PENGARUH BEBAN LEBIH (OVER LOAD) TERHADAP PERAMBATAN RETAK FATIK PADA BAJA AISI 1020

RATIH SAFRIA HANDRIKA, 1115021061 (2016) PENGARUH BEBAN LEBIH (OVER LOAD) TERHADAP PERAMBATAN RETAK FATIK PADA BAJA AISI 1020. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS TEKNIK.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK BAHASA INGGRIS & INDONESIA.pdf

Download (176Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (5Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (5Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian perambatan retak fatik baja AISI 1020 dilakukan dengan menggunakan mesin MTS landmark 100 kN dengan parameter pengujian R=0,3 dan P_maks= 0,7P_y pada f=10 Hz dalam kondisi temperatur ruang. Dalam penelitian ini beban lebih sebesar 30% dari P_maks diberikan setelah panjang retak mencapai 5 mm, hasil menunjukkan beban berpengaruh terhadap perambatan retak fatik yaitu terjadinya perlambatan perambatan retak. Indikasi ini dapat dilihat dari laju perambatan retak baja tanpa overload sebesar da/dN = 8,107 10-14 ΔK 4,69 sedangkan laju perambatan retak setelah overload sebesar da/dN= 1,703 10-7 ΔK5,691. Penampang patahan pada permukaan baja setelah uji fatik yang diambil pada titik sekitar retak sudah mencapai 1,119 mm menunjukkan patahan yang lebih halus dibandingkan pada zona perambatan. Pada titik dimana retak 3,611 mm menunjukkan permukaan patahan liat yang ditandai dengan adanya dimple fracture. Morfologi transisi diamati juga setelah panjang retak 5,08 mm. Permukaan patahan dengan panjang retak 5,922 ditandai dengan adanya permukaan rusak parah. Pada titik sekitar panjang retak 9,192 mm permukaan patah adalah transgranular. Pada permukaan patah dengan panjang retak 1,620 cm permukaan nya lebih kasar dan berserabut. Kata kunci : overload, laju retak fatik, retardasi retak, mekanisme retak ABSTRAK BAHASA INGGRIS The fatigue crack growth (FCG) rate of AISI 1020 steel was performed using the MTS Landmark 100 kN under testing parameters load ratio (R) = 0.3, P_max = 0.7P_yield , and f = 10 Hz at room temperature. The total of 30% P_max overload was applied to the steel during FCG testing while the crack length reached around 5 mm. After overload applying, the fatigue crack growth of the steel showed a crack retardation for a certain period cycles. In this case, a crack retardation was attributed to plastic deformation formed on the crack tip. Therefore, the FCG rate of the steel is descreased to the lower rate (da/dN) of 8.107 1014ΔK4.69 mm/cycles than that of 1.703107ΔK5.691 mm/cycles of the steel without oveload applying. Surface fracture morphology of the steel after fatigue testing was taken at when the crack length reached 1.119 mm, showing a slow FCG rate zona. The fracture surface morphology at the total crack length of 3.611 mm shows a characteristic dimples. Fracture surface morphology of the steel after overload applying at the crack length of 5.08 mm shows a transition fracture when the crack growth was a slow rate, leading to decrease a lower rate of FCG until the total crack length of 5.922 mm. The intergranullar crack growth was observed at the crack length of around 9.192 mm. In this study, the overload applying on the steel gave a positif effect only when the total of crack length reached around 16.2 mm, after that the FCG rate of the steel shows a rapid rate until static fail. Keywords : overload, the fatigue crack growth, crack retardation, dimple fracture

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin
Pengguna Deposit: 32129404 . Digilib
Date Deposited: 19 May 2022 07:11
Terakhir diubah: 19 May 2022 07:11
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22851

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir