0714071007, Enky Alvenher (2012) PENGARUH LEBAR CELAH DAN TINGGI SELIMUT PANCI TERHADAP KINERJA TUNGKU RUMAHAN. Digital Library.
|
File PDF
ABSTRAK INDONESIA.pdf Download (147Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK INGGRIS.pdf Download (74Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Memasak merupakan kegiatan yang sangat penting dalam rumah tangga. Kegiatan memasak di Indonesia khususnya di Lampung masih banyak menggunakan tungku tradisional dengan pembakaran terbuka (open burning). Penggunaan tungku tradisional yang ada memiliki efisiensi yang rendah, sekitar 5 – 10 %. Pada umumnya, masyarakat hanya melihat dari sisi rendahnya harga perkakas memasak dan bahan bakarnya tanpa memperdulikan efisiensi. Berdasarkan kondisi tersebut perlu diketahui kinerja tungku dari sudut pandang penggunaan energi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja tungku dengan menggunakan selimut panci. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan tungku pot tebal dan selimut panci dengan 6 ukuran celah dan tinggi yang berbeda. Selimut panci yang telah di desain ukurannya kemudian dibuat oleh pengrajin tembikar dengan bahan tanah lempung. Uji yang dilakukan pada tungku adalah uji dingin dan uji panas dengan tiga kali pengulangan. Pengamatan meliputi kebutuhan bahan bakar, efisiensi termal, kebutuhan energi spesifik, lama waktu untuk mendidihkan air 5 L dan emisi yang dihasilkan (CO, SOx, NOx, dan partikulat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tungku menggunakan selimut panci berpengaruh lebih baik dibandingkan tungku tanpa selimut panci. Dari 6 ukuran selimut panci yang digunakan didapatkan hasil yang terbaik pada selimut panci dengan ukuran celah 1cm dan tinggi 12 cm. Dengan konsumsi bahan bakar 592 - 713 gram kayu, efisiensi termal 17,11 - 20,64%, kebutuhan energi spesifik 1,82 - 2,17 MJ/kg air, dan lama mendidihkan air 5 l 10,9 -13,5 menit, lebih baik dari penelitian sebelumnya tungku tanpa selimut panci. Sedangkan hasil untuk uji emisi CO sebesar 650,09 µg/m3, NO2 sebesar 64,53 µg/m3, SO2 sebesar 70,77 µg/m3, dan total partikulat sebesar 86,14 µg/m3. Abstract Cooking is a very important activity in the house hold. Cooking activities in Indonesia, especially in Lampung many still use traditional stoves with open burning. The use of traditional stoves have low efficiency, about 5 - 10%. In general, people prefer the lowest prices of cooking apparatus and fuels without taking into account energy efficiencies. According these conditions need to know the performance of the furnace from the standpoint of energy use. This study aims to improve performance by using a blanket pot furnace. Research carried out by using a pot furnace pot with a thick blanket gap size sand 6 different heights. Blanket pan that has been in the design of its size and made by craftsmen in pottery with clay material. Tests are performed on a test furnace is cold and heattest with three repetitions. The observations include the need for fuel, thermal efficiency, specific energy needs, a long time to boil water 5 l and the resulting emissions (CO, SOx, NOx, and particulates). The results showed that the furnace using a blanket influential pan is better than a pot stove with out a blanket. From 6 size pans used blanket obtained the best results in blanket pan with 1 cm gap size and height of 12 cm. With fuel consumtion 592 - 713grams of wood, the thermal efficiency of 17,11 to 20,64%, the specific energy requirement from 1,82 to 2,17MJ/kg water, and long boiling water 5 l 10,9– 13,5minutes, better than previous studies with out blankets pot furnace. While the results fortest of 650,09 μg/m3 CO emissions, amounting to 64,53 μg/m3 NO2, SO2 of 70,77 μg/m3 and 86,14 μg/m3 of total particulates.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 25 Aug 2015 07:20 |
Terakhir diubah: | 25 Aug 2015 07:20 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12120 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |