Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T08:01:00ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2022-03-17T06:40:18Z2022-03-17T06:40:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54947This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/549472022-03-17T06:40:18ZPENGARUH DIMENSI VISUAL MERCHANDISING TERHADAP
IMPULSE BUYING PADA HYPERMART
DI BANDAR LAMPUNGTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi visual
merchandising yang terdiri dari interior display (X1), promotional signage (X2),
product shelf presentation (X3), dan floor merchandising (X4) terhadap impulse
buying (Y) konsumen Hypermart Bandar Lampung. Desain penelitian
menggunakan desai penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode pengambilan
sampel menggunakan metode non-probability sampling teknik purposive
sampling dengan domisili responden di Bandar Lampung. Jumlah sampel dalam
penelitian ini berjumlah 130 responden dengan kriteria konsumen yang sedang
melakukan pembelian di Hypermart Bandar Lampung. Hasil analisis kualitatif
menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin
perempuan yang ber-usia 18-27 Tahun, berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Alat analisis atau analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisi regresi linier berganda, uji normalitas, dan uji hipotesis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dari interior display (X1), promotional
signage (X2), product shelf presentation (X3), dan floor merchandising ((X4)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying (Y) konsumen
Hypermart Bandar Lampung, dengan nilai pengaruh terbesar yaitu variabel
promotional signage (X2) dan floor merchandising (X4)
Kata Kunci : Interior Display, Promotional Signage, Product Shelf
Presentation, dan Floor Merchandising, Impulse buying.
The purpose of this study is to determine the influence of the dimension of visual
merchandising consisiting of interior display (X1), promotional signage (X2),
product shelf presentation (X3), dan floor merchandising (X4) on impulse buying
(Y). Design research using descriptive research design and verification. Sampling
method using non-probability sampling method purposive sampling technique
with respondent domicile ini Bandar Lampung. The number of samples in this
study amounted to 130 respondents with criteria consumers who have made
impulse buying purchases on Hypermart Bandar Lampung. The result qualitative
analysis showed that the majority of respondents in the study are female aged 18-
27 years as a goverment employees. Data analysis tool or quantitative analysis
used ini this research is multiple linear regression analysis, normality test, and
hypothesis test. The result of this research shows that the variable of interior
display (X1), promotional signage (X2), product shelf presentation (X3), dan floor
merchandising (X4) have positive and significant effect on impulse buying (y),
with the biggest influence value is promotional signage (X2) and floor
merchandising (X4).
Keywords : Interior Display, Promotional Signage, Product Shelf Presentation,
and Floor Merchandising, Impulse buying.1111011180 Asido Dionisius Situmorang-2022-03-15T01:54:29Z2022-03-15T01:54:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54509This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/545092022-03-15T01:54:29ZKONDISI MAKROEKONOMI DAN KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA
This research aims to find out the long-term and short-term relationship between
the performance of banks and macroeconomic variables. The research uses the
Vector Error Correction Model (VECM) as its analysis method with variables
ROA, BOPO, LDR, IPI, CPI, and BI rate. The results show there is a significant
positive effect between ROA and IPI in the long term and there is a significant
negative effect between ROA and CPI in the long and short term. There is a
significant negative effect between BOPO and IPI in the long and short term. The
LDR has a significant negative effect with all macro variables in the long run
whereas, in the short term the LDR has a significant negative effect with the CPI.
Keywords: Banking Performance, BI rate, BOPO, CPI, IPI, LDR,
Macroeconomic Conditions, ROA, Vector Error Correction Model
(VECM).
Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana hubungan jangka panjang dan
jangka pendek antara kinerja perbankan dengan variabel makroekonomi. Metode
analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM) dengan
variabel ROA, BOPO, LDR, IPI, IHK, dan BI rate. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa adanya hubungan postif signifikan antara ROA terhadap IPI
dalam jangka panjang dan adanya hubungan negatif signifikan antara ROA
terhadap IHK dalam jangka panjang dan jangka pendek. Adanya hubungan
negatif signifikan antara BOPO dengan IPI terhadap jangka panjang dan jangka
pendek. LDR mempunyai phubungan negatif signifikan dengan semua variabel
makro pada jangka panjang sedangkan, pada jangka pendek LDR mempunyai
hubungan negatif signifikan dengan IHK.
Kata kunci : BI rate, BOPO, IHK, IPI, Kinerja Perbankan, Kondisi
Makroekonomi, LDR, ROA, Vector Error Correction Model
(VECM1511021013 Rizka Malia-2022-03-15T01:40:22Z2022-03-15T01:40:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54417This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/544172022-03-15T01:40:22ZPERANAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM
MELAKSANAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN
(PUAP) (Studi Kasus: Desa Sukoharjo II, Kec. Sukoharjo, Kab. Pringsewu)The Rural Agribusiness Business Development Program (PUAP) was issued by
the government to help strengthen capital in farming activities through the
empowerment of rural farmers. Farmers group association (Gapoktan) is an
institution that is trusted to channel and develop PUAP funds. This study aims to
see how big the role of the Gapoktan Institution in implementing the PUAP
program is seen from the aspect of the organization, aspects of PUAP fund
management, and aspects of agribusiness in Gapoktan Sumber Rezeki Sukoharjo
II Village Sukoharjo District Sukoharjo District Pringsewu Regency. This study
uses primary data obtained from questionnaires from interviews with members of
Gapoktan and this study uses descriptive analysis. The results of this study can be
concluded that the Gapoktan Institution plays a role in implementing the PUAP
program which is considered to be an organizational aspect, an PUAP fund
management aspect, and an agribusiness business aspect.
Keywords:Organizational aspects, aspects of PUAP fund management,
agribusiness aspects, the role of Gapoktan, descriptive analysis.
Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) dikeluarkan
pemerintah guna membantu penguatan modal dalam krgiatan usaha tani melalui
pemberdayaan petani pedesaan. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) merupakan
lembaga yang di percaya untuk menyalurkan dan mengembangkan dana PUAP.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan Lembaga Gapoktan
dalam melaksanakan program PUAP yang dilihat dari aspek organisasi, aspek
pengelolaan dana PUAP, dan aspek usaha agribisnis di Gapoktan Sumber Rezeki
Desa Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner hasil wawancara anggota
Gapoktan dan Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa Lembaga Gapoktan berperan dalam melaksanakan
program PUAP yang di nilai mellui aspek organisasi, aspek pengelolaan dana
PUAP, dan aspek usaha agribisnis.
Kata Kunci : Aspek organisasi, aspek pengelolaan dana PUAP, aspek usaha
agribisnis, peranan Gapoktan, analisis deskriptif.
1411021095 RULY SEPTIYADI-2022-03-15T01:39:44Z2022-03-15T01:39:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54414This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/544142022-03-15T01:39:44ZPENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI DAN
TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI 10
PROVINSI DI PULAU SUMATERA PERIODE 2011-2019Government expenditure is an action to regulate the economy by determining the
amount of government revenues and expenditures. Economic growth is an
indicator of successful implementation that can be made as a macro benchmark.
This study aims to see how the influence of government spending, investment and
labor on economic growth in 10 provinces in Sumatra Island. This study uses
secondary data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) with the
research period, 2011-2016. This study uses a panel data model that is a
combination of time series data (time series) and cross-site data (cross section)
with estimates of the Fixed Effect Model (FEM) model. The results of this study
can be summarized that the independent variables of Employee Expenditure (BP),
Goods Expenditure (BB), Capital Expenditure (BM), Investment (INV) and Labor
(TK) have a significant effect on economic growth in Sumatra.
Keywords :Economic Growth, Employee Expenditure, Goods Expenditure,
Capital Expenditure, Investment, Labor.
Pengeluaran pemerintah merupakan tindakan untuk mengatur jalannya
perekonomian dengan mementukan besarnya penerimaan dan pengeluaran
pemerintah, Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan
yang dapat di jadikan tolok ukur secara makro. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat bagaimana pengaruh dari pengeluaran pemerintah, investasi dan tenaga
kerja terhadap pertumbuhan ekonomi 10 Provinsi di Pulau Sumatera. Penelitian
ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
dan Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK) dengan periode penelitian
yaitu 2011-2016. Penelitian ini menggunakan model data panel yaitu kombinasi
data runtut waktu (time series) dan data silang tempat (cross section) dengan
estimasi model Fixed Effect Model (FEM). Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulakan bahwa variabel bebas Belanja Pegawai (BP), Belanja Barang (BB),
Belanja Modal (BM), Investasi (INV) dan Tenaga Kerja (TK) berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera.
Kata Kunci :Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Pegawai, Investasi,
Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja.
1411021096 Safa Adhytia Putri-2022-03-15T01:39:29Z2022-03-15T01:39:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/54413This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/544132022-03-15T01:39:29ZNILAI TUKAR DAN TRADE BALANCE INDONESIA
(Implementasi Teori Marshall-Lerner dan Fenomena J-curve)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh nilai tukar terhadap trade
balance dan untuk menganalisa apakah fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi
kinerja trade balance di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series
triwulan studi kasus negara pada kurun waktu 17 tahun pada tiga mitra dagang
utama, yaitu Jepang, Amerika Serikat (AS) dan China dengan metode Vector
Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) pada
jangka pendek dan jangka panjang, nilai tukar riil efektif (REER) berhubungan
positif dan signifikan terhadap trade balance Indonesia bilateral dengan Jepang
dan China. Sedangkan, REER berhubungan negatif dan signifikan terhadap trade
balance Indonesia bilateral dengan Amerika Serikat pada jangka panjang. (ii)
Kondisi Marshall-Lerner terjadi pada trade balance bilateral Indonesia dengan
Jepang, Amerika Serikat dan China. Sedangkan, fenomena J-curve hanya terlihat
pada trade balance Indonesia dengan Amerika Serikat.
Kata kunci: J-curve, Marshall-Lerner, Nilai tukar, REER, Trade balance
This research aims to analyze the influence of the exchange rate against the trade
balance and to analyze whether the fluctuations in exchange rates will affect the
performance of the trade balance in Indonesia. This research uses data time series
quarterly case study countries in the span of 17 years on three major trading
partners, namely Japan, United States (USA) and China with the method of
Vector Error Correction models (VECM). The results showed that (i) in the short
term and the long term, the real effective exchange rate (REER) connect the
positive and significant bilateral trade balance against Indonesia by Japan and
China. Whereas, REER associated negative and significant bilateral trade balance
against Indonesia with the United States in the long run. (ii) the Marshall-Lerner
Condition occurs on bilateral trade balance with Indonesia Japan, United States
and China. Whereas, the J-curve phenomenon is only visible on Indonesia's trade
balance with Amerika Serikat.
Keywords: Exchange rate, J-curve, Marshall-Lerner, REER, Trade balance1511021017 SHAULA RIZKY SARLITA-2018-10-03T06:43:53Z2018-10-03T06:43:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33285This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/332852018-10-03T06:43:53ZANALISIS PENGARUH KORUPSI, INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA DAN KESENJANGAN SOSIAL TERHADAP
KEMISKINAN DI 16 PROVINSI INDONESIA PERIODE
2004,2006,2008 DAN 2010Kemiskinan masih menjadi masalah terbesar bagi bangsa Indonesia. Oleh karena
itu perlu dicari solusi untuk mengatasi, atau paling tidak untuk mengurangi tingkat
kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
Korupsi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Kesenjangan Sosial terhadap
Kemiskinan di 16 provinsi di Indonesia tahun 2004,2006,2008 dan 2010.
Penelitian ini menggunakan model dengan pendekatan Fixed Effect Model
(FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks korupsi (CI) memiliki hasil
yang negative dan signifikan terhadap kemiskinan di 16 provinsi di Indonesia ,
Indeks Pembangunan Manusia dan Kesenjangan Sosial secara masing-masing
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di 16 (enam belas)
provinsi di Indonesia periode 2004,2006,2008 dan 2010,ceteris paribus.
Kata kunci: Kemiskinan, Korupsi, IPM, Kesenjangan Sosial
abstract
Poverty remains the biggest problem for Indonesia. Therefore, it is necessary to find
solutions to overcome, or at least to reduce the level of poverty in Indonesia. This
study aimed to analyze the effect of corruption ,HDI and social gap on poverty in
Indonesia. The method used in this study are PLS (Panel Least Square) using
secondary data types. Research samples are 16 provinces in Indonesia in
2004,2006,2008 and 2010.This study used a model with the approach of Fixed
Effect Model (FEM). The results showed that the index of corruption (CI) have
negative and significant effect on poverty (POV), Human Development Index
(HDI),and Social Gap (SG) have positive and significant effect on Poverty (POV)
in 16 (sixteen) provinces in Indonesia period 2004,2006,2008 and 2010, ceteris
paribus.
Keywords: Poverty, Corruption,HDI, Sosial Gap
1411021004 ADINDA AYU WITARIadindaayuwitari@gmail.com2018-10-03T02:31:49Z2018-10-03T02:31:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33283This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/332832018-10-03T02:31:49ZHUBUNGAN SIMULTAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN DI PROVINSI LAMPUNGTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Provinsi Lampung; pengaruh konsumsi, indeks pembangunan manusia, dan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung; dan pengaruh inflasi, populasi, pengangguran terbuka, dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan data panel yang merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dari periode 2011-2016 dan data silang (cross-section) yang meliputi 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Data keseluruhan untuk setiap variabel bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data dianalisis dengan model persamaan simultan menggunakan metode Two-Stage Least Squares (2SLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Provinsi Lampung; konsumsi, indeks pembangunan manusia, dan kemiskinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung; dan inflasi, jumlah penduduk, pengangguran terbuka, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Lampung.
Kata Kunci: Kemiskinan, Model Persamaan Simultan, Pertumbuhan Ekonomi, Two-Stage Least Squares (2SLS)
abstract
The purpose of this research are to analyze: a relationship between economic growth and poverty in Lampung Province; the effect of consumption, human development index, and poverty toward economic growth in Lampung Province; and the effect of inflation, population, open unemployment, and economic growth toward poverty in Lampung Province. This research used secondary data by panel data which is a combination of time series data from 2011-2016 period and cross-sectional data covering 14 regencies/cities in Lampung Province. The overall data for each variable is sourced from Badan Pusat Statistik (BPS). The data was analyzed by simultaneous equation model using Two-Stage Least Squares (2SLS) method. The result showed that: there is a negative relationship between economic growth and poverty in Lampung Province; consumption, human development index, and poverty have positive and significant effect on the economic growth of Lampung Province; and inflation, population, open unemployment, and economic growth have positive and significant effect on poverty in Lampung Province.
Keywords: Economic Growth, Poverty, Simultaneous Equation Model, Two-Stage Least Squares (2SLS)1411021024 CITRA MARISTAcitramarista@gmail.com2018-08-15T08:49:47Z2018-08-15T08:49:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32837This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/328372018-08-15T08:49:47ZPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP NIAT PEMBELIAN ULANG PRODUK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASIPerusahaan yang memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik dan memenuhi ekspektasi sesuai keinginan konsumen akan mampu meningkatkan market share perusahaan (Ahmad et, al. 2010). Hume dan Mort (2010) membagi kualitas pelayanan menjadi kualitas pelayanan inti dan kualitas pelayanan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang dimediasi oleh kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang. Berbeda dengan hasil temuan Hellier et, al (2002) yang menemukan hasil bahwa persepsi kualitas pelayanan tidak berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen tidak berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap niat pembelian ulang melalui kepuasan pelanggan. Penelitian didesain menggunakan pendekatan kausal dengan jenis penelitian kuantitatif. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini ialah pembeli produk hasil jadi PT Perkebunan Nusantara VII tahun 2008-2017 yang berjumlah 233 responden. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) AMOS 24.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang, dan kepuasan pelanggan memediasi pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap niat pembelian ulang. Disarankan manajemen PT Perkebunan Nusantara VII mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk serta kualitas pelayanan serta menyusun program customer retention agar kepuasan pelanggan dan niat pembelian ulang meningkat.
Kata Kunci : kualitas pelayanan, kepuasan, niat pembelian ulang
Companies that have better service quality and meet the expectations according to customer wishes to be able to increase the market share of the company (Ahmad et al. 2010). Hume and Mort (2010) divides service quality becomes a core service quality and the supporting services quality. The results showed that the quality of service that is mediated by customer satisfaction significantly influence the purchase intention. In contrast to the findings of Hellier et al (2002) who found that the perception of service quality results have no direct impact on customer satisfaction and customer satisfaction does not significantly influence the purchase intention.
This study aims to determine the effect of service quality on repeat purchase intentions through customer satisfaction. The study was designed using a causal approach to quantitative research. The population that also the sample in this study is buyers of PT Perkebunan Nusantara VII’s product in 2008-2017 with amount 233 respondents. The data were obtained using a questionnaire and analyzed using Structural Equation Model (SEM) AMOS 24.
Research shows that the quality of service a significant effect on customer satisfaction, customer satisfaction significantly influence the purchase intentions and service quality effect on the purchase intention through customer satisfaction. Suggested management of PT Perkebunan Nusantara VII develop, improve and enhance product quality, service quality and develop customer retention programs so that can increase customer satisfaction and repurchase intention.
Keywords: service quality, satisfaction, repurchase intentions1621011009 RATNA SEPTIAWATIratnaseptiawati@gmail.com2018-08-14T06:56:02Z2018-08-14T06:56:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32818This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/328182018-08-14T06:56:02ZKONSEKUENSI PERNIKAHAN ANAK PADA KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI DALAM RUMAH TANGGA DI DESA BRABASAN
KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN MESUJI TAHUN 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsekuensi pernikahan anak pada kehidupan sosial ekonomi dalam rumah tangga di Desa Brabasan Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku pernikahan anak yang terdapat di Desa Brabasan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 41 orang yang terdiri dari 30 pelaku berjenis kelamin perempuan dan 11 pelaku berjenis kelamin laki-laki. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive samping dengan menentukan sampel berdasarkan ciri khusus dan pertimbangan tertentu dari subyek yaitu pelaku yang menikah pada usia anak yaitu dibawah usia 16 tahun bagi perempuan dan dibawah usia 19 tahun bagi laki-laki. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dengan panduan kuesioner serta dibantu dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsekuensi pernikahan anak pada kehidupan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh pelaku pernikahan anak adalah (1) Tingkat pendidikan pelaku pernikahan anak rendah. (2) Interaksi yang terjalin dengan pasangan dan lingkungan sekitar tergolong baik. (3) Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi tergolong tinggi. (4) Frekuensi bermain pelaku pernikahan anak setelah menikah tinggi. (5) Tingkat pendapatan pelaku pernikahan anak rendah. (6) Status tempat tinggal menumpang pada orangtua tergolong tinggi. (7) Tingkat ketergantungan ekonomi pelaku pernikahan anak tergolong tinggi.
Kata kunci : konsekuensi, pernikahan anak, kehidupan sosial ekonomi.
ABSTRACT
he aims of this research were to describe the consequences consequence of kid’s marriage toward the social economic life in the household of Brabasan Village Sub Districts of Tanjung Raya District of Mesuji 2017. The research used descriptive explorative method. The population is child marriage perpetrators in Brabasan Village in 2017 that is as many as 41 people consist of 30 female perpetrators and 11 male perpetrators. The sampling technique used is purposive sampling technique by determining the sample based on the special characteristic of the subject that is the actor who married at the age are under 16 years old and under 19 years old of the child. Data were collected using interview technique with questionnaire guide and assisted with observation and documentation. Data analysis technique used is percentage.
The results of this research indicate the social and economic life faced by child marriage is (1) The education level of child marriage is low. (2) Interactions that are intertwined with the couple and the community is good. (3) Domestic violence that occurred in Brabasan Village was quite is high. (4) The percentage of frequency play after marriage is high. (5) The income level with the result is low. (6) Many preparators stay with their parents after marriage a high. The percentage of economic dependency with their parents is high.
Keywords: the consequences, kid’s marriage, socio-economic life.
1413034033 MANDA JUNIAWAN mandajuniawan@gmail.com2018-08-10T06:51:12Z2018-08-10T06:51:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32776This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/327762018-08-10T06:51:12ZANALISIS EFEKTIVITAS LE CLUB ACCORHOTELS LOYALTY PROGRAM
YANG DIGUNAKAN NOVOTEL LAMPUNG TERHADAP LOYALITAS
PELANGGANProgram Customer Relationship Management (CRM) menekankan tentang
hubungan perusahaan dengan pelanggannya dan pelanggan dianggap sebagai ujung
tombak suatu usaha. Salah satu perusahaan yang menerapkan adanya program
Customer Relationship Management (CRM) demi meningkatkan loyalitas
pelanggannya adalah Accor Management Group. Program ini disediakan oleh Accor
Management Group untuk memuaskan para anggota membernya demi mendapatkan
loyalitas dari pelanggan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa
efektifkah program dari penggunaan member Le Club AccorHotels Loyalty Program
dalam menarik pelanggan. Peneliti menggunakan 4 kategori untuk menjadi tolok ukur
sangat efektif, efektif, kurang efektif, dan tidak efektif yaitu High or True Loyalty,
Latent Loyalty, Spurious Loyalty, Low Loyalty. Teknik pengambilan data yang
digunakan adalah wawancara dengan pihak Novotel Lampung dan Member Le Club
AccorHotels, dan data tambahan dari dokumen maupun data online yang didapat.
Dari 4 kategori tersebut, program member Le Club AccorHotels termasuk dalam
kategori ke 3 yaitu Spurious Loyalty yang mendominasi dari hasil yang diteliti.
Kategori ini menjadi dominan karena data yang didapat menunjukan para member
melakukan pembelian ulang walaupun tidak terlalu mempunyai ikatan emosional
yang kuat terhadap Novotel Lampung.Melihat dari hasil yang didapat, maka
penelitian ini menunjukan bahwa Le Club AccorHotels Loyalty Program yang
diterapkan oleh pihak Novotel Lampung Termasuk dalam kategori kurang efektif
terhadap loyalitas pelanggannya.
Kata Kunci : Customer Relationship Management (CRM), Loyalitas Pelanggan,
Novotel Lampung
ANALYSIS OF THE EFFECTIVITY OF LE CLUB ACCORHOTELS LOYALTY
PROGRAM USED BY NOVOTEL LAMPUNG ON CUSTOMER LOYALTY
Customer Relationship Management (CRM) programs emphasize the company's
relationship with its customers and customers are considered as the spearhead of a
business. One company that implements a Customer Relationship Management
(CRM) program to increase customer loyalty is the Accor Management Group. This
program is provided by Accor Management Group to satisfy its members to get
customer loyalty. The purpose of this study is to find out how effective the program is
from the use of Le Club AccorHotels Loyalty Program members in attracting
customers. Researchers use 4 categories to be very effective, effective, less effective
and ineffective benchmarks, namely High or True Loyalty, Latent Loyalty, Spurious
Loyalty, Low Loyalty. The data were obtained from the interviews with Novotel
Lampung and Le Club AccorHotels Members, and additional data from documents
and online data obtained. The results show that among the 4 categories, the Le Club
AccorHotels member program is included in the third category, which is Spurious
Loyalty that dominates the results studied. This category became dominant because
the data obtained showed that the members made repeat purchases even though they
did not have strong emotional ties to Novotel Lampung. Based on the results, this
study shows that Le Club AccorHotels Loyalty Program implemented by Novotel
Lampung is included in less effective category of customer loyalty.
Keywords: Customer Relationship Management (CRM), Customer Loyalty,
Novotel Lampung1116031043 FRINDYA VIOLETAvioletafrindya@gmail.com2018-07-20T08:27:21Z2018-07-20T08:27:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32232This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/322322018-07-20T08:27:21ZKORUPSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI TINGKAT PROVINSI
DI INDONESIA PERIODE 2014-2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh korupsi (CI) dan
pertumbuhan ekonomi (EG) di tingkat provinsi di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan model berdasarkan model pertumbuhan ekonomi Levine dan Renelt
(1992). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan
Transparency International Indonesia (TII) dengan periode penelitian yaitu 20142017.
Penelitian
ini
menggunakan
model
data
panel
dengan
jumlah
lintas
individu
(cross
section) sebesar 16 (enam belas) provinsi di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan model dengan pendekatan Random Effect Model (REM). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa indeks korupsi (CI), investasi asing langsung
(FDI), initial growth (EG
t-1
), pengeluaran pemerintah (GE) dan tenaga kerja (L)
secara masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi (EG) di 16 (enam belas) provinsi di Indonesia periode 2014-2017,
ceteris paribus.
Kata kunci: indeks korupsi, investasi asing langsung, initial growth, pengeluaran
pemerintah, tenaga kerja, data panel, dan random effect model.
ABSTRACT
This study aims to explain the effect of corruption (CI) and economic growth
(EG) at the provincial level in Indonesia. This study used a model based on
economic growth model of Levine and Renelt (1992). This study used secondary
data that taken from the website of the Badan Pusat Statistik (BPS), Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), and Transparency International
Indonesia (TII) to researched year period 2014-2017. This study used panel data
model with cross-sectional number of 16 (sixteen) provinces in Indonesia. This
study used a model with the approach of Random Effect Model (REM). The
results showed that the index of corruption (CI), foreign direct investment (FDI),
initial growth (EG
t-1
), government expenditure (GE) and labor (L) have positive
and significant effect on economic growth (EG) in 16 (sixteen) provinces in
Indonesia period 2014-2017, ceteris paribus.
Keywords: corruption index, foreign direct investment, initial growth, government
expenditure, labor, panel data, and random effect model.
1411021104 Syailendra Kurniawanwildanendriana123@gmail.com2018-07-19T07:54:15Z2018-07-19T07:54:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32204This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/322042018-07-19T07:54:15Z
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
INDONESIA, MALAYSIA, DAN SINGAPURA PADA PERIODE
2012-2016 BERDASARKAN METODE RISK PROFILE, EARNING,
CAPITAL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara
perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada periode 20122016. Penilaian
kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator Risk Profile yang diproksikan
oleh variabel NPL dan LDR, indikator Earning yang diproksikan oleh variabel
ROA, ROE, NIM, dan BOPO, serta indikator Capital dengan variabel CAR. Uji
perbandingan dilakukan dengan menggunakan variabel dummy.
Uji komparatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara perbankan Indonesia dan Malaysia jika ditinjau dari variabel
NPL. Sedangkan antara perbankan Indonesia dan Singapura terdapat perbedaan
yang signifikan pada variabel NPL. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan
Singapura jika ditinjau dari variabel ROA, ROE, NIM, dan BOPO. Selain itu, hasil
penelitian pada variabel LDR dan CAR menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Kata Kunci : Kinerja Keuangan Bank, Risk Profile, Earning, Capital
ABSTRACT
The research aims to determine the differences in financial performance between
Indonesian, Malaysia, and Singapore Banking on period 2012-2016. Performance
assesment is done by using Risk Profile indicator proxied by NPL and LDR
variable, Earning indikator proxied by ROA, ROE, NIM, and BOPO variable, alsa
Capital Indicator with CAR variable. Comparative tests were performed using
dummy variables.
The comparative test of this research shows that there is no significant difference
between Indonesian and Malaysia banking when viewed from NPL variables.
While between Indonesian and Singapore banking there is a difference in NPL
variable. The results of this research also indicate that there are significant
differences between Indonesia, Malaysia, and Singapore banking when viewed
from ROA, ROE, NIM, and BOPO variables. In addition, the results of the research
on LDR and CAR variables show that there are no significant difference between
Indonesian, Malaysia, and Singapore banking.
Keywords : Financial Performance of bank, Risk Profile, Earning, Capital 1411011104 Rahma Destrianarahmadestriana@gmail.com2018-07-19T07:36:17Z2018-07-19T07:36:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32206This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/322062018-07-19T07:36:17ZDAMPAK UPAH MINIMUM TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana dampak upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/Kota Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistik dengan periode tahun penelitian 2010 -2015. Penelitian ini menggunakan model data panel dengan jumlah cross section data sebanyak 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Alat analisis yang digunakan adalah Random Effect Model atau model random. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas upah minimum kabupaten dan rata lama sekolah berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/Kota Provinsi Lampung. Sedangkan variabel bebas lainnya seperti Perubahan PDRB dan angkatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/Kota Provinsi Lampung.
Kata Kunci : Angkatan Kerja, Data Panel, Penyerapan Tenaga Kerja, Perubahan PDRB, Rata Lama Sekolah, Upah Minimum
abstract
This study aims to analyze and know how the impact of minimum wages on employment absorption in the Regency / City Lampung Province. This study uses secondary data taken from the Central Bureau of Statistics with the period of research year 2010 – 2015. This research uses panel data model with the number cross section as much as 14 regency/city of Lampung Province. The analysis tool used is Random Effect Model. The result showed that the minimum wage free variable district and the average length of school negatively affect the absorption of labor in the regency/city Lampung Province. While other independent variables such as change in GDP labor force have a positive influence on the absorption of labor in the regency/city Lampung Province .
Keywords: Average length of school, Change of GDRP, Employment Absorption, Labor Force, Minimum Wage, Panel data1311021068 NURHALIMAnurrhalimaa@gmail.com2018-06-08T02:09:16Z2018-06-08T02:09:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31645This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/316452018-06-08T02:09:16ZANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN
MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2012-2016)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap return saham. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang aktif
diperdagangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2016.
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode simple
random sampling dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi
berganda dengan pendekatan data panel. Terdapat 30 perusahaan yang digunakan
dalam sampel penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan menjelaskan variabel independen
Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap return
saham sebesar 35% sedangkan sisanya 65% di pengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian. Hasil uji t menunjukkan Economic Value Added (EVA) berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap return saham dan variabel Market Value
Added (MVA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci : Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan
Return Saham.
AN ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF ECONOMIC VALUE
ADDED (EVA) AND MARKET VALUE ADDED (MVA)
ON TOTAL STOCK RETURN
(A Study on Property Companies and Real Estate Companies Listed in
Indonesia Stock Exchange Period of 2012-2016)
This research aims to analyze the influence of Economic Value Added (EVA) and
Market Value Added (MVA) on Total Stock Return. The population in this
research was taken from property companies and real estate companies which
were actively traded and listed in Indonesia Stock Exchange period of 2012-2016.
The sample of the research was done using random sampling method of multiple
regression analysis with panel data approach. There were 30 companies
participated in the research.
The results of this research showed that the ability to explain the independent
variables of Economic Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA) on
Total Stock Return was 35% while the remaining 65% was influenced by other
factors outside the research. The result of t-test showed that the Economic Value
Added (EVA) has a negative and insignificant influence on Total Stock Return,
while the variabel of Market Value Added (MVA) has a positive and significant
influence on Total Stock Return.
Keywords: Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), and
Total Stock Return1211011186 MEIDINA ALIYAHmeidinaaliyah@gmail.com2018-06-07T04:12:52Z2018-06-07T04:12:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31619This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/316192018-06-07T04:12:52ZPENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN TENAGA KERJA
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI DI PULAU
SUMATERADesentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua bahasan
utama yang terus menjadi pembahasan. Kedua topik ini seperti tidak habis diteliti
mengingat hubungan penting antara keduanya. Hubungan tersebut lebih spesifik
diteliti dalam ranah ekonomi yaitu apakah desentralisasi fiskal berpengaruh positif
ataukah berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Memang dari
berbagai penelitian mengenai desentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi yang
telah dilakukan sebelumnya terdapat hasil yang berbeda. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal dan tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi di Pulau Sumatera secara parsial dan
keseluruhan.
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder periode 2011-
2015. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode Analisis Regresi Data Panel
dengan menggunakan program Eviews 9.0 untuk menganalisis pengaruh
Desentralisasi Fiskal dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
di Pulau Sumatera. Uji yang digunakan adalah uji chow, uji hausman, uji t dan uji
F.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa Desentralisasi Fiskal sisi
Pengeluaran, Desentralisasi Fiskal sisi Pendapatan dan Tenaga Kerja secara
bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi di Pulau Sumatera. Secara parsial, Desentralisasi Fiskal sisi Pengeluaran,
dan Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Provinsi di Pulau Sumatera. Sedangkan Desentralisasi sisi Pendapatan
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi di Pulau Sumatera
Kata Kunci : Desentralisasi Fiskal, Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi,
dan Data Panel.
abstract
Fiscal decentralization and economic growth are the two main issues that continue
to be discussed. Both of these topics are not resolved in view of the important
relationship between the two. The relationship is more specifically examined in
the economic sphere of whether fiscal decentralization has a positive or negative
effect on economic growth. Indeed, from various studies on fiscal decentralization
and economic growth that have been done before there are different results. This
study aims to analyze the effect of fiscal decentralization and labor on the
economic growth of the province on the island of Sumatra partially and wholly.
The data used in the study is secondary data for the period 2011-2015. Hypothesis
testing is done by Data Panel Regression Analysis method by using Eviews 9.0
program to analyze the influence of Fiscal Decentralization and Labor on
Economic Growth Province in Sumatera Island. The test used is chow test,
hausman test, t test and F test.
The result of data analysis shows that Fiscal Decentralization of Expenditure side,
Fiscal Decentralization of Revenue and Labor side have positive and significant
influence to Economic Growth Province in Sumatera Island. Partially, Fiscal
Decentralization of Expenditure and Labor Affects Positive and Significant Effect
on Economic Growth of Province in Sumatera Island. While Decentralization of
Revenue side have positive but not significant influence to Economic Growth
Province in Sumatera Island.
Keywords: Fiscal Decentralization, Labor, Economic Growth, and Panel
Data. 1421021007 TAUFIQUR RAHMANexperiac25791@gmail.com2018-06-05T02:47:21Z2018-06-05T02:47:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31559This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/315592018-06-05T02:47:21ZPENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN
COUPON TERHADAP NILAI JUAL OBLIGASI (Studi pada Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah yang Terdapat pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2016)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur modal,
ukuran perusahaan, dan coupon terhadap nilai jual obligasi pada perusahaan
penerbit obligasi syariah yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2013-2016, dengan populasi berjumlah 15 perusahaan dan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan yang ditentukan melalui purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi model panel data
dan menggunakan alat analisis program E-views 9.0. Hasil uji t menunjukkan
bahwa variabel struktur modal dan ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap nilai jual obligasi, sedangkan variabel coupon secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai jual obligasi. Hasil uji F yang
menunjukan bahwa variabel struktur modal, ukuran perusahaan dan coupon secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai jual obligasi. Hasil R2 yang
menunjukan hubungan antar variabel dalam kategori sangat kuat.
Kata Kunci: Coupon, Nilai Jual Obligasi, Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan.
THE INFLUENCE OF CAPITAL STRUCTURE, FIRM SIZE AND COUPON
ON THE VALUE OF BOND SALE
(Study in Publisher Company Of Islamic Bonds in Indonesia Stock Exchange
period 2013-2016)
The purpose of this study was to determine the capital structure, firm size and
coupon on the value of bond sale in the publisher company of Islamic bonds in
Indonesian Stock Exchange period 2013-2016, the number of population is 15 the
companies and the samples of this research are 13 companies which selected
through purposive sampling. This research used regression analysis model panel
data and analysis tools is E-views 9.0. The results of t test show that variable
capital structure and the firm size partially effect insignificant on the value of
bond sale, while variable coupon partially effect significant on the value of bond
sale. The result of F test shows that the variable capital structure, firm size and
coupon simultaneously have significant influence on the value of bond sale. The
result of R2 shows the relation among the variables is in a very strong category.
Keywords: Coupon , The Selling Of Bonds , Capital Structure and Firm size.1416051050 IMAS KUMALA DWIimaskumala0103@gmail.com2018-05-17T04:46:57Z2018-05-17T04:46:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31456This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/314562018-05-17T04:46:57ZKONDISI EKONOMI KELUARGA PETANI KARET
DI DESA SIMPANG MESUJI KECAMATAN SIMPANG PEMATANG
KABUPATEN MESUJI
TAHUN 2017Penelitian ini bertujuan mengkaji kondisi ekonomi petani karet di Desa Simpang Mesuji Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji Tahun 2017. Titik kajinya pada: umur, pendidikan, jumlah anak, luas lahan, produksi, pendapatan, serta tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarganya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jumlah populasi sebanyak 213 KK, sampel sebanyak 15% (32 KK). Pengumpulan data dengan teknik observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel persentase.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sebanyak 93,75% petani karet termasuk dalam usia produktif dan 6,25% merupakan usia tua, (2) Sebanyak 87,50% petani karet.berada pada Tingkat Pendidikan Dasar, 3,12% berada pada Tingkat Pendidikan Tinggi dan 9,37% berada pada Tingkat Pendidikan Menengah, (3) sebanyak 78,12% petani karet memiliki anak sedikit dan 21,88% petani karet memiliki anak banyak, (4) Rata-rata luas lahan yang dimiliki setiap keluarga petani karet 1,39 ha, (5) Rata-rata produksi getah karet per KK 3.215,25 kg/tahun, (6) Rata-rata pendapatan petani karet Rp1.360.502,00 per bulan/KK, (7) Sebanyak 15,63% masuk dalam indikator miskin, 28,12% masuk dalam indikator Nyaris Miskin, 18,75% masuk dalam indikator cukup dan 37,50% masuk dalam indikator hidup layak.
Kata kunci: sosial, ekonomi, petani karet
ABSTRACT
The aim of this research is to find out economic condition of rubber farmer in Simpang Mesuji Village, Simpang Pematang District, Mesuji Regency in 2017. The point scopes are: age, education, the total of students, land area belongs, production, income, and the rank of minimum fulfillment main needs of the family.
The method of this research uses the descriptive method. The total population are 213 rubber farmers, the sample 15% (32 head of family). Data collection with observation techniques, quesionaire, and documentation. The analysis was asked using table of presentage.
The rusoltof this research shows: (1) A total of 93.75% of rubber farmers are included in the productive age and 6.25% are elderly, (2) 87.50% of rubber farmers are in Primary Education Level, 3.12% in Higher Education and 9.37% in Secondary Education Level, (3) A total of 78.12% of rubber farmers have few children and 21.88% of rubber farmers have many children, (4) The average land area owned by each family of rubber farmers is 1.39 ha, (5) Average latex rubber production per head of household is 3.215.25 kg/year, (6) The average income of rubber farmers is Rp1.360.502,00 per month/head of household (7) As many as 15.63% were included in poor indicators, 28.12% were included in the indicator of Almost Poor, 18.75% were included in enough indicators and 37.50% were included in the decent living indicators.
Keywords: social, economic, rubber farmer1343034001 ANDI SUSANTOandifrivers@gmail.com2018-04-30T03:47:34Z2018-04-30T03:47:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31340This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/313402018-04-30T03:47:34ZANALISIS EKONOMI DAN FINANSIAL SHORTCUT TEGINENENG –
TARAHANAnalisis Kelayakan merupakan analisis tentang parameter suatu proyek dilaksanakan
dapat dikatakan berhasil atau tidak. Analisis kelayakan dibagi menjadi dua yaitu
analisis ekonomi dan finansial yang keduanya berpengaruh terhadap kelayakan suatu
proyek dibangun.Tujuan dari penelitian ini antara lain, untuk mengetahui biaya yang
dikeluarkan dalam proyek shortcut kereta api, untuk menganalisis waktu tundaan
sebelum dan sesudah adanya shortcut kereta api, dan untuk mengetahui proyek
shortcut kereta api memenuhi syarat kelayakan secara ekonomi dan finansial atau
tidak.
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap kelayakan ekonomi dan finansial
serta menjumlahkan manfaat kelayakan ekonomi dari proyek shortcut Tegineneng –
Tarahan. Suatu proyek dinyatakan layak atau tidaknya dengan melakukan
perbandingan dengan metode kelayakan yaitu NPV > 0, BCR > 1, PP lebih cepat dari
waktu yang ditentukan, IRR > biaya modal, dan PI > 1. Penelitian ini menggunakan
tingkat occupancy penuh dengan discount rate 5%, 10%, dan 15%.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari segi analisis kelayakan ekonomi bahwa evaluasi
investasi tidak memenuhi syarat disebabkan jumlah benefit terlalu kecil sehingga
analisis ekonomi yang dilakukan tidak layak. Segi analisis kelayakan finansial dan
analisis dengan menjumlahkan kedua benefit finansial dan ekonomi memenuhi syarat
sehingga proyek shortcut Tegineneng – Tarahan layak untuk dibangun.
Kata Kunci : kelayakan ekonomi, kelayakan finansial, metode kelayakan
abstract
Feasibility Analysis is an appropriate analysis of parameters to determine a successful
implemented project or not. Feasibility analysis is divided into two parts economic and
financial analysis that both affect the feasibility of a project. The purpose of this study
is to determine the costs incurred in a railway shortcut project, to analyze delay times
before and after a railway shortcut, and to find out which railway shortcut project meets
the economic and financial feasibility requirements.
In this study, an analysis of the economic and financial feasibility and summarize the
economic viability benefits of the Tegineneng - Tarahan shortcut project was conduct.
A project is declared feasible or not by doing comparison with the feasibility method
that is NPV> 0, BCR> 1, PP faster than the specified time, IRR> capital cost, and PI>
1. This study uses full occupancy rate with discount rate of 5% , 10%, and 15%,
respectively.
Based on the results obtained in terms of economic feasibility analysis that investment
evaluation does not qualify due to the amount of benefit is too small so that economic
analysis is not feasible. The aspect of financial feasibility analysis and analysis by
summing the two financial and economic benefits is eligible so that the Tegineneng -
Tarahan shortcut project is categorized as feasible to build.
Keywords: economic feasibility, financial feasibility, feasibility method1315011007 ANDRE JONATHAN SIAGIANandrejonathan.siagian@gmail.com2018-04-25T08:29:16Z2018-04-25T08:29:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31218This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/312182018-04-25T08:29:16ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR (STUDI KOMPARASI INDONESIA-AMERIKA SERIKAT DAN INDONESIA-CHINA)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PDB riil Amerika Serikat dan China, kurs riil Amerika Serikat dan China, inflasi Amerika Serikat dan China terhadap nilai ekspor Indonesia-Amerika Serikat dan Indonesia-China selama periode 2005:Q1-2015:Q4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model. Data yang digunakan adalah data sekunder secara kuartalan selama periode 2005:Q1-2015:Q4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDB riil Amerika Serikat dan China memiliki pengaruh positif dan signifikan, selanjutnya variabel kurs riil dolar Amerika Serikat berpengruh negatif dan signifikan sedangkan kurs riil yuan China memiliki pengaruh positif dan signifikan. Variabel inflasi Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan dan inflasi China memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan.
Kata Kunci :Inflasi, kurs riil, nilai ekspor dan PDB rill.
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of real GDP of United States (US) and China, the real exchange rate of the United States and China, and inflation of the United States and China on the export value of Indonesia-United States and Indonesia-China during the period 2005:Q1-2015:Q4. The method used in this research is error correction model. The data used are secondary data quartely during the period 2005:Q1-2015:Q4.
The results showed that real GDP of United States and China have a positive and significant effect, the real exchange rate of the Us dollar has negative and significant relation while the real exchange rate of China has a positive and significant impact. And than the US inflation has positive and significant while the inflation of China has positive and insignificant effect.
Keywords : Export Value, Inflation, Real Exchange Rate, and Real GDP1111021040 FADHIL AKMALfadhilakmal04@gmail.com2018-04-23T07:03:11Z2018-04-23T07:03:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31117This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/311172018-04-23T07:03:11ZPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI
ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN
STUDI KE PERGURUAN TINGGI NEGERI SISWA
KELAS XII IPS SMAN 01 TANJUNG RAJA
KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN PELAJARAN
2017/2018Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
motivasi belajar dan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi negeri siswa kelas XII IPS SMAN 01 Tanjung Raja
Kabupaten Lampung Utara tahun Pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif populasi dalam penelitian ini
berjumlah 124 siswa. Sampel yang diperoleh sebanyak 95 siswa dengan teknik
pengambilan sampel yaitu probability sampling dengan proporsional simple
random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi,
angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat pengaruh 1.
Parsial motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
negeri 2. Parsial status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi negeri 3. Simultan motivasi belajar dan status sosial ekonomi
orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri.
Kata kunci : minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri, motivasi
belajar, dan status sosial ekonomi orang tua.
ABSTRACT
This research is motivated by the low interest to continue study to state
universities. The purpose of this study was to determine the effect of learning
motivation and socioeconomic status of parents to the interest of continuing study
to state university students class XII IPS SMAN 01 Tanjung Raja North Lampung
District Lesson year 2017/2018. The method used in this study is descriptive
verifikatif population in this study amounted to 124 students. Samples obtained by
95 students with sampling technique that is probability sampling with proportional
simple random sampling. Data collection techniques used are documentation,
questionnaires and interviews. The results showed, there is influence 1. Partial
motivation to study interest in continuing studies to public universities 2. Partial
socioeconomic status of parents of interest to continue studies to state universities
3. Simultaneous learning motivation and socioeconomic status of parents of
interest continue studies to public universities.
Keywords: interest to continue study to state university, learning motivation, and
socioeconomic status of parents.1413031034 MARDIANAH mardianah104@gmail.com2018-04-20T09:24:19Z2018-04-20T09:24:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31092This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/310922018-04-20T09:24:19ZPENGARUH FAKTOR EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN SAHAM PADA SAHAM-SAHAM INDUSTRI NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016Ekspektasi seorang investor terhadap investasinya adalah dengan memperoleh tingkat return (pengembalian) sebanyak-banyaknya dengan risiko tertentu. Return tersebut dapat juga berupa capital gain ataupun berupa deviden
untuk suatu investasi pada saham dengan pendapatan bunga, berupa investasi dalam bentuk surat hutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
faktor ekonomi makro berpengaruh signifikan terhadap return saham pada sahamsaham Industri non keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun
2012-2016.
Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode slovin dan memperoleh 61 perusahaan yang menenuhi kriteria pengambilan
sampel dalam penelitian ini, total pengamatan berjumlah 217 data. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 23.00.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan secara parsial atau individu tidak
terdapat inflasi dan Nilai tukar tidak berpengaruh terhadap return saham pada industri non keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-
2016. Tingkat suku bunga dan GDP berpengaruh terhadap return saham pada industri non keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-
2016
Kata Kunci: Inflasi, Tingkat suku bunga, Nilai tukar, GDP, return saham
THE EFFECT OF THE MACRO ECONOMIC FACTORS AGAINST SHARE RETURN IN SHARES OF NON FINANCIAL INDUSTRY REGISTERED
IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YEAR 2014-2016
An investor's expectation of his investment is to get the return rate as much as possible with certain risks. The return can also be capital gains or in the form of dividends for an investment in shares with interest income, in the form of
investments in the form of debt securities. This study aims to determine whether
the macroeconomic factors significantly affect the stock returns on non-financial industry shares listing in Indonesia Stock Exchange (IDX) Year 2012-2016.
Determination of sample in this research is by using slovin method and get 61
companies that meet the criteria of sampling in this study, total observation
amounted to 217 data. Data analysis method used is Multiple Linear Regression
using SPSS 23.00 application.
Based on the results of research indicate partially or individually there is no
inflation and exchange rate does not affect the stock returns on non-financial industry listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) Year 2014-2016. Interest rates
and GDP affect the stock returns on non-financial industries listed in Indonesia
Stock Exchange (BEI) Year 2014-2016
Keywords : Inflation, Interest Rate, Exchange Rate, GDP, Stock Return1411011075 MERINDA PUTRIputri_merinda@ymail.com2018-04-18T03:41:07Z2018-04-18T03:41:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31033This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/310332018-04-18T03:41:07ZANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK, BI RATE, DAN EARNING PER SHARE (EPS), TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisi pengaruh variable RGEC, BI Rate dan EPS terhadap harga saham. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang aktif diperdagangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan pendekatan data panel. Terdapat 29 perusahaan yang digunakan dalam sampel penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukan kemampuan menjelaskan variabel independen LDR, GCG, ROA, CAR, BI Rate dan EPS terhadap harga saham sebesar 89% sedangkan sisanya 11% di pengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Hasil uji t menunjukan LDR dan GCG berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Variabel ROA dan BI Rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Variabel EPS dan CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham
Kata Kunci : LDR, GCG, ROA, CAR, BI Rate, EPS, dan Harga Saham.
abstarct
This study aims to analyze the effect of RGEC, BI Rate and EPS variables on stock prices. The population in this study are companies that are actively traded and listed on the Indonesia Stock Exchange period 2012-2016. Sampling research conducted by using purposive sampling method and the method of analysis used is multiple regression analysis with panel data approach. There are 29 companies used in the research sample.
The results of this study show the ability to explain the independent variables of LDR, GCG, ROA, CAR, BI Rate and EPS to share price by 89% while the remaining 11% is influenced by other factors outside the research. The result of t test shows that LDR and GCG has positive and insignificant effect to stock prices. ROA and BI Rate variables have a negative and insignificant effect to stock prices. EPS and CAR variables have a positive and significant impact to stock prices
Keywords: LDR, GCG, ROA, CAR, BI Rate, EPS, and Stock Price.1211011188 SETIA CHANDRA KESUMAsetiachandra_kesuma@yahoo.com2018-02-27T01:57:03Z2018-02-27T01:57:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30588This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/305882018-02-27T01:57:03ZPENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
JASA, STORE ATMOSPHERE DAN WORD OF MOUTHCOMMUNICATION
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIANMELALUI MINAT BELI
KONSUMEN BAKSO MAS YON
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2017Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat penjualan yang fluktuatif. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Konsumen
tentang Kualitas Pelayanan Jasa,store atmosphere, dan word of mouth
communication terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen
Bakso Mas Yon Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.400 konsumen. Sampel yang
diperoleh adalah 93 konsumen dan teknik pengambilan sampel yaitu non
probability sampling dengan purposive sampling. Hasil penelitian
menunjukkan, terdapat pengaruh : 1. Parsial antara persepsi konsumen tentang
kualitas pelayanan jasa, store atmosphere, dan word of mouth communication
terhadap minat beli konsumen 2. Simultan antara persepsi konsumen tentang
kualitas pelayanan jasa, store atmosphere, dan word of mouth communication
terhadap minat beli konsumen 3. Hubungan antara persepsi konsumen tentang
kualitas pelayanan jasa dengan store atmosphere, store atmosphere dengan
word of mouth communication dan persepsi konsumen tentang kualitas
pelayanan jasa denganword of mouth communication4. Parsial antara persepsi
konsumen tentang kualitas pelayanan, store atmosphere, dan word of mouth
communication terhadap keputusan pembelian 5. Simultan antara persepsi
konsumen tentang kualitas pelayanan, store atmosphere, dan word of mouth
communication terhadap keputusan pembelian 6. Langsung dan tidak langsung
antara persepsi konsumen tentang kualitas pelayanan, store atmosphere, dan
word of mouth communication terhadap keputusan pembelian 7. Minat beli
konsumen terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci : persepsi konsumen tentang kualitas pelayanan jasa, store
atmosphere,word of mouth communication, minat beli konsumen dan
keputusan pembelian.1413031079 ZAHROTUL MUFIDAH zmufidah86@gmail.com2018-02-23T08:08:53Z2018-02-23T08:08:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30545This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/305452018-02-23T08:08:53ZTingkat Kepuasan Pasien Terhadap Jasa Pelayanan Rumah Sakit
(Studi Kasus Pasien Rawat Inap RSUD Ahmad Yani Di Kota Metro)Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengukur tingkat kepuasan pasien
terhadap kualitas pelayanan jasa RSUD Ahmad Yani di Kota Metro dalam lima
dimensi SERVQUAL (bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan
empati), 2) menganalisis kebijakan prioritas perbaikan dari kualitas pelayanan jasa
RSUD Ahmad Yani Kota Metro, serta 3) mengidentifikasi hubungan karakteristik
pasien dengan penilaian kualitas pelayanan jasa RSUD Ahmad Yani Kota Metro.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis uji beda, analisis tingkat
kesesuaian kepuasan dengan kualitas pelayanan, serta Importance-Performance
Analysis.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini ialah berdasarkan uji beda,
analisis kesesuaian kepuasan pasien, dan analisis kesenjangan kenyataan-harapan
dari lima dimensi SERVQUAL, pasien puas terhadap kualitas pelayanan RSUD
Ahmad Yani Kota Metro. Dimensi kualitas terbaik adalah empati dan terendah
adalah daya tanggap. Analisis uji Chi Square memperlihatkan bahwa terdapat
hubungan bermakna antara karakteristik responden kategori tingkat pendidikan,
pekerjaan, faktor memilih jasa RSUD Ahmad Yani dan tipe ruang rawat inap
dengan penilaian kualitas pelayanan jasa RSUD Ahmad Yani Kota Metro.
Kata Kunci: Pelayanan Publik, Kualitas Pelayanan, Kesehatan Masyarakat
abstract
The purpose of this research is 1) measuring the level of patient
satisfaction on service quality of Ahmad Yani Hospital in Metro City in five
dimensions SERVQUAL (tangibles, reliability, responsiveness, assurance and
empathy); 2) to analyze policy improvement priority of service quality of RSUD
Ahmad Yani Metro City, and 3) identify the correlation between characteristics of
patient with assessment of service quality of RSUD Ahmad Yani Metro City. The
research method used is different test analysis, compatibility analysis of
satisfaction level with service quality, and Importance-Performance Analysis.
The conclusions obtained from this study based on different test analysis,
satisfaction level with service quality analysis, and gap analysis between the
expectation-reality from five dimensions of SERVQUAL is patient satisfied with
the service quality of RSUD Ahmad Yani Metro City. The best quality dimension
is empathy and lowest is the responsiveness. Analysis of Chi Square test shows
there is correlation from respondent characteristic which is level of education,
occupation, factor of choosing services of Ahmad Yani Hospital and type of
hospitalized patient with assessment of service quality RSUD Ahmad Yani Metro
City.
Keywords: Public Service, Quality of Service, Public Health1211021092 PUTRA AULIA NUR IMAN paulboyak@gmail.com2018-02-19T07:21:05Z2018-02-19T07:21:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30398This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/303982018-02-19T07:21:05ZDAMPAK BANCASSURANCE PADA PROFITABILITAS BANK UMUM DI
INDONESIATujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisis dampak dari adanya
kerjasama antara bank dengan asuransi (bancassurance) pada besarnya profitabilitas
yang dihasilkan oleh bank umum di Indonesia. Periode penelitian dimulai dari 2010
kuartal 3 sampai 2016 kuartal 2 yang melibatkan 5 bank umum dengan aset terbesar
di Indonesia yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank CIMB, Bank Permata dan Bank
Danamon. Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu ROA sebagai
proksi dari profitabilitas bank umum, variabel bebas yaitu bancassurance dan
variabel kontrol yaitu CAR, jumlah tenaga kerja dan bank size. Penelitian ini
menggunakan metode Regresi OLS dengan model Fixed Effect. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel bancassurance dan jumlah tenaga kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum di Indonesia, sedangkan
variable CAR berpengaruh negative dan tidak signifikan dan variable bank size
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum di
Indonesia.
Kata Kunci : bancassurance, bank size, capital adequacy ratio, jumlah tenaga kerja,
regresi OLS, return on asset.
abstract
The purpose of this study is to analyze the impact of the cooperation between banks
and insurance (bancassurance) on the amount of profitability generated by
commercial banks in Indonesia. The research period starts from Q3 2010 to Q2 2016
involving 5 commercial banks with the largest assets in Indonesia, namely Bank
Mandiri, Bank BNI, Bank CIMB, Bank Permata and Bank Danamon. This research
used dependent variable that was ROA as proxy of profitability of commercial bank,
independent variable that was bancassurance and control variable was CAR, amount
of labor and bank size. This research used OLS regression method with Fixed Effect
model. The result showed that bancassurance variable and the amount of labour are
positively significant affected to profitability of commercial banks in Indonesia,
while CAR and bank size have no effect on profitability of commercial banks in
Indonesia.while CAR has negative influence and not significant to the ROA and
bank size variable has positive and not significant affect on profitability of
commercial bank in Indonesia.
Keywords: bancassurance, bank size, capital adequacy ratio, number of labor, OLS
regression, return on asset.1311021016 ATIKA HANDARI atikahandari72@gmail.com2018-02-13T07:47:21Z2018-02-13T07:47:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30326This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/303262018-02-13T07:47:21ZPERILAKU USAHA DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KINERJA USAHA
(Studi Pada Industri Tahu di Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku usaha terhadap
kinerja usaha pada
industri tahu Di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur.
Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner
dan wawancara pada pengusaha tahu. Penelitian ini menggunakan pendekatan
SCP (
Structure
-
Conduct
-
Performance
) dan metode analisi
s data yang digunakan
adalah OLS (
Ordinary Least Square
) dengan bantuan Eviews
-
8. Hasil estimasi
menunjukkan bahwa strategi produk, strategi promosi dan strategi kerjasama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha. Sedangkan strategi
harga
berpengaruh
negatif
dan signifikan terhadap kinerja usaha.
Kata
Kunci:
Industri Tahu
,
Kinerja Usaha
,
OLS,
Perilaku Usaha,
Struktur Pasar1311021052 MAS AHMAD MAHARDIKAmahardika232@gmail.com2018-01-26T07:06:11Z2018-01-26T07:06:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29952This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/299522018-01-26T07:06:11ZAnalisis Efektivitas Kebijakan Pengalihan Pengelolaan PBB-P2 Kepada
Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung (Studi Kasus Kota Metro).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kebijakan pengalihan
pengelolaan PBB-P2 pada Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Pada penelitian
ini digunakan uji 2 beda rata-rata. Data yang digunakan adalah data sekunder
berupa nilai tarif, luas lahan, jumlah luas bangunan, NJOP, penerimaan PBB-P2,
dan pajak daerah.
Hasil analisis dengan menggunakan uji beda rata-rata sampel berpasangan
menunjukkan bahwa efektivitas tidak mengalami perbedaan yang signifikan
antara sebelum dan setelah pengalihan PBB-P2, kontribusi mengalami perbedaan
antara sebelum dan setelah pengalihan PBB-P2, dan laju pertumbuhan tidak
mengalami perbedaan antara sebelum dan setelah pengalihan PBB-P2.
Kata Kunci : Jumlah luas bangunan, Luas lahan, NJOP, Pajak Daerah,
Penerimaan PBB-P2, Tarif.
abstract
Analysis of the Effectiveness of the Transfer Policy of PBB-P2 Management to the
Regency / City in Lampung Province (Metro City Case Study).
By
Anggun Aprilia Yuliyanti
This study aims to analyze the effectiveness of PBB-P2 management transfer
policy to the Regency / City in Lampung Province. This study used Dependent
Sample T-test. The data used are secondary data such as tariff, land area, total
building area, NJOP, PBB-P2 revenue, and local tax.
The results of the analysis using the dependent sample t-test showed that
effectiveness did not differ significantly between before and after PBB-P2
transfers, the contribution experienced a difference between before and after
PBB-P2 transition, and the rate of growth did not differ between pre- and postswitch
UN-P2.
Key words : Land area, Local Tax, NJOP, Number of building area, Receipt,
Tariff, UN-P2.1311021010 ANGGUN APRILIA YULIYANTI anggunapriliayuliyanti@yahoo.com2018-01-24T03:17:08Z2018-01-24T03:45:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29885This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/298852018-01-24T03:17:08ZPELAKSANAAN FUNGSI PENGATURAN DAN PENGAWASAN
TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI LAMPUNG OLEH
OTORITAS JASA KEUANGAN
(Studi Pada Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
Gapoktan Sari Makmur)Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan lembaga terintegrasi terhadap
keseluruhan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan yaitu kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, kegiatan jasa
Keuangan di sektor pasar modal dan kegiatan jasa keuangan di Sektor
perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan
lainnya yaitu Lembaga Keuangan Mikro. Berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (UU LKM)
menyatakan bahwa pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM dilakukan oleh
Otoritas Jasa Keuangan. Pembinaan dan pengawasan didelegasikan kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam hal Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota belum siap, Otoritas Jasa Keuangan dapat mendelegasikan
pembinaan dan pengawasan kepada pihak lain yang ditunjuk. Namun hingga saat
ini dari sejak diundangkan UU LKM tahun 2013 dan berlaku 2 tahun setelahnya
yaitu 2015 pihak lain yang ditunjuk oleh OJK belum ada khususnya pada
Koperasi LKMA Gapoktan Sari Makmur.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah bentuk fungsi
pengaturan dan pengawasan terhadap lembaga keuangan mikro oleh Otoritas Jasa
Keuangan, Apakah faktor penghambat pelaksanaan fungsi pengaturan dan
pengawasan terhadap lembaga keuangan mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan yuridis
empiris.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi
lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan editing data, klasifikasi data,
sistematika data. Narasumber penelitian ini adalah Bagian Pengawas Industri
Keuangan Non Bank kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung dan
bagian pengelola Koperasi LKM Agribisnis Gapoktan Sari Makmur Kota Metro.
ii
Hasil penelitian dan pembahasan Bentuk fungsi pengaturan dan pengawasan
terhadap lembaga keuangan mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu bahwa
fungsi pengaturan OJK dengan cara menetapkan kebijakan operasional peraturan
terkait LKM, bentuk pengawasan Otoritas Jasa Keuangan berupa pemeriksaan
langsung dan pemeriksaan tidak langsung. Faktor penghambat pelaksanaan fungsi
pengaturan dan pengawasan terhadap lembaga keuangan mikro oleh Otoritas Jasa
Keuangan berupa Faktor Internal yaitu Kompetensi SDM pengurus LKM yang
masih belum memadai karna banyak yang berada di desa/kelurahan bukan lulusan
sarjana tertentu dan masih membutuhkan pendampingan termasuk dalam hal
administrasi atau pencatatan laporan keuangan dan Kurangnya SDM dari Otoritas
Jasa Keuangan dikarenakan seharusnya Pembinaan dan pengawasan didelegasikan
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, nantinya OJK berkoordinasi bersama
pihak yang ditunjuk. Serta Faktor Eksternal yaitu Sulitnya melakukan
inventarisasi data LKM yang belum berbadan hukum dan mapping data LKM
yang memenuhi syarat menjadi LKM, Minimnya informasi yang diterima oleh
masyarakat mengenai LKM, Belum adanya kesamaan persepsi mengenai regulasi
LKM di Dinas Koperasi dan UKM dan Notaris terutama yang menangani
pengesahan anggaran dasar koperasi LKM, sehingga dapat menghambat proses
pembadan hukuman koperasi LKM, Biaya notaris yang dirasa cukup mahal dan
memberatkan LKM yang permodalannya terbatas hal ini yang membuat
pembinaan sulit berjalan, Seringnya terjadi rotasi dan mutasi pegawai di
lingkungan Pemerintah Daerah, termasuk pegawai pemda yang telah ditunjuk
menjadi pengawas LKM , Jauh nya lokasi LKM untuk dilakukan pengawasan
langsung oleh OJK dikarenakan banyak didaerah tugas pengawasan masih berada
pada OJK.
Kata kunci: Pelaksanaan Pengaturan dan Pengawasan, Lembaga Keuangan
Mikro, Otoritas Jasa Keuangan.
ABSTRACT
The Financial Service Authority (OJK) is an integrated institution toward the
whole regulating and monitoring system for activities in financial service sectors
including activities in banking, capital market, insurance, pension fund, funding
institution and other financial institutions such as micro financial institutions.
Based on Article 28 of Law number 1 in 2013 about Micro Financial Institution
(the Law of MFI), it states that education, regulation, and monitoring of micro
financial institution (MFI) is conducted by the Financial Service Authority (OJK).
This education and monitoring are delegated to the regional government. If a
regional government is not yet ready, the Financial Service Authority may
delegate the education and monitoring to other appointed parties. However, since
the Law of MFI was enacted in 2013 until 2015, there was no other party had
been appointed by the Financial Service Authority, especially for the Sari
Makmur Farmer Group Micro Agribusiness Finance Cooperation (Sari Makmur
FGMAFC).
The problems in this research were how did the forms of regulating and
monitoring functions toward micro financial institution by the Financial Service
Authority; what were the inhibiting factors in exercising the regulating and
monitoring functions toward micro financial institution by the Financial Service
Authority. This research used normative and empirical jurisdiction approaches.
Data were collected by librarian research and field study. Data were processed
with editing, classification, and data systematization. Informants in this research
were Non-bank Financial Industry Monitoring Division of Financial Service
Authority in Lampung province and management of Sari Makmur Farmer Group
Micro Agribusiness Finance Cooperation (Sari Makmur FGMAFC) in Metro.
The research results showed that the forms of regulating and monitoring functions
toward micro financial institution by the Financial Service Authority were that the
Financial Service Authority provisioned operational policies of regulations related
to micro financial institution (MFI), the monitoring by the Financial Service
iv
Authority was conducted in forms of direct and indirect investigations. The
inhibiting factors in exercising the regulating and monitoring functions toward
micro financial institution by the Financial Service Authority were the internal
factor where human resource competence of the MFI administrators were not
sufficient because many MFI administrators in villages were not undergraduate
degree and they still required assistances including in the administrations and
financial reporting; less personnel from the Financial Service Authority because
these functions should have been delegated to the regional government, while the
Financial Service Authority would have coordinated with the appointed parties;
and the external factor where it was difficult to conduct data inventories of MFIs
which were not yet in forms of legal entities and mapping of MFIs which met the
qualifications of being MFI, minimum information received by public about MFI,
there was no same perceptions about MFI regulations between Cooperation
Office, small and middle sized businesses, and notary especially in validating the
basic article of association of MFI Cooperation, so that this could inhibit process
to create legal entity for the MFI Cooperation. The notary fee was perceived to be
expensive and burdening MFIs with limited capitals and this made educations to
MFIs to be difficult. Employee rotation and shifting often occurred in the regional
government environment, including civil servants who were appointed to monitor
directly the MFIs. MFIs locations were far enough to monitor by the Financial
Service Authority because the monitoring task was still on the hand of the
Financial Service Authority.
Keywords : The Exercise Of Regulating and Monitoring, Micro Financial
Institution, Financial Service Authority.1522011027 REZA DRIANDRA rzadriandra27@gmail.com2018-01-22T07:05:30Z2018-01-22T07:05:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29848This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/298482018-01-22T07:05:30ZPengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt Equity Ratio
(DER), dan Return On Investment (ROI) terhadap Harga Saham
(Studi Pada Perusahaan Index LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh earning per share (EPS), return on equity
(ROE), debt equity ratio (DER) dan return on investment (ROI) terhadap harga saham
perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah EPS, ROE, DER dan ROI. Sedangkan variabel
dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Berdasarkan
kriteria tersebut maka sebanyak 31 perusahaan terpilih sebagai sampel. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen Earning Per Share (EPS)
perusahaan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 pada alfa 5% dengan tingkat kepercayaan kurang dari
95%. Variabel independen yaitu Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. pada alfa
5% dengan tingkat kepercayaan lebih dari 95%. Variabel independen yaitu Debt Equity Ratio
(DER) tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. pada alfa 5% dengan tingkat kepercayaan lebih dari
95%. Variabel independen yaitu Return On Investmen (ROI) tidak berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-
2016. pada alfa 5% dengan tingkat kepercayaan lebih dari 95%.
Kata Kunci: Earning Per Share, Return On Equity, Debt Equity Ratio, dan Return On
Investment, Harga Saham
abstract
This study aims to examine the effect of earnings per share (EPS), return on equity (ROE),
debt equity ratio (DER) and return on investment (ROI) to LQ45 stock price listed on the
Indonesian stock exchange. The independent variables used in this research are EPS, ROE,
DER and ROI. While the dependent variable used in this study is the stock price.
Population in this research is LQ45 company which listed in Indonesia stock exchange. The
method of determining the sample is done by using purposive sampling. Based on these
criteria then as many as 31 companies selected as a sample. Data analysis technique used in
this research is multiple regression analysis.
The results of this study indicate that the independent variable Earning Per Share (EPS)
companies affect the stock price of LQ45 companies listed on the Indonesia Stock Exchange
2014-2016 on alpha 5% with a confidence level of less than 95%. Independent variable that is
Return On Equity (ROE) have an effect on to share price at LQ45 company which listed in
Indonesia Stock Exchange year 2014-2016 at 5% alpha with a trust rate of over 95%. The
independent variable Debt Equity Ratio (DER) does not affect the stock price of LQ45
company listed in Indonesia Stock Exchange 2014-2016 at 5% alpha with a trust rate of over
95%. The independent variable that is Return On Investmen (ROI) does not have an effect on
stock price at LQ45 company listed in Indonesia Stock Exchange year 2014-2016. at 5%
alpha with a trust rate of over 95%.
Keywords: Earning Per Share, Return On Equity, Debt Equity Ratio, and Return On
Investment, Stock Price1311031112 WAHYU SAPUTRA wahyu_saputra37@yahoo.com2018-01-22T06:34:14Z2018-01-22T06:34:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29845This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/298452018-01-22T06:34:14ZDAMPAK KEBERADAAN PASAR MODERN
TERHADAP KONDISI PASAR TRADISIONAL BANDAR JAYA
DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH
Pesatnya pembangunan pasar modern dirasakan oleh banyak pihak berdampak terhadap keberadaan pasar tradisional. Disatu sisi, pasar modern dikelola secara profesional dengan fasilitas yang serba lengkap; disisi lain, pasar tradisional masih berkutat dengan permasalahan klasik seputar pengelolaan yang kurang profesional dan ketidaknyamanan berbelanja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai dampak keberadaan pasar modern terhadap kondisi pasar tradisional Bandar Jaya. Penelitian ini menggunakan metode penitian kuantitatif dengan tipe eksplanatif. Penelitian dilakukan di pasar tradisional Bandar Jaya di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi pada pasar tradisional Bandar Jaya berjumlah 2.159 penjual, penarikan sampel menggunakan rumus Slovin dengan Batas toleransi kesalahan 5% diperoleh sampel 338 responden. Peneliti menggunakan Rank Spearman untuk menguji hubungan antar variabel X (Keberadaan pasar moder) dan Variabel Y (Kondisi pasar tradisional). Hasil uji hubungan menunjukan bahwa dampak keberadaan pasar modern terhadap kondisi pasar tradisional sebesar 0,406 yang berkategori sedang dengan taraf sig. (2 tiled) sebesar 0,000.
Kata kunci: hubungan antar variabel, pasar modern, pasar tradisional
1416011079 Putri Windarni putriwindarni@ymail.com2018-01-08T03:12:57Z2018-01-08T03:12:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29751This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/297512018-01-08T03:12:57ZANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA METRO DENGAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHAREPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor-sektor ekonomi yang menjadi unggulan dan potensial dikembangkan serta memiliki keunggulan kompetitif dalam struktur perekonomian Kota Metro. Mengidentifikasi sektor ekonomi ke dalam klasifikasi maju/unggulan, maju tapi tertekan, potensial dan terbelakang.
Data yang digunakan merupakan data sekunder melalui metode dokumentasi berupa data time series PDRB Kota Metro dan PDRB Propinsi Lampung tahun 2010-2015 atas dasar harga konstan yang bersumber dari dokumentasi BPS. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient (LQ), analisis Shift Share, dan analisis Tipologi Klassen.
Hasil analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa sektor ekonomi Kota Metro yang merupakan sektor basis adalah (1) sektor pengadaan listrik dan gas, (2) sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, (3) sektor transportasi dan pergudangan, (4) sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, (5) sektor informasi dan komunikasi, (6) sektor jasa keuangan dan asuransi, (7) sektor real estate, (8) sektor jasa perusahaan, (9) sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, (10) sektor jasa pendidikan (11) sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan (12) sektor jasa lainnya. Sementara itu subsektor-subsektor ekonomi Kota Metro yang termasuk dalam kategori subsektor basis adalah subsektor (1) industri makanan dan minuman, (2) industri tekstil dan pakaian jadi, (3) industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman, (4) industri karet, barang dari karet dan plastic, (5) industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik, (6) industry furnitur, (7) industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, (8) ketenagalistrikan, (9) perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya, (10) angkutan darat, (11) penyediaan makan minum, (12) jasa perantara keuangan, (13) asuransi dan dana pensiun, (14) jasa keuangan lainnya, dan (15) jasa penunjang keuangan.
Hasil analisi Shift Share menunjukkan bahwa sektor ekonomi Kota Metro yang memiliki kemampuan bersaing (kompetitif) adalah sektor (1) pengadaan listrik dan gas, (2) perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, (3) real estate, (4) jasa perusahaan, (5) jasa pendidikan dan (6) jasa lainnya. Sementara itu subsektor ekonomi Kota Metro yang memiliki kemampuan bersaing (kompetitif) adalah subsektor (1) tanaman pangan, (2) tanaman hortikultura, (3) industri tekstil dan pakaian jadi, (4) industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, (5) industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman, (6) industri barang galian bukan logam, (7) industri furnitur, (8) ketenagalistrikan, (9) perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya, (10) asuransi dan dana pensiun, (11) jasa keuangan lainnya.
Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa sektor ekonomi Kota Metro yang dikategorikan sektor ekonomi maju/unggulan adalah sektor (1) pengadaan listrik dan gas, (2) perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, (3) transportasi dan pergudangan, (4) real estate, (5) jasa perusahaan, (6) jasa pendidikan, dan (7) jasa lainnya. Sektor ekonomi Kota Metro yang masuk kategori maju tapi tertekan adalah sektor (1) informasi dan komunikasi, (2) jasa keuangan dan asuransi, (3) administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, (4) jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Sektor ekonomi Kota Metro yang masuk dalam kategori relatif terbelakang adalah sektor (1) pertanian, kehutanan dan perikanan, (2) pertambangan dan penggalian, (3) industri pengolahan, (4) pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, (5) konstruksi.
Sektor-sektor ekonomi Kota Metro yang merupakan sektor unggulan dengan kriteria sektor ekonomi tersebut maju dan tumbuh pesat, memiliki kemampuan bersaing (kompetitif), dan merupakan sektor basis adalah sektor (1) pengadaan listrik dan gas, (2) perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, (3) real estate, (4) jasa perusahaan, (5) jasa pendidikan, (6) jasa lainnya. Sementara itu subsektor-subsektor ekonomi Kota Metro yang merupakan subsektor unggulan adalah (1) industri furniture, (2) ketenagalistrikan, (3) perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya, (4) asuransi dan dana pensiun, dan subsektor (5) jasa keuangan lainnya.
Kata kunci: Potensi, Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Ekonomi.
abstract
This study aims to analyze the economic sectors that become superior and potential to be developed as well as having a competitive advantage in the structure of the Metro City economy. Identifying the economic sector into advanced / superior classification, forward but depressed, potential and backward.
The data used is secondary data through documentation method in the form of time series data of PDRB Kota Metro and GRDP of Lampung Province in 2010-2015 based on constant prices sourced from BPS documentation. Analyzer used in this research is Location Quotient (LQ) analysis, Shift Share analysis, and Klassen Tipologi analysis.
The result of Location Quotient (LQ) analysis shows that the economic sector of Metro City which is the base sector are (1) electricity and gas procurement sector, (2) large and retail trade sector; (3) the information and communication sector, (6) the financial and insurance services sector, (7) the real estate sector, (8) the transport and warehouse sector, (3) the transportation and warehouse sector, (9) government administration, defense and compulsory social services sector, (10) education services sector (11) health services and social services, and (12) other service sectors. Meanwhile, economic sub-sectors of Metro City included in the category of subsector base are subsector (1) food and beverage industry, (2) textile and apparel industry, (3) paper and paper product industry, printing and reproduction of recording media, 4) rubber industry, rubber and plastic goods, (5) industrial goods of metal, computers, electronic goods, optics and electrical equipment, (6) furniture industry, (7) other processing industries, repair and installation services of machinery and equipment, (8) electricity, (9) automobile trade, motorcycles and repairs, (10) land transportation, (11) provision of feeding, (12) financial intermediary services, (13) insurance and pension funds, (14) other financial services, and (15) financial support services.
The result of Shift Share analysis shows that the competitive economic sector of Metro City is sector (1) electricity and gas procurement, (2) large and retail trade; car and motorcycle repairs, (3) real estate, (4) company services, (5) education services and (6) other services. Meanwhile the competitive sub-sector of Metro City economic sub-sector is subsector (1) food crop, (2) horticultural crop, (3) textile and apparel industry, (4) wood industry, wooden and cotton goods and plaited goods from bamboo, rattan and the like, (5) paper and paper products industry, printing and reproduction of recording media, (6) non-metal mining industry, (7) furniture industry, (8) electricity, (9) motor and repairs, (10) insurance and pension funds, (11) other financial services.
The result of Klassen Tipologi analysis shows that the economic sector of Metro City which is categorized as the advanced / eminent sector is the sector (1) the procurement of electricity and gas, (2) large and retail trade; (3) transportation and warehousing, (4) real estate, (5) company services, (6) education services, and (7) other services. Economic sectors of the City of Metro are categorized as advanced but depressed is the sector (1) information and communications, (2) financial services and insurance, (3) government administration, defense and compulsory social security, (4) health services and social activities. Economic sectors of Metro City included in the relatively backward category are agriculture, forestry and fishery sector, (2) mining and quarrying, (3) processing industry, (4) water supply, waste management, waste and recycling, (5) ) construction.
The economic sectors of Metro City which are the leading sectors with the criteria of economic sector are developed and growing rapidly, have the ability to compete (competitive), and is the basic sector is (1) electricity and gas procurement, (2) large and retail trade; car and motorcycle repair, (3) real estate, (4) company services, (5) educational services, (6) other services. Meanwhile, economic sub-sectors of Metro City which are the leading sub-sectors are (1) furniture industry, (2) electricity, (3) automobiles, motorcycles and repairs, (4) insurance and pension funds, and subsector (5) financial services others.
Keywords: Potential, Economic Growth, Economic Sector.1221021003 Hidayatihidayati@gmail.com2018-01-05T09:10:25Z2018-01-05T09:10:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29753This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/297532018-01-05T09:10:25ZANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM BERDASARKAN
PENILAIN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PRODUSEN MOBIL
YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
Keputusan investasi pasti dihubungkan dengan tingkat risiko dan return,
dengan demikian dapat diketahui seberapa besar nantinya tingkat keuntungan
akan investasi dapat diperoleh dengan kuantitas risiko yang seminimal mungkin.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelompokan saham yang efisien
sebagai alternatif untuk menentukan keputusan investasi saham berdasarkan
metode Capital Asset Pricing Model (CAPM). Metode CAPM memadukan antara
konsep risiko (risk) dan tingkat keuntungan (return) yang berguna pada calon
Investor sehingga dapat memprediksi saham dengan risiko kecil akan tetapi
menghasilkan keuntungan yang besar. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan metode deskkriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Sampel yang digunakan adalah 4 saham dari perusahaan-perusahaan produsen
mobil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa return pasar (Rm) lebih besar dari
pada risk free rate (Rf), return individu (Ri) lebih kecil dari pada risk free rate
(Rf), sedangkan risiko dari 4 sampel penelitian ini berada dibawah 1 (β<1).
Dengan menggunakan metode CAPM diperoleh hasil estimasi jika return individu
(Ri) lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diisyaratkan (RRR)
dikategorikan saham efisien atau layak dan sebaliknya. Hasil penelitian ini
diperoleh hasil bahwa pada tahun 2011 terdapat 4 saham efisien, tahun 2012
terdapat 3 saham tidak efisien dan 1 saham yang efisien. Tahun 2013 terdapat 3
saham tidak efisien dan 1 saham efisien. Tahun 2014 terdapat 4 saham tidak
efisien dan tahun 2015 terdapat 4 saham tidak efisien.
Kata kunci : Capital Asset Pricing Model (CAPM), return pasar, return individu,
return bebas risiko, beta, tingkat pengembalian yang diisyaratkan.
abstract
Investment decisions must be related to the level of risk and return, so it
can be seen how much later the level of return on investment can be obtained with
a minimum quantity of risk. This study aims to analyze the efficient groupings of
stocks as an alternative to determining stock investment decisions based on the
Capital Asset Pricing Model (CAPM) method. The CAPM method combines the
concept of risk (risk) and the rate of return (return) that is useful to prospective
investors so that it can predict stocks with small risks but generate large profits.
The method used in this research is using descriptive method with quantitative
approach. The sample used is 4 shares of car companies listed in Indonesia Stock
Exchange in period 2011-2015.
The results showed that the market return (Rm) was greater than the risk
free rate (Rf), the individual return (Ri) was smaller than the risk free rate (Rf),
while the risk of the 4 samples was below 1 (β <1 ). Using the CAPM method an
estimate is obtained if the individual return (Ri) is greater than the indicated return
rate (RRR) categorized as efficient or equitable shares and vice versa. The results
of this study obtained the results that in 2011 there are 4 stocks efficient, in 2012
there are 3 shares inefficient and 1 share efficient. In 2013 there are 3 stocks are
inefficient and 1 share is efficient. In 2014 there are 4 stocks inefficient and by
2015 there are 4 stocks inefficient.
Keywords: Capital Asset Pricing Model (CAPM), market return, individual
return, risk-free return, beta, indicated return rate.1311011094 LASTIUR A. MANIKlastiurmanik@gmail.com2018-01-05T07:31:26Z2018-01-05T07:31:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29745This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/297452018-01-05T07:31:26ZPENGARUH SEKTOR PRIMER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR PROVINSI
DI PULAU SUMATERAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi swasta, belanja pemerintah, dan tenaga kerja pada sektor primer terhadap NTB sektor primer di Pulau Sumatera tahun 2010-2014. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi ketimpangan pembangunan antar provinsi di Pulau Sumatera serta melakukan analisis terhadap perbedaan ketimpangan pembangunan antar provinsi di Pulau Sumatera selama kurun waktu tahun 2010-2014 dengan sektor primer dan tanpa sektor primer.
Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel, Indeks Williamson, dan uji beda berpasangan (Paired Sample t-test). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa investasi swasta dan belanja pemerintah berpengaruh positif terhadap NTB sektor primer di Pulau Sumatera tahun 2010-2014. Tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap NTB sektor primer di Pulau Sumatera tahun 2010-2014. Ketimpangan pembangunan antar provinsi di Pulau Sumatera tahun 2010-2014
menunjukan kecenderungan yang menurun pada setiap tahunnya. Terdapat perbedaan ketimpangan pembangunan antar provinsi di Pulau Sumatera dengan sektor primer dan tanpa sektor primer selama kurun waktu tahun 2010-2014.
Kata Kunci: Investasi Sawasta, Belanja Pemerintah, Tenaga Kerja, NTB, Sektor Primer, Ketimpangan Pembangunan.
abstract
This study aims to analyze the influence of private investment, government expenditure, and labor in primary sector to primary sector of Gross Added Value (NTB) in Sumatera Island 2010-2014. This study also aims to identify development disparities between provinces on the island of Sumatra as well as to analyze differences in development gap between provinces on the island of Sumatra during the period 2010-2014 with the primary sector and without primary sector.
The research method used is panel data regression, Williamson Index, and Paired Sample t-test. The results of this study conclude that private investment and government spending have a positive effect on NTB primary sector on the island of Sumatra in 2010-2014. Labor negatively affect NTB primary sector on the island of Sumatra in 2010-2014. Development disparities between provinces in Sumatra Island in 2010-2014 show a declining trend in each year. There is a difference of
development disparity between provinces in Sumatra Island with primary sector and without primary sector during 2010-2014 period.
Kata Kunci: Private Investment, Government Spending, Labor, NTB, Primary Sector, Development Disparity.1221021013 HENDRA PRASTYAhendra@gmail.com2018-01-05T07:17:53Z2018-01-05T07:17:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29742This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/297422018-01-05T07:17:53ZANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM MELAKUKAN PINJAMANTujuan penelitian ini adalah untuk menghitung dan mengetahui seberapa besar kemampuan keuangan daerah dalam melakukan pinjaman daerah. Kemampuan keuangan tersebut diteliti dengan mengukur tingkat kelayakan pinjaman daerah dan batas maksimum pinjaman sesuai dengan Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2011 yang disyaratkan dengan perhitungan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) dan Batas Maksimum Pinjaman (BMP). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tahunan runtut waktu (time series) Tahun 2011-2015 dan data primer. Data tersebut berupa data realisasi penerimaan APBD Kota Bandar Lampung yang meliputi Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak (BHP/BHBP), Sumbangan/bantuan (DAU), belanja rutin dan pembangunan. yang diperoleh dari Ditjen Perimbangan dan Keuangan. Alat analisis yang digunakan adalah Debt Service Coverage Ratio (DSCR) dan batas maksimum Pinjaman (BMP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Bandar Lampung pada tahun 2011 s/d tahun 2015 mampu dan relatif aman untuk melakukan pinjaman dan tidak membebani keuangan daerah. Melalui pendekatan Debt Service Coverage Ratio diperoleh hasil bahwa Kota Bandar Lampung mampu menggunakan dana pinjaman sebesar Rp. 653 milyar pada tahun 2012, Rp. 862 milyar pada tahun 2013, Rp. 966 milyar pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 822 milyar.
Kata Kunci: Keuangan Daerah, Pinjaman Daerah
abstract
The purpose of this study is to calculate and find out how much the financial capacity of the region in making regional payments. Financial ability is examined with the level of regional loan worthiness and maximum limit in accordance with Law number 33 of 2004 and Government Regulation Number 30 of 2011 is conditional with the calculation Ratio Coverage Debt Service (DSCR) and Maximum Lending Limit (BMP). The data used in this study is the annual secondary data time series (time series) Year 2011-2015 and primary data. The data is data of realization of APBD revenue of Bandar Lampung City, which is Local Revenue, Profit Sharing and Non-Tax Revenue (BHP / BHBP), Donation / Assistance (DAU), routine and development expenditure. obtained from the Directorate General of Fiscal Balance and Finance. The analytical tool used is. (BMP). The results of this study indicate the Government of Bandar Lampung City in 2011 to 2015 able and relatively secure to make loans and not burden the local finances. Through the approach Debt Sercvice Coverage Ratio Bandar Lampung city can use the funds of Rp. 653 billion in 2012, Rp. 862 billion in 2013, Rp. 966 billion in 2014 and in 2015 with Rp. 822 billion.
Keyword : Regional Finance, Loan Area1121021003 DWI PUSPITA SARIdwipuspitasari@gmail.com2018-01-03T04:51:35Z2018-01-03T04:51:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29632This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/296322018-01-03T04:51:35ZPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI
DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP
PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL PADA
PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI SUMATERATujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisa apakah
Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum
berpengaruh terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di
Sumatera.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif,
dengan pengujian regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik sebelum
mendapatkan model penelitian yang terbaik. Variabel penelitian ini adalah
Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum
sebagai variabel independen dan Belanja Modal sebagai variabel dependen.
Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 160 Kabupaten dan Kota dan dengan
purposive sampling diperoleh 67 Kabupaten dan Kota sebagai sampel dari tahun
2012-2015.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pertumbuhan Ekonomi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya Belanja Modal. Sedangkan
Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan
terhadap Belanja Modal di Kabupaten/Kota di Sumatera.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi
Umum dan Belanja Modal.
abstarct
The purpose of this research is to find out and to analyze whether Economic
Growth, Local Own Revenue, and General Alocation Fund influence the Capital
Expenditure in Sumatera.
The analyze method that is used in this research is quantitive method with
multiple linier regression with bring about classical assumption test before
finding out the best linier model. The variabel used in this research are Economic
Growth, Local Own Revenue, and General Alocation Fund as independent
variable and the Capital Expenditure as dependent variable. The population is
160 regencies and cities in Sumatera, and by using purposive sampling
technique, 67 regencies and cities in Sumatera the year 2012-2015 are chosen as
samples.
The result proof that Economic Growth no significant influence to the Capital
Expenditure. Local Own Revenue, and General Alocation Fund variable influence
Capital Expenditure of Regencies and Cities in Sumatera.
Keywords : Economic Growth, Local Own Revenue, General Alocation Fund and
Capital Expenditure. 1211031140 WIWIED WINDARIwindariwiwied@gmail.com2018-01-02T09:08:58Z2018-01-02T09:08:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29583This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/295832018-01-02T09:08:58ZPENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP MANAJAMEN LABA
(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2013-2015)Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh asimetri
informasi dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Manajemen laba
diproksikan dengan diskresionari akrual, modified jones model.
Objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2015. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling yang menghasilkan 298 sampel perusahaan. Alat analisis
yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji t, uji f, dan uji koefisien
determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hasil lain menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba.
Kata kunci : manajemen laba, diskresionari akrual, asimetri informasi, dan
ukuran perusahaan
abstract
The purpose of this study is to examine the influence of information asymmetry
and firm size to earnings management. The earnings management is proxied by
discretionary accruals with modified jones model.
Object of the study are companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the
period of 2013-2015. The sampling technique was conducted using purposive
sampling which produces 298 sampel. This study use multiple analysis regression
as the analysis tool with T-test, F-test, and coefficient of determination. The
results of this study shows that information asymmetry have significant positive
effect on earnings management. Other result shows firm size have a significant
negative effect on earnings management.
Keyword : earnings management, discretionary accruals, information
asymmetry, and firm size 1311031044 GUSTI RESHA PRIMARINIgustireshhp@gmail.com2018-01-02T08:32:36Z2018-01-02T08:32:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29610This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/296102018-01-02T08:32:36ZPERAN PENGGUNAAN PUPUK PADA KINERJA PRODUKSI
TANAMAN PANGAN INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis : porsi biaya pupuk dalam total biaya
produksi tanaman pangan; pengaruh penggunaan pupuk terhadap kinerja produksi
tanaman pangan di Indonesia. Data yang digunakan dalam tujuan ini adalah data
runtun waktu yang dikumpulkan dari publikasi FAOSTAT Organisasi makanan
dan pertanian (FAO) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Tujuan pertama dianalisis
dengan statistik deskriptif, sedangkan tujuan kedua dianalisis dengan teknik
ekonometrika, yaitu : fungsi produksi linier, fungsi logaritma, dan fungsi kuadrat.
Hasilnya menunjukkan bahwa persentase biaya pupuk terhadap total biaya
produksi tanaman pangan cukup kecil dibandingkan dengan biaya perawatan dan
sewa lahan, yaitu 10,40 persen untuk padi sawah, 7,80 persen untuk padi ladang,
12,00 persen untuk jagung , dan 4,80 persen untuk kedelai. Aplikasi peggunaan
pupuk memiliki peran penting dalam kinerja produksi padi, jagung, dan kedelai.
Besar dan tingkat signifikan masing-masing pupuk untuk produksi tanaman
pangan berbeda. Penelitian tersebut memberiakan saran agar kebijakan yang lebih
baik untuk menjamin ketersediaan pupuk guna meningkatkan kinerja produksi
tanaman pangan di Indonesia.
Kata kunci: biaya, fungsi produksi, pupuk
abstract
This study aims to analyze: the share of fertilizer costs on the total cost of crop
production; the effect of fertilizer application on the performance of crop
production in Indonesia. The data used in the study was time series data, it was
collected from FAOSTAT published Food and Agriculture Organization (FAO)
and Statistics Indonesia (BPS). The first objective was analyzed by descriptive
statistics, whereras the second objective was analyzed by econometrics
techniques, manely: linear production function, logarithmic function, and
quadratic function. The results show that the percentage fertilizer cost on the total
cost of crop production are quite small compared to the cost of labor and land
rental, which are 10.40 percent for wetland paddy, 7.80 percent for upland paddy,
12.00 percent for maize, and 4.80 percent for soybean. The applications of
fertilizer play important roles in production performance of paddy, maize, and
soybean. The magnitude and significant level of each fertilizer differ by crop
production. The study gives better policies to secure the availability of fertilizer
to improve the performance of Indonesian crop production.
Keywords: cost, fertilizer, production function 1214131087 RIRIN PAMUNCAKririnpamuncak17@gmail.com2017-12-29T09:28:06Z2017-12-29T09:28:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29581This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/295812017-12-29T09:28:06ZANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH LISTING
DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
(Studi pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index
Periode Desember 2012-Desember 2016)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja saham saat sebelum
dan sesudah listing di Jakarta Islamic Index. Kinerja saham suatu perusahaan
dilihat berdasarkan harga saham, abnormal return dan likuiditas saham yang
diukur menggunakan trading volume activity. Jenis penelitian ini merupakan studi
peristiwa (event study) dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive
sampling sehingga diperoleh 20 sampel perusahaan. Metode analisis penelitian ini
menggunakan Multiple Discriminant Analysis dengan alat analisis program SPSS
22. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial ada perbedaan abnormal
return sebelum dan sesudah listing di Jakarta Islamic Index dan tidak ada
perbedaan harga saham dan likuiditas saham sebelum dan sesudah listing di Jakarta
Islamic Index. Hasil uji Wilk’s Lamda secara simultan ada perbedaan kinerja saham
sebelum dan sesudah listing di Jakarta Islamic Index.
Kata Kunci: Harga Saham, Abnormal Return, Likuiditas Saham, Jakarta Islamic
Index.
abstract
This study aims to determine the difference in stock performance before and after
listing in the Jakarta Islamic Index. The performance of a company's stock is
viewed based on stock price, abnormal return and liquidity measured using trading
volume activity. This type of research is an event study by using purposive sampling
technique and obtained 20 company samples. The method of analysis of this study
using Multiple Discriminant Analysis with SPSS 22 program analysis tool. The
results of this study show that partially there is a difference of abnormal return
before and after listing in Jakarta Islamic Index and there are no difference in
stock price and liquidity before and after listing in Jakarta Islamic Index. Wilk's
Lambda test results simultaneously there are differences in stock performance
before and after listing in Jakarta Islamic Index.
Keywords: Stock Price, Abnormal Return, Liquidity, Jakarta Islamic Index.1416051032 Enda Hangesti Mutia Rachmanhangestirachman@gmail.com2017-12-29T09:26:52Z2017-12-29T09:26:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29582This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/295822017-12-29T09:26:52ZPENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KEPEMILIKAN DOMESTIK,
UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN RASIO
PERPUTARAN SAHAM TERHADAP TINGKAT
PENGEMBALIAN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2016)Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan asing, kepemilikan
domestik, ukuran perusahaan, kebijakan hutang, dan rasio perputaran saham
terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 baik secara parsial maupun secara
simultan. Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive
sampling dan diperoleh sampel sebanyak 109 perusahaan. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda model panel data serta
menggunakan alat analisis program E-views 9.0. Berdasarkan hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel rasio perputaran saham yang
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham, sedangkan variabel
lain yaitu kepemilikan asing, kepemilikan domestik, ukuran perusahaan, dan
kebijakan hutang tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham. Hasil uji F menunjukkan secara simultan kepemilikan asing,
kepemilikan domestik, ukuran perusahaan, kebijakan hutang, dan rasio perputaran
saham berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Kata Kunci: Kepemilikan Asing, Kepemilikan Domestik, Ukuran
Perusahaan, Kebijakan Hutang, Rasio Perputaran Saham,
Tingkat Pengembalian Saham.
abstract
This research aims to examine the effect of foreign ownership, domestic ownership,
firm size, financial leverage, and stock turnover on stock return of manufacturing
companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2014-2016 either partially or
simultaneously. The sample of this research was selected by using purposive
sampling technique and obtained a sample of 109 companies. The data analysis
techniques used in this research is multiple regression model panel data with
analysis tools E-views 9.0. Based on result of hypothesis test, it shows that partially,
only variable of stock turnover which has significant effect on stock return, while
other variables such as foreign ownership, domestic ownership, firm size, and
financial leverage have no significant effect on stock return. F test results show
simultaneously foreign ownership, domestic ownership, firm size, financial
leverage, and stock turnover significantly influence stock return.
Keywords: Foreign Ownership, Domestic Ownership, Firm Size, Financial
Leverage, Stock Turnover, Stock Return.1416051039 FEBRYA HERDIANA SUBINGfebryaherdianasubing@gmail.com2017-12-28T09:08:20Z2017-12-28T09:08:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29560This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/295602017-12-28T09:08:20ZPengaruh Informasi Akuntansi Dan Informasi Non Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Kredit
(Studi pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Tanjung Karang Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris pengaruhinformasi akuntansidan non akuntansiterhadapkeputusan pemberian kredit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang diberi wewenang dan tanggung jawab oleh PT. Bank Negara Indonesia yang ada di Kota Bandar Lampungyang dibawahi oleh KCU BNI Tanjung Karang untuk menangani langsung dari proses analisis sampai keputusan pemberian kredit, jumlah responden yang dapat dijadikansampel penelitian sebanyak 95 responden. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik dengan alat bantu yaitu softwareIBM SPSS 20.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel informasi akuntansidan non akuntansi terhadap persetujuan pemberian kredit, selain itu hasil perhitungan juga menunjukan bahwa secara bersama-sama persetujuan pemberian kredit Bank Negara Indonesia yang ada di Kota Bandar Lampungdapat diprediksi oleh informasi akuntansi dan informasi non akuntansi, dengan demikian seluruh hipotesis yang diajukan terbukti diterima.
Kata Kunci : Informasi Akuntansi Dan Informasi Non Akuntansi, Keputusan Pemberian Kredit.
abstract
The Objective of this research is to give empirical evidence about the effect of accounting information and non accounting information to Loan Approval Decision. The Population in this research is all employee whos responsible by PT. Bank Negara Indonesia in Bandar Lampung under supervision by KCU BNI Tanjung Karang to handle the loan process from loan analysis until loan approval decision, The number of respondents are 95 respondents. The data analysis method in this research is using Logistic Regression that processed through IBM SPSS 20.
After the research the result shown that there is significant effect from accounting information and non accounting to loan approval decision, beside that the result shown loan approval decision PT. Bank Negara Indonesia in Bandar Lampung can be predicted by accounting information and non accounting information, and then all hypothesis were accepted.
Keywords: Accounting Information, Non Accounting Information, Loan Approval Decission.1211031051 Indah Lestarilestarindah32@yahoo.com2017-12-28T08:59:22Z2017-12-28T09:36:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29556This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/295562017-12-28T08:59:22ZANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGGILINGAN
PADI KELILING DI KABUPATEN PRINGSEWUPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha
penggilingan padi keliling, sensitivitas dan kelembagaan usaha penggilingan padi
keliling. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja di Kecamatan Ambarawa,
Kabupaten Pringsewu dan responden diambil secara sensus dengan jumlah 34
pemilik mesin penggilingan padi keliling dengan lima perbedaan tahun investasi
dari tahun 2010 sampai 2014. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk
analisis kelayakan finansial dan sensitivitas, analisis deskriptif kualitatif untuk
aspek kelembagaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha penggilingan padi
keliling layak secara finansial dengan nilai NPV berdasarkan tahun investasi dari
tahun 2010 sampai 2014 yaitu antara Rp 78.899.247,46 sampai Rp 97.842.043,46.
Nilai IRR yaitu antara 34,37% sampai 61,38%. Nilai Gross B/C yaitu antara 1,13
sampai 1,27. Nilai Net B/C yaitu antara 1,75 sampai 2,77. Nilai PP yaitu antara
2,44 sampai 3,18 dari umur ekonomis mesin selama tujuh tahun, usaha
penggilingan padi keliling masih layak jika terjadi penurunan penerimaan sebesar
3,29% dan kenaikan biaya operasional sebesar 3,53%, usaha ini memiliki aspek
kelembagaan yaitu memiliki struktur yang sederhana, bagi hasil sebesar 10 : 1,
perijinan yang sedikit dan wilayah kerja secara acak.
Kata kunci: finansial, kelembagaan, penggilingan padi keliling, sensitivitas
abstract
The study aims to analyze financially, sensitivity, and institutional aspect of
mobile ricemill business. The research location was chosen purposively in
Ambarawa Subdistrict, Pringsewu District, Lampung Province. The study used
cencus method to all 34 ricemill machine owner. The investment of ricemill
business was from 2010 to 2014. The data were analyzed using financial
feasibility and sensitivity analysis. Qualitative descriptive analysis was used to
analyze institutional aspect. The study shows that the business of mobile ricemill
machine is financially feasible with the value of NPV Rp 78.899.247,46 to Rp
97.842.043,46 of investment machine from 2010 to 2014. The IRR value is
between 39,92 percent to 61.38 percent. The Gross B / C value is between 1,13 to
1,27 and the Net B / C value is between 1,75 to 2,77. The value of PP is between
2,44 years to 3,18 years. Ricemill business is still feasible despite decrease in
income of 3.29 percent and an increase in operational cost of 3.53 percent. The
institutional system should be simplified with clear licensing and area of work.
Keywords: financial, institutional, mobile rice mill, sensitivity 1214131083 RIKI ARYA DINATArikiaryadinata@gmail.com2017-12-28T03:27:08Z2017-12-28T03:27:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29515This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/295152017-12-28T03:27:08ZANALISIS SISTEM AGRIBISNIS KENCUR
DI KECAMATAN SEPUTIH AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyediaan sarana produksi usahatani
kencur, pendapatan usahatani kencur, pemasaran kencur, nilai tambah gaplek
kencur dan jasa layanan pendukung yang mendukung kegiatan agribisnis kencur.
Penelitian ini menggunakan metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara
sengaja di Desa Simpang Agung sebagai wilayah pusat produksi kencur.
Penelitian dilakukan pada Februari-Maret 2017. Sampel pada penelitian ini
adalah petani kencur, pedagang kencur, dan agroindustri gaplek kencur.
Pemilihan sampel 52 petani kencur menggunakan metode simple random
sampling. Penentuan responden pedagang dan agroindustri dengan menggunakan
metode snowball. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan jika penyediaan benih,
pestisida, alat pertanian dan tenaga kerja telah memenuhi kriteria 6 tepat namun
penyediaan pupuk tidak tepat waktu dan tepat kuantitas. Total pendapatan yang
diperoleh dari hasil usahatani kencur sebesar Rp2.320.308,48/1.000 m2 dengan
R/C atas biaya tunai sebesar 6,25 dan R/C atas biaya total sebesar 1,42.
Pemasaran kencur di Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah
terdiri atas 2 saluran pemasaran dan belum efisien. Nilai tambah pembuatan
gaplek kencur sebesar Rp2.933,33/kg dan bernilai positif. Jasa layanan
pendukung yang mendukung agribisnis kencur adalah bank, lembaga penyuluhan,
lembaga pemasaran dan distribusi, transportasi, dan peraturan pemerintah.
Kata kunci : agroindustri, sistem agribisnis, kencur
abstract
This research aimed to analyse the procurement of input of east indian galangal
farming, the income of east indian galangal farming, the marketing of east indian
galangal, added value of dried east indian galangal and support services that
supports the agribusiness system on east indian galangal. The research used
survey method. The location was chosen purposively in Simpang Agung Village
as the central of east indian galangal production. The data was collected in
February-March 2017. The samples of this research were east indian galangal
farmers, sellers of east indian galangal, and agroindustry of dried east indian
galangal. The samples of this research were 52 east indian galangal farmers who
were simple random sampling method. The determined respondent of seller and
agroindustry with snowball method. Data was analyzed using a qualitative and
quantitatif descriptive analysis. The results of this research showed that the
procurement of seed, pesticide, farming tools and labor fulfiil the criteria of six
precise but fertilizer input did not fulfiil the criteria for proper time and proper
quantity. The total income from the east indian galangal farming was
Rp2,320,308.48/1,000 m2 with R/C in cash cost to 6.25 and R/C on total cost of
1.42. Marketing of east indian galangal in Simpang Agung Subdistrict of Central
Lampung Regency consists of 2 marketing channels and it was inefficient. The
value added of dried east indian galangal was Rp2,933.33/kg and positive.
Supporting institutions that support the agribusiness activities of east indian
galangal were bank, counselors, institution of marketing and distribution,
transportation, and government policies.
Key words : agribusiness system, agroindustry, east indian galangal1314131099 SHIMA UTURZA BASIROHshimauturza10@gmail.com2017-12-28T01:47:16Z2017-12-28T01:47:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29479This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/294792017-12-28T01:47:16ZPARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA
AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN ADILUWIH
KABUPATEN PRINGSEWUTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi petani dalam
program PUAP, faktor-faktor yang terkait dengan partisipasi petani dalam
program PUAP, dan pendapatan petani peserta program PUAP. Penelitian ini
dilakukan di Desa Bandung Baru Kabupaten Adiluwih Kabupaten Pringsewu.
Sampel yang digunakan adalah proportional random sampling dengan total
sampel 81 petani. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2016.
Metode penelitiannya adalah survei. Hubungan antara variabel diuji dengan uji
korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi petani
dalam program PUAP cukup aktif, faktor-faktor yang terkait dengan partisipasi
petani adalah umur, tingkat pendidikan, lama bertani dan lahan budidaya, dan
rata-rata pendapatan rumah tangga Petani di Desa Bandung Baru Kabupaten
Adiluwih Kabupaten Pringsewu setiap tahunnya adalah Rp .67.633.851.
Kata kunci: Partisipasi, Pendapatan, Program PUAP
abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi petani dalam
program PUAP, faktor-faktor yang terkait dengan partisipasi petani dalam
program PUAP, dan pendapatan petani peserta program PUAP. Penelitian ini
dilakukan di Desa Bandung Baru Kabupaten Adiluwih Kabupaten Pringsewu.
Sampel yang digunakan adalah proportional random sampling dengan total
sampel 81 petani. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2016.
Metode penelitiannya adalah survei. Hubungan antara variabel diuji dengan uji
korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi petani
dalam program PUAP cukup aktif, faktor-faktor yang terkait dengan partisipasi
petani adalah umur, tingkat pendidikan, lama bertani dan lahan budidaya, dan
rata-rata pendapatan rumah tangga Petani di Desa Bandung Baru Kabupaten
Adiluwih Kabupaten Pringsewu setiap tahunnya adalah Rp .67.633.851.
Kata kunci: Partisipasi, Pendapatan, Program PUAP1114131098 RIKA E S SITOMPUL rika.esterr@gmail.com2017-12-27T09:03:09Z2017-12-27T09:03:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29506This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/295062017-12-27T09:03:09ZDETERMINAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2000-2015Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah menunjukkan sejauhmana aktivitas perekonomian daerah akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Perekonomian daerah dianggap mengalami pertumbuhan apabila seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada pendapatan riil masyarakat pada tahun sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh investasi, tenaga kerja, dan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung. Penelitian menggunakan data sekunder dengan periode penelitian selama tahun 2000-2015. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian diketahui dan terbukti bahwa (1) Investasi berpengaruh signfikan dan positif terhadap pertumbuhan ekomomi Provinsi Lampung selama tahun 2000-2015 dengan besaran pengaruh 0,059 persen; (2) Tenaga Kerja berpengaruh signfikan dan positif terhadap pertumbuhan ekomomi Provinsi Lampung selama tahun 2000-2015 dengan besaran pengaruh 0,483 persen, dan (3) Pendidikan berpengaruh signfikan dan positif terhadap pertumbuhan ekomomi Provinsi Lampung selama tahun 2000-2015 dengan besaran pengaruh 0,209 persen.1121021009 Tika Irmaya Sari click.ikha.yeee@gmail.com2017-12-27T08:16:15Z2017-12-27T08:17:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29497This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/294972017-12-27T08:16:15ZSTUDI KOMPARASI FISHER EFFECT DI ASEANHipotesis Fisher telah menjadi topik yang banyak diperdebatkan. Hipotesis Fisher
Effect yaitu peningkatan satu persen inflasi akan meningkatkan suku bunga
nominal sebesar satu persen. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
hipotesis Fisher Effect di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam..
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga kebijakan dan
inflasi. Penelitian menggunakan data runtun waktu preode juli 2005 – Juni 2016.
Pendekatan kointegrasi Johanson digunakan untuk melihat hubungan jangka
panjang antara suku bunga dan inflasi. Hasil dari analisis menunjukkan hipotesis
Fisher Effect hanya dapat dibuktikan pada negara Indonesia, dan Vietnam dan
tidak berlaku pada Negara Malaysia, Filipina dan Thailand.
Kata Kunci :Fisher Effect, Inflasi, Kointegrasi. Suku Bunga Nominal.
ABSTRACT
The Fisher Hypothesis has become a debated topic. The Fisher Effect hypothesis
stated that one percent increasing in inflation will increase the nominal interest
rate by one percent. This study aims to prove the hypothesis Fisher Effect in
Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand and Vietnam. Variables used in this
study were policy interest rates and inflation. The study used time series data from
July 2005 to June 2016. Johanson's cointegration was used to see the long-term
relationship between interest rates and inflation. The results of the analysis show
the Fisher Effect hypothesis can only be proved in Indonesia, and Vietnam while
it did not occure in Malaysia, Philippines and Thailand.
Keywords: Cointegration, Fisher Effect, Inflation, Nominal Interest Rate.1311021040 HERU NURCAHYADI herunurcahyadi@gmail.com2017-12-22T04:15:17Z2017-12-22T04:15:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29444This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/294442017-12-22T04:15:17ZPENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA SE-INDOESIAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh realisasi belanja daerah terhadap indeks pembangunan manusia Kabupaten/Kota di Indonesia PDRB dengan atas dasar harga konstan sebagai variabel kontrol. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data sekunder. Sampel penelitian adalah 212 Kabupaten/Kota untuk tahun 2011-2013. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa realisasi belanja daerah menurut fungsi pendidikan, realisasi belanja daerah menurut fungsi kesehatan, realisasi belanja daerah menurut fungsi ekonomi atas dasar harga konstan berpengaruh positif signifikan terhadap indeks pembangunan manusia.
Kata kunci: Belanja daerah, indeks pembangunan manusia.
THE AFECT OF GOVERNMENT EXPENDITURE TO INDONESIA
LOCAL GOVERNMENT HHUMAN DEVELOPMENT INDEX
This research aims to analyze the affect of government expenditure to Indonesia local government human development index with PDRB as control variable. The research employes qualitative method by secunder data using 212 local governments as sample or 2011-2013. Analysis of data used in this research is to test the classical assumption and hypothesis testing with multiple linear regression method.
The result shos that realization of local government expenditure in education, health and economic funcation have positive affects singnificantly on human development index.
Keywords : Government expenditure, human delelompment index.1211031137 ANA MEI RAFIKAfikaanamei@gmail.com2017-12-18T08:02:17Z2017-12-18T08:02:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29322This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/293222017-12-18T08:02:17ZPENGARUH PDRB PERKAPITA, RATA-RATA LAMA SEKOLAH DAN
ANGKA HARAPAN HIDUP TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN KAB/
KOTA DI PROVINSI LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PDRB Perkapita,
Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Harapan Hidup terhadap Tingkat Kemiskinan
Kabupaten/ Kota di Provinsi Lampung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder, dalam bentuk time series (2012-2015) dan cross section (12
Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah panel data dengan bantuan Eviews 9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
PDRB Perkapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan
Kabupaten/ Kota di Provinsi Lampung. Koefisien PDRB Perkapita sebesar -0,0664 yang
berarti bahwa apabila PDRB Perkapita naik sebesar Rp1000,. Maka tingkat kemiskinan
akan menurun 0,0664%. Rata-rata Lama Sekolah berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/ Kota di Provinsi Lampung. Nilai koefisien
rata-rata lama sekolah sebesar 0,6061 yang berarti bahwa apabila rata-rata lama sekolah
naik 1 tahun makan tingkat kemiskinan akan menurun sbesar 0,6061%. Angka Harapan
Hidup berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/
Kota di Provinsi Lampung. Nilai koefisien Angka Harapan Hidup sebesar -0,5992 yang
berarti bahwa apabila angka harapan hidup naik sebesar 1 tahun akan menurunkan
tingkat kemiskinan -0,5992%. Variabel independen mampu menjelaskan variabel
dependen sebesar 79,72%. Sedangkan sisanya 20,28% dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain diluar model dalam penelitian ini.
Kata kunci: Angka Harapan Hidup, PDRB Perkapita, Rata-rata Lama Sekolah, Tingkat
Kemiskinan,
abstract
This study aims to determine and analyze the effect of Per Capita GDP, Average School
Duration and Life Expectancy Rate to Poverty Level District / City in Lampung
Province. The data used in this research is secondary data, in the form of time series
(2012-2015) and cross section (12 districts / cities in Lampung province) The analysis
tool used in this research is data panel with the help of Eviews 9. Results of this study
indicate that GRDP per capita has a negative and significant effect on Poverty Rate of
Regency / City in Lampung Province. The coefficient of GRDP per capita is -0.0664
which means that if the per capita GRDP increases by Rp1000 ,. Then the poverty rate
will decrease by 0.0664%. The average of school duration has negative and significant
influence on Poverty Rate of Regency / City in Lampung Province. The average
coefficient value of school length of 0.6061 which means that if the average length of
school increased 1 year to eat poverty rate will decrease by 0,6061%. Life expectancy
numbers have a negative and significant effect on Poverty Rate of Regency / City in
Lampung Province. Life Expectancy Rate coefficient value is -0.5992 which means that
if life expectancy increase by 1 year will decrease poverty level -0,5992%. Independent
variable able to explain dependent variable equal to 79,72%. While the remaining
20.28% influenced by other factors outside the model in this study.
Keywords: Average Length of School, Life Expectancy, Percapita PDRB, Poverty rate.1341021023 Tessa Theresiatessatheresia19@gmail.com2017-11-20T07:39:39Z2017-11-20T07:39:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29063This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/290632017-11-20T07:39:39Z
Pengaruh Kapasitas Fiskal dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2011-2015
Penelitian ini menganalisis pengaruh kapasitas fiskal dan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung. Dalam penelitian ini menggunakan variabel kontrol yaitu pertumbuhan penduduk dan indeks pembangunan manusia (IPM). Penelitian inibertujuanuntukmengetahuipengaruh kapasitas fiskal, belanja modal, pertumbuhan penduduk dan IPM terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten/kota Provinsi Lampung.Penelitian ini menggunakan data panel dan alat analisis Fixed Effect Model (FEM).
Sumber data yang diperoleh menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), dan berbagai sumber lainnya. Hasilpenelitiandiketahui bahwa (1) Kapasitas fiskal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung (2) Belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung (3) Pertumbuhan penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung (4) IPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung.
KataKunci: Belanja Modal, IPM, Kapasitas Fiskal, Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk
abstract
Penelitian ini menganalisis pengaruh kapasitas fiskal dan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung. Dalam penelitian ini menggunakan variabel kontrol yaitu pertumbuhan penduduk dan indeks pembangunan manusia (IPM). Penelitian inibertujuanuntukmengetahuipengaruh kapasitas fiskal, belanja modal, pertumbuhan penduduk dan IPM terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten/kota Provinsi Lampung.Penelitian ini menggunakan data panel dan alat analisis Fixed Effect Model (FEM).
Sumber data yang diperoleh menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), dan berbagai sumber lainnya. Hasilpenelitiandiketahui bahwa (1) Kapasitas fiskal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung (2) Belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung (3) Pertumbuhan penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung (4) IPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Lampung.
KataKunci: Belanja Modal, IPM, Kapasitas Fiskal, Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk
1311021043 Innike Frastika Amanda innikefrastika22@gmail.com2017-10-28T03:44:09Z2017-10-28T03:44:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28993This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/289932017-10-28T03:44:09ZOPTIMISASI FAKTOR PRODUKSI TENAGA KERJA, MODAL KERJA,
DAN BAHAN BAKU KAIN BATIK SUTRA DI PEKALONGANBatik Pekalongan termasuk komoditi unggulan Kota Pekalongan. Batik
Pekalongan juga menjadi salah satu penopang perekonomian Kota Pekalongan.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh tenaga
kerja, modal kerja dan bahan baku serta seberapa besar tingkat optimisasi dalam
penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produksi kain batik sutra di Kota
Pekalongan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh tenaga
kerja, modal kerja, dan bahan baku terhadap nilai produksi serta menganalisis
tingkat optimisasi kain batik sutra di Pekalongan.
Sampel penelitian yaitu berjumlah 91 unit usaha batik di Kota Pekalongan.
Variabel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja (X1), modal kerja (X2),
danbahan baku (X3), dan produksi (Y). Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Data yang
dianalisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan analisis
Hotelling’s Lemma.
Hasil penelitian diperoleh bahwa semua variabel berpengaruh positif terhadap
produksi usaha kecil dan menengah batik di Kota Pekalongan. Hasil penghitungan
optimisasi diperoleh nilai laba optimum sebesar Rp 886.312.232.
Kata Kunci: Faktor Produksi. Hotelling’s Lemma. Optimisasi. 1311021091 Stevia Permata Sari Sihombingsteviapermatasari@gmail.com2017-10-27T08:38:58Z2017-10-27T08:38:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28991This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/289912017-10-27T08:38:58ZKONVERGENSI PENDAPATAN PER KAPITA ANTAR NEGARA ASEANPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis konvergensi sigma dan konvergensi
beta yang terdiri dari konvergensi absolut dan konvergensi kondisional serta
mengukur kecepatan konvergensi yang terjadi antar negara ASEAN. Variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB per kapita, jumlah FDI,
dan jumlah tenaga kerja. Metode penelitian menggunakan data panel dengan
model fixed effect. Hasil penelitian menunjukan bahwa konvergensi sigma terjadi
selama sembilan tahun selama periode penelitian. Sedangkan Konvergensi absolut
tidak terjadi, hal ini dilihat dari tingkat pendapatan per kapita negara yang lebih
rendah tidak tumbuh lebih cepat di bandingkan negara yang memiliki pendapatan
per kapita lebih tinggi. Hasil konvergensi kondisional menunjukkan bahwa semua
variabel berpengaruh positif terhadap pendapatan per kapita (PDB per kapita)
yang berarti sesuai dengan hipotesis. Semua variabel berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan per kapita. Kecepatan konvergensi absolut adalah 6,66% per
tahun dan konvergensi kondisional sebesar 6,09% per tahun. Waktu yang
dibutuhkan untuk menutup setengah dari kesenjangan awal antar negara ASEAN
adalah 11 tahun.
Kata Kunci : Data Panel, Konvergensi, Pendapatan per Kapita.
abstract
This research aim to analyze sigma convergence and beta convergence consisting
of absolute convergence and conditional convergence also the speed of
convergence that occurs between ASEAN countries. The independent variables
used in this study are GDP per capita, the number of FDI, and the amount of
labor. Research method using data panel with fixed effect model. The results
show that sigma convergence occurs for nine years. While absolute convergence
is not happening, it is seen from the lower per capita income level of the country
does not grow faster than countries with higher per capita income. The result of
conditional convergence shows all the variables positively affect the per capita
income in accordance with the hypothesis. All variables are significant to per
capita income. The absolute convergence rate is 6.66% per year and conditional
convergence of 6.09% per year. The time taken to the half-time convergence of
the ASEAN countries is 11 years.
Keyword : Convergence, Income per Capita, Panel Data.1311021107 Yunita Sariyunitasari@gmail.com2017-10-25T07:15:34Z2017-10-25T07:15:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28895This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/288952017-10-25T07:15:34ZANALISIS POTENSI EKONOMI SEKTORAL DI BANDAR LAMPUNG TAHUN
2010 – 2014Kota Bandar Lampung sebagai pusat perekonomian Provinsi Lampung perlu
mendapatkan perhatian lebih terutama dalam mengembangkan sektor unggulan agar mampu
menopang pembangunan ekonomi provinsi lampung secara keseluruhan. Sektor yang bukan
merupakan sektor nggulan adalah sektor pertanian dn penggalian dengan nilai LQ masingmasing
sebesar 0,2 dan 0,4. Sedangkan sektor lainnya merupakan sektor unggulan dengan
nili LQ lebih dari 1. Lebih lanjut, tiga sektor dengan nilai LQ terbesr adalah sektor
Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, sektor transportasi dan
pergudangan, serta sektor jasa perusahaan. Masing – masing sektor tersebut memiliki nilai
indks LQ sebesar 3,3, 2,7, dan 2,6. Sedangkan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif
terbesar dalah sektor sektor Asuransi dengan nilai 199.855 yang kemudian diikuti oleh sektor
Pertambangan dan penggalian dengan nilai DS 70.134.
Kata kunci: Location Quotient, Prioritas Wilayah Kerjasama, Sektor Unggulan, Shift Share.
abstract
Bandar Lampung as the economic center of the province of Lampung need to get
more attention, especially in developing leading sectors to be able to sustain the economic
development of Lampung province as a whole. Sectors that are not a nggulan sector is the
agricultural sector with a value of dn excavation LQ respectively by 0.2 and 0.4. While other
sectors are leading sectors with LQ more than 1. Further, three sectors with terbesr LQ is
water supply sector, waste management, waste and recycling, transportation and
warehousing, as well as service sector companies. Each - each of these sectors has indks LQ
values of 3.3, 2.7, and 2.6. While the sectors that have the greatest competitive advantage
dalah sector Insurance sector with a value of 199 855, followed by mining and quarrying
sector with a value of 7DS 0 134 .
Keywords: Commodity Sector, Location Quotient, Priority Areas for Cooperation, Shift
Share. 0911021120 MUJAYINyin.muja@yahoo.com2017-10-16T03:48:16Z2017-10-16T03:48:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28589This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/285892017-10-16T03:48:16ZANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN
REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2011-2015Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal dan struktur
aktiva terhadap profitabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sektor
properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Sampel
dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 12 perusahaan properti dan real estate
dengan menggunakan metode simple random sampling, data penelitian ini
diperoleh melalui website (www.idx.co.id). Teknik analisis data menggunakan
regresi linier berganda, uji hipotesis t untuk menguji pengaruh secara parsial, uji F
untuk menguji pengaruh secara bersama-sama. Tingkat kesalahan atau signifikan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 10%. Model penelitian yang
digunakan telah memenuhi syarat uji asumsi klasik. Hasil uji t menunjukan bahwa
variabel struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas
dan variabel struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil uji F
menunjukan bahwa variabel struktur modal dan struktur aktiva secara bersamasama
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Nilai adjusted R-square
sebesar 0,092 menunjukan bahwa sebesar 92% dari variabel struktur modal dan
struktur aktiva mempengaruhi profitabilitas sementara sisanya 8% dipengaruhi
oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Kata kunci : Struktur Modal, Struktur Aktiva dan Profitabilitas
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of capital structure and structure.
Population in this research is all property sector and real estate which is in Bursa
Efek Indonesia (BEI) period 2011-2015. The sample in this research yielded 12
property and real estate companies by using simple random sampling method, this
research data through website (www.idx.co.id). Data analysis techniques use
multiple linear regression, simultaneous test, simultaneously. The error rate or
significance used in this study is 10%. The research model used. The t test results
show. Effect of profitability. F test results show the capital structure and equal to
profitability. The adjusted R-square value of 0.092 indicates that of 92% of the
capital structure and structure variables. Profitability while the remaining 8% by
other variables not included in this research model.
Keywords: Capital Structure, Asset Structure and Profitability1311011124 RANI BEAUTY MEKAR SARI SINAGAraniborsin@gmail.com2017-08-23T02:21:13Z2017-08-23T02:21:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28064This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/280642017-08-23T02:21:13ZAnalisis Hubungan Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia dengan
Indeks Bursa Utama Dunia Tahun 2007-2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris hubungan indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia dengan indeks Bursa Utama Dunia Tahun 2007 s.d. 2016. Indeks yang diteliti hubungannya adalah indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), Financial Times Stock Exchange 100 (FTSE 100), Nikkei 225, Euronext 100, Nasdaq 100, dan Shanghai Stock Exchange 50 (SSE 50). Analisis dilakukan melalui uji stasioneritas, kointegrasi, dan korelasi pearson menggunakan software Eviews 9. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara indeks LQ45 dengan indeks DJIA, FTSE 100, Nikkei 225, Euronext 100, dan SSE 50, serta tidak ditemukan hubungan antara indeks LQ45 dengan indeks Nasdaq 100.
Kata Kunci : LQ45, DJIA, FTSE 100, Nikkei 225, Euronext 100, Nasdaq 100,
SSE 50
ABSTRACT
The purpose of this research is to prove empirically the correlation between LQ45 index of Indonesia Stock Exchange with the world’s major stock exchange index year 2007-2016. Index used on this research were Dow Jones Industrial Average (DJIA), Financial Times Stock Exchange 100 (FTSE 100), Nikkei 225, Euronext 100, Nasdaq 100, and Shanghai Stock Exchange 50 (SSE 50). Data analyzed through stationery test, cointegration test, and pearson correlation using Eviews 9 software. The test result showed that LQ45 index was correlated with DJIA index, FTSE 100, Nikkei 225, Euronext 100, and SSE 50, furthermore, LQ45 index was not corelated with the Nasdaq 100 index.
Keyword : LQ45, DJIA, FTSE 100, Nikkei 225, Euronext 100, Nasdaq 100,
SSE 50
1511031144 ERWIN PANDU WARDANAerwin.panduw@gmail.com2017-08-22T03:20:33Z2017-08-22T03:20:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28025This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/280252017-08-22T03:20:33ZFraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada
Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEANPenelitian ini bertujuan untuk menguji elemen-elemen fraud dalam teori fraud
pentagon terhadap indikasi adanya fraudulent financial reporting pada perusahaan
sektor perbankan di Indonesia, Singapura, dan Malaysia tahun 2013-2015.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial target,
financial stability, external pressure, ineffective monitoring, opini auditor,
pergantian direksi, dan CEO yang memiliki jabatan dualisme sedangkan variabel
dependen yang digunakan adalah fraudulent financial reporting yang diproksikan
dengan DACC (discretionary accruals).
Penelitian ini menggunakan 175 sampel di 3 negara ASEAN pada tahun 2013-
2015. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan data
sekunder. Data sekunder tersebut berasal dari pelaporan keuangan yang diunduh
dari website perusahaan dan BE. Metode penentuan sampel dengan menggunakan
purposive sampling. Analisis data menggunakan metode regresi logistik
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat satu variabel yang
berpengaruh signifikan dalam mendeteksi terjadinya fraudulent financial
reporting, yaitu CEO yang memiliki jabatan dualisme. Variabel tersebut
merepresentasikan satu elemen dalam Crowe’s fraud pentagon theory yaitu
arogansi.
Kata Kunci: Fraud, Fraud Triangle, Fraud Diamond, Fraud Pentagon,
Fraudulent Financial Reporting, discretionary accruals
abstract
This study aimed to examine the elements of fraud in fraud pentagon theory
against indications of fraudulent financial reporting on banking sector in
Indonesia , Singapore and Malaysia at 2013-2015. Independent variables in this
research were financial targets, financial stability, external pressure, ineffective
monitoring, auditor opinion, change of directors, and CEOs who have dualism
positions, while the dependent variable was fraudulent financial reporting that
proxied by DACC (discretionary accruals).
This study used 175 samples listed on the Stock Exchange in three ASEAN
countries at 2013-2015. This research was conducted by quantitative methods
using secondary data. The secondary data derived from financial reporting that
are downloaded from the company website. The sampling method was purposive
sampling. The data analysis using the logistic regression method.
The results of this study indicate that there are one variables which were
significant in detecting the occurrence of fraudulent financial reporting, including
CEOs who have dualism positions. These variables represent the one elements in
a pentagon fraud Crowe's theory; arrogance.
Keywords: Fraud, Fraud Triangle, Fraud Diamond, Fraud Pentagon, Fraudulent
Financial Reporting, Financial Restatement1311031008 Amedea Grevsi Oktaviagrevsiamedea@gmail.com2017-08-18T03:48:47Z2017-08-18T03:48:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27966This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/279662017-08-18T03:48:47ZHUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DENGAN POLA KONSUMSI MASYARAKAT NELAYAN DI DESA KETAPANG
KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendapatan dengan pola konsumsi masyarakat nelayan di Desa Ketapang Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara pendapatan dengan pola konsumsi masyarakat nelayan di Desa Ketapang Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Hasil penelitian menunjukan pengeluaran konsumsi pangan masyarakat nelayan di Desa Ketapang lebih besar pada konsumsi non pangan. Berdasarkan tabel pendapatan serta persentase konsumsi pangan dan nonpangan dapat disimpulkan bahwa dengan pendapatan yang tinggi masyarakat nelayan di Desa Ketapang memiliki kecenderungan konsumsi yang sedikit, begitu pula sebaliknya dengan pendapatan minim masyarakat nelayan di Desa Ketapang memiliki kecendrungan konsumsi lebih besar. Dari hasil penelitian terhadap 33 nelayan Desa Ketapang dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi tidak membuat tingkat konsumsi baik pangan maupun non pangan menjadi tinggi, begitupun sebaliknya, tingkat pendidikan yang lebih rendah tidak membuat tingkat konsumsi pangan maupun non pangan menjadi rendah pula. Kemudian, banyaknya jumlah anggota keluarga mempengaruhi besar pengeluaran konsumsi baik pangan maupun non pangan.
Kata Kunci : Non Pangan, Pendapatan, Pola Konsumsi Pangan
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between income and consumption patterns of fishing communities in the Village Ketapang Padang Cermin Pesawaran. The method used in analyzing the data in this study is to use descriptive qualitative and descriptive quantitative analysis to explain how the relationship between income with consumption patterns of fishing communities in the Village Ketapang Padang Cermin District Pesawaran District. The results showed the consumption expenditure of fishermen community in Ketapang Village is greater in non food consumption. Based on the income table and the percentage of food and non-food consumption, it can be concluded that with a high income fishermen in Ketapang village have a tendency of little consumption, and vice versa with minimal income fisherman community in Ketapang Village has bigger consumption tendency. From the results of research on 33 fishermen Ketapang Village can be concluded that the higher level of education does not make the level of consumption of both food and non-food to be high, vice versa, lower education levels do not make the level of food and non-food consumption to be low too. Then, the large number of family members influences both consumption expenditure both food and non food.
Keywords: Food Consumption Pattern, Income, Non Food Consumption
1211021123 VIOLA CARERA violacarera123@gmail.com2017-07-28T03:47:29Z2017-07-28T03:47:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27537This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/275372017-07-28T03:47:29ZAnalisis Pengaruh Tiga Indeks Saham Dunia, Kurs (USD/IDR), Dan BI Rate, Minyak Mentah (Crude Oil) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Periode 2008-2016Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Adanya informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat dibutuhkan oleh investor untuk melakukan analisis pasar modal. Salah satu indikator pergerakan harga saham adalah indeks harga saham. Kenaikan dan penurunan indeks harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor asing dan aliran modal. Faktor asing merupakan satu implikasi dari globalisasi dan semakin terintegrasinya pasar modal di seluruh dunia. Kondisi ini memungkinkan timbulnya efek domino dari bursa pada negara-negara maju terhadap bursa pada negara-negara yang sedang berkembang.
Indeks saham dunia, kurs, BI rate, dan harga miyak mentah perlu diperhatikan untuk mengetahui faktor-faktor yang membantu pergerakan IHSG. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tiga indeks saham dunia, kurs, BI rate, dan harga miyak mentah terhadap IHSG. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 105 terdiri dari data bulanan seluruh variable selama tahun 2008-2016 dengan metode purposive sampling. Data dianalisis dengan teknik regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis ditemukan secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan dari tiga indeks saham dunia terhadap IHSG. Selain itu, kurs, BI rate, harga minyak dunia secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG.
Kata kunci : IHSG, BI rate, Kurs, Harga Minyak Mentah, DJIA, Nikkei225, Hang Seng
abstract
The capital market is a means for people to invest in financial instruments such as stocks, bonds, and mutual funds. The existence of complete, relevant, accurate and timely information is needed by investors to analyze the capital market. One indicator of stock price movement is the stock price index. The up and down of the stock price index may be influenced by external factors and capital flows. The external factors are an implication of the globalization and the increasing of integration of capital markets around the world. This condition allows the emergence of domino effect of the stock exchange of modern countries towards the stock exchange of developing countries. The world stock index, exchange rate, BI rate, and crude oil price should be considered to find out the factors that help the movement of ICI. The purpose of this study is to determine the influence of three world stock indexes, exchange rate, BI rate, and crude oil price towards ICI. This study uses 105 samples consisting of monthly data of all variables during the years 2008-2016 with purposive sampling method. The data were analyzed by multiple linear regression technique. Based on the results of the analysis, it was found that partially, there are significant positive effects of the three world stock index towards ICI. Also, the exchange rate, BI rate, world oil price significant negative effect towards ICI, partially.
Keywords: ICI, BI rate, Exchange Rate, Crude Oil Price, DJIA, Nikkei225, Hang Seng1011031055 Indra Karismaindrakarisma@gmail.com2017-07-26T08:34:11Z2017-07-26T08:34:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27456This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/274562017-07-26T08:34:11ZDOMINASI KORPORASI ASING DI SEKTOR PERTAMBANGAN
Studi Tentang Operasi PT Freeport Indonesia di Papua
ABSTRACT
The existence of PT Freeport Indonesia as a foreign company in exploiting the world largest mineral mines located in Papua has been caused various problems that affect the national interest and the region of Papua. PT Freeport Indonesia, which initially come to assist the New Order government to rebuild the Indonesian economy in the mid 1960s, now only focuses on the company's interests to continue to profit from the existing mineral mining in Papua. This study aims to: (a) Describe the chronology of PT Freeport Indonesia's success in obtaining management rights to mineral mining in Papua; (B) analyze the alliance established by PT Freeport Indonesia to secure its operations in Papua; (C) explain the impact of mineral mining dominance by PT Freeport Indonesia in Papua. The research method used is the type of descriptive historical research with qualitative approach. Data collection was done by literature study.
The results of this study; (1) The historical context of PT Freeport Indonesia in Papua is divided into: the emergence of the New Order Regime, the normalization of relations with the West, the birth of the Foreign Investment Law, and the collapse of mineral mining in Papua into the hands of Freeport. (2) PT Freeport Indonesia's strategy through measures: support of host countries (US), alliances with the Indonesian government, alliances with domestic capitalists, and alainsi with TNI / POLRI. (3) The impact of mineral mining dominance in Papua by PT Freeport Indonesia, namely: the destruction of Amungme Tribe, human rights violation case, socio-economic imbalance, and environmental damage
Keywords: Foreign Corporations and Natural Resource Management
ABSTRAK
Kehadiran PT Freeport Indonesia sebagai perusahaan asing yang mengeksploitasi tambang mineral terbesar di dunia yang terletak di tanah Papua selama ini telah menimbulkan berbagai macam persoalan yang berpengaruh terhadap kepentingan nasional maupun daerah Papua. PT Freeport Indonesia yang pada awalnya hadir untuk membantu pemerintahan Orde Baru untuk membangun kembali perekonomian Indonesia pada pertengahan tahun 1960, kini hanya fokus pada kepentingan perusahaannya saja untuk terus mengeruk keuntungan dari tambang mineral yang ada di Papua tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Menjelaskan kronologi keberhasilan PT Freeport Indonesia sehingga memperoleh hak pengelolaan atas pertambangan mineral di Papua; (b) menganalisa aliansi yang dibangun PT Freeport Indonesia untuk mengamankan kelangsungan operasinya di Papua; (c) menjelaskan dampak dominasi pertambangan mineral oleh PT Freeport Indonesia di Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif historis dengan oendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka.
Hasil penelitian ini; (1) Konteks Historis PT Freeport Indonnesia di Papua dibagi kedalam: tampilnya Rezim Orde Baru, normalisasi hubungan dengan Negara Barat, lahirnya Undang-Undang Penanaman Modal Asing, dan jatuhnya tambang mineral di Papua ke tangan Freeport. (2) Strategi PT Freeport Indonesia melalui langkah-langkah: dukungan negara induk (Amerika), aliansi dengan pemerintah Indonesia, aliansi dengan kapitalis domestik, dan alainsi dengan TNI/POLRI. (3) Dampak dominasi tambang mineral di Papua oleh PT Freeport Indonesia , yaitu: tergusurnya Suku Amungme, kasus pelanggaran HAM, ketimpangan sosial-ekonomi, dan kerusakan lingkungan
Kata Kunci: Korporasi Asing dan Pengelolaan sumber daya alam
1216041041 FIRDAUS firdausfirken99@gmail.com2017-07-26T07:31:19Z2017-07-26T07:31:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27485This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/274852017-07-26T07:31:19Z"PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH"Abstract
The Effect of Government Spending and Labor on Economic Growth in Central Lampung District
by
Devi Novita sari
This study aims to analyze the effect of government spending and labor on economic growth in Central Lampung District. This study uses, method of quantitative analysis with the model of statistic center in Central Lampung year 2000-2014, that is government spending and labor on economic growth in central lampung district.
The results showed government spending on direct spending have a positive effect but not significant to economic growth and on indirect spending have a positive effect and significant to economic growth. Labor has a positive effect and significant to economic growth.
Suggestion in this study are expected that local government of Central Lampung is reviewing the allocation of regional expenditure and expected local government of Central Lampung is improviong the quality of labor, for example by increasing entrepreneurship education through non-formal channels.
Keywords : Government Spending, Labor, Economic Growth.
Abstrak
"PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH"
oleh
Devi Novita Sari
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan ,metode analisis kuantitatif dengan model regresi berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder yang di dapatkan dari Badan Pusat Statistik Lampung Tengah Tahun 2001 - 2014, yaitu berupa pengeluaran pemerintah dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Lampung Tengah.
Hasil peneletian menunjukkan pengeluaran pemerintah pada belanja langsung berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pada belanja tidak langsung berpengaruh positifdan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Saran dalam penelitian ini adalah di harapkan pemerintah daerah Lampung Tengah meninjau kembali alokasi pengeluaran daerah dan di harapkan pemerintah daerah Lampung Tengah meningkatan kualitas tenaga kerja, misalnya dengan memperbanyak pendidikan kewirausahaan melalui jalur non formal.
Kata-kata kunci : Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi.
1421021002 DEVI NOVITA SARIdevinovita3333@gmail.com2017-07-20T06:28:24Z2017-07-20T06:28:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27334This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/273342017-07-20T06:28:24Z
ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 -2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen dan pertumbuhan perusahaan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dan diperoleh sebesar 12 sampel perusahaan berdasarkan kriteria. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan serta litelatur lainya. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Variabel independen dalam penelitian ini adalah dividen payout ratio sebagai indikator kebijakan dividen, dan pertumbuhan perusahaan diukur dengan perubahan total aset perusahaan, sedangkan volatilitas harga saham merupakan variabel dependen. Serta dalam penelitian ini juga ditambahkan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian bahwa secara simultan variabel dividen payout ratio , pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai adjusted R Square menunjukkan nilai sebesar 34% sementara sisanya 66% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Hasil uji parsial dividen payout ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham. Pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham.
Kata Kunci: Kebijakan dividen, pertumbuhan, ukuran dan volatilitas harga saham
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of dividend policy and growth to share price volatility in manufactury companies in the period of 2011 to 2015. The sampling method used was purposive sampling, in which there are 12 companies included based on the criterias. Data obtained from the annual report and other literature. Multiple regression is used as the method of analysis.The independent variable in this study is dividend payout ratio as an indicator of the dividend policy, and growth is measured by the change in the total assets of the company, while the stock price volatility is a dependent variable. As well as in the study also added control variables are firm size.
Based on the result that dividend payout ratio, growth and size simultaneously have significant effect to the stock price volatility at 95% confidence level. A value of adjusted R Square showed 34% while the remaining 66% is influenced by other variables that are not included in this research model. Partial results showed dividend payout ratio has insignificantly effect to the stock price volatility. Growth and size have significantly effect to the stock price volatility.
Keywords : Dividend policy, growth, size and share price volatility.
1311011119 Rafiqarafiiqaaa@gmail.com2017-05-26T07:55:09Z2017-05-26T07:55:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26638This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/266382017-05-26T07:55:09ZANALISIS RESIKO KEMISKINAN RUMAH TANGGA
DI BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
ANALISIS RESIKO KEMISKINAN RUMAH TANGGA
DI BANDAR LAMPUNG
By
Devin Fahada
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah faktor seperti tingkat
pendidikan, bantuan kredit usaha, jumlah anggota rumah tangga, dan kenaikan
tarif dasar listrik berpengaruh terhadap resiko kemiskinan rumah tangga oleh
responden di kelurahan Bumi Waras. Penelitian ini menggunakan data yang
diperoleh dari penyebaran kuisioner. Penelitian ini menggunakan metode Regresi
Binary Logistic dengan alat analisis SPSS versi 17. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan yang
berarti semakin tinggi pendidikan kepala rumah tangga maka semakin rendah
resiko kemiskinan rumah tangga. Pada variabel bantuan kredit usaha menunjukan
pengaruh negatif yang berarti responden yang mendapat bantuan usaha kredit
resiko menjadi miskin semakin kecil. Sedangkan faktor jumlah anggota rumah
tangga dan kenaikan tarif dasar listrik menunjukan pengaruh positif dan
signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, variabel independen baik secara
keseluruhan mempengaruhi secara signifikan dan sesuai dengan teori yang ada,
sehingga dapat dipacu melalui program-program pemerintah guna menurunkan
tingkat kemiskinan yang ada.
Kata Kunci: Bantuan Kredit Usaha, JART, Persepsi Beban Kenaikan Tarif Listrik,
Regresi Binary Logistic, Resiko Kemiskinan, Tingkat Pendidikan.
ABSTRACT
ANALYSIS THE POVERTY RISK OF HOUSEHOLD
IN BANDAR LAMPUNG CITY
By
Devin Fahada
This purposes of this study are to analysis factors such as education level,credit
business assistance,number of family member and increase of electricity base tarif
rate. This study uses data derived from questionnaires. This study uses Binary
Logistic Regression with analysis tools SPSS ver. 17. The results from this study
indicate that education levels factors have negative and significant which mean
the higher education of family head the lower the risk of poverty. On a variable
credit business assistance has negative effect which mean responden whom had
credit business assistance the lower the risk of poverty. While the number of
family member and increase of electricity base tarif rate has a positive and
significant effect to the poverty risk of household. Based on this research, all
independent variables significantly affect overall and in accordance with the
existing theory, so it can be driven through government programs to reduce the
level of poverty there.
Keywords: Binary Logistic Regression,Credit Business Assistance, Education
Level, Number of Family Member, Perception of Increase of
Electricity Tarif Rate, The Poverty Risk of Household.1111021028 Devin Fahadafahadadevin@gmail.com2017-04-28T07:01:52Z2017-04-28T07:01:52Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26488This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/264882017-04-28T07:01:52ZPENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PERBANKAN BUMN DI INDONESIA PERIODE
2008-2015Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari dana
pihak ketiga (DPK) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset
(ROA). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sub sektor perbankan BUMN
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2015. Sampel dalam
penelitian ini diperoleh sebanyak 4 perbankan sampel dikalikan dengan periode
tahun pengamatan yaitu 8 tahun, sehingga jumlah observasi penelitian ini 32 data
observasi dengan menggunakan metode total sampling, data penelitian ini
diperoleh melalui website (www.idx.co.id). Teknik analisis data menggunakan
statistik deskriptif, regresi linier berganda, uji hipotesis t untuk menguji pengaruh
secara parsial, uji F untuk menguji pengaruh secara bersama-sama. Tingkat
kesalahan atau signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%.
Model penelitian yang digunakan telah memenuhi syarat uji asumsi klasik. Hasil
uji t menunjukan bahwa variabel dana pihak ketiga berpengaruh secara positif
signifikan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Profitabilitas. Hasil uji F menunjukan bahwa variabel dana pihak ketiga dan Loan
to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap ROA. Nilai adjusted R-square
sebesar 0,586 menunjukan bahwa sebesar 58,6% dari dana pihak ketiga dan Loan
to Deposit Ratio mempengaruhi profitabilitas sementara sisanya 41,4%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model
penelitian ini. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dana pihak ketiga
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan likuiditas tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.Secara simultan dana pihak ketiga
dan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada
perbankan BUMN di Indonesia periode 2008-2015.
Kata kunci : Dana Pihak Ketiga, Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Return On
Asset (ROA)
abstract
This research is supposed to know that there is the effect from third party funds (DPK) and
Loan to Deposit Ratio (LDR) to Return On Asset (ROA). The Population at this research
all sub sektor BUMN banking in Indonesia Stock Exchange (BEI) period 2008- 2015. Sample
at this research is got as much as 4 banking by using purposive sampling method, this data
research is got by the website (www.idx.co.id). Data analysis techniques descriptive
statistics, multiple linear regression, hypothesis testing for testing the partial affection, F
testing for testing the multiple affection. Mistake rate or significant that is used for
this research is 5%.
This research model that is used has filied the requirment of classic assumption test. The
result of T testing show that the variable third party funding significantly influence positively
and Loan to Deposit Ratio no significant positive effect on profitability . F test results showed
that the variables of third party funds and Loan to Deposit Ratio significant effect on
ROA. Adjusted R-square value of 0, 586 showed that 58,6% of third party funds and Loan to
Deposit Ratio affect Return On Asset (ROA) while the remaining 41.4% is affected by other
variable that is not included for this research model.
Keywords : Third Party Funds, Loan To Deposit Ratio (LDR) and Return On Asset (ROA)1311011016 ANGGI WIDANTIKA anggianggiwidantika@ymail.com2017-04-06T04:22:41Z2017-04-06T04:22:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26163This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/261632017-04-06T04:22:41ZSTRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA SOPIR
ANGKUTAN BARANG
(Studi Pada Sopir Angkutan Barang di PT. Sekarsindo Sejahtera Harapan
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis kehidupan
sosial ekonomi keluarga dan strategi pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sopir
angkutan barang di PT. Sekarsindo Sejahtera Harapan Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah sopir angkutan
barang yang bekerja di PT. Sekarsindo Sejahtera Harapan lebih dari 3 tahun dan
sudah berkeluarga. Penentuan informan dilakukan dengan purposeive sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam,
observasi, dan dokumentasi.
Setelah dilakukan penelitian diperoleh kehidupan sosial ekonomi keluarga sopir
angkutan barang di PT. Sekarsindo Sejahtera Harapan Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan adalah cukup baik dengan memiliki tingkat
pendidikan rendah (SD-SMP) dan sedang (SMA), Memiliki beberapa aset pribadi
yang bukan merupakan barang mewah, dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Dan terdapat 3 strategi pemenuhan kebutuhan hidup yang di terapkan keluarga
sopir angkutan barang di PT. Sekarsindo Sejahtera Harapan Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan yaitu strategi aktif, strategi pasif, strategi jaringan.
Kata Kunci: Strategi, Kebutuhan Hidup, Keluarga, Sopir Angkutan Barang
abstract
This study aims to determine, assess and analyze the social and economic life of
family and family subsistence strategies driver freight PT. Harapan Sejahtera
Sekarsindo Natar District of South Lampung regency. This type of research is
descriptive qualitative approach. Subjects in this study was the driver freight work
in PT. Sekarsindo Harapan Sejahtera more than 3 years and have a family.
Determination of informants conducted by purposeive sampling. Data collection
techniques used were interviews, observation, and documentation.
After research showed family socio-economic life of goods transport driver in the
PT. Harapan Sejahtera Sekarsindo Natar District of South Lampung regency is
good enough to have low levels of education (primary and junior) and medium
(high school), Having some personal assets are not a luxury, and active in
community activities. And there are three strategies of subsistence in applied
family driver freight PT. Harapan Sejahtera Sekarsindo Natar District of South
Lampung Regency which is a strategy of active, passive strategy, network
strategy.
Keywords: Strategy, Needs Life, Family, driver Freight1316011024 DEWI LESTARIdewi66@yahoo.com2017-03-10T03:37:08Z2017-03-10T03:37:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26059This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/260592017-03-10T03:37:08ZPengaruh Good Corporate Governance Terhadap Harga Saham
(Studi Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2015)Penelitian ini menguji pengaruh good corporate governance terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages. Good corporate governance yang
digunakan adalah komisaris independen, dewan komisaris, ukuran perusahaan dan
kepemilikan manajerial. Harga saham yang digunakan adalah harga saham
penutupan pada saat penyerahaan laporan keuangan tahunan pada Bursa Efek
Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling dan diperoleh 10 perusahaan sampel dari populasi sebesar 14
perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2011-2015.
Metode yang digunakan adalah analisi regresi linier berganda yang diolah dengan
menggunakan program eviews.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa harga saham dipengaruhi oleh good
corporate governance yaitu komisaris independen. Sedangkan dewan komisaris,
ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
Kata Kunci: Dewan komisaris, Good Corporate Governance, Harga Saham,
Kepemilikan Manajerial, Komisaris Independen, dan Ukuran Perusahaan.
abstract
This Research verifies the influence of good corporate governance to the stock
price in food and beverages company. Good corporate governance which is used
is independent commissioner, commissioner council, standard of company, and
managerial ownership. Stock price which is used clsing stock price whwn
submission of an annual financial report in Indonesia stock exchange. The
companies from the population of 14 food and beverages company which has
registered in Indonesia stock exchange year 2011-2015.
The analysis method which is used is multiple linier regression analysis that be
treated by using eviews program.
The result of this research shows that stock price is influenced by good corporate
governance, this is is independent commissioner. Whereas commissioner council,
standard of company, and managerial ownership ain’t react to the stock price.
Keywors: commissioner council, Good corporate governance, stock price,
managerial ownership, and standard of company 1316051070 SITI AULIA HELFIsitiaulia.helfi@yahoo.com2017-03-10T02:23:24Z2017-03-10T02:23:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26054This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/260542017-03-10T02:23:24Z
ANALISIS SEGMENTASI PASAR DAN PENGARUHNYA
TERHADAP PENINGKATAN
VOLUME PENJUALAN MOTOR
PADA PT. LAUTAN TEDUH DI LAMPUNG
ABSTRAK
Suatu organisasi yang memutuskan untuk beroperasi di salah satu pasar konsumsi, industri, jasa, atau pemerintah, mengakui bahwa pada dasarnya organisasi tersebut tidak dapat melayani semua pelanggan. Hal ini dikarenakan jumlah pelanggan terlalu besar dan wilayahnya terlalu luas dengan beraneka ragam kebutuhan dan keinginan serta kebiasaan dalam membeli sedangkan para pelanggan menuntut untuk dilayani secara maksimal.
Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah strategi segmentasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan pada PT. Lautan Teduh.
Hipotesis yang di rumuskan dari penelitian ini adalah segmentasi pasar yang dilakukan oleh PT. Lautan Teduh berpengaruh terhadap peningkatan penjualan.
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi linier sederhana diatas maka besarnya korelasi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) adalah 0,67. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara segmentasi pasar dengan volume penjualan adalah positif dan erat.
PT. Lautan Teduh perlu menerapkan srategi segmentasi pasar secara kontinu karena segmentasi pasar berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Segmentasi pasar sangat diperlukan agar perusahaan dapat mengetahui permintaan serta kebutuhan masing-masing pasar sehingga perusahaan dapat menetapkan fokus dan prioritasnya dalam melayani pasar.
PT. Lautan Teduh perlu memperhatikan fakta penting bahwa terjadi penurunan pangsa pasar hampir di seluruh daerah pemasarannya. Perusahaan harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal baik perubahan permintaan dari konsumen maupun ancaman yang datang dari pesaing sehingga perusahaan bisa menetapkan rencana-rencana strategis untuk meningkatkan volume penjualan.
Kata kunci : Segmentasi Pasar
ABSTRACT
An organization that decides to operate in one of the consumer market, industry, services, or government, admitted that the organization essentially unable to serve all customers. That is because the number of custumers was too big and too broad region with diverse needs and desires as well as the buying habits of customers while demanding to be served effectively and efficiently.
The problem is formulate in this study is whether the strategy of market segmentation is carried out by companies affect the increased volume of sales at PT. Lautan Teduh.
Formulated the hypothesis of this study is that market segmentation done by PT. Lautan Teduh effectively to increased sales.
Based on simple linear correlation coefficient calculation above, the magnitude of the correlation between the independent variable (X) and dependent variable (Y) is 0,67. This suggests that the relationship between market segmentation by volume of sales is positive and close.
PT. Lautan Teduh needs to implement a strategy of market segmentation continuously because a significant effect on the increase in sales volume. Market segmentation is needed, so the company can determine the demand and needs of each market so that the company can determine the focus and priorites in serving the market.
PT. Lautan Teduh needs to pay attention to the important fact that a decline in market share in almost all areas of marketing. Companies must be sensitive to the changes occurring in the external anvironment changes in demand from boty consumers and threats coming from competitors so that the company can establish strategic plans to increase sales volume.
Keyword: Market Segmentation
1121011054 Junaidy Lunardi. junaidilunardi@gmail.com2017-03-06T03:57:16Z2017-03-06T03:57:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25938This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/259382017-03-06T03:57:16ZPERANAN SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
ABSTRACT
ROLE OF AGRICULTURE, FORESTRY AND FISHERIES SECTORS
IN THE ECONOMY CENTRAL LAMPUNG DISTRICT
By
MARIA PRAMITA
Agriculture, forestry and fisheries sectors are very important to be developed continuely to improve the economic development of the region focusly to the potensial of the natural resources owned. The role played by agriculture, forestry and fisheries to the PDRB, it is expected that those sectors can provide more contribution to the economy of the region. This study aims to determine the role of agriculture, forestry and fisheries on a sector basis, the growth and the linkages between sectors; relation to the processing industry; impact multiplier output, income and employment in Central Lampung district. This study uses Location Quotient (LQ), Shift Share and Input Output. The analysis showed that the sector of agriculture, forestry and fisheries is a sector basis in Central Lampung district. Livestock sector become key subsectors or leaders (leading sector) in agriculture, forestry and fisheries for high power distribution as well as the rapid growth and progressive. Linkage output ahead of agriculture, forestry and fisheries highest is the manufacturing sector, while the backward linkages of the sector to the manufacturing sector was ranked third after agriculture, forestry and fisheries; and trade, restaurant and accommodation services. Value multiplier output, income and employment of agriculture, forestry and fisheries still low
Key Word : Input Output, Location Quotient (LQ), Agriculture, Forestry and Fisheries, Shift Share
ABSTRAK
PERANAN SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh
MARIA PRAMITA
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sangat penting untuk terus dikembangkan dalam upaya meningkatkan pembangunan ekonomi wilayah dengan memperhatikan potensi sumber daya alam yang dimiliki. Besarnya peranan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB, maka diharapkan sektor ini dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap sektor basis, pertumbuhan dan keterkaitan antar sektor; keterkaitan terhadap industri pengolahan; dampak pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja di Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ), Shift Share dan Input Output.Hasil analisis menunjukkan bahwa Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor basis di Kabupaten Lampung Tengah. Subsektor peternakan menjadi subsektor kunci atau pemimpin (leading sector) di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan karena daya penyebarannya tinggi serta pertumbuhan yang cepat dan progresif. Keterkaitan output ke depan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan paling tinggi adalah terhadap sektor industri pengolahan, sedangkan keterkaitan ke belakang sektor tersebut terhadap sektor industri pengolahan berada pada peringkat ke tiga setelah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; dan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Nilai pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih rendah
Kata kunci : Input Output, Location Quotient (LQ), Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Shift Share
1424021015 MARIA PRAMITAmariapramita14@gmail.com2017-03-01T02:36:59Z2017-03-01T02:36:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25855This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/258552017-03-01T02:36:59ZPENGARUH DIMENSI EXPERIENTIAL
MARKETING TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN(STUDI PADA CAFÉ BANGI
KOPITIAM BANDAR LAMPUNG)
Masalah dalam penelitian ini adalah pada tahun 2015-2016 mengalami fluktuasi penjualan
rata-rata penjualan sebanyak 11.57%. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah
dimensi sense, feel, think, act , dan relate memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan
Bangi Kopitiam, dimana tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dimensi
experiential marketing terhadap kepuasan pelanggan Bangi Kopitiam. Objek yang diteliti
pada penelitian ini yaitu pelanggan yang pernah mengunjungi dan menikmati menu di Bangi
Kopitiam dan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian deskriptif verifikatif.
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode non probability sampling
dengan teknik purposive sampling dan Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
responden dengan kriteria yang pernah mengunjungi Bangi Kopitiam dan menikmati menu.
Untuk melihat kontribusi setiap variabel bebas secara parsial digunakan uji t dan untuk
menguji hipotesis digunakan uji F.Kontribusi variabel dimensi experiential marketing (X)
berperan dalam mempengaruhi Variabel Y (kepuasan pelanggan) sebesar 55,6% dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hasil Analisis kuantitatif membuktikan bahwa variabel
feel (X2) memberikan pengaruh paling besar dengan β sebesar 0,377 sedangkan variabel act
(X4) memberikan pengaruh paling kecil dengan β 0,221.
Kata kunci: Experiential marketing, sense, feel, think, act, relate, customer satisfaction café.1211011005 ACHMAD LUTFI TEGARIKHO fiiriko@ymail.com2017-02-10T04:37:15Z2017-02-10T04:38:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25538This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/255382017-02-10T04:37:15ZANALISIS PENGARUH PAD DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP (PDRB)
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan
Dana Perimbangan terhadap PDRB kabupaten/kota Di Provinsi Lampung tahun
2011-2015. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah dan
Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus. Penelitian ini menggunakan metode alat analisis regresi data panel
dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM).
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD)
berpengaruh positif signifikan terhadap PDRB, Variabel Dana Alokasi Umum (DAU)
berpengaruh positif signifikan terhadap PDRB, variabel DanaAlokasi Khusus (DAK)
berpengaruh negatif signifikan terhadap PDRB, dan variabel Dana Bagi Hasil (DBH)
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PDRB.
Kata kunci: Dana Perimbangan, PDRB, Pendapatan Asli Daerah
kabupaten/kota Provinsi Lampung
ABSTRACT
This study aimed to determined the effect of Local Own-Source Revenue and
Balancing Funds to Gross Domestic Regional Product in Lampung Province during
2011-2015. The Independent variables in this study are Local Own-Source Revenue
and Balancing Fund who consist of Sharing Revenue (DBH), General Allocation
Fund (DAU) and Special Allocation Fund (DAK). This study uses tool is the panel
data regression analysis the approach Fixed Effect Model (FEM).
The results of the study indicate that Local Own-Source Revenue variable gives
positve significant effect on Gross Domestic Regional Product, General Allocation
Fund variable gives positive significant effect on Gross Domestic Regional Product,
Special Allocation Fund variable gives negative and significant effect on Gross
Domestic Regional Product, and Revenue-Sharing variable gives negative and not
significant effect on Gross Domestic Regional Product.
Keywords:Balancing Funds, GDRP, Local Own-Source Revenue of the
district/city in Lampung Province0911021019 NURUL HIDAYATI nurul.hidayati221@gmail.com2017-01-05T04:41:55Z2017-01-05T04:41:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25043This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/250432017-01-05T04:41:55ZPENGARUH TINGKAT LITERASI KEUANGAN PELAKU USAHA TERHADAP KINERJA USAHA
(Survey: Pelaku Usaha Mikro Kecil di Kawasan Universitas Lampung)
Pengetahuan tentang keuangan perlu dimiliki para pelaku usaha/bisnis agar dapat memanfaatkan produk lembaga keuangan bank dan non bank untuk dapat mengelola keuangan dengan baik agar lebih sejahtera. Berdasarkan hasil survei nasional, literasi keuangan Indonesia yang dilaksanakan oleh OJK pada 2013, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya sebesar 21,84% dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 59,74%. Mayoritas inklusi keuangan di Indonesia, berada di sektor perbankan. Untuk kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), tingkat literasi keuangan sebesar 15,68% dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 53,34%. Literasi keuangan merupakan pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan dalam mengelola keuangan. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat literasi keuangan serta pengaruhnya terhadap kinerja pelaku usaha yang berada di kawasan Universitas Lampung.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah: pengetahuan, pemahaman, dan pemanfaatan yang diduga berpengaruh terhadap kinerja usaha dijelaskan dengan analisis deskriptif dan pengujian menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian terendah yaitu terdapat di aspek pemahaman yang hanya berkisar 34,601%; dan persentase capaian tertinggi terdapat pada aspek pengetahuan yaitu sebesar 80%. Variabel pengetahuan, dan pemahaman berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja usaha, sementara hanya variabel pemanfaatan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha. Hal tersebut menunjukkan pengetahuan dan pemahaman saja tidak cukup untuk meningkatkan kinerja usaha, artinya dibutuhkan pemanfaatan atau penggunaan produk keuangan untuk meningkatkan kinerja usaha.
Kata Kunci: kinerja usaha, literasi keuangan, umkm.
ABSTRACT
Knowledge of finance need to be owned businesses / business to take advantage of the products and non-bank financial institution bank to be able to manage your finances well to be more prosperous. Based on the results of a national survey, financial literacy Indonesia are carried out by the FSA in 2013, the level of financial literacy Indonesian people is only of 21.84% with a rate of 59.74% financial inclusion. The majority of financial inclusion in Indonesia, located in the banking sector. For groups of medium, small and micro enterprises (MSMEs), the level of financial literacy of 15.68% with a rate of 53.34% financial inclusion. Financial literacy is the knowledge, confidence, and skills in managing finances. This experiment aims to find out how much the level of financial literacy and how they affect the performance of entrepreneurs in the area of Lampung University.
In this study the variables used are: knowledge, comprehension, and utilization of the allegedly influence on business performance described by descriptive analysis and testing using multiple linear regression. The results showed that the lowest achievement in aspects of the understanding that there are only about 34.601%; and the percentage of the highest achievements are in the aspect of knowledge that is equal to 80%. Knowledge variable and comprehension a significant negative effect on the performance of the business, while only variable utilization positive and significant impact on business performance. It shows knowledge and understanding alone is not sufficient to improve business performance, meaning that required utilization or use of financial products to improve their business performance.
Keywords: financial literacy, MSMEs, the performance of businesses.
1211021049 FEBITA MEUTIAfebitameutia@yahoo.com2016-12-29T08:58:51Z2016-12-29T08:58:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24997This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/249972016-12-29T08:58:51ZHUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA TINGKAT INFLASI DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI LAMPUNG PERIODE 1998-2015 (DENGAN PENDEKATAN KURVA PHILLIPS)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara tingkat inflasi dan pengangguran di Provinsi Lampung selama periode 1998-2015. Data yang digunakan data runtun waktu periode 1998-2015 bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung. Untuk melihat bagaimana hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran digunakan tehnik estimasi Granger Causality Test dan Error Correction Model (ECM). Hasil dari penelitian periode 1998-2015 menunjukkan adanya hubungan positif satu arah antara tingkat pengangguran yang menyebabkan perubahan tingkat inflasi.
Kata kunci : Kurva Phillips, Tingkat Inflasi, Tingkat Pengangguran.
ABSTRACT
The purpose of this study is to knowing the causality relationship between inflation and unemployment rate in the Province of Lampung period 1998-2015. Data used time series data period 1998-2015 sourced from Central Bureau of Statistics (BPS) Province of Lampung. To see how the relationship between inflation rate and unemployment rate used estimation techniques Granger Causality Test and Error Correction Model (ECM). The results of the research period 1998 - 2015 showed a positive relationship between unemployment rate in one direction which causes changes in the rate of inflation.
Keywords : Inflation Rate, Phillips Curve, Unemployment Rate.
1211021058 Handicky Julius Sanjayahandickyjuliuss@gmail.com2016-12-29T08:43:34Z2016-12-29T08:43:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24999This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/249992016-12-29T08:43:34ZANALISIS PERMINTAAN SUKUK DI INDONESIA
PERIODE 2013:1 - 2015:12Dalam beberapa tahun terakhir defisit anggaran menjadi topik yang sangat
menarik untuk dibahas karena belanja pemerintah pusat dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Peningkatan belanja pemerintah yang terus meningkat
tersebut tidak diikuti secara signifikan oleh peningkatan penerimaan negara, hal
tersebut mengakibatkan defisit anggaran meningkat. Semenjak paska krisis
ekonomi 1998, pemerintah menerapkan kebijakan untuk mengutamakan
pembiayaan defisit anggaran yang bersumber dari dalam negeri. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi resiko nilai tukar (currency risk). Instrument pembiayaan yang
menjadi pilihan terbaik pemerintah adalah penjualan Surat Berharga Negara
(SBN) kepada masyarakat. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah
penduduk beragama Islam terbesar di dunia dan potensi ini bisa menjadi pangsa
pasar yang besar untuk pembiayaan negara non utang melalui penerbitan Sukuk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga sukuk,
inflasi, nisbah bagi hasil perbankan syariah dan pendapatan perkapita terhadap
permintaan sukuk. Model analisis yang digunakan yaitu model ECM (Jangka
Pendek).
Hasil penelitian dengan menggunkan model ECM menunjukan bahwa
dalam jangka pendek secara parsial harga sukuk berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap permintaan sukuk di Indonesia. Inflasi berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap permintaan sukuk di Indonesia. Nisbah bagi hasil
deposito perbankan syariah berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
permintaan sukuk di Indonesia. sedangkan pendapatan perkapita berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap permintaan sukuk di Indonesia.
Kata Kunci : Error Correction Model (ECM), Harga Sukuk, Inflasi, Nisbah
Bagi Hasil Deposito Perbankan Syariah, Pendapatan Perkapita,
Permintaan Sukuk,
ABSTRACT
In recent years the budget deficit to a very interesting topic to discuss because of
central government spending from year to year continues to increase. Increased
government spending continued to rise significantly is not followed by an increase
in state revenue, it could lead to increased budget deficits. Since the post-1998
economic crisis, the government implemented a policy to give priority to
financing the budget deficit from domestic sources. It aims to reduce the exchange
rate risk. Financing instrument which became the best option is the sale of
government securities (SBN) to the public. Indonesia is one country with a
Muslim population in the world and this could be a potential huge market share
for non-state financing of debt through the issuance of Sukuk. The purpose of this
study was to determine the influence of securities prices, inflation, Islamic
banking profit sharing ratio and per capita income to sukuk demand. The analysis
model used is a model ECM (Short Term).
Results of the research by using ECM models show that in the short term partial
sukuk prices but not significant positive effect on the demand for sukuk in
Indonesia. Inflation is positive but not significant effect on the demand for sukuk
in Indonesia. Sharing ratio Islamic banking deposits but not significant positive
effect on the demand for sukuk in Indonesia. and the per capita income and a
significant negative effect on the demand for sukuk in Indonesia.
Keywords : Demand Bonds, Error Correction Model (ECM), Income Percapita,
Inflation, Profit Sharing Ratio Deposits Islamic Banking, Sukuk
Price1111021074 MUHAMMAD SYAHID ABDULLAH muhammadsyahidabdullah@gmail.com2016-12-28T03:43:00Z2016-12-28T03:43:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24925This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/249252016-12-28T03:43:00ZPENGARUH KONSUMSI RUMAH TANGGA, INVESTASI, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI PROVINSI LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi rumah tangga, investasi, dan pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian di provinsi lampung, dengan menggunakan data sekunder dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2015, dan analisis data menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), dengan bantuan program Eviews 9.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel konsumsi rumah tangga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perekonomian di Provinsi Lampung. Variabel investasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perekonomian di Provinsi Lampung. Variabel pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perekonmian di Provinsi Lampung.
Kata Kunci : Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, Pengeluaran Pemerintah, dan PDRB.
ABSTRACT
This study aims to determine effect household consumption, investment, and government expenditure on the economy in the province of Lampung, using secondary data from 1990 to 2015, and data analysis using ordinary least squares (OLS), with the help of the program Eviews 9.
The results of this study indicate that in partial household consumption has a positive and significant effect on the economy in the province of Lampung. Variable investment has a positive and significant effect on the economy in the province of Lampung. Variable government expenditure has a positive and significant effect of the economy in the province of Lampung.
Keywords: Household Consumption, Investment, Government Spending, and GDP
1211021112 SONY PRAMANINGTYASsonypramaningtyas26@gmail.com2016-12-23T07:21:39Z2016-12-23T07:21:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24856This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/248562016-12-23T07:21:39ZANALISIS KONVERGENSI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
DI INDONESIA, THAILAND, DAN MALAYSIA
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konvergensi sigma dan konvergensi beta produktivitas tenaga kerja serta mengukur kecepatan konvergensi yang terjadi antara Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB per tenaga kerja, jumlah tenaga kerja terdidik, tingkat upah, dan teknologi. Metode penelitian menggunakan data panel dengan model fixed effect. Data yang digunakan yaitu data dari ketiga negara selama periode tahun 2002 – 2013. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konvergensi sigma terjadi antara Indonesia, Thailand, dan Malaysia selama tujuh tahun dari dua belas tahun penelitian. Sedangkan berdasarkan uji hipotesis Indonesia, Thailand, dan Malaysia terjadi konvergensi absolut diterima dengan kecepatan antara 2.13 % hingga 5.72% per tahun. Hasil analisis konvergensi kondisional menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.
Kata Kunci : data panel, konvergensi, produktivitas tenaga kerja
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the sigma convergence and beta convergence in labor productivity as well as to measure the speed of convergence that occurred between Indonesia, Thailand, and Malaysia. Independent variables used in this study is the GDP per worker, the number of educated labor, wage rates, and technology. Research method using panel data with fixed effect model. The data used is data from third countries during the period 2002 - 2013. The results of this study indicate that the sigma convergence occurred between Indonesia, Thailand and Malaysia for seven years from twelve years of research. Based hypothesis testing Indonesia, Thailand, and Malaysia received absolute convergence speeds between 2.13% to 5.72% per year. The results of the analysis of the convergence of the conditional shows that all independent variables positive and significant impact on labor productivity.
Keywords: convergence, labor productivity, panel data
1211021131 YUSMITHA SARI yusmithasari@gmail.com2016-12-23T07:10:29Z2016-12-23T07:10:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24851This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/248512016-12-23T07:10:29ZHUBUNGAN KAUSALITAS ARUS MODAL MASUK (CAPITAL
INFLOW), NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INTEREST RATE
DIFFERENTIAL DI INDONESIAABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas arus modal masuk
(capital inflow), nilai tukar rupiah, dan interest rate differential di Indonesia
selama periode 2002:Q1 – 2015:Q4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Uji Kausalitas Granger. Data yang digunakan adalah data time series
selama periode 2002:Q1 – 2015:Q4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan kausalitas dua arah antara arus modal masuk (capital inflow)
dengan nilai tukar rupiah. Sedangkan antara nilai tukar rupiah dengan interest rate
differential terdapat hubungan kausalitas satu arah.
Kata Kunci : Arus Modal Masuk, Interest Rate Differential, Kausalitas Granger,
dan Nilai Tukar Rupiah
ABSTRACT
This study aims to determine causality of capital inflows, exchange rate, and
interest rate differential in Indonesia during the period 2002:Q1 - 2015:Q4. The
method used in this research is the Granger Causality Test. The data used are time
series data for the period 2002:Q1 - 2015:Q4. The results showed that there is a
two-way causal relationship between capital inflows and the exchange rate.
While, between the exchange rate and interest rate differentials are one-way
causality.
Keywords : Capital Inflow, Exchange Rate, Granger Causality, and Interest Rate
Differential1211021081 MAULIDYA AGUSTIN maulidyaagstn@gmail.com2016-12-23T04:04:45Z2016-12-23T04:04:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24852This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/248522016-12-23T04:04:45ZANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI CHINA TERHADAP
ALIRAN PORTOFOLIO DI INDONESIAThe purpose of this study is to analyze the effect of economics growth of China to
portfolio flow in Indonesia. Dependen variables used in this study are GDP
growth of China, export volume of Indonesia to China, mining index and BI rate.
The data used in this study is time series starts from 2007:Q1 to 2015:Q4. This
study uses Error Corecction Model (ECM) as analysis method. The result of this
study shows that GDP Growth of China, Index Mining, and BI Rate has positive
and significant relation to Portfolio Flow in Indonesia. However, Export of
Indonesia to China has not significant relation to Portfolio Flow in Indonesia.
Key words: BI Rates, export, Error Correction Model (ECM), growth GDP
ABSTRACT
adalah pertumbuhan GDP China, ekspor Indonesia ke China, indeks mining dan BI Rate.
Data yang digunakan penelitian ini merupakan data runtun waktu dimulai dari 2007:Q1
sampai dengan 2015:Q4. Alat analisis yang digunakan adalah Error Correction Model
(ECM). Hasil penelitian ini menunjukan Growth GDP China, Indeks Mining dan BI Rate
memilki hubungan yang positif dan signifikan terhadap aliran portofolio di Indonesia. Namun
Ekspor Indonesia ke China tidak berpengaruh signifikan terhadap aliran portofolio.
Kata Kunci: BI Rate, ekspor, Error Correction Model (ECM), Growth GD
1211021122 VEMA KUSUMA YULIANDIRAvemaaayuliandira@gmail.com2016-12-23T03:35:30Z2016-12-23T03:35:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24789This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/247892016-12-23T03:35:30ZPERILAKU PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI JASA FOTOKOPI (Studi pada Industri Jasa Fotokopi di Kawasan Universitas Lampung)Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan layanan konsumen serta strategi kerjasama perusahaan industri jasa fotokopi terhadap kinerja industri jasa fotokopi. Penelitian ini menggunakan model unstructured dengan jumlah observasi sebanyak 40 perusahaan industri. Hasil estimasi menunjukkan variabel strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan layanan konsumen serta strategi kerjasama berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan.
Kata kunci : Industri Jasa Fotokopi, Kinerja Perusahaan, Perilaku Perusahaan, Strategi Harga, Strategi Kerjasama, Strategi Produk, Strategi Promosi dan Layanan konsumen.
abstract
The research is to identify and analyze the effect of product strategy, pricing, promotion and customer service and also cooperation strategy on business performance improvement in photocopying services industry. This study uses unstructured models with observations by 40 industrial enterprises. The result show that variable product strategy, pricing, promotion and customer services and also cooperation strategy are significantly and positive influenced for the company performance.
Key Word: Behavior of the company, Company performance, Cooperation
strategy, Photocopying services industry, Pricing strategy, Product strategy, Promotion and customer service strategy.
(1211021100) Rini Novia Napitupulurininovianapitupulu10@gmail.com2016-12-22T08:02:47Z2016-12-22T08:02:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24791This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/247912016-12-22T08:02:47ZPOLA KONSUMSI MAHASISWA INDEKOS DI UNIVERSITAS
LAMPUNG (STUDI KASUS : MAHASISWA S1 REGULER FEB UNILA)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi mahasiswa indekos S1
reguler FEB di Universitas Lampung, dengan menggunakan data primer sebanyak
109 responden yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, dan analisis data
menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), dengan bantuan program
Eviews 9.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel uang saku
berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi mahasiswa indekos di
Universitas Lampung. Variabel jenis kelamin berpengaruh positif dan signifikan
dan ditemukan bahwa terdapat perbedaan konsumsi perempuan lebih besar
dibandingkan laki-laki. Variabel tabungan berpengaruh negatif dan signifikan.
Variabel beasiswa berpengaruh positif dan signifikan menunjukkan bahwa
konsumsi yang dilakukan mahasiswa yang memiliki beasiswa lebih besar dari
pada yang tidak memiliki beasiswa.
Kata Kunci : beasiswa, jenis kelamin, konsumsi, tabungan, dan uang saku
abstract
The objective of this research is to find out the consumption pattern of regular
bachelor student in Economics and Business Faculty, University of Lampung who
use a rent room. This research used a primary data with 109 respondents which is
collected using questionnaire method, and data analysis using Ordinary Least
Square (OLS) method with the help of Eviews 9 program.
The result of this research showed that partially pocket money variable positively
and significantly has an effect on the consumption of the student who use a rent
room in University of Lampung. Gender variable has a positive and significant
effect, and this research also found that there is a difference that female
consumption is bigger than male. Savings variable has a negative and significant
effect. Scholarship variable has a positive and significant effect, it shows that the
consumption of the student who has a scholarship is bigger than the student who
does not.
Keywords : consumption, gender, pocket money, savings, and scholarship.(1211021066) JULIANjulian12066@gmail.com2016-12-22T02:04:13Z2016-12-22T02:04:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24751This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/247512016-12-22T02:04:13ZPENGARUH FREE CASH FLOW DAN PROFITABILITY TERHADAP DIVIDEND POLICY PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIAABSTRAK
PENGARUH FREE CASH FLOW DAN PROFITABILITY TERHADAP DIVIDEND POLICY PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
DIAN KARTIKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh free cash flow dan profitability terhadap dividend policy pada perusahaan-perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio profitability di ukur menggunakan return on asset dan dividend policy di ukur menggunakan dividend payout ratio.
Teknik sampling yang di gunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 70 observasi dari 14 pada perusahaan-perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis regresi berganda data panel dengan menggunakan Eviews 8.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa free cash flow tidak berpengaruh terhadap dividend policy, sedangkan rasio profitability (return on asset) berpengaruh terhadap dividend policy dan secara simultan free cash flow dan profitability berpengaruh terhadap dividend policy.
Disarankan kepada penelitian selanjutnya, sebaiknya agar memperluas alat ukur seperti menambah rasio keuangan lain dan mengukur dari segi ekonomi melainkan dari segi non ekonomi seperti peristiwa politik.
Kata kunci : Free Cash Flow, Return on Asset dan Dividend Payout Ratio1111011173 DIAN KARTIKAdiankartika152@yahoo.co.id2016-12-21T06:21:47Z2016-12-21T06:21:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24729This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/247292016-12-21T06:21:47ZPENGARUH NARSISME DAN SELF-ESTEEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST BANDAR LAMPUNGSetiap perusahaan selalu dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Beberapa cara yang digunakan untuk dapat mengoptimalkan sumber daya yaitu dengan cara meningkatkan teknologi dengan tujuan efisiensi dan produktivitas, selain itu perusahaan dapat melakukan pengelolaan terhadap sifat dan karakteristik yang dimiliki oleh karyawan. Dua sifat yang perlu perhatian khusus yaitu narsisme dan self-esteem, hal ini dikarenakan kedua sifat ini dapat mempengaruhi suasana di lingkungan kerja yang akan berpengaruh pula terhadap kinerja karyawan di perusahaan tersebut.
Masalah dalam penelitian ini mengenai adanya beberapa perilaku karyawan Surat Kabar Harian Lampung Post yang mengarah pada ciri-ciri narsisme seperti merasa senang ketika dipuji dan dihormati, dan senang unjuk diri terkait dengan keahlian, bakat, dan kemampuan, selain itu terdapat karyawan yang membawa cermin dan dan foto di ruang kerja, serta terdapat pula ciri-ciri sifat self-esteem seperti senang membantu karyawan lain, karyawan yang dipercayai oleh rekan kerja, dan karyawan yang mudah bekerja sama, di mana kedua sifat tersebut apabila tidak dikelola dengan baik maka akan berpengaruh pada kinerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh narsisme terhadap kinerja karyawan Surat Kabar Harian Lampung Post Bandar Lampung, pengaruh self-esteem terhadap kinerja karyawan Surat Kabar Harian Lampung Post Bandar Lampung, dan pengaruh narsisme dan self-esteem secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan Surat Kabar Harian Lampung Post Bandar Lampung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian mendukung seluruh hipotesis yang menyatakan bahwa narsisme berpengaruh positif terhadap kinerja, self-esteem berpengaruh positif terhadap kinerja, serta narsisme dan self-esteem secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja. Saran bagi karyawan Surat Kabar Harian Lampung Post Bandar Lampung sebaiknya meningkatkan sikap saling menghormati dan saling menghargai sesama rekan kerja, meningkatkan komunikasi dan kerja sama terhadap rekan kerja, meningkatkan partisipasi terhadap tugas yang diberikan, aktif dalam memberikan masukan dan solusi terhadap permasalahan baru, dan meningkatkan partisipasi dalam rapat kerja.
Kata Kunci: Narsisme, Self-esteem, dan Kinerja1211011168 FITRI HANDAYANI2016-12-21T03:33:12Z2016-12-21T03:33:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24705This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/247052016-12-21T03:33:12ZEVALUASI KELAYAKAN USAHA DAN NILAI TAMBAH
AGROINDUSTRI TEMPE
(Studi Kasus pada Agroindustri Tempe di Pekon Podomoro dan Kelurahan
Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan usaha dan nilai
tambah agroindustri tempe. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada
agroindustri Barkah (skala produksi besar) dan agroindustri Muklisin (skala
produksi menengah) di Pekon Podomoro serta agroindustri Hamsin (skala
produksi kecil) di Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu,
Kabupaten Pringsewu. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja berdasarkan skala
produksi dan umur agroindustri yang sama. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian adalah analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa agroindustri tempe pada berbagai skala produksi
(besar, menengah, kecil) secara keseluruhan menguntungkan dan layak untuk
dikembangkan. Agroindustri tempe dalam penelitian ini memberikan nilai
tambah yang cukup besar, walaupun masih menggunakan teknologi yang
tergolong sederhana dan modal terbatas.
kata kunci : agroindustri, evaluasi kelayakan, nilai tambah, tempe
ABSTRACT
The purpose of this research is to evaluate the feasibility and the added value of
tempe agroindustry. This research uses a case study method on Barkah’s
agroindustry (big production scale) and Muklisin’s agroindustry (medium
production scale) at Podomoro village and Hamsin’s agroindustry (small
production scale) at South Pringsewu village in Pringsewu Subdistrict, Pringsewu
Regency. Research location is chosen purposively based on the quantity of
production and same age of agroindustry. Analysis data uses quantitative and
qualitative descriptive. The result of this research show that tempe agroindustry at
various scales of production (big, medium, small) on the whole is profitable and
feasible to be developed. Tempe agroindustry in this research provide high
enough added value, although still using relatively simple technology and limited
capital.
Keywords : added value, agroindustry, feasibility, tempe1214131108 WINANTI PUSPA ARUM winantipuspa77@gmail.com2016-11-28T08:51:33Z2016-11-28T08:51:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24546This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/245462016-11-28T08:51:33ZPENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK
INDONESIAABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bank yaitu
variabel risk profile (NPL), good corporate governance ( Indeks), rentability
(ROA) dan capital (CAR) terhadap return saham. Sampel penelitian ini adalah
sebanyak 26 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode 2012-2015. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan tahunan perusahaan yang dijadikan sampel. Alat uji data menggunakan
software SPSS 21 meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasisk, regresi linear
berganda, uji koefisien determinasi, uji kelayakan model regresi, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel rentability (ROA) terbukti
berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian ini tidak membuktikan
variabel risk profile (NPL), good corporate governance ( Indeks) dan capital
(CAR) berpengaruh terhadap return saham. Kemampuan prediksi dari keempat
variabel secara simultan adalah sebesar 10,3%.
Kata Kunci: Risk Profile, Good Corporate Governance, Rentability,
Capital, Return Saham
ABSTRACT
The objective of this research is to analyze the effect of banks health which are
Risk Profile (NPL), Good Corporate Governance ( Index), Rentability (ROA) and
Capital (CAR) variable toward stock return. The sample of this research is 26
corporate banking listed in Indonesia Stock Exchange in 2012-2015 period. Type
of data used in this research is secondary data which is annual report of the
corporate sampled. The test tool that used in this research is SPSS 21 consist of
descriptive analysis, classic assumption test, multiple linier regression, coefficient
determination test, regression model feasibility test, and hypothesis test. The
result of this research showed that rentability (ROA) variable significantly affect
the stock return. This research did not proof that risk profile (NPL) variable, good
corporate governance ( Index) and capital (CAR) affect the stock return. The
prediction ability from those four variables simultaneously is 10,3%.
Key Words: Risk Profile, Good Corporate Governance, Rentability, Capital,
Stock Return.(1211031030) ESTI YULIANI estiyuliani28@gmail.com2016-11-02T02:21:00Z2016-11-02T02:21:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24438This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/244382016-11-02T02:21:00ZANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA
PADA SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN MAKANAN
DI PROVINSI LAMPUNGABSTRAK
Sektor Industri Pengolahan, khususnya Industri Pengolahan Makanan merupakan
kelompok industri pengolahan yang paling banyak menyerap tenaga kerja di
Provinsi Lampung. Penyerapan tenaga kerja sangat ditentukan oleh permintaan
tenaga kerja yang merupakan permintaan turunan dari permintaan konsumen
terhadap produk. Sehingga, permintaan tenaga ditentukan oleh harga tenaga kerja
itu sendiri (upah), harga modal (investasi), tingkat suku bunga, dan harga output.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen Tingkat
Upah, Nilai Output, Rasio Beban Bunga, dan Investasi terhadap variabel
dependen Penyerapan Tenaga Kerja pada industri pengolahan makanan di
Provinsi Lampung. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data
sekunder hasil Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 302 perusahaan industri manufaktur di
Provinsi Lampung.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif (statistik)
dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dalam bentuk/model
logaritma penuh. Estimasi atau pendugaan terhadap persamaan di atas dilakukan
dengan melakukan transformasi linier dengan cara menjadikan bentuk logaritma
natural (ln).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel independen (Tingkat Upah, Nilai
Output, Rasio Beban Bunga, dan Investasi) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen (penyerapan tenaga kerja) sektor industri pengolahan
makanan di Provinsi Lampung pada tahun 2013. Variabel independen nilai output
secara signifikan berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Kenaikan
nilai output akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Variable independen
tingkat upah, rasio beban bunga, dan investasi secara signifikan berpengaruh
negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Kenaikan tingkat upah, rasio beban
bunga, dan investasi akan menurunkan Penyerapan Tenaga Kerja.
Kata Kunci: Penyerapan Tenaga Kerja, Tingkat Upah, Nilai Output, Rasio Beban
Bunga, Investasi, Regresi Linier Berganda
ABSTRACTManufacturing sector, particularly the Food Processing Industry is a group of the
processing industry'smost labor-intensive in the Province of Lampung. The
Employmentis largely determined by the demand for labor is a derived demand of
consumer demand for the product. Thus, demand for labor is determined by the
price of labor itself (wages), the price of capital (investment), interest rates, and
output prices.
This study aimed to analyze the influence of Wages Rates, Output Values,
Discount Rates Ratio and Investment as the independent variables on
Employment in Food Processing Industry as the dependent variable in the
Province of Lampung. The data used in this research is secondary data from the
Annual Survey of Manufacturing Industries Company conducted by the Central
Statistics Agency (BPS) on 302 manufacturing companies in the Province of
Lampung.
The method used is the analysis of quantitative data (statistics) using multiple
linear regression analysis in the form of full logarithm models. Estimation of the
equation above is done by performing a linear transformation by making form of
the natural logarithm (ln).
These results indicate that the independent variables (Wages Rates, Output
Values, Discount Rates Ratio, and Investments) jointly influence the dependent
variable (Employment) food processing industrial sector inthe Province of
Lampung in 2013. Output Valueas one of the independent variables a significant
positive effect on Employment. The increase in Output will increase Employment.
Wages Rates, Discount Rates Ratioand Investment as the independent variablesa
significantly negative effect on Employment. The increase in Wages Rates,
Discount Rates Ratio and Investment will reduce Employment.
Keywords: the Employment, Wages Rates, Output Values, Discount Rates Ratio,
Investment, Multiple Linear Regression
1221021012 HENDRA hendra@gmail.com2016-10-28T06:37:44Z2016-10-28T06:37:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24393This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/243932016-10-28T06:37:44ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEBT TO SERVICE RATIO DI INDONESIAABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi debt to service ratio di Indonesia. Variabel bebas yag digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga internasional, harga minyak kelapa sawit, pendapatan dari negara tujuan ekspor Indonesia, nilai tukar riil, dan variabel dummy yaitu periode kepemimpinan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data runtun waktu dimulai dari 2005:Q1 sampai dengan 2015:Q4. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Model Koreksi Kesalahan. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa variabel suku bunga internasional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, harga dari minyak kelapa sawit memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan, pendapatan dari negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia berpengaruh negatif dan signifikan, variabel dummy masa kepemimpinan berpengaruh negatif dan sgnifikan. Sementara, variabel nilai tukar riil tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap debt to service ratio pada jangka pendek, namun dalam jangka panjang variabel nilai tukar riil mempengaruhi debt to service ratio secara positif.
Kata kunci : Debt to service ratio, suku bunga internasional, harga minyak kelapa
sawit, pendapatan, nilai tukar riil, masa kepemimpinan.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze factors affecting debt to service ratio in Indonesia. Dependent variables used in this study are international interest rate, the export prices of crude palm oil, gross domestic product of countries where Indonesia does export to, real exchange rate, and last dummy variable, precidency period. The data used in this study is time series starts from 2005:Q1 to 2015:Q4. This study using Error Corretion Model (ECM) as analysis method. The result of this study indicate that international interest rate has positive effect and significant, crude palm oil has negative effect and significant, GDP of the countries where Indonesia does export to has negative effect and significant, and dummy variable in this study has negative effect and significant. Meanwhile, real exchange rate doesn’t significantly affect debt to service ratio in short run, but in long run real exchange rate positively affects debt to service ratio.
Keywords : debt to service ratio, interest rate, the prices of crude palm oil, gdp,
real exchange rate, precidency periode.
1211021008 AMIZA WILANDAamizawilanda@yahoo.com2016-10-28T06:25:31Z2016-10-28T06:25:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24384This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/243842016-10-28T06:25:31ZANALISIS DETERMINAN IHSG DAN KAUSALITAS ANTARA ALIRAN MODAL ASING PORTOFOLIO DAN NILAI TUKAR DENGAN IHSG
DI PASAR MODAL INDONESIA
(PERIODE 2010:01-2015:12)
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Aliran Modal Asing Portofolio, Nilai Tukar IDR/USD, BI Rate, Inflasi dan Produk Domestik Bruto terhadap IHSG serta hubungan Kausalitas antara Aliran Modal Asing Portofolio, Nilai Tukar IDR/USD dan IHSG. Penelitian ini dibuat karena kondisi pasar modal Indonesia yang didominasi oleh investor asing, sehingga dalam perkembanganya sangat rentan terhadap isu ekonomi global dan makroekonomi secara umum. Pengujian pada penelitian ini menggunakan alat analisis Vector Error Correction Model (VECM). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Aliran Modal Asing Portofolio (NFP), Nilai Tukar IDR/USD (NT), BI Rate (RBI), Inflasi (INF), dan Produk Domestik Bruto (PDB). Jenis dan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data runtun waktu (time series) dengan data bulanan pada periode tahun 2010:01 sampai dengan periode 2015:12. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa: 1) terdapat hubungan jangka panjang antar variabel penelitian; 2) hanya Produk Domestik Bruto yang berpengaruh signifikan terhadap IHSG; 3) terdapat hubungan satu arah antara Produk Domestik Bruto dengan IHSG, IHSG dengan Aliran Modal Asing Portofolio, Nilai Tukar IDR/USD denganAliran Modal Asing Portofolio; 4) tidak ditemukan hubungan satu ataupun dua arah antara Aliran Modal Asing Portofolio dengan Nilai Tukar IDR/USD dan Indeks Harga Saham Gabungan dengan Nilai Tukar IDR/USD.
Kata Kunci :Aliran Modal Asing Portofolio, BI Rate, Indeks Harga Saham Gabungan, Inflasi, Nilai Tukar IDR/USD, Produk Domestik Bruto dan VECM.
abstract
This study aimed to analyze the influence of the Foreign Capital Flow Portfolio, Exchange Rate IDR / USD, BI Rate, inflation and Gross Domestic Product to IHSG, with causality relationship between Foreign Capital Flow Portfolio, Exchange Rate IDR / USD and IHSG. This study was made due to the condition of the Indonesian capital market is dominated by foreign investors, resulting in its development is very vulnerable to the global economy issues and macroeconomic in general. Tests on this research using an analysis tool Vector Error Correction Model (VECM). Variables used in this research is the Composite Stock Price Index (IHSG), Foreign Capital Flow Portfolio (NFP), Exchange Rate IDR / USD (NT), the BI Rate (RBI), inflation (INF), and the Gross Domestic Product (GDP). The type of data used in this study in the form of time series data (time series) with monthly data for the period 2010: 01 until the period 2015: 12. The results in this study show that: 1) there is a long-term relationship between the variables; 2) Gross Domestic Product only significantly influence IHSG; 3) there is a one-way relationship between Gross Domestic Product with IHSG, IHSG with Foreign Capital Flow Portfolio, Exchange Rate IDR / USD denganAliran Foreign Investment Portfolio; 4) no relationship was found between the one or two-way Foreign Capital Flow Portfolio with Exchange Rate IDR / USD and IHSG with Exchange Rate IDR / USD.
Keywords:BI Rate, Composite Stock Price Index, Exchange Rate IDR / USD, Foreign Capital Flow Portfolio, Gross Domestic Product ,Inflation and VECM.
1211021073 M ERIK PRASETYOericsetyo@gmail.com2016-10-27T08:46:41Z2016-10-27T08:46:41Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24350This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/243502016-10-27T08:46:41ZPENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT, RISIKO PASAR, RISIKO LIKUIDITAS, DAN RISIKO OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
(Studi pada Bank Umum Konvensional Go Public Periode 2011-2015)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen risio kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional operasional terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2011-2015. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling berjumlah 20 bank dari populasi 37 perusahaan perbankan dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dalam bentuk laporan keuangan. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan pendekatan data panel yang menggunakan alat Eviews 7.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Risiko Kredit (NPL) mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan, Risiko Pasar (NIM) mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan,Risiko Likuiditas (LDR) mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan dan Risiko Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan. Secara simultan, manajemen risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA).
Kata kunci: Kinerja keuangan (ROA), Risiko Kredit (NPL), Risiko Liuiditas (LDR) Risiko Operasional (BOPO), dan Risiko Pasar (NIM).
The purpose of this study was to determine the effect of credit risk management, market risk, liqudity risk, and operasional risk on financial performance of banks listed on the stock excahange for the period 2011-2015. This type of research is explanatory research with quantitives methods. The sample in this research used purposive sampling method study amounted to 20 banks from population of 37 bankings companies to collect data in the form of documentation in the form financial statements. The data analysis technique used is mutiple linier regression with panel data approach and used analytical tools Eviews 7.0. The results of this study indicate that the credit risk (NPL) have a negative infulance with no significant effect toward financial performance of banks. Market risk (NIM) have a positive influance with no significant effect toward financial performance of banks. Liquidity risk (LDR) have a positive influance with no significant effect toward financial performance of banks. Operational risk (BOPO) have a negative infulance with significant effect toward the financial performance of banks. Simultaneously, the management of credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk has a significant effect toward financial performance of banks (ROA).
Keywords: Credit Risk (NPL), Financial Performance (ROA) Liquidity Risk (LDR), Market Risk (NIM) and Operational risk (BOPO)1316051075 YARA NURINTANyaraintann@gmail.com2016-10-27T02:19:45Z2016-10-27T02:19:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24321This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/243212016-10-27T02:19:45ZANALISIS PERMINTAAN IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIAABSTRACT
ANALYSIS IMPORT DEMAND OF CAPITAL GOODS IN INDONESIA
By
Deo Aldy Nugroho
The purposes of this study to analyze the influence of the import demand of capital goods in Indonesia with independent variables national income, kurs, inflation, and foreign rates interest. This study uses time series data for 2004:Q1-2015:Q4 period, using multiple regression with error correction model (ECM) method. The result of the study shows that the national income has positive effect, kurs has negative effect, inflation has positive effect but not significant and foreign rate interest not effect the demand imports of capital goods in Indonesia.
Key word : import of capital goods, national income, kurs, inflation, and foreign rate interest.
ABSTRAK
ANALISIS PERMINTAAN IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIA
Oleh
Deo Aldy Nugroho
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan impor barang modal di Indonesia dengan variabel bebas pendapatan nasional, kurs, inflasi, dan suku bunga luar negeri. Penelitian ini menggunakan data time series pada periode 2004:Q1-2015:Q4, menggunakan regresi berganda dengan metode Error Correction Model (ECM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan pendapatan nasional berpengaruh positif, kurs berpengaruh negatif, inflasi berpengaruh positif namun tidak signifikan, dan suku bunga luar negeri tidak berpengaruh terhadap permintaan impor barang modal.
Kata Kunci : Impor barang modal, pendapatan nasional, kurs, inflasi, dan suku bunga luar negeri1211021031 Deo Aldy Nugrohodeoaldinugroho@gmail.com2016-10-21T04:23:48Z2016-10-21T04:23:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24112This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/241122016-10-21T04:23:48ZANALISIS KECAMATAN DALAM RANGKA PENENTUAN KECAMATAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARATABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecamatan mana yang menjadi pusat pertumbuhan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan hubungan interaksi antara pusat pertumbuhan dengan kawasan hintrland. Penelitian ini mengunakan data skunder yang diambil dari situs Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawng Barat dengan dokumen Kabupaten dalam angka. Penelitian ini mengunakan alat analisis statistika dengan skala ordinal dan indeks gravitasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecamatan Tulang Bawang Tengah menjadi pusat pertumbuhan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan tiga kawasan hinterland yaitu kecamatan Tulang Bawang Udik, Tumijajar dan Pagara dewa. Sedangkan kawasan hinterland yang memiliki interaksi paling kuat adalah Kecamatan Tulang Bawang Udik dengan nilai interaksi 6.943.036,09, sedangkan kekuatan interaksi anatara kecamatan Tulang Bawang Tengah dengan kecamatan tumijajar sebesar 5.084.954,9 dan kekuatan interaksi dengan kecamatan Pagar Dewa sebesar 51.360,47.
Kata Kunci: Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Gravitsi dan skala ordinal
ABSTRACT
This study aims to determine which districts at the center of growth in Tulang Bawang Barat and interaction between regional growth center with hintrland. This study uses secondary data drawn from the Central Statistics Agency website Tulang Bawng West District documents in the figures. This study uses statistical analysis tool with an ordinal scale and gravity of the index. The results showed that districts Central Tulang Bawang become the center of growth in Tulang Bawang Barat with three hinterland region districts namely Tulang Bawang Udik, Tumijajar and Pagara gods. While the hinterland area which has the strongest interaction is Tulang Bawang District of Udik with the value of interaction 6,943,036.09, while the interaction strength Tulang Bawang anatara Central districts with districts tumijajar amounted to 5,084,954.9 and the strength of the interaction with the districts Pagar Dewa amounting to 51360.47 ,
Keywords: Economic Growth Center, Gravitsi index and ordinal scale
1111021111 SULTON HABIBhabibalfarisie2@gmail.com2016-10-13T03:53:20Z2016-10-13T03:53:20Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23986This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/239862016-10-13T03:53:20ZANALISIS DETERMINAN KEMISKINAN DI PROVINSI LAMPUNGTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pengangguran, investasi, indeks pembangunan manusia dan PDRB terhadap
tingkat kemiskinan di Provinsi Lampung. Metode analisis menggunakan Analisis
Regresi Linear Berganda dan data yang digunakan merupakan data time series
dari tahun 1998-2014 dengan variabel terikat Tingkat Kemiskinan dan variabel
bebas Tingkat Pengangguran, Investasi, Indeks Pembangunan Manusia dan
PDRB.
Hasil menunjukkan bahwa Tingkat Pengagguran berpengaruh positif
signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan Provinsi Lampung, PDRB Provinsi
Lampung, Investasi dan Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif
signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan Provinsi Lampung. Dengan nilai
koefisien determinasi 0.936005 (93%) dapat disimpulkan bahwa perkembangan
Tingkat Pengangguran, Investasi, Indes Pembangunan Manusia dan PDRB patut
menjadi pertimbangan Pemerintah Provinsi Lampung.
Kata Kunci : Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran, Investasi, IPM, PDRB,
Regresi Linear Berganda
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the effect of unemployment,
investment, human development index and GDP to the level of poverty in the
Lampung Province. Methods of analysis using multiple linear regression analysis
and data used time series data from 1998-2014 with dependent variable is level of
poverty and independent variable is level of unemployment, investment, human
development index and GDP.
The results show level of unemployment has a positive effect on level of
poverty in the Lampung Province, Lampung province’s GDP, investment and
human development index has a negative effect on level of poverty in the
Lampung Province. With the coefficient of determinstion 0.936005 (93%) can be
concluded that development of level of unemployment, investment, human
development index and GDP should be considered by Lampung Provicial
Government.
Keywords: Level of Poverty, Level of Unemployment, investment, human
development index GDP, Multiple Linear Regression1211021108 SINTA ANGGRAENY sintanggraeny@gmail.com2016-10-12T03:50:10Z2016-10-12T03:50:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23985This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/239852016-10-12T03:50:10ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KREATIF BATIK
DI INDONESIA
Industri kecil dan menengah merupakan sektor industri yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi dibandingkan dengan industri besar pada umunya. Industri kecil dan menengah juga merupakan sektor industri yang tetap mampu bertahan di tengah krisis dan memiliki penyerapan tenaga kerja yang banyak dibandingkan dengan industri besar. Dalam usaha menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah serta untuk pengangguran, terdapat persoalan-persoalan yang perlu dipecahka, salah satunya yaitu tentang permintaan akan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada industri kreatif batik di Indonesia.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis linier berganda untuk menghitung dan menganalisa seberapa besar pengaruh upah, tenaga terdidik dan nilai output terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kreatif batik di Indonesia. Dari hasil perhitungan estimasi diperoleh hasil bahwa variabel-variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja 97,165% terhadap variasi variabel jumlah tenaga kerja. Sementara 3,00% variasi dalam variabel dependen dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan di dalam model.
Kata kunci : Industri Kreatif Batik, Nilai Output, Tenaga Terdidik, Upah.
abstract
In generally ,small and medium industries are industries that have high levels of labor absorption is high compared to big industry. Small and medium industries is also an indrustrial sector that is still able to survive amid crisis and its have labor absorption that compared many to big industries. In an effort to develop small and medium enterprises as well as unemployment, there are issues that need to be solved problems,one of which is on the demand for labor.This research aims to determine the variables that influence labor absorption the creative industries batik in Indonesia.
In this research using to linear analysis to calculate and analyze how large the influence of wage,educated personnel and the output value on employement in the batik industry in Indonesia. Estimates obtained from the calculation results that these variabel joint influence the size of the workforce demand and the remaining 97,165% to the variables for amount labor. While 3% of the variation in the dependent variable explained by other variables that are not desribed in the model.
Keyword: Creative Industries Batik, Rated Output, Educated Workers, Wage.
1211021005 Agus Korni Tina Watiaguskornitinaa@gmail.com2016-09-28T06:42:01Z2016-09-28T06:42:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23871This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/238712016-09-28T06:42:01ZANALISIS SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG
TAHUN 1998-2013Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi Lampung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan variabel bebas yang digunakan adalah PMA, PMDN,
dan tenaga kerja Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan data time series
periode 1998-2013. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskripsi kuantitatif
dengan menggunakan pendekatan Cobb-Douglas dan analisa regresi berganda.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan metode Ordinary
Least Square (OLS). Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka dapat
ditarik simpulan bahwa; sumber-sumber pertumbuhan ekonomi lampung
dipengaruhi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) dan tenaga kerja. Penanaman
Modal Asing (PMA) berpengaruh positif dan signifikan teerhadap pertumbuhan
ekonomi dengan nilai koefisien sebesar 0,03 dan mempunyai elastisitas terhadap
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,04 (inelastis). Sedangkan tenaga kerja
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dengan nilai koefisien sebesar 1,77 dan mempunyai elastisitas terhadap
pertumbuhan ekonomi sebesar 2,27 (elastis).
Kata kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Penanaman Modal Asing , Penanaman
Modal Dalam Negeri, Tenaga Kerja, Cobb-Douglas, Ordinary
Least Square (OLS), Elastisitas.
ABSTRACT
This study aimed to analyze the sources of economic growth in Lampung. The
dependent variable in this study is the Gross Regional Domestic Product (GRDP)
and the independent variables used are FDI, domestic investment, and labor of
Lampung Province. This study uses time series data 1998-2013 period. Analysis
is conducted quantitative descriptive analysis using Cobb-Douglas approach and
multiple regression analysis. The analysis tool used is multiple regression with
Ordinary Least Square method (OLS). Based on calculations and discussion, the
conclusion that can be drawn; the sources of economic growth Lampung
influenced by Foreign Direct Investment (FDI) and labor. Foreign Direct
Investment (FDI) positive and significant impact teerhadap economic growth with
coefficient of 0,03 and elasticity to the economic growth of 0,03 (inelastic). While
the labor force has a positive and significant impact on economic growth with
coefficient of 1,77 and elasticity to the economic growth of 1,77 (elastic).
Keywords: Economic Growth, Foreign Investment, Domestic Investment, Labor,
Cobb-Douglas, ordinary least squares (OLS), Elasticity.1111021106 ROYIV AGMADENI royiv.agmadeni@gmail.com2016-09-27T08:57:15Z2016-09-27T08:57:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23857This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/238572016-09-27T08:57:15ZANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PASAR DAN KINERJA KEUANGAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Tedaftar di BEI Tahun 2010-2014)
Semakin majunya perekonomian dunia, perusahaan ditekankan untuk mengubah strategi bisnisnya. Modal fisik dan keuangan tidak lagi menjadi faktor utama dalam menghasilkan persaingan kompetitif yang berkelanjutan. Sumber dan kekayaan terpenting perusahaan telah berganti dari aset berwujud menjadi intellectual capital.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja pasar dan kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 sebagai objek dan dengan menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan sampel data. Terdapat 24 perusahaan sektor keuangan sebagai sampel data. Data diolah dengan menggunakan metode analisis linear berganda.
Berdasarkan hasil analisis, intellectual capital yang diukur dengan menggunakan MVAIC tidak berpengaruh terhadap kinerja pasar yang diukur dengan market to book value. Sedangkan, intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang dihitung menggunakan return on asset (ROA).
Kata kunci: intellectual capital, market to book value, return on asset, dan ukuran perusahaan.
ANALYSIS OF THE EFFECT OF INTELLECTUAL CAPITAL TO MARKET PERFORMANCE AND FINANCIAL PERFORMANCE
(Empirical Study on Financial Sector Company Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2010-2014)
World’s economy is developing which means that companies is being pushed to change their business strategy. Physical and financial capital has not been the main factor to produce the competitive advantages. The most important resources and wealthiness of the companies is changed from tangible asset to intellectual capital.
This study aims to analyzing the effect of intellectual capital to market and financial performance. The object of this study is financial sector company listed in Indonesia Stock Exchange Year 2010-2014 and use purposive sampling method. There are 24 financial sector company which use as the data. Data is proceed with multiple linear regression.
Based on the result, intellectual capital which measured by MVAIC is not significant with market performance which measured by market to book value. Meanwhile, intellectual capital significant to financial performance which measured by return on asset (ROA).
Keyword: intellectual capital, market to book value, return on asset, and company size.
1211031085 ROSSINDA BUDIANTIrossindaab@gmail.com2016-09-27T03:29:49Z2016-09-27T03:29:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23859This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/238592016-09-27T03:29:49ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014.ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi peringkat obligasi. Kinerja keuangan yang terdiri dari rasio
likuiditas (loan to deposit ratio), profitabilitas (return on asset), leverage (debt to
equity), coverage dan cash flow to debt ratio.
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode
purposive sampling yang terdiri atas obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi periode 2011-2014 dan diperingkat
oleh PT Pefindo, sehingga diperoleh 80 observasi dari 11 perusahaan. Teknik
pengujian data diproses menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) versi 20.00, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis
regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas (LDR), profitabilitas
(ROA), coverage (TIE) dan cash flow to debt ratio berpengaruh signifikan terhadap
peringkat obligasi, sedangkan rasio leverage (DER) ditemukan tidak berpengaruh
signifikan terhadap peringkat obligasi. Hipotesis yang terdukung oleh hasil penelitian
ini adalah H1dan H2, sedangkan hipotesis yang tidak terdukung adalah H3, H4, H5.
Kata : Peringkat obligasi, likuiditas, profitabilitas, leverage, coverage dan cash flow
to debt ratio.
1011011196 SITI HARIYATI siti.hariyatidh@gmail.com2016-09-07T03:27:48Z2016-09-07T03:27:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23783This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/237832016-09-07T03:27:48ZPENGARUH PENDAPATAN DAERAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA DENGAN BELANJA DAERAH FUNGSI PENDIDIKAN, KESEHATAN
DAN BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI
(Studi pada provinsi dengan IPM sedang di Indonesia)Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan kehidupan masyarakat indonesia yang
sejahtera. Wujud nyatanya adalah peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia
yang tercermin pada besarnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Meskipun
pembangunan telah menyentuh seluruh masayarakat Indonesia namun belum mampu
menjangkau pemerataan kehidupan seluruh masyarakat. Dampak dari itu semua
dilaksanakanlah otonomi daerah dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan melalui
penyediaan layanan publik yang lebih merata dan memperpendek jarak antara penyedia
layanan publik dan masyarakat lokal. Desentralisasi prinsipnya mempunyai tujuan untuk
mewujudkan kemandirian daerah dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan beberapa faktor yang
berhubungan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia diantaranya adalah
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus. Ketiga sumberdaya
tersebut akan efektif jika disalurkan melalui Belanja Modal. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan secara empiris pengaruh dari pendapatan daerah terhadap Indeks Pembangunan
Manusia jika disalurkan melalui belanja daerah fungsi pendidikan, belanja daerah fungsi
kesehatan, belanja daerah berupa belanja modal. Penelitian ini mengambil populasi penelitian
seluruh Provinsi se Indonesia. Dan dari metode purposive sampling diperoleh 23 Provinsi di
Indonesia dijadikan sebagai sample yaitu provinsi dengan kategori angka IPM nya sedang
selama periode 2010-2014. Analisis menggunakan analisa SEM (Structural Equation Model)
menggunakan analisa jalur, dengan model persamaan yang mengukur pengaruh langsung dan
tidak langsung. Model pertama mengukur pengaruh langsung pendapatan daerah terhadap
belanja fungsi pendidikan, belanja daerah fungsi kesehatan, serta belanja daerah berupa
belanja modal. Model kedua mengukur pengaruh pendapatan daerah, belanja daerah fungsi
pendidikan, belanja daerah fungsi kesehatan, belanja daerah berupa belanja modal terhadap
Indeks Pembangunan Manusia. Hasil test statistik pada model pertama menunjukan bahwa
pendapatan daerah berpengaruh positif terhadap belanja daerah fungsi pendidikan, belanja
daerah fungsi kesehatan dan belanja daerah berupa belanja modal. Model kedua menunjukan
bahwa belanja daerah fungsi pendidikan, belanja daerah fungsi kesehatan tidak berpengaruh
positif terhadap Indeks Pembanguan Manusia, sedangkan pendapatan daerah dan belanja
daerah berupa belanja modal berpengaruh positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
Dengan analisa jalur ditemukan bahwa belanja modal memediasi pengaruh pendapatan
daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
Kata Kunci : Pendapatan Daerah, Belanja Daerah Fungsi Pendidikan, Belanja Daerah Fungsi
Kesehatan, Belanja Modal, dan Incdeks Pembangunan Manusia
ABSTRACT
The purpose of national development is to realize a prosperous life of Indonesian
society. In fact a form of improving the quality of human and people of Indonesia that is
reflected in the magnitude of Human Development Index (HDI). Although the
construction has touched all Indonesian people, but has not been able to reach even
distribution of life of the whole community. The impact of it all held regional autonomy
with the goal of achieving prosperity through the provision of public services more
equitable and shorten the distance between public service providers and local
communities. Decentralization principle, has the objective to realize the independence of
the region in improving the service and welfare of the community. Several previous
studies mentioned several factors associated with an increase in the Human
Development Index include the locally-generated revenue, the General Allocation Fund,
Special Allocation Fund. All three of these resources will be effective if distributed
through the Capital Expenditure. This study aims to prove empirically the influence of the
local revenue of the Human Development Index if distributed through education
expenditures, health expenditures and capital expenditures. This study takes the study
population across the province throughout Indonesia. And of purposive sampling method
obtained 23 provinces in Indonesia serve as sample that is the province with its medium
HDI category during the period 2010-2014. The analysis used the analysis of SEM
(Structural Equation Model) using path analysis, the equation model that measures the
direct and indirect influence. The first model to measure the direct effect of local income
against education expenditure, health expenditure, and capital expenditures. The
second model to measure the effect of local income, education expenditure, health
expenditure, capital expenditure to the Human Development Index. The results of
statistical tests on the first model shows that the positive effect on local revenue to
education expenditure, health expenditure and capital expenditures. The second model
shows that the educational expenditure, health expenditure was not a positive influence
on Human Development Index, while local revenue and expenditure in the form of capital
expenditure has positive influence on the Human Development Index. With path analysis
found that capital expenditure mediates the influence of the local revenue of the Human
Development Index.
Keywords: Local Income, Education expenditure, Health Expenditure, Capital
Expenditure and Human Development Index1421031041 ZAYENDRA zayendra@gmail.com2016-08-30T07:51:07Z2016-08-30T07:51:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23756This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/237562016-08-30T07:51:07ZPENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN,
VARIAN RETURN, DAN ABNORMAL RETURN TERHADAP BIDASK
SPREAD PADA MASA SETELAH RIGHT ISSUE DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga saham, volume
perdagangan, varian return, abnormal return terhadap bid-ask spread setelah right
issue. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang melakukan right issue selama tahun 2010-2014. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sampel penelitian terdiri dari 25
perusahaan yang melakukan right issue, pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah 15 hari setelah
peristiwa right issue. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) harga saham berpengaruh signifikan
terhadap bid ask spread setelah peristiwa right issue (2)volume perdagangan saham
berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread setelah peristiwa right issue (3)
varian return tidak berpengaruh terhadap bid ask spread setelah peristiwa right issue
(4)abnormal return tidak berpengaruh terhadap bid ask spread setelah peristiwa right
issue.
Kata Kunci :Bid Ask Spread, Right Issue, Harga Saham, Volume Perdagangan,
Varian Return, Abnormal Return
abstract
This study aims to determine the effectof stock’s price , stock’s trading volume ,
variety of return and abnormal return, toward bid ask spread after the duration of
right issue. The population in this study is a company registered in the Indonesia
Stock Exchange that did the right issue during the years 2010-2014. The data
used in this research is secondary data . The study sample consisted of 25
companies that did right issue, and purposive sampling method is used for
sampling method. The period of observation in this study was 15 days after right
issue. This study used multiple linear regression analysis. The results showed that
:(1) Stock price significantly influence the bid ask spread after the rights issue, (2)
The volume of stock trading significantly influence the bid ask spread after the
rights issue, (3) Variants of return does not affect the bid ask spread after the
rights issue, (4) Abnormal return does not affect the bid ask spread after the
rights issue.
Keywords : Bid Ask Spreads , Right Issue , Stock’s Price , Trading Volume ,
Variants of return, Abnormal Return(1116051056) NANDA KHANZA MAULIDAnkmaulida@gmail.com2016-08-26T08:36:53Z2016-08-26T08:36:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23723This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/237232016-08-26T08:36:53ZANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2002 – 2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh harga
daging sapi, jumlah penduduk, pendapatan dan harga daging ayam terhadap
permintaan daging sapi di Provinsi Lampung Tahun 2002 – 2013. Data yang
digunakan adalah data skunder yang tersusun berdasarkan kurun waktu dari
Tahun 2002 sampai dengan tahun 2013. Alat analisis yang digunakan adalah
regresi berganda metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa harga daging sapi memiliki pengaruh negatif dan signifikan,
pendapatan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan sedangkan jumlah
penduduk dan harga daging ayam memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap permintaan daging sapi di Provinsi Lampung.
Kata Kunci : Harga daging sapi, harga daging ayam, jumlah penduduk,
pendapatan, permintaan daging sapi
abstract
This study aims to obtain empirical evidence about the influence of beef prices,
population, income and the price of chicken meat to the demand for beef in
Lampung Province in 2002 - 2013. The data used are secondary data that sorted
from the period of 2002 to 2013. The analysis tool used is multiple regression
method of Ordinary Least Square (OLS). The results showed that the price of beef
has a negative and significant impact, income has a positive and significant
impact, while the number of people and price of chicken meat has a positive effect
and no significant impact on beef demand in Lampung Province.
Key Words : Beef price, chicken meat price, population, income, beef demand 111021072 M DANY BERMANUmdanybermanu@gmail.com2016-08-26T08:18:46Z2016-08-26T08:18:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23718This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/237182016-08-26T08:18:46ZAnalisis Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota
BandarlampungPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator mengukur
keberhasilan pembangunan ekonomi disuatu negara. Pembangunan ekonomi
merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara
untuk mengembangkan kegiatan atau aktivitas ekonomi guna meningkatkan taraf
hidup / kemakmuran (Income per-kapita) masyarakat di suatu daerah atau Negara
dalam jangka panjang. Pada proses pelaksanaan pembangunan ekonomi itulah
diperlukannya sarana penunjang untuk mendukung pembangunan ekonomi di
suatu negara. Penelitian ini bertujuan menganalisis seberapa besar pengaruh
infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bandarlampung.
Sumber data yang diperoleh menggunakan data skunder, yaitu data yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada, seperti
Badan Pusat Statistik (BPS), dan literatur lainnya yang mendukung penelitian ini.
Hasil penelitian diketahui bahwa (1) Infrastruktur jalan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bandarlampung, (2)
infrastruktur energi listrik dan air bersih berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bandarlampung (3) infrastruktur yang
memiliki pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi secara berurutan
adalah infrastruktur energi listrik, infrastruktur air bersih memiliki pengaruh
terbesar kedua dan terakhir adalah infrastruktur panjang jalan yang memiliki
pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kata kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan Ekonomi, Infrastruktur
Jalan, Infrastruktur Listrik, Infrastruktur Air Bersih.
abstract
Economic growth is one of the indicator to measure the success of economic
development in a country. The economic development process is a series of
activities to develop an activity or economic activity in order to improve standards
living / communityprosperity (income per capita) in a region or country in the
long term. In the process of economic development implementation that need for
support facilities / infrastructureto support economic development in a
country.The purpose of the study to analyze how much influence the
infrastructure to economic growth in Bandarlampung.
Sources of data obtained using secondary data, which is data collected by
the researchers from a variety of sources that already exist, such as the Central
Statistics Agency (BPS), and other literature that supports this research.The
results revealed that (1) Infrastructure shows the significant negative effect on
economic growth in Bandarlampung, (2) electricity infrastructure and clean water
is significant positive impact ingon economic growth in Bandarlampung (3)The
infrastructure that have the greatest impact on economic growth sequentially are
electrical energy infrastructure, water infrastructure and the latest is the length of
road infrastructure that have an impact on economic growth.
Keywords: Economic Growth, Economic Development, Roads
Infrastructure, Electricity Infrastructure, Infrastructure Water.1111021001 ADE AYU WINANDA ade.ayu.winanda@gmail.com2016-08-25T04:09:57Z2016-08-25T04:09:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23646This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/236462016-08-25T04:09:57ZEVALUASI PELAKSANAAN STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF DALAM PENGEMBANGAN WISATA BAHARI PADA DAERAH TERTINGGAL DI KABUPATEN PESISIR BARAT
(Studi Kasus Pulau Pisang Tahun 2015)
Potensi alam yang dimiliki Lampung banyak terdapat dikawasan pesisir, potensi wilayah pesisir tersebut sampai saat ini belum dikelola secara optimal, karena pemanfaatan yang dilakukan cenderung eksploitatif dan bersifat sektoral. Oleh karenanya dalam jangka panjang perlu dilakukan re-orientasi kebijaksanaan terhadap pola pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya wilayah pesisir. Salah satu tahapan dalam re-orientasi tersebut adalah diperlukan adanya perencanaan strategis sebagai acuan dalam pendayagunaan dan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir. Dengan Renstra ini tidak saja akan dicapai keterpaduan pengelolaan, tetapi akan diperoleh manfaat ganda bagi generasi saat ini dan generasi yang akan datang. Salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat yang memiliki potensi alam yang besar salah satunya yaitu Pulai Pisang.
Tujuan peneliti ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan strategi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pengembangan wisata bahari pada daerah tertinggal di Kabupaten Pesisir Barat (Studi Kasus Pulau Pisang Tahun 2015) dan untuk mengetahui Kendala/Faktor penghambat yang dihadapi Dinas Pariwisata *dan Ekonomi Kreatif dalam Pengembangan pariwisata di Pulau Pisang.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah masih kurang baiknya strategi yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesisir Barat bisa dilihat dari terbatasnya anggaran untuk pembangunan pariwisata, masih banyaknya program kerja yang belum terlaksana, rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan pariwisata, sarana dan prasarana penunjang belu memadai, kebersihan dan kerapihan objek wisata kurang terjaga, promosi kurang maksimal, transportasi yang belum memadai baik laut maupun darat, tidak tersedianya jaringan telepon dan jaringan seluler sangat terbatas, ketidaktersediaan jaringan listrik PLN (sehari-hari masyarakat menggunakan genset). Saran dari peneliti ini adalah pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesisir Barat harus mengevaluasi kembali terhadap pengembangan dan pengelolaan wisata bahari di Pulau Pisang, meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata dengan pihak yang terkait serta meningkatkan aksesibilitas wisata bahari Pulau Pisang.
Kata kunci: Evaluasi, Strategi, Pengembangan, Wisata Bahari, Pulau Pisang
THE EVALUATION OF IMPLEMENTATION STRATEGY OF THE DEPARTEMENT OF TOURISM AND CREATIVE ECONOMY IN THE DEVELOPMENT OF MARINE TOURISM IN BACKWARD REGIONS IN THE DISTRICT OF PESISIR BARAT
Pulau Pisang Case Studies (2015)
The potential of nature that belongs to Lampung there are many enclosed coast, the potential for coastal areas until today not been managed optimally, due to the utilization which do tend to be exploitative and sectoral. Therefore in the long term is necessary to re-orientation policies regarding of the patterns of natural resource and management of coastal areas. One of the stages in the re-orientation is required the existence of strategic planning as a reference in the administrative and resource management of coastal areas. With Strategic Planning is not only will be achieved with integrity management, but will be obtained dual benefit for the current generation and the future generation. One of tourism destinations in the district of Pesisir Barat that has the big natural potential one of them is Pulau Pisang.
The purpose of the researcher is to evaluate the implementation strategy of the department of Tourism and creative economy in the development of marine tourism in backward regions in the district of Pesisir Barat (Case Study Pulau Pisang 2015) and to identify the obstacles/resistance factors facing the Department of Tourism and creative economy in the development of tourism in the Pulau Pisang.
This type of researchusedin yhid studyis a qualitative study with descriptive analysis. This study usesdata collection throughinter views, observation and documentation.
The results of this study are still deficiencies in the strategy adopted by the Department of Tourism and Creative Economy of the West Coast District can be seen from the limited budget for tourism development, still much work programs that are not yet done, low quality of human resources in tourism management, facilities and supporting infrastructure is not adequate, the cleanliness and tidiness attractions less awake, less than the maximum promotion, inadequate transportation both sea and land, unavailability of telephone networks and mobile networks is very limited, absence electricity network by Perusahaan Listrik Negara (daily use generator). Suggestions from this researcher is the to government, particularly Department of Tourism and Creative Economy of the Pesisir Barat District should reevaluate the development and the management of marine tourism in Pulau Pisang, increase cooperation in tourism with related parties as well as improving the accessibility of marine tourism Pulau Pisang.
Key Words: Evaluation, Strategies, development, Marine Tourism, Pulau Pisang
1216041069 M. SYAIFUL DAHLANsyaifuldahlan22@gmail.com2016-08-23T08:01:05Z2016-08-23T08:01:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23577This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/235772016-08-23T08:01:05ZPENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS
TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 - 2014Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh rasio likuiditas, rasio
profitabilitas dan rasio solvabilitas, masing-masing rasio diwakili oleh satu
variabel yaitu current ratio, return on asset, dan debt to equity ratio yang akan
diuji secara parsial atau uji variabel dan uji simultan atau uji model terhadap
return saham pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Periode peniltian selama 5 tahun periode 2010-2014
Populasi meliputi semua perusahaan asuransi yang terdaftar di bursa efek
indonesia. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Jenis data yang digunakan adalah data skunder yang diperoleh dari
website resmi www.idx.co.id . dan www.yahoofinance.co.id. Metode analisis data
yang digunakan adalah analisi regresi sederhana dengan analisi regresi linier
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Current ratio tidak
berpengaruh terhadap return saham, dengan nilai t hitung sebesar 1,285, (2).
Return on asset tidak berpengaruh terhadap return saham, dengan nilai t hitung
sebesar -1,553, (3) debt to equity ratio berpengaruh terhadap return saham,
dengan nilai t hitung sebesar -1,796, (4). Secara bersama-sama CR, ROA, dan
DER tidak berpengaruh terhadap return saham, dengan nilai F hitung sebesar
1,166. Nilai R square sebesar 0,099 yang artinya CR, ROA, dan DER dapat
menjelaskan return saham hanya sebesar 9,9%.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh variabel CR, ROA, dan DER
tidak mendukung teori Model Multi Faktor, yaitu CR, ROA, dan DER tidak
memiliki pengaruh terhadap return saham.
Kata kunci: current ratio, debt to equity ratio, return on asset, dan return saham.(1211011097) Merta Gunantogunanto.merta@yahoo.com2016-08-23T04:08:02Z2016-08-23T04:08:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23551This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/235512016-08-23T04:08:02ZAnalisis Kebijakan Right Issue Terhadap Kinerja Saham Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 – 2015Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return sebelum dan sesudah perusahaan melakukan kebijakan right issue pada saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu adalah pengeluaran saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan, namun terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini (Darmadji dkk,2012). Untuk mengetahui hal tersebut akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metodologi studi peristiwa (event study), yaitu mengamati abnormal return saham 5 hari sebelum, 1 hari peristiwa, dan 5 hari setelah pengumuman right issue tahun 2012 – 2015. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data-data perdagangan saham harian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sektor perbankan yang melakukan right issue selama tahun 2012-2015 selama periode jendela. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji beda dua rata-rata. Hasil pengujian data dengan menggunakan uji normalitas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan tidak memiliki akar unit. Hasil uji beda rata- rata menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah kebijakan right issue. Hasil ini menunjukan bahwa informasi mengenai right issue yang dilakukan oleh perusahaan sudah diserap pasar sehingga investor sudah mengantisipasi terjadinya perubahan return, ditunjukkan oleh besarnya nilai rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan sesudah kebijakan right issue tidak jauh berbeda.
Kata Kunci : studiperistiwa, right issue, abnormal return
1011011193 RARA PUJI LESTARIrarapujilestari@ymail.com2016-08-01T06:46:28Z2016-08-01T06:46:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23278This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/232782016-08-01T06:46:28ZANALYSIS OF THE ROLE OF THE AGRICULTURAL SECTOR
LAMPUNG PROVINCE IN THE ECONOMY
(Input-Output Analysis Approach)Penelitian bertujuan untuk menganalisis keterkaitan dan angka pengganda
output Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang didalamnya terdapat tujuh
subsektor terhadap perekonomian Provinsi Lampung, serta mengetahui dampak
permintaan akhir Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam pembentukan
output perekonomian Provinsi Lampung. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
merupakan sektor unggulan di Provinsi Lampung yang memberikan kontribusi paling
besar dalam perekonomian Provinsi Lampung, tetapi laju pertumbuhanya menurun.
Analisis Input-Output digunakan untuk melihat keterkaitan antara input dan
output serta multiplier dari dan untuk Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan Tabel Input-Output Provinsi Lampung
tahun 2010 Klasifikasi 53 sektor.
Hasil analisis keterkaitan menunjukan bahwa subsektor yang mempunyai
angka keterkaitan ke total terbesar adalah Subsektor Industri Makanan dan Minuman
sebesar 4,66, sedangkan angka keterkaitan total pada subsektor dalam Sektor
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang mempunyai angka keterkaitan relatif besar
yaitu, Subsektor Tanaman Holtikultura sebesar 2,02, Subsektor Perkebunan sebesar
2,20 dan Subsektor Peternakan sebesar 2,10. Angka pengganda output terbesar adalah
Subsektor Ketenagalistrikan sebesar 1,71, sedangkan dari Sektor Pertanian
Kehutanan dan Perikanan subsektor yang mempunyai angka pengganda output
terbesar adalah Subsektor Peternakan sebesar 1,33. Penelitian ini juga melihat
bagaimana dampak permintaan akhir terhadap pembentukan output, komponen
terbesar yang berkontribusi dalam pembentukan output adalah komponen konsumsi
rumah tangga dan subsektor yang mempunyai kontribusi terbesar dalam Sektor
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap pembentukan output adalah Subsektor
Perkebunan.
Kata Kunci : Input-Output, Keterkaitan Ke Belakang dan Ke Depan, Multiplier,
Provinsi Lampung
The study aims to analyze the linkages and multiplier outputs Agriculture,
Forestry and Fisheries in which there are seven sub-sectors of the economy of the
province of Lampung, as well as determine the impact of final demand, Agriculture,
Forestry and Fisheries in the formation of the economy's output of Lampung
Province. Agriculture, Forestry and Fisheries are leading sectors in Lampung
Province who contributed most to the economy of the province of Lampung, but the
pace of growth slowed.
Input-Output Analysis is used to look at the relationship between input and
output as well as the multiplier of and for Agriculture, Forestry and Fisheries. The
analysis in this study using the Input-Output Table of Lampung Province in 2010
Classification of 53 sectors.
The result of linkage analysis showed that the sub-sectors that have linkages
to the total figure is the largest Food and Beverage Industry Subsector at 4.66, while
the total number linkages in the sub-sectors in the Agriculture, Forestry and Fisheries
that have relatively large numbers linkages ie, Horticulture crops subsector of 2 , 02,
plantation subsector amounted to 2.20 and Subsector Ranch at 2.10. The output
multiplier is Subsector Electricity by 1.71, while of Agriculture Forestry and
Fisheries sub-sectors that have the greatest multiplier output is Subsector Ranch at
1.33. This study also looked at how the impact of final demand on the formation of
output, the largest component of which contribute to the formation of the output is a
component of household consumption and sub-sectors that have the greatest
contribution in the Agriculture, Forestry and Fisheries on the formation of the output
is plantation subsector.
Keywords: Input-Output, Linkage To Back and Forward, Multiplier, Lampung
Province1211021113 SUNARTI sunarti790@gmail.com2016-08-01T06:41:53Z2016-08-01T06:41:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23276This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/232762016-08-01T06:41:53ZANALISIS PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP
DISPARITAS PENDAPATAN PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2001-2014ABSTRAK
Desentralisasi fiskal memberikan banyak keuntungan bagi daerah untuk mengatur
sendiri kapasitas fiskalnya. Pemerintah daerah mempunyai kesempatan untuk
meningkatkan perekonomiannya secara efisien karena pemerintah telah memberikan
pengetahuan bermanfaat dalam pengalokasian sumberdaya yang ada. Pemerintah
dapat dengan baik menyediakan barang public dan pelayanan sesuai dengan yang
diharapkan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pelaksanaan desentralisasi fiskal
terhadap disparitas pendapatan pada 10 kabupaten/kota di Propinsi Lampung selama
empat belas tahun periode pelaksanaan, yaitu dari tahun 2001-2014. Variabel yang
digunakan sebagai proxy dari desentralisasi fiskal adalah: PAD dan Dana
Perimbangan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa variabel PAD berpengaruh positif
dan signifikan terhadap disparitas pendapatan pada 10 kabupaten/kota di Propinsi
Lampung . Sebaliknya Dana Perimbangan berpengaruh negative dan signifikan
terhadap disparitas pendapatan pada 10 kabupaten/kota di Propinsi Lampung .
Kata kunci: data panel, desentralisasi fiskal, disparitas pendapatan, Lampung
ABFiscal decentralization gives more advantages for regions to manage their own fiscal
capacities. Regions governments have opportunity to increase economic efficiency
because governments have informational advantages corcerning resource allocation.
The governments are in better position to provide the kind of public goods and
services that closely meets the local needs.
This research aims to analyze the impact of the implementation of fiscal
decentralization on income disparities in 10 regencies/cities in Lampung Province for
a Four Ten-year implementation period, since 2001-2014 The variables used as
proxies of fiscaldecentralization are: PAD and Fund Balance. The analysis
concluded that PAD is positive effect and significant to income disparity in 10
regencies/cities in Lampung Province, on the contrary that fund balance is negative
effect and significant to income disparity in 10 regencies/cities in Lampung Province
Keywords: fiscal decentralization, Lampung, panel data, regional income disparitySTRACT1211021093 PUTRI PUSPITA SARI putrypuspita272@gmail.com2016-06-30T06:51:46Z2016-06-30T06:51:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22944This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/229442016-06-30T06:51:46ZAnalisis Flypaper Effect berdasarkan Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) pada Kabupaten dan Kota di IndonesiaDesentralisasi fiskal sebagai salah satu implementasi kebijakan otonomi memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengelola dan mengembangkan potensi daerah sendiri secara maksimal, dampaknya kebutuhan dana yang cukup besar sebagai penopang menuju kemandirian pemerintah daerah. Sumber dana tersebut berasal dari PAD dan Transfer pemerintah pusat, salah satu dana transfer tersebut adalah DAU yang merupakan unconditional grant.
Penelitian ini melihat sumber dana manakah (PAD dan DAU) yang lebih berpengaruh terhadap belanja daerah (apakah terjadi flypaper efect atau tidak) berdasarkan Indeks Kemampuan Keuangan (IKK). IKK dihitung berdasarkan model Bappenas 2003, dan untuk melihat flypaper effect menggunakan model regresi berganda (multipple regression) data panel. Sampel yang dianalisis sebanyak 2.405 (kabupaten/kota se-Indonesia) periode 2010 – 2014.
Hasil penelitan didapat, kabupaten/kota IKK tinggi sebanyak 153, kabupaten/kota IKK sedang 151, dan kabupaten/kota IKK rendah sebanyak 147. Dan hasil pengujian regresi menujukkan bahwa DAU dan PAD berpegaruh positif signifikan terhadap belanja daerah, pengaruh DAU lebih besar dibanding PAD baik pada daerah dengan IKK tinggi, sedang maupun rendah. Temuan tersebut menunjukkan bahwa flypaper effecct terjadi diseluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Kata kunci: IKK, Belanja Daerah (BD), PAD, DAU, flypaper effect.
Fiscal decentralization as one of the implementation of autonomy policy provides an opportunity for the region to manage and develop the potential of their own area to the fullest. The direct impact of the implementation of autonomy and decentralization is the need of substantial funds for support to independence of local governments. Source of funding comes from the local government revenue (PAD) and central government transfers funds, which one of transfer funds is DAU (an unconditional grant). This study uses analysis Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) model based on Bappenas 2003 and multiple regression model to see flypaper effect. Samples were analyzed 2,405 (regency/cities in Indonesia) in the period 2010 - 2014. The purpose of this research to find out whether the flypaper effect occur in regency /cities in Indonesia based on Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) From the anylisis finds that the regency/city with high IKK as 153, regency /cities with medium IKK as much as 151 , and regency/city with low IKK as 147. And the results of the regression testing shows that the DAU and PAD having an effect positively significant to regional expenditure, the influence of DAU is greater than the PAD well in areas with high IKK, medium or low . The findings show flypaper effecct occurred throughout the districts/cities in Indonesia.
Keywords: IKK, Regional Expenditure, DAU, PAD, Flypaper effect1421031029 Muhammad Sidiqsidiq_theman@yahoo.co.id2016-06-24T01:51:49Z2016-06-24T01:51:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22847This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/228472016-06-24T01:51:49ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DI INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegaruh UU No.25 Tahun 2007, BI rate (BIR), Nilai Tukar (KURS), Inflasi (INF), dan Produk Domestic Bruto (PDB) terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) selama periode 2000:Q1-2014:Q4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Data yang digunakan adalah data sekunder selama Periode 2000:Q1-2014:Q4.
Hasil penelitian menunjukan bahwa BI rate berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan, Nilai Tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah PMA di Indonesia dengan tingkat keyakinan 95%, Inflasi berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan, PDB berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah PMA di Indonesia dengan tingkat keyakinan 95%, dan UU No.25 Tahun 2007 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Variable BI rate, Nilai Tukar, Inflasi, PDB, Dummy secara bersama-sama mempengaruhi variable PMA di Indonesia dengan tingkat keyakinan 95%.
Kata kunci : BI rate (BIR), Inflasi (INF), Nilai Tukar (KURS), Penanaman Modal Asing (PMA), dan Produk Domestic Bruto (PDB)
ANALYSIS FACTORS AFFECTING FOREIGN INVESTMENT (FDI) IN INDONESIA
This study aims to determine the effect of Act No.25 of 2007, BI rate (BIR), Exchange Rate (KURS), inflation (INF), and the Gross Domestic Product (GDP) of the Foreign Direct Investment (FDI) during the period 2000: Q1- 2014: Q4. The method used in this study is an Error Correction Model (ECM). The data used is secondary data during the period 2000: Q1-2014: Q4.
The results showed that the BI rate influance negative effect but not significant, Exchange Rate positive and significant impact on the amount of FDI in Indonesia with a 95% confidence level, inflation negative effect but not significantly, GDP is positive and significant impact on the amount of FDI in Indonesia with a confidence level of 95 %, and Law 25 of 2007 positive effect but not significant. Variable BI Rate, Exchange Rate, Inflation, GDP, jointly Dummy variable affecting FDI in Indonesia with a confidence level of 95 %.
Keywords: BI (BI), Exchange Rate (KURS), Foreign Direct Investment (FDI), Inflation (INF), and the Gross Domestic Product (GDP)
1111021059 HENDRO SANJAYAhendro.sanjaya11@gmail.com2016-06-24T01:27:01Z2016-06-24T01:27:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22849This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/228492016-06-24T01:27:01ZDETERMINAN AGLOMERASI INDUSTRI MANUFAKTUR DI
PROVINSI JAWA BARATPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak nya aglomerasi di
Provinsi Jawa Barat dan pengaruh tenaga kerja sektor industri, upah minimum
kabupaten/kota, serta kondisi infrastruktur jalan terhadap aglomerasi industri
manufaktur di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder
yang diperoleh langsung dari badan pusat statistik Jawa Barat dengan jumlah
cross-section sebanyak 26 kabupaten/kota selama periode 2008 – 2013 dan
menggunakan alat analisis Indeks Hoover Balassa. Model data panel
menggunakan model Fixed Effect Model. Hasil estimasi menunjukkan aglomerasi
secara signifikan dipengaruhi oleh variabel tenaga kerja sektor industri dan
insfrastruktur jalan berpengaruh positif, sedangkan upah minimum kabupaten/kota
berpengaruh negatif terhadap aglomerasi di Provinsi Jawa Barat.
Kata Kunci : Aglomerasi, Indeks Hoover Balassa, Fixed Effect Model, tenaga
kerja sektor industri, upah minimum kabupaten/kota, kondisi
infrastruktur jalan, data panel.
DETERMINAN OF AGLOMERATION INDUSTRI MANUFACTURE IN
WEST JAVA PROVINCE
This research is to determine whether there is agglomeration in West Java
province and the influence of the labor sector, the minimum wage districts / cities,
as well as the condition of road infrastructure of the agglomeration of
manufacturing industries in West Java province. This study uses secondary data
obtained directly from the central statistical agency in West Java with a number of
cross-section as many as 26 districts / cities during the period 2008-2013 and
using analytical tools Hoover Balassa index. Panel data using a model Fixed
Effect Model. The result indicates the agglomeration is significantly affected by
the variable labor and infrastructure of the industrial sector a positive effect, while
the minimum wage districts / cities negatively affects agglomerations in West
Java province.
Keywords: Agglomeration, Hoover Balassa Index, Fixed Effect Model, labor
sector, minimum wage districts / cities, condition of road
infrastructure, panel data.1211021128 Yoka Ardoa Swardnidiyokaardoa08@gmail.com2016-06-22T02:09:05Z2016-06-22T02:09:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22701This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/227012016-06-22T02:09:05ZDETERMINAN PERINGKAT DAYA SAING GLOBAL:
PERBANDINGAN ANTARA NEGARA MAJU DAN BEKEMBANG
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menenemukan determinan utama pembeda antara negara maju dan berkembang berdasarkan faktor pengaruh terhadap daya saing selama periode 2008-2015. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan sampel 8 negara maju dan 8 negara berkembang. Alat analisis menggunakan data panel dengan metode fixed effect untuk mencari faktor pengaruh pada daya saing negara maju dan berkembang dan uji beda rata-rata untuk membandingkan nilai rata-rata berdasar faktor pengaruh pada daya saing negara maju dan berkembang. Hasil penelitian menggunakan data panel menemukan bahwa, keseluruhan variabel macroeconomics competitiveness, microeconomics competitiveness, dan factor endowment berpengaruh positif dan signifikan pada daya saing negara maju. Hasil penelitian menggunaan data panel pada negara berkembang menemukan keseluruhan variabel macroeconomics competitiveness, microeconomics competitiveness berpengaruh positif dan signifikan pada daya saing negara berkembang. Variabel factor endowment yang diukur dengan ukuran pasar memiliki efek positif namun tidak signifikan pada negara berkembang. Hasil uji beda rata-rata menemukan adanya perbedaan secara statistik pada rata-rata nilai variabel institusi, kesehatan dan pendidikan dasar, pembangunan pasar keuangan, inovasi dan kecanggihan bisnis antara negara maju dan berkembang, sedangkan lingkungan makroekonomi tidak menunjukkan adanya perbedaan secara statistik antara negara maju dan berkembang.
Kata kunci: data panel, daya saing, negara berkembang, negara maju, uji beda rata-rata
DETERMINANT OF GLOBAL COMPETITIVENESS RANGKING:
COMPARISON BETWEEN DEVELOP AND DEVELOPING COUNTRIES
The main objective of this study is to find out main determinant of differentiator between developed and developing countries based on influence factors on their competitiveness over the period 2008-2015. Sampling techniques using purposive sampling, with 8 developed and developing countries for samples. The analysis tool uses panel data with fixed effect method to find influence factors on competitiveness of develop and developing countries and compare mean test for comparing the average value based on influence factors on competitiveness of developed and developing countries. The results using panel data find that, overall variables macroeconomics competitiveness, microeconomics competitiveness, and factor endowment have positive and significant effect on the competitiveness of developed countries. The results using panel data on developing countries find that, overal variables macroeconomics competitiveness, microeconomics competitiveness have positif and significant effect on the competitiveness of developing countries. Factor endowment variable that measure by market size, have a positive effect but not significant in developing countries. Compare mean test results find that there is statisticaly difference on average value of variables institutional, health and primary education, financial markets development, business sophistication and innovation between developed and developing countries, while the macroeconomic environment is not show any statisticaly differences between developed and developing countries.
Keywords : competitiveness, developed countries, developing countries, panel data, compare mean test
1211021083 Medi Tantrameditantraep@gmail.com2016-06-14T06:50:03Z2016-06-14T06:50:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22476This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/224762016-06-14T06:50:03ZPENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL KEUANGAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2010-2014)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatehui pengaruh efisiensi operasional
keuangan yang terdiri dari total assets turnover (TAT), biaya operasional terhadap
pendapatan penjualan (BOPP), siklus konversi kas (CCC), dan arus kas operasi
(OCF) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 7 perusahaan. Teknik analisa yang digunakan adalah
analisa regresi berganda. Hasil pengujian secara simultan yang telah dilakukan
menunjukkan efisiensi operasional yang diukur dengan TAT, BOPP, CCC, dan
OCF mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q)
pada perusahaan makanan dan minuman di BEI, yang diindikasikan dengan
perolehan nilai probability masih dibawah α = 5%. Dengan perolehan tingkat
koefesien determinasi simultan sebesar 43% yang menunjukkan sumbangan atau
kontribusi dari variabel bebas terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada
perusahaan makanan dan minuman di BEI adalah sedang. Hasil uji secara parsial
menunjukkan variabel TAT dan CCC mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI yang diindikasikan dengan nilai probability yang dihasilkan
variabel tersebut lebih kecil dari dari tingkat α = 5%. Sedangkan variabel BOPP
dan OCF mempunyai nilai probability diatas α = 5%.
Kata kunci: Efisiensi operasional keuangan,Pengaruh, Nilai perusahaan.
THE INFLUENCE OF EFFICIENCY OF FINANCIAL OPERATIONS ON
THE CORPORATE VALUES
(Study on Manufacturing Company Food and Beverage Industry Listed in
Indonesia Stock Exchange In the period from 2010 to 2014)
The purpose of this study was to determine the effect of efficiency of financial
operations consisting of total asset turnover (TAT), operating expenses to sales
revenue (BOPP), the cycle of cash conversion (CCC), and operating cash flow
(OCF) to firm value (Tobin's Q) on food and beverage companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. The sample used in this study as many as seven
companies. Analysis technique used is multiple regression analysis. Results
simultaneous testing that has been done indicates operational efficiency as
measured by TAT, BOPP, CCC, and OCF have significant effect on firm value
(Tobin's Q) on food and beverage companies on the Stock Exchange, which is
indicated by the acquisition value of probability is below α = 5%. With a
coefficient of determination simultaneous acquisition rate of 43% which shows the
donations or contributions of independent variables on the enterprise value
(Tobin's Q) on food and beverage companies on the Stock Exchange was
moderate. Partial test results showed TAT and CCC variables have a significant
influence on firm value (Tobin's Q) on food and beverage companies listed on the
Stock Exchange which is indicated by the value of the resulting variable
probability is smaller than the level of α = 5%. While variable BOPP and OCF
has a probability value above α = 5%.
Keywords: Efficiency of financial operations, The influence, The value of the
company.34702901 NITARIANAriananita@rocketmail.com2016-06-10T08:39:25Z2016-06-10T08:39:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22432This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/224322016-06-10T08:39:25ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA
KERJA PADA INDUSTRI BATIK DI BANDAR LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari faktor-faktor
produktivitas tenaga kerja pada industri batik di Bandar Lampung. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah pendidikan, upah, insentif, usia dan pengalaman kerja..
Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja industri batik yang bekerja di
Kota Bandar Lampung, yaitu di Industri Batik Siger dan Gabovira yang
berjumlah 73 tenaga kerja. Sumber penelitian yang digunakan adalah data primer.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan metode regresi
linear berganda dengan menggunakan estimasi Ordinary Least Square (OLS).
Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada
industri batik di Bandar Lampung. Secara parsial, variabel pendidikan, upah,
insentif, usia dan pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas tenaga kerja pada industri batik di Bandar Lampung.
Kata Kunci: Pendidikan, pengalaman kerja, produktivitas tenaga kerja, umur, upah.
ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of factors on labor productivity
in the Batik industry in Bandar Lampung. The independent variables in this study
are education, wages, incentives, age and work experience.. The population in this
study is the Batik industry labors who work in Bandar Lampung, namely Batik
Siger Industry and Gabovira which have 73 labors. The data used primary data.
The analysis used quantitative analysis and multiple linear regression model using
estimate of ordinary least squares (OLS).
The estimation results indicate that jointly independent variable have
positive effect and significant on labor productivity in the Batik industry in
Bandar Lampung. In partially, education, wages, incentives, age and work
experience variables have positive effect and significant on labor productivity in
the Batik industry in Bandar Lampung.
Keywords: Age, education, labor productivity, wages, and work experience. 1211021020 BELLA VANESSAbellavanessa89@yahoo.com2016-06-10T07:49:53Z2016-06-10T07:49:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22429This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/224292016-06-10T07:49:53ZANALISIS PRODUKTIVITAS INDIVIDUAL TENAGA KERJA PADA
USAHA SEWA MOBIL KPN”SERBA USAHA”Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel upah, pengalaman
kerja, kondisi kerja, dan motivasi kerja terhadap produktivitas individual tenaga
kerja usaha sewa mobil KPN”SERBA USAHA”. Data yang digunakan adalah
data cross section menggunakan metode sensus. Analisis yang digunakan adalah
regresi berganda menggunakan metode Ordinary Least Square(OLS). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama- sama variabel upah,
pengalaman kerja, kondisi kerja, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas individual tenaga kerja pada sewa mobil KPN “SERBA
USAHA”. Secara parsial, variabel upah, pengalaman kerja, kondisi kerja, dan
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
individual tenaga kerja sewa mobil pada KPN”SERBA USAHA.
Kata Kunci : Kondisi kerja, Motivasi kerja, Pengalaman kerja
Produktivitas individual tenaga kerja, dan upah
ABSTRACT
The research aims to analyze the effect of wages, working experience, working
condition, and working motivation on individual labor productivity in rent car
KPN”SERBA USAHA”. The data used is the cross section data using survey
method , with multiple linear regression analysis by using Ordinary Least Square
method(OLS). The results show that simulataneously the wages, working
experience, working condition, and working motivation have significant influence
on individual labor productivity at rent car business KPN “SERBA USAHA”. In
parcial the wages, working experience, working condition, and working
motivation have a positive and significant effect on individual labor productivity
at rent car business KPN”SERBA USAHA”
Keywords : Individual labor productivity, the wages, working experience,
working condition, and working motivation1211021027 DEDE SUPRIYANTO dedesupriyanto027@yahoo.com2016-04-22T04:12:36Z2016-04-22T04:12:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21838This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/218382016-04-22T04:12:36ZANALISIS POLA PERILAKU INFLASI IHK
SEBELUM DAN SETELAH HARI RAYA IDUL FITRI
(PENDEKATAN ARIMA)Inflasi merupakan kecenderungan meningkatnya tingkat harga secara umum dan
terjadi secara terus-menerus.Berdasarkan penelitian Bank Indonesia (2014) dan
Arini (2012) faktor musiman merupakan salah satu faktor terjadinya peningkatan
inflasi, salah satunya adalah Hari Raya Idul Fitri. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui besar pengaruh hari raya Idul Fitri terhadap tingkat inflasi, pola
perilaku inflasi dan peramalan IHK, sehingga instansi terkait dapat melakukan
kebijakan agar inflasi musiman dapat dikendalikan. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan metode Indeks musiman untuk melihat besar pengaruh dan
pola perilaku inflasi sedangkan untuk peramalan menggunakan pendekatan
ARIMA dan SARIMA serta untuk Seasonal Adjustment dilakukan dengan metode
dekomposisi X-13 ARIMA.
Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh hari raya idul fitri terhadap
inflasi yaitu sebesar 0, 52% dan terdapat pola perilaku inflasi dimana, inflasi
mengalami pergerakan kenaikan ketika satu bulan sebelum hari raya idul fitri (h-
1) dan menurun ketika satu bulan setelah hari raya idul fitri (h+1). Selain itu untuk
peramalan, dengan menggunakan seasonal adjustment peramalan menjadi lebih
akurat dikarenakan menghasilkan peramalan dengan residual yang cenderung
lebih kecil dibandingkan tanpa dilakukan proses seasonal adjustment.
Kata kunci : Inflasi (IHK), Indeks Harga Konsumen, Hari Raya Idul Fitri,
ARIMA, SARIMA, Seasonal adjusment, Dekomposisi X-13,
abstrak bahasa inggris
Inflation is an increasing trend of price levels in general and occurs continuously.
Based on the research of Bank Indonesia (2014) and Arini (2012) seasonal factor
is one factor in the increase in inflation, one of which is the Eid. The purpose of
this study was to determine the influence of Eid on the inflation rate, behavior
patterns and forecasting CPI inflation, so that the relevant agencies can carry out
policies so that inflation can be controlled seasonal. Hypothesis testing is done by
using the seasonal index to see the great influence and behavior patterns of
inflation and for forecasting we used SARIMA and ARIMA approach and then to
Seasonal Adjustment as well as to do with the method of decomposition X-13
ARIMA.
The results showed that the influence of Eid on inflation that’s equal to 0, 52%
and there is a pattern of behavior of inflation which, inflationary experience
movement rise when a month before Eid (h-1) and decreases when a month after
the feast eid (h+1). In addition to forecasting using seasonal adjustment becomes
more accurate forecasting yield forecasting due to the relatively small residual
done without seasonal adjustment process.
Keywords: Inflation (CPI), the Consumer Price Index, Eid, ARIMA, SARIMA,
Seasonal Adjustment, decomposition X-13.(1211021091) Puspa Ayupupuspaayu@gmail.com2016-04-19T06:49:44Z2016-04-19T06:49:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21752This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/217522016-04-19T06:49:44ZANALISIS PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL
TERHADAP NON PERFORMING FINANCE (NPF)
PERBANKAN SYARIAH (2009:I – 2015:5)ABSTRAK
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat pesat sehingga berdampak
pada munculnya kredit-kredit bermasalah yang disebabkan oleh kurang ketatnya
pihak perbankan syariah dalam memberikan kredit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh faktor eksternal (kurs, SWBI, dan inflasi) dan faktor
internal (CAR dan FDR), terhadap Non Performing Finance bank umum syariah
di Indonesia selama periode 2009:01 – 2015:05. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Data yang digunakan adalah
data sekunder yang diperoleh secara bulanan selama periode 2009:01 – 2015: 05
ABSTRACT
The growth of the syariah banks Indonesia is very fast and have an impact to the
emergence of credits troubled caused by less tight bank syariah in providing
credit. This research aims to understand the influence of external factors
(exchange to rate, SWBI, and inflation and the internal factor (CAR and the FDR)
, to non performing finance general sharia based bank in indonesia during the
period 2009: 01 - 2015: 05. The methods used in this research is Error Correction
Model (ECM). The data used was secondary data obtained on a monthly during
the period 2009: 01 - 2015: 05.
The results indicates that the exchange rate have a negative influence but not
significantly to NPF. SWBI have had a positive impact but not significantly to
NPF. Inflation have a negative influence and significant impact on NPF. CAR has
a negative influence and significant impact on NPF. FDR has had a positive
impact and significant impact on NPF.
Key Word : Non Performing Finance (NPF), Exchange Rate, Certificate Wadiah
The Bank Indonesia (SWBI), Inflation, Capital Adequacy Rasio
(CAR), and Financing Deposit Ratio (FDR)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kurs berpengaruh negatif namun
tidak signifikan terhadap NPF. Variabel SWBI berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap NPF. Variabel inflasi berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap NPF. Variabel CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF.
Variabel FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF.
Kata Kunci : Non Performing Finance (NPF), Kurs, Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia (SWBI), Inflasi, Capital Adequacy Rasio (CAR), dan
Financing Deposit Ratio (FDR) (1111021063) INDAH FAJRIATIindahfajrianti35@gmail.com2016-04-08T03:47:30Z2016-04-08T03:47:30Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21648This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/216482016-04-08T03:47:30ZPENGARUH PERAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN PADA SUB SEKTOR WHOLESALE DAN RETAIL
TRADE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2010-2014Peran dewan komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap tindakan
manajemen dalam mengelola perusahaan. Tugas pengawasan yang dilakukan oleh
dewan komisaris dapat mempengaruhi perilaku manajemen yang cenderung
bertindak oportunis dalam mengelola perusahaan, sehingga peran dewan
komisaris akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran dewan
komisaris yang diukur dengan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris
independen dan rapat dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan pada sub
sektor wholesale dan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2014.
Sampel dari penelitian adalah sebanyak 30 perusahaan yang listing di
Bursa Efek Indonesia pada sub sektor wholesale dan retail trade periode 2010-
2014. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder dan metode pemilihan
sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda untuk menganalisis pengaruh peran dewan komisaris terhadap
kinerja perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Proporsi dewan
komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Rapat dewan komisaris memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Kinerja Perusahaan dapat dipengaruhi oleh peran dewan komisaris
yang diukur dengan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris
independen dan rapat dewan komisaris sebesar 63,83%.
Kata kunci : Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen,
Rapat Dewan Komisaris, Kinerja Perusahaan. 1211011048 DWI RISMA DEWIdwirismadewi@gmail.com2016-04-07T08:41:00Z2016-04-07T08:41:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21646This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/216462016-04-07T08:41:00ZPENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN
REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI 2010-2014Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional
dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan, dengan variabel kontrol
DER, GROWTH dan SIZE. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para
pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran
pemegang saham yang juga tinggi. Nilai perusahaan dapat meningkat jika institusi
mampu menjadi alat monitoring yang efektif. Selain kepemilikan institusional,
adanya kepemilikan oleh manajerial juga memengaruhi nilai perusahaan.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah
sampel sebanyak 59 observasi dari 13 perusahaan properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis regresi berganda data panel dengan menggunakan
EViews 8.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional (INST), utang perusahaan (DER), dan pertumbuhan perusahaan
(GROWTH) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial
(MNGR) dan ukuran perusahaan (SIZE ) berpengaruh negatif signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hipotesis 1 dan Hipotesis 2
tidak terdukung. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti pada
perusahaan lain selain perusahaan properti dan real estate, seperti seluruh
perusahaan yang terdaftar di BEI yang memiliki kepemilikan institusional dan
kepemilikan manajerial. Bagi perusahaan disarankan memperhatikan struktur
kepemilikan saham untuk meningkatkan nilai perusahaan. Bagi investor
disarankan mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan nilai
perusahaan ketika akan berinvestasi.
Kata kunci : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Nilai
Perusahaan.
1211011118 NOVITA LIANA SARI novitalianas@gmail.com2016-03-28T04:35:43Z2016-03-28T04:35:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21560This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/215602016-03-28T04:35:43ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI PADA
PEREKONOMIAN REGIONAL DI PULAU SUMATERA: (SUATU
ANALISIS DATA PANEL) PERIODE 2009-2013Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga premium
bersubsidi, kondisi infrastruktur jalan, pengeluaran pemerintah, dan pertumbuhan
ekonomi terhadap inflasi di Pulau Sumatera. Penelitian ini menggunakan model data
panel dengan jumlah cross-section sebanyak 10 Provinsi di Pulau Sumatera. Model
data panel menggunakan model Fixed Effect Model.
Hasil estimasi menunjukkan inflasi secara signifikan dipengaruhi oleh
variabel perubahan harga premium bersubsidi, pengeluaran pemerintah, dan
pertumbuhan ekonomi (berpengaruh positif), sedangkan kondisi infrastruktur jalan
raya (berpengaruh negatif) terhadap inflasi di Pulau Sumatera.
Kata Kunci : Inflasi, cost push inflation, demand pull inflation, harga premium
bersubsidi, perubahan upah minimum, kondisi infrastruktur jalan raya,
pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi, data panel.
abstrak bahasa inggris
This research is to analyze the effect of the subsidized premium prices,
condition of the road infrastructure, government spending, and economic growth
against inflation on the island of Sumatra. This research used panel data model with a
number of cross-section of 10 Province in Sumatera.
The results show that the inflation is significantly influenced by the
subsidized premium price, government spending, and economic growth (positive
effect), while the condition of road infrastructure (negative effect) against inflation on
the island of Sumatra.
Kata Kunci : Inflation, cost push inflation, demand pull inflation, subsidized premium
price, condition of road infrastructure, government spending, economic
growth, panel data.(1211021084) Meri Heryatimeriheryati@yahoo.com2016-03-02T03:22:19Z2016-03-02T03:22:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21354This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/213542016-03-02T03:22:19ZPola Komunikasi Perkumpulan Marga Parna untuk Mempertahankan Aturan Perkawinan dalam Marga Batak (Studi Pada Perkumpulan Marga Parna Desa Bumi Sari Kecamatan Natar)ABSTRAK
Hidup di daerah perantauan dengan budaya yang majemuk dapat mengikis keaslian budaya maupun adat istiadat para etnik perantauan yaitu etnis Batak Toba. Parna mempunyai satu aturan perkawinan yang paling mengikat yaitu sesama marga Parna dilarang menikah satu sama lain sampai kapan pun, jika dilanggar akan mendapatkan sanksi yaitu dikeluarkan dari adat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan, menganalisis dan menjelaskan bagaimana pola komunikasi perkumpulan marga Parna untuk mempertahankan aturan perkawinan dalam marga Batak. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan informan sebanyak 8 orang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional dan teori jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang terjadi dalam mempertahakan aturan perkawinan adat Batak Toba berbentuk (1) jajar genjang, (2) pesawat, (3) segitiga, serta (4) layang-layang.
Kata kunci: Parna, Batak Toba, Pola Komunikasi
ABSTRACT
Life in the migration areas with diverse cultures can erode the authenticity of the culture and customs of the ethnic colony that ethnic Batak Toba. Parna has one of the most binding marriage rules that fellow clan Parna forbidden to marry one another anytime soon, if breached will get the sanctions are removed from customs. This study aims to discover, analyze and explain how communication patterns Parna clan associations to maintain the rule of marriage in Batak clan. This type of research in this study is the type of qualitative research. Data collection techniques gained through observation, interviews and documentation by the informant as much as 8 people. The theory used in this research is the structural-functional theory and network theory. The results showed that the patterns of communication that occurs within marriage rules defensively Batak Toba-shaped (1) Jajar parallelogram (2) Aircraft (3) Triangle and (4) Kites.
Keywords: Parna, Batak Toba, Communication Patterns
1116031067 Linda Lestarilindalestari1303@gmail.com2016-03-01T08:26:26Z2016-03-01T08:26:26Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21303This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/213032016-03-01T08:26:26ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN SEKTOR INDUSTRI BARANG DAN KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Hutang dan Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio. Sampel diambil menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 13 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan pendekatan data panel. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan dari tahun 2012-2014 untuk tiap variabel penelitian. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Hutang berpengaruh tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, dan Free Cash Flow berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil uji F secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Hutang dan Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio.
Kata Kunci: Dividend Payout Ratio, Free Cash Flow, Hutang, Likuiditas, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan.1216051029 Destian Eko Saputraronny_barudax@yahoo.com2016-03-01T04:40:10Z2016-03-01T04:40:11Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21319This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/213192016-03-01T04:40:10ZANALISIS PENDEKATAN KEYNESIAN TERHADAP NERACA PEMBAYARAN DI INDONESIA PERIODE 2004:Q1-2015:Q3ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor pendekatan keynesian terhadap saldo neraca pembayaran Indonesia dengan variabel bebas Produk Domestik Bruto , inflasi, nilai tukar, dan pengeluaran pemerintah. Penelitian ini menggunakan data time series pada periode 2004:Q1-2015:Q3, menggunakan regresi berganda dengan metode Error Correction Model (ECM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan Produk Domestik Bruto berpengaruh negatif, sedangkan variabel nilai tukar berpengaruh positif, tetapi inflasi tidak berpengaruh signifikan dan terakhir pengeluaran pemerintah tidak memiliki pengaruh terhadap Neraca Pembayaran Indonesia.
Kata Kunci: Neraca pembayaran Indonesia, Pendekatan Keynesian, PDB, inflasi, nilai tukar, dan pengeluaran pemerintah.
ABSTRACT
The purposes of this study to analyze the factors Keynesian’s approach to the Indonesia ' s balance of payments with independent variables Gross Domestic Product , inflation , exchange rates and goverment spending . This study uses time series data for 2004:Q1 – 2015:Q3 period, using multiple regression with error correction model (ECM) method. The result of the study shows that the Gross Domestic Product has negative effect, furthermore exchange rate has positive effect but inflation has no significant effect and the last goverment spending has no effect to balance payment of Indonesia’s.
Key word : Balance of payments, Keynesian Approach, PDB, inflation, exchange rates , and goverment spending.
1211021028 DEFFA TRISETIA JULIANdeffatrisetiajulian@ymail.com2016-02-29T08:25:12Z2016-02-29T08:25:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21267This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/212672016-02-29T08:25:12ZIMPLEMENTASI KEBIJAKAN DIVIDEN, PRICE EARNING RATIO (PER),
PRICE BOOK VALUE (PBV), DEBT EQUITY RATIO (DER) TERHADAP
RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN BARANG DAN
KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2012-2014)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan dividen, price
earning ratio (PER), price book value (PBV), debt equity ratio (DER) terhadap
return saham baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan
populasi berupa perusahaan barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2014. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive
sampling dengan sampel sebanyak 16 perusahaan. Alat analisis yang digunakan
adalah regresi linear berganda. Hasil menunjukan bahwa secara simultan kebijakan
dividen, price earning ratio (PER), price book value (PBV), debt equity ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial hanya PER yang
berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan kebijakan dividen, PBV,
DER berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Faktor Fundamental, Return Saham.
ABSTRACT
IMPLEMENTATION DIVIDEND POLICY, PRICE EARNING RATIO (PER),
PRICE BOOK VALUE (PBV), DEBT EQUITY RATIO (DER) ON STOCK
RETURN (STUDY ON GOODS AND CONSUMPTION COMPANIES OF THE
LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE 2012-2014)
This study aims to determine the implementation between dividen policy, price
earning ratio (PER), price book value (PBV), debt equity ratio (DER) on the stock
return either partially of simultaneously. All population in the from of goods and
consumption company listed on the stock exchange for the period 2012-2014.
Researth sample using purposive sampling technique with a sample of 16 companies.
The analytical tool used is multiple linear regression. The result showed that
simultaneous dividend policy, price earning ratio (PER), price book value (PBV),
debt equity ratio (DER) significant effect on stock return. PER only partially
significant effect on stock return, while the dividend policy, PBV, DER not significant
on the stock return.
Keywords: Dividend Policy, Fundamental Factor, Stock Return1216051082 NONA RIVANTY UMICA nonaumica@yahoo.com2016-02-29T03:29:16Z2016-02-29T03:29:16Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21255This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/212552016-02-29T03:29:16ZPENGARUH PEROMBAKAN (RESHUFFLE) KABINET KERJA
TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA
(EVENT STUDY PADA SAHAM LQ45 YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menemukan bukti empiris ada atau tidaknya reaksi pasar modal Indonesia terhadap salah satu peristiwa politik dalam negeri yaitu peristiwa perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja oleh Presiden Jokowi pada tanggal 12 Agustus 2015, dengan menggunakan indikator abnormal return dan trading volume activity. Populasi penelitian ini adalah saham-saham yang termasuk dalam saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga saham harian, volume perdagangan harian, dan jumlah saham yang diperdagangkan selama periode jendela dan periode estimasi. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji-t dan uji paired sample t-test. Hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat abnormal return bernilai positif signifikan dan negatif signifikan pada beberapa hari di sekitar tanggal peristiwa, yang berarti pasar merespon peristiwa ini sebagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi yang relevan bagi investor, sedangkan hasil uji paired sample t-test membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata abnormal return periode sebelum dan sesudah peristiwa. Hasil uji-t dan uji paired sample t-test juga menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata trading volume activity periode sebelum, saat, dan sesudah peristiwa. Hal ini menandakan reaksi pasar modal Indonesia yang terjadi ketika peristiwa perombakan (reshuffle) kabinet Kerja hanya bersifat sementara dan tidak berkepanjangan.
Kata kunci : studi peristiwa, abnormal return, trading volume activity
ABSTRACT
This research is an event study that aims to discover whether there is any empirical evidence of the Indonesian capital market reaction to one of the political events in the country, namely the events reshuffle Kabinet Kerja by President Jokowi on August 12, 2015, by using indicator abnormal return and trading volume activity. Population in this research in the stocks included in the LQ45 shares on the Indonesian Stock Exchange and the data used in this research are secondary data consists of daily stock prices, daily trading volume, and the number of shares traded during the window period and the estimation period. The statistical test used to test the hypothesis is t-test and paired samples t-test. The results of t-test showed that there are abnormal return is positive, significant and significant negative on some days around the date of the event, which means the market is responding to this event as an event that contains relevant information for investors, while the results of paired samples t-test proved that no significant differences in the average abnormal return period before and after the event. The results of t-test and paired samples t-test also showed that there were no significant differences in the average trading volume activity periods before, during, and after events. This marks the Indonesian capital market reactions that occur when events reshuffle Kabinet Kerja is only temporary and is not prolonged.
Keywords: event study, abnormal return, trading volume activity
1011011198 YUSNIA FEBRINA SARIyusniafebrina@gmail.com2016-02-24T07:15:44Z2016-02-24T07:15:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21202This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/212022016-02-24T07:15:44ZKONTRIBUSI INFRASTRUKTUR TERHADAP PDRB PROVINSI
DI PULAU SUMATERAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh infrastruktur dan tenaga kerja
terhadap PDRB Provinsi di Pulau Sumatera. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistik dengan periode tahun penelitian
2009 – 2013. Penelitian ini menggunakan model data panel dengan jumlah crosssection
sebanyak 10 Provinsi di Pulau Sumatera. Model data panel menggunakan
model Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas
seperti infrastruktur listtrik, infrastruktur jalan, mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap PDRB provinsi di Pulau Sumatera. Sedangkan variabel bebas
lainnya seperti, infrastruktur air, dan tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap PDRB
provinsi di Pulau Sumatera.
Kata Kunci : PDRB, infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,
tenaga kerja, data panel.
abstract
The study aim of this research is to analyze the influence of infrastructure and the
labor of PDRB in Sumatra Province. This research used secondary data taken
from Central Agency on Statistics (in Indonesia known as BPS) during the research
period 2009-2013. This research used panel data model with a number of crossselection
of 10 Province in Sumatra. Data panel model used fixed effect model. The
analysis result shows the independent variable such as electricity infrastructure, street
infrastructure , has positive effect and significant towards PDRB in Sumatra
Province. Whereas the others independent variable such as water infrastructure and
uninfluenced labor of PDRB in Sumatra Province.
Keywords: PDRB, electricity infrastructure, street infrastructure, water infrastructure,
labor and panel data.1211021050 FIRDHA DIENYAH dienyahfirdha@gmail.com2016-02-22T05:03:24Z2016-02-22T05:03:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21130This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/211302016-02-22T05:03:24ZSTRATEGI KEMITRAAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI LAMPUNG DALAM KEWIRAUSAHAAN
MASYARAKAT NELAYAN
(Studi di Pantai Sari Ringgung)Indonesia memiliki banyak kawasan pesisir yang produktif tetapi masih belum dikembangkan dan membuat masyarakat nelayannya hidup sejahtera. Salah satu daerah yang memiliki potensi ikan/hasil laut yang baik terletak di Pantai Sari Ringgung Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Selanjutnya dari hasil prariset yang dilakukan didapat data bentuk kemitraan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung dengan nelayan hanya sebatas koordinasi. Permasalahan yang muncul dari kemitraan tersebut adalah dana yang minim serta menurunya ekspor ke negara tujuan yang sebelumnya mencapai 35.582 ton sekarang hanya mencapai 76 ton saja. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi kemitraan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung dalam kewirausahaan masyarakat nelayan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi Lampung dalam kewirausahaan masyarakat nelayan.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Fokus penelitian adalah strategi kemitraan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung dalam kewirausahaan masyarakat nelayan yang terdiri dari sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, ketentuan Perundang-undangan dan lingkungan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang dibuat sudah sesuai dengan aturan hukum dan undang-undang yang berlaku. Program ini mampu menyerap sumber daya manusia (SDM) baik dari luar mapun dari dalam wilayah Sari Ringgung. Adanya perbaikan saran yang sebelumnya menggunakan KJA (Keramba Jaring Apung) kemudian dialihkan menggunakan HGTE. Adanya keterbukaan informasi yang dapat dengan mudah diakses. Sumber daya manusia yang terlibat dalam program budidaya ikan kerapu ini merupakan profesional dan
handal baik dari pihak nelayan mapun dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Keterbukaan pangsa pasar yang lebih luas membuat masyarakat nelayan sudah memiliki budaya berwirausaha. Walupun belum adanya pihak yang bertanggung jawab terhadap inovasi dan kreasi baru dalam pengelolaan ikan kerapu. Selanjutnya dari tiga aspek, terdapat dua aspek sudah berjalan dan satu aspek belum berjalan yaitu aspek finansial dan budaya berwirausaha yang sudah dapat berjalan sedangkan satu aspek belum dapat berjalan yaitu aspek inovasi/kreasi baru.
Kata kunci : Strategi, Kemitraan, Kewirausahaan, Masyarakat Nelayan
abstract
Indinesia has a lot of productive coastal areas but it has not been developed and yet make fisherman prosper. One of the aras that have the fish potential and seafood is sari ringgung beach that located in pesawaran region at lampung province. The result of pra-research showed that the partnership between maritime and fisheries services of lampung province and fishing communities only happened in coordination. Ther are some issues occurs in the partnership such ass less funds and decreasingof grouper export number to some destination country only 76 tons when normally reach 35.582 tons. The problem riset in this research is how the partnership strategy of maritime and fisheries of lampung province in entrepreneurship of fishing communities. The purpose of this research is to find out about strategy of maritime and fisheries service of lampung province in entrepreneurship of fishing communitites.
The type of this research used were descriptive research that is a research that aims to create a description, to describe in a systematic, factual and accuarate information on the facts and th correlation between the investigated phenomenom. The focus of the research is the partnership strategy of maritime and fisheries service of lampung province in entrepreneurship of fishing communitites consisting of human resourdes (HR), facilities and infrastructure, the provisions of the regionalion and the word environment.
The results showed that the policy that made are appropriate with the applicable laws and regulation. The entrepreneurship program is able to sbsourb human resources from the ekstern and intern of sari ringgung area. The repairmen of facilities that previously using KJA (fish cage) redirected to HGTE. There is disclosure of information of grouper cultivation that can be easily accesed. Human resources that involved in this grouper cultivation are those professional and reliable person. The wide disclosure of markets segment make fishing communities ha grown their creativity of entrepreneurship although there is not person that responsible to the innovation in grouper cultivation management.
There are two aspect that has been running such as financial and entrepreneurship culture and one aspects that not yet running are innovation and new creations.
Keywords: Strategy, Partnership, Entrepreneurship, Fishing Communities.1116021074 NADIA ANISA MADIONO nadiaanissa72@gmail.com2016-02-19T02:56:02Z2016-02-19T02:56:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21109This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/211092016-02-19T02:56:02ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN
MEMBAYAR PAJAK OLEH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG
TERDAFTAR DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG
KARANG TAHUN 2015Penelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya tingkat kepatuhan membayar
pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan membayar pajak. Metode yang digunakan adalah
deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam
penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tanjung Karang dan sampel 100 yang ditentukan dengan rumus
Slovin. Metode penetapan sampel yaitu nonprobability sampling dengan
menggunakan teknik incidental sampling. Pengujian hipotesis menggunakan
regresi linier sederhana dan regresi linier multipel.
Hasil penelitian: (1) ada pengaruh pengetahuan dan pemahaman wajib pajak
tentang peraturan perpajakan terhadap kepatuhan membayar pajak, (2) ada
pengaruh persepsi wajib pajak atas efektivitas sistem perpajakan terhadap
kepatuhan membayar pajak, (3) ada pengaruh pelayanan fiskus terhadap
kepatuhan membayar pajak, (4) ada pengaruh pengetahuan dan pemahaman wajib
pajak tentang peraturan perpajakan, persepsi wajib pajak atas efektivitas sistem
perpajakan dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan membayar pajak
Kata kunci: kepatuhan membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman, wajib
pajak, pelayanan fiskus(1213031090) VEBY RAHMADARAindo.veby@gmail.com2016-02-18T07:24:17Z2016-02-18T07:24:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21078This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/210782016-02-18T07:24:17ZAnalisis Struktur Perekonomian dan Distribusi Pendapatan
di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2009-2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana struktur
perekonomian dan distribusi pendapatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang pada tahun
2009-2013 . Sebagaimana yang diketahui bahwa struktur perekonomian yang memadai
dengan semua sektor jasa dapat berperan aktif didalam pertumbuhan perekonomian dapat
menunjang pembangunan suatu daerah menuju kearah yang lebih baik serta diharapkan
adanya distribusi pendapatan yang merata .
Penelitian ini menggunakan metode analisis Shift Share untuk melihat pertumbuhan
sektor perekonomian dan analisis indeks gini dan kurva lorenz untuk melihat pembagian
distribusi pendapatan yang ada di Kabupaten Tulang bawang . Hasil penelitian menunjukan
bahwa struktur perekonomian di Kabupaten Tulang Bawang masih didominasi dengan sektor
pertanian , masyarakat di kabupaten ini masih banyak bergantung pada sektor pertanian ,
menurut hasil analisis indeks gini distribusi pendapatan pada kabupaten ini terdistribusi
merata atau memiliki ketimpangan kecil.
Kata Kunci : Struktur Perekonomian , Distribusi Pendapatan , Shift Share , Indeks Gini
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This study aims to identify and analyze how the structure of the economy and income
distribution in Tulang Bawang in 2009-2013. As known as an adequate economy structure
with all of the services sector can play an active role in the growth of the economy can
support the development of a region moving towards better and expected the equitable
distribution of income.
This research uses analytical methods Shift Share to see the growth sectors of the
economy and the Gini index analysis and the lorent curve to see the distribution of income
distribution in Tulang Bawang regency . The results showed that the structure of the economy
in Tulang Bawang regency is still dominated by the agricultural sector, people in this district
is still heavily dependent on the agricultural sector. The primacy of the agricultural sector
does not provide a great inequality in the communities in the district, according to the
analysis results Gini index of income distribution in the district is distributed evenly or have a
small imbalance.
Keywords: Economic Structure, Income Distribution, Shift Share, Gini Index(1111021055) Gladi Merisagladymerisaan@gmail.com2016-01-21T03:26:24Z2016-01-21T03:26:24Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18807This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/188072016-01-21T03:26:24ZPENGUJIAN KEAKURATAN MODEL ALTMAN DAN MODEL
ZMIJEWSKI DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA
PERUSAHAAN DELISTING DARI BURSA EFEK INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Altman dan model
Zmijewski dapat memprediksi delisting, serta untuk mengetahui model prediksi
kebangkrutan yang terakurat. Data yang digunakan berupa laporan keuangan
periode 2009 sampai dengan tahun 2013 atau dua tahun sebelum perusahaan
tersebut delisting dari Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini adalah
perusahaan yang telah dikeluarkan dari daftar perdagangan saham (delisting)
tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memenuhi kriteria purposive
sampling, dengan total sampel yang didapat sebanyak 14 perusahaan yaitu 7
perusahaan delisting dan 7 perusahaan listing sebagai sampel pembanding.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dengan bantuan SPSS 16.0
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Altman dan model Zmijewski
dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan delisting.
Serta model Altman menjadi model prediksi delisting terbaik dengan tingkat
akurasi sebesar 85,71% sedangkan model Zmijewski hanya sebesar 28,57%.
Kata Kunci: delisting, kebangkrutan, model Altman, model Zmijewski
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This research aims to determine whether Altman model and Zmijewski model can
predict delisting, and to determine the most accurate predictive models
bankruptcy. Data used in the form of financial statements period of 2009 until
2013 or two years before the company delisting of the Indonesia Stock Exchange.
The sample was a company that had been excluded from the list of stock trading
(delisting) of 2011 to 2015 which meet the criteria of purposive sampling, with a
total sample obtained by 14 companies which 7 companies delisting and 7
companies listing as a comparison sample. This research used logistic regression
analysis with SPSS 16.0
The results showed that Altman model and Zmijewski model can be used to
predict the bankruptcy in company delisting. Altman model become the best
delisting prediction model with a level of accuracy of 85.71% while Zmijewski
models amounted to only 28.57%.
Keyword: bankruptcy, delisting, the Altman model, the Zmijewski model1216051081 Noferawati Sidabalokferasidabalok@ymail.com2016-01-19T07:36:42Z2016-01-19T07:36:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18716This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/187162016-01-19T07:36:42ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI UNDERPRICING SETELAH IPO TAHUN 2004 - 2014(Studi kasus pada perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi)
ABSTRAK
Fenomena underpricing sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran perdana di Bursa Efek. Underpricing merupakan kondisi yang menunjukkan harga saat penjualan di pasar primer lebih rendah dibandingkan dengan saat penjualan saham tersebut di pasar sekunder pada hari pertama.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi underpricing pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2014. Pada periode tersebut terdapat 31 perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Umur perusahaan, dan Ukuran perusahaan. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis linier berganda dan uji hipotesis dengan uji t dan uji f.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel umur perusahaan yang berpengaruh terhadap underpricing, sedangkan DER, ROE, dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing.
Kata kunci : Underpricing, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Umur perusahaan, Ukuran perusahaan.
1011011120 Sulistyo Ari Wibowosulistyoariwibowo@gmail.com2016-01-06T01:51:35Z2016-01-06T01:51:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16592This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/165922016-01-06T01:51:35ZTHEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APLIKASI PADA MINAT BELI
JILBAB SYAR’I MEREK ZOYA (STUDI PADA PEREMPUAN YANG
BERAGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG)Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap perilaku
terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, untuk mengetahui pengaruh norma
subyektif terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, untuk mengetahui
pengaruh kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbab syar’i
merek Zoya, dan untuk mengetahui sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan
kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbab syar’i merek
Zoya.Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang
responden perempuan beragama Islam di kecamatan Kedaton Kota Bandar
Lampung. Desain pengambilan sampel dengan cluster sampling. Adapun teknik
analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku dan
norma subyektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab
syar’i merek Zoya, sedangkan kontrol keperilakuan yang dirasakan tidak terdapat
berpengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Secara
simultan sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang
dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i
merek Zoya. Saran untuk jilbab Zoya agar lebih mengiklankan produknya, untuk
peneliti selanjutnya sebaiknya mencoba meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi lelaki dan perempuan dalam minatnya pembelian busana muslim
dan perbedaanya dengan objek yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan.
Kata Kunci: kontrol keperilakuan yang dirasakan, minat beli, norma subyektif,
sikap terhadap perilaku.
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This study is aim: to know influence of attitudes on behavior towards buying
interest syar'i veil Zoya brand, to know influence of subjective norm against
buying interest syar'i veil Zoya brand, to know influence of perceived behavioral
control of the buying interest syar'i veil Zoya brand, and determine the attitude
toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control of the
buying interest syar'i veil Zoya brand. Sample in this study are 100 respondents
women moslem in the region Kedaton Bandar Lampung City. The design
sampling is cluster sampling. The data analysis is using clasical asumtion test
multiple linear regression. The results shows that attitud toward behavior and
subjective norms have a significant impact on buying interest syar'i veil Zoya
brand, while the perceived behavioral control had no significant effect on buying
interest syar'i veil Zoya brand. Simultaneously attitude toward the behavior,
subjective norms, and perceived behavioral control has a significant influence on
the buying interest syar'i veil Zoya brand. Sugetion for Zoya more advertising
them products. For next reseacher to try research about factors wich influence
man and woman in purchase intention moeslim wear and the different with
another object can be compared.
Keywords: attitude toward the behavior,buying interest, perceived behavioral
control, subjective norm(1216051052) IKA APRILIA RAHMA FUSOLEKAHikaaprilia958@yahoo.co.id2016-01-05T03:43:36Z2016-01-05T03:43:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16575This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/165752016-01-05T03:43:36ZIMPLEMENTASI BID ASK SPREAD, VOLUME PERDAGANGAN DAN
NILAI PASAR TERHADAP PERIODE KEPEMILIKAN SAHAM
(HOLDING PERIOD) (Studi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks
Bisnis-27 Periode 2012-2014)ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari bid ask spread,
volume perdagangan dan nilai pasar terhadap holding period. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan
diperoleh sampel sebanyak 21 perusahaan yang tercatat dalam indeks Bisnis-27.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda model panel data
dan menggunakan alat analisis program Eviews 7. Berdasarkan hasil uji t (parsial)
menunjukkan bahwa variabel bid ask spread tidak berpengaruh dan memiliki arah
hubungan yang positif terhadap holding period, serta variabel volume
perdagangan berpengaruh dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap
holding period dan variabel nilai pasar tidak berpengaruh dan memiliki arah
hubungan yang negatif terhadap holding period. Berdasarkan uji F (simultan)
menunjukkan bahwa variabel bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar
berpengaruh terhadap holding period.
Kata Kunci: Bid Ask Spread, Holding Period, Nilai Pasar dan Volume
Perdagangan
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the effect of bid ask spread, trading
volume and market value towards holding period. The technique sampling of this
research is using purposive sampling method and obtained twenty one companies
that was recorded in index Business-27. Data analysis technique that used is
multiple regression panel data models and using instrument analysis program
Eviews 7. Based on result of test-t (partial) indicating that variable bid ask spread
not effect and have the positive relationships towards holding period, variable
trading volume effect and have the negative relationships towards holding period
and variable market value not effect and have the negative relationships towards
holding period. Based on result of test F (simultaneous) indicating that variable
bid ask spread, trading volume and market value have effect towards holding
period.
Keywords: Bid Ask Spread, Holding Period, Market Value and Trading Volume1216051018 APRIANA DWIFONI PUTRI putri_apriana924@yahoo.com2016-01-05T02:09:05Z2016-01-05T02:09:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16539This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/165392016-01-05T02:09:05ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2009-2013Ketimpangan ekonomi sering digunakan sebagai indikator perbedaan pendapatan per kapita rata-rata, antar kelompok tingkat pendapatan, antar kelompok lapangan kerja, dan antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengaruh tenaga kerja, pengangguran dan penduduk miskin terhadap tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi Penelitian ini menggunakan data panel yang terdiri dari 5 Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta. Data dianalisis dengan pendekatan Random Effect dan dianalisis menggunakan program eviews 6.0. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja, pengangguran, dan penduduk miskin berpengaruh terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta baik secara parsial maupun bersama-sama selama tahun penelitian 2009-2013. Tetapi secara parsial variabel tenaga kerja mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta selama tahun penelitian 2009-2013.
Kata Kunci : Ketimpangan pembangunan ekonomi, data panel, Indeks Williamson (IW), Tenaga Kerja (TK), Pengangguran (P), Penduduk miskin (PM), random effect
ABSTRACT
FACTORS THAT AFFECTING TO THE INEQUALITY OF ECONOMICS
DEVELOPMENT IN DKI JAKARTA PROVINCE PERIOD 2009-2013
Inequality of economic often used as an indicator of differences in income per capita on average, inter-group income levels, employment among groups, and between regions. This study aims to provide empirical evidence about the influence of labor, unemployment and poor people to the inequality of economic development. This study uses panel data consisting of 5 districts in the province of DKI Jakarta. Analysis with Random Effect and uses eviews 6.0 software. Calculation shows that the variable labor, unemployment and poor people affect the inequality of economic development in DKI Jakarta Province either partially or jointly. But in partial influence of labor have a negative effect on the level of inequality of economic development in DKI Jakarta province during the study year 2009-2013.
Keyword : inequality of economic development, panel data, Williamson indeks, employment, unemployment, poor people, development, random effect.1011021084 RANGGA SATRIA RAHARDIANSYAH rahadiansyah@gmail.com2015-12-31T04:29:04Z2015-12-31T04:29:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16487This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/164872015-12-31T04:29:04ZANALISIS KAUSALITAS PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB, EKSPOR,
DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DI INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas antara Produk
Domestik Bruto (PDB), Foreign Direct Invesment (FDI), dan Ekspor di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data time series yang diambil dari Bank Indonesia
(BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 2004:Q1-2014:Q4. Alat
analisis yang digunakan adalah Granger Causality dengan program E-views. Hasil
dari penelitian dapat diketahui terdapat hubungan dua arah dan satu arah.
Hubungan dua arah ditunjukan antara variabel PDB dengan ekspor dan PDB
dengan FDI. Sedangkan hubungan satu arah ditunjukan oleh variabel ekspor
dengan FDI.
Kata Kunci : PDB, FDI, Ekspor dan Kausalitas Granger
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This study aimed to analyze the causality relationship between Gross Domestic
Product ( GDP ) , export, and Foreign Direct Investment ( FDI ) in Indonesia. This
study uses time series data taken from Bank Indonesia ( BI ) and the Badan Pusat
Statistik ( BPS ) in the period 2004: Q1-2014 : Q4 . The analytical used Granger
Causality method using E-views program assistance. Results of this study indicate
there are two way relationship between GDP with export and GDP with FDI .
Meanwhile there is one way relationship between variable export with FDI.
Keywords : GDP , FDI , exports and Granger Causality(1111021092) Panji Kesuma Yudapanji.kesumayuda@yahoo.com2015-12-31T03:46:39Z2015-12-31T03:46:39Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16482This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/164822015-12-31T03:46:39ZANALISIS KINERJA KEBIJAKAN MONETER BANK INDONESIA
PERIODE (2005:07-2014:07)Kebijakan moneter adalah komponen kunci dari kebijakan ekonomi.
Kebijakan moneter adalah semua tindakan yang diambil oleh bank sentral untuk
mengubah kondisi moneter dalam ekonomi dan keuangan yang diperhatikan.
Sebab tujuan inflasi yang rendah yang menyertai penciptaan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan
seberapa besar kebijakan moneter Bank Indonesia yang diimplementasikan
melalui inflation targeting framework (ITF) jalur suku bunga Bank Indonesia (BI
rate) terhadap inflasi, nilai tukar, suku bunga deposito, dan Pertumbuhan
ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah VAR/VECM.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel independen secara
keseluruhan dalam penelitian ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
variabel dependen. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa masing-masing
variabel memiliki efek positif dan negatif pada pertumbuhan ekonomi, inflasi,
nilai tukar, suku bunga deposito
Kata Kunci : Kebijakan moneter, Inflation Targeting Framework, suku bunga
Bank Indonesia, Nilai tukar, Pertumbuhan Ekonomi Vector auto
regressions/ Vector error correction model (VAR/VECM).
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
Monetary policy is a key component of economic policy. Monetary policy
is all the actions taken by the central bank to change monetary conditions in the
economy and finance are concerned. It’s purpose low inflation that accompanied
the creation of sustainable economic growth.
The aim in this study was to find out how and how much monetary policy
implemented by Bank Indonesia as the start of Inflation Targeting Framework
through Bi rate inflation, interest rate of deposits, exchange rate, and economic
growth. analysis tool used is Vector auto Regressions/Vector Error Correction
Model (VAR/VECM) method.
From the research found that overall independent variables in this study
has a effect significant on the dependent variable based on the test results showed
that each variable has positive and negative effects on economic growth, inflation,
exchange rate, interest rate of deposits.
keywords : Kebijakan Moneter ,Inflation Targeting Framework (ITF),BI Rate,
Exchange rate, Inflation, Economic Growth, Vector auto Regressions /Vector
Error Correction Model (VAR/VECM).(0911021045) ELI FAJAR LAIYAalifajarlaiya@gmail.com2015-12-30T08:43:28Z2015-12-30T08:43:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16445This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/164452015-12-30T08:43:28ZANALISIS DEFISIT APBN DI INDONESIA
(1985-2014)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan transfer ke
daerah terhadap defisit APBN di Indonesia. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah defisit APBN di Indonesia dan variabel bebas yang digunakan adalah
inflasi, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan defisit APBN tahun
sebelumnya serta kebijakan transfer ke daerah sebagai focus penelitian. Penelitian
ini menggunakan data time series periode 1985-2014. Analisis yang dilakukan
adalah analisis deskripsi kuantitatif pada analisis jangka pendek dan jangka
panjang. Alat analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM)
untuk analisis jangka pendek dan regresi linier berganda dengan metode Ordinary
Least Square (OLS) untuk jangka panjang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek dan jangka
panjang variabel inflasi, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, defisit APBN
tahun sebelumnya dan kebijakan transfer ke daerah secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap defisit APBN di Indonesia. Dari hasil
penelitian ini juga kita dapat melihat pengaruh dari kebijakan yang diambil
pemerintah yaitu kebijakan transfer ke daerah terhadap Defisit APBN di
Indonesia.
Kata kunci: Defisit APBN di Indonesia, kebijakan transfer ke daerah, inflasi,
harga minyak dunia, nilai tukar rupiah defisit APBN tahun
sebelumnya, Error Correction Model (ECM), Ordinary Least
Square (OLS).
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This research aims to analyze influence judgment of transfer to region for
deficit APBN in Indonesia. Dependent variables in this research is defiscit APBN
in Indonesia and Independent variables are inflation, world oil price, exchange
rates, before years deficit APBN in Indonesia, and judgment of transfer to region
like the focus research. Data used in this research was time-series data in research
periode of 1985-2014. Analysis method used in this research was descriptive
quantitative analysis method for long term and short term. Tools analysed used in
this research was Error Correction Model (ECM) for short term analysed and
liniear regression with method Ordinary Least Square (OLS) for long term.
Result of the research shows in long term and short term, defiscit APBN in
Indonesia and Independent variables are inflation, world oil price, exchange rates,
before years deficit APBN in Indonesia, and judgment of transfer to region maner
to together is positive and significanly impact on deficit APBN in Indonesia.
From the result of the research we can see influence from judgment make of
government that is judgment of transfer to region for deficit APBN in Indonesia.
Key words: deficit APBN in Indonesia, judgment of transfer to region, inflation,
world oil price, exchange rates, before years deficit APBN in
Indonesia, Error Correction Model (ECM), Ordinary Least Square
(OLS), exchange rate and BI-Rates, Error Correction Model (ECM),
Ordinary Least Square (OLS).1111021007 AHMAD YUDIahmadyudi69@gmail.com2015-12-30T08:33:58Z2015-12-30T08:33:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16437This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/164372015-12-30T08:33:58ZPENGARUH PERUBAHAN PSAK 28 (REVISI 2012) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIAKonvergensi IFRS di tahun 2012 menyebabkan adanya perubahan pada beberapa PSAK agar sesuai dengan standar internasional, salah satunya adalah PSAK 28 (Revisi 2012) mengenai Akuntansi Asuransi Kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan PSAK 28 (Revisi 2012) tersebut mengenai Akuntansi Asuransi Kerugian, terhadap kinerja perusahaan asuransi kerugian di Indonesia. Ukuran kinerja keuangan yang digunakan adalah ROA, Solvency Margin Ratio, dan Likuiditas. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 10 perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan periode penelitian tahun 2010-2014. Data yang terkumpul kemudian diolah secara statistik menggunakan uji asumsi klasik, pengujian regresi linear sederhana, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa revisi PSAK 28 di tahun 2012 tidak berpengaruh terhadap ROA dan solvabilitas perusahaan asuransi kerugian, namun memiliki pengaruh terhadap likuiditas perusahaan asuransi kerugian walaupun dengan nilai yang kecil.
Kata kunci : PSAK 28, asuransi kerugian, kinerja keuangan, likuiditas, ROA, solvency margin, laporan keuangan.
ABSTRACT
THE IMPACT OF CHANGES PSAK 28 (REVISED 2012) TOWARDS FINANCIAL PERFORMANCE OF GENERAL INSURANCE COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE
IFRS convergence in 2012 led to changes in some of PSAK to conform to international standards, one of which is PSAK 28 (Revised 2012) about Accounting for General Insurance. This study aims to determine the effect of changes in PSAK 28 (Revised 2012) towards the performance of general insurance companies in Indonesia. Financial performance measures used are ROA, Risk Based Capital (RBC) Ratio, and Liquidity. This study using purposive sampling method and acquired 10 insurance companies listed on the Indonesia Stock Exchange, with a 2010-2014 study period. The collected data is then processed statistically using classic assumption test, simple linear regression testing, and hypothesis testing. According to analysis carried out showed that the revised PSAK 28 in 2012 did not affect the RBC ratio of insurance companies, but has an effect on ROA and the liquidity of the insurance company.
Keywords : PSAK 28, general insurance, financial performance, liquidity, ROA, RBC, financial statement.1111031040 ESTHER ROTUA EILENAROTUA.EILENA@gmail.com2015-12-29T03:43:08Z2015-12-29T03:43:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16321This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/163212015-12-29T03:43:08ZImplikasi Faktor Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham
LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi faktor ekonomi makro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham Lmakro terhadap indeks harga saham L makro terhadap indeks harga saham LQ45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 Q45 di bursa efek Indonesia tahun 2009 -2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini linear berganda yang dilakukan dengan program komputer SPSS 20. Penelitian ini menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009menggunakan data triwulan dari tahun 2009menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009menggunakan data triwulan dari tahun 2009 menggunakan data triwulan dari tahun 2009 -2014. Hasil pene 2014. Hasil pene 2014. Hasil pene 2014. Hasil pene2014. Hasil pene2014. Hasil pene2014. Hasil pene litian ini litian ini litian ini litian ini litian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs, tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga SBI dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan indeks harga saham LQ45. Secara parsial cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap ind terhadap ind terhadap ind terhadap ind eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan eks harga saham LQ45, tetapi inflasi, pertumbuhan ekonomi, kurs dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap indeks harga saham LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh LQ45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penjelasan oleh variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independenvariasi dari lima variabel independenvariasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen variasi dari lima variabel independen tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 tersebut terhadap indeks harga saham LQ45 sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 53,9%, sedangkan sisanya 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. diluar penelitian ini. diluar penelitian ini. diluar penelitian ini. diluar penelitian ini. diluar penelitian ini. diluar penelitian ini.diluar penelitian ini. diluar penelitian ini.
Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Kata Kunci : Cadangan Devisa, Inflasi, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga SahamTingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham Tingkat Suku Bunga SBI, dan Indeks Harga Saham LQ45.LQ45.
i
ABSTRACT
IMPLICATIONS OF MACRO ECONOMIC FACTORS ON LQ45 STOCK PRICE INDEX IN INDONESIA STOCK EXCHANGE IN 2009-2014
The purpose of this study was to determine the implications of macroeconomic factors towards LQ45 stock price index in Indonesia Stock Exchange 2009-2014. The method used in this research is the method of multiple linear regression analyzes were performed with SPSS 20. This study uses data quarterly from 2009-2014. Results of this study showed that simultaneous variable inflation, economic growth, exchange rates, interest rates and foreign exchange reserves SBI significant effect on the stock price index LQ45. Partially reserves significantly influence LQ45 stock price index, but inflation, economic growth, exchange rates and interest rates SBI not significant effect on the stock price index LQ45. These results indicate that the ability of an explanation by the variation of the five independent variables towards LQ45 stock price index amounted to 53.9%, while the remaining 46.1% is influenced by other factors outside the study.
Keywords: foreign exchange reserves, inflation, exchange rate, Economic Growth, SBI Interest Rate and Stock Price Index LQ45.
1116051092 Yudha Sugamayudhasugama@yahoo.com2015-12-29T02:49:06Z2015-12-29T02:49:06Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16291This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/162912015-12-29T02:49:06ZPengaruh Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pembelian Kompulsif Dengan
Kontrol Diri Sebagai Pemoderasi
(Studi Pada Konsumen Pakaian Di Simpur Center Bandar Lampung)Perkembangan dunia mode pakaian beberapa dekade ini mengalami peningkatan
yang sangat pesat, apalagi tampil modis sepertinya sudah menjadi sebuah
keharusan bagi sebagian orang karena dianggap memiliki gaya hidup moderen.
Gaya hidup ini akan mempengaruhi seseorang berperilaku kompulsif, dan salah
satu bagian dari pola hidup yang kompulsif adalah karena rendahnya kontrol diri
sehingga ia cenderung tidak mampu mengendalikan perhatiannya untuk membeli
produk baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup
terhadap perilaku pembelian kompulsif dengan kontrol diri sebagai pemoderasi
pada konsumen pakaian di Simpur Center Bandar Lampung. Tipe penelitian ini
adalah tipe penelitian eksplanatif dengan jumlah sampel berjumlah 100 orang.
Teknik analisis data menggunakan uji regresi linier dengan variabel moderator
dengan bantuan SPSS 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pembelian kompulsif, dan terdapat pengaruh yang signifikan
antara gaya hidup dengan perilaku pembelian kompulsif yang dimoderasi oleh
kontrol diri, namun arah koefisien regresi negatif.
Kata kunci : Gaya Hidup, Kontrol Diri, dan Perilaku Pembelian Kompulsif
ABSTRACT
The Influence of Lifestyle Towards Compulsive Buying Behavior With Self
Control as Moderation
(Study On Consumer Fashion In Simpur Center Bandar Lampung)
In addition, the development of world fashion style in this decade growing
rapidly, thus exist be seem to be a must for some people because it is considered
having modern lifestyle. This lifestyle will influence someone to be compulsive
buying behior, and however a part of compulsive lifestyle is that since lower self
control so that dominanly could not control necessity to buy a new product. The
purpose of this research is to know about the influence of lifestyle towards
compulsive buying behavior with self control as moderation on Simpur Center
fashion consumers in Bandar Lampung. The type of research that is used in
explanatory research with the sample research is 100 people. Analysis data use
linier regresion test with moderating variable by SPSS 16.0 program.
By that result data analysis known that lifestyle has influence significantly to
compulsive buying, and the lifestyle has influence significantly to compulsive
buying behavior with self control as moderation, but it has negative relationship.
Keywords : lifestyle, self control, and compulsive buying behavior1326061002 EKA RENNY ekarenny.sab@gmail.com2015-12-22T06:39:10Z2015-12-22T06:39:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16093This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/160932015-12-22T06:39:10ZPENGGUNAAN METODE SIMPLE CRITERIA FOR OPTIMAL PORTFOLIO SELECTION (SCOPS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
(Studi pada Jakarta Islamic Index Periode Juni 2010-November 2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio dari saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal jika dihitung dengan menggunakan metode SCOPS untuk pengambilan keputusan investasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria merupakan saham yang bertahan selama periode penelitian. Dalam penelitian ini terpilih 15 saham sebagai sampel penelitian. Penggunaan metode SCOPS mengasumsikan model indeks tunggal dalam proses perhitungannya sehingga tidak perlu melakukan perhitungan dengan mathematical programming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal yaitu saham UNVR dengan proporsi sebesar 41.25521706%, saham LPKR sebesar 23.87448372%, saham ASRI sebesar 34.71294343%, dan saham KLBF sebesar 0.15735579%. Kombinasi portofolio tersebut menjanjikan return ekspektasi portofolio sebesar 0.024469012 atau 2.4469012% yang merupakan return ekspektasi terbaik dibandingkan return ekspektasi saham individu dan risiko portofolio sebesar 0.005520273 atau 0.5520273% yang merupakan risiko terendah dibandingkan risiko saham individu.Kata Kunci: Model indeks tunggal, return ekspektasi portofolio, risiko portofolio, SCOPS. This research aims to knowing the expected return portfolio and risk portfolio of the listed stocks in the Jakarta Islamic Index which are included in the combination of optimal portfolio if it is calculated using SCOPS method for making investment decision. The take sampling technique was done by purposive sampling with criteria such as the stocks are surviving during the research period. In this research, 15 stocks selected as the sample of the research. SCOPS method assumes the used of a single index model in the calculation process, so it does not need to calculate with mathematical programming. The result show that the stoks included in the combination of optimal portfolio is UNVR stock with the proportion is 41.25521706%, LPKR stock with the proportion is 23.87448372%, ASRI stock with the proportion is 34.71294343%, and KLBF stock with the proportion is 0.15735579%. That combination portfolio look promising expected return portfolio that is 0.024469012 or 2.4469012%, it is the best expected return than expexted return of individual stocks and risk portfolio is 0.005520273 or 0.5520273% which is the lowest risk than the risk of individual stocks. Keywords: Single index model, expected return portfolio, risk portfolio, SCOPS.1216051062 lestarida lestharidha@yahoo.co.id2015-12-19T04:20:43Z2015-12-19T04:20:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15939This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/159392015-12-19T04:20:43ZKARAKTERISTIK PSIKOSOSIAL PENGEMBANGAN USAHA MIKRO
(Studi pada Perempuan Pedagang Makanan di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Tanjung Karang Kota Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan mengetahui dinamika usaha perempuan pedagang makanan, karakteristik psikososial pengembangan usaha mikro, serta faktor pendorong dan penghambat bagi pengembangan usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian berjumlah 10. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan reduksi, penyajian, verifikasi dan menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh: 1) Dinamika usaha perempuan pedagang makanan: peluang usaha yang dijalani pedagang, motivasi dasar berwirausaha, dan pengadaan modal awal untuk berdagang. 2) Karakteristik psikososial pengembangan usaha mikro: tingkat kesabaran dan semangat pedagang dalam menjalankan usaha, kemauan dalam berdagang, kemampuan berkomunikasi, penentuan harga jual, kenyamanan tempat berdagang, cita rasa masakan yang dijual, passion dalam menjalankan usaha. 3) Faktor pendorong dan penghambat pengembangan usaha mikro perempuan pedagang makanan. Faktor pendorong: lokasi berdagang, dukungan sosial dalam menjalankan usaha, selera konsumen. Faktor penghambat: kemampuan membagi waktu antara keluarga dan usaha, strategi dalam menghadapi ketidakstabilan harga bahan baku, dan kemampuan dalam memprediksi jumlah konsumen
Kata kunci : usaha mikro, perempuan, psikososial
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This research aims to know the dynamics of women's food businesses, psychosocial characteristics of micro-enterprise development, as well as the driving factor and a barrier to the development effort. The methods used in this study include descriptive methods with qualitative approaches. The informant in the research amounted to 10. Data collection techniques used are interviews and observations. The data analysis used the reduction, representation, verification and draw conclusions. The results obtained: 1) the dynamics of women's food business: business opportunity traveled merchant, basic entrepreneurship, motivation and procurement of initial capital to trade. 2) psychosocial Characteristics development of micro enterprises: the level of patience and spirit merchants in running businesses, a willingness in trade, the ability to communicate, the determination of the sale price, the convenience of trading places, the taste of dishes sold, passion in running the business. 3) driving factor and a barrier to the development of women's micro enterprises food traders. The driving factors: the location of trade, social support in running the business, consumer tastes. Restricting factor: the ability to divide time between family and business strategies in the face of the instability of the prices of raw materials, and the ability to predict the number of consumers.
Keywords: micro, women, psychosocial1116011026 DINA PURNAMA SARIdinapurnama77@gmail.com2015-12-11T04:12:01Z2015-12-11T04:12:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15575This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/155752015-12-11T04:12:01ZANALISIS RESPON PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP
GUNCANGAN INSTRUMEN MONETER DI INDONESIA
(PERIODE 2002:Q1-2014:Q4)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pertumbuhan ekonomi yang
dipengaruhi oleh guncangan variabel bebas, yaitu : suku bunga SBI, suku bunga
deposito, suku bunga kredit modal kerja, suku bunga kredit investasi dan suku
bunga kredit konsumsi. Penelitian ini menggunakan data time series periode
2002:Q1-2014:Q4. Alat analisis yang digunakan adalah alat regresi berganda
dengan metode Vector Error Correction Model (VECM). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa suku bunga SBI berpengaruh negatif dan siginifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi, selain itu juga suku bunga kredit modal kerja
juga berpengaruh negatif dan signifikan. Sedangkan suku bunga kredit investasi
dan suku bunga kredit konsumsi tidak berpengaruh signifikan.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Suku Bunga SBI, Suku Bunga deposito,
Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Suku Bunga Kredit Investasi, Suku Bunga
Kredit Konsumsi.
ABSTARCT BAHASA INGGRIS
ANALYSIS OF ECONOMIC GROWTH RESPONSE TO SHOCKS
MONETARY INSTRUMENTS IN INDONESIA
(PERIOD 2002: Q1-2014: Q4)
ANALYSIS OF ECONOMIC GROWTH RESPONSE TO SHOCKS
MONETARY INSTRUMENTS IN INDONESIA
(PERIOD 2002: Q1-2014: Q4)1111021020 Ayuni Dina TiaraAyunidinatiara@gmail.com2015-12-03T07:57:22Z2015-12-03T07:57:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15130This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/151302015-12-03T07:57:22Z
ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI SEKTOR NON BASIS KOTA BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
Sebagai pusat pertumbuhan ekonomomi Provinsi Lampung, maka Kota Bandar Lampung harus mampu mencapai target pertumbuhan yang sudah dicanangkan dalam dokumen Peerencanaan Kota Bandar Lampung. Pada Rencana Pembangunan jangka Menengah Kota Bandar Lampung, telah ditetapkan target pertumbuhan Kota Bandar Lampung selama tahun 2013-2018 sebesar 6,5%. Target tersebut tentu harus didukung oleh implikasi kebijakan Pemerintah daerah Kota Bandar Lampung dalam rangka mencapai target pertumbuhan Kota bandar Lampung.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama; Sektor pertanian memiliki nilai rata-rata indeks LQ sebesar 0,1 sedangkan sektor pertambangan dan penggalian hanya memiliki nilai rata-rata indeks LQ 0,62. Sedangkan sektor lainnya merupakan sektor basis, kedua; Nilai-nilai ICOR Kota Bandar Lampung tahun 2009 sampai 2012 sebesar 9,15, ketiga; untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% maka dibutuhkan investasi sebesar 59,47% PDRB.
Kata Kunci : Struktur ekonomi, sektor basis, sektor non basis, investasi.
ABSTRACT
As a growth center ekonomomi Lampung Province , the city of Bandar Lampung should be able to achieve the growth targets that have been proposed in the document Peerencanaan Bandar Lampung. In the Medium -term Development Plan of the city of Bandar Lampung , has set the growth target of Bandar Lampung during the years 2013-2018 amounted to 6.5 % . Such targets would have to be supported by local government policy implications of Bandar Lampung in order to achieve the growth target port city of Lampung .
The results showed that, first; The agricultural sectorhasan average valueof 0.1 LQ whilemining and quarrying sectoronly hasan average value of 0.62LQ. While other sectorsis a sectorbasis, second; The value of ICOR value of Bandar Lampung in 2009 to 2012 amounted to 9.15, third; to boost economic growthby 6.5% then it takesan investment of 59.47% GDP.
Keywords : economic structure , basis sector, non- basis sector, and investation .
0911021135 Tiara Nur AndiniAndinizawawi@gmail.com2015-11-02T07:15:10Z2015-11-02T07:15:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14315This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/143152015-11-02T07:15:10ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA WARUNG MAKAN
DI JALAN Z.A. PAGAR ALAM KOTA METROPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
variabel modal usaha, jumlah jam kerja, lama usaha, dan variasi menu terhadap
pendapatan pedagang kaki lima warung makan di Jalan Z.A. Pagar Alam, Kota
Metro. Dalam penelitian ini menggunakan data primer, melalui penyebaran
kuisioner dan wawancara langsung dengan jumlah responden sebanyak 52
pedagang kaki lima. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis regresi linier berganda (OLS).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel modal usaha, lama
usaha, dan variasi menu berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
pedagang kaki lima. Sedangkan variabel jam kerja tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima warung makan di Jalan
Z.A.Pagar Alam, Kota Metro.
Kata Kunci : Pendapatan, Modal Usaha, Jumlah Jam Kerja, Lama Usaha, dan
Variasi Menu
Abstrac
This study aims to determine and analyze the influence of variables
capital, working hours, long business and variation in the menu on the income
hawker food stalls in Z.A. Pagar Alam Street, Metro City. In this study, using
primary data through questionnaires and interviews by respondents are as many as
52 hawkers. The analysis method used in this study method of linear regression
analysis (OLS).
The results of this study indicate that the variable capital, the old business,
and menu variation and significant positive effect on revenues merchant vendors.
While the variable labor hours distance between the merchant does not
significantly affect the revenue hawker food stalls in Z.A. Pagar Alam Street,
Metro City.
Keywords : Income, Venture Capital, Working Hours, Long Business and
Variation Menu1111021126 ZAHARA FITRIAzahara.fitria@gmail.com2015-10-31T03:23:15Z2015-11-03T07:14:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14309This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/143092015-10-31T03:23:15ZANALISIS KONSUMSI ROKOK PADA RUMAH TANGGA MISKIN
DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2011–2013
(ANALYSIS OF CIGARETTE CONSUMPTION ON POOR HOUSEHOLD
IN LAMPUNG PROVINCE 2011–2013)untuk tahun 2013 dengan besaran rata-rata sekitar 8,5 persen atau mulai
Rp 5,00 sampai dengan Rp 20,00 per batang rokok. Kebijakan cukai hasil
tembakau tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
No.179/PMK.011/2012 tentang tarif cukai pada 12 November 2012, dengan
ketentuan tarif cukainya mulai berlaku pada 25 Desember 2012. Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) No.179/PMK.011/2012 tentang tarif cukai hasil
tembakau mencabut PMK No. 181/PMK.011/2009 tentang Tarif Cukai Hasil
Tembakau pada tanggal 16 November 2009 yang mulai berlaku pada tanggal
1 Januari 2010. Rokok merupakan komoditi yang bersifat adiktif dan mempunyai
pengaruh yang buruk terhadap kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi rokok pada rumah tangga
miskin di Provinsi Lampung setiap tahun 2011, 2012, dan 2013.
Penelitian ini mengestimasi model menggunakan Regresi Linier Berganda
yang dilakukan dengan teknik kuadrat linier biasa menggunakan variabel
pendapatan, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, biaya kesehatan dan harga
rokok yang dikonsumsi pada rumah tangga miskin. Analisis diaplikasikan pada
data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2011 – 2013 dengan data
cross section. Software yang digunakan adalah SPSS.
Hasilnya menunjukkan bahwa pada Tahun 2011 pendapatan rumah tangga
miskin, biaya kesehatan rumah tangga miskin dan harga rokok yang dikonsumsi
oleh rumah tangga miskin berpengaruh signifikan terhadap konsumsi rokok
dirumah tangga miskin. Tahun 2012 dan 2013 pendapatan rumah tangga miskin,
tingkat pendidikan kepala rumah tangga, biaya kesehatan rumah tangga miskin
dan harga rokok yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin berpengaruh
signifikan terhadap konsumsi rokok dirumah tangga miskin.
Kata kunci : rokok, rumah tangga miskin, pendapatan rumah tangga, tingkat
pendidikan kepala rumah tangga, biaya kesehatan, harga rokok.
The government through the Financial Ministry increases the tax once
again for 2013 for about 8.5 percent or about 5 IDR to 20 IDR per cigarette. The
tobacco products tax policy is available in Financial Ministry Regulation
No.179/PMK.011/2012 about tax tariff in November 2012, and the provision will
be valid on December 25th 2012. The Financial Ministry Regulation
No.179/PMK.011/2012 about tax tariff of tobacco products erase the old
regulation No. 181/PMK.011/2009 about the tax tariff of tobacco product in
November 16th 2009 that started to be valid on January 1st 2010. Cigarette is the
commodity that is addictive and having the bad effects to the health. The objective
of this study is to analyze the factors influence the cigarette consumption in poor
household in Lampung annually from 2011, 2012, and 2013.
This study is estimating the model using the Doubled Linear Regression
that is done using the common linear square technique using income, education
degree of the head of household, the health fees and the price of the cigarette
consumed by poor household variables. The analysis is applied in the National
Social Economy Survey data in 2011 – 2013 with cross section data. The software
used in this study is SPSS.
The result showed that in 2011, the poor household income, the health
fees, and the price of cigarette consumed by poor household significantly
influence the cigarette consumption in the poor household. In 2012 and 2013, the
poor household income, the education background of the head of household, the
health fees and the price of the cigarette consumed by the poor household
significantly influence the cigarette consumption in poor household of Lampung.
Keyword: cigarette, poor household, household income, education background of
head of household, health fees, price of the cigarette1321021001 MOVIYANTI2015-10-30T07:51:40Z2015-10-30T07:51:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14261This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142612015-10-30T07:51:40ZANALISIS DETERMINAN PRODUKTIVITAS PEDAGANG SAYUR WANITA DI PASAR KOPINDO KOTA METROABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penghasilan suami, usia, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap produktivitas pedagang sayur wanita yang berada di Pasar Kopindo Kota Metro. Produktivitas dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan pendapatan pedagang dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Metro. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner dan wawancara langsung kepada 54 responden. Pengambilan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dan teknik sampel yang digunakan yaitu random sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode regresi logistik biner. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel penghasilan suami tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas, sedangkan faktor yang signifikan terhadap produktivitas yaitu usia dan jumlah tanggungan keluarga.
Kata Kunci : Produktivitas, Penghasilan Suami, Usia, dan Jumlah Tanggungan
Keluarga
ABTRAK INGGRIS
This research aimed to analyze the effect of the husband’s income, age, and the amount of family burden on productivity of female vegetable seller in the Kopindo’s market Metro city. Productivity in this research was measured by comparing the seller’s income with the local minimum wage (UMR) of Metro city.This research uses primary data obtained from questionnaires and interviews to 54 respondents. Collecting data used slovin formula and collecting technique data used random sampling.The method of analysis used binary logistic regression. The results of this research showed the variable husband’s income not significant effect for productivity, while the factors of productivity were the ages and the amount of family burden.is significant.
Keywords : Productivity, The Husband’s Income, Age and The amount of family
burden1111021116 TRIA PUTRI LESTARItriaputrii@gmail.com2015-10-30T06:28:14Z2015-10-30T06:28:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14293This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142932015-10-30T06:28:14ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN VOLUME KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA TAHUN 2009.01-2014.08Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan kredit perbankan dalam bank umum di Indonesia yang mana terdiri dari beberapa variabel yaitu Dana Pihak Ketiga, Capital Adequancy Ratio, Non Performing Loan, dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model dengan menggunakan data sekunder dalam bentuk data runtun waktu bulanan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi hubungan antara variabel dependen kredit dengan keempat variabel bebas baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, hubungan antara variable bebas DPK, NPL, dan SBI berhubungan positif dengan variabel dependen volume kredit pada bank umum di Indonesia dan variabel bebas CAR berhubungan negatif dengan variabel dependen volume kredit pada bank umum di Indonesia, ini berarti ketiga variabel bebas dalam penelitian ini sesuai dengan hipotesis awal dan satu variabel bebas lainnya berhubungan negatif, variabel DPK berpengaruh positif dan signifikan, variabel NPL berpengaruh positif dan signifikan pada jangka panjang sementara positif tetapi tidak signifikan pada jangka pendek, variabel SBI berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit bank umum di Indonesia. Sementara berpengaruh sebaliknya terhadap variabel CAR yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap volume kredit.
Kata kunci : Total Kredit, Kredit bank umum, Dana pihak Ketiga, Capital adequancy Ratio, Non Performing Loan, Suku bunga Serifikat Bank Indonesia, Error Correction Model, Bank umum.
Abstrak Bahasa Inggris
The purpose of this study was to analyze factors that influence the development of bank credit at commercial banks in Indonesia which consists of several variables: Third Fund, Capital Adequacy Ratio, Non-performing loans, and the interest rate of Bank Indonesia Certificates. The model used in this study is the Error Correction Model by using secondary data of monthly time series data.
These results indicate that there is a relationship between the dependent variable credit with four independent variables in both the short and long term, the relationship between independent variable DPK, NPL, and SBI is positively effected to dependent variable volumes of credit at commercial banks in Indonesia andthe independent variable CAR negatively related to dependent variable volumes of credit at commercial banks in Indonesia, this means that three independent variables in this study is consistent with the initial hypothesis and the other independent variables negatively related, variable DPK positive and significant impact, variable NPL positive and significant impact at long-term positive related but not significant in the short-term, variable SBI positive and significant impact on the volume of commercial bank credit in Indonesia. While the opposite effect on the variable CAR negative and not significant effect on the volume of credit.
Keywords: Total loans, commercial bank loans, third-party funds, capital adequacy ratio, non-performing loan, interest rate of Bank Indonesia Certificate, Error Correction Model, general bank.
1111021064 Indah Permatasariindahps21@gmail.com2015-10-30T04:07:54Z2015-10-30T04:07:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13968This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/139682015-10-30T04:07:54ZPengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio
Perusahaan Jasa Indonesia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 –
2013Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemajuan indutri jasa di Indonesia yang terus
berkembang dikarenakan jasa tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan manusia.
Penelitian ini menggunakan dua belas perusahaan sebagai sampel. Variabel tidak
terikat dalam penelitian ini yaitu struktur modal yang diproksikan dengan Debt To
Equity Ratio dan profitabilitas yang diproksikan dengan Return To Asset dan
variable terikat dalam penelitian ini yaitu Dividend Payout Ratio.
Hasil penelitian ini DER dan ROA secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap DPR. Secara parsial DER berpengaruh negative signifikan terhdap DPR dan
ROA tidak berpengaruh terhadap DPR.
Kata Kunci : DER, ROA, DPR, Kebijakan dividen, Uji Paired Sample t-test1111011024 Baron Nickolasbaronnickolas11@gmail.com2015-10-30T03:18:57Z2015-10-30T03:18:57Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14269This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142692015-10-30T03:18:57ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSIKLIKALITAS SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA
(PERIODE 2009 : Q1 – 2013 : Q4)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia. Beberapa variabel bebas yang digunakan adalah Loan to Asset Ratio (LTA), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Concentration Ratio (CR4). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data panel dengan periode penelitian Maret 2009 sampai Desember 2013 dan 4 perusahaan perbankan yang tergolong memiliki aset terbesar di Indonesia sebagai cross section.
Penelitian ini menggunakan metode analisis model data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang tepat untuk menjelaskan pengaruh Loan to Asset Ratio (LTA), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Concentration Ratio (CR4) terhadap prosiklikalitas adalah Fixed Effect Model. Fixed Effect Model menjelaskan bahwa secara parsial variabel LTA, CR4, berpengaruh negatif terhadap prosiklikalitas.
Kata Kunci: Prosiklikalitas, suku bunga kredit perbankan, Loan to Asset Ratio (LTA), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Concentration Ratio (CR4), analisis regresi linier berganda model data panel, Fixed Effect Model.
Abstract
This study aims to identify and analyze the factors that affect prosiclicality of the banking sector in Indonesia. The used variables independent are Loan to Asset Ratio (LTA), Operating Expenses and Operating Income (BOPO) and the Concentration Ratio (CR4). In this study, the data used is panel data with research period March 2009 to December 2013 and 4 banking companies classified as having the largest assets in Indonesia as a cross section.
This study using the tool of analysis is the method of multiple linear regression analysis of panel data models. The results showed that the right model to explain the effect of the Loan to Asset Ratio (LTA), Operating Expenses and Operating Income (BOPO) and the Concentration Ratio (CR4) to procyclicality is Fixed Effect Model. Fixed Effect Model explains that in partial LTA and BOPO negative effect on procyclicality.
Keywords: Procyclicality, bank lending rates, the Loan to Asset Ratio (LTA), Operating Expenses and Operating Income (BOPO), Concentration Ratio (CR4), multiple linear regression analysis of panel data models, Fixed Effect Model.1111021069 KARTIKA PAKPAHANkartikapakpahan69@gmail.com2015-10-30T01:41:55Z2015-10-30T01:41:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14259This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/142592015-10-30T01:41:55ZANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERAAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran di Sumatera Tahun 2009 – 2013. Data yang digunakan adalah data sekunder yang disusun secara panel yang tersusun atas 10 Provinsi di Sumatera dari Tahun 2009 hingga Tahun 2013. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda metode Ordinary Least Square (OLS) dengan pendekatan Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia mempunyai pengaruh negatif dan signifikan sedangkan inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran di Sumatera.
Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, kualitas sumber daya manusia, tingkat pengangguran, sumatera, OLS
Abstract
This study aims to obtain empirical evidence on the influence of economic growth, inflation and quality of human resources on unemployment rate in Sumatera in 2009 – 2013. The secondary data as used in the research such as panel data from 10 province of Sumatera from the periode 2009 until 2013. The analytical tool used is multiple regression method of Ordinary Least Square (OLS) approach to Fixed Effect Model. The research finding indicate that economic growth and quality of human resources have a negative and significant impact whereas inflation does not have significant impact on unemployment rate in Sumatera.
Key Words: Economic growth, inflation, quality of human resources, unemployment rate, sumatera, OLS
1011021130 INAYA INSANIA FITRIEinaya.insania.f@gmail.com2015-10-27T03:03:08Z2015-10-27T03:03:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13998This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/139982015-10-27T03:03:08ZKESIAPAN PENGUSAHA LAMPUNG DALAM MENGHADAPI
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
(Studi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap
tindakan pengusaha dalam menghadapi MEA 2015. Metode yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di HIPMI Lampung yang merupakan wadah bagi
pengusaha muda lampung. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini
menyebarkan kuesioner kepada 52 responden.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada tingkat pengetahuan
pengusaha tentang MEA 2015 berada pada kategori pengetahuan tinggi yaitu sebesar
69%, kemudian pada tahap sikap pengusaha terhadap MEA 2015 cenderung bersikap
positif yaitu sebesar 85%, dan pada tahap tindakan pengusaha dalam menghadapi
MEA 2015 cenderung melakukan tindakan dengan progresifitas sedang yaitu sebesar
69%. Dari hasil uji korelasi kendals, tingkat pengetahuan memiliki arah hubungan
negatif yang sangat lemah namun, tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap
tindakan pengusaha dalam menghadapi MEA 2015. Sedangkan, Sikap memiliki arah
hubungan yang positif yang sangat lemah namun, tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap tindakan pengusaha dalam menghadapi MEA 2015.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, MEA 2015
Abstract
The purpose of this reseach was to find out knowledge and attitude effect of
enterpreneurs action to face AEC 2015. The method of this reseach is deskriptive
reseach by using quantitative approach. This reseach was done in HIPMI Lampung
which is be the place for young enterpreneurs of Lampung. Data collection tehnique
of this reseach is spread questionnaire to 52 respondents.
Based on the result of reseach showed that the level of knowledge enterpreneur about
AEC 2015 is in high category level that is 69%, then on stage of enterpreneurs
attitude to AEC 2015 tend to positive attitude that is 85%, and on the stage of
enterpreneur action tend the action by moderate progression that is 69%. From the
result of kendals correlation test, level of knowledge has a very low negative direction
correlation. however, has no significant to enterpreneurs action to face AEC 2015.
While, attitude has very low positive direction correlation and has no significant
correlation to enterpreneurs action to face AEC 2015.
Keyword : Knowledge, Attitude, action, AEC 20151116011080 YUDI APRIANSYAHapriansyah_yudi@yahoo.com2015-10-15T03:22:23Z2015-10-15T03:22:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13361This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/133612015-10-15T03:22:23ZFaktor-Faktor Yang Menyebabkan Permukiman Kumuh di Kota Bandar LampungAbstrak
Identifikasi permukiman kumuh perlu dilakukan tidak saja di permukimanpermukiman
yang menjadi bagian kota meropolitan atau kota besar saja, tetapi
juga pada setiap daerah (kota/kabupaten). Identifikasi dimaksudkan agar diketahui
secara tepat lokasi permukiman kumuh untuk kemudian dirumuskan usaha-usaha
penanganannya. Dalam melakukan identifikasi permukiman kumuh diperlukan
kriteria-kriteria untuk penetapan permukiman kumuh. Secara garis besar kriteria
dibedakan atas komponen fisik, komponen santasi lingkungan dan beberapa
komponen tambahan. Metode penetapan kawasan permukiman kumuh dilakukan
dengan metode analisis komprehensif dimana penilaian dilakukan dengan sistem
pembobotan pada masing-masing kriteria di atas. Dari hasil penelitian yang
dilakukan di Kota Bandar Lampung, dari 30 kelurahan yang diteliti, 20 kelurahan
non pesisir dan 10 kelurahan pesisir diperoleh nilai tingkat kekumuhan tertinggi
kelurahan Teluk Betung ( 3,17 ) dan yang terendah kelurahan Tanjung Senang
(1,44). Secara deskriptif wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan wilayah non
pesisir. Dari analisis kuantitatif (analisis regresi ordinal) dengan olah data minitab
16.0 diperoleh out put yang menunjukan bahwa ada Lima variabel yang
berpengaruh atau menyebabkan tingginya tingkat kekumuhan yaitu: tingkat
kepadatan penduduk, Kesesuaian Lahan, pelayanan air bersih, ruang terbuka, dan
tingkat kemiskinan dengan nilai P ( P value ) untuk masing-masing adalah 0,018,
0,038. 0,015, 0,100, dan 0,056. Hal ini menunjukan bahwa kelima variabel
tersebut secara signifikan ( α = 10 % ) mempengaruhi tingkat kekumuhan di
wilayah penelitian. Sedangkan variabel tingkat pendidikan, kondisi jalan, rata-rata
anggota rumah tangga, dan tingkat kerawanan tidak berpengaruh nyata terhadap
tingkat kekumuhan di wilayah penelitian, dengan nilai P masing-masing sebesar
0,815; 0,871; 0,706; dan 0,369.
Kata Kunci: Permukiman Kumuh, Identifikasi, Tingkat dan Kriteria Kekumuhan.
Abstract
Identification of slum areas needs to be carried out not only in municipality or metropoitan city, but also in all regencies (municipal city/ regency). Identification is intended to detect the exact location of slum areas which is then used to formulate solution programs. In identifying the slum areas, a set of criteria are used to determine if a particular area can be labelled as slum or not. The criteria are broadly categorized into physical components and some additional components. The method of slum area labelling was undertaken by applying comprehensive analysis method where assessment was carried out by scoring the aforementioned criteria.Through research carried out in Bandar Lampung, the result showed that among 30 villages, consisting of 20 non-coastal area villages and 10 in coastal areas, the highest degree of slum areas was found in Teluk Betung Village (3,17) and the lowest one was found in Tanjung Senang (1,44). Coastal areas are generally slummier than non-coastal ones. Through quantitatif (analysis ordinal regression), with minitab 16.0 it was found that there were five variables which have caused high degree of slums ( α= 10 %) i.e; population
density, land suitability, clean water public, green open space, and poor rate, with P value for i.e: 0,018, 0,038, 0,100, and 0,056. While variables education rate, road condition, number of family members, and criminality rate haven’t caused degrre of slums with P value i.e : 0,817, 0,875, 0,706, and 0.369.
Keywords: slum areas, identification, degree and criteria of slum.
1120011003 Nur Siti Nursyamsiyahnursyamsiyah2012@yahoo.com2015-09-02T02:46:11Z2015-11-03T07:16:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12653This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/126532015-09-02T02:46:11ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELAHIRAN TOTAL DI PROVINSI LAMPUNG
SUATU KAJIAN SOSIAL EKONOMIABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata lama sekolah dan
pendapatan per kapita berpengaruh terhadap tingkat pemakaian kontrasepsi,
apakah rata-rata lama sekolah dan pendapatan per kapita berpengaruh terhadap
rata-rata usia kawin pertama, apakah rata-rata lama sekolah, pendapatan per
kapita, tingkat pemakaian kontrasepsi dan rata-rata usia kawin pertama
berpengaruh terhadap tingkat kelahiran total. Dan apakah tingkat kelahiran total
berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Lampung.
Model yang digunakan adalah model analisa jalur yang dikemudian diolah
menggunakan AMOS. Data diperoleh dari Hasil Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 1991-2012, Badan Pusat Statistik, Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi
Lampung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah berpengaruh terhadap
tingkat pemakaian kontrasepsi sedangkan pendapatan perkapita tidak berpengaruh
terhadap tingkat pemakaian kontrasepsi. Rata-rata lama sekolah dan pendapatan
per kapita berpengaruh terhadap rata-rata usia kawin pertama. Rata-rata lama
sekolah, tingkat pemakaian kontrasepsi, rata-rata usia kawin pertama berpengaruh
terhadap tingkat kelahiran total, sedangkan pendapatan perkapita tidak
berpengaruh terhadap tingkat kelahiran total. Tingkat kelahiran total berpengaruh
terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Lampung. Dalam penelitian ini rata-rata
lama sekolah dan pendapatan per kapita mempunyai korelasi yang tinggi.
Fenomena yang terjadi di Provinsi Lampung dengan jumlah penduduk terbesar
ke dua di Pulau Sumatera, pendapatan per kapita yang relatif rendah dan rata-rata
lama sekolah baru mencapai tujuh sampai 8 tahunturut memberi andil pada
tingginya tingkat kelahiran total. 12
Kata kunci : Rata-rata Lama sekolah, Pendapatan per kapita, Tingkat Pemakaian
Kontrasepsi, Rata-rata Usia Kawin Pertama, Tingkat Kelahiran Total, Tingkat
kemiskinan.
1Alumni Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
2Dosen Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
ABSTRACT
This research aims to know whether the average length of school and income per
capita impact on Contraceptive Prevalence Rate (CPR), whether the average
length of school and income per capita income on the average age at first
marriage, whether the average length of school, per capitaincome ,Contraceptive
Prevalence Rateand the average age at first marriageaffect on the Total Fertility
Rate.And whether Total Fertility Rate impact on the level of poverty in
LampungProvince.
The model used is path analysis models, that it is processed using AMOS.Data
obtained from the results of Indonesian Demographic and HealthSurvey (IDHS)
from 1991-2012, the CentralBureau of Statistics, the National Population and
FamilyPlanningRepresentatives of Lampung Province.
The Research results showing that the average length of school affects
ContraceptivePrevalence Rate CPR), while per capita income did not affect
ContraceptivePrevaence Rate CPR). The average length of school and per capita
income affects the average age at first marriage. The average length of the school,
contraceptive prevalence rate, the average age at first marriage affect the
TotalFertilityRate (TFR), while per capita income has no effect on the
TotalFertilityRate (TFR). The TotalFertilityRate (TFR) affect the level of poverty
in the province of Lampung. In this study the average length of school and per
capita income has a high correlation. A phenomenon that occurs in Lampung
Province with the second largest population of the island of Sumatra, the income
per capita is relatively low and the average length of schools reach seven to eight
years also contributed to the high Total Fertilty Rate.
Keywords: The average length of school, per CapitaIncome, Contraceptive
Prevalence Rate (CPR), the Average age of FirstMarriages, Total Fertility Rate
(TFR),Level of Poverty.
1
1Master Degree of Economics, Faculty of Economics and Business, University of Lampung
2Lecturer Masters in Economics, Faculty of Economics and Business, University of Lampung1321021005 Sri Sunarti2015-08-25T03:18:35Z2015-08-25T03:18:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12165This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/121652015-08-25T03:18:35ZAnalisis Transformasi Sektor Ekonomi Provinsi Lampung Tahun 2000-2013
ABSTRAK
Transformasi ekonomi adalah proses perubahan struktur ekonomi, ditandai dengan pergeseran dari satu sektor ekonomi kepada sektor ekonomi lainnya yang dapat mempengaruhi perubahan Produk Domestik Regional Bruto pada suatu negara atau suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi sektor ekonomi dengan metode shift share di Provinsi Lampung dari Tahun 2000 – 2013 serta membuktikan secara empiris pengaruh komponen-komponen permintaan agregat yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dua sisi yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran. Dari sisi permintaan variabel yang digunakan adalah Konsumsi swasta, investasi (investasi dalam negeri dan investasi luar negeri), pengeluaran pemerintah, dan net ekspor. Sedangkan dari sisi penawaran variabel yang digunakan antara lain sektor pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, keuangan, listrik dan air, bangunan, transportasi, dan jasa-jasa..
Hasil perhitungan menunjukan bahwa seluruh konrtibusi sektor ekonomi di Lampung memiliki nilai positif atau mengalami kenaikan, yang menunjukan bahwa seluruh sektor perekonomian di Lampung mengalami pertumbuhan, dengan sektor yang terbesar mengalami peningkatan adalah sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil perhitungan tiga komponen shift-share diperoleh hasil jika pengaruh pertumbuhan perekonomian Nasional mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian Provinsi Lampung, Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel konsumsi, investasi, dan net ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung dari Tahun 2000 – 2013. Sedangkan variabel pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Kata Kunci : Transformasi Sektor Ekonomi, permintaan agregat, penawaran agregat, shift-share
ABSTRACT
Economic transformation is a process of structural change in the economy, marked by a shift from one economic sector to other economic sectors that may affect changes in the Gross Regional Domestic Product of a country or a region. This study aims to determine the transformation of the economic sectors with the shift share method in Lampung province of the Year 2000 - 2013 and prove empirically the effect of the components of aggregate demand: consumption, investment, government spending and net exports to economic growth. The variables used in this study is divided into two sides of the demand side and the supply side. From the demand side variable used is private consumption, investment (domestic investment and foreign investment), government spending, and net exports. While the supply side variables used include agriculture, mining, industry, commerce, finance, electricity and water, buildings, transportation, and services.
Calculation shows that the entire konrtibusi economic sectors in Lampung has a positive value or increased, which shows that all sectors of the economy in Lampung experienced growth, with the largest sectors are experiencing an increase in transport and communications sector. The calculation result of three components shift-share result if the effect of the growth of national economy is able to increase the economic growth of Lampung Province, The research proves that the variable consumption, investment, and net exports effect on economic growth in Lampung from 2000 - 2013. While the government spending variables have no effect on economic growth in the province of Lampung.
Keywords: Transformation of Economic Sectors, aggregate demand, aggregate supply, shift-share1011021119 DENI SEPTANDIdenisseptandi@yahoo.com2015-08-24T04:25:01Z2015-08-24T04:25:01Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11965This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119652015-08-24T04:25:01ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RIGIDITAS
SUKU BUNGA KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM
(PERIODE 2007 : 01 – 2014 : 12).ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat rigiditas suku bunga
kredit investasi dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi rigiditas
suku bunga kredit investasi. Data yang digunakan adalah data time-series dengan
periode penelitian Januari 2007 sampai Desember 2014. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan dua tahap penelitian. Untuk menghitung tingkat rigiditas suku
bunga kredit investasi digunakan metode perhitungan derajat pass-through
melalui analisis impulse response function dari estimasi VAR (Variance Auto
Regresive) BI rate dengan suku bunga kredit investasi. Derajat pass-through yang
noncomplete digunakan sebagai variabel terikat tingkat rigiditas suku bunga kredit
investasi. Tingkat rigiditas suku bunga kredit investasi yang semakin menurun
menunjukkan bahwa suku bunga kredit investasi bank umum merespon semakin
kecil terhadap perubahan BI rate atau penyesuaian suku bunga kredit investasi
menjadi semakin lambat , dan berlaku sebaliknya.
Untuk melihat pengaruh antara satu variabel dependen dengan variabel
independen dilakukan dengan menggunakan metode Censored Regression karn
nili variabel depenen adalah terbatas. Variabel bebas yang digunakan adalah
inflasi, PDB riil dan Non Performing Loan (NPL). Hasil estimasi menunjukkan
bahwa variabel inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
rigiditas suku bunga kredit investasi. Variabel PDB riil berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap tingkat rigiditas suku bunga kredit investasi. Dan
variabel NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat rigiditas suku
bunga kredit investasi.
Kata Kunci : Rigiditas suku bunga kredit investasi, rigiditas suku bunga, Interest
Rate Pass-Through, impulse response function , censored
regression, BI rate, suku bunga kredit investasi, inflasi, PDB riil
dan NPL.
ABSTRAK INGGRIS
1111021118 WINDA ARISKAwindaariska538@gmail,com2015-08-21T01:43:12Z2015-08-21T01:43:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11948This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/119482015-08-21T01:43:12ZKESEJAHTERAAN MASYARAKAT REPONG DAMAR DESA
BANDARJAYA DI KECAMATAN BENGKUNATABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan,
pendapatan dan pola konsumsi masyarakat repong damar di Desa Bandarjaya
Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat. Data penelitian diperoleh dari
data primer dan data sekunder dan kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Responden pada penelitian ini diambil secara purposive
yaitu sebanyak 109 kepala keluarga. Hasil penelitian menunjukkan ada 34,9%
keluarga pra sejahtera, 41,3% keluarga sejahtera I, 2,8% keluarga sejahtera II,
7,3% keluarga sejahtera III dan 13,8% keluarga sejahtera III Plus. Rata-rata
pendapatan masyarakat repong damar meningkat seiring peningkatan tahap
keluarga sejahtera. Pola konsumsi masyarakat repong damar masih didominasi
dengan konsumsi pangan dibandingkan non pangan.
Kata Kunci: Kesejahteraan, Pendapatan, Pola Konsumsi, Masyarakat
Repong Damar
1111021088 Nina Theresia Sitinjakninatheresia49@gmail.com2015-08-14T04:14:59Z2015-08-14T04:14:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11727This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/117272015-08-14T04:14:59ZPENGARUH MODEL IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SABUN LIFEBUOY
DI KOTA BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Merek sabun Lifebuoy yang merupakan salah satu produk dari PT Unilever Indonesia Tbk., Sebagai perusahaan terkemuka dan terbesar dalam bidang produk perawatan tubuh, PT Unilever Indonesia Tbk selalu memberikan informasi bahwa Lifebuoy memahami bahwa manusia selalu merasa berkepentingan dengan kulit yang indah. Lifebuoy selalu berkomitmen untuk menghadirkan solusi kecantikan kulit lebih indah dari yang pernah diharapkan. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan bauran promosi yang mampu memberikan informasi kepada konsumen seperti iklan.
Penelitian ini di latarbelakangi oleh gencarnya penggunaan model iklan di berbagai iklan.
Permasalahannya adalah Apakah penggunaan model iklan mempengaruhi keputusan membeli produk sabun Lifebuoy di Kota Bandar Lampung. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh model iklan terhadap keputusan membeli produk sabun Lifebuoy di Kota Bandar Lampung.
Hipotesis Keputusan Membeli sabun mandi Lifebuoy dipengaruhi oleh tiga karateristik bintang iklan yaitu ; daya tarik, keahlian dan kepercayaan. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dengan metode penarikan sampel yang dilakukan dengan cara Purposive Judgment sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Metode analisis data secara kuantitatif menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil pengujian hipotesis secara statistik melalui regresi berganda yaitu Secara keseluruhan variabel bebas bintang iklan yaitu ; daya tarik, keahlian dan kepercayaan mempengaruhi Keputusan keputusan membeli produk sabun mandi Lifebuoy di Bandar Lampung yang dapat ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi R2 = 0,635 atau 63,50 % seluruh variabel bebas mempengaruhi Keputusan Membeli produk sabun mandi Lifebuoy di Bandar Lampung dan sisanya sebesar 36,50 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diidentifikasi atau di teliti dalam penelitian ini.
Diharapkan perusahaan dalam mempromosikan produknya melalui model iklannya harus jujur dalam mengkomunikasikannya, karena hasil tabulasi menunjukkan 26% konsumen produk sabun mandi Lifebuoy menghendaki kejujuran dari bintang iklannya.1011011131 Aldo Triwijaya Heryantoheryantoaldo@yahoo.co.id2015-08-11T08:28:38Z2015-08-11T08:28:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11627This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/116272015-08-11T08:28:38ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR)
BANK SWASTA NASIONAL DI LAMPUNG
(PERIODE 2010 : 03 – 2014 : 06)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Beberapa variabel bebas yang digunakan adalah suku bunga kredit konsumsi, indeks harga konsumen sektor perumahan, PDRB per kapita dan nilai tukar. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data time series dengan periode penelitian Maret 2010 sampai Juni 2014.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan alat analisis yaitu metode Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel-variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Secara parsial variabel suku bunga kredit konsumsi berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Variabel PDRB per kapita berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung. Sedangkan indeks harga konsumen sektor perumahan dan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Swasta Nasional di Lampung.
Kata Kunci: Permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR), suku bunga kredit
Konsumsi, indeks harga konsumen sektor perumahan, PDRB perkapita, nilai tukar, Error Correction Model (ECM).
Abstrak Bahasa Inggris1111021050 Gella Nadia Dwi Putrigellanadiadwi@gmail.com2015-07-30T08:44:28Z2015-07-30T08:52:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11405This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/114052015-07-30T08:44:28ZSTRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA STUDI PADA PULAU PASARAN
ABSTRAK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan pariwisata di Pulau Pasaran, serta untuk mendapatkan strategi yang tepat bagi pengembangan di wilayah Pulau Pasaran. Data yang diambil adalah data primer dan data skunder, dimana data primer diperleh dari kuesioner dan wawancara kepada narasumber yang telah ditentukan dan sata skunder yang di peroleh dari instansi dan dinas yang terkait dengan penelitian ini.
Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis SWOT, analisis matriks internal factor analysis summery (IFAS) dan analisis matriks eksternal factor analysis summery (EFAS).Hasil peneitian menunjukan bahwa Strategi pengembangan daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran terdiri atas strategi umum dan strategi khusus. Strategi umum meliputi: strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun strategi khusus meliputi: strategi pengembangan daya tarik wisata, strategi pengembangan promosi daya tarik wisata wisata, strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan, strategi pengembangan kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pariwisata.
Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Pariwisata, Pulau Pasaran.
ABSTRACT ENGLISH
This study aims to determine how the strategy of tourism development on the island of Market, as well as to get the right strategy for development in the region of Island Market.The data is taken from primary data and secondary data, where the primary data from questionnaires and interviews diperleh to the informant who has been determined and secondary sata obtained from the institutions and agencies associated with this research.
The analysis tool is by using SWOT analysis, matrix analysis of internal factor analysis summery (IFAS) and matrix analysis of external factor analysis summery (EFAS).This research results show that the strategy is the development of a tourist attraction Market Island area consists of a general strategy and specific strategies. Common strategies include: market penetration strategies and product development. As for specific strategies include: tourist attraction development strategies, promotion of the development strategy of tourist attraction travel, sustainable tourism development strategy, strategy of institutional development and human resource development (HRD) in the field of tourism. Keywords: Strategy Development, Tourism, Island Market.
1111021010 Amalia Yasmineamaliaayasmine@gmail.com2015-06-26T07:31:02Z2015-06-26T07:31:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10505This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/105052015-06-26T07:31:02ZANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP PENYALURAN KREDIT BANK BUMN DI INDONESIA
PERIODE 2009-2013
ABSTRAK
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk penyaluran kredit adalah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh bank-bank pada umumnya. Modal diperoleh bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat adalah dengan mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang didapatkan dari simpanan tabungan, giro dan deposito masyarakat yang memberikan simpanan di bank. Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai modal intern yang dimiliki setiap bank mempunyai guna untuk melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Nilai CAR yang baik pada suatu bank harus mencukupi 8% dari modal minimum bank yang nantinya akan berguna untuk menutupi kredit bermasalah (NPL) dalam penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Perfoming Loan (NPL) terhadap Penyaluran Kredit pada Bank BUMN di Indonesia. Data diperoleh dari laporan keuangan dan Annual Report Bank BUMN (Bank Mandiri Tbk, Bank BNI Tbk, Bank BRI Tbk dan Bank BTN Tbk) yang di publikasikan oleh Bank Indonesia (BI). Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan DPK, CAR dan NPL berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran kredit karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,00 (0,00 < 0,05). Sedangkan secara parsial DPK dan NPL berpengaruh terhadap penyaluran kredit dan CAR tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit.
Kata kunci : Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio , Non Performing Loan, dan Penyaluran Kredit
ABSTRACT
Bank is one of the financial institutions that collect funds from the public in the form of deposits and then distribute the funds to the community in the form of lending is one of the activities carried out by banks in general. Capital acquired banks in lending to the public is to collect the Third Party Fund (TPF) obtained from savings deposits, current accounts and deposits communities that provide savings in the bank. Capital Adequacy Ratio (CAR) as internal capital owned by each bank has in order to see the performance of banks in lending to the public. CAR good value in a bank must meet 8% of the minimum capital that will be useful to cover non-performing loans (NPLs) in loans made by the bank.
This study aimed to determine whether there is influence of variables Third Party Fund (TPF), Capital Adequacy Ratio (CAR) and the Non-performing loan (NPL) of the Credit Distribution on state-owned bank in Indonesia. Data obtained from financial statements and Annual Report State-owned banks (Bank Mandiri, Bank BNI Tbk, Bank BRI Tbk and Bank BTN Tbk), published by Bank Indonesia (BI). The type of data in this research is quantitative. Data analysis techniques performed with the classical assumption and hypothesis testing with multiple linear regression method.
The results showed that simultaneous TPF, CAR and NPL significant effect on the credit distribution due to the significant value of less than 0.05 is equal to 0.00 (0.00 <0.05). While partially Deposits and NPL effect on credit distribution and CAR has no effect on credit distribution.
Keywords: Third Party Fund, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, and Credit Distribution
1011011106 Pela Novalianovaliapela@yahoo.com2015-06-26T06:45:49Z2015-06-26T06:45:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10507This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/105072015-06-26T06:45:49ZANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI
PADA BANK UMUM DI PROVINSI LAMPUNG
PERIODE 2009: 01 – 2014: 09ABSTRAK
ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI
PADA BANK UMUM DI PROVINSI LAMPUNG
PERIODE 2009: 01 – 2014: 09
Oleh
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan permintaan kredit
investasi pada bank umum di Provinsi Lampung. Variabel bebas yang digunakan
adalah suku bunga kredit investasi, PDRB Provinsi Lampung, inflasi Provinsi
Lampung, nilai tukar dan Bi-Rates. Penelitian ini menggunakan data time series
periode Januari 2009 sampai September 2014. Analisis yang dilakukan adalah
analisis deskripsi kuantitatif pada analisis jangka pendek dan jangka panjang. Alat
analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM) untuk analisis
jangka pendek dan regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square
(OLS) untuk jangka panjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam
jangka pendek, suku bunga kredit investasi, inflasi Provinsi Lampung dan Bi-
Rates berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap permintaan kredit
investasi pada bank umum di Provinsi Lampung, sedangkan variabel PDRB
Provinsi Lampung dan nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap permintaan kredit investasi pada bank umum di Provinsi Lampung.
Dalam jangka panjang, suku bunga kredit investasi, inflasi Provinsi Lampung dan
Bi-Rates berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan kredit investasi
pada bank umum di Provinsi Lampung. PDRB berpengaruh positif dan signifikan
dan nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap permintaan kredit
investasi pada bank umum di Provinsi Lampung.
Kata kunci: Permintaan kredit investasi, suku bunga kredit investasi, PDRB
Provinsi Lampung, inflasi Provinsi Lampung, nilai tukar dan Bi-
Rates, Error Correction Model (ECM), Ordinary Least Square
(OLS).
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE DETERMINANT DEMAND FOR INVESTMENT
LOANS OF COMMERCIAL BANKS IN THE PROVINCE OF LAMPUNG
PERIOD OF 2009:01- 2014:09
By
Desi Wijayanti
This research aims to know and analyze the determinant demand for investment
loans of commercial banks in the Province of Lampung. Independent variables in
this research are interest rate of investment loans, Gross Domestic Regional
Product Province of Lampung, Inflation Province of Lampung, exchange rates
and BI-Rates. Data used in this research was time-series data in research periode
of January 2009 until September 2014. Data analysis method used in this research
was descriptive quantitative analysis method for short term and long term. Tools
analysed used in this research was Error Correction Model (ECM) for short term
analysed and liniear regression with method Ordinary Least Square (OLS) for
long term. Result of the research shows in short term, interest rate of investment
loans, Inflation Province of Lampung, and BI-Rates have negative and not
significanly affect toward demand for investmen loans of commercial banks in the
province of Lampung, meanwhile Gross Domestic Regional Product Province of
Lampung and exchange rate have positive and not significanly affect. In long
term, interest rate of investment loans, Inflation Province of Lampung, and BIRates
have negative and significanly affect toward demand for investmen loans
of commercial banks in the Province of Lampung. Gross Domestic Regional
Product Province of Lampung have positive and significanly affect and exchange
rate have positive and not significanly affect toward demand for investmen loans
of commercial banks in the Province of Lampung.
Key words: Demand for investmen loans, interest rate of investment loans, Gross
Domestic Regional Product Province of Lampung, Inflation
Province of Lampung, exchange rate and BI-Rates, Error Correction
Model (ECM), Ordinary Least Square (OLS).1111021026 Desi Wijayantidhesi.wijaya@gmail.com2015-06-25T06:31:55Z2015-06-25T06:31:55Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10460This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/104602015-06-25T06:31:55ZANALISIS KEBIJAKAN PENGALIHAN PBB P-2
DI KOTA METROABSTRAK
Penelitian ini membahas implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 Kota Metro tentang tentang Pengalihan PBB-P2 Kota Metro. Kebijakan ini diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selain itu, penelitian ini juga membahas mengenai penerimaan PBB-P2 di Kota Metro. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn yang memerhatikan enam faktor yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana serta lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam implementasi pendaerahan PBB-P2 mengarah pada pembenahan administrasi di bawah koordinasi Dispenda. Secara keseluruhan, implementasi telah berjalan baik namun masih terdapat berbagai kendala. Kendala utamanya berasal dari penetapan tarif yang kurang tepat untuk NJOP dengan nilai diatas Rp 1 Milyar serta masih kurangnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Dispenda.
Kata kunci: Pengalihan PBB P2; Implementasi Kebijakan; Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; Pajak Daerah, Tarif PBB P2, Kota Metro
ABSTRACT
This study discusses the implementation of the Regional Regulation No. 02 of 2012 on the Transfer of Metro City on PBB-P2 Metro City. This policy is mandated in Law No. 28 Year 2009 on Regional Taxes and Levies. In addition, this study also discusses the PBB-P2 in Metro City. This research is descriptive qualitative research. Analyses were performed using the theory of policy implementation Van Meter and Van Horn was watching six factors: the size and purpose of the policy, resources, characteristics of the implementing agencies, implementers attitude, communication between organizations and implementing activities and the economic environment, social and political. Data collected by interview. The results showed that in the implementation of the transfer PBB-P2 lead to administrative reform under the coordination of Dispenda Metro. Overall, the implementation was going well but there are still many obstacles. The main constraints come from the lack of proper tariff for NJOP with a value of over Rp 1 billion and is still a lack of quality human resources (HR) owned by the Dispenda Metro..
Keywords: PBB-P2 Transfer; Policy Implementation; Tax on Land and Building Rural and Urban; Local Taxes, PBB-P2 Rates, Metro City1011021027 Via Evianaviaeviana@ymail.com2015-06-25T03:48:10Z2015-06-25T03:48:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10428This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/104282015-06-25T03:48:10ZANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN
EKONOMI MIKRO TERHADAP VOLATILITAS INDEKS SAHAM LQ45
DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2009:01 – 2014:09)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
variabel ekonomi makro dan ekonomi mikro terhadap volatilitas Indeks Saham
LQ45. Variabel ekonomi makro dalam penelitian ini adalah nilai tukar, inflasi, BI
Rate, Produk Domestik Bruto (PDB), dan volume perdagangan, sedangkan
variabel ekonomi mikro adalah Earning Per Share (EPS), Price to Book Value
(PBV), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Equity (ROE). Data yang
digunakan adalah data time-series dengan periode penelitian Januari 2009 sampai
September 2014. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tiga model, pertama model
variabel ekonomi makro dan ekonomi mikro secara bersama-sama terhadap
volatilitas Indeks Saham LQ45, model kedua yaitu variabel ekonomi makro
terhadap volatilitas Indeks Saham LQ45, dan model yang ketiga yaitu variabel
ekonomi mikro terhadap volatilitas Indeks Saham LQ45.
Untuk melihat pengaruh antara satu variabel dependen dengan variabel
independen dilakukan dengan menggunakan metode Error Correction Model
(ECM), sedangkan untuk mengukur volatilitas Indeks Saham LQ45 digunakan
analisis ARCH-GARCH. Hasil estimasi menggunakan tiga model penelitian
dengan metode ECM menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel
ekonomi makro dan ekonomi mikro secara bersama-sama signifikan terhadap
volatilitas Indeks Saham LQ45. Secara parsial variabel nilai tukar, volume
perdagangan, EPS, PBV, DER, dan ROE berpengaruh signifikan, sedangkan
inflasi, BI Rate, dan PDB tidak signifikan. Berdasarkan analisis ARCH-GARCH,
model yang pertama mengandung unsur ARCH dan GARCH, model yang kedua
hanya memiliki unsur ARCH, dan model yang ketiga tidak mengandung unsur
ARCH. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas Indeks Saham
LQ45 yang terjadi tinggi dan berlangsung terus-menerus.
Kata Kunci : Volatilitas Indeks Saham LQ45, variabel ekonomi makro (nilai
tukar, inflasi, BI Rate, PDB, volume perdagangan), variabel
ekonomi mikro (EPS, PBV, DER, ROE), Error Correction Model
(ECM), ARCH-GARCH.
ABSTRACT
This research aims to know and analyze the influence of macro-economic and
micro-economic variable toward volatility Index LQ45 shares. Macro-economic
variables in this research are the exchange rate, inflation, BI Rate, Gross Domestic
Product (GDP) and trade volume , while the micro-economic is earning Per Share
(EPS ), Price to Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio (DER), and return On
Equity (ROE ). Data used in this research was time-series data in research
periode of January 2009 until September 2014. Data analysis method used in this
research was desktiptif quantitative analysis method by using three models , the
first is macro-economic and micro-economic variable analyzed together against
volatility Index LQ45, second model is macro-economic variables to volatility
Index LQ45 shares, and the third model was micro-economic variables to
volatility Index LQ45 shares.
The methode used to see the influence between dependent variable and
independent variables was error correction Model ( ECM), while to measure
volatility of Index LQ45 used analysis of ARCH-GARCH. Result of the
estimation by using three research models with ECM method shows that in the
short-term, both macro-economic and micro-economic variable together
significant to Share Index LQ45 volatility. Partialy, exchange rate, trade volume,
EPS, PBV, DER, and ROE significantly affect, while inflation, BI Rate, and
Gross Domestic Product does not significantly affect. Based on the analysis
of ARCH-GARCH, the first model contains elements ARCH and GARCH, the
second model have only elements ARCH, and third model that does not contain
elements ARCH. In addition, results of the study showed that volatility Index
LQ45 relaticely high and keep going.
Key words : Volatility Index LQ45, macro-economic variables, ( Exchange rate,
inflation, BI Rate, Gross Domestic Product, trade volume), microeconomic
variables (EPS, PBV, DER, ROE), error correction
Model (ECM), ARCH-GARCH.1111021054 GITA NOVIANTYgitanovianty@gmail.com2015-06-24T03:33:09Z2015-06-24T03:33:09Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10321This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/103212015-06-24T03:33:09ZANALISIS PENGARUH INDEKS PENDIDIKAN, ANGKATAN KERJA DAN
PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB
DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2001-2012Abstrak Bahasa Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks pendidikan,
angkatan kerja, dan belanja pemerintah daerah terhadap PDRB Propinsi Lampung
selama kurun waktu 2001-2012. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan
bahwa PDRB Propinsi Lampung sangat fluktuatif dan nilainya jauh tertinggal
dibandingkan dengan propinsi lain di Pulau Sumatera dalam periode pengamatan
yang sama. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu tahun 2001-2012 dan
menggunakan analisa regresi “Ordinary Least Square” (OLS) dengan bantuan
perangkat lunak E-views 4.1. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa indeks
pendidikan, angkatan kerja, dan belanja pemerintah daerah memberi dampak positif
dan signifikan terhadap perkembangan PDRB Provinsi Lampung
Kata kunci : PDRB, Indeks Pendidikan, Angkatan Kerja, Belanja Pemerintah,
regresi linier berganda.
Abstract Bahasa Inggris
This research is intended to analyze the effect of education indeks, work labour, and
local goverment expenditure on the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of
Lampung Province during the period of 2001-2012. This study is motivated by the
facts that the Lampung Province Gross Regional Domestic Product has been
fluctuated and its value is far from other provinces in Sumatera during the period
study. This study makes use of time series data of 2001-2012 and its
utilizes regression analysis of “Ordinary Least Square (OLS) ” and supporting
sofware from E-views 4.1. Based on the result of the research that education indeks,
work labour, and local goverment expenditure do give a positive impact and
significant effect on the fluctuation of Lampung Province GRDP.
Keywords : GRDP, Education Indeks, work labour, local goverment expenditure,
multiple linier regression.1011021021 NURMALA PUTRINalatri_56@yahoo.com2015-06-23T02:54:43Z2015-06-23T02:54:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10333This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/103332015-06-23T02:54:43ZPENGARUH KUALITAS PRODUK, REPUTASI MEREK DAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSANPEMBELIAN GULA KEMASAN MEREK GUNUNG MADU DI LAMPUNG
ABSTRAK
Penelitian ini di latar belakangi oleh penurunan volume penjualan produk Gula kemasan merek Gunung Madu yang di produksioleh PT. Gunung Madu Plantations (GMP) untuk wilyah Lampung. dalam penjualannya di tahun 2013 sampai 2014 selalu mengalami penurunan angka penjualannya. Hal ini berdampak langsung pada pendapatan perusahaan yang menurun seiring dengan menurunnya volume penjual produk Gula kemasan tersebut. Apabila penurunan volume penjualan produkini terus berlangsung maka di khawatirkan akan membuat kinerja perusahaan menurun dan bisa berakibat pada diberhentikannya oprsional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari 3 dimensi Kualitas Produk, Reputasi merekdan Perusahaan terhadap Keputusan pembelian pada produk Gula kemasan merek Gunung Madu di Lampung. Dalam penelitian ini data di kumpulkan dengan metode kuistioner terhadap 100 orang responden distributor gula Gunung madu, yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing variable. Analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier berganda, uji goodness of fit ( uji F, uji t, koefisien determinasi ). Dari hasil analisis menggunakan regresi dapat diketahui bahwa variable Kualitas Produk, Reputasi Merek, dan Perusahaan semuanya berpengaruh positif dansignifikan terhadap keputusanpembelian pada produk gula kemasan merek Gunungmadu. Dengan pengaruh sebesar 71,1% sedangkan 28,9% dipengaruhi oleh variable lain. Rata-rata responden berpendapat bahwa kualitas produk (X1) gula merek Gunung Madubaik rata-rata sebesar 44,75%, rata-rata responden berpendapat bahwa reputasi merek (X2) gula merek Gunung Madu rata-rata sebesar 44,5% baik ,pendapat responden distributor gula merek Gunung Madu Reputasi perusahaan (X3) Gunung Madu selaku produsen gula sangat baik dengan rata-rata hasil responden 38%, berdasarkan pendapat para distributor/konsumen Gula Gunung Madu tentang indicator-indikator keputusan pembelian pembelian Gula merekGunung madu skor yang diberikan oleh konsumen 4 ( baik), artinya pembelian yang dilakukan sudah tepat sebesar rata-rata 43,3 %
Kata Kunci : KualitasProduk, Reputasi Merek, Perusahaan, Keputusanpembelian
ABSTRACT
The background of this research was the reducing selling volume of Gunung Madu brand sugar produced by PT. Gunung Madu Plantations (GMP) in Lampung region from 2013 to 2014. This reducing sugar selling volume influenced directly income of this company. When this continued to occur, it might decrease company performance and the company might stop the operation. The objective of this research was to find out influences of 3 dimensions of Quality, Brand and Company Reputations to purchasing decision of Gunung Madu brand sugar in Lampung. Data were collected with questionnaires from 100 respondents of Gunung Madu sugar distributors. The objectives of the questionnaires were to find out respondents’ responses to each variables. Data were analyzed using validity and reliability tests, doubled regression analysis, goodness of fit tests (F test, t-test, coefficient determination test). The results showed that variables of product, brand and company reputations influenced positively and significantly (71.1%) to purchasing decision of Gunung Madu sugar brand, while 28.9% of purchasing decision was influenced by other variables. Averagely respondents’ good opinions for product quality (X1) were 44.7%, brand reputation (X2) were 44.5%, and company reputation (X3) were 38%. Based on opinions of distributors/customers to Gunung Madu sugar brand according to indicators of purchasing decision, they averagely gave score 4 (good), and it indicated that averagely 43.3% of product purchasing decision were proper.
Keywords: product quality, brand reputation, company, purchasing decision1321011013 ERWIEN NOVIANTO2015-04-22T03:31:30Z2015-04-22T03:33:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8733This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87332015-04-22T03:31:30ZANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, ANGKA HARAPAN
HIDUP ANGKA MELEK HURUF DAN PENGELUARAN PEMERINTAH
(SEKTOR KESEHATAN DAN PENDIDIKAN) TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI PROVINSI LAMPUNGAbstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Pertumbuhan Ekonomi,
Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf dan Pengeluaran Pemerintah di Sektor
Kesehatan dan Pendidikan mempunyai pengaruh dan kontribusi yang signifikan
terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Lampung. Data yang digunakan adalah data
runtun waktu tahun 2003-2012, dengan menggunakan regresi berganda dengan
pendekatan metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima variabel bebas diatas
mempunyai tiga variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap
tingkat kemiskinan yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Angka Melek Huruf, dan
Pengeluran Pemerintah di Sektor Pendidikan, dua variabel tidak berpengaruh
terhadap tingkat kemiskinan yaitu Angka Harapan Hidup dan Pengeluaran
Pemerintah di Sektor Kesehatan. Secara parsial variabel Pertumbuhan Ekonomi,
Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf dan Pengeluran Pemerintah di Sektor
Kesehatan dan Pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi
Lampung. Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien regresi Pertumbuhan
Ekonomi sebesar - 0,048, Angka Melek Huruf sebesar - 0,027, dan Pengeluaran
Pemerintah di Sektor Pendidikan sebesar -1,075.
Kata kunci : Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan
Ordinary Least Square (OLS)
ABSTRACT
This study was conducted to determine whether economic growth, life expectancy,
literacy rate and public spending on health and education sector has an impact and
contribute significantly to the level of poverty in the province of Lampung. The data
used is the time series data of 2003-2012, using a multiple regression approach
Ordinary Least Square (OLS).
The results of this study showed that of the five independent variables above have
three variables that have a significant negative effect on the level of poverty is
economic growth,literacy rate, and government spending on education sectors,the two
variables does not affect the level of poverty that life expectancy and government
spending on health sector. In partial economic growth, life expectancy, literacy rate
and the government expenditures on health and education sector affect the level of
poverty in the province of Lampung. Based on the calculation, the regression
coefficient for Economic Growth of - 0,048, Literacy Rate of - 0,027 and
Government Education Sector of -1,075
Keywords: Poverty, Economic Growth, Health, Education,
Ordinary Least Square (OLS)1011021037 Ardan Rifa'itamamiardan@gmail.com2015-04-17T08:56:18Z2015-04-17T08:56:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8504This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85042015-04-17T08:56:18ZPENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA GIANT EKSPRES DI BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Semakin banyaknya perusahaan ritel di Bandarlampung yang berdiri, memacu para pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dalam mempertahankan atau meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Keberagaman latar belakang konsumennya menjadikan ritel bisnis modern cukup ramai pengunjung. Salah satu ritel bisnis modern yaitu Giant Ekspres Bandar Lampung.
Masalah dalam penelitian ini adalah bahwa apakah faktor-faktor di dalam citra merek menentukan keputusan pembelian konsumen terhadap produk private label. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor di dalam variable citra merek yang menentukan keputusan pembelian konsumen pada pembelian yang akan dating pada produk private label dan mengetahui faktor yang paling dominan dalam menentukan keputusan pembelian produk private label.
Metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS dengan melakukan Uji Analisis Regresi Berganda dan statistic Uji t. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Giant Ekspres Bandar Lampung yang tidak diketahui jumlah pastinya dan pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan metode purposive sampling dengan dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden.
Penelitian ini mengaplikasikan model penelitian empiris dengan pendekatan survey dan dilihat dari sudut pandang sifat yang dihimpunnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variable citra merek (X) dengan sub variable asosiasi merek (X1) dengan dua indikator, variable asosiasi produk (X2) dengan empat indikator, variable asosiasi pelayanan (X3) dengan empat indikator, variable reputasi perusahaan (X4) dengan enam indicator dan variable keputusan pembelian konsumen (Y) dengan empat indikator. Seluruh indicator dirumuskan menjadi kuisioner penelitian dalam bentuk pertanyaan dan menggunakan skala Likert dengan level 5 pilihan.
Berdasarkan pada hasil perhitungan analisis regresi linier berganda, didapat nilai R Square = 0,786. Hal ini berarti, indicator variabel X (citramerek) yang meliputi asosiasi merek, asosiasi produk, asosiasi pelayanan, dan reputasi perusahaan berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (keputusan pembelian konsumen) sebesar 78,6% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat pada penelitian. Hasil uji t menunjukan bahwa semua nilai t hitung > t table sehingga secara parsial citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen.Peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi “citramerek yang meliputi asosiasi merek, asosiasi produk, asosiasi pelayanan, dan asosiasi reputasi perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Giant Ekspres Bandar Lampung.”dapat diterima atau terbukti dalam penelitian ini.
Kata kunci: citra merek, asosiasi merek, asosiasi produk, asosiasi pelayanan, asosiasi reputasi perusahaan, keputusan pembelian.
1011011144 Marudut Willy Pratama Swillymarudut@yahoo.co.id2015-04-17T06:36:13Z2015-04-17T06:36:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8352This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83522015-04-17T06:36:13ZPengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI)
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of institutional ownership and debt policy on firm value on manufacturing companies miscellaneous industry sector in Indonesia Stock Exchange in 2013.
The type of research used is the descriptive and verification method. Samples were obtained by using purposive sampling method by using several criteria established by the authors, and as the result 38 companies are used as samples of this research. The method of analysis used in this research is path analysis.
The result of regression equation (1) shows that institutional ownership variable does not affect the debt policy significantly. The Results of regression equation (2) shows that the debt policy significantly affect the firm value, while institutional ownership has no direct effect on firm value. Based on the calculation of the path coefficients, institutional ownership does not affect the firm value through debt policy and debt policy is not able to be the intervening variable.
Keywords: Institutional Ownership, Debt Policy and Firm Value
1111011007 Adji Madya Dwitoadjimadya@gmail.com2015-04-16T06:00:06Z2015-11-03T07:24:14Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8394This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83942015-04-16T06:00:06ZANALISIS REAKSI PASAR INDONESIA TERHADAP JOKOWI EFFECTABSBTRAK
Pada tahun 2014 Indonesia merayakan pesta demokrasi karena diadakan pemilihan presiden. Joko Widodo (Jokowi) sangat diharapkan untuk menjadi Presiden RI karena kinerja beliau saat menjabat gubernur DKI. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris ada atau tidaknya reaksi pasar modal terhadap ‘Jokowi effect’ pada sektor infrastruktur, utilitas, transportasi, konstruksi dan bangunan pada beberapa event.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengujian signifikansi uji beda reaksi pasar yang diukur dengan cumulative abnormal return (CAR), average trading volume activity (ATVA), dan bid-ask spread (BAS). Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 46 perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan cumulative abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pencalonan Jokowi sebagai Presiden RI. Namun, dalam event yang sama tidak terdapat perbedaan signifikan average trading volume activity dan bid-ask spread antara sebelum dan sesudah event. Pada saat event penetapan Jokowi sebagai Presiden RI oleh MK tidak terdapat perbedaan signifikan cumulative abnormal return , average trading volume activity dan bid-ask spread antara sebelum dan sesudah event. Pada saat event pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI tidak terdapat perbedaan signifikan cumulative abnormal return dan average trading volume activity antara sebelum dan sesudah event. Namun, terdapat perbedaan signifikan bid-ask spread antara sebelum dan sesudah event tersebut.
Kata kunci : reaksi pasar, event study, cumulative abnormal return, average trading volume activity, bid-ask spread1321031001 Ayu Riani Maretaayurianimareta@rocketmail.com2015-04-08T06:24:21Z2015-04-08T06:24:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/8021This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/80212015-04-08T06:24:21ZPENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT
PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SERTA PERBANDINGAN MASING-MASING VARIABEL SEBELUM
DAN SESUDAH IFRS
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011dan 2013)ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tingkat profitabilitas
perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan tingkat leverage yang diproksikan
dengan DER terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan,
selain itu penelitian ini juga menguji perbandingan masing-masing variabel yaitu
ROA, DER, dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
sebelum dan sesudah implementasi IFRS di Indonesia. Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode 2011 dan 2013, peneliti menggunakan metode purposive sampling dan
memperoleh 30 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk penelitian ini. Total
pengamatan sejumlah 60 data dan pengujian dilakukan menggunakan analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
profitabilitas tidak berpengaruh positif dan leverage tidak berpengaruh negatif
terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan
hasil uji beda masing-masing variabel pada saat sebelum dan sesudah
implementasi IFRS menunjukkan bahwa ROA dan DER tidak ada perbedaan yang
signifikan namun pada tingkat tanggung jawab sosial perusahaan mengalami
perbedaan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah implementasi IFRS.
Kata kunci : Profitabilitas, Leverage, CSR (Perusahaan Pertambangan),
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, konvergensi
IFRS di Indonesia, dan perbandingan tingkat profitabilitas,
leverage, tanggung jawab sosial perusahaan sebelum dan sesudah
IFRS.1011031059 M. Rizal Romdhonaromdhona_rizal@yahoo.com2015-04-06T03:59:03Z2015-04-06T03:59:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7979This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79792015-04-06T03:59:03ZAnalisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)Abstrak Bahasa Indonesia
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai fenomena, seperti kecurangan laporan
keuangan yang terjadi dibeberapa perusahaan yang dilakukan oleh CEO dan manajer
perusahaan, seperti kasus perusahaan Enron, manipulasi data keuangan, manajemen laba
dan sebagainya. Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel-variabel dari fraud
diamond yang dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson (2004), yaitu elemen tekanan
(pressure) dengan variabel stabilitas keuangan, elemen kesempatan (opportunity) dengan
variabel efektivitas pengawasan, elemen rasionalisasi (rationalization) dengan variabel
pergantian auditor eksternal, dan elemen kemampuan (capability) dengan variabel
kemampuan terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud) yang
diukur dengan discretionary accrual.
Sampel penelitian yang digunakan adalah 20 perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan selalu tercantum dalam indeks LQ-45 pada tahun 2009-2013. Jenis
data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan tahunan perusahaan yang
dijadikan sampel penelitian. Alat uji data menggunakan software SPSS 21 meliputi
analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji signifikan
simultan, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel stabilitas keuangan terbukti
berpengaruh positif dan variabel efektivitas pengawasan terbukti berpengaruh negatif
terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan variabel pergantian auditor eksternal
dan kemampuan tidak memberikan bukti adanya pengaruh positif terhadap kecurangan
laporan keuangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya serta berguna bagi auditor dan pengguna informasi keuangan lainnya dalam
mendeteksi kecurangan laporan keuangan.
Kata kunci: Fraud Diamond, stabilitas keuangan, efektivitas pengawasan,
pergantian auditor eksternal, kemampuan, kecurangan laporan
keuangan (financial statement fraud).
Abstract Bahasa Inggris
This Research caused by many kinds of phenomenons, like financial statement fraud that
happen in some companies that have been done by CEO and company’s manager, like
Enron company’s case, financial statement manipulation, earning management and etc.
This Research analyzes the influencing of variabels from fraud diamond that has been
developed by Wolfe and Hermanson (2004), that pressure element with financial stability
variabel, opportunity element with using effectivity of monitoring variabel,
rationalization element with variabel external auditor changing, and capability element
with capability variabel toward financial statement fraud that are measured by
discretionary accrual.
Research sampel is used 20 LQ-45 companies that already listed in Indonesian Stock
Exchange and always listed in LQ-45 index in 2009-2013. The type of data that is used is
secondary data, that is company annual report that already used as research sampel. Data
testing instrument uses SPSS 21 software that consist of descriptive statistic analyzes,
classical assumption test, determination coefficient, simultaneous significant test, and
hypothesis test.
The result of research show that financial stability variabel proved that it has positive
influencing and monitoring effectivity variabel has negative influencing toward financial
statement fraud. Whereas external auditor changing variabel and capability are not giving
proofs that there are positive influencing toward financial statement fraud. The result of
research is expected can be a reference for the next research and can be useful for
auditors and the other financial information users to detect the financial statement fraud.
Keyword: Fraud Diamond, financial stability, effectivity of monitoring, external
auditor changing, capability, financial statement fraud.1111031002 Agung Prasastieagungprasastie@yahoo.co.id2015-04-02T04:54:44Z2015-04-02T04:54:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7848This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78482015-04-02T04:54:44ZPENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2013 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Struktur modal adalah pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang,
ekuitas saham preferen dan saham biasa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah profitabilitas, struktur aktiva dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur modal baik secara parsial maupun secara simultan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Capital Market Directory.
Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling dan diperoleh 13 sampel perusahaan yang listing pada tahun 2004 - 2013. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana dan berganda untuk
mengetahui pengaruh profitabilitas, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketika diuji secara parsial profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Ketika diuji secara simultan, profitabilitas berpengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva dan ukuran perusahaan tida berpengaruh terhadap struktur modal.
Kata Kunci : Profitabilitas, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal. 1111011130 Sabar Sahat Nainggolansabarsahatnainggolan@gmail.com2015-04-02T02:51:15Z2015-04-02T02:51:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7801This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78012015-04-02T02:51:15ZANALISIS SIKAP KONSUMEN DITINJAU DARI BAURAN PEMASARAN PADA PASAR TRADISIONAL BAMBU KUNING
DIBANDINGKAN DENGAN PASAR MODERN MALL KARTINI
(Studi pada Pasar Tradisional Bambu Kuning Bandar Lampung)
ABSTRAK
Proses pemilihan pasar merupakan fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik pasar. Konsumen memilih atau membandingkan karakteristik pasar yang dirasakan dengan kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Salah satu cara mengetahui sikap konsumen dalam memilih atau membandingkan karakteristik pasar dapat ditinjau dari bauran pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen pada pasar tradisional Bambu Kuning dan pasar modern Mall Kartini di Bandar Lampung dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan sikap konsumen pasar tradisional Bambu Kuning dan pasar modern Mall Kartini di Bandar Lampung dari dimensi yang kuat hingga yang lemah.
Penelitian ini dilakukan di pasar tradisional Bambu Kuning di Bandar Lampung, populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja pada pasar tradisional Bambu Kuning dan pasar modern Mall Kartini, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan rumus literasi sehingga diketahui sampel sebesar 98 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t berpasangan dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian setelah diadakan pengujian dengan uji-t secara parsial dari masing-masing variabel ditemukan pengaruh yang signifikan sebesar 0,042 berada di bawah level of significance yaitu α = 0,05 sehingga Ho ditolak, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan sikap konsumen pasar tradisional Bambu Kuning dan pasar modern Mall Kartini pada komponen harga, promosi, kenyamanan belanja, dan proses yang berada di bawah level of significance, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan pada komponen produk, lokasi, dan pelayanan berada di atas level of significance, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan.
0711011105 Ricky Septiawan2015-04-02T02:12:43Z2015-04-02T02:12:43Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7840This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78402015-04-02T02:12:43ZPENGARUH PENANGANAN KELUHAN DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN INTERNET SMARTFRENAbstrak
PT Smartfren merupakan salah satu operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang memiliki lisensi selular dan mobilitas terbatas (fixed wireless access), serta memiliki cakupan jaringan CDMA EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) yang terluas di Indonesia. Smartfren juga merupakan operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B (setara dengan 3,5G dengan kecepatan unduh s.d. 14,7 Mbps).Smartfren menyediakan tempat pelayanan untuk para pelanggan yaitu di Jl. Arif Rahman Hakim No. 18 Way Halim , Bandar Lampung..
Pada setiap bulannya PT Smartfren mengalami peningkatan dan penurunan pelanggan yang tidak stabil dalam menggunakan layanan internet Smatfren dari bulan Mei-Oktober 2012. Adanya keluhan yang dirasakan pelanggan pada tiap harinya menutut PT Smartfren untuk sigap dalam menangani keluhan yang ada,seiring dengan meningkatnya jumlah provider layanan jasa internet lainnya yang bermunculan. Oleh karena itu permasalahan yang akan diteliti adalah: Apakah penanganan keluhan dan kepercayaan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada PT Smartfren di Bandar Lampung.
Untuk tetap mempertahankan diri sebagai mitra pelanggan yang baik PT Smartfren dituntut untuk mampu memberikan layanan yang baik, salah satunya dengan menangani keluhan para pelanggan, sehingga dapat mempertahankan dan menimbulkan rasa kepercayaan pelanggan terhadap penggunaan layanan internet Smartfren.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara penanganan keluhan dan kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan layanan internet Smartfren di Bandar Lampung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas dan Realibilitas, analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda.
Hasil dari analisis kuantitatif dengan regresi linier berganda menunjukkan hasil R2 yaitu R = 0,316 hal ini menunjukkan bahwa penanganan keluhan dan kepercayaan memiliki sumbangan efektif 31,6% dan sisanya 68,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil persamaan Y = 0,785 + 0,145 X1 + 0,471 X2 menunjukkan pengaruh penanganan keluhan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Smartfren dan Kepercayaan (X2) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y). Hal ini dapat dilihat dari hasil persamaan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian penanganan keluhan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dikarenakan kurangnya penanganan keluhan terhadap keluhan yang ada. Kecenderungan pelanggan beralih ke provider lain apabila tingkat kepercayaan pelanggan terhadap Smartfren menurun. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor lain yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan. Perlu adanya peningkatan dalam berbagai aspek tersebut, hal ini dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah terhadap penanganan keluhan dan kepercayaan yang dirasakan oleh pelanggan, sehingga pelanggan akan bertahan dan loyal terhadap penggunaan layanan internet Smartfren.
Tiya Oktarini 09110110342015-04-02T02:07:00Z2015-04-02T02:07:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7822This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78222015-04-02T02:07:00ZProsedur Penyelesaian Barang Tidak Dikuasai (Btd) Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Bandar LampungKegiatan ekspor dan impor merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang sangat penting untuk kelangsungan pembangunan nasional Indonesia. Dalam kegiatan ini,Direktorat Jenderal Pajak Bea dan Cukai mempunyai peranan yang penting dalam hal pengawasan,pelayanan,pemasukan dan pengeluaran barang dari daerah pabean,disamping itu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai wewenang untuk mengelompokan barang- barang berdasarkan jenis,sifat,ketentuan-ketentuan yang diatur Pemerintah.Selain itu pemerintah menetapkan 3 jenis barang Tegahan baik ekspor dan impor yang berada dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Dalam Peraturan Menteri Keuangan “PMK Nomor 62/PMK.04/2011 Tentang Proses Penyelesaian Barang tegahan yang terdiri dari ; Barang Yang Tidak Dikuasai (BTD), Barang Dikuasai Negara (BDN), Barang Milik Negara (BMN) yang dilakukan Pejabat Bea dan Cukai terkadang Pemilik Barang masih sulit melaksanakan Kewajiban Kepabeanan dan akan berakibat kepada ketidakstabilan perdagangan Indonesia, sehingga perlu solusi yang tepat untuk mengatasi ketidaktahuan pemilik barang tersebut.
Untuk menghindari terjadinya ketidaktahuan pemilk barang dalam Kewajiban Kepabeanan, maka pemillik barang harus mengetahui dan mematuhi prosedur Penyelesaian Barang Tegahaan yang berlaku di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya B Bandar Lampung.
Donie Hanggara 09010510122015-04-02T02:01:47Z2015-04-02T02:01:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7861This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78612015-04-02T02:01:47ZPENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR DOLLAR AS TERHADAP SAHAM LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)Abstrak
Keberadaan pasar modal telah menambah sarana bagi investor untuk melakukan investasi dananya. Kegiatan investasi selalu erat kaitannya dengan tingkat pengembalian (return) saham dan risiko. Risiko pasar merupakan risiko sistematik yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi, hal ini disebabkan karena risiko sistematisk dipengaruhi oleh faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh signifikan faktor makroekonomi seperti Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar Dollar As Terhadap Return Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan model Arbitrage Pricing Theory (APT) . Konsep APT merupakan model penilaian aset di mana setiap investor berpendapat bahwa pengembalian aset modal konsisten dengan struktur faktor-faktor makro ekonomi lebih memiliki pengaruh yang sistematik terhadap return pasar saham. Hipotesis yang diajukan adalah diduga adanya pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar Dollar As Terhadap Return Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
Hasil analisis uji F, terdapat hubungan yang bersifat pengaruh antara Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar Dollar As Terhadap Return Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Hasil uji t, menunjukkan Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar Dollar As secara parsial berpengaruh terhadap retrun saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Koefisien determinasi (R2= 0,211 atau 21,1%) yang artinya variabel bebas (Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar Dollar As) hanya 21,1% dapat menjelaskan return saham dan 78,9% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Kata Kunci : Return Saham LQ45, Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Dollar As, dan Arbitrage Pricing Theory (APT).
Ratih Angcera 09110110912015-04-01T04:02:50Z2015-04-01T04:02:50Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7794This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77942015-04-01T04:02:50ZANALISIS KOMPERATIF TINGKAT KESEHATAN BANK
UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL
DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE
GOVERNANCE, EARNINGS DAN, CAPITAL (RGEC)ABSTRAK
Kondisi perekonomian indonesia yang sedang tumbuh pada sektor jasa keuangan perbankan,
dari tahun ke tahun terus mengalami perbaikan. Perubahan dalam bidang regulasi salah
satunya, perubahan dalam metode penilaian tingkat kesehatan juga mengalami perubahan,
dari metode pertama yaitu CAMEL tahun 1991 kemudian berubah tahun 2004 menjadi
CAMELS dan berubah lagi tahun 2011 menjadi RGEC. Persaingan antar perbankan juga
semakin ketat, hal ini dapat dilihat banyak bertambahnya jumlah bank di Indonesia baik bank
konvensional maupun bank syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kesehatan bank syariah dan bank
konvensional tahun 2012-2013. Penilaian perbedaan tingkat kesehatan menggunakan metode
terbaru yaitu RGEC yakni faktor profil resiko (risk profile), faktor tata kelola perusahaan
(good corporate governance), faktor rentabilitas (earnings), faktor permodalan (capital).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 8 bank syariah dan 18 Bank konvensional
dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis statistik menggunakan uji
hipotesis Mann-Whitney test dengan menggunakan program SPSS versi 21.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari keempat faktor penilai tingkat kesehatan, hanya tiga
faktor yang menunjukan tidak ada perbedaan secara signifikan tingkat kesehatan antara bank
syariah dan bank konvensional yaitu faktor risk profile, GCG dan capital. Sedangkan faktor
yang menunjukan terdapat perbedaan secara signifikan yaitu faktor rentabilitas (earnings) hal
ini dikarenakan terdapat perbedaan yang signifikan tingkat perolehan laba antara kedua bank.
Kata kunci : Kesehatan bank, risk profile, GCG, earnings, capital.
ABSTRACT
Indonesian economic conditions growing in the financial services sector banking, from year
to year continues repair. Changes to regulations, one of which, a change in the method of
assessment of the level of health is also changing, from the first method, namely CAMEL
1991 later changed in 2004 to CAMELS and changed again in 2011 to RGEC. Competition
among banks are also increasingly tight, it can be seen a lot of increase in the number of
banks in Indonesia, both conventional banks and Islamic banks.
This study aims to determine the differences in the level of health of Islamic banks and
conventional banks 2012-2013. Valuation differences in the level of health using the latest
methods RGEC the risk factor profile (risk profile), the factors of corporate governance
(GCG), earnings (earnings), the capital factor (capital). The sample used in this study is 8
Islamic banks and 18 conventional banks by using purposive sampling method. Statistical
analysis techniques using the Mann-Whitney test hypothesis test using SPSS version 21.
The results showed that of the four factors appraiser health level, only three factors showed
no significant differences in health levels between Islamic banks and conventional banks are
risk factor profile, corporate governance and capital. While the factors that showed
significant differences are of earnings (earnings) this is because there are significant
differences in the rate of profit between the two banks.
Keywords: Health banks, risk profile, corporate governance, earnings, capital.1011031064 MARWANTOdzi.marwan@gmail.com2015-04-01T03:07:05Z2015-04-01T03:07:05Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7814This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/78142015-04-01T03:07:05ZPENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Abstrak
Merek sangat dibutuhkan oleh suatu produk karena selain memiliki nilai yang kuat, merek juga memiliki manfaat yang menguntungkan bagi konsumen, perusahaan, dan publik. Perubahan merek (rebranding) dapat merubah pandangan pelanggan terhadap suatu produk, dapat membaik ataupun memburuk.
Berdasarkan data yang diperoleh dari situs topbrand-award, larutan penyegar cap badak mulai mendapatkan tempat di hati konsumen pada tahun 2012 dengan presentasi 3,1% dari keseluruhan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui perubahan merek (rebranding) pada produk larutan penyegar dan menganggap larutan penyegar cap badak merupakan produk baru. Pertanyaan yang timbul adalah : ” Apakah Perubahan merek (rebranding) produk larutan penyegar cap kaki tiga menjadi cap badak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan merek (rebranding) produk larutan penyegar cap kaki tiga menjadi cap badak terhadap loyalitas pelanggan. Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh perubahan merek (rebranding) terhadap loyalitas pelanggan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya penjelasan. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mengkonsumsi produk larutan penyegar cap badak yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah memilih ulang sebuah merek, membuat ulang kesadaran merek, memposisikan ulang merek, menciptakan ulang citra merek, membuat ulang kepercayaan ( X ) dan loyalitas pelanggan ( Y ).
Berdasarkan hasil perhitungan R2, diperoleh hasil bahwa pengaruh perubahan merek (rebranding) terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,532. Hal ini berarti perubahan merek (rebranding) berperan mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 53,2%.
Untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel perubahan merek (rebranding) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan digunakan uji F dan untuk melihat kontribusi setiap variabel bebas digunakan uji T. Pengujian hipotesis secara menyeluruh dengan uji F pada tingkat kepercayaan 95% atau dengan nilai α = 5% di peroleh F-hitung > F-tabel. Hal ini menunjukan secara statistik bahwa perubahan merek (rebranding) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perubahan merek (rebranding) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Variabel bebas membuat ulang kesadaran merek (X2), memposisikan ulang merek (X3),dan membuat ulang kepercayaan merek (X5) memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y) dengan t-hitung > t-tabel dan nilai signifikan >0,05. Sedangkan memilih ulang sebuah merek (X1) dan menciptakan ulang citra merek (X4) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y) dikarenakan
t-hitung < t-tabel dan nilai sig < 0,05.
Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, perusahaan harus berusaha lebih keras melakukan pemberitahuan tentang perubahan merek (rebranding) yang terjadi pada produknya melalui pengiklanan di media-media komunikasi,serta berusaha meyakinkan konsumen bahwa tidak ada perbedaan produk merek lama dengan merek baru dari segi apapun, baik bahan baku, kualitas dan manfaat produk.
AJIE BAYU ANGGORO 08510110092015-03-31T06:51:10Z2015-03-31T06:51:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7782This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77822015-03-31T06:51:10ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA SAAT
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat underpricing saham perusahaan pada saat Initial
Public Offerings (IPO). Faktor-faktor yang digunakan adalah initial return (IR),
reputasi underwriter, reputasi auditor, return on equity (ROE), dan financial
leverage. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini berjumlah 43 sampel dengan
tahun pengamatan 2007-2013. Data yang ada dianalisis menggunakan Statistical
Package for Social Science (SPSS) dengan metode analisisregresi linear berganda.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variable return on equity
(ROE) berpengaruh positif terhadap fenomena underpricing. Variabel reputasi
underwriter, reputasi auditor dan financial leverage tidak berpengaruh signifikan
terhadap fenomena underpricing.
Kata Kunci: Initial Public Offering, underpricing, initial return, reputasi
auditor, reputasi underwriter, return on equity, financial leverage.
This study aims to demonstrate empirically the factors that affect the level
of underpricing shares at Initial Public Offerings (IPO). The factors used are
initial return (IR), underwriter reputation, auditor reputation, return on equity
(ROE), and financial leverage. Samples that selected in this study are 43 samples
with the observations from 2007 to 2013. This research adopts multiple linear
regression method using SPSS as an analytical tool.
The results show that variable return on equity (ROE) positively affects on
underpricing phenomenon. Variable underwriter reputation, auditor reputation and
financial leverage have no significant effect to underpricing phenomenon.
Key Words: Initial Public Offering, underpricing, initial return, reputasi
auditor, reputasi underwriter, return on equity, financial leverage.1011031060 M. Ferry Kurniawanmuh.ferrykurniawan@gmail.com2015-03-27T07:28:27Z2015-03-27T07:28:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7749This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77492015-03-27T07:28:27ZPENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG LISTING DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE 2009-2013
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan solvabilitas terhadap harga saham sektor perbankan yang listing dalam Indeks LQ 45 periode 2009-2013. Harga saham adalah harga suatu saham di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Pengaruh profitabilitas dilihat melalui rasio return on equity. Pengaruh solvabilitas dilihat dari nilai debt to equity ratio.
Objek penelitian yang dipilih adalah perusahaan-perusahaan sektor perbankan yang listing pada Indeks LQ 45 periode Februari 2009 – Agustus 2013. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 10 perusahaan sektor perbankan. Data diperoleh berdasarkan publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t statistik untuk menguji secara parsial serta uji F statistik untuk menguji secara simultan dengan tingkat kepercayaan 5%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel return on equity dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada level signifikan kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,00. Variabel return on equity berpengaruh positif sedangkan debt to equity ratio berpengaruh negatif. Secara simultan return on equity dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada level signifikan kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,00. Kemampuan prediksi dari kedua variabel tersebut terhadap harga saham ditunjukkan oleh besarnya Adjusted R square sebesar 65,9% sedangkan sisanya 34,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.
Kata Kunci: Profitabilitas, Solvabilitas, Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Harga Saham1111011039 Ester Oktalya Simbolonester_oktalya@yahoo.com2015-03-26T06:16:40Z2015-03-26T06:16:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7734This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77342015-03-26T06:16:40ZANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan good corporate governance dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah kepemilikan saham dispersi, ukuran perusahaan, umur listing perusahaan dan kualitas audit.
Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011–2013. Sebanyak 65 perusahaan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Terdapat 105 item pengungkapan untuk mendeteksi tingkat pengungkapan corporate governance.
Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap luas pengungkapan corporate governance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan good corporate governance adalah kepemilikan saham dispersi, ukuran perusahaan dan kualitas audit. Tetapi variabel umur listing perusahaan menunjukkan pengaruh signifikan yang memiliki arah hubungan negatif pada tingkat pengungkapan corporate governance.
Kata kunci: Corporate Governance, Kepemilikan Saham Dispersi, Ukuran Perusahaan, Umur Listing Perusahaan, Kualitas Audit
ABSTRACK
This study aimed to analyze the factors that affect the broad disclosure of corporate governance in the annual report companies listed in Indonesia Stock Exchange. Factors that were tested in this study is the dispersion of the share ownership, firm size, company listing age and quality of the audit.
Collecting data is using purposive sampling method on companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2011-2013. A total of 65 companies are used as samples in this study. There are 105 items of disclosure to detect the level of corporate governnce disclosure.
This study used multiple regression to examine the factors that affect the broad disclosure of corporate governance. The result showed that the independent variables significantly affect the broad disclosure of corporate governance is the dispersion of the share ownership, firm size and audit quality. But the age listing variable shows the company that has significant influence on the direction of a negative correlation level of corporate governance disclosure.
Keywords: Corporate Governance, Shareholding Dispersion, Company Size,Age Listing Company, Quality Audit
0711031038 DIAN RIZKILIAdrizkilia@gmail.com2015-03-26T03:48:10Z2015-03-26T03:48:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7732This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/77322015-03-26T03:48:10ZPengaruh Leverage dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Automotive and Allied Products Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
ABSTRAK
Leverage dapat menggambarkan sumber dana yang digunakan oleh perusahaan dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin besar leverage berarti semakin besar pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang. Leverage dapat memberikan pengaruh positif terhadap harga saham apabila hutang digunakan secara efektif mungkin untuk modal perusahaan. Earning per share dapat menggambarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan tersebut yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. Investor akan lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki earning per share yang tinggi, dan earning per share suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh leverage dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan di Indonesia dalam satu model penelitian. Pengujian dilakukan terhadap 11 sampel perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2013. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan Statistical Package for Social Sciences Versi 21.0.
Hasil pengujian dalam penelitian ini secara statistik membuktikan bahwa leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Kata kunci : leverage, earning per share dan harga saham.
ABSTRACT
Leverage can describe the source of funds used by the company and the risks faced by the company. The greater the greater the leverage means of funding the company from debt. Leverage can be a positive influence on the share price when the debt used effectively as possible for the company's capital. Earnings per share can describe the net income of the company that is ready to be distributed to all shareholders. Investors would be interested in companies that have high earnings per share and earnings per share of a company will affect the company's stock price.
This study aims to provide empirical evidence on the effect of leverage and earnings per share of the stock price on the company in Indonesia in the research model. Tests carried out on 11 samples of automotive companies and allied products listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2013. Hypothesis testing is done by using multiple linear regression analysis were processed with the Statistical Package for the Social Sciences version 21.0.
The test results in this study are statistically proven that leverage and significant positive effect on stock prices. While earnings per share positive and significant effect on stock prices.
Keywords: leverage, earnings per share and stock prices.
0641031151 Vicky Andrikyvickyandriky@rocketmail.com2015-02-28T04:41:54Z2015-02-28T04:41:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7418This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74182015-02-28T04:41:54ZANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA BMT SURYA LOKAABSTRAK
BMT ( Baitul Mall Wattamwil ) merupakan lembaga keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi dalam skala mikro. Dalam pelaksanaan kegiatannya, BMT menggunakan dasar prinsip syariah sehingga transaksi maupun produk yang dikeluarkan juga harus sesuai dengan syariah.
BMT Surya Loka merupakan salah satu BMT yang berusaha membantu pelaku ekonomi kecil yang bergerak di usaha mikro, kecil dan menengah yang tidak terjangkau oleh bank di daerah sekitar Mandah, Tegineneng, Natar, Lampung Selatan. Salah satu produk yang ditawarkan oleh BMT Surya Loka adalah pembiayaan musyarakah. Pembiayaan musyarakah merupakan akad kerjasama yang terjadi antara BMT dan mitra usahanya untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama – sama dalam suatu kemitraan dengan nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan modal yang disetorkan. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan dan pengakuan pendapatan pembiayaan musyarakah dan apakah penerapan dan pengakuan pendapatan musyarakah yang ada telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam PSAK No.106. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui analisis penerapan dan pengakuan pendapatan pembiayaan musyarakah pada BMT Surya Loka dan menganalisis apakah penerapan dan pengakuan pendapatan pembiayaan musyarakah yang ada pada BMT Surya Loka telah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam PSAK No.106. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan penelitian pustaka untuk mendapatkan referensi dan landasan teoritis yang berhubungan dengan permasalahan judul yang ada dengan cara mempelajari literature dan melalui internet. Peneliti juga melakukan penelitian lapangan melalui kegiatan observasi dan wawancara agar memperoleh data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Data yang ada kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif, yaitu tehnik analisa dengan membandingkan teori yang ada dengan data dan fakta yang diperoleh dari objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, pengakuan pendapatan pembiayaan musyarakah pada BMT Surya Loka dapat dikatakan telah sesuai ketentuan yang ada dalam PSAK No.106 meski dari 17 point yang dianalisa terdapat 3 point yang belum ada kesesuaian dengan PSAK No.106 sehingga masih perlu diadakan perbaikan perlakuan akuntansi agar nantinya pelaksanaan pengakuan pendapatan pembiayaan musyarakah pada BMT Surya Loka benar – benar sesuai dengan PSAK No.106.
Kata Kunci : BMT, Musyarakah
ABSTRACT
BMT ( Baitul Mall Wattamwil ) is a institution of syariah financial which serves to collect and distribute funds to its members and usually operate in micro scale. In the implementation of its activities, BMT using the basic Islamic principles that transaction or product that is issued must also comply with syariah.
BMT Surya Loka is one of seeks to help small economic actors engaged in micro enterprises, small and medium enterprises not covered by the banks in the area around Mandah, Tegineneng, Natar, Lampung Selatan. One of the products at the bargain by BMT Surya Loka is Musyarakah.Musyarakah financing is a partnership contract between BMT and its business partners to combine capital and doing business jointly in a partnership with the profit sharing ratio in accordance with the agreement, while the losses in half in proportion to the capital in the deposited. The problems taken in this research is how the application and musyarakah financing revenue recognition and whether the application of revenue recognition musyarakah there have been performed in accordance with the provisions contained in PSAK 106. The purpose of the research is examine the implementation and analysis of revenue recognition on the BMT musyarakah financing Surya Loka and analyze whether the application and musyarakah finacing revenue recognition that there is a BMT Surya Loka in accordance with the provisions contained in PSAK 106. In this research, the researchers do the research library and theoretical foundation problems associated with the existing title by studying literature and through the internet. The researcher also doing the research of outdoor and through observation and interview in order to get the relevan data with the problem of research. Then the data analysed with descriptive qualitative analyse, analysis technique with compare the theory with the data and fact that the researcher get from the researcher object. According the result of research, musyarakah financing revenue recognition on BMT Surya Loka can be said has appropriate provisions in PSAK 106 although of 17 points in the analysis, there are 3 points that there is no conformity with PSAK 106 that still need improvement held accounting treatment for later implementation of revenue recognition on the BMT Surya Loka musyarakah really accordance with PSAK 106.
Key Words : BMT, Musyarakah
0341031102 Sri Rejekisrirejekoadja@gmail.com2015-02-27T07:15:47Z2015-11-03T07:15:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7472This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74722015-02-27T07:15:47ZANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG 2000-2012Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator dari sebuah proses pembangunan ekonomi yang dilakukan baik di tingkat nasional maupun regional (daerah). Peningkatan jumlah penduduk menuntut para penentu kebijakan pembangunan terutama di daerah untuk menggerakkan seluruh sektor perekonomiannya secara maksimal menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dalam bentuk peningkatan output agregrat atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembangunan, maka pelaksanaan pembangunan ekonomi perlu diarahkan pada sektor-sektor yang mampu memberikan multiflier effect yang besar terhadap sektor-sektor lainnya dan perekonomian secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan dalam struktur perekonomian Kota Bandar Lampung sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan dan strategi pengembangan wilayah. Penelitian ini menggunakan data time series PDRB Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung tahun 2000-2012. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis Klassen Tipology, analisis Location Quotient (LQ) dan analisis Shift Share.
Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa sektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tergolong maju dan tumbuh pesat adalah (1) sektor industri pengolahan dan (2) sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sedangkan subsektor/sub-subsektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tergolong maju dan tumbuh pesat adalah (1) industri bukan migas, (2) barang kayu dan hasil hutan lainnya, (3) Semen dan barang galian bukan logam, (4) Logam dasar besi dan baja, (5) Angkutan jalan rel, (6) Angkutan laut, dan (7) Jasa pemerintah lannya.
Hasil analisis Location Quorient menunjukkan bahwa sektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tergolong sektor basis adalah (1) sektor industri pengolahan, (2) sektor listrik, gas, dan air bersih, (3) sektor bangunan, (4) sektor perdagangan, hotel, dan restoran, (5) sektor pengangkutan dan komunikasi, (6) sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan (7) sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tergolong sektor nonbasis adalah (1) sektor pertanian dan (2) sektor pertambangan dan galian. Sedangkan subsektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tergolong subsektor basis adalah (1) Penggalian, (2) Industri bukan migas, (3) Barang kayu dan hasil hutan
lainyna, (4) Kertas dan barang cetakan, (5) Pupuk kimia dan barang dari karet, (6) Semen dan barang galian bukan logam, (7) Logam dasar besi dan baja, (8) listrik, (9) Air bersih, (10) Perdagangan besar dan eceran, (11) Hotel, (12) Restoran, (13) Pengangkutan, (14) Angkutan jalan rel, (15) Angkutan jalan raya, (16) Angkutan laut, (17) Jasa penunjang angkutan, (18) Komunikasi, (19) Pos dan telekomunikasi, (20) Bank, (21) Lembaga keuangan nonbank, (22) Real estat, (23) Jasa perusahaan, (24) Pemerintahan umum, (25) Administrasi pemerintah dan pertanahan, (26)Jasa pemerintah lainnya, (27) Swasta, (28) Jasa sosial kemasyarakatan, (29) Jasa hiburan dan rekreasi, (30) Jasa perorangan dan rumah tangga. Sedangkan Sub Sektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tergolong subsektor nonbasis adalah (1) Tanaman bahan makanan, (2) Tanaman perkebunan, (3) Peternakan dan hasilnya, (4) Kehutanan, (5) Perikanan, (6) Minyak dan gas bumi, (7) Pertambangan bukan migas, (8) Industri migas, (9) Pengilangan minyak bumi, (10) Gas alam cair, (11) Makanan, minuman, dan tembakau, (12) Tekstil, barang kulit dan alas kaki, (13) Alat angkut mesin dan peralatannya, (14) Barang lainnya, (15) Gas Kota (16) Angkutan sungai, laut dan penyeberangan, (17) Angkutan udara, dan (18) Jasa penunjang komunikasi.
Hasil analisis Shift-Share menunjukkan bahwa sektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang memiliki kemampuan bersaing (kompetitif) adalah (1) Pertanian, (2) Industri pengolahan, dan (3) Keuangan, real estat, dan jasa perusahaan. Sedangkan sektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tidak memiliki kemampuan bersaing adalah (1) Pertambangan dan penggalian, (2) Gas, listrik, dan air bersih, (3) Konstruksi, (4) Perdagangan, hotel, dan restoran, (5) Pengangkutan dan komunikasi, dan (6) Jasa-jasa. Sedangkan subsektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang memiliki kemampuan bersaing (kompetitif) adalah (1) Tanaman perkebunan, (2) Industri bukan migas, (3) Tekstil, barang kulit, dan alas kaki, (4) Barang kayu dan hasil hutan, (5) Semen dan barang galian bukan logam. (6) Logam dasar besi dan baja, (7) Barang lainnya, (8) Angkutan laut, (9) Jasa pemerintah lainnya. Sedangkan Subsektor ekonomi Kota Bandar Lampung yang tidak memiliki kemampuan bersaing (kompetitif) adalah (1) Tanaman bahan makanan, (2) Peternakan dan hasil-haslnya, (3) Kehutanan, (4) Perikanan, (5) Minyak dan gas bumi, (6) Pertambangan bukan migas, (7) Penggalian, (8) Industri migas, (9) Pengilangan minyak bumi, (10) Gas alam cair, (11) Makanan, minuman,, dan tembakau, (12) Kertas dan barang cetakan, (13) Pupuk kimia dan barang dari karet, (14) Alat angkut mesin dan peralatannya, (15) Listrik, (16) Gas kota, (17) Air bersih, (18) Perdagangan besar dan ceran, (19) Hotel, (20) Restoran, (21) Pengangkutan, (22) Angkutan jalan rel, (23) Angkutan jalan raya, (24) Angkutan sungai dan penyeberangan, (25) Angkutan udara,(26) jasapenunjang angkutan, (26) Bank, (27) Lembaga keuanagan non bank, (28) Jasa penunjang keuangan, (29) reak estat, (30) Jasa perusahaan, (31) Pemerintah Umum (32) Administrasi pemerintah dan pertanahan, (33) Jasa pemerintah lainnya, (33) Swasta, (34) Jasa sosial kemasyarakatan, (35) Jasa hiburan dan rekresi, (26) Jasa perorangan dan rumah tangga.
Berdasarkan kriteria menentukan suatu sektor unggulan adalah sektor yang maju dan tumbuh pesat, basis, dan kompetitif maka sektor atau subsektor atau sub-sub ekonomi yang masuk dalam katagori tersebut adalah (a) Sektor ekonomi terdiri dari: (1) Sektor industri pengolahan, dan (2) Sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. (b) Subsektor ekonomi yaitu Industri bukan migas, (c) Sub-
subsektor ekonomi yaitu (1) Barang kayu dan hasil hutan lainnya, (2) Semen dan barang galian bukan logam, (3) Logam dasar besi dan baja, (4) Angkutan laut, dan (5) Jasa pemerintah lainnya.
Economic growth is an indicator of an economic development process that performed well at the national and regional levels (regions). An increasing number of people demanding the defining development policies especially in the area to move the entire sector to the maximum perekonomiannya produces the required goods and services the community in the form of increased output agregrat or gross Regional domestic product (GDP) each year. In order to improve the effectiveness and efficiency of the achievement of the objectives of development, the implementation of economic development needs to be directed at sectors that are capable of providing multiflier effect to other sectors and the economy as a whole.
This research aims to identify the leading sector in the structure of the economy of the city of Bandar Lampung as material information and considerations in development planning and strategy development of the region. This research using time series data for GDP and the city of Bandar Lampung Lampung Province 2000-2012. Analytical tools used in this research, the analysis, the analysis of Tipology Klassen Location Quotient (LQ) and the Share Shift analysis.
Typology Klassen analysis results indicate that the economic sector City Bandar Lampung that belongs to advance and grow rapidly are (1) sectors of the processing industry and the financial sector (2), rentals, and service companies. While the subsector Bandar Lampung City economic subsector that is developed and grown a lot is (1) the oil and gas industry is not, (2) goods of wood and other forest products, (3) cement and minerals nonmetallic items, (4) Basic Metals, iron and steel (5) Rail Road Transport, (6) Sea Transport and (7) Other Government Services .
Location Quorient analysis results indicate that the economic sector of the city of Bandar Lampung, which belongs to the sector is the base (1) sectors of the processing industry, (2) sectors of electricity, gas and water supply, (3) sector of building (3), (4) sector of trade, hotel and restaurant, (5) sector of transport and communication, (6) sector of financial, rentals, and services companies, and (7) services sector. While the economic sector of the city of Bandar Lampung, which
belongs to the nonbasis sector is (1) agriculture and (2) mining and minerals sector. While the economic subsector that belongs to the town of Bandar
Lampung subsector base is (1) mining; (2) Non Oil Industry (3) Items of wood and others forest products, (4) paper goods and printed matter, (5) chemical fertilizer and stuff from rubber, (6) cement and minerals nonmetallic items, (7)
basic metals, iron and steel, (8) electrical, (9) clean water, (10) large and Retail Trade, (11) Hotels, (12) Restaurant, (13) transportation, (14) Freight rail road, (15) Road Transport, (16) Sea Transport, (17) ancillary transport Services, (18)
communication, (19) posts and telecommunications, (20) Bank, (21) nonbank financial institutions, (22) Real Estate, (23) companies services, (24) Public Administration, (25) the Government and Administration of land, (26) other Government Services, (27) Private, (28) the community social services, (29)
recreational and Entertainment Services, (30) individual and household Services. While the Sub sectors of the economy which belongs to the town of Bandar
Lampung subsector nonbasis is (1) a plant food, (2) Plantation Crops, (3) animal husbandry and results, (4) forestry, (5) Fishing, (6) oil and gas, (7) Mining non gas (8) Gas Industry, (9) Petroleum Refining, (10) Natural Gas liquids, (11) food, beverages, and tobacco (12) textiles, leather goods and footwear, (13) transport Machine Tools and equipment, (14) other Stuff, (15) City Gas, (16) Transport, sea and river crossings, (17) and air transport (18) communication support Services.
Shift-Share analysis results indicate that the economic sector of the city of Bandar Lampung which has the ability to compete (competitive) is (1) Agricultural, (2) processing industry, and (3) the financial, real estate, and corporate services. While the city of Bandar Lampung economic sectors which do not have the ability to compete is (1) mining and excavation, (2) Gas, electricity, and clean water, (3) construction, (4) Trade, hotels and restaurants, (5) Transport and communications, and (6) services. While the city of Bandar Lampung economic subsector that has the competitive ability is (1) Plantation Crops, (2) the industry instead of oil and gas, (3) textiles, leather goods and footwear, (4) Goods of wood and forest products, (5) the cement and minerals instead of metal. (6) basic metals, iron and steel, (7) other Items, (8) ocean freight, (9) other Government Services. While the city of Bandar Lampung economic Subsector that does not have the ability to compete is (1) Food Crops, (2) livestock and) the results, (3) forestry, (4) Fishing, (5) oil and gas, (6) Mining non oil and gas, (7) excavation, (8) oil and Gas Industry, (9), Petroleum Refining (10) Natural Gas liquids, (11) food, beverages, and tobacco, (12) paper and printed matter, (13), chemical fertilizers and rubber goods, (14) auxiliary Tool machines and equipment, (15) Electrical, (16) City Gas, (17) clean water, (18) large Trades and retail, (19) Hotel, (20) Restaurant (21) transport, (22) Road Transport, (23) Rail Freight Freeways, (24) and the crossing of the River Transport, air transport (25), other support transport services (26), Bank (27) Agency non bank, (28) financial support Services, (29) real estate (30) Corporate Services, (31) General Government, (32) Government Administration and land, (33) other Government Services, (34) Private, (35) the community social services, (35) Entertainment Services, (26) private and household Services.
Based on criteria to determine a flagship sector is a sector that is growing by leaps and bounds, and the forward base, and then competitive sector or sub sector or sub-sub categories that fall into the economy that is (a) Economic Sector
consists of: (1) sectors of the processing industry, and (2) the financial sector, real estate, and services companies. (b) the economic Sub sector that is not oil and Gas Industry, (c) Economic Sub-sub sector, namely (1) the goods of wood and other forest products, (2) cement and minerals instead of metal goods, (3) basic metals, iron and steel, (4) Sea Transport, and (5) other Government Services.1121021007 Rizal Endi2015-02-25T03:37:51Z2015-02-25T03:37:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7325This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73252015-02-25T03:37:51ZPENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI DI KOTA BANDAR LAMPUNGABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah (G), investasi swasta (I), dan tenaga kerja (TK) terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) di Kota Bandar Lampung. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) selama periode 2001-2012. Pengujian hipotesis digunakan dengan pendekatan uji asumsi klasik, hipotesis dan Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan Eviews 4.1
Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengeluaran pemerintah, investasi swasta dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bandar Lampung. Dari penelitian ini selain memberikan hasil estimasi juga dapat menyimpulkan beberapa langkah kongkrit yang harus dilakukan pemerintah berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi terutama dalam aspek pengeluaran pemerintah, investasi swasta, dan tenaga kerja.
Kata Kunci :Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta, dan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi.
ABSTRACT
This research aims to understand the influence of the expenses of government (G) , private investment (I) and labor (TK) on economic growth (Y) in the city of bandar lampung .The data used was secondary data runtun time ( time series ) over a period 2001-2012 .The testing of hypotheses used with the approach the classical the assumption , hypothesis and ordinary least square (OLS) by using eviews 4.1
The analysis of the study this really shows you that the variable government spending , private investment and labor influential positive and significantly to economic growth in the city of bandar lampung .From the study in addition to providing the estimation results also can conclude some concrete steps that must be conducted by government relating to improve economic growth. Especially to support economic growth in the aspect of the expenses of government, private investment, and labor .
Password: the expenses of government and private investment , and labor and economic growth.1011021124 Dinasty Hernatiaradinastytiara@gmail.com2015-02-24T03:56:12Z2015-02-24T03:56:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7268This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72682015-02-24T03:56:12ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH
PENGANGGURAN DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2000-2013ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengangguran di Provinsi Lampung, faktor-faktor yang dianalisis adalah inflasi,
upah minimum provinsi dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan
alat analisis regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS)
dilakukan dengan menggunakan data time series periode tahun 2000-2013.Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi dengan koefisien regresi
30.70 memiliki tanda positif namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
jumlah penganagguran. Variabel upah minimum provinsi dengan koefisien regresi
0.61 memiliki tanda negatif dan signifikan terhadap jumlah pengangguran.
Variabel pertumbuhan ekonomi dengan koefisien regresi 153314.0 memiliki tanda
positif dan signifikan terhadap jumlah pengangguran.
Kata Kunci : jumlah pengangguran, inflasi, upah minimum provinsi, pertumbuhan
ekonomi.
ABSTRACT
This research aims to analyse the factors that affect unemployment in lampung province , these
factors is inflation , provincial minimum wage and economic growth .This study used a
regression analysis double with a method of ordinary least square ( ols ) conducted using data
time series 2000-2013 the period of years .The result of this research shows that the variable
inflation with the regression coefficient 30.70 having a positive sign but did not influence
significantly to the number penganagguran .Variable provincial minimum wage to the regression
coefficient 0.61 having a sign of significant negative and on the unemployment rate .Variable
economic growth with the regression coefficient 153314.0 having a positive sign and significant
to the number of unemployment
Keyword : number of unemployment, of inflation provincial minimum wage, economic growth.1011021129 Imaniar Isti Pratiwiimaniaristipratiwi1011021129@gmail.com2015-02-23T04:34:35Z2015-02-23T04:34:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7247This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72472015-02-23T04:34:35ZPENGARUH PERBEDAAN HASIL QUICK COUNT PILPRES 2014 TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM PERUSAHAN MEDIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(Event Study)
ABSTRAK
Tujuan utama dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh peristiwa perbedaan
pengumuman hasil quick count Pilpres 2014 terhadap Abnormal Return dan
Trading Volume Activity antara sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman hasil
quick count Pilpres 2014
Penelitian ini menggunakan metode event study terhadap lima perusahaan media
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Teknik pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan dengan metode purposive sampling dan meggunakan Capital Asset
Pricing Model untuk menghitung abnormal return. Periode estimasi yang
digunakan adalah 40 hari,sedangkan periode peristiwa dalam penelitian ini adalah
21 hari, yaitu 10 hari sebelum tanggal peristiwa, event date, dan 10 hari sesudah
pengumuman.
Hasil analisis yang diperoleh yaitu pada hipotesis pertama tidak terdapat pengaruh
signifikan pada rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman
hasil quick count Pilpres 2014. Sedangkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada rata-rata trading volume activity
sebelum dan sesudah pengumuman hasil quick count Pilpres 2014.Oleh karena
itu, peristiwa perbedaan pengumuman hasil quick count Pilpres 2014 tidak
memberikan perubahan yang signifikan pada kondisi perekonomian di Indonesia
dan respon pasar cenderung stabil
Kata kunci : Pengumuman hasil quick count Pilpres 2014, event study,
Abnormal Return, Trading Volume Activity, Perusahaan media yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the impact on different announcement of election of president and vice president 2014 towards abnormal return, and the
average trading volume activity between before and after the event of announcement election of president and vice president 2014
This study used event study method on five broadcast company at Indonesia stock exchange. The sampling technique of this study use purposive sampling method and use capital asset pricing model to find abnormal return.Estimation period was 40 days. Event period was 21 days, they were 10 days before the event, one day at event date and 10 days after the election.
The results obtained by the analysis of the first hypothesis is there is no significant effect on the average abnormal return before and after announcement of election of president and vice president 2014. While the second hypothesis indicates that there is no significant effect on the average of trading volume activity before and after the election. this condition did not give the significant
change of economy at Indonesia. So the market responses were stable.
Keyword : announcement of election of president and vice president 2014, event study, Abnormal Return, Trading Volume Activity, Broadcast company at Indonesia stock exchange
1111011071 Lintang Damarjatidamarjatilintang@gmail.com2015-02-23T02:47:22Z2015-02-23T02:47:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7236This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72362015-02-23T02:47:22ZPENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2013ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, struktur modal, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2007-2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis, sehingga didapat 11 perusahaan sebagai sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis uji F menunjukkan variabel profitabilitas, struktur modal, dan kebijakan dividen memengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hasil uji t menunjukkan profitabilitas dan struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, sementara kebijakan dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Koefisien Determinasi (R2 = 0,686 atau 68,6%) yang artinya menunjukkan 68,6 % variasi perubahan nilai perusahaan dijelaskan oleh profitabilitas, struktur modal, dan kebijakan dividen, sedangkan sisanya 31,40% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Kata kunci : Profitabilitas, struktur modal, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan.
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of profitability, capital structure and dividend policy on firm value of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2007-2013 period.
The type of research used is the descriptive quantitative method. Samples were obtained by using purposive sampling method by using several criteria established by the authors, and as the result 11 companies are used as samples of this research. The analysis method used in this research is multiple linear regression analysis.
The results of the F test analysis showed that the variable profitability, capital structure and dividend policy significantly affects the firm value. The results of t-test showed that profitability and capital structure significantly affect the firm value, while the dividend policy does not significantly affect the firm value. The coefficient of determination (R2 = 0.686 or 68.6%), which means that 68.4% of the variation change in firm value is explained by profitability, capital structure and dividend policy, while the remaining 31.40% is explained by other factors.
Keywords: Profitability, capital structure, dividend policy, and firm value.
1111011018 ARIEF RAMADHANArieframadhan1502@gmail.com2015-02-20T07:52:42Z2015-02-20T07:52:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7218This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72182015-02-20T07:52:42ZANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI LAMPUNGPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan metode
Ordinary Least Square (OLS) dilakukan dengan menggunakan rentang waktu 15
tahun yaitu tahun 1999-2013.Alat analisis menggunakan Program SAS V.8. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Indeks Pembangunan Manusia
dengan koefisien regresi sebesar 0,80192 memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya variabel.inflasi memiliki koefisien
regresi sebesar 0,36994 memiliki pengaruh pengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung. Hasil dari analisis juga
menyimpulkan bahwa variabel IPM dan Inflasi melalui pengujian hipotesis secara
keseluruhan, semua variabel secara bersama-sama memberikan pengaruh yang
nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), inflasi
This study aimed to analyze the influence of the Human Development Index
(HDI), and inflation on economic growth in the province of Lampung. This study
using multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square (OLS)
performed by using a span of 15 years ie 1999-2013 year. Analysis tools using the
SAS program V.8. The results of this study indicate that the Human Development
Index of variables with a regression coefficient of 0.80192 has a positive and
significant impact on economic growth. Furthermore inflation variable has a
regression coefficient of 0.36994 has a positive and significant impact effect on
economic growth in the Province of Lampung. The results of the analysis also
concluded that the HDI variables and inflation through hypothesis testing as a
whole, all the variables are jointly significant effect on economic growth in the
Province of Lampung.
Keywords: economic growth, Human Development Index (HDI), inflation1011021019 Muhamad Febri Utamafebriregae@gmail.com2015-02-18T04:10:00Z2015-02-18T04:10:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7164This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71642015-02-18T04:10:00ZPENGARUH STRUKTUR MODAL DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur modal (debt to equity ratio) dan firm size terhadap dividend payout ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data diperoleh berdasarkan publikasi Indonesia Stock Exchange (IDX). Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t statistik untuk menguji secara parsial serta uji F-statistik untuk menguji secara simultan dengan tingkat kepercayaan 5%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel debt to equity ratio dan firm size berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada level signifikan kurang dari 5%. Variabel debt to equity ratio berpengaruh negatif sedangkan firm size berpengaruh positif. Secara simultan debt to equity ratio dan firm size berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio pada level signifikan kurang dari 5%. Kemampuan prediksi dari kedua variabel tersebut terhadap dividend payout ratio ditunjukkan oleh besarnya Adjusted R square sebesar 21,7% sedangkan sisanya 78,3 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.
Kata Kunci: Struktur Modal, Debt to Equity Ratio, Firm Size, dan dividend Payout Ratio.
1111011097 Ni Wayan Sri Ayu Merta Sariyanayu40@gmail.com2015-02-18T04:00:53Z2015-02-18T04:02:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7162This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71622015-02-18T04:00:53ZPENILAIAN KINERJA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) SEBELUM DAN SESUDAH MERGER
(Studi Pada Perusahaan yang Melakukan Merger yang Listing
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013)
Perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar bisa mempertahankan perusahaan dan memperbaiki kinerjanya. Salah satu cara mengembangkan suatu strategi dengan melakukan penggabungan usaha. Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger dan akuisisi, dengan dilakukannya merger diharapkan perusahaan dapat melanjutkan usahanya dengan kerjasama dengan perusahaan lain. Keputusan melakukan merger mempunyai pengaruh yang besar dalam perbaikan kondisi dan peningkatan kinerja perusahaan, karena dengan bergabungnya dua perusahaan atau lebih dapat saling menunjang kegiatan usaha. Merger harus memperhitungkan kinerja dari perusahaan yang akan dimerger, karena kinerja perusahaan dapat menilai pantas atau tidaknya calon perusahaan untuk dimerger.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada perusahaan yang melakukan merger dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2013 sebelum dan sesudah merger dengan menggunakan metode Economic Value Added ? Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis apakah terdapat perubahan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger pada perusahaan yang melakukan merger dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 - 2013 yang dihitung dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 6 perusahaan dari 10 perusahaan yang melakukan merger pada tahun 2012 dan menggunakan metode analisis Economic Value Added. Pengujian hipotesis menggunakan uji paired sample t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) EVA pada perusahaan, KLBF, ASRI, SUGI dan COWL mengalami kenaikan setelah melakukan merger pada tahun 2012. Sedangkan pada perusahaan BCAP dan TURI mengalami penurunan EVA setelah melakukan merger, hal ini disebabkan oleh naiknya hutang dan menurunnya NOPAT pada perusahaan tersebut. (2) Nilai EVA pada perusahaan KLBF, ASRI, TURI, SUGI dan COWL menunjukkan EVA > 1 yang berarti perusahaan tersebut memiliki kinerja keuangan yang baik setelah melakukan merger, sedangkan perusahaan BCAP menunjukkan EVA < 1 yang berarti perusahaan tersebut tidak memiliki nilai tambah setelah melakukan merger. (3) Tidak tedapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan sebelum dan sesudah melakukan merger, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi dari uji paired samples t test sebesar 0,323 > 0,05, t hitung sebesar -1,095 < t tabel 2,570.
Secara teori, dengan dilakukannya merger diharapkan perusahaan dapat melanjutkan usahanya dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain. Alasan perusahaan melakukan merger adalah untuk memperoleh nilai tambah. Hal ini berarti tidak mendukung teori yang menyatakan bahwa merger dapat meningkatkan kinerja keuangan. Tidak adanya perbedaan kinerja yang signifikan ini karena perusahaan-perusahaan yang melakukan merger memerlukan waktu dan proses untuk melakukan konsolidasi secara menyeluruh terhadap operasionalnya, sehingga dampak merger belum terlihat secara nyata dalam jangka pendek. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah (1) perusahaan-perusahaan yang melakukan merger memiliki kinerja keuangan yang baik setelah melakukan merger, hal ini dikarenakan hasil EVA menunjukkan hasil positif yang memiliki arti EVA > 1 menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. (2) tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan sebelum dan sesudah melakukan merger, hal ini dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari α dan t hitung kurang dari t tabel.
1111011125 Rizki Widyastutiwidyastuti.rizki@yahoo.com2015-02-10T08:03:40Z2015-02-10T08:03:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7036This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/70362015-02-10T08:03:40ZANALISIS KAUSALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI LAMPUNGThe purpose of this study is to causality analisys between economic growth and human development in Lampung. This study uses secondary data. data obtained from other parties in the form of data so in the form of publications. The data is obtained from sources ,Central Bureau of Statistics ( BPS ) to seek economic growth data and the data of Human Development Index. Period of this research is time series starting in 2001-2012. Based Test granger states that human development index with economic growth has a two-way or a positive relation between economic growth and HDI Lampung Province. That is , human development can affect economic growth. Instead , economic growth can also affect human development.
Keywords : Economic growth, the Human Development Index ( HDI ), and Granger Causality Test1011021110 Angga Eka Saputraanggaekasaputra1110@gmail.com2014-10-23T02:51:39Z2015-03-25T03:45:21Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/4547This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/45472014-10-23T02:51:39ZPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH DI PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG (TAHUN 2001-2012)ABSTRAK INDONESIA
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah di Pemerintah Provinsi Lampung. Data yang digunakan adalah realisasi PAD, DAU, DAK Provinsi Lampung. Data bersumber dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan tahun 2001-2012.
Analisis data dengan menggunakan analisa regresi berganda dan terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh terhadap Belanja Daerah selama periode 2001-2012. Pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap belanja daerah di pemerintah Provinsi Lampung. Dana alokasi umum berpengaruh positif terhadap belanja daerah, walaupun masih kecilnya dana yang didapatkan dari DAU sehingga belum memberikan kontribusi yang besar terhadap belanja daerah. Dan DAK memiliki kontribusi yang besar terhadap belanja daerah di Pemerintah Provinsi Lampung.
Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Belanja Daerah.
ABSTRAK INGGRIS
The purpose of this study is to demonstrate empirically the effect of region original revenue, General fund allocation, and specific fund allocation against expenditure in lampung provencial government. The data used is the realization of PAD, DAU, DAK Lampung Province. Data sourced from the Directorate general of sharing revenue years 2001-2012.
Analysis of data by using multiple regression analysis and first tested the classic assumption. Based on these results it can be concluded that the original income, general fund allocation, and specific fund allocation affect expenditure during the period 2001-2012. Region original revenue effect on regional expenditure in Lampung provencial government. General fund allocation positive effect on local spending, though still small funds obtained from DAU so has not contributed greatly to the regional expenditure. And DAK has contributed greatly to regional expenditure in Lampung provencial goverment.
Keyword: region original revenue, general fund allocation, specific fund allocation, regional expenditure.0911021102 BANGUN PARULIAN SITORUS2014-06-24T08:55:53Z2014-06-24T08:55:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2161This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21612014-06-24T08:55:53ZANALISIS KINERJA PERDAGANGAN SAHAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PROPERTI
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)Salah satu sektor industri yang mengalami pertumbuhan positif adalah sektor industri property dan real estate. Akan tetapi selama periode penelitian terjadi penurunan yang mengindikasikan bahwa sektor tersebut dalam keadaan yang kurang menguntungkan sehingga kurang diminati investor. Faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu volume perdagangan dan Price Earning Ratio (PER).
Untuk mengetahui perkembangan volume perdagangan saham terhadap harga saham perusahaan sektor industri properti yang terdaftar di BEI. Untuk mengetahui perkembangan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham perusahaan sektor industri properti yang terdaftar di BEI, dan Untuk mengetahui perkembangan volume perdagangan saham, dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan sektor industri properti yang terdaftar di BEI.
Sampel penelitian ini adalah saham yang listing periode 2006 s/d 2011 dan yang memenuhi kriteria sebagai sampel sebanyak 19 emiten
Hasil uji Regresi Ada pengaruh yang positif antara Volume Perdagangan Saham terhadap harga saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Tidak ada pengaruh yang positif antara PER terhadap Harga Saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,979 > 0,05.
Ada pengaruh yang positif antara Volume Perdagangan Saham terhadap harga saham. Tidak ada pengaruh yang positif antara PER terhadap Harga Saham.
Kata kunci: Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, PERPartiwi 2014-06-24T08:55:47Z2014-06-24T08:55:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2160This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21602014-06-24T08:55:47ZPENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH (BKD) KABUPATEN LAMPUNG TIMURBerhasil tidaknya suatu organisasi mencapai visi dan misinya secara berkelanjutan tergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam setiap sendi organisasi menjadi suatu tuntunan guna mencapai suatu tujuan organisasi. Tuntutan professional juga harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri dalam menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan, serta bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir dan lingkungan kerja terhadap produktifitas kerja. Hipotesis yang diajukan adalah pengembangan karir dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja.
Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Hipotesis yang menyatakan pengembangan karir dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD) Kabupaten Lampung Timur diterima. Pengembangan karir merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang paling besar yaitu sebesar 52.4% jika dibandingkan dengan variabel lingkungan kerja hanya berpengaruh sebesar 42.4%. Produktivitas kerja pegawai dapat ditingkatkan melalui peningkatan system promosi dan mutasi yang terbuka dan terukur dengan baik. Peran pemimpin sagat diperlukan agar proses mutasi dan promosi transparan sehingga kriterianya dapat diketahui oleh seluruh Pegawai Pegawai Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD) Kabupaten Lampung Timur
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diajukan adalah: pengembangan karir perlu dipertahankan karena memiliki pengaruh terbesar dalam meningkatkan produktivitas kerja Pegawai Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD) Kabupaten Lampung Timur. Saran berikutnya adalah lingkungan kerja merupakan prioritas kedua dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja Pegawai Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD) Kabupaten Lampung Timur. Usaha yang dilakukan meningkatkan fasilitas fisik, penambahan sarana kerja dan peningkatan hubungan kerja antar pegawai.
Kata kunci : pengembangan karir, lingkungan kerja dan produktivitas kerja.Dwi Indah Suryaningsih Sigit Sunarko2014-06-24T08:55:40Z2014-06-24T08:55:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2159This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21592014-06-24T08:55:40ZPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA
ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
TULANG BAWANGLaporan APBD Kabupaten Tulang Bawang tahun 2011 diperoleh data
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 22.442.000.000 dengan rincian berasal
dari pajak daerah sebesar Rp 3.110.000.000, retribusi daerah sebesar Rp
16.645.000.000. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp
637.000.000 dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 2.050.000.000. Total
pendapatam sebesar Rp 639.591.000.000 dengan total belanja sebesar Rp
641.394.000.000 dan mengalami defisit sebesar 1.803.000.000. Alasan
pengambilan judul pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi
Umum (DAU) terhadap terhadap belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang
Bawang, karena pada kenyataan di lapangan ditemukan bahwa Pendapatan Asli
Daerah (PAD) mengalami defisit sebesar 1.803.000.000.
Tujuan Penelitian ini untuk memberikaan bukti empiris tentang pengaruh positif
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap belanja Pemerintah Daerah Kabupaten
Tulang Bawang, Pengaruh positif Dana Alokasi Umum (DAU) dapat
memprediksi belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang dan
Pengaruh positif Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU)
terhadap terhadap belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang.
Data penelitian ini berasal dari Data APBD Kabupaten Tulang Bawang. Data ini
diperoleh dari Departemen Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan melalui internet tahun 2001 s/d 2011 di Kabupaten
Tulang Bawang, data yang diambil berupa laporan tahunan yang berjumlah 10
laporan keuangan tahunan Kabupaten Tulang Bawang. Alat analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regression)
dengan menggunakan Software SPSS. Persamaan regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut: Y = α + b1X1 + b2X2 + e
Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh positif Pendapatan Asli Daerah (PAD)
terhadap belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang, ada pengaruh
positif Dana Alokasi Umum (DAU) dapat memprediksi belanja Pemerintah
Daerah Kabupaten Tulang Bawang. Serta ada pengaruh positif secara bersamasama
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap
terhadap belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang.
Asni Prasetia Rani
Saran penelitian: untuk meningkatkan alokasi belanja daerah maka Pemerintah
Daerah diharapkan bisa terus menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah
baik secara intensifikasi maupun extensifikasi untuk meningkatkan pendapatan
daerah, demikian juga Pemerintah Daerah agar terus mengupayakan untuk bisa
menarik Dana Alokasi Umum semaksimal mungkin. Bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk memperbanyak sensus yang digunakan agar hasilnya lebih
representatif terhadap populasi yang dipilih. Dan mengambil sempel selain
kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung. Variabel yang digunakan
dalam penelitian akan datang diharapkan lebih lengkap dan bervariasi dengan
menambah variabel independen lain baik ukuran-ukuran atau jenis-jenis
penerimaan Pemerintah Daerah lainnya, maupun variabel non-keuangan seperti
kebijakan pemerintah, kondisi makro-ekonomi.Asni Prasetia Rani Kasmino2014-06-24T08:53:51Z2014-06-24T08:53:51Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2158This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21582014-06-24T08:53:51ZPengaruh Pelayanan Keluarga Berencana Terhadap Kepuasan Peserta KB Di Kota Bandar LampungLaju pertumbuhan penduduk yang tinggi bila tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk, maka tingkat pendapatan rendah akan menyebabkan bertambahnya pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat atau negara. Salah satu upaya pengendalian pertumbuhan penduduk yang sangat kita kenal adalah program Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Semakin luas wilayah dan jangkauan program Keluarga Berencana dan semakin meningkat kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program Keluarga Berencana semakin mendesak pula kebutuhan sarana pelayanan yang cukup, baik kuantitas maupun kualitas, serta mudah dijangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel mana yang paling dominan dari kualitas pelayanan KB (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap kepuasan peserta KB di Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian diketahui bahwa sumbangan variabel kualitas layanan yang terdiri dari tangible (penampilan fisik), reliability (keandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (kepastian) dan empathy (kepedulian) terhadap kepuasan peserta KB secara bersama-sama sebesar 0,722, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Indikator-indikator yang memiliki nilai terendah untuk kualitas layanan dan kepuasan peserta KB adalah : Indikator biaya yang cukup terjangkau, indikator pembarian obat side effect dan indikator melakukan konseling dengan tuntas. Pengaruh parsial/masing-masing variabel terhadap kepuasan peserta KB, dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah : variabel assurance memiliki pengaruh sebesar 0,373, variabel empathy sebesar 0,317, variabel reliability sebesar 0,181. Sedang
variabel tangible dan responsiveness tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan peserta KB.
Anizarnur
Beberapa hal yang diajukan kepada pemerintah khususnya Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung sebagai penggerak Program Keluarga Berencana, untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB, antara lain : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan tentang konseling dan pemasangan alat kontrasepsi melalui pelatihan terutama bagi petugas yang belum pernah dilatih; Penyediaan obat side effect sesuai dengan perkiraan jumlah permintaan masyarakat akan pelayanan KB; Pemahaman tentang program Kependudukan dan KB bagi petugas pelayanan; Peraturan pemerintah yang mengatur besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan KB dan pengawasan penerapan peraturan tersebut di lapangan. Kata kunci : assurance, empathy, reliability dan kepuasan.Anizarnur 2014-06-24T08:53:42Z2015-11-03T07:33:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2156This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21562014-06-24T08:53:42ZPENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK ATAS PELAKSANAAN SANKSI ADMINISTRASI, PELAYANAN FISKUS DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas di Bandar Lampung)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari sikap wajib pajak atas sanksi administrasi, sikap wajib pajak atas pelayanan fiskus, dan sikap wajib pajak atas pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 294 orang reponden yang merupakan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Bandar Lampung yang terdiri dari anggota IDI, PERADI, Notaris, Akuntan, dan INKINDO sebagai objek penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survey surat dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh sampel sejumlah 294 orang. Sedangkan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (X1) Sikap wajib pajak atas sanksi administrasi, (X2) sikap wajib pajak atas pelayanan fiskus, (X3) pengetahuan perpajakan wajib pajak, dan (Y) yaitu kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas adalah analisis Structur Equal Model.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 karena uji dua sisi maka 2,5% dan n = 294 diperoleh t tabel sebesar = 1,968178. Sedangkan t hitung untuk sikap wajib pajak atas sanksi administrasi 2,067163 (t hitung > t tabel), koefisian regresi statistika 0,199908 maka berdasarkan uji t ini disimpulkan sikap wajib pajak atas sanksi administrasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Dan t hitung untuk sikap wajib pajak atas pelayanan fiskus 1,498152 (t hitung < t tabel), koefisian regresi statistika 0,167412 artinya sikap wajib pajak atas pelayanan fiskus berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas Demikian juga pengujian terhadap pengetahuan perpajakan wajib pajak diperoleh koefisian regresi statistika 0,307794, t hitung sebesar 2,948153 (t hitung > t tabel) maka disimpulkan pengetahuan perpajakan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
Kata kunci: Sanksi Administrasi, Pelayanan Fiskus, Pengetahuan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak
The purpuse of this research is to analyze influence of attitudes taxpayers over administrative sanctions, attitude taxpayers for services provided fiskus, and attitude knowledge taxation taxpayer compliance against taxpayers a private person does work free.
This research consisted of two hundred ninety-four respondent there is individual taxpayer who does work freely in lampung, comprised of members of IDI, PERADI, notary, accountant, and INKINDO as objects of research. A method of collecting data conducted using a questionnaire survey a letter by spreading to all samples a number of 294 people. While analysis used to know the variables free (X1) attitude taxpayers over, administrative sanctions (X2) attitude taxpayers over fiskus, service (X3) knowledge taxpayers, taxation and (Y) compliance taxpayers that a private person who does work freely is structur analysis equal model.
The result of this research shows that by using the level of significance of 0.05 as a two-sided test then 2.5% and n = 294 to obtain t statistics’s table = 1,968178. But t from testing 2,067163 for the attitude of the taxpayer for the administrative sanctions(t count > t table), statistical regression koefisian 0,199908 then t-test based on this summed up the attitude of the taxpayer for the administrative sanctions a positive and significant effect against a compliance person private taxpayers who do the work free. And t count for the attitude of the taxpayer services fiskus 1,498152 (t count < t table), statistical regression koefisian 0,167412 meaning taxpayer attitudes on fiskus service positive but not significant effect against a compliance of taxpayers private people doing the work are free as well as the testing of knowledge of taxation taxpayer obtained statistical regression 0,307794, koefisian t 2,948153 of count (t count > t table) then summed up the knowledge of taxation taxpayer compliance have an effect on tax payers private people who do the work free.
Keywords: Administrative Sanctions, Fiskus Service, Knowledge of taxation, Taxpayer Compliance.MUJIMAN Muji Utomo2014-06-24T08:53:03Z2015-11-03T07:30:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2155This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21552014-06-24T08:53:03ZPENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP BIAYA MODAL EKUITASPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan terhadap biaya modal ekuitas. Sebanyak 29 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi ktiteria yang ditetapkan diambil sebagai sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil dokumentasi laporan keuangan dari website BEI dan diolah dengan menggunakan regresi berganda. Pengujian hipotesis dengan menggunakan metode untuk data panel selama periode 2009 – 2011 dengan aplikasi Eviews 6.
Hasil penelitian mendukung hipotesis I bahwa pengungkapan wajib (WJB) berpengaruh negatif terhadap biaya modal ekuitas (BYMDL), tapi tidak mendukung hipotesis II bahwa pengungkapan sukarela (SKRL) berpengaruh negatif terhadap biaya modal ekuitas (BYMDL). Dan untuk variabel kontrol size (NPSR) berpengaruh signifikan terhadap biaya modal ekuitas (BYMDL).
Kata kunci: Pengungkapan wajib, pengungkapan sukarela, dan biaya modal ekuitas
The purpose of this research is to examine the effect of disclosure to cost of equity capital. Twenty nine listed companies in Indonesian Stock Exchange (BEI) selected based on certain criteria were used as research sample. Data are collected of annual report from website of BEI and are analyzed by using statistical tool multiple regression. The hypotheses tested was conducted by implementing panel data method for period of 2009 -2011 with Eviews 6. The result of this research support of the first hypothesis that mandatory disclosure (WJB) have negative effect to cost of equity capital (BYMDL) but does not support of the second hypothesis that voluntary disclosure (SKRL) have vegative effect to cost of equity capital (BYMDL). And for control variable, size (NPSR) have effect to cost of equity capital (BYMDL).
Key words: Mandatory disclosure, voluntary disclosure, and cost of equity capitalLINDAYATI EKA PUTRI M. Ali Hanafiah2014-06-24T08:52:55Z2015-11-03T07:30:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2154This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21542014-06-24T08:52:55ZPENGARUH EARNING PER SHARE DAN CASH FLOW PER SHARE SEBELUM DAN SESUDAH RESTATEMENT TERHADAP RETURN SAHAMPermasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh positif EPS dan CFPS sebelum dan sesudah restatement berpengaruh positif terhadap return saham. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sinyal yang diasunsikan bahwa informasi yang diterima oleh masing-masing pihak tidak sama dengan kata lain teori sinyal berkaitan dengan asimetri informasi.
Sampel yang digunakan dalam EPS sebelum dan sesudah restatement sebanyak 51 sampel sedangkan CFPS sebelum dan sesudah restatement menggunakan 41 sampel perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah earning per share dan cash flow per share dan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model statistik regresi berganda.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa EPS sebelum restatement berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham yang menunjukkan bahwa bahwa investor telah mengetahui adanya sinyal untuk meningkatkan EPS sebelum restatement. EPS sesudah restatement tidak berpengaruh signifikan terhadap return, ini menunjukkan bahwa informasi baru ini sesuai dengan Efficiency Market Hypotesis yang akan membuat para pelaku pasar bereaksi dan melakukan tindakan untuk merespon informasi baru tersebut. CFPS sebelum dan sesudah restatement juga tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham karena investor tidak menggunakan informasi arus kas operasi sebagai dasar pengambilan keputusan berinvestasi. Hal ini dapat berimplikasi terhadap investor yang menggunakan laporan keuangan dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat atas lokasi modal mereka pada perusahaan yang melakukan restatement serta bagi perusahaan bahwa restatement laporan keuangan dapat dilakukan jika dipandang sebagai wujud komitmen dan rasa tangggung jawab kepada pasar untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya.
Kata Kunci : EPS, CFS, Return, Restatement
The problem in this study is whether there is a positive influence of CFPS and EPS before and after restatement in giving positive impact on stock returns . The theory used in this study is a theory which assumed that the information signals received by each party is not the same in other words signal theory related to the information of asymmetry.
The sample used in EPS before and after the restatement, while as many as 51samples meanwhile CFPS before and after restatement using 41sample companies listed on the Stock Exchange. Independent variables used in this study are the earnings per share and cash flow per share and the dependent variables used in this study is the stock return. Test equipment used in this study using multiple regression statistical model
The results of this study demonstrate that EPS before restatement did not impact significantly on the stock returns which indicates that investors have been aware that there is signal to improve the EPS before the restatement. EPS after restatement had no significant effect on return, this indicates that the new information is in accordance with the Market Efficiency hypothesis is that will make the market participants to react and take action to respond that new information. CFPS before and after restatement also had no significant effect on stock returns because investors do not use operating cash flow information as a basic for investment decisions. This can have implications on investors who use financial statements to make right decisions on the location of their assets in the companies that perform restatement as well for the company itself that financial report restatement can be made if it is seen as a form of commitment and sense of responsibility to the market to provide trustable information
Keywords :EPS, CFS, Return, RestatementIMELDA SINAGA M.U Sinaga2014-06-24T08:51:56Z2015-11-03T07:28:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2153This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21532014-06-24T08:51:56ZDampak Manipulasi Laba Akrual dan Real pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris: (1) pengaruh manipulasi laba akrual terhadap pengungkapan CSR (2) pengaruh manipulasi laba real terhadap pengungkapan CSR manipulasi laba akrual diukur dengan menggunakan discretionary accrual dengan menggunakan model Modified Jones, proksi manipulasi laba real menggunakan model Roychowdhury (2006). Luas pengungkapan CSR diukur dengan menggunakan Corporate Social Disclosure Index (CSDI) berdasarkan item standar pelaporan Global Reporting Initiative (GRI) yang diungkapkan di dalam laporan tahunan perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur selama tahun 2011-2012 dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 132 observasian. Penelitian ini menemukan hasil empiris bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas manipulasi laba akrual tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Pada hipotesis kedua, hasil menunjukkan bahwa manipulasi laba real mendorong perusahaan untuk mengungkapkan CSR.
Kata kunci :Manipulasi Laba Akrual, Manipulasi Laba Real, Pengungkapan CSR, Perusahaan Manufaktur.
This research was aimed to examine empirically: (1) The effect of accrual earnings manipulation to CSR disclosure (2) The effect of real earnings manipulation to CSR disclosure. Accrual earnings manipulation was measured by discretionary accruals use Modified Jones Model,
real earnings management as the proxy of earnings manipulation by using a model from Roychowdhury (2006).The extent of CSR was measured used corporate social disclosure index (CSDI) based on Global Reporting Initiative (GRI) reporting standard items which were disclosed in companies annual report. This research used samples on manufacturing companies among 2011-2012 by using purposive sampling method. Samples used in this study were 132 firms-years observation. The study provides empirical evidence that companies that engage in the practice of accrual earnings manipulation have no influence on CSR disclosure. In addition, the second hypothesis, The results showed that companies that the real earnings management have an incentive to reveal the CSR disclosure.
Key words:. Accrual Earnings Manipulation, Real Earnings Manipulation, Corporate Social Responsibility Disclosure, Manufacturing Companies.GUSTIN PADWA SARI Agus Irwan2014-06-24T08:51:44Z2014-06-24T08:51:44Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2152This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21522014-06-24T08:51:44ZPENGARUH SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, KOMPETENSI AUDITOR, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDITTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana skeptisisme profesional auditor, kompetensi auditor dan etika profesi berpengaruh terhadap pertimbangan auditor dalam menentukan tingkat materialitas pada saat pelaksanaan audit.
Objek penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang aktif bekerja pada kantor akuntan publik. Analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linear Berganda, variabel dalam penelitian ini skeptisisme profesional, kompetensi dan etika profesi sebagai variabel independen dan pertimbangan tingkat material sebagai variabel dependen.
Sampel penelitiannya adalah peserta Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) di Bandung.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara individual skeptisisme profesional auditor dan etika profesi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas, dan secara individual kompetensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
Kata kunci: Skeptisisme Profesional, Kompetensi, Etika Profesi dan Materialitas
The research aimed at testing the extent of auditor professional skepticism, auditor competence and professional ethics’ influence on the consideration of materiality level in auditing process
The object of this research were auditors who work at Public Accounting Office . The data was analyzed by using multiple linear regression. The variable in the research were professional skepticism, competence and professional ethics as independent variables and consideration of materiality level as dependent variable.
The sample of this research werethe participants ofPendidikanProfesionalBerkelanjutan (PPL) that was held by Indonesian Institute of Certified Public Accountant (IICPA) in Bandung
The result of this research showed that individually auditor professional skepticism and professional ethics influenced significantly to the consideration of materiality level, and indivually competence auditor didn’t influence significantly to the considetration of materiality level.
Key :professional skepticism, competence, professional ethics, materialityBASUKI WIBOWO 2014-06-24T08:45:59Z2015-11-03T07:27:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2151This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21512014-06-24T08:45:59ZPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Se- PROPINSI LAMPUNGTujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisa apakah Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh terhadap Anggaran Belanja Modal pada Pemko/Pemkab Lampung. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik sebelum mendapatkan model penelitian yang terbaik.
Variabel dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus sebagai variabel independen dan Belanja Modal sebagai variabel dependen. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 14 kabupaten dan kota dan dengan menggunakan purposive sampling diperoleh 10 Kabupaten/Kota sebagai sampel dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh signifikan terhadap belanja modal di Kabupaten/Kota di Lampung hal ini dapat dijelaskan dalam Adjusted R2 sebesar 30,3% variabel Belanja Modal dapat dijelaskan oleh variabel independen yang ada yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Dana Bagi Hasil, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh terhadap Belanja Modal. Sisanya sebesar 69,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.
Secara parsial variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berpengaruh signifikan terhadap belanja modal di Kabupaten/Kota di Lampung, sedangkan Pertumbuhan Ekonomi yang diproksikan oleh PDRB harga konstan, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya Belanja Modal.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal.
The purpose of this research is to find out and to analyze whether Economic Growth, Local Own Revenue, Revenue Sharing Fund, General Alocation Fund,and Special Alocation Fund influence the Capital Expenditure in Lampung Province. The analyze method that is used in this research is quantitative method with multiple linier regression with bring about classical assumption test before finding out the best linier model.
The variable used in this research are Economic Growth, Local Own Revenue, Revenue Sharing Fund, General Alocation Fund, Special Alocation Fund as independent variable and the Capital Expenditure as dependent variable. The population is 14 regencies and cities in Lampung, and by using purposive sampling technique, 10 regencies and cities in Lampung Province the year 2008 up to year 2012 are chosen as samples.
The result proof that Economic Growth, Local Own Revenue, Revenue Sharing Fund, General Alocation Fund, Special Alocation Fund influence significanly and simultaneously
the Capital Expenditure of regencies and cities in Lampung. Adjusted R2 expressed that 30,3% influence given by Independent variables. The rest 69,7% influence given by other variables is not mentioned in this research model.
Partially Local Own Revenue and Special Alocation Fund variable influence Capital Expenditure. Economic Growth with PDRB with constan price haveno significant influence to the Capital Expenditure.
Keywords: Economic Growth, Regional Own Revenue, Revenue Sharing Fund, General Alocation Fund, Special Alocation Fund and Capital Expenditure.AGUS KURNIAWAN 2014-05-31T05:44:24Z2014-05-31T05:44:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1849This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18492014-05-31T05:44:24ZANALISIS KETERGANTUNGAN FISKAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG PADA ERA OTONOMI (PERIODE 2007 – 2011)Sesuai dengan Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pada Era Otonomi ini, sebuah kabupaten/kota dapat dikatakan terjadi ketergantungan fiskal apabila pembiayaan suatu daerah lebih banyak dibiayai oleh penerimaan dari pusat (dana perimbangan) dibandingkan dengan penerimaan dari daerah (Pendapatan Asli Daerah).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketergantungan fiskal pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan mengukur kinerja kemampuan / keuangan daerah pemerintah menggunakan Indeks Derajat Desentralisasi Fiskal dan Kemampuan keuangan penerimaan daerah dalam membiayai pengeluaran daerah. Data yang digunakan berbentuk penelitian laporan Statistik Keuangan Pemerintah Daerah yaitu data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah periode 2007 – 2011, dimana didalamnya terdapat data Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Total Pendapatan Daerah (TPD). Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif .
Hasil penelitian Indeks Derajat Desentralisasi Fiskal menunjukkan bahwa rata-rata persentase PAD terhadap TPD sebesar 4,04% dan rata-rata persentase DBH terhadap TPD sebesar 9,37%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ketergantungan fiskal yang terjadi pada kabupaten/kota di Provinsi Lampung adalah tinggi, dengan rata-rata persentase DAU terhadap TPD sebesar 65,86%.
Kata kunci : Otonomi , Indeks Derajat Desentralisasi Fiskal, Ketergantungan
Fiskal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).POPPY NOVITA SARI 2014-05-31T05:39:45Z2014-05-31T05:39:45Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1835This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18352014-05-31T05:39:45ZDAMPAK PERGERAKAN NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA BI RATES, DAN KESENJANGAN OUTPUT TERHADAP INFLASI DI INDONESIA (2005:07 – 2013:04)Masalah inflasi di Indonesia ternyata bukan saja merupakan fenomena jangka pendek, tetapi juga merupakan fenomena jangka panjang. Dalam arti, bahwa inflasi di Indonesia bukan semata-mata hanya disebabkan oleh gagalnya pelaksanaan kebijaksanaan di sektor moneter oleh pemerintah, yang seringkali dilakukan untuk tujuan menstabilkan fluktuasi tingkat harga umum dalam jangka pendek, tetapi juga mengindikasikan masih adanya hambatan-hambatan struktural dalam perekonomian Indonesia yang belum sepenuhnya dapat diatasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilaitukar terhadap perilaku inflasi, mengetahui pengaruh BI Rate terhadap perilaku inflasi, mengetahui pengaruh kesenjangan output terhadap inflasi dengan menggunakan metode OLS dan ECM.
Hasil penelitian menunjukan Nilai tukar dan kesenjangan output mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap inflasi dalam jangka panjang, sementara itu untuk variabel BI Rate berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Selain itu diperoleh bahwa nilai adjusted R square adalah 83 %. Ini berarti sebesar 83% pergerakan inflasi dapat diprediksi dari ketiga variabel, sedangkan sebesar 17% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Kata kunci: Inflasi, NilaiTukar, BI rate, Kesenjangan Output, OLS dan ECMHADI PURNOMO 2014-05-31T05:39:38Z2014-05-31T05:39:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1834This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18342014-05-31T05:39:38ZANALISIS EFEKTIFITAS PROGRAM KEMITRAAN TERHADAP
PENINGKATAN KINERJA USAHA MITRA BINAAN PT PERKEBUNAN
NUSANTARA VII UNIT USAHA WAY LIMA KABUPATEN PESAWARANProgram kemitraan adalah kerjasama bisnis yang lebih diorientasikan pada program pengembangan usaha yang berbasis kemitraan antara perusahaan (utamanya BUMN) dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Program ini merupakan program yang mengatur kemitraan BUMN dengan usaha kecil menengah dan pelaksanaan bina lingkungan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kondisi sosial masyarakat sekitar BUMN yang berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-23/MBU/2003. Tujuan program kemitraan ini adalah untuk mendorong kegiatan usaha dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha, dan pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ditujukan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan program kemitraan yang dilakukan oleh PTPN VII Unit Usaha Way Lima Kabupaten Pesawaran dan pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja usaha mitra binaan yang dilihat dari tiga aspek yaitu pemberian bantuan modal, bantuan promosi dan program pembinaan manajemen.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksaan program kemitraan yang dilakukan oleh PTPN VII Unita Usaha Way Lima Kabupaten Pesawaran ke dalam kategori efektif dengan persentase pencapaian sebesar 70,78%. Dari hasil uji non parametrik menunjukkan bahwa pelaksanaan program kemitraan melalui ketiga aspek tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadao peningkatan kinerja usaha mitra binaan.
Kata Kunci : program kemitraan, PTPN VII, efektifitas, uji non parametrik.ARMANDO ADHA 2014-05-31T05:38:59Z2014-05-31T05:38:59Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1832This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18322014-05-31T05:38:59ZANALISIS BANTUAN DANA PD. LAMPURA NIAGA TERHADAP USAHA MIKRO DI KABUPATEN LAMPUNG UTARABadan Usaha Milik Daerah adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah . BUMD itu berdasarkan kategori sasarannya dapat dibedakan dua golongan, yaitu perusahaan daerah untuk, melayani kepentingan umum dan perusahaan daerah untuk tujuan peningkatan penerimaan daerah dalam PADnya. BUMD memiliki pengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan ikut serta dalam mendorong kemajuan usaha mikro salah satunya dengan cara pemberian kredit mengembangkan usaha mikro. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui sektor mana yang paling menguntungkan setelah memperoleh kredit dari PD.Lampura Niaga di Kabupaten Lampung Utara. Mengetahui apakah terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan setelah memperoleh kredit dari PD.Lampura Niaga di Kabupaten Lampung Utara. Menganalisis faktor modal usaha, harga produk, volume penjualan, bertambahnya bahan baku, bertambahnya varian usaha, penambahan pegawai, kerjasama dengan pihak lain, dan penambahan jam kerja apakah dapat mempengaruhi keuntungan usaha mikro setelah memperoleh kredit pinjaman modal dari PD.Lampura Niaga di Kabupaten Lampung Utara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sector perdagangan memberikan keuntungan berbeda dibandingkan sector jasa, keuntungan setelah usaha mikro mendapatkan kredit dari PD. Lampura Niaga lebih tinggi dibandingkan setelah mendapatkan tambahan modal, dan variabel modal, volume penjualan, varian usaha, kerjasama dan jam kerja bernilai positif dan variabel harga produk, bahan baku, dan jumlah pegawai berpengaruh negative.
Kata kunci : Sektor perdagangan dan jasa, BUMD dan regresiARIF DARMA KITI 2014-05-31T05:38:13Z2014-05-31T05:38:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1830This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18302014-05-31T05:38:13ZANALISIS PENGARUH VARIABEL SEKTOR MONETER DAN RIIL TERHADAP
INFLASI DI INDONESIA (PERIODE 2006.01 – 2013.06)Inflasi merupakan masalah ekonomi yang tidak bisa dianggap remeh, karena
dapat membawa dampak yang sangat luas. Oleh karena itu inflasi sering manjadi target
kebijakan pemerintah. Inflasi tinggi begitu penting untuk diperhatikan mengingat
dampaknya bagi perekonomian yang bisa menimbulkan ketidakstabilan, pertumbuhan
ekonomi yang lambat, pengangguran yang selalu meningkat. Inflasi adalah
kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila
kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari
barang-barang lain. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh suku bunga Bank Indonesia, jumlah uang beredar, dan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika yang merupakan variabel sektor moneter dan harga minyak
dunia yang merupakan variabel sektor riil secara parsial serta secara bersama-sama.
Data yang digunakan adalah data runtun waktu (time series) dalam bulanan periode
2006.01 – 2013.06 dan model estimasi yang digunakan adalah Error Correction Model
(ECM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dalam jangka panjang dapat
diketahui hasil suku bunga Bank Indonesia, jumlah uang beredar, nilai tukar dan harga
minyak dunia berpengaruh positif terkait dengan inflasi di Indonesia serta secara
bersama-sama keempat faktor tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi di
Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dalam jangka pendek dapat
diketahui hasil suku bunga Bank Indonesia dan harga minyak dunia berpengaruh positif
dan signifikan terkait dengan inflasi di Indonesia tetapi jumlah uang beredar dan nilai
tukar tidak berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia.
Kata Kunci: suku bunga Bank Indonesia , jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah
terhadap dolar, harga minyak dunia, inflasi di Indonesia, Error Correction
Model (ECM)ALICIA LARASATI 2014-05-31T05:33:27Z2014-05-31T05:33:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1817This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18172014-05-31T05:33:27ZANALISIS PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG
(Periode 2007-2011)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal terhadap tingkat kemiskinan kabupaten dan kota di Provinsi Lampung tahun 2007-2011. Dengan variabel bebas kapasitas fiskal sebagai pengukuran desentralisasi fiskal , PDRB atas harga konstan sedangkan variable terikat adalah tingkat kemiskinan. Penelitian ini menggunakan data panel (data time series selama 5 tahun yaitu tahun 2007-2011 dan data cross-section sebanyak 50 yaitu 10 Kabupaten/Kota Provinsi Lampung) dan metode alat analisis yang digunakan adalah analaisis regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM).
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variable kapasitas fiskal Kabupaten/Kota tahun lalu memiliki koefisien regresi sebesar (-0,040840) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan tahun berikutnya. Variable Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/kota tahun lalu memiliki koefisien regresi sebesar (-0.003042) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan tahun berikutnya.
Kata Kunci: Tingkat Kemiskinan, Kapasitas Fiskal, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.AFFUAD RIDHO FAHMI 2014-05-28T07:19:34Z2014-05-28T07:19:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1748This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17482014-05-28T07:19:34ZDESKRIPSI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK DESA KAMPUNG JAWA
YANG BEKERJA DI OBYEK WISATA PANTAI LABUHAN JUKUNG KECAMATAN PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARATPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan sosial ekonomi penduduk yang bekerja di obyek wisata Pantai Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Titik tekan kajiannya pada jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan anak, pemenuhan kebutuhan pokok minimum dan tingkat kemiskinan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 23 orang, semuanya dijadikan responden. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel dan persentase sebagai dasar interpretasi, deskripsi pembuatan laporan penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Sebanyak 0,01% penduduk bekerja di Obyek Wisata Pantai Labuhan Jukung. (2). Pendapatan total dari pedagang sebesar Rp 26.500.000/bulan, dan rata-rata pendapatan sebesar Rp 2.944.444/pedagang, pendapatan pengusaha penginapan sebesar Rp 10.800.000/bulan, pendapatan 3 karyawan penginapan sebesar Rp 1.500.000/bulan atau rata-rata sebesar Rp 500.000/karyawan, pendapatan 10 pengelola sebesar Rp 12.651.000/bulan dan rata-ratanya sebesar Rp 1.265.100/pengelola. (3). Sebanyak: (3 anak belum sekolah, 12 SD/SMP, 7 SMA, dan 5 PT dari pedagang), pengusaha penginapan: (1 belum sekolah, 2 SD/SMP, dan 1 SMA), karyawan penginapan (sebanyak 4 SD/SMP), dan anak pengelola (9 SD/SMP, 23 SMA, dan 1 PT). (4). Sebanyak 86,96% terpenuhi pemenuhan kebutuhan pokok minimum, dan 13,04% tidak terpenuhi pemenuhan kebutuhan pokok minimum. (5). Sebanyak 86,96% berada pada kondisi hampir miskin dan tidak miskin, dari pedagang, pengusaha penginapan dan pengelola
Kata Kunci: Jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan anak, tingkat.
pemenuhan kebutuhan pokok minimum, dan tingkat kemiskinan..RICO ARIESTA PUTRA Jakfar Daury2014-05-28T07:19:29Z2014-05-28T07:19:29Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1747This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17472014-05-28T07:19:29ZIMPLEMENTASI TAX PLANNING UNTUK MENGHEMAT
PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PERUSAHAAN
PADA PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perencanaan pajak untuk mengefisienkan pembayaran pajak pada PT Bukit Asam (Persero) Tbk., berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan tahun 2008.
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data yang diperoleh bersumber dari bagian keuangan dan bagian lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan.
Dari hasil analisis dengan melakukan perencanaan pajak sesuai dengan undang-undang perpajakan maka PT Bukit Asam (Persero) Tbk., dapat meminimalkan pajak penghasilan yang terutangnya. Hal tersebut menguntungkan perusahaan karena dapat dialokasikan pada keperluan lain.
Kata kunci: Perencanaan, Perencanaan Pajak, Pajak Penghasilan, Efisien.ANHAR SUHFI 2014-05-28T07:17:34Z2014-05-28T07:17:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1742This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17422014-05-28T07:17:34ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSIPenelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris: (1) pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap konservatisme akuntansi, (2) pengaruh debt covenant terhadap konservatisme akuntansi, (3) pengaruh growth opportunities terhadap konservatisme akuntansi, (4) pengaruh risiko litigasi terhadap konservatisme akuntansi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah 140 data sampel perusahaan. Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk analisis data.
Hasil dari penelitian membuktikan bahwa: (1) struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi, (2) debt covenant tidak berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, (3) growth opportunities berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi, (4) risiko litigasi berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
Kata kunci: Konservatisme Akuntansi, Struktur Kepemilikan Manajerial, Debt Covenant, growth opportunities, Risiko Litigasi.AGUS ABDUR ROHIM 2014-05-28T06:31:38Z2014-05-28T06:31:38Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1610This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16102014-05-28T06:31:38ZSTUDI PERBANDINGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM
ANTARA PT SAMPOERNA DAN PT GUDANG GARAMMAULANA HADI KUSUMA 2014-05-28T06:30:08Z2014-05-28T06:30:08Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1836This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18362014-05-28T06:30:08ZANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN IDENTIFIKASI SEKTOR BASIS DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN WILAYAHPemekaran wilayah suatu daerah berpontensi terhadap perubahan struktur perekonomiannya. Pengembangan perekonomian memungkinkan terfokus pada sektor sekunder ataupun tersier. Tersedianya sumberdaya merupakan potensi bagi pembangunan wilayah, terutama dalam sektor ekonomi. Lampung Selatan merupakan suatu wilayah di Provinsi Lampung yang tertuju pada pemekaran wilayah. Diperlukan kajian lebih lanjut dalam penentuan kebijakan pembangunan daerah yang telah mengalami pemekaran wilayah yaitu Lampung Selatan. Sehingga tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisa struktur ekonomi di Kabupaten Lampung Selatan sebelum dan sesudah pemekaran wilayah serta mengidentifikasi sektor-sektor perekonomian yang menjadi sektor unggulan/basis. Metode pengumpulan data diperoleh melalui data sekunder. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dipresentasikan secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif diolah dengan menggunakan metode Shift-Share (S-S) dan Location Quotien (LQ). Berdasarkan analisis S-S diperoleh PDRB Kabupaten Lampung Selatan terjadi perubahan struktur ekonomi sesudah terjadi pemekaran wilayah. Sektor tersier mendominasi perekonomian melalui melalui kontribusi sektor jasa dan industri. Diikuti dengan sektor sekunder dan sektor primer di urutan ketiga. Hasil analisis komponen pertumbuhan wilayah menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Propinsi Lampung membawa pengaruh positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Lampung Selatan. Analisis LQ menunjukan bahwa sebelum dan sesudah pemekaran wilayah Kabupaten Lampung Selatan terdapat 6 sektor basis yaitu : sektor pertanian, sector listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan/konstruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor jasa-jasa. Dengan demikian perekonomian Kabupaten Lampung Selatan ditunjang oleh sektor primer dan pengembangan sektor basis telah berkembang dengan baik.
Kata kunci : location quotient, pemekaran wilayah, sektor basis, shift shareM. FERDIANSYAH AF. 2014-05-12T05:15:53Z2014-05-12T05:15:53Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1613This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16132014-05-12T05:15:53ZPENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS TATA KOTA
BANDAR LAMPUNGKomunikasi mampu meningkatkan keharmonisan kerja dalam
organisasi dan apabila komunikasi berlangsung tidak efektif maka
koordinasi akan terganggu yang mengakibatkan terganggunya kinerja
pegawai. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan
Dinas Tata Kota Bandar Lampung dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas Tata
Kota Bandar Lampung.
Penelitian ini dilakukan di Dinas Tata Kota Bandar Lampung dengan
menyebarkan kuesioner kepada 64 orang dan observasi langsung ke
lapangan. Uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai uji t sebesar 9.050
dengan nilai probabilitas (sig) sebesar 0.000 yang menunjukan bahwa
komunikasi dan kinerja pegawai berpengaruh positip dan signifikan.
Berdasarkan nilai koefesien determinasi (R2) diketahui bahwa 56.2%
variasi variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel
komunikasi sedangkan sisanya (43.8%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang
lain di luar model. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka hipotesis yang
menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja
pegawai di lingkungan Dinas Tata Kota Bandar Lampung diterima.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar pegawai selalu
memberitahu baik secara lisan maupun tulisan kepada pimpinan mengenai
kemajuan dan permasalahan yang terjadi dalam melaksanakan tugas agar
pimpinan dapat memberikan arahan dan pemecahan permasalahan untuk
tugas-tugas berikutnya. Untuk meningkatkan kinerja, pimpinan perlu
memotivasi pegawai agar pegawai kreatif dan memiliki kemauan untuk
menggunakan kemampuan serta keterampilannya dalam menyelesaikan
pekerjaan.TENNI OKSOWELA 2014-05-12T05:15:48Z2014-05-12T05:15:48Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1612This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16122014-05-12T05:15:48ZAnalisis Fundamental dan Pengaruhnya Terhadap Harga dan Return Saham
pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public periode 2008 - 2010Salah satu faktor utama yang menjadi daya tarik investor untuk membeli suatu saham
tertentu adalah dengan adanya peningkatan harga saham di masa yang akan datang dan
pembagian dividen diakhir tahun. Motif mendasar para pemodal membeli saham
adalah menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi. Pembicaraan mengenai
harga saham juga menyangkut perkiraan prestasi perusahaan di masa yang akan
datang, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya
yang segera harus dipenuhi (Likuiditas).
Permasalahan yang dirumuskan adalah: Apakah Return On Asset, Likuiditas, Debt
ratio, dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada
perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010?. Tujuan penulisan tesis ini adalah
untuk memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan
sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Perumusan
hipotesis adalah Return On Asset, Likuiditas, Debt ratio, dan Ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di
periode 2008 – 2010.
Hasil perhitungan pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat
dengan menggunakan SPSS didapat Fhitung (4,162) Ftabel (2,80) sehingga dapat
dinyatakan bahwa secara statistik Harga Saham (Y1) dipengaruhi oleh variabel ROA,
Likuiditas, Debt Ratio dan Ukuran Perusahaan. Dari hasil perhitungan parsial seluruh
variabel bebas, dapat dilihat bahwa hanya terdapat satu variabel bebas yang
mempunyai nilai signifikansinyanya kurang dari 0,05 yaitu variabel X4 (Total Aset).
Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return Saham (Y2) dapat disimpulkan
bahwa semua variabel independen memiliki kontribusi pengaruh sangat kecil yaitu
sebesar 5,2%.Pengujian keberartian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap
variabel terikat diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,300 dengan signifikansi 0,874. Karena
nilai signifikansi ini lebih tinggi daripada α =0,05, maka dapatlah dikatakan bahwa nilai
F-hitung tersebut tidak signifikan secara statistik, dan dikarenakan Fhitung (0,300) Ftabel
(2,8) maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti bahwa secara bersama-sama Return
Saham (Y2) tidak dipengaruhi oleh variabel ROA, Likuiditas, Debt Ratio dan Ukuran
Perusahaan.Putri Kurnila 2014-05-12T05:15:36Z2014-05-12T05:15:36Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1611This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16112014-05-12T05:15:36ZPENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN FASILITAS KREDIT
USAHA MIKRO PADA BANK MANDIRI MIKRO BUSSINES UNIT
CABANG CUT MEUTIA DI BANDAR LAMPUNGPartisipasi bank mutlak diperlukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan
perekonomian nasional dan mampu mendorong terjadinya gap struktural dan
culture dalam mengatasi kemiskinan. Bank Mandiri Mikro Bussines Unit Cabang
Cut Meutia di Bandar Lampung menyadari adanya peluang bisnis pada segmen
usaha kecil dan menengah dengan mengeluarkan produk Kredit Usaha Mikro.
Masalah yang dihadapi oleh Bank Mandiri Mikro Bussines Unit Cabang Cut
Meutia di Bandar Lampung adalah menurunnya volume penjualan dan beradanya
posisi ke empat dalam persaingan bidang mikro bisnis perbankan. Tujuannya
ingin mengidentifikasi indikator-indikator mana saja yang baik dan harus
ditingkatkan serta pengimplementasian strategi pemasaran yang tepat.
Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Unit analisisnya
nasabah Bank Mandiri Mikro Bussines Unit Cabang Cut Meutia di Bandar
Lampung yang menggunakan fasilitas Kredit Usaha Mikro. Teknik sampling yang
digunakan adalah accidental sampling, sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 200 nasabah. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Model
(SEM) dan diagram kartesius.
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan teknik SEM dan diagram
cartecius menunjukkan bahwa (1) Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Menggunakan Fasilitas Kredit Usaha Mikro pada PT Bank
Mandiri Mikro Bussines Unit Cabang Cut Meutia di Bandar Lampung sebesar
0,58 atau 58%. (2) Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Menggunakan Fasilitas Kredit Usaha Mikro pada PT Bank Mandiri
Mikro Bussines Unit Cabang Cut Meutia di Bandar Lampung sebesar -0,21 atau -
21%.(3)Rancangan Pengambilan Keputusan, indikator-indikator Bauran
Pemasaran yang berada pada Kuadran A (Prioritas Utama) yaitu Lokasi dan
Kuadran B (Pertahankan Prestasi) yaitu Produk dan Harga. Indikator-indikator
Kualitas Pelayanan yang berada pada Kuadran A (Prioritas Utama) tidak ada
indikator yang masuk dalam kriteria ini dan Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
yaitu Tangible dan Assurance.
Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian
(Nasabah).Mutiasari Nur Wulan 2014-05-12T05:15:31Z2014-05-12T05:15:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1609This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16092014-05-12T05:15:31ZPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNGSetiap organisasi yang ingin maju harus mampu memanfaatkan Sumber Daya Manusia
(SDM), maka perlu adanya pengaturan, pengarahan dan pendayagunaan setiap karyawan
sebagai tenaga kerja dalam suatu organisasi yang dilaksanakan oleh pemimpin.
Pemimpin melalui kepemimpinannya dapat memberi motivasi terhadap bawahannya. Jika
kebutuhan karyawan terpenuhi maka karyawan akan bekerja secara maksimal yang akhirnya
akan menuju peningkatan kinerja. Tujuan dan sasaran kinerja disusun bersumber pada visi,
misi, dan rencena strategis suatu organisasi.
Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan permasalahan: Apakah kepemimpinan dan
motivasi secara bersama sama berpengaruh terhadap kinerja tenaga kependidikan Fakultas
Teknik Universitas Lampung, serta Kepemimpinan, motivasi juga berpengaruh terhadap
kinerja tenaga kependidikan di Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Adapun Hipotesis yang diajukan : Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap
peningkatan kinerja tenaga kependidikan Fakultas Teknik Universitas Lampung, dan
Kepemimpinan, motivasi berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja tenaga
kependidikan Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Hasil Pengujian hipotesis Pengaruh Kepemimpinan terhadap kinerja tenaga kependidikan
Fakultas Teknik, menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95 % dan derajat
kebebasan sebesar 77, nilai t-hitung 13,786 ternyata diperoleh nilai signifikansinya sebesar
0,000 di bawah alpha yang ditetapkan lima persen. Ini berarti secara statistik dapat dikatakan
bahwa kepempimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Tenaga kependidikan terutama
Pemimpin memberikan perhatian yang penuh atas pekerjaan yang didelegasikan, Pemimpin
mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap Fakultas yang dipimpinnya.
Selanjutnya Pengaruh motivasi terhadap kinerja tenaga kependidikan, hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan
sebesar 77, nilai t-hitung 2,677 ternyata diperoleh nilai signifikansinya di bawah alpha yang
ditetapkan lima persen. berarti ada pengaruh yang nyata antara motivasi terhadap kinerja
tenaga kependidikan. Ini berarti secara statistik dapat dikatakan bahwa semakin positif
motivasi (tambahan lain diluar gaji, rumah, penghargaan, hubungan kerja antar pegawai,
tempat kerja yang aman dan nyaman, Jabatan pekerjaan, dan pengembangan karir), maka
semakin positif kinerja tenaga kependidikan. Koefisien regresi motivasi sebesar 0,189, ini
berarti apabila tanggapan motivasi terhadap kinerja tenaga kependidikan naik sebesar satusatuan,
maka kinerja tenaga kependidikan sebesar 0,728 satu-satuan dengan asumsi
tanggapan tenaga kependidikan pada variabel bebas lainnya tetap.
Saran penulis diharapkan Pemimpin dalam pendelegasian tugas terhadap bawahan berjalan
dengan baik, dan lebih banyak mendengarkan aspirasi dari bawah (button up), serta
diberikannya suatu motivasi yaitu peningkatan kesejahteraan dengan memperhatikan
kebutuhan responden sehingga dalam menyelesaikan tugas tidak menunda pekerjaan, agar
bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.IDA ROPAIDA I.S. 2014-05-12T05:15:25Z2014-05-12T05:15:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1608This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16082014-05-12T05:15:25ZFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRANDSWITCHING
PENGGUNA HANDPHONE MEREK NOKIA KE HANDPHONE
MEREK BlackBerry
(STUDI KASUS DI BANDAR LAMPUNG)Brand switching adalah perpindahan merek yang dilakukan oleh
pelanggan untuk setiap waktu penggunaan. Peralihan merek (brand switching)
dapat dilihat dari banyak indikator, antara lain faktor atribut produk (product
atribute), harga produk (price), promosi (promotion), dan saluran distribusi
(distribution). Isu mengenai brand switching mulai berkembang seiring dengan
situasi persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi pasar semakin variatif,
konsumen semakin selektif dalam melakukan pembelian dan konsumen semakin
kritis dalam perilaku pembeliannya. Keadaan ini terjadi pada sektor usaha
berskala besar maupun kecil, baik usaha yang bergerak di bidang perdagangan
maupun di bidang jasa, demikian pula halnya dengan pertumbuhan usaha
penjualan handphone yang ada di Bandar Lampung. Pangsa pasar handphone di
Indonesia dikuasai oleh Nokia dan BlackBerry, sehingga terjadi persaingan yang
semakin kompetitif dalam merebut pangsa pasar tersebut, oleh karena itu pokok
masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : apakah faktor atribut produk
(product atribute), harga produk (price), promosi (promotion) dan saluran
distribusi (distribution) berpengaruh terhadap peralihan merek (brand switching)
pada pengguna handphone merek Nokia ke handphone merek BlackBerry di
Bandar Lampung?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor atribut produk
(product atribute), harga produk (price), promosi (promotion) dan saluran
distribusi (distribution) terhadap peralihan merek (brand switching) pada
pengguna handphone merek Nokia ke handphone merek BlackBerry di Bandar
Lampung. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh
faktor atribut produk (product atribute), harga produk (price), promosi
(promotion) dan saluran distribusi (distribution) terhadap peralihan merek (brand
switching) pada pada pengguna handphone merek Nokia ke handphone merek
BlackBerry di Bandar Lampung yang dilakukan dengan metode incidental
(accidental, opportunistic sampling) dengan sampel sebanyak 100 responden.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan
berdasarkan teori-teori yang berhubungan dengan brand switching pada pengguna
handphone merek Nokia ke handphone merek BlackBerry dan kemudian
dikaitkan dengan data hasil penyebaran kuesioner pada responden di Bandar
iv
Lampung. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan regresi binary
logistik. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa faktor atribut produk
(product atribute), harga produk (price), promosi (promotion) dan saluran
distribusi (distribution) berpengaruh signifikan terhadap peralihan merek (brand
switching) pada pengguna handphone merek Nokia ke handphone merek
BlackBerry. Nilai Nagelkerke R2 sebesar 0,634 berarti bahwa faktor atribut
produk (product atribute), harga produk (price), promosi (promotion) dan saluran
distribusi (distribution) mampu mempengaruhi keputusan brand switching sebesar
63,4% sedangkan sisanya 36,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Saran yang dapat diberikan untuk distributor handphone merek BlackBerry adalah
untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan atribut handphone dengan
manambah fitur handphone dan juga meningkatkan promosi dan menjaga saluran
distribusi barang agar selalu tersedia di dealer BlackBerry.
Kata Kunci : Brand Switching, Atribut Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi.Anjas Asmara 2014-04-25T03:11:47Z2014-04-25T03:11:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1398This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13982014-04-25T03:11:47ZANALISA PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN TERHADAP PERMINTAAN SUSU DANCOW BALITA DI KOTA METROOrang tua akan mendambakan anak yang sehat dan tumbuh dengan normal. Anak akan tumbuh optimal dan sehat menjadi seseorang yang dewasa bila semua asupan gizinya terpenuhi. Mahalnya harga susu juga banyak membuat orang tua untuk memberikan makanan pengganti yang harganya relatif murah untuk menunjang asupan gizi balita. Mahalnya harga salah satu merek susu formula membuat tidak sedikit orang tua mengganti dengan susu formula merek lain yang harganya relatif murah. Penelitian ini akan memfokuskan pada analisis permintaan susu Dancow balita di kota Metro dihubungkan dengan tingkat harga dan pendapatan konsumen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh harga susu Dancow balita terhadap permintaan susu Dancow balita di Kota Metro, untuk mengetahui pengaruh harga produk pengganti susu merek lain terhadap permintaan susu Dancow balita di Kota Metro, untuk mengetahui pengaruh produk pelengkap terhadap permintaan susu Dancow balita di Kota Metro, dan untuk mengetahui pengaruh pendapatan konsumen terhadap permintaan susu Dancow balita di Kota Metro.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode survei mall intercept interviewer. Dimana peneliti langsung memberikan pertanyaan kepada responden yang kebetulan berada di pusat perbelanjaan, pertanyaan bersifat terbuka.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) adalah 0,1414 artinya hanya sekitar 14,14% keragaman dari permintaan susu Dancow balita yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas, yaitu harga susu Dancow balita, harga produk pengganti merek lain, harga produk pelengkap, dan pendapatan konsumen. Faktor lain diluar model sekitar 86% sendiri yang mempengaruhi. Harga susu Dancow balita, harga produk pengganti susu merek lain, harga produk pelengkap secara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan susu Dancow balita di Kota Metro. Penelitian ini mendukung konsep hukum satu harga. Sedangkan untuk pendapatan konsumen secara statistikTheresia Normawati 2014-01-07T08:06:34Z2014-01-07T08:06:34Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/41This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/412014-01-07T08:06:34ZANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI KECAMATAN KEMILING SEBAGAI PENYANGGA LAJU URBANISASI
Urbanisasi merupakan salah satu persoalan kependudukan yang timbul akibat ketidakmerataan pembangunan yang dilakukan selama ini. Untuk mengatasi masalah tersebut maka kebijakan pembangunan ketenagakerjaan perlu melibatkan peran aktif dan kerjasama antar pemerintah daerah dalam penciptaan dan perluasan kesempatan kerja di suatu wilayah.
Kecamatan Kemiling sebagai salah satu kecamatan di Kota Bandar Lampung memiliki peran penting dalam menyangga urbanisasi, mengingat posisinya yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Gedongtatan Kabupaten Pesawaran. Untuk menekan laju urbanisasi maka pengembangan potensi ekonomi yang ada di Kecamatan Kemiling perlu diarahkan pada sektor ekonomi yang merupakan sektor basis serta kemampuannya dalam menciptakan pelipatgandaan tenaga kerja pada sektor nonbasis berdasarkan potensi ekonomi yang ada di wilayahnya. Permasalahan yang diajukan adalah “Sektor-sektor apa saja yang menjadi sektor basis dan sektor nonbasis, serta berapa besar pelipatgandaan tenaga kerja yang diakibatkan oleh pengembangan sektor basis yang akan menambah kesempatan kerja di sektor nonbasis”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi yang menjadi sektor basis dalam wilayah kecamatan Kemiling dan daerah sekitarnya, serta untuk mengetahui seberapa besar pelipatgandaan tenaga kerja pada sektor nonbasis, sebagai akibat dari pengembangan sektor basis.
Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis model Location Quotient (LQ) dan pelipatgandaan tenaga kerja. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil publikasi Kecamatan Kemiling, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dan Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, dengan teknik pengumpulan dokumentasi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari sembilan sektor ekonomi yang
dimiliki oleh Kecamatan Kemiling dengan menggunakan analisis LQ dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga sektor basis ekonomi dengan nilai LQ > 1 dan terdapat enam sektor nonbasis ekonomi dengan nilai LQ < 1. Sedangkan 12 kecamatan lainnya bervariasi sesuai dengan potensi wilayahnya. Adapun ketiga sektor basis ekonomi tersebut adalah (1) Sektor Pertanian (2) Sektor Bangunan (3) Sektor Jasa-jasa. Sedangkan keenam sektor nonbasis ekonomi tersebut terdiri dari (1) Sektor Pertambangan dan Penggalian (2) Sektor Industri (3) Sektor Listrik, Gas dan
Air Bersih (4) Sektor Perdagangan, Restoran dan Perhotelan (5) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (6) Sektor Keuangan, Persewaan Bangunan, dan Jasa Perusahaan.
Nilai rata-rata pelipatgandaan tenaga kerja Kecamatan Kemiling sebesar 1,0433 yang berarti penambahan tenaga kerja sektor basis tidak akan menambah tenaga kerja pada sektor nonbasis ekonomi.
Dengan demikian disinilah pentingnya peranan pemerintah daerah untuk melakukan atau mengambil kebijakan-kebijakan yang harus diarahkan agar lebih berkonsentrasi pada sektor-sektor basis dan sektor nonbasis, yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan mengupayakan penyerapan tenaga kerja yang semaksimal mungkin agar mampu menjadi penyangga dalam menekan laju urbanisasi.
Dedy Hermansyah .