who were prospective
users of the Terbanggi Besar – Pematang Panggang toll roads. Data collection is done
by distributing questionnaires and direct interviews covering the socio-economic
characteristics and respondents' travel. The tariff analysis carried out is based on the
Ability to Pay (ATP) and Willigness to Pay (WTP) approach. The results of the study
can be seen from a survey of the socio-economic and travel characteristics of
prospective users of the Terbanggi Besar - Pematang Panggang Toll Road conducted
by distributing questionnaires related to the socio-economic characteristics and travel
of prospective toll road users. The average ATP value obtained is Rp 131,638.00 /
100 km and the average WTP value obtained is Rp. 40,989.00 / 100 km. Respondent's
ATP value > WTP value indicates that the ability to pay respondents is greater than
willingness to pay because users have relatively high income but the utility of these
services is relatively low. While the determination of ideal rates is based on the
average value of ATP and WTP. Based on calculations, the price of the Terbanggi
Besar - Pematang Panggang toll roads tariff is Rp. 86,314.00 / 100 km.
Keywords : toll road, ATP, WTP, tariff, Terbanggi Besar – Pematang Panggang.1415011085 LIZA ROSALITA-2022-03-30T02:15:47Z2022-03-30T02:15:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56532This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/565322022-03-30T02:15:47ZPENGARUH DAYA HAMBAT AKAR NAFAS
MANGROVE AVICENNIA MARINA
DALAM MEREDAM GELOMBANG
UNTUK PERENCANAAN BANGUNAN TEPI PANTAIGelombang air laut memiliki manfaat dan dampak. Gelombang tsunami dan
pasang adalah contoh berbahaya dari dampak gelombang. Salah satu cara efektif
meredam gelombang adalah pemanfaatan ekosistem hutan mangrove. Sistem
perakaran dan tegakan pohonnya merupakan penyebab terjadinya fungsi
perlindungan mangrove terhadap pantai. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis pengaruh daya hambat akar nafas mangrove Avicennia marina
dalam meredam gelombang untuk perencanaan bangunan tepi pantai di Pesisir
Pantai Pasir Sakti, Lampung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah
spot-check, transek-kuadrat, sondani dan uji laboratorium. Pengukuran data
gelombang menggunakan alat SBE 26 dan RBRDuo T.D. Pengukuran dilakukan
pada 5 stasiun dengan jarak 3, 5, 10, 20, dan 50 m. Rawdata diolah menggunakan
microsoft excel menghasilkan persentase peredaman tinggi gelombang jarak 50 m
sebesar 97,5 % dengan formula ΔH = -0,0359x2 + 2,4263x + 64,332 dan
persentase peredaman energi gelombang jarak 50 m sebesar 94,5 % dengan
formula ΔE = -0,0592x2 + 4,0142x + 39,267. Akar nafas ditinjau dari kerapatan
dan kelentingannya memiliki efektifitas dalam peredaman gelombang.
Kesimpulannya adalah peredaman akar nafas di pinggir pantai memiliki
efektifitas redaman terbesar karena akar nafas mengalami daya lenting optimal
dengan kepadatan yang terbesar, sehingga akar nafas mangrove Avicennia marina
dapat menjadi peredam alami gelombang.
Kata kunci : akar nafas, avicennia marina, gelombang
Ocean waves have benefits and impacts. Tsunami and tidal waves were
dangerous examples of wave impacts. One effective way to reduce waves was
used mangrove forest ecosystems. Shape system of the roots and trees were the
cause of the mangrove function protection in the beach. The purpose of this study
was to analyze the influence of Avicennia marina's mangrove pneumatophore in
reducing waves for beachside building planning at Pasir Sakti Beach, East
Lampung. The methods used in this study were quadrat-transect, spot-check,
sondani and laboratory test. SBE 26plus and RBRDuo T.D. tools were used in
measuring the wave data. The measuring was administered in five stations at 3,
5, 10, 20, and 50m. The rawdata was processed using microsoft excel to
generate a 50m high wavelength rate of 97,5% with a formula of ΔH = - 0,0359x2 + 2,4263x + 64,332 and the percentage of wave energy-cancelling
distance of 50m of 94,5% with the formula ΔE = -0,0592x2 + 4,0142x + 39,267.
The pneumatophore is reviewed from density and resilience have effectiveness
in reducing waves. The conclusion is wave attenuation caused by
pneumatophores in the seafront more effective to reduce wave because
pneumatophores optimal resillience with the largest density, therefore
pneumatophore of mangrove avicennia marina can be a natural wave absorber.
Keyword : avicennia marina, pneumatophore, wave1415011091 M. RIZKI AL SAFAR-