Rahmat Setiawan, 0615011096 (2013) EVALUASI KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIS TANAH UNTUK SUBGRADE MENGGUNAKAN BAHAN STABILISASI CORNICE ADHESIVE (PEREKAT GYPSUM). Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
![]() |
Text
ABSTRAK.docx Download (16Kb) |
![]() |
Text
Cover.doc.docx Download (60Kb) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan.docx Download (14Kb) |
![]() |
Text
RIWAYAT HIDUP aq.doc Download (27Kb) |
![]() |
Text
SANWACANA 2.doc Download (33Kb) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.docx Download (25Kb) |
![]() |
Text
BAB I TAM.docx Download (25Kb) |
![]() |
Text
BAB II TAM.docx Download (151Kb) |
![]() |
Text
BAB III TAM.doc Download (125Kb) |
![]() |
Text
BAB IV TAM.docx Restricted to Registered users only Download (74Kb) |
![]() |
Text
BAB V TAM.docx Download (18Kb) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.docx Download (13Kb) |
Abstrak
Pembangunan jalan sering kali harus melalui daerah dengan kondisi tanah yang memiliki daya dukung rendah. Kondisi tanah seperti ini harus dilakukan suatu perbaikan tanah terlebih dahulu sebelum dijadikan subgrade, perbaikan tanah umumnya dilakukan dengan metode stabilisasi bahan tambahan. Pada kali ini peneliti menggunakan bahan stabilisasi cornice adhesive. Kandungan kapur sebesar 30% yang terdapat dalam cornice adhesive diharapkan mampu memperbaiki sifat tanah dan meningkatkan daya dukung tanah sehingga pada lapisan tanah tersebut layak digunakan sebagai subgrade. Metodologi pada penelitian ini menggunakan sampel tanah yang berasal dari Sukabumi, Bandar Lampung. Kadar pencampuran bahan cornice adhesive yang digunakan yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% dengan kombinasi waktu pemeraman selama 7 hari dan perendaman selama 4 hari. Berdasarkan pemeriksaan sifat fisik tanah asli, AASHTO mengklasifikasikan sampel tanah pada kelompok A-7 (tanah berlempung) dan subkelompok A-7-5, sedangkan USCS mengklasifikasikan tanah termasuk kedalam kelompok SC. Hasil penelitian menunjukkan berat jenis mengalami kenaikan dan batas-batas Atterberg mengalami penurunan setelah distabilisasi. Sementara pada pengujian mekanis, cornice adhesive berdampak meningkatkan nilai CBR tanah dan mencapai nilai maksimum sebesar 51% pada kadar 10% cornice adhesive. Sedangkan untuk nilai CBR pada sampel dengan perendaman, didapat nilai CBR sebesar 12,5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa cornice adhesive dengan kadar optimum 10% dapat digunakan sebagai tanah dasar pada konstruksi jalan dikarenakan nilai CBR ≥ 6 %. Kata kunci : Cornice adhesive, tanah dasar, CBR.
Tipe Karya Ilmiah: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Sipil |
Depositing User: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 16 Feb 2015 03:39 |
Last Modified: | 16 Feb 2015 03:39 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6788 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |