0714061049, Muhammad Arifin (2012) PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRAT DENGAN KADAR PROTEIN KASAR YANG BERBEDA PADA RANSUM BASAL TERHADAP PERFORMANS KAMBING BOERAWA PASCA SAPIH. UNSPECIFIED.
|
File PDF
abstrak.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Abstrak Muh. Arifin (0714061049).pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover + pengesahan.pdf Download (108Kb) | Preview |
|
|
File PDF
persembahan.pdf Download (34Kb) | Preview |
|
|
File PDF
riwayat hidup.pdf Download (68Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ucapan terima kasih.pdf Download (82Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (3156b) | Preview |
|
|
File PDF
daftar isi.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
datar pustaka.pdf Download (211Kb) | Preview |
|
|
File PDF
I.pdf Download (90Kb) | Preview |
|
|
File PDF
II.pdf Download (228Kb) | Preview |
|
|
File PDF
III.pdf Download (84Kb) | Preview |
|
File PDF
IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (103Kb) |
||
|
File PDF
V.pdf Download (5Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha peternakan kambing. Keberhasilan dari pengembangan usaha peternakan tidak terlepas dari pengaruh faktor lingkungan, terutama pakan. Meskipun potensi genetik kambing tersebut tinggi, namun tanpa dukungan pemberian pakan yang berkualitas baik, maka produksi dari seekor ternak yang diinginkan tidak akan mencapai optimal. Salah satu upaya yang dapat ditempuh guna meningkatkan produktivitas kambing boerawa adalah dengan menambahkan pakan penguat (konsentrat) dalam ransum. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh penambahan konsentrat dengan kadar protein kasar yang berbeda pada ransum basal terhadap performans kambing Boerawa pasca sapih dan (2) mengetahui adanya penambahan konsentrat yang terbaik terhadap performans kambing Boerawa pasca sapih. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu dari 12 Mei--11 Agustus 2012, di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. Kambing yang digunakan adalah kambing Boerawa fase pasca sapih sebanyak 20 ekor dengan rata-rata bobot awal 18,25 ± 6,13 kg/ekor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri atas empat perlakuan, dengan ulangan sebanyak lima kali, yaitu R0: ransum basal, R1: ransum basal + konsentrat (PK 13%), R2: ransum basal + konsentrat (PK 16%), dan R3: ransum basal + konsentrat (PK 19%). Data yang dihasilkan dianalisis dengan analisis ragam, apabila dari analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan terhadap performans kambing Boerawa nyata pada taraf 5% dan atau 1%, maka analisis dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan: (1) adanya pengaruh nyata (P<0,05) penambahan konsentrat pada ransum basal terhadap konsumsi ransum kambing Boerawa jantan pasca sapih, sebaliknya berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot tubuh, protein efficiency ratio (PER), dan konversi ransum, serta (2) adanya pengaruh terbaik penambahan konsentrat (PK 16%) dalam ransum basal terhadap konversi ransum. Abstract Lampung is an area that has the potential for the development of goat breeding business. The success of the farm business development can not be separated from the influence of environmental factors, especially feeding the goat. Despite high genetic potential, but without the support of good quality feed, the production of one animal will not achieve the desired optimal. One effort that can be taken to improve the productivity of goats boerawa amplifier is to add the feed (concentrate) in the ration. This study aims to: (1) determine the effect of the addition of concentrates with different levels of crude protein in the basal ration for goats Boerawa pascaweaning performance and (2) to the addition of the best concentrates on pascaweaning performance Boerawa goats. The experiment was conducted for 13 weeks from 12th May to 11 th August 2012, in the village of Campang, District Gisting, Regency of Tanggamus. Goats are used is pasca-weaning Boerawa goat as many as 20 goats with an average initial weight of 18,25 ± 6,13 kg/goats. This research used randomized block design, consisting of four treatments, with repeated five times, they are R0: bassal feeding, R1: bassal feeding + concentrate (Crude Protein 13%), R2: bassal feeding + concentrate (CP 16%), and R3: bassal feeding + concentrate (CP 19%). The gotten data was analysed by using variant analysis, when out of using variant analysis shows that the treatment of goats Boerawa significant effect performance at the level of 5% or 1%, then the analysis followed by BNT test. The results shows: (1) a significant effect (P <0.05) additions concentrates on bassal feeding to ration consumption Boerawa goats pasca-weaning, the opposite effect was not significant (P>0.05) for the increasing of body weight, protein efficiency ratio (PER), and the conversion ratio, and (2) the best effect of the addition of concentrates (CP 16%) in the bassal feeding to the conversion ratio.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Peternakan |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:14 |
Terakhir diubah: | 23 Oct 2015 03:51 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12619 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |