0714071058, Radius Pranoto (2012) ModelSistem Resapan Di Masjid AlWasi’i Universitas Lampung. UNSPECIFIED.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (222Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (203Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (267Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (156Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (253Kb) | Preview |
|
|
File PDF
I.pdf Download (150Kb) | Preview |
|
|
File PDF
II.pdf Download (615Kb) | Preview |
|
|
File PDF
III.pdf Download (496Kb) | Preview |
|
File PDF
IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (535Kb) |
||
|
File PDF
motto.pdf Download (279Kb) | Preview |
|
|
File PDF
pengesahan.pdf Download (195Kb) | Preview |
|
|
File PDF
persembahan.pdf Download (280Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (147Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (150Kb) | Preview |
|
|
File PDF
V.pdf Download (146Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Telah diketahui bahwa salah satu alternatif untuk menanggulangi masalah kelebihan limpasan permukaaan adalah dengan cara meresapkan/memasukkan air ke dalam tanah dengan sistem resapan. Dengan ini diharapkan dapat menjadi cara untuk konservasi air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model sistem resapan yang mampu mengonservasi/ mengendalikan limpasan hujan dan limpasan air wudu di Masjid Al-Wasi’i Universitas Lampung. Penelitian dilakukan dari bulan Juli - September 2011. Data hasil percobaan yang digunakan di dalam model resapan adalah limpasan air wudhu harian, perkolasi dan penguapan. Limpasan air wudhu dihitung dalam dua tahap, yaitu pada saat aktif kuliah dan libur semester. Laju perkolasi dari 3 lokasi di kawasan masjid diukur dengan alat double ring infiltrometer. Evaporasi diukur dengan sebuah wadah/ bak dari kaca berukuran 30x30x45 cm. Evaporasi aktual hasil pengukuran tesebut kemudaian digunakan untuk kalibrasi koefisien evaporasi (K) dengan membandingkan terhadap Evapotrasnpiration acuan (ETo) pada metode Penmann. Koefisien evaporasi tersebut kemudian divalidasi dengan data evaporasi aktual yang lain. Data-data tambahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah data klimatologi harian selama periode 10 tahun yang diambil dari stasiun klimatologi terdekat dengan kawasan penelitian. Komponen input yang akan dimasukkan ke dalam model sistem resapan terdiri dari : limpasan air wudhu, limpasan air hujan dari atap masjid, curah hujan langsung dan komponen outputnya adalah over flow, penguapan dan perkolasi. Simulasi yang akan terjadi dalam model adalah naik dan turunya permukaan air harian (fluktuasi) dalam sistem resapan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada perbedaan laju perkolasi dari 3 lokasi yang berbeda, tetapi laju perkolasi yang stabil adalah 1666,12 mm/hari yang lebih representatif dan bisa digunakan di dalam model sistem resapan ini. Dan berdasarkan hasil simulasi, sistem resapan dengan dimensi kedalaman 3 m dan luas 8 m2 mampu mengendalikan air diatas 70 %. Kata kunci : sistem resapan, laju perkolasi, limpasan air hujan, limpasan air wudhu, double ring infiltrometer dan simulasi Abstract As already known,one alternative to solve run-off problem is by recharging the water into soil by mean of adiffusion system. This way can be expected to be able toconserve ground water. This research was aimed to model a diffusion system conserving rainfall runoff and wastewater from the mosque of Al-Wasi'i of Lampung University. This research was conducted from July to September 2011. Experiment data used in the modeling consisted of a week daily wastewater discharged from the mosque, percolation rate, surface evaporation. The wastewater data was collected both on and off semesters. Percolation rates of three location sites aroung the mosque were measured by using double ring infiltrometer. Surface evaporations were measured by contructing a 30x30x45 cm glass container simulating a runoff collector. The actual evaporation was then used to calibrate the constant (K) by comparing with the Penmann reference evapotranspiration (ETo). The contant was then validated by another group of actual evaporation data. In addition to the experimental data, a 10 year daily climotological data was also used and collected from the nearest weather station. The model consisted of input conponents: praying wastewater, runoff from the mosque’s roof, direct rainfall, and output components: overflow, evaporation, and percolation. The model simulated daily up and down water surface of the diffusion system. The result showed that there were three different percolation rates from three diferent locations, but the stable rate of 1666,12 mm/day was more likely representative and used in this model. Based on the simulation, diffusion system of 3 m depth and 8 m2 area could conserve the water by 70%. Keyword : diffusion system, percolation rate, rainfall run-off, praying wastewater, double ring infiltrometer and simulation
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:33 |
Terakhir diubah: | 21 Oct 2015 08:09 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12533 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |