ISTIGHFARIZA SHAQINA, 1218011084 (2016) HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS SIMPUR BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (20Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DEPAN.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (20Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MENYETUJUI.pdf Download (131Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MENGESAHKAN.pdf Download (142Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (15Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SURAT PERNYATAAN.pdf Download (128Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (99Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (262Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (219Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (216Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (84Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (21Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, namun hanya dapat dikendalikan. Salah satu cara mengendalikan diabetes melitus adalah dengan cara pemantauan, dimana penderita diabetes melitus diharuskan untuk mendatangi pusat kesehatan secara rutin. Namun faktanya, tidak banyak dari penderita diabetes melitus yang rutin mendatangi pusat kesehatan setiap minggunya. Untuk menanggulangi ketidak-patuhan ini, beberapa upaya pemerintah telah dilakukan. Salah satunya adalah dengan diterbitkannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian diabetes melitus tipe 2 tahun 2015 dan hubungan keikutsertaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan kepatuhan berobat penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Simpur Bandar Lampung. Penelitian campuran kuantitatif-kualitatif ini menggunakan 96 responden dan 7 informan yang dilaksanakan selama 8 hari. Sebanyak 96 responden dilihat kepatuhan berobatnya selama 3 bulan terakhir menggunakan media rekam medik, sedangkan 7 informan dilakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 responden yang tidak ikut JKN sebanyak 24 responden (72,7%) tidak patuh berobat dan sebanyak 9 responden (27,3%) patuh berobat, sedangkan dari 63 responden yang ikut JKN sebanyak 27 responden (42,8%) tidak patuh berobat dan sebanyak 36 responden (57,2%) patuh Secara statistika terdapat perbedaan bermakna pada uji Chi Square didapatkan nilai p =0,005 dengan POR sebesar 3,556. Berdasarkan hasil uji tersebut memperlihatkan bahwa hubungan yang bermakna antara keikutsertaan program JKN dengan kepatuhan berobat penderita diabetes melitus tipe 2. Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2, Jaminan Kesehatan Nasional, kepatuhan berobat ABSTRAK BAHASA INGGRIS Diabetes mellitus can’t be cured, but only be controlled. One way to control diabetes is by monitoring, in which patients with diabetes mellitus are required to visit the health center regularly. But in fact, not a lot of people with diabetes mellitus who regularly visit the health center every week. To overcome this noncompliance, the government has made some efforts. One is the publication of the National Health Insurance program (JKN). This study aims to determine the incidence of diabetes mellitus type 2 in 2015 and relationship participation of the National Health Insurance program (JKN) treatment compliance of patients with type 2 diabetes mellitus in Puskesmas Simpur Bandar Lampung. A mix of quantitative-qualitative study using 96 respondents and 7 informants were held for 8 days. A total of 96 respondents treatment compliance visits during the last 3 months using the media medical record, while 7 informants conducted in-depth interviews. The results showed that of the 33 respondents who did not participate JKN as many as 24 respondents (72.7%) non-adherent treatment and as many as nine respondents (27.3%) adherent treatment, while the 63 respondents who participated JKN as many as 27 respondents (42.8 %) non-adherent treatment and as many as 36 respondents (57.2%) adherent Statistically significant differences in the Chi square test p value = 0.005 with POR of 3,556. Based on the test results show that a significant relationship between program participation JKN with treatment compliance of patients with type 2 diabetes mellitus. Keywords: Diabetes mellitus type 2, the National Health Insurance, treatment compliance
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > RA Public aspects of medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 6176135 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Jan 2016 03:09 |
Terakhir diubah: | 29 Jan 2016 03:09 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20738 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |