ANALISIS FAKTOR FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING BERDASARKAN PERSPEKTIF TEORI HEXAGON FRAUD (Studi Empiris Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021)

AMALIA , CHOIRUNISSA (2023) ANALISIS FAKTOR FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING BERDASARKAN PERSPEKTIF TEORI HEXAGON FRAUD (Studi Empiris Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021). EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (2586Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2382Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2461Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

According to the ACFE (Association of Certified Fraud Examiners), cases of fraudulent finansial reporting has an increasing trend from year to year which causes substantial losses for the company and users of finansial reporting. Furthermore, based on data sourced from ACFE Indonesia in 2019, the mining sector is the third most affected institution by fraud, with a percentage of 5.0%. This study aims to analyze the factors of the Fraud Hexagon, focusing on testing the influence of financial instability, ineffective monitoring, change of auditor, change of director, CEO duality, and political connections on the tendency of financial statement fraud in mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) from 2017 – 2021 period. This research method employs logistic regression analysis. The sample in this study was obtained using purposive sampling, resulting in 145 companies as samples. The research findings indicate that only financial stability have a positive and significant effect on the tendency of financial statement fraud. Meanwhile, ineffective monitoring, change of auditor, change of director, CEO duality, and political connections has no effect significant impact on the tendency of fraudulent financial reporting. Keywords: Financial Fraud, Hexagon Theory, Tendecy Fraudulent Kasus kecurangan laporan keuangan menurut ACFE mengalami tren yang meningkat dari tahun ke tahun serta menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan bagi pengguna laporan keuangan. Selain itu, berdasarkan data yang bersumber dari ACFE Indonesia 2019 menunjukkan bahwa sektor pertambangan merupakan lembaga dengan posisi ketiga yang paling dirugikan karena fraud dengan persentase 5,0%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor Fraud Hexagon yang berfokus pada pengujian pengaruh instabilitas keuangan, ineffective monitoring, pergantian auditor, pergantian direksi, CEO duality, dan koneksi politik terhadap tendensi kecurangan laporan keuangan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2021 . Metode penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 145 perusahaan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya instabilitas keuangan yang berpengaruh positif terhadap tendensi kecurangan laporan keuangan. Sedangkan, ineffective monitoring, pergantian auditor, pergantian direksi, CEO duality, dan koneksi politik tidak berpengaruh signifikan terhadap tendensi kecurangan laporan keuangan. Kata Kunci : Kecurangan laporan keuangan, Teori Hexagon, Tendensi kecurangan

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi
Program Studi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Akuntansi
Pengguna Deposit: 2301903902 . Digilib
Date Deposited: 16 Aug 2023 04:03
Terakhir diubah: 16 Aug 2023 04:03
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74823

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir