0714022020, Dedik Irawan (2012) KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS) PEDESAAN (Studi Kasus BMT A1 Hasanah Sekampung Kabupaten Lampung Timur). UNSPECIFIED.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (991Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (5Mb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (6Mb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB IV.pdf Download (5Mb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER.pdf Download (77Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB V.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (21Mb) |
||
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (2081Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB VI.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (9Mb) |
||
|
File PDF
PENGESAHAN.pdf Download (160Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (245Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANAWACANA.pdf Download (776Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja lembaga keuangan mikro syariah di BMT A1 Hasanah Sekampung tahun 2008 - 2010, serta mengetahui kondisi lingkungan internal dan ekstemal serta altematif strategi yang dapat diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SWOT dan analisis kinerja yang keluarkan oleh kementerian koperasi dan usaha kecil menengah. Hasil penelitian analisis kinerja BMT A1 Hasanah berdasarkan rasio keuangan tahun 2008 - 2010 menunjukkan kondisi kurang sehat. Analisis SWOT menunjukkan terdapat 10 kondisi internal, 1) tingkat pendidikan dan ketrampilan pengurus dan karyawan profesional, 2) lokasi BMT strategis, 3) pengurus sangat disiplin, 4) penggunaan modal yang efektif, 5) produk pelayanan sangat membantu anggota, 6) anggota kurang memahami konsep syariah, 7) kondisi gedung yang sempit, 8) masih adanya biaya administrasi, 9) modal yang dimiliki koperasi tidak besar, 1 0) tidak semua anggota dapat menikmati produk pelayanan. Kondisi ekstemal, 1) tersedianya modal dari pihak ketiga, 2) BMT menganut sistem bagi hasil, 3) peraturan pemerintah yang mendukung BMT, 4) sebagian besar masyarakat setempat pedagang, 5) teknologi transfer online, 6) modal sebagian besar dari pihak ketiga, 7) kenaikan harga BBM, 8) belum adanya undang-undang yang mengatur konsep syariah, 9) masyarakat tidak mengerti mengenai konsep syariah dan konvensional, 10) biaya pengadaan yang tinggi. Berdasarkan strategi prioritas diperoleh tiga altematif strategi prioritas tertinggi yaitu, a) meningkatkan kualitas pelayanan, b) pengurus dan karyawan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi c) adanya kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta. Kata kunci: Kinerja Pemsahaan, Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT), Predikat kinerja, Baitul Mai Wa TanWil (BMT) Abstract This study aims to determine the performance of Islamic microfmance institutions in BMT Al Hasanah Sekampung in 2008 - 2010, and to know the internal and external environmental conditions as well as alternative strategies that can be applied. The method used in this research is a method of SWOT analysis and performance issued by the ministry of cooperatives and small and medium enterprises. The results of BMT Al Hasanah performance analysis based on the ratio of financial in 2008 - 2010 indicate unsanitary conditions. SWOT Analysis showed there were 10 internal conditions, 1) the level of education and skills of the management and professional employees, 2) BMT strategic location, 3) the board is very disciplined, 4) effective use of capital, 5) product service very helpful members, 6) members less understand the concepts of shari'a, 7) the condition of the building is narrow, 8) are the administrative costs, 9) capital owned cooperative is not great, 10), not all members can enjoy the service product. External conditions, 1) the availability of capital from third parties, 2) BMT adopt profit sharing system, 3) government regulations that support BMT, 4) the majority of local merchants, 5) online transfer technology, 6) capital most of the third party, 7) the increase in fuel prices, 8) the legislation governing the concept of sharia, 9) people do not understand the concept of Islamic and conventional, 10) high procurement costs. Based on the three priority strategies obtained the highest priority strategic alternatives, a) improve the quality of care, b) officers and employees have a high level of education c) the cooperation with government and private agencies. Keywords: Campony Performance, Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT), Predicate Performance, Baitul Mai Wa TanWil (BMT)
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agribisnis |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:35 |
Terakhir diubah: | 23 Oct 2015 03:58 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12556 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |