PENGARUH SUHU SINTERING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR DAN MIKROSTRUKTUR KOMPOSIT MgO-SiO2 BERBASIS SILIKA SEKAM PADI

0617041036, ERISTIAN DAMIYANTI (2012) PENGARUH SUHU SINTERING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR DAN MIKROSTRUKTUR KOMPOSIT MgO-SiO2 BERBASIS SILIKA SEKAM PADI. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
V.pdf

Download (9Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
JUDUL.pdf

Download (30Kb) | Preview
[img] File PDF
IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1488Kb)
[img]
Preview
File PDF
III.pdf

Download (33Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
II.pdf

Download (266Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
I.pdf

Download (20Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (12Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
cover depan .pdf

Download (37Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
cv.pdf

Download (6Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
kata pengantar.pdf

Download (65Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MENGESAHKAN.pdf

Download (6Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
motto.pdf

Download (19Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
pernyataan.pdf

Download (4Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
persembahan.pdf

Download (46Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
persetujuan.pdf

Download (20Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
sanwacana.pdf

Download (71Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Pada penelitian ini telah dilakukan preparasi komposit MgO-SiO2 dari silika sekam padi dan magnesium nitrat heksahidrat sebagai bahan baku menggunakan metode sol-gel. Komposisi komposit dengan perbandingan massa tetap magnesium oksida dan silika adalah 3:2. Preparasi komposit dimulai dengan mencampur bahan baku dibawah pengadukan selama satu jam untuk menghasilkan gel, diikuti dengan pengeringan gel pada suhu 110 oC selama 24 jam. Sampel digerus dengan mortar dan pastel untuk menghasilkan serbuk MgO-SiO2. Serbuk dicetak menjadi pelet silinder dan kemudian disintering dengan suhu yang berbeda yaitu 1000, 1100, 1200 dan 1300 oC. Selanjutnya, sampel dikarakterisasi dengan XRD dan SEM untuk mengetahui karakteristik struktur kristal dan mikrostruktur. Sebagai pembanding, terdapat 1 sampel tanpa sintering menggunakan perlakuan yang sama. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa sampel tanpa sintering terbentuk fasa enstatite, silikon dioksida dan periclase. Sementara itu, sampel yang disintering menunjukkan bahwa kehadiran forsterite, kristobalit dan periclase, dimana fasa yang dominan adalah forsterite. Hasil karakterisasi SEM pada sampel tanpa sintering memperlihatkan butiran-butiran berbentuk segi empat dengan ukuran yang berbeda. Selanjutnya, sampel yang disintering pada suhu 1000 oC memperlihatkan butiran-butiran kecil yang memiliki jumlah pori yang banyak, dengan kenaikan suhu hingga 1300 oC memperlihatkan butiran-butiran semakin besar disertai jumlah pori yang semakin sedikit. Kata kunci: sekam padi, magnesium oksida, sol-gel, sintering. Abstract This research was carried out to prepare MgO-SiO2 composite from rice husk silica and magnesium nitrate hexahydrate as starting materials using sol-gel method. The composition of the composite was fixed mass ratio of magnesium oxide and silica of 3:2. Preparation of the composite was commenced by mixing the materials under stirring for one hour to produce gel, followed by drying of the gel at 110 ○C for 24 hours. Those sample was grinded by mortar and pastel to produce MgO-SiO2 powders. Those powders were molded to pellets cylinder and then sintered with at different temperatures of 1000, 1100, 1200 and 1300 ○C. Futhermore, those samples were characterized by XRD and SEM to know of the crystal structure characteristic and microstructure. As the comparison, there was 1 sample without sintering using the same treatment. The results of XRD characterization showed that in the sample without sintering formed phase of enstatite, silicon oxide and periclase. While, sintered samples showed the presence of forsterite, cristobalite and periclase, where the dominant phase is forsterite. The results SEM characterization in the sample without sintering showed that grains were square with different sizes. Futhermore, samples which sintering in 1000 ○C temperature showed small grains which had many pores, by increasing of temperature until 1300 ○C showed that grains are bigger with less pores. Key words: rice husk, magnesium oxide, sol-gel, sintering.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Kimia
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 22 Oct 2015 08:48
Terakhir diubah: 22 Oct 2015 08:48
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13165

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir