PERANAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KEGIATAN “SARAPAN BERJAMAAH” TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA BAGIAN BUSSINESS ADMINISTRATION SUPPORT PT GUNUNG MADU PLANTATIONS)

0316031049, WAHYU SETIANINGRUM (2012) PERANAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KEGIATAN “SARAPAN BERJAMAAH” TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA BAGIAN BUSSINESS ADMINISTRATION SUPPORT PT GUNUNG MADU PLANTATIONS). Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT.pdf

Download (8Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (151Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB I.pdf

Download (98Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB II.pdf

Download (224Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB III.pdf

Download (186Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB V.pdf

Download (312Kb) | Preview
[img] File PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (18Kb)
[img]
Preview
File PDF
BAB VI.pdf

Download (89Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (87Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
FOTO.pdf

Download (213Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peranan komunikasi antarpribadi dalam kegiatan “Sarapan Berjamaah” terhadap kinerja pegawai bagian Bussiness Administrations Support PT Gunung Madu Plantations, yaitu dengan membahas mengenai komunikasi antarpribadi yang terjadi dalam kegiatan “Sarapan Berjamaah” kemudian melihat hubungannya terhadap kinerja pegawai.Dalam suatu organisasi, teori hubungan manusia menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif antara komunikasi dan kinerja pegawainya. Komunikasi yang terjadi dengan baik mampu meningkatkan kinerja pegawai. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana peranan komunikasi antarpribadi dalam kegiatan “Sarapan Berjamaah” terhadap kinerja pegawai pada bagian BAS PT Gunung Madu Plantations. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang menggunakan seluruh populasi pada bagian penelitian sebagai informan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah panduan wawancara (interview guide).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa: 1. Komunikasi antarpribadi yang terjadi di dalam kegiatan “Sarapan Berjamaah” memiliki enam unsur yaitu; a) Pembukaan diri (self disclosure), di mana dari ke-8 informan terdapat 6 orang informan memiliki pembukaan diri yang baik, 1 orang informan memiliki pembukaan diri yang cukup dan 1 orang informan memiliki pembukaan diri yang kurang. b) Membangun kepercayaan, di mana terdapat 4 orang informan yang memiliki kepercayaan dan dukungan yang baik, 3 orang informan memiliki kepercayaan dan dukungan yang cukup dan 1 orang informan yang memiliki kepercayaan dan dukungan yang kurang. c) Taraf komunikasi, di mana terdapat 6 orang informan yang melakukan komunikasi dalam taraf hati atau perasaan, 1 orang informan yang melakukan komunikasi dalam taraf menyatakan gagasan atau pendapat dan 1 orang informan yang memiliki komunikasi dalam taraf basabasi; d) Mengungkapkan perasaan, di mana terdapat 7 orang informan yang membagi perasaanya dengan baik dan 1 orang informan yang tidak membagi perasaannya dengan baik. e) Menerima dan mendukung, di mana seluruh informan dapat saling menerima dan mendukung dengan baik. f) Manfaat kegiatan “Sarapan Berjamaah” terhadap konflik yang terjadi, di mana terdapat 7 orang informan yang menyatakan bahwa adanya manfaat kegiatan “Sarapan Berjamaah” terhadap konflik yang terjadi dan 1 orang informan yang menyatakan bahwa tidak adanya manfaat dari kegiatan “Sarapan Berjamaah” terhadap penyelesaian konflik. 2. Kinerja pegawai bagian BAS PT GMP memiliki 4 unsur, di mana setelah adanya kegiatan “Sarapan Berjamaah” dapat di simpulkan yaitu; a. Kualitas pegawai, di mana pegawai yang tadinya dapat melebihi persyaratan kerja lebih sedikit yakni hanya 2 orang menjadi lebih banyak yaitu 5 orang, selebihnya pegawai pegawai yang hanya memenuhi persayaratan kerja; b. Kuantitas kerja pegawai meningkat dari yang sebelumnya banyak pegawai yang kadang-kadang memenuhi persyaratan kerja yakni 4 orang menjadi lebih banyak pegawai yang memenuhi persyaratan kerja yaitu 5 orang, selebihnya pegawai yang tidak memenuhi persyaratan kerja yaitu 2 orang; c. Kesigapan/dapat atau tidaknya diandalkan yang meliputi mengikuti instruksi yang diberikan, inisiatif, hati-hati dan kerajinan hasil pekerjaan pegawai setelah adanya kegiatan sarapan tersebut terjadi sedikit perubahan namun tidak terlalu terlihat; d. Sikap para pegawai terhadap perusahaan, pegawai lain dan pekerjaan serta kerjasama yang dilakukan oleh pegawai setelah adanya kegiatan ”Sarapan Berjamaah” meningkat, dari yang sebelumnya kadang-kadang memenuhi persyaratan kerja (6 orang) dan memenuhi persyaratan kerja (1 orang) menjadi meningkat yaitu yang memenuhi persyaratan kerja (4 orang) dan bahkan melebihi persyaratan kerja (2 orang) sedangkan sisanya 1 orang yang kadang-kadang memenuhi persyaratan kerja. 3. Terdapat hubungan yang pasti antara kegiatan “Sarapan Berjamaah” dengan peningkatan kinerja pegawai bagian BAS PT GMP, yang kemudian dapat diartikan bahwa kegiatan “Sarapan Berjamaah” memiliki peranan dalam meningkatkan kinerja pegawai bagian BAS PT GMP. Abstract This study aims to determine whether or not the role of interpersonal communication in the "Sarapan Berjamaah" to employees performance division Bussiness Administrations Support PT Gunung Madu Plantations, by discussing the interpersonal communication that occurs in the "Sarapan Berjamaah" and then look at its relationship to employees performance. In an organization, human relations theory explains that there is a positive relationship between communication and performance of employees. Communication that occur in both aspects able to improve employees performance. Based on the above, then the research is intended to see how the role of interpersonal communication in the "Sarapan Berjamaah" to employees performance on the BAS PT Gunung Madu Plantations. This study uses qualitative research methods with a case study approach that uses the entire population in the study as research informants. The research instrument used was an interview guide (interview guidelines). Based on the results of this study it can be seen that 1. Interpersonal communication that occurs within the "Sarapan Berjamaah" has six elements, namely; a) Opening of self (self disclosure), where from the 8 informants there are 6 people have good self opening, 1 opening of the informant had a selfsufficient and 1 informant has a self-less opening. b) To build trust, where there are 4 people informants who had the trust and support are good, 3 people informants had enough trust and support and 1 informant who have the trust and support are lacking. c) The level of communication, where there are 6 people informants who communicated in early stages of heart or feeling, 1 informant was to communicate the extent stated idea or opinion and 1 informant who has a degree in communications-nonsense; d) Expressing feelings, where there are 7 people who share her feelings with informants both informants and 1 person who does not share his feelings very well. e) Receive and support, where the informant can accept and support each other well. f) The benefits of "Sarapan Berjamaah" of the conflict, where there are 7 people informants who stated that the benefits of "Sarapan Berjamaah" of the conflict and 1 of informant who claimed that the absence of benefits from the "Sarapan Berjamaah" to conflict resolution. 2. BAS employee performance parts PT GMP has 4 elements, where after the activity " Sarapan Berjamaah " can be concluded that; a) The quality of employees, where employees who had to exceed the requirements of the job that is only 2 fewer people are becoming more the 5 people, with the remaining employees that only the employee meets the work requirement; b) The quantity of work increased from the previous employee many employees who sometimes work requirements ie 4 people become more numerous employees who meet the job requirements of 5 persons, with the remaining employees who do not meet the job requirements is 2 people; c) Alertness / can be relied upon, including whether or not to follow instructions, initiative, care and diligence the work of employees after the breakfast activity occurred a few changes but not too visible; d) The attitude of the employees of the company, other employees and the work and cooperation made by the employee after the introduction of the "Sarapan Berjamaah" to increase, from a previous occasionally meet job requirements (6 people) and meet the job requirements (1 person) to be increased is that meet employment requirements (4 people) and even exceed the requirements of work (2 people) while the remaining 1 person who sometimes meet job requirements. 3. There is a definite relationship between the activities of "Sarapan Berjamaah" to increase employees performance parts BAS PT GMP, which then can be interpreted that the "Sarapan Berjamaah" has a role in improving employees performance parts BAS PT GMP.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pengguna Deposit: tik 15 . Digilib
Date Deposited: 25 Jan 2016 08:23
Terakhir diubah: 25 Jan 2016 08:23
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19865

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir