Suyoto, Harsono (2014) APLIKASI BIOGAS SISTEM JARINGAN DARI KOTORAN SAPI DI DESA BUMIJAYA KEC, ANAK TUHA LAMPUNG TENGAH. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
|
File PDF
1.ABSTRACT.pdf Download (59Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2.ABSRTAK.pdf Download (85Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I .pdf Download (138Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II .pdf Download (474Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III .pdf Download (369Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV .pdf - Published Version Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (488Kb) |
||
|
File PDF
BAB V .pdf Download (138Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (163Kb) | Preview |
|
Archive
LAMPIRAN.zip Download (12Mb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Potensi penggunaan biogas sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena jumlah populasi ternak yang cukup besar khususnya di kecamatan Anak Tuha Lampung Tengah. Biogas adalah salah satu sumber bahan bakar alternatif yang berpotensi sebagai pengganti bahan bakar fosil yang cadangannya semakin menipis. Pemanfaatan biogas yang banyak digunakan selama ini adalah satu unit reaktor biogas untuk satu peternak. Dalam penelitian ini akan dicoba untuk dikembangkan pembuatan biogas sistem jaringan, dimana sumber kotoran berasal dari beberapa kandang untuk ditampung di dalam sebuah biodigester dan hasil biogasnya digunakan untuk beberapa peteranak. Tujuan penelitian ini untuk membuat reaktor biogas dengan volume total 10 m3 dengan skala kelompok tani ternak dengan sistem jaringan, untuk mengetahui kadar metana yang terkandung dalam biogas dan merancang sistem penyaluran gas ke kelompok masyarakat, maka teknologi biogas sistem jaringan dianggap sangat menguntungkan bila dikembangkan. Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Desa Bumi Jaya Kec, Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah. Dalam pembuatan tangki reaktor, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memilih material yang tahan karat, tahan lama, dan mudah didapat dipasaran. Volume tangki reaktor harus berdasarkan jumlah ketersediaan kotoran sebagai bahan baku utama dalam pembuatan biogas. Gas bio yang dihasilkan di tampung pada kubah reaktor, selanjutnya didistribusikan menggunakan pipa PVC menuju kekompor yang sebelumnya mengalami proses pemurnian dengan cara melewatkan biogas kedalam media air. Berdasarkan hasil rancangan biodigester yang sesuai dengan ketersediaan kotoran sebagai bahan baku pembuat biogas yaitu tipe fixed dome yang berbahan dasar semen, pasir, dan batu bata. Volume total reaktor 10 m3, waktu proses pencernaan 35 hari, massa total bahan isian 180 kg/hari, dan memiliki volume penampung gas 3 m³ yang berbentuk kubah. Biogas mulai terbentuk pada hari ke -9. Gas bio yang dihasilkan sebelum digunakan rata - rata 14,43 kg/hari. Tekanan biogas disetiap rumah mengalami penurunan yang diakibatkat oleh gesekan fluida gas terhadap dinding pipa. Kandungan gas metan CH4 setelah melalaui pemurnian dengan menggunakan air mengalami peningkatan sebesar 9,5%. Biaya total untuk pembuatan reaktor biogas sebesar Rp 8.115.100,- Produksi biogas max/hari = 3 m3 maka akan setara dengan 1,38 kg LPG @ Rp 5000 = Rp 6900,- Pendapatan 1 bulan = Rp 6900 x 30 = Rp 207.000,- Pendapatan 1 tahun = Rp 6900 x 360 = Rp 2.484.000,-. Sehingga waktu untuk mendapatkan BEP adalah 3,26 tahun. Kata kunci : Biogas, sistem jaringan, pemurnian biogas, biodigester
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Teknik mesin dan mesin > Teknik mesin dan mesin |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin |
Pengguna Deposit: | Robidin |
Date Deposited: | 19 Feb 2014 08:40 |
Terakhir diubah: | 19 Feb 2014 08:40 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1147 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |