ANALISIS SPASIO-TEMPORAL HUJAN RANCANGAN DAN HUJAN RERATA DI PROVINSI LAMPUNG

Liona Dwi Sarisa, 1425011020 (2015) ANALISIS SPASIO-TEMPORAL HUJAN RANCANGAN DAN HUJAN RERATA DI PROVINSI LAMPUNG. Masters thesis, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (INGGRIS & INDONESIA).pdf

Download (172Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3280Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (5Mb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ANALISIS SPASIO-TEMPORAL HUJAN RANCANGAN DAN HUJAN RERATA DI PROVINSI LAMPUNG Liona Dwi Sarisa1, Gatot Eko Susilo2, Ahmad Zakaria3 1Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Bandar Lampung Email: lionadwisarisa@gmail.com1), gatot89@yahoo.ca2), ahmad.zakaria@eng.unila.ac.id3) ¬¬¬¬¬¬¬¬¬ ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk melihat pola curah hujan secara spasial dan temporal yang terjadi di WS Seputih-Sekampung, Provinsi Lampung. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data curah hujan dari 29 stasiun selama kurun waktu 23 tahun yaitu dari tahun 1990 sampai 2014. Analisis yang dilakukan berupa analisis pola curah hujan untuk Hujan Rancangan, PMP (Probable Maximum Precipitation) dan Hujan Rerata. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara spasial setiap pos pengamatan hujan ikut mempengaruhi area sekitarnya yang tidak memiliki pos hujan, pola Hujan Rerata dan Hujan Rancangan serta PMP yang tergambar pada peta memiliki beberapa kesamaan yaitu hujan dengan intensitas tertinggi berada di Kab. Lampung Tengah, Kab. Lampung Selatan paling ujung, di area Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, Pesawaran, Tanggamus dan terus menyebar ke kawasan bagian barat Provinsi Lampung. Kawasan bagian barat Provinsi Lampung merupakan daerah dataran tinggi berupa Bukit Barisan. Perbedaan pola sebaran hujan yang tidak merata pada setiap daerah didasari atas tata letak geografis yang dilindungi oleh Gunung, perbukitan, dan tidak terlalu jauh dari laut. Pola spasial hujan tertinggi terjadi pada daerah dataran yang memiliki kontur topografi yang tinggi dengan elevasi ketinggian daerah > 300 m dpl. Perhitungan hujan rerata tahuan selama kurun waktu 23 tahun, telah terjadi penurunan intensitas hujan yang signifikan dengan frekuensi hujan 3 sampai 6 tahun sekali yaitu pada tahun 1991; 1994; 1997; 2003; 2006 dan 2012, hal ini dimungkinkan adanya pengaruh fenomena El nino. Pada tahun 1999, 2005, 2010 dan 2013, telah terjadi peningkatan intensitas hujan yang signifikan dengan frekuensi hujan setiap 6 tahun sekali, hal ini dimungkinkan adanya pengaruh fenomena La nina. Kata kunci: Hujan Rancangan, Hujan Rerata, PMP, Seputih-Sekampung, El nino ~ La nina. ANALYSIS OF SPATIAL-TEMPORAL DESIGN RAINFALL AND AVERAGE RAINFALL IN LAMPUNG Liona Dwi Sarisa1, Gatot Eko Susilo2, Ahmad Zakaria3 1Faculty of Engineering, University of Lampung, Bandar Lampung e-mail: lionadwisarisa@gmail.com1), gatot89@yahoo.ca2), ahmad.zakaria@eng.unila.ac.id3) ¬¬ ABSTRACT This research was conducted to observe the spatial-temporal pattern of rainfall occured in WS Seputih-Sekampung in Provinsi Lampung. It used rainfall data from 29 stations during 23 years period from 1990 to 2014. The analysis used was rainfall pattern analysis for design rainfall , PMP (Probable Maximum Precipitation) and Average Rainfall. From spatial map result, it indicated that each rain observation post affected the surrounding area that didn’t have a rain post, Spatial isohiet pattern of rainfall average and design rainfall and PMP as imaged on the map have some similar, the highest intensity of rain was at Kab. Lampung Tengah, at the edge of Kab. South Lampung, at Bandar Lampung city area and its surroundings, Pesawaran, Tanggamus and spreading to the western region of Lampung Province. The western side of Lampung Province is a mountain area as a part of Bukit Barisan. The unequal distribution of rain is due to the geographical layout which is covered by mountains, hills, and located nearby the sea. The spasial pantern, the rain distribution was unequal and centered at the highest rainfall occured in areas which have high topographic contour with the elevation > 300 m msl. The annual precipitation for rainfall data ccurred during the 23 years. has occurred decreasing Intensity of rainfall Significant with frequency of the rainfall 3-6 once years in 1991; 1994; 1997; 2003; 2006 and 2012, caused the El nino phenomenon. In 1999, 2005, 2010 and 2013, there was an increase of rainfall in every 6 once years. Key word: Design Rainfall , Average Rainfall, PMP, Seputih-Sekampung, El nino ~ La nina.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > Rekayasa hidrolik . rekayasa laut
> Rekayasa hidrolik . rekayasa laut

> Teknologi lingkungan . rekayasa sanitasi
> Teknologi lingkungan . rekayasa sanitasi
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi Magister Teknik Sipil
Pengguna Deposit: 9611767 . Digilib
Date Deposited: 25 Jul 2017 08:10
Terakhir diubah: 25 Jul 2017 08:10
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27449

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir