Digital Library: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T08:42:34ZEPrintshttp://digilib.unila.ac.id/images/sitelogo.pnghttp://digilib.unila.ac.id/2018-09-29T03:09:47Z2018-09-29T03:09:47Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33254This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/332542018-09-29T03:09:47ZSTRATEGI PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
MELALUI PEMBENAHAN KELEMBAGAAN PERTAMBANGAN
BATUBARA TANPA IZIN STUDI KASUS DI KABUPATEN MUARA ENIM
PROVINSI SUMATERA SELATANPertambangan tanpa izin (PETI) yang dilakukan oleh kelompok masyarakat
marak terjadi di Kabupaten Muara Enim yang menyebabkan terjadinya degradasi
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kelembagaan yang
berjalan terkait dengan aktivitas PETI batubara dan untuk menjelaskan relasi
kekuasaan yang terjadi antar aktor dan mekanisme akses dalam kasus pertambangan
tanpa izin (PETI) di Kabupaten Muara Enim. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif yang menggunakan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam, pengamatan terlibat, dan studi literatur. Data yang terkumpul
selanjutnya dianalisis menggunakan pendekatan berorientasi aktor dari Bryant dan
Bailey (1997) untuk mengkaji posisi, peran, dan kepentingan aktor yang terlibat.
Pendekatan tersebut selanjutnya dikombinasikan dengan teori akses dari Ribot dan
Peluso (2003) untuk mengkaji kekuasaan dan mekanisme yang dijalankan oleh
masing-masing aktor. Analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui secara pasti
gambaran bagaimana PETI tetap beroperasi meskipun illegal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi pelanggaran undang-undang dan peraturan terkait
pertambangan dalam bentuk penguasaan sumberdaya batubara yang dilakukan secara
masif dan terstruktur oleh aktor-aktor PETI. Pemerintah dinilai kurang tegas dalam
mengimplementasikan setiap kebijakan sehingga kelembagaan informal yang
terbentuk mampu menjaga keberlangsungan bisnis PETI. Koordinasi dan kerjasama
yang baik antara pemerintah termasuk aparat penegak hukum dengan perusahaan
pertambangan sangat diharapkan untuk mengendalikan perkembangan PETI serta
dampak yang ditimbulkan.
Kata Kunci : Aktor, Ekologi Politik, Kelembagaan, Kerusakan Lingkungan, PETI
Abstrak
Illegal mining (PETI) that has been carried out by some community groups at Muara
Enim leads to environmental degradation. This research’s goals are to find the form
of institutional which connected to the activity of coal illegal mining and to explain
the power relations that occurred between the actors and access mechanisms in illegal
mining case (PETI). This is a qualitative research that used case study methods. Data
was collected through in-depth interviews, participant observation and literature
studies. The collected data were then analyzed using an actor-oriented approach from
Bryant and Bailey (1997) to examine the positions, roles, and interests of the actors
involved. After that, it was combined with access theory from Ribot and Peluso
(2003) to examine the power and mechanism from each actors. Document analysis is
carried out to find out how PETI can still operating even though it is illegal. The
results indicate that there is a violation of mining laws and regulations in the form of
mastery of coal resources carried out in a massive and structured by PETI actors.
Government is considered less strict in implementing the policies so the informal
institutions are able to maintain the sustainability of PETI businesses. Good
coordination and teamwork between government and law enforcement officers with
mining company is highly expected as a way to control PETI growth and its damage.
Key Words : Actors, Environment Damage, Institutional, PETI, Political Ecology 1520011004 WILLYAM BULIvictoria.willyam@gmail.com2018-07-31T04:15:18Z2018-07-31T04:15:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32398This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/323982018-07-31T04:15:18Z
) DARI NITROGEN
(N
PRARANCANGAN PABRIK ASAM NITRAT (HNO
2
), OKSIGEN (O
2
) DAN AIR (H
2
3
O) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI
55.000 TON/TAHUN
Perancangan Plasma Reactor (R-201)
Asam Nitrat merupakan salah satu produk industri kimia yang digunakan sebagai
bahan baku industri kimia, bahan baku peledak, nitrating agent, oxidizing agent,
pelarut, katalis dan hydrolizing agent. Asam Nitrat dapat di produksi dengan
beberapa proses yaitu 1) Proses Oksidasi Ammonia, 2) Proses Retort, dan 3)
Proses Electrical Arc. Dalam Pra-Rancangan Pabrik Asam Nitrat ini dipilih proses
Electrical Arc yang lebih menguntungkan dari segi ekonomi dan termodinamika
dibandingkan proses lainnya.
Kapasitas produksi pabrik direncanakan 55.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja
dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Kawasan Industri Gresik,
Kab. Gresik, Jawa Timur. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 168 orang
dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang
Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Pemasaran dan
Keuangan dengan struktur organisasi line and staff.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 442.854.394.558
Working Capital Investment (WCI) = Rp 78.150.775.510
Total Capital Investment (TCI) = Rp 521.005.170.068
Break Even Point (BEP) = 30,51%
Shut Down Point (SDP) = 12,25%
Pay Out Time before taxes (POT)
= 2,19 years
Pay Out Time after taxes (POT)
b
= 2,59 years
Return on Investment before taxes (ROI)
a
= 30,32%
Return on Investment after taxes (ROI)
b
= 24,26%
Discounted cash flow (DCF) = 24,73%
Mempertimbangkan rangkuman di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik Asam
a
Nitrat ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dan
mempunyai prospek yang baik.
ABSTRACT
MANUFACTURING OF NITRIC ACID (HNO
3
) FROM NITROGEN (N
2
),
OXYGEN (O
2
) AND WATER (H
2
O) WITH CAPACITY 55.000 TONS/YEAR
Design of Plasma Reactor (R-201)
By
ERFINA FEBRIANTI
Nitric Acid is one of the chemical industry products used as raw material for
chemical industry, explosive raw material, nitrating agent, oxidizing agent,
solvent, catalyst and hydrolizing agent. Nitric Acid can be produced with several
processes namely 1) Ammonia Oxidation Process, 2) Retort Process, and 3)
Electrical Arc Process. On the Manufacturing of Nitric Acid was selected
Electrical Arc process that is more profitable in terms of economics and
thermodynamics than other processes.
This Plant is meant to produce 55.000 tons/year with operation time 24 hours/day
and 330 days on a year. This Plant is planned to be built in Gresik, Kab. Gresik,
Jawa Timur. The bussines entity form of this plant is Limited Liability Company
(Ltd) using line and staff organizational structure with 168 labors.
From the economic analysis, it is obtained that :
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 442.854.394.558
Working Capital Investment (WCI) = Rp 78.150.775.510
Total Capital Investment (TCI) = Rp 521.005.170.068
Break Even Point (BEP) = 30,51%
Shut Down Point (SDP) = 12,25%
Pay Out Time before taxes (POT)
b
= 2,19 years
Pay Out Time after taxes (POT)
a
= 2,59 years
Return on Investment before taxes (ROI)
b
= 30,32%
Return on Investment after taxes (ROI)
a
= 24,26%
Interest Rate of Return (IRR) = 24,73%
Consider the summary above, it is proper establishment of Nitric Acid Plant is
studied further, because the plant is profitable and has good prospects.
1215041016 ERFINA FEBRIANTIerfina.febrianti@gmail.com2018-07-03T02:26:49Z2018-07-03T02:26:49Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31992This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/319922018-07-03T02:26:49Z
IDENTIFIKASI MAGMA CHAMBER BERDASARKAN ANALISIS DATA MAGNETIK TOTAL DI GUNUNG ILI LEWOTOLO KABUPATEN LEMBATA, NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN DATA SURVEI TAHUN 2010Telah dilakukan penelitian di daerah Gunung Ili Lewotolo menggunakan data magnetik dengan tujuan mengetahui batas persebaran magma berdasarkan analisis data Anomali Magnetik Total dan melakukan pemodelan magma berdasarkan data 3D Anomali Magnetik Total. Daerah penelitian memiliki nilai anomali magnetik
sekitar -1000 nT sampai 1100 nT, dimana nilai anomali magnetik tinggi memiliki rentang nilai 400 nT sampai 1100 nT yang berada di arah utara dan selatan daerah penelitian. Sedangkan nilai anomali magnetik rendah memiliki rentang nilai -1000 nT sampai -400 nT yang berada di tengah daerah penelitian. Dari hasil pemodelan 3D anomali magnetik menunjukkan bahwa magma chamber berada hingga pada kedalaman 4000 meter dari permukaan laut. Dimana aktifitas magma chamber mengarah ke sebelah selatan badan Gunung api Ili Lewotolo, dengan orientasi Barat-Timur sejajar dengan arah subduksi lempeng. Erupsi gunung api Ili Lewotolo selanjutnya berkemungkinan ke arah selatan badan gunung, jika diketahui data yang lebih detail.
Kata Kunci: Gunungapi Ili Lewotolo, magnetik, model inversi 3D.
ABSTRACT
Research has been conducted in the area of Mount Ili Lewotolo using magnetic data with the aim of knowing the limits of magma distribution based on total magnetic anomaly data analysis and doing magma modeling based on 3D data of total magnetic anomaly. The research area has a magnetic anomaly value about -1000 nT to 1100 nT, where the value of high magnetic anomaly has a range of values of 400 nT to 1100 nT located in the north and south direction of the study area. While the value of low magnetic anomaly has a range of values -1000 nT to -400 nT located in the middle of the study area. From the results of 3D modeling magnetic anomaly shows that the magma chamber is up to a depth of 4000 meters from sea level. Where the activity of magma chamber leads to the southern body of Ili Lewotolo Volcano, with Orientation East-East parallel to the direction of plate subduction. The volcano eruption of Ili Lewotolo is further likely to the south of the mountain body, if more detailed data are known.
Keywords: 3D inversion model, magnetic, volcano Ili Lewotolo.1015051045 DITO HADISURYAdito.h17teknik@gmail.com2018-04-19T05:03:27Z2018-04-19T05:03:27Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31069This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/310692018-04-19T05:03:27ZIDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN LAPANGAN PANAS BUMI WAY RATAI BERDASARKAN DATA AUDIO MAGNETOTELLURIC (AMT)Di suatu lapangan panas bumi keberadaan struktur memiliki peranan penting untuk berjalannya sistem panas bumi. Struktur merupakan pengontrol fluida yang masuk dan keluar dari sistem panas bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komponen panasbumi dan struktur berdasarkan data sebaran resistivitas pada daerah panas bumi Way Ratai. Daerah panas bumi Way Ratai berada di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, dengan luas daerah penelitian 64 km2 dan dilakukan pengambilan data sebanyak 19 titik pengukuran. Metode yang digunakan berupa inversi data Audio Magnetotelluric (AMT). Metode AMT memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang ada di alam pada rentang frekuensi 0,1 Hz sampai dengan 104 Hz. Metode ini dapat menggambarkan keadaan bawah permukaan berdasarkan sebaran nilai resistivitasnya. Dari pengolahan data hasil yang didapatkan berupa pseudo section, hasil inversi 2D dan peta sebaran resistivitas pada setiap kedalaman tertentu. Dari hasil analisis pseudo section dan hasil inversi 2D teridentifikasi struktur berada pada titik pengukuran 03, 08, diantara titik ukur 11 dan 12, 15, 17 dan 19. Berdasarkan analisis peta sebaran resistivitas, komponen sistem panas bumi pada daerah panas bumi Way Ratai yang teridentifikasi adalah batuan penudung, batuan reservoar dan batuan dasar. Batuan penudung tergambarkan dengan nilai resistivitas 0 Ωm -10 Ωm dan berada pada kedalaman 100-750 meter. Batuan reservoar tergambarkan dengan nilai resistivitas 10 Ωm – 60 Ωm berada pada kedalaman 300-1600 meter, semakin bertambah kedalaman luas sebaran batuan reservoar semakin berkurang. Batuan dasar tergambarkan dengan nilai resistivitas lebih besar dari 60 Ωm berada pada kedalaman 700-3000 meter, semakin bertambah kedalaman luas sebaran batuan dasar semakin bertambah.
Kata Kunci : Audio Magnetotelluric, Struktur, Inversi, Resistivitas.
ABSTRACT
In a geothermal field, the existence of a structure has an important role to operation of a geothermal system. The structure control enters and exits fluid in the geothermal system. The purpose of this study to identify the geothermal components and structures based on resistivity data distribution in Way Ratai geothermal fields. The Way Ratai geothermal field is located in Pesawaran District of Lampung province, with the research area of 64 km2 and have been done acquisition data 19 measurement points. The method used is Audio Data Magnetotelluric (AMT) inversion. AMT method utilizes nature electromagnetic waves in the frequency range of 0.1 Hz up to 104 Hz. This method can describe the subsurface based on the distribution of resistivity value. The results from data processing is a pseudo section, 2D inversion, and distribution of resistivity map at any given depth. The results from a pseudo section and 2D inversion analysis, the structure was identified at the point of measurement 03, 08, between the measuring points 11 and 12, 15, 17 and 19. The determination of the structure is supported by the existing hot spring manifests on the surface around the location of the structure. Based on the distribution of resistivity maps analysis, geothermal system components in Way Ratai geothermal fields are identified cap rocks, reservoir rocks and basement rocks.. The cap rocks is an illustration with a resistivity value at 0 Ωm -10 Ωm and located at 100-750 meters depth. The reservoir rock is an illustration with a resistivity value of 10 Ωm - 60 Ωm, located at 300-1600 meters depth, increasing the of the depth reservoir rock distribution area is decreasing. The basement rocks is an illustration with a resistivity value greater than 60 Ωm located at a depth of 700-3000 meters, increasing of the depth basement rocks distribution area is increasing
Keywords: Audio Magnetotelluric, Structure, Inversion, Resistivity
1315051053 SURYADI suryadi190395@gmail.com2018-03-29T06:50:25Z2018-03-29T06:50:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30829This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/308292018-03-29T06:50:25ZIdentifikasi Distribusi Properti Reservoar N-40 Di Lapangan "Ari" Menggunakan Analisis Seismik MultiatributDalam proses pengembangan lapangan hidrokarbon perlu diketahui persebaran properti reservoar hidrokarbon. Hal ini agar diketahui distribusi serta sifat dari reservoar target. Data log dapat memperlihatkan properti reservoar secara umum, seperti nilai log gamma ray yang menggambarkan sifat permeabilitas, nilai log resistivitas yang menggambarkan kandungan fluida, dan separasi antara log NPHI dan log RHOB yang menggambarkan keberadaan hidrokarbon, dan juga dapat didukung dengan kenampakan anomali amplitudo seismik. Sebagai mana kita ketahui bahwa data log hanya mengukur pada lokasi-lokasi tertentu, sehingga properti reservoar tidak dapat diketahui kemenerusannya secara lateral. Untuk mendapatkan kemenerusan properti reservoar secara lateral perlu dilakukan beberapa proses khusus. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis seismik multiatribut untuk mendapatkan sebaran atribut seismik pada data post-stack, di reservoar N-40, formasi main-massive, area kerja PHE ONWJ. Atribut seismik yang digunakan berupa atribut 1315051040 Nur Sya'bana Santosonur.syabana@gmail.com2017-07-27T09:04:15Z2017-07-27T09:04:15Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27549This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/275492017-07-27T09:04:15ZDELINEASI SUB-CEKUNGAN SERAM UNTUK
MENGETAHUI POTENSI HIDROKARBON BERDASARKAN
DATA GAYABERAT ABSTRACT
The importance of further exploration of natural resources in the Seram Basin area to meet the demand for energy in Indonesia. This research was conducted using gravity method. The gravity method measures the variation of the gravitational acceleration caused by differences in density between subsurface rocks. The gravity study was conducted in the Seram Island area in order to: (1) map the Regional and Residual Bouguer anomaly patterns in the Seram Islands area (2) Mapping the structure and height patterns based on the residual filtered residual anomaly map using SVD and depth estimation (3) identifying patterns Sub-basins of residual anomalies as well as obtaining subsurface models. Data processing conducted in the study include: spectral analysis, SVD analysis, 2D modeling and
3D inversion modeling to determine the subsurface structure of the research area and the sub-basin model or pattern. The results showed that (1) map of Bouguer anomaly of Seram Island area showing Bouguer anomaly with -46 to 90,6 mGal (2) high anomaly value in southern area while low anomaly in general in northern and central region (3) A residual anomaly of approximately 1.9 km (4) two- dimensional modeling results indicates that the average thickness of Pre-Tertiary sedimentary rocks in the area is about 2.7 km with a dense contrast value of the sedimentary rock mass of 2.3 gr/cc, Whereas the base rock has a 2.7 g/cc mass density contrast value which is interpreted as metamorphic rock (5) sediment sub- basin of five locations (6) Three-dimensional modeling of Seram Island area shows a density value of 2,261-2,667 gr/cc. Three-dimensional modeling can be known sub-basin A, B and D to be the best sub-basin or potential.
Keywords : Gravity, Sub-Basin, 2D Modeling, Bouguer Anomaly, Seram Basin
ABSTRAK
Pentingnya melakukan eksplorasi lanjut sumber daya alam di daerah Cekungan Seram untuk dapat memenuhi kebutuhan akan energi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode gayaberat. Metode gayaberat mengukur variasi percepatan gravitasi yang ditimbulkan dari perbedaan densitas antar batuan bawah permukaan. Penelitian gayaberat dilakukan di daerah Kepulauan Seram dengan tujuan untuk : (1) Memetakan pola anomali Bouguer Regional dan Residual di daerah Kepulauan Seram (2) Memetakan pola struktur dan tinggian di berdasarkan peta anomali residual yang telah di filter menggunakan SVD dan estimasi kedalaman (3) Mengidentifikasi pola sub-cekungan dari anomali residual serta mendapatkan model bawah permukaan. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian meliputi : analisis spektal, analisis SVD, pemodelan 2D dan pemodelan inversi 3D untuk mengetahui struktur bawah permukaan daerah penelitian dan model atau pola sub-cekungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peta anomali Bouguer daerah Kepulauan Seram yang memperlihatkan anomali Bouguer dengan nilai -46 hingga 90,6 mGal (2) anomali tinggi di daerah bagian selatan sedangkan anomali rendah pada umumnya daerah bagian utara dan tengah (3) Kedalaman rata-rata anomali residual sekitar 1,9 km (4) Hasil pemodelan dua dimensi menunjukkan bahwa ketebalan rata-rata batuan sedimen Pra-Tersier di daerah tersebut adalah sekitar 2,7 km dengan nilai kontras rapat massa batuan sedimennya adalah 2,3 gr/cc, sedangkan batuan alas mempunya nilai kontras rapat massa 2,7 gr/cc yang diinterpretasikan sebagai batuan metamorf (5) sub-cekungan sedimen sebanyak lima dearah lokasi (6) Pemodelan tiga dimensi daerah Kepulaun Seram menunjukan nilai densitas sebesar 2,261 – 2,667 gr/cc. Pemodelan tiga dimensi dapat diketahui sub-cekungan A, B dan D menjadi sub-cekungan yang paling baik atau berpotensi.
Kata Kunci : Gayaberat, Anomali Bouguer, Sub-Cekungan, Pemodelan 2D, Cekungan Seram
1315051003 AHMAD AL IMBRON ahmadalimbron20@gmail.com2017-07-27T08:47:28Z2017-07-27T08:47:28Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27546This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/275462017-07-27T08:47:28ZPREDIKSI TEKANAN PORI MENGGUNAKAN METODE YAN DAN HAN BERDASARKAN KECEPATAN SEISMIK PADA LAPANGAN “V” CEKUNGAN KUTAIABSTRAK
Overpressure merupakan tekanan abnormal dimana tekanan pori melebihi tekanan normal. Overpressure dapat menyebabkan blow out. Lapangan “V” yang terdapat di Cekungan Kutai diindikasikan adanya potensi keberadaan zona overpressure dari beberapa penelitian dan hasil pengeboran. Sehingga, prediksi tekanan pori pada lapangan ini perlu dilakukan penentuan berat lumpur agar tidak terjadi blow out. Pada penelitian ini prediksi tekanan pori dilakukan untuk drilling hazard yaitu penentuan berat lumpur agar tidak terjadi blow out. Prediksi tekanan pori dilakukan menggunakan metode Yan dan Han dengan data utama seismik 3D PSDM dan data log. Dan prediksi tekanan pori diperoleh dari hasil kedua data yaitu kecepatan seismik inisial model dan inversi seismik. Kecepatan seismik yang didapat digunakan untuk transformasi kecepatan menjadi tekanan efektif menggunakan persamaan Yan dan Han. Persamaan Yan dan Han memiliki parameter fitting yang nilainya sangat dipengaruhi oleh kecepatan. Kemudian prediksi tekanan pori didapatkan dari persamaan Terzaghi yaitu tekanan overburden dikurang tekanan efektif dan didapatkan nilai prediksi pori yang mendekati nilai tekanan hasil pengukuran MDT. Tekanan pori hasil kecepatan inisial model p wave dan inversi seismik lebih akurat dibanding kecepatan hasil inversi seismik. Berat lumpur yang digunakan pada kedalaman 860 m adalah 9-19 ppg.
Kata Kunci: Tekanan Pori, Overpressure, kecepatan inisial model p wave,
kecepatan hasil inversi seismik, persamaan Yan dan Han
ABSTRACT
Overpressure was an abnormal pressure in which the pore pressure exceeds the normal pressure. Overpressure can cause blow out. The "V" field located in Kutai Basin was indicated as the potential existence of overpressure zones by several studies and drilling results. Thus, the prediction of pore pressure in this field is necessary to determine the mud weight in order to avoid blow out. In this study pore pressure prediction was done for drilling hazard by determining the mud weight to avoid blow out. Pore pressure prediction was done using the Yan and Han method with seismic 3D PSDM data and log data. And pore pressure prediction was obtained from the results of both data, that was the seismic velocity from initial model and seismic inversion. The obtained seismic velocity was used for velocity transformation into effective pressure using the Yan and Han equation. The Yan and Han equations have fitting parameters whose values were heavily influenced by the velocity. Then the pore pressure prediction was obtained from the Terzaghi equation by the overburden pressure with the effective pressure, and we obtained pore prediction value near the value of MDT measurement pressure. The pore pressure resulting from the p wave initial model velocity wass more accurate than the velocity derived from seismic inversion. The mud weight used at a depth of 860 m was 9-19 ppg.
Keywords: Pore pressure, overpressure, velocity of p wave initial model, velocity derived from seismic inversion, Yan and Han equation
1315051028 Khodijah Hanunkhodijahhanun@yahoo.co.id2017-06-16T03:36:42Z2017-06-16T03:36:42Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26953This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/269532017-06-16T03:36:42ZANALISIS PETROFISIKA DAN KARAKTERISASI RESERVOAR MIGAS
BERDASARKAN DATA LOG DAN DATA CORE
PADA SUMUR H2, H4, H5 DAN H6 LAPANGAN HLP
CEKUNGAN BINTUNI, PAPUA BARAT
abstrak
Terdapat banyak potensi hidrokarbon di Indonesia bagian timur terutama di daerah
kepala burung Papua. Penelitian geologi dan seismik permukaan mungkin mampu
memberikan dugaan potensi hidrokarbon di bawah permukaan, akan tetapi sampai saat
ini belum ada suatu solusi nyata selain melakukan penggalian lubang sumur serta
mengadakan serangkaian pengukuran di dalam sumur dan evaluasi data hasil rekaman
untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah permukaan tanah.
Proses tersebut disebut dengan well logging. Dari hasil pengukuran well logging,
dilakukan analisa secara kualitatif dan kuantitatif sehingga didapat nilai petrofisika
dari lapisan disekitar lubang bor tersebut. Pada studi ini, perhitungan parameter
petrofisika dilakukan dengan menggunakan software Interactive Petrophysics. Analisa
kualitatif menghasilkan informasi berupa zona reservoar dari setiap sumur. zona
reservoar dari sumur H2 berada pada kedalaman 12557.5-12982.5 ft, untuk sumur H4
berada pada kedalaman 12231.5-12332.5 , sumur H5 berada pada kedalaman 12575.213010
ft dengan ketebalan 252.5 ft dan sumur H6 memiliki zona reservoar yang
berada pada kedalaman 12770.5-13098 ft . Sedangkan dari hasil analisa kuantitatif,
didapatkan nilai parameter petrofisika untuk zona reservoar pada masing-masing
sumur. Pada sumur H2, didapatkan nilai porositas efektif sebesar 10%, kandungan
shale/clay sebesar 9% dan saturasi air sebesar 26%. Sumur H4 memiliki nilai porositas
efektif sebesar 14%, kandungan shale/clay sebesar 5% dan saturasi air sebesar 31%.
Sumur H5 memiliki nilai porositas efektif sebesar 12%, kandungan shale/clay sebesar
11% dan saturasi air sebesar 31%. Dan Sumur H6 memiliki nilai porositas efektif
sebesar 9%, kandungan shale/clay sebesar 11% dan saturasi air sebesar 23%.
Kata kunci: analisa petrofisika, porositas, saturasi air, kandungan shale/clay.
abstract
There are many potensial hydrocarbon on east Indonesia, especially on the head of
bird Papua Island. Survey geology and subsurface of seismic probably can detect
hydrocarbon potensial of subsurface, but until nowadays there is no real solution to
determine the potensial of hydrocarbon except drilling the well also do survey of
logging and evaluation data result of the record for make sure hydrocarbon potensial
of subsurface. Reservoir characteristic of hydrocarbon can be known by any
petrophysical parameters of the rocks such as density, porosity and permeability. In
this case, petrophysical parameters calculated by using software Interactive
Petrophysics (IP). Petrophysical analysis were performed to determine parameter
volume of shale, porosity and water saturation. Qualitative analysis gave information
about reservoir zone for each well. Reservoir zone of well H2 was at 12557.5-12982.5
ft, 12231.5-12332.5 ft for well H4,12575.2-13010 ft for well H5, and12770.5-13098 ft
for well H6. Meanwhile from the result of quantitative analysis, didapatkan
information of petrophysical parameters for reservoir zone for each wells. On well H2,
the value of effective porosity was 10%,s hale/clay volume 9% and water saturation
26%. On well H4,the value of effective porosity was 14%, shale/clay volume 5%, and
water saturation 31%. On well H5,the value of effective porosity was 12%, shale/clay
volume 11% dan water saturation 31%. And on well H6, the value of effective
porosity was 9%, shale/clay volume 11% and water saturation 23%.
Keyword: petrophysical analysis, porosity, water saturation, volume of shale/clay. 1312051025 HERLIN LISIANA PUTRIherlinlisiana@gmail.com2017-06-09T07:56:37Z2017-06-09T07:56:37Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26815This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/268152017-06-09T07:56:37ZPERHITUNGAN CADANGAN HIDROKARBON FORMASI TALANG AKAR MENGGUNAKAN ANALISIS PETROFISIKA DAN SEISMIK INVERSI AI DENGAN PENDEKATAN MAP ALGEBRA PADA LAPANGAN BISMA, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN Sebagai salah satu lapangan dengan prospek hidrokarbon potensial, Lapangan Bisma, yang merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Selatan, dapat dievaluasi guna memetakan akumulasi hidrokarbon dan total cadangannya. Analisis petrofisika merupakan metode analitik data untuk evaluasi formasi yang sensitif terhadap perubahan vertikal. Analisis ini dapat menginterpretasi sebaran nilai porositas efektif, saturasi air, permebilitas formasi dan kandungan Vsh secara vertikal. Output utama analisis ini adalah kompilasi nilai properti yang berguna dalam penentuan kualitas reservoar. Seismik inversi impedansi akustik merupakan metode yang dapat digunakan dalam memetakan sebaran zona poros yang bertindak sebagai reservoar hidrokarbon. Melalui inversi, dapat dihasilkan peta sebaran zona poros menggunakan interpretasi gabungan antara peta AI, densitas dan Pwave. Map algebra merupakan metode kalkulasi yang melibatkan peta sebagai input utamanya. Metode ini memungkinkan kita melakukan operasi aritmatik pada peta dengan jumlah grid yang sama. Menggunakan tiga metode tersebut, dilakukan perhitungan cadangan hidrokarbon lapangan Bisma. Hasil analisis petrofisika mengindikasikan zona target merupakan zona prospek minyak pada dua lapisan utama yakni S dan W3. Sedangkan hasil analisis seismik inversi menyatakan sebaran zona poros berkisar pada rentang AI 7400 – 9315 m/s*g/cc. Dilakukan penyebaran nilai porositas efektif, sw dan isopach dengan guide hasil picking horizon dan inversi seismik AI serta dilakukan perhitungan cadangan. Lapisan S mengakumulasi 21.1 juta barrel minyak dan lapisan W3 mengakumulasi 50.2 juta barrel. Hasil didapatkan setelah mengaplikasikan persamaan Original Oil in Place (OOIP) pada peta sebaran properti dengan pendekatan map algebra.
Kata Kunci: Hidrokarbon Formasi Talang Akar, Analisis Petrofisika, Inversi Impedansi Akustik, Map Algebra, dan Original Oil in Place (OOIP).
ABSTRACT
As a potential field in hydrocarbon prospect, Bisma Field, the part of south Sumatra Basin, can be evaluated in order to mapping the hydrocarbon accumulation and total reserve calculation purpose. Petrophysical analysis is an analytic method to evaluate the formation which sensitive with vertical contrast. This analysis can interpret the distribution of effective porosity, water saturation, permeability of formation and Vsh content on vertical direction. Main output of this analysis is the compilation of some property value that useful on reservoir quality justification. Seismic acoustic impedance inversion is a method that can be used to define the distribution of porous zone as a hydrocarbon reservoir. This inversion result is the distribution of prospect area map by using combination of interpretation in AI map, density map and P-wave map. Map algebra is a calculation method that used to map that has the same grid number. By using those three methods, the reserve of hydrocarbon accumulation on Bisma field can be calculated. Petrophysical analysis results the indication of hydrocarbon in target zone is oil on two main layer, S and W3. Meanwhile, seismic inversion interpreting the distribution of porous zone is between 7400 – 9315 m/s*gr/cc in AI value context. Then, the effective porosity, Sw value and isopach are spread laterally using picked horizon and seismic acoustic impedance result as a guide, also, calculating the reserve. Layer S accumulating 21.1 million barrel oil and W3 accumulating 50.2 million barrel oil. This value resulted by aplicating Original Oil in Place (OOIP) equation on property map with map algebra approachment.
Keywords: Talang Akar Formation Hydrocarbons, Petrophysical Analysis, Acoustic Impedance Inversion, Map Algebra, and Original Oil in Place (OOIP)1315051018 Egi Ramdhaniegiramdhanim@gmail.com2016-12-21T08:39:33Z2016-12-21T08:39:33Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24750This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/247502016-12-21T08:39:33ZANALISIS DATA RESISTIVITAS UNTUK IDENTIFIKASI
FLUIDA DI DAERAH PROSPEK PANASBUMI
WAY RATAI KABUPATEN PESAWARANTelah dilakukan penelitian mengenai analisis data resistivitas untuk identifikasi
fluida di daerah prospek panasbumi Way Ratai Kabupaten Pesawaran. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi fluida panasbumi berdasarkan analisis data
resistivitas 2D dan menentukan litologi lapisan bawah permukaan di wilayah
prospek panasbumi Way Ratai berdasarkan hasil penampang resistivitas 2D.
Penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger
sebanyak 6 lintasan. Dari hasil pengolahan data yang diduga merupakan aliran
fluida geothermal (panasbumi) ditunjukkan oleh nilai resistivitas rendah (hanya
terdapat pada lintasan 1, 2, dan lintasan 6) dan juga diperoleh litologi bawah
permukaannya. Pada lintasan 1diduga terdapat tiga litologi yaitu lapisan pasir
yang diduga merupakan media bagi fluida geothermal (panasbumi), terletak pada
jarak 120-160 m dengan kedalaman 25-35 m, sisipan aluvial dan pasir serta basalt.
Pada lintasan 2 diduga terdapat tiga litologi yaitu lapisan pasir yang diduga
merupakan media bagi fluida geothermal (panasbumi), terletak pada jarak 110-
240 m dengan kedalaman 5-35 m, lapisan lempung, dan kerikil. Sedangkan pada
lintasan 3, lintasan 4, lintasan 5 diduga hanya mempunyai satu litologi yaitu
lapisan lempung. Dan lintasan 6 diduga terdapat dua litologi yaitu lapisan pasir
yang diduga merupakan media bagi fluida geothermal (panasbumi), terletak pada
jarak 120-140 m dan 200-210 m dengan kedalaman 5-40 m dan 10-20 m, serta
lapisan lempung.
Katakunci:panasbumi (geothermal), resistivitas,Wenner-Schlumberger0915051028 Riyan Marulibuanaaccu@yahoo.com2016-12-21T04:47:12Z2016-12-21T04:47:12Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24689This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/246892016-12-21T04:47:12ZPEMETAAN DAN ESTIMASI VOLUME BATUAN GRANIT MENGGUNAKAN DATA ANOMALI GAYABERAT DAN MAGNETIK DAERAH LAMPUNG BAGIAN TIMURDaerah Lampung bagian Timur memiliki potensi sumberdaya galian industri berupa batuan granit. Bahan galian industri ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor yang patut untuk dikembangkan sehingga perlu dilakuan pemetaan dan estimasi volume Batuan Granit untuk pengembangan lebih lanjut. Secara geologi, potensi Batuan Granit di Provinsi Lampung tersebar di beberapa wilayah, sehingga perlu dilakukan pemetaan untuk mendapatkan data sebaran Batuan Granit yang lebih akurat. Untuk mengetahui keberadaan batuan granit di bawah permukaan, dilakukan analisis data gayaberat dan magnetik. Sebaran batuan granit dapat diketahui dari analisis geologi dan analisis kualitatif data anomali magnetik yang bernilai pofitif, sedangkan estimasi volume batuan dilakukan dengan melakukan analisis kuantitatif pada anomali gayaberat. Analisis spektrum dilakukan untuk mengetahui kedalaman anomali regional dan residual. Filtering dengan metode polinomial orde 1, 2, dan 3 dilakukan untuk mengetahui pola anomali residual dan regional, yang kemudian dilakukan pemodelan 3D. Pemodelan data memperlihatkan bahwa, daerah Lampung bagin Timur terestimasi volume batuan granit sebesar ± 65 miliar m3 pada kedalaman 0 m s/d 300 m dan hal ini dianggap sebagai sumber daya alam yang layak di eksploitasi.
Kata kunci : Batuan granit, analisa spektrum, anomali regional, anomali residual, Filtering Polinomial, pemodelan 3D.
MAPPING AND VOLUME ESTIMATION OF GRANITE ROCK USING MAGNETIC AND GRAVITY ANOMALY DATA
IN EASTERN LAMPUNG REGION
Eastern Lampung has potential resource in the form of granite mining industry. This extractive industry is able to fulfill domestic and export needs that ought to be developed so that need to be done a mapping and volume estimation of Granite rocks for further development. Geologically, the potential of granite rock in Lampung spread in some areas, so we need to do mapping to get the distribution data of granite rocks more accurately. To determine the presence of granite rocks below the surface, need to do analysis of gravity and magnetic anomaly data. The distribution of granite rocks can be seen from the geological analysis and qualitative analysis of magnetic anomaly data that has positive value, whereas the estimated volume of rock is done by performing quantitative analysis on gravity anomaly. Spectrum analysis is performed to determine the depth of regional and residual anomaly. Filtering applied by order polynomial method 1, 2, and 3 to determine the pattern of residual and regional anomaly, which then would be used for 3D modeling. Based on modelling result, volume of granite rock in Eastern Lampung region is estimated ± 65 billion m3 at a depth of 0-300 m and it is considered as a viable natural resources in exploitation.
Keywords: granite rock, spectrum analysis, regional anomaly, residual anomaly, Polynomial Filtering, 3D modeling.1015051050 RIAN HIDAYATrianhidayat@gmail.com2016-12-21T04:09:07Z2016-12-21T04:09:07Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24718This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/247182016-12-21T04:09:07ZANALISIS LOG DENSITAS TERHADAP DATA PROKSIMAT DAN PERHITUNGAN VOLUME BATUBARA PADA LPANGAN "DEA" SUMATERA SELATANAplikasi metode Geophysical Logging pada 6 titik sumur eksplorasi dan interpretasi data log gamma ray dan log densitas menggunakan WellCAD 4.3. telah dilakukan untuk mengetahui litologi bawah permukaan, ketebalan, dan arah penyebaran lapisan batubara pada lapangan DEA Sumatera Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara nilai densitas terhadap data proksimat batubara dan juga untuk mengetahui volume batubara di daerah penelitian. Untuk mengetahui korelasi antara nilai densitas terhadap data proksimat batubara digunakan pendekatan dengan metode Pearson r correlation, sedangkan untuk perhitungan volume penulis menggunakan software Oasis Montaj 8.3.3 dan Rockwork 15. Hasil interpretasi data geophysical logging menunjukkan bahwa litologi penyusun yang dominan pada daerah penelitian adalah batupasir, batulempung, batubara, dan batulanau. Hubungan nilai log densitas dengan kalori, kadar air, dan kadar abu memiliki korelasi yang kuat dengan nilai R2 masing-masing sebesar 0,7504, 0,6763, dan 0,6587, sedangkan hubungan nilai log densitas dengan zat terbang pada batubara memiliki korelasi lemah dengan nilai R2= 0,3835. Dalam perhitungan volume batubara didapatkan stripping ratio sebesar 1:2 yang berarti harus menghilangkan sekitar 2 ton lapisan overburden untuk mendapatkan 1 ton batubara.
Kata kunci: Geophysical Logging, batubara, pearson r correlation, proksimat, stripping ratio
1215051018 DIMAS PUTRA SUENDRADSUENDRA@GMAIL.COM2016-12-15T02:32:17Z2016-12-15T02:32:17Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24659This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/246592016-12-15T02:32:17ZCHARACTERIZATION OF OIL AND GAS RESERVOIR USING ACOUSTIC IMPEDANCE INVERSION AND ANALYSIS MULTIATTRIBUTE SEISMIC ON FIELD "ZA", BATURAJA FORMATION, SOUTH SUMATRA BASINPada penelitian ini dilakukan analisis inversi impedansi akustik dan multiatribut
untuk mengarakterisasi reservoar MIGAS Lapangan ZA Formasi Baturaja.
Formasi Baturaja terdiri dari batugamping yang cukup baik sebagai tempat
terakumulasi hidrokarbon. Penelitian ini menggunakan data sesimik 3D, data log
dan data geologi. Dari analisis crossplot, daerah reservoar memiliki impedansi
akustik dibawah 11500 (m/s)(gr/cc). Berdasarkan peta impedansi akustik,
porositas, dan densitas penyebaran batugamping yang poros mengarah ke arah
Tenggara dan Baratlaut. Sumur usulan selanjutnya terletak dibagian Tenggara dari
peta dengan nilai impedansi akustik yang rendah yaitu <11500 (m/s) (gr/cc), nilai
porositas yang sedang berkisar 9-10 %, serta nilai densitas yang rendah 2.4768–
2.4855 (gr/cc), dan dengan nilai ketebalan reservoar 30-31 (ms).
Kata kunci : Impedansi Akustik, porositas, densitas dan ketebalan reservoar.
ABSTRACT
In this research, it has been to characterize reservoir Oil and Gas Fields “ZA” using seismic acoustic impedance and multiattribute method. Baturaja Formation consists of limestone which is good enough as a place to accumulate hydrocarbons. This study uses data sesimic 3D, log data and geological data. From the analysis crossplot, reservoir area has an acoustic impedance below 11500 (m/s)(g/cc). Based on the map of acoustic impedance, porosity, and density of the porous limestone deployment leads to the southeast and northwest. The further proposal well is located in the southeast on the map with a acoustic impedance value is <11500 (m/s) (g/cc), the porosity value is 9-10%, the density value is 2.4768-2.4855 (g/cc), and the thickness of reservoir value is 30-31 (ms). Keywords: Acoustic Impedance, porosity, density and thickness of reservoir.
1215051056 ZULHIJRI AROHMANzulhijriarohman@gmail.com2016-10-28T04:29:40Z2016-10-28T04:29:40Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24380This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/243802016-10-28T04:29:40ZANALISIS AVO, INVERSI DAN NEURAL NETWORK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR EARLY MIOCENE LAPANGAN OFFSHORE AL-FITRA
Keberadaan anomali amplitudo (brighspot) pada penampang seismik bisa menjadi salah satu indikator kehadiran hidrokarbon pada suatu reservoar. Namun, banyak kondisi-kondisi lain yang dapat memberikan efek brightspot, seperti sisipan tipis batubara, rekah-rekah, lapisan garam, konglomerat, turbidit, ataupun efek tuning dari lapisan tipis. Karena itu, diperlukan analisis amplitudo terhadap offset (AVO) agar meningkatkan kepercayaan terhadap kemungkinan kehadiran hidrokarbon terutama gas di reservoar lapangan ini. Dalam penelitian ini dilakukan analisis AVO untuk mengidentifikasi kelas anomali AVO, inversi dan transformasi Lambda-Mu-Rho agar reservoar dapat terdeleniasi lebih jelas, serta penerapan Neural Network untuk memprediksi distribusi nilai porositas dan saturasi air pada zona reservoar batupasir Belumai. Dari penelitian ini, diketahui bahwa zona reservoar batupasir Belumai pada sumur AW-1, AW-2, AW-3, dan AW-4 tergolong sebagai anomali batupasir kelas IV, dengan nilai impedansi yang lebih rendah dibandingkan batuan penutupnya, intercept bernilai negatif, gradient bernilai positif serta berada di kuadran II pada crossplot intercept & gradient. Berdasarkan hasil inversi, zona reservoar batupasir dapat terpisahkan dengan karbonat dan serpih, ditandai dengan nilai AI rendah 7800-9100 ((m/s)*(g/cc)), nilai SI rendah 4400-5200 ((m/s)*(g/cc)), nilai Mu-Rho rendah 16-22 ((GPa)*(g/cc)), serta nilai Lambda-Rho yang juga rendah 22.5-25.5 ((GPa)*(g/cc)) menunjukkan batuan porous berasosiasi fluida gas. Sedangkan berdasarkan hasil prediksi neural network PNN dengan nilai korelasi porosity = 0.97 dan water saturation = 0.98, reservoar di lapangan Al-Fitra memiliki nilai porositas 15-25% dan nilai saturasi air 15-35%. Dan slice map pada volume AI, SI, LMR, porosity dan water saturation, sebaran reservoar batupasir gas di bagian selatan terpetakan dengan jelas yang berorientasi NW-SE serta ditemukan juga 2 zona potensi sebagai reservoar batupasir gas dan perlu dievaluasi lebih lanjut.
Kata Kunci: AVO, Inversi Seismik, Lambda-Mu-Rho (LMR), Neural Network.
The existence of anomalous amplitude (brighspot) on the seismic section may be an indication of hydrocarbon presence in a reservoir. However, many other conditions can also give brightspot effect, such as a thin insert of coal, fractured rock, a layer of salt, conglomerate, turbidite, or tuning effect of thin layers. Therefore, it is necessary to analyse amplitude variation with offset (AVO) in order to increase confidence in possibility of hydrocarbon presence, especially gas in the reservoir of this field. In this research, AVO analysis is to identify the class of AVO anomalies, application of inversion and Lambda-Mu-Rho transformation so that the reservoir can be well delineated, and application of Neural Network is to predict the distribution of porosity and water saturation in sandstone reservoir at Belumai level. From this research, it is known that Belumai sandstone reservoir on well AW-1, AW-2, AW-3, and AW-4 are classified as class IV anomaly, which identified by impedance value is lower than the overlying rock, intercept value is negative, gradient value is positive and plotted in quadrant II at intercept and gradient crossplot. Based on the inversion results, sandstone reservoir zones can be separated with carbonate and shale, characterized by a low AI value 7800-9100 ((m/s)*(g/cc)), low value of SI 4400-5200 ((m/s)*(g/cc)), the value of Mu-Rho is relatively low 16-22 ((GPa)*(g/cc)), as well as the value of Lambda-Rho is also relatively low 22.5-25.5 ((GPa)*(g/cc)) that indicate a porous rock with gas associated. While, PNN neural network prediction obtains correlation value of porosity = 0.97 and water saturation = 0.98, reservoir in the Al-Fitra field has porosity of 15-25% and water saturation 15-35%. And based on slice map results on volume of AI, SI, LMR, porosity and water saturation, the distribution of sandstone reservoir in southern part of Al-Fitra field is clearly delineated, which has NW-SE orientation and also found two potential zones which are considered as sandstone reservoir and need to be evaluated further.
Keywords: AVO, Seismic Inversion, Lambda-Mu-Rho (LMR), Neural Network1015051037 Wahyuda Alfinwahyuda_alfin@yahoo.co.id2016-10-28T04:15:35Z2016-10-28T04:15:35Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24362This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/243622016-10-28T04:15:35ZINTERPRETASI TERPADU DATA GAYABERAT DAN MAGNETOTELLURIK (MT) UNTUK MENENTUKAN ZONA RESERVOIR PANASBUMI GUNUNG TALANGTelah dilakukan penelitian pada daerah panasbumi Gunung Talang, Sumatera Barat dengan data Gayaberat dan Magnetotellurik (MT). Data Gayaberat digunakan untuk mengidentifikasikan struktur bawah permukaan dan data Magnetotellurik berperan dalam penentuan keberadaan cap rock. Berdasarkan korelasi kedua data tersebut dapat menentukan keberadaan reservoir, cap rock, dan heat source. Hasil anomaly Bouguer dan analisis SVD menunjukkan struktur patahan dominan pada arah NW-SE dengan kedalaman regional mencapai 2,5 km. Model 2D Gayaberat dibuat dengan panduan data geologi dan MT menunjukkan keberadaan struktur kaldera di daerah Bukit Kili dan G. Talang. Dari hasil visualisasi model 3D distribusi resistivitas inversi data Magnetotellurik memperlihatkan terdapat zona tahanan jenis rendah (≤20 ohmmeter) yang mengindikasikan keberadaan cap rock dari sistem panasbumi keberadaan tersebar dari Utara-Selatan mulai kedalaman 500 m hingga 1500 m dari permukaan tanah dan batas atas reservoir diidentifikasikan ada pada kedalaman 1500 hingga 2500 m dari permukaan tanah. Model sistem panasbumi berupa topografi tinggi dengan suhu reservoir mencapai 280oC.
Kata kunci: Gayaberat, Gunung Talang, Magnetotellurik, Panasbumi
ABSTRACT
Has conducted research on the geothermal area of Mount Talang, West Sumatra with the gravity data and magnetotelluric (MT). Gravity data is used to identify subsurface structures and data magnetotelluric role in determining the presence of cap rock. Based on the correlation of these data we can determine the presence of reservoir, cap rock, and a heat source. Results of Bouguer anomaly and SVD analysis showed the dominant fault structure in the direction of NW-SE with regional depth of 2.5 km. Models created by manual 2D gravity and MT geological data indicate the presence of a caldera in the Hill Kili and Mount Talang. From the results of the 3D model visualization distribution magnetotelluric resistivity inversion of the data shows there is a zone of low resistivity (≤20 ohmmeter) indicating the presence of cap rock of the geothermal system where scattered from the North-South began to depths of 500 m to 1500 m from the ground and the upper limit of the reservoir identified there are at depths of 1500 to 2500 m above the ground. Geothermal system model in the form of high topographic with a reservoir temperature reaches 280°C.
Key words: Geothermal, Gravity, Magnetotelluric, Mount Talang
1215051038 MEDI KURNIA PUTRImedi_kurnia@yahoo.co.id2016-10-21T06:32:46Z2016-10-21T06:32:46Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24159This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/241592016-10-21T06:32:46ZIDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANAS BUMI TG-11 DENGAN MENGUNAKAN METODE GAYA BERAT
Metode gayaberat digunakan untuk mengukur variasi percepatan gravitasi yang timbul dari perbedaan densitas antar batuan bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan pada daerah Kalimantan Timur dengan tujuan untuk : Mengetahui Anomali Bouguer daerah penelitian, Mengetahui struktur patahan daerah panasbumi TG-11 berdasarkan analisis data gayaberat, dan mengetahui struktur bawah permukaan daerah penelitian melalui pemodelan 2,5D. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian, meliputi : analisis spektral, analisis SVD dan pemodelan 2,5D untuk mengetahui struktur bawah permukaan daerah penelitian. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa : (1) Nilai anomali Bouguer Lengkap berkisar antara (37.7 sampai 76.1) mGal. Anomali rendah menempati daerah pada bagian barat laut hingga tenggara. Anomali sedang menempati arah barat laut hingga tenggara mengikuti kontur anomali rendah. Serta Anomali tinggi ini menempati arah barat laut hinga tenggara. (2) Hasil SVD menunjukan arah patahan hampir sejajar dengan patahan yang ada dipeta geologi regional. (3) Hasil pemodelan bawah permukaan 2,5D menunjukan, a) Batuan yang terdapat pada daerah penelitian yaitu : terdapat 4 jenis pada daerah penelitian yang diidentifikasikan sebagai formasi sajau (TQps) dengan kedalaman 0 sampai 150 meter di bawah permukaan, formasi domaring (Tmpd) dengan kedalaman 150 sampai 1000 meter dibawah permukaan, formasi birang ( Tomb) dengan kedalaman 1000 sampai 1200 meter dibawah permukaan dan formasi sembakung (tes) dengan kedalaman berfariasi mulai dari 0 sampai 1900 meter dibawah permukaan dengan kedalaman basemant lebih dari 1900 meter dibawah permukaan. Sistem panasbumi daerah penelitian merupakan sistem yang diakibatkan oleh sesar.
Kata kunci : Gayaberat, Anomali Bouguer,Pemodelan 2,5D
IDENTIFICATION OF SUBSURFACE STRUCTURE OF A GEOTHERMAL AREA TG-11 USING METHOD OF GRAVITY
Method of gravity measuring the variations in the gravitational acceleration arising from the difference between the density of the rock beneath the surface. This research was conducted in east Kalimantan region with the aim of : Know Bouguer Anomaly research area, know the structure of the fault geothermal area TG-11 based on the analysis of data gravity, and know the structure of the subsurface area of research though modeling 2.5 D. Data processing is done in the research , include: Spectral analysis , SVD analysis and 2.5D modeling to know the subsurface structure of the research area . The results of the research show that : (1)Bouguer Anomaly full value ranges (37.7 until 76.1) mGal. Low anomaly occupies an area in the northwest to Southeast . Anomaly were occupying the northwest to southeast to follow the contours of the low anomaly . As well as high anomaly occupies the northwest to southeast . (2) SVD results show almost parallel to the fault direction faulthing in regional geological map. (3) The results of modeling the subsurface 2.5D show , (a) Rocks found in the area of research that : There are four types of the research area in identifying as formation sajau (TQps) with depth 0 – 150 meter below the surface, formation domaring (Tmpd) with depth 150-1000 meter below the surface, Formation birang (Tomb) with depth 1000-1200 meter below the surface and Formation Sembakung (Tes) with depth varyaty 0-1900 meter below the surface . Geothermal systems research area is the system that causes the cesarean.
Keyword : Gravity , Anomali Bouguer, Modeling 2.5 D
1115051010 BAGUS HARDIANSYAH bagustg11@gmail.com2016-07-29T03:05:31Z2016-07-29T03:05:31Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23231This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/232312016-07-29T03:05:31ZPENENTUAN POTENSI CADANGAN BATUBARA DAN ANALISIS KELAYAKAN PENAMBANGAN BATUBARA DENGAN MENGGUNAKAN DATA LOGGING GEOFISIKA PADA LAPANGAN BATUBARA “ZAM” LAHAT-SUMATERA SELATANPenelitian penentuan potensi cadangan batubara dan analisis kelayakan penambangan batubara ini dilakukan dengan menggunakan data logging gofisika pada lapangan batubara “ZAM” Lahat-Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan batubara, mengetahui potensi batubara dengan metode perhitungan volumetrik 3D serta menganalisis kelayakan ekonomi rencana penambangan batubara di daerah penelitian. Alat yang digunakan berupa laptop lengkap dengan software strater 4 dan rockwork 15, serta bahan berupa peta geologi lembar Lahat, koordinat batas penelitian (lengkap dengan borehole location) dan data sumur yaitu 24 data log (gamma ray, caliper, long density dan short density). Dari data log diolah dengan software strater sehingga diperoleh grafik yang kemudian diinterpretasikan, maka diketahui litologi daerah penelitian. Selanjutnya litologi diolah dengan menggunakan software rockwork 15 sehingga menghasilkan penampang 3D, maka diketahui nilai volume dan tonase masing-masing litologi di daerah penelitian. Litologi yang ditemukan di daerah penelitian meliputi batubara, batupasir dan batulempung, dengan jumlah tiga seam batubara yaitu seam A, seam B dan seam C. Litologi di daerah penelitian ditemukan dalam keadaan miring yaitu dengan kemiringan berkisar 210, sehingga mempengaruhi keberadaan batubara pada masing-masing sumur. Dari total volume (tonase) batubara dan overburden maka dapat diketahui nilai stripping ratio, dimana nilai SR di daerah penelitian adalah 0,28. Selanjutnya dilakukan perhitungan analisis kelayakan ekonomi dengan pertimbangan aspek penjualan dari ketiga seam batubara terhadap pengeluaran secara keseluruhan hingga batubara terjual. Total nilai penjualan adalah 9,9 triliun sementara pengeluaran sebesar 8,4 triliun, sehingga diperoleh keuntungan sebesar 1,1 triliun. Dari perhitungan SR dan analisis kelayakan ekonomi, maka batubara di daerah penelitian dinyatakan layak untuk ditambang. Kata kunci : Log, batubara, seam, gamma ray, density, stripping ratio.
DETERMINATION OF COAL RESERVES POTENTIAL
AND COAL MINING FEASIBILITY ANALYSIS
USING GEOPHYSICAL LOGGING DATA
IN "ZAM" COAL FIELD
LAHAT-SOUTH SUMATERA
Research determination of potential coal reserves and coal mining feasibility analysis use geophysical logging data in coal field "ZAM" Lahat South Sumatra. This study aims to identify coal, knowing the potential of coal with 3D volumetric calculation methods and analyze the economic feasibility of coal mining plan in the area of research. The tools used are a laptop complete with software strater 4 and rockwork 15, geological map sheets Lahat, the coordinates of the boundary study (complete with borehole location) and 24 log data (gamma ray, caliper, long density and short density). Log data processed by using strater 4 and show log graph that is then interpreted, so the lithology of the study area known. Then the lithology processed using rockwork 15 to produce a 3D longitudinal section, so the value of the volume and tonase of each lithology in the area of research known. Lithology found in the study area includes coal, sandstone and claystone, with the three seam of coal, namely Seam A, Seam B and Seam C. The lithology of the study area was found to be tilted with a slope ranging from 21, so that the existence of coal on each of the wells were different. From the mass of coal and overburden, it is known stripping ratio value, where the value of SR in the research area is 0.28. Furthermore, the calculation of economic feasibility analysis by considering the sale of the third coal seam to the overall expenditure of up coal sold. Which gained a sales value of 9.9 trillion and expenditure of 8.4 trillion, in order to obtain a profit of 1.1 trillion. Based on the stripping ratio calculation and economic feasibility analyze, so coal in the study area declared eligible to be mined.
Keywords: Log, coal, seam, gamma ray, density, stripping ratio.1115051032 SARI PUTRI ZAMsariputrizam@gmail.com2016-05-02T08:51:58Z2016-05-02T08:51:58Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22191This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/221912016-05-02T08:51:58ZIDENTIFIKASI POLA SEBARAN SEAM DAN PERHITUNGAN SUMBER DAYA BATUBARA MENGGUNAKAN INTERPRETASI DATA LOG GEOFISIKA PADA LAPANGAN “F” LAHAT, SUMATERA SELATANPotensi batubara di Indonesia yang begitu besar khususnya yang berada pada Formasi Muara Enim dapat menjadi alternatif energi seiring dengan terus berkurangnya bahan bakar minyak. Batubara dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik menggantikan minyak bumi. Luas daerah penelitian sebesar 1.020.000 m2 dan memiliki 22 sumur. Data log yang digunakan dalam penelitian ini adalah log gamma ray, log calliper dan juga log density. Lapisan batubara sangat mudah untuk dikenali karena memiliki grafik yang berbeda dari batuan sedimen yang lain. Batubara mudah dikenali karena memiliki kandungan radioaktif yang sangat sedikit, itu ditunjukkan dari grafik log gamma ray nya yang sangat rendah. Sedangkan untuk densitasnya, batubara memiliki nilai yang besar. Pada penelitian ini ditemukan 3 lapisan batubara yang potensial dengan ketebalan yang bervariasi. Seam A memiliki ketebalan rata-rata 13,8 meter yang ditemukan pada 14 sumur, dimana lapisan yang paling tebal terdapat pada sumur FRD-015 dan FRD-017 yaitu 14,72 meter dan 14,66 meter. Seam B memiliki ketebalan rata-rata 18,6 meter yang ditemukan pada 14 sumur, dimana lapisan yang paling tebal terdapat pada sumur FRD-005 dan FRD-012 yaitu 19,56 meter dan 19,94 meter. Seam C memiliki ketebalan rata-rata 8 meter yang ditemukan pada 19 sumur, dimana lapisan yang paling tebal terdapat pada sumur FRD-011 dan FRD-014 yaitu 8,88 meter dan 8,62 meter. Dengan bantuan software rockwork 15 didapatkan volume seam A sebesar 8,755,100 m3, seam B sebesar 12,200,800 m3 dan seam C sebesar 6,730,800 m3. Total batubara secara keseluruhan adalah 27,686,700 m3 dengan tanah penutup sebesar 67,080,200 m3. Maka didapatkan nilai stripping ratio 1:2,4. Kata Kunci: Batubara, Density, Gamma ray, Logging, Seam, Stripping ratio, Sumber daya
IDENTIFICATION DISTRIBUTION OF SEAM PATTERN AND ESTIMATION COAL RESOURCE USING INTERPRETATION GEOPHYSICAL LOG DATA AT FIELD “F” LAHAT,
SOUTH SUMATERA
Potential of coal in Indonesia that has large amount especially in formation of muara enim can be alternative energy due to the decrease of petroleum production. Coal can be use as electric energy to replace petroleum. The length observed area in this research is 1.020.000 m2 and it has 22 exploration well. The log data that has been used is log gamma ray, log caliper and log density. Seam is relative easy to recognize because it has different graphic from other sediment rock graphic, coal contains low radioactive substance that showed by log gamma ray graphic with low value. While the value of density is high. In this research we found 3 potential coal seam varied thickness. Seam A has average thickness 13,8 meters that found in 14 exploration well, where the thickest seam is located in well FRD-015 and FRD-017 with 14,72 meters and 14,66 meters. Seam B has average thickness 18,6 meters that found in 14 exploration well, where the thickest seam is located in well FRD-005 and frd-012 with 19,56 meters and 19,94 meters. Seam C has average thickness 8 meters that found in 18 exploration well, where the thickest seam is located in well FRD-011 and FRD-014 with 8.88 meters and 8,62 meters. We use software rockwork 15 to calculate volume of seam A that is 8,755,100 m3 seam B 12,200,800 m3 and seam C 6,730,800 m3. Total amount of coal is 27,686,700 m3 and overburden is 67,080,200 m3. then we obtain stripping ratio value 1:2,4.1115051015 Farid Ansharifarid.geofisika11@gmail.com2016-03-03T04:31:04Z2016-03-03T04:31:04Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21388This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/213882016-03-03T04:31:04ZSTUDI IDENTIFIKASI CEKUNGAN TANIMBAR UNTUK
MENGETAHUI POLA SUB-CEKUNGAN SEDIMEN BERPOTENSI
HIDROKARBON BERDASARKAN ANALISI DATA GAYABERATProduksi migas Indonesia semakin menurun secara bertahap, untuk kembali
meningkatkan produksi migas diperlukan pencarian cadangan-cadangan baru
dengan cara melakukan penelitian-penelitian pada cekungan-cekungan frontier.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode gayaberat. Metode gayaberat
mengukur variasi percepatan gravitasi yang ditimbulkan dari perbedaan densitas
antar batuan bawah permukaan. Penelitian gayaberat dilakukan pada di daerah
Kepulauan Tanimbar dengan tujuan untuk mengetahui : Anomali Bouguer, pola
sub-cekungan, pola tinggian, struktur geologi bawah permukaan daerah penelitian
melalui pemodelan 2,5D dan inversi 3D. Pengolahan data yang dilakukan dalam
penelitian , meliputi : analisis spektal, analisis SVD, pemodelan 2,5D dan
pemodelan inversi 3D untuk mengetahui struktur bawah permukaan daerah
penelitian dan model/pola sub-cekungan Tanimbar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Daerah penelitian memiliki anomali Bouguer -46,4-9,6 mGal dengan
anomali rendah pada bagian tengah, anomali sedang pada bagian tepi Pulau
Yamdena, anomali tinggi pada bagian tenggara dan barat laut daerah penelitian.
(2) Jumlah pola sub-cekungan sedimen yang dapat diinterpretasi adalah sebanyak
6 sub-cekungan. (3) Pola tinggian (basement hight) mempunyai arah relatif timur
laut-barat daya. (4) Hasil pemodelan bawah permukaan 2,5D menunjukan, a)
batuan pengisi dari setiap sub-cekungan adalah batuan sedimen tersier, yaitu
Anggota Napal, Formasi Batimafudi (Tmbm) nilai densitas 2,38 gr/cc, Formasi
Batimafudi (Tmb) dengan densitas 2,37 gr/cc, Formasi Tangustabun (Tpt) dengan
densitas 2,42 gr/cc dan batuan yang mengalasi sub-cekungan adalah batuan pratersier
yakni batubasalt dengan densitas 2,7 gr/cc dari Kompleks Molu (M), b)
Analisis SVD menunjukkan letak patahan pada model 2,5D relatif sama dengan
grafik SVD yang diperoleh dari peta anomali SVD.
Kata Kunci: Gayaberat, Anomali Bouguer, Sub-Cekungan, Pemodelan 2,5D
STUDY IDENTIFICATION TANIMBAR BASIN TO KNOW PATTERN
SUB-BASIN SEDIMENT POTENTIALLY OF HYDROCARBON BASED
ON GRAVITY DATA ANALYSIS
Oil and gas production indonesia has gradually decreasing, to return increase
production oil and gas required search new deposits by conducting studies in
Basins frontier. The research is done in a gravity method. A method of gravity
measuring variations the acceleration of gravity caused by the density of
differences between subsurface rocks. Research gravity performed on in the
islands tanimbar for the purpose of know: bouguer anomaly, sub-basin pattern,
pattern of high (basement hight), a geological structure under surface of the study
areas through modeling 2,5D and inversion 3D. Processing data that is done in
research, covering spektal: analysis, SVD analysis, modeling 2,5D and 3D
modeling inversion to know the structure of the lower surface of the research
areas and the model/pattern sub-basin tanimbar. The research results show that:
(1) the study areas having anomaly bouguer -46,4-9,6 mGal with low anomaly on
the middle part, medium anomaly in part side of the island of Yamdena,
anomalous high on the southeastern part of and northwestern the study areas. (2)
the number of a pattern sub-basin sediment that can be interpretation as many 6
sub-basin. (3) of a pattern of high (basement hight) has relative direction norteastsouthwest.
(4) of the modeling under surface of the 2,5D show, a) rock filler of
any sub-basin is sedimentary rock tertiary, that is a member of Napal, formation
Batimafudi (Tmbm) the value the density of 2.38 gr/cc, formation batimafudi
(Tmb) to the density 2.37 gr/cc, formation tangustabun (Tpt) to the density 2,42
gr/cc and pillow rocks of sub-cekungan is rocks pra-tersier namely batubasalt to
the density 2.7 gr/cc of complex molu (M), b ) analysis of SVD show the fault on
the model 2,5D the same with the charts SVD obtained from map anomaly SVD.
Keywords: Gravity, Bouguer Anomaly, Sub-Basin, Modeling 2,5D1115051008 ARENDA REZA RIYANDAarendarezariyanda@gmail.com2016-01-28T02:59:00Z2016-01-28T02:59:00Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20671This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/206712016-01-28T02:59:00ZKARAKTERISASI RESERVOAR KARBONAT FORMASI KUJUNG CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK INVERSI IA PADA LAPANGAN “RUSMALA”Formasi Kujung terbentuk akibat naiknya muka air laut dan penyusutan dari kondisi reef. Berdasarkan hasil interpretasi melalui penyelidikan geologi, dijumpai adanya terumbu karbonat yang terus tumbuh, maka diindikasikan terdapat reservoar hidrokarbon pada formasi ini. Metode seismik impedansi akustik dapat memberikan gambaran fisis batuan dalam karakterisasi reservoar hidrokarbon. Penelitian ini dilakukan pada Lapangan “RUSMALA”, Formasi Kujung, Cekungan Jawa Timur Utara menggunakan data seismik 3D PSTM dan sumur F-1, F-2, dan F-3 yang telah dilengkapi oleh beberapa data log, checkshot dan marker dengan tujuan untuk mengetahui nilai impedansi dan porositas berdasarkan hasil model inversi impedansi akustik menggunakan metode model based pada Lapangan tersebut. Uji sensitivitas dilakukan dengan melakukan crossplot terhadap P-Impedance dan porosity. Crossplot ini mampu memisahkan litologi karbonat dan batuserpih dengan baik pada zona target. Berdasarkan dari hasil penelitian, reservoar karbonat pada Lapangan “RUSMALA” merupakan low impedance dan high porosity, dengan high resistivity, low density, dan low gamma ray, yang menunjukan bahwa reservoar ini mengandung hidrokarbon. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap peta struktur, peta impedansi akustik dan peta pesebaran porositas didapatkan bahwa zona target merupakan daerah yang masih bisa dikembangkan.
Kata kunci : inversi, impedansi akustik, model based, porosity
RESERVOIR CARBONATE CHARACTERIZATION KUJUNG FORMATION NORTH EAST JAVA BASIN USING SEISMIC INVERSION AI IN “RUSMALA” FIELD
Kujung formation formed by the rising of sea levels and the depreciation of the reef condition. Based on the results of interpretation through geological investigation, it was founded that there is carbonate reef which keeps growing, so it is indicated that there is a hydrocarbons reservoir in this formation. Acoustic impedance seismic methods can provide a physical description of the rock in hydrocarbon reservoir characterization. This research was conducted at "RUSMALA" field, Kujung formation, North East Java basin using 3D PSTM seismic data and F-1, F-2 and F-3 well which have been supplemented by several log data, checkshot and marker in order to determine the impedance and porosity values based on the model of acoustic impedance inversion results with model based method of the field. Sensitivity test done by crossplot to the P-impedance and porosity. Crossplot can separate lithology of carbonate and shale in target zone. Based on the results of this research, carbonate reservoir in "RUSMALA" field is low impedance and high porosity, with high resistivity, low density, and low gamma ray, which showed that the reservoir contains hydrocarbons. Based on the analysis conducted to the structure map, the acoustic impedance maps and porosity spreading maps, it is found that the target zone is an area which can be developed more.
Keywords: inversion, acoustic impedance, model based, porosity1115051016 Fitri Rusmaladewifitrirusmala.FRD@gmail.com2016-01-26T03:05:18Z2016-01-26T03:05:18Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20470This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/204702016-01-26T03:05:18ZINTERPRETASI RESERVOAR MENGGUNAKAN SEISMIK
MULTIATRIBUT “LINEAR REGRESSION” PADA LAPANGAN “PAMS”
FORMASI TALANGAKAR CEKUNGAN SUMATERA SELATANMetode seismik refleksi merupakan metode yang memanfaatkan penjalaran
gelombang untuk memprediksi kondisi didalam bumi. Metode multiatribut linear
regression merupakan metode yang menggunakan lebih dari satu atribut untuk
memprediksi property fisik dari bumi. Dimana sifat fisik dari bumi yang
diprediksi meliputi log gamma ray, log neutron porosity, log density, dan log pwave.
Setiap log ini diprediksi menggunakan beberapa atribut seismik, dan
diperoleh atribut frekuensi, atribut amplitudo, atribut waktu dan atribut fasa.
Proses interpretasi yang dilakukan yaitu menggunakan data seimik 3D PSTM
(pree stack time migration) dengan sampling rate 2 ms dan menggunakan data
log, chekshot serta data marker sebagai pengontrol lapisan. Hal penting pertama
yang dilakukan ialah proses pembuatan seismogram sintetik dengan melakukan
proses well seimik tie yang berguna untuk pengikatan data sumur dengan data
seimik. Interpretasi untuk mengetahui zona persebaran batu pasir yaitu dengan
melakukan pemotongan sayatan slicing pada log target. Hasil slicing
menunjukkan nilai gamma ray rendah yaitu 50-90 API. Nilai Density 2.2-2.39
g/cc. Nilai density dan gamma ray yang rendah menujukkan adanya sand pada
lapangan pams. Nilai neutron porosity berkisar 15-19% dan nilai p-wave 2500-
4300 m/s. Nilai kedua log tersebut menandakan terakumulasinya hidrokarbon.
Jadi dapat diidentifikasi sesuai dengan hasil slicing, persebaran batu pasir dari
arah utara menuju barat laut. Pada zona marker S di formasi Talang Akar
Cekungan Sumatera Selatan.
Kata Kunci: Seismik refleksi, Seimik atribut, Multiatribut Linear Regression,
gamma ray, density, neutron porosity, p-wave.
INTERPRETATION OF RESERVOIR USED MULTIATRIBUTE
SEISMIC “LINEAR REGRESSION” METHOD AT FIELD “PAMS”
TALANGAKAR FORMATION OF SOUTH SUMATERA BASIN
A method of seismic reflection is method who use spreading waves to predict the
condition in the earth. A method of multiatribute linear regression is a method of
using more than one attribute to predict property physical from the earth. Where
the physical properties of the earth which is predicted covering logs gamma ray,
logs neutrons porosity, logs density, and logging P-wave. Every logs is predicted
to use some attribute seismic, and obtained attribute frequency, attribute
amplitude, attribute time and attributes phase. The process of interpretation is
using seimic data 3D PSTM (Pre Stack Time Migration) with sampling rate 2 ms
and use log data, chekshot as well as data marker as control layers. The first
important done is process of making seismogram synthetic with perform the
process well seimic tie useful to binding well data with seimic data. Interpretation
to know zone distribution sandstone by slaughter incision slicing on the target log.
The results of slicing shows the low gamma ray with range value 50-90 API.
Value density 2.2-2.39 g /cc. Value density and gamma ray that low suggests the
sand on a pams.Value neutrons porosity range 15-19 % and value P-wave 2500-
4300 m/s. value second logs showed that accumulation hydrocarbon. So it can
also be identified in accordance with the slicing result, distribution sandstone from
the north toward the northwest. In marker zone S at Talangakar formation of
South Sumatra basin.
Keywords: Seismic Reflection, Seimic Attributes, Multiatribute Linear
Regression, Gamma Ray, Density, Neutron Porosity, P-Wave111051035 Tri Pamungkastripamungkas@gmail.com2016-01-18T05:05:19Z2016-01-18T05:05:19Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18709This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/187092016-01-18T05:05:19ZPENAMBANGAN BATUBARA OLEH RAKYAT DI DESA TANJUNG LALANG KECAMATAN TANJUNG AGUNG KABUPATEN
MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATANPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang penambangan batubara oleh rakyat di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, dengan titik tekan kajian pada wilayah penambangan, jumlah penambang, pendapatan per bulan, jumlah penambangan dan cara menambang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan sampel sebanyak 47 KK. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan tabel dan presentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Wilayah penambangan batubara di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim didominasi pada Lokasi VI (sangat sempit) sebanyak 13 orang atau 27,66% (2) Jumlah penambang batubara di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim didominasi oleh penambang pada lahan yang luas dengan jumlah penambang sebanyak 105 orang atau 37,77%. (3) Rata-rata pendapatan per bulan dari hasil penambangan batubara yaitu sebesar Rp 3.279.926,-. (4) Jumlah tempat penambangan batubara di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim sebanyak 6 titik penambangan. (5) Cara penambangan batubara oleh masyarakat di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim yaitu dengan cara tambang dalam dan tambang terbuka.
Kata kunci: Penambangan, Batubara, Rakyat
ABSTRAK BAHASA INGGRIS
This study aims to assess on coal mining by the people in the village of Tanjung Lalang Sub District Tanjung Agung Muara Enim South Sumatra Province, with a pressure point on the review of mining areas, the number of miners, revenue per month, the number of mining and mine way.
This research uses descriptive method, with a sample of 47 families, the collection of data by observation, structured interviews and documentation and an analysis of data using tables and presentations.
The results showed that: (1) The area of coal mining in the village of Tanjung Lalang sub district Tanjung Agung of Muara Enim predominantly on location VI (very narrow) as many as 13 people or 27.66% (2) The number of coal miners in the village of Tanjung Lalang sub district Tanjung Agung of Muara Enim dominated by miners in a large area with a number of miners were 105 people or 37.77%. (3) Average revenue per month of coal mined in the amount of Rp 3,279,926, -. (4) The amount of a coal mine in the village of Tanjung Lalang sub district Tanjung Agung of Muara Enim mining as much as 6 points. (5) How coal mining communities in the village of Tanjung Lalang sub district Tanjung Agung of Muara Enim that is the way in and open pit mines.
Keywords: Mining, Coal, People(0813034001) Aditya Eko Saputraputraaditya_geo@yahoo.com2016-01-08T07:58:13Z2016-01-08T07:58:13Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16782This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/167822016-01-08T07:58:13ZPRARANCANGAN PABRIK POTASSIUM KARBONAT (K2CO3) DARI
POTASSIUM HIDROKSIDA (KOH) DAN KARBONDIOKSIDA (CO2)
KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN
(Perancangan Menara Absorber (AB-601))
ABSTRAK
Pabrik potassium karbonat (K2CO3) ini berbahan baku potassium hidroksida (KOH) dan gas karbondioksida (CO2), yang rencanaya akan didirikan di Desa Sumuradem Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja, perizinan dan kondisi sosial masyarakat sekitar.
Pabrik ini direncanakan dapat memproduksi butiran potassium karbonat (K2CO3) sebanyak 30.000 ton/tahun, dengan waktu operasi selama 24 jam/hari serta 330 hari/tahun. Banyaknya bahan baku yang digunakan adalah potassium hidroksida sebanyak 3.089,407 kg/jam dan gas karbondioksida sebanyak 3.761,874 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik potassium karbonat ini berupa unit penyedia dan pengolahan air, unit penyedia steam, unit penyedia udara instrumen dan unit penyedia gas karbondioksida.
Jumlah karyawan sebanyak 171 orang dengan bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi jenis line dan staff.
Dari analisis ekonomi, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 159.096.938.915,-
Working Capital Investment (WCI) = Rp. 28.075.930.396,-
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 187.172.869.312 ,-
Break Even Point (BEP) = 50,5%
Shut Down Point (SDP) = 22%
Pay Out Time after Taxes (POT)a = 2,81 tahun
Return on Investment after Taxes (ROI)a = 21,77%
Interest Rate Return (IRR) = 20%
Annual Net Profit (Pa) = Rp. 25.198.825.619,-/tahun
Berdasarkan beberapa paparan di atas, maka pendirian pabrik potassium karbonat ini layak untuk dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dari sisi ekonomi dan mempunyai prospek yang relatif cukup baik.
Abstract
Potassium carbonate plant produced by reacting potassium hydroxide and carbondioxide, is planned to be located in Sumuradem village, Indramayu, West Java Province. The plant is established by considering availability of raw materials, transportation facilities, readily available labor and environmental conditions.
This Plant is planned to production potassium carbonat powder with production capacity is 30.000 tons/year, with operating time of 24 hours/day and 330 working days in a year. The raw materials used in this plant are much 3.089,407 kg/hours of Potassium Hydroxide and Carbondioxide gas as 3.761,874 kg/hr.
Provision of utility plant needs a treatment system and water supply, steam supply systems, instrument air supply systems, and carbondioxide gas supply system.
Labor needed in this plant as many as 171 people with a business entity form Limited Liability Company (PT) with line and staff organizational structure.
From the economic analysis is obtained :
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 159.096.938.915,-
Working Capital Investment (WCI) = Rp. 28.075.930.396,-
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 187.172.869.312 ,-
Break Even Point (BEP) = 50,5%
Shut Down Point (SDP) = 22%
Pay Out Time after Taxes (POT)a = 2,81 tahun
Return on Investment after Taxes (ROI)a = 21,77%
Interest Rate Return (IRR) = 20%
Annual Net Profit (Pa) = Rp. 25.198.825.619,-/tahun
By considering above the summary, it is proper establishment of potassium carbonate plant for studied further, because the plant is profitable and has good prospects future.
Diah Anggraeni Noviantinoviantidiahanggraeni@yahoo.com2016-01-08T07:38:57Z2016-01-08T08:47:03Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16773This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/167732016-01-08T07:38:57ZPEMANTAUAN AKTIVITAS GUNUNGAPI LOKON MENGGUNAKAN METODE HVSR (Horizontal To Vertical Spectra Ratio)
PERIODE AGUSTUS–NOVEMBER 2014Gunungapi Lokon merupakan salah satu Gunungapi aktif di Indonesia yang berada di Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi temporal frekuensi HVSR yang dapat dijadikan indikator untuk mengestimasi erupsi Gunungapi Lokon pada periode Agustus-November 2014. Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectra Ratio) diharapkan bisa menjadi alternatif baru untuk memonitoring aktivitas vulkanik gunungapi yang didasarkan pada karakteristik frekuensi resonansi yang diperoleh dari kurva HVSR. Dari hasil penelitian ini, erupsi Gunungapi Lokon ditandai dengan munculnya nilai frekuensi (fo) HVSR medium sebesar 4,13 Hz-4,23 Hz, 25 hari sebelum erupsi, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2014 sampai 16 September 2014. Munculnya nilai frekuensi (fo) medium sebelum erupsi menandakan bahwa adanya proses naiknya magma menuju permukaan sebagai realisasi akan terjadinya erupsi Gunungapi Lokon pada tanggal 13 September 2014. Erupsi Gunungapi Lokon tanggal 13 September 2014, menunjukkan adanya respon yang sangat cepat pada sistem vulkanik (magmatik dan hidrotermal) Gunungapi Lokon, yaitu peningkatan tekanan secara tiba-tiba yang diduga merupakan kontribusi dari gempa tektonik pada tanggal 10 September 2014 sehingga mempengaruhi keseimbangan kegiatan vulkanik di Gunungapi Lokon. Adanya peningkatan jumlah gempa vulkanik, amplituda tremor dan gempa tektonik mengindikasikan adanya peningkatan tekanan secara tiba-tiba pada Gunungapi Lokon sehingga mempengaruhi nilai frekuensi HVSR yang ditandai dengan munculnya nilai frekuensi (fo) medium sebelum erupsi. Namun, tidak semua perubahan frekuensi HVSR berkaitan dengan perubahan aktivitas vulkanik.
Kata kunci : Metode HVSR, Frekuensi fundamental (fo), Gunungapi Lokon
MONITORING OF LOKON VOLCANIC ACTIVITY USING
HVSR (HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRA RATIO ) METHOD
AUGUST-SEPTEMBER 2014
Lokon volcanic is one of active volcanic in Indonesia that is in Tomohon, the province of north Sulawesi. This study attempts to obtain information regarding temporal frequency HVSR which can be used indicators to estimate eruption gunungapi lokon in the period agustus-november 2014. A method of HVSR (Horizontal To Vertical Spectra Ratio) expected to be new alternative for monitoring volcanic activity based on characteristic frequency resonance obtained from a curve HVSR. Of the result of this research, eruption lokon volcanic characterized by the appearance of value frequency (f0) over medium HVSR of 4,13 hz-4,23 hz,25 days before eruption, precisely on 18 august 2014 to 16th september 2014. The emergence of value frequency (f0) over medium before eruption indicates that the process of the increasing magma surfacing as the realization of the of eruption Lokon volcanic on the 13th september 2014. Eruption Lokon volcanic the 13th september 2014, shows that there has been a very fast response on a volcanic system (magmatik and hidrotermal) Lokon volcanic, it is increase the pressure of a sudden suspected contributed from earthquake tectonics on the 10 september 2014 so as to affect balance activities in Lokon volcanic mountain. An increase of volcanic earthquake, amplituda tremor and earthquake tectonics indicated to an increase of pressure suddenly in Lokon volcanic so as to affect value frequency HVSR characterized by the appearance of value frequency (f0)over before eruption medium. But, not all of the changes frequency HVSR related to a change Lokon volcanic activity the 13th september 2014, shows that there has been a very fast response on a system volcanic (magmatik and hidrotermal) Lokon volcanic is to increase the pressure of a sudden suspected contributed from earthquake tectonics on the 10 september 2014 so as to affect balance activities in Lokon volcanic. An increase in the number of volcanic earthquake, amplituda tremor and earthquake tectonics indicated to an increase of pressure suddenly in Lokon volcanic so as to affect value frequency HVSR characterized by the appearance of value frequency (f0) over medium before eruption. But, not all of the changes frequency HVSR be related to a change volcanic activity.
Keyword: HVSR Method, Fundamental Frequency(F0), Lokon Volcanic Mountain1115051007 ANNISA EKA PUTRIannisaekaputri77@yahoo.co.id2016-01-08T07:25:25Z2016-01-08T07:25:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16768This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/167682016-01-08T07:25:25ZPRARANCANGAN PABRIK ASAM SALISILAT DARI FENOL DAN SODIUM HIDROKSIDA KAPASITAS PRODUKSI 40.000 TON/TAHUN
(Perancangan Triple Effect Evaporator EV-301, EV-302 & EV-303))ABSTRAK
Pabrik asam salisilat ini berbahan baku fenol dan sodium hidroksida, yang rencananya akan didirikan di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja, perizinan dan kondisi sosial masyarakat sekitar.
Pabrik ini direncanakan dapat memproduksi kristal asam salisilat sebanyak 40.000 ton/tahun, dengan waktu operasi selama 24 jam/hari serta 330 hari/tahun. Banyaknya bahan baku yang digunakan adalah fenol sebanyak 4.709,4983 kg/jam dan sodium hidroksida sebanyak 2.043,3427 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas asam salisilat ini berupa unit penyedia dan pengolahan air, unit penyedia steam, unit penyedia udara instrumen dan unit penyedia gas karbondioksida.
Jumlah karyawan sebanyak 184 orang dengan bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi jenis line dan staff.
Dari analisis ekonomi, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp.936.480.682.308,-
Working Capital Investment (WCI) = Rp.165.261.296.877,-
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 1.101.741.979.186,-
Break Even Point (BEP) = 43,65%
Shut Down Point (SDP) = 27,26%
Pay Out Time after Taxes (POT)a = 2,3 tahun
Return on Investment after Taxes (ROI)a = 29,30%
Interest Rate Return (IRR) = 26,99%
Annual Net Profit (Pa) = Rp322.781.158.940,-/tahun
Berdasarkan beberapa paparan di atas, maka pendirian pabrik asam salisilat ini layak untuk dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dari sisi ekonomi dan mempunyai prospek yang relatif cukup baik.
Kata kunci : pabrik asam salisilat
ABSTRACT
Salicylic Acid plant produced by reacting phenol and sodium hydroxyde, is planned to be located in Gresik, East Java Province.The plant is established by considering availability of raw materials, transportation facilities, readily available laborand environmental conditions.
This Plant is planned to production salicylic acid crystal with production capacity is 40.000 tons/year,with operating time of 24 hours/day and 330 working days in a year. The raw materials used in this plant are much 4.709,4983 kg/hr of Phenol and Sodium Hydroxyde as 2.043,3427 kg/hr.
Provision of utility plant needs a treatment systemand water supply, steam supply systems, instrument air supply systems, and carbondioxide gas supply system.
Labor needed in this plant as many as 184 people with a business entity form Limited Liability Company (PT) with line and staff organizational structure.
From thee conomic analysisis obtained :
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp.936.480.682.308,-
Working Capital Investment (WCI) = Rp.165.261.296.877,-
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 1.101.741.979.186,-
Break Even Point (BEP) = 43,65%
Shut Down Point (SDP) = 27,26%
Pay Out Time after Taxes (POT)a = 2,3 tahun
Return on Investment after Taxes (ROI)a = 29,30%
Interest Rate Return (IRR) = 26,99%
Annual Net Profit (Pa) = Rp322.781.158.940,-/tahun
By considering above the summary, it is proper establishment of salicylic acid plant for studied further, because the plant is profitable and has good prospects future.
Key word : salicylic acid plant
1015041026 Wike Wingtias Arnesaawikewingtias@yahoo.com2016-01-07T07:22:22Z2016-01-07T07:22:22Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16629This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166292016-01-07T07:22:22ZKARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR MENGGUNAKAN APLIKASI SEISMIK ATRIBUT DAN INTERPRETASI DATA LOG PADA LAPANGAN “T”, SUB-CEKUNGAN BAGIAN SELATAN, CEKUNGAN JAWA TIMURSalah satu sinyal seismik yang umummya digunakan untuk mendapatkan informasi reservoir adalah amplitudo dan frekuensi. Amplitudo RMS merupakan akar dari jumlah energi dalam domain waktu atau bisa dikatakan amplitudo rata-rata dari jumlah amplitudo yang ada. Sehingga, Amplitudo RMS sangat sensitif terhadap nilai amplitudo yang ekstrim dan dapat juga berguna untuk melacak perubahan litologi dan persebarannya secara horizontal. Frekuensi sesaatmemberikan informasi tentang perilaku gelombangseismik yang mempengaruhi perubahan frekuensi sepertiefek absorbsi, rekahan dan ketebalan sistempengendapan.Atenuasi atau pelemahan gelombang seismik ketika melewatireservoir gas dapat dideteksi sebagai penurunanfrekuensi. Untuk mengetahui keadaan reservoar secara horizontal diperlukan interpretasi dari data log. Pada Lapangan “T”, terdapat tiga sumur yang menyajikan data log gamma ray, LLD, NPHI, dan RHOB.
Berdasarkan interpretasi data log, diketahui bahwa zona reservoirmerupakan zona permeabel, berdasarkan nilai gamma ray yang rendah. Adanya sparasi antara log densitas-neutron dan nilai resistivitas lebih dari 100 μs/f pada T1 menunjukkan adanya kandungan gas, pada T2 nilairesistivitas 20-100μs/fmengindikasi adanya minyak, dan pada T3 nilai resistivitas lebih dari 100μs/f mengindikasi adanya gas. Persebaran anomali amplitudo RMS tinggi, yaitu 0,4-0,7pada daerah penelitian mengarah dari Timur Laut ke Barat Daya, didukung dengan nilai frekuensi yang rendah yaitu 0-15 Hz.
Kata Kunci: seismik atribut, amplitudo RMS, frekuensi sesaat, interpretasi log, reservoir
SAND RESERVOIR CHARACTERIZATION USING SEISMIC ATTRIBUTES AND LOG INTERPRETATION INFIELD"T", SOUTHERN SUB-BASIN, EAST JAVABASIN
By
TITI SETIANING RAHAYU
Amplitude and frequency are the seismic signal that is commonly used to obtain reservoir information. RMS amplitude is the root of the amount of energy in the time domain or simply, the average of amplitude. RMS amplitude is very sensitive to extreme value and may also be useful for tracking changes in lithology and spreading horizontally. Instantaneous frequency gives information about seismic waves that make frequency changes,for example absorption effect, fractures and thickness of deposition system. Attenuation of seismic waves, when passing through the gas reservoir can be detected as a decrease offrequency. Interpretation of log data used to know reservoir vertically characterization. In the Field "T", there are three wells with gamma ray, LLD, NPHI, and RHOB log data. Based on interpretation of log data, it is known that the reservoir zone is permeable zones, based on the low value of gamma rays. Sparation existence between the density-neutron log and resistivity values more than 100 (μs/f) on T1 indicates gas content, T2 has resisitivity value 20-100 (μs/f) indicate the presence of oil, and T3 has resistivity values more than 100 (μs/f) indicate the presence of gas. Distribution of high RMS amplitude anomalies in the study area leads from the Northeast to the Southwest with value 0,4-0,7, andlow frequencies value, 0-15 Hz.
Keywords: seismic attributes, RMS amplitude, instantaneous frequency, log interpretation, reservoir 1115051034 Titi Setianing Rahayutitisetianingr@gmail.com2016-01-06T08:23:23Z2016-01-06T08:23:23Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16603This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/166032016-01-06T08:23:23ZANALISIS PERBANDINGAN METODE PREDICTIVE DECONVOLUTION
DAN SPIKING DECONVOLUTION UNTUK MENGHILANGKAN
MULTIPLE SHORT PERIODE PADA DATA SEISMIK 2D LAPANGAN
”R” LAUT TARAKANTelah dilakukan penelitian prosesing data seismik 2D pada lapangan “R” Laut
Tarakan dengan metode Predictive Deconvolution dan Spiking Deconvolution,
Dekonvolusi merupakan proses pengaplikasian informasi dari bagian awal
trace seismik untuk memprediksi sistem noise dan multiple. Selain itu
dekonvolusi digunakan untuk mengatenuasi gelombang multiple yang
reflektornya berada di permukaan maupun dekat permukaan. Pada prosesing
seismik penampang seismik yang dihasilkan masih menghasilkan rasio S/N
yang rendah dan memiliki multiple seperti multiple short periode dan long
periode .
Pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dekonvolusi
prediktif dan dekonvolusi spiking pada data seismik laut, Penelitian melakukan
beberapa percobaan menggunakan beberapa parameter dekonvolusi seperti white
noise level,window rejection factor ,taper leght dan ratio autokorelasi dengan
rentan nilai tertentu dengan nilai parameter yang efektif seperti white noise level
(0.2) , taper leght (80) , window rejection factor (4), Dekonvolusi spiking baik
untuk meningkatkan resolusi spiking sedangkan dekonvolusi prediktif lebih baik
untuk menghilangkan multiple short periode dan reverberasi.
Kata Kunci : Dekonvolusi Prediktif, Dekonvolusi Spiking, Multiple Short Period
ANALYSIS COMPARISON PREDICTIVE DECONVOLUTION METHOD
AND SPIKING DECONVOLUTION TO DEPRIVE OF MULTIPLE
SHORT PERIOD IN SEISMIC 2D DATA THE FIELD “ R “ AT
TARAKAN SEA
Have research processing of seismic 2d data on field “R” the Tarakan sea with
the predictive deconvolution and spiking deconvolution methods , deconvolution
involves the application of information from the early part of trace seismic to
predict system noise and multiple. In addition deconvolution used to attenuatio
waves multiple who reflector lying around on the surface and near the surface. In
prosesing seismic cross section seismic produced still produce the ratio S /N an
low and has multiple as multiple short a period and long the period.
To research times aims to understand the effectiveness of predictive
deconvolution and spiking deconvolution on the marine seismic data, Research do
some experiments use some parameters deconvolution as white noise level,
window rejection factor, tapers leght and ratio autocorrelation with susceptible a
certain value with the parameters effective as white noise level (0.2), tapers leght
(80), window rejection factor (4), Spiking deconvolution either for increasing
resolution spiking while predictive deconvolution better to deprive of multiple
short period and reverberation.
Keyword : Predictive deconvolution, Spiking deconvolution, Multiple Short
Period1115051028 Ratu Mifta Fadillaratu_mifta@yahoo.com2015-10-23T04:21:10Z2015-10-23T04:21:10Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13874This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/138742015-10-23T04:21:10ZANALISIS STRUKTUR DAN SISTEM PANAS BUMI
SUMANI – SUMATRA BARAT BERDASARKAN PEMODELAN DATA
ANOMALI GAYABERATABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di daerah prospek panas bumi Sumani, Kabupaten
Solok, Sumatra Barat dengan menggunakan metode gayaberat. Metode gayaberat
merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui kondisi
bawah permukaan bumi dengan cara mengukur variasi medan gayaberat bumi.
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi proses SVD untik
mengetahui patahan pada daerah penelitian, dan pemodelan inversi 3D untuk
mengetahui struktur bawah permukaan serta keberadaan reservoir panas bumi di
daerah penelitian.
AB residual daerah penelitian memiliki nilai anomali sebesar -8 mGal sampai
dengan 9 mGal. Anomali rendah berada pada bagian tengah berarah NW-SE,
dangkan anomali tinggi berada di daerah SW sengan arah SW-NE.
Peta SDV AB residual daerah panas bumi Sumani menunjukan adanya sesar yang
memiliki arah dan posisi yang bersesuaian dengan peta geologi. Struktur patahan
di daerah panas bumi Sumani mempunyai arah NE-SE yang sesuai dengan pola
strukrur utama Sesar Sumatra. Hasil pemodelan inversi 3D menunjukan nilai
kontras densitas daerah penelitian berkisar dari 1,87 gr/cc sampai dengan 3,74
gr/cc. Daerah prospek panas bumi Sumani berada dibagian tengah daerah
penelitian dengan nilai densitas rendah antara 1,49 gr/cc sampai dengan 1,85 gr/cc
yang merupakan reservoir panas bumi, terletak pada 800 meter diatas mean sea
level sampai dengan 1000 meter dibawah mean sea level.
Kata Kunci : Gayaberat, panas bumi, Sumani.
ABSTRAK INGGRIS0815051003 AYU CYNTHIAayucynnn@gmail.com2015-07-01T07:54:54Z2015-07-01T07:54:54Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10636This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/106362015-07-01T07:54:54ZKarakterisasi Reservoar Batupasir Menggunakan Seismik Inversi Acoustic Impedance Pada Lapangan “RDW” Cekungan Sumatera SelatanAbstrak
Telah dilakukan penelitian karakterisasi reservoar pada lapangan “RDW” Cekungan Sumatera Selatan dengan menggunakan seismik inversi acoustic impedance. Dengan tujuan menentukan karakter batuan reservoar di daerah penelitian berdasarkan sebaran nilai impedansi akustik. Penelitian ini menggunakan metode pemodelan inversi Model Based dengan data seismik 2D Post Stack dengan jumlah 2 lintasan dan 3 data sumur dengan dilengkapi data log hasil pengukuran langsung dilapangan maupun hasil turunan seperti log Gamma Ray, Log Density, log Neutron Porosity (NPHI), log Resistivitas, log P-wave, log SP, log Porosity, log PImpedance berserta informasi data marker daerah tersebut. Pada hasil analisis crossplot yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa pada daerah penelitian terdapat sebaran reservoar sand maupun shale. Namun sulit untuk memisahkan antara sand dan shale. Hal ini dikarenakan pada formasi daerah penelitian ini terdapat shale yang lebih dominan dengan sisipan sand. Sand merupakan zona target dalam penelitian ini, karena pada zona poros tersebut menunjukkan nilai resistivitas yang lebih besar. Berdasarkan hasil inversi AI dapat terlihat pada sumur AN1 bahwa pada batuan reservoar sand yang memiliki nilai AI yang rendah dapat dilihat zona porous pada line A pada warna kuning sampai ke merah dengan nilai impedansi akustik sekitar 6798- 8066 m/s *g(cc) dan pada line B sekitar 6182-7470 m/s*g(cc) yang berada diantara horizon BRF (hijau) sampai TAF (orange).
Kata kunci : Inversi AI, Sand, Karakterisasi reservoar.
Abstract
Has been done the reservoir characterization of the field “RDW”, South Sumatera Basin, using seismic inversion acoustic impedance. The objective of the research is to characterize reservoir using application of seismic inversion method. This research using model based inversion method with 2D Post stack seismic data with 2 line and 3 well data including log data of direct measure in the field and formula , such as gamma ray log, density log, neutron porosity log, resistivity log, P-wave log, SP log, porosity log, P-impedance log, and marker data information in this area. In crossplot analysis can be saw that in research area, there is reservoir sand and shale distribution. But, Its difficult to make separation between sand and shale, because formation of this research area get dominant shale with a lot of sand. Sand is target zone in this research, because in the porous zone is showing high resistivity. According to inversion result of AI, can be saw in AN1 well that rock of sand reservoir which have low AI that see on porous zone at A line in yellow to red about 6798 - 8066 m/s *g(cc) and at B line about 6182 - 7470 m/s *g(cc) which located between BRF horizon (green) to TAF (orange).
Keyword : AI Inversion , Sand, Reservoir characterization.1015051043 Anne Marieannegeofisika@gmail.com2015-03-03T09:35:02Z2015-03-03T09:35:02Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7605This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76052015-03-03T09:35:02ZINTERPRETASI STRUKTUR DAN ANALISA SEISMIK ATRIBUT UNTUK PENENTUAN TITIK BOR PADA LAPANGAN “KHARIZMA”
Abstrak
Salah satu hal yang sangat membantu dalam proses interpretasi seismik adalah pemberian atribut untuk melakukan analisa lebih lanjut. Atribut seismik merupakan penyajian dan analisa data seismik berdasarkan informasi utama, yaitu informasi waktu, frekuensi, amplitudo dan fase pada jejak seismik kompleks. Atribut yang digunakan dalam penelitian kali ini antara lain adalah instantaneous phase, instantaneous frequency, RMS amplitude, serta trace AGC. Pada penelitian ini fokus atribut yang digunakan adalah atribut instantaneous frequency. Hal ini dikarenakan atribut berfungsi untuk dapat melihat perbedaan frekuensi tinggi dan rendah yang dapat menggambarkan dugaan keberadaan hidrokarbon pada suatu penampang seismik. Adapun tujuan penelitian ini antaralain adalah untuk mengaplikasikan interpretasi struktur dalam eksplorasi daerah yang memiliki prospek hidrokarbon, menganalisa indikasi keterdapatan hidrokarbon pada daerah prospek dengan menggunakan seismik atribut, dan menentukan usulan titik bor pada daerah yang telah diinterpretasi. Pada penelitian ini, berdasarkan hasil interpretasi struktur didapatkan hasil bahwa lapisan yang menjadi fokus penelitian adalah lapisan Blue Miocene, kemudian didapatkan bahwa terdapat 2 kumpulan patahan yang memiliki trend E-W terdapat dua zona potensial pada daerah penelitian yakni zona NE dan zona S. Oleh karena itu fokus analisa atribut dilakukan pada line seismik yang berada pada kedua zona tersebut dan didapatkan hasil berupa titik-titik potensial keterdapatan hidrokarbon pada kedua zona tersebut. Setetlah dianalisa ditentukanlah beberapa titik usulan untuk pengeboran pada kedua zona yang ada yakni 3 titik di zona NW dan 3 titik di zona S.
Kata kunci: Atribut Instantaneous Frequency, Interpretasi Struktur, Titik Usulan Bor
Abstract
One of the most helpful in seismic interpretation process is giving attribute to doing further analysis. Seismic attribute is the presentation and seismic data analysis based on main information, which is time information, frequency, amplitude and phase of the complex seismic trace. Attribute that used in research is instantaneous phase, instantaneous frequency, RMS amplitude, and trace AGC.
In this research the focus of attribute that used are the attribute of instantaneous frequency. This is because of attribute function to can see difference in high and low frequency that can describe the alleged presence of hydrocarbon in a seismic section. The purpose of this research is to apply the structure interpretation in area exploration that have hydrocarbon prospect, analyzing occurrences indication of hydrocarbons in the prospect area by using seismic attributes, and determining the proposed drilling point in the area that have been interpreted. In this research, based on the structure interpretation result is obtained that the layer had become focus of research is Blue Miocene layer, then get that find two sets EW trending fault that there are two potential zones in the study area NE zone and zone S. Therefore, the focus of the attribute analyze is done on line seismic which are on both the zone and obtained result in the form of points of potential hydrocarbon occurrences in the second zone. After that, analyzed was determined some point proposed for drilling on both existing zone that is 3 points in the NW zone and 3 points in S zone.
Keywords: Attribute Instantaneous Frequency, Structure Interpretation, Proposed Drilling Point1015051006 M. Farhan Ravsanzanyfarhan_geofisika@yahoo.co.id2015-02-28T04:56:50Z2015-02-28T05:04:25Zhttp://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7394This item is in the repository with the URL: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73942015-02-28T04:56:50ZPerbandingan Metode Konversi Waktu ke Kedalaman pada Reservoar Batupasir Lapangan MD, Cekungan TarakanKonversi waktu ke kedalaman merupakan hal yang penting dalam interpretasi seismik. Pengerjaan prediksi kedalaman merupakan hal yang penting. Kesalahan interpretasi kedalaman dapat berakibat fatal, terutama impactnya akan terjadi pada program pengeboran yang dilakukan dan keputusan ekonomis yang akan diambil. Pada penelitian ini telah dilakukan konversi waktu ke kedalaman menggunakan tiga metode, yaitu metode stacking velocity dan dua metode analisa statistik yaitu linear regression dan single equation. Dari hasil penelitian telah diperoleh keunggulan dan kelemahan dari masing-masing menggunakan ketiga metode tersebut baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Stacking velocity merupakan metode yang terbaik dalam hal kesalahan kedalaman, nilai errornya yaitu 8.70 ft, linear regression 15.04 ft (well log tops), 56.07 ft (checkshot), sedangkan metode single equation adalah 34.71 ft (well log tops) dan 168.58 ft (checkshot). Pada lapangan MD, metode Stacking velocity merupakan metode paling paling baik dan cocok untuk mengkonversi waktu ke kedalaman. Metode analisis statistik linear regression lebih unggul dibanding metode single equation.
Kata kunci: Konversi, Linear regression, Single equation, Stacking Velocity.
Time-depth conversion is important in seismic interpretation. Predictions depth is very critical. Interpretation depth errors can be fatal, especially as a result will occur in the drilling program conducted and economic decisions to be taken. This study has been carried out to time-depth conversion using three methods, that is stacking velocity and two methods of statistical analysis, namely linear regression and single equation. From the research results have been obtained advantages and disadvantages of each of these three methods using both qualitative and quantitative. Stacking velocity is the best method in terms of the depth error at MD field, error value is 8.70 ft, linear regression error are 15.04 ft (well logs tops) and 56.07 ft (checkshot). The single equation method error is 34.71 ft (well logs tops) and 168.58 ft (checkshot). In the MD field, Stacking velocity method is the best method and suitable for converting time to depth. Statistical analysis of linear regression method is superior to the single equation methods.
Key words: Conversion, Linear regression, Single equation, Stacking velocity.
1015051038 Widatul Faizah MDwfaizahmd@gmail.com