EFEK SWELLING YANG DITAMBAH DENGAN BAHAN ADITIF LIMBAH BETON TERHADAP TEBAL PERKERASAN

KURNIA TAMMELD FAHMI, 1345011018 (2019) EFEK SWELLING YANG DITAMBAH DENGAN BAHAN ADITIF LIMBAH BETON TERHADAP TEBAL PERKERASAN. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (10Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (5Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (5Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Dalam perencanaan jalan raya, subgrade dengan syarat minimal CBR 6% tidak cukup menjadi indikator untuk dapat memastikan bahwa jalan yang akan kita rencanakan akan berhasil. Karena kita hanya melihat dari sisi perkuatannya tanpa mempertimbangkan dari sisi pengembangan tanahnya (Swelling). Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan berasal dari Ruas Jalan R.A.Basyid, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan pada STA 2+100 dan variasi limbah beton yang digunakan yaitu 0, 4, 8 dan 12% dari berat tanah. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian CBR dari efek pegembangan tanah, lalu berdasarkan hasil pengujian tersebut, dilakukan perhitungan tebal perkerasan dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26.1987. Tanah pada penelitian ini termasuk kelompok A-6 atau jenis tanah yang buruk. Namun setelah penambahan variasi limbah beton, batas plastis, batas cair dan indeks plastisitas menurun, hal ini mengakibatkan pengembangan tanah terjadi penurunan pada 12% limbah beton yaitu dari 0,67% menjadi 0,15%, sedangkan nilai CBR mengalami peningkatan yang signifikan pada limbah beton 12% yaitu dari 1,3% menjadi 29,7%. Dengan hal ini tebal lapis menjadi lebih tipis, pada 0% limbah beton yaitu tebal D1=7,5 cm, D2=20 cm dan D3=33 cm, sedangkan pada 12% limbah beton tebal D1=5 cm, D2=20 cm dan D3 tidak digunakan. Kata kunci : CBR, Pengembangan Tanah, Tebal Perkerasan, Stabilisasi, Limbah Beton In highway planning, subgrade with a minimum CBR 6% requirement is not enough to be an indicator to be able to ensure that the road we are planning will succeed. Because we only see from the strength side without considering the development of the soil (Swelling). In this study the soil samples used came from the Jalan R.A.Basyid Section, Jati Agung Subdistrict, South Lampung at STA 2 + 100 and variations in the waste concrete used were 0, 4, 8 and 12% of the weight of the soil. The test carried out was CBR testing of the effects of soil development, then based on the results of the test, calculation of pavement thickness was carried out by the method of analysis of components of SKBI 2.3.26.1987. The soil in this study included the A-6 group or poor soil type. However, after adding variations in concrete waste, plastic limits, liquid limits and a decrease in plasticity index, this resulted in a decrease in soil development in 12% of concrete waste, from 0.67% to 0.15%, while CBR values experienced a significant increase in waste 12% concrete, from 1.3% to 29.7%. With this, the thickness of the layer becomes thinner, at 0% concrete waste, namely D1 = 7.5 cm thick, D2 = 20 cm and D3 = 33 cm, while in 12% D1 = 5 cm thick concrete waste, D2 = 20 cm and D3 are not used. Keywords: CBR, Soil Swelling, Pavement Thickness, Stabilization, Concrete Waste

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
700 Seni, seni rupa, kesenian > 720 Arsitektur
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Sipil
Pengguna Deposit: UPT . Teti Novianti
Date Deposited: 30 Mar 2022 02:18
Terakhir diubah: 30 Mar 2022 02:18
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56525

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir