Purwanto, Maryani (2013) REALISASI KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI REMAJA DI DAERAH TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
|
File PDF
3. COVER DALAM.pdf - Published Version Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (32Kb) | Preview |
|
|
File PDF
4. HALAMAN PERSETUJUAN.pdf - Published Version Download (203Kb) | Preview |
|
|
File PDF
5. HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (190Kb) | Preview |
|
|
File PDF
6. HALAMAN PERNYATAAN.pdf - Published Version Download (120Kb) | Preview |
|
|
File PDF
11. DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (19Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf - Published Version Download (120Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf - Published Version Download (258Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf - Published Version Download (86Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (224Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf - Published Version Download (74Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (15Kb) | Preview |
|
Archive
LAMPIRAN.zip - Published Version Download (208Kb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tuturan yang tidak santun yang digunakan oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan realisasi ketidaksantunan berbahasa oleh remaja di daerah Teluk Betung Barat Bandar Lampung dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah remaja di desa Sinar Mulya daerah Teluk Betung Barat. Data yang menjadi kajian dalam penelitian ini berupa tuturan yang tidak santun yang digunakan oleh remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi ketidaksantunan berbahasa dalam komunikasi remaja di daerah Teluk Betung Barat banyak dilakukan saat penutur sedang marah, atau tidak suka dengan lawan tutur. Selain itu, hubungan kedekatan antara penutur dengan mitra tutur juga ikut memengaruhi terjadinya ketidaksantunan di dalam komunikasi remaja di daerah Teluk Betung Barat. Hal lain yang menyebabkan terjadinya ketidaksantunan berbahasa adalah penutur tidak memerhatikan situasi dan kondisi mitra tutur saat melakukan tuturan. Pelanggaran prinsip kesantunan yang paling banyak terjadi pada tuturan adalah maksim pujian, yang berjumlah lima belas data. Maksim kedermawanan berada di urutan kedua yang berjumlah tujuh data. Sedangkan di urutan ketiga yakni maksim kesepakatan dan maksim simpati dengan jumlah enam data. Dan di urutan terakhir yaitu maksim kerendahan hati dengan jumlah empat data. Total Maryani keseluruhan data berjumlah tiga puluh delapan data. Pelanggaran prinsip kesantunan pada tuturan remaja didominasi oleh maksim pujian. Maksim pujian diungkapkan dengan tuturan ekspresif dan asertif. Maksim ini menggariskan setiap pertuturan untuk meminimalkan ketidakhormatan pada mitra tutur dan memaksimalkan rasa hormat pada mitra tutur. Namun, dalam data-data yang sudah terkumpul dan telah dianalisis yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu memaksimalkan ketidakhormatan pada mitra tutur, atau meminimalkan rasa hormat pada mitra tutur. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tingkat ketidaksantunan berbahasa di Daerah Teluk Betung Barat dapat dikatakan cukup tinggi karena dari hasil penelitian banyak ditemukan tuturan yang melanggar prinsip kesantunan Leech.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > LB Theory and practice of education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 30 Apr 2014 03:13 |
Terakhir diubah: | 30 Apr 2014 03:13 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1455 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |