0613032022, HASTIN ASIH TRIRANTI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INTEGRASI PENDUDUK DI DESA BANDAR SARI KECAMATAN PADANG RATU KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2009. Digital Library.
|
File PDF
1.pdf Download (171Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2.pdf Download (220Kb) | Preview |
|
|
File PDF
3.pdf Download (198Kb) | Preview |
|
|
File PDF
5.pdf Download (3173Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (67Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (454Kb) | Preview |
|
File PDF
4.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (22Mb) |
||
|
File PDF
COVER LUAR.pdf Download (81Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (75Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (48Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTTO.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PENGESAHAN.pdf Download (43Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (23Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (61Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (86Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat dan kedaerahan seringkali di sebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Pada dasarnya masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat memiliki sistem nilai yang di anut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya adalah sedemikian rupa, sehingga para anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk saling memahami satu sama lain. Untuk itu pada situasi dan kondisi seperti ini pada sebuah masyarakat majemuk rawan akan timbulnya konflik. Saat ini penduduk propinsi Lampung sudah semakin beragam, selain penduduk asli, ada beberapa jenis suku lainnya seperti jawa yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, suku Sunda dari Jawa Barat, orang Minang atau disebut orang Padang dari Sumatera Barat, suku Batak dari Sumatera Utara, dan ada pendatang dari Banten, suku Palembang dan Ogan dari Sumatera Selatan yang telah menyebar mendiami titik wilayah hampir di seluruh kabupaten di Lampung. Sehingga kini, karakteristik masyarakat Lampung disebut masyarakat yang multi etnik yaitu terdiri dari aneka ragam suku-bangsa, adat, agama dan kebudayaan. Bagai dua sisi mata uang yang bebeda namun masih dalam satu kesatuan, kondisi masyarakat yang majemuk tersebut dapat dilihat dalam dua hal yang berbeda pula, disatu sisi kemajemukan tersebut dipandang sebagai suatu kekayaan budaya bangsa, disisi lain dengan keadaan masyarakat yang berbeda-beda adat, kebiasaan dan budaya yang diverse tersebut dapat menimbulkan konflik, yakni konflik suku, agama, dan ras (SARA). Realitas tersebut harus diakui adanya, dengan sikap yang bijak yang harus di miliki setiap orang. Karena dengan rasa saling menghargai perbedaan, dapat dihindari terjadinya pertikaian atau biasa disebut konflik etnis. Jika masyarakat yang berbeda itu dapat menjaga toleransi, saling menghormat menghormati maka dapat terwujud kerukunan yang mendukung terwujudnya integrasi sosial yang merupakan proses integrasi nasional. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah terintegrasinya beragam suku yang pernah berkonflik didesa Bandar Sari yang saat ini hidup dengan harmonis, bersatu padu, menghormati perbedaan budaya, saling ketergantungan satu sama lainnya walaupun dengan prinsip dan pandangan hidup yang berbeda. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi proses integrasi penduduk di desa Bandarsari. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan sampel yang berjumlah 72 orang responden dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan presentase. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa penduduk desa Bandar Sari terintegrasi disebabkan oleh faktor kerjasama yang tergolong kategori tidak baik 16,7%, tergolong kategori kurang baik 38,9%. Tergolong kategori sangat baik 44,4%. Penduduk yang terintegrasi oleh faktor adaptasi yang tergolong kategori tidak berdaptasi 15,3%, tergolong kurang beradaptasi 37,5%, tergolong sangat beradaptasi 47,2%. Penduduk terintegrasi oleh faktor asimilasi tergolong kategori sangat berpengaruh 33,3%, tergolong kategori kurang berpengaruh 38,9%, tergolong tidak berpengaruh 27,8%. Penduduk terintegrasi disebabkan oleh faktor akomodasi tergolong tidak berpengaruh 16,7%, tergolong kategori kurang berpengaruh 34,7%, tergolong kategori sangat berpengaruh 48,6%. Penduduk terintegrasi oleh faktor pendidikan tergolong kategori tidak berpengaruh 23,6%, tergolong kategori kurang berpengaruh, 51,4%, dan tergolong kategori sangat berpengaruh 25%. Sehingga dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor kerjasama, faktor adaptasi, dan faktor akomodasi sangat tinggi mempengaruhi proses adaptasi di desa Bandar Sari kecamatan Padang Ratu kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan faktor asimilasi dan faktor pendidikan, cenderung rendah dalam mempengaruhi proses integrasi penduduk di desa Bandar Sari kecamatan Padang Ratu kabupaten Lampung Tengah
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi PPKN |
Pengguna Deposit: | tik7 . Unila |
Date Deposited: | 14 Dec 2015 01:59 |
Terakhir diubah: | 14 Dec 2015 01:59 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15534 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |